kinerja pengawasan pdf

38
Evaluasi Kinerja pengawasan Sebuah konsep IR. USMAN WIRYANTO (Team Leader Core Team APBN 2009 ) IR.A.A. MADE SUKARJA (Ka.Satker P2JJ – Bali) 1. LATAR BELAKANG Pengawasan pekerjaan adalah salah satu kegiatan yang menjadi tugas jajaran P2JJ Bali, dimana pada hakekatnya tujuan dari kegiatan pengawasan pekerjaan adalah untuk membantu Satker/PPK fisik dalam pengendalian pelaksanaan pekerjaan. Aspek pengendalian dimaksud meliputi pengendalian mutu, waktu, biaya dan administrasi pelaksanaan. Kinerja pengendalian mutu merupakan aspek pengendalian yang paling rendah pencapaiannya. Hal ini ditandai dengan : (i) terjadinya kerusakan dini pada perkerasan yang baru selesai dilaksanakan sehingga umur rencana sesuai dengan tipe penanganannya tidak bisa tercapai; (ii) kegagalan konstruksi yang baru diketahui setelah berakhirnya masa pelaksanaan; (iii) serta kesalahan – kesalahan elementer lainnya yang selalu terjadi yang menunjukkan rendahnya aspek pengendalian mutu. Meskipun diketahui bahwa dalam suatu organisasi pelaksanaan, pengawas pekerjaan bukan satu – satunya pihak yang bertanggung- jawab terhadap hasil akhir yang dicapai. Pengawas pekerjaan, Kontraktor dan Satker/PPK Fisik bertanggung-jawab sesuai dengan wewenang dan tanggung-jawabnya masing – masing. Namun dalam kaitan dengan mutu hasil pelaksanaan pengawas pekerjaan seharusnya tetap menjadi pihak yang berdiri paling depan . Dalam kaitan dengan usaha untuk meningkatkan kinerja pengawasan dalam aspek pengendalian mutu khususnya, dan aspek yang lain secara bersamaan, maka Core Team P2JJ – Bali melalui kertas kerja ini bermaksud merumuskan konsep penilaian KINERJA Evaluasi Kinerja Pengawasan 1

Upload: usmanwir

Post on 12-Jun-2015

4.066 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Evaluasi Kinerja pengawasanSebuah konsepIR. USMAN WIRYANTO - TEKNIK SIPIL UII YOGYAKARTA1.LATAR BELAKANG Pengawasan pekerjaan adalah salah satu kegiatan yangmenjadi tugas jajaran P2JJ Bali, dimana pada hakekatnya tujuan dari kegiatan pengawasan pekerjaan adalah untuk membantu Satker/PPK fisik dalam pengendalian pelaksanaan pekerjaan. Aspek pengendalian dimaksud meliputi pengendalian mutu, waktu, biaya dan administrasi pelaksanaan. Kinerja

TRANSCRIPT

Page 1: Kinerja Pengawasan PDF

Evaluasi Kinerja pengawasan Sebuah konsep

IR. USMAN WIRYANTO (Team Leader Core Team APBN 2009 ) IR.A.A. MADE SUKARJA (Ka.Satker P2JJ – Bali)

1. LATAR BELAKANG

Pengawasan pekerjaan adalah salah satu kegiatan yang

menjadi tugas jajaran P2JJ Bali, dimana pada hakekatnya tujuan dari

kegiatan pengawasan pekerjaan adalah untuk membantu Satker/PPK

fisik dalam pengendalian pelaksanaan pekerjaan. Aspek pengendalian

dimaksud meliputi pengendalian mutu, waktu, biaya dan

administrasi pelaksanaan.

Kinerja pengendalian mutu merupakan aspek pengendalian

yang paling rendah pencapaiannya. Hal ini ditandai dengan : (i)

terjadinya kerusakan dini pada perkerasan yang baru selesai

dilaksanakan sehingga umur rencana sesuai dengan tipe

penanganannya tidak bisa tercapai; (ii) kegagalan konstruksi yang

baru diketahui setelah berakhirnya masa pelaksanaan; (iii) serta

kesalahan – kesalahan elementer lainnya yang selalu terjadi yang

menunjukkan rendahnya aspek pengendalian mutu.

Meskipun diketahui bahwa dalam suatu organisasi pelaksanaan,

pengawas pekerjaan bukan satu – satunya pihak yang bertanggung-

jawab terhadap hasil akhir yang dicapai. Pengawas pekerjaan,

Kontraktor dan Satker/PPK Fisik bertanggung-jawab sesuai dengan

wewenang dan tanggung-jawabnya masing – masing. Namun dalam

kaitan dengan mutu hasil pelaksanaan pengawas pekerjaan

seharusnya tetap menjadi pihak yang berdiri paling depan.

Dalam kaitan dengan usaha untuk meningkatkan kinerja

pengawasan dalam aspek pengendalian mutu khususnya, dan aspek

yang lain secara bersamaan, maka Core Team P2JJ – Bali melalui

kertas kerja ini bermaksud merumuskan konsep penilaian KINERJA

Evaluasi Kinerja Pengawasan 1

Page 2: Kinerja Pengawasan PDF

PENGAWASAN untuk dipakai sebagai pedoman evaluasi dan

pembinaan, baik dalam lingkup intern P2JJ – Bali dan jajarannya

maupun pihak lain yang terkait dengan pelaksanaan pekerjaan fisik.

2. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan konsep penilaian kinerja pengawasan ini

adalah untuk :

1. Sebagai pedoman evaluasi pencapaian kinerja pengawasan

yang dilaksanakan oleh Tim Supervisi (Konsultan) sehingga

dapat dirumuskan : (i) pencapaian kinerja saat ini; (ii)

kekurangan/kelemahan yang ada dan penyebabnya; (iii)

rumusan untuk perbaikan ke depan.

2. Menentukan “Baseline” kinerja pengawasan saat ini untuk

dipakai sebagai dasar pencapaian kinerja pada tahun

anggaran berikutnya, atau sebagai titik awal dari “Quality

Road Map”.

3. KONSEP PENILAIAN KINERJA PENGAWASAN

3.1 Pengantar

Kinerja pengawasan diukur dari tingkat pencapaian terhadap

aspek – aspek yang menjadi sasaran pengendalian pelaksanaan

pekerjaan, yaitu tercapainya : (i) tepat mutu; (ii) tepat waktu; (iii)

tepat biaya dan (iv) tertib administrasi. Tolok ukur yang dipakai untuk

menilai tingkat keberhasilan pengendalian adalah Dokumen Kontrak

terkait.

Parameter setiap aspek kinerja yang dipakai sebagai dasar

penilaian dalam konsep ini seperti terlihat pada Gambar 1.

Evaluasi Kinerja Pengawasan 2

Page 3: Kinerja Pengawasan PDF

`

REKAYASA PERANCANGAN & KONSTRUKSI

KUALITAS PERENCANAAN & PEMANFAATAN PASKA KONSTRUKSI

GABUNGAN KINERJA MUTU DAN WAKTU

GAMBAR 1 : KONSEP DASAR

PENGENDALIAN BIAYA

PENGENDALIAN ADMINISTRASI

TERPENUHINYA KETENTUAN ADMINISTRASI DALAM

KONTRAK

PENGENDALIAN MUTU

EFISIENSI

EFEKTIFITAS

KINERJA PELAKSANAAN

PENGENDALIAN MUTU BAHAN

KONDISI JALAN PASKA KONSTRUKSI

PENGENDALIAN WAKTUSCHEDULE PERFORMANCE

INDEK (SPI)

PEMENUHAN PROSEDUR PELAKSANAAN PEKERJAAN

3.2 Pengendalian Mutu

Tujuan pengendalian mutu adalah agar mutu hasil

pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan persyaratan mutu yang

ditetapkan dalam Spesifikasi Teknik. Pada prinsipnya ini menyangkut

dua aspek penting yang perlu mendapat perhatian yaitu : (i) Mutu

Bahan dan (ii) Metode Pelaksanaan Pekerjaan.

Hasil akhir pelaksanaan yang sesuai spesifikasi hanya bisa

didapat jika bahan yang digunakan sesuai dengan spesifikasi dan

cara/metode pelaksanaan yang diaplikasikan benar atau tepat.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pengamatan terhadap

proses adalah suatu hal yang penting. Hal ini sejalan dengan konsep

pengendalian yang dilaksanakan di lapangan yaitu ”by Process”, yang

berbeda secara aplikatif dengan konsep ”End Products Quality”.

