kode etik dosen stait yogyakarta
TRANSCRIPT
KODE ETIK DOSEN
STAIT YOGYAKARTA
STAIT YOGYAKARTA
2015
KODE ETIK DOSEN,
TENAGA KEPENDIDIKAN, DAN MAHASISWA
STAIT YOGYAKARTA
TIM PENYUSUN
Penanggung Jawab
Danang Dwi Prasetyo, M.Pd
Ketua
Endang Pardijatmi, M.Pd
Anggota
Denas Hasman Nugraha, M.Ek. Rz Ricky Satria Wiranata, M.Pd.
Chasanah Novambar Andiyansari M.Ek.
Editor
Syarif Hidayat, M.Pd.,M.S.I
Penerbit
Unit Penjaminan Mutu
STAIT Yogyakarta Jl. Mendung Warih No 125 Giwangan, Umbulharjo,
Yogyakarta Telp. 0274-410350 Email: [email protected]
All Right Reserved Hak Cipta dilindungi Undang-undang
KATA PENGANTAR
Dalam kesempatan ini, penyusun mengucapkan puji
syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, petunjuk, serta cahaya pengetahuan sehingga
penyusunan dokumen Kode Etik Dosen STAIT Yogyakarta
dapat terselesaikan dengan baik.
Kode etik dosen menjadi acuan tertulis yang telah
disusun dengan mengacu pada berbagai norma. Hal ini
bertujuan untuk menjadikan harkat dan martabat dosen
tetap terjaga secara profesional dalam pendidikan. Dosen
dapat menjadi figur penting bagi mahasiswa dan tidak
jarang pula pola kehidupannya menginspirasikan bagi
mahasiswa. Selain itu, adanya kode etik ini menjadikan
lingkungan STAIT Yogyakarta memiliki dosen-dosen yang
dapat menjadi contoh dalam kehidupan.
Dalam kode etik ini dijelaskan mengenai ketentuan
umum dosen dan beberapa aturan yang menjadi
rujukannya. Di dalam kode etik ini juga ditulis mengenai
hak dan kewajiban yang dimiliki oleh dosen. Adapun pada
bidang tertentu juga dibahas pada bab tersendiri
mengenai bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat sesuai dengan Tri Dharma Perguruan
Tinggi.
Demikianlah pengantar ini kami buat sebagai
jalan untuk memahami proses penyusunan kode
etik ini. Selain itu, kami juga ingin mengucapkan
terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu dalam proses penyusunan ini. Semoga
pedoman mengenai kode etik ini dapat bermanfaat
bagi pembaca sekalian.
Purwokerto, Agustus 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .....................................................
Daftar Isi ..............................................................
Kode Etik Dosen ...................................................
DOKUMEN
KODE ETIK DOSEN STAIT YOGYAKARTA
Menimbang : a. Bahwa dosen adalah pendidik
profesional dan ilmuwan dengan
tugas utama mentransformasikan,
mengembangkan, dan
menyebarluaskan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni melalui
pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat.
b. Bahwa berdasarkan pertimbangan
huruf a dan b di atas perlu disusun
kode etik dosen STAIT Yogyakarta
yang ditetapkan dalam Surat
Keputusan ketua.
Mengingat : a. Undang-Undang No. 14 tahun 2005
tentang Guru dan Dosen,
b. Peraturan Pemerintah No. 37 tahun
2009 Tentang Dosen,
c. Buku Pedoman Akademik STAIT
Yogyakarta,
d. Buku Pedoman Akademik semua
Fakultas STAIT Yogyakarta.
Bismillahirrohmanirrahim
MUKADDIMAH
STAIT Yogyakarta merupakan institusi pendidikan
yang didirikan untuk ikut berperan dalam pengembangan
ilmu pengetahuan, budaya, dan seni yang akhirnya
bertujuan untuk menghasilkan manusia-manusia yang
bermanfaat bagi bangsa dan negara. Berkaitan dengan itu,
selayaknya STAIT Yogyakarta menjunjung tinggi etika dan
norma akademik dalam mewujudkan tujuan tersebut agar
pelaksanaan kebebasan akademik dan mimbar akademik
dapat terselenggara dengan baik. Untuk itu perlu dibuat
ketentuan atas dasar nilai-nilai atau norma-norma sebagai
suatu ketentuan yang mengikat, yang disebut kode etik
akademik dan integritas moral. Kode Etik Dosen
diberlakukan untuk dosen STAIT Yogyakarta dalam
mengemban tugas dan kewajibannya sebagai pribadi
maupun sivitas akademika seperti dirumuskan berikut.
BAB I
Ketentuan Umum
Pasal 1
(1) Dosen adalah tenaga pendidik secara fungsional,
baik dosen tetap maupun bukan tetap STAIT
Yogyakarta.
(2) Ketua STAIT Yogyakarta adalah adalah pihak yang
berwenang dalam menjaga keterlaksanaan etika
dosen.
(3) Seluruh pimpinan STAIT Yogyakarta di bawah
koordinasi Ketua STAIT Yogyakarta mengendalikan
pelaksanaan manual etika dosen.
(4) Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar
secara sah pada salah satu program studi di STAIT
Yogyakarta.
(5) Tenaga kependidikan adalah tenaga penunjang
akademik yang terdiri dari pustakawan, laboran,
teknisi komputer dan tenaga administratif
administrasi.
(6) Kode etik dan peraturan disiplin adalah pedoman
tertulis yang berisi standar perilaku etis dan disiplin
bagi dosen dalam berorganisasi dan dalam
berinteraksi di lingkungan STAIT Yogyakarta dalam
melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, serta
dalam kehidupan berbangsa dan negara
BAB II
Hak dan Kewajiban Dosen
Pasal 2
Hak Dosen
(1) Memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup
minimum dan jaminan kesejahteraan sosial;
(2) Mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai
dengan tugas dan prestasi kerja;
(3) Memperoleh perlindungan dalam melaksanakan
tugas dan hak atas kekayaan intelektual;
(4) Memperoleh kesempatan untuk meningkatkan
kompetensi, akses sumber belajar, informasi, sarana
dan prasarana pembelajaran, serta penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat;
(5) Memiliki kebebasan akademik, mimbar akademik,
dan otonomi keilmuan;
(6) Memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian
dan menentukan kelulusan peserta didik; dan
(7) Memiliki kebebasan untuk berserikat dalam
organisasi profesi/organisasi profesi keilmuan.
Pasal 3
KewajibanDosen
(1) Melaksanakan pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat;
(2) Merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran,
serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran;
(3) Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi
akademik dan kompetensi secara berkelanjutan
sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni;
(4) Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar
pertimbangan jenis kelamin, suku, ras, kondisi fisik
tertentu, atau latar belakang sosioekonomi peserta
didik dalam pembelajaran;
(5) Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan,
hukum, dan kode etik, serta nilai-nilai agama dan
etika; dan
(6) Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan
bangsa.
BAB III
Kode Etik Dosen dalam Bidang Pendidikan
Pasal 4
(1) Seorang dosen wajib menjunjung tinggi hak dan
kewajiban yang diberikan kepadanya dengan
semangat profesionalisme sebagai seorang pendidik
yang diwujudkan dalam bentuk perilaku dan
keteladanan.
(2) Dalam melakukan pendidikan, dosen memiliki etika
kepribadian dan hubungan dengan sesama dosen,
mahasiswa, tenaga kependidikan, dan institusi.
