kipas angin bell's palsy

2
Aisyah Aftita Kamrasyid 2012730005 6. Jelaskan hubungan ditiup kipas angin dengan penyakit pada skenario !er"alanan ner#usfasialis keluar daritulang temporal melalui kanalis fasialis yang mempunyai bentuk seperti $orong yang menyempit pada pintu keluar sebaga mental. %engan bentuk kanalis yang unik tersebut& adanya inflamasi& dem iskemik dapat menyebabkan gangguan dari konduksi. 'mpuls motorik yang dihantarka ner#us fasialis bisa mendapat gangguan di lintasan supranuklear dan inf supranuklear bisa terletak di daerah )a"ah korteks motorik primer atau di "aras ataupun di lintasan asosiasiyang berhubungan dengan daerah somatotropik )a"ah di motorik primer. !aparan udara dingin seperti angin ken$ang& A*& atau mengemudi d ka$a "endela yang terbuka diduga sebagai salah satu penyebab ter"adinya +ell,s ! itu ner#us fasialis bisa sembab& ia ter"epit di dalam foramen stilomastoideus dan menimbulkan kelumpuhan fasialis (- .

Upload: aisyah

Post on 05-Oct-2015

229 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Bell's palsy

TRANSCRIPT

Aisyah Aftita Kamrasyid20127300056. Jelaskan hubungan ditiup kipas angin dengan penyakit pada skenario?Perjalanan nervus fasialis keluar dari tulang temporal melalui kanalis fasialis yang mempunyai bentuk seperti corong yang menyempit pada pintu keluar sebagai foramen mental. Dengan bentuk kanalis yang unik tersebut, adanya inflamasi, demyelinisasi atau iskemik dapat menyebabkan gangguan dari konduksi. Impuls motorik yang dihantarkan oleh nervus fasialis bisa mendapat gangguan di lintasan supranuklear dan infranuklear. Lesi supranuklear bisa terletak di daerah wajah korteks motorik primer atau di jaras kortikobulbar ataupun di lintasan asosiasiyang berhubungan dengan daerah somatotropik wajah di kortek motorik primer. Paparan udara dingin seperti angin kencang, AC, atau mengemudi dengan kaca jendela yang terbuka diduga sebagai salah satu penyebab terjadinya Bells Palsy. Karena itu nervus fasialis bisa sembab, ia terjepit di dalam foramen stilomastoideus dan menimbulkan kelumpuhan fasialis LMN.