kinerja kpei 2018 akankah berlanjut? news q3 _2019.pdf · memiliki hobi traveling ke liling dunia...

8
INDEKS >> Kinerja KPEI 2018 Akankah Berlanjut? 1 Menjaga Kepercayaan Pasar Muhamad Chatib Basri (Komisaris Utama KPEI) 4 Kegiatan KLIK di Triwulan II 2019 Statistik Kilas Peristiwa 7 8 6 5 Mengadopsi Blockchain dalam Sistem Penyimpanan Data 3 Menyambut Fasilitas m-CLEARS Versi Baru ARTIKEL UTAMA PEI menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahun- an (RUPST) pada akhir Mei lalu di Gedung BEI, Jakarta. Pemegang Saham tunggal KPEI, yakni PT Bursa Efek Indonesia, menyetujui Laporan Tahunan dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris, serta mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku 2018, sebagai agen- da RUPST pertama. Menurut Direktur Utama KPEI, Sunandar, selama tahun 2018, berbagai inisiatif yang ditetapkan dalam rencana strategis Perusahaan telah berhasil dikembangkan dan diimplementasikan. Pengembangan tersebut mencak- up aspek bisnis dan operasional, sistem teknologi informasi, peraturan serta pengembangan kapasitas organisasi. Menurutnya, realisasi inisiatif tersebut merupakan per- wujudan komitmen KPEI untuk terus memberikan layanan terbaik dan nilai tambah dalam melaksanakan perannya sebagai penyelenggara kliring dan pen- jaminan penyelesaian transaksi bursa. Bersama OJK dan SRO lainnya, KPEI berhasil mengem- bangkan infrastruktur dalam rangka meningkatkan layanan pasar modal Indonesia di tahun 2018, diantaranya adalah per- K RUPST KPEI menyetujui laporan pertanggungjawaban manajemen atas kinerja dan keuangan Perusahaan tahun 2018 serta seluruh agenda yang disampaikan kepada pemegang saham. Apakah pencapaian yang baik ini akan berlanjut pada 2019? Dan bagaimana KPEI mempersiapkan fasilitas untuk memberi peluang keuntungan tambahan bagi pemegang saham? Kinerja KPEI 2018 Akankah Berlanjut? Edisi 3 I Triwulan III l 2019 PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia 1 KPEI Newsletter cepatan penyelesaian transaksi bursa dari T+3 menjadi T+2, Enhancement Architecture e-CLEARS yang me- rupakan pembaruan sistem kliring e-CLEARS. Sementa- ra, pada sisi aspek keuangan, KPEI berhasil membuku- kan laba bersih sebesar Rp 91,71 miliar, meningkat dari tahun sebelumnya sebesar Rp 82,72 miliar. Agenda RUPST kedua, KPEI meminta persetujuan Penyisihan Cadangan Jaminan untuk tahun 2018, atas rekomendasi dari Komite Kebijakan Kredit dan Pengen- dalian Risiko. Dana cadangan ini diambil dari laba bersih Perusahaan senilai 5% atau sebesar Rp 4,56 miliar, dan telah disetujui oleh pemegang saham. Sehingga, dana Cadangan Jaminan yang merupakan salah satu sumber Selama tahun 2018, berbagai inisiatif yang ditetapkan dalam rencana strategis Perusahaan telah berhasil dikembangkan dan diimplementasikan.

Upload: others

Post on 07-Feb-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

indeks >>kinerja kPei 2018 Akankah Berlanjut? 1 Menjaga kepercayaan Pasar

Muhamad Chatib Basri (Komisaris Utama KPEI)4kegiatan kLik di Triwulan ii 2019

statistikkilas Peristiwa7 8

65 Mengadopsi Blockchain dalam sistem

Penyimpanan data

3 Menyambut Fasilitas m-CLeARs Versi Baru

ARTikeL uTAMA

PEI menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahun­an (RUPST) pada akhir Mei lalu di Gedung BEI, Jakarta. Pemegang Saham tunggal KPEI, yakni PT Bursa Efek

Indonesia, menyetujui Laporan Tahunan dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris, serta mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku 2018, sebagai agen­da RUPST pertama. Menurut Direktur Utama KPEI, Sunandar, selama tahun 2018, berbagai inisiatif yang ditetapkan dalam rencana strategis Perusahaan telah berhasil dikembangkan dan diimplementasikan. Pengembangan tersebut mencak­up aspek bisnis dan operasional, sistem teknologi informasi, peraturan serta pengembangan kapasitas organisasi.

Menurutnya, realisasi inisiatif tersebut merupakan per­wujudan komitmen KPEI untuk terus memberikan layanan terbaik dan nilai tambah dalam melaksanakan perannya sebagai penyelenggara kliring dan pen­jaminan penyelesaian transaksi bursa. Bersama OJK dan SRO lainnya, KPEI berhasil mengem­bangkan infrastruktur dalam rangka meningkatkan layanan pasar modal Indonesia di tahun 2018, diantaranya adalah per­

K

RUPST KPEI menyetujui laporan pertanggungjawaban manajemen atas kinerja dan keuangan Perusahaan tahun 2018 serta seluruh agenda yang disampaikan kepada pemegang saham. Apakah pencapaian yang baik ini akan berlanjut pada 2019? Dan bagaimana KPEI mempersiapkan fasilitas untuk memberi peluang keuntungan tambahan bagi pemegang saham?

kinerja kPei 2018 Akankah Berlanjut?

e d i s i 3 I Tr i w u l a n i i i l 2 0 1 9

PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia

1KPEI Newsletter

cepatan penyelesaian transaksi bursa dari T+3 menjadi T+2, Enhancement Architecture e­CLEARS yang me­rupakan pembaruan sistem kliring e­CLEARS. Sementa­ra, pada sisi aspek keuangan, KPEI berhasil membuku­kan laba bersih sebesar Rp 91,71 miliar, meningkat dari tahun sebelumnya sebesar Rp 82,72 miliar.

Agenda RUPST kedua, KPEI meminta persetujuan Penyisihan Cadangan Jaminan untuk tahun 2018, atas rekomendasi dari Komite Kebijakan Kredit dan Pengen­dalian Risiko. Dana cadangan ini diambil dari laba bersih Perusahaan senilai 5% atau sebesar Rp 4,56 miliar, dan telah disetujui oleh pemegang saham. Sehingga, dana Cadangan Jaminan yang merupakan salah satu sumber

Selama tahun 2018, berbagai

inisiatif yang ditetapkan dalam rencana strategis

Perusahaan telah berhasil

dikembangkan dan diimplementasikan.

KPEI Newsletter2

Edisi 3 I Triwulan III l 2019

keuangan KPEI untuk fungsi penjami­nan penyelesaian transaksi bursa men­jadi Rp153,15 miliar dari sebelumnya sebesar Rp148,66 miliar.

Agenda ketiga adalah pengang­katan Anggota Dewan Komisaris KPEI untuk periode 2019­2022, Penetapan Uang Jasa Pengabdian dan Tunjangan Lainnya bagi Dewan Komisaris Lama, serta Penetapan Gaji, Fasilitas dan Tun­jangan bagi Dewan Komisaris baru. Dewan Komisaris baru KPEI dipimpin oleh Komisaris Utama, Muhamad Cha­tib Basri dengan anggotanya Abraham Bastari dan Margeret Mutiara Tang. “Masuknya komisaris baru ini meru­pakan hal yang membanggakan bagi KPEI, Chatib Basri memiliki rekam je­jak sebagai ekonom senior, akademisi dan pernah menduduki jabatan seba gai Men teri Keuangan RI dan Ke­tua BKPM. Keberadaan Chatib Basri di jajaran komisaris diharapkan bisa memberikan masu­kan dan pandangan yang baik bagi pengembangan Perusahaan dan industri pasar modal,” kata Su­nandar.

Agenda keempat atau yang terak­hir adalah penunjukan Akuntan Publik untuk mengaudit La poran Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2019. Pe­megang Saham menyetujui usulan De­wan Komisaris dan Komite Audit KPEI dengan menunjuk Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja, member firm Ernst & Young.

Tahun 2019 semakin BaikPencapaian kinerja KPEI yang baik

di tahun 2018 diharapkan berlanjut di tahun 2019. Salah satu kontribu­si signifikan Perusahaan yang telah diimplementasikan adalah percepatan penyelesaian transaksi bursa T+2, pada November 2018 lalu. Pemberlakuan penyelesaian T+2, mendorong pening­katan rata­rata nilai transaksi saham harian di BEI mencapai Rp9,7 triliun pada triwulan 1 2019, dari sebelumnya rata­rata Rp8,5 triliun di tahun 2018. Untuk kinerja keuangan, menurut Su­nandar, jika dilihat dari laba bersih sudah mencapai 57,63% di triwulan 1 2019, dari target laba bersih selama setahun. Sementara, pendapatan usa­

ha KPEI hingga tiga bulan pertama 2019 mencapai 26,45% dari target sepanjang tahun. “Tentunya yang terutama bisa kami kontrol adalah beban Perusahaan, kami optimis kinerja tahun ini lebih baik dibanding tahun sebelumnya seiring de­ngan peningkatan aktivitas transaksi di bursa,” tambahnya. Tahun ini, KPEI te­ngah mengembangkan sejumlah inisiatif, sesuai target pengembangan infrastrukrur pasar mo dal, dimana terdapat project utama KPEI sendiri maupun pendukung atas project yang dikembangkan OJK. Project utama KPEI diantaranya, modifi­kasi sistem Triparty Repo, pengembangan Sistem Pinjam Meminjam Efek (PME) Bi­lateral, dan pengembangan bisnis Cen­tral Counterparty untuk OTC derivative money market. Adapun pengembangan

untuk mendukung project OJK, dimana membutuhkan keterlibatan peran KPEI, di­antaranya Electronic Book Building, pengembangan kliring dan penyelesaian untuk Perusahaan Efek Dae­rah, pengembangan kliring dan penyelesaian obligasi yang ditransaksikan melalui Electronic Trading Platform.

Kepada pelaku pasar modal, Sunandar mengimbau agar me­manfaatkan fasilitas baru yang sudah dioperasikan KPEI, diantaranya adalah Triparty Repo yang diluncurkan pada Februari lalu. KPEI menyediakan fasilitas ini berdasarkan Peraturan OJK No. 9 Ta­hun 2015 tentang Pedoman Transaksi Re­purchase Agreement Bagi Lembaga Jasa Keuangan dan GMRA Indonesia Annex. Dalam praktiknya, transaksi Repo sudah banyak dilakukan oleh pelaku pasar un­tuk mendapatkan pendanaan yang cepat, namun pengelolaannya masih dilakukan sendiri­sendiri dan secara manual. Se­baliknya, dengan fasilitas Triparty Repo, semua dilakukan melalui KPEI sebagai pi­hak ketiga.

Sunandar juga mendorong pelaku pasar agar memanfaatkan layanan PME KPEI. “Di beberapa negara, bagi investor jangka panjang, transaksi PME dilakukan untuk mendapatkan sumber keuntungan, selain dari capital gain dan cash dividen. Daripada sahamnya idle di kustodian, le­bih baik dipinjamkan agar bisa menda­patkan pendapatan tambahan,” ungkap Sunandar.F

[TiM RedAksi]

A R T I K E L U TA M A

Pada edisi newsletter kali ini, banyak artikel menarik yang bisa disimak para pembaca.

Diantaranya tentang Laporan Tahunan KPEI 2018 yang tertuang pada agenda RUPST KPEI 2019 dan persiapan KPEI untuk melanjutkan kinerja yang lebih baik ke depannya, mengisi kolom headline newsletter kali ini.

Pada kolom profil, kami mengulas wajah baru yang mewarnai komposisi Dewan Komisaris KPEI. Pembaca bisa mengenal lebih akrab dengan sosok hangat beliau. Ada pula ulasan tentang kajian dan persiapan KPEI untuk merevitalisasi aplikasi m­CLEARS yang mengisi kolom edukasi dan artikel khusus.

Harapan kami, pembaca bisa mendapat wawasan baru dan lebih mengenal KPEI dengan segala aktifitas dan fungsinya sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan di pasar modal Indonesia.

Salam Semangat,Redaksi

E D I T O R I A L

Penerbit: PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia

Penasihat: Direksi

Penanggung Jawab: Sekretaris Perusahaan

dewan Redaksi: Reynant Hadi, Diah Sugiretno, Lisda Sitohang, dan Yaser Arafat

Alamat Redaksi & sirkulasi:Gedung Bursa Efek Indonesia, Menara I Lantai 5Jln. Jenderal Sudirman Kavling 52-53, Jakarta 12190Telepon : 021-515 5115; 515 5125Whatsapp : 0816 115 5000Faksimile : 021-515 5120Toll Free : 0800-100-KPEI (5734)Email : [email protected] : www.kpei.co.id

Kami optimis kinerja tahun 2019 lebih baik dibanding tahun sebelumnya seiring dengan peningkatan aktivitas transaksi di bursa.”

­ sunandar -

3

Edisi 3 I Triwulan III l 2019

KPEI Newsletter

A R T I K E L K H U S U S

untuk mengunduh aplikasi melalui platform iOS maupun Android. Selan­jutnya diberikan pilihan menu informa­si yang bersifat umum yang didapat se­cara gratis dan pilihan informasi khusus dengan melakukan registrasi dan mem­bayar biaya langganan. Mekanismenya relatif sama dengan aplikasi mobile banking.

Pada m­CLEARS versi baru, setiap AK bisa mendaftarkan lebih dari satu orang untuk mengaksesnya. Selain melalui per­setujuan Perusahaan, orang yang didaf­tarkan harus meng­gunakan email resmi

Perusahaan saat melakukan login user di awal. “De ngan mendaftar lebih dari satu orang per AK, proses pengambil­an keputusan bisnis AK tersebut bisa dilakukan dengan segera, karena ter­informasi secara update,” terang An­tonius. Informasi yang ditampilkan saat seseorang mengakses m­CLEARS, me­rupakan yang terbaru dari proses peng­kinian data yang dilakukan KPEI secara berkala.

kPei kembali merevitalisasi layanan m-CLeARs yang berbasis mobile application. dengan sarana ini, setiap

Ak dapat mengakses informasi lebih mudah, cepat, dan efektif. Fitur yang disajikan pun lebih spesifik.

eiring dengan perkembangan pasar modal dan kemajuan te­knologi informasi saat ini, ke­

butuhan akan kecepatan, akurasi, dan kemudahan dalam mengakses informasi menjadi penting dan sa ngat di butuhkan. Anggota Kliring (AK) se­bagai pelaku pasar modal membu­tuhkan informasi yang pasti terbaru, akurat dan mudah diakses dalam rang­ka mendukung aktivitasnya. Tentu­nya, informasi yang dikeluarkan oleh sistem KPEI terkait layanannya sebagai penyelenggara kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa, sangat dibutuhkan AK. Salah satunya, keber­adaan m­CLEARS sebagai layanan tam­bahan sekaligus sumber informasi yang disediakan KPEI selama ini, diharapkan bisa menjadi alat pendukung dalam pengambilan keputusan suatu AK.

m­CLEARS yang diperkenalkan se­jak tahun 2007 lalu, sempat mengalami penyempurnaan di tahun 2013 dengan diluncurkannya m­CLEARS berbasis mobile application dengan platform iOS, an­droid, dan blackberry, me­lengkapi bentuk text mes­saging yang masih dipakai. Namun, karena berbagai ken dala, fasilitas tersebut belum maksimal penggu­naannya sehingga tidak dipergunakan lagi.

Menurut Kepala Divisi Hukum & Keanggotaan KPEI, Anto­nius Herman Azwar, sebagian besar AK meng usulkan agar aplikasi m­CLEARS versi mobile bisa diaktifkan kembali. Masukan ini disampaikan AK melalui kegiatan Customer Satisfaction Survey tahun 2018 lalu. Perusahaan merespon positif atas masukan AK tersebut dan siap merevitalisasinya di tahun 2019.

Konsep baru yang diusung dalam revitalisasi m­CLEARS ini, meminta AK

S

Menyambut Fasilitas m-CLeARs Versi Baru

Menu informasiAda lima kategori informasi yang

dapat diakses AK melalui m­CLEARS ba­ru nanti, yang meliputi infomasi umum, informasi spesifik tentang kli ring dan penyelesaian, derivatif, layanan Pinjam Meminjam Efek (PME), dan risk manage­ment. Lima kelompok informasi ini bisa disebut sebagai menu utama, dengan sub menu di dalamnya yang lebih spesi­fik sesuai dengan kebutuhan AK.

Menu informasi umum misalnya, pengumuman dan peraturan KPEI, berbagai layanan KPEI, serta akses link ke website KPEI. “Karena sifat­

nya umum, menu­menu ini juga dapat diakses oleh user publik, tanpa harus melalui proses registrasi,” ujar An­tonius.

Adapula informasi umum yang hanya dapat d i akses oleh AK namun harus dida­hului tahap registrasi. Sub­menu yang disajikan seperti informasi haircut, keterse­diaan saham untuk layanan PME, nilai harga penyelesai­an transaksi derivatif, dan collateral disallowance. Un­tuk mendapatkan informasi ini, AK tidak dikenakan bi­

aya berlangganan. Selain dua bagian informasi umum

di atas, AK dapat menerima informasi spesifik dan dikenakan biaya berlang­ganan. Kelompok informasi khusus ini seperti menu kliring dan penyelesaian, diantaranya tentang data kewajiban serah saham dan dana yang masih outstanding, nilai alternate cash settle­ment, nilai gagal bayar, nilai penyelesai­an, dan status final settlement. Selan­jutnya, menu derivatif berisi tentang margin call. Untuk menu PME, memuat informasi tentang status tagihan dan fee bagi para lender maupun borrow­er. Terakhir, kelompok menu tentang risk management yang terdiri dari nilai trading limit, nilai free collateral, nilai MKBD, risk charge AK dan kombinasi, serta status pengiriman dan informasi selisih portofolio.F [TiM RedAksi]

Berdasarkan Customer

Satisfaction Survey tahun 2018 lalu,

sebagian besar AK mengusulkan agar aplikasi m­CLEARS versi mobile bisa

diaktifkan kembali.

KPEI Newsletter4

Edisi 3 I Triwulan III l 2019

P R O F I L

stra tegis keberadaannya,“ kata Cha­tib. Chatib menyebutkan, sistem KPEI menjadi aset yang paling utama untuk kelancaran proses penyelesaian tran­saksi bursa. Selanjutnya, proses penja­minan menjadi concern yang penting.

Setelah fungsi utama KPEI dipastikan berjalan de­ngan lancar, barulah tahap berikutnya, KPEI dapat memperluas kegiatan usa­hanya.

Di mata pria yang memiliki hobi traveling ke­liling dunia ini, suka atau tidak suka, pasar modal In­donesia masih rentan terhadap gejolak global. “Kerentanannya masih cukup tinggi, dikarenakan pasar masih didom­inasi investor asing. Sehingga, jika ada shock di pasar keuangan luar negeri, di pasar modal Indonesia akan terasa,” ujarnya. Ia mencontohkan, ada issue common creditors, yakni investor yang sama melakukan investasi di dua nega­

kPei memiliki peran yang strategis di pasar modal indonesia untuk menjaga kredibilitas pasar. Apalagi di tengah kerentanan pasar domestik yang masih

dipengaruhi dominasi investor asing. Peran kPei jadi makin penting untuk membuat investor aman karena

adanya mekanisme penjaminan.

osok ekonom senior Muhamad Chatib Basri yang biasa dipang­gil “Dede” kini menghiasi jajar­

an Dewan Komisaris PT Kliring Penjam­inan Efek Indonesia (KPEI). Chatib Basri terpilih menjadi Komisaris Utama KPEI periode 2019­2022 dalam Rapat Umum Pemegang Saham Ta­hunan (RUPST) KPEI bulan Mei lalu. Doktor bidang ekonomi dari Australian National Univer­sity ini popular sebagai ekonom yang banyak dikutip media mas­sa sejak dua dekade lalu. Ia ke­rap tampil menjadi pembicara di ber bagai seminar ekonomi dan keuangan di sela­sela ak­tivitasnya sebagai akademisi. Di masa pemerintahan Presi­den Susilo Bambang Yudho­yono, Chatib Basri menda­pat kan kepercayaan menjadi Menteri Keuangan RI periode 2013­2014, setelah sebelumnya menjabat sebagai Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal periode 2012­2013. Sejumlah jabatan komisaris diembannya saat ini, diantaranya Komisaris Indepen­den PT Schroders Investment Manage­ment Indonesia, Presiden Komisaris PT Indonesia Infrastructure Finance, Presi­den Komisaris PT XL Axiata Tbk, Komi­saris Independen PT Astra International Tbk dan World Bank, serta Chairman of Advisory Group Mandiri Institute.

Baginya, peran KPEI di pasar mo­dal Indonesia sangatlah penting. Ia berharap, KPEI dapat terus menjamin agar penyelesaian transaksi bursa bisa berjalan de ngan lancar sesuai fungsinya sebagai Lembaga Kliring dan Penjamin­an (LKP). “Peran KPEI sangat terkait de ngan kepercayaan pasar. Kalau ti­dak ada yang menjamin, transaksi di pasar modal bisa berhenti. Meskipun ini elemen kecil di bursa, tetapi sangat

ra yang berbeda, misalnya di Turki dan Indonesia. Ketika mengalami kerugian investasi di Turki, maka investor terse­but juga akan menarik investasi di Indo­nesia, padahal di Indonesia tidak terja­di apa­apa. Untuk itu, financial market deepening penting untuk diketahui dan dipahami agar issue common credi­tors tidak berdampak signifikan pada pasar modal.

“Di sinilah peran KPEI menjadi penting, terutama saat pasar berfluk­tuasi. Pasar keuangan yang dijual ada­lah trust. Sehingga tidak ada ruang untuk membuat orang ragu,” ujarnya. Tantangan terbesar bagi pasar modal Indonesia, menurutnya, soal likuiditas. Kalau mengharapkan banyak uang ma­suk ke pasar modal Indonesia, tetapi emitennya hanya yang itu­itu saja, akan menyebabkan bubble. “Jadi, pekerjaan rumah terbesar adalah mengundang sebanyak­banyaknya emiten baru. Pe­merintah perlu mempermudah pera­turannya dan memberikan insentif bagi perusahaan yang mau mencatatkan sa­hamnya di BEI,” lanjutnya.

Sementara soal perekonomian In­donesia, ia menyebut, seharusnya In­donesia tumbuh lebih tinggi dari target saat ini yang di angka 5%. Dikatakan­nya, pertumbuhan ekonomi Indonesia idealnya di angka 6%. Ada beberapa isu perekonomian yang menurutnya perlu diwaspadai, diantaranya soal Trade War.

Sebagai akademisi, Chatib Basri masih me­ngajar sebanyak tujuh minggu setiap semester di almamaternya Uni­versitas Indonesia (UI), dan menjadi dosen tamu di sejumlah universitas di Amerika Serikat dan Australia, diantaranya di Columbia University

dan John Hopkins University. Di tengah kesibukannya, beliau meluangkan wak­tu empat kali dalam se minggu untuk berolahraga jalan cepat sejauh 4­5 km di pagi hari, atau menggantikannya dengan pergi ke gym di sore hari jika ada kegiatan penting di pagi hari.F

[TiM RedAksi]

S

Menjaga kepercayaan Pasar

Peran KPEI sangat terkait

dengan kepercayaan pasar.

Kalau tidak ada yang menjamin,

transaksi di pasar modal bisa

berhenti.

5

Edisi 3 I Triwulan III l 2019

KPEI Newsletter

E D U K A S I

Mengantisipasi perkembangan teknologi yang berkembang pesat, kPei melakukan kajian mengenai

blockchain. Bagaimana industri pasar modal memanfaatkan peluang atas mekanisme blockchain ini?

erkembangan industri 4.0 tak mungkin bisa dihindari lagi. In­dustri yang mengadopsi sistem

teknologi tinggi dan serba otomatis ini, akan segera menjadi bagian dan mengubah kehidupan manusia di masa mendatang. Dunia harus siap, begitu pula industri pasar modal. Meski dira­sa masih agak jauh, KPEI sudah lebih dahulu melakukan mitigasi awal ter­hadap pengaruh teknologi 4.0.

Kepala Divisi Manajemen Risiko Korporasi KPEI Listyarini Hikmaningrum mengatakan, financial technology su­dah berkembang demikian pesatnya di Indonesia. Menurutnya, di masa depan industri pasar modal juga harus berge­rak mengikuti perkembangan tersebut. Melakukan kajian atas pemanfaatan blockchain dalam sistem penyimpanan data digital serta dampaknya di pa­sar modal Indonesia, menjadi langkah awal Perusahaan.

Jika disederhanakan, blockchain adalah mekanisme penyimpanan data digital yang terhubung satu sama lain menggunakan teknik pengamanan yang dinamakan cryptographic. Pada teknologi blockchain, data yang dibu­at oleh satu server dapat direplikasi dan diverifikasi oleh server yang lain. Teknologi ini mengubah penyimpanan data dari yang sebelumnya sentral­isasi (terpusat) menjadi desentralisasi (banyak server). Salah satu bentuk me­kanisme blockchain yang sudah dikenal adalah mata uang digital (cryptocur­rency), seperti bitcoin.

chain yang dapat dimanfaatkan pada mekanisme pasar modal untuk menjadi lebih efisien, adalah pemakaian kon­sep DLT (Distributed­Ledger­Techno­logy). DLT menerapkan pe nyimpanan record data yang terdesen tralisasi di banyak server. Server tersebut saling berinteraksi dan dipastikan bahwa database yang disimpan akan terus dilakukan pengkinian data. Nantinya, data DLT ini divalidasi oleh sejumlah pihak terkait, dan akan terdistribusi ke banyak pihak melalui suatu jaringan. Dalam hal implementasi blockchain di pasar yang sudah diatur secara ketat (highly regulated market) seperti pa­sar modal, pihak­pihak yang disebut validator diantaranya OJK, BEI, KPEI, KSEI, Perusahaan Efek, dan Bank Kusto­dian. Pihak­pihak tersebut me rupakan pihak yang berwenang untuk menen­tukan sah atau tidaknya suatu record data. “KPEI bersama SRO lain nya te­lah memulai suatu studi yang melihat pemanfaatan teknologi blockchain di pasar modal, salah satunya adalah pemanfaatan DLT dalam hal record keeping pada area transaksi, kliring, dan penyelesaian di pasar fixed income serta proses know your customer atau KYC,” tambah Alamnur.

Alamnur menjelaskan, berdasarkan kajian yang dilakukan oleh IOSCO (In­ternational Organization of Securities Commissions), yang turut mengkaji roadmap implementasi blockchain di industri pasar modal secara global, saat ini baru masuk fase awal (2018­2019), yakni melakukan investasi pengem­bangan teknologi baru. Sedangkan untuk implementasi blockchain secara lebih luas oleh pelaku pasar modal, IOSCO memprediksi akan terjadi pada tahun 2030. “Dalam roadmap IOSCO, disebutkan pasar modal global butuh waktu 10 tahun untuk sampai block­chain mulai establish. Industri masih perlu waktu untuk menyiapkan SDM yang me ngerti dan kesiapan pelaku. Sehingga, diperkirakan Indonesia me­merlukan waktu yang lebih lama dari 2030,” papar Alamnur.F

[TiM RedAksi]

P Secara umum, prinsip utama yang mendasari teknologi blockchain ada­lah setiap pihak dapat memverifika­si catatan mitra transaksinya secara langsung dan tanpa perantara, setiap transaksi dapat dilihat oleh siapapun yang memiliki akses ke dalam jaringan. Dan yang terpenting, catatan tidak dapat dirusak atau dibajak oleh hackers yang ingin memodifikasi data, karena untuk mengubah setiap unit informa­si di blockchain harus menggunakan sejumlah besar daya komputasi untuk menimpa (overwrite) seluruh jaringan.

Ditambahkan oleh Kepala Riset dan Pengembangan KPEI, Alamnur Rahman, Australian Securities Exchange (ASX), akan segera memulai penerapan sistem block­chain. Saat ini, ASX tengah mengembang­kan sistem kliring yang menggunakan blockchain. Sistem yang dinamakan CHESS tersebut, disebut Alam nur baru siap diper­gunakan pada 2021. Nantinya, ASX akan menjadi Central Counterparty pertama yang mulai me ngunakan blockchain da­lam sistemnya.

Melihat tren dunia yang mengarah ke penggunaan teknologi tinggi dalam sistemnya, menjadi latar belakang KPEI dalam melakukan kajian terhadap pe­manfaatan blockchain pada sistem kli­ringnya. “Dengan adanya blockchain, tentunya membawa pengaruh pada indus tri pasar modal. Pengaruhnya se­perti apa? Itulah yang harus dikaji,” pa­par Listyarini.

Berdasarkan kajian yang dilakukan KPEI, salah satu peluang tek nologi block­

Mengadopsi Blockchain dalam sistem Penyimpanan data

KPEI Newsletter6

Edisi 3 I Triwulan III l 2019

hadir bisa mengetahui dan menambah pengetahuan tentang teknik penulisan serta penyampaian pesan yang baik dan terstruktur, dan juga untuk melatih ke­mampuan mendengarkan serta berbica ra dalam Baha­sa Inggris.

Untuk COP lainnya, se­perti kegiatan CoPAS Band yang mengisi acara Buka Puasa Bersama KPEI tanggal 17 Mei 2019 di The Dhar­mawangsa Jakarta Selatan, mampu membuat Direksi

dan seluruh karyawan KPEI yang hadir, ikut menyanyi bersa­ma sembari menikmati santap malam berbuka puasa. Selain band, kegiatan seni lainnya yang rutin dilakukan secara ber­gantian adalah Zumba dan Poundfit. Kegiatan yang cukup mengeluarkan keringat dan membuat badan jadi lebih ener­jik ini, diikuti oleh sebagian karyawati KPEI.

Lain halnya dengan COP Olahraga, setiap minggu untuk setiap cabang selalu mengadakan latihan rutin seperti Futsal, Tenis Meja, Tenis Lapangan, Bulutangkis, dan Running. Run­ning termasuk olahraga yang baru dibentuk namun belum menjadi COP sendiri. Meski baru, peminatnya cