kk kusta

40
Laporan Kunjungan Kasus Kusta di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Kronjo di Kecamatan Kronjo Kabupaten Tangerang Propinsi Banten periode 28-29 Januari 2011 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penyakit kusta adalah salah satu penyakit menular yang menimbulkan masalah yang sangat kompleks. Masalah yang dimaksud bukan hanya dari segi medis seperti cacat fisik tetapi juga meluas sampai masalah sosial dan ekonomi. (Ditjen PPM dan P, 2002) Penyakit kusta pada umumnya terdapat di negara- negara yang sedang berkembang sebagai akibat keterbatasan kemampuan negara itu dalam memberikan pelayanan yang memadai dalam bidang kesehatan, pendidikan, kesejahteraan sosial ekonomi pada masyarakat. Diperkirakan jumlah penderita baru kusta di dunia pada tahun 2005 adalah sekitar 296.499 jiwa, dari jumlah tersebut paling banyak terdapat di regional Asia Tenggara (201.635 jiwa), diikuti regional Afrika (42.814 jiwa), Amerika (41.780 jiwa), Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 1

Upload: widya-cahya

Post on 29-Jun-2015

508 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: KK Kusta

Laporan Kunjungan Kasus Kusta di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Kronjo di Kecamatan Kronjo Kabupaten Tangerang Propinsi Banten periode 28-29 Januari 2011

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Penyakit kusta adalah salah satu penyakit menular yang menimbulkan masalah yang

sangat kompleks. Masalah yang dimaksud bukan hanya dari segi medis seperti cacat fisik tetapi

juga meluas sampai masalah sosial dan ekonomi. (Ditjen PPM dan P, 2002)

Penyakit kusta pada umumnya terdapat di negara- negara yang sedang berkembang

sebagai akibat keterbatasan kemampuan negara itu dalam memberikan pelayanan yang memadai

dalam bidang kesehatan, pendidikan, kesejahteraan sosial ekonomi pada masyarakat.

Diperkirakan jumlah penderita baru kusta di dunia pada tahun 2005 adalah sekitar

296.499 jiwa, dari jumlah tersebut paling banyak terdapat di regional Asia Tenggara (201.635

jiwa), diikuti regional Afrika (42.814 jiwa), Amerika (41.780 jiwa), dan sisanya berada di

regional lain didunia. Di Indonesia ditemukan kasus baru kusta pada tahun 2005 sebanyak

19.695 jiwa. (Depkes RI, 2006)

Dalam 5 tahun terakhir (2000- 2005), situasi penyakit kusta di Indonesia tidak mengalami

perubahan, hal ini ditunjukkan pada tahun 2000, jumlah penderita terdaftar sebanyak 24.125 jiwa

dan jumlah penderita baru sebanyak 21.964 jiwa, tahun 2001 jumlah penderita terdaftar

sebanyak 17.712 jiwa dan jumlah penderita baru sebanyak 14.772 jiwa, tahun 2002 jumlah

penderita terdaftar sebanyak 19.855 jiwa dan jumlah penderita baru sebanyak 16.253 jiwa, tahun

2003 jumlah penderita terdaftar sebanyak 18.337 jiwa dan jumlah penderita baru sebanyak

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

1

Page 2: KK Kusta

Laporan Kunjungan Kasus Kusta di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Kronjo di Kecamatan Kronjo Kabupaten Tangerang Propinsi Banten periode 28-29 Januari 2011

15.913 jiwa, tahun 2004 jumlah penderita terdaftar sebanyak 19.666 jiwa dan penderita baru

sebanyak 16.572 jiwa, tahun 2005 jumlah penderita terdaftar sebanyak 21.537 jiwa dan penderita

baru sebanyak 19.995 jiwa. Dari data- data ini dapat disimpulkan bahwa penyakit kusta masih

menjadi masalah di Indonesia. (Depkes RI, 2006)

Di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Kronjo ditemukan 7 orang yang menderita

penyakit kusta, salah satunya Tn.S. Penulis memilih Tn. S sebagai pasien karena kurangnya

kepatuhan pasien dalam meminum obat MDT yang diberikan kepada pasien. (Puskesmas Kecamatan

Kronjo, 2010)

I.2 Perumusan Masalah

I.2.1. Pernyataan Masalah

Kurangnya kepatuhan minum obat secara teratur pada pasien Tn. S

I.2.2. Pertanyaan Masalah

Darimana pasien tertular penyakit tersebut

Bagaimana kondisi lingkungan tempat tinggal dan pengetahuan pasien tentang penyakit

yang dideritanya?

