kode etik agen [final mar 06]

8
Kode Etik Agen – March 2006 1/8 Kode Etik Dan Perilaku agen Asuransi PT Prudential Life Assurance LATAR BELAKANG PT Prudential Life Assurance (“Perusahaan”) menyadari pentingnya reputasi baik. Untuk memelihara reputasi yang baik dibutuhkan tanggung jawab dan profesionalisme tinggi dari setiap pelaku bisnis yang terlibat karena asuransi adalah bidang usaha yang berlandaskan pada kepercayaan dan kejujuran. Prinsip-prinsip usaha dari Perusahaan adalah tindakan yang bertanggung jawab dengan integritas yang baik, patuh dengan hukum dan peraturan serta menghormati budaya dan tradisi masyarakat Indonesia. Agen asuransi Perusahaan (“Agen”) sebagai salah satu pelaku bisnis asuransi yang berpengaruh terhadap reputasi Perusahaan harus dilengkapi dengan suatu Kode Etik dan Perilaku untuk menghindari benturan kepentingan, penyalahgunaan jabatan, dan penyalahgunaan informasi. Kode Etik dan Perilaku Agen ini (“Kode Etik”) ditujukan agar setiap Agen selalu bertindak dengan etis, konsisten dan penuh integritas sesuai dengan prinsip Perusahaan dalam membangun kepercayaan dari (calon) nasabah. Selain itu, kepatuhan Agen terhadap hukum dan peraturan serta rasa hormat terhadap tradisi dan budaya Indonesia mencerminkan bahwa praktik penjualan akurat, lengkap, berimbang dan memenuhi etika standar. Dengan demikian Kode Etik ini wajib dipatuhi oleh setiap Agen dalam menjalan profesinya. I. TANGGUNG JAWAB AGEN Untuk mematuhi hukum dan peraturan, seorang Agen harus memiliki pemahaman yang jelas atas kewajiban dan tanggung jawabnya sebagai seorang Agen. Prinsip-prinsip utamanya yaitu: A. Bertindak jujur dan etis, termasuk secara etis menangani benturan kepentingan yang terjadi atau nyata antara hubungan pribadi dengan hubungan professional. B. Mendahulukan kepentingan Perusahaan yang sah, menghormati dan mengaplikasikan nilai-nilai dan standar Perusahaan. C. Mempromosikan dan meningkatkan citra Perusahaan, dan bertindak sebagai penyedia jasa yang bertanggung jawab serta warga negara yang baik. Tanggung jawab tersebut bisa dikelompokkan ke dalam tiga unsur, yaitu: 1. Tanggung Jawab Terhadap Pemerintah Agen mempunyai kewajiban untuk mengikuti setiap peraturan terkait yang dikeluarkan oleh: (i) Pemerintah, termasuk namun tidak terbatas pada peraturan yang dikeluarkan oleh Menteri Keuangan (MOF), seperti Prinsip Mengenal Nasabah dan Peraturan Anti Pencucian Uang; dan

Upload: ketut-swandana

Post on 24-May-2015

2.850 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kode etik agen [final   mar 06]

Kode Etik Agen – March 2006 1/8

Kode Etik Dan Perilaku agen AsuransiPT Prudential Life Assurance

LATAR BELAKANG

PT Prudential Life Assurance (“Perusahaan”) menyadari pentingnya reputasi baik. Untukmemelihara reputasi yang baik dibutuhkan tanggung jawab dan profesionalisme tinggi dari setiappelaku bisnis yang terlibat karena asuransi adalah bidang usaha yang berlandaskan padakepercayaan dan kejujuran.

Prinsip-prinsip usaha dari Perusahaan adalah tindakan yang bertanggung jawab dengan integritasyang baik, patuh dengan hukum dan peraturan serta menghormati budaya dan tradisi masyarakatIndonesia. Agen asuransi Perusahaan (“Agen”) sebagai salah satu pelaku bisnis asuransi yangberpengaruh terhadap reputasi Perusahaan harus dilengkapi dengan suatu Kode Etik dan Perilakuuntuk menghindari benturan kepentingan, penyalahgunaan jabatan, dan penyalahgunaan informasi.

