klasifikasi penelitian
DESCRIPTION
berikut adalah jenis-jenis penelitian.TRANSCRIPT
KLASIFIKASI PENELITIAN
Oleh Elok Sundus / 103174026 / 2010A Pendidikan Matematika
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN MATEMATIKA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
KLASIFIKASI PENELITIAN
Klasifikasi merupakan penggolonga sesuatu untuk mempermudah mempelajari dan
dilakukan secara sistematis. Klasifikasi penelitian merupakan suatu penggolongan jenis-jenis
penelitian agar mudah dipelajari, dipilih, dan diterapkan sesuai dengan keperluan peneliti.
Metode pengklasifikasian jenis penelitian tidaklah tunggal.
A. Klasifikasi penelitian berdasarkan pada sifat teori sebagai tujuan penelitian terdiri
dari
1. Penelitian Dasar (basic/fundamental research)
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan teori dan lebih bersifat praktis.
Penelitian ini berkenaan dengan penemuan dan pengembangan ilmu.
2. Penelitian Terapan (applied research)
Penelitian terapan dilakukan dengan tujuan untuk menerapkan, menguji dan
mengevaluasi kemampuan suatu teori yang diterapkan dalam memecahkan masalah
masalah praktis. Penelitian terapan dapat berpandu dengan hasil atau temuan
penelitian dasar. Dilihat dari segi tujuannya, penelitian terapan berkepentingan
dengan penemuan-penemuan yang berkenan dengan aplikasi dan sesuatu konsep-
konsep teoritis tertentu.
B. Klasifikasi penelitian berdasar masa terjadinya suatu obyek terdiri dari
1. Penelitian Historis
Tujan penelitian historis adalah untuk membuat rekonstruksi masa lampau
secara sistematis dan obyektif, dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi,
mengverifikasikan serta mensintesiskan bukti bukti untuk menegakkan fakta dan
memeproleh kesimpoulan yang kuat. Penelitian yang demikian ini berkaitan dengan
hipotesis.
2. Penelitian Deskriptif
Penelitian deskripsi berusaha memberikan dengan sistematis dan cermat fakta-
fakta aktual dan sifat populasi tertentu.
Misalnya: penelitian yang dilakukan mahasiswa untuk menyusun tesis
memperoleh gelar sarjana kependidikan di IKIP, biasanya adalah penelitian
deskriptif, seperti penelitian mengenai kemunduran prestasi belajar siswa,
kemunduran rasa tanggung jawab.
Tipe penelitian ini meliputi
a. Penelitian tentang studi kasus
Penelitian yang dirancang khusus untuk mempelajari secara rinci dan
mendalam sebuah kasus khusus. Contoh penelitian kasus/ studi kasus misalnya
Ellen (2003) melakukan penelitian dengan studi multi-kasus terhadap beberapa
pusat informasi dengan tujuan mengetahui kebiasaan mereka dalam
menggunakan informasi untuk keperluan sehari-hari (every day life information),
selanjutnya Kingston (2001) menggunakan studi kasus jamak (multi–case study)
untuk mempelajari cara-cara 5 orang manajer perpustakaan dalam mengelola
perpustakaan perguruan tinggi. (Pendit, 2003: 256-258)
b. Survei
Survai digunakan untuk mengumpulkan informasi berbentuk opini dari
sejumlah besar orang terhadap topik atau isu-isu tertentu. Ada tiga karakteristik
utama dari survai: (1) informasi dikumpulkan dari sekelompok besar orang untuk
mendeskripsikan beberapa aspek atau karakteristik tertentu seperti: kemampuan,
sikap, kepercayaan, pengetahuan dari populasi, (2) informasi dikumpulkan
melalui pengajuan pertanyaan (umumnya tertulis walaupun bisa juga lisan) dari
suatu populasi, (3) informasi diperoleh dari sampel, bukan dari populasi.