Pasal 5
(1) Etika dosen terhadap diri sendiri diwujudkan dalam
bentuk:
(2) Menjalankan ibadah sesuai dengan pemahaman
masing-masing;
(3) Berakhlakul karimah dalam sikap, tutur kata, dan
penampilan;
(4) Mengikuti perkembangan dan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam menunjang
keluasan wawasan keilmuan dosen;
(5) Menjaga kesehatan jasmani dan rohani;
(6) Senantiasa meningkatkan keharmonisan dan
kesejahteraan keluarga.
Pasal 6
(1) Etika dosen terhadap sesama dosen diwujudkan
dalam bentuk:
(2) Bekerjasama secara harmonis dalam melaksanakan
Tri Dharma Perguruan Tinggi;
(3) Meningkatkan hubungan profesi dosen dengan
menjaga kesetiakawanan sosial dan kekeluargaan;
(4) Berperilaku santun dengan tidak merendahkan
dosen sejawat di muka umum dan berusaha
meluruskan perbuatan yang tercela
(5) Mendesain kreativitas dalam rangka membangun
prestasi dengan motivasi dan dukungan pada dosen
sejawat;
(6) Menghormati dan memperhatikan hak dan
kebebasan akademik, serta batas kewenangan antar
dosen sesuai dengan keahlian.
Pasal 7
(1) Etika dosen terhadap mahasiswa diwujudkan dalam
bentuk:
(2) Melaksanakan proses pendidikan dan pembelajaran
dengan kreatif, inovatif, dan berpegang pada
profesionalisme;
(3) Bertindak adil dan tidak diskriminatif terhadap
mahasiswa dalam memberikan penilaian,
menentukan kelulusan, dan hasil prestasi;
(4) Membimbing dan mendidik mahasiswa dalam
rangka membentuk kepribadian insan kamil
(mandiri, terpelajar, dan bertanggung jawab);
(5) Memberikan motivasi dan bimbingan pada
peningkatan pemikiran dan kemampuan mahasiswa
yang kreatif, inovatif, dan berkualitas;
(6) Menjadi suri tauladan (akhlakul karimah dalam
sikap, tutur kata, dan penampilan) bagi mahasiswa;
(7) Tidak melakukan tindakan asusila yang melanggar
aturan hukum terhadap mahasiswa.
Pasal 8
(1) Etika terhadap Tenaga Kependidikan diwujudkan
dalam bentuk:
(2) Menjaga hubungan baik dengan tenaga
kependidikan dalam bidang pekerjaan secara
profesional dan kekeluargaan;
(3) Menjadikan tenaga kependidikan sebagai mitra kerja
dan bersikap saling menghargai.
Pasal 9
(1) Etika terhadap Institusi diwujudkan dalam bentuk:
(2) Menjunjung tinggi Visi, Misi, dan Tujuan institusi
dalam rangka menghayati dan mengamalkan Tri
Darma Perguruan tinggi.
(3) Berperan aktif menjaga, memelihara dan
meningkatkan nama baik institusi;
(4) Mentaati peraturan yang berlaku pada institusi.
Pasal 10
(1) Etika dalam bermasyarakat diwujudkan dalam
bentuk:
(2) Menghormati perbedaan agama, kepercayaan,
keyakinan, dan adat istiadat di lingkungan
masyarakat;
(3) Menjadi tauladan dengan berakhlakul karimah
(keilmuan, sikap, tutur kata, dan penampilan)
disesuaikan dengan kondisi lingkungan masyarakat;
(4) Menjaga kondisi sosial masyarakat (keharmonisan)
dalam segala bidang pada tataran lini kehidupan
bermasyarakat;
(5) Ikut serta dalam kegiatan kemasyarakatan.
BAB IV
Kode Etik Dosen dalam Bidang Penelitian
Pasal 11
Pelaksanaan Penelitian
(1) Dalam melaksanakan penelitian, seorang dosen
wajib:
(2) Bersifat ilmiah, kritis, dan analitis. Fakta diperoleh
secara objektif melalui prosedur yang sistematis
dengan menggunakan pembuktian yang sahih;
(3) Jujur, objektif, dan berpegang teguh pada semua
aspek proses penelitian serta tidak boleh
memalsukan atau memanipulasi data maupun hasil
penelitian;
(4) Menghindari kesalahan dalam penelitian, terutama
dalam menyajikan hasil penelitian;
(5) Bersifat terbuka, saling berbagi data, hasil, metoda,
dan gagasan yang lain, kecuali data yang dapat
dipatenkan.
Pasal 12
Tanggung Jawab Dosen sebagai Peneliti
(1) Peneliti bertanggung jawab untuk memberikan
interpretasi atas hasil dan kesimpulan penelitian
supaya hasil penelitian dapat dimengerti.
(2) Peneliti tidak boleh menutupi kelemahan atau
membesar-besarkan hasil penelitian.
(3) Peneliti harus menjelaskan secara eksplisit manfaat
yang akan diperoleh subjek penelitian.
(4) Peneliti dilarang melakukan plagiasi, yakni
pencurian hasil pemikiran, data atau temuan-
temuan, termasuk yang belum dipublikasikan.
BAB V
Kode Etik Dosen dalam Bidang Pengabdian kepada
Masyarakat
Pasal 13
(1) Dosen melakukan pengabdian kepada masyarakat
secara profesional dan bertanggung jawab serta
ditunjang oleh kompetensi yang dimilki. Dalam
melaksanakan pengabdian kepada masyarakat,
seorang dosen:
(2) Harus merujuk pada kebutuhan masyarakat dari
berbagai macam disiplin ilmu;
(3) Harus menghargai partisipasi masyarakat dalam
menetapkan program-program pengabdian;
(4) Tidak memaksakan kehendaknya kepada
masyarakat;
(5) Memberikan manfaat dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat serta segenap sivitas
akademika;
(6) Mengupayakan agar kegiatan pengabdian
masyarakat dapat meningkatkan mutu aka-demik
STAIT Yogyakarta.
BAB VI
Komisi Kode Etik Institut
Pasal 14
(1) Untuk mengawasi ditaatinya Kode Etik Dosen,
dibentuk Komisi Etik.
(2) Susunan dan Keanggotaan Komisi Etik diputuskan
oleh Ketua atas pertimbangan Senat untuk masa
jabatan 4 (empat) tahun dan dapat diangkat kembali
untuk satu kali masa jabatan.
(3) Komisi Etik berwenang untuk menerima, memroses,
dan memutuskan pengaduan pelanggaran Kode Etik
Dosen.
Pasal 15
Prosedur Kerja Komisi Etik
(1) Lembaga yang diamanahkan untuk menilai
pelanggaran kode etik adalah Komisi Disiplin
Institut.
(2) Komisi Disiplin diberi amanah untuk menyelidiki
dan menilai pelanggaran yang dilakukan, serta
memusyawarahkan sanksi yang tepat bagi pelaku,
dan melaporkan hasil penyelidikan kepada Ketua.
(3) Wewenang komisi etik mencakup masalah akademik
(pendidikan, penelitian, dan pengabdian
masyarakat) dan non akademik (hukum, moral dan
etika dalam hubungan dengan masyarakat).