Mutu bahan dikendalikan melalui serangkaian uji mutu di

laboratorium, sedangkan metode pelaksanaan dikendalikan melalui

pengamatan pelaksanaan pekerjaan sehari – hari di lapangan. Kualitas

hasil akhir pelaksanaan diperiksa melalui serangkaian uji lapangan

Evaluasi Kinerja Pengawasan 3

Page 4: Kinerja Pengawasan PDF

Evaluasi Kinerja Pengawasan 4

maupun laboratorium. Pengujian dilakukan menurut metode standar

yang berlaku di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Marga –

Departemen Pekerjaan Umum.

3.2.1 Mutu Bahan.

Bahan atau material yang dipakai terdiri dari bahan alami yang

bersumber dari quarry bahan dan bahan olahan yang berasal dari

produsen atau pabrik bahan jadi. Batasan mutu bahan secara lengkap

tercantum dalam spesifikasi.

Uji properties bahan dilakukan menurut ketentuan dalam

spesifikasi, dimana syarat sifat – sifat atau karakteristik bahan

berbeda menurut jenisnya.

Konsep penilaian kinerja mutu bahan dilakukan melalui

penilaian terhadap data hasil pengujian properties bahan

dibandingkan dengan ketentuan dalam Spesifikasi Teknik. Nilai

pencapaian pemenuhan terhadap spesifikasi (dalam persen) untuk

setiap bahan diberikan berdasarkan formula :

Penilaian kinerja mutu bahan dilakukan untuk setiap seksi

pekerjaan untuk kemudian dinilai rata – rata untuk setiap divisi.

Format analisis kinerja mutu bahan dapat dilihat pada lembar

analisis berikut.

B : jumlah parameter bahan yang harus diuji menurut spesifikasi

dimana A : jumlah parameter properties bahan yang memenuhi spesifikasi

%100×=BABahan

Page 5: Kinerja Pengawasan PDF

DIVISI 2 : PEKERJAAN DRAINASE

≤ 10 % ≤ 20 mm ≤ 15% ≤ 6% ≤ 25 (%)2.1 Galian untuk drainase

dan selokan air1 Pasir2 Batu3 Semen4 Air

1 Bahan Landasan

2 Gorong2 pipa beton bertulang

3 Gorong2 pipa logam gelombang

1 Bahan Filter2 Bahan Landasan3 Anyaman filter

plastik4 Pipa berlubang

banyak

Keterangan :1 Isi cell pada bagian ketentuan spesifikasi yang tidak dipatern dengan angka hasil pengujian

2 Pada kolom dengan tanda (*) isi dengan Ya/Tidak.

3 Untuk item pekerjaan yang tidak ada dalam kontrak, beri keterangan "NW" pada kolom keterangan

4 Untuk item pekerjaan yang ada dalam kontrak tetapi belum dilaksanakan pada saat pengisian form ini, isikan "NY" pada kolom keterangan

5 Untk item pekerjaan yang sudah dilaksanakan tetapi datanya belum ada pada saat dilakukan pengisian form ini, isikan "ND" pada kolom keterangan.

SEKSI KET.BAHAN

KETENTUAN DALAM SPESIFIKASI

Memenuhi

AASHTO T26*

Ukuran Butiran Maks.

Lolos Ayakan No. 200

Indek Plastisit

as

Kadar lumpur

Skor tingkat pemenu

han thdp spek

RATA - RATA DIVISI 2 : PEKERJAAN DRAINASE :

Memenuhi

ketentuan

pasal 2.4.2 (3)*

Bersih, keras tanpa retak*

Persetujuan

ukuran batu*

Memenuhi

AASHTO M85*

Memenuhi

AASHTO M170-

89*

Batas cair

Memenuhi

AASHTO M36 -

90*

Memenuhi

ketentuan

pasal 2.4.2 (1)*

Memenuhi

AASHTO

M179*

2.4 Drainase porous

2.2 Pasangan batu dengan mortar

2.3 Gorong - gorong dan drainase beton

Evaluasi Kinerja Pengawasan 5

Page 6: Kinerja Pengawasan PDF

DIVISI 3 : PEKERJAAN TANAH

≥ 6% ≥ 10% ≤ 1,25 ≤ 6% ≤ 10% ≤ 25% ≤ 25% ≤ 35% ≤ 9% ≥ 90% ≥ 60% ≤ 40% (%)3.1 Galian

1 Timbunan Biasa #REF!2 Timbunan Pilihan #REF!

1 Timbunan Biasa #REF!2 Timbunan Pilihan #REF!3 Aggregat B4 Aggregat A #REF!

#REF!Keterangan :

1 Isi cell pada bagian ketentuan spesifikasi yang tidak dipatern dengan angka hasil pengujian

2 Pada kolom dengan tanda (*) isi dengan Ya/Tidak.3 Untuk item pekerjaan yang tidak ada dalam kontrak, beri keterangan "NW" pada kolom keterangan

4 Untuk item pekerjaan yang ada dalam kontrak tetapi belum dilaksanakan pada saat pengisian form ini, isikan "NY" pada kolom keterangan5 Untk item pekerjaan yang sudah dilaksanakan tetapi datanya belum ada pada saat dilakukan pengisian form ini, isikan "ND" pada kolom keterangan.

CBR

RATA - RATA DIVISI 3 : PEKERJAAN TANAH :

CBR Rendaman

Bukan Tanah Klasifikasi A-7-

6*

Batas Cair

Bag

ian

yang

lu

nak

3.2 Timbunan

3.3 Penyiapan Badan Jalan

SEKSI KET.BAHAN Nilai Aktif Tanah

KETENTUAN DALAM SPESIFIKASI

Abrasi Aggreg

at Kasar

Skor tingkat pemenu

han thdp spek

Gra

dasi

*

IP x

% p

ass

No.

200

Indek Plastisitas

Evaluasi Kinerja Pengawasan 6

Page 7: Kinerja Pengawasan PDF

DIVISI 4 : PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN

Emulsi AC

≥ 6% ≥ 10% ≤ 1,25 ≤ 6% ≤ 10% ≤ 25% ≤ 25% ≤ 35% ≤ 9% ≥ 90% ≥ 60% ≤ 40% (%)

1 Timbunan Biasa #REF!2 Timbunan Pilihan #REF!3 Aggregat B4 Aggregat A #REF!

1 Timbunan Biasa #REF!2 Timbunan Pilihan3 Aggregat B4 Aggregat A5 Aspal

#REF!Keterangan :

1 Isi cell pada bagian ketentuan spesifikasi yang tidak dipatern dengan angka hasil pengujian

2 Pada kolom dengan tanda (*) isi dengan Ya/Tidak.

3 Untuk item pekerjaan yang tidak ada dalam kontrak, beri keterangan "NW" pada kolom keterangan4 Untuk item pekerjaan yang ada dalam kontrak tetapi belum dilaksanakan pada saat pengisian form ini, isikan "NY" pada kolom keterangan

5 Untk item pekerjaan yang sudah dilaksanakan tetapi datanya belum ada pada saat dilakukan pengisian form ini, isikan "ND" pada kolom keterangan.

Skor tingkat pemenu

han thdp spek

Gra

dasi

*

IP x

% p

ass

No.

200

Indek Plastisitas Batas Cair CBR

KETENTUAN DALAM SPESIFIKASI

Memenuhi

AASHTO M 20

RATA - RATA DIVISI 4 : PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN :

KET.

4.2 Bahu Jalan

Abrasi Aggreg

at Kasar

Aspal

CBR Rendaman

Bukan Tanah Klasifikasi A-7-

6*

4.1

BAHAN

Pelebaran Perkerasan

SEKSIMemen

uhi AASHT

O M 140

Bag

ian

yang

lu

nakNilai Aktif

Tanah

Evaluasi Kinerja Pengawasan 7

Page 8: Kinerja Pengawasan PDF

DIVISI 5 : PERKERASAN BERBUTIR

Emulsi AC

≤ 1,25 ≤ 25% ≤ 9% ≤ 75mm ≤ 50% ≤ 1% (%)

1 Timbunan Biasa

#REF!

2 Timbunan Pilihan

#REF!

3 Aggregat B4 Aggregat A #REF!

1 Aggregat Klas C

#REF!

2 Waterbound Macadam

1 Semen PC2 Air3 Tanah

1 Semen PC2 Air3 Aggregat

1 Semen PC2 Air3 Aggregat

Keterangan :1 Isi cell pada bagian ketentuan spesifikasi yang tidak dipatern dengan angka hasil pengujian

2 Pada kolom dengan tanda (*) isi dengan Ya/Tidak.

3 Untuk item pekerjaan yang tidak ada dalam kontrak, beri keterangan "NW" pada kolom keterangan4 Untuk item pekerjaan yang ada dalam kontrak tetapi belum dilaksanakan pada saat pengisian form ini, isikan "NY" pada kolom keterangan

5 Untk item pekerjaan yang sudah dilaksanakan tetapi datanya belum ada pada saat dilakukan pengisian form ini, isikan "ND" pada kolom keterangan.

