kolaborasi ovie fix

36
BAB III PELAKSANAAN DAN EVALUASI A. PELAKSANAAN DAN EVALUASI CONTINUING PERSONAL DEVELOPMENT (CPD) 1. Pelaksanaan a. Langkah-langkah kegiatan Tabel 6 Langkah-langkah kegiatan Continuing Personal Development (CPD) Di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta No Kegiatan Pelaksana Sasaran Tujuan Waktu Tempat A Persiapan 1. Koordinasi dengan pembimbing klinik, KaRu, dan ketua KFK Ners Muda Materi CPD Menentukan Topik 8-13 April 2013 Ruang Nuri 2. Menentukan konsep acara CPD Ners Muda Konsep acara CPD Konsep acara CPD 8 April 2013 Ruang Komite 3. Koordinasi jadwal presentasi Ners Muda Tanggal pelaksan aan dan tempat akan diadakan CPD Menentukan tanggal, waktu dan tempat pelaksanaa n 9April 2013 Ruang Melati 3 RSUP Dr. Sardjito 4. Menyusun proposal dan surat pengantar Ners Muda Pelaksan aan CPD Proposal dan surat pengantar CPD selesai disusun 10 April 2013 Ruang Melati 1 RSUP Dr. Sardjito 5. Koordinasi Ners Pengadaa Pengadaan 12 Ruang 1

Upload: melina-defita-sari

Post on 24-Oct-2015

71 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kolaborasi Ovie Fix

BAB IIIPELAKSANAAN DAN EVALUASI

A. PELAKSANAAN DAN EVALUASI CONTINUING PERSONAL DEVELOPMENT (CPD)

1. Pelaksanaan

a. Langkah-langkah kegiatanTabel 6

Langkah-langkah kegiatan Continuing Personal Development (CPD)Di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

No Kegiatan Pelaksana Sasaran Tujuan Waktu Tempat

A Persiapan1. Koordinasi

dengan pembimbing klinik, KaRu, dan ketua KFK

Ners Muda

Materi CPD Menentukan Topik

8-13 April 2013

Ruang Nuri

2. Menentukan konsep acara CPD

Ners Muda

Konsep acara CPD

Konsep acara CPD

8 April 2013

RuangKomite

3. Koordinasi jadwal presentasi

Ners Muda

Tanggal pelaksanaan dan tempat akan diadakan CPD

Menentukan tanggal, waktu dan tempat pelaksanaan

9April2013

Ruang Melati 3 RSUP Dr. Sardjito

4. Menyusun proposal dan surat pengantar

Ners Muda

Pelaksanaan CPD

Proposal dan surat pengantar CPD selesai disusun

10 April 2013

Ruang Melati 1 RSUP Dr. Sardjito

5. Koordinasi dengan KaRu

Ners muda

Pengadaan dana kegiatan CPD oleh ruang Melati 1 dan 3

Pengadaan dana bagi kegiatan CPD

12 April 2013

Ruang Melati 1 RSUP Dr. Sardjito

6. Koordinasi pembicara CPD

Ners Muda

Pengadaan Pembicara dalam CPD

Pembicara CPD telah ditentukan dan bersedia

12 April 2013

RuangKaRu

1

Page 2: Kolaborasi Ovie Fix

B. Pelaksanaan6. Koordinasi

dengan KaRu, Tata Usaha dan pengumpulan proposal serta surat pengantar CPD

Ners Muda

Teknis Pelaksanaan

Pelaksanaan presentasi berjalan sesuai yang diharapkan

15 April 2013

Ruang Karu.Ruang Tata Usaha

9. Melaksanakan presentasi CPD dengan tema pengelolaan MRSA

Ners Muda

KaRu, PJ Pelayanan, PN, AN, R. INSKA, Bedah Anak, Rawat Intensif dan IRD Anak RSUP Dr. Sardjito

Materi disampaikan dengan jelas

17 April 2013

Ruang Nuri RSUP Dr. Sardjito

C Evaluasi11 Evaluasi

dilaksanakan dengan melihat respon audiens dan presensi hadir CPD

Ners muda.

KaRu, PJ Pelayanan, PN, AN, R. INSKA, Bedah Anak, Rawat Intensif dan IRD Anak RSUP Dr. Sardjito

Terlaksananya sesuai protap, antusiasme peserta dan kehadiran

17 April 2013

Ruang Nuri RSUP Dr. Sardjito

b. Jadwal Kegiatan

Tabel 7Jadwal Kegiatan Continuing Personal Development (CPD)

Di RSUP Dr. Sardjito YogyakartaNo Kegiatan Tanggal 8 – 17 April 2013

8 9 10 11 12 13 15 16 17

A. Persiapan

1. Koordinasi dengan pembimbing klinik, KaRu, dan ketua KFK

X

2. Menentukan konsep acara CPD

2

Page 3: Kolaborasi Ovie Fix

X

3. Koordinasi jadwal presentasi

X

4. Menyusun proposal dan surat pengantar

X

5. Koordinasi dengan KaRu X

6. Koordinasi pembicara CPD X

B. Pelaksanaan6. Koordinasi dengan KaRu,

Tata Usaha dan pengumpulan proposal serta surat pengantar CPD

X

9. Melaksanakan presentasi CPD dengan tema pengelolaan MRSA

X

C. Evaluasi

11 Evaluasi dilaksanakan dengan melihat respon audiens dan presensi hadir CPD

X

Keterangan :X : Perencanaan : Pelaksanaan

c. Anggaran Biaya

Tabel 8Anggaran Biaya

No Kebutuhan Rencana Realisasi12345678

KertasPrintFotocopyJilidNarasumberPerlengkapan pesertaKonsumsiSertifikat CPD

Rp. 5.000,00Rp. 5.000,00Rp. 4.000,00Rp. 3.000,00Rp. 600.000,00Rp. 70.000,00Rp. 245.000,00Rp. 105.000,00