Pasal 16
(1) Prosedur penyelesaian pelanggaran dilaksanakan
dalam suatu Sidang Komisi Disiplin Institut:
(2) Komisi Etik menjadwalkan Sidang;
(3) Komisi Etik memanggil tersangka pelaku
pelanggaran, dan saksi-saksi;
(4) Pelaksanaan Sidang Komisi Etik;
(5) Sidang mendengarkan keterangan-keterangan dari
pelaku, dan menyampaikan jenis pelanggaran yang
dilakukan;
(6) Sidang mendengarkan keterangan-kete-rangan dari
para saksi;
(7) Bila ada keterangan saksi yang tidak sejalan dengan
keterangan pelaku, akan dikonfirmasi dengan
pelaku;
(8) Komisi Etik mendiskusikan dan memusyawarahkan
sanksi yang tepat bagi pelaku;
(9) Komisi Etik membuat laporan dan rekomendasi
kepada Ketua;
(10) Ketua menetapkan sanksi bagi pelaku;
(11) Sanksi disampaikan kepada pelaku.
Pasal 17
(1) Penegakan kode etik dilakukan apabila ada surat
pengaduan tentang pelanggaran kode etik kepada
Ketua, yang disertai dengan bukti-bukti pelanggaran
(2) Komisi etik melaksanakan pemeriksaan etik dan
memutuskan ada atau tidaknya pelanggaran.
(3) Dosen yang diduga melakukan pelanggaran,
diberikan kesempatan untuk membela diri di
hadapan Komisi Etik.
(4) Apabila terbukti melaksanakan pelanggaran kode
etik, maka diberi sanksi atau hukuman etik.
(5) Laporan hasil pemeriksaan dan berita acara
pemeriksaan (BAP) diserahkan kepada Ketua, yang
akan memutuskan hukuman, dengan berpedoman
pada kode etik dosen.
Pasal 18
(1) Setiap Dosen wajib mengindahkan dan
melaksanakan Kode Etik Dosen.
(2) Pelanggaran terhadap Kode Etik Dosen dapat
dikenakan sanksi sesuai dengan aturan yang
berlaku.
Pasal 19
Sanksi
(1) Komisi etik memberikan sanksi pelaggaran kode etik
dosen berupa:
(2) Teguran lisan sebanyak-banyaknya tiga kali;
(3) Peringatan tertulis sebanyak-banyak tiga kali;
(4) Sanksi administratif yang diberikan oleh Ketua.
Pasal 20
Penutup
(1) Hal-hal lain yang belum diatur dalam pedoman ini
diatur dalam keputusan tersendiri.
(2) Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal
ditetapkan.
Ditetapkan di Yogyakarta Pada tanggal 5 Agustus 2015 Ketua,
Danang Dwi Prasetyo, M.Pd.
KODE ETIK MAHASISWA
STAIT YOGYAKARTA
STAIT YOGYAKARTA
2015
KODE ETIK MAHASISWA
STAIT Yogyakarta
TIM PENYUSUN
Penanggung Jawab
Danang Dwi Prasetyo, M.Pd
Ketua
Endang Pardijatmi, M.Pd
Anggota
Denas Hasman Nugraha, M.Ek. Rz Ricky Satria Wiranata, M.Pd.
Chasanah Novambar Andiyansari M.Ek.
Editor
Syarif Hidayat, M.Pd.,M.S.I
Penerbit
Unit Penjaminan Mutu
STAIT Yogyakarta Jl. Mendung Warih No 125 Giwangan, Umbulharjo,
Yogyakarta Telp. 0274-410350
Email: [email protected]
All Right Reserved Hak Cipta dilindungi Undang-undang
KATA PENGANTAR
Dalam kesempatan ini, penyusun mengucapkan puji
syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, petunjuk, serta cahaya pengetahuan sehingga
penyusunan dokumen Kode Etik Mahasiswa STAIT
Yogyakarta dapat terselesaikan dengan baik.
Kode etik Mahasiswa menjadi acuan tertulis yang telah
disusun dengan mengacu pada berbagai norma. Hal ini
bertujuan untuk menjadikan setiap etika dapat dimiliki
oleh mahasiswa selama menempuh proses perkuliahan.
Terlebih mahasiswa sebagai agen of Change memiliki
posisi tinggi dihadapan masyarakat umum. Sehingga kode
etik ini membekali mereka agar mampu menjadi contoh
yang baik bagi masyarakat, terlebih keteladanan secara
intelektual, emosional, serta spiritual.
Dalam kode etik ini dijelaskan mengenai ketentuan
umum mahasiswa dan beberapa aturan yang menjadi
rujukannya. Di dalam kode etik ini juga ditulis mengenai
hak dan kewajiban yang dimiliki oleh mahasiswa. Adapun
pada bidang tertentu juga dibahas pada bab tersendiri
mengenai berbagai jenis pelanggaran dan sanksi yang
dapat diberikan kepada mahasiswa apabila melakukan
tindakan pelanggaran.
Demikian pengantar ini kami buat sebagai
jalan untuk memahami proses penyusunan kode
etik ini. Selain itu, kami juga ingin mengucapkan
terima kasih kepada pihak- pihak yang telah
membantu dalam proses penyusunan ini. Semoga
pedoman mengenai kode etik ini dapat
bermanfaat bagi pembaca sekalian.
Yogyakarta, Agustus 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .....................................................
Daftar Isi ..............................................................
Kode Etik Mahasiswa............................................
KODE ETIK DAN TATA TERTIB MAHASISWA STAIT YOGYAKARTA
Latar Belakang
Dokumen ini disusun untuk keperluan sebagai
panduan kode etik dan tata tertib mahasiswa STAIT
Yogyakarta. Kode Etik dan Tata Tertib Mahasiswa adalah
norma dan aturan yang telah ditetapkan oleh Ketua STAIT
Yogyakarta sebagai landasan bagi tingkah laku
mahasiswa STAIT Yogyakarta yang memuat tentang hak,
kewajiban, pelanggaran dan sanksi berdasarkan Peraturan
STAIT Yogyakarta Nomor: 770 Tahun 2015 tentang Kode
Etik dan Tata Tertib Mahasiswa, yang diberlakukan sejak
tahun 2015.
Tujuannya untuk mewujudkan tercapainya suasana
kampus yang kondusif dan untuk menjamin tegaknya tata
tertib demi terlaksananya Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Peraturan ini berfungsi sebagai pedoman tentang hak,
kewajiban, pelanggaran dan sanksi yang berlaku bagi
mahasiswa STAIT Yogyakarta, dan sebagai perangkat
bantu demi tegaknya peraturan dan ketertiban di STAIT
Yogyakarta
Tujuan
Manual panduan kode etik dan tata tertib mahasiswa
ini mengatur tata kehidupan akademik, kepribadian dan
sosial mahasiswa selama menjadi mahasiswa STAIT
Yogyakarta baik di lngkungan kampus maupun
masyarakat secara umum. Tujuan manual ini adalah agar
mahasiswa STAIT Yogyakarta memahami standar etik dan
tata tertib dalam menjalankan kehidupannya sebagai
insan pelajar, civitas akademisi, pribadi dan sosial.
Manual kode etika dan tata tertib mahasiswa ini
dikembangkan agar:
a. Tata kehidupan akademik dan sosial kampus dapat
berkembang dengan baik sehingga mendukung secara
kondusif implementasi tridharma perguruan tinggi
secara optimal.
b. STAIT Yogyakarta dapat menghasilkan produk (output)
yang berkualitas sesuai dengan yang diharapkan.
Ruang Lingkup
Dokumen kode etika dan tata tertib mahasiswa yang
dijelaskan dalam dokumen ini diterapkan terhadap setiap
proses yang terkait beserta dokumen lain yang terkait.