RATA - RATA DIVISI 5 : PERKERASAN BERBUTIR

5.1 Lapis Pondasi Aggregat

SEKSI

5.5 Lapis Beton Semen Pondasi Bawah

5.2 Lapis Pondasi Jalan Tanpa Penutup Aspal

Lapis Pondasi Semen Tanah

Batas Cair

KET.BAHAN

Nila

i Akt

if Ta

nah

Skor tingkat pemenu

han thdp spek

Gra

dasi

*

IP x

% p

ass

No.

200

Sesu

ai S

II-13

-197

7

Mem

enuh

i AA

SHTO

T2

6*

≤ 10

%

KETENTUAN DALAM SPESIFIKASI

≤ 40

%

Indek Plastisitas

≤ 6%

4≤ IP

≤12%

5.6 Lapis Pondasi Aggregat dengan CTB

≤ 25

%

Abrasi Aggregat Kasar

≤ 35

%

≤ 40

%

≤ 50

%

CBR

≥ 90

%

≥ 60

%

5.4

CBR Rendaman

≥ 6%

≥ 10

% Bag

ian

yang

lu

nak

Buk

an T

anah

K

lasi

fikas

i A-7

-6*

6≤ IP

≤20%

Kad

ar L

umpu

r

Dia

met

er

part

ikel

bat

u

Lolo

s Sa

r. N

o.

200

Aspal

Memenuhi

AASHTO M 140

Memenuhi

AASHTO M 20

≤ 35

%

Evaluasi Kinerja Pengawasan 8

Page 9: Kinerja Pengawasan PDF

DIVISI 6 : PERKERASAN ASPAL

Emulsi AC

CA

-FA

≤ 3% ≤ 0,2 ≤ 12% ≥ 95% ≥ 90% 6,5-9,5 95/90 ≥ 45% ≤ 10% ≤ 1% ≤ 8% ≥ 75% ≥ 50% 100% 8/8 9/9 (%)

6.1 Lapis Resap Pengikat dan Lapis Perekat

1 Aspal #REF!

6.2 BURTU dan BURDA

1 Aggregat #REF!

1 Aggregat Kasar

2 Aggregat Halus

3 Filler4 Mix

Aggregat5 Campuran

Latasir6 Campuran

AC - WC6 Campuran

AC - BC

Keterangan :1 Isi cell pada bagian ketentuan spesifikasi yang tidak dipatern dengan angka hasil pengujian

2 Pada kolom dengan tanda (*) isi dengan Ya/Tidak.3 Untuk item pekerjaan yang tidak ada dalam kontrak, beri keterangan "NW" pada kolom keterangan

4 Untuk item pekerjaan yang ada dalam kontrak tetapi belum dilaksanakan pada saat pengisian form ini, isikan "NY" pada kolom keterangan

5 Untk item pekerjaan yang sudah dilaksanakan tetapi datanya belum ada pada saat dilakukan pengisian form ini, isikan "ND" pada kolom keterangan.

Peny

erap

an A

ir

Berat Jenis

FACA Sand

Equ

ival

ent

Lolos Sar. No. 200

Kel

ekat

an a

spal

% te

rtah

an

sar.4

,75m

m

ALD KET.BAHAN

Skor tingkat

pemenuhan thdp spek

Gra

dasi

*

Kek

ekal

an

Ben

tuk

Inde

k K

epip

ihan

Angularitas

≤ 40

%

Abrasi Aggregat

Kasar

RATA - RATA DIVISI 6 : PERKERASAN ASPAL

SEKSI

Lolo

s Sa

r. N

o.8

Karakteristik campuran

6,3 Campuran Beraspal Panas

≤ 30

%

Aspal

Memenuhi

AASHTO M 140

Memenuhi

AASHTO M 20

Evaluasi Kinerja Pengawasan 9

Page 10: Kinerja Pengawasan PDF

DIVISI 7 : PEKERJAAN STRUKTUR

≤ 40% ≤ 10% ≤ 12% ≤ 0,5% ≤ 0.25% ≤ 1% ≤ 3% (%)

1 Semen PC2 Air2 Aggregat

Halus3 Aggregat

Kasar4 Sifat

Campuran Beton

7.3 Baja Tulangan 1 Baja Tulangan

1 Baja Struktur2 Bout, Mur

dan Ring3 Paku/studs

1 Semen2 Aggregat

Halus3 Air

1 Batu2 Semen3 Aggregat

Halus4 Air

Keterangan :1 Isi cell pada bagian ketentuan spesifikasi yang tidak dipatern dengan angka hasil pengujian2 Pada kolom dengan tanda (*) isi dengan Ya/Tidak.3 Untuk item pekerjaan yang tidak ada dalam kontrak, beri keterangan "NW" pada kolom keterangan

4 Untuk item pekerjaan yang ada dalam kontrak tetapi belum dilaksanakan pada saat pengisian form ini, isikan "NY" pada kolom keterangan5 Untk item pekerjaan yang sudah dilaksanakan tetapi datanya belum ada pada saat dilakukan pengisian form ini, isikan "ND" pada kolom keterangan.

7.1 Beton

Lolos Sar. No. 200

SLU

MP

KU

AT

TEK

AN

KU

AT

TAR

IK

Mem

enuh

i AA

SHTO

M

183M

-90*

Mem

enuh

i AST

M A

30

7 G

rade

A*

Mem

enuh

i AA

SHTO

T2

6*

Kekekalan Bentuk

Kadar Lempung

SEKSI

Ber

sih,

ker

as ta

npa

reta

k*

Pers

etuj

uan

ukur

an

batu

*

Teg. Leleh

Mem

enuh

i AA

SHTO

M

169-

83*

7.4 Baja Struktur

Abrasi Aggreg

at Kasar

KET.BAHAN

Skor tingkat pemenu

han thdp spek

Gra

dasi

*

≥ 57

00

kg/c

m2

Sesu

ai S

II-13

-19

77/A

ASH

TO M

85

7.9 Pasangan Batu

RATA - RATA DIVISI 7 : PEKERJAAN STRUKTUR

7.8 Adukan Semen

Evaluasi Kinerja Pengawasan 10

Page 11: Kinerja Pengawasan PDF

Kemungkinan yang terjadi dalam pelaksanaan adalah :

Konsep ini menilai mutu hasil pelaksanaan berdasarkan tingkat

pemenuhan terhadap prosedur pelaksanaan yang ada dalam

spesifikasi. Lembar analisis yang dipakai untuk menilai kinerja

pelaksanaan adalah seperti terlihat di halaman berikut, dimana point

– point pada Lembar analisis tersebut diambil dari spesifikasi.

Penilaian bersifat relatif berdasarkan tingkat kepuasan terhadap

pemenuhan spesifikasi. Sebagai contoh point 173 pada Lampiran B

untuk seksi 6.1 : Lapis Resap Pengikat dan Lapis Perekat.

Penerapan metode pekerjaan yang benar atau tepat

merupakan bagian penting untuk mencapai hasil akhir pelaksanaan

yang optimal. Prosedur pelaksanaan pekerjaan yang secara detail

tercantum dalam spesifikasi pada dasarnya merupakan alat (”Tool”)

dalam pengendalian pelaksanaan di lapangan. Dimana menurut

spesifikasi pengendalian pelaksanaan dilakukan melalui pemeriksaan

sebelum pelaksanaan, selama pelaksanaan dan setelah pelaksanaan.

A. Tingkat Pemenuhan Terhadap Prosedur Pelaksanaan.

3.2.2 Mutu Pelaksanaan

173 Semua instrumen, meteran pengukur dan tongkat celup padaaspal distributor sudah dikalibrasi dan ada catatan haskalibrasinya dan telah diserahkan kepada Direksi Pekerjaapaling lambat 30 hari sebelum pekerjaan dimulai.

iln

1 Tidak dilakukan semuanya. ► Nilai E (0) Sangat Kurang.

2 Dilakukan sebagian. ► Nilai D (1) Kurang.

3 Dilakukan semuanya tetapi tidak

ada pelaporan.

► Nilai C (2) Cukup.

4 Dilakukan semua dan ada

pelaporam tetapi waktu

penyampaian laporan tidak sesuai

ketentuan.

► Nilai B (3) Baik.

5 Dilakukan semua sesuai ketentuan ► Nilai A (4) Memuaskan.

Evaluasi Kinerja Pengawasan 11

Page 12: Kinerja Pengawasan PDF

LEMBAR ANALISIS KINERJA PELAKSANAAN

SKOR NO.

DIVISI U R A I A N HASIL PENILAIAN ANGKA (%)

KET.

1 UMUM

1.2 MOBILISASI

1 Mobilisasi Base Camp, personil, peralatan, Kantor lapangan, perkuatan jembatan (jika ada) selambat - lambatnya dalam waktu 60 hari dari tanggal SPMK.

2 Mobilisasi Fasilitas Pengujian dalam waktu maks. 45 hari

1.3 KANTOR LAPANGAN DAN FASILITASNYA

3 Lokasi dan Fasilitas Kantor Lapangan

4 Bengkel dan Gudang

1.4 FASILITAS DAN PELAYANAN PENGUJIAN

5 Usulan mobilisasi laboratorium pengujian

6 Usulan personil pengujian lengkap dengan Cvnya

7 Jadwal pengujian yang diajukan kontraktor

8 Formulir pengujian yg diajukan kontraktor

1.5 TRANSPORTASI DAN PENANGANAN

9 Pemeriksaan terhadap batas beban muatan sumbu

10 Perbaikan kerusakan jalan/jembatan akibat aktifitas kontraktor

11 Pembuangan bahan di luar damija

Evaluasi Kinerja Pengawasan 12

Page 13: Kinerja Pengawasan PDF

1.8 PEMELIHARAAN DAN PENGATURAN LALU LINTAS

12 Pengaturan Lalu - Lintas

13 Pemeliharaan rambu - rambu dan fasilitas pengendalian lalu - lintas agar tetap berfungsi.

1.9 REKAYASA LAPANGAN

14 Survey lapangan untuk peninjauan kembali rancangan (rekayasa Lapangan) dilaksanakan secara memuaskan dan dalam batas waktu yang ditentukan?

1.11 BAHAN DAN PENYIMPANAN

15 Permohonan tertulis darim kontraktor kepada PPK mengenai lokasi sumber bahan yang akan digunakan?

16 Persetujuan tertulis dari PPK mengenai sumber bahan (quary) yang akan dipakai?

17 Contoh bahan yang dikirim oleh kontraktor?

18 Bahan yang dipakai di lapangan sama dengan contoh yang dikirim oleh kontraktor?

1.12 JADWAL PELAKSANAAN

19 Jadwal pelaksanaan (Master Schedule dan Reschedule)

20 Jadwal pelaksanaan mingguan yg diserahkan setiap senin pagi.

21 Pelaksanaan rapat pembuktian keterlambatan sesuai dengan ketentuan mengenai penyelenggaraan dan tingkat keterlambatannya.

