kode etik keperawatan

20
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keperawatan merupakan salah satu profesi yang mempunyai bidang garap pada kesejahtraan manusia yaitu dengan memberikan bantuan kepada individu yang sehat maupun yang sakit untuk dapat menjalankan fungsi hidup sehari-hariya. Salah satu yang mengatur hubungan antara perawat pasien adalah etika. Istilah etika dan moral sering digunakan secara bergantian. Etika dan moral merupakan sumber dalam merumuskan standar dan prinsip-prinsip yang menjadi penuntun dalam berprilaku serta membuat keputusan untuk melindungi hak-hak manusia. Etika diperlukan oleh semua profesi termasuk juga keperawatan yang mendasari prinsip-prinsip suatu profesi dan tercermin dalam standar praktek profesional. (Doheny et all, 1982). Profesi keperawatan mempunyai kontrak sosial dengan masyarakat, yang berarti masyarakat memberi kepercayaan kepada profesi keperawatan untuk memberikan pelayanan yang dibutuhkan. Konsekwensi dari hal tersebut tentunya setiap keputusan dari tindakan keperawatan harus mampu dipertanggungjawabkan dan dipertanggunggugatkan dan setiap penganbilan keputusan tentunya tidak hanya berdasarkan pada pertimbangan ilmiah semata tetapi juga dengan mempertimbangkan etika. Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan bagi perlaku seseorang yang berkaitan dengan

Upload: agung-jaya

Post on 23-Oct-2015

42 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

S1 Keperawatan

TRANSCRIPT

Page 1: Kode Etik Keperawatan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keperawatan merupakan salah satu profesi yang mempunyai bidang garap pada

kesejahtraan manusia yaitu dengan memberikan bantuan kepada individu yang sehat

maupun yang sakit untuk dapat menjalankan fungsi hidup sehari-hariya. Salah satu yang

mengatur hubungan antara perawat pasien adalah etika. Istilah etika dan moral sering

digunakan secara bergantian.

Etika dan moral merupakan sumber dalam merumuskan standar dan prinsip-prinsip

yang menjadi penuntun dalam berprilaku serta membuat keputusan untuk melindungi

hak-hak manusia. Etika diperlukan oleh semua profesi termasuk juga keperawatan yang

mendasari prinsip-prinsip suatu profesi dan tercermin dalam standar praktek profesional.

(Doheny et all, 1982).

Profesi keperawatan mempunyai kontrak sosial dengan masyarakat, yang berarti

masyarakat memberi kepercayaan kepada profesi keperawatan untuk memberikan

pelayanan yang dibutuhkan. Konsekwensi dari hal tersebut tentunya setiap keputusan

dari tindakan keperawatan harus mampu dipertanggungjawabkan dan

dipertanggunggugatkan dan setiap penganbilan keputusan tentunya tidak hanya

berdasarkan pada pertimbangan ilmiah semata tetapi juga dengan mempertimbangkan

etika.

Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan bagi perlaku

seseorang yang berkaitan dengan tindakan yang baik dan buruk yang dilakukan

seseorang dan merupakan suatu kewajiban dan tanggungjawanb moral. (Nila Ismani,

2001).

Bioetik adalah studi tentang isu etika dalam pelayanan kesehatan (Hudak & Gallo,

1997). Dalam pelaksanaannya etika keperawatan mengacu pada bioetik sebagaimana

tercantum dalam sumpah janji profesi keperawatan dan kode etik profesi keperawatan.

Eutanasia merupakan

Dari uraian diatas kelompok merasa tertarik untuk menguraikan konsep penanganan

masalah bioetik disertai dngan studi kasus.

B. Tujuan

Page 2: Kode Etik Keperawatan

Makalah ini memberikan gambaran tentang dilema etik dan cara penganannya menurut

konsep llmu.

BAB II

ISI

A.    Definisi Etik

Etik merupakan prinsip yang menyangkut benar dan salah, baik dan buruk dalam hubungan

dengan orang lain.

Etik merupakan studi tentang perilaku, karakter dan motif yang baik serta ditekankan pada

penetapan apa yang baik dan berharga bagi semua orang.

Secara umum, terminologi etik dan moral adalah sama. Etik memiliki terminologi yang

berbeda dengan moral bila istilah etik mengarahkan terminologinya untuk penyelidikan

filosofis atau kajian tentang masalah atau dilema tertentu. Moral mendeskripsikan perilaku

aktual, kebiasaan dan kepercayaan sekelompok orang atau kelompok tertentu.

