kiprah dakwah ustadz ahmad gozali...

87
KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUI MAJLIS TA’LIM MIFTAAHUSSA’ADAH DI KELURAHAN SETU TANGERANG SELATAN SKRIPSI Di ajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk memenuhi syarat-syarat mencapai gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) Oleh HASANUDIN NIM. 102051025593 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H/2010 M

Upload: dokhue

Post on 03-Mar-2019

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUI

MAJLIS TA’LIM MIFTAAHUSSA’ADAH DI KELURAHAN

SETU TANGERANG SELATAN

SKRIPSI

Di ajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk memenuhi

syarat-syarat mencapai gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh

HASANUDIN

NIM. 102051025593

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H/2010 M

Page 2: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUI

MAJLIS TA’LIM MIFTAAHUSSA’ADAH DI KELURAHAN

SETU TANGERANG SELATAN

SKRIPSI

Di ajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk memenuhi

syarat-syarat mencapai gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh

HASANUDIN

NIM. 102051025593

Di bawah bimbingan

Drs. Wahidin Saputra, MA

NIP. 19700903 199603 1 001

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H/2010 M

Page 3: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul: “Kiprah Dakwah Ustadz Ahmad Gozali Melalui Majlis

Ta’lim Miftaahussa’adah di Kelurahan Setu Tangerang Selatan” telah diujikan

dalam Sidang Munaqosah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal: 23 Agustus 2010.

Skripsi ini sudah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

strata satu S 1 (S.Kom.I) pada Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

Jakarta, 23 Agustus 2010

Sidang Munaqosah

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Drs. Jumroni, M.Si Umi Musyarrofah, MA

NIP. 19630515 199203 1 006 NIP. 19710816 199703 2002

Anggota

Penguji I Penguji II

Drs. H. Sunandar, MA Dra. Armawati Arbi, M.Si

NIP. 19620626 199403 1 002 NIP. 19650207 199103 2002

Pembimbing

Drs. Wahidin Saputra, MA

NIP. 19700903 199603 1 001

Page 4: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya, yang diajukan untuk memenuhi

syarat salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata Satu (S1) di Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang digunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan asli karya saya atau

merupakan tiruan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi

yang berlaku di UIN Syarif Hidayatulla Jakarta.

Jakarta, 30 Juli 2010

Hasanudin

Page 5: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

ABSTRAK

HASANUDIN

Kiprah Dakwah Ustadz Ahmad Gozali Melalui Majlis Ta’lim Miftaahussa’adah

Kelurahan Setu Tangerang selatan

Kiprah adalah sebuah kegiatan atau melakukan aktivitas. Sedangkan dakwah

usaha untuk mengajak orang lain untuk menuju kebaiakan, dan mengajak manusia

agar melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar. Maka ketika seorang berkiprah akan

menghasilkan sesuatu dari sebuah kegiatan dan aktivitas tersebut.

Dakwah tidak hanya melalui ceramah atau suatu pengajian tapi dakwah juga dapat

dilakukan dengan cara mempelajari sebuah keterampilan yang tentunya keterampilan

tersebut dapat menghasilkan suatu yang bermanfaat, sebagai seorang da’i harus

mempunyai strategi yang baik agar dapat mencapai suatu yang maksimal.

Kiprah dakwah yang dilakukan seorang da’i haruslah sesuai dengan para mad’u yang

dia hadapi. Tentunya harus menyampaikan sebuah materi yang lebih terarah yang

berguna bagi kehidupan sehari-hari. Yang tentunya dengan metode dan media yang

sangat sesuai dan mendukung atas kegiatan dakwahnya.

Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana kiprah dakwah Ustadz Ahmad Gozali?

Materi, metode dan media apa saja yang disampaikan dalam kegiatan dakwahnya?

Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis yaitu kegiatan

penelitian yang pencarian faktanya dilakukan dengan mengembangkan teori-teori

yang ada serta melakukan pengamatan langsung di lapangan mengenai subjek yang

akan diteliti dengan pendekatan kualitatif dengan cara observasi dan wawancara.

Dalam kiprah dakwahnya Ustadz Ahmad Gozali berusaha agar dalam kegiatan

dakwahnya itu dapat merubah para mad’unya khususnya dalam masalah ibadah,

keagamaannya dan akhlaknya agar lebih baik lagi oleh karena itu Ustadz Ahmad

Gozali selalu menyampaikan materi tentang ilmu Fiqih yang tentunya menyampaikan

ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu tauhid

menerangkan tentang keimana agar mad’unya lebih meyakini akan keesaan Allah

SWT, dan ilmu akhlak yaitu membina masyarakat agar senantiasa berprilaku baik

sesuai yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Dan tentunya melalui metode yang

sesuai dan media yang mendukung atas penyampaian dakwahnya.

Page 6: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Alhamdulillah, puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Ilahi Rabbi

yang telah menganugerahkan berjuta rahmat dan kasihnya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsa ini.

Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah Muhammad

SAW, yang dengan pengorbanan dan ketulusan hatinya membantu membukakan

jalan pengetahuan bagi umat manusia.

Skripsi ini penulis persembahkan khusus kepada ayahanda tercinta Bapak Sanusi

(alm) dan ibunda tercinta Ibu Nanih, karena hanya atas do’a, cinta kasih dan

kesabaran yang selalu beliau tanamkan kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini .

Selanjutnya dengan selesainya skripsi ini, penulis ucapakan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu, terutama sekali penulis

sampaikan terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FIDKOM) Dr. H. Arief

Subhan, MA., Pudek I Drs. Wahidin Saputra, MA., Pudek II Drs. H. Mahmud

Jalal, MA.,dan Pudek III Drs. Stidy Rijal LK, MA. Yang telah memberikan

kesempatan kepada penulis untuk mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh

dalam bentuk karya tulis ini, semoga Allah memberikan balasan yang setimpal.

Page 7: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

2. Kepada Bapak Jumroni, M.Si, sebagai Ketua Jurusan dan Ibu Umi Musyarafah,

MA, sebagai Sekretaris jurusan, penulis ucapkan banyak-banyak terima kasih

karena telah banyak membantu penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan

studi dan skripsi ini.

3. Drs. Wahidin Saputra, MA, dosen pembimbing yang telah berkenan

mencurahkan perhatian dan meluangkan waktunya untuk memberikan

pengarahan dan petunjuk yang sangat berharga bagi penulis, sehingga penulis

dapat menyelesaikan dan skripsi ini.

4. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang selalu

mendukung laju dan gerak penulis dalam dunia perkuliahan dan seluruh staf

akademik dan administrasi yang telah memberikan pelayanan kepada penulis

selam studi.

5. Pimpinan dan segenap staf perputakaan Dakwah dan Komunikasi serta

perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Kepada Bapak Ustadz Ahmad Gozali penulis ucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya atas segala bantuan pemikirannya dan meluangkan waktu bagi

penulis dalam masa penelitian.

7. Kepada Bapak Muhammad Tasikun penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya atas segala bantuannya sehingga penulis mendapat segala macam

informasi tentang Majlis Ta’lim Miftaahussa’adah sampai selesainya penelitian

ini.

Page 8: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

8. Kepada istriku tercinta Sri Muliawati dan anakku tersayang Nadim Muhammad

Syafiq Al-Fathin, ku curahkan rasa terima kasihku, karena dengan dukungan dan

do’a yang tulus yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini.

9. Kepada kakakku Suryanih, Sumyati, Dede Supriyadi, Juju Junaedi dan

keponakanku tercinta Jidan, Via, Ihsan. Yang selalu memberikan motivasi

kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dan dan skripsi ini.

10. Kepada sahabatku Ical, Joko, Ucuy, Daru, Dian, Istianah dan teman-teman TF

SPJ. Penulis ucapkan terima kasih karena telah memberikan dukungan dan

motivasi kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dan dan

skripsi ini.

Page 9: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................................i

ABSTRAK ...................................................................................................................ii

KATA PENGANTAR ...............................................................................................iii

DAFTAR ISI ..............................................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................................1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ...............................................................9

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................................................10

D. Metodologi Penelitian .....................................................................................11

E. Tinjauan Pustaka .............................................................................................12

F. Sistematika Penulisan .....................................................................................13

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian Kiprah Dakwah .............................................................................15

B. Dakwah dan Ruang Lingkupnya ....................................................................16

1. Pengertian Dakwah ...................................................................................16

2. Unsur-unsur Dakwah ................................................................................19

3. Bentuk-bentuk Dakwah ............................................................................30

C. Majlis Ta’lim

1. Pengertian Majlis Ta’lim ..........................................................................33

2. Fungsi Majlis Ta’lim ................................................................................35

Page 10: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

3. Jenis-jenis Majlis Ta’lim ..........................................................................36

BAB III BIOGRAFI USTADZ AHMAD GOZALI DAN PROFIL MAJLIS

TA’LIM MIFTAAHUSSA’ADAH

A. Biografi Ustadz Ahmad Gozali ......................................................................40

B. Aktivitas Dakwah Ustadz Ahmad Gozali .......................................................46

C. Profil Majlis Ta’lim Miftaahussa’adah ...........................................................50

BAB IV ANALISIS KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI

A. Kiprah Dakwah Ustadz Ahmad Gozali ..........................................................54

B. Materi, Metode dan Media Dakwah Ustadz Ahmad Gozali ...........................56

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .....................................................................................................60

B. Saran-saran .....................................................................................................61

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................63

LAMPIRAN

Page 11: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia adalah makhluk yang sangat mulia di sisi Allah SWT. Oleh karena itu

manusia diutus Allah menjadi khalifah di muka bumi ini, yang mempunyai kewajiban

untuk menyampaikan kebenaran dan berakhlakul karimah agar mencapai tujuan yang

hakiki.

Dakwah adalah usaha meyakinkan kebenaran kepada orang lain. Orang yang di

dakwahi, pesan dakwah yang tidak difahami tak lebih maknanya dari bunyi-bunyian.

Jika dakwahnya berupa informasi maka ia dapat memperoleh pengertian, tetapi jika

seruan dakwahnya merupakan panggilan jiwa, maka ia harus keluar dari jiwa. Islam

adalah agama yang rahmatan lil‟alamin maksudnya, agama yang membawa

kedamaian dan ketentraman di bumi. Karenanya Islam harus ditampilkan semenarik

mungkin agar umat lain beranggapan dan memandang bahwa kehadiran Islam bukan

sebagai ancaman bagi eksistensi mereka, melainkan pembawa kedamaian dan

ketentraman dalam kehidupan mereka sekaligus pengantar menuju kebahagiaan dunia

dan akhirat.1 Karena itulah manusia diciptakan oleh Allah untuk menjadikan khalifah

di muka bumi ini untuk dapat menyampaikan ajaran-ajaran Islam serta pembawa

kebaikan.

1 Munzier Suparta dan Harjani Hefni, Metode Dakwah, (Jakarta: Prenada Media, 2006), Cet

ke-2, h. 5

1

Page 12: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

2

Agama Islam merupakan agama yang terkandung di dalam setiap ajarannya, pesan

dan makna dakwah. Selanjutnya, agama Islam juga merupakan agama risalah untuk

umat manusia sedangkan umat Islam adalah umat yang mendukung amanah untuk

melanjutkan risalah dengan dakwah, baik sebagai umat ataupun selaku perorangan, di

manapun mereka berada menurut kemampuan masing-masing.

Agama Islam adalah agama pamungkas atau agama terakhir yang berlaku di mana

saja dan kapan saja, berarti keyakinan agama Islam itu dapat memberikan pedoman

dasar, memberikan bimbingan dan memberikan pemecahan-pemecahan masalah

prinsip yang dihadapi oleh umat manusia sepanjang masa atau zaman. Islam adalah

agama dakwah, yaitu agama yang menugaskan setiap muslim untuk menyebarkan

serta mensyiarkan Islam kepada seluruh umat manusia agar selamat di dunia dan

akhirat. Berdakwah adalah tugas muslim untuk memberikan nasihat-nasihat atau

fatwa-fatwa yang baik, untuk menghindarkan manusia dari perbuatan yang munkar.

Dakwah merupakan aktivitas yang mulia, ia menjadi kewajiban bagi setiap

muslim. Dengan tujuan untuk memberikan informasi tentang Islam dan mengajak

orang lain agar bersedia melakukan tindakan-tindakan yang mencerminkan nilai-nilai

Islam itu sendiri. Dakwahpun sering di lakukan dengan cara bil-lisan yang lebih

banyak mendiskusikan pada penekanan informatif persuasive dan dakwah bil-hal

yang lebih menekankan terhadap persoalan yang bersifat praktis yang mampu

Page 13: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

3

merangsang mad‟unya dengan cepat melakukan perubahan dalam kegiatan sehari-

hari.2

Dakwah dalam arti amar ma‟ruf nahi munkar adalah syarat mutlak bagi

kesempurnaan dan keselamatan hidup masyarakat, ini adalah kewajiban bagi

pembawa fitrah manusia sebagai makhluk sosial dan kewajiban yang ditegaskan oleh

risalah, kitabullah dan sunnah rasul.3 Dan dakwah Islamiah adalah perjuangan besar

dan berat, karena merupakan pembangunan umat dalam seluruh bidang dan lapangan

kehidupan. Karenanya dalam pelaksanaannya dakwah memerlukan berbagai bahan

dan persiapan yang cukup banyak sebagai wasilah dan dapat mengantarkan

perjuangan umat kepada tujuannya.4

Pada hakikatnya dakwah merupakan aktualisasi iman (teologis) yang di

mafestasikan dalam suatu system kegiatan manusia beriman dalam bidang

kemasyarakatan yang dilaksanakan secara teratur untuk mempengaruhi cara merasa,

berfikir, bersikap dan bertindak.5 eksistensi dakwah senantiasa bersentuhan dan

bergelut dengan realitas yang mengitarinya. Dalam pandangan sejarah, pergumulan

dakwah dengan realitas sosio-kultural menjumpai dua kemungkinan.

Pertama, dakwah mampu memberikan output (hasil, pengaruh) terhadap

lingkungan dalam arti memberi dasar pilosofi, arah dan dorongan untuk suatu

2 Djamal Abidin ASS, Komunikasi dan Bahasa Dakwah (Jakarta: Gema Insani Press, 1996)

cet ke-1 h. 1 3 M. Natsir, Fiqhud Dakwah, (Jakarta: Media Dakwah, 2000) H. 109

4 Tuti Alawiyah, Strategi Dakwah di Lingkungan Majlis Ta’lim, (Bandung: Mizan, 1997) cet

ke-1, H. 63 5 Amrullah Achmad, Dakwah Islam dan Perubahan Sosial, (Yogyakarta: Prima Duta, 1983),

cet ke-1

Page 14: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

4

perubahan. Kedua, dakwah dipengaruhi oleh perubahan masyarakat dalam arti corak

dan arahnya. Dakwah sendiri dapat kita artikan sebagai upaya mengajak atau

meningkatkan usaha manusia untuk senantiasa berbuat kebaikan.

Dalam ajaran Islam sendiri, dakwah adalah suatu kewajiban yang dibebankan oleh

agama kepada pemeluknya. Dakwah juga merupakan suatu bagian yang pasti ada

dalam kehidupan umat beragama. Kewajiban dakwah didasarkan sebagai atas suatu

ajaran bahwa Islam adalah agama risalah untuk umat manusia seluruhnya.

Esensi dakwah adalah mengadakan dan memberikan arah perubahan. Mengubah

masyarakat dan budaya dari kezholiman kearah keadilan, kebodohan kearah

kemajuan/kecerdasan, kemiskinan kearah kemakmuran, keterbelakangan kearah

kemajuan yang semuanya dalam rangka meningkatkan derajat manusia dan

masyarakat kearah puncak ketaqwaan. Kenyataan sejarah membuktikan bahwa

kehadiran Islam terutama pada zaman nabi, dakwah telah mampu menggerakkan

perubahan secara mendasar sesuai dengan tingkat peradaban dan masalah yang

berkembang ketika itu.

Agar hal itu tercapai, maka seorang mubaligh sebagai komunikator harus mampu

mengemas materi agar dapat dikomunikasikan secara efektif yang salah satunya

dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar, mudah dipahami dan diserap oleh

mad‟u dengan tujuan agar dakwah yang di sajikannya tidak kering, gersang, dan

hambar yang mudah diabaikan.6

6 Djamal Abidin ASS, Komunikasi dan Bahasa Dakwah,..., h.1

Page 15: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

5

Salah satu cara yang paling tepat dalam menyampaikan materi dakwah agar

terlihat menarik adalah dengan menggunakan sarana atau metode penyampaian pesan

yang dapat dilakukan dengan suatu ajakan, bukan seruan yang memaksa. Karena

dakwah bukanlah propoganda yang memaksakan kehendak orang lain.