1.16 PEKERJAAN PEMBERSIHAN

22 Pembersihan Tempat Kerja

23 Pembersihan Saluran Drainase

Evaluasi Kinerja Pengawasan 13

Page 14: Kinerja Pengawasan PDF

24 Pembersihan Rumput Pada Bahu Jalan

25 Pembersihan Rambu Jalan

26 Pembuangan Sisa Bahan Bangunan

27 Pembersihan Akhir

1.17 ASPEK LINGKUNGAN HIDUP

28 Pengendalian polusi suara

29 Pengendalian polusi udara

30 Pengendalian kelestarian sumber bahan

31 Pencegahan Pencemaran Kualitas air permukaan dan air bawah tanah.

32 Pencegahan gangguan terhadap utilitas umum

SUB TOTAL DIVISI 1 : UMUM

2 PEKERJAAN DRAINASE

2.1 SELOKAN DAN SALUARAN AIR

33 Pengukuran dengan alat ukur atau dengan cara lain untuk mengetahui terpenuhinya toleransi dimensi?

34 Pengajuan kesiapan kerja

35 Jadwal Kerja.

36 Kondisi tempat kerja sesuai ketentuan pasal 3.1.1 (7).

37 Perbaikan terhadap pekerjaan yang tidak memenuhi ketentuan.

38 Pemeliharaan pekerjaan yang telah diterima sesuai seksi 10.1

39 Utilitas bawah tanah sesuai pasal 3.1.1 (9)

40 Penggunaan dan pembuangan bahan galian sesuai Pasal 3.1.1 (11)

41 Pengembalian bentuk dan pembuangan pekerjaan sementara sesuai Pasal 3.3.1 (12)

Evaluasi Kinerja Pengawasan 14

Page 15: Kinerja Pengawasan PDF

2.2 PASANGAN BATU DENGAN MORTAR

42 Pengukuran dengan alat ukur atau dengan cara lain untuk mengetahui terpenuhinya toleransi dimensi.

43 Pengajuan kesiapan kerja

44 Jadwal Kerja.

45 Kondisi tempat kerja sesuai ketentuan pasal 3.1.1 (7).

46 Perbaikan terhadap pekerjaan yang tidak memenuhi ketentuan.

47 Pemeliharaan pekerjaan yang telah diterima sesuai seksi 10.1

48 Kuat tekan mortar ≥ 50 kg/cm2

2.3 GORONG - GORONG DAN DRAINASE BETON

49 Ada persetujuan tertulis dari direksi untuk pelaksanaan pekerjaan gorong2 atau drainase beton.

50 Kondisi tempat kerja sesuai ketentuan pasal 3.1.1 (7).

51 Perbaikan terhadap pekerjaan yang tidak memenuhi ketentuan.

52 Pemeliharaan pekerjaan yang telah diterima sesuai seksi 10.1

53 Utilitas bawah tanah sesuai pasal 3.1.1 (9)

54 Penggunaan dan pembuangan bahan galian sesuai Pasal 3.1.1 (11)

55 Pengembalian bentuk dan pembuangan pekerjaan sementara sesuai Pasal 3.3.1 (12)

56 Pengendalian lalu - lintas sesuai seksi 1.8

2.4 DRAINASE POROUS

57 Pengukuran dengan alat ukur atau dengan cara lain untuk mengetahui terpenuhinya toleransi dimensi.

58 Pengajuan kesiapan kerja

Evaluasi Kinerja Pengawasan 15

Page 16: Kinerja Pengawasan PDF

59 Jadwal Kerja.

SUB TOTAL DIVISI 2 : PEKERJAAN DRAINASE

3 PEKERJAAN TANAH

3.1 GALIAN

60 Pengukuran dengan alat ukur atau dengan cara lain untuk mengetahui terpenuhinya toleransi dimensi.

61 Pengajuan kesiapan kerja dan pencatatan.

62 Pengamanan Pekerjaan Galian

63 Jadwal Kerja.

64 Kondisi tempat kerja sesuai ketentuan pasal 3.1.1 (7).

65 Perbaikan terhadap pekerjaan yang tidak memenuhi ketentuan.

66 Utilitas bawah tanah sesuai pasal 3.1.1 (9)

67 Penggunaan dan pembuangan bahan galian sesuai Pasal 3.1.1 (11)

68 Pengembalian bentuk dan pembuangan pekerjaan sementara sesuai Pasal 3.3.1 (12)

69 Nilai CBR tanah dasar > 5 %

3.2 TIMBUNAN

70 Pengukuran dengan alat ukur atau dengan cara lain untuk mengetahui terpenuhinya toleransi dimensi

71 Ada Gambar detail timbunan

72 Ada data kepadatan tanah dasar yang akan ditimbun

73 Ada dua contoh bahan (a 50 kg) yang dikirim oleh kontraktor

74 Ada keterangan mengenai asal dan komposisi bahan timbunan

75 Jadwal Kerja.

Evaluasi Kinerja Pengawasan 16

Page 17: Kinerja Pengawasan PDF

76 Kondisi tempat kerja sesuai ketentuan pasal 3.2.1 (7).

77 Perbaikan terhadap pekerjaan yang tidak memenuhi ketentuan.

78 Hasil pengujian kepadatan lapangan memenuhi ketentuan?

79 Pengembalian bentuk pekekerjaan setelah pengujian

80 Ketentuan mengenai cuaca yang diijinkan untuk bekerja ditaati.

81 Pengendalian lalu - lintas sesuai seksi 1.8

82 Pelaksanaan pemadatan sesuai ketentuan

83 Ketentuan kepadatan untuk timbunan terpenuhi.

84 Kebersihan Lingkungan

3.3 PENYIAPAN BADAN JALAN

85 Pengukuran dengan alat ukur atau dengan cara lain untuk mengetahui terpenuhinya toleransi dimensi

86 Pengajuan kesiapan kerja

87 Jadwal Kerja.

88 Kondisi tempat kerja sesuai pasal 3.1.1 (7) dan 3.2.1 (7)

89 Perbaikan terhadap pekerjaan yang tidak memenuhi ketentuan.

90 Pengembalian bentuk pekekerjaan setelah pengujian

91 Pengendalian lalu - lintas sesuai seksi 1.8

92 Pelaksanaan pemadatan sesuai ketentuan

93 Ketentuan kepadatan untuk timbunan terpenuhi.

94 Kebersihan Lingkungan

3.4 PENGUPASAN PERMUKAAN ASPAL LAMA & DICAMPUR KEMBALI

95 Pengukuran dengan alat ukur atau dengan cara lain untuk mengetahui terpenuhinya toleransi dimensi

Evaluasi Kinerja Pengawasan 17

Page 18: Kinerja Pengawasan PDF

96 Pengajuan kesiapan kerja

97 Jadwal Kerja.

98 Kondisi tempat kerja.

99 Perbaikan terhadap pekerjaan yang tidak memenuhi ketentuan.

100 Pengembalian bentuk pekekerjaan setelah pengujian

101 Pengendalian lalu - lintas sesuai seksi 1.8

SUB TOTAL DIVISI 3 : PEKERJAAN TANAH

4 PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN

4.1 PELEBARAN PERKERASAN

102 Toleransi dimensi

103 Lebar galian pelebaran cukup untuk operasi alat pemadat

104 Pemangkasan tepi perkerasan sampai mencapai daerah yg keras tidak lepas atau retak.

105 Diberikan lebar pelebaran tambahan bertangga (5 cm) sesuai dengan jumlah lapisan yang direncanakan.

106 Pemeliharaan formasi galian agar tetap kering dan stabil sampai penghamparan bahan dilakukan.

107 Pelaksanaan pemadatan sesuai ketentuan

108 Nilai CBR tanah dasar > 5 %

109 Ketentuan kepadatan untuk timbunan terpenuhi.

4.2 BAHU JALAN

110 Pengukuran dengan alat ukur atau dengan cara lain untuk mengetahui terpenuhinya toleransi dimensi

111 Pengajuan kesiapan kerja

Evaluasi Kinerja Pengawasan 18

Page 19: Kinerja Pengawasan PDF

112 Ketentuan mengenai cuaca yang diijinkan untuk bekerja ditaati.

113 Perbaikan terhadap pekerjaan yang tidak memenuhi ketentuan.

114 Pemeliharaan pekerjaan yang telah diterima sesuai seksi 10.1

115 Pengembalian bentuk pekekerjaan setelah pengujian

116 Pengendalian lalu - lintas sesuai seksi 1.8

SUB TOTAL DIVISI 4 : PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN

5 PERKERASAN BERBUTIR

5.1 LAPIS PONDASI AGREGAT

117 Pengukuran dengan alat ukur atau dengan cara lain untuk mengetahui terpenuhinya toleransi dimensi

118 Ada dua contoh bahan (a 50 kg) yang dikirim oleh kontraktor

119 Ada keterangan mengenai asal dan komposisi bahan aggregat (Job Mix)

120 Ada laporan hasil pengujian kepadatan dan kadar air optimum

121 Kesiapan lahan atau tanah dasar yang akan ditimbun dengan aggregat.

122 Ketentuan mengenai cuaca yang diijinkan untuk bekerja ditaati.

123 Pemeriksaan kadar air di lapangan sebelum/pada waktu pelaksanaan pemadatan

124 Perbaikan terhadap pekerjaan yang tidak memenuhi ketentuan.

125 Pelaksanaan penghamparan dan pemadatan sesuai ketentuan

126 Hasil pengujian kepadatan memenuhi ketentuan spesifikasi?

127 Pengembalian bentuk pekekerjaan setelah pengujian

128 Pemeliharaan pekerjaan yang telah diterima sesuai seksi 10.1

129 Pengendalian lalu - lintas sesuai seksi 1.8

130 Nilai CBR lapangan sesuai ketentuan

Evaluasi Kinerja Pengawasan 19

Page 20: Kinerja Pengawasan PDF

5.2 LAPIS PONDASI JALAN TANPA PENUTUP ASPAL

131 Toleransi dimensi

132 Pengajuan kesiapan kerja

133 Ketentuan mengenai cuaca yang diijinkan untuk bekerja ditaati.

134 Perbaikan terhadap pekerjaan yang tidak memenuhi ketentuan.

135 Pemeliharaan pekerjaan yang telah diterima sesuai seksi 10.1

136 Pengendalian lalu - lintas sesuai seksi 1.8

137 Pelaksanaan penghamparan dan pemadatan sesuai ketentuan

138 Hasil pengujian kepadatan memenuhi ketentuan spesifikasi?

5.4 LAPIS PONDASI SEMEN TANAH

139 Toleransi dimensi

140 Ada contoh dari semua bahan yg akan dipakai

141 Laporan pengiriman semen ke lapangan

142 Ada catatan perhitungan pemakaian semen

143 Persetujaun Direksi pekerjaan tehadap data survei.

144 Ada berita acara percobaan lapangan

145 Data - data hasil pengujian

146 Pelaksanaan penghamparan, pencampuran dan pemadatan sesuai

ketentuan.

147 Ketentuan mengenai cuaca yang diijinkan untuk bekerja ditaati.

148 Perbaikan terhadap pekerjaan yang tidak memenuhi ketentuan.

149 Pengembalian bentuk pekekerjaan setelah pengujian

150 Hasil kepadatan sesuai ketentuan spesifikasi.

151 Pengendalian lalu - lintas sesuai seksi 1.8

Evaluasi Kinerja Pengawasan 20

Page 21: Kinerja Pengawasan PDF

5.5 LAPIS BETON SEMEN PONDASI BAWAH

152 Toleransi dimensi

153 Ada contoh dari semua bahan yg akan dipakai

154 Ada rancangan campuran yg disetujui Direksi Pekerjaan.

155 Ada berita acara percobaan pencampuran

156 Peralatan yang dipakai sesuai dengan ketentuan

157 Pelaksanaan pencampuran dan penghamparan sesuai ketentuan.

158 Perbaikan terhadap pekerjaan yang tidak memenuhi ketentuan.

159 Pemeliharaan pekerjaan yang telah diterima.

5.6 LAPIS PONDASI AGGREGAT DENGAN CTB

160 Toleransi dimensi

161 Ada persetujuan tertulis dari Direksi Pekerjaan terhadap hasil uji laboratorium terhadap properties aggregat.

162 Ada persetujuan tertulis Direksi Pekerjaan terhadap data hasil survei.

163 Ada berita acara hasil percobaan.

164 Ketentuan mengenai cuaca yang diijinkan untuk bekerja ditaati.

165 Perbaikan terhadap pekerjaan yang tidak memenuhi ketentuan.

166 Rencana kerja dan pengaturan lalu - lintas

167 Pelaksanaan penghamparan dan pencampuran sesuai ketentuan.

168 Pelaksanaan pemadatan sesuai ketentuan

169 Hasil kepadatan sesuai ketentuan spesifikasi.

170 Pemeliharaan pekerjaan yang telah diterima.

SUB TOTAL DIVISI 5 : PERKERASAN BERBUTIR

6 PERKERASAN ASPAL

Evaluasi Kinerja Pengawasan 21

Page 22: Kinerja Pengawasan PDF

6.1 PRIME COAT DAN TACK COAT

171 Ketentuan mengenai cuaca pada saat pelaksanaan.

172 Ada 5 (lima) liter contoh aspal yang akan dipakai dan dilengkapi dengan sertifikat pabrik sebelum pelaksanaan prime coat dimulai.

173 Semua instrumen, meteran pengukur dan tongkat celup pada aspal distributor sudah dikalibrasi dan ada catatan hasil kalibrasinya dan telah diserahkan kepada Direksi Pekerjaan paling lambat 30 hari sebelum pekerjaan dimulai.

174 Distributor dilengkapi grafik penyemprotan dan Buku Petunjuk Pelaksanaan.

175 Percobaan penyemprotan sesuai pasal 6.1.3.6 (b)

176 Permukaan yg akan disemprot aspal sudah memenuhi ketentuan pasal 6.1.4.1.

177 Sprayer berfungsi dengan baik.

178 Takaran dan temperatur pemakaian bahan aspal sudah memenuhi ketentuan pasal 6.1.4.2.

179 Pelaksanaan penyemprotan sudah sesuai dengan pasal 6.1.4.3.

6.2 BURTU dan BURDA

180 Pengajuan kesiapan kerja.

181 Kondsi tempat kerja.

182 Pengendalian lalu - lintas dan periode pengamanan.

183 Ketentuan mengenai cuaca pada saat pelaksanaan.

184 Peralatan yang dipakai sesuai dengan ketentuan

185 Pelaksanaan penaburan dan pamadatan sesuai ketentuan.

186 Perbaikan terhadap pekerjaan yang tidak memenuhi ketentuan.

Evaluasi Kinerja Pengawasan 22

Page 23: Kinerja Pengawasan PDF

187 Pemeliharaan pekerjaan yang telah diterima.

6.3 CAMPURAN BERASPAL PANAS

188 Pelaksanaan Trial Mix

189 Pelaksanaan Trial Lapangan

190 Pemantauan terhadap berat campuran aspal pada truck?

191 Apakah dilakukan pemeriksaan terhadap berat yang diukur dari timbangan (truck) dengan berat yang diukur dari hasil core, untuk setiap bagian pelaksanaan yang akan dibayar.