Definisi
Ada beberapa istilah yang perlu dijabarkan pada
manual ini, di antaranya adalah:
a. Mahasiswa adalah mahasiswa yang menempuh studi
dan secara sah tercatat sebagai mahasiswa STAIT
Yogyakarta
b. Ketua STAIT Yogyakarta adalah pihak yang berwenang
dalam menjaga keterlaksanaan etika dosen.
c. Seluruh pimpinan STAIT Yogyakarta di bawah
koordinasi Ketua STAIT Yogyakarta mengendalikan
pelaksanaan manual kode etik dan tata tertib
mahasiswa.
Rujukan
1. Buku Pedoman Akademik STAIT Yogyakarta.
2. Buku Pedoman Akademik semua fakultas maupun
Program Pascasarjana STAIT Yogyakarta.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan :
(a) Kode Etik adalah norma dan aturan yang telah
ditetapkan oleh Ketua STAIT Yogyakarta sebagai
landasan bagi tingkah laku mahasiswa STAIT
YogyakartaTata Tertib adalah aturan-aturan tentang
hak, kewajiban, pelanggaran serta sanksi bagi
mahasiswa STAIT Yogyakarta.
(b) Mahasiswa adalah seluruh mahasiswa Diploma 3 dan
Strata 1 STAIT Yogyakarta yang terdaftar dengan bukti
Kartu Mahasiwa yang masih berlaku.
(c) Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilaksanakan
oleh mahasiswa demi tercapainya tujuan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku dalam Kode Etik dan
Tata Tertib ini.
(d) Hak adalah kewenangan yang dimiliki oleh mahasiswa
dalam mencapai tujuan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
(e) Pelanggaran Kode Etik adalah setiap perilaku yang
tidak sesuai dengan norma dan asas yang ada dalam
Kode Etik ini.
(f) Pelanggaran Tata Tertib adalah setiap perilaku yang
bertentangan dengan aturan ini.
(g) Sanksi adalah hukuman yang dikenakan kepada
mahasiswa yang melanggar Kode Etik dan Tata Tertib
ini.
(h) Pihak yang berwenang adalah pihak yang mempunyai
hak menetapkan dan menjatuhkan sanksi terhadap
pelanggaran Kode Etik dan Tata Tertib ini.
(i) Lembaga Kemahasiswaan adalah Lembaga
Kemahasiswaan Intra STAIT Yogyakarta sebagaimana
yang diatur dalam Anggaran Dasar dan Rumah Tangga
Keluarga Mahasiswa STAIT Yogyakarta.
(j) Ketua adalah Ketua STAIT Yogyakarta.
(k) Ketua Program Studi adalah Ketua Program Studi di
lingkungan STAIT Yogyakarta.
(l) Dosen adalah tenaga pendidik pada STAIT Yogyakarta
yang khusus diangkat dengan tugas utama mengajar.
(m) Pegawai adalah tenaga kependidikan pada STAIT
Yogyakarta yang khusus diangkat dengan tugas utama
menangani tugas-tugas administrasi.
(n) UKM adalah Unit Kegiatan Mahasiswa STAIT
Yogyakarta
BAB II
TUJUAN DAN FUNGSI
Pasal 2
(1) Tujuan Kode Etik dan Tata Tertib ini adalah :
(2) Tercapainya suasana kampus yang kondusif untuk
menjamin tegaknya tata tertib demi terlaksananya
Tri Dharma Perguruan Tinggi.
(3) Fungsi Kode Etik dan Tata Tertib adalah :
(a) Menjadi pedoman tentang hak, kewajiban,
pelanggaran dan sanksi yang berlaku bagi
mahasiswa STAIT Yogyakarta.
(b) Membantu tegaknya Peraturan dan Ketertiban di
STAIT Yogyakarta.
BAB III
KEWAJIBAN MAHASISWA
Pasal 3
Kewajiban Umum
Mahasiswa STAIT Yogyakarta berkewajiban :
(a) Menjunjung tinggi ajaran Isalam dan akhlak mulia.
(b) Menjaga kewibawaan dan memelihara nama baik
STAIT Yogyakarta.
(c) Mentaati semua ketentuan administrasi
penyelenggaraan pendidikan yang dibebankan kepada
mahasiswa seperti biaya SPP dan biaya-biaya lain yang
ditentukan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
(d) Saling menghormati sesama mahasiswa dan bersikap
sopan terhadap pimpinan, dosen dan karyawan.
(e) Mematuhi dan mamahami pelaksanaan segala
peraturan akademik yang berlaku, baik di tingkat
STAIT Yogyakarta maupun Fakultas.
(f) Memelihara hubungan sosial yang baik dalam
kehidupan bermasyarakat di dalam dan atau di luar
kampus.
(g) Memelihara sarana dan prasarana serta menjaga
kebersihan, ketertiban dan keamanan kampus.
Pasal 4
Kewajiban Khusus
Mahasiswa STAIT Yogyakarta berkewajiban :
(a) Mengikuti perkuliahan minimal 70% dari jumlah
tutorial dengan duduk teratur, sopan dan hormat
kepada dosen.
(b) Menciptakan suasana perkuliahan yang kondusif.
(c) Memupuk semangat belajar dan meningkatkan
ketekunan agar dapat menyelesaikan studi sesuai
dengan sistem yang berlaku.
(d) Meningkatkan kemampuan akademik dan
keterampilan yang mendukung pengembangan dan
peningkatan kualitas lembaga dan atau individu
mahasiswa.
(e) Mencari informasi secara aktif tentang aktifitas
akademik dan kegiatan-kegiatan kampus baik secara
lisan dan atau tulisan.
(f) Berpakaian sopan, bersih, rapi dan menutup aurat
terutama pada saat kuliah, ujian dan ketika bertemu
dengan dosen, pegawai dan pimpinan.
(g) Khusus bagi mahasiswi diwajibkan berbusana
muslimat sesuai dengan syari’at Islam (tidak ketat dan
tidak transparan).
(h) Memakai sepatu atau sepatu sandal di dalam kampus.
BAB IV
HAK MAHASISWA
Pasal 5
Hak Akademik
Setiap mahasiswa STAIT Yogyakarta berhak :
(a) Memperoleh pendidikan, pengajaran, bimbingan dan
pengarahan dari pimpinan dan dosen terkait dengan
bakat, minat, potensi, dan kemampuan dalam
pengkajian dan pengembangan ilmu pengetahuan
sesuai kaidah keilmuan, keislaman, etika, susila, tata
tertib dan ketentuan lain yang berlaku.
(b) Menggunakan dan mengembangkan kebebasan
akademik secara bertanggungjawab guna mendalami
Ilmu Agama Islam dan Ilmu Pengetahuan Umum
sesuai dengan peraturan yang berlaku di STAIT
Yogyakarta
(c) Memperoleh pelayanan di bidang akademik,
administrasi, dan kemahasiswaan.
(d) Memanfaatkan sarana dan prasarana STAIT
Yogyakarta dalam rangka kelancaran proses belajar
dan kegiatan akademik sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
(e) Memperoleh penghargaan dari STAIT Yogyakarta atas
prestasi yang dicapai sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
(f) Menyampaikan aspirasi dan pendapat berupa usul,
saran, kritik baik lisan dan atau tulisan secara etis
dan bertanggungjawab.
(g) Mengambil hak cuti maksimal 2 (dua) semester dengan
tidak berturut-turut.
(h) Memperoleh penilaian secara objektif dan cepat sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
(i) Mengikuti kegiatan-kegiatan akademik dan
kemahasiswaan yang ada di lingkungan kampus.
(j) Memperoleh informasi akademik dengan cepat dan
transparan, baik secara lisan dan atau tulisan.
