makalah kode etik

23
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akhir-akhir ini pendidikan menjadi masalah yang ramai dibicarakan.Berbicara mengenai pendidikan berarti berbicara tentang profesiguru. Pada saat ini profesi guru merupakan salah satu profesi yang banyak diminati oleh kebanyakan siswa dan siswi, hal tersebut karena guru merupakan profesi yang dapat menentukan masa depan bangsa ini, guru yang baik dan berkualitas dapat menjadikan bangsa ini menjadi bangsa yang berkualitas juga, begitu pun sebaliknya, seorang guru yang tidak berkualitas akan menjadikan bangsa ini menjadi bangsa yang tertinggal dan bahkan bisa menjadi bangsa yang terjajah lagi, selain itu saat ini profesi guru dijamin kesejahteraan hidupnya. Oleh karena itu, orang- orang berlomba-lomba untuk menjadi seorang guru. Namun, menjadi seorang guru bukanlah hal yang mudah ada beberapa syarat yang harus dipenuhi antara lain adalah syarat admistrasi, teknis, psikis, dan fisik, selain itu seorang guru juga harus memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan professional. Namun,kebanyakan orang-orang yang telah menjadi seorang guru dalam menjalankan profesinya tersebut tidak jarang 1

Upload: ig-fandy-jayanto

Post on 15-Apr-2017

6.492 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah kode etik

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Akhir-akhir ini pendidikan menjadi masalah yang ramai dibicarakan.Berbicara

mengenai pendidikan berarti berbicara tentang profesiguru. Pada saat ini profesi

guru merupakan salah satu profesi yang banyak diminati oleh kebanyakan siswa

dan siswi, hal tersebut karena guru merupakan profesi yang dapat menentukan

masa depan bangsa ini, guru yang baik dan berkualitas dapat menjadikan bangsa

ini menjadi bangsa yang berkualitas juga, begitu pun sebaliknya, seorang guru

yang tidak berkualitas akan menjadikan bangsa ini menjadi bangsa yang tertinggal

dan bahkan bisa menjadi bangsa yang terjajah lagi, selain itu  saat ini profesi guru

dijamin kesejahteraan hidupnya. Oleh karena itu, orang-orang berlomba-lomba

untuk menjadi seorang guru. Namun, menjadi seorang guru bukanlah hal yang

mudah ada beberapa syarat yang harus dipenuhi antara lain adalah syarat

admistrasi, teknis, psikis, dan fisik, selain itu seorang guru juga harus memiliki

kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan professional.

Namun,kebanyakan orang-orang yang telah menjadi seorang guru dalam

menjalankan profesinya tersebut tidak jarang melakukan penyimpangan atau pun

pelanggaran terhadap norma-norma menjadi seorang guru, sehingga pemerintah

menetapkan suatu aturan atau norma-norma yang harus dipatuhi oleh para guru di

Indonesia yang dikenal dengan “Kode Etik Guru”. Dengan adanya Kode Etik

Guru ini, diharapkan para guru dapat menjalankan tugasnya dengan baik

sebagaimana telah ditetapkan dalam Kode Etik Guru tersebut.

Menteri Pendidikan Nasional, Bambang Sudibyo memandang bahwa pendidikan

pendidikan sebagai proses pembentukan manusia seutuhnya. Untuk mewujudkan

visi ini dibutuhkan dana memadai(aspek kuantitatif) dan tenaga pendidik yang

profesional (aspek kualitatif). Ditinjau dari aspek kuantitatif, Mendiknas lebih

1

Page 2: Makalah kode etik

lanjut mewacanakan guru akan makin dimanusiawikan dengan menaikkan gaji

untuk memperbaiki mutu pendidikan nasional.

Dengan kesejahteraan yang terjamin, para guru akan bangga dengan profesinya,

mampu membeli buku, dan mempunyai waktu luang untuk belajar. Pada

prinsipnya, menaikkan anggaran pendidikan selalu disebut sebagai conditio sine

qua non (syarat mutlak). Namun, pembangunan dalam pendidikan seharusnya

tidak dipahami dari aspek kuantitatif saja, akan tetapi aspek kualitatif juga perlu

diperhatikan.