192 Toleransi dimensi (tebal padat) terpenuhI.

193 Toleransi menyangkut kerataan melintang dan kerataan memanjang sesuai pasal 6.3.1.4 (f) terpenuhi.

194 Ketentuan mengenai Pengajuan Kesiapan Kerja (pasal 6.3.1.6 terpenuhi.

195 Ketentuan mengenai cuaca pada waktu pelaksanaan ditaati.

196 Perbaikan campuran aspal yang tidak memenuhi ketentuan

197 Perbaikan hasil pelaksanaan yang tidak memenuhi ketentuan.

198 Pengembalian bentuk permukaan setelah pengujian.

199 Pemeriksaan suhu campuran sebelum penghamparan.

200 Pelaksanaan pemadatan dilakukan pada suhu yang tepat sesuai dengan nilia viskositas aspal atau mengikuti tabel 6.3.5 (1).

201 Pemadatan dengan 3 (tiga) operasi pemadatan (awal, antara dan akhir) dilakukan.

202 Ketentuan kepadatan pasal 6.3.7 (2)

203 Ketentuan mengenai frekuensi pengujian pasal 6.3.7 (3)

SUB TOTAL DIVISI 6 : PERKERASAN ASPAL

Evaluasi Kinerja Pengawasan 23

Page 24: Kinerja Pengawasan PDF

7 STRUKTUR

7.1 BETON

204 Toleransi dimensi sesuai pasal 7.1.1 (5).

205 Contoh bahan yang dipakai dan data pengujian.

206 Job Mix Beton untuk setiap mutu beton diserahkan selambat lambatnya 30 hari sebelum pelaksanaan

207 Pengujian kuat tekan dilakukan pada umur 3, 7, 14, 21 dan 28 hari

208 Gambar detil perancah dan persetujuannya dari Direksi

209 Pemberitahuan 24 jam sebelum pelaksanaan pekerjaan beton

210 Penyiapan tempat kerja sesuai pasal 7.1.4(1)

211 Penyiapan Acuan sesuai pasal 7.1.4(2)

212 Pelaksanaan pengecoran sesuai pasal 7.1.4(3)

213 Pengerjaan akhir sesuai pasal 7.1.5

214 Perbaikan pekerjaan yang tidak memenuhi ketentuan

215 Perawatan beton yang sudah selesai dikerjakan.

7.3 BAJA TULANGAN

216 Toleransi sesuai pasal 7.3.1(5)

217 Persetujuan Direksi Pekerjaan terhadap daftar pesanan dan diagram pembengkokan

218 Daftar berat satuan baja tulangan yang disahkan pabrik pembuatnya.

219 Pembengkokan tulangan sesuai pasal 7.3.3(1)

220 Penempatan dan pengikatan sesuai pasal 7.3.3(2)

7.4 BAJA STRUKTUR

221 Toleransi dimensi.

Evaluasi Kinerja Pengawasan 24

Page 25: Kinerja Pengawasan PDF

222 Pengajuan kesiapan kerja.

223 Penyimpanan dan perlindungan bahan.

224 Perbaikan pekerjaan yang tidak memenuhi ketentuan.

225 Pemeliharaan pekerjaan yang telah diterima.

7.8 ADUKAN SEMEN

226 Kuat tekan mortar ≥ 50 kg/cm2 pada umur 28 hari

227 Pencampuran sesuai pasal 7.8.3(1)

228 Pemasangan mortar sesuai pasal 7.8.3(2)

7.9 PASANGAN BATU

229 Persiapan pondasi sesuai pasal 7.9.3(1)

230 Pemasangan batu sesuai pasal 7.9.3(2)

231 Ketentuan lubang sulingan dan dilatasi sesuai pasal 7.9.3(4)

232 Perbaikan pekerjaan yang tidak memenuhi ketentuan.

233 Pemeliharaan pekerjaan yang telah diterima.

234 Penyelesaian akhir sesuai dengan pasal 7.9.3(5)

SUB TOTAL DIVISI 7 : STRUKTUR

8 PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR

235 Penetapan Direksi Pekerjaan mengenai lokasi perkerasan yang memerlukan penanganan pengembalian kondisi telah diselesaikan pada periode mobilisasi.

236 Penetapan Direksi Pekerjaan mengenai detail, luas dan cara pengembalian serta jangka waktu penyelesaiannya untuk setiap lokasi yang memerlukan pengembalian kondisi.

Evaluasi Kinerja Pengawasan 25

Page 26: Kinerja Pengawasan PDF

237 Jadwal pekerjaan pengembalian kondisi mingguan yang telah disahkan oleh Direksi Pekerjaan.

238 Pelaksanaan pengembalian kondisi sesuai pasal 8.1.3.

SUB TOTAL DIVISI 8 : PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR

9 PEKERJAAN HARIAN 239 Ada daftar pekerjaan yang disetujui Direksi Pekerjaan. 240 Laporan pelaksanaan pekerjaan harian yang disetujui Direksi Pekerjaan. 241 Perintah pekerjaan harian. SUB TOTAL DIVISI 9 : PEKERJAAN HARIAN

10 PEKERJAAN PEMELIHARAAN RUTIN

242 Pelaksanaan pemeliharaan rutin perkerasan sesuai dengan pasal 10.1.2.

243 Pelaksanaan pemeliharaan rutin bahu jalan sesuai dengan pasal 10.1.3.

244 Pelaksanaan pemeliharaan rutin selokan, saluran air, galian dan timbunan sesuai dengan pasal 10.1.4.

245 Pelaksanaan pemeliharaan rutin perlengkapan jalan sesuai dengan pasal 10.1.5.

246 Pelaksanaan pemeliharaan rutin jembatan sesuai dengan pasal 10.1.6.

SUB TOTAL DIVISI 10 : PEKERJAAN PEMELIHARAAN RUTIN

TOTAL KETERANGAN :

BERI NILAI (A,B,C,D atau E) pada kolom hasil penilaian, dengan ketentuan :

A : MEMUASKAN

B : BAIK

C : CUKUP

Evaluasi Kinerja Pengawasan 26

Page 27: Kinerja Pengawasan PDF

Evaluasi Kinerja Pengawasan 27

D : KURANG E : SANGAT KURANG

Untuk item yang belum dilaksanakan atau item yang tidak ada dalam kontrak, tulis "NY/NW" pada kolom hasil penilaian. Kriteria A, B, C, D dan E bersifat relatif. Anda harus mengacu kepada spesifikasi dan tingkat kepuasan diukur dari tingkat pemenuhan terhadap spesifikasi.

Contoh : Point 173 :

Semua instrumen, meteran pengukur dan tongkat celup pada aspal distributor sudah dikalibrasi dan ada catatan hasil kalibrasinya dan telah diserahkan kepada Direksi Pekerjaan paling lambat 30 hari sebelum pekerjaan dimulai.

Kenyataan yg terjadi di lapangan ada 4 (empat) kemungkinan yaitu :

1 Tidak dilakukan kalibrasi sama sekali ► Sangat Kurang

2 Dilakukan sebagian ► Kurang

3 Dilakukan semua tetapi tidak ada pelaporan/ tidak ada berita acara kalibrasi. ► Cukup 4 Dilakukan semua dan ada pelaporan/berita acara kalibrasi tetapi pelaporan ke direksi tidak sesuai dengan ketentuan

waktu pelaporan. ► Baik

5 Dilakukan semua persis seperti ketentuan spesifikasi ► Memuaskan

Page 28: Kinerja Pengawasan PDF

Penilaian kinerja pelaksanaan dilakukan untuk setiap seksi

pekerjaan untuk kemudian dinilai rata – rata untuk setiap divisi yang

terkait. Nilai dalam persentase pemenuhan terhadap spesifikasi

didapat dari :

%100×=BAnPelaksanaa

dimana A : jumlah nilai divisi.

B : jumlah nilai maksimum untuk setiap divisi.