Bagaimana peran serta keluarga dalam menghadapi penyakit yang diderita pasien?

Apa alternatif jalan keluar dari masalah kesehatan yang dihadapi Tn. S?

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

2

Page 3: KK Kusta

Laporan Kunjungan Kasus Kusta di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Kronjo di Kecamatan Kronjo Kabupaten Tangerang Propinsi Banten periode 28-29 Januari 2011

I.3 Tujuan

I.3.1. Tujuan Umum

Tercapainya kesembuhan pada pasien dengan minum obat secara teratur serta tidak terjadi

komplikasi jangka panjang dari penyakit pasien.

I.3.2. Tujuan Khusus

Diketahuinya darimana pasien tertular penyakit tersebut

Diketahuinya kondisi lingkungan tempat tinggal serta pengetahuan pasien tentang

penyakit yang dideritanya.

Diketahuinya peran serta keluarga dalam menghadapi penyakit yang diderita pasien.

Dicari dan diusahakan alternatif jalan keluar dari masalah kesehatan yang dihadapi

Tn.S.

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

3

Page 4: KK Kusta

Laporan Kunjungan Kasus Kusta di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Kronjo di Kecamatan Kronjo Kabupaten Tangerang Propinsi Banten periode 28-29 Januari 2011

BAB II

DATA KLINIS

II.1. Identitas Pasien

Nama Pasien : Tn. S

Umur : 30 tahun

Suku Bangsa : Jawa

Agama : Islam

Status Perkawinan : Menikah

Pekerjaan : Nelayan

Pendidikan Terakhir : SD

Alamat : Pagedangan Ilir RT06/ RW 01, Kecamatan Kronjo, Tangerang

II.2. Anamnesa

Anamnesa dilakukan secara Autoanamnesa pada tanggal 28 dan 29 Januari 2011 di

Puskesmas Kecamatan Kronjo dan rumah pasien, ditambah dengan catatan medis.

II.2.1. Keluhan Utama

Bercak merah mati rasa di pipi, dada kiri, punggung, kaki kiri

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

4

Page 5: KK Kusta

Laporan Kunjungan Kasus Kusta di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Kronjo di Kecamatan Kronjo Kabupaten Tangerang Propinsi Banten periode 28-29 Januari 2011

II.2.2. Riwayat Perjalanan Penyakit

Sejak 1,5 tahun yang lalu, timbul beberapa bercak kemerahan di daerah punggung

awalnya bercak tidak menimbulkan keluhan sehingga dihiraukan oleh pasien, tetapi semakin

lama bercak semakin besar dan semakin banyak didaerah punggung, pipi kanan dan kiri, dada

dan daerah kaki pasien, bercak agak menebal, kulit didaerah bercak menjadi terasa tebal dan

mati rasa. Kemudian pasien memeriksakan diri ke Puskesmas Kecamatan Kronjo. Pasien

kemudian mendapat pengobatan paket kusta. Sekarang pasien sudah menjalani pengobatan

selama 1 tahun namun pasien sempat tidak mengambil obat selama 3 bulan yaitu pada bulan ke-4

sampai bulan ke-6 karena alasan pekerjaan.

Tidak ada anggota keluarga pasien yang menderita sakit seperti ini atau pernah menderita

penyakit kusta. Tetangga depan tempat tinggal pasien ada yang menderita kusta, dan baru

memulai pengobatan.

II.2.3. Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat penyakit jantung : disangkal

Riwayat darah tinggi : disangkal

Riwayat kencing manis : disangkal

Riwayat penyakit asma : disangkal

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

5

Page 6: KK Kusta

Laporan Kunjungan Kasus Kusta di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Kronjo di Kecamatan Kronjo Kabupaten Tangerang Propinsi Banten periode 28-29 Januari 2011

II.2.4. Riwayat Penyakit Keluarga

Riwayat penyakit jantung : disangkal

Riwayat darah tinggi : disangkal

Riwayat kencing manis : disangkal

Riwayat penyakit asma : disangkal

II.2.5. Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : baik, kesadaran compos mentis

Status gizi : cukup

Status generalis

Berat badan : 65 kg

Tinggi badan : 171 cm

Status gizi : gizi cukup

IMT : BB (kg)/ TB2 (m2)

(65)/ (1,71)2 = 22,9 kg/m2

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

6

Page 7: KK Kusta

Laporan Kunjungan Kasus Kusta di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Kronjo di Kecamatan Kronjo Kabupaten Tangerang Propinsi Banten periode 28-29 Januari 2011

Klasifikasi BMI menurut WHO (1998)

Underweight <18,5 kg/ m2

Normal 18,5- 24,9 kg/ m2

Overwight >25 kg/ m2

Pre Obese 25- 29,9 kg/m2

Obese I 30- 34,9 kg/ m2

Obese II 35- 39,9 kg/ m2

Obese III ≥40 kg/ m2

Tekanan darah: 120/ 70 mmHg

Nadi : 86 x/ menit

Pernafasan : 20 x/ menit

Suhu : 36,50C

Kepala : mesocephale, tidak teraba benjolan, rambut hitam, terdistribusi

merata, tidak mudah patah, tidak mudah dicabut

Mata : palpebra superior et inferior tidak edem, konjungtiva tidak anemis,

sklera tidak ikterik, kornea jernih, pupil bulat isokor, diameter 3

mm, refleks cahaya (+/+), Lagophtalmus (-)

Telinga : bentuk normal, tidak ada serumen, tidak ada sekret

Hidung : bentuk normal, tidak ada septum deviasi, tidak ada sekret

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

7

Page 8: KK Kusta

Laporan Kunjungan Kasus Kusta di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Kronjo di Kecamatan Kronjo Kabupaten Tangerang Propinsi Banten periode 28-29 Januari 2011

Mulut : bentuk normal, bibir tidak kering, tidak ada perioral sianosis, lidah

tidak kotor, faring tidak hiperemis, tonsil T1 – T1 tenang, letak

uvula di tengah

Gigi : karies (+), kalkulus (+)

Leher : trakea ditengah, kelenjar tiroid tidak teraba membesar, kelenjar

getah bening tidak teraba

Thorax

Paru-paru

- Inspeksi : Bentuk normal, simetris dalam diam dan pergerakan nafas

- Palpasi : Strem fremitus kanan dan kiri sama kuat

- Perkusi : Sonor, batas paru hepar ICS VI midclavicula line sinistra. Peranjakan

diafragma 2 jari

- Auskultasi : vesikuler, ronchi (-/-), wheezing (-/-)

Jantung

- Inspeksi : tidak tampak pulsasi ictus cordis

- Palpasi : pulsasi ictus cordis teraba 2 jari lateral ICS V MCL sinistra

- Perkusi : redup, batas atas ICS II kiri, batas kiri 2 jari lateral MCL sinistra,

batas kanan line sternalis kanan

- Auskultasi : bunyi jantung I dan II murni

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

8

Page 9: KK Kusta

Laporan Kunjungan Kasus Kusta di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Kronjo di Kecamatan Kronjo Kabupaten Tangerang Propinsi Banten periode 28-29 Januari 2011

Abdomen

Inspeksi : tampak datar.

Auskultasi : bising usus (+) normal

Palpasi : supel, hepar dan lien tidak teraba membesar, nyeri tekan (-)

Perkusi : timpani

Ekstremitas : superior et inferior tidak ada deformitas, tidak ada edema

Kulit : makula eritma ukuran plakat bentuk tidak teratur berbatas tegas di

punggung kiri dan kanan, dada kanan, dan dorsum pedis sinistra,

jumlah lebih lebih dari 5, permukaan kulit kering dan bersisik, terdapat

anestesi lebih dari 1 cabang saraf.

Status lokalis

- Facialis : Makula hiperpigmentasi dengan anestesi, berbatas tegas, permukaan

bersisik.

- Auricula : Cuping telinga menebal dan anestesi, permukaan bersisik, simetris

bilateral

- Pectoralis : Makula hiperpigmentasi dengan anestesi, permukaan bersisik,

berbatas tegas

- Skapula : Makula hiperpigmentasi dengan anestesi, permukaan bersisik,

berbatas tegas.

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

9

Page 10: KK Kusta

Laporan Kunjungan Kasus Kusta di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Kronjo di Kecamatan Kronjo Kabupaten Tangerang Propinsi Banten periode 28-29 Januari 2011

- Lumbalis : Makula hiperpigmentasi dengan anestesi, permukaan bersisik dan

berbatas tegas.

- Dorsum pedis sinistra : Makula hiperpigmentasi dengan anestesi, permukaan bersisik

dan berbatas tegas

II.2.6. Pemeriksaan Tambahan

Fungsi saraf tepi

- Sensorik : sensasi raba, sensasi nyeri dan sensasi suhu terganggu pada lesi.

- Motorik : lagophthalmus tidak ada, kekuatan otot sedang pada jari ke V, ibu jari,

pergelangan tangan, pergelangan kaki dan jari kaki.

- Otonom : kulit tampak kering, ekstremitas superior dan inferior tampak edema.

Pemeriksaan BTA : Belum dilakukan.

II.2.7. Diagnosa

Kusta/ Morbus Hansen tipe MB (multibasiler)

II.2.8. Terapi

Medikamentosa :

MDT : MB (Rifampisin, Lampren dan DDS) selama 12-18 bulan

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

10

Page 11: KK Kusta

Laporan Kunjungan Kasus Kusta di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Kronjo di Kecamatan Kronjo Kabupaten Tangerang Propinsi Banten periode 28-29 Januari 2011

Non medikamentosa :

- Menjelaskan kepada pasien bahwa penyaki ini bisa disembuhkan tetapi pengobatan akan

berlangsung lama antara 12-18 bulan, untuk itu pasien harus rajin mengambil obat di

uskesmas dan tidak boleh putus berobat.

- Jika dalam masa pengobatan tiba-tiba badan pasien menjadi demam, nyeri di seluruh tubuh,

disertai bercak-bercak kemerahan bertambah banyak maka harus segera berobat ke

pelayanan kesehatan.

- Menjelaskan kepada pasien penyakit ini dapat menyebabkan kecacatan karena gangguan

saraf, dan kecacatan tersebut dapat dicegah dengan cara :

kulit kaki dan tangan harus selalu dalam keadaan bersih dan dijaga kelembapannya

periksa kaki dan tangan secara teratur apakah terdapat nyeri, kemerahan atau luka. Bila

terdapat nyeri, kemerahan atau luka segera periksakan ke pelayanan kesehatan terdekat.

biasakan menggunakan alas kaki dan sarung tangan

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

11

Page 12: KK Kusta

Laporan Kunjungan Kasus Kusta di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Kronjo di Kecamatan Kronjo Kabupaten Tangerang Propinsi Banten periode 28-29 Januari 2011

BAB III

DATA KELUARGA DAN LINGKUNGAN

III.1. Struktur Keluarga

Pasien merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Kedua orang tua pasien masih hidup

tetapi tinggal terpisah dengan pasien. Pasien memiliki satu orang istri dan satu orang anak.

Tabel III.1. Daftar Anggota Keluarga

No Nama L/PUmur

(tahun)Pekerjaan

Pendidikan

Terakhir

Hubungan

KeluargaKeterangan

1. Tn. S L 30 Nelayan SD KK Sakit

2. Ny. S P 25 Dagang SMP Istri KK Sehat

3. An. S L 7 Pelajar SD Anak Sehat

III.2. Genogram Keluarga

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

12

m: ?

m: ?

b 12/9/2003

Page 13: KK Kusta

Laporan Kunjungan Kasus Kusta di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Kronjo di Kecamatan Kronjo Kabupaten Tangerang Propinsi Banten periode 28-29 Januari 2011

Keterangan

: laki- laki

: perempuan

: pasien

b : lahir

m : menikah

? : sudah dinyatakan tetapi pasien lupa

: member of household

III.3. Riwayat Perikehidupan

Riwayat pernikahan dan perceraian

Baik kepala keluarga maupun istrinya hanya pernah menikah sekali dan dikaruniai 1 orang

anak.

III.4. Riwayat Imunisasi

Tabel III.4 Riwayat Imunisasi

No. NamaJenis Imunisasi

BCG DPT Polio Campak Hepatitis B

1. Tn. S Tidak tahu Tidak tahu Tidak tahu Tidak tahu Tidak tahu

2. Ny. S Tidak tahu Tidak tahu Tidak tahu Tidak tahu Tidak tahu

3. S + + + + +

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

13

Page 14: KK Kusta

Laporan Kunjungan Kasus Kusta di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Kronjo di Kecamatan Kronjo Kabupaten Tangerang Propinsi Banten periode 28-29 Januari 2011

III.5. Status Sosial Ekonomi

Penghasilan keluarga berasal dari pasien yang bekerja sebagai nelayan dan istri pasien

yang bekerja sebagai pedagang. Pendapatan per bulan tidak menentu, rata- rata penghasilan per

bulan sekitar Rp 400.000,00 – Rp 700.000,00.

Perincian kebutuhan keluarga rata- rata dalam sebulan:

Biaya listrik dan air : Rp 150.000,00

Uang makan keluarga : Rp 350.000,00

Lain- lain : Rp 50.000,00

+

Rp. 550.000,00

Pengeluaran sebulan yang didapatkan dari kepala dan istrinya tidak menentu, karena gaji

setiap bulan tidak tetap tergantung dari hasil melaut dan biasanya habis untuk kebutuhan hidup

sehari- hari.

III.6. Pembiayaan Kesehatan

Pasien biasanya berobat di Puskesma Kecamatan Kronjo menggunakan biaya sendiri.

III.7. Pola Makan Sehari- hari

a. Kebiasaan makan

Sehari- hari pasien makan 3 kali, dengan lauk berupa tempe, tahu, telur, kadang-

kadang ayam. Sayur berupa kangkung, bayam, sawi, terong. Pasien mengaku tidak

mempunyai banyak variasi makanan dan jarang makan buah- buahan

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

14

Page 15: KK Kusta

Laporan Kunjungan Kasus Kusta di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Kronjo di Kecamatan Kronjo Kabupaten Tangerang Propinsi Banten periode 28-29 Januari 2011

Makan pagi : nasi 1 piring/ mie instan + lauk (kadang telur/ tempe/ tahu) +

airputih 1 gelas.

Makan siang : nasi 1 piring + lauk (telur/ tempe/ tahu kadang ayam) + sayur

(bayam, kangkung, sawi) + air putih 1 gelas.

Makan malam : nasi 1 piring + lauk (tahu/ tempe/ kadang telur) + sayur (bayam,

kangkung, sawi) + air putih 1 gelas.

Penilaian pola makanan keluarga: kurang dalam variasi dan keseimbangan gizi.

b. Kebiasaan minum

Sumber air minum pasien dari air kemasan isi ulang, pasien tidak memiliki sumber air

bersih dirumah.

c. Kebiasaan penggunaan air

Kebutuhan air untuk keperluan masak dibeli dari air PAM yang dijual keliling,

sedangkan air untuk keperluan mandi dan mencuci didapatkan dari sungai dibelakang

rumah pasien.

III.8. Data Lingkungan

III.8.1. Perumahan

a. Status rumah : milik sendiri

b. Lokasi rumah : terletak sekitar 400 meter dari jalan raya, jalan menuju rumah

dilewati oleh mobil, dan letak rumah pasien dengan tetangga

kanan- kiri berdekatan.

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

15

Page 16: KK Kusta

Laporan Kunjungan Kasus Kusta di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Kronjo di Kecamatan Kronjo Kabupaten Tangerang Propinsi Banten periode 28-29 Januari 2011

c. Kondisi bangunan :

Luas bangunan : 32 m2 (4m x 8m)

Luas tanah : 40 m2 (4m x 10m)

Jumlah ruangan : 4 ruangan, terdiri atas 1 ruang tamu merangkap ruang keluarga,

1 kamar tidur, 1 gudang, dan 1 dapur.

Dinding rumah : terbuat dari batu bata

Atap rumah : terbuat dari genteng

Langit- langit : terbuat dari triplek

Lantai rumah : sebagian keramik, sebagian lantai tanah

Jumlah orang dalam rumah : 3 orang

Jumlah keluarga dalam rumah : 1 keluarga

III.8.2. Alat Kesejahteraan Keluarga di Rumah

Di dalam rumah, didapatkan 1 buah TV, 1 buah DVD player, 2 lemari baju, 1 buah rak

piring, 1 buah jam dinding.

III.8.3. Ventilasi

Ventilasi rumah terdiri dari :

Insidentil :

o Pintu : 2m x 1m = 2m2 (1 bh1 x 2m2 = 2 m2)

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

16

Page 17: KK Kusta

Laporan Kunjungan Kasus Kusta di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Kronjo di Kecamatan Kronjo Kabupaten Tangerang Propinsi Banten periode 28-29 Januari 2011

o Jendela : 1m x 0,6m = 0,6m2 (3 bh3 x 0.6m2 = 1,8 m2)

Permanen

o Lubang angin: 0,3m x 0,6m = 0,18m2 (3 bh3 x 0,18m2= 0,54m2)

Total ventilasi : 2m2 + 1,8m2 + 0,54m2 = 4,34m2

4,34 m2

Persentase : ------------------- X 100% = 13,56 %32 m2

Karena ventilasi rumah yang ideal minimal 10% dari luas lantai rumah, maka ventilasi

rumah ini termasuk cukup.

III.8.4. Pencahayaan

Pencahayaan rumah kurang karena sinar matahari masuk hanya ke ruang tamu,

sedangkan kamar pasien tidak mendapatkan cahaya sinar matahari pada siang hari. Sedangkan

pada sore dan malam hari menggunakan penerangan listrik.

III.8.5. Air Bersih

Penggunaan air

Jenis air yang dipakai untuk masak menggunakan air PAM yang dibeli setiap hari dan

minum menggunakan air isi ulang. Mandi 1x sehari dikali.

Kebiasaan minum

± 3 liter air digunakan oleh seluruh anggota keluarga setiap harinya. Air isi ulang.

Penilaian air minum yang dipakai

Baik, kualitas air jernih, tidak berwarna, tidak berbau.

III.8.6. Pembuangan Tinja

Rumah pasien tidak mempunyai jamban sendiri, pasien buang air besar dan buang air

kecil di kali dekat rumah.

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

17

Page 18: KK Kusta

Laporan Kunjungan Kasus Kusta di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Kronjo di Kecamatan Kronjo Kabupaten Tangerang Propinsi Banten periode 28-29 Januari 2011

III.8.7. Kamar Mandi

Rumah pasien tidak memiliki kamar mandi, pasien dan keluarga pasien mandi di kali

dekat rumah.

III.8.8. Pembuangan Sampah

Sampah dikumpulkan dalam kantong plastik dan dibuang setiap hari di tempat

pembuangan sampah dekat tempat tinggal, selanjutnya sampah tersebut diangkut oleh

petugas dinas kebersihan. Air kotor bekas cucian langsung dibuang ke selokan yang ada

di depan rumah. Keadaan air selokan di belakang rumah tergenang.

III.8.9. Halaman Rumah

Halaman rumah pasien digunakan istri pasien untuk membuka warung, dan berjualan

makanan kecil.

III.8.10. Denah Rumah

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

18

3m

10m

2m2,5m 1,5m2m1,5m

Halaman

Ruang

Tamu

Kamar

Tidur

Gudang Dapur4m

Page 19: KK Kusta

Laporan Kunjungan Kasus Kusta di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Kronjo di Kecamatan Kronjo Kabupaten Tangerang Propinsi Banten periode 28-29 Januari 2011

III. 8.11. Denah Lokasi

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

19

Puskesmas Kecamatan

Kronjo

SD Negeri Lapa

ngan

Rumah Tn.S

Kantor Kecamatan Kronjo

Page 20: KK Kusta

Laporan Kunjungan Kasus Kusta di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Kronjo di Kecamatan Kronjo Kabupaten Tangerang Propinsi Banten periode 28-29 Januari 2011

BAB IV

RESUME DAN PERMASALAHAN

IV.1. Resume

Telah diperiksa seorang pasien laki- laki umur 30 tahun dengan keluhan utama timbul

bercak- bercak kemerahan pada punggung, wajah, dada kiri, dan di kaki kiri. Sejak 1,5 tahun

yang lalu, timbul beberapa bercak kemerahan di daerah punggung awalnya bercak tidak

menimbulkan keluhan sehingga dihiraukan oleh pasien, tetapi semakin lama bercak semakin

besar dan semakin banyak didaerah punggung, pipi kanan, wajah, dada dan daerah kaki pasien,

bercak agak menebal, kulit didaerah bercak menjadi terasa tebal dan mati rasa. Kemudian pasien

memeriksakan diri ke Puskesmas Kecamatan Kronjo. Pasien kemudian mendapat pengobatan

paket kusta. Sekarang pasien sudah menjalani pengobatan selama 1 tahun namun pasien sempat

tidak mengambil obat selama 3 bulan yaitu pada bulan ke-4 sampai bulan ke-6 karena alasan

pekerjaan.

Tidak ada anggota keluarga pasien yang menderita sakit seperti ini atau pernah menderita

penyakit kusta. Tetangga depan tempat tinggal pasien ada yang menderita kusta, dan baru

memulai pengobatan.

Dari pemeriksaan fisik didapatkan:

Keadaan umum : baik, kesadaran compos mentis

Status gizi : baik (IMT 22,9 kg/m2)

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

20

Page 21: KK Kusta

Laporan Kunjungan Kasus Kusta di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Kronjo di Kecamatan Kronjo Kabupaten Tangerang Propinsi Banten periode 28-29 Januari 2011

Tekanan darah : 120/ 70 mmHg

Nadi : 86 x/ menit

Pernafasan : 20 x/ menit

Suhu : 36,50C

Status generalis

Kepala : Tidak ada kelainan.

Mata : Tidak ada kelainan.

Telinga : Tidak ada kelainan.

Hidung : Tidak ada kelainan.

Mulut : Tidak ada kelainan.

Leher : Tidak ada kelainan.

Thorax : Tidak ada kelainan.

Abdomen : Tidak ada kelainan.

Ekstremitas : Tidak ada kelainan.

Status lokalis

- Facialis : Makula hiperpigmentasi dengan anestesi, berbatas tegas, permukaan

bersisik.

- Auricula : Cuping telinga menebal dan anestesi, permukaan bersisik, simetris

bilateral

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

21

Page 22: KK Kusta

Laporan Kunjungan Kasus Kusta di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Kronjo di Kecamatan Kronjo Kabupaten Tangerang Propinsi Banten periode 28-29 Januari 2011

- Pectoralis : Makula hiperpigmentasi dengan anestesi, permukaan bersisik,

berbatas tegas

- Skapula : Makula hiperpigmentasi dengan anestesi, permukaan bersisik,

berbatas tegas.

- Lumbalis : Makula hiperpigmentasi dengan anestesi, permukaan bersisik dan

berbatas tegas.

- Dorsum pedis sinistra : Makula hiperpigmentasi dengan anestesi, permukaan bersisik

dan berbatas tegas

Pemeriksaan tambahan

Fungsi saraf tepi

- Sensorik : sensasi raba, sensasi nyeri dan sensasi suhu terganggu pada lesi.

- Motorik : lagophthalmus tidak ada, kekuatan otot sedang pada jari ke V, ibu jari,

pergelangan tangan, pergelangan kaki dan jari kaki.

- Otonom : kulit tampak kering, ekstremitas superior dan inferior tampak edema.

Pemeriksaan BTA : Belum dilakukan.

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

22

Page 23: KK Kusta

Laporan Kunjungan Kasus Kusta di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Kronjo di Kecamatan Kronjo Kabupaten Tangerang Propinsi Banten periode 28-29 Januari 2011

IV.2. Permasalahan

IV.2.1. Masalah klinis:

IV.2.1.1. Farmakologis:

Pasien tidak patuh minum obat.

Pasien jarang kontrol ke puskesmas

IV.2.1.2. Non farmakologis:

kurangnya higienitas pada pasien

IV.2.2. Masalah Non klinis:

IV.2.2.1. Masalah pasien

Kurangnya pengetahuan pasien terhadap penyakit yang diderita.

IV.2.2.2. Masalah keluarga:

Kurangnya pengetahuan keluarga terhadap penyakit yang diderita pasien

Kurangnya dukungan keluarga terhadap pasien

Adanya faktor resiko penularan pada anggota keluarga dan orang-orang di lingkungan

sekitar tempat tinggal pasien.

IV.2.2.3. Masalah kesehatan lingkungan

Keadaan rumah agak sedikit lembab dan gelap karena sinar matahari yang masuk hanya

sedikit.

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

23

Page 24: KK Kusta

Laporan Kunjungan Kasus Kusta di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Kronjo di Kecamatan Kronjo Kabupaten Tangerang Propinsi Banten periode 28-29 Januari 2011

Ventilasi hanya terdapat terutama di bagian depan rumah, ventilasi insidentil sangat

jarang dibuka, oleh sebab itu pertukaran udara di dalam rumah kurang baik walaupun

secara perhitungan ventilasi yang ada mencukupi pertukaran udara.

Tidak terdapatnya sumber air bersih dan kamar mandi pada tempat tinggal pasien.

IV.3. Kerangka Masalah

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

24

Pasien tidak patuh minum

obat

Rendahnya tingkat pengetahuan tentang

kusta

Pasien tidak kontrol teratur

Penyakit kusta tidak sembuh

Sanitasi dan ventilasi buruk

Kurangnya dukungan keluarga

Sumber penularan

Page 25: KK Kusta

Laporan Kunjungan Kasus Kusta di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Kronjo di Kecamatan Kronjo Kabupaten Tangerang Propinsi Banten periode 28-29 Januari 2011

BAB V

ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

V.1. Alternatif Pemecahan Masalah klinis

V.1.1. Alternatif Pemecahan Masalah farmakologis

1. Memotivasi pasien agar sabar dan disiplin minum obat, karena pengobatannya memang

membutuhkan waktu yang lama sekitar 12-18 bulan.

2. Memotivasi pasien agar teratur kontrol ke Puskesmas

3. Memberitahukan pada pasien akibat yang akan terjadi jika pasien tidak teratur berobat,

yaitu penyakit menjadi sulit disembuhkan karena kuman menjadi kebal terhadap obat

(resisten terhadap obat) dan dapat terjadi kecacatan.

4. Memberikan penjelasan kepada pasien tentang efek samping obat-obat MDT.

5. Menganjurkan pemeriksaan laboratorium untuk melihat fungsi hati dan ginjal setiap 6-9

bulan sekali untuk mengetahui sedini mungkin timbulnya efek samping obat yang

berbahaya.

V.1.2. Alternatif Pemecahan Masalah Non Farmakologis:

Memberitahukan kepada pasien agar menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar

V.2 Alternatif Pemecahan Masalah Non Klinis

V.2.1 Alternatif Pemecahan Masalah Pasien

Memberi edukasi kepada pasien tentang penyakit yang diderita, resiko penularan serta

komplikasi yang mungkin terjadi.

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

25

Page 26: KK Kusta

Laporan Kunjungan Kasus Kusta di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Kronjo di Kecamatan Kronjo Kabupaten Tangerang Propinsi Banten periode 28-29 Januari 2011

V.2.2 Alternatif Pemecahan Masalah Keluarga

1. Memberi edukasi kepada keluarga pasien tentang penyakit pasien, serta resiko penularan yang

dapat terjadi

2. Meminta keluarga agar memberikan dukungan terhadap pasien baik dalam hal minum obat

maupun dukungan moril

V.2.3 Alternatif Pemecahan Masalah kesehatan lingkungan

1. Menganjurkan kepada pasien untuk sering membuka jendela agar pertukaran udara lebih baik

2. Memberitahukan kepada pasien unutk menggunakan air bersih

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

26

Page 27: KK Kusta

Laporan Kunjungan Kasus Kusta di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Kronjo di Kecamatan Kronjo Kabupaten Tangerang Propinsi Banten periode 28-29 Januari 2011

BAB VI

KESIMPULAN

V.1 Kesimpulan

Dari hasil pemeriksaan saat kunjungan rumah pada tanggal 28 dan 29 Januari 2011,

didapatkan pasien menderita Morbus Hansen tipe MB (multi basiler) dan sedang mendapat

pengobatan MDT. Pasien sudah minum obat selama 1 tahun namun pasien sempat tidak

mengambil obat selama 3 bulan yaitu pada bulan ke-4 sampai bulan ke-6 karena alasan

pekerjaan.

Keadaan rumah lembab dan gelap karena sinar matahari yang masuk hanya sedikit.

Ventilasi yang ada memenuhi syarat ventilasi ideal namun jarang dibuka sehingga pertukaran

udara di dalam rumah kurang baik. Dapur terlihat kotor karena jarang dibersihkan dan pasien

tidak memiliki kamar mandi sehingga pasien biasa mandi di kali. Keadaan ekonomi pasien

kurang dan status pendidikan rendah.

V.2 Saran

Saran yang dapat diberikan dan mungkin dapat dilaksanakan oleh pasien untuk

mengatasi masalah-masalah yang ada adalah sebagai berikut :

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

27

Page 28: KK Kusta

Laporan Kunjungan Kasus Kusta di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Kronjo di Kecamatan Kronjo Kabupaten Tangerang Propinsi Banten periode 28-29 Januari 2011

1. Menganjurkan kepada pasien agar teratur minum obat dan kontrol ke Puskesamas

2. Memberitahukan kepada pasien unutuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar

3. Memberi edukasi kepada pasien tentang penyakit yang diderita, resiko penularan serta

komplikasi yang mungkin terjadi.

4. Memberi edukasi kepada keluarga pasien tentang penyakit pasien, serta resiko penularan

yang dapat terjadi dan meminta kepada keluarga untuk tetap memberikan dukungan kepada

pasien baik dalam hal minum obat maupun dukungan moril.

5. Menganjurkan kepada pasien untuk menggunakan air bersih,

6. Menganjurkan kepada pasien untuk menggunakan alas kaki dan sarung tangan

7. Menganjurkan kepada pasien untuk sering membuka jendela agar pertukaran udara lebih

baik

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

28

Page 29: KK Kusta

Laporan Kunjungan Kasus Kusta di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Kronjo di Kecamatan Kronjo Kabupaten Tangerang Propinsi Banten periode 28-29 Januari 2011

DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. (2006). Buku Pedoman Nasional Pemberantasan Penyakit Kusta, cetakan XVIII,

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, Hal 5-14.

Ditjen PPM dan PL. (2002). Buku Pedoman Program P2 Kusta bagi Petugas Puskesmas,

Ditjen PPM dan PL, Jakarta, Hal 3.

Puskesmas Kecamatan Kronjo. (2010). Hasil Wawancara dengan Petugas Program Kusta,

Puskesmas Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

29