kkk dan hkk
DESCRIPTION
mat kuliahTRANSCRIPT
Nama: M. Addy Yulianto
Kelas : 6 TC
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(UU BPJS), secara tegas menyatakan bahwa BPJS yang dibentuk dengan UU BPJS adalah badan
hukum publik. BPJS yang dibentuk dengan UU BPJS adalah BPJS Kesehatan dan BPJS
Ketenagakerjaan.
Kedua BPJS tersebut pada dasarnya mengemban misi negara untuk memenuhi hak
konstitusional setiap orang atas jaminan sosial dengan menyelenggarakan program jaminan yang
bertujuan memberi kepastian perlindungan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
Penyelenggaraan jamianan sosial yang adekuat dan berkelanjutan merupakan salah satu pilar
Negara kesejahteraan, disamping pilar lainnya, yaitu pendidikan bagi semua, lapangan pekerjaan
yang terbuka luas dan pertumbuhan ekonomi yang stabil dan berkeadilan.
Mengingat pentingnya peranan BPJS dalam menyelenggarakan program jaminan sosial dengan
cakupan seluruh penduduk Indonesia, maka UU BPJS memberikan batasan fungsi, tugas dan
wewenang yang jelas kepada BPJS. Dengan demikian dapat diketahui secara pasti batas-batas
tanggung jawabnya dan sekaligus dapat dijadikan sarana untuk mengukur kinerja kedua BPJS
tersebut secara transparan.
Fungsi BPJS
UU BPJS menetukan bahwa BPJS Kesehatan berfungsi menyelenggarakan program
jaminan kesehatan. Jaminan Kesehatan menurut UU SJSN diselenggarakan secara nasional
berdasarkan prinsip asuransi sosial dan prinsip ekuitas, dengan tujuan menjamin agar peserta
memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan
dasar kesehatan.
BPJS Ketenagakerjaan menurut UU BPJS berfungsi menyelenggarakan 4 program, yaitu
program jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua, jaminan pensiun, dan jaminan kematian.
Menurut UU SJSN program jaminan kecelakaan kerja diselenggarakan secara nasional
berdasarkan prinsip asuransi sosial, dengan tujuan menjamin agar peserta memperoleh manfaat
pelayanan kesehatan dan santunan uang tunai apabila seorang pekerja mengalami kecelakaan
kerja atau menderita penyakit akibat kerja.
Selanjutnya program jaminan hari tua diselenggarakan secara nasional berdasarkan prinsip
asuransi sosial atau tabungan wajib, dengan tujuan untuk menjamin agar peserta menerima uang
tunai apabila memasuki masa pensiun, mengalami cacat total tetap, atau meninggal dunia.
Kemudian program jaminan pensiun diselenggarakan secara nasional berdasarkan prinsip
asuransi sosial atau tabungan wajib, untuk mempertahankan derajat kehidupan yang layak pada
saat peserta kehilangan atau berkurang penghasilannya karena memasuki usia pensiun atau
mengalami cacat total tetap.
Jaminan pensiun ini diselenggarakan berdasarkan manfaat pasti.
Nama: M. Addy Yulianto
Kelas : 6 TC
Sedangkan program jaminan kematian diselenggarakan secara nasional berdasarkan prinsip
asuransi sosial dengan tujuan untuk memberikan santuan kematian yang dibayarkan kepada ahli
waris peserta yang meninggal dunia.
Tugas BPJS
Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana tersebut diatas BPJS bertugas untuk:
a. Melakukan dan/atau menerima pendaftaran peserta;
b. Memungut dan mengumpulkan iuran dari peserta dan pemberi kerja;
c. Menerima bantuan iuran dari Pemerintah;
d. Mengelola Dana Jaminan Sosial untuk kepentingan peserta;
e. Mmengumpulkan dan mengelola data peserta program jaminan sosial;
f. Membayarkan manfaat dan/atau membiayai pelayanan kesehatan sesuai dengan
ketentuan program jaminan sosial; dan
g. Memberikan informasi mengenai penyelenggaraan program jaminan sosial kepada
peserta dan masyarakat.
Dengan kata lain tugas BPJS meliputi pendaftaran kepesertaan dan pengelolaan data
kepesertaan, pemungutan, pengumpulan iuran termasuk menerima bantuan iuran dari
Pemerintah, pengelolaan Dana jaminan Sosial, pembayaran manfaat dan/atau membiayai
pelayanan kesehatan dan tugas penyampaian informasi dalam rangka sosialisasi program
jaminan sosial dan keterbukaan informasi.
Tugas pendaftaran kepesertaan dapat dilakukan secara pasif dalam arti menerima pendaftaran
atau secara aktif dalam arti mendaftarkan peserta.
Wewenang BPJS
Dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana diamksud di atas BPJS berwenang:
a. Menagih pembayaran Iuran;
b. Menempatkan Dana Jaminan Sosial untuk investasi jangka pendek dan jangka panjang
dengan mempertimbangkan aspek likuiditas, solvabilitas, kehati-hatian, keamanan dana,
dan hasil yang memadai;
c. Melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas kepatuhan peserta dan pemberi kerja
dalam memanuhi kewajibannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
jaminan sosial nasional;
d. Membuat kesepakatan dengan fasilitas kesehatan mengenai besar pembayaran fasilitas
kesehatan yang mengacu pada standar tarif yang ditetapkan oleh Pemerintah;
e. Membuat atau menghentikan kontrak kerja dengan fasilitas kesehatan;
f. Mengenakan sanksi administratif kepada peserta atau pemberi kerja yang tidak
memenuhi kewajibannya;
Nama: M. Addy Yulianto
Kelas : 6 TC
g. Melaporkan pemberi kerja kepada instansi yang berwenang mengenai ketidakpatuhannya
dalam membayar iuran atau dalam memenuhi kewajiban lain sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan; dan
h. Melakukan kerjasama dengan pihak lain dalam rangka penyelenggaraan program jaminan
sosial.
Kewenangan menagih pembayaran Iuran dalam arti meminta pembayaran dalam hal terjadi
penunggakan, kemacetan, atau kekurangan pembayaran, kewenangan melakukan pengawasan
dan kewenangan mengenakan sanksi administratif yang diberikan kepada BPJS memperkuat
kedudukan BPJS sebagai badan hukum publik.
BPJS Kesehatan (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan)
BPJS Kesehatan (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan) merupakan Badan
Usaha Milik Negara yang ditugaskan khusus oleh pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan
pemeliharaan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia, terutama untuk Pegawai Negeri Sipil,
Penerima Pensiun PNS dan TNI/POLRI, Veteran, Perintis Kemerdekaan beserta keluarganya dan
Badan Usaha lainnya ataupun rakyat biasa.
BPJS Kesehatan bersama BPJS Ketenagakerjaan (dahulu bernama Jamsostek) merupakan
program pemerintah dalam kesatuan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diresmikan pada
tanggal 31 Desember 2013. Untuk BPJS Kesehatan mulai beroperasi sejak tanggal 1 Januari
2014, sedangkan BPJS Ketenagakerjaan mulai beroperasi sejak 1 Juli 2014.
Logo Jaminan Kesehatan Nasional
BPJS Kesehatan sebelumnya bernama Askes (Asuransi Kesehatan), yang dikelola oleh PT Askes
Indonesia (Persero), namun sesuai UU No. 24 Tahun 2011 tentang BPJS, PT. Askes Indonesia
berubah menjadi BPJS Kesehatan sejak tanggal 1 Januari 2014.
Sejarah singkat BPJS Kesehatan
1968 - Pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan yang secara jelas mengatur
pemeliharaan kesehatan bagi Pegawai Negeri dan Penerima Pensiun (PNS dan ABRI)
beserta anggota keluarganya berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 230 Tahun 1968.
Menteri Kesehatan membentuk Badan Khusus di lingkungan Departemen Kesehatan RI
yaitu Badan Penyelenggara Dana Pemeliharaan Kesehatan (BPDPK), dimana oleh
Menteri Kesehatan RI pada waktu itu (Prof. Dr. G.A. Siwabessy) dinyatakan sebagai
cikal-bakal Asuransi Kesehatan Nasional.
Nama: M. Addy Yulianto
Kelas : 6 TC
1984 - Untuk lebih meningkatkan program jaminan pemeliharaan kesehatan bagi peserta
dan agar dapat dikelola secara profesional, Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah
Nomor 22 Tahun 1984 tentang Pemeliharaan Kesehatan bagi Pegawai Negeri
Sipil,Penerima Pensiun (PNS, ABRI dan Pejabat Negara) beserta anggota keluarganya.
Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1984, status badan penyelenggara diubah
menjadi Perusahaan Umum Husada Bhakti.
1991 - Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1991, kepesertaan program
jaminan pemeliharaan kesehatan yang dikelola Perum Husada Bhakti ditambah dengan
Veteran dan Perintis Kemerdekaan beserta anggota keluarganya. Disamping itu,
perusahaan diijinkan memperluas jangkauan kepesertaannya ke badan usaha dan badan
lainnya sebagai peserta sukarela.
1992 - Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1992 status Perum diubah
menjadi Perusahaan Perseroan (PT Persero) dengan pertimbangan fleksibilitas
pengelolaan keuangan, kontribusi kepada Pemerintah dapat dinegosiasi untuk
kepentingan pelayanan kepada peserta dan manajemen lebih mandiri.
2005 - PT. Askes (Persero) diberi tugas oleh Pemerintah melalui Departemen Kesehatan
RI, sesuai Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1241/MENKES/SK/XI/2004 dan
Nomor 56/MENKES/SK/I/2005, sebagai Penyelenggara Program Jaminan Kesehatan
Masyarakat Miskin (PJKMM/ASKESKIN).
o Dasar Penyelenggaraan :
UUD 1945
UU No. 23/1992 tentang Kesehatan
UU No.40/2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1241/MENKES/SK/XI/2004 dan Nomor
56/MENKES/SK/I/2005,
o Prinsip Penyelenggaraan mengacu pada :
Diselenggarakan secara serentak di seluruh Indonesia dengan azas gotong royong
sehingga terjadi subsidi silang.
Mengacu pada prinsip asuransi kesehatan sosial.
Pelayanan kesehatan dengan prinsip managed care dilaksanakan secara terstruktur
dan berjenjang.
Program diselenggarakan dengan prinsip nirlaba.
Menjamin adanya protabilitas dan ekuitas dalam pelayanan kepada peserta.
Adanya akuntabilitas dan transparansi yang terjamin dengan mengutamakan prinsip
kehati-hatian, efisiensi dan efektifitas.
2014 - Mulai tanggal 1 Januari 2014, PT Askes Indonesia (Persero) berubah nama
menjadi BPJS Kesehatan sesuai dengan Undang-Undang no. 24 tahun 2011 tentang
BPJS.
Nama: M. Addy Yulianto
Kelas : 6 TC
JAMSOSTEK (Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) Menurut Kenneth Thomson, seorang tenaga ahli pada Sekretariat Jendral International
Security Association (ISSA), dalam kuliahnya pada Regional Trainning ISSA, seminar tanggal
16 dan 17 Juni 1980 di Jakarta, mengemukakan perumusan jaminan sosial sebagai berikut :
“Jaminan Sosial dapat diartikan sebagai perlindungan yang diberikan oleh masyarakat bagi
anggota-anggotanya untuk risiko-risiko atau peristiwa-peristiwa tertentu dengan tujuan, sejauh
mungkin, untuk menghindari terjadinya peristiwa-peristiwa tersebut yang dapat mengakibatkan
hilangnya atau turunnya sebagian besar penghasilan, dan untuk memberikan pelayanan medis
dan atau jaminan keuangan terhadap konsekuensi ekonomi dari terjadinya peristiwa tersebut,
serta jaminan untuk tunjangan keluarga dan anak”.
aminan Sosial Tenaga Kerja adalah upaya kebijaksanaan yang ditujukan kepada tenaga
kerja, terutama yang berada dilingkungan perusahaan dalam hal penyelenggaraan, perlindungan
dengan interaksi kerja yang saling menguntungkan kedua belah pihak (Tenaga kerja dan
pengusaha). Dalam kamus populer “Pekerjaan sosial” istilah jaminan sosial tersebut disebut
sebagai berikut :1[2]
“Jaminan Sosial adalah suatu program perlindungan yang diberikan oleh negara, masyarakat dan
organisasi sosial kepada seseorang/individu yang menghadapi kesukaran-kesukaran dalam
kehidupan dan penghidupannya, seperti penderita penyakit kronis, kecelakaan kerja dan
sebagainya”.
Sedangkan pengertian yang diberikan oleh Imam Soepomo SH : Jaminan Sosial adalah
pembayaran yang diterima oleh pihak buruh diluar kesalahanya tidak melakukan pekerjaan, jadi
menjamin kepastian pendapatan (income security) dalam hal buruh kehilangan upahnya karena
alasan diluar kehendaknya.2
Pengertian jaminan sosial tenaga kerja dinyatakan dalam Undang-undang No. 3 Tahun
1992, yaitu : Suatu perlindungan bagi tenaga kerja dalam bentuk santunan berupa uang sebagai
pengganti sebagian dari penghasilan yang hilang atau berkurang dan pelayanan sebagai akibat
peristiwa atau keadaan yang dialami oleh tenaga kerja berupa kecelakaan kerja, sakit, bersalin,
hari tua dan meninggal dunia.
Keberadaan jaminan sosial tenaga kerja sebagai upaya perlindungan hidup tenaga kerja
disuatu perusahaan besar manfaatnya, oleh karena itu sebagai langkah untuk menjamin hidup
1
2
Nama: M. Addy Yulianto
Kelas : 6 TC
tenaga kerja, perusahaan sangat perlu memasukkan tenaga kerjanya dalam program jaminan
sosial tenaga kerja yang dikelolah oleh PT. JAMSOSTEK.
Karena perusahaan yang memasukkan tenaga kerjanya dalam program Jamsostek adalah
perusahaan yang terletak bijaksana pemikiranya dan telah bertindak : 3[4]
1. Melindungi para buruhnya sedemikian rupa dalam menghadapi kecelakaan kerja yang
mungkin saja terjadi, baik karena adanya mutakhir, maupun karena penempatan tenaga kerja
pada proyek-proyek diluar daerah dalam rangka menunjang pembangunan.
2. Mendidik para buruhnya supaya berhemat/menabung yang dapat dinikmatinya apabila
sewaktu-waktu terjadi suatu kejadian yang harus dihadapi buruh beserta keluarganya.
3. Melindungi perusahaan dari kerusakan kemungkinan berjumlah sangat besar, karena
terjadinya musibah yang menimpa beberapa karyawan, dimana setiap kecelakaan atau
musibah sama sekali tidak diharapkan.
Dasar Hukum Jaminan Sosial Tenaga Kerja
UU No. 3 Tahun 1992 tentang JAMSOSTEK ini dikeluarkan berlandasarkan dasar-dasar
hukum.
a. Pasal 5 ayat (1), Pasal 20 ayat (1), dan Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945.
b. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1951 tentang pernyataan berlakunya undang-undang
pengawasan perburuhan tahun 1948 nomor 23 dari Republik Indonesia untuk seluruh
Indonesia (Lembaran Negara tahun 1951 Nomor 41).
c. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1969 tentang ketentuan-ketentuan pokok Mengenai tenaga
kerja (lembaran Negara Tahun 1969 nomor 55 : Tambahan lembaran negara nomor 2912).
d. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja (lembaran negara tahun
1970 nomor 1, tambahan lembaran negara nomor 2918).
e. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1981 tentang wajib lapor ketenagakerjaan di perusahaan
(Lembaran Negara tahun 1981 nomor 39, tambahan lembaran negara nomor 3201).
Upah Minimum Provinsi (UMP)
Pengertian Upah Minimum
3
Nama: M. Addy Yulianto
Kelas : 6 TC
Periksa Upah Minimum Indonesia. Tahu lebih banyak tentang tingkat upah minimum
saat ini. Dapatkan informasi lebih lanjut tentang upah minimum, jumlah angkatan kerja dan
serikat pekerja di Indonesia
Kita perlu mengkaji lebih dalam mengenai apa itu Upah Minimum, dasar dari penetapan Upah
Minimum dan siapa saja yang bertanggung jawab atas Upah Minimum. Kurangnya informasi
mengenai Upah Minimum sering memicu terjadinya salah paham atau permasalahan bagi para
pekerja.
1.1. Pengertian Upah Minimum
Upah Minimum adalah suatu standar minimum yang digunakan oleh para pengusaha atau pelaku
industri untuk memberikan upah kepada pekerja di dalam lingkungan usaha atau kerjanya.
Karena pemenuhan kebutuhan yang layak di setiap propinsi berbeda-beda, maka disebut Upah
Minimum Propinsi.
Menurut Permen no.1 Th. 1999 Pasal 1 ayat 1, Upah Minimum adalah upah bulanan terendah
yang terdiri dari upah pokok termasuk tunjangan tetap. Upah ini berlaku bagi mereka yang lajang
dan memiliki pengalaman kerja 0-1 tahun, berfungsi sebagai jaring pengaman, ditetapkan
melalui Keputusan Gubernur berdasarkan rekomendasi dari Dewan Pengupahan dan berlaku
selama 1 tahun berjalan.
Apabila kita merujuk ke Pasal 94 Undang-Undang (UU) no. 13 tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan, komponen upah terdiri dari upah pokok dan tunjangan tetap, maka besarnya
upah pokok sedikit-dikitnya 75 % dari jumlah upah pokok dan tunjangan tetap. Definisi
tunjangan tetap disini adalah tunjangan yang pembayarannya dilakukan secara teratur dan tidak
dikaitkan dengan kehadiran atau pencapaian prestasi kerja contohnya : tunjangan jabatan,
tunjangan komunikasi, tunjangan keluarga, tunjangan keahlian/profesi. Beda halnya dengan
tunjangan makan dan transportasi, tunjangan itu bersifat tidak tetap karena penghitungannya
berdasarkan kehadiran atau performa kerja.
