klasifikasi tegangan listrik berbagai negara.docx

4
Klasifikasi tegangan listrik berbagai negara A. Menurut versi SPLN 1:1995 PT. Perusahaan Listrik Negara (PERSERO) alias PLN pada tahun 1995 mengeluarkan Standar Perusahaan Listrik Negara (SPLN) No 1 yang berjudul Tegangan-Tegangan Standar. Pada SPLN 1:1995 tersebut tercantum keterangan bahwa standar PLN tersebut merujuk pada publikasi IEC 33 (tahun 1983) dengan modifikasi sesuai dengan pengalaman dan kebutuhan dari PLN. Di dalamnya antara lain terdapat definisi dari penyebutan klasifikasi tegangan listrik (semua nilai berdasarkan rms) : a. Tegangan rendah Tegangan rendah adalah tegangan sistem antara 100 VAC sampai dengan 1 kVAC. b. Tegangan menengah Tegangan menengah adalah tegangan sistem di atas 1 kVAC sampai dengan 35 kVAC. c. Tegangan tinggi Tegangan tinggi adalah tegangan sistem di atas 35 kVAC sampai dengan 245 kVAC. d. Tegangan ekstra tinggi Tegangan ekstra tinggi adalah tegangan sistem diatas 245 kVAC. Indonesia memakai sistem 3 fasa dengan frekuensi 50 Hz. Pada instalasinya biasa digunakan tegangan 220V/380V ac. B. Menurut versi SNI (PUIL 2000) SNI dikeluarkan oleh BSN, sedangkan PUIL diterbitkan oleh Yayasan PUIL. SNI 04-0225-2000 adalah PUIL (Persyaratan Umum Instalasi Listrik) terbitan tahun 2000 yang ditetapkan menjadi Standar Nasional Indonesia. PUIL menggunakan standar

Upload: adi-wijaya

Post on 14-Aug-2015

143 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Klasifikasi tegangan listrik berbagai negara.docx

Klasifikasi tegangan listrik berbagai negara

A. Menurut versi SPLN 1:1995PT. Perusahaan Listrik Negara (PERSERO) alias PLN pada tahun 1995 mengeluarkan Standar Perusahaan Listrik Negara (SPLN) No 1 yang berjudul Tegangan-Tegangan Standar. Pada SPLN 1:1995 tersebut tercantum keterangan bahwa standar PLN tersebut merujuk pada publikasi IEC 33 (tahun 1983) dengan modifikasi sesuai dengan pengalaman dan kebutuhan dari PLN. Di dalamnya antara lain terdapat definisi dari penyebutan klasifikasi tegangan listrik (semua nilai berdasarkan rms) :

a. Tegangan rendahTegangan rendah adalah tegangan sistem antara 100 VAC sampai dengan 1 kVAC.

b. Tegangan menengahTegangan menengah adalah tegangan sistem di atas 1 kVAC sampai dengan 35 kVAC.

c. Tegangan tinggiTegangan tinggi adalah tegangan sistem di atas 35 kVAC sampai dengan 245 kVAC.

d. Tegangan ekstra tinggiTegangan ekstra tinggi adalah tegangan sistem diatas 245 kVAC.

Indonesia memakai sistem 3 fasa dengan frekuensi 50 Hz. Pada instalasinya biasa digunakan tegangan 220V/380V ac.

B. Menurut versi SNI (PUIL 2000)

SNI dikeluarkan oleh BSN, sedangkan PUIL diterbitkan oleh Yayasan PUIL. SNI 04-0225-2000 adalah PUIL (Persyaratan Umum Instalasi Listrik) terbitan tahun 2000 yang ditetapkan menjadi Standar Nasional Indonesia. PUIL menggunakan standar IEC (International Electrotechnical Commission) yaitu IEC 60364 sebagai acuan utamanya, selain itu (menurut prakata dari panitia revisi PUIL) juga mengacu pada NEC, SAA, VDE.Definisi pembagian tegangan listrik menurut PUIL (ditulis ulang secara bebas, hak cipta dokumen PUIL 2000 pada Yayasan PUIL!) :

a. tegangan ekstra rendah , yaitu tegangan listrik dengan nilai setinggi-tingginya 50 VAC atau 120 VDC.

b. tegangan rendah , yaitu tegangan listrik dengan nilai [yang telah melebihi batas nilai tegangan ekstra rendah, tetapi besar tegangannya] setinggi-tingginya 1000 VAC atau 1500 VDC.

Page 2: Klasifikasi tegangan listrik berbagai negara.docx

c. tegangan menengah , yaitu tegangan listrik yang nilainya lebih dari 1 kVAC sampai dengan 35 kVAC.

d. tegangan tinggi , yaitu tegangan listrik yang nilainya lebih dari 35 kVAC.

C. Menurut versi BS7671:2001 (16th Editions IEE Wiring Regulations)

BS 7671 berasal dari IEE Wiring Regulations dan ditetapkan menjadi British Standard oleh BSI pada tahun 1992. BS7671 juga mengacu pada IEC 60364 dan karenanya juga serupa dengan regulasi yang berlaku di negara-negara Eropa lainnya. Standar Inggris ini juga dipergunakan--baik secara utuh maupun dalam bentuk adaptasi--di beberapa negara non Eropa. IEE (sekarang menjadi IET) adalah sebuah organisasi non pemerntah di Inggris.BS 7671 memiliki detail untuk dua kategori yaitu yang disebut sebagai Band 1 dan Band 2. Pada dasarnya Band 1 adalah sistem yang bertegangan listrik ekstra rendah sedangkan Band 2 adalah sistem bertegangan listrik rendah.Menurut BS 7671 tegangan extra rendah ( ELV : Extra Low Voltage ) adalah sistem yang memiliki nilai tegangan listrik bolak-balik (AC) kurang dari 50 V antara konduktor (penghantar) dengan bumi (ground / pentanahan). Sedangkan tegangan rendah ( LV : Low Voltage ) adalah nilai tegangan listrik yang telah melewati nilai ELV sampai dengan 1000 VAC di antara konduktor-konduktornya atau 600 VAC di antara konduktor dan bumi.

Di negara-negara Eropa biasanya memakai sistem 3 fasa dengan frekuensi 60 Hz.

D. Menurut versi AS/NZS 3000 Australian/New Zealand Wiring Rules

a. Extra Low Voltage (ELV) didefinisikan sebagai tegangan operasi (operating voltage) yang nilainya tidak melebihi 50 V a.c. atau 120 V d.c yang bebas riak (ripple free DC).

b. Low Voltage (LV) didefinisikan sebagai tegangan operasi (operating voltage) yang nilainya sudah melebihi batas nilai ELV tetapi tidak melebihi 1000V ac. atau 1500V dc.

Page 3: Klasifikasi tegangan listrik berbagai negara.docx

TUGAS

DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

Oleh:

DAVID SAPUTRA

87211/2007

III LD1

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2009