Etik juga dapat digunakan untuk mendeskripsikan suatu pola atau cara hidup, sehingga etik

merefleksikan sifat, prinsip dan standar seseorang yang mempengaruhi perilaku profesional.

Cara hidup moral perawat telah dideskripsikan sebagai etik perawatan.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa etik merupakan istilah yang digunakan

untuk merefleksikan bagaimana seharusnya manusia berperilaku, apa yang seharusnya

dilakukan seseorang terhadap orang lain.

1.      KODE ETIK

Kode etik adalah pernyataan standar profesional yang digunakan sebagai pedoman perilaku

dan menjadi kerangka kerja untuk membuat keputusan. Aturan yang berlaku untuk seorang

perawat Indonesia dalam melaksanakan tugas/fungsi perawat adalah kode etik perawat

nasional Indonesia, dimana seorang perawat selalu berpegang teguh terhadap kode etik

sehingga kejadian pelanggaran etik dapat dihindarkan.

TIPE-TIPE ETIK

a. Bioetik

Bioetik merupakan studi filosofi yang mempelajari tentang kontroversi dalam etik,

menyangkut masalah biologi dan pengobatan. Lebih lanjut, bioetik difokuskan pada

Page 3: Kode Etik Keperawatan

pertanyaan etik yang muncul tentang hubungan antara ilmu kehidupan, bioteknologi,

pengobatan, politik, hukum, dan theology.

Pada lingkup yang lebih sempit, bioetik merupakan evaluasi etik pada moralitas treatment

atau inovasi teknologi, dan waktu pelaksanaan pengobatan pada manusia. Pada lingkup yang

lebih luas, bioetik mengevaluasi pada semua tindakan moral yang mungkin membantu atau

bahkan membahayakan kemampuan organisme terhadap perasaan takut dan nyeri, yang

meliputi semua tindakan yang berhubungan dengan pengobatan dan biologi. Isu dalam

bioetik antara lain : peningkatan mutu genetik, etika lingkungan, pemberian pelayanan

kesehatan

Dapat disimpulkan bahwa bioetik lebih berfokus pada dilema yang menyangkut perawatan

kesehatan modern, aplikasi teori etik dan prinsip etik terhadap masalah-masalah pelayanan

kesehatan

b. Clinical ethics/Etik klinik

Etik klinik merupakan bagian dari bioetik yang lebih memperhatikan pada masalah etik

selama pemberian pelayanan pada klien.

Contoh clinical ethics : adanya persetujuan atau penolakan, dan bagaimana seseorang

sebaiknya merespon permintaan medis yang kurang bermanfaat (sia-sia).

c. Nursing ethics/Etik Perawatan

Bagian dari bioetik, yang merupakan studi formal tentang isu etik dan dikembangkan dalam

tindakan keperawatan serta dianalisis untuk mendapatkan keputusan etik.

TEORI ETIK

a. Utilitarian

Kebenaran atau kesalahan dari tindakan tergantung dari konsekwensi atau akibat tindakan

Contoh : Mempertahankan kehamilan yang beresiko tinggi dapat menyebabkan hal yang

tidak menyenangkan, nyeri atau penderitaan pada semua hal yang terlibat, tetapi pada

dasarnya hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesehatan ibu dan bayinya.

b. Deontologi

Pendekatan deontologi berarti juga aturan atau prinsip. Prinsip-prinsip tersebut antara lain

autonomy, informed consent, alokasi sumber-sumber, dan euthanasia.

PRINSIP-PRINSIP ETIK

a. Otonomi (Autonomy)

Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis dan

mampu membuat keputusan sendiri. Orang dewasa dianggap kompeten dan memiliki

kekuatan membuat sendiri, memilih dan memiliki berbagai keputusan atau pilihan yang harus

Page 4: Kode Etik Keperawatan

dihargai oleh orang lain. Prinsip otonomi merupakan bentuk respek terhadap seseorang, atau

dipandang sebagai persetujuan tidak memaksa dan bertindak secara rasional. Otonomi

merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri. Praktek

profesional merefleksikan otonomi saat perawat menghargai hak-hak klien dalam membuat

keputusan tentang perawatan dirinya.

b. Berbuat baik (Beneficience)