Dalam konteks ini guru adalah jantungnya. Tanpa guru yang profesional

meskipun kebijakan pembaharuan secanggih apapun akan berakhir sia-sia.

Berdasarkan uraian di atas, makalah ini akan membahas bagaimana etika guru

profesional. Uraian dalam makalah ini di mulai dengan pengertian kode etik,

tujuan kode etik, fungsi kode etik, kode etik guru indonesia dan diakhiri oleh kode

etik guru profesional terhadap pekerjaannya.

1.2 Tujuan

Adapun pembuatan makalah ini bertujuan untuk :

1. Untuk mengikuti mata kuliah Profesi kependidikan

2. Melatih diri dan kelompok untuk menulis karya ilmiah

3. Untuk menjelaskan pengertian Kode Etik Guru

4. Untuk menjelaskan isi dari kode etik guru

5. Untuk menjelaskan hakikat kode etik guru terhadap guru di Indonesia

6. Untuk menjelaskan tujuan kode etik guru

7. Untuk menjelaskan fungsi kode etik terhadap guru di Indonesia

8. Melatih mengembangkan wawasan keilmuan yang berkaitan dengan

aspek-aspek Pengantar, Pengertian, Maksud, dan Tujuan Kode Etik

Profesi Guru dan Kode Etik Profesi Keguruan.

2

Page 3: Makalah kode etik

1.3 Sistematika makalah

Penulisan makalah ilmiah ini sebagai berikut :

1. BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang maslah tujuan dan

sistematika makalah.

2. BAB II PEMBAHASAN

Pada bab ini membahas hal-hal yang berkaitan dengan Kode Etik

Profesi Guru dan di lengkapi dengan aspek-aspek Pengantar,

Pengertian, Maksud, dan Tujuan Kode Etik Profesi Guru dan Kode

Etik Profesi Keguruan

3. BAB III TANGGAPAN DAN SIMPULAN

Pada bab ini menjelaskan tentang hal-hal yang diuraikan dalam

simpulan baik secara individu maupun kelompok.

3

Page 4: Makalah kode etik

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian  Kode Etik Guru

Kode Etik Dapat diartikan pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam

melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan

atau tata cara sebagai pedoman berperilaku.

Dalam kaitannya dengan profesi, bahwa kode etik merupakan tata cara atau

aturan yang menjadi standar kegiatan anggota suatu profesi. Suatu kode etik

menggambarkan nilai-nilai professional suatu profesi yang diterjemahkan

kedalam standaart perilaku anggotanya. Nilai professional paling utama

adalah keinginan untuk memberikan pengabdian kepada masyarakat.

Berikut beberapa pengertian kode etik :

           

1. Undang-undang Nomor 8 tahun 1974 Tentang Pokok-pokok

Kepegawaian. Pasal 28 menyatakan bahwa "Pegawai Negeri Sipil

mempunyai kode etik sebagai pedoman sikap, tingkah laku perbuatan di

dalam dan di luar kedinasan". Dalam Penjelasan Undang-undang tersebut

dinyatakan dengan adanya Kode Etik ini, Pegawai Negeri Sipil sebagai

aparatur negara, Abdi Negara, dan Abdi Masyarakat mempunyai

pedoman sikap, tingkah laku, dan perbuatan dalam melaksanakan

tugasnya dan dalam pergaulan hidup sehari-hari. Selanjutnya dalam Kode

Etik Pegawai Negeri Sipil itu digariskan pula prinsip-prinsip pokok

tentang pelaksanaan tugas dan tanggung jawab pegawai negeri. Dari

uraian ini dapat di simpulkan, bahwa kode etik merupakan pedoman

sikap, tingkah laku, dan perbuatan di dalam melaksanakan tugas dan

dalam hidup sehari- hari

.

4

Page 5: Makalah kode etik

2. Kongres PGRI ke XIII, Basuni sebagai Ketua Umum PGRI menyatakan

bahwa Kode Etik Guru Indonesia merupakan landasan moral dan

pedoman tingkah laku guru warga PGRI dalam melaksanakan panggilan

pengabdiaan bekerja sebagai guru (PGRI, 1973). Dari pendapat ini dapat

ditarik kesimpulan bahwa dalam Kode Etik Guru Indonesia terdapat dua

unsur pokok yakni: (1) sebagai landasan moral, dan (2) sebagai pedoman

tingkah laku.