Rp 3.000,00Rp 4.000,00Rp 6.000,00Rp 3.000,00

----

Jumlah Rp. 65.000,00 Rp 60.000,002. Evaluasi

3

Page 4: Kolaborasi Ovie Fix

a. Ketentuan Evaluasi

Tabel 9Ketentuan Evaluasi kegiatan Continuing Personal Development (CPD)

Di RSUP Dr. Sardjito YogyakartaKriteria evaluasi Presentasi CPD Pelaksanaan CPD

Hal yang dievaluasi Kehadiran,antusiasmepeserta dan terlaksanya CPD

Pelaksanaan kegiatan CPD

Subjek yang dievaluasi

Peserta CPD Moderator, narasumber, materi, jalannya diskusi dan Tanya jawab

Evaluator Ners Muda PSIK UGM, moderator

Ners muda PSIK UGM, moderator

Jumlah Sampel 35 peserta Ners MudaInstrument Evaluasi Presensi kehadiran dan

forum diskusi2 narasumber

Metode Evaluasi Observasi Catatan notulenWaktu 17 April 2013 17 April 2013Tempat Ruang Nuri Lt.2 RSUP Dr,

SardjitoRuang Nuri Lt.2 RSUP Dr, Sardjito

Kriteria Evaluasi 90% Kehadiran Terlaksananya 1 kali dengan kualitas 100%

Tabel 10Evaluasi Pelaksanaan Presentasi Continuing Personal Development (CPD) “pengelolaan MRSA” Di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

.Item EvaluasiJumlah

UndanganJumlah

peserta hadirTarget Keterangan

Jumlah Kehadiran 0 0 80,00%Target tidak

tercapai

Tabel 11Evaluasi Dokumentasi TOR CPD

“Pengelolaan MRSA (Methicillin Resistant Staphylococcus Aureus)”Di Ruang Melati 1 dan 3 RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

Dokumen TOR CNE: Ada Tidak AdaJudul TOR : Pengelolaan MRSA (Methicillin Resistant Staphylococcus Aureus)

Latar Belakang √Sasaran / Peserta √Tujuan √Manfaat Kegiatan √Materi Kegiatan √Metode Kegiatan √Waktu dan Tempat Kegiatan √Peserta Kegiatan √Fasilitator / Narasumber Kegiatan √Fasilitas Kegiatan √Biaya Kegiatan √

4

Page 5: Kolaborasi Ovie Fix

Susunan Panitia 0 √Tanda tangan √Total 13Presentase 92,8%

b. Analisa dan Pembahasan

Program Continuing Personal Development(CPD) suatu program yang

merupakan persiapan dasar yang didesain untuk meningkatkan dan memperkaya

pengetahuan, menyempurnakan dan memperbaiki ketrampilan dan

mengembangkan sikap dan perilaku untuk mengembangkan praktek keperawatan

yang akan meningkatkan pelayanan kesehatan pada masyarakat.

Bagi individu, merupakan suatu pengembangan profesional yang berarti

suatu proses partisipasi aktif dalam aktivitas pembelajaran sepanjang waktu untuk

mengembangkan praktek dan keahlian. Partisipasi dalam CPD merupakan

setengah tanda dari seorang profesional. Sebagai suatu proses, CPD terdiri dari

aktivitas pembelajaran yang bertujuan untuk membangun berdasarkan pendidikan

dan pengalaman profesional untuk meningkatkan dan mengembangkan praktek,

pendidikan, administrasi, penelitian atau pengembangan teori yang pada akhirnya

bermanfaat untuk klien dalam menerima pelayanan yang profesional.

Pelaksanaan CPD dengan tema ”Pengelolaan MRSA pada Anak” bagi

perawat di Instalasi Kesehatan Anak (INSKA) RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

belum dapat dilaksanakan karena tidak adanya kesempatan (tidak ada waktu)

untuk melaksanakan CPD dan pengajuan proposal yang masih memerlukan waktu

untuk mendapatkan persetujuan dari Kepala Direksi RSUP Dr. Sardjito.

c. Faktor Pendukung dan Kendala

1. Faktor Pendukung

a) Adanya kerja sama dan keinginan yang besar dari kepala ruang untuk

dilakukannya pengelolaan MRSA pada anak.

b) Adanya dukungan dan bantuan dalam penetapan materi dan penyaji CPD

oleh kepala ruang Melati 1 dan 3.

c) Adanya proses bimbingan mahasiswa yang berkelanjutan dari

pembimbing klinik.

5

Page 6: Kolaborasi Ovie Fix

2. Faktor Kendala

a) Kesalahan informasi dan komunikasi dalam proses pengajuan proposal.

b) Persiapan pelaksanaan CPD yang meliputi pengajuan proposal dan perlu

telaah lebih lanjut yang membutuhkan waktu cukup lama sehingga CPD

tidak dapat dilakukan karena keterbatasan waktu dan dana.

d. Kesinambungan

Mengingat pentingnya CPD bagi perawat, perlu disusun agenda seminar

secara rutin dan kontinyu oleh INSKA dan KFK anak RSUP Dr. Sardjito untuk

meningkatkan kemampuan perawat dalam menangani kasus anak. Materi yang

tersedia dalam CPD dapat digunakan sebagai bahan dan acuan pembelajaran bagi

perawat dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan

asuhan keperawatan pada anak. Kepala Ruang Melati 1 dan 3 dan KFK dapat

bekerja sama dalam menyusun program CPD dengan TOR per bulannya agar

program CPD dapat terlaksana secara rutin setiap bulan. CPD dapat berupa

diseminasi dari hasil pelatihan-pelatihan yang diikuti oleh perawat di bangsal.