Pasal 6
Hak Penggunaan Barang Inventaris Negara
Di Lingkungan Kampus STAIT Yogyakarta
Setiap Lembaga Kemahasiswaan Intra STAIT Yogyakarta
dapat mengajukan permohonan peminjaman inventaris
milik negara c.q. STAIT Yogyakarta dengan ketentuan :
(a) Bahwa kegiatan yang dilakukan dalam penggunaan
inventaris milik negara c.q. STAIT Yogyakarta
mempunyai hubungan dengan program kelembagaan
yang menunjang pengembangan nalar, minat, bakat,
dan kesejahteraan mahasiswa.
(b) Lembaga Kemahasiswaan Intra STAIT Yogyakarta wajib
mengajukan surat permohonan atau proposal kegiatan
yang disahkan oleh pejabat yang terkait atau pembina
UKM yang bersangkutan.
(c) Permohonan penggunaan inventaris akan dipenuhi
selama dimungkinkan dan belum dipergunakan oleh
lembaga lain.
(d) Segala pembiayaan dan kerugian yang timbul akibat
penggunaan inventaris negara tersebut ditanggung
oleh peminjam.
Pasal 7
Hak Penggunaan Kantor Lembaga Kemahasiswaan
Setiap Lembaga Kemahasiswaan Intra STAIT Yogyakarta
dapat menggunakan kantor dengan ketentuan :
(a) Kantor dibuka setiap hari mulai pukul 07.30 – 21.30
WIB. Pada saat dilaksanakan sholat berjamaah di
masjid, kantor harus ditutup. Khusus untuk hari
Jum’at harus ditutup antara pukul 11.00 – 13.00 WIB.
(b) Menjaga keamanan, ketertiban, kebersihan, dan
kerapian kantor.
(c) Merawat barang-barang inventaris dan ikut
bertanggungjawab akan kebutuhannya.
(d) Kantor tidak boleh digunakan untuk tempat menginap,
memasak, mencuci, dan menjemur pakaian.
(e) Kantor tidak boleh digunakan untuk kegiatan-kegiatan
yang tidak berhubungan dengan program
kelembagaan.
BAB V
PELANGGARAN
Pasal 8 Pelanggaran
Ringan
(1) Melanggar Tata Tertib Perkuliahan dan Tata Tertib
Ujian yang berlaku di STAIT Yogyakarta.
(2) Memakai sandal, sepatu yang tumitnya diinjak, slop,
klompen atau sejenis, berkaos oblong atau tidak
berkerah, celana atau baju dan kegiatan lainnya di
kampus.
(3) Berpakaian ketat, tembus pandang atau baju pendek
bagi mahasiswi putri.
(4) Menggunakan telepon genggam ketika kuliah sedang
berlangsung.
(5) Mengenakan kalung, anting, gelang, tatoo dan
berambut panjang dan/atau bercat yang tidak rapi
bagi mahasiswa putra.
(6) Berdandan secara berlebihan bagi mahasiswi.
(7) Merokok saat mengikuti kegiatan akademik.
(8) Mengendarai sepeda motor dengan ngebut,
berboncengan 3 (tiga) orang dalam kampus.
(9) Menginap di kantor UKM dan di Kantor Lembaga
Kemahasiswaan lain.
(10) Menggunakan fasilitas kampus secara tidak
bertanggungjawab yang mengakibatkan timbulnya
kerugian.
(11) Menggunakan laptop di saat perkuliahan sedang
berlangsung, kecuali perkuliahan yang menggunakan
media tersebut.
Pasal 9
Pelanggaran Sedang
(1) Membawa senjata tajam.
(2) Mengundang dan atau membawa pihak luar STAIT
Yogyakarta ke dalam kampus yang dapat
menimbulkan keonaran.
(3) Mengganggu ketenangan proses belajar mengajar dan
atau bekerja serta ketenangan penghuni di
lingkungan kampus.
(4) Memiliki, membawa, menggandakan, meminjam,
meminjamkan, menjual, dan menyewakan media
pornografi.
(5) Melakukan percumbuan baik di dalam maupun di
luar kampus.
(6) Melakukan provokasi dan tindakan lain yang dapat
mencemarkan nama baik STAIT Yogyakarta,
seseorang, golongan, ras, suku, dan agama.
(7) Melakukan perkelahian dan atau tawuran.
(8) Melakukan kecurangan akademik dalam bentuk
mencontek dan memberi jawaban ke mahasiswa lain
dalam ujian, serta memplagiasi tugas-tugas
perkuliahan.
(9) Demonstrasi yang anarkhis.
(10) Merusak dengan sengaja barang-barang inventaris
milik STAIT Yogyakarta.
Pasal 10
Pelanggaran Berat
(1) Memiliki, membawa, mengedarkan, dan
mempergunakan Narkotika, Alkohol, Psikotropika dan
Zat Adiktif (NAPZA) atau Narkotika dan Obat
Berbahaya (NARKOBA).
(2) Membuatkan dan atau meminta orang lain untuk
membuatkan skripsi atau melakukan plagiasi.
(3) Memalsukan nilai, tanda tangan, stempel, ijazah dan
surat-surat keterangan lainnya.
(4) Melakukan perusakan, perampasan dan pencurian
barang-barang milik STAIT Yogyakarta.
(5) Melakukan tindak yang bertentangan dengan nilai-
nilai moral, susila dan ajaran Agama Islam, yakni
membunuh, merampok, meminum minuman keras,
berbuat zina atau kumpul kebo dan tindakan tercela
lainnya.
(6) Melakukan tindak pidana yang dijatuhi hukuman
penjara yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap
lebih dari satu tahun.
(7) Merusak dengan sengaja sarana dan prasarana milik
kampus.
(8) Melakukan kecurangan akademik dengan bertindak
sebagai joki dalam ujian.
Pasal 11
Pelanggaran-pelanggaran Lain
Melanggar Tata Tertib yang berlaku di masing-masing unit
yang kualifikasinya tergantung pada aturan yang berlaku
pada masing-masing unit tersebut.
BAB VI
SANKSI-SANKSI
Pasal 12
Ketentuan Sanksi
(1) Sanksi diberlakukan bagi mahasiswa, lembaga dan
atau UKM yang tidak melaksanakan kewajiban atau
melanggar aturan sebagaimana tertuang dalam Kode
Etik dan Tata Tertib ini.
(2) Pelanggaran yang dilakukan oleh Lembaga atau UKM
sanksinya dapat berupa penangguhan atau
pemberhentian dana bantuan sampai barang yang
rusak atau hilang diperbaiki atau diganti.
(3) Pemberlakuan sanksi ditentukan setelah melalui
penelitian dan pertimbangan secara cermat dan teliti
oleh pihak yang berwenagn di STAIT Yogyakarta
Pasal 13
Jenis Sanksi
Sanksi yang akan diberlakukan terdiri dari beberaba jenis
sesuai dengan tingkat pelanggaran yang meliputi : sanksi
ringan, sanksi sedang, dan sanksi berat.
Pasal 14
Sanksi Ringan
(1) Nasihat dan teguran, baik secara lisan maupun secara
tertulis.
(2) Sanksi material berupa ganti rugi atas barang yang
rusak atau hilang.
(3) Pengusiran dari ruang kuliah atau ujian.
(4) Tidak mendapatkan pelayanan administrasi dan atau
akademik dan atau kemahasiswaan dalam jangka
waktu tertentu.
Pasal 15
Sanksi Sedang
(1) Kehilangan hak mengikuti ujian dalam mata kuliah
tertentu atau seluruh mata kuliah selama satu
semester.
(2) Penangguhan dan atau pembatalan hasil ujian untuk
mata kuliah tertentu atau untuk seluruh mata kuliah
dalam satu semester.
