klasifikasi fraktur mandibula dan tanda klinis

Upload: karina-sabriati

Post on 10-Oct-2015

558 views

Category:

Documents


23 download

DESCRIPTION

e

TRANSCRIPT

  • 5/20/2018 Klasifikasi Fraktur Mandibula Dan Tanda Klinis

    1/10

    3. Klasifikasi Fraktur Mandibula

    a) Fraktur mandibula menurut daerah terjadinya fraktur diklasifikasikan menjadi:

    1.

    Fraktur dento-alveolar

    2.

    Symphyseal, parasymphyseal

    3.

    Corpus

    4. Angulus

    5. Ramus

    6. Koronoid

    7. Kondilus

    Fraktur mandibula dapat terjadi beriringan dengan trauma pada bagian lain seperti

    mulut (termasuk fraktur mandibula yang terjadi melewati membran periodontal gigi), atau

    kulit, atau dapat hanya berupa fraktur yang simpel atau kominutif.

    Gambar 2

    Insidensi Terjadinya Fraktur Mandibula

  • 5/20/2018 Klasifikasi Fraktur Mandibula Dan Tanda Klinis

    2/10

    Perawatan standar untuk fraktur mandibula adalah open reduction and internal

    fixation(ORIF)dengan mini-plates. Fraktur mandibula pada pasien dengan trauma pada gigi

    bisa di reduksi dan diperbaiki menggunakan intermaxillary fixation (IMF) yang dicapai

    dengan penempatan arch bars.

    Jika pasien memiliki gigi yang sedang atau baru erupsi setengahnya pada garis fraktur,

    maka harus dipertimbangkan apakah gigi tersebut harus dicabut untuk menghindari

    kecenderungan terjadinya infeksi lanjut atau gigi tersebut dapat dipertahankan. Pada

    umumnya ahli bedah akan cenderung mempertahankan daripada mencabutnya kecuali gigi

    tersebut mengalami fraktur, memiliki karies yang besar atau memiliki patologi periapikal.

    Fraktur kondilus yang tidak mengganggu oklusi biasanya dirawat secara konservatif,

    yaitu dengan soft dietdan pemeriksaan rutin. Perawatan dengan cara IMF selama2 minggu

    biasa digunakan jika fraktur mandibula menyebabkan terganggunya oklusi.

    b)

    Menunjukkan frekuensi fraktur di masing-masing regio tersebut

    Frekuensi terjadinya fraktur pada mandibula adalah :

    Prosesus alveolaris = 3,1%

    Simphisis dan Parasimphisis = 22%

    Body = 16%

    Angle = 24,5%

    Ramus = 1,7%

    Prosesus Kondilaris = 29,1%

  • 5/20/2018 Klasifikasi Fraktur Mandibula Dan Tanda Klinis

    3/10

    Prosesus Koronoid = 1,3%

    c) Berdasarkan ada tidaknya gigi (Menurut Kazanjian dan Converse)

    Klasifikasi berdasarkan gigi pasien penting diketahui karena akan menentukan jenis

    terapi yang akan kita ambil. Dengan adanya gigi, penyatuan fraktur dapat dilakukan

    dengan jalan pengikatan gigi dengan menggunakan kawat. Penjelasan gambar tentang

    klasifikasi fraktur di atas :

    Fraktur kelas 1 : gigi terdapat di 2 sisi fraktur, penanganan pada fraktur kelas 1 ini

    dapat melalui interdental wiring (memasang kawat pada gigi)

    Fraktur kelas 2 : gigi hanya terdapat di salah satu fraktur

    Fraktur kelas 3 : tidak terdapat gigi di kedua sisi fraktur, pada keadaan ini

    dilakukan melalui open reduction, kemudian dipasangkan plate and screw, atau

    bisa juga dengan cara intermaxillary fixation.

    d)

    Berdasarkan tipe/derajat keparahan fraktur mandibula:

    Fraktur Tertutup/Simple

  • 5/20/2018 Klasifikasi Fraktur Mandibula Dan Tanda Klinis

    4/10

    - Tidak ada hubungan denga lingkungan luar

    - Tidak terbuka/terelsponasi

    - Kulit tidak terkoyak

    - Tidak terdapat pergeseran fragmen

    - Tidak menonjol ke kulit

    Fraktur Tunggal/Terbuka

    -

    Hanya 1 garis fraktur : ramus, body, kondilus saja, dll

    Greenstick

    -

    Diskontinuitas tidak lengkap

    - Patah tidak utuh

    - Biasanya terjadi pada anak anak

    - Komponen tulangnya berbeda, masih banyak terdapat fibroblast dan

    kondroblas nya dibanding osteoblast

    - Tulangnya masih elastis

    Comminuted : fragmen fragmen kecil dapat berbentuk simple atau

    compound

    Compound

    - Pergeseran tulang besar

    - Fragmen tulang tembus keluar

    - Kulit sobek dan terkoyak

    - Trauma berat

    Pathologi : akibat kelainan. Contohnya, osteomyelitis rahang

    Kompleks : fraktur yang terdiri dari beberapa garis fraktur

    Multiple : biasanya fraktur ini tepat mengenai titik tengah dagu, yang

    mengakibatkan fraktur pada simpisis dan kedua kondilus

  • 5/20/2018 Klasifikasi Fraktur Mandibula Dan Tanda Klinis

    5/10

    Impacted : ujung fraktur tertekan ke dalam atau keluar

    e) Dengan melihat cara perawatan, maka pola fraktur mandibula dapat digolongkan

    menjadi:

    1. Fraktur Unilateral

    Fraktur ini biasanya hanya tunggal, tetapi kadang terjadi lebih dari satu fraktur

    yang dapat dijumpai pada satu sisi mandibula dan bila hal ini terjadi, sering

    didapatkan pemindahan fragmen secara nyata. Suatu fraktur korpus mandibula

    unilateral sering terjadi.

    2. Fraktur Bilateral

  • 5/20/2018 Klasifikasi Fraktur Mandibula Dan Tanda Klinis

    6/10

    Fraktur bilateral sering terjadi dari suatu kombinasi antara kecelakaan langsung

    dan tidak langsung. Fraktur ini umumnya akibat mekanisme yang menyangkut

    angulus dan bagian leher kondilar yang berlawanan atau daerah gigi kanius dan

    angulus yang berlawanan.

    3.

    Fraktur Multipel

    Gabungan yang sempurna dari kecelakaan langsungdan tidak langsung dapat

    menimbulkan terjadinya fraktur multipel. Pada umumnya fraktur ini terjadi karena

    trauma tepat mengenai titik tengah dagu yang mengakibatkan fraktur pada

    simpisis dan kedua kondilus.

    4. Fraktur Berkeping-keping (Comminuted)

    Fraktur ini hampir selalu diakibatkan oleh kecelakaan langsung yang cukup keras

    pada daerah fraktur, seperti pada kasus kecelakaan terkena peluru saat perang.

    Dalam sehari-hari, fraktur ini sering terjadi pada simfisis dan parasimfisis. Fraktur

    yang disebabkan oleh kontraksi muskulus yang berlebihan. Kadang fraktur pada

    prosesus koronoid terjadi karena adanya kontraksi refleks yang datang sekonyong-

    konyong mungkin juga menjadi penyebab terjadinya fraktur pada leherkondilar.

    Oikarinen dan Malstrom (1969), dalam serangkaian 600 fraktur mandibula

    menemukan 49,1% fraktur tunggal, 39,9% mempunyai dua fraktur, 9,4%

    mempunyai tiga fraktur, 1,2% mempunyai empat fraktur, dan 0,4% mempunyai

    lebih dari empat fraktur.

  • 5/20/2018 Klasifikasi Fraktur Mandibula Dan Tanda Klinis

    7/10

    4. Tanda-Tanda Klinis Fraktur Mandibula

    Sebagai dokter gigi yang berkompeten kita harus tahu dan memahami apa saja tanda-

    tanda dari fraktur mandibula untuk memudahkan proses diagnosa. Berikut adalah beberapa

    tanda dari adanya fraktur mandibula.

    4.1Perubahan oklusi

    Pasien dengan fraktur mandibula biasanya memiliki gangguan oklusi, sebagai klinisi

    kita bisa menanyakan pada pasien mengenai ada atau tidaknya kelainan yang dirasakan ketika

    mereka mengoklusikan gigi karena, perubahan oklusi dapat di anggap sebagai tanda

    diagnostik utama dari fraktur mandibula. Fraktur pada gigi, tulang alveolar, trauma TMJ serta

    otot pengunyahan bisa menyebabkan kelainan oklusi ini.

    Kelainan Oklusi Daerah yang diduga mengalami fraktur

    Kontak prematur gigi post.

    Openbite anterior

    Kondilus atau sudut mandibula (bilateral)

    Openbite posterior Prosesus alveolar anterior atau daerah

    parasymphyseal

    Posterior crossbite Kondilus dan midline symphyseal dengan

    miringnya segmen posterior dari mandibula

    Retrognatik Kondilus dan sudut mandibula

    Unilateral openbite Sudut ipsilateral dan parasymphyseal

    Prognatik Efusi TMJ

    4.2Anestesia, Parestesia atau Disestesia Bibir Bawah

  • 5/20/2018 Klasifikasi Fraktur Mandibula Dan Tanda Klinis

    8/10

    Hal ini berkaitan dengan gangguan pada nervus alveolar inferior dimana nervus ini

    melewati foramen mandibula. Jika bibir bawah mati rasa, mungkin saja terjadi fraktur pada

    daerah distal foramen mandibula.

    4.3

    Pergerakan Mandibula yang Abnormal

    Fraktur pada daerah mandibula bisa menimbulkan keabnormalan dari pergerakan

    mandibula secara signifikan. Keterbatasan pembukaan mulut dan trismus bisa menjadi tanda

    dari fraktur mandibula. Hal ini juga berkaitan dengan kerja otot-otot pengunyahan. Salah satu

    contoh sederhana adalah jika terjadi fraktur kondilus unilateral maka saat pembukaan mulut

    akan terjadi deviasi ke daerah yang terjadi fraktur, hal ini terjadi karena fungsi dari otot

    pterygoid pada sisi yang tidak terkait tetap ada sehingga terjadilah deviasi.

    Kelainan Pergerakan Mandibula Daerah yang Kemungkinan Mengalami

    Fraktur

    Ketidakmampuan membuka rahang Prosesus koroniod, ramus dan lengkung

    zigomatikum

    Ketidak mampuan menutup rahang Prosesus alveolaris, ramus, sudut atau

    symphysis

    Pergerakan lateral Kondilus (bilateral), ramus dengan

    displacementtulang

    4.4Perubahan Kontur Wajah dan Lengkung Mandibula

    Perubahan kontur wajah yang disebabkan karena fraktur mandibula bisa tersamarkan

    dengan adanya pembengkakan, namun kita tetap harus bisa membedakannya, apalagi bila

  • 5/20/2018 Klasifikasi Fraktur Mandibula Dan Tanda Klinis

    9/10

    sudah terlihat adanya ketidaksimetrisan pada bentuk wajah pasien dan adanya penyimbangan

    dari bentuk kurva mandibula (u-shaped).

    Perubahan pada wajah Daerah yang Kemungkinan Mengalami

    Fraktur

    Bagian lateral yang lebih datar Korpus, ramus, sudut mandibula

    Retruded chin Parasymphyseal (bilateral)

    Pemanjangan wajah Subkondilar (bilateral), sudut, korpus

    menyebabkan posisi mandibula lebih ke bawah

    4.5Laserasi, Hematoma, dan Echymosis

    Arah dan tipe fraktur bisa kita lihat dan perkirakan melalui laserasi yang terjadi

    namun untuk lebih tepatnya bisa dengan bantuan pemeriksaan radiografik. Ekimosis pada

    dasar mulut bisa mengindikasikan terjadinya trauma pada korpus mandibula dan symphyseal.

    4.6Hilangnya Gigi dan Krepitasi atau Palpasi

    Tenaga yang kuat bisa menyebabkan kehilangan gigi dan tidak menutup kemungkinan

    terjadinya fraktur pada tulang dibawahnya. Sebagai dokter gigi, kita harus melakukan palpasi

    pada bagian mandibula dengan menggunakan kedua tangan dengan posisi ibu jari pada gigi

    dan jari yang lain berada di batas bawah mandibula, namun dibutuhkan pemeriksaan

    radiofrafis untuk memastikan fraktur tersebut. Palpasi pada tepi-teepi mandibula mungkin

    bisa menunjukkan deformitas seperti tangga (step deformity) apabila edema dan hematoma

  • 5/20/2018 Klasifikasi Fraktur Mandibula Dan Tanda Klinis

    10/1

    tidak parah. Pemeriksaan ini sering menunjukkan terpisahnya gigi satu dengan yang lain dan

    terputusnya kontinuitas dataran oklusal yang mengalami fraktur.

    4.7Dolor, Tumor, Rubor, dan Color

    Adanya keempat tanda ini, merupakan tanda utama dari trauma , pada daerah mandibula

    meningkatkan kemungkinan adanya fraktur pada daerah tersebut.

    4.8Kesulitan atau ketidakmampuan untuk mengunyah

    Pemeriksaan radiologis juga diperlukan untuk memperkuat diagnosa, beberapa teknik

    foto yang bisa digunakan pada kasus fraktur mandibula ini antara lain, panoramik, lateral

    oblique, posteroanterior, occlusal view,periapikal view,reverse townes

    dan CT scan.

    Sumber

    Pedersen, Gordon W. 1996. Buku Ajar Praktis Bedah Mulut. Alih Bahasa Purwanto

    dan Basoeseno. Cetakan I. Jakarta: EGC.

    Fonseca. 2005. Oral and Maxillofacial Surgery3rd Ed. Missouri: Elsevier.