Apa yang dimaksud dengan Upah Minimum Provinsi (UMP)?
Upah Minimum Propinsi (UMP) adalah Upah Minimum yang berlaku untuk seluruh
Kabupaten/Kota di satu Provinsi. Upah minimum ini di tetapkan setiap satu tahun sekali oleh
Gubernur berdasarkan rekomendasi Komisi Penelitian Pengupahan dan Jaminan Sosial Dewan
Ketenagakerjaan Daerah (sekarang Dewan Pengupahan Provinsi). Penetapan upah minimum
propinsi selambat-lambatnya 60 hari sebelum tanggal berlakunya upah minimum, yaitu tanggal 1
Januari
Apa yang dimaksud dengan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK)?
Upah Minimum Kabupaten/Kota adalah Upah Minimum yang berlaku di Daerah
Kabupaten/Kota. Penetapan Upah minimum kabupaten.kota dilakukan oleh Gubernur yang
penetapannya harus lebih besar dari upah minimum propinsi. Penetapan upah minimum ini
dilakukan setiap satu tahun sekali dan di tetapkan selambat-lambatnya 40 (empat puluh) hari
sebelum tanggal berlakunya upah minimum yaitu 1 Januari.
Nama: M. Addy Yulianto
Kelas : 6 TC
Apa yang dimaksud dengan Upah Minimum Sektoral?
Upah minimum sektoral dapat terdiri atas upah minimum sektoral propinsi (UMSP) dan upah
minimum sektoral kabupaten/kota (UMSK). Upah minimum sektoral propinsi adalah upah
minimum yang berlaku secara sektoral di seluruh kabupaten/kota di satu propinsi, sedang Upah
minimum sektoral Kabupaten/Kota (UMSK) adalah Upah Minimum yang berlaku secara
Sektoral di Daerah Kabupaten/Kota.
Upah minimum sektoral merupakan hasil perundingan dan kesepakatan antara asosiasi
perusahaan dan serikat pekerja/serikat buruh. Usulan upah minimum sektoral (hasil kesepakatan)
tersebut disampaikan kepada gubernur melalui Kepala Kantor wilayah Kementerian tenaga kerja
untuk ditetapkan sebagai upah minimum sektoral propinsi dan atau upah minimum sektoral
kabupaten.
1.2. Beberapa dasar pertimbangan dari penetapan upah minimum
● Sebagai jaring pengaman agar nilai upah tidak melorot dibawah kebutuhan hidup minimum.
● Sebagai wujud pelaksanaan Pancasila, UUD 45 dan GBHN secara nyata.
● Agar hasil pembangunan tidak hanya dinikmati oleh sebagian kecil masyarakat yang memiliki
kesempatan, tetapi perlu menjangkau sebagian terbesar masyarakat berpenghasilan rendah dan
keluarganya.
● Sebagai satu upaya pemerataan pendapatan dan proses penumbuhan kelas menengah
● Kepastian hukum bagi perlindungan atas hak – hak dasar Buruh dan keluarganya sebagai
warga negara Indonesia.
● Merupakan indikator perkembangan ekonomi Pendapatan Perkapita.
1. 3. Mekanisme Penetapan Upah
Peraturan pelaksana terkait upah minimum diatur dalam Permenakertrans No. 01 Tahun 1999
tentang Upah minimum, Kepmenakertrans No. 226/MEN/2000 tentang perubahan beberapa
pasal dalam Permenaketrans No 01 tahun 1999.
Penetapan upah minimum dilakukan di tingkat propinsi atau di tingkat kabupaten/kotamadya,
dimana Gubernur menetapkan besaran upah minimum propinsi (UMP) atau upah minimum
Kabupaten/Kotamadya (UMK), berdasarkan usulan dari Komisi Penelitian Pengupahan dan
Jaminan Sosial Dewan Ketenagakerjaan Daerah (sekarang Dewan Pengupahan Provinsi atau
Kab/Kota) dengan mempertimbangkan; kebutuhan hidup pekerja, indeks harga konsumen,
pertumbuhan ekonomi, kondisi pasar kerja dsbnya.
@
1. Home
2. Pengertian Upah Minimum
Pengertian Upah Minimum
Nama: M. Addy Yulianto
Kelas : 6 TC
Periksa Upah Minimum Indonesia. Tahu lebih banyak tentang tingkat upah minimum saat ini.
Dapatkan informasi lebih lanjut tentang upah minimum, jumlah angkatan kerja dan serikat
pekerja di Indonesia
Kita perlu mengkaji lebih dalam mengenai apa itu Upah Minimum, dasar dari penetapan Upah
Minimum dan siapa saja yang bertanggung jawab atas Upah Minimum. Kurangnya informasi
mengenai Upah Minimum sering memicu terjadinya salah paham atau permasalahan bagi para
pekerja.
1. 1. Pengertian Upah Minimum
Upah Minimum adalah suatu standar minimum yang digunakan oleh para pengusaha atau pelaku
industri untuk memberikan upah kepada pekerja di dalam lingkungan usaha atau kerjanya.
Karena pemenuhan kebutuhan yang layak di setiap propinsi berbeda-beda, maka disebut Upah
Minimum Propinsi.
Menurut Permen no.1 Th. 1999 Pasal 1 ayat 1, Upah Minimum adalah upah bulanan terendah
yang terdiri dari upah pokok termasuk tunjangan tetap. Upah ini berlaku bagi mereka yang lajang
dan memiliki pengalaman kerja 0-1 tahun, berfungsi sebagai jaring pengaman, ditetapkan
melalui Keputusan Gubernur berdasarkan rekomendasi dari Dewan Pengupahan dan berlaku
selama 1 tahun berjalan.
Apabila kita merujuk ke Pasal 94 Undang-Undang (UU) no. 13 tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan, komponen upah terdiri dari upah pokok dan tunjangan tetap, maka besarnya
upah pokok sedikit-dikitnya 75 % dari jumlah upah pokok dan tunjangan tetap. Definisi
tunjangan tetap disini adalah tunjangan yang pembayarannya dilakukan secara teratur dan tidak
dikaitkan dengan kehadiran atau pencapaian prestasi kerja contohnya : tunjangan jabatan,
tunjangan komunikasi, tunjangan keluarga, tunjangan keahlian/profesi. Beda halnya dengan
tunjangan makan dan transportasi, tunjangan itu bersifat tidak tetap karena penghitungannya
berdasarkan kehadiran atau performa kerja.
Apa yang dimaksud dengan Upah Minimum Provinsi (UMP)?
Upah Minimum Propinsi (UMP) adalah Upah Minimum yang berlaku untuk seluruh
Kabupaten/Kota di satu Provinsi. Upah minimum ini di tetapkan setiap satu tahun sekali oleh
Gubernur berdasarkan rekomendasi Komisi Penelitian Pengupahan dan Jaminan Sosial Dewan
Nama: M. Addy Yulianto
Kelas : 6 TC
Ketenagakerjaan Daerah (sekarang Dewan Pengupahan Provinsi). Penetapan upah minimum
propinsi selambat-lambatnya 60 hari sebelum tanggal berlakunya upah minimum, yaitu tanggal 1
Januari
Apa yang dimaksud dengan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK)?
Upah Minimum Kabupaten/Kota adalah Upah Minimum yang berlaku di Daerah
Kabupaten/Kota. Penetapan Upah minimum kabupaten.kota dilakukan oleh Gubernur yang
penetapannya harus lebih besar dari upah minimum propinsi. Penetapan upah minimum ini
dilakukan setiap satu tahun sekali dan di tetapkan selambat-lambatnya 40 (empat puluh) hari
sebelum tanggal berlakunya upah minimum yaitu 1 Januari.
Apa yang dimaksud dengan Upah Minimum Sektoral?
Upah minimum sektoral dapat terdiri atas upah minimum sektoral propinsi (UMSP) dan upah
minimum sektoral kabupaten/kota (UMSK). Upah minimum sektoral propinsi adalah upah
minimum yang berlaku secara sektoral di seluruh kabupaten/kota di satu propinsi, sedang Upah
minimum sektoral Kabupaten/Kota (UMSK) adalah Upah Minimum yang berlaku secara
Sektoral di Daerah Kabupaten/Kota.
Upah minimum sektoral merupakan hasil perundingan dan kesepakatan antara asosiasi
perusahaan dan serikat pekerja/serikat buruh. Usulan upah minimum sektoral (hasil kesepakatan)
tersebut disampaikan kepada gubernur melalui Kepala Kantor wilayah Kementerian tenaga kerja
untuk ditetapkan sebagai upah minimum sektoral propinsi dan atau upah minimum sektoral
kabupaten.
1. 2. Beberapa dasar pertimbangan dari penetapan upah minimum
● Sebagai jaring pengaman agar nilai upah tidak melorot dibawah kebutuhan hidup minimum.
● Sebagai wujud pelaksanaan Pancasila, UUD 45 dan GBHN secara nyata.
● Agar hasil pembangunan tidak hanya dinikmati oleh sebagian kecil masyarakat yang memiliki
kesempatan, tetapi perlu menjangkau sebagian terbesar masyarakat berpenghasilan rendah dan
keluarganya.
● Sebagai satu upaya pemerataan pendapatan dan proses penumbuhan kelas menengah
● Kepastian hukum bagi perlindungan atas hak – hak dasar Buruh dan keluarganya sebagai
warga negara Indonesia.
● Merupakan indikator perkembangan ekonomi Pendapatan Perkapita.
Nama: M. Addy Yulianto
Kelas : 6 TC
1.3. Mekanisme Penetapan Upah
Peraturan pelaksana terkait upah minimum diatur dalam Permenakertrans No. 01 Tahun
1999 tentang Upah minimum, Kepmenakertrans No. 226/MEN/2000 tentang perubahan
beberapa pasal dalam Permenaketrans No 01 tahun 1999.
Penetapan upah minimum dilakukan di tingkat propinsi atau di tingkat
kabupaten/kotamadya, dimana Gubernur menetapkan besaran upah minimum propinsi (UMP)
atau upah minimum Kabupaten/Kotamadya (UMK), berdasarkan usulan dari Komisi Penelitian
Pengupahan dan Jaminan Sosial Dewan Ketenagakerjaan Daerah (sekarang Dewan Pengupahan
Provinsi atau Kab/Kota) dengan mempertimbangkan; kebutuhan hidup pekerja, indeks harga
konsumen, pertumbuhan ekonomi, kondisi pasar kerja dsbnya.
Berikut adalah mekanikme penetapan upah minimum :
Usulan besaran upah minimum yang disampaikan oleh dewan pengupahan merupakan
hasil survey kebutuhan hidup seorang pekerja lajang. Dalam ketentuan yang terbaru
kebutuhan hidup seorang pekerja lajang diatur dalam Permenakertrans No, 13 Tahun
2012 tentang komponen dan pentahapan kebutuhan hidup layak, Dalam peraturan ini,
pemerintah menetapkan 7 Kelompok dan 60 komponen kebutuhan bagi buruh/pekerja
lajang yang menjadi dasar dalam melakukan survey harga dan menentukan besaran nilai
upah minimum.
Peninjauan terhadap besarnya Upah Minimum Propinsi dan Upah Minimum
Kabupaten/Kota diadakan 1 (satu) tahun sekali atau dengan kata lain upah minimum
berlaku selama 1 tahun.
Selain upah minimum sebagaimana tersebut tadi, Gubernur juga dapat menetapkan Upah
Minimum Sektoral Propinsi (UMS Propinsi) yang didasarkan pada Kesepakatan upah
antara organisasi perusahaan dengan serikat pekerja/serikat buruh. Sehingga Upah
Minimum dapat terdiri dari Upah Minimum Propinsi (UMP), Upah Minimum Sektoral
Propinsi (UMS Propinsi), Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) dan Upah Minimum
Sektoral Kabupaten/Kota(UMS Kabupaten/kota).
Sekalipun terdapat beberapa ketentuan upah minimum, namun upah minimum yang
berlaku bagi setiap buruh/pekerja dalam suatu wilayah pada suatu industri tertentu hanya
satu jenis upah minimum.
Pengusaha dilarang membayar upah lebih rendah dari upah minimum. Bagi pengusaha
yang tidak mampu membayar upah minimum dapat dilakukan penangguhan. Tata cara
penangguhan upah minimum diatur dalam Kepmenakertrans Nomor: Kep-231/Men/2003
Tentang Tata Cara Penangguhan Pelaksanaan Upah Minimum.
Permohonan penangguhan pelaksanaan upah minimum diajukan oleh pengusaha kepada
Gubernur melalui Instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan Provinsi
paling lambat 10 (sepuluh) hari sebelum tanggal berlakunya upah minimum. Permohonan
penangguhan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) didasarkan atas kesepakatan tertulis
antara pengusaha dengan pekerja/buruh atau serikat pekerja/serikat buruh yang tercatat.
Nama: M. Addy Yulianto
Kelas : 6 TC
Lebih jelasnya mengenai mekanisme penetapan Upah Minimum dapat dilihat dari tabel yang
disediakan dibawah ini :
1.4. Banyaknya angkatan kerja, perusahaan dan serikat buruh/pekerja di Indonesia.
Upah Minimum berlaku di 33 propinsi dan kurang lebih 340 kabupaten/kotamadya di
Indonesia. Berdasarkan data tahun 2008, terdapat 176.986 perusahaan sektor formal (punya
legalitas seperti PT,CV) tercatat memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), di tahun 2011
diperkirakan meningkat menjadi 197.000 yang tercatat.
Data Statistik yang dilansir BPS pada Februari 2012, menunjukan jumlah angkatan kerja
mencapai 120,4 juta jiwa bertambah sekitar 3,0 juta jiwa dibanding angkatan kerja pada Agustus
2011 sebesar 117,4 juta orang; dengan jumlah penduduk yang bekerja mencapai 112,8 juta jiwa
dan sisanya 4,6 juta jiwa merupakan jumlah pengangguran terbuka. Tingkat pengangguran di
Indonesia mencapai 6,32% mengalami penurunan dibanding tingkat pengangguran terbuka
Agustus 2011 sebesar 6,56%.
Keadaan ketenagakerjaan di Indonesia pada Februari 2012 menunjukkan adanya perbaikkan
yang digambarkan dengan adanya peningkatan jumlah angkatan kerja maupun jumlah penduduk
bekerja dan penurunan tingkat pengangguran. Kenaikkan penduduk yang bekerja dapat terlihat di
sektor perdagangan sekitar 780 ribu jiwa (3,36%), serta sektor keuangan sebesar 720 ribu
(34,95%). Sedangkan sektor-sektor yang mengalami penurunan adalah sektor pertanian 1,3 juta
jiwa (3,01%), dan sektor transportasi, pergudangan, dan komunikasi sebesar 380 ribu jiwa
(6,81%).
Berdasarkan data terakhir tahun 2008, tercatat 3.405.615 jumlah anggota Serikat Pekerja (yang
terdaftar, sesuai Kepmenaker No.16/ 2001 tentang Pencatatan Serikat Buruh/Pekerja). Sedang
bila melihat jumlah total anggota Serikat Pekerja terdapat 1.092.832 lagi anggota Serikat Pekerja
yang tidak terdaftar. Bila dilihat dari tingkat keanggotaan Serikat Pekerja, maka densitas serikat
di Indonesia hanya mencapai 5 - 10% dari jumlah pekerja.
1.5. Instansi yang bertanggung jawab memperbaiki Upah Minimum
Nama: M. Addy Yulianto
Kelas : 6 TC
Dewan Pengupahan bertanggung jawab melakukan kajian studi mengenai Upah
Minimum yang nantinya akan diserahkan kepada Gubernur, Walikota/Bupati masing-masing
daerah. Dewan Pengupahan sendiri terdiri dari 3 unsur, yaitu Pemerintah, Pengusaha dan Serikat
Pekerja.
Dewan Pengupahan Propinsi untuk upah minimum tingkat Propinsi. Dewan Pengupahan
Kabupaten/Kotamadya untuk tingkat Kabupaten/Kotamadya
1.6. Komponen Upah Minimum
Upah Minimum = Gaji Pokok + Tunjangan Tetap
Apakah Anda mengetahui apa saja yang termasuk dalam komponen upah? Dalam Undang-
Undang, ada 3 (tiga) komponen upah yaitu gaji pokok, tunjangan tetap dan tunjangan tidak tetap.
Lalu apa pengertian dari ketiga komponen upah tersebut?
Berikut adalah pengertian dari gaji pokok, tunjangan tetap dan tunjangan tidak tetap menurut
Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja No. SE-07/Men/1990 tentang Pengelompokan Upah dan
Pendapatan Non Upah :
a. Gaji Pokok
Gaji pokok adalah adalah imbalan dasar (basic salary) yang dibayarkan kepada pekerja menurut
tingkat atau jenis pekerjaan yang besarnya ditetapkan berdasarkan kesepakatan.
b. Tunjangan Tetap
Tunjangan tetap adalah pembayaran kepada pekerja yang dilakukan secara teratur dan tidak
dikaitkan dengan kehadiran pekerja atau pencapaian prestasi kerja tertentu (penjelasan pasal 94
UU No. 13/2003). Tunjangan tetap tersebut dibayarkan dalam satuan waktu yang sama dengan
pembayaran upah pokok, seperti tunjangan isteri dan/atau tunjangan anak, tunjangan perumahan,
tunjangan daerah tertentu.
c. Tunjangan Tidak Tetap
Tunjangan Tidak Tetap adalah pembayaran yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan
dengan pekerjaan yang diberikan secara tidak tetap dan dibayarkan menurut satuan waktu yang
tidak sama dengan waktu pembayaran upah pokok, seperti tunjangan transpor dan/atau tunjangan
makan yang didasarkan pada kehadiran.