Dengan demikian, kegiatan dakwah pada dasarnya sebagai suatu proses

komunikasi antara seorang da‟i dan mad‟u dalam mengupayakan perubahan perilaku

(tingkah laku) seseorang menjadi lebih baik dari sebelumnya, karena dengan

komunikasi seseorang dapat menyampaikan apa yang ada di dalam pikiran dan

perasakannya kepada orang lain dan dapat memberikan hiburan, memberikan

inspirasi, meyakinkan dan mengajak untuk berbuat sesuatu.

Dakwah pada dasarnya adalah momen, spirit, dan rekontruksi yang

memperjuangkan dalam penanaman nilai-nilai kebenaran kedalam jiwa manusia.

Final dari dakwah itu terciptanya iklim mental yang kondusif dan jiwa yang sehat.

Dalam catatan sejarah dapat ditemukan bagaimana para pendahulu kita begitu

gigih dan semangat dalam mendakwahkan Islam, memperjuangkan kebenaran yang

tidak pernah padam dari jiwa pendahulu, sehingga kebenaran itu terwujud dalam

pemikiran, kata-kata dan pebuatan. Semangat yang membuat mereka merasa tidak

puas sebelum berhasil menanamkan nilai-nilai kebenaran itu kedalam jiwa setiap

orang, sehingga apa yang diyakini sebagai kebenaran itu diterima oleh setiap umat

manusia.7

Dilihat dari kondisi masyarakat yang tengah mengalami perubahan disegala

tingkat dan bidang seperti sekarang ini, maka peran Ulama dan Kyai menjadi lebih

penting, karena mereka mempunyai posisi sebagai penjaga gawang dari norma dan

7 Cholil Umam, Rahasia Keberhasilan Dakwah K. H. Zainuddin MZ, (Surabaya : Ampel

Suci, 1994), cet. ke-1, h.1.

Page 16: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

6

nilai yang mengatur kehidupan mereka, yang seringkali dalam konteks perubahan

tersebut, masyarakat mengalami semacam kegoncangan dan kebingungan karena

kehilangan orientasi. Ini disebabkan karena norma dan nilai-nilai yang menopang

kehidupan mereka sebelumnya, sekarang mengalami pergeseran.8

Al-Qur‟an dan Hadits adalah sumber hukum pokok Islam yang bias dijadikan

sandaran dalam berdakwah. Diantaranya disebutkan didalam Al-Qur‟an bahwa

berdakwah harus dengan cara-cara yang baik menurut surat Ibrahim ayat ke 4:

Artinya :”Kami tidak mengutus seorang rasulpun, melainkan dengan bahasa

kaumnya, supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada

mereka. Maka Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki, dan memberi

petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Dialah Tuhan yang

Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana. (QS. Ibrahim:4)9

Dari Ayat diatas di jelaskan bahwa dalam berdakwah harus mengetahui keadaan

masyarakat yang menjadi objek dakwah, baik bahasa,karakteristik, lingkungan,

budayanya, dan lain sebagainya.

Dalam upaya menunjang keberhasilan berdakwah, seorang da‟i harus memiliki

strategi yang bijak dan metode yang strategis sebagai proses dalam pranata sosial dan

8 Muhammad Tolhah Hasan, Prospek Islam Dalam Menghadapi Tantangan Zaman (Jakarta:

Penerbit Bangun Karya, 2005), cet ke-5, h. 147 9 Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, (Semarang: CV. Toha Putra,1989)

Page 17: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

7

kesadaran umat. Dengan format tersebut diharapkan pembaharuan mental dan jiwa

yang sehat dapat teralisir.

Dalam kegiatan dakwahpun peranan da‟i sangatlah esensial, sebab tanpa da‟i

ajaran Islam hanyalah idiologi yang tidak terwujud dalam kehidupan masyarakat.

Biar bagaimanapun baiknya idiologi Islam yang harus disebarkan di masyarakat, ia

akan tetap sebagai ide, ia akan tetap sebagai cita-cita yang tidak terwujud jika tidak

ada manusia yang menyebarkannya.10

Seorang da‟i harus mengetahui bahwa dirinya seorang da‟i. Artinya sebelum

menjadi da‟i, ia perlu mengetahui apa tugas da‟i, modal dan bekal apa yang harus ia

punya, serta bagaimana akhlak yang harus dimiliki seorang da‟i. Seorang da‟i harus

memahami islam, selain itu juga seorang da‟i juga dituntut untuk memahami tujuan

islam yang terkandung dalam syariat islam, yaitu mewujudkan kemaslahatan hamba

dan menghalau segala bentuk kerusakan untuk masa kini dan mendatang.11

Adapun kiprah bagi seorang ulama pada saat ini sangat di perlukan oleh

masyarakat untuk mencari ridho Allah. Dalam aktivitas dakwahnya, para ulama

mempunyai peranan penting dan menentukan suatu keberhasilan seorang Da‟i untuk

menyampaikan kebenaran dalam agama Islam, dan harus memiliki kepandaian dan

kemampuan untuk menyampaikan kepada mad‟u dan diterima dengan baik kegagalan

pelaksanaan dakwah yang sering terjadi disebabkan ketidak pahaman dan kurang

telitinya seorang da‟i dalam strategi berdakwah.

10

Hamzah Ya‟qub, Publistik Islam, (Bandung: CV. Diponogoro, 1981), cet. ke- 2, hal. 37. 11

Said Bin Ali al-Qahthani, Da’wah Islam Da’wah Bijak, (Jakarta : Gema Insani Press,

1994), cet. ke-1, h. 96.

Page 18: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

8

Dari kedudukan dan peran seorang da‟i sebagai pendukung dakwah, kini banyak

kita temukan dan jumpai insan-insan yang memposisikan diri mereka sebagai

pendukung dakwah tentunya mereka yang mempunyai keahlian dalam posisi tersebut.

Salah satunya adalah Ustadz Ahmad Gozali, seorang ulama yang peduli dengan

kelangsungan dakwah Islam khususnya yang berkaitan dengan dakwah dalam

kehidupan sosial masyarakat. Melalui Majelis Ta‟lim Miftaahussa‟adah di Kelurahan

Setu Tangerang Selatan merupakan salah satu bukti bentuk kepedulian beliau

terhadap dakwah Islam serta sebagai wujud kiprah beliau dalam dakwah khususnya

bagi masyarakat di kelurahan Setu.

Ustadz Ahmad Gozali tidak hanya berkiprah di Majelis Ta‟lim Miftaahussa‟adah

saja tetapi beliau juga berkiprah di Majelis-Majelis Ta‟lim lainnya seperti Majelis

Ta‟lim Nurul Iman di Kelurahan Buaran Serpong, Majelis Ta‟lim Nurul Huda di Kp.

Setu Serpong, dan beliau sering berdakwah di lingkungan masyarakat seperti pada

acara PHBI (Peringatan Hari Besar Islam). Selanjutnya selain mendirikan lembaga

pendidikan non formal.

Beliau juga aktif dalam organisasi keagamaan di wilayah Tangerang Selatan

sebagai ketua FSPP (Forum silaturrahmi Pondok Pesantren), beliau pernah menjabat

sebagai Ketua Tanfiziah Serpong tangerang selama 10 tahun, Ketua Tanfiziah adalah

Presiden NU, bersamaan itu pula beliau juga menjabat menjadi pengurus MUI di

Kecamatan Serpong, menjadi wakil Katib PCNU dan Wakil Rais Syuryah, menjadi

Kepala Sekolah di Madrasah Diniyah Manarul Ulum Pondok Pesantern As-Sidiqiah

di setu selama 20 tahun.

Page 19: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

9

Beliaupun mendirikan pendidikan Formal sebuah Pondok Pesantren AS Sa‟adah

sekaligus beliau sebagai Ketua Yayasan Dan Pengasuh Pondok Pesantren

As Sa‟ adah, beliau juga mendirikan sebuah sekolah Madrasah Tsanawiyah dan Aliah

beliau termasuk sebagai pengajar di sekolah tersebut. Sosok Ustadz Ahmad Gozali

adalah seorang dai dapat dilihat dari upaya dan usaha beliau untuk mengedepankan

dan menanamkan nilai-nilai keagamaan pada masyarakat dalam rangka

menghadirkan suatu perubahan beliau mengajarkan kepada masyarakat tentang

memperlancar membaca Al-Qur‟an dan memberi pengetahuan berakhlakul karimah

di lingkungan masyarakat atau lingkungan keluarga, dan memberi pengetahuan

tentang kebesaran Allah SWT.

Berdasarkan uraian singkat di atas penulis tertarik untuk mengetahui kiprah

Ustadz Ahmad Gozali dalam dunia dakwah yang dituangkan dalam skripsi dengan

judul “Kiprah Dakwah Ustadz Ahmad Gozali melalui Majlis Ta’lim

Miftaahussa’adah di kelurahan Setu Tangerang Selatan”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Agar skripsi ini lebih terarah maka penulis membatasi masalah pada kiprah

dakwah Ustadz Ahmad Gozali dari tahun 2008 sampai sekarang di Kelurahan

Setu melalui Majelis Ta‟lim Miftaahussa‟adah

2. Perumusan Masalah

Adapun untuk perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

Page 20: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

10

a. Bagaimana kiprah dakwah Ustadz Ahmad Gozali di Majlis Ta‟lim

Miftaahussa‟adah ?

b. Metode, materi dan media dakwah apa yang digunakan oleh Ustadz

Ahmad Gozali di Majelis Ta‟lim Miftaahussa‟adah?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini

adalah:

a. Mengetahui lebih jauh Bagaimana kiprah dakwah Ustadz Ahmad Gozali

di Majlis Ta‟lim Miftaahussa‟adah

b. Mengetahui metode, materi dan media apa saja yang digunakan Ustadz

Ahmad Gozali dalam kegiatan dakwah di Majelis Ta‟lim

Miftaahussa‟adah

2. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan memiliki manfaat, yaitu:

a. Secara akademis

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi dan pengetahuan

tentang dakwah bagi khazanah keilmuan Islam serta dapat menjadi

referensi bagi peminat dakwah yang selanjutnya akan menjadi bahan

penelitian di masa yang akan datang.

b. Secara praktis

Page 21: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

11

penelitian ini di harapkan dapat memberikan motivasi dan kontribusi serta

menambah wawasan bagi kalangan praktisi dakwah dan aktivis dakwah

khususnya Bapak Ustadz Ahmad Gozali agar konsisten dalam

memperjuangkan nilai-nilai dakwah Islam terutama kepada masyarakat

dikelurahan Setu serta umum lainnya dalam berbagai aspek kehidupan.

D. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif analisis, yaitu

kegiatan penelitian yang pencarian faktanya dilakukan dengan

mengembangkan teori-teori yang ada serta melakukan pengamatan langsung

di lapangan mengenai subjek yang akan diteliti dengan pendekatan kualitatif.

2. Jenis penelitian

Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah library research, yakni

penelitian kepustakan dengan mengumpulkan berbagai tulisan yang terdapat

di buku, majalah, tabloid, surat kabar,jurnal dan yang berkenaan dengan

penelitian. Selanjutnya penulis juga menggunakan jenis penelitian field

research, yaitu dengan mengamati langsung kelapangan.

3. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Yaitu Penulis mengamati kegiatan dakwah Ustadz Ahmad Gozali dan

mencatat hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan dakwahnya. dengan

Page 22: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

12

metode ini penulis mengadakan pengamatan langsung ke lokasi Majlis

Ta‟lim Miftaahussa‟adah di Jl. Raya Puspiptek, Komplek Puri Serpong I.

Blok D, Kel. Setu Kec. Setu Kota Tangerang Selatan

b. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan informan utama yaitu Ustadz Ahmad

Gozali dan juga beberapa informan lainnya seperti para Jama‟ah Majelis

Ta‟lim Miftaahussa‟adah dan masyarakat setempat, guna melengkapi

data-data yang diperlukan.

c. Dokumentasi

Dalam hal ini penulis mengumpulkan dokumentasi yang berkaitan dengan

kiprah dakwah Ustadz Ahmad Gozali berupa buku tulisan lepas, dan

tulisan yang berada di media masa serta foto beliau ketika berdakwah.

E. Tinjauan Pustaka

Penulisan skripsi ini penulis mecari referensi dari skripsi-skripsi yang ada

terutama kepada skripsi yang berkisar tentang kiprah seorang da‟i ataupun da‟iah.

Namun ada skripsi yang sangat berkaitan dengan judul skripsi ini yaitu: KIPRAH

DAKWAH K.H ZUHRI YA‟KUB MELALUI MAJLIS TA‟LIM RUHAMA skripsi

ini disusun oleh SAID AL KHUDRI angkatan 2002 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Secara umum pokok pembahasannya sama yaitu tentang seorang da‟i yang

berkiprah di sebuah Majlis Ta‟lim namun perbedaannya adalah tentang objek

penelitiannya dan penelitian yang penulis teliti di sini adalah tentang Materi, Metode

Page 23: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

13

dan Media Dakwah yang digunakan oleh da‟i yang bersangkutan dan penelitian yang

diangkat oleh Said Al Khudri tentang kiprah dakwah seorang da‟i dalam bidang

pendidikan, sosial, budaya dan politik dan mengenai aktivitas dan bentuk dakwah

da‟i yang bersangkutan.

F. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai Latar Belakang Masalah,

Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian,

Metodologi Penelitian, Tinjauan Pustaka dan Sistematika Penulisan.

BAB II TINJAUAN TEORITIS

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai Pengertian Kiprah dan Dakwah

dan Ruang Lingkupnya yang di dalamnya meliputi tentang Pengertian

Dakwah, Unsur-unsur Dakwah, Bentuk-bentuk Dakwah dan Majlis Ta‟lim.

BAB III BIOGRAFI USTADZ AHMAD GOZALI

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai Biografi Ustadz Ahmad Gozali,

Aktivitas Dakwah Ustadz Ahmad Gozali dan Profil Majelis Ta‟lim

Miftaahussa‟adah.

BAB IV ANALISIS KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI

MELALUI MAJLIS TA’LIM MIFTAAHUSSA’ADAH

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai Kiprah Dakwah Ustadz Ahmad

Gozali dan Metode, Materi dan Media Dakwah Ustadz Ahmad Gozali.

Page 24: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

14

BAB V PENUTUP

Dalam bab ini berisikan kesimpulan dan saran-saran untuk memudahkan

penganalisaan bagi pembaca, maka dalam penulisan skripsa ini dimasukkan

juga lampiran dan kepustakaan sebagai bahan rujukan, sekaligus merupakan

bagian akhir dari skripsi ini.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 25: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

15

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

TENTANG DAKWAH DAN MAJLIS TA’LIM

A. Pengertian Kiprah Dakwah

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia secara etimologi kiprah adalah kegiatan.

Sedangkan berkiprah adalah melakukan kegiatan atau berpartisipasi dengan semangat

tinggi atau bergerak, berusaha di sebuah bidang.1 Sedangkan menurut WJS.

Purwadarminta dalam kamus umum Bahasa Indonesia kata kiprah diartikan sebagai

tindakan, aktifitas, kemampuan kerja, reaksi, cara pandang seseorang terhadap

ideology atau institusinya.2

Kiprah tidak bisa lepas dari aktivitas. Pengertian aktivitas menurut kamus besar

Bahasa Indonesia adalah keaktifan kegiatan-kegiatan, kesibukan-kesibukan atau biasa

juga berarti kerja atau salah satu kegiatan kerja yang dilaksanakan tiap bagian dalam

tiap suatu organisasi atau lembaga.3

Dari pemaparan di atas arti kiprah tidak jauh berbeda dengan aktivitas, akan tetapi

perbedaannya adalah kiprah adalah melakukan kegiatan dengan semangat tinggi

1 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka, 1995), cet ke-8 h. 17 2 WJS. Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1976), h.

735 3 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka, 1990), cet ke-3 h. 17

15

Page 26: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

16

sedangkan aktivitas melakukan segala sesuatu yang berhubungan dengan tindakan

atau kegiatan yang dilakukan manusia.

Sedangkan pengertian kiprah dalam dakwah yaitu melakukan kegiatan dakwah

yang dilakukan seseorang yang mengandung seruan atau ajakan kepada keinsyafan

atau usaha mngubah sesuatu yang buruk kepada situasi yang lebih baik dan

sempurna. Itu semua dilakukan dengan semangat tinggi menuju jalan yang diridhoi

Allah SWT. Dalam ajaran Islam, dakwah merupakan suatu kewajiban yang

dibebankan oleh agama kepada pemeluknya.

Jadi ketika seorang berkiprah artinya melakukan segala kegiatan atau ikut

berpartisipasi maka akan timbul suatu aktivitas dalam kegiatan tersebut untuk

menghasilkan satu tujuan. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat suatu hubungan yang

tidak bisa dipisahkan antara kiprah dengan aktivitas.

B. Dakwah dan Ruang Lingkupnya

1. Pengertian Dakwah

Dalam memberikan pengertian dakwah akan dikemukakan secara terminologi dari

berbagai pendapat dan juga secara etimologi. Ditinjau dari segi etimologi atau asal

kata (bahasa), dakwah berasal dari kata bahasa Arab, yang berarti panggilan, ajakan

atau rayuan. Dalam ilmu tata bahasa Arab kata dakwah berbentuk sebagai „isim

Page 27: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

17

mashdar‟. Kata ini berasal dari fi‟il (kata kerja) da‟a yad‟u artinya memanggil,

mengajak atau menyeru.4

Menurut pengertian bahasa, dakwah berarti seruan atau ajakan kepada sesuatu.5

Dakwah itu ialah menyeru atau mengajak kepada sesuatu perkara, yakni mengajak

manusia kepada jalan Allah agar menerima dan menjadikan Diinul Islam sebagai

dasar dan pedoman hidupnya.6 Menurut Jamaluddin Kafie dalam bukunya Psikologi

Dakwah yaitu arti bahasanya dakwah adalah menyeru, mengajak, memanggil,

mengundang, mendo‟akan yang terkandung di dalamnya arti menyampaikan sesuatu

kepada orang lain untuk mencapai tujuan tertentu.7

Menurut A. Suriani dalam bukunya Manajemen Dakwah dalam Kehidupan

Pluralis Indonesia: ada tiga kata yang digunakan dalam Al-Qur‟an mengan dung arti

dakwah, yaitu dakwah, tabligh dan nida.

Sedangkan secara terminologis, kata dakwah mempunyai definisi-definisi yang

variatif seperti yang disampaikan para ahli sebagai berikuta: menurut Toha Yahya

Oemar dalam bukunya yang berjudul Ilmu Dakwah yang di kutip H. Hasanuddin

dalam bukunya Retorika Dakwah dan Publisistik dalam Kepemimpinan

mengemukakan pengertian dakwah dari dua segi :

1. Dakwah secara umum adalah suatu ilmu pengetahuan yang berisikan cara-cara

dan tuntunan bagaimana seharusnnya dakwah dapat menarik perhatian manusia

4 Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya: Al-ikhlas, 1983), cet. Ke-1

h. 17 5 H. Aqib Suminto, Problematika Dakwah, (Jakarta: Pustaka Panji Mas,1984), cet. Ke-2, h.

53 6 Farid Ma‟ruf Noor, Dinamika dan Akhlak Dakwah, (Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1981), h. 28

7 Jamaluddin Kafie, Psikologi Dakwah, (Surabaya: Indah, 1993), cet. Ke-1, h. 29

Page 28: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

18

untuk menganut, menyetujui, melaksanakan suatu ideologi, pendapat, pekerjaan

tertentu.

2. Dakwah menurut ajaran agama Islam ialah mengajak manusia dengan cara yang

bijaksana kepada jalan yang benar sesuai perintah Allah, untuk kemaslahatan dan

kebahagiaan mereka di akhirat.8

Dalam memberikan pengertian dakwah dari segi istilah ada juga yang memberikan

definisi secara singkat, sebagaimana pendapat Husnul Aqib Suminto, menurut

pengertian isyilah, maka dakwah berarti seruan atau ajakan kepada Islam.9 Dengan

demikian pada hakikatnya dakwah Islam merupakan aktualisasi imani yang

dimanifestasikan dalam suatu sistem kegiatan manusia dalam masyarakatan yang

dilaksanakan secara teratur untuk mempengaruhi cara merasa (Syu‟ur), berfikir

(Fikrah), bersikap (Mauqif), dan bertindak (Suluk) manusia pada dataran kenyataan

individual dan sosio kultural dalam rangka mewujudkan ajaran Islam dalam semua

segi kehidupan dengan menggunakan cara tertentu (Manhaj).10

H. M. Arifin seorang pakar pendidikan, dalam bukunya “Psikologi Dakwah” juga

berpartisipasi untuk memberikan pengertian tentang dakwah sebagai berikut:

Dakwah mengandung pengertian sebagai kegiatan ajakan baik dalam bentuk

lisan, tulisan, tingkah laku dan sebagainya yang dilakukan secara sadar dan

berencana dalam usaha mempengaruhi orang lain baik secara individual maupun

secara kelompok agar supaya timbul dalam dirinya suatu pengertian, kesadaran,

8 H. Hasanuddin, Retorika Dakwah dan Publisistik dalam Kepemimpinan, (Surabya: Usaha

Nasional, 1982), cet. Ke-1, h. 34 9 H. Aqib Suminto, Problematika Dakwah…, h. 53

10 Ibnu Hilmi Areal (ED), Dakwah Manhaj, (Jakarta: Tahjim Press, 1993), cet. Ke-1, h. 13-14

Page 29: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

19

sikap penghayatan, serta pengamalan terkadap ajaran agama sebagai message yang

disampaikankan kepadanya dengan tanpa adanya unsure-unsur paksaan.11

H. M. Arifin menginginkan kepada setiap pelaksana dakwah agar hal-hal yang

berkaitan dengan masalah dakwah dilakukan secara sadar dan berencana tanpa

adanya unsur-unsur paksaan dan juga tidak hanya dilakukan secara sadar dan

berencana tanpa adanya unsur-unsur paksaan dan juga tidak hanya dilaksanakan

dengan metode ceramah saja namun juga dengan tulisan dan tingkah laku yang kita

kenal dengan istilah bilkalam dan bilhal, seperti dikatakan HSM Nasaruddin latif

“setiap usaha atau aktivitas dengan lisan atau tulisan dan lainnya yang bersifat

menyeru, mengajak, memanggil manusia lainnya untuk beriman dan mentaati Allah

SWT, sesuai dengan garis-garis aqidah dan syariat serta akhlak

Islamiah”.12

2. Unsur-unsur Dakwah

a. Da’i

Da‟i berasal dari Bahasa Arab yang artinya adalah orang yang berdakwah. Da‟i

sangat dibutuhkan oleh masyarakat untuk menjadi pemberi peringatan pada ajaran-

ajaran agama.

Criteria seorang da‟i adalah:

1) Memiliki kualifikasi akademi tentang Islam.

2) Memiliki monsistensi antara amal dan ilmu.

11

Abdul Rasyad Saleh, Manajemen Dakwah Islam, (Jakarta: Bulan Bintang 1997), cet. Ke-1

h. 9 12

Abdul Rasyad Saleh, Manajemen Dakwah Islam…, h. 8-9

Page 30: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

20

3) Santun dan lapang dada.

4) Pemberi.

5) Tidak mengharapkan pemberian orang lain.

6) Qana‟ah dan kaya hati.

7) Mampu berkomunikasi.

8) Memiliki ilmu Bantu yang relevan.

9) Memiliki rasa percaya diri dan rendah hati.

10) Tidak kikir ilmu.

11) Anggun.

12) Selera tinggi.

13) Sabar.

14) Memiliki nilai lebih, seperti wara‟ dan keterampilan.13

Para da‟i dan da‟iyah memiliki peranan yang sangat penting dalam setiap

perkembangan dakwah. Menjadi seorang da‟i tidaklah mudah. Da‟i harus memiliki

bekal dan persiapan. Memahami secara mendalam ilmu, makna-makna serta hokum-

hukumnya terkandung dalam Al-Qur‟an dan As-sunnah. Bentuk pemahaman ini

adalah pertama, paham terhadap aqidah Islam dengan baik dan benar, berpegang

teguh pada dalil Al-Qur‟an, As-sunnah dan Ijma‟ Ulama Ahlussunnah wa Jam‟ah.

Kedua, pemahaman terhadap tujuan hidup dan posisinya di antara manusia. Ketiga,

13

Dr. Akhmad Mubarrok, MA, Psikologi Dakwah, (Jakarta: Pusaka Firdaus, 1999), cet. Ke-2,

h. 153

Page 31: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

21

pemahaman terhadap ketergantungan hidup untuk akhirat dengan tidak

menunggalkan urusan dunia.14

Da‟i juga hendaknya harus mengetahui situasi Negara kota yang dituju, sejarah

kota, sistem pemerintahan, kepercayaan tradisi dan keadaan sosial ekonomi daerah

tersebut agar pembicaraan dan pembuatannya berhasil dan berfaedah. Selain itu, da‟i

juga hendaknya menguasai bahasa Arab dan bahasa daerah yang dituju serta bisa

menggabungkan pengetahuan lam dengan pengetahuan modern dan mampu memilih

judul atau tema guna menghindari kesalah fahaman hokum dan aqidah. Dengan

memahami kondisi fisik dan psikis masyarakat daerah yang dituju, da‟i akan dengan

mudah masuk kehati masyarakat dan mengajarkan ajaran Islam yang murni.

Dakwah tidak akan bisa dilepas dari ruhnya yakni dengan kerinduan dan kasih

sayang yang tulus antara sesama aktivis dakwah maupun jalinan ruhnya antara da‟i

dan mad‟unya. Sebagai da‟i ataupun da‟iyah hendaknya memahami 4 prinsip dasar

dalam berdakwah. Hal ini dijadikan tolak ukur dalam menetapkan langkah-langkah

yang akan diambil dalam berdakwah. 4 prinsip dasar itu adalah:

1) Dakwah harus ditujukan pertama kalinyapada kerabat-karabat yang dekat sebab

merekalah yang paling berhak memperoleh dakwah. Keimanan mereka akan

menjadi benteng kekuatan bagi da‟I ketika orang lain memusuhinya. Hal ini juga

terbukti pada zaman Jahiliyah.

2) Sikap tawadhu pada pada orang-orang mukmin agar memperkokoh keimanannya

dan mempertahankan keikhlasan mereka.

14

Dr. Akhmad Mubarrok, MA, Psikologi Dakwah…, h. 153

Page 32: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

22

3) Tidak perduli terhadap pengingkaran dan maksiat yang dilakukan oleh orang

musyrik setelah mereka diberi peringatan. Cukuplah berpaling dari apa-apa yang

mereka kerjakan.

4) Dengan kontiunitas untuk melakukan dakwah tanpa perduli terhadap ancaman-

ancaman yng dihadapinya serta bertawakal kepada Allah dengan jalan

menyerahkan segala urusan pada-Nya.15

Untuk melaksanakan 4 prinsip dasar tersebut, seorang da‟I hendaknya memiliki

sifat Amanah (terpercaya), Shidiq (jujur dan benar), Ikhlas (kasih sayang), Rifq dan

Hilm (penyantun), Sabar, Hirsh (perhatian yang besar), dan Istiqomah (terus

menerus).

b. Sasaran Dakwah

Dakwah tidak lepas dari sasaran dakwah, yakni mad‟u. Sasaran dakwah adalah

sekelompok manusia yang sangat membutuhkan da‟I untuk membimbing mereka

mengenai ajaran –ajaran agama. Beberapa sasaran dakwah adalah:

1) Sasaran yang menyangkut kelompok masyarakat dilihat dari segi sosiologis,

berupa masyarakat terasing, pedesaan, kota besar dan kecil, serta masyarakat di

daerah marginak di kota-kota besar.

2) Sasaran yang menyangkut golongan masyarakat dilihat dari struktur kelembagaan

berupa masyarakat, pemerintah dan keluarga.

3) Sasaran yang berupa kelompok-kelompok masyarakat dilihat dari segi sosial

kultural berupa golongan priyai, abangan dan santri.

15

Dr. Akhmad Mubarrok, MA, Psikologi Dakwah…, h. 98

Page 33: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

23

4) Sasaran yang berhubungan dengan golongan masyarakat dilihat dari segi

okupasional atau profesi, berupa golongan petani, pedagang, seminar buruh.

5) Sasaran yang berhubungan dengan golongan masyarakat dilihat dari segi usia

berupa golongan anak-anak, remaja dan orang tua.

6) Sasaran yang menyangkut golongan masyarakat dilihat dari segi tingkat hidup

sosial ekonomi berupa golongan wanita dan pria.

7) Sasaran yang menyangkut kelompok masyarakat yang dilihat dari segi kelamin

berupa golongan wanita dan pria.

8) Sasaran yang berhubungan dengan golongan masyarakat tuna susila, tuna wisma,

tuna karya, narapidana, dan lain-lain.16

Dengan demikian maka sasaran dakwah ini bisa didekati dengan mengagungkan

pendekatan yang berbeda-beda sesuai dengan pergolongannya.

c. Materi Dakwah

Pada dasarnya materi dakwah adalah seluruh ajaran Islam yang secara murni

tertulis dalam Al-qur‟an dan diperjelas oleh Nabi Muhammad SAW dalam Al-Hadits

sebagai sumber utama materi dakwah. Berkaitan dengan materi dakwah ini Barmawy

Umari menjelaskan bahwa materi dakwah ada sepuluh bagian, yaitu:

1) Aqidah, menyebarkan dan menanamkan pengertian aqidah Islamiah yang

berpangkal dari rukun iman yang prinsipil dan segala perinciannya.

16

prof. H. M. Arifin, M. Ed, Psikologi Dakwah Suatu Pengantar Studi, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2000), cet. Ke-5, h. 3-4

Page 34: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

24

2) Akhlak, yaitu menerangkan akhlakul karimah (akhlak yang mulia) dan akhlakul

mazmumah (akhlak yang tercela) dengan segala dasarnya, hasilnya dan akibatnya,

kemudian diikuti dengan contoh-contoh yang telah berlaku dalam sejarah.

3) Ahkam, yaitu menjelaskan aneka ragam hukum yang meliputi soal-soal ibadah,

muamalat, ahwalus syakhsiah yang wajib diamalkan oleh setiap muslim dan

masalah lainnya.

4) Ukhuwah, yaitu menggambarkan persaudaraan yang dikehendaki Islam antar

penganutnya sendiri serta sikap pemeluk Islam terhadap golongan lain (non)

muslim.

5) Sosial, yaitu yang mengemukakan bagaimana solidaritas menurut hukum agama,

tolong menolong, kerukunan hidup sesuai dengan ajaran Al-Qur‟an dan Hadits-

hadits Nabi.

6) kebudayaan, yaitu memupuk bentuk-bentuk kebudayaan yang tidak bertentangan

dengan norma-norma agama, mengingat pertumbuhan kebudayaan dengan sifat

asimilasi dan akulturasi sesuai dengan ruang dan waktu.

7) Kemasyarakatan, yaitu menguraikan kontruksi masyarakat yang penuh ajaran

Islam, dengan tujuan keadilan dan kemakmuran bersama.

8) Amar Ma‟ruf, yaitu mengajak manusia untuk berbuat baik guna memperoleh

sa‟adatuddaraini (Kebahagiaan dunia akhirat).

Page 35: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

25

9) Nahi Munkar, yaitu melarang manusia dari perbuatan jahat agar terhindar dari

mala petaka yang akan datang.17

Pada hakikatnya materi dakwah Islam tergantung pada tujuan dakwah yang

hendak dicapai. Namun secara global dapatlah dikatakan bahwa materi dakwah dapat

diklasifikasikan menjadi tiga hal pokok, yaitu:

1) Masalah keimanan (Aqidah)

2) Masalah Keislaman (Syariah)

3) Masalah Budi Pekerti (Akhlakul karimah)

Ajaran-ajaran Islam ini wajib disampaikan kepada umat manusia dan mengajak

mereka agar mau menerima dan mengikutinya.

d. Metode Dakwah

Secara etimologi, kata metode berasal dari dua kata, yaitu meta yang berarti

melalui dan hodos yang berarti jalan atau cara. Dengan demikian, arti metode ialah

cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan.18

Metode dakwah dapat diaktualisasikan melalui dakwah yang disampaikan dengan

hikmah, mauizzah hasanah dan mujadalah dengan cara yang baik dan tidak

menggunakan paksaan ataupun kekerasan. Selain itu juga dengan melalui Tarbiyah

Islamiyah yang asasnya adalah minhaj al-qur‟an dan metode rasul yaitu dengan

menanamkan akhlak yang mulia, nilai-nilai kehidupan yang kokoh dan pemahaman

17

Barmawy Umar, Azas-azas Ilmu Dakwah, (Solo: CV. Ramadhani, 1987). Cet. Ke-2. h.57-

58 18

M. Munir, S. Ag, M.A., dkk., Metode Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2006), h. 6

Page 36: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

26

Islam yang benar. Serta mendirikan bangunan Islami sebagai tempat mereka dididik

dengan pendidikan Islam. 19

Cara-cara berdakwah ditegaskan dalam al-qur‟an, surat An-nahl ayat 125, yaitu:

Artinya: “Serulah (semua manusia) kepada jalan tuhanmu dengan hikmah dan

pelajaran yang baik dan bantahlah dengan cara yang baik. Sesungguhnya

Tuhanmu Dialah ynga sangat mengetahui tentang siapa yang tersesat dari

jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang yang dapat petunjuk”.