(3) Penangguhan penyerahan ijazah dan atau transkrip
nilai asli dalam jangka waktu tertentu.
(4) Skorsing selama satu semester atau lebih dari kegiatan
akademik dengan masih tetap membayar Sumbangan
Pembinaan Pendidikan (SPP) dan terhitung sebagai
masa studi penuh.
(5) Pencabutan hak mengikuti kegiatan akademik tertentu
dalam jangka waktu tertentu.
(6) Membuat surat pernyataan secara tertulis untuk tidak
melakukan pelanggaran serupa.
Pasal 16
Sanksi Berat
(1) Mengganti barang yang dirusak, dirampas, dan atau
dicuri dan dilakukan skorsing dua semester atau lebih.
(2) Pemberhentian dengan tidak hormat sebagai
mahasiswa.
(3) Pencabutan Gelar Akademik dengan tidak hormat.
(4) Dilaporkan kepada pihak yang berwajib apabila
melanggar undang-undang, jika dipandang perlu.
Pasal 17
Pihak yang Berhak Menjatuhkan Sanksi
Pihak yang berwenang menjatuhkan sanksi adalah :
(1) Ketua Prodi, dosen dan pegawai berwenang
menjatuhkan sanksi tingkat ringan atas pelanggaran
tata tertib mahasiswa.
(2) Ketua STAIT Yogyakarta berwenang menjatuhkan
sanksi tingkat berat atas pelanggaran tata tertib
mahasiswa.
Pasal 18
Tata Cara Penjatuhan Sanksi
Penjatuhan sanksi dilakukan dengan tata cara sebagai
berikut :
(1) Penjatuhan sanksi ringan dilakukan oleh Ketua Prodi,
Dosen dan pegawai didasarkan pada hasil temuan
pelanggaran ringan.
(2) Penjatuhan sanksi tingkat berat oleh Ketua STAIT
Yogyakarta dilakukan atas :
(a) Usul Dewan Kehormatan Tata Tertib Mahasiswa
yang tembusannya disampaikan kepada
mahasiswa yang bersangkutan dan orang tua atau
wali mahasiswa, serta kepada lembaga atau UKM
yang melakukan pelanggaran.
(b) Mahasiswa, lembaga atau UKM yang dikenakan
sanksi dapat mengajukan keberatan secara tertulis
kepada Dewan Kehormatan Tata Tertib Mahasiswa
atas usul penjatuhan sanksi berat dalam tenggang
waktu 7 x 24 jam sejak surat usulan pemberian
sanksi diterbitkan.
(3) Penjatuhan sanksi berat ditetapkan dengan Surat
Keputusan Ketua.
Pasal 19
Perlindungan Saksi Pelapor, Pembelaan dan
Rehabilitasi
(1) Saksi pelapor berhak mendapatkan perlindungan
keamanan dan keselamatan dari STAIT Yogyakarta.
(2) Mahasiswa yang dinyatakan melanggar Tata Tertib
dapat mengajukan pembelaan diri jika sanksi yang
dijatuhkan dipandang tidak sesuai dengan azas
keadilan.
(3) Rehabilitasi diberikan kepada mahasiswa yang tidak
terbukti melakukan pelanggaran.
Pasal 20
Dewan Kehormatan Tata Tertib Mahasiswa
(1) Terdiri dari :
(a) Pimpinan STAIT Yogyakarta,
(b) Ketua Program Studi di STAIT Yogyakarta ,
(2) Dewan Kehormatan Tata Tertib Mahasiswa dapat
mengusulkan sanksi terhadap pelanggaran sedang dan
berat melalui sidang Dewan Kehormatan Tata Tertib
Mahasiswa.
(3) Sidang Dewan Kehormatan Tata Tertib Mahasiswa
dapat dilakukan atas permintaan/laporan terjadinya
pelanggaran sedang dan berat yang diajukan oleh
mahasiswa, dosen, pegawai dan masyarakat.
BAB VII
PENUTUP
Pasal 21
Dengan diberlakukannya Kode Etik dan Tata Tertib
Mahasiswa STAIT Yogyakarta ini, maka segala Keputusan
Ketua STAIT Yogyakarta tentang Kode Etik dan Tata Tertib
Mahasiswa STAIT Yogyakarta dan ketentuan-ketentuan
lain yang bertentangan dengan Kode Etik dan Tata Tertib
ini dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 22
Hal – hal yang belu diatur dalam Kode Etik dan Tata Tertib
Mahasiswa STAIT Yogyakarta ini akan ditetapkan
tersendiri.
Pasal 23
Kode Etik dan Tata Tertib Mahasiswa ini mulai berlaku
sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Yogyakarta
Pada tanggal 3 Agustus 2015 Ketua,
Danang Dwi Prasetyo, M.Pd
KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN
STAIT YOGYAKARTA
STAIT YOGYAKARTA
2015
KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN
STAIT YOGYAKARTA
TIM PENYUSUN
Penanggung Jawab
Danang Dwi Prasetyo, M.Pd
Ketua
Endang Pardijatmi, M.Pd
Anggota Denas Hasman Nugraha, M.Ek.
Rz Ricky Satria Wiranata, M.Pd. Chasanah Novambar Andiyansari M.Ek.
Editor
Syarif Hidayat, M.Pd.,M.S.I
Penerbit
Unit Penjaminan Mutu
STAIT Yogyakarta Jl. Mendung Warih No 125 Giwangan, Umbulharjo,
Yogyakarta Telp. 0274-410350 Email: [email protected]
All Right Reserved Hak Cipta dilindungi Undang-undang
KATA PENGANTAR
Dalam kesempatan ini, penyusun mengucapkan puji
syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, petunjuk, serta cahaya pengetahuan sehingga
penyusunan dokumen Kode Etik Tenaga Kependidikan
STAIT Yogyakarta dapat terselesaikan dengan baik.
Kode etik tenaga kependidikan menjadi acuan tertulis
yang telah disusun dengan mengacu pada berbagai
norma. Hal ini bertujuan untuk menjadikan harkat dan
martabat tenaga kependidikan terjaga secara profesional
dalam pelayanan. Tenaga kependidikan dapat menjadi
figur penting bagi mahasiswa dalam memberikan
pelayanan terkait dengan kebutuhan penunjang akademik
dan non akademik. Selain itu, adanya kode etik ini
menjadikan lingkungan STAIT Yogyakarta memiliki tenaga
kependidikan yang dapat menjadi contoh dalam
kehidupan.
Dalam kode etik ini dijelaskan mengenai ketentuan
umum tenaga kependidikan dan beberapa aturan yang
menjadi rujukannya. Di dalam kode etik ini juga ditulis
mengenai hak dan kewajiban, tugas dan kewenangan yang
harus lakukan oleh tenaga kependidikan.
Demikianlah pengantar ini kami buat sebagai jalan
untuk memahami proses penyusunan kode etik ini. Selain
itu, ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada
pihak-pihak yang telah membantu dalam proses
penyusunan kode etik ini. Semoga pedoman mengenai
kode etik ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian.
Purwokerto, Agustus 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .....................................................
Daftar Isi ..............................................................
Kode Etik Tenaga Kependidikan............................
KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN
STAIT YOGYAKARTA
Bismillahirrahmanirrahim
MUKADIMAH
STAIT Yogyakarta memerlukan tenaga kependidikan
yang profesional dan memiliki integritas yang tinggi.
Setiap tenaga kependidikan berkewajiban menjaga nama
baik dan kehormatan lembaga STAIT Yogyakarta, baik
yang berkaitan dengan tugas dan kewajiban maupun
aktivitasnya dengan sesama tenaga kependidikan, dalam
masyarakat dan negara, serta berkomitmen menegakkan
kode etik yang diberlakukan di STAIT Yogyakarta.
Kode etik tenaga kependidikan di STAIT Yogyakarta
diatur berdasarkan pada KMA No.421 Tahun 2011 tentang
kode etik Pegawai Negeri Sipil Kementerian Agama serta
Keputusan Menteri Agama No.10 Tahun 2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama. Dalam
peraturan tersebut disebutkan bahwa nilai-nilai agama
merupakan landasan moral dan etika serta harus menjadi
tujuan hidup bangsa Indonesia termasuk semua pegawai
Kementerian Agama dalam kehidupan berbangsa,
bernegara serta bermasyarakat.
Kode Etik ini merupakan landasan, pedoman, dan
tuntunan bagi tenaga kependidikan di STAIT Yogyakarta
dalam berpikir, bersikap dan berperilaku dalam
mengemban tugas yang diamanatkan kepadanya. Setiap
tenaga kependidikan STAIT Yogyakarta harus memahami,
menghayati, mengamalkan, menyebarluaskan, dan
merealisasikan setiap aspek Kode Etik ini
Pokok-pokok aturan Kode Etik Tenaga Kependidikan
STAIT Yogyakarta dirumuskan dalam ketentuan sebagai
berikut ini.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
(1) Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:
(2) STAIT adalah Sekolah Tinggi Agama Islam terpadu.
(3) Kode Etik Tenaga Kependidikan yang selanjutnya
disebut Kode Etik adalah pedoman sikap, tingkah
laku, dan perbuatan pegawai di dalam
melaksanakan tugasnya dan pergaulan hidup
sehari-hari.
(4) Tenaga kependidikan merupakan tenaga profesional
yang diperlukan dalam penyelenggaraan tugas
STAIT Yogyakarta dan penunjang pelaksanaan tugas
dosen di bidang pen-didikan dan pengajaran,
penelitian, dan pengabdian pada masyarakat.
(5) Ketua STAIT Yogyakarta adalah adalah pimpinan
tertinggi di STAIT Yogyakarta dan merupakan pihak
yang berwenang dalam menjaga keterlaksanaan
etika tenaga kependidikan.
(6) Komisi Etik adalah komisi yang berwenang untuk
menilai pelanggaran kode etik di lingkungan STAIT
Yogyakarta.
Pasal 2
(1) Tujuan Kode Etik ini adalah sebagai berikut.
(2) Mengatur tata kehidupan setiap tenaga
kependidikan secara profesional, baik secara
individual maupun sosial di lingkungan kerja dan di
kehidupan secara umum.
(3) Menjadi pedoman bagi tenaga kependidikan STAIT
Yogyakarta dalam memahami standar etika dalam
menjalankan kehidupannya sebagai insan
profesional.
(4) Menumbuhkan tata kehidupan akademik,
profesional, dan sosial kampus dengan baik.
(5) Menghasilkan kinerja dan produk (output) yang
berkualitas sesuai dengan yang diharapkan.
Pasal 3
(1) Ruang lingkup Kode Etik yang dijelaskan dalam
peraturan ini meliputi:
(2) Etika agama yaitu beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
(3) Etika dalam menjunjung tinggi kesatuan dan
persatuan bangsa.
(4) Etika dalam pengabdian dan pelayanan kepada
masyarakat.
(5) Etika dalam bekerja.
(6) Etika dalam melaksanakan tugas.
(7) Etika terhadap sesama tenaga kependidikan.
BAB II
KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN
Bagian Kesatu
Sumber Rujukan
Pasal 4
Rujukan Kode Etik ini adalah:
(1) Keputusan Menteri Agama Nomor 421 Tahun 2001
tentang Kode Etik Pegawai Departemen Agama.
Serta KMA No. 10 Tahun 2010 tentang Ortaker
kementerian Agama.
(2) Visi dan Misi serta Tujuan STAIT Yogyakarta
(3) Buku Pedoman Akademik STAIT Yogyakarta
Bagian Kedua
Etika Tenaga Kependidikan
Pasal 5
Setiap tenaga kependidikan di lingkungan STAIT
Yogyakarta wajib memiliki sikap sebagai berikut.
(1) Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa. Sikap ini diwujudkan dalam bentuk tindakan
sebagai berikut.
(a) Meningkatkan kualitas ketakwaan dan moral
keislaman.
(b) Berbuat sesuai dengan norma-norma agama dan
melaksanakan kewajiban-kewajiban dalam ajaran
Islam.
(c) Menjaga ukhuwah Islamiyah dalam pergaulan
dengan sesama teman sejawat, baik di dalam
maupun di luar kedinasan.
(d) Melaksanakan setiap tugas sebagai bentuk
amanah dan tanggung jawab terhadap Tuhan
Yang Maha Esa.
(2) Menjunjung tinggi kesatuan dan persatuan bangsa.
Sikap tersebut diwujudkan dalam bentuk perilaku
berikut ini.
(a) Menjunjung tinggi Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI). Kemerdekaan NKRI terwujud
atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan
perjuangan gigih Bangsa Indonesia sehingga
harus dipertahankan dan dijaga keutuhannya.
(b) Menjunjung tinggi Pancasila dan UUD RI 1945
sebagai landasan bagi pemerintahan yang
konstitusional, demokratis, legitimate, dan adil,
serta menjunjung tinggi supremasi hukum.
(c) Tidak terlibat dalam organisasi terlarang ataupun
organisasi yang bertentangan dengan Pancasila
dan UUD RI 1945.
(d) Mengutamakan kepentingan negara dan
pemerintah di atas kepentingan pribadi, golongan
atau pihak lain.
(e) Menyelenggarakan tugas negara, kehidupan
berbangsa dan bermasyarakat dengan arif serta
bijaksana.
(f) Menjaga netralitas status dan kedudukannya
sehingga dapat memusatkan segala perhatian,
pikiran dan tenaga pada tugas yang diamanatkan
kepadanya.
(3) Mengutamakan pengabdian dan pelayanan kepada
civitas akademik. Kepribadian tersebut antara lain
diwujudkan dalam bentuk tindakan berikut ini.
(a) Melaksanakan tugas sebagai Pegawai Negeri Sipil,
yaitu menjadi abdi dan pelayan masyarakat, yang
dalam hal ini adalah masyarakat kampus (civitas
akademik) STAIT Yogyakarta;
(b) Melaksanakan administrasi, pengelolaan,
pengembangan, pengawasan, dan pelayanan
teknis untuk menunjang proses pendidikan,
penelitian, dan pengabdian pada masyarakat di
STAIT Yogyakarta;
(c) Memberikan pelayanan kepada civitas akademik
dengan baik, berdedikasi, disiplin dan penuh
kearifan dalam rangka mengimplementasikan visi
dan misi STAIT Yogyakarta;
(d) Menghindarkan diri dari sikap, perilaku, ucapan
dan perbuatan yang merugikan STAIT
Yogyakarta, negara dan masyarakat secara
umum;
(e) Tidak melakukan pungutan, menenima hadiah
atau sesuatu pemberian dalam bentuk dan
dengan alasan apapun untuk kepentingan
pribadi, golongan atau pihak tertentu.
(4) Bekerja dengan jujur, adil dan amanah. Kepribadian
tersebut antara lain bercirikan:
(a) Menepati sumpah/janji Pegawai Negeri Sipil dan
sumpah/janji jabatan;
(b) Tidak menyalahgunakan wewenang;
(c) Bersikap dan berperilaku yang benar, dapat
dipercaya, bersih, bebas dari Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme;
(d) Berkelakuan sopan, ramah, demokratis dan
transparan.
(5) Melaksanakan tugas dengan disiplin, profesional
dan inovatif. Kepribadian tersebut antara lain
bercirikan:
(a) Mematuhi dan menjalankan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
(b) Memegang teguh rahasia negara dan rahasia
jabatan;
(c) Memiliki visi dan misi dalam pelaksanaan tugas;
(d) Mengembangkan prestasi kerja serta kompetisi
sehat dan objektif;
(e) Mengembangkan pengetahuan, keterampilan
dan pendidikan;
(f) Bertindak cermat, tertib dan teratur;
(g) Berpikiran maju, kreatif dan pantang putus asa;
(h) Menunaikan kewajiban dengan percaya diri dan
penuh keyakinan;
(i) Berpakaian serta berpenampilan sesuai
norma/etika agama dan susila.
(6) Sikap dan perilaku terhadap sesama tenaga
kependidikan didasarkan pada rasa setiakawan dan
tanggung jawab terhadap persatuan korps.
Kepribadian tersebut antara lain bercirikan:
(a) Memiliki kesadaran dan kepekaan korps yang
tinggi;
(b) Memberikan serta menerima nasihat dalam
kebenaran dan kesabaran;
(c) Bekerjasama dalam menegakkan kebajikan dan
menghindari kemungkaran;
(d) Berperilaku saling asah, asuh dan asih;
(e) Menghormati yang Iebih tinggi/atasan dan
mengayomi yang lebih rendah/bawahan;
(f) Mendorong dan mengusahakan kesejahteraan
pegawai.
BAB III
LARANGAN
Pasal 6
(1) Dalam menjalankan tugas dan profesinya, tenaga
kependidikan dilarang dengan sengaja:
(a) Melakukan kecurangan dalam bentuk apapun;
(b) Meninggalkan tugas yang diberikan oleh atasan
atau tugas kedinasan sebagai tenaga
kependidikan tanpa alasan yang sah;
(c) Tidak menghormati civitas akademik, atasan,
teman sejawat, dan orang lain baik di dalam
maupun di luar lingkungan kerjanya;
(d) Menggunakan bahasa yang mengabaikan etika
dan sopan santun dalam berkomunikasi atau
berekspresi, baik secara lisan maupun tertulis;
(e) Berperilaku, dusta, fitnah, dan khianat dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawab
sebagai tenaga kependidikan
(f) Melakukan perbuatan yang dapat menurunkan
derajat dan martabat tenaga kependidikan serta
nama baik STAIT Yogyakarta
BAB IV
KOMISI ETIK
Bagian Kesatu
Pejabat yang Berwenang
Pasal 7
(1) Komisi Etik terdiri atas Ketua, pembantu ketua,
Kaprodi, Ketua Unit penjamin Mutu STAIT
Yogyakarta
(2) Pejabat yang berwenang memberikan sanksi bagi
tenaga kependidikan yang melanggar Kode Etik
adalah Ketua STAIT Yogyakarta
(3) Ketua STAIT Yogyakarta dapat memberikan
kewenangannya kepada Pimpinan Pelaksana
Administrasi sebagai atasan langsung tenaga
kependidikan yang bersangkutan untuk memeriksa
dan memberikan sanksi.
Bagian Kedua
Tugas dan Kewenangan
Pasal 8
(1) Komisi etik bertugas menyelidiki pelanggaran kode
etik di lingkungan STAIT Yogyakarta dan
menetapkan sanksi yang tepat bagi pelaku.
(2) Ruang lingkup tugas Komisi Etik mencakup
masalah akademik (pendidikan, penelitian, dan
pengabdian pada masyarakat) dan masalah non
akademik (hukum, moral dan etika dalam
hubungan dengan masyarakat).
Bagian Ketiga
Prosedur Sidang Kode Etik
Pasal 9
(1) Setiap orang yang mengetahui telah terjadinya
pelanggaran Kode Etik Tenaga Kependidikan
memiliki hak untuk melaporkan kepada Pimpinan
STAIT Yogyakarta
(2) Penyelesaian pelanggaran dilaksanakan dalam
suatu sidang Komisi Etik STAIT Yogyakarta, dengan
prosedur sebagai berikut.
(a) Adanya laporan pelanggaran kode etik tenaga
kependidikan kepada Kepala bidang SDM
disertai dengan bukti-bukti.
(b) Ketua memberikan disposisi kepada Wakil ketua
untuk diteruskan kepada Komisi Etik.
(c) Komisi Etik melaksanakan pemeriksaan dan
memutuskan ada tidaknya pelanggaran etik.
(d) Komisi Etik menjadwalkan sidang.
(e) Komisi Etik memanggil tersangka pelaku
pelanggaran dan saksi-saksi.
(f) Komisi Etik melaksanakan sidang.
(g) Sidang mendengarkan keterangan-keterangan
dari pelaku, dan menyampaikan jenis
pelanggaran yang dilakukan.
(h) Sidang mendengarkan keterangan-keterangan
dari para saksi.
(i) Bila ada keterangan saksi yang tidak sejalan
dengan keterangan pelaku, masing-masing
keterangan akan dikonfirmasi.
(j) Komisi Etik mendiskusikan dan
memusyawarahkan sanksi yang tepat bagi
pelaku.
(k) Komisi Etik membuat laporan sidang (Berita
Acara Persidangan) disertai rekomendasi kepada
Ketua STAIT Yogyakarta.
(l) Ketua STAIT Yogyakarta menetapkan sanksi bagi pelaku.
(m) Sanksi diterapkan kepada pelaku.
BAB V
SANKSI
Pasal 10
(1) Pelanggaran terhadap Kode Etik dikenakan sanksi
yang diputuskan oleh Komisi Etik. Sanksi yang
diberikan berupa:
(a) Teguran lisan, jika pelaku melakukan
pelanggaran pertama.
(b) Peringatan tertulis, jika pelaku melakukan
pelanggaran yang sama untuk kedua kalinya
(c) Sanksi administrasi yang diberikan oleh pejabat
berwenang, jika pelaku melakukan pelanggaran
yang sama untuk ketiga kalinya.
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 11
(1) Kode etik tenaga kependidikan menjadi pedoman,
arah, dan tuntunan bagi semua tenaga
kependidikan STAIT Yogyakarta untuk
melaksanakan tugas sesuai amanah yang
diembannya serta meningkatkan kualitas dan
kuantitas pelayanannya.
(2) Kode etik ini menekankan pada kejujuran,
kedisiplinan, dan tanggung jawab tenaga
kependidikan terhadap tugas-tugasnya sehingga
diharapkan berdampak pada peningkatan mutu
akademik di STAIT Yogyakarta.
Pasal 12
(1) Kode etik ini disosialisasikan kepada tenaga
kependidikan di lingkungan STAIT Yogyakarta
melalui:
(a) Website STAIT Yogyakarta
http://staitbiasjogja.ac.id/
(b) Buku Panduan Akademik
(c) Dipasang di setiap ruang tenaga kependidikan
(d) Disampaikan pada pertemuan rutin tenaga
pendidik dan tenaga kependidikan.
Pasal 13
(1) Peraturan ini mulai berlaku sejak ditetapkan.
Ditetapkan di Yogyakarta
Pada tanggal 3 Agustus 2015
Rektor,
Danang Dwi Prasetyo, M.Pd.