B. UPAYA PELAKSANAAN KOLABORASI:PELAPORAN PASIEN, VISITE PASIEN, DISKUSI KASUS TERPADU,

DAN DISKUSI REFLEKSI KASUS KEPERAWATAN

6

Page 7: Kolaborasi Ovie Fix

1. Pelaksanaan

a. Langkah-langkah kegiatan

Tabel 12Langkah-langkah Kegiatan

No Kegiatan Pelaksana Sasaran Tujuan Waktu TempatA Persiapan1 Mempelajari

protap kolaborasi (visite, pelaporan dan DKT) dan protap DRK

Ners Muda

Memahami 3 kegiatan kolaborasi dan kegiatan DRK

Memiliki kesiapan untuk melakukan sosialisasi kegiatan kolaborasi dan kegiatan DRK

6 April 2013

Ruang pengelola Melati 3 (base camp kelompok)

2 Mengkaji dan menyiapkan materi DKT

Ners Muda Materi DKT tersusun

Mempunyai persiapan materi DKT

6 April2013

Ruang Melati 1 dan 3 RSUP Dr. Sardjito

3. Mengkaji dan menyiapkan materi DRK

Ners Muda

Tersusunnya materi DRK

Memiliki persiapan materi DRK

6 April 2013

Ruang pengelola Melati 3 (base camp kelompok)

B Pelaksanaan4. Koordinasi dengan

KaRu untuk melakukan sosialisasi kegiatan kolaborasi

Ners Muda

Sosialisasi draft kegiatan kolaborasi

Disetujui untuk dilakukan sosialisasi

8 April 2013

Ruang Melati 1 dan 3 RSUP Dr. Sardjito

5. Sosialisasi kegiatan kolaborasi dengan modul kolaborasi

Ners Muda

Sosialisasi kegiatan kolaborasi

Terlaksananya semua sosialisasi draft protap kolaborasi

8-11 April 2013

Ruang Melati 1 dan 3 RSUP Dr. Sardjito

6 Melaksanakan DKT

Resident,Perawat (PN dan AN)

Karu, PN, AN, Residen

DKT dapat dilaksanakan sesuai protap

11 April 2013

Ruang NuriRSUP Dr. Sardjito

7 Melaksanakan DRK

PN ruang Melati 1

KaRu, PN, AN, praktikan

DRK dapat dilaksanakan sesuai

10 April 2013

Ruang Pre Conferen

7

Page 8: Kolaborasi Ovie Fix

ruang Melati 1 dan 3

protap ce Melati 1 dan 3 RSUP Dr. Sardjito

C Evaluasi8. Evaluasi

pelaksanaan DKTNers muda dan KaRu Melati 1 dan 3.

KaRu, PN dan AN Melati 1 dan 3

Terlaksananya sesuai protap, antusiasme peserta dan kehadiran

11 April 2013

Ruang Melati 1 RSUP Dr. Sardjito

9. Evaluasi pelaksanaan DRK

Ners Muda dan KaRu Melati 1 dan 3.

KaRu, PN, AN ruang Melati 1 dan 3

Terlaksananya DRK sesuai protap

10 April 2013

Ruang Pre Conference Melati 1 dan 3 RSUP Dr. Sardjito

10.

Evaluasi pelaksanaan pelaporan pasien

Ners Muda dan KaRu Melati 1 dan 3.

Dokter Sp.A, Residen, PN, dan AN

Terlaksananya pelaporan pasien sesuai protap

12-16 April 2013

Ruang Melati 1 dan 3 RSUP Dr. Sardjito

11. Evaluasi pelaksanaan visite pasien

Ners Muda dan KaRu Melati 1 dan 3.

Dokter Sp.A, Residen, PN, dan AN

Terlaksananya visite pasien sesuai protap

12-16 April 2013

Ruang Melati 1 dan 3 RSUP Dr. Sardjito

b. Jadwal Kegiatan

Tabel 13Jadwal Kegiatan

No KegiatanTanggal

6 8 9 10 11 12 13 15 16 171 Koordinasi dengan

pembimbing untuk memperoleh salinan protap kolaborasi di ruang Melati 1 dan 3

X

2 Koordinasi dengan KaRu untuk melakukan sosialisasi kegiatan kolaborasi

X

3 Pembuatan modul

8

Page 9: Kolaborasi Ovie Fix

kolaborasi sesuai protap

X

4 Sosialisasi kegiatan kolaborasi

X

X

X

X

X

5 Koordinasi dengan KaRu dan PN untuk melakukan DRK

X

6 Melakukan DRK X

7 Evaluasi pelaksanaan DRK

X

8 Koordinasi dengan KaRu untuk pelaksanaan DKT

X

9 Koordinasi dengan residen untuk melakukan DKT

X

X

10 Melaksanakan DKT X

11 Evaluasi pelaksanaan DKT

X

12 Evaluasi pelaksanaan pelaporan pasien

X

X

X

X

13 Evaluasi pelaksanaan visite pasien

X

X

X

X

Keterangan :X : Perencanaan : Pelaksanaan

c. Anggaran Biaya

Tabel 14Anggaran Biaya

No Kebutuhan Rencana Realisasi1234

KertasPrintFotocopyModul Kolaborasi

Rp. 15.000,00Rp. 20.000,00Rp. 30.000,00Rp 15.000,00

Rp 15.000,00Rp 20. 000,00Rp 25.000,00Rp 13.000,00

Jumlah Rp. 80.000,00 Rp 73.000,00

2. Evaluasi

a. Ketentuan Evaluasi

9

Page 10: Kolaborasi Ovie Fix

Tabel 15Kegiatan Kolaborasi Perawat-Dokter : Pelaporan Pasien

No Komponen Evaluasi

Pelaksanaan Pelaporan Pasien

1 Hal yang dievaluasi Pelaporan pasien2 Subyek yang

dievaluasiDokter (Sp.A, residen) dan perawat di Melati 1 dan 3

3 Evaluator Ners muda dan KaRu Melati 1 dan 34 Jumlah sampel 17 perawat, residen, Sp.A5 Instrumen evaluasi Instrumen observasi penilaian pelaporan pasien6 Metode evaluasi Observasi7 Waktu 12-16 April 20138 Tempat Ruang Melati 1 dan 3 RSUP Dr.Sardjito9 Kriteria evaluasi Hasil penilaian = 80%

Tabel 16Kegiatan Kolaborasi Perawat-Dokter : Visite Pasien

No Komponen Evaluasi

Pelaksanaan Visite Pasien

1 Hal yang dievaluasi Visite pasien2 Subyek yang

dievaluasiDokter (Sp.A, residen) dan perawat di Melati 1 dan 3

3 Evaluator Ners muda dan KaRu Melati 1 dan 34 Jumlah sampel 17 perawat, residen, Sp.A5 Instrumen evaluasi Instrumen observasi penilaian visite pasien6 Metode evaluasi Observasi7 Waktu 12-16 April 20138 Tempat Ruang Melati 1 dan 3 RSUP Dr.Sardjito9 Kriteria evaluasi Hasil penilaian = 80%

Tabel 17Kegiatan Kolaborasi Dokter- Perawat : Diskusi Kasus Terpadu

No Komponen Evaluasi

Presentasi DKT

1 Hal yang dievaluasi Kepatuhan terhadap protap2 Subyek yang

dievaluasiResiden Anak dan perawat Melati 1 dan 3

3 Evaluator Ners muda, KaRu Melati 1 dan 34 Sample 13 orang yang hadir5 Instrument evaluasi Instrumen observasi penilaian diskusi kasus terpadu,

Presensi kehadiran dan antusiasme6 Metode evaluasi Observasi7 Waktu Kamis. 11 April 20138 Tempat Ruang Nuri9 Kriteria evaluasi Terlaksana dengan hasil penelitian

10

Page 11: Kolaborasi Ovie Fix

Tabel 18Kegiatan Diskusi Refleksi Kasus Keperawatan

No Komponen Evaluasi

Presentasi DRK

1 Hal yang dievaluasi Pelaksanaan DRK2 Subyek yang

dievaluasiPerawat Ruang Melati 1 dan 3

3 Evaluator Ners Muda4 Jumlah sampel 7 undangan (rata-rata jumlah petugas yang dinas di

Melati 1 dan 3)5 Instrumen evaluasi Instrumen observasi penilaian DRK, presensi

kehadiran6 Metode evaluasi Observasi7 Waktu 10 April 20138 Tempat Ruang Pre Conference Melati 1 dan 3 RSUP Dr.

Sardjito9 Kriteria evaluasi Hasil penilaian = 80%

b. Hasil

Evaluasi Kegiatan Kolaborasi Dokter-Perawat : Pelaporan Pasien, Visite Pasien, Diskusi Kasus Terpadu dan Diskusi Refleksi Kasus

Keperawatan.

1. Pelaporan PasienTabel 19

Instrumen Observasi Penilaian Pelaksanaan Pelaporan PasienPetunjuk pengisisan: berikan tanda (v) untuk jawaban ya dan (0) untuk jawaban

tidakNo ASPEK YANG DINILAI OBSERVASI

KET.A Persiapan 1 2 3 4 5 6

1. Perawat menyiapkan rekam medik pasien yang akan diinformasikan

0

2. Perawat menyiapkan data masalah/ kondisi pasien yang akan dilaporkan

3. Perawat mengidentifikasi identitas dokter (nama dan nomor telepon dok-ter penanggung jawab pasien)

B Pelaksanaan1. Perawat melaporkan masalah/ kondisi

pasien secara langsung maupun melalui telepon

2. Apabila laporan dilakukan melalui telepon, perawat menyebutkan nama dirinya, tempat tugas dan mengklari-fikasi nama dokter penanggung jawab

- - - - - -

11

Page 12: Kolaborasi Ovie Fix

pasien yang dituju.3. Perawat menyampaikan tujuan lapo-

ran pasien0 0 0 0 0

4. Perawat menyebutkan identitas pasien (Nama Pasien, Nomor Kamar/ bed pasien dan data lain sesuai kebutuhan)

5. perawat melakukan komunikasi atau melaporkan dengan metode S-BAR sebagai berikut :a. Situation (S) : perawat menye-

butkan situasi yang dialami pasien terkini, misalnya Tekanan Darah , Respirasi, kesadara, dll

b. Background (B) : perawat menye-butkan latar belakang yang men-dasari situasi, misalnya diagnosa medis, tindakan pelayanan yang baru saja dilakukan, dll

c. Assesment (A) : perawat menye-butkan adanya masalah keper-awatan atau masalah medis pada pasien tersebut.

d. Recomendation (R) : perawat menanyakan/ mengusulkan/ mendiskusikan pemeriksaan atau tindakan yang perlu dilakukan.

0

0

0

0

0

6. Dokter memberikan rencana terapi / tindakan medis dan menuliskan dalam catatan medis

7. Apabila komunikasi dilakukan per telepon :a. Perawat menyimak informasi

dengan seksama dan selanjutnya mencatat pada berkas rekam medik program terapi/ rencana tindakan yang akan dilakukan.

b. Perawat melakukan klarifikasi program terapi/ rencana tindakan dengan membacakan ulang apa yang telah ditulis, khusus untuk obat dilakukan dengan membaca per huruf (spelling).

c. Perawat mencantumkan tanggal, jam, tanda tangan, dan nama terang pada program terapi dan rencana tindakan tersebut.

d. Dokter segera menandatangani

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

12

Page 13: Kolaborasi Ovie Fix

program terapi/ rencana tindakan yang ditulis oleh perawat tersebut dalam waktu < 24 jam.

TOTAL 10 9 9 9 9 10 56 NILAI (%) 90,9 81,8 81,8 81,8 81,8 90,9 84,8 % OBSERVER Ami Novianti Subagya, Erni Samutri

Tabel 20Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Kolaborasi Dokter-Perawat : Pelaporan

Pasien Di Ruang Melati 1 dan 3 RSUP Dr. SardjitoTanggal 12 – 16 April 2013

Item EvaluasiHasil

sebelumnya

Hasil Instrumen Observasi

Target Keterangan

Nilai Hasil Penilaian 0% 84,8% 80 %Target

Tercapai

2. Visite PasienTabel 21

Instrumen Oberservasi Penilaian Pelaksanaan Visite PasienPetunjuk pengisisan : berikan tanda (v) untuk jawaban yang dan (0) untuk

jawaban tidak.

No ASPEK YANG DINILAIOBSERVASI

KET.1 2 3 4 5 6

A Persiapan1. Berkas rekam media pasien yang akan

divisite

2. Alat tulis 0 0 0 3. Alat pemerikasaan : stetoskop, ten-

simeter dan alat lain yang diperlukan untuk kebutuhan

B. Pelaksanaan1. Perawat menginformasikan masalah/

kondisi pasien terkini pada dokter se-belum visite dilakukan

0

2. Dokter, perawat/ tim kesehatan lain mengunjungi pasien secara bersama- sama dengan memperhatikan jumlah orang sehingga tidak mengganggu kenyamanan pasien

3. Dokter, perawat/ tim kesehatan lain melakukan pemeriksaan kepada pasien secara bergantian

0 0 0 0 Perawat membantu dokter untuk

13

Page 14: Kolaborasi Ovie Fix

melakukan pemeriksaan

4. Dokter, perawat/ tim kesehatan lain mendiskusikan rencana terapi tin-dakan yang akan dilakukan

5. Melakukan evaluasi kondisi dan efek samping kegagalan terapi

6. Dokter, perawat/ tim kesehatan lain menginformasikan kepada pasien /keluarga rencana terapi / tindakan yang akan dilakukan

7. Dokter, perawat/ tim kesehatan lain menuliskan rencana terapi/ tindakan yang akan dilakukan dalam berkas rekam medis dilengkapi dengan tang-gal, jam , tanda tangan dan nama terang.

TOTAL 8 9 8 9 10 10 54NILAI (%) 80 90 80 90 10

0100

90%

OBSERVER Ami Novianti Subagya, Erni Samutri

Tabel 22Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Kolaborasi Dokter-Perawat : Pelaksanaan

Visite Pasien Di Ruang Melati 1 dan 3 RSUP Dr. SardjitoTanggal 12 – 16 April 2013

Item EvaluasiHasil

sebelumnya

Hasil Instrumen Observasi

Target Keterangan

Nilai Hasil Penilaian 0% 90% 80 %Target

Tercapai

3. Diskusi Kasus Terpadu

Tabel 23Instrumen Observasi Penilaian Pelaksanaan Diskusi Kasus Terpadu

Tanggal : 11 April 2013

Tempat : Ruang Biru/Nuri, INSKA RSUP DR. Sardjito

Kasus : An. Y dengan CMV (Cytomegalovirus)

Penyaji : dr. Wicaksono dan Ibu Wiwik Herawati, S.ST

Fasilitator : Dyah Wardani

14

Page 15: Kolaborasi Ovie Fix

Jumlah Peserta: 13 orang

Petunjuk pengisian: berikan tanda (√) untuk jawaban ya dan (0) untuk tidakNo Aspek yang dinilai Hasil Keterangan 1. Persiapan

1. Memilih kasus atas persetujuan ketua SMF/dokter/ dan ketua KFK/ kepala ruang

2. Menentukan penyaji (dokter, perawat/tenaga kesehatan lain)

3. Menentukan fasilitator √4. Mengundang peserta √5. Mempersiapkan tempat diskusi √6. Mempersiapkan alat yang diperlukan dan

rekam medis√

2. Pelaksanaan7. Fasilitator membuka diskusi dengan doa √8. Menyampaikan aturan dan tujuan diskusi √9. Melakukan kontrak waktu √10. Penyaji menyampaikan kasus diskusi √11. Fasilitator memberikan kesempatan

kepada peserta untuk mengajukan pertanyaan√

12. Fasilitator mengatur jalannya diskusi √3 B. Evaluasi

1. Fasilitator bertanya kepada peserta tentang manfaat yang diperoleh dari diskusi

0

2. Membuat kesimpulan √3. Memberikan reinforcement positif kepada

penyaji dan peserta√

4. Membuat kontrak pertemuan selanjutnya √5. Mengakhiri kegiatan dengan baik √6. Membuat laporan hasil DKT dengan dilampiri

undangan dan daftar hadir√

7. Menyimpan laporan DKT dilampiri dengan undangan dan daftar hadir

TOTAL 18NILAI (%) 94,73%OBSERVER Ami Novianti

SubagyaSumber : Hasil observasi tanggal 11 April 2013

Tabel 24Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Kolaborasi Dokter-Perawat : Diskusi Kasus

Terpadu Di Ruang Melati 1 dan 3 RSUP Dr. Sardjito

Item Evaluasi Hasil Hasil Target Keterangan

15

Page 16: Kolaborasi Ovie Fix

sebelumnyaInstrumen Observasi

Nilai Hasil Penilaian 0% 94,73% 80 %Target

Tercapai

4. Diskusi Refleksi Kasus

Tabel 25Instrumen Observasi Penilaian Pelaksanaan Diskusi Refleksi Kasus

Tanggal : 10 April 2013

Tempat : Ruang Nurse Station Melati 1 RSUP DR. Sardjito

Kasus : Perlindungan Terhadap Penularan MRSA

Penyaji : Ibu Wiwik Herawati, S.ST

Fasilitator : Mutiara Sembiring

Jumlah Peserta: 9 orang

Petunjuk pengisian: berikan tanda (v) untuk jawaban ya dan (0) untuk jawaban tidak.

NO

ASPEK YANG DINILAI HASIL KET.

A Persiapan1. Alat Tulis 2. Menentukan penyaji (dokter, perawat/ tenaga kesehatan lain) 3. Laporan kasus yang akan didiskusikan 4. Menentukan fasilitator 5. Mengundang peserta 6. Mempersiapkan tempat diskusi

B Pelaksanaan1. Fasilitator membuka diskusi dengan doa 2. Menyampaikan aturan dan tujuan diskusi 3. Melakukan kontrak waktu 4. Penyaji menyampaikan kasus diskusi 5. Fasilitator memberikan kesempatan kepada peserta untuk

mengajukan pertanyaan

6. Fasilitator mengatur jalannya diskusi C Evaluasi

1. Fasilitator bertanya kepada peserta tentang manfaat yang diperoleh dari diskusi

0

2. Memberikan reinforcment positif kepada penyaji dan peserta 3. Membuka kontak pertemuan selanjutnya 4. Mengakhiri kegiatan dengan baik 5. Membuat laporan hasil DRK dengan dilampiri undangan dan

daftar hadir

6. Menyimpan laporan DRK dilampiri dengan undangan dan daftar hadir

16

Page 17: Kolaborasi Ovie Fix

7. Fasilitator menutup diskusi dengan doa bersama dan saling berjabat tangan

TOTAL 17NILAI (%) 94,4%OBSERVER Erni SamutriSumber : Hasil Observasi Tanggal 10 April 2013

Tabel 26Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Kolaborasi Dokter-Perawat : Diskusi

Refleksi Kasus Di Ruang Melati 1 dan 3 RSUP Dr. Sardjito

Item EvaluasiHasil

sebelumnya

Hasil Instrumen Observasi

Target Keterangan

Nilai Hasil Penilaian 0% 94,4% 80 %Target

Tercapai

Dari hasil diskusi refleksi kasus, terbentuk kesepakatan penggunaan

kewaspadaan standar terutama penggunaan sarung tangan dan masker ketika

kontak dengan penderita MRSA. Setelah dilakukan evaluasi beberapa hari, hampir

semua perawat yang melakukan kontak dengan pasien suspek MRSA di ruang

Melati 3 sudah menggunakan pelindung diri (masker dan sarung tangan) yang

sebelumnya hanya sebagian kecil perawat yang menggunakan penlindung diri saat

kontak dengan pasien tersebut.

c. Pembahasan Kolaborasi merupakan istilah umum yang sering digunakan untuk

menggambarkan suatu hubungan kerja sama yang dilakukan pihak tertentu.

Sekian banyak pengertian dikemukakan dengan sudut pandang beragam namun

didasari prinsip yang sama yaitu mengenai kebersamaan, kerja sama, berbagi

tugas, kesetaraan, tanggung jawab dan tanggung gugat. Namun demikian

kolaborasi sulit didefinisikan untuk menggambarkan apa yang sebenarnya yang

menjadi esensi dari kegiatan ini. Seperti yang dikemukakan National Joint

Practice Commision (1977) yang dikutip Siegler dan Whitney (2000) bahwa tidak

ada definisi yang mampu menjelaskan sekian ragam variasi dan kompleknya

kolaborasi dalam kontek perawatan kesehatan.

American Medical Assosiation (1994), setelah melalui diskusi dan negosiasi

yang panjang dalam kesepakatan hubungan professional dokter dan perawat,

mendefinisikan istilah kolaborasi sebagai berikut: “Kolaborasi adalah proses

17

Page 18: Kolaborasi Ovie Fix

dimana dokter dan perawat merencanakan dan praktek bersama sebagai kolega,

bekerja saling ketergantungan dalam batasan-batasan lingkup praktek mereka

dengan berbagi nilai-nilai dan saling mengakui dan menghargai terhadap setiap

orang yang berkontribusi untuk merawat individu, keluarga dan masyarakat .

Adapun kegiatan kolaborasi yang dilakukan antara dokter dan perawat,

diantaranya adalah pelaporan pasien, visite pasien, dan Diskusi Kasus Terpadu

(DKT). Selain itu, dalam hal ini juga dilakukan diskusi refleksi kasus antar

perawat di ruangan Melati 1 dan 3. Pelaporan pasien adalah suatu cara

menyampaikan informasi dan usulan tindak lanjut tentang kondisi/ masalah pasien

baik secara langsung maupun melalui telepon dari perawat kepada dokter

penanggung jawab pasien yang bertujuan agar dapat diterimanya informasi dari

perawat kepada dokter dan sebaliknya tentang kondisi/ masalah pasien terkini

secara lengkap dan akurat serta rencana tindaklanjut untuk tercapainya pelayanan

kesehatan yang terkoordinasi.

Pelaksanaan pelaporan pasien di ruang Melati 1 dan 3lebih banyak dilakukan

secara langsung. Sebelum dilakukan sosialisasi, penilaian pelaporan pasien di

ruang Melati 1 dan 3 adalah sebesar 72,72% . Hasil observasi pelaporan kegiatan

pasien setelah dilakukan sosialisasi adalah sebesar 84,8% dan telah memenuhi

target yang telah ditetapkan. Tindakan yang masih kurang dalam penilaian adalah

item perawat menyebutkan tujuan dari pelaporan pasien, perawat menyebutkan

adanya masalah keperawatan atau masalah medis pada pasien tersebut. Hal ini

kemungkinan disebabkan oleh terbatasnya waktu pelaporan serta tenaga medis

dituntuk untuk bekerja cepat, tepat, dan tangkas sehingga kurang begitu

memperhatikan dan menyampaikan tujuan pelaporan pasien dan masalah medis/

keperawatan kepada pasien.