Beneficience berarti, hanya melakukan sesuatu yang baik. Kebaikan, memerlukan

pencegahan dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan kesalahan atau kejahatan dan

peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain. Terkadang, dalam situasi pelayanan kesehatan,

terjadi konflik antara prinsip ini dengan otonomi.

c. Keadilan (Justice)

Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terpai yang sama dan adil terhadap orang lain yang

menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan. Nilai ini direfleksikan dalam

prkatek profesional ketika perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum, standar

praktek dan keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan.

d. Tidak merugikan (Nonmaleficience)

Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada klien.

e. Kejujuran (Veracity)

Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini diperlukan oleh pemberi pelayanan

kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap klien dan untuk meyakinkan bahwa

klien sangat mengerti. Prinsip veracity berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk

mengatakan kebenaran. Informasi harus ada agar menjadi akurat, komprensensif, dan objektif

untuk memfasilitasi pemahaman dan penerimaan materi yang ada, dan mengatakan yang

sebenarnya kepada klien tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan keadaan dirinya

selama menjalani perawatan. Walaupun demikian, terdapat beberapa argument mengatakan

adanya batasan untuk kejujuran seperti jika kebenaran akan kesalahan prognosis klien untuk

pemulihan atau adanya hubungan paternalistik bahwa ”doctors knows best” sebab individu

memiliki otonomi, mereka memiliki hak untuk mendapatkan informasi penuh tentang

kondisinya. Kebenaran merupakan dasar dalam membangun hubungan saling percaya.

f. Menepati janji (Fidelity)

Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan komitmennya terhadap orang

lain. Perawat setia pada komitmennya dan menepati janji serta menyimpan rahasia klien.

Ketaatan, kesetiaan, adalah kewajiban seseorang untuk mempertahankan komitmen yang

dibuatnya. Kesetiaan, menggambarkan kepatuhan perawat terhadap kode etik yang

Page 5: Kode Etik Keperawatan

menyatakan bahwa tanggung jawab dasar dari perawat adalah untuk meningkatkan

kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan kesehatan dan meminimalkan penderitaan.

g. Karahasiaan (Confidentiality)

Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga privasi klien.

Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan klien hanya boleh dibaca

dalam rangka pengobatan klien. Tidak ada seorangpun dapat memperoleh informasi tersebut

kecuali jika diijinkan oleh klien dengan bukti persetujuan. Diskusi tentang klien diluar area

pelayanan, menyampaikan pada teman atau keluarga tentang klien dengan tenaga kesehatan

lain harus dihindari.

h. Akuntabilitas (Accountability)

Akuntabilitas merupakan standar yang pasti bahwa tindakan seorang profesional dapat dinilai

dalam situasi yang tidak jelas atau tanpa terkecuali.

KODE ETIK KEPERAWATAN INDONESIA

Kode etik adalah pernyataan standar profesional yang digunakan sebagai pedoman perilaku

dan menjadi kerangka kerja untuk membuat keputusan.

Aturan yang berlaku untuk seorang perawat Indonesia dalam melaksanakan tugas/fungsi

perawat adalah kode etik perawat nasional Indonesia, dimana seorang perawat selalu

berpegang teguh terhadap kode etik sehingga kejadian pelanggaran etik dapat dihindarkan.

Kode etik keperawtan Indonesia :

a. Perawat dan Klien

1) Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai harkat dan martabat manusia,

keunikan klien dan tidak terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan, kesukuan, warna kulit,

umur, jenis kelamin, aliran politik dan agama yang dianut serta kedudukan sosial.

2) Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan senantiasa memelihara suasana

lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya, adat istiadat dan kelangsungan hidup

beragama klien.

3) Tanggung jawab utama perawat adalah kepada mereka yang membutuhkan asuhan

keperawatan.

4) Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang dikehendaki sehubungan dengan tugas yang

dipercayakan kepadanya kecuali jika diperlukan oleh yang berwenang sesuai dengan

ketentuan hukum yang berlaku.

b. Perawat dan praktek

1) Perawat memlihara dan meningkatkan kompetensi dibidang keperawatan melalui belajar terus-

menerus

Page 6: Kode Etik Keperawatan

2) Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi disertai kejujuran

profesional yang menerapkan pengetahuan serta ketrampilan keperawatan sesuai dengan

kebutuhan klien.

3) Perawat dalam membuat keputusan didasarkan pada informasi yang akurat dan

mempertimbangkan kemampuan serta kualifikasi seseorang bila melakukan konsultasi,

menerima delegasi dan memberikan delegasi kepada orang lain

4) Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan dengan selalu

menunjukkan perilaku profesional.

c. Perawat dan masyarakat

Perawat mengemban tanggung jawab bersama masyarakat untuk memprakarsai dan

mendukung berbagai kegiatan dalam memenuhi kebutuhan dan kesehatan masyarakat.

d. Perawat dan teman sejawat

1) Perawat senantiasa memelihara hubungan baik dengan sesama perawat maupun dengan tenaga

kesehatan lainnya, dan dalam memelihara keserasian suasana lingkungan kerja maupun

dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara keseluruhan.

2) Perawat bertindak melindungi klien dari tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan

kesehatan secara tidak kompeten, tidak etis dan ilegal.

e. Perawat dan Profesi

1) Perawat mempunyai peran utama dalam menentukan standar pendidikan dan pelayanan

keperawatan serta menerapkannya dalam kegiatan pelayanan dan pendidikan keperawatan

2) Perawat berperan aktif dalam berbagai kegiatan pengembangan profesi keperawatan

3)Perawat berpartisipasi aktif dalam upaya profesi untuk membangun dan memelihara

kondisi kerja yang kondusif demi terwujudnya asuhan keperawatan yang baik

A. Kode Etik Keperawatan menurut PPNI.

Kode etik keperawatan di Indonesia telah disusun oleh Dewan Pinpinan Pusat Persatuan

Perawat Nasioanl Indonesia (DPP PPNI) melalui munas PPNI di Jakarta pada tangal 29

November 1989.

Fungsi Kode Etik Perawat

Kode etik perawat yang berlaku saat ini berfungsi sebagai landasan bagi status profesional

dengan cara sebagai berikut:

1. Kode etik perawat menunjukkan kepada masyarakat bahwa perawat diharuskan

memahami dan menerima kepercayaan dan tanggungjawab yang diberikan kepada perawat

oleh masyarakat.

Page 7: Kode Etik Keperawatan

2. Kode etik menjadi pedoman bagi perawat untuk berperilaku dan menjalin hubungan

keprofesian sebagai landasan dalam penerapan praktek etika.

3. Kode etik perawat menetapkan hubungan-hubungan profesional yang harus dipatuhi

yaitu hubungan perawat dengan pasien/klien sebagai advokator, perawat dengan tenaga

profesional kesehatan lain sebagai teman sejawat, dengan profesi keperawatan sebagai

seorang kontributor dan dengan masyarakat sebagai perwakilan dari asuhan kesehatan.

4. Kode etik perawat memberikan sarana pengaturan diri sebagai profesi.

Kode etik keperawatan Indonesia : Terdiri dari 5 Bab, dan 17 pasal. yaitu:

1.  Tanggung jawab perawat terhadap individu, keluarga dan masyarakat

Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya senantiasa berpedoman kepada

tanggungjawab yang bersumber dari adanya kebutuhan akan keperawatan individu, keluarga

dan masyarakat.

Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya di bidang keperawatan senantiasa

memelihara suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya, adat-istiadat dan

kelangsungan hidup beragama dari individu, keluarga dan masyarakat.

Perawat dalam melaksanakan kewajibannya bagi individu, keluarga dan masyarakat

senantiasa dilandasi dengan rasa tulus ikhlas sesuai dengan martabat dan tradisi luhur

keperawatan.Tanggungjawab terhadap tugas.

Perawat senantiasa menjalin hubungan kerja sama dengan individu, keluarga dan

masyarakat dalam mengambil prakarsa dan mengadakan upaya kesehatan khususnya serta

upaya kesejahteraan umum sebagai bagian dari tugas kewajiban bagi kepentingan

masyarakat.

2.  Tanggungjawab terhadap tugas

Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi disertai

kejujuran profesional dalam menerapkan pengetahuan serta ketrampilan keperawatan sesuai

dengan kebutuhan individu, keluarga dan masyarakat.

Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui sehubungan dengan tugas

yang dipercayakan kepadanya kecuali jika diperlukan oleh yang berwenang sesuai dengan

ketentuan hukum yang berlaku.

Perawat tidak akan menggunakan pengetahuan dan keterampilan keperawatan untuk

tujuan yang bertentangan dengan norma-norma kemanusiaan.

Perawat dalam menunaikan tugas dan kewajibannya senantiasa berusaha dengan

penuh kesadaran agar tidak terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan, kesukuan, warna

kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik dan agama yang dianut serta kedudukan sosial.

Page 8: Kode Etik Keperawatan

Perawat senantiasa mengutamakan perlindungan dan keselamatan klien dalam

melaksanakan tugas keperawatan serta matang dalam mempertimbangkan kemampuan jika

menerima atau mengalihtugaskan tanggungjawab yang ada hubungannya dengan

keperawatan.

3.  Tanggungjawab terhadap sesama perawat dan profesi kesehatan lainnya

Perawat senantiasa memelihara hubungan baik antara sesama perawat dan dengan

tenaga kesehatan lainnya, baik dalam memelihara kerahasiaan suasana lingkungan kerja

maupun dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara menyeluruh.

Perawat senantiasa menyebarluaskan pengetahuan, keterampilan dan pengalamannya

kepada sesama perawat serta menerima pengetahuan dan pengalaman dari profesi lain dalam

rangka meningkatkan kemampuan dalam bidang keperawatan.

4.  Tanggungjawab terhadap profesi keperawatan

Perawat senantiasa berupaya meningkatkan kemampuan profesional secara sendiri-

sendiri dan atau bersama-sama dengan jalan menambah ilmu pengetahuan, keterampilan dan

pengalaman yang bermanfaat bagi perkembangan keperawatan.

Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan dengan

menunjukkan perilaku dan sifat pribadi yang luhur.

Perawat senantiasa berperan dalam menentukan pembakuan pendidikan dan

pelayanan keperawatan serta menerapkan dalam kegiatan dan pendidikan keperawatan.

Perawat secara bersama-sama membina dan memelihara mutu organisasi profesi

keperawatan sebagai sarana pengabdiannya.

5.  Tanggungjawab terhadap pemerintah, bangsa dan negara

Perawat senantiasa melaksanakan ketentuan-ketentuan sebagai kebijaksanaan yang

diharuskan oleh pemerintah dalam bidang kesehatan dan keperawatan.

Perawat senantiasa berperan secara aktif dalam menyumbangkan pikiran kepada

pemerintah dalam meningkatkan pelayanan kesehatan dan keperawatan kepada masyarakat.

B. Kode Etik Keperawatan menurut American Nurse Association (ANA) adalah sebagai

berikut:

1. Perawat memberikan pelayanan dengan penuh hormat bagi martabat kemanusiaan dan

keunikan klien yang tidak dibatasi oleh pertimbangan status sosial atau ekonomi, atribut

personal atau corak masalah kesehatan.

2. Perawat melindungi hak klien akan privasi dengan memegang teguh informasi yang

bersifat rahasia

Page 9: Kode Etik Keperawatan

3. Perawat melindungi klien dan publik bila kesehatan dan keselamatannya terancam

oleh praktek seseorang yang tidak berkompoten, tidak etis atau ilegal

4. Perawat memikul tanggung jawab atas pertimbangan dan tindakan perawatan yang

dijalankan masing-masing individu

5. Perawat memelihara kompetensi keperawatan

6. Perawat melaksanakan pertimbangan yang beralasan dan menggunakan kompetensi

dan kualifikasi individu sebagai kriteria dalam mengusahakan konsultasi, menerima tanggung

jawab dan melimpahkan kegiatan keperawatan kepada orang lain.

7. Perawat turut serta beraktivitas dalam membantu pengembangan pengetahuan profesi

8. Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk melaksanakan dan

meningfkatkan standar keperawatan

9. Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk membentuk dan membina

kondisi kerja yang mendukung pelayanan keperawatan yang berkualitas

10. Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk melindungi publik terhadap

informasi dan gambaran yang salah serta mempertahankan integritas perawat

11. Perawat bekerja sama dengan anggota profesi kesehatan atau warga masyarakat

lainnya dalam meningkatkan upaya-upaya masyarakat dan nasional untuk memenuhi

kebutuhan kesehatan publik

C. Kode Etik menurut ICN

ICN adalah suatu federasi perhimpunan perawat di seluruh dunia yang didirikan pada tanggal

1 Juli 1899 oleh Mrs.Bedford Fenwich di Hanover Square, London dan direvisi pada tahun

1973. Adapun kode etiknya adalah sebagai berikut :

1.  Tanggung Jawab Utama Perawat

Tanggung jawab utama perawat adalah meningkatkan kesehatan, mencegah timbulnya

penyakit, memelihara kesehatan dan mengurangi penderitaan. Untuk melaksanakan tanggung

jawab utama tersebut, perawat harus meyakini bahwa :

Kebutuhan terhadap pelayanan keperawatan di berbagai tempat adalah sama.

Pelaksanaan praktik keperawatan dititik beratkan pada penghargaan terhadap

kehidupan yang bermartabat dan menjunjung tinggi hak asasi manusia.

Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan dan /atau keperawatan kepada individu,

keluarga, kelompok dan masyarakat, perawat mengikutsertakan kelompok dan instansi

terkait.

2.  Perawat, Individu dan Anggota Kelompok Masyarakat

Page 10: Kode Etik Keperawatan

Tanggung jawab utama perawat adalah melaksanakan asuhan keperawatan sesuai dengan

kebutuhan masyuarakat. Oleh karena itu , dalam menjalankan tugas, perawat perlu

meningkatkan keadaan lingkungan kesehatan dengan menghargai nilai-nilai yang ada di

masyarakat, menghargai aadat kebiasaan serta kepercayaan individu, keluarga, kelompok dan

masyarakat yang menjadi pasien atau kliennya. Perawat dapat memegang teguh rahasia

pribadi (privasi) dan hanya dapat memberikan keterangan bila diperlukaan oleh pihak yang

berkepentingan atau pengadilan.

3.  Perawat dan Pelaksanaan Praktik Keperawatan

Perawat memegang peranan penting dalam menentukan dan melaksanakan standar praktik

keperawatan untuk mencapai kemampuan yang sesuai dengan standar pendidikan

keperawatan. Perawat dapat mengembangkan pengetahuan yang dimilikinya secara aktif

untuk menopang perannya dalam situasi tertentu. Perawat sebagai anggota profesi, setiap saat

dapat mempertahankan sikap sesuai dengan standar profesi keperawatan.

4.  Perawat dan Lingkungan Masyarakat

Perawat dapat memprakarsai pembaharuan, tanggap, mempunyai inisiatif, dan dapat berperan

serta secara aktif dalam menentukan masalah kesehatan dan masalah sosial yang terjadi di

masyarakat.

5.  Perawat dan Sejawat

Perawat dapat menopang hubungan kerja sama dengan teman kerja, baik tenaga keperawatan

maupun tenaga profesi lain di keperawatan. Perawat dapat melindungi dan menjamin

seseorang, bila dalam masa perawatannya merasa terancam.

6.  Perawat dan Profesi Keperawatan

Perawat memainkan peran yang besar dalam menentukan pelaksanaan standar praktik

keperawatan dan pendidikan keperawatan . Perawat diharapkan ikut aktif dalam

mengembangkan pengetahuan dalam menopang pelaksanaan perawatan secara profesional.

Perawat sebagai anggota profesi berpartisipasi dalam memelihara kestabilan sosial dan

ekonomi sesuai dengan kondisi pelaksanaan praktik keperawatan.

perawatan yang bermutu tinggi.

Sumber kode Etik keperawatan

 BAB III

Penutup

Page 11: Kode Etik Keperawatan

A.   KESIMPULAN

Etika merupan suatu hal yang sangat peting bagi seorang perawat. 

Profesi keperawatan mempunyai kontrak sosial dengan masyarakat, yang berarti masyarakat

memberi kepercayaan kepada profesi keperawatan untuk memberikan pelayanan yang

dibutuhkan. Konsekwensi dari hal tersebut tentunya setiap keputusan dari tindakan

keperawatan harus mampu dipertanggungjawabkan dan dipertanggunggugatkan dan setiap

penganbilan keputusan tentunya tidak hanya berdasarkan pada pertimbangan ilmiah semata

tetapi juga dengan mempertimbangkan etika.

oleh karena itu seorang perawat harus memiliki prinsip kode etik:

a. Otonomi (Autonomy)

Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis dan

mampu membuat keputusan sendiri. Orang dewasa dianggap kompeten dan memiliki

kekuatan membuat sendiri, memilih dan memiliki berbagai keputusan atau pilihan yang harus

dihargai oleh orang lain. Prinsip otonomi merupakan bentuk respek terhadap seseorang, atau

dipandang sebagai persetujuan tidak memaksa dan bertindak secara rasional. Otonomi

merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri. Praktek

profesional merefleksikan otonomi saat perawat menghargai hak-hak klien dalam membuat

keputusan tentang perawatan dirinya.

b. Berbuat baik (Beneficience)

Beneficience berarti, hanya melakukan sesuatu yang baik. Kebaikan, memerlukan

pencegahan dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan kesalahan atau kejahatan dan

peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain. Terkadang, dalam situasi pelayanan kesehatan,

terjadi konflik antara prinsip ini dengan otonomi.

c. Keadilan (Justice)

Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terpai yang sama dan adil terhadap orang lain yang

menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan. Nilai ini direfleksikan dalam

prkatek profesional ketika perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum, standar

praktek dan keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan.

d. Tidak merugikan (Nonmaleficience)

Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada klien.

e. Kejujuran (Veracity)

Page 12: Kode Etik Keperawatan

Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini diperlukan oleh pemberi pelayanan

kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap klien dan untuk meyakinkan bahwa

klien sangat mengerti. Prinsip veracity berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk

mengatakan kebenaran. Informasi harus ada agar menjadi akurat, komprensensif, dan objektif

untuk memfasilitasi pemahaman dan penerimaan materi yang ada, dan mengatakan yang

sebenarnya kepada klien tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan keadaan dirinya

selama menjalani perawatan. Walaupun demikian, terdapat beberapa argument mengatakan

adanya batasan untuk kejujuran seperti jika kebenaran akan kesalahan prognosis klien untuk

pemulihan atau adanya hubungan paternalistik bahwa ”doctors knows best” sebab individu

memiliki otonomi, mereka memiliki hak untuk mendapatkan informasi penuh tentang

kondisinya. Kebenaran merupakan dasar dalam membangun hubungan saling percaya.

f. Menepati janji (Fidelity)

Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan komitmennya terhadap orang

lain. Perawat setia pada komitmennya dan menepati janji serta menyimpan rahasia klien.

Ketaatan, kesetiaan, adalah kewajiban seseorang untuk mempertahankan komitmen yang

dibuatnya. Kesetiaan, menggambarkan kepatuhan perawat terhadap kode etik yang

menyatakan bahwa tanggung jawab dasar dari perawat adalah untuk meningkatkan

kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan kesehatan dan meminimalkan penderitaan.

g. Karahasiaan (Confidentiality)

Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga privasi klien.

Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan klien hanya boleh dibaca

dalam rangka pengobatan klien. Tidak ada seorangpun dapat memperoleh informasi tersebut

kecuali jika diijinkan oleh klien dengan bukti persetujuan. Diskusi tentang klien diluar area

pelayanan, menyampaikan pada teman atau keluarga tentang klien dengan tenaga kesehatan

lain harus dihindari.

h. Akuntabilitas (Accountability)

Akuntabilitas merupakan standar yang pasti bahwa tindakan seorang profesional dapat dinilai

dalam situasi yang tidak jelas atau tanpa terkecuali.

B.  Saran

Dengan dekatnya perawat dengan pasien dan masyarakat seorang perawat di wajibkan

seorang perawat mempunyai etika yang baik dikarenakan etika merupakan Etika dan moral

merupakan sumber dalam merumuskan standar dan prinsip-prinsip yang menjadi penuntun

Page 13: Kode Etik Keperawatan

dalam berprilaku serta membuat keputusan untuk melindungi hak-hak manusia. Etika

diperlukan keperawatan yang mendasari prinsip-prinsip suatu profesi dan tercermin 

Agar etika perawat baik diperlukan pembelajaran etika keperawatan sedini mjungkin

terhadap para mahasiswa dan mahasiswi keperawatan

Sumber:

http://fikunpad-divarosya.blogspot.com/2009/01/etika-keperawatan.html

http://javanurse.blogspot.com/2008/11/kode-etik-keperawatan.html

http://blogs.unpad.ac.id/tencommunity/?page_id=190

http://thefuturisticlovers.wordpress.com/2011/08/08/etikakep-kode-etik-keperawatan-ppni-

ana-dan-icn/

http://joei.mywapblog.com/post/4.xhtml

http://denipurnama.blogspot.com/2009/02/etika-keperawatan.html