kisah malaikat penjaga laut dari kitab irsyadul ibad.pdf

2
 KISAH MALAIKAT PENJAGA LAUT dari Kitab Irsyadul Ibad  Dikisahkan dari Sayid Al- Huda bahwasanya Imam Syafi’i Rhm. memiliki sebuah kitab yang sudah tidak beredar sekarang ini, saat itu bahkan hendak dibuang ke laut. Di dalam kitab tersebut memuat cerita yang gharib (asing), yang jarang disebut oleh para Ulama mengenai hal ini. Pada saat cerita ini disebut di dengar oleh Imam Ahmad al-Hanbal (muridnya, dan didengar / dihadiri secara ruhaniyah oleh Gurunya Imam Malik Rhm dan Imam Hanafi Rhm. Ceritanya adalah tentang seorang Nasrani Paderi (demikian cerita ini didengar) yang  bertaubat dari agamanya (Nasrani). Diawali ketika ia diilhami tentang kebenaran ajar an Islam, sehingga membuatnya bimbang dan ingin berpindah menganut agama Islam. Kemudian ia melakukan thawaf mengelilingi Ka’bah tujuh kali. Setelah itu ia mengalami guncangan hebat, sehingga ia memutuskan untuk mengembara ke tempat kesunyian. Hingga ketika ia sa mpai di suatu tempat di pi nggir laut, ia menghentikan langkahnya. Saat itu waktu sudah gelap gulita. Tiba-tiba terdengarlah gemuruh suara seperti suara hewan. Suasana hatinya bercampur aduk, mulai dari gundah, was-was, takut kalau-kalau binatang buas menyergapnya. Akhirnya ia memutuskan naik ke sebuah pohon besar. Di sana ia tidak bisa tidur. Seketika suara gemuruh itu semakin jelas. Ia melihat di permukaan laut ada sebuah makhluk Allah bertubuh besar yang aneh menurut pandangannya. Kepalanya berwujud burung kasuari tapi berwajah seperti manusia (yang memiliki paruh), badannya seperti unta (memiliki  punuk), ekorny a seperti ekor ikan. Ia hanya muncul di permukaan laut saja. Si Nasrani melihatnya dari kejauhan berteriak, ‘Hai siapa itu?’ Malaikat terseb ut menegurnya, ‘Wahai manusia, mengapa engkau tidak mengucapkan salam kepadaku?’ Akhirnya si Nasrani pun mengikuti apa yang diperintahkannya. Saat ia turun dari pohon ia kaget melihat lebih dekat bentuk asli makhlauk itu, ia berniat untuk lari karena takut . Tapi ia ditegur oleh malaikat tersebut, ‘Wahai manusia, mengapa engkau lari dariku? Jika engkau lari niscaya engkau akan binasa’. Maka berhentilah Nasrani tadi. Makhluk tersebut memperkenalkan dirinya, bahwa ia adalah seorang malaikat yang Allah cipta untuk berdiam di atas pemukaan laut. Ia merupakan salah satu bala tentara Allah. Setiap hari ia melantunkan tasbih dari ia diciptakan hingga saat ia dipertemukan. Setelah ia diperintahkan untuk taat kepada seorang hamba Allah, yakni Nabi Khidhir As, maka ia menjadi bagian bala tentara Beliau As di lautan. Setelah mengalami peristiwa tersebut, bertambah mantaplah si Nasrani ini untuk berpindah keyakinan dari Nasrani menjadi seorang muslim. Dan ia meyakini bahwa apa yang dipegang selama ini (agamanya) adalah keliru, dan Islam lah yang benar menurutnya.  Nabi Khidir As. berkata: ‘Barang siapa yang melantunkan tasbih malaikat tersebut, maka  pahalanya seperti pahalah makhluk tersebut berdzikir dari awal hing ga akhir hayatnya’. 

Upload: kusnadi79

Post on 08-Oct-2015

244 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

  • KISAH MALAIKAT PENJAGA LAUT dari Kitab Irsyadul Ibad

    Dikisahkan dari Sayid Al-Huda bahwasanya Imam Syafii Rhm. memiliki sebuah kitab yang sudah tidak beredar sekarang ini, saat itu bahkan hendak dibuang ke laut. Di dalam kitab

    tersebut memuat cerita yang gharib (asing), yang jarang disebut oleh para Ulama mengenai

    hal ini. Pada saat cerita ini disebut di dengar oleh Imam Ahmad al-Hanbal (muridnya, dan

    didengar / dihadiri secara ruhaniyah oleh Gurunya Imam Malik Rhm dan Imam Hanafi Rhm.

    Ceritanya adalah tentang seorang Nasrani Paderi (demikian cerita ini didengar) yang

    bertaubat dari agamanya (Nasrani). Diawali ketika ia diilhami tentang kebenaran ajaran

    Islam, sehingga membuatnya bimbang dan ingin berpindah menganut agama Islam.

    Kemudian ia melakukan thawaf mengelilingi Kabah tujuh kali. Setelah itu ia mengalami guncangan hebat, sehingga ia memutuskan untuk mengembara ke tempat kesunyian.

    Hingga ketika ia sampai di suatu tempat di pinggir laut, ia menghentikan langkahnya. Saat itu

    waktu sudah gelap gulita. Tiba-tiba terdengarlah gemuruh suara seperti suara hewan. Suasana

    hatinya bercampur aduk, mulai dari gundah, was-was, takut kalau-kalau binatang buas

    menyergapnya. Akhirnya ia memutuskan naik ke sebuah pohon besar. Di sana ia tidak bisa

    tidur.

    Seketika suara gemuruh itu semakin jelas. Ia melihat di permukaan laut ada sebuah makhluk

    Allah bertubuh besar yang aneh menurut pandangannya. Kepalanya berwujud burung kasuari

    tapi berwajah seperti manusia (yang memiliki paruh), badannya seperti unta (memiliki

    punuk), ekornya seperti ekor ikan. Ia hanya muncul di permukaan laut saja.

    Si Nasrani melihatnya dari kejauhan berteriak, Hai siapa itu? Malaikat tersebut menegurnya, Wahai manusia, mengapa engkau tidak mengucapkan salam kepadaku? Akhirnya si Nasrani pun mengikuti apa yang diperintahkannya.

    Saat ia turun dari pohon ia kaget melihat lebih dekat bentuk asli makhlauk itu, ia berniat

    untuk lari karena takut. Tapi ia ditegur oleh malaikat tersebut, Wahai manusia, mengapa engkau lari dariku? Jika engkau lari niscaya engkau akan binasa. Maka berhentilah Nasrani tadi.

    Makhluk tersebut memperkenalkan dirinya, bahwa ia adalah seorang malaikat yang Allah

    cipta untuk berdiam di atas pemukaan laut. Ia merupakan salah satu bala tentara Allah. Setiap

    hari ia melantunkan tasbih dari ia diciptakan hingga saat ia dipertemukan. Setelah ia

    diperintahkan untuk taat kepada seorang hamba Allah, yakni Nabi Khidhir As, maka ia

    menjadi bagian bala tentara Beliau As di lautan.

    Setelah mengalami peristiwa tersebut, bertambah mantaplah si Nasrani ini untuk berpindah

    keyakinan dari Nasrani menjadi seorang muslim. Dan ia meyakini bahwa apa yang dipegang

    selama ini (agamanya) adalah keliru, dan Islam lah yang benar menurutnya.

    Nabi Khidir As. berkata: Barang siapa yang melantunkan tasbih malaikat tersebut, maka pahalanya seperti pahalah makhluk tersebut berdzikir dari awal hingga akhir hayatnya.