Visite pasien adalah suatu kegiatan kunjungan kepada pasien secara bersama-

sama antara dokter dengan perawat/ tim kesehatan lain untuk melakukan

pemeriksaan/ monitoring dan evaluasi kondisi pasien yang bertujuan untuk

mengetahui kondisi pasien yang terkini yang akurat, mengevaluasi kondisi dan

efek samping kegagalan terapi oleh tim kesehatan dalam upaya tindak lanjut yang

terkoordinasi. Kegiatan visite pasien di ruang Melati 1 dan 3 dilakukan setiap hari

secara terjadwal oleh dokter Sp. A, residen anak, dan perawat baik PN maupun

18

Page 19: Kolaborasi Ovie Fix

AN. Sebelum dilakukan sosialisasi penilaian visite pasien sesuai protap adalah

sebesar 80%, sedangkan setelah dilakukan sosialisasi hasil penilaian observasi

meningkat menjadi sebesar 90%. Dari hasil observasi yang dilakukan terhadap

visite pasien menunjukkan hasil yang baik karena perawat hampir selalu

mendampingi dokter yang melakukan visite ke pasien. Selama observasi, perawat

jarang melakukan pemeriksaan secara bergantian dengan dokter (Sp. A), adanya

perasaan sungkan membuat salah satu poin visite pasien belum berjalan secara

semestinya. Perlu adanya peningkatan motivasi dan kesadaran bagi pearwat dan

dokter untuk dapat melaksanakan pemeriksaan secara bersama- sama sehingga

mampu memvalidasi kondisi pasien secara akurat dan terkini sehingga evaluasi

dapat dilakukan bersama- sama.

Diskusi Kasus Terpadu (DKT) adalah suatu metode untuk mendiskusikan

kasus / masalah pasien yang memerlukan pendekatan integritas ilmiah dari

berbagai multi disiplin dengan mengacu pada pemahaman standar yang bertujuan

untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan melalui peningkatan

profesionalisme, tim building, motivasi, pengembangan pemikiran kritis untuk

memecahkan masalah, pengambilan keputusan dan upaya perbaikan.

Para perawat dan dokter (residen) di ruang Melati 1 dan 3 belum familiar

mendengar istilah DKT tersebut sehingga ada perawat yang mengikuti kegiatan

ini mengatakan sudah melakukan kegiatan seperti ini, tapi dalam forum yang tidak

resmi dan belum disertai dengan dokumentasi. Selain itu, pelaksanaan DKT di

ruang Melati 1 dan 3 tidak di program secara rutin. Untuk evaluasi pelaksanaan

DKT pada tanggal 11 April 2013 sudah baik dan sesuai target yaitu sebesar

94,73%. Hal ini didukung oleh beberapa faktor, seperti waktu diskusi, kondisi

ruangan, setting tempat yang baik secara langsung maupun tidak langsung

berpengaruh terhadap pelaksanaan proses diskusi. Pada DKT kali ini diikuti oleh

13 orang yang terdiri atas dokter residen anak, perawat dan ners muda. Dalam

prosesnya, diskusi berjalan baik dan pelaksanaan diskusi sudah optimal.

Diskusi Refleksi Kasus (DRK) merupakan suatu metode pembelajaran bagi

tenaga kesehatan dalam merefleksikan pengalaman yang aktual dan menarik/

potensial dalam mengelola asuhan keperawatan di tatanan klinis melalui suatu

19

Page 20: Kolaborasi Ovie Fix

diskusi kelompok yang mengacu pada pemahaman standar yang ditetapkan.

Diskusi refleksi kasus ini memiliki tujuan untuk mengembangkan profesionalisme

tenaga keperawatan dan salah satu wahana untuk menyelesaikan masalah dengan

mengacu pada standar keperawatan yang telah ditetapkan serta mampu melatih

tenaga keperawatan untuk mengemukakan pendapat dan ide dalam diskusi

sehingga dapat dijadikan suatu kesepakatan bersama untuk dipatuhi demi

terciptanya pelayanan yang mengutamakan keselamatan pasien dan tenaga

kesehatan sendiri. Pokok bahasan dalam DRK tidak hanya berkutat dalam asuhan

keperawatan, namun diskusi dapat dikembangkan sesuai masalah di klinik yang

perlu dibicarakan bersama untuk pelayanan pasien.

Pelaksanaan diskusi refleksi kasus di ruang Melati 1 dan 3 pada dasarnya

sudah pernah ada, namun pelaksanaannya masih belum rutin dan terjadwal. Dari

hasil observasi pelaksanaan DRK yang diadakan pada tanggal 10 April 2013

didapatkan hasil yang baik yaitu 94,4%. Dari hasil diskusi, terbentuk suatu

kesepakatan bersama, yang mana setelah dievaluasi beberapa hari, kesepakatan

tersebut sudah benar- benar dijalankan oleh perawat. Antusiasme peserta diskusi

cukup baik, dapat dilihat dari ketertarikan yang ditunjukkan saat penjabaran kasus

dan proses tanya jawab yang mana perawat saling memberikan input satu sama

lain. Hal ini dapat dijadikan sarana untuk melaksanakan kembali DRK yang sudah

pernah ada dan dapat dijadikan program rutin yang terus berkelanjutan serta ilmu

terkini untuk menunjang pengetahuan dan wawasan kepada perawat di klinik.

d. Faktor pendukung dan kendala

1. Faktor pendukung

a. Adanya proses bimbingan mahasiswa yang berkelanjutan dari pem-

bimbing akademik maupun klinik

b. Adanya kesempatan, kepercayaan dan dukungan dari Kepala Ruang

dan perawat Melati 1 dan 3 bagi mahasiswa untuk melakukan upaya

pelaksanaan protap kolaborasi serta protap DKT dan DRK.

2. Faktor kendala

Pelaksanaan DKT dan DRK belum tersosialisasi dengan optimal.

Meskipun diskusi- diskusi sejenis secara informal sudah ada namun belum

20

Page 21: Kolaborasi Ovie Fix

ruti dilakukan sehingga memerlukan usaha lebih untuk mengumpulkan pe-

serta, mengingat kondisi ruangan yang cukup sibuk dengan tenaga yang

dirasa kurang dan belum adanya motivasi untuk menghidupkan kembali

diskusi- diskusi yang sebenarnya sudah pernah ada di ruang Melati 1 dan

3.

e. Kesinambungan

Mengingat pentingnya kolaborasi dokter-perawat yag berupa : pelaporan

pasien, visite pasien, DKT, dan DRK yang dilakukan antar perawat di ruang

Melati 1 dan 3, maka kegiatan kolaborasi perlu dilaksanakan secara optimal oleh

dokter-perawat sebagai bentuk atau upaya dalam meningkatkan kualitas

pelayanan keada pasien yang kemudian dapat dievaluasi kembali keoptimalan

pelaksanaan kegiatan.