Tujuan utama survai adalah mengetahui gambaran umum karakteristik dari
populasi. Pada dasarnya yang ingin dicari peneliti adalah bagaimana anggota dari
suatu populasi tersebar dalam satu atau lebih variabel, seperti usia, etnis, jenis
kelamin, agama, dll. Seperti halnya metode deskriptif, survai juga ada yang
bersifat longitudinal dan juga cross sectional. Survai longitudinal digunakan
untuk mengumpulkan informasi/perubahan yang berlangsung dalam kurun waktu
yang cukup panjang. Cross sectional mengumpulkan informasi dalam satu
periode waktu tertentu yang relatif lebih pendek..
c. Studi perkembangan
Studi perkembangan atau devlopmental study banyak dilakukan oleh peneliti
di bidang pendidikan atau bidang psikologi yang berkaitan dengan tingkah laku,
sasaran penelitian perkembangan pada umumnya menyangkut variabel tingkah
laku secara individual maupun dalam kelompok. Dalam penelitian perkembangan
tersebut peneliti tertarik dengan variabel yang utamakan membedakan antara
tingkat umur, pertumbuhan atau kedewasaan subjek yang diteliti.
Studi perkembangan biasanya di lakukan dalam periode longitudinal dengan
waktu tertentu, bertujuan guna menemukan perkembangan demensi yang terjadi
pada seorang respoden. Demensi yang sering menjadi perhatian peneliti ini,
misalnya: intelektual, fisik, emosi, reaksi terhadapan tertentu, dan perkembangan
sosoial anak.
d. Studi tindak lanjut
Studi kelanjutan dilakukan oleh peneliti untuk menentukan status responden
setelah beberapa periode waktu tertentu memproleh perlakuan, misalnya rogram
pendidikan. Studi kelanjutan ini di lakukan untuk melakukan evaluasi internal
maupun evaluasi eksteral, setelah subjek atau responden menerima program di
suatu lembaga pendidikan. Sebagai contoh Badan Akreditasi Nasional
menganjurkan adanya informasi tingkat serapan alumni dalam memasuki dunia
kerja, setelah mereka selesai program pendidikannya. Dalam penelitian studi
kelanjutan biasanya peneliti mengenal istilah antara output dan outcome. Out
(keluran) berkaitan dengan informasi hasil akhir setelah suatu program yang
diberikan kepada subjek sasaran diselesaikan. Sedangkan yang dimaksud dengan
data yang di ambil dari outcome (hasil) biasanya menyangkut pengaruh suatu
perlakuan, misalnya program pendidikan kepada subjek yang di teliti setelah
mereka kembali ke tempat asal yaitu masyarakat.
e. Studi dokumenter atau pustaka
. Studi ini sering juga disebut analisi isi yang juga dapat digunakan untuk
menyelidiki variabel sosiologis dan psikologis.
f. Studi kecenderungan
Studi kecenderungan ini bersifat prediktif yang berarti mampu meramalkan
keadaan masa depan berdasarkan keadaan, gejala yang ada pada masa lalu dan
saat sekarang. Penelitian ini merupakan perpaduan antara metode sejarah,
dokumenter, dan survey. Digunakan untuk memperkirakan kemungkinan
munculnya suatu gejala berdasarkan gejala lain yang sudah muncul dan diketahui
sebelumnya. Dapat juga digunakan untuk membuat perencanaan tertentu dalam
PLB. Misal : Memperkirakan kemungkinan keberhasilan siswa dalam bidang
studi tertentu berdasarkan pada hasil tes inteligensi yang diperoleh siswa ybs.
Dalam bidang Psikologi dan Pendidikan digunakan terutama untuk:
• Membuat perkiraan suatu atribut (sifat-ciri) dari atribut lain. Misalnya
memperkirakan munculnya tindakan kriminal dari tingkat pengetahuan
remaja tentang seks.
• Membuat perkiraan terhadap suatu pengukuran dari satu atribut. Misalnya
memperkirakan hasil yang akan dicapai oleh seseorang atau sekelompok
siswa pada suatu bidang tertentu dari status ekonomi sosial siswa ybs.
• Membuat perkiraan terhadap pengukuran dari pengukuran. Misalnya
memperkirakan skor tes hasil belajar dari skor tes bakat
g. Studi korelasi
Penelitian ditujukan untuk mengetahui hubungan suatu variabel dengan variabel-
variabel lain. Hubungan antara satu dengan beberapa variabel lain dinyatakan
dengan besarnya koefisien korelasi dan keberartian (signifikansi) secara statistik.
Adanya korelasi antara dua variabel atau lebih, tidak berarti adanya pengaruh
atau hubungan sebab-akibat dari suatu variabel terhadap variabel lainnya.
Korelasi positif berarti nilai yang tinggi dalam suatu variabel berhubungan
dengan nilai yang tinggi pada variabel lainnya. Korelasi negatif berarti nilai yang
tinggi dalam satu variabel berhubungan dengan nilai yang rendah dalam variabel
lain.
3. Penelitian Eksperimen
Penelitian yang dilakukan dengan menciptakan fenomena pada kondisi
terkendali. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan hubungan sebab-akibat dan
pengaruh faktor-faktor pada kondisi tertentu.
Dalam bentuk yang paling sederhana, pendekatan eksperimental ini berusaha
untuk menjelaskan, mengendalikan dan meramalkan fenomena seteliti mungkin.
Dalam penelitian eksperimental banyak digunakan model kuantitatif.
C. Klasifikasi penelitian berdasar paradigma atau filosofi metodologinya terdiri dari
1. Positivisme
Ilmu yang valid adalah ilmu yang dibangun dari empiri. Muhadjir (1990)
membedakan empiri menjadi
a. Empiri sensual : kebenarannya berdasarkan indera manusia yang dapat diamati
b. Empiri logik : kebenarannya berdasarkan ketajaman berfikir manusia dalam
memberi makna ideal atas indikasi emperi dan tidak perlu menjangkau empiri
secara tuntas.
c. Empiri etik : kebenarannya atas akal budi manusia dalam memberi makna atas
indikasi empiri.
Empiri dalam positivisme enderung pada empiri sensual yang kebenarannya
merupakan kebenaran korespondensi. Tujuan penelitian ini adalah menyusun
bangunan ilmu nomothetik yaitu ilmu yang membuat generalisasi.
Penelitian yang mendasarkan pada positivisme adalah penelitian kuantitatif.
Penelitian kuantitatif enggunakan pola pikir kuantitatif yang terukur dan teramati,
kerangka teori dirumuskan secara spesifik, dan bertujuan menyusun generalisasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan, memverivikasi, atau menguji suatu
gejala.
Penelitian kuantitatif meliputi
a. penelitian bersifat non eksperimen
penelitian yang dilakukan tanpa memberikan treatment/intervensi terhadap
variabel yang diteliti. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif yang
merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri
baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau
penghubungan dengan variabel lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat
suatu gambaran secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta fakta dan
sifat sifat populasi atau daerah tertentu.
b. penelitian bersifat eksperimen.
Penelitian yang diakukan dengan intervensi/perlakuan terhadap variabelnya.
Penelitin ini meliputi
eksperimen sebenarnya
penelitian yang dilakukan dengan mengontrol variabel secara ketat,
melakukan pemilihan secara random, dan data terukur secara cermat.
eksperimen semu (quasi-experimental)
penelitian eksperimen yang kontrolnya tidak dapat dilakukan secra ketat, dan
derajat keacakan dan kecermatan lebih rendah.
Ciri-ciri
i. Secara khas mengenai keadaan praktis, yang di dalamnya tidak
mungkin untuk mengontrol semua variabel yang relevan kecuali
beberapa dari variabel-variabel tersebut.
ii. Perbedaan penelitian eksperimental semu dan murni kecil, terutama
jika yang digunakan sebagai subyek adalah manusia, misal dalam
psikologi.
pra-eksperimen
penelitian awal yang dialkukan untuk menggali atau mendalami suatu
masalah yang dapat dikembangkan untuk penelitian selanjutnya.
2. Fenomenologisme
Didasarkan pada pemikiran bahwa obyek ilmu tidak terbatas secara empirik,
tetapi mencakup fenomena yang berupa persepsi, pemikiran, kemauan, dan
keyakinan subyek tentang sesuatu diluar subyek tersebut. Pendekatan yang
digunakan yakni holistik dan obyek penelitiannya merupakan suatu konstruksi ganda.
Fenomenologisme tidak menuntut rumusan obyek yang sangat khusus tetapi
lebih menuntut konstruksi teoritik yang utuh. Fenomenologsme mengakui 4
kebenaran empiri, yakni sensual, logik, etik, dan transedental.
Tujuan penelitian ini adalah membangun ilmu idiografik yakni upaya
memberikan deskripsi kultura atau individual yang khusus, dengan tidak adanya
pretensi untuk mencari generalisasi, paling jauh hanya memberikan kemugkinan
transferebilitas, yakni kemungkinan pemberian makna yang sama atas kasus dengan
karakteristik yang sama.
Penelitian yang mendasarkan pada fenomenologis adalah penelitian kualitatif.
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang berusaha untuk menginvestigasi atau
mengeksplorasi fenomena secara holistik. Penelitian ini memiliki tipe yakni
a. Naturalistik
Tipe ini menggunakan konteks ilmiah, instrumennya manusia,
pengambilan subyek penelitian secara puposive, analisis induktif, dan
mengarah pada penyusunan teori yang mendasar.
b. Etnografik
Model penelitian yang terkait dengan antrpologi yang mempelajari
peristiwa kultural dan mengeksplorasi pandangan hidup subyek yang
menjadi obyek kajian.
c. Interaksi simbolik
Tipe ini mendasarkan pada pandangan bahwa perilaku dan interaksi
manusia dapat dibedakan karena ditunjukkan melalui simbol dan makna.
Pandangan interaksi simbolik berusaha memahami perilaku manusia dari
sudut panjang subyek. Pandangan ini tidak mengakui bahwa perilaku itu
dipelajari atau ditentukan melainkan merupakan suatu produk dari
interpretasinya atas dunia disekitarnya.
D. Klasifikasi penelitian berdasarkan sifat masalahnya terdiri dari
1. Penelitian pengembangan
Tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki pola dan perurutan pertumbuhan dan
perubahan sebagai suatu fungsi waktu .
Ciri-ciri
Memusatkan perhatian pada studi mengenai variabel-variabel dan
perkembangannya selama beberapa bulan atau beberapa tahun.
Masalah sampling kompleks, karena terbatasnya subyek yang dapat diikuti
dalam waktu yang lama
2. Penelitian tindakan
Penelitian ini bertujuan mengembangkan ketampilan ketrampilan baru atau
pendekatan baru da untk memecahkan masalah dengan penerapan langsung di dunia
actual.
Ciri-ciri
Praktis dan langsung relevan untuk situasi aktual dalam dunia kerja.
Menyediakan rangka-kerja yang teratur untuk pemecahan masalah dan
perkembangan-perkembangan baru, yang lebih baik daripada cara pendekatan
impresionistik dan fragmentaris. Cara penelitian ini juga empiris dalam artian
bahwa penelitian tersebut berdasar pada observasi aktual dan data mengenai
tingkah laku, dan tidak berdasar pada pendapat subyektif yang didasarkan pada
pengalaman masa lampau.
Fleksibel dan adaptif, memperbolehkan perubahan-perubahan selama masa
penelitiannya dan mengorbankan kontrol untuk kepentingan on-the-spot
eksperimentation dan inovasi.
Kurang tertib ilmiah, sehingga validitas internal dan eksternalnya lemah.
Tujuannya situasional, sampelnya terbatas dan tidak representative, kontrolnya
terhadap variable bebas sangat kecil. Karena itu, hasilnya meski cukup berguna
untuk dimensi praktis, namun tidak secara langsung memberikan sumbangan
kepada ilmunya.
3. Penelitian kasus
a. Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang
keadaan sekarang, dan interaksi lingkungan sesuatu unit social: individu, kelompok,
lembaga, atau masyarakat.
b. Ciri-ciri
Ruang lingkup penelitian tergantung dari tujuan.
Cenderung meneliti jumlah unit yang kecil tetapi mengenai variabel-variabel
dan kondisi-kondisi yang besar jumlahnya.
4. Penelitian kebijakan
Secara sederhana penelitian kebijakan dapat didefinisikan sebagai kegiatan
penelitian yang dilakukan untuk mendukung kebijakan. Oleh karena sifatnya
mendukung kebijakan, maka penelitian ini bersifat khas, namun tidak berarti
mengada-ada. Ann Majchrzak (1984) mendefinisikan penelitian kebijakan sebagai
proses penyelenggaraan penelitian untuk mendukung kebijakan atau analisis terhadap
masalah-masalah sosial yang bersifat fundamental secara teratur untuk membantu
pengambil kebijakan memecahkan dengan jalan menyediakan rekomendasi yang
berorientasi pada tindakan atau tingkah laku pragmatik. Oleh karena sifatnya
berorientasi kepada tingkah laku pragmatik, maka yang perlu dihasilkan oleh peneliti
kebijakan adalah bukan terletak pada hingga mana bobot ilmiah sebuah hasil
penelitian, namun hingga mana hasil penelitian punya aplikabilitas atau
kemamputerapan dalam rangka memecahkan masalah sosial. Kegiatan penelitian
kebijakan diawali dengan pemahaman yang menyeluruh terhadap masalah sosial,
seperti kekurangan nutrisi, kemiskinan, ledakan penduduk urbanisasi, inflasi,
kerawanan sosial, dan lain-lain, dilanjutkan dengan pelaksanaan penelitian untuk
mencari alternatif pemecahan masalah. Kegiatan akhir dari penelitian kebijakan
adalah merumuskan rekomendasi pemecahan masalah untuk disampaikan kepada
pembuat kebijakan.
5. Penelitian ex post facto
Penelitian yang data dikumpulkan setelah semua kejadian yang dipersoalkan
berlangsung,peneliti mengambil satu atau lebih akibat dan menuji data itu dengan
menelusuri kembali ke masa lampau untuk mencari sebab akibat, slaing hubungan
dan maknanya.
6. Penelitian korelasional
a. Tujuan
Tujuan penelitian korelasional adalah untuk mendeteksi sejauh mana variabel-
variabel pada suatu faktor berkaitan dengan variabel-variabel pada satu atau lebih
faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi.
b. Ciri-ciri
· Cocok dilakukan bila variabel-variabel yang diteliti rumit dan/atau tak dapat diteliti
dengan metode eksperimental atau tak dapat dimanipulasikan.
Memungkinkan pengukuran beberapa variabel dan hubungannya secara
serentak dalam keadaan sesungguhnya.
Hasil penelitian adalah kuatnya hubungan.
Hanya mengidentifikasi hubungan.
Kurang tertib-ketat jika dibandingkan penelitian eksperimental, karena kurang
melakukan kontrol terhadap variabel-variabel bebas.
Pola hubungan sering tak menentu dan kabur.
Sering merangsang penggunaannya semacam short-gun approach yaitu
memasukkan berbagai data tanpa pilih-pilih dan menggunakan intrepretasi
yang berguna atau bermakna.
7. Penelitian kausal komparatif
Merupakan penelitian yang bersifat mebandingkan dengan tujuan untuk
menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat dengan cara pengamatan terhadap
akaibat yang ada dan mencari kembali factor yang mungkin menjadi penyebab
mnelalui data data tertentu.
E. Klasifikasi penelitian berdasarkan bidang ilmu yang digunakan terdiri dari
1. Penelitian disipliner :menggunakan satu bidang ilmu
2. Penelitian interdisipliner : menggunakan gabungan bidang ilmu lain.
F. Klasifikasi penelitian berdasar jenis data terdiri dari
1. Penelitian primer
Penelitian primer membutuhkan atau mengumpulkan data dari sumber
pertama yang biasanya diperoleh dengan menggunakan metode kuesioner atau
metode wawancara. yang termasuk dalam kategori ini adalah : studi kasus
(menggunakan individu atau kelompok sebagai bahan studi dan biasanya bersifat
longitudinal), survei (studi yag bersifat kuatitatif untuk meneliti gejala suatu
kelompok atau perilaku individu,yang menganut aturan pendekatan kuantitatif yaitu
semakin besar sampel semakin mencerminkan populasi) dan Riset eksperimental
(pada umumnya menggunakan 2 atau lebih kelompok sebagai objek studi yang
bertujuan untuk melakukan perbandingan hasil, yang menggunakan desain yang
sudah baku, terstruktur dan spesifik)
2. Penelitian sekunder
Penelitian ini menggunakan bahan yang bukan dari sumber pertama sebagai
sarana untuk memperoleh data atau informasi yang menggunakan studi kepustakaan
yang biasanya digunakan oleh para peneliti yang menggunakan pendekatan kualitatif,
data dikumpulkan dari suatu lembaga survey, perpustakaan atau lembaga2 negara
yang memiliki pustaka data yang up date.
G. Klasifikasi penelitian berdasarkan tempat atau latar :
1. Penelitian laboratorium,
Penelitian ini biasanya dilakukan dalam bidang ilmu eksakta misalnya penelitian
kedokteran, elektro, sipil, biologi, dll
2. Penelitian lapangan,
Penelitian ini biasanya dilakukan oleh ilmuwan sosial dan ekonomi dimana lokasi
penelitiannya berada di masyarakat atau kelompok manusia tertentu dan objek
tertentu.
3. Penelitian perpustakaan,
Penelitian ini melakukan kajian terhadap literatur, penelitian yang telah
dilaksanakan sebelumnya, jurnal dan sumber-sumber lainnya yang ada di
perpustakaan.
DAFTAR PUSTAKA
Siswono, Tatag Yuli Eko.2009.Penelitian Pendidikan Matematika.Surabaya:Unesa
University Press.
http://zayyinsoleh.blogspot.com/2012/03/pengertian-penelitian-kebijakan.html, diakses
tanggal 17 Februari 2013.
https://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=4&cad=rja&ved=0CEMQFjAD&url=http
%3A%2F%2Feprints.undip.ac.id
%2F24048%2F3%2FBAB3.pdf&ei=oaAgUcGeMYj_rAfeoIGoCA&usg=AFQjCNHf4L
tpJOME6MbOK0PqIv6OIkTvkA&sig2=-
IRK0uuTSxKHCtcDcGTR2g&bvm=bv.42553238,d.bmk, diakses tanggal 17 Februari
2013.
https://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=8&cad=rja&ved=0CGUQFjAH&url=http
%3A%2F%2Ffile.upi.edu%2FDirektori%2FFIP%2FJUR._PEND._LUAR_BIASA
%2F195602141980032-TJUTJU_SOENDARI%2FPower_Point_Perkuliahan
%2FMetode_PPKKh%2FPenelitian__Deskriptif.ppt_%255BCompatibility_Mode
%255D.pdf&ei=8KEgUdu2O4HjrAev_YD4Bg&usg=AFQjCNFcX-
fi8_kqJBqcMigh4jzZVwf1vg&sig2=cTT_smyW0nLiOdlIH720mQ&bvm=bv.42553238,
d.bmk, diakses tanggal 17 Februari 2013.
https://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=8&cad=rja&ved=0CGUQFjAH&url=http
%3A%2F%2Fkabayaniteung.files.wordpress.com%2F2010%2F01%2Fpengertian-dan-
tujuan.doc&ei=TaQgUeHiLYbIrQevl4GABg&usg=AFQjCNFOGdQF8xRtrGRaOpIoN
VQPdBsflQ&sig2=GZXpsIBbrZzK0IxQKmQtvQ&bvm=bv.42553238,d.bmk, diakses
tanggal 17 Februari 2013.