kista ateroma

12
Kista Ateroma Aditya Wicaksono Putra 102011372 C9 22 April 2013 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Alamat korespondensi: [email protected] Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Arjuna Utara No.6 Jakarta 11510 Pendahuluan Dalam kehidupan sehari-hari tentu seja kita dihadapkan oleh berbagai penyakit, salah satunya adalah kista, Kista merupakan suatu benjolan/tumor berisi cairan ataupun kumpulan darah yang umumnya berbentuk seperti buah bertangkai. Sebenarnya kista bisa terjadi di bagian tubuh mana pun, dari paru-paru hingga usus. Pada kasus ini seorang laki-laki berusia 35 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan benjolan pada leher bagian blakang, sejak 6 tahun yang lalu. Benjolan awalnya berukuran 1x1 cm, lalu semakin membesar, tidak ada

Upload: aditya-wicaksono-putra

Post on 01-Dec-2015

189 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kista Ateroma

Kista Ateroma

Aditya Wicaksono Putra

102011372

C9

22 April 2013

Fakultas Kedokteran

Universitas Kristen Krida Wacana

Alamat korespondensi:

[email protected]

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Arjuna Utara No.6 Jakarta 11510

Pendahuluan

Dalam kehidupan sehari-hari tentu seja kita dihadapkan oleh berbagai penyakit, salah

satunya adalah kista, Kista merupakan suatu benjolan/tumor berisi cairan ataupun kumpulan

darah yang umumnya berbentuk seperti buah bertangkai. Sebenarnya kista bisa terjadi di

bagian tubuh mana pun, dari paru-paru hingga usus. Pada kasus ini seorang laki-laki berusia

35 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan benjolan pada leher bagian blakang, sejak 6

tahun yang lalu. Benjolan awalnya berukuran 1x1 cm, lalu semakin membesar, tidak ada

keluhan nyeri, pada kasus lokasi, didapatkan benjolan dengan ukuran 3x2 cm pada region

colii posterior, konsistensi kenyal, melekat pada kulit, tidak dapat digerakan, berabatas tegas,

tidak ada nyeri tekan. Dalam kasus ini seseorang tersebut mengalami kista, 1

Pembahasan

Page 2: Kista Ateroma

Anamnesis

Anamnesis adalah wawancara terhadap pasien. Hal pertama yang perlu ditanyakan

kepada pasien adalah mengenai identitas pasien (tanyakan nama lengkap dan cocokkan

dengan tabel nama, tanyakan tanggal lahir atau umur, jenis kelamin, nama orang tua atau

suami atau istri atau penanggung jawab, pendidikan, pekerjaan, alamat, suku bangsa dan

agama) dan pastikan bahwa setiap rekam medis, catatan, hasil tes, dan sebagainya memang

milik pasien tersebut. Tahap berikutnya adalah anamnesis keluhan utama. Anamnesis keluhan

utama biasanya memberikan informasi terpenting untuk mencapai diagnosis banding, dan

memberikan wawasan vital mengenai gambaran keluhan yang menurut pasien paling penting.

Riwayat penyakit sekarang juga sangat penting untuk ditanyakan kepada pasien.

Riwayat penyakit sekarang merupakan cerita yang kronologis yang berkaitan dengan keadaan

kesehatan pasien sejak sebelum keluhan utama sampai pasien datang berobat. Anamnesis

selanjutnya mengenai riwayat penyakit dahulu, obat dan alergi. Anamnesis bagian ini

memberikan kita informasi mengenai semua masalah medis yang pernah timbul sebelumnya

dan terapi yang pernah diberikan terhadap pasien, obat apa yang sedang atau sudah

dikonsumsi pasien, apakah pasien alergi terhadap sesuatu, dan apakah pasien merokok

ataupun mengkonsumsi alkohol. Setelah itu, seorang dokter juga penting untuk menanyakan

riwayat pribadi pasien yang mencakup data-data sosial, ekonomi, pendidikan, dan kebiasaan.

Selain riwayat pribadi, riwayat keluarga dan sosial serta riwayat bepergian juga sangat

penting untuk ditanyakan kepada pasien. Anamnesis ini membuat kita mendapat informasi

mengenai penyakit apa saja yang pernah diderita oleh kerabat pasien, latar belakang pasien

serta pengaruh penyakit yang mereka derita terhadap hidup dan keluarga mereka.2

Pemeriksaan

Pemeriksaan kulit teridiri atas :

Inspeksi

Inspeksi dilakukan dengan bantuan kaca pembesar dengan ruangan yang terang agar

dapat melihat dengan jelas keadaan kulit pasien. anamnesis terarah biasanya ditanyakan pada

penderita bersamaan inspeksi untuk melengkapi data diagnostik. Hal-hal yang perlu

diperhatikan pada melakukan inspeksi yaitu :

Page 3: Kista Ateroma

1. Lokalisasi

2. Warna

3. Bentuk

4. Ukuran

5. Penyebaran

6. Batas

7. Efloresensi

Palpasi

Yang perlu dilakukan selanjutnya yaitu palpasi. Perhatikan adanya tanda-tanda radang

akut atau tidak (dolor, kalor, fungsiolesa) sedangkan rubor tumor dapat dilihat dari inspeksi.

Hal-hal lain yang perlu diperhatikan yaitu ada tidaknya indurasi, fluktuasi dan pembesaran

kelenjar getah bening.3

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan laboratorium tidak diperlukan, namun bila terjadi infeksi berulang atau tidak ada

respon antibiotik, pengkulturan dapat dilakukan.

Bila kista epidermal ditemukan pada daerah yang tidak biasa terkena, seperti payudara,

tulang, atau lokasi intracranial dapat dilakukan pencitraan dengan Ultrasonografi, Radiografi, CT

Scan atau MRI.

Fine-needle aspiration juga dapat dilakukan untuk mendiagnosis kista epidermal di payudara.

Pemeriksaan smears material yang diaspirasi dan diwarnai dengan Wright-Giemsa menunjukkan

keratinosit berinti dan material keratin bergelombang.

Diagnosis Banding

Kista Dermoid

Penyebabnya adalah salah penemempatan ektoderm embrional sepanjang garis fusi

pada lapisan embrional lainnya. Letak kista ini lebih dalam. Dapat melekat pada jaringanya

yang lebih dalam, seperti otot, tulang, dan tulang rawan. Kista terletak subkutan, tidak

melekat ke kulit. Lokasinya pada hidung, mulut, tangan sebelah ventral, branchial cleft

(daerah farings), dasar mulut, bagian alis mata bagian atas, bila terletak diatas alis mata harus

hati-hati, sebab dapat mencapai meningen (selaput di otak) menembus tengkorak.3

Page 4: Kista Ateroma

Dermoid merupakan suatu penyakit bawaan, sering timbul didaerah fusi embryonal

kulit, sulkus zygomaticus pada muka, pangkal hidungf, dan sudut mata lateral, pada abdomen

dapat terjadi pada ovarium, dan punggung.

Kista dermoid merupakan suatu kista teratoma jinak (choristoma) yang bersifat

kongenital dilapisi oleh keratinizing epidermis dengan struktur dermis di dalamnya, seperti

folikel rambut, kelenjar keringat dan kelenjar sebasea. Kista dermoid berisi cairan sebasea,

keratin, calcium dan kristal kolesterol. Sekitar 10-50% kista dermoid merupakan kista

dermoid orbital.

Pada suatu survei histopatologis dilaporkan terdapat 307 kasus tumor orbita, 35 %

merupakan kista dermoid. Selain itu, pada survei yang dilakukan oleh Shield terhadap 645

biopsi orbita pada semua usia, 24 % merupakan kista dermoid, dimana dari 250 anak di

bawah usia 18 tahun, 46 % merupakan kista dermoid. Studi yang dilakukan oleh lliff dan

Green juga menemukan bahwa dari 174 histopatologi tumor orbita, kista dermoid merupakan

kasus yang terbanyak. Pada studi tersebut, lebih dari 70 % kista dermoid orbita didiagnosis

sebelum usia 5 tahun.

Kista dermoid biasanya ditemukan pada beberapa tahun pertama kehidupan. Akan

tetapi, kista dermoid yang profunda dapat tidak terdiagnosis pada beberapa tahun pertama

kehidupan dan biasanya akan didiagnosis pertama kali pada usia dewasa.

Kista dermoid orbital paling banyak ditemui di aspek superolateral dengan sutura

frontozygomatic sebagai tempat perlengketannya dan jarang ditemukan pada daerah

superonasal. Kista dermoid ditemukan berupa massa seperti telur, berbentuk oval yang

membesar perlahan, teraba lunak, dan tidak nyeri. Namun bisa juga ditemukan kista dermoid

dengan pergeseran bola mata dan proptosis non-aksial atau massa yang batas posteriornya

kurang jelas yang biasanya ditemukan pada kista dermoid tipe profunda. Diagnosis pasti kista

dermoid dengan pemeriksaan histopatologi. Tatalaksana definitif dari kista dermoid ialah

ekstirpasi kista dengan mengangkat seluruh kista beserta kapsulnya.

Kista Epidermoid

Kista epidermoid dapat disebabkan oleh beberapa faktor: trauma berupa luka tusuk,

implantasi di bawah epidermis, sisa-sisa sel embrional, pasca suntikan subkutan.Lokasi kista

Page 5: Kista Ateroma

yaitu pada jaringan subkutan (bersifat unilokuler) di telapak kaki, telapak tangan, kulit kepala

(dapat melekat pada tulang).4

Diagnosis Kerja

Kista Ateroma

Ateroma adalah kista-retensi dari kelenjar minyak kulit (gl. Sebaseum) atau akibat

penutupan saluran pori rambut. Sesuai dengan etiologinya maka predileksinya di berbagai

tempat/bagian tubuh yang berambut, terutama di kepala, wajah, leher punggung dan daerah

genital. Jenis ini tampak sebagai tonjolan bulat, letaknya bisa superfisial dapat pula mencapai

subkutan. Konsistensinya lunak, kenyal. Tempat dimana saluran tertutup terdapat di pusat

atau di tengah benjolan tersebut. Ateromanya sendiri terdiri dari kapsula jaringan ikat padat,

membungkus isinya seperti bubur putih, mengandung banyak lemak. Cenderung untuk

mendapat infeksi. Dapat perforasi spontan dan nanahnya keluar. Mula-mula dapat sembuh

spontan, tetapi sering kali residif atau dapat terjadi fistula, karena sisa kapsula masih

bersekresi.5

Nama lainnya adalah kista retensi. Kista ini berasal dari jerawat (akne) yang

tersumbat muara kelenjarnya, dan berisi sel-sel atau debris epidermis dan kristal-kristal

kolesterol. Bila massa tumor dibelah, akan dijumpai massa putih dan berbau. Yang khas pada

kista ini adalah kadang kadang dapat dijumpai suatu bintik pada puncak penonjolan kista

pada kulit (pungta), yang merupakan muara kelenjar yang tersumbat.

Pada ateroma tempat asal muara saluran tampak sebagai lekukan atau titik hitam, hal

ini yang membedakan dengan tumor jaringan lunak lainya.4

Etiologi

Salah satu penyebab kista sebasea yaitu tersumbatnya kelenjar sebasea dimana

permukaan kulit (epidermis) terdiri dari lapisan sangat tipis yang melindungi sel-sel tubuh.

Kebanyakan kista epidermoid terbentuk ketika sel-sel permukaan terjadi pengelupasan

normal yang tidak normal. Paling sering, ini terjadi di daerah dimana terdapat folikel rambut

kecil dan kelenjar minyak yang lebih besar (kelenjar sebasea), seperti, leher, wajah atas, dan

pangkal paha.

Page 6: Kista Ateroma

Sel-sel epidermis membentuk dinding kista, dan kemudian mengeluarkan keratin

protein. Keratin adalah zat kuning kental yang kadang-kadang mengalir dari kista.

Epidemiologi

Tidak ada predileksi menurut ras, namum kista epidermal lebih banyak dialami oleh

individu dengan kulit gelap. Pada studi pasien Indian, 63% kista mengandung pigmen

melanin.

Kista epidermal lebih banyak dua kali ditemukan pada pasien pria dibanding dengan

pasien wanita. Kista epidermal dapat terjadi di usia kapanpun, namun banyak ditemukan

kasus pada decade ketiga sampai keempat. Kista epidermal kecil yang disebut dengan millia

umum ditemukan di neonatus.

Patofisiologi

Tejadi akibat proliferasi sel epidermal dalam ruang yang sirkumskrip pada dermis. Pada

analisis kista ini struktur dan pola lipidnya sama seperti pada sel epidermis. Kista mengekspresikan

sitokeratin 1 dan 10. Sumber dari epidermis ini hamper selalu dari infundibulum dari folikel rambut.

Inflamasi dimediasi oleh bagian berkeratin pada kista epdiermal. Pada penelitian, ekstrak

keratin ini bersifat kemotaktif untuk PMN.

Penilitian menyebutkan HPV (Human Papilloma Virus) dan paparan sinar UV berperan

dalam pembentukan kista epidermal.

Cara perubahan kista menjadi bersifat kanker belum diketahui secara pasti (walaupun jarang

sekali kista epidermal berkembang menjadi tumor ganas). Pada kista dengan karsinoma, hasil

imunohistokimia untuk HPV negatif, yang dapat disimpulkan HPV tidak mempengaruhi perubahan

menjadi Karsinoma sel skuamosa. Iritasi kronik dan trauma berulang pada batas epitel dari kista

berperan dalam transformasi keganasan, akan tetapi bagaimana hubungannya masih belum diketahui.

Gejala Klinis

Banyak ditemukan pada bagian tubuh yang banyak mengadung kelenjar keingat,

misalnya muka, kepala, punggung

Page 7: Kista Ateroma

Bentuk bulat/kubah, berbatas tegas, berdinding tipis, dapat digerakkan, melekat pada

kulit di atasnya.

Berisi cairan kental berwarna putih abu-abu, kadang disertai bau asam.

Jika terjadi peradangan, kista akan memerah dan nyeri

Permukaan kista lembut

Diameter 1-4 cm

Jika kista terinfeksi, maka akan berwarna merah terang

Kista ateroma biasanya memiliki sebuah lekukan atau bercak gelap di tengah-

tengahnya. Kista ini sebenarnya pembengkakan folikel rambut yang terisi denga substansi-

substansi yang berbau busuk, buruk dan pucat termasuk protein keratin, yang kadang-kadang

merembes keluar. Terkadang kista ateroma muncul pada wajah dan tubuh, namun jangan

khawatir sebab kista ini tidak berbahaya. Dengan ukuran bermacam-macam mulai dari 1

sampai 4 sentimeter, kista ateroma bisa bertambah besar atau menghilang dengan sendirinya.

Dan kista tersebut bisa terinfeksi/atau tumbuh begitu besar, lunak, dan meradang sehingga

harus dikeringkan atau diangkat.

Penatalaksanaan

Medika mentosa

1. topikal

a) benzoil peroksida

b) retinoid

c) sulfur dan astrigen

2. sistemik

a) antibiotic

b) siproteron asetat

c) 13-cis-asam retinoat (isotretinoit)

d) Steroid

Teknik Operasi

Page 8: Kista Ateroma

Pada ateroma tanpa-tanda radang, dilakukan ekstirpasi total dengan eksisi di daerah

bekas muara kelenjar, yang kulitnya tipis. Insisi dan drainase bila terdapat infeksi disertai

pembentukan abses. Ekstirpasi kista harus teangkat bersih dengan simpai (kapsu) –nya. Jika

tidak kemungkinan terjadi kekambuhan atau residif yang sangat besar. Ekstirpasi ulang

(interval) bila terdapat sisa ateroma.5

Pencegahan

Jangan memencet, menggaruk, atau menusuk benjolan

Jaga area bersih dengan mencuci benjolan dan sekitarnya menggunakan sabun

antibakteri

Terapkan lap yang sudah di celupkan ke air hangat pada benjolan selama 20 sampai

30 menit, lakukan 3 sampai 4 kali sehari

Menghindari paparan sinar matahari yang berlebihan dan menggunakan produk

perawatan kulit bebas

Prognosis

Baik, karena dapat sembuh dengan pengobatan seminimal mungkin.

Kesimpulan

Laki-laki tersebut mengalami kelainan berupa kista sebasea, pada bagian region

colii posterior yang berbenentuk bulat/kubah, berbatas tegas, berdinding tipis, dapat

digerakkan, melekat pada kulit di atasnya dan berisi cairan kental berwarna putih abu-abu,

kadang disertai bau asam. Jika terjadi peradangan, kista akan memerah dan nyeri

Daftar Pustaka

1. Bagian Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Morfologi dan

cara membuat diagnosis. Ed 6. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011.

H.36.

2. Gleadle J. At a glance anamnesis dan pemeriksaan fisik. Jakarta: Erlangga, 2007.h.11-

6.

3. Swartz M. Buku ajar diagnostik fisik. Jakarta; EGC, 2008.h.61-2.

4. Karakata S, Bachsinar B. Bedah minor. Jakarta: Hipokrates, 2005.h.127-9.

Page 9: Kista Ateroma

5. Klaue P. Bedah minor pegangan untuk unit rawat jalan. Jakarta; Hipokrates,

2007.h.90-1.