Kode Etik dan Perilaku Agen ini (“Kode Etik”) ditujukan agar setiap Agen selalu bertindak denganetis, konsisten dan penuh integritas sesuai dengan prinsip Perusahaan dalam membangunkepercayaan dari (calon) nasabah. Selain itu, kepatuhan Agen terhadap hukum dan peraturanserta rasa hormat terhadap tradisi dan budaya Indonesia mencerminkan bahwa praktik penjualanakurat, lengkap, berimbang dan memenuhi etika standar. Dengan demikian Kode Etik ini wajibdipatuhi oleh setiap Agen dalam menjalan profesinya.

I. TANGGUNG JAWAB AGEN

Untuk mematuhi hukum dan peraturan, seorang Agen harus memiliki pemahaman yang jelas ataskewajiban dan tanggung jawabnya sebagai seorang Agen. Prinsip-prinsip utamanya yaitu:

A. Bertindak jujur dan etis, termasuk secara etis menangani benturan kepentingan yangterjadi atau nyata antara hubungan pribadi dengan hubungan professional.

B. Mendahulukan kepentingan Perusahaan yang sah, menghormati dan mengaplikasikannilai-nilai dan standar Perusahaan.

C. Mempromosikan dan meningkatkan citra Perusahaan, dan bertindak sebagai penyediajasa yang bertanggung jawab serta warga negara yang baik.

Tanggung jawab tersebut bisa dikelompokkan ke dalam tiga unsur, yaitu:

1. Tanggung Jawab Terhadap Pemerintah

Agen mempunyai kewajiban untuk mengikuti setiap peraturan terkait yang dikeluarkan oleh:

(i) Pemerintah, termasuk namun tidak terbatas pada peraturan yang dikeluarkan olehMenteri Keuangan (MOF), seperti Prinsip Mengenal Nasabah dan Peraturan AntiPencucian Uang; dan

Page 2: Kode etik agen [final   mar 06]

Kode Etik Agen – March 2006 2/8

(ii) Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), seperti persyaratan lisensi.

2. Tanggung Jawab Terhadap Perusahaan

a. Dalam prinsip hubungan antara Agen dengan Perusahaan, Agen harus menunjukkankejujuran, niat baik dan kesetiaan dalam semua kegiatan keagenan.

b. Agen harus bertindak sebagai pihak yang dipercaya atas beberapa tanggung jawabseperti penerimaan premi nasabah dan penjagaan informasi rahasia.

c. Agen disyaratkan untuk menyerahkan tanda terima resmi secepatnya, secara akuratmengidentifikasi pembayaran dan menyerahkan pembayaran premi dalam 48 jamsetelah menerima pembayaran tersebut dari nasabah atau perwakilan resminya.

d. Agen harus membuat laporan sesegera mungkin atas semua keluhan yang ada darinasabah kepada Perusahaan.

e. Agen harus membuat laporan atas setiap dan seluruh klaim untuk manfaat polis kepadaPerusahaan sesegera mungkin sejak menerima pemberitahuan dari nasabah dan/atauperwakilan resminya.

f. Agen tidak diizinkan untuk menggunakan logo atau merk Prudential (dengan logo ataumerk lain atau untuk tujuan bisnis lainnya) selain dari penggunaan yang telah disetujuioleh Perusahaan dan Agen tidak diizinkan untuk mengubah/menambah hak ataskekayaan intelektual Perusahaan dengan berbagai cara apapun yang dapat membawarisiko atau merusak reputasi baik Perusahaan.

g. Manajer keagenan wajib memberikan pelatihan, dukungan dan pengawasan yangmemadai kepada agen-agennya untuk memastikan pelayanan dan penjelasan yangtepat kepada calon nasabah atau nasabah yang sudah ada.

h. Agen tidak diperkenankan untuk merekrut dan merekomendasikan agen-agen ataunasabah-nasabah yang diketahui memiliki moral dan standar etika yang buruk.

i. Agen bertanggung jawab untuk bertindak selaku field underwriter untuk Perusahaan,dengan mengumpulkan informasi yang lengkap dan tepat sehubungan dengan (calon)nasabah mengenai risiko yang dapat timbul untuk disampaikan secara lengkap kepadaPerusahaan.

j. Persengkongkolan Agen untuk menghilangkan, menghapus atau mengubah informasimengenai (calon) nasabah akan dianggap sebagai tindakan tidak beretika danpenipuan.

k. Partisipasi Agen dalam menghasilkan pernyataan yang tidak akurat ataumenghilangkan fakta material dilarang.

Page 3: Kode etik agen [final   mar 06]

Kode Etik Agen – March 2006 3/8

l. Demi menjunjung profesionalisme, Agen bertanggung jawab untuk mendapatkansertifikat dan lisensi keagenan sebagaimana yang dipersyaratkan oleh peraturanindustri perasuransian yang berlaku.

m. Agen harus secara tegas memahami dan patuh terhadap semua prosedur dankebijakan Perusahaan yang berlaku.

n. Agen harus mengetahui dan mengerti produk-produk Perusahaan yang merekapasarkan.

o. Agen harus melanjutkan pendidikan dan pengetahuan dengan menyelesaikanpersyaratan pelatihan Perusahaan untuk meningkatkan keahlian dan menambahpengetahuan.

p. Agen harus memastikan bahwa mereka menggunakan materi pemasaran dan ilustrasiyang terbaru yang dikeluarkan oleh Perusahaan.

q. Agen tidak dibolehkan menggunakan setiap dan seluruh aset Perusahaan termasuklaporan, materi pelatihan, brosur, literatur dan/atau materi lain selain untuk tujuan yangbermanfaat bagi Perusahaan.

r. Agen tidak dibolehkan memasarkan produk asuransi Perusahaan di luar wilayahIndonesia.

3. Tanggung Jawab Terhadap Nasabah

Sebagai Agen, Anda bertanggung jawab untuk menerapkan standar profesional dan etika tinggiyang sama seperti yang diterapkan oleh Perusahaan dalam berhubungan dengan nasabah danmasyarakat. Tanggung jawab tersebut adalah:

a. Memperlakukan nasabah secara adil, transparan dan jujur.

b. Memberikan standar pelayanan yang tinggi.

c. Menempatkan kepentingan (calon) nasabah serta Perusahaan di atas kepentinganAgen.

d. Memperlakukan semua nasabah dan calon nasabah secara patut dan selalumenghargainya setiap saat.

e. Bilamana Agen harus meminta keterangan yang bersifat rahasia dari nasabah, Agenwajib menjaga informasi rahasia tersebut dan hanya menggunakannya sesuai dengantujuan awal dimintanya keterangan tersebut.

f. Agen harus memberikan standar pelayanan tertinggi terhadap orphan policy.

g. Agen tidak diperkenankan menjual asuransi melebihi dari kebutuhan yang diperlukannasabah dengan tujuan mendapatkan komisi tambahan dan/atau keuntungan pribadi.