B. Kinerja Kondisi Paska Konstruksi.

Namun perlu disadari bahwa penilaian kualitas

pelaksanaan tidak bisa hanya didasarkan kepada data – data yang

tersaji. Fakta menunjukkan bahwa beberapa ”defects/deficiencies”

baru akan terlihat dengan berjalannya waktu. Sebagai contoh : tidak

terpenuhinya ketentuan mengenai persyaratan kepipihan mungkin

tidak akan terlihat dari hasil Marshall Test, ini akan berpengaruh

terhadap ”Durability” yang baru akan terlihat dengan berjalannya

waktu. Idealnya penilaian terhadap kualitas hasil pelaksanaan harus

juga memasukkan data – data kondisi jalan dari hasil survey paska

konstruksi (satu tahun setelah selesai pelaksanaan).

Kinerja kondisi paska konstruksi (“Post Construction

Monitoring”) dinilai berdasarkan hasil survey kondisi jalan dengan

menggunakan Form – SKJ yang dipakai dalam survei IRMS (Lampiran

C). Dari hasil survey dilakukan klasifikasi sebagai berikut :

• Kondisi Baik ► Nilai 100 %

• Kondisi sedang ► Nilai 50 %

• Kondisi Rusak ► Nilai 25 %

• Kondisi Rusak Berat ► Nilai 0 %

Evaluasi Kinerja Pengawasan 28

Page 29: Kinerja Pengawasan PDF

Survey paska konstruksi ini dimaksudkan untuk meneliti

terjadinya indikasi kerusakan dini, dimana aspek ini tidak bisa

terdeteksi berdasarkan data – data pada saat pelaksanaan saja.

Dengan demikian, kinerja mutu merupakan nilai rata – rata dari mutu

bahan, mutu pelaksanaan, dan kondisi paska konstruksi (satu tahun

setelah pelaksanaan).

KONSULTAN PERENCANA :

RUAS JALAN : :

KABUPATEN : PETUGAS :

PROPINSI :

1. Baik / Rapat 1. Tidak ada 1. Tidak ada

2. Kasar / Terbuka 2. Tidak berhubungan 2. < 10 / km

3. Berhubungan / Bid. Luas 3. 10 - 50 / km

4. Berhubungan / Bid. Sempit 4. > 50 / km

1. Baik

2. Aspal berlebihan

3. Lepas - lepas 1. Tidak ada 1. Tidak ada

4. Hancur 2. Halus < 1 mm 2. Kecil - dangkal

3. Sedang 1 - 5 mm 3. Kecil - dalam

4. Lebar > 5 mm 4. Besar - dangkal

1. Tidak ada 5. Besar - dalam

2. < 10 % luas

3. 10 - 30 % luas 1. Tidak ada

4. > 30 % luas 2. < 10 % luas 1. Tidak ada

3. 10 - 30 % luas 2. < 1 cm dalam

4. > 30 % luas 3. 1 - 3 cm dalam

1. Tidak ada 4. > 3 cm dalam

2. < 10 % luas

3. 10 - 30 % luas

4. > 30 % luas 1 1

2 2

3 3

1 1

2 2

3 3

4 4

Permukaan Perkerasan Retak - retak

2.1 : Jenis

2.2 : Lebar

1.1 : Susunan

1.2 : Kondisi / Keadaan

3.4.2 : KN

2.3 : % Luas

Kerusakan lain

3.1 : Jumlah Lubang

3.2 : Ukuran Lubang

3.5 :Saluran Samping

FORMULIR SURVAI KONDISI JALAN ASPAL

Tidak ada

Ringan

Berat

3.4 : Kerusakan Tepi

1.3 : % Penurunan

1.4 : % Tambalan

3.3 : Bekas Roda

3.4.1 :KR

KE KM

SURVEY KONDISI JALAN PASKA KONSTRUKSI

TGL. SURVAI

DARI KM

Erosi

AKHIRLEBAR AWAL

3.5.2 : KN

Tidak Ada

Bersih

Tertutup

3.5.1 :KR

3.3 Kinerja Pengendalian Waktu

Evaluasi Kinerja Pengawasan 29

Page 30: Kinerja Pengawasan PDF

Tujuan pengendalian waktu adalah agar pelaksanaan pekerjaan

dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang direncanakan. Semakin

cepat pembangunan prasarana jalan selesai, maka semakin cepat

masyarakat dapat memanfaatkannya, dan ini berarti semakin besar

nilai manfaatnya. Pengendalian waktu dilakukan dengan melakukan

monitoring dan evaluasi terhadap pencapaian kemajuan fisik

pelaksanaan di lapangan. Instrumen pengendalian adalah Rapat

Koordinasi Harian, Mingguan, Bulanan dan Rapat Pembuktian

Keterlambatan (“Show Cause Meeting”).

Kinerja waktu didasarkan pada indikator SPI (Schedule Performance

Index). SPI adalah perbandingan antara realisasi fisik yang telah

dikerjakan dengan rencana (schedule) yang ada pada periode yang

sama.

Secara umum SPI dapat diklasifikasikan ke dalam 3 (tiga) kriteria,

yaitu :

• SPI = 1, Proyek dikatakan tepat waktu.

• SPI > 1, Proyek dikatakan maju

• SPI < 1, Proyek dikatakan terlambat.

Penilaian secara detail untuk kinerja pengendalian waktu disajikan

pada Tabel 1 berikut.

Evaluasi Kinerja Pengawasan 30

Page 31: Kinerja Pengawasan PDF

TABEL 1 : KRITERIA PENILAIAN BERDASARKAN SPI

(%)1 0% s/d 50% ≥ 1 100

0.95 ≤ SPI < 100 87.50.90 ≤ SPI < 0.95 750.85 ≤ SPI < 0.90 62.50.85 ≤ SPI < 0.90 500.80 ≤ SPI < 0.85 37.50.75 ≤ SPI < 0.80 250.70 ≤ SPI < 0.75 12.5

< 0.70 0

2 50% s/d 100% ≥ 1 1000.95 ≤ SPI < 100 750.90 ≤ SPI < 0.95 500.80 ≤ SPI < 0.90 25

< 0.80 0

NILAI KINERJA KET.SP1PERIODE RENCANANO

3.4 Kinerja Pengendalian Biaya

Tujuan pengendalian biaya antara lain adalah untuk menjaga

agar :

• Pembayaran yang dilakukan kepada kontraktor sesuai dengan

kuantitas yang telah dilaksanakan dilapangan dan telah

memenuhi syarat – syarat kualitasnya.

• Dimensi konstruksi yang dilaksanakan memenuhi azas efisiensi

dan efektifitas, sehingga tidak ada pelaksanaan pekerjaan yang

“over designed” atau ”under designed”.

• Tercapainya tepat waktu dan tepat mutu. Ini berkaitan dengan

aspek pemanfaatan dan lamanya waktu pemanfaatan.

Pengendalian biaya dalam implementasi juga berarti pengendalian

kuantitas dilaksanakan melalui :

• Pelaksanaan Seksi 1.9 : Rekayasa Lapangan secara tepat dan

benar, baik yang menyangkut waktu penyelesaiannya maupun

akurasi data survey, analisis yang akurat, dan kebenaran

Evaluasi Kinerja Pengawasan 31

Page 32: Kinerja Pengawasan PDF

perhitungan kunatitas dan penggambaran detail gambar

pelaksanaan.

• Pelaksanaan pengawasan pekerjaan secara terus menerus

setiap hari di lapangan untuk memastikan bahwa prosedur

pelaksanaan ditepati. Pemeriksaan dilakukan mulai dari saat

pengajuan “request form”, Uitzet, Pelaksanaan Pekerjaan

sampai dengan opname hasil pelaksanaan.

• Gabungan dari teknik pengendalian mutu dan pengendalian

waktu.

Untuk azas efisiensi dan efektifitas yang terkait dengan akurasi

disain, kertas kerja ini belum mengajukan instrumen untuk

penilaiannya. Pendekatan yang bisa dilakukan adalah dengan

memakai data kinerja pengendalian mutu dan waktu sebagai

instrument sementara. Asumsi yang mendasari adalah :

• Jika pencapaian mutu di bawah 100%, artinya terjadi ketidak-

tepatan biaya, karena sasarannya adalah mutu 100%. Dengan

demikian dapat dikatakan bahwa kinerja tepat biaya sebanding

dengan kinerja tepat mutu,

• Jika pelaksanaan pekerjaan terlambat, maka manfaat yang

didapat dari biaya yang telah dikeluarkan juga terlambat. Maka

dapat dikatakan juga bahwa kinerja tepat biaya sebanding

dengan kinerja tepat waktu.

Dari asumsi di atas, maka kinerja tepat biaya untuk sementara diukur

berdasarkan :

2WaktuMutuBiaya +

=

3.5 Kinerja Pengendalian Administrasi

Administrasi pelaksanaan merupakan bagian penting

yang tidak bisa diabaikan. Hal ini sejalan dengan konsep ”By

Proccess” untuk mencapai tujuan pelaksanaan pekerjaan. Pada

Evaluasi Kinerja Pengawasan 32

Page 33: Kinerja Pengawasan PDF

Evaluasi Kinerja Pengawasan 33

prinsipnya administrasi pelaksanaan yang diatur dalam kontrak

bertujuan untuk :

• Membuktikan bahwa semua pekerjaan (baik yang terlihat

maupun yang tidak terlihat atau telah tertutup konstruksi lain)

telah dilaksanakan dengan benar, baik prosedur maupun syarat

– syarat kualitas dan kuantitas yang mengikutinya.

• Membuktikan bahwa pembayaran yang dilakukan kepada

kontraktor telah dilakukan dengan benar, sesuai dengan hasil

(kualitas dan kuantitas) yang ada, dan sesuai dengan ketentuan

lain yang mengikutinya.

Penilaian kinerja tertib administrasi dilakukan dengan menilai

kelengkapan laporan dan data administrasi lainnya serta ketepatan

waktu penyampaian laporan sesuai ketentuan dokumen kontrak.

Lembar analisis kinerja administrasi dapat dilihat pada Lebar Analisis

Kinerja Adiministrasi. Konsep penilaian yang dilakukan adalah :

• Keberadaan data administrasi/laporan/surat menyurat dengan

klasifikasi :

o Nilai 1 ► Jika ada dengan tingkat kepuasan tinggi

o Nilai 0,75 ► Jika ada dengan tingkat kepuasan cukup

o Nilai 0,50 ► Jika ada dengan tingkat kepuasan kurang

o Nilai 0 ► Jika tidak ada

• Ketepatan waktu penyampaian laporan

o Nilai 1 ► Jika ketepatan waktu memuaskan

o Nilai 0,75 ► Jika ketepatan waktu cukup

o Nilai 0,50 ► Jika ketepatan waktu kurang

o Nilai 0 ► Jika tidak ada

Nilai kinerja akhir dalam persen dihitung dengan rumus :

B : jumlah nilai maksimum

dimana A : jumlah nilai total.

%100min ×=BAistrasiAd

Page 34: Kinerja Pengawasan PDF

LEMBAR ANALISIS KINERJA ADMINISTRASI STATUS PENILAIAN

TOTAL NO URAIAN DATA ADMINISTRASI KEBERADAAN KETEPATAN

WAKTU NILAI % KET.

A B C D E = C+D F=(E/3)*100 G

A PERIODE MOBILISASI

1 SURAT PERINTAH MULAI KERJA

2 SURAT PENYERAHAN LAPANGAN

3 PROGRAM MOBILISASI KONTRAKTOR

1. SURAT MOBILISASI KONTRAKTOR

2. JADWAL PELAKSANAAN (SCHEDULE)

3. USULAN MOBILISASI LABORATORIUM PENGUJIAN

4. PERSONIL PENGUJIAN DAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

5. JADWAL PENGUJIAN

6. FORMULIR PENGUJIAN

7. PERMOHONAN PENGGUNAAN BAHAN DARI QUARRY TERTENTU

4 PERSETUJUAN DARI PPK TENTANG SUMBER BAHAN YG DIPAKAI

5 BERITA ACARA RAPAT PRA KONSTRUKSI

B PERIODE PELAKSANAAN

1 DATA SURVEY REKAYASA LAPANGAN

2 PERUBAHAN PEKERJAAN

1. BERITA ACARA PERUBAHAN PEKERJAAN

Evaluasi Kinerja Pengawasan 34

Page 35: Kinerja Pengawasan PDF

2. VOLUME PERUBAHAN PEKERJAAN

3. GAMBAR PELAKSANAAN

4. PERINTAH PERUBAHAN PEKERJAAN

5. PERINTAH PELAKSANAAN PERUBAHAN PEKERJAAN

6. RESCHEDULE

3 JUSTIFIKASI TEKNIK KONSULTAN

4 REQUEST FORM

5 LAPORAN HARIAN KONTRAKTOR

6 LAPORAN MINGGUAN KONTRAKTOR

7 LAPORAN BULANAN KONTRAKTOR

8 LAPORAN PENGUJIAN MUTU

1. TEST PROPERTIES BAHAN

2. JOB MIX AGGREGAT. A

3. JOB MIX AGGREGAT. B

4. JOB MIX AC - BC

5. JOB MIX AC - WC

6. JOB MIX BETON

7. TRIAL LAPANGAN AGGREGAT A

8. TRIAL LAPANGAN AGGREGAT B

9. TRIAL LAPANGAN AC - BC

10. TRIAL LAPANGAN AC - WC

11. DATA TEST HARIAN/PELAKSANAAN

10 DOKUMENTASI

1. PHOTO SEBELUM PELAKSANAAN (0%)

Evaluasi Kinerja Pengawasan 35

Page 36: Kinerja Pengawasan PDF

2. PHOTO SELAMA PELAKSANAAN

3. PHOTO SETELAH SELESAI PELAKSANAAN (100%)

11 PEMBAYARAN

1. BERITA ACARA PEMBAYARAN

2. BERITA ACARA KEMAJUAN PEKERJAAN

3. BACK UP DATA KUANTITAS

4. BACK UP DATA KUALITAS

12 FINAL ADDENDUM/FINAL QUANTITY

1. BERITA ACARA ADDENDUM

2. FINAL QUANTITY

3. GAMBAR AKHIR PELAKSANAAN ("AS BUILT DRAWINGS")

13 PENYERAHAN SEMENTARA PEKERJAAN (PHO)

1. PERMOHONAN DARI KONTRAKTOR UNTUK PHO

2. REKOMENDASI KONSULTAN

3. PERSETUJUAN DARI PPK UNTUK PHO

4. KEPUTUSAN MENGENAI SUSUNAN PANITYA PHO

5. BERITA ACARA KUNJUNGAN LAPANGAN KE - 1

6. BERITA ACARA KUNJUNGAN LAPANGAN KE - 2

7. BERITA ACARA PHO

C LAPORAN KONSULTAN

1 LAPORAN PENDAHULUAN

2 LAPORAN BULANAN

3 LAPORAN TRIWULAN

4 LAPORAN AKHIR

Evaluasi Kinerja Pengawasan 36

Page 37: Kinerja Pengawasan PDF

Evaluasi Kinerja Pengawasan 37

RATA - RATA

KETERANGAN :

Kolom C : 1 JIKA ADA

0 JIKA TIDAK ADA

Kolom D : 2 JIKA TEPAT WAKTU

1 JIKA TIDAK TEPAT WAKTU

0 JIKA TIDAK ADA

Page 38: Kinerja Pengawasan PDF

4. PENDALAMAN YANG DIPERLUKAN UNTUK PENYEMPURNAAN

KONSEP EVALUASI KINERJA.

Konsep evaluasi kinerja yang telah diuraikan di atas

mempunyai beberapa asumsi yang perlu pendalaman lebih lanjut

untuk kesempurnaannya. Asumsi dimaksud antara lain adalah :

• Nilai kinerja mutu, waktu, biaya dan administrasi dianggap

setara untuk menentukan nilai kinerja secara keseluruhan.

Sehingga sebagai contoh, jika didapat nilai kinerja mutu 50%,

waktu 100%, biaya 75% dan administrasi 100%, maka kinerja

rata – rata untuk seluruh aspek pengendalian adalah sebesar

81,25%. Suatu angka yang cukup tinggi dibandingkan dengan

kinerja mutu yang hanya 50% (suatu nilai yang dapat dikatakan

jelek sekali).

• Data hasil pengujian yang diterima di-asumsikan benar tanpa

ada analisis lanjutan terhadap ketidak-konsistenan data yang

ada.

5. PENUTUP

Peningkatan kinerja ke arah yang lebih baik adalah tuntutan

alamiah suatu organisasi manajemen. Pengajuan konsep ini adalah

suatu langkah awal bagi P2JJ – Bali sebagai bagian dari organisasi

manajemen pengelolaan jalan nasional untuk melangkah ke arah

pencapaian kinerja yang lebih baik.

Masukan dan saran untuk penyempurnaan konsep evaluasi

kinerja pengawasan dari semua pihak sangat diharapkan demi lebih

sempurnanya konsep ini.

Evaluasi Kinerja Pengawasan 38