kode etik pegawai direktorat jenderal pajak

10
KODE ETIK PEGAWAI DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PMK No. 1/PM.3/2007

Upload: gun-awan

Post on 05-Aug-2015

221 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

KODE ETIK PEGAWAI DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

PMK No. 1/PM.3/2007

BAB 1: KETENTUAN UMUNPASAL 1 Dalam Peraturan Menteri Keuangan ini yang dimaksud dengan : Pegawai Direktorat Jenderal Pajak yang selanjutnya disebut Pegawai adalah Calon Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 yang bekerja pada Direktorat Jenderal Pajak. Kode Etik Pegawai Direktorat Jenderal Pajak yang selanjutnya disebut Kode Etik adalah pedoman sikap, tingkah laku, dan perbuatan yang mengikat Pegawai dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya serta dalam pergaulan hidup sehari-hari. Pelanggaran Kode Etik adalah segala bentuk ucapan, tulisan, atau perbuatan Pegawai yang bertentangan dengan Kode Etik.

BAB 2: KODE ETIK PEGAWAIPASAL 2 (1) Kode Etik bertujuan untuk : meningkatkan disiplin Pegawai; menjamin terpeliharanya tata tertib; menjamin kelancaran pelaksanaan tugas dan iklim kerja yang kondusif; menciptakan dan memelihara kondisi kerja serta perilaku yang profesional; dan meningkatkan citra dan kinerja Pegawai. (2) Setiap Pegawai wajib mematuhi Kode Etik sebagaimana tersebut dalam Peraturan Menteri Keuangan ini. (3) Kode Etik berisi kewajiban dan larangan Pegawai dalam menjalankan tugasnya serta dalam pergaulan hidup sehari-hari.

BAB 2: KODE ETIK PEGAWAIPASAL 3 Setiap Pegawai mempunyai kewajiban untuk : menghormati agama, kepercayaan, budaya, dan adat istiadat orang lain; bekerja secara profesional, transparan, dan akuntabel; mengamankan data dan atau informasi yang dimiliki Direktorat Jenderal Pajak; memberikan pelayanan kepada Wajib Pajak, sesama Pegawai, atau pihak lain dalam pelaksanaan tugas dengan sebaik-baiknya; mentaati perintah kedinasan; bertanggung jawab dalam penggunaan barang iventaris milik Direktorat Jenderal Pajak; mentaati ketentuan jam kerja dan tata tertib kantor; menjadi panutan yang baik bagi masyarakat dalam memenuhi kewajiban perpajakan; bersikap, berpenampilan, dan bertutur kata secara sopan.

BAB 2: KODE ETIK PEGAWAIPASAL 4 Setiap Pegawai dilarang : bersikap diskriminatif dalam melaksanakan tugas; menjadi anggota atau simpatisan aktif partai politik; menyalahgunakan kewenangan jabatan baik langsung maupun tidak langsung; menyalahgunakan fasilitas kantor; menerima segala pemberian dalam bentuk apapun, baik langsung maupun tidak langsung, dari Wajib Pajak, sesama Pegawai, atau pihak lain, yang menyebabkan Pegawai yang menerima, patut diduga memiliki kewajiban yang berkaitan dengan jabatan atau pekerjaannya; menyalahgunakan data dan atau informasi perpajakan; melakukan perbuatan yang patut diduga dapat mengakibatkan gangguan, kerusakan dan atau perubahan data pada sistem informasi milik Direktorat Jenderal Pajak; melakukan perbuatan tidak terpuji yang bertentangan dengan norma kesusilaan dan dapat merusak citra serta martabat Direktorat Jenderal Pajak.

BAB III: PELANGGARAN KODE ETIKPASAL 5 Segala bentuk ucapan, tulisan, atau perbuatan Pegawai yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dan Pasal 4, merupakan pelanggaran Kode Etik.

BAB IV: SANKSI PELANGGARAN KODE ETIKPASAL 6 (1) Pegawai yang melakukan pelanggaran Kode Etik dikenakan sanksi moral dan atau hukuman disiplin. (2) Pengenaan sanksi moral sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan secara terbuka atau tertutup.

BAB V: PENUTUPPASAL 7 (1) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan Kode Etik di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Pajak. (2) Direktur Jenderal Pajak membuat panduan pelaksanaan Kode Etik sebagai penjabaran, penjelasan, atau penegasan atas butir-butir kewajiban dan larangan tersebut dalam Pasal 3 dan Pasal 4.

BAB V: PENUTUPPASAL 8 Pada saat berlakunya Peraturan Menteri Keuangan ini, maka : Keputusan Menteri Keuangan Nomor 222/KMK.03/2002 tentang Kode Etik Pegawai di Lingkungan Direktorat Jenderal Pajak Departemen Keuangan Republik Indonesia sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 32/PMK.03/2007; Peraturan Menteri Keuangan Nomor 33/PMK.03/2007 tentang Pemberlakuan Kode Etik Pegawai di Lingkungan Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak Departemen Keuangan dan Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak; Peraturan Menteri Keuangan Nomor 66/PMK.03/2007 tentang Pemberlakuan Kode Etik Pegawai di Lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak, Kantor Pelayanan Pajak Pratama, dan Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan Konsultasi Perpajakan Sehubungan Dengan Reorganisasi Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak Tahun 2007; dinyatakan tidak berlaku.

BAB V: PENUTUPPASAL 9 Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.