Page 4: Kode etik agen [final   mar 06]

Kode Etik Agen – March 2006 4/8

h. Agen wajib memberitahukan informasi yang akurat mengenai produk asuransi jiwa baikciri, manfaat, termasuk namun tidak terbatas pada kewajiban-kewajiban, kondisi,tagihan dan persyaratan yang berlaku dalam produk asuransi jiwa dan layananPerusahaan sehingga nasabah dapat membuat keputusan yang tepat mengenai produkasuransi jiwa yang disampaikan dan membeli polis asuransi jiwa secara efektif.

i. Agen tidak diperkenankan membebani nasabah dengan biaya-biaya yang tidak sesuaidengan ketentuan atau kebijakan Perusahaan, hukum dan peraturan yang berlakuserta polis asuransi jiwa Perusahaan.

j. Mengungkapkan setiap informasi yang relevan kepada nasabah dengan tujuan untukmembangun kepercayaan, mengurangi kesalahpahaman di masa depan, menghindariperselisihan, dan memperkuat hubungan bisnis antara Agen dan nasabah, sebelum,selama, dan sesudah penjualan polis asuransi Perusahaan.

II. HUBUNGAN DENGAN REKAN SEPROFESI

A. Hubungan dengan sesama Agen atau rekan seprofesi Perusahaan harus dilandasisikap saling menghargai dan mempercayai. Sangat dianjurkan untuk membinahubungan baik dengan kantor keagenan lain, menciptakan persaingan usaha yangsehat dan memotivasi sesama Agen untuk menerapkan standar yang sama.

B. Agen tidak dibolehkan untuk mengambil atau membujuk nasabah dan/atau calonnasabah Agen lain untuk mengganti Agen.

C. Keberatan-keberatan terhadap tindakan sesama Agen atau rekan dalam Perusahaanyang dianggap bertentangan dengan Kode Etik ini harus diajukan kepada pegawaiyang ditunjuk Perusahaan untuk bertanggung jawab atas Agen dan tidak dibenarkanuntuk disampaikan kepada pihak luar Perusahaan termasuk penyiaran melalui mediamassa.

D. Manajer keagenan dan/atau kantor keagenan dilarang membujuk Agen lain untukpindah ke unit atau kantor keagenan lain. Dalam hal perpindahan tersebut merupakantindakan yang harus dilakukan dalam melaksanakan Kode Etik ini, maka calon manajerkeagenan atau kantor keagenan yang baru harus mendiskusikan situasi tersebutdengan manajer keagenan atau kantor keagenan yang berkaitan dan wakil yangditunjuk Perusahaan.

III. KERAHASIAAN

Perusahaan menghormati kerahasiaan informasi pribadi yang terkumpul dalam pelaksanaan bisnis.Sebagai Agen, Anda diwajibkan berpegang pada kebijakan ini. Data, informasi, dan analisa ataspribadi yang berkaitan dengan nasabah harus disimpan secara rahasia. Ini termasuk namun tidakterbatas pada nama, alamat, nomor telepon, pendapatan, aset, hutang, tujuan investasi danrencana pembiayaan. Anda wajib berpedoman pada hal-hal berikut ini:

Page 5: Kode etik agen [final   mar 06]

Kode Etik Agen – March 2006 5/8

A. Menghormati dan menjaga kerahasiaan setiap informasi rahasia yang diperoleh selamaberhubungan bisnis dengan nasabah dan mengambil tindakan yang diperlukan untukmengamankan kerahasiaan informasi nasabah;

B. Pada saat tujuan dari pengumpulan informasi tersebut dicapai, Agen tidak bolehmenggunakan informasi tersebut untuk tujuan lain tanpa terlebih dulu ada persetujuantertulis dari nasabah yang bersangkutan. Persetujuan tersebut harus dibuat tanpapaksaan, dipahami dengan baik dan diberikan berdasar suatu alasan. Persetujuantertulis dari nasabah, yang mengotorisasikan pengungkapan informasi rahasia nasabahharus disimpan;

C. Setiap permintaan informasi mengenai nasabah atau Perusahaan dari Pengadilan ataukuasa hukum harus diberitahukan kepada Perusahaan segera;

D. Mendapatkan informasi dengan tujuan yang sah dan tidak bertentangan dengan hukumdan peraturan yang berlaku atau kebijakan Perusahaan;

E. Memastikan bahwa setiap Agen atau pegawai dari kantor mandiri tidak bolehmenyalahgunakan informasi dari nasabah, hal ini melanggar peraturan pemerintahdan/atau kebijakan Perusahaan.

IV. PERILAKU KRIMINAL

Agen dilarang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam setiap tindakan kriminal,termasuk namun tidak terbatas pada contoh-contoh berikut:

A. PenipuanAgen dilarang melakukan penipuan atau misrepresentation.

B. Penyalahgunaan dana nasabahAgen dilarang menyalahgunakan dana (sebagai contoh kuitansi premi) dari nasabah. Setiapketerlambatan dalam penyetoran premi dari nasabah dapat dianggap sebagaipenyalahgunaan dana nasabah.

C. PemalsuanAgen dilarang memalsukan dokumen resmi atau membuat dokumen palsu. Memalsukantanda tangan nasabah baik disengaja atau tidak terhadap setiap dokumen yang berkaitandengan bisnis Perusahaan tidak dapat ditolerir. Tuduhan atau kecurigaan terhadapaktivitas kriminal akan diinvestigasi oleh Perusahaan dan akan diambil tindakan yang tepat.

V. PERILAKU TIDAK PANTAS DAN MENYESATKAN

A. Memberikan informasi yang salah atau menyesatkan.

Memberikan dan menyediakan informasi yang salah dan menyesatkan dilarang keras.Agen tidak diperkenankan untuk menyesatkan nasabah dalam hal ketentuan ataukeuntungan dari produk. Agen harus mempelajari dan memahami produk asuransi

Page 6: Kode etik agen [final   mar 06]

Kode Etik Agen – March 2006 6/8

Perusahaan secara menyeluruh sebelum menjualnya kepada nasabah. Informasi pentingyang menjadi esensi dalam pengambilan keputusan harus diungkapkan sepenuhnya dansecara akurat sebelum transaksi penjualan.

B. Pemberian potongan atau diskon premi (Premium Rebating)

Agen tidak diperkenankan memotong komisi atau memberikan potongan premi, overridedan/atau bonus kepada nasabah atau perwakilannya. Tujuan tidak dibolehkannyapemotongan komisi atau pemotongan premi adalah untuk memastikan bahwa setiapnasabah diberikan perlakuan yang sama. Selain itu hal ini juga bertujuan memeliharapersaingan yang sehat antara Agen. Pemotongan komisi, pemotongan premi atau berbagikomisi, override dan/atau bonus dapat membawa perselisihan antara Agen dan dapatmenurunkan kualitas pelayanan yang diberikan oleh Agen kepada nasabah.

C. Pemutarbalikan (Twisting) dan Pencampuradukan (Churning)

Twisting dan Churning adalah tindakan yang tidak etis dengan membujuk nasabah melepasatau menebus polisnya dari Perusahaan atau perusahaan asuransi lainnya dengan tujuanuntuk menjual polis lain baik yang berasal dari Perusahaan maupun asuransi jiwa lain tanpamemperhatikan kerugian yang mungkin terjadi terhadap nasabah. Agen tidak bolehmenyebabkan atau merekomendasikan nasabah untuk menebus/melepas polis (baik yangdikeluarkan oleh Perusahaan atau perusahaan asuransi lain) dengan tujuan menggantidengan polis lain kecuali hal tersebut sebaik-baiknya demi kepentingan nasabah.

D. Pernyataan tidak benar (Misrepresentation and Disclosure)

1. IlustrasiAgen harus menyediakan informasi mengenai setiap produk asuransi jiwa(misalnya ilustrasi penjualan) secara tepat, benar dan dalam bahasasederhana yang dimengerti oleh nasabah dengan mengacu pada ketentuandari Perusahaan melalui materi atau alat yang telah disediakan. Seorang Agentidak boleh memanipulasi software di luar kewenangannya dengan tujuanmenciptakan harapan yang berlebihan kepada nasabah.

2. Perbandingan yang tidak lengkapAgen tidak diperkenankan memberikan perbandingan yang tidak lengkap darisuatu polis perusahaan asuransi lain dengan tujuan meyakinkan nasabah agarmenebus polisnya.

E. Kenali kebutuhan nasabah Anda

Agen harus berusaha semaksimal mungkin untuk menganalisa kebutuhan, tujuan danmasalah keuangan nasabah agar dapat memberikan rekomendasi produk asuransi jiwaPerusahaan yang tepat bagi nasabah.

F. Penandatanganan formulir kosong

Formulir Perusahaan resmi yang digunakan dalam transaksi bisnis dengan nasabahmenjadi data/dokumen resmi dari nasabah dengan Perusahaan. Nasabah harus

Page 7: Kode etik agen [final   mar 06]

Kode Etik Agen – March 2006 7/8

mempunyai pengetahuan tentang isi dan tujuan dari pertanyaan dan pernyataan padasetiap dokumen yang ditandatangani oleh (calon) nasabah. Setiap dokumenditandatangani oleh nasabah harus diisi secara lengkap dan akurat sebelum nasabahmenandatanganinya. Agen tidak diperkenankan meminta nasabah menandatanganiformulir kosong atau tidak lengkap.

G. Agen yang tidak berwenang

Agen dilarang membiarkan seseorang yang tidak berwenang atau tidak mempunyailisensi untuk memasarkan polis atas nama Agen.

VI. PROSES PENJUALAN

Agen wajib mengutamakan kepentingan nasabah di atas kepentingannya sendiri dalam prosespenjualan. Ini berarti Agen wajib:

A. Memasarkan produk asuransi jiwa Perusahaan berdasarkan kebutuhan dan tujuan darinasabah.

B. Menjelaskan secara lengkap mengenai fungsi dan manfaat produk asuransi jiwaPerusahaan.

C. Memelihara tingkat profesionalisme dengan selalu mendapatkan informasi terbarumengenai produk Perusahaan, kebijakan dan ketentuan Perusahaan.

D. Memastikan bahwa setiap pertanyaan yang terdapat dalam aplikasi (SPAJ) telahdipahami oleh nasabah.

E. Menjelaskan secara lengkap peraturan Perusahaan kepada nasabah sebelummenerima titipan premi pertama dari nasabah.

F. Menyerahkan polis kepada nasabah segera dan Agen sangat disarankan untukmengantar sendiri polis kepada nasabah untuk menjelaskan kembali spesifikasi produkyang dibeli dan menegaskan keinginan nasabah membeli produk tersebut. Agen harusmeminta bukti penerimaan polis dari nasabah.

G. Memastikan bahwa penandatanganan Surat Pengajuan Asuransi Jiwa (SPAJ)Perusahaan oleh nasabah dilakukan di hadapan Agen yang bersangkutan.

VII. SANKSI

Setiap tindakan yang dianggap sebagai pelanggaran terhadap Kode Etik ini akan diinvestigasi olehPerusahaan. Setelah selesainya proses investigasi, Perusahaan akan memutuskan tindakan yangtepat terhadap Agen yang melanggar Kode Etik ini.

Page 8: Kode etik agen [final   mar 06]

Kode Etik Agen – March 2006 8/8

Tindakan disipliner ini termasuk pemberian surat peringatan, penundaan atau pemutusan perjanjiankeagenan, memotong dan/atau menarik kembali komisi Agen, memasukan nama Agen dalam daftarblack list agent pada AAJI dan/atau melakukan gugatan/tuntutan hukum.

VIII. PELAKSANAAN KODE ETIK

A. Setiap Agen wajib mematuhi dan tunduk Kode Etik ini.

B. Apabila dianggap perlu oleh Perusahaan, maka Perusahaan berhak untuk mengubahKode Etik ini setiap saat.