3. Dalam Undang-Undang Guru dan Dosen (UUGD), Pasal 43,

dikemukakan sebagai berikut: (1) Untuk menjaga dan meningkatkan

kehormatan, dan martabat guru dalam pelaksanaan tugas

keprofesionalan, organisasi profesi guru membentuk kode etik; (2) Kode

etik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berisi norma dan etika yang

mengikat perilaku guru dalam pelaksanaan tugas keprofesionalan.

Hornby, dkk. (1962) mendefinisikan kode etik secara leksikal sebagai

berikut:

“code as collection of laws arranged in a system ; or, system of rules

and principles that has been accepted by society or a class or group of

people”.

“ethic as system of moral principles, rules of conduct”.

Dengan demikian, kode etik keprofesian (professional code of ethic)

pada hakikatnya merupakan suatu sistem peraturan atau perangkat

prinsip-prinsip keprilakuan yang telah diterima oleh kelompok orang-

orang yang tergabung dalam himpunan organisasi keprofesian

tertentu.

Adanya penerimaan atas suatu kode etik itu mengandung makna

selain adanya pengakuan dan pemahaman atas ketentuan dan atau

prinsip-prinsip yang terkandung di dalamnya, juga adanya suatu

ikatan komitmen dan pernyataan kesadaran untuk mematuhinya

5

Page 6: Makalah kode etik

dalam menjalankan tugas dan perilaku keprofesiannya, serta

kesiapan dan kerelaan atas kemungkinan adanya konsekuensi dan

sanksi seandainya terjadi kelalaian terhadapnya.

2.2 Isi Kode Etik Guru

Adapun rumusan kode etik guru yang merupakan kerangka pedoman guru

dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya itu sesuai dengan hasil

kongres PGRI XIII, yang terdiri dari Sembilan item berikut:

1. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk

manusia pembangunan yang ber-Pancasila.

2. Guru memiliki kejujuran professional dalam menerapkan kurikulum

sesuai dengan kebutuhan anak didik masing-masing

3. Guru mengadakan komunikasi, terutama dalam memperoleh informasi

tentang anak didik, tetapi menghindarkan diri dari segala bentuk

penyalahgunaan.

4. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara

hubungan dengan orang tua murid sebaik-baiknya bagi kepentingan

anak didik.

5. Guru memelihara hubungan baik dengan masyarakat di sekitar

sekolahnya maupun masyarakat yang lebih luas untuk kepentingan

pendidikan.

6. Guru secara sendiri dan/atau bersama-sama berusaha mengembangkan

dan meningkatkan mutu profesinya.

7. Guru menciptakan dan memelihara hubungan antarsesama guru baik

berdasarkan lingkungan kerja maupun di dalam hubungan keseluruhan.

8. Guru secara bersama-sama memelihara, membina dan meningkatkan

mutu organisasi guru professional sebagai sarana pengabdiannya.

9. Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijaksanaan

pemerintah dalam bidang pendidikan.

6

Page 7: Makalah kode etik

2.2.1 Ikrar Guru Indonesia

1. Kami Guru Indonesia, adalah insan pendidik Bangsa yang

beriman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Kami Guru Indonesia, adalah pengemban dan pelaksana cita-cita

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Pembela dan pengamal

Pancasila yang setia pada UUD 1945.

3. Kami Guru Indonesia, bertekad bulat mewujudkan tujuan

nasional dalam mencerdaskan kehidupan Bangsa.

4. Kami Guru Indonesia, bersatu dalam wadah organisasi

perjuangan Persatuan Guru Republik Indonesia, membina

persatuan dan kesatuan Bangsa yang berwatak kekeluargaan.

5. Kami Guru Indonesia, menjunjung tinggi kode etik guru

Indonesia sebagai pedoman tingkah laku profesi dalam

pengabdian terhadap Bangsa, Negara, serta kamanusiaan.