Untuk pelaksanaan DKT perlu untuk dilakukan secara rutin dan optimal di

ruang Melati 1 dan 3. Maka hal ini masih perlu didiskusikan antara KaRu,

perawat, dan dokter ruang Melati 1 dan 3sehingga tercipta iklim diskusi yang baik

dan terlaksana secara teratur dan terencana.

Untuk pelaksanaan DRK di Melati 1 dan 3, KaRu telah sepakat untuk

melaksanakannya secara rutin, dimana proses kegiatannya daisatukan antara ruang

Melati 1 dan 3. Maka kerjasama antar perawat yang terlibat di ruang Melati 1 dan

3 sangat dibutuhkan untuk melancarkan program ini sehingga tercipta komunikasi

yang efektif bagi terselenggaranya pelayanan optimal kepada pasien.

BAB III

A. KESIMPULAN

21

Page 22: Kolaborasi Ovie Fix

1. Pelaksanaan dan Evaluasi CPD (Continuing Personal Development)

Pelaksanaan CPD dengan tema ”Pengelolaan MRSA pada Anak” bagi

perawat di Instalasi Kesehatan Anak (INSKA) RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

belum dapat dilaksanakan karena tidak adanya kesempatan (tidak ada waktu)

untuk melaksanakan CPD dan pengajuan proposal yang masih memerlukan waktu

untuk mendapatkan persetujuan dari Kepala Direksi RSUP Dr. Sardjito sehingga

kegiatan ini hanya sampai tahap proposal.

2. Upaya Pelaksanaan Kolaborasi : Pelaporan pasien, Visite Pasien, Diskusi

Kasus Terpadu, dan Diskusi Refleksi Kasus Keperawatan.

Setelah dilakukan koordinasi dengan kepala ruang untuk melakukan

sosialisasi protap kolaborasi, mengevaluasi pelaksanaan pelaporan pasien dan

visite pasien, melaksanakan dan mengevaluasi DKT, melakanakan dan

mengevaluasi DRK yang dilakukan oleh Ners Muda, Kepala Ruang, PN, AN dan

residen anak pada 17 perawat Melati 1 dan 3 dapat terlaksana sesuai target, yaitu

untuk pelaksanaan pelaporan pasien tercapai 84,8%, pelaksanaan visite pasien

tercapai 90%, pelaksanaan diskusi kasus terpadu tercapai 94,73%, dan

pelaksanaan diskusi kasus terpadu tercapai 94,4%.

B. SARAN

1. Pelaksanaan dan Evaluasi CPD (Continuing Personal Development)

22

Page 23: Kolaborasi Ovie Fix

CPD perlu diagendakan secara rutin oleh pengelola keperawatan anak bagi

perawat pelaksana perawatan RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta guna meningkatkan

kemampuan perawat baik pengetahuan maupun keterampilan dalam memberikan

asuhan keperawatan pada anak. Materi yang didapatkan dari CPD perlu

didiskusikan kembali di ruangan masing-masing oleh Ka. Ruang, atau PN kepada

perawat pelaksana guna meningkatkan pemahaman terkait dengan materi tersebut.

2. Upaya Pelaksanaan Kolaborasi : Pelaporan pasien, Visite Pasien, Diskusi

Kasus Terpadu, dan Diskusi Refleksi Kasus Keperawatan.

Upaya pelaksanaan kolaborasi : pelaporan pasien, visite pasien, dikusi

kasus terpadu dan diskusi kasus refleksi keperawatan.

a. Pelaksanaan kolaborasi antar tim kesehatan (dokter-perawat) perlu diim-

plementasikan dengan baik dan optimal di ruang Melati 1 dan 3 RSUP Dr.

Sardjito.

b. Pelaksanaan diskusi kasus terpadu dan diskusi refleksi kasus perlu untuk

diagendakan sehingga dapat rutin dilakukan secara berkala

c. Perawat harus lebih pro aktif lagi dalam pelaksanaan diskusi kasus terpadu

maupun diskusi refleksi kasus

d. Jadwal DRK bergilir hendaknya dapat dijalankan sehingga mampu

meningkatkan pengetahuan dan wawasan perawat terhadap permasalahan

pasien serta mampu mengembangkan kemampuan problem solving per-

awat.

e. Mengingat pentingnya pedoman kolaborasi sehingga kolaborasi dapat di-

implementasikan secara optimal maka pedoman yang ada dapat ditelaah

kembali terhadap perlu atau tidaknya revisi untuk perbaikan sehingga da-

pat diajukan ke direksi RS untuk dapat disahkan.

DAFTAR PUSTAKA

23

Page 24: Kolaborasi Ovie Fix

Hennesy, D. 2001. Handout Reflective Case Discussion. disampaikan pada tuto-rial SPMKK di Yogyakarta tahun 2006.

Nilawati, E.A. 2010. Pelaksanaan Continuing Nursing Education (CNE) “perawatan kanker pada anak” (Suatu tinjauan pustaka). Laporan Tugas Manajemen. PSIK UGM. Yogyakarta

Purborini, Nurul. 2010. Pelaksanaan Continuing Nursing Education (CNE) “handling complain” (Suatu tinjauan pustaka). Laporan Tugas Manajemen. PSIK UGM. Yogyakarta

http://www.nursecredentialing.org/Accreditation/ResourcesServices/AccredOverviewBrochure.aspx

http://www.enotes.com/nursing-encyclopedia/nursing-education

http://www.bne.state.tx.us/nursingeducation/ceu.html

http://www.aalnc.org/images/pdfs/ChaptLeaders/CEfaq.pd

24