koleksi, karakterisasi dan pemanfaatan beberapa spesies...

15
Prosiding Seminar Nasional Florikultura 2011 174 Koleksi, Karakterisasi dan Pemanfaatan Beberapa Spesies Bunga Potong Tropis Debora Herlina Balai Penelitian Tanaman Hias Jl. Raya Ciherang Segunung, Pacet Cianjur 43243 PO. Box 8 SDL, Jawa Barat, Indonesia ABSTRAK. Koleksi, karakterisasi dan pemanfaatan plasma nutfah tanaman tropis memiliki aspek yang penting dalam pengembangan bunga potongnya. Sejak tahun 2003 sudah dikoleksi sejumlah spesies dan varietas bunga tropis dari famili Zingiberaceae, Costaceae and Marantaceae dan ditanam di kebun percobaan Balai Penelitian Tanaman Hias di Segunung, Cianjur, Jawa Barat. Untuk mengoptimalkan pemanfaatan plasma nutfah yang ada, karakterisasi dan pengamatan karakter morfologi diperlukan untuk mengetahui sifat unggul yang berguna dalam program pemuliaan. Dipelajari pula Teknologi budidaya standard pada tanaman yang sudah dilepas. Bahan tanaman yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 4 spesies dari genus Zingiber, 4 spesies dari genus Etlingera, 5 spesies dari genus Alpinia, 5 spesies dari genus Curcuma, 2 spesies dari genus Hedychium, 5 spesies dari genus Costus, 2 varietas dari genus Tapeinochillos, 4 spesies dari genus Calathea, 1 spesies dari genus Pleiostachya. Evaluasi karakter morfologi dibuat berdasarkan Sistem Evaluasi Standar pada tanaman jahe yaitu tinggi tanaman, panjang dan lebar daun, panjang dan diameter braktea, warna batang, daun dan braktea, bunga biologi, susunan daun juga posisi braktea. Hasil penelitian menunjukan telah terkarakterisasi 18 spesies dari famili Zingiberaceae dan Costaceae dan 7 varietas telah dirilis yaitu Zingiber spectabile ‘Silvana’, Tapeinochilos ananassae ‘Sekar Manise’ dan ‘Sekar Souli’, Alpinia purpurata ‘Fatra’, ‘Kusuma’, ‘Bethari’ dan ‘Amorina’. Zingiber spectabile ,Tapeinochilos ananassae, Alpinia purpurata ‘Kusuma’ dan ‘Bethari’ sudah digunakan dalam program pemuliaan. Hibridisasi antara Alpinia purpurata ‘Kusuma’ dan ‘Bethari’ dapat menghasilkan biji. Telah dihasilkan pula teknologi budidaya standar pada tanaman yang sudah di rilis. Kata kunci : tanaman tropis, koleksi, karakterisasi, pemanfaatan ABSTRACT. Collection, characterization and utilization of tropical flowers are important aspect in developing the flowers. The tropical flowers of Zingiberaceae, Costaceae and Marantaceae have been collected since 2003 and planted at the Segunung experimental garden of Indonesian Ornamental Crop Research Institute, Cianjur, West Java. To optimize the germplasm utilization, characterization of morphological characters in conjunction to determine superior characters that are important on breeding program and developing agronomical technology was

Upload: others

Post on 11-Nov-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Koleksi, Karakterisasi dan Pemanfaatan Beberapa Spesies ...balithi.litbang.pertanian.go.id/file/pf2011-174... · tanaman asli daerah tropis dan banyak yang dibudidayakan sebagai tanaman

Prosiding Seminar Nasional Florikultura 2011

174

Koleksi, Karakterisasi dan Pemanfaatan Beberapa Spesies Bunga Potong Tropis

Debora Herlina

Balai Penelitian Tanaman Hias Jl. Raya Ciherang Segunung, Pacet Cianjur 43243 PO. Box 8 SDL, Jawa Barat,

Indonesia

ABSTRAK. Koleksi, karakterisasi dan pemanfaatan plasma nutfah tanaman tropis memiliki aspek yang penting dalam pengembangan bunga potongnya. Sejak tahun 2003 sudah dikoleksi sejumlah spesies dan varietas bunga tropis dari famili Zingiberaceae, Costaceae and Marantaceae dan ditanam di kebun percobaan Balai Penelitian Tanaman Hias di Segunung, Cianjur, Jawa Barat. Untuk mengoptimalkan pemanfaatan plasma nutfah yang ada, karakterisasi dan pengamatan karakter morfologi diperlukan untuk mengetahui sifat unggul yang berguna dalam program pemuliaan. Dipelajari pula Teknologi budidaya standard pada tanaman yang sudah dilepas. Bahan tanaman yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 4 spesies dari genus Zingiber, 4 spesies dari genus Etlingera, 5 spesies dari genus Alpinia, 5 spesies dari genus Curcuma, 2 spesies dari genus Hedychium, 5 spesies dari genus Costus, 2 varietas dari genus Tapeinochillos, 4 spesies dari genus Calathea, 1 spesies dari genus Pleiostachya. Evaluasi karakter morfologi dibuat berdasarkan Sistem Evaluasi Standar pada tanaman jahe yaitu tinggi tanaman, panjang dan lebar daun, panjang dan diameter braktea, warna batang, daun dan braktea, bunga biologi, susunan daun juga posisi braktea. Hasil penelitian menunjukan telah terkarakterisasi 18 spesies dari famili Zingiberaceae dan Costaceae dan 7 varietas telah dirilis yaitu Zingiber spectabile ‘Silvana’, Tapeinochilos ananassae ‘Sekar Manise’ dan ‘Sekar Souli’, Alpinia purpurata ‘Fatra’, ‘Kusuma’, ‘Bethari’ dan ‘Amorina’. Zingiber spectabile ,Tapeinochilos ananassae, Alpinia purpurata ‘Kusuma’ dan ‘Bethari’ sudah digunakan dalam program pemuliaan. Hibridisasi antara Alpinia purpurata ‘Kusuma’ dan ‘Bethari’ dapat menghasilkan biji. Telah dihasilkan pula teknologi budidaya standar pada tanaman yang sudah di rilis. Kata kunci : tanaman tropis, koleksi, karakterisasi, pemanfaatan ABSTRACT. Collection, characterization and utilization of tropical flowers are important aspect in developing the flowers. The tropical flowers of Zingiberaceae, Costaceae and Marantaceae have been collected since 2003 and planted at the Segunung experimental garden of Indonesian Ornamental Crop Research Institute, Cianjur, West Java. To optimize the germplasm utilization, characterization of morphological characters in conjunction to determine superior characters that are important on breeding program and developing agronomical technology was

Page 2: Koleksi, Karakterisasi dan Pemanfaatan Beberapa Spesies ...balithi.litbang.pertanian.go.id/file/pf2011-174... · tanaman asli daerah tropis dan banyak yang dibudidayakan sebagai tanaman

Prosiding Seminar Nasional Florikultura 2011

175

carried out in the study. The materials used in the experiment were 4 species from genus Zingiber, 4 species from genus Etlingera, 5 species from genus Alpinia, 5 species from genus Curcuma, 2 species from genus Hedychium, 5 species from genus Costus, 2 varieties from genus Tapeinochillos, 4 species from genus Calathea, 1 species from genus Pleiostachya. The morphological characters were evaluated based on Standard Evaluation System for ginger such as plant height, length and wide of leaf, length and diameter of bractea, the color of stem, leaf, bractea and flower biology, arrangement of leaf and bractea existence. The result showed that 18 species of Zingiberaceae and Costaceae families had finished characterized and 7 varieties had already released i.e. Zingiber spectabile ‘Silvana’, Tapeinochilos ananassae ‘Sekar Manise’ and ‘Sekar Souli’, Alpinia purpurata ‘Fatra’, ‘Kusuma’, ‘Bethari’ and ‘Amorina’. Zingiber spectabile ,Tapeinochilos ananassae. Alpinia purpurata ‘Kusuma’ and ‘Bethari’ have been used in breeding program. Hybridization between Alpinia purpurata ‘Kusuma’ and ‘Bethari’ could produce seed. Plant production technology of the released varieties was available in Indonesian Ornamental Crop Research Institute. Key words: tropical flower, collection, characterization, utilization

PENDAHULUAN

Plasma nutfah merupakan bahan dasar dalam program pemuliaan.

Pengelolaannya meliputi beberapa kegiatan yaitu eksplorasi, konservasi,

karakterisasi / evaluasi, dokumentasi dan penelitian. Kegiatan eksplorasi

tanaman hias dilakukan dengan mengoleksi varietas potensial dari luar dan

dalam negeri juga varietas unggul daerah (Fagi, 1994). Selanjutnya deskripsi

tiap kultivar yang dikoleksi menjadi langkah penting yang perlu dilakukan

guna mempermudah pemulia menemukani karakter penting yang

diperlukan untuk perakitan varietas unggul. Sementara karakterisasi

merupakan pengamatan/evaluasi terhadap sifat-sifat kualitatif yang mudah

dikenal, baik yang dipengaruhi maupun tidak dipengaruhi oleh lingkungan

serta kuantitasnya (Soewito, 1994). Data karaketrisasi ini sangat berguna

untuk pengelolaan plasma nutfah, menghindarkan duplikasi genotipe, salah

pemberian nomor, dan dapat juga dipakai sebagai alat penilai keragaman

plasma nutfah.

Untuk mendapatkan plasma nutfah baru dalam rangka pengkayaan

keragaman sumber daya genetik tanaman, koleksi dan karakterisasi

Page 3: Koleksi, Karakterisasi dan Pemanfaatan Beberapa Spesies ...balithi.litbang.pertanian.go.id/file/pf2011-174... · tanaman asli daerah tropis dan banyak yang dibudidayakan sebagai tanaman

Prosiding Seminar Nasional Florikultura 2011

176

merupakan langkah awal yang perlu dilakukan dalam pengelolaan plasma

nutfah. Plasma nutfah yang terkoleksi diidentifikasi terkait dengan

taksonomi dan potensi pemanfaatannya. Tambahan spesies dan kultivar

baru dikumpulkan sebagai koleksi dasar. Tahap berikutnya yaitu

perbanyakan, produksi untuk skala luas, pengaturan jadwal untuk uji coba,

evaluasi fisiologi, distribusi material, penyampaian informasi budidaya, dan

pembelajaran untuk konsumen (Roh and Lawson, 1990). Sejak tahun 2003,

Balai Penelitian Tanaman Hias (Balithi) sudah mengumpulkan sejumlah

plasma nutfah bunga tropis dari genus Zingiber, Etlingera, Curcuma, Alpinia,

Hedychium (familia Zingiberaceae), genus Costus, Tapeinochilos (familia

Costaceae), genus Calathea (Marantaceae). Dalam taksonominya, ordo

Zingiberales terbagi dalam 8 familia yaitu Musaceae, Srelilziaceae,

Lowiaceae, Heliconiaceae, Zingiberaceae, Costaceae, Cannaceae dan

Marantaceae. Kebanyakan anggota dari 8 familia tersebut merupakan

tanaman asli daerah tropis dan banyak yang dibudidayakan sebagai

tanaman hias (Berry and Kress, 1991). Dua familia terbesar adalah

Zingiberaceae dan Marantaceae. Zingiberaceae banyak diketemukan di

daerah- daerah tropis Asia, sedangkan Marantacea terdapat di daerah

tropis Amerika.

Kelompok jahe-jahean (Zingiberaceae) banyak dikenal sebagai obat

tradisional, bumbu atau penyedap, tetai sekarang dikenal pula sebagai

tanaman hias atau tanaman taman. Beberapa memiliki rangkaian bunga,

braktea dan bagian- bagian bunga yang menarik seperti Alpinia purpurata,

Hedychium coronarium, H. coccineum, Globa winitii, Etlingera elatior,

Curcuma roscoeana, C. alismatifolia, Kaempferia pulchra juga Zingiber

spectabile (Larsen et. al, 1999) . Pemanfaatan langsung beberapa spesies

tersebut sebagai tanaman induk telah menghasilkan varietas baru yaitu:

Alpingera martinica yang merupakan hasil persilangan intergenerik antara

Alpinia purpurata dan Etlingera elatior (Cayol dan Fereol, 1997), hasil

persilangan varietas Jungle King dan Jungle Queen didapatkan varietas

Federation Lady (Faag, 2001). Ini menunjukkan bahwa koleksi dan

pemenfaatan plasma nutfah kelompok tanaman ini telah memberikan

dampak positif terhadap pengembangannya.

Tujuan penelitian adalah untuk melakukan koleksi, karakterisasi,

evaluasi dan pemanfaatan plasma nutfah tanaman hias tropis. Melalui

Page 4: Koleksi, Karakterisasi dan Pemanfaatan Beberapa Spesies ...balithi.litbang.pertanian.go.id/file/pf2011-174... · tanaman asli daerah tropis dan banyak yang dibudidayakan sebagai tanaman

Prosiding Seminar Nasional Florikultura 2011

177

kegiatan ini diharapkan akan terkoleksi dan terkarakterisasi tanaman hias

tropis potensial yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan tanaman

tropis di Indonesia.

BAHAN DAN METODE

Tanaman di koleksi dan ditanam di kebun percobaan Segunung,

Jawa Barat yang terletak pada ketinggian 1100 m dpl. sejak tahun 2003.

Jenis tanaman yang di koleksi yaitu spesies dan kultivar dari familia

Zingiberaceae, Costaceae, dan Marantaceae. Sedang yang telah dilakukan

karakterisasi dan dimanfaatkan yaitu spesies dan kultivar dari familia

Zingiberaceae dan Costaceae.

Tanaman ditanam dalam plot percobaan dengan jarak tanam 1m

dalam bedengan dan 2 m jarak antar bedeng. Untuk Alpinia tanaman

ditanam dalam rumah tanaman beratapkan plastik uv sedangkan

Tapeinochilos ananassae, Zingiber spectabile dan Costus ditanam dalam

rumah paranet dengan kerapatan 55%, Etlingera, Hedychium, Calathea dan

Pleiostacya ditanam di lahan terbuka tanpa naungan. Bahan tanam awal

berupa bibit yang berasal dari pemisahan tanaman dari rumpun sejumlah 3

batang. Dengan bertambahnya umur tanaman, maka tanaman makin besar,

batang makin tinggi dan jumlah rumpun bertambah. Tanaman tidak pernah

dibongkar dari lahan. Tanaman yang berbunga terminal setelah berbunga

dipotong beserta batangnya, sedangkan tanaman dengan braktea terpisah

dari tanaman, batang yang menua dan mengering dibuang dari tanaman.

Pada Z. spectabile setelah masa berbunga selesai, batang beserta daun

menguning, maka batang-batang tersebut dibuang maka akan tumbuh

batang-batang baru. Curcuma ditanam dalam rumah plastik dengan jarak

tanam 20 cm dalam bedengan dan 50 cm antar bedengan. Bahan tanamnya

berupa umbi (corm) yang diintroduksi dari Thailand pada tahun 2006.

Setelah tanaman berbunga, daun mulai menguning umbi beserta anakan

umbi hasil perbanyakannya diangkat dari tanah dan disimpan di ruangan

dengan suhu kamar selama 3 bulan, kemudian umbi ditanam kembali.

Page 5: Koleksi, Karakterisasi dan Pemanfaatan Beberapa Spesies ...balithi.litbang.pertanian.go.id/file/pf2011-174... · tanaman asli daerah tropis dan banyak yang dibudidayakan sebagai tanaman

Prosiding Seminar Nasional Florikultura 2011

178

Karakterisasi dilakukan terhadap sifat kuantitatif (ukuran tanaman,

daun, braktea dan bunga) dan kualitatif (warna: batang, daun, braktea,

bunga, susunan dan kedudukan: daun dan braktea). Jumlah tanaman yang

diamati tiap spesies adalah 5 tanaman dan 5 bunga.

Karakter yang diamati pada spesies dan kultivar dari familia

Zingiberaceae dan Costaceae : Ukuran tanaman, Batang (tipe tanaman,

panjang ruas, jumlah ruas, bentuk,warna ), daun (warna, bentuk, ukuran,

susunan, permukaan, kedudukan), braktea (warna, susunan, ukuran,

bagian-bagian braktea), inflorescence yaitu rangkaian braktea yang

berbentuk seperti ’cone’, letaknya terminal atau terpisah dari tanaman),

bunga biologi dan bagian – bagiannya yaitu ukuran bunga, warna mahkota,

panjang kepala putik dan panjang benang sari. Pedoman karakterisasi

berdasarkan karakterisasi tanaman jahe .

Pengukuran tanaman dilakukan pada saat tanaman tumbuh

maksimal dengan menggunakan alat ukur meteran dan

penggaris,pengamatan warna dilakukan dengan menggunakan Horticulture

Color Chart.

Pemanfaatan tanaman berdasarkan ringkasan beberapa hasil

penelitian yang telah dilakukan yaitu penelitian budidaya, penelitian biologi

tanaman, persilangan, sosial ekonomi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Koleksi Zingiberaceae dan Marantaceae merupakan dua familia

terbesar dalam ordo Zingiberales, Zingiberaceae terutama berasal dari Asia

tropis sedang Marantaceae pusat diversitasnya berada di Amerika tropis

(Larsen et.al., 1999).

Telah dikoleksi sejumlah spesies dari familia Zingiberaceae,

Costaceae dan Marantaceae. Costacae dibedakan dari Zingiberaceae dari

beberapa sifat yaitu bagian-bagian tanaman tidak mempunyai aroma,

susunan daun spiralis dan leaf sheath berbentuk turbular dan tertutup

(gambar 1).

Page 6: Koleksi, Karakterisasi dan Pemanfaatan Beberapa Spesies ...balithi.litbang.pertanian.go.id/file/pf2011-174... · tanaman asli daerah tropis dan banyak yang dibudidayakan sebagai tanaman

Prosiding Seminar Nasional Florikultura 2011

179

Susunan daun Zingiber Susunan daun Costus

Gambar 1. Perbedaan susunan daun Zingiber dengan Costus

Tabel 1. Tanaman yang sudah terkoleksi di Balai Penelitian Tanaman Hias

No Familia dan genus Spesies

1. Zingiberaceae a. Genus Zingiber b. Genus Etlingera c. Genus Alpinia d. Genus Curcuma e. Genus Hedycium

Z. spectabile, Z. zerumbet, Z. ottensii, Z. venosa E. elatior merah tulip, E. elatior merah, E. elatior pink, E. elatior light pink A. purpurata merah kecil, A. purpurata ”Jungle King”, A. purpurata ”Jungle Queen”, A. purpurata “ Eileen Mc Donald, A. zerumbet C. alismatifolia, C. cordata, C. rhabdota, C. aeruginosa, C. roscoeana H. coronarium, H. gardnerianum

2. Costaceae a. Genus Costus b. Genus Tapeinochilos

C. speciosus, C. speciosus Variegata, C. foliaceus, C. erythrocrinus’Eskimo Kiss”, C. sp.(coklat) T. ananassae

3. Marantaceae a. Genus Calathea b. Genus Pleiostachya

C. lutea, C. crotalifera, C. ’Burle marxii’ Green ice, C. ’Burle marxii’ Blue ice P. pruinosa

Koleksi berupa tanaman hidup yang ditanam di kebun percobaan

Segunung. Untuk tanaman yang memiliki masa dormansi seperti Curcuma

alismatifolia, C. cordata jika daun tanaman mulai menguning rhizome

Page 7: Koleksi, Karakterisasi dan Pemanfaatan Beberapa Spesies ...balithi.litbang.pertanian.go.id/file/pf2011-174... · tanaman asli daerah tropis dan banyak yang dibudidayakan sebagai tanaman

Prosiding Seminar Nasional Florikultura 2011

180

dipanen dengan menggali dari tanah kemudian di kering anginkan dan

disimpan dalam wadah di ruangan dengan suhu ruangan. Penyimpanan

rhizome ini dilakukan selama 3 bulan, setelah itu zhizome ditanam kembali

di lapang.

Karakterisasi

1. Genus Zingiber

Contoh tanaman dari genus ini yang digunakan sebagai bunga potong

yaitu Z. zerumbet dan Z. spectabile.

Z. zerumbet memiliki braktea yang terpisah dari tanaman, dengan

ukuran panjang tangkai berkisar dari 38-61 cm dan panjang braktea 5-13

cm,diameter braktea 5-6,5 cm, warna braktea pada awalnya berwarna hijau

dan berubah menjadi merah setelah tua. Tanaman ini secara alami

menghasilkan biji dalam jumlah yang besar, karena pada tiap basal braktea

muncul biji-biji tersebut. Bunga biologi berwarna kuning.

Z. spectabile biasa disebut ‘tepus tanah’ (Malaysia) atau ‘beehive

ginger’. Tanaman ini berbunga musiman, berkisar pada bulan Oktober

sampai bulan Juni pada setiap tahun. Setelah masa berbunga habis maka

semua batang dengan daunnya menguning, kemudian batang –batang

tanaman dibuang. Setelah itu akan muncul tunas-tunas baru. Tanaman

dapat mencapai ketinggian lebih dari 3 m, braktea terpisah dari tanaman,

berukuran panjang tangkai berkisar 73 cm dan panjang braktea dapat

mencapai 16 cm dengan diameter berkisar 8 cm, berwarna kuning ketika

masih muda dan akan berubah warna menjadi kuning oranye kemudian

menjadi merah jika semakin tua. Braktea ini dapat dimanfaatkan sebagai

bunga potong dari ukuran yang masih kecil sampai berwarna merah yang

sudah tua. Bunga biologi berwarna dasar kuning dan berwarna coklat

keunguan dengan bintik-bintik kuning pada mahkotanya. Ciri khas yang unik

dari bunganya yaitu ukuran stamen yang panjang dengan bentuk yang

melengkung seperti tanduk.

Page 8: Koleksi, Karakterisasi dan Pemanfaatan Beberapa Spesies ...balithi.litbang.pertanian.go.id/file/pf2011-174... · tanaman asli daerah tropis dan banyak yang dibudidayakan sebagai tanaman

Prosiding Seminar Nasional Florikultura 2011

181

Zingiber spectabile Z. zerumbet

Gambar 2. Bunga Zingiber spectabile dan Z. zerumbet 2. Genus Etlingera

Beberapa varietas dari genus ini diantaranya adalah Etlingera elatior’

Red Torch Ginger’ , braktea berwarna merah dan Etlingera elatior’ Pink

Torch Ginger’ dengan warna braktea pink. Ukuran tanaman dapat mencapai

ketinggian hingga 8 m (Larsen et.al. 1999). Braktea muncul terpisah dari

tanaman berbentuk runcing pada bagian terminalnya, ukuran panjang

tangkai mencapai 120 cm, diameter braktea 6-10 cm, ketahanan bunga

potong tidak panjang, pada umur 4 hari setelah mekar, helaian braktea

terluar sudah mulai rusak. Braktea yang masih menguncup sudah dapat

dimanfaatkan sebagai bunga potong. Bunga biologi berwarna merah

muncul pada helaian braktea.

3. Genus Alpinia

Alpinia purpurata dengan banyak varietasnya adalah contoh dari

genus ini yang dimanfaatkan sebagai bunga potong. Braktea berada pada

bagian terminal dari tanaman, bunga potong ini dapat bertahan segar

hingga 6 hari (Herlina et.al. 2008), warna braktea dari pink sampai merah

dengan ukuran panjang berkisar 20 cm dengan diameter 5,5 – 9 cm.

Memiliki ketinggian sampai 3 m. Bunga biologi berwarna putih yang muncul

pada basal braktea.

Page 9: Koleksi, Karakterisasi dan Pemanfaatan Beberapa Spesies ...balithi.litbang.pertanian.go.id/file/pf2011-174... · tanaman asli daerah tropis dan banyak yang dibudidayakan sebagai tanaman

Prosiding Seminar Nasional Florikultura 2011

182

4. Genus Costus

Banyak spesies maupun hibrida dari genus Costus ini yang

dimanfaatkan sebagai bunga potong diantaranya C. erythrocrinus ’Eskimo

Kiss’, C. foliaceus, Costus sp. Yang mempunyai braktea berwarna coklat, C.

stenophyllus. Tanaman berukuran tinggi dari 60 cm sampai lebih dari 2 m.

Susunan daun spiralis dengan permukaan daun rata-rata berbulu. Braktea

yang dimanfaatkan sebagai bunga potong dapat muncul dari bawah

terpisah dari tanaman dan ada pula yang terletak pada bagian terminal

tanaman atau kedua-duanya ada. Warna braktea hijau pada C. foliaceus,

pada C. stenophyllus berwarna merah demikian juga pada C. erythrocrinus

’Eskimo Kiss’ dan ada pula spesies yang memiliki braktea yang berwarna

coklat. Bunga biologi muncul diantara braktea dan mempunyai mahkota

yang menonjol dan menarik.

5. Genus Tapeinochilos

T. ananassae merupakan speies dari genus ini, ada yang berwarna

merah oranye dan merah darah. Tanaman ini termasuk herba perenial yang

mempunyai rhizoma tidak aromatik. Tinggi tanaman bisa mencapai 2 - 4 m.

Rhizoma berdaging. Daun tersusun spiral, dengan lamina tunggal,

berbentuk lonjong dengan permukaan daun licin. Cabang udara sekunder

muncul dari ketiak daun dan selanjutnya akan muncul pula cabang udara

tersier dari cabang sekunder dan akan berakhir dengan cabang udara

kwarter yang muncul dari cabang tersier. Daun terkonsentrasi pada batang

bagian atas.

Rangkaian bunga berbentuk seperti ‘cone’, terletak terminal pada

tunas atau terpisah dari batang berasal dari rhizoma. Braktea mempunyai

lapisan lilin dan kaku, berbentuk seperti nenas, berukuran besar dan

berwarna merah darah atau merah oranye, bunga berwarna kuning terang

muncul dari basal braktea, terdiri dari calyc dan corolla, satu stamen

dengan filament yang lebar, anther dilengkapi dengan anther crest. Panjang

bibir atau labelum sama atau lebih panjang dari corolla.

Braktea ini tidak kenal musim dan muncul sepanjang tahun,

berukuran panjang tangkai yang sangat bervariasi, kurang dari 20 cm

sampai lebih dari 1,5 m. Diameter tangkai bunga berkisar 1,5 cm, kokoh dan

kuat. Rangkaian bunga yang terdiri dari susunan braktea berawal dari

Page 10: Koleksi, Karakterisasi dan Pemanfaatan Beberapa Spesies ...balithi.litbang.pertanian.go.id/file/pf2011-174... · tanaman asli daerah tropis dan banyak yang dibudidayakan sebagai tanaman

Prosiding Seminar Nasional Florikultura 2011

183

kuncup berukuran diameter berkisar cm dengan panjang kira-kira 4 cm

berwarna kemerahan. Adanya warna merah pada tunas generatif inilah

yang dapat dibedakan dengan tunas vegetatif yang muncul dalam waktu 2,5

bersamaan sepanjang musim. Kuncup ini terus berkembang dengan ukuran

diameter makin membesar. Ukuran bunga yang ideal yaitu mempunyai

lebar dan panjang braktea yang hampir sama lebih kurang 9 cm. Bunga

biologi akan muncul di setiap braktea, dalam satu rangkaian braktea yang

berjumlah sampai 189 helai (Herlina, 2007).

Gambar 3. Tanaman Tapeinochilos ananassae Pemanfaatan

Selain telah dilakukan karakterisasi untuk mengetahui sifat-sifat yang

diperlukan dalam pemuliaan tanaman, dilakukan pula budidaya tanaman

dalam skala luas untuk analisis input-output budidaya juga teknologi

produksi bunga potong tersebut.

1. Pelepasan varietas

Telah dilepas dengan SK Mentan 2 varietas Tapeinochilos ananassae

pada tahun 2007 dan 2008, T. ananassae dengan braktea warna merah

orange diberi nama Sekar Manise (Sk Mentan Nomor :

537/Kpts/SR.120/9/2007), dan varietas yang memiliki warna braktea merah

Page 11: Koleksi, Karakterisasi dan Pemanfaatan Beberapa Spesies ...balithi.litbang.pertanian.go.id/file/pf2011-174... · tanaman asli daerah tropis dan banyak yang dibudidayakan sebagai tanaman

Prosiding Seminar Nasional Florikultura 2011

184

darah diberi nama Sekar Souli (Sk Mentan Nomor :

614/Kpts/SR.120/5/2008).

Pada tahun 2008 telah dilepas pula 1 varietas Zingiber spectabile (SK

Mentan Nomor: 1762/Kpts/SR.120/12/2008) dengan nama Silvana, juga 4

varietas Alpinia purpurata yaitu A. purpurata dengan braktea yang

berwarna merah dengan diameter braktea 5,4-6,4 cm,diberi nama Fatra (SK

Mentan Nomor: 1760/Kpts/SR.120/12/2008), A. purpurata “Jungle King”

dengan braktea yang berwarna merah dengan diameter braktea 9,1-9,2 cm

dilepas dengan nama Kusuma (SK Mentan Nomor:

1762/Kpts/SR.120/12/2008), A. purpurata “Jungle Queen”dengan braktea

yang berwarna Light pink dengan diameter braktea 6,2-7,7 cm, diberi nama

Bethari (SK Mentan Nomor: 1759/Kpts/SR.120/12/2008), sedang A.

purpurata “Eileen McDonald” yang berwarna pink dengan diameter braktea

5,9-7,1 cm, dinamakan Amorina (SK Mentan Nomor:

1761/Kpts/SR.120/12/2008).

Amorina Kusuma Bethari Fatra

Gambar 4. Empat varietas Alpinia purpurata 2. Biologi bunga

Yang disebut bunga potong secara umum pada jahe-jahean ini

sebenarnya adalah susunan braktea yang terangkai membentuk susunan

seperti cone aneka warna tergantung spesies atau hibridanya. Lama

kesegaran bunga potong ini bervariasi sampai lebih dari 1 minggu. Bunga

biologi berukuran kecil muncul pada bagian bawah braktea, kemudian

bergantian muncul ke bagian atas braktea, umur bunga biologi ini biasanya

hanya 1 hari kemudian layu. Jumlah bunga tidak selalu sama dengan jumlah

Page 12: Koleksi, Karakterisasi dan Pemanfaatan Beberapa Spesies ...balithi.litbang.pertanian.go.id/file/pf2011-174... · tanaman asli daerah tropis dan banyak yang dibudidayakan sebagai tanaman

Prosiding Seminar Nasional Florikultura 2011

185

braktea. Dari hasil penelitian Oktaviani, 2009 pada A. purpurata ’Fatra’ dan

’Amorina’ jumlah helaian braktea lebih banyak daripada jumlah bunga

karena tiak semua braktea menghasilkan bunga. Pada A. purpurata

’Kusuma ’ dan ’Bethari’ jumlah bunga dua kali lipat jumlah helaian braktea

karena dalam satu braktea akan muncul 2 bunga yang tidak mekar

bersamaan. Umumnya pada saat mekar posisi putik lebih tinggi dari benang

sari.

Masa reseptif stigma menentukan waktu penyerbukan. Penyerbukan

buatan berhasil dilakukan pada A. purpurata ’Kusuma ’ dan ’Bethari’ pada

pk. 12.00 dan menghasilkan buah maupun biji dalam jumlah yang banyak

yaitu 178 butir. Ada fenomena self incompatibility pada Alpinia,

penyerbukan selfing gagal menghasilkan buah.

Dari penelitian Megaria, 2010 pada tanaman Z. spectabile, hasil

penyerbukan terbuka tidak menghasilkan biji, sedangkan penyerbukan

sendiri dan silang secara buatan dapat menghasilkan biji. Jumlah biji yang

dihasilkan dari kedua penyerbukan ini hampir sama yaitu berkisar 24 buah.

Keberhasilan penyerbukan sendiri menunjukan bahwa spesies ini self

incompatible. Sedangkan pada T.ananassae hasil penyerbukan sendiri

membentuk biji lebih sedikit daripada penyerbukan silang, tanaman ini

diduga bersifat partly self incompatible.

3. Teknologi produksi

Secara umum spesies dan varietas dari familia Zingiberaceae,

Costaceae dan Marantaceae tumbuh baik dibawah sedikit naungan dengan

tingkat naungan minimal 25%. Sepanjang tahun menghendaki kelembaban

tinggi disekitar pertanaman. Agar tanaman berproduksi optimal diperlukan

pemupukan yang intensif dan menjaga nilai EC tanah tidak dibawah 0,75

ds/cm. Perbanyakan tanaman dilakukan dengan cara perbanyakan vegetatif

dengan pemisahan rumpun atau dapat pula menggunakan setek pada

Costus, Tapeinochilos, Zingiber. Dalam proses pasca panen bunga potong

tropis ini tidak memerlukan suhu rendah selama penyimpanan dan

kebanyakan tidak responsif terhadap bahan pengawet bunga (Herlina,

2007; Herlina 2008).

Page 13: Koleksi, Karakterisasi dan Pemanfaatan Beberapa Spesies ...balithi.litbang.pertanian.go.id/file/pf2011-174... · tanaman asli daerah tropis dan banyak yang dibudidayakan sebagai tanaman

Prosiding Seminar Nasional Florikultura 2011

186

4. Potensi ekonomi

Telah dilakukan analisis input-output budidaya Alpinia purpurata

’Amorina’, Tapeinochilos ananassae ’Sekar Manise’ dan Zingiber spectabile

’Silvana’ pada tahun 2006. Budidaya dimulai dari penanaman awal dalam

rumah berparanet untuk Tapeinochillos dan Zingiber, sedangkan

A.purpurata menggunakan rumah plastik. Analisa data dilakukan dengan

tabulasi silang serta analisis R/C ratio. Investasi awal untuk bunga potong ini

cukup tinggi untuk pembuatan naungan. Biaya variabel tertinggi

dikeluarkan untuk pembelian bibit. R/C ratio tahun pertama dan kedua

masih dibawah satu, sedangkan R/C ratio tahun ketiga bernilai 2,27 yang

berarti penerimaan usahatani mulai bernilai positif (Nurmalinda et.al.,

2006)

KESIMPULAN

Dari hasil kegiatan penelitian ini, 18 species family Zingiberaceae dan

Costaceae telah berhasil dikarakterisasi dan 7 varietas telah dilepas sebagai

kultivar baru, yaitu: Zingiber spectabile ’Silvana’, Tapeinochilos ananassae

’Sekar Manise’ dan ’Sekar Souli’, Alpinia purpurata ’Fatra’, ’Kusuma’,

’Bethari’ dan ’Amorina’. Zingiber spectabile ,Tapeinochilos ananassae,.

Alpinia purpurata ’Kusuma’ dan ’Bethari’ telah digunakan dalam program

pemuliaan. Hibridisasi antara Alpinia purpurata ’Kusuma’ dan ’Bethari’

dapat menghasilkan biji.

SARAN

Masih perlu dilakukan penelitian pada bunga potong tropis terutama

penanganan pasca panen, hal ini dibutuhkan karena bunga potong tropis

mempunyai ukuran besar dan berat sehingga dalam dibutuhkan biaya yang

besar dalam transportasi melalui udara.

Page 14: Koleksi, Karakterisasi dan Pemanfaatan Beberapa Spesies ...balithi.litbang.pertanian.go.id/file/pf2011-174... · tanaman asli daerah tropis dan banyak yang dibudidayakan sebagai tanaman

Prosiding Seminar Nasional Florikultura 2011

187

Penangan pasca panen yang tepat diharapkan memperpanjang umur

bunga potong tersebut sehingga pengiriman bunga potong jarak jauh dapat

dilakukan melalui laut maupun darat.

UCAPAN TERIMAKASIH

Penghargaan yang setinggi-tingginya disampaikan kepada Dian

Susana, Dimayati, Suyono, Eva Oktaviani dan Megaria yang telah

berperanan dalam pelaksanaan penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Berry, F. And W. John Kress. 1991. Heliconia an identification guide. Smithsonian

Institution Press Washington and London. 334 p.

Cayol, F. L and L. Fereol. 1997. X Alpingera martinica (Zingeberaceae): Intergeneric Hybrid between Alpinia purpurata and Etlingera elatior.

CBI, 2006. The EU Market For Tropical Flowers.

Faag, M. 2001. Alpinia ‘ Federation Lady’. NT. Dept. of Primary Industry and Fisheries. Aus. Nat. Bot. Garden.

Fagi, A. M. 1994. Sambutan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Koleksi dan Karakterisasi Plasma Nutfah Pertanian. Review Hasil dan Program Penelitian Plasma Nutfah Pertanian. Bogor.

Herlina, D. 2007. Usulan Pelepasan Varietas Bunga potong Tapeinochilos ananassae. Makalah Pelepasan.

------------. 2008. Usulan Pelepasan Varietas Bunga potong Alpinia purpurata. Makalah Pelepasan.

------------. 2008. Usulan Pelepasan Varietas Bunga potong Zingiber spectabile. Makalah Pelepasan.

Larsen, K., H. Ibrahim, S.H. Khaw and L.G. Saw. 1999. Gingers of Peninsular Malaysia and Singapore. Natural History Publication (Borneo).137 p.

Megaria, 2010. Biologi Pembungaan dan Keberhasilan Reproduksi Zingiber spectabile dan Tapeinochilos ananassae. Skripsi. Program Studi Pemuliaan Tanaman dan Teknologi Benih. Fak. Pertanian, IPB.

Nurmalinda, D. Herlina, Nur Qomariah Hayati dan Donal S. 2006. Potensi ekonomi Tanaman Hias Tropis. Laporan Penelitian Balai Penelitian Tanaman Hias.

Page 15: Koleksi, Karakterisasi dan Pemanfaatan Beberapa Spesies ...balithi.litbang.pertanian.go.id/file/pf2011-174... · tanaman asli daerah tropis dan banyak yang dibudidayakan sebagai tanaman

Prosiding Seminar Nasional Florikultura 2011

188

Oktaviani, E. 2009. Biologi dan Fenologi Pembungaan Genus, Alpinia, Etlingera dan Zingiber. Skripsi. Program Studi Pemuliaan Tanaman dan Teknologi Benih. Fak. Pertanian, IPB.

Roh, M. S. and R. H. Lawson. 1990. New Floricultural crops. P.448-453. In: J. Janick and J. E. Simon (eds.) Advances in new crops. Timber Press, Portland, OR.

Soewito,T.1994. Koleksi, Rejuvinasi, Karakterisasi, dan Pemanfaatan Plasma Nutfah Serealia. Koleksi dan Karakterisasi Plasma Nutfah Pertanian. Review Hasil dan Program Penelitian Plasma Nutfah Pertanian. Bogor. P.101-119