Kode etik pada lazimnya disusun dan disahkan serta ditetapkan oleh

organisasi asosiasi profesi yang bersangkutan, melalui suatu forum

formalnya (kongres atau konferensi) yang telah diatur dalam AD/ART.

Pada organisasi asosiasi profesional yang telah mapan biasanya terdapat

suatu Dewan atau Majelis Kode Etik yang mempunyai tugas untuk

bertindak sebagai penegaknya (law enforcement) sehingga kode etik

tersebut berlaku secara efektif dengan kekuatan hukumnya. Sayang

sekali, hingga dewasa ini dilingkungan organisasi asosiasi bidang

kependidikan, kelengkapan seperti ini (khususnya PGRI) masih belum

kita temukan.

2.3 Hakikat Kode Etik Guru

 Pada dasarnya guru adalah tenaga professional di bidang kependidikan yang

memiliki tugas mengajar, mendidik, dan membimbing anak didik agar

7

Page 8: Makalah kode etik

menjadi manusia yang berpribadi (pancasila).Dengan demikian, guru

memiliki kedudukan yang sangat penting dan tanggung jawab yang sangat

besar dalam menangani berhasil atau tidaknya program pendidikan.Kalau

boleh dikatakan sedikit secara ideal, baik atar buruknya suatu bangsa di masa

mendatang banyak terletak di tangan guru.

       

Sehubungan dengan itu guru sebagai tenaga professional memerlukan

pedoman atau kode etik guru agar terhidar dari segala bentuk penyimpangan.

Kode etik menjadi pedoman baginya untuk tetap professional (sesuai dengan

tuntutan dan persyaratan profesi).Setiap guru yang memegang

keprofesionalannya sebagai pendidik akan selalu berpegang epada kode etik

guru. Sebab kode etik guru ini sebagai salah satu ciri yang harus ada pada

profesi itu sendiri.

       

Kode etik yang memedomani setiap tingkah laku guru senantiasa sangat

diperlukan. Karena dengan itu penampilan guru akan terarah dengan baik,

bahkan akan terus bertambah baik. Ia akan terus menerus memperhatikan dan

mengembangkan profesi keguruannya. Kalau kode etik yang merupakan

pedoman atau pegangan itu tidak dihiraukan berarti akan kehilangan pola

umum sebagai guru. Jadi postur kepribadian guru akan dapat dilihat

bagaimana pemanfaatan dan pelaksanaan dari kode etik yang sudah

disepakati bersama tersebut. Dalam hubungan ini jabatan guru yang betuk-

betuk professional selalu dituntut adanya kejujuran professional. Sebab kalau

tidak ia akan kehilangan pamornya sebagai guru atau boleh dikatakan hidup

diluar lingkup keguruan.

2.4  Tujuan Kode Etik Guru

Pada dasarnya tujuan merumuskankode etik dalam suatu profesi adalah untuk

kepentingan anggota dan kepentingan organisasi profesi itu sendiri. Secara

umum tujuan mengadakan kode etik adalah sebagai berikut:

8

Page 9: Makalah kode etik

1. Untuk menjunjung tinggi martabat profesi

2. Dalam hal ini kode etik dapat menjaga pandangan dan kesan dari pihak

luar atau masyarakat, agar mereka jangan sampai memandang rendah

atau remes terhadap profesi akan melarang. Oleh karenya, setiap kode

etik suatu profesi akan melarang berbagai bentuk tindak-tanduk atauk

kelakuan anggota profesi yang dapat mencemarkan nama baik profesi

terhadap dunia luar. Dari segin ini, kode etik juga sering kali disebut

kode kehormatan.

3. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggotanya

4. Yang dimaksud kesejahteraan di sini meliputi baik kesejahteraan lahir

(atau material) maupun kesejahteraan batin (spiritual atau mental). Dalam

hal kesejahteraan lahir para anggota profesi, kode etik umumnya memuat

larangan-larangan kepada para anggotanya untuk melakukan perbuatan-

perbuatan yang merupakan kesejahteraan para anggotanya.

5. Misalnya dengan menetapkan tarif-tarif minimum bagi honorium anggota

profesi dalam melaksanakan tugasnya, sehingga siapa-siapa yang

mengadakan tarif di bawah minimum akan dianggap tercela dan

merugikan rekan-rekan seprofesi. Dalam hal kesejahteraan batin para

anggota profesi, kode etik umumnya memberi petunjuk-petunjuk para

anggotanya untuk melaksanakan profesinya. Kode etik juga sering

mengandung peraturan-peraturan yang bertujuan membatasi tingkah laku

yang tidak pantas atau tidak jujur bagi para anggota profesi dalam

berinteraksi dengan sesama rekan anggota profesi.

6. Untuk meningkatkan pengabadian para anggota profesi.

7. Tujuan lain kode etik dapat juga berkaitan dengan peningkatan kegiatan

pengabian profesi, sehingga bagi anggota profesi daapat dengan mudah

megnetahui tugas dan tanggung jawab pengabdian dalam melaksanakan

tugasnya. Oleh karena itu, kode etik merumuskan ketentuan-ketentuan

yang perlu dilakukan para anggota profesi dalam menjalankan tugasnya.

8. Untuk meningkatkan mutu profesi.

9

Page 10: Makalah kode etik

9. Untuk meningkatkan mutu profesi kode etik juga memuat norma-norma

dan anjuran agar para anggota profesi selalu berusaha untuk

meningkatkan mutu pengabdian para anggotanya.

10. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi

11. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi, maka diwajibkan kepada

setiap anggota untuk secara aktif berpartispasi dalam membina organisasi

profesi dan kegiatan-kegiatan yang dirancang organisasi.

Dari uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan suatu profesi

menyusun kode etik adalah untuk menjunjung tinggi martabat profesi,

menjaga dan memelihara kesejateraan para anggota, meningkatkan

pengabdian anggota profesi, dan meningkatkan mutu profesi dan mutu

organisasi profesi.

2.5  Fungsi  Kode Etik Guru

Pada dasarnya kode etik berfungsi sebagai, perlindungan dan pengembangan

bagi profesi itu, dan sebagai pelindung bagi masyarakat pengguna jasa

pelayanan suatu profesi. Gibson and Mitchel (1995;449), sebagai pedoman

pelaksanaan tugas profesional anggota suatu profesi dan pedoman bagi

masyarakat pengguna suatu profesi dalam meminta pertanggungjawaban jika

anggota profesi yang bertindak di luar kewajaaran.

Secara umum, fungsi kode etik guru adalah sebagai berikut:

1. Agar guru memiliki pedoman dan arah yang jelas dalam melaksanakan

tugasnya, sehingga terhindar dari penyimpangan profesi.

2. Agar guru bertanggungjawab atas profesinya.

3. Agar profesi guru terhindar dari perpecahan dan pertentangan internal.

4. Agar guru dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan.

5. Agar profesi ini membantu memecahkan masalah dan mengembangkan

diri.

10

Page 11: Makalah kode etik

6. Agar profesi ini terhindar dari campur tangan profesi lain dan

pemerintah.

  

11

Page 12: Makalah kode etik

BAB III

PENUTUP

3.1 Tanggapan dan Kesimpulan

3.1.1 Tanggapan

a. Individu

Kode etik dapat menjaga pandangan dan kesan pihak luar

atau masyarakat, agar mereka tidak memandang rendah

terhadap profesi yang bersangkutan. Oleh karena itu, setiap

kode etik suatu profesi akan melarang berbagai bentuk

tindak-tanduk atau kelakuan anggotanya yang dapat

mencemarkan nama baik profesi.

Kode etik yang memedomani setiap tingkah laku guru

senantiasa sangat diperlukan. Karena dengan itu

penampilan guru akan terarah dengan baik, bahkan akan

terus bertambah baik. Ia akan terus menerus

memperhatikan dan mengembangkan profesi

keguruannya. Kalau kode etik yang merupakan pedoman

atau pegangan itu tidak dihiraukan berarti akan kehilangan

pola umum sebagai guru. Jadi postur kepribadian guru

akan dapat dilihat bagaimana pemanfaatan dan

pelaksanaan dari kode etik yang sudah disepakati bersama

tersebut. Dalam hubungan ini jabatan guru yang betuk-

betuk professional selalu dituntut adanya kejujuran

professional. Sebab kalau tidak ia akan kehilangan

pamornya sebagai guru atau boleh dikatakan hidup diluar

lingkup keguruan.

12

Page 13: Makalah kode etik

Kode etik guru adalah norma-norma yang mengatur

hubungan kemanusiaan antar guru dengan lembaga

pendidikan (sekolah), guru dengan sesama guru, guru

dengan peserta didik,dan guru dengan lingkungannya.

Sebagai sebuah jabatan pekerjaan, profesi guru

memerlukan kode etik khusus untuk mengatur hubungan-

hubungan tersebut. Guru sangat perlu memelihara

hubungan baik dengan masyarakat untuk kepentingan

pendidikan. Guru juga harus menghayati apa saja yang

menjadi tanggung jawab tugasnya.

Kode etik adalah pola aturan, tata cara, tanda, pedoman

etis dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode

etik merupakan pola aturan atau tata cara etis sebeagai

pedoman dalam berprilaku. Etis berarti sesuai dengan

nilai-nilai dan norma yang dianut oleh sekolompok orang

atau masyarakat tertentu.

b. Kelompok

Kode etik dapat menjaga pandangan dan kesan pihak luar atau

masyarakat, agar mereka tidak memandang rendah terhadap

profesi yang bersangkutan. Kode etik yang memedomani

setiap tingkah laku guru senantiasa sangat diperlukan. Karena

dengan itu penampilan guru akan terarah dengan baik, bahkan

akan terus bertambah baik. Ia akan terus menerus

memperhatikan dan mengembangkan profesi keguruannya.

Kalau kode etik yang merupakan pedoman atau pegangan itu

tidak dihiraukan berarti akan kehilangan pola umum sebagai

13

Page 14: Makalah kode etik

guru. Kode etik guru juga merupakan norma-norma yang

mengatur hubungan kemanusiaan antar guru dengan lembaga

pendidikan (sekolah), guru dengan sesama guru, guru dengan

peserta didik,dan guru dengan lingkungannya. Kode etik

merupakan pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam

melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik

merupakan pola aturan atau tata cara etis sebeagai pedoman

dalam berprilaku.

3.1.2 Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari makalah tersebut adalah :

1. Kode Etik Guru merupakan aturan tata-susila keguruan.

Aturan-aturan tentang keguruan (yang menyangkut pekerjaan-

pekerjaan guru) melibatkan dari segi usaha.

2. Aturan yang terdapat dalam Kode Etik Guru dirumuskan oleh

PGRI dan para guru di Indonesia

3. Kode etik sangatlah penting bagi para guru di Indonesia karena

dengan kode etik penampilan guru akan terarah dengan baik,

bahkan akan terus bertambah baik. Dan akan terus menerus

memperhatikan dan mengembangkan profesi keguruannya.

4. Tujuan kode etik guru antara lain adalah menjunjung tinggi

martabat profesi, menjaga dan memelihara kesejahteraan para

anggotanya, pedoman berperilaku, menjaga dan memelihara

kesejahteraan para anggotanya, meningkatkan mutu profesi

dan meningkatkan mutu organisasi profesi.

5. Fungsi kode etik guru antara lain adalah agar guru memiliki

pedoman dan arah yang jelas dalam melaksanakan tugasnya,

bertanggungjawab atas profesinya, terhindar dari perpecahan

dan pertentangan internal,  meningkatkan kualitas dan

kuantitas pelayanan, membantu memecahkan masalah dan

14

Page 15: Makalah kode etik

mengembangkan diri dan terhindar dari campur tangan profesi

lain dan pemerintah.

DAFTAR PUSTAKA

Sardiman A.M.2007.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.PT Raja Grafindo

Persada:Jakarta

Purwanto Ngalim.2005.Administrasi dan Supervisi Pendidikan.PT Remaja Rosdakarya

Offset:Bandung

15

Page 16: Makalah kode etik

Syaefudin, Udin.

16