(QS. An-Nahl:125)

Berdasarkan ayat di atas, terdapat tiga prinsip yang berhubungan dengan metode

dakwah, yaitu:

a. Dakwah bil hikmah, yaitu dakwah dengan perkataan yang jelas, tegas, benar,

serta dapat membedakan antara yang hak dan yang batil. Metode ini cocok

untuk mereka yang mempunyai daya nalar yang tinggi dan memiliki

kemampuan lebih dalam menangkap makna yang disampaikan dan bersikap

kritis.

b. Dakwah bil mau’izhah hasanah, yaitu dakwah dengan tutur kata yang

membawa kepada kebaikan melalui penyampaian kabar gembira, peringatan,

kisah-kisah terdahulu, dan berbagai perumpamaan.

19

Jum‟ah Amin Abdul Ajis, Fiqih Dakwah, (Solo: Era Intermedia, 2000), cet. Ke-3, h.65-66

Page 37: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

27

c. Dakwah bil mujadalah billati hiya ahsan, yaitu bertukar pikiran dengan cara

yang baik dengan argumentasi yang kuat, tanpa menyinggung perasaan. Metode

ini cocok bagi kaum intelektual yang menyukai hal-hal yang bersifat rasional. 20

Metode dakwah sangat diperlukan dalam proses dakwah guna keberhasilan dan

perkembangan dakwah Islam. Tanpa metode dakwah yang tepat dan sesuai dengan

kontekstualitasnya, sulit rasanya perkembangan dakwah akan berhasil dengan baik.

Berdakwah pada era modern, yang sasarannya semakin kompleks dan heterogen

menuntut pelaksanaan dakwah secara metodologis agar dapat sesuai dengan

perubahan dan perkembangan zaman.

e. Alat atau Media Dakwah

Arti media bila dilihat dari asal katanya berasal dari bahasa latin yaitu “median”

yang berarti alat perantara. Sedangkan kata media merupakan jamak dari pada kata

“median” tersebut. Pengertian media secara istilah berarti segala sesuatu yang dapat

dijadikan sebagai alat (perantara) untuk mencapai suatu tujuan tertentu.21

Media yaitu segala sesuatu yang dapat membantu juru dakwah dalam

menyampaikan dakwahnya secara efektif dan efesien. Jabatan dan sebagainya. Jadi

media dakwah adalah perantara atau penghubung yang digunakan oleh da‟i untuk

menyampaikan pesan-pesan dakwah pada mad‟u.

Dalam kamus istilah komnikasi, media berarti sarana yang digunakan oleh

komunikator sebagai saluran untuk menyampaikan pesan kepada komunikan, apabila

20

Fakhruddin Ar-Razi, Mafatih Al-Ghaib, yang di akses dari http://www.altafsir.com 21

Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam…, h. 165

Page 38: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

28

komunikan jauh tempatnya, banyak jumlahnya atau keduanya. Jadi segala sesuatu

yang dapat digunakan sebagai alat Bantu dalam berkomunikasi disebut media

komunikasi. Adapun bentuknya dan jenisnya berupa ragam.22

Ada dua macam media dilihat dari segi sifatnya, yaitu:

1. Media tradisional, yaitu berbagai macam benda seni dan pertunjukan yang secara

tradisional dipentaskan didepan umum terutama sebagai hiburan yang memiliki

sifat komunikasi seperti: drama, pewayangan dan sebagainya.

2. Media modern, yaitu media yang dihasilkan dari teknologi seperti: surat kabar,

radio, televisi dan sebagainya.23

Fungsi media massa dalam dakwah adalah untuk menyiarkan informasi, mendidik,

menghibur, dan mempengaruhi. Pada dasarnya media dakwah terbagi pada media

cetak dan media elektronik. Media cetak dicontohkan seperti surat kabar, buku dan

majalah. Sementara media elektronik dicontohkan dengan radio, televisi, dan internet.

f. Tujuan Dakwah

Adapun mengenai tujuan dakwah, Toto Tasmara sebagai pakar komunikasi pernah

menyampaikan, tujuan dakwah adalah menegakkan ajaran Islam kepada setiap insan,

baik secara individu maupun masyarakat, sehingga ajaran tersebut mampu

mendorong suatu perbuatan yang sesuai dengan ajaran tersebut. 24

22

Ghozali B C. TT, Kamus Istilah Komunikasi, (Bandung: Djambatan, 1992), h. 227 23

Adi Sasono, Solusi Islam atas problematika Umat, Ekonomi, Pendidikan, dan Dakwah,

(Jakarta: Gema Insani Press, 1998), Cet ke-1, h. 154 24

Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah, (Jakarta: GMP, 1987), h. 7

Page 39: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

29

Sementara itu, menurut Shiddiq Amin dalam Dakwah Kontemporer Pola

Alternatif Dakwah Melalui Televisi menjelaskan bahwa tujuan dakwah ialah

memahami, mengimani, menilai antara hak dan batil, mengamalkan, dan

mengajarkan ajaran Islam. 25

Pokok tujuan dakwah adalah memenuhi perintah Allah dengan melaksanakan

perintah-Nya, untuk mengajarkan manusia berbuat baik, dan melarang berbuat keji

dan munkar, sebagaimana tercantum di dalam surat Al-Imran ayat 110:

Artinya:”Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh

kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada

Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik dari mereka, di

antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang

yang fasik.” (Q.S Al-Imran: 110)

Dakwah juga bertujuan untuk memanggil kepada syariat dan memecahkan

persoalan hidup perseorangan atau persoalan berumah tangga, berjama‟ah,

bermasyarakat, berbangsa, bersuku bangsa, bernegara, dan berantar Negara, dakwah

juga bertujuan memanggil kepada fungsi hidup sebagai hamba Allah di atas dunia

yang terbentang luas ini yang berisikan manusia berbagai jenis dan bermacam

kepercayaan, yakni fungsi sebagai Syuhada „Ala „an- nas, menjadi pelopor dan

25

Shiddiq Amin, Dakwah Kontemporer Pola Alternatif Dakwah Melalui Televisi, (Bandung:

Pusdai Press, 2000), h. 36

Page 40: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

30

pengawas bagi umat manusia dakwah juga dapat memanggil kepada tujuan hidup

yang hakiki, yakni menyembah Allah SWT.26

Dengan tujuan yang jelas, dakwah mudah dikemas sesuai dengan keahlian atau

teknologi yang berkembang. Dengan demikian, tujuan dakwah hendaknya menjadi

titik ukur terbesar dari setiap kegiatan dakwah.

3. Bentuk-bentuk Dakwah

Berdasarkan bentuk-bentuk penyampaiannya metode dakwah dapat

dikelompokkan dalam tiga katagori yitu :

1) Dakwah Bil-Lisan, yaitu dakwah dilakukan dengan menggunakan lisan

2) Dakwah Bil-Qalam, yaitu dakwah dengan menggunakan tulis menulis berupa

artikel atau naskah yang kemudian dimuat di dalam majalah atau surat kabar,

brosur bulletin dan sebagainya

3) Dakwah Bil-Haal, yaitu dakwah yang dilakukan melalui berbagai kegiatan yang

langsung menyentuh kepada masyarakat sebagai objek dakwah dengan karya

subjek dakwah serta ekonomi sebagai materi dakwah.27

Sedangkan Asmuni Syukir dalam bukunya Dasar-dasar strategi dakwah

menyatakan bentuk-bentuk dakwah adalah:

26

M. Natsir, Dakwah dan Pemikirannya, (Jakarta: GIP, 1999), cet. Ke-1, h. 70 27

Rafi udin dan Maman Abdul Dzaliel, Prinsip dan Strategi Dakwah. (Bandung: Pustaka

setia, 1997), h. 50

Page 41: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

31

a) Dakwah Bil-Lisan

Metode dakwah Bil-Lisan adalah merupakan salah satu cara di dalam

penyampaian pesan-pesan dakwah dengan menggunakan lisan atau dikenal juga

dengan istilah metode ceramah.

Ceramah adalah suatu tehnik atau metode dakwah yang banyak diwarnai oleh ciri

karakteristik bicara oleh seorang da‟i pada suatu aktivitas dakwah. Ceramah dapat

pula bersifat propaganda, kampanye, berpidato, sambutan, mengajar dan lain

sebagainya. Metode ceramah sebagai salah satu metode atau tehnik berdakwah tidak

jarang dipergunakan oleh da‟i-da‟i ataupun para utusan Allah dalam usaha

nenyampaikan risalah-Nya.

Dengan demikian untuk dakwah Bil-Lisan merupakan ilmu yang membicarakan

tentang cara-cara berbicara di depan massa (orang banyak), dengan tutr kata yang

baik agar mampu mempengaruhi para pendengar untuk mengikuti paham ajaran yang

dipeluknya. Oleh karena itu antara metode ceramah dengan bentuk dakwah Bil-Lisan

tidak ada perbedaan yang prinsifil namun hanyalah berbeda istilah belaka (sinonim).28

b) Dakwah Bil Qalam

Suatu cara atau retorika di dalam penyampaian isi dakwah dengan cara melalui

qalam (tulisan). Dalam hal ini dapat dicontohkan melalui media cetak (surat kabar

dan majalah).

28

Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam…, h. 104-105

Page 42: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

32

Dakwah sebagai suatu kegiatan komunikasi keagamaan dihadapkan kepada

perkembangan dan kemajuan teknologi komunikasi yang semakin canggih

memerlukan suatu adaptasi terhadap kemajuan ini, artinya dakwah dituntut agar

dikemas dengan terapan media komunikasi sesuai dengan ragam mad‟u. atau

dengan bahasa lain dakwah yang demkian merupakan Dakwah yang komunikatif.29

Pada dasarnya dalam istilah faktor tulisan atau menulis merupakan media awal

yang sama usianya dengan media tatap muka.

c) Dakwah Bil Haal

Dakwah Bil-Haal adalah suatu istilah yang terdiri dari dua kata yang digabungkan

yaitu kata dakwah dan kata hal (حا ل ) yang berarti berubah, haal (حا ل) berarti hal

ikhwal. Haal (حا ل) bisa juga berarti perpindahan, gerakan (gerak), berarti

menunjukkan keadaan.30

Kata Bil-Haal berarti menunjukkan suatu keadaan atau tindakan, sedangkan

dakwah secara umum mengandung arti suatu usaha untuk merubah dan memperbaiki

keadaan yang kurang baik kearah yang lebih baik dalam kaitan ini dakwah Bil-haal

sebagai uraian dalam upaya dakwah dengan menggunakan metode praktis dalam

menjalankan dan memperaktekan ajaran agama itu sendiri.

Secara umum pengertian dakwah Bil-Haal adalah segala gerak amal perbuatan

dalam berinteraksi terhadap sesama manusia, alam dan lingkungannya, baik

29

Hamzah Ya‟kub, Publisistik Islam Teknik Dakwah dan Leadership (Bandung: Di Ponegoro,

1972), h. 47-48 30

Mahmud Yunus, Kamus Besar Bahasa Arab Indonesia, (Jakarta: Yayasan Penterjemah Al-

Qur‟an, 1973), h. 111

Page 43: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

33

perbuatan itu berupa ibadah, akhlak maupun muamalah yang disesuaikan dengan

ajaran agama Islam untuk mencapai keridhoan Allah.

Pengertian dakwah Bil-Haal secara luas adalah seluruh kegiatan dakwah di dalam

bentuk perbuatan nyata untuk memecahkan persoalan suatu lingkungan masyarakat.31

Bil Haal adalah dakwah yang dilakukan dengan perbuatan yang meliputi

keteladanan. Metode dakwah ini dapat dilakukan oleh setiap individu tanpa harus

memiliki keahlian khusus dalam bidang dakwah. Dakwah Bil-Haal dapat dilakukan

misalnya, dengan tindakan nyata yang dari karya nyata tersebut hasilnya dapat

dirasakan secara kongkrit oleh masyarakat, seperti pembangunan rumah sakit atau

fasilitas-fasilitas yang digunakan untuk kemaslahatan umat.32

C. Majlis Ta’lim

1. Pengertian Majlis Ta’lim

Majlis Ta‟lim berasal dari dua kata yakni dan kata dalam teks

bahasa arab berasal dari kata yang berarti duduk. Sedang kata merupakan

isim masdhar yang mengandung arti “tempat duduk”.33

Kemudian kata berasal dari kata diikuti dengan wazan Menjadi

Yang berarti tempat belajar atau pengajaran. Kata juga dapat diartikan

31

Husein As Segaf, Pembangunan nasional Dakwah Bil Haal, (Mimbar Ulama No. XV/ 159)

h. 66 32

M. Munir, Metode Dakwah, (Jakarat: Kencana, 2003), h. 223 33

Mahmud Yunus, Kamus Besar Bahasa Arab Indonesia, (Jakarat: Hilda Karya Agung), h. 90

Page 44: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

34

“mengajarkan”.34

Dengan demikian majlis ta‟lim diartikan sebagai tempat untuk

melaksanakan pengajaran atau pengajian agama Islam.35

Musyawarah Majlim Ta‟lim se DKI Jakarta yang berlangsung pada 9-10 Juli

1980, memberikan batasan Majlis Ta‟lim sebagai berikut Lembaga pendidikan non

formal Islam yang memiliki kurikulum tersendiri, diselenggarakan secara berkala dan

teratur, dan diikuti oleh jamaah yang relatif banyak; dan bertujuan untuk membina

dan mengembngkan hubungan yang santun dan serasi antara manusia dengan Allah

SWT, antara mnusia sesamanya, dan antara manusia dengan lingkungannya dalam

rangka membina masyarakat yang bertaqwa kepada Allah SWT.36

Bagi sebagian masyarakat Jakarta, dan mungkin juga masyarakat lainnya. Majlis

Ta‟lim juga berarti penguyuban, orientasi pikiran dan kehidupan, wawasan agama

dan kemasyarakatan, bahkan Majlis Ta‟lim adalah organisasi, tradisi, pembentuk

solidaritas dan rekreasi sehat pengisi waktu yang lowong. Peranan yang cukup

bervariasi ini kemungkinan besar karna kedudukannya sebagai lembaga non formal.

Masyarakat yang wataknya senang berkumpul sangat terikat dengan Majlis Ta‟lim

yang akhirnya menjadi ciri khas kehidupan dan kesemarakan agama di Indonesia. 37

34

Asad M. Kalah, “Kamus Bahasa Indonesia-Arab”, (Yogyakarta: Bulan Bintang, 1987), cet.

Ke-2, h. 8

35

Koordinasi Dakwah Islam (KODI), Pedoman Majlis Ta’lim Jakarta, (DKI, 1981), h. 1

36

Ismet Firdaus, Lisma Dyawati Fuaida, Nurkhayati, Ahmad Zaky, Pengalaman Al-Qur’an

Tentang Pemberdayaan Dhu’afa (Jakarta: Dakwah Press: Universitas Syarif Hidayatullah), h. 81-82 37

Koordinasi Dakwah Islam (KODI), Pedoman Majlis Ta’lim Jakart, (DKI, 1981), h. 2

Page 45: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

35

Pada perkembangan selanjutnya Majlis Ta‟lim dimaknakan bukan sekedar tempat,

akan tetapi sebagai lembaga atau institusi yang menyelenggarakan pengajaran atau

pengajian.

Dengan dibatasinya bahwa Majlis Ta‟lim sebagailembaga pendidikan non formal

masyarakat Islam, maka Majlis Ta‟lim bukanlah lembaga formal seperti madrasah,

sekolah, pondok pesantren atau perguruan tinggi. Majlis Ta‟lim juga bukan organisasi

massa atau organisasi politik, namun demikian Majlis Ta‟lim mempunyai kedudukan

penting karena ia langsung berada di tengah masyarakat umum yang sekaligus

menjadi sasaran pembinaan Majlis Ta‟lim itu sendiri.38

2. Fungsi Majlis Ta’lim

Adapun fungsi Majlis Ta‟lims adalah sebagai sarana atau tempat untuk belajar,

mengajar serta mendalami ilmu agama bagi masyarakat dan juga sebagai lembaga

dakwah dan dapat dikatakan juga sebagai lembaga non formal adalah:

1) Membina dan mengembangkan ajaran Islam dalam rangka membentuk

masyarakat yang betaqwa kepada Allah SWT.

2) Sebagai taman rekreasi rohaniah, karena penyelenggaraannya yang santai.

3) Sebagai ajang berlangsungnya silaturrahmi massal yang dapat menghidup

suburkan dakwah dan Ukhuwah Islamiyah.

4) Sebagai sarana dialog berkesinambungan antara ulam dan umaro dan umat.

38

Ismet Firdaus, Lisma Dyawati Fuaida, Nurkhayati, Ahmad Zaky, Pengalaman Al-Qur’an

Tentang Pemberdayaan Dhu’afa…, h. 82-83

Page 46: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

36

5) Sebagai media penyampaian gagasan yang bermanfaat bagi pembangunan umat

dan bangsa pada umumnya.39

3. Jenis-jenis Majlis Ta’lim

Majlis Ta‟lim sebagai lembaga non formal di masyarakat merupakan sarana yang

sangat potensial untuk menyampaikan dakwah Islam dan membina masyarakat.

Jumlahnya amat banyak, hamper tersebar di seluruh provinsi, kabupaten atau kota,

bahkan hingga keetingkat RW dan RT sekalipun. Majlis Ta‟lim ini menjangkau

seluruh lapisan masyarakat mulai dari masyarakat kelas atas, kelas menengah hingga

kelas bawah.

Seandainya Majlis Ta‟lim menunjukkan perbedaan-perbedaan, hal itu bukan

disebabkan oleh fungsinya, tetapi oleh perbedaan lingkungan jama‟ah Majlis Ta‟lim

itu sendiri dan arena organisasi, yaitu bagaimana Majlis Ta‟lim dikelola, besar

kemungkinan juga karena adanya perbedaan mengenai isi materi yang diajarkan atau

disampaikan. Majlis Ta‟lim dapat diklasifikasikan berdasarkan pada lingkungan,

kegiatan-kegiatan organisasi dan lain-lain.40

Dilihat dari lingkungan sosial jama‟ah Majlis Ta‟lim terdapat macam-macam

tingkatan Majlis Ta‟lim di antaranya:

1) Majlis Ta‟lim pinggiran. Istilah pinggiran dalam hal ini tidak berarti pinggiran

kota, akan tetapi menunjukkan pemukiman lama yang umumnya dialami oleh

masyarakat ekonomi lemah.

39

Koordinasi Dakwah Islam (KODI), Pedoman Mjlis Ta’lim Jakarta…,h. 8 40

Hasbullah, “Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia.” (Jakarta: Raja Grafindo Persada,

1995), h. 206

Page 47: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

37

2) Majlis Ta‟lim gedongan. Majlis Ta‟lim ini terdapat di daerah elit lama dan baru,

di mana penduduknya dianggap kaya dan terpelajar.

3) Majlis Ta‟lim komplek, Institusi tertentu membangun perumahan untuk

karyawan, seperti Bank, PLN, dan lain-lain. Majlis Ta‟lim komplek jama‟ahnya

terdiri dari golongan menengah dan punya ikatan dengan instansi yang

membangun komplek.41

4) Majlis Ta‟lim pemukiman baru. Tumbuh di perumahan baru, jama‟ahnya

terpelajar, ekonomi,karyawan, dan tidak terikat oleh Instansi.

5) Majis Ta‟lim kantoran. Diselenggarakan oleh karyawan suatu kantor, mempunyai

ikatan yang sangat erat dengan kebijaksanaan kantornya.

6) Majlis Ta‟lim khusus. Misalnya, pengajian para mentri, jama‟ah haji PIV, dan

keluarga besar daerah.42

7) Majlis Ta‟lim kelompok usaha. Jama‟ahnya remaja dengan aliran politik atau

keagamaan tertentu.

Materi pokok yang diajarkan dalam Majlis Ta‟lim semestinya mencangkup:

Aqidah Islam, hukum-hukum syara‟ untuk individu, hukum syara‟ dalam pendidikan

anak dan fiqih Islam dalam konteks keyakinan.

Dari sisi pemberi materi, maka pemberi materi dalam Majlis Ta‟lim haruslah

orang-orang yang:

41

Tuti Awaliyah A.S.,”Strategi Dakwah Di LIngkungan Majlis Ta’lim” (Bandung: Mizan,

1997), cet. Ke-1, h.8 42

Pemda, Pola Pembinaan Majlis Ta’lim di DKI Jakarta”, (Jakarta: Koordinasi Dakwah

Indonesia, 1986), h.3

Page 48: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

38

a) Memiliki aqidah yang kuat

b) Memiliki ilmu dan wawasan yang cukup dan ma uterus belajar dan terbuka untuk

mengembangkan ilmudan wawasannya tersebut

c) Menguasai metode mengubah perilaku manusia

d) Sabar dan tawakal dalam mengubah perilaku mad‟unya

e) Dapat memberi tauladan yang baik

Jadi pemberi ilmu di Majlis Ta‟lim tidak cukup sekedar mengajarkan hukum, tapi

juga menumbuhkan motivasi atau dorongan dari aqidah, untuk menjalankan hukum

tersebut, agar dapat menciptakan manusia-manusia yang berguna baik dalam

mendidik atau membimbing keluarga agar menjadi manusia yang berkualitas. Yakni

tidak hanya cerdas tetapi juga peduli terhadap Islam dan kaum muslimin.

Menurut tempat penyelenggaraannya, Majlis Ta‟lim terbagi ke dalam tiga

klasifikasi:

a) Di masjid atau mushola

b) Di madrasah atau ruang khusus semacam itu

c) Di ruang atau aula kantor

Sedangkan menurut organisasi jama‟ahnya, maka ada beberapa Majlis Ta‟lim

antara lain Majlis Ta‟lim yang dibuka, dipimpin,dan tempat khusus yang dibuat oleh

pengurus sendiri atau guru. Majlis Ta‟lim yang didirikan, dikelola, dan ditempati

bersama, mereka mempunyai pengurus yang dapat diganti menurut periode

Page 49: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

39

kepengurusannya (di pemukiman atau di kantor). Majlis Ta‟lim yang mempunyai

organisasi induk seperti Aisyah , Muslimah, Al-Hidayah dan lain-lain.43

43

Tuti Alawiyah, A.S., “Strategi Dakwah di Lingkungan Majlis Ta’lim”…, h. 77-78

Page 50: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

40

BAB III

BIOGRAFI USTADZ AHMAD GOZALI DAN PROFIL MAJLIS TA’LIM

MIFTAAHUSSA’ADAH

A. Biografi Ustadz Ahmad Gozali

Ustadz Ahmad Gozali lahir di kota Bawang yakni Brebes, bertepatan pada

tanggal 8 Agustus 1963, Brebes terkenal dengan bawang dan telurnya. Ayahnya

bernama Wasbani dan ibunya bernama Sudanah itu adalah nama ciri khas Jawa

terdahulu dan beliau memiliki saudara kandung berjumlah 13 orang.1

Sejak usia SD beliau dianugerahi oleh Allah SWT tampil beda dengan umumnya

anak-anak pada saat itu sejak usia SD kelas 4 sampai kelas 6, beliau termasuk di antar

kategori anak yang rajin mengaji bahkan di saat itu di dalam hatinya sudah tertanam

rasa mahabbah terhadap agama, mahabbah terhadap guru-guru agama dan mahabbah

terhadap para ulama. Atas dasar mahabbahnya terhadap agama itu mendorong di

dalam hatinya “sayalah dakwah” yaitu dakwah Bil Hal. Apa bukti dari dakwah Bil

Hal itu?

Masa kecil beliau habiskan di masjid, antara rumah beliau dengan masjid berkisar

hampir 1 kilo, beliau tinggal di masjid tersebut, tidur di masjid hamper bertahun-

tahun. Sisa-sisa waktu setelah ibadah sholat beliau mengabdikan diri untuk bakti

kepada orang tua dengan membantu ke sawah, yaitu menanam bawang atau padi

1 Wawancara Pribadi dengan Ustadz Ahmad Gozali, Serpong, 12 juli 2010

40

Page 51: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

41

sampai ashar, dan pagi-paginya beliau berjualan bawang begitulah sampai sekolah

SD selesai.

Setelah selesai SD, beliau mengikuti ujian untuk masuk SMP, dan beliau

mendapat rengking 1 tapi orang tua tidak mendorong, tapi dorongan itu dating dari

teman-teman beliau, tapi bibenak hati beliau “saya harus pesantren” dan keinginan

serta dorongan dari teman-teman beliau batalkan.

Beliau nunggu 1 tahun agar berangkat ke pesantren tapi tidak jadi berangkat,

kemudian nunggu satu tahun lagi tapi tidak berangkat juga. Tapi di dalam hatinya

terdorong agar segera berangkat karena rasa inginnya beliau mempunyai ilmu agama

yang tentunya berguna bagi diri sendiri, keluarga dan umat.

Karena rasa mahabbahnya terhadap ilmu agama Ustadz Ahmad Gozali

bersilaturrahmi ke rumah pamannya yang bernama Tauhid, di Kebon Jeruk agar

mendapat dukungan agar dapat belajar di Pesantren kemudian paman beliau

mengizinkan.

Lalu beliau sebelum pergi ke Pesantren, beliau pergi ke Jakarta terlebih dahulu

tanpa meminta izin kepada orang tua, karena pada saat itu pasti tidak di izinkan dan

apakah itu bertentangan dengan agama? Tentu tidak karena beliau berpegang kepada

hadits Nabi yang berbunyi “ kalau tidak menurut kepada orang tapi itu tidak

bertentangan dengan maksiat kepada Allah itu boleh” dengan berpegang teguhnya

beliau kepada hadits tersebut beliau dengan BISMILLAH beliau tetap berangkat.

Kehidupan keluarga beliau adalah termasuk keluarga yang sangat sederhana

dikhawatirkan apabila beliau di Pesantren orang tua tidak bisa membiayai, tapi tetap

Page 52: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

42

berangkat, di Jakarta beliau membantu pamannya yang bergerak dibidang warteg

selam 4 bulan beliau membantu pamannya dan mendapat upah untuk biaya berangkat

ke Pesantren yaitu Pesantren Tanfidzul Ahkam di Rangkas Bitung Banten pada tahun

1981.2

Di Pesantren beliau tidak mempunyai biaya di sana beliau mengkondisikan diri

menjadi pelayan Kiayi dalam arti Khodimul Ulama. Dan sekitar 1 tahun setengah

beliau pindah ke Al-Fadlu Wal fadhiilah di Kali Wungu Semarang, kira-kira 2 tahun

orang tua beliau datang dan meminta beliau pulang untuk membantu orang tua di

rumah, beliau menangis pada saat itu tapi beliau punya prinsip untuk berbicara

kepada orang tua, beliau meminta diberi kesempatan untuk diizinkan belajar di

Pesantren agar dapat membuahi sebuah harapan untuk orang tua dan harapan untuk

umat itulah prinsip yang beliau pegang.

Pada saat itu beliau berbicara kepada orang tuanya, “bapak ibu kalau seandainya

saya pulang bersama bapak dan ibu hari ini bukannya saya tidak mau, saya berfikir

kalau seandainya saya pulang membantu bapak dan ibu selama bertahun-tahun tapi

tidak kaya jadi yang menjadi korban adalah anak. Anak tidak punya ilmu, tapi kalau

seandainya saya belajar di sini Insya Allah akan membuahi sebuah harapan yang

tentunya berguna bagi diri sendiri, keluarga dan umat Insya Allah” kemudian orang

tua beliau mengizinkan beliau untuk menuntut ilmu.

Kemudian beliau dianugerahi oleh Allah yaitu ketika pindah dari Banten ke

Semarang beliau SP 2 tahun, Tsanawiyah 3 tahun, Aliyah 3 tahun, kemudian

2 Wawancara Pribadi dengan Ustadz Ahmad Gozali, Serpong, 12 juli 2010

Page 53: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

43

Tahassus 2 tahun, pada waktu Tsanawiyah beliau sudah menjadi Rois Ilmu Shorof,

ketua kelas dan Rois Imriti. Pada tahun ke 3 beliau masih menjadi ketua kelas dan

Rois Alfiyah di Pesantrennya, dan diangkat menjadi ketua Jam‟Iyyah.3

Pada saat itu ada salah satu Ustadz berbicara kepada beliau bahwa di dalam diri

beliau ada jiwa kepemimpinan. Dan sepulangnya dari Pesantren beliau menuju

Jakarta, mengikuti paman beliau, dan paman beliau menyuruhnya tinggal di Tajuk. Di

Tajuk ada sebuah makam yaitu makam Syeikh Tubagus Athib bin Tirtayasa bin

Hasanuddin bin Syarif Hidayatul Ihwan beliau 7 hari di sana.

Kemudian setelah dari Tajuk orang tua beliau mengenalkan beliau dan

mempertemukan beliau kepada tokoh ulama Serpong yaitu KH. Basuni di Ahwanah

Serpong. Setelah di Ahwanah beliau dikenalkan kepada masyarakat dan

berkembanglah beliau di antaranya mengajar mengaji anak-anak di Serpong

tepatnyya di Cilenggang kemudian mengajar di Setu Tangerang di Sekolah Madrasah

Diniyah dan berbagai macam usaha yang beliau lakukan yaitu berjualan minyak

dorong, berjualan rokok di pasar serpong, dan berjualan bawang ketika sedang

mencari modal ada seorang bos yang memodalkan kepada beliau uang sebesar

Rp1.500.000 rupiah. Kemudian beliau dari bribes membawa bawang dari 2 ton

bahkan sampai 3 ton, dan dijual sampai habis di pasar Serpong tersebut.

Karena usaha yang dijalani beliau berkembang terus kemudian beliau mau

dijodohkan dengan anak bos yang telah memodali beliau tadi agar usaha yang dijalani

dapat dikerjakan bersama-sama dan lebih berkembang, karena ada perasaan ragu

3 Wawancara Pribadi dengan Ustadz Ahmad Gozali, Serpong, 12 juli 2010

Page 54: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

44

dalam hatinya beliau menceritakan hal tersebut kepada gurunya KH. Basumi, karena

KH. Basuni tidak menganjurkan beliau disuruh menghindar, beliau diajak oleh KH.

Basuni kursus Qira‟ah Sab‟ah di Cisauk Tangerang di situlah beliau kursus dengan

gurunya, karena di situ beliau tidak mempunyai bekal, beliau kembali menjadi marbot

masjid, di masjid Cibadak Suradita Cisauk kembali seperti masa kecil dulu. Agar

beliau mendapat simpati gurunya beliau berusa mengambil hati gurunya apapun yang

akan dikerjakan oleh gurunya beliau bergegas untuk mengerjakan pekerjaan itu

sebelum gurunya dan disitulah beliau mendapat jodoh, dan beliau menikah dengan

istrinya yang bernam Siti Jamilah.

Ketika itu beliau tinggal di Cibadak Suradita Cisauk, dan oleh lurah Setu beliau di

minta untuk tinggal di Setu yakni untuk membina anak-anak dan masyarakat di Setu

lalu beliau diberi izin oleh gurunya dengan niat untuk membawa amanah dakwah

Ilallah, dan dari situlah beliau merintis dari pengajian anak-anak, yang awalnya hanya

sedikit lalu berkembang sampai mencapai 200 anak dan masih berkembang sampai

sekarang.

Kemudian Ustadz Ahmad Gozali membuka pengajian pemuda yang metodenya

adalah Tadarus Al-Qur‟an yang bernama pengajian Al-Mukhlisin dan pengajian itu

bergilir dari rumah ke rumah, selain tadarus beliau memberikan pelajaran Fiqih dan

pelajaran-pelajaran yang lainnya.

Setelah pengajian anak muda berkembang Ustadz Ahmad Gozali membuka

pengajian ibu-ibu dan bapak-bapak. Setelah lima tahun beliau mulai berjalan

mengajar dari Majlis Ta‟lim-Majlis Ta‟lim lainnya seperti di Kedemangan, Muncul,

Page 55: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

45

Serpong dan lain-lain. Dan termasuk daerah-daerah yang mempercayai diri beliau,

dan dari situlah khutbahpun mulai berjalan.

Pada saat beliau mengaji di Masjid Agung Al-Mujahidin datanglah seorang

pengurus masjid membawa seorang anak, anak itu berasal dari Lampung yang kira-

kira usianya sekitar usia SMP. Anak itu ingin belajar mengaji tapi dengan siapa dan

di mana dia tidak mempunyai biaya karena dia sudah tidak mempunyai orang tua.

Dan dating pula anak dari Cirebon bercerita pengalaman hidupnya sama seperti yang

telah diceritakan anak yang dari lampung. Ustadz Ahmad Gozali berkata kepada 2

anak tadi “kalian tetap di sini dan belajar mengaji bersama saya” anak tadi tersebut

adalah anak asuh yang pertama karena mereka adalah sejarah historis cikal bakal nya

Pesantren. Dan mereka sekarangpun sudah mengajar ke mana-mana.

Kemudian berlanjut dan mulai berdatangan anak-anak asuh beliau selanjutnya.

Ada yang berasal dari Balaraja, Kerawang, Bogor dan sebagainya, lalu berkumpullah

dari 10 sampai 35 anak asuh kadang surut dan kadang bertambah, lalu datanglah anak

yatim dan dhuafa, karena pada waktu itu beliau belum mempunyai lembaga dan

institusi para anak asuhnya pun tinggal satu rumah dengan beliau, biaya untuk

kehidupan sehari-hari beliau membuat usaha membudidayakan rempeyek dan keripik

dan berkembang. Kebutuhan pribadi, kelurga dan anak-anak terkaper dengan usaha

itu.

Dari situlah hati masyarakat mulai terbuka dan mulai berdatangan untuk

bersilaturrahmi saliang membantu, dan masyarakat berkata inilah potensi dan perlu

dikembangkan dan dari sebagian ada yang mengusulkan untuk mendirikan Pesantren,

Page 56: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

46

yaitu salah satu pendiri yayasan yang bernama Habib Ali Alwi bin Thohir. Kemudian

beliau meminta kepada teman-temannya meminta sumbangsih pemikiran , mereka

sepakat menyetujui karena yayasan tersebut bukan untuk kepentingan pribadi tapi

kepentingan untuk kemaslahatan umat. Dan dibangunlah sebuah yayasan pada tahun

1993, yang diberi nama Pondok Pesantren As-Sa‟adah yang di dalamnya ada SMP,

Madrasah Mu‟alimin dan Majlis Ta‟lim Miftaahussa‟adah, dan Majlis Ta‟lim

Tomboati dan sebagainya. Dan mudah-mudahan berguna untuk kepentingan umat.4

B. Aktivitas Dakwah Ustadz Ahmad Gozali

Ustadz Ahmad gozali dari masa kecil beliau bercita-cita ingin menjadi seorang

pendakwah sebab di dalam dirinya sudah tertanam di hati beliau dakwah dan dakwah.

Beliau mencintai ilmu agama semenjak beliau kecil. Beliau menuntut ilmu dari

pesantren kepesantren, dari guru keguru demi menuntut ilmu yang tujuannya agar

ilmu tersebut berguna bagi dirinya, keluarga dan kepada umat.

Ustadz ahmad gozali dalam kehidupannya sehari-hari beliau bergelut dalam

bidang dakwah baik kepada santrinya ataupun kepada masyarakat, karena di hati

beliau, beliau ingin sekali berguna bagi agama, beliau ingin mengajak kepada

masyarakat agar berakhlakul karimah dan berbuat baik dalam segi apapun, dan

menjalankan syariat Islam.

4 Wawancara Pribadi dengan Ustadz Ahmad Gozali, Serpong, 12 juli 2010

Page 57: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

47

Beliau berdakwah dimulai dari pengajian anak-anak lalu berlanjut kepada remaja,

serta ibu-ibu dan bapak-bapak, beliau mengajar ke Majlis Ta‟lim-Majlis Ta‟lim

dibeberapa titik masjid dan mushola.

Karena beliau menekuni dalam dua lembaga yaitu sebagai pengasuh Pondok

Pesantren dan sebagai ketua di Majlis Ta‟lim Miftaahussa‟adah, sekarang beliau

hanya mengajar di 6 majlis ta‟lim di antaranya: Majlis Ta‟lim Nurul Huda di Kp.

Setu yang di adakan rutin setiap malam minggu, Majlis Ta‟lim Nurul Iman di Buaran

Hankam Serpong yang diadakan rutin pada malam senin, di majlim ta‟lim Al Mabrur

Serpong 2 minggu sekali pada setiap malam jum‟at, di Masjid Agung Serpong

menagajar Tafsir Jalalain, di Masjid Al-Istiqomah di Setu minggu pagi.

Selain beliau mengajar di Majlis Ta‟lim beliau juga aktif di organisasi, beliau

pernah menjabat sebagai Ketua Tanfiziah Serpong tangerang selama 10 tahun, Ketua

Tanfiziah adalah Presiden NU, bersamaan itu pula beliau juga menjabat menjadi

pengurus MUI di Kecamatan Serpong, menjadi wakil Katib PCNU dan Wakil Rais

Syuryah, menjadi Kepala Sekolah di Madrasah Diniyah Manarul Ulum Pondok

Pesantern As-Sidiqiah di setu selama 20 tahun, dan sekarang menjadi pengasuh

Pondok Pesantren As-Sa‟adah di Kel. Setu Tangerang Selatan dan sebagai ketua

FSPP (Forum silaturrahmi Pondok Pesantren) di Tangerang Selatan.5

Aktivitas dakwah yang dilakukan oleh Ustadz Ahmad Gozali, meliputi dakwah bil

lisan dan dakwah bil hal. Dakwah bil lisan ialah dakwah yang disampaikan melalui

5 Wawancara Pribadi dengan Ustadz Ahmad Gozali, Serpong, 12 juli 2010

Page 58: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

48

lisan, dakwah yang dilakukan oleh Ustadz Ahmad Gozali melalui lisan di antaranya

adalah:

1. Melalui Tabligh-tabligh

Seperti khutbah-khutbah di setiap masjid pada hari jum‟at, dan beliau juga sering

berceramah pada acara-acara penting lainnya.

2. Pengajian rutin mingguan atau bulanan

Pengajian rutin ini termasuk dalam kegiatan dakwah bil lisan yang dilakukan oleh

Ustad Ahmad Gozali, beliau mengisi pengajian-pengajian di berbagai Majlis

Ta‟lim, yang Jama‟ahnya terdiri dari Bapak-bapak dan Ibu-ibu,serta para remaja

dan begitu pula pada santrinya ketika di wilayah Pondok Pesantren.

3. Peringatan Hari Besar Islam

Ustadz Ahmad Gozalipun melakukan dakwah bil lisan melalui ceramah ketika

memperingati Hari Besar Islam, seperti Isra‟ Mi‟raj Nabi Muhammad SAW, atau

hari besar Islam lainnya.

Selanjutnya sebagai seorang Da‟i Ustad Ahmad Gozali tidak mengandalkan

dakwah secara lisan saja tapi menurut beliau ada yang lebih penting lagi yaitu

dakwah bil hal yaitu dakwah yang dilakukan secara tindakan nyata, seprti

mencontohkan akhlak yang baik dalam kehidupan sehari-hari, ataupun menekuni

berbagai keterampilan yang tujuan adalah berdakwah. Adapun kegiatan dakwah bil

hal yang dilakukan oleh Ustad Ahmad Gozali di antaranya:

Page 59: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

49

1. Mendirikan sebuah Pesantren yang di dalamnya terdapat bangunan sebuah Majlis

Ta‟lim yaitu Majlis Ta‟lim Miftaahussa‟adah pada tahun 1993, dan lembaga

pendidikan berupa Tsanawiyah dan Aliyah.

2. Mengadakan sunatan masal

3. memberikan santunan kepada dhuafa dan fakir miskin.

4. Pembinaan terhadap anak yatim piatu dan anak-anak dhuafa.

5. Penyaluran zakat fitrah pada bulan ramadhan kepada kaum dhuafa dan golongan

yang membutuhkan.

6. Mengadakan pelatihan marawis sebagai keterampilan dalam penyampaian

dakwah.

7. Penyembelihan hewan qurban pada Hari Raya Idul Adha.

Sebagai seorang da‟i, di samping beliau aktif dalam kegiatan dakwahnya beliau

juga aktif dalam aktivitas kelembagaan dan organisasi, beliau pernah menjabat

sebagai Ketua Tanfiziah Serpong tangerang selama 10 tahun, Ketua Tanfiziah adalah

Presiden NU, bersamaan itu pula beliau juga menjabat menjadi pengurus MUI di

Kecamatan Serpong, menjadi wakil Katib PCNU dan Wakil Rais Syuryah, menjadi

Kepala Sekolah di Madrasah Diniyah Manarul Ulum Pondok Pesantern As-Sidiqiah

di setu selama 20 tahun, dan sekarang menjadi pengasuh Pondok Pesantren As-

Sa‟adah di Kel. Setu Tangerang Selatan, dan sebagai ketua FSPP (Forum silaturrahmi

Pondok Pesantren) di Tangerang Selatan.

Page 60: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

50

C. Profil Majlis Ta’lim Miftaahussa’adah

Majlis Ta‟lim Miftaahussa‟adah didirikan pada tahun 1993, di atas sebidang tanah

wakaf, letak Majlis Ta‟lim tersebut berada di sekitar Pondok Pesantren, beliau

ditunjuk sebagai pengasuh Pondok Pesantren As-Sa‟adah dan sebagai ketua di Majlis

Ta‟lim Miftaahussa‟adah.

Letak Majlis Ta‟lim Miftaahussa‟adah itu terletak di sekitar perumahan puri

serpong, yaitu di Jl. Raya Puspiptek, Komplek Puri Serpong Puri I. Blok D, Kel.

Setu Kota Tangerang Selatan.

Mengenai berdirinya majlis ta‟lim Miftaahussa‟adah, Majlis Ta‟lim

Mifataahussa‟adah bediri pada tahun 1993 yaitu berada di tengah-tengah Pesantren,

karena berdirinya majlis Ta‟lim ini adalah cikal bakal berdirinya sebuah Pesantren,

yang diawali dari pengajian-pengajian pada umumnya, dan keaktifan Ustad Ahmad

Gozali mengajar di berbagai Malis Ta‟lim dan dari situlah beliau dan masyarakat

berinisiatif untuk membangun sebuah Majlis Ta‟lim yang diberi nama Majlis Ta‟lim

Miftaahussa‟adah.

Selanjutnya dari Majlis Ta‟lim Miftaahussa‟adah inilah Ustadz Ahmad Gozali

mengemban kiprah dakwahnya salah satunya adalah membina anak-anak fakir miskin

dan dhuafa dan mendidiknya, mengadakan zikir bersama yang diberinama Zikir

Tomboati dan banyak sekali program-program yang telah di jadwalkan di Majlis

Ta‟lim tersebut, Program-program yang telah di jadwalkan di Majlis Ta‟lim

Miftaahussa‟adah di antaranya adalah:

Page 61: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

51

1. Ba‟da Ashar membaca kitab Nurud Dholam dan Ta‟lim Muta‟lim, menjelaskan

tentang ilmu tauhid dan akhlakul karimah Jama‟ahnya adalah para santri dan

umum.

2. Membaca Marhaban setiap malam senin para santri dan jamaahnya.

3. Latihan Khitobah

4. Latihan membaca tahlil berikut do‟a-do‟anya para santri dan jama‟ahnya

5. Mengaji Kitab setiap ba‟da sholat para santri dan jama‟ahnya.

6. Melajimkan wirid setiap malam selasa bersama santri dan jamaahnya.

7. Membaca surat yaasiin, waqi‟ah, tabarrok, setiap jum‟at ba‟da subuh para santri

dan jama‟ahnya.

8. Zikir keliling dari Masjid ke Masjid dengan waktu yang di tentukan (zikir tersebut

di beri nama (TOMBO ATI).

9. Haul Akbar pada bulan Sya‟ban, sekaligus membacakan tahlil kepada almarhum-

almarhumah selama 3 hari atau sampai 4 hari.

10. Termasuk pemberian santunan kepada dhuafa dan anak yatim dan orang yang

membutuhkan.

11. Menyalurkan zakat untuk para yang membutuhkan pada bulan Ramadhan.

Program-program di atas dapat di lakukan sesuai jadwal yang telah ditentukan dan

terkadang tidak sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, tapi semua itu adalah

program yang wajib di Majlis Ta‟lim tersebut.

Page 62: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

52

D. Struktur Organisasi Majlis Ta’lim Miftaahussa’adah

Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal

dengan organisasi yang dikelola. Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan

susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-

bagian atau posisi maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas dan

wewenang serta tanggung jawab yang berbeda dalam suatu organisasi.

Susunan Kepengurusan

Majlis Ta’lim Miftaahussa’adah di Kel. Setu

Badan Pendiri : Ir. H. Akhmad Rasyid, Msc

Drs. H. Abdul Muin Basuni

Ustadz Ahmad Gozali

Abdul Harits

Pembina : KH. Drs. Habib Ali Alwi bin Thahir

Mohammad Khaeroni

Ustadz TauFikurrahman

Pengurus

Ketua : Ustadz Ahmad Gozali

Wakil : Ustadz Ahmad Tasikun

Sekretaris : M. Siswono

Drs. Sanusi

Bendahara : Ustadz Wahyudi

Abdul Haris

Page 63: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

53

Bidang Kependidikan : Ustadz Imam Munandar

Nanang Kosim Lc

H. Zaenal Abidin

Ustd. Drs. Junaidi

Bidang Humas : Ustadz Yunus

Ustadz Iwan

Jemah Susanto

Joko Mulyono

Srihono

Bidang Sosial : Ustadz Tasdik

Hanafi

H. Nurhadi

Drs. Suharto

Bidang Sarana dan Prasarana : H. Amsori

Suherman

Page 64: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

54

BAB IV

ANALISIS KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI

A. Kiprah Dakwah Ustadz Ahmad Gozali

Kegiatan dakwah merupakan suatu aktivitas yang mulia, di mana setiap muslim

dapat melakukan amar ma‟ruf nahi munkar sehingga dapat tercapai tujuan dakwah

yang hakiki, yakni membentuk Khairul Ummah. Oleh karena itu bagi seluruh kaum

muslimin dan muslimat khususnya bagi pengemban dakwah seyogyanya mengikuti

jejak Nabi utusan Allah yaitu Nabi Muhammad SAW, karena Nabi Muhammad

adalah suri tauladan yang sangat baik dan berakhlakul karimah bagi kita semua.

Sebagaimana Allah berfirman dalam Al-Qur‟an:

Artinya: “Tidak aku utus ngkau wahai Muhammad kecuali enkau aku utus untuk

menjadi rahmat bagi seluruh alam”

Bagi seorang da‟i atau pendakwah Adda‟i Iallah yang pertama adalah seorang da‟i

itu harus mempunyai ilmu yang cukup artinya dia bisa menyandang Ahlul Ilmi

karena itu salah satu faktor yang harus dimiliki oleh seorang da‟i, yang kedua adalah

niat yang murni artinya walaupun mempunyai ilmu yang cukup tapi tidak didasari

dengan niat yang murni maka dakwahnya itu tidak akan mencapai target yang

maksimal karena itu adalah faktor pendukung yang sangat dominan.

54

Page 65: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

55

Jadi Adda”i Ilallah yang paling dominan adalah ilmu yang cukup dan niat yang

murni atau ikhlas itulah peran yang sangat penting yang menjadi bekal pendukung

untuk seorang da‟i berdakwah, dan kalau itu semua sudah dicapai oleh seorang da‟i

maka harus memiliki sifat-sifat yang dicontohkan oleh baginda rasulallah SAW, yaitu

Siddiq, Amanah, Tabligh dan Fathonah.

Ustadz Ahmad Gozali dalam kedudukannya sebagai seorang da‟i dalam rangka

menyampaikan Amar Ma‟ruf Nahi Munkar, beliau selalu berpegang teguh pada

prinsipnya yaitu dapat menjadi seorang da‟i yang dapat mengajak masyarakat kepada

jalan kebaikan dan memberikan contoh yang baik kepada masyarakat agar berakhlak

yang mulia agar dapat mencontoh akhlak yang dicontohkan oleh baginda Rasulullah

SAW.

Ustad Ahmad Gozali dalam berdakwah tidak hanya dengan berceramah, tetapi

beliau juga berdakwah melalui berbagai bidang yaitu dengan berdagang atau

menggeluti sebuah keterampilan karena dakwah tidak hanya dengan lisan tapi juga

dapat berupa tulisan atau keterampilan-keterampilan yang lain yang tujuannya adalah

mengajak masyarakat agar memiliki keimanan yang diridhoi oleh Allah SWT.

Ustadz Ahmad Gozali dalam berdakwah selalu menyampaikan berbagai macam

materi yang tentunya semua yang disampaikan berguna bagi diri pribadi dan berguna

bagi seluruh masyarakat khususnya materi yang disampaikan itu sesuai dengan

kehidupan sehari-hari.

Begitu pula dengan metode dan media yang beliau gunakan itu selalu disesuaikan

dengan materi dan di mana beliau berdakwah yang disampaikan, karena itulah tugas

Page 66: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

56

bagi seorang da‟i yang harus mempunyai strategi dalam berdakwah agar apa yang ia

sampaikan diterima oleh masyarakat.

B. Materi, Metode dan Media Dakwah Ustadz Ahmad Gozali

1. Materi

Materi yang disampaikan oleh seorang da‟i amatlah banyak, baik melalui televisi,

radio atau bisa dengan tenaga, surat kabar, dagang ataupau dengan keterampilan.

Adapun materi yang digunakan oleh Ustad Ahmad Gozali yaitu yang berkaitan

dengan nilai agama karena didasari oleh hadits Nabi tentang riwayat rukun agama.

Ketika malaikat jibril mendatangi Baginda Rasulillah SAW, malaikat bertanya

kepada beliau, apa itu Islam, iman dan ikhsan, dari pertanyaan itulah Rasulullah

menjawab satu persatu dan dari riwayat hadits yang shoheh ini dijadikan satu dilalah

itulah malaikat jibril sedang mengajarkan tentang rukun agama satu ketentuan dalam

konteks syariat bahwa rukun agama terbagi ada tiga yaitu:

1. Islam

2. Iman

3. Ihsan

Agama itu adalah aturan Allah yang dibebankan bagi orang yang sudah mukallaf

atau yang sudah akil baligh, berupa perintah dan larangan, yang berupa perintah itu

ada dua, yang wajib dan yang sunnah, yang berupa larangan ada dua, yang haram dan

makruh.atas dasar yang diuraikan di sini kita harus dapat memahami dan mengenal

rukun agama yaitu dengan cara menyempurnakan rukun agama tersebut.

Page 67: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

57

Maka Ulama Ahli Fiqih memberikan satu penjabaran ternyata ilmu yang wajib

dituntut oleh mukallaf dan beragama Islam hukumnya tiga.

Tiga Hukumnya yaitu:

1. Ilmu Tauhid, dalam rangka untuk memperbaiki iman

2. Ilmu Fiqih, dalam rangka untuk memperbaiki ibadah

3. Ilmu Akhlak, dalam rangka untuk memperbaiki moral

Berarti dengan Islam, iman dan ihsan itu ada alat untuk memperbaikinya, maka

dengan tiga ilmu itulah dengan tauhid, fiqih dan akhlak. Adapun yang lainnya tidak

termasuk katagori wajib sekalipun dapat dianggap penting. Dan dengan dasar itu

Ustad Ahmad Gozali berceramah dan mengajar kemajlis ta‟lim-majlis ta‟lim dan

sebagainya dengan menggunakan tiga materi tersebut yaitu: tauhid, fiqih dan akhlak.

Dan yang selain dari materi itupun ada tetapi sebagai penyempurna saja, apakah

hadits tafsir ataupun yang lainnya. Oleh karena itu bagi pendakwah ketiga materi tadi

adalah materi yang wajib disampaikan karena dakwah adalah mengajak kepada

kebenaran dan yang diajak apabila tidak paham oleh materi yang tiga tadi maka

Islamnya, ibadahnya dan moralnyapun akan acak-acakkan karena substansi materinya

tidak sesuai.

Ibadah dan akhlak adalah sifat murni yang dimiliki oleh seseorang oleh karena itu,

keimanan dan akhlak harus dibina dan dibimbing agar tidak rusak oleh pengaruh

lingkungan yang tidak mendukung oleh karena itu seorang da‟ilah yang harus

berperan memperbaiki akhlak-akhlak manusia agar menjadi manusia yang beriman

dan berakhlak.

Page 68: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

58

2. Metode dan Media

Metode yang digunakan oleh Ustadz Ahmad Gozali tidak jauh dari metode pada

umumnya yaitu lewat dakwah, lewat beberapa majlis ta‟lim dibeberapa titik Masjid

dan Mushola, lewat beberapa diniyah, lewat pesantren, lewat mengisi ceramah di

PHBI. Maka untuk metode ini, seperti pada umumnya, yaitu menyampaikan materi

lalu mad‟u mendengar di kelas bagi yang mengajinya bersifat mustami‟in. kalau

bentuk jama‟ahnya itu bentuk jama‟ah pengajian para santri Ustadz Ahmad Gozali

menggunakan menggunakan perangkat-perangkat di antaranya kitab, pensil dimana

beliau menerangkat mereka mencatat, karena agar apa yang di terangkan oleh beliau

dapat dipelajari lagi melalui catatan mereka tadi dan tidak masuk kekuping kanan lalu

keluar dari kuping kiri, karena ilmu itu harus diikat yaitu bisa berupa dengan catatan.

Dan metode inipun tergantung pada materinya, kalau materinya adalah bentuk

mengenalkan kepada santri untuk menguasai baca tulis Al-Qur‟an metodenya

tentunya harus menguasai, harus menyediakan perangkat kemudian santripun harus

mempunyai buku dan menulis kemudian memperhatikan beliau membaca Al-Qur‟an

sampai kepada makhorijul hurufnya dan diperhatikan satu persatunya.

Kemudian untuk metode baca tulis dan tiqrar atau mengulang-ngulang sampai bisa

menguasai contohnya, di dalam menulis kebanyakan anak yang berasal dari SMP itu

kurang menguasai baca tulis huruf hijaiyah dan bagaimana supaya bisa?, setelah

dikenalkan maka metodenya maka metodenya beliau tulis di papan tulis kemudian

anak-anak itu menulis ulang di bukunya lalu diberi nilai kalau salah diulang lagi-

Page 69: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

59

diulang lagi sampai anak itu bisa. Dan kalau bentuk hafalan metodenya ditiqrar atau

diulang terus menerus sampai anak-anak itu hafal.

Kalau menyampaikan materi kepada masyarakat biasanya menggunakan mimbar

dan menyampaikan materinyapun tergantung materi yang akan disampaikan, ataupun

metode dakwah untuk jenis-jenis yang lainnya, Ustadz Ahmad Gozali bisa dengan

cara bertani atau dagang dengan waktu-waktu tertentu Allah memberikan rezeki lalu

membagikan hasilnya kepada tetangga itupun jenis dakwah juga.

Ustadz Ahmad Gozali menciptakan industri mulai dari rempeyek, rokok itupun

metode berdakwah, jadi banyak sekali metode-metode dakwah yang pernah beliau

gunakan kepada umat dan kepada masyarakat. Seorang da‟i dapat menyampaikan

materi dengan bentuk metode agama dan juga bisa dengan bentuk keterampilan,

adakala juga metodenya yang bersifat kekhusuan dan keteladanan dan yang lebih

bagus adalah tidak hanya bicara tapi lebih kepada metode percontohan atau

kekhusuan sebagaimana metode yang dicontohkan oleh Baginda Rasulallah SAW.

Jadi dari pengalaman atau riwayat hidup yang pernah beliau jalani itu semua

menjadi acuan beliau untuk berdakwah beliau menjadi manusia yang bermanfaat baik

bagi diri sendiri, keluarga dan umat pada umumnya sesuai dengan cita-cita beliau

menjai Adda‟i Ilallah, seorang da‟I yang di ridhoi oleh Allah SWT, dan menjalankan

sunnah-sunnah Rasulullah SAW, agar lebih di cintai oleh Allah dan mendapat

kemuliaan di sisi Allah SWT.

Page 70: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

60

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian-uraian yang telah diuraikan maka dapat disimpulkan sebagai

berikut:

4. Tentang Kiprah Dakwah Ustadz Ahmad Gozali

Kiprah dakwah yang dilakukan oleh Ustadz Ahmad Gozali tujuannya adalah

mengajak para masyarakat untuk melaksanakan amar ma‟ruf nahi munkar, yaitu

dengan memegang prinsip bagi seorang da‟i yaitu pertama memiliki ilmu yang cukup

artinya adalah dia bisa menyandang ahlul ilmi karena itu salah satu faktor yang harus

dimiliki seorang da‟i, yang kedua, memiliki niat yang murni artinya agar selalu

istiqomah dalam mengemban amanah.

5. Tentang Materi, Metode dan Media

Adapun materi yang disampaikan oleh Ustad Ahmad Gozali yaitu tentang tauhid,

fiqih dan akhlak karena:

1. Ilmu Tauhid, dalam rangka untuk memperbaiki iman

2. Ilmu Fiqih, dalam rangka untuk memperbaiki ibadah, seperti sholat, Thoharoh

dan sebagainya.

3. Ilmu Akhlak, dalam rangka untuk memperbaiki moral

Ilmu yang ketiga itu adalah ilmu yang wajib kita miliki karena ilmu itu adalah

penyempurna dari rukun agama.

60

Page 71: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

61

Metode yang digunakan Ustadz Ahmad Gozali bersifat tausiah monolog yaitu

dengan cara Ustadz Ahmad Gozali menerangkan dan mad‟u mendengarkan, atau

beliau menggunakan kitab dan menjelaskan kalimat demi kalimat kemudian mad‟u

mencatat yang dianggap penting.

Media yang digunakan oleh Ustadz Ahmad Gozali tidak jauh dari media pada

umumnya yaitu lewat dakwah, lewat beberapa majlis ta‟lim dibeberapa titik Masjid

dan Mushola, lewat beberapa diniyah, lewat pesantren, lewat mengisi ceramah di

PHBI.

Ketika beliau berceramah beliau menggunakan media yang umum yaitu media

yang selalu digunakan oleh para da‟i yaitu media mimbar, atau menggunakan alat-

alat yang mendukung beliau ketika berceramah, seperti sound system dan

menggunakan media dakwah yang sesuai dengan perkembangan zaman.

B. Saran-saran

Setelah penulis mengurai kan beberapa kesimpulan tentang penulisan skripsi ini,

penulis ingin menyampaikan saran-saran sebagai berikut:

1. Kepada segenap pengurus Majlis Ta‟lim Miftaahussa‟adah yang mempunyai

tanggung jawab atas perkembangan Majlis Ta‟lim yang dinaunginya, hendaknya

senantiasa kreatif dalam membina dan mengembangkan program yang telah

dilaksanakan dan dapat memegang teguh amanah yang diberikan.

2. Kepada Ustadz Ahmad Gozali sebagai seorang da‟i yang mempunyai peran yang

sangat penting demi menegakkan agama Islam dan mengemban amanah Allah

Page 72: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

62

SWT, hendaknya bisa istiqomah dalam menyiarkan agama Islam dan berusaha

terus mengajak para masyarakat untuk melaksanakan amar ma‟ruf nahi munkar.

Dan kepada Ustadz Ahmad Gozali hendaknya melanjutkan pendidikan ke

Perguruan Tinggi demi untuk menyesuaikan tuntutan zaman yang berkembang.

3. Kepada Jama‟ah Majlis Ta‟lim Miftaahussa‟adah hendaknya mengamalkan ilmu

yang telah di pelajari karena ilmu itu adalah cahaya yang mengantarkan kita

menuju kebahagiaan dunia dan akhirat.

4. Kepada seluruh kaum muslimin dan muslimat, jadilah manusia yang berguna

khususnya bagi agama dan keluarga, jadilah manusia yang selalu taat kepada

perintah-perintah Allah SWT dan selalu menjauhi larangan-larangan Allah karena

itu yang akan membawa kita kepada kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

Page 73: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

63

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Amrullah. Dakwah Islam dan Perubahan Sosial, (Yogyakarta: Prima Duta,

1983)

Alawiyah, Tuti. Strategi Dakwah di Lingkungan Majlis Ta’lim, (Bandung: Mizan,

1997)

Al-Quthni, Said Bin Ali, Da’wah Islam Da’wah Bijak, (Jakarta : Gema Insani Press,

1994)

Amin, Jum‟ah, dan Ajis, Abdul. Fiqih Dakwah, (Solo:Era Intermedia, 2000)

Amin, Shiddiq, Dakwah Kontemporer Pola Alternatif Dakwah Melalui Televisi,

(Bandung: Pusdai Press, 2000), h. 36

Arifin, H. M. Psikologi Dakwah Suatu Pengantar Studi, (Jakarta: Bumi Aksara,

2000

ASS, Abidin, Djamal. Komunikasi dan Bahasa Dakwah (Jakarta: Gema Insani Press,

1996

As Segaf, Husein. Pembangunan nasional Dakwah Bil Haal, (Mimbar Ulama No.

XV/ 159)

Departemen Agama RI. Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Semarang: CV.Toha

Putra,1989)

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:

Balai Pustaka, 1995)

Firdaus, Ismet, Fuaida Dyawati, Lisma, Nurkhayati, Zaky, Ahmad. Pengalaman Al-

Qur’an Tentang Pemberdayaan Dhu’afa (Jakarta: Dakwah Press: Universitas

Syarif Hidayatullah

Hasan, Muhammad, Tolhah. Prospek Islam Dalam Menghadapi Tantangan Zaman

(Jakarta: Penerbit Bangun Karya, 2005)

Hasanuddin, H. Retorika Dakwah dan Publisistik dalam Kepemimpinan, (Surabya:

Usaha Nasional, 1982)

Page 74: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

64

Hasbullah. “Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia.” (Jakarta: Raja Grafindo Persada,

1995)

Kafie, Jamaluddin. Psikologi Dakwah, (Surabaya: Indah, 1993)

Kalah, Asad, M. “Kamus Bahasa Indonesia-Arab”, (Yogyakarta: Bulan

Bintang,1987)

Koordinasi Dakwah Islam (KODI). Pedoman Mjlis Ta’lim Jakarta, (DKI, 1981)

Mubarrok, Akhmad. Psikologi Dakwah, (Jakarta: Pusaka Firdaus, 1999)

Natsir, M. Fiqhud Dakwah, (Jakarta: Media Dakwah, 2000)

Natsir, M. Dakwah dan pemikirannya, (Jakarta: GIP, 1999)

Noor, Ma‟ruf, Farid. Dinamika dan Akhlak Dakwah, (Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1981)

Pemda. Pola Pembinaan Majlis Ta’lim di DKI Jakarta”, (Jakarta: Koordinasi

Dakwah Indonesia, 1986

Poerwadarminta, WJS. Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,

1976)

Suminto,H, Aqib. Problematika Dakwah (Jakarta:Panji Mas, 1984)

Suparta, Munzier dan Hefni ,Harjani. Metode Dakwah, (Jakarta: Prenada Media,

2006)

Sasono, Adi, Solusi Islam atas problematika Umat, Ekonomi, Pendidikan, dan

Dakwah, (Jakarta: Gema Insani Press, 1998), Cet ke-1, h. 154

(ED), Areal, Ibnu. Hilmi, Dakwah Manhaj, (Jakarta: Tahjim Press, 1993)

Syukir, Asmuni. Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya: Al-ikhlas, 1983)

Tasmara, Toto, Komunikasi Dakwah, (Jakarta: GMP, 1987)

Saleh, Abdul, Rasyad. Manajemen Dakwah Islam, (Jakarta: Bulan Bintang 1997),

TT, Ghozali, BC. Kamus Istilah Komunikasi, (Bandung: Djambatan, 1992)

Umar, Barmawy, Azas-Azas Ilmu Dakwah,(Solo:CV. Ramadhani, 1987)

Page 75: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

65

Umam, Cholil, Rahasia Keberhasilan Dakwah K. H. Zainuddin MZ, (Surabaya :

Ampel Suci,1994)

Udin, Rafi dan Dzaliel, Abdul, Maman, Prinsip dan Strategi Dakwah. (Bandung:

Pustaka setia, 1997

Ya‟kub, Hamzah. Publisistik Islam Teknik Dakwah dan Leadership (Bandung:

Diponegoro, 1972)

Yunus, Mahmud, Kamus Besar Bahasa Arab Indonesia, (Jakarta: Yayasan

Penterjemah Al-Qur‟an, 1973)

Yunus, Mahmud, Kamus Besar Bahasa Arab Indonesia, (Jakarta: Hilda Karya

Agung)

Wawancara Pribadi dengan Ustadz Ahmad Gozali, Serpong, 12 juli 2010

Page 76: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

66

MAJLIS TA’LIM MIFTAAHUSSA’ADAH

Jl. Raya Puspiptek, Komplek Puri Serpong Puri I. Blok D, Kel. Setu Kota Tangerang Selatan, Kode

Pos 15314, Telp. 021 75884860

SURAT KETERANGAN WAWANCARA

Yang bertanda tangan di bawah ini Ustadz Ahmad Gozali menerangkan bahwa:

Nama : Hasanudin

NIM : 102051025593

Fak/Jur : Dakwah dan Ilmu Komunikasi/Komunikasi dan Penyiaran

Islam

Nama tersebut benar-benar telah melakukan wawancara di wilayah kami, untuk

keperluan skripsi yang berjudul “KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD

GOZALI MELALUI MAJLIS TA’LIM MIFTAAHUSSA’ADAH DI

KELURAHAN SETU TANGERANG SELATAN”

Demikianlah surat keterangan ini dibuat dengan sebenar-benarnya, untuk digunakan

sebagaimana mestinya.

Setu, 20 Juli 2010

Pimpinan Majlis Ta‟lim Miftaahussa‟adah

Ustadz Ahmad Gozali

Page 77: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

67

MAJLIS TA’LIM MIFTAAHUSSA’ADAH

Jl. Raya Puspiptek, Komplek Puri Serpong Puri I. Blok D, Kel. Setu Kota Tangerang Selatan, Kode

Pos 15314, Telp. 021 75884860

SURAT KETERANGAN WAWANCARA

Yang bertanda tangan di bawah ini Bapak Muhammad Tasikun menerangkan bahwa:

Nama : Hasanudin

NIM : 102051025593

Fak/Jur : Dakwah dan Ilmu Komunikasi/Komunikasi dan Penyiaran

Islam

Nama tersebut benar-benar telah melakukan wawancara di wilayah kami, untuk

keperluan skripsi yang berjudul “KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD

GOZALI MELALUI MAJLIS TA’LIM MIFTAAHUSSA’ADAH DI

KELURAHAN SETU TANGERANG SELATAN”

Demikianlah surat keterangan ini dibuat dengan sebenar-benarnya, untuk digunakan

sebagaimana mestinya.

Setu, 20 Juli 2010

Bapak Muhammad Tasikun

Page 78: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

68

SUSUNAN WAWANCARA DENGAN

USTADZ AHMAD GOZALI

1. Kapan dan di mana anda dilahirkan?

2. Bisakah anda menjelaskan tentang latar belakang pendidikan anda?

3. Bisakah anda menceritakan tentang riwayat hidup anda:

Nama Ayah :

Nama Ibu :

Berapa saudara dalam keluarga anda :

4. Kapan anda mulai berdakwah?

5. Bagaimana latar belakang berdirinya Majlis Ta‟lim Miftaahussa‟adah?

6. Bagaimana pendapat anda tentang berdakwah?

7. Metode apa yang digunakan oleh anda dalam berdakwah?

8. Materi apa saja yang anda sampaikan ketika berdakwah?

9. Media apa saja yang anda gunakan ketika berdakwah?

10. Apa faktor pendukung dan penghambat anda dalam berdakwah?

11. Apa tujuan dakwah yang anda lakukan? dan siapa yang menjadi sasaran anda

dalam berdakwah?

12. Siapa yang sangat mendukung anda dalam mensyiarkan agama Islam?

13. Apa kesan dan pesan anda dalam berdakwah?

Page 79: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

69

HASIL WAWANCARA DENGAN

USTADZ AHMAD GOZALI

T: Kapan dan di mana anda dilahirkan?

J: Saya lahir di kota Bawang yakni Brebes, bertepatan pada tanggal 8 Agustus

1963, Brebes terkenal dengan bawang dan telurnya.

T: Bisakah anda menjelaskan tentang latar belakang pendidikan anda?

J: Saya sekolah di SD Brebes, pada tahun 1981 saya pesantren di Tanfidzul

Ahkam Rangkas Bitung Banten, Dan sekitar 1 tahun setengah saya pindah ke

Al-Fadlu Wal fadhiilah di Kali Wungu Semarang kira-kira tahun 1983, Kemudian

saya dianugerahi oleh Allah yaitu ketika pindah dari Banten ke Semarang SP 2

tahun, Tsanawiyah 3 tahun, Aliyah 3 tahun, kemudian Tahassus 2 tahun, pada

waktu Tsanawiyah beliau sudah menjadi Rois Ilmu Shorof, ketua kelas dan Rois

Imriti. Pada tahun ke 3 saya masih menjadi ketua kelas dan Rois Alfiyah di

Pesantren, dan diangkat menjadi ketua Jam‟Iyyah.

T: Bisakah anda menceritakan tentang riwayat hidup anda:

J: Ayah saya bernama Wasbani dan ibu saya bernama Sudanah itu adalah nama ciri

khas Jawa terdahulu dan saya memiliki saudara kandung berjumlah 13 orang.

T: Kapan anda mulai berdakwah?

J: Saya mulai berdakwah kira-kira tahun 1990, dan saya mulai berdakwah melalui

Majlis Ta‟lim Miftaahussa‟adah ini yaitu pada tahun 1993 bersamaan dengan di

bangunya sebuah pesantren yang bernama Pondok Pesantren As-Sa‟adah.

Page 80: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

70

k tengah-tengah Pesantren, karena berdirinya majlis Ta‟lim ini adalah cikal bakal

berdirinya sebuah Pesantren, yang diawalai dari pengajian-pengajian pada

umumnya, dan keaktifan saya mengajar di baerbagai Malis Ta‟lim dan dari

situlah saya dan masyarakat berinisiatif untuk membangun sebuah Majlis Ta‟lim

yang diberi nama Majlis Ta‟lim Miftaahussa‟adah.

T: Bagaimana pendapat anda tentang berdakwah?

J: Menurut saya dakwah adalah kewajiban bagi seluruh manusia karena manusia

diciptakan oleh Allah sebagai kholifah di muka bumi ini.

T: Metode apa yang digunakan oleh anda dalam berdakwah?

J: Metode yang saya gunakan tidak jauh dari metode pada umumnya yaitu lewat

dakwah, lewat beberapa majlis ta‟lim dibeberapa titik Masjid dan Mushola, lewat

beberapa diniyah, lewat pesantren, lewat mengisi ceramah di PHBI. Maka untuk

metode ini, seperti pada umumnya, yaitu menyampaikan materi lalu mad‟u

mendengar di kelas bagi yang mengajinya bersifat mustami‟in. kalau bentuk

jama‟ahnya itu bentuk jama‟ah pengajian para santri saya menggunakan

perangkat-perangkat di antaranya kitab, pensil. Di mana saya menerangkat

mereka mencatat, karena agar apa yang di terangkan oleh saya dapat dipelajari

lagi melalui catatan mereka tadi dan tidak masuk kekuping kanan lalu keluar dari

kuping kiri, karena ilmu itu harus diikat yaitu bisa berupa dengan catatan.

T: Materi apa saja yang anda sampaikan ketika berdakwah?

J: Materi yang selalu di sampaikan oleh saya adalah bermacam-macam tergantung

dengan apa yang harus di uraikan , tapi yang sering sekali saya sampaikan adalah

tentang :

1. Ilmu Tauhid, dalam rangka untuk memperbaiki iman

2. Ilmu Fiqih, dalam rangka untuk memperbaiki ibadah

3. Ilmu Akhlak, dalam rangka untuk memperbaiki moral

Page 81: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

71

Islam, iman dan ihsan itu ada alat untuk memperbaikinya, maka dengan tiga

ilmu itulah dengan tauhid, fiqih dan akhlak. Adapun yang lainnya tidak termasuk

katagori wajib sekalipun dapat dianggap penting. Dan dengan dasar itu saya

berceramah dan mengajar kemajlis ta‟lim-majlis ta‟lim dan sebagainya dengan

menggunakan tiga materi tersebut yaitu: tauhid, fiqih dan akhlak. Dan yang

selain dari materi itupun ada tetapi sebagai penyempurna saja, apakah hadits

tafsir ataupun yang lainnya.

T: Media apa saja yang anda gunakan ketika berdakwah?

J: Media yang saya gunakan sama seperti pada umumnya seorang da‟I berceramah

yaitu dapat melalui mimbar atau yang lainnya.

T: Apa faktor pendukung dan penghambat anda dalam berdakwah?

J: Bagi seoarang da‟i faktor yang paling mendukung sebagai Ad-Da‟i Ilallah adalah

yang pertama ilmu yang cukup, ke dua niatan yang murni, dan yang ke tiga dari

faktor lingkungan yang sangat mendukung demi tercapainya amar ma‟ruf nahi

munkar. Dan faktor penghambatnya adalah kebalikan yang disebutkan tadi apa

bila tidak tercapai dari yang ketiga itu maka dakwahnya tidak akan mencapai

target yang maksimal.

T: Apa tujuan dakwah yang anda lakukan? dan siapa yang menjadi sasaran anda

dalam berdakwah?

J: Tujuan saya berdakwah adalah yang pertama Amar Ma‟ruf Nahi Munkar dan

mendidik para santri untuk memahami ilmu agama dan berakhlakul karimah. Dan

sasaran dakwah saya yaitu untuk kaum muslimin dan muslimat agar dapat

menjalankan syariat-syariat Islam.

T: Apa kesan dan pesan anda dalam berdakwah?

Page 82: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

72

J: Kesan saya : Selama saya berdakwah saya mempunyai kepuasan hidup, karena

hidup itu adalah: berbuat, berjuang dan berdakwah. Maka saya ingat dengan

perkataan K.H. Abdullah Syafi‟I Hadzami beliau pernah menyatakan kepada

jama‟ahnya “Saya selalu minta kepada Allah jangan engkau matikan saya kecuali

saya mati dalam keadaan berjuang dan berdakwah”. Maka dari situlah saya

merasa bersyukur diciptakan oleh Allah hanya dengan level ruang lingkup bukan

berskala Nasional, Propinsi, ataupun Intrnasional tapi saya selalu diberi

pendidikan oleh Allah sebagai pilihan sebagian dari hal itu yaitu sebagai seorang

Da‟i.

Pesan saya: sebagai seorang Da‟i harus mempunyai sifat yang telah di contohkan

oleh baginda Rasulallah SAW, dan selalu berjuang demi tegaknya agama Islam

yaitu agama yang diridhoi oleh Allah SWT.

Responden

Ustadz Ahmad Gozali

Page 83: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

73

SUSUNAN WAWANCARA DENGAN JAMA’AH MAJLIS

TA’LIM MIFTAAHUSSA’ADAH

(BAPAK MUHAMMAD TASIKUN)

1. Bagaimana pendapat saudara tentang sosok Ustadz Ahmad Gozali?

2. Menurut saudara bagaimanakah metode yang digunakan oleh Ustadz Ahmad

Gozali dalam menyampaikan dakwahnya?

3. Materi apa yang selalu diajarkan setiap kali beliau sedang berceramah?

4. Menurut saudara bagaimana kiprah dakwah Ustadz Ahmad Gozali kepada

jama‟ah?

5. Apa alasan saudara mengikuti pengajian Ustadz Ahmad Gozali di Majlis Ta‟lim

Miftaahussa‟adah?

6. Bagaimana tanggapan saudara mengenai kegiatan Mjlis Ta‟lim

Miftaahussa‟adah?

7. Bagaimana respon masyarakat terhadap kiprah dakwah Ustadz Ahmad Gozali?

8. Apakah saudara sangat mendukung dengan usaha dakwah yang dilakukan oleh

Ustadz Ahmad Gozali?

Page 84: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

74

HASIL WAWANCARA DENGAN JAMA’AH MAJLIS

TA’LIM MIFTAAHUSSA’ADAH

(BAPAK MUHAMMAD TASIKUN)

T: Bagaimana pendapat saudara tentang sosok Ustadz Ahmad Gozali?

J: Ustadz Ahmad Gozali adalah salah satu ustadz yang mempunyai jiwa di dalam

berjuang mensyiarkan agama di kalangan masyarakat.

T: Menurut saudara bagaimanakah metode yang digunakan oleh Ustadz Ahmad

Gozali dalam menyampaikan dakwahnya?

J: Karena Ustadz Gozali itu alumni dari Pondok Pesantren As-Salafi sehingga

metode yang di gunakan menjurus kepada keagamaan sekalipun di dalamnya

mencakup kepada formal. Akan tetapi lebih mendalam ketika menyampaikan

dakwahnya di dalam keagamaan.

T: Materi apa yang selalu diajarkan setiap kali beliau sedang berceramah?

J : Materi yang sering diajarkan kepada kalangan masyarakat itu lebih mendalam

kepada ilmu fiqih dikarenakan ilmu fiqih itu adalah salah satu ilmu yang sangat

bersangkutan dengan ibadah sehingga beliau lebih mendahulukan.

T: Menurut saudara bagaimana kiprah dakwah Ustadz Ahmad Gozali kepada

jama‟ah?

J: cukup baik dan semua masyarakat mendukung

T: Apa alasan saudara mengikuti pengajian Ustadz Ahmad Gozali di Majlis Ta‟lim

Miftaahussa‟adah?

J: Karena banyak sekali pelajaran yang menjurus kepada keagamaan dan juga apa

yang disampaikan oleh Ustadz Ahmad Gozali itu mudah difahami.

Page 85: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

75

T: Bagaimana tanggapan saudara mengenai kegiatan Majlis Ta‟lim

Miftaahussa‟adah?

J: Kegiatan di dalam majlis Ta‟lim Miftaahussa‟adah itu sangat fleksibel karena

mencakup segala bidang pelajaran-pelajaran yang menjurus kepada keagamaan.

T: Bagaimana respon masyarakat terhadap kiprah dakwah Ustadz Ahmad Gozali?

J : Banyak sekali yang mendukung bahkan ketika ustadz gozali itu sudah mukim di

setu bahkan ada masyarakat yang ingin menghendaki meminta agar Ustadz

Gozali itu mau pindah dari setu akan tetapi tidak diperkenankan oleh masyarakat

setu untuk pindah.

T: Apakah saudara sangat mendukung dengan usaha dakwah yang dilakukan oleh

Ustadz Ahmad Gozali?

J: Kalau dakwahnya itu mempunyai misi nilai amal ma‟ruf nahi munkar sangat

mendukung sekali asal jangan dakwah itu dibuat usaha untuk mencari dunia,

kalau dakwah itu sudah dibuat untuk mencari dunai maka sangat membahayakan.

Kata Rasul kalam ilmu itu sudah dibuat untuk mencari dunia maka orang itu

sudah tergolong ulama-ulama dunia

Page 86: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

76

Susunan Kepengurusan

Majlis Ta’lim Miftaahussa’adah di Kel. Setu

Badan Pendiri : Ir. H. Akhmad Rasyid, Msc

Drs. H. Abdul Muin Basuni

Ustadz Ahmad Gozali

Abdul Harits

Pembina : KH. Drs. Habib Ali Alwi bin Thahir

Mohammad Khaeroni

Ustadz TauFikurrahman

Pengurus

Ketua : Ustadz Ahmad Gozali

Wakil : Ustadz Ahmad Tasikun

Sekretaris : M. Siswono

Drs. Sanusi

Bendahara : Ustadz Wahyudi

Abdul Haris

Bidang Kependidikan : Ustadz Imam Munandar

Nanang Kosim Lc

H. Zaenal Abidin

Ustd. Drs. Junaidi

Bidang Humas : Ustadz Yunus

Page 87: KIPRAH DAKWAH USTADZ AHMAD GOZALI MELALUIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19066/1/... · ibadah-ibadah setiap hari contohnya sholat, thoharoh dan sebagainya, ilmu

77

Ustadz Iwan

Jemah Susanto

Joko Mulyono

Srihono

Bidang Sosial : Ustadz Tasdik

Hanafi

H. Nurhadi

Drs. Suharto

Bidang Sarana dan Prasarana : H. Amsori

Suherman