klasifikasi penelitian

19
KLASIFIKASI PENELITIAN Oleh Elok Sundus / 103174026 / 2010A Pendidikan Matematika UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN MATEMATIKA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

Upload: elok-sundus

Post on 11-Aug-2015

98 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

berikut adalah jenis-jenis penelitian.

TRANSCRIPT

Page 1: KLASIFIKASI PENELITIAN

KLASIFIKASI PENELITIAN

Oleh Elok Sundus / 103174026 / 2010A Pendidikan Matematika

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN MATEMATIKA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

Page 2: KLASIFIKASI PENELITIAN

KLASIFIKASI PENELITIAN

Klasifikasi merupakan penggolonga sesuatu untuk mempermudah mempelajari dan

dilakukan secara sistematis. Klasifikasi penelitian merupakan suatu penggolongan jenis-jenis

penelitian agar mudah dipelajari, dipilih, dan diterapkan sesuai dengan keperluan peneliti.

Metode pengklasifikasian jenis penelitian tidaklah tunggal.

A. Klasifikasi penelitian berdasarkan pada sifat teori sebagai tujuan penelitian terdiri

dari

1. Penelitian Dasar (basic/fundamental research)

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan teori dan lebih bersifat praktis.

Penelitian ini berkenaan dengan penemuan dan pengembangan ilmu.

2. Penelitian Terapan (applied research)

Penelitian terapan dilakukan dengan tujuan untuk menerapkan, menguji dan

mengevaluasi kemampuan suatu teori yang diterapkan dalam memecahkan masalah

masalah praktis. Penelitian terapan dapat berpandu dengan hasil atau temuan

penelitian dasar. Dilihat dari segi tujuannya, penelitian terapan berkepentingan

dengan penemuan-penemuan yang berkenan dengan aplikasi dan sesuatu konsep-

konsep teoritis tertentu.

B. Klasifikasi penelitian berdasar masa terjadinya suatu obyek terdiri dari

1. Penelitian Historis

Tujan penelitian historis adalah untuk membuat rekonstruksi masa lampau

secara sistematis dan obyektif, dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi,

mengverifikasikan serta mensintesiskan bukti bukti untuk menegakkan fakta dan

memeproleh kesimpoulan yang kuat. Penelitian yang demikian ini berkaitan dengan

hipotesis.

2. Penelitian Deskriptif

Penelitian deskripsi berusaha memberikan dengan sistematis dan cermat fakta-

fakta aktual dan sifat populasi tertentu.

Misalnya: penelitian yang dilakukan mahasiswa untuk menyusun tesis

memperoleh gelar sarjana kependidikan di IKIP, biasanya adalah penelitian

deskriptif, seperti penelitian mengenai kemunduran prestasi belajar siswa,

kemunduran rasa tanggung jawab.

Tipe penelitian ini meliputi

Page 3: KLASIFIKASI PENELITIAN

a. Penelitian tentang studi kasus

Penelitian yang dirancang khusus untuk mempelajari secara rinci dan

mendalam sebuah kasus khusus. Contoh penelitian kasus/ studi kasus misalnya

Ellen (2003) melakukan penelitian dengan studi multi-kasus terhadap beberapa

pusat informasi dengan tujuan mengetahui kebiasaan mereka dalam

menggunakan informasi untuk keperluan sehari-hari (every day life information),

selanjutnya Kingston (2001) menggunakan studi kasus jamak (multi–case study)

untuk mempelajari cara-cara 5 orang manajer perpustakaan dalam mengelola

perpustakaan perguruan tinggi. (Pendit, 2003: 256-258)

b. Survei

Survai digunakan untuk mengumpulkan informasi berbentuk opini dari

sejumlah besar orang terhadap topik atau isu-isu tertentu. Ada tiga karakteristik

utama dari survai: (1) informasi dikumpulkan dari sekelompok besar orang untuk

mendeskripsikan beberapa aspek atau karakteristik tertentu seperti: kemampuan,

sikap, kepercayaan, pengetahuan dari populasi, (2) informasi dikumpulkan

melalui pengajuan pertanyaan (umumnya tertulis walaupun bisa juga lisan) dari

suatu populasi, (3) informasi diperoleh dari sampel, bukan dari populasi.

Tujuan utama survai adalah mengetahui gambaran umum karakteristik dari

populasi. Pada dasarnya yang ingin dicari peneliti adalah bagaimana anggota dari

suatu populasi tersebar dalam satu atau lebih variabel, seperti usia, etnis, jenis

kelamin, agama, dll. Seperti halnya metode deskriptif, survai juga ada yang

bersifat longitudinal dan juga cross sectional. Survai longitudinal digunakan

untuk mengumpulkan informasi/perubahan yang berlangsung dalam kurun waktu

yang cukup panjang. Cross sectional mengumpulkan informasi dalam satu

periode waktu tertentu yang relatif lebih pendek..

c. Studi perkembangan

Studi perkembangan atau devlopmental study banyak dilakukan oleh peneliti

di bidang pendidikan atau bidang psikologi yang berkaitan dengan tingkah laku,

sasaran penelitian perkembangan pada umumnya menyangkut variabel tingkah

laku secara individual maupun dalam kelompok. Dalam penelitian perkembangan

tersebut peneliti tertarik dengan variabel yang utamakan membedakan antara

tingkat umur, pertumbuhan atau kedewasaan subjek yang diteliti.

Studi perkembangan biasanya di lakukan dalam periode longitudinal dengan

waktu tertentu, bertujuan guna menemukan perkembangan demensi yang terjadi

Page 4: KLASIFIKASI PENELITIAN

pada seorang respoden. Demensi yang sering menjadi perhatian peneliti ini,

misalnya: intelektual, fisik, emosi, reaksi terhadapan tertentu, dan perkembangan

sosoial anak.

d. Studi tindak lanjut

Studi kelanjutan dilakukan oleh peneliti untuk menentukan status responden

setelah beberapa periode waktu tertentu memproleh perlakuan, misalnya rogram

pendidikan. Studi kelanjutan ini di lakukan untuk melakukan evaluasi internal

maupun evaluasi eksteral, setelah subjek atau responden menerima program di

suatu lembaga pendidikan. Sebagai contoh Badan Akreditasi Nasional

menganjurkan adanya informasi tingkat serapan alumni dalam memasuki dunia

kerja, setelah mereka selesai program pendidikannya. Dalam penelitian studi

kelanjutan biasanya peneliti mengenal istilah antara output dan outcome. Out

(keluran) berkaitan dengan informasi hasil akhir setelah suatu program yang

diberikan kepada subjek sasaran diselesaikan. Sedangkan yang dimaksud dengan

data yang di ambil dari outcome (hasil) biasanya menyangkut pengaruh suatu

perlakuan, misalnya program pendidikan kepada subjek yang di teliti setelah

mereka kembali ke tempat asal yaitu masyarakat.

e. Studi dokumenter atau pustaka

. Studi ini sering juga disebut analisi isi yang juga dapat digunakan untuk

menyelidiki variabel sosiologis dan psikologis.

f. Studi kecenderungan

Studi kecenderungan ini bersifat prediktif yang berarti mampu meramalkan

keadaan masa depan berdasarkan keadaan, gejala yang ada pada masa lalu dan

saat sekarang. Penelitian ini merupakan perpaduan antara metode sejarah,

dokumenter, dan survey. Digunakan untuk memperkirakan kemungkinan

munculnya suatu gejala berdasarkan gejala lain yang sudah muncul dan diketahui

sebelumnya. Dapat juga digunakan untuk membuat perencanaan tertentu dalam

PLB. Misal : Memperkirakan kemungkinan keberhasilan siswa dalam bidang

studi tertentu berdasarkan pada hasil tes inteligensi yang diperoleh siswa ybs.

Dalam bidang Psikologi dan Pendidikan digunakan terutama untuk:

• Membuat perkiraan suatu atribut (sifat-ciri) dari atribut lain. Misalnya

memperkirakan munculnya tindakan kriminal dari tingkat pengetahuan

remaja tentang seks.

Page 5: KLASIFIKASI PENELITIAN

• Membuat perkiraan terhadap suatu pengukuran dari satu atribut. Misalnya

memperkirakan hasil yang akan dicapai oleh seseorang atau sekelompok

siswa pada suatu bidang tertentu dari status ekonomi sosial siswa ybs.

• Membuat perkiraan terhadap pengukuran dari pengukuran. Misalnya

memperkirakan skor tes hasil belajar dari skor tes bakat

g. Studi korelasi

Penelitian ditujukan untuk mengetahui hubungan suatu variabel dengan variabel-

variabel lain. Hubungan antara satu dengan beberapa variabel lain dinyatakan

dengan besarnya koefisien korelasi dan keberartian (signifikansi) secara statistik.

Adanya korelasi antara dua variabel atau lebih, tidak berarti adanya pengaruh

atau hubungan sebab-akibat dari suatu variabel terhadap variabel lainnya.

Korelasi positif berarti nilai yang tinggi dalam suatu variabel berhubungan

dengan nilai yang tinggi pada variabel lainnya. Korelasi negatif berarti nilai yang

tinggi dalam satu variabel berhubungan dengan nilai yang rendah dalam variabel

lain.

3. Penelitian Eksperimen

Penelitian yang dilakukan dengan menciptakan fenomena pada kondisi

terkendali. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan hubungan sebab-akibat dan

pengaruh faktor-faktor pada kondisi tertentu.

Dalam bentuk yang paling sederhana, pendekatan eksperimental ini berusaha

untuk menjelaskan, mengendalikan dan meramalkan fenomena seteliti mungkin.

Dalam penelitian eksperimental banyak digunakan model kuantitatif.

C. Klasifikasi penelitian berdasar paradigma atau filosofi metodologinya terdiri dari

1. Positivisme

Ilmu yang valid adalah ilmu yang dibangun dari empiri. Muhadjir (1990)

membedakan empiri menjadi

a. Empiri sensual : kebenarannya berdasarkan indera manusia yang dapat diamati

b. Empiri logik : kebenarannya berdasarkan ketajaman berfikir manusia dalam

memberi makna ideal atas indikasi emperi dan tidak perlu menjangkau empiri

secara tuntas.

c. Empiri etik : kebenarannya atas akal budi manusia dalam memberi makna atas

indikasi empiri.

Page 6: KLASIFIKASI PENELITIAN

Empiri dalam positivisme enderung pada empiri sensual yang kebenarannya

merupakan kebenaran korespondensi. Tujuan penelitian ini adalah menyusun

bangunan ilmu nomothetik yaitu ilmu yang membuat generalisasi.

Penelitian yang mendasarkan pada positivisme adalah penelitian kuantitatif.

Penelitian kuantitatif enggunakan pola pikir kuantitatif yang terukur dan teramati,

kerangka teori dirumuskan secara spesifik, dan bertujuan menyusun generalisasi.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan, memverivikasi, atau menguji suatu

gejala.

Penelitian kuantitatif meliputi

a. penelitian bersifat non eksperimen

penelitian yang dilakukan tanpa memberikan treatment/intervensi terhadap

variabel yang diteliti. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif yang

merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri

baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau

penghubungan dengan variabel lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat

suatu gambaran secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta fakta dan

sifat sifat populasi atau daerah tertentu.

b. penelitian bersifat eksperimen.

Penelitian yang diakukan dengan intervensi/perlakuan terhadap variabelnya.

Penelitin ini meliputi

eksperimen sebenarnya

penelitian yang dilakukan dengan mengontrol variabel secara ketat,

melakukan pemilihan secara random, dan data terukur secara cermat.

eksperimen semu (quasi-experimental)

penelitian eksperimen yang kontrolnya tidak dapat dilakukan secra ketat, dan

derajat keacakan dan kecermatan lebih rendah.

Ciri-ciri

i. Secara khas mengenai keadaan praktis, yang di dalamnya tidak

mungkin untuk mengontrol semua variabel yang relevan kecuali

beberapa dari variabel-variabel tersebut.

Page 7: KLASIFIKASI PENELITIAN

ii. Perbedaan penelitian eksperimental semu dan murni kecil, terutama

jika yang digunakan sebagai subyek adalah manusia, misal dalam

psikologi.

pra-eksperimen

penelitian awal yang dialkukan untuk menggali atau mendalami suatu

masalah yang dapat dikembangkan untuk penelitian selanjutnya.

2. Fenomenologisme

Didasarkan pada pemikiran bahwa obyek ilmu tidak terbatas secara empirik,

tetapi mencakup fenomena yang berupa persepsi, pemikiran, kemauan, dan

keyakinan subyek tentang sesuatu diluar subyek tersebut. Pendekatan yang

digunakan yakni holistik dan obyek penelitiannya merupakan suatu konstruksi ganda.

Fenomenologisme tidak menuntut rumusan obyek yang sangat khusus tetapi

lebih menuntut konstruksi teoritik yang utuh. Fenomenologsme mengakui 4

kebenaran empiri, yakni sensual, logik, etik, dan transedental.

Tujuan penelitian ini adalah membangun ilmu idiografik yakni upaya

memberikan deskripsi kultura atau individual yang khusus, dengan tidak adanya

pretensi untuk mencari generalisasi, paling jauh hanya memberikan kemugkinan

transferebilitas, yakni kemungkinan pemberian makna yang sama atas kasus dengan

karakteristik yang sama.

Penelitian yang mendasarkan pada fenomenologis adalah penelitian kualitatif.

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang berusaha untuk menginvestigasi atau

mengeksplorasi fenomena secara holistik. Penelitian ini memiliki tipe yakni

a. Naturalistik

Tipe ini menggunakan konteks ilmiah, instrumennya manusia,

pengambilan subyek penelitian secara puposive, analisis induktif, dan

mengarah pada penyusunan teori yang mendasar.

b. Etnografik

Model penelitian yang terkait dengan antrpologi yang mempelajari

peristiwa kultural dan mengeksplorasi pandangan hidup subyek yang

menjadi obyek kajian.

c. Interaksi simbolik

Tipe ini mendasarkan pada pandangan bahwa perilaku dan interaksi

manusia dapat dibedakan karena ditunjukkan melalui simbol dan makna.

Pandangan interaksi simbolik berusaha memahami perilaku manusia dari

Page 8: KLASIFIKASI PENELITIAN

sudut panjang subyek. Pandangan ini tidak mengakui bahwa perilaku itu

dipelajari atau ditentukan melainkan merupakan suatu produk dari

interpretasinya atas dunia disekitarnya.

D. Klasifikasi penelitian berdasarkan sifat masalahnya terdiri dari

1. Penelitian pengembangan

Tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki pola dan perurutan pertumbuhan dan

perubahan sebagai suatu fungsi waktu .

Ciri-ciri

Memusatkan perhatian pada studi mengenai variabel-variabel dan

perkembangannya selama beberapa bulan atau beberapa tahun.

Masalah sampling kompleks, karena terbatasnya subyek yang dapat diikuti

dalam waktu yang lama

2. Penelitian tindakan

Penelitian ini bertujuan mengembangkan ketampilan ketrampilan baru atau

pendekatan baru da untk memecahkan masalah dengan penerapan langsung di dunia

actual.

Ciri-ciri

Praktis dan langsung relevan untuk situasi aktual dalam dunia kerja.

Menyediakan rangka-kerja yang teratur untuk pemecahan masalah dan

perkembangan-perkembangan baru, yang lebih baik daripada cara pendekatan

impresionistik dan fragmentaris. Cara penelitian ini juga empiris dalam artian

bahwa penelitian tersebut berdasar pada observasi aktual dan data mengenai

tingkah laku, dan tidak berdasar pada pendapat subyektif yang didasarkan pada

pengalaman masa lampau.

Fleksibel dan adaptif, memperbolehkan perubahan-perubahan selama masa

penelitiannya dan mengorbankan kontrol untuk kepentingan on-the-spot

eksperimentation dan inovasi.

Kurang tertib ilmiah, sehingga validitas internal dan eksternalnya lemah.

Tujuannya situasional, sampelnya terbatas dan tidak representative, kontrolnya

terhadap variable bebas sangat kecil. Karena itu, hasilnya meski cukup berguna

untuk dimensi praktis, namun tidak secara langsung memberikan sumbangan

kepada ilmunya.

3. Penelitian kasus

a. Tujuan

Page 9: KLASIFIKASI PENELITIAN

Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang

keadaan sekarang, dan interaksi lingkungan sesuatu unit social: individu, kelompok,

lembaga, atau masyarakat.

b. Ciri-ciri

Ruang lingkup penelitian tergantung dari tujuan.

Cenderung meneliti jumlah unit yang kecil tetapi mengenai variabel-variabel

dan kondisi-kondisi yang besar jumlahnya.

4. Penelitian kebijakan

Secara sederhana penelitian kebijakan dapat didefinisikan sebagai kegiatan

penelitian yang dilakukan untuk mendukung kebijakan. Oleh karena sifatnya

mendukung kebijakan, maka penelitian ini bersifat khas, namun tidak berarti

mengada-ada. Ann Majchrzak (1984) mendefinisikan penelitian kebijakan sebagai

proses penyelenggaraan penelitian untuk mendukung kebijakan atau analisis terhadap

masalah-masalah sosial yang bersifat fundamental secara teratur untuk membantu

pengambil kebijakan memecahkan dengan jalan menyediakan rekomendasi yang

berorientasi pada tindakan atau tingkah laku pragmatik. Oleh karena sifatnya

berorientasi kepada tingkah laku pragmatik, maka yang perlu dihasilkan oleh peneliti

kebijakan adalah bukan terletak pada hingga mana bobot ilmiah sebuah hasil

penelitian, namun hingga mana hasil penelitian punya aplikabilitas atau

kemamputerapan dalam rangka memecahkan masalah sosial. Kegiatan penelitian

kebijakan diawali dengan pemahaman yang menyeluruh terhadap masalah sosial,

seperti kekurangan nutrisi, kemiskinan, ledakan penduduk urbanisasi, inflasi,

kerawanan sosial, dan lain-lain, dilanjutkan dengan pelaksanaan penelitian untuk

mencari alternatif pemecahan masalah. Kegiatan akhir dari penelitian kebijakan

adalah merumuskan rekomendasi pemecahan masalah untuk disampaikan kepada

pembuat kebijakan.

5. Penelitian ex post facto

Penelitian yang data dikumpulkan setelah semua kejadian yang dipersoalkan

berlangsung,peneliti mengambil satu atau lebih akibat dan menuji data itu dengan

menelusuri kembali ke masa lampau untuk mencari sebab akibat, slaing hubungan

dan maknanya.

6. Penelitian korelasional

a. Tujuan

Page 10: KLASIFIKASI PENELITIAN

Tujuan penelitian korelasional adalah untuk mendeteksi sejauh mana variabel-

variabel pada suatu faktor berkaitan dengan variabel-variabel pada satu atau lebih

faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi.

b. Ciri-ciri

· Cocok dilakukan bila variabel-variabel yang diteliti rumit dan/atau tak dapat diteliti

dengan metode eksperimental atau tak dapat dimanipulasikan.

Memungkinkan pengukuran beberapa variabel dan hubungannya secara

serentak dalam keadaan sesungguhnya.

Hasil penelitian adalah kuatnya hubungan.

Hanya mengidentifikasi hubungan.

Kurang tertib-ketat jika dibandingkan penelitian eksperimental, karena kurang

melakukan kontrol terhadap variabel-variabel bebas.

Pola hubungan sering tak menentu dan kabur.

Sering merangsang penggunaannya semacam short-gun approach yaitu

memasukkan berbagai data tanpa pilih-pilih dan menggunakan intrepretasi

yang berguna atau bermakna.

7. Penelitian kausal komparatif

Merupakan penelitian yang bersifat mebandingkan dengan tujuan untuk

menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat dengan cara pengamatan terhadap

akaibat yang ada dan mencari kembali factor yang mungkin menjadi penyebab

mnelalui data data tertentu.

E. Klasifikasi penelitian berdasarkan bidang ilmu yang digunakan terdiri dari

1. Penelitian disipliner :menggunakan satu bidang ilmu

2. Penelitian interdisipliner : menggunakan gabungan bidang ilmu lain.

F. Klasifikasi penelitian berdasar jenis data terdiri dari

1. Penelitian primer

Penelitian primer membutuhkan atau mengumpulkan data dari sumber

pertama yang biasanya diperoleh dengan menggunakan metode kuesioner atau

metode wawancara. yang termasuk dalam kategori ini adalah : studi kasus

(menggunakan individu atau kelompok sebagai bahan studi dan biasanya bersifat

longitudinal), survei (studi yag bersifat kuatitatif untuk meneliti gejala suatu

kelompok atau perilaku individu,yang menganut aturan pendekatan kuantitatif yaitu

semakin besar sampel semakin mencerminkan populasi) dan Riset eksperimental

(pada umumnya menggunakan 2 atau lebih kelompok sebagai objek studi yang

Page 11: KLASIFIKASI PENELITIAN

bertujuan untuk melakukan perbandingan hasil, yang menggunakan desain yang

sudah baku, terstruktur dan spesifik)

2. Penelitian sekunder

Penelitian ini menggunakan bahan yang bukan dari sumber pertama sebagai

sarana untuk memperoleh data atau informasi yang menggunakan studi kepustakaan

yang biasanya digunakan oleh para peneliti yang menggunakan pendekatan kualitatif,

data dikumpulkan dari suatu lembaga survey, perpustakaan atau lembaga2 negara

yang memiliki pustaka data yang up date.

G. Klasifikasi penelitian berdasarkan tempat atau latar :

1. Penelitian laboratorium,

Penelitian ini biasanya dilakukan dalam bidang ilmu eksakta misalnya penelitian

kedokteran, elektro, sipil, biologi, dll

2. Penelitian lapangan,

Penelitian ini biasanya dilakukan oleh ilmuwan sosial dan ekonomi dimana lokasi

penelitiannya berada di masyarakat atau kelompok manusia tertentu dan objek

tertentu.

3. Penelitian perpustakaan,

Penelitian ini melakukan kajian terhadap literatur, penelitian yang telah

dilaksanakan sebelumnya, jurnal dan sumber-sumber lainnya yang ada di

perpustakaan.

Page 12: KLASIFIKASI PENELITIAN

DAFTAR PUSTAKA

Siswono, Tatag Yuli Eko.2009.Penelitian Pendidikan Matematika.Surabaya:Unesa

University Press.

http://zayyinsoleh.blogspot.com/2012/03/pengertian-penelitian-kebijakan.html, diakses

tanggal 17 Februari 2013.

https://www.google.co.id/url?

sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=4&cad=rja&ved=0CEMQFjAD&url=http

%3A%2F%2Feprints.undip.ac.id

%2F24048%2F3%2FBAB3.pdf&ei=oaAgUcGeMYj_rAfeoIGoCA&usg=AFQjCNHf4L

tpJOME6MbOK0PqIv6OIkTvkA&sig2=-

IRK0uuTSxKHCtcDcGTR2g&bvm=bv.42553238,d.bmk, diakses tanggal 17 Februari

2013.

https://www.google.co.id/url?

sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=8&cad=rja&ved=0CGUQFjAH&url=http

%3A%2F%2Ffile.upi.edu%2FDirektori%2FFIP%2FJUR._PEND._LUAR_BIASA

%2F195602141980032-TJUTJU_SOENDARI%2FPower_Point_Perkuliahan

%2FMetode_PPKKh%2FPenelitian__Deskriptif.ppt_%255BCompatibility_Mode

%255D.pdf&ei=8KEgUdu2O4HjrAev_YD4Bg&usg=AFQjCNFcX-

fi8_kqJBqcMigh4jzZVwf1vg&sig2=cTT_smyW0nLiOdlIH720mQ&bvm=bv.42553238,

d.bmk, diakses tanggal 17 Februari 2013.

https://www.google.co.id/url?

sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=8&cad=rja&ved=0CGUQFjAH&url=http

%3A%2F%2Fkabayaniteung.files.wordpress.com%2F2010%2F01%2Fpengertian-dan-

tujuan.doc&ei=TaQgUeHiLYbIrQevl4GABg&usg=AFQjCNFOGdQF8xRtrGRaOpIoN

VQPdBsflQ&sig2=GZXpsIBbrZzK0IxQKmQtvQ&bvm=bv.42553238,d.bmk, diakses

tanggal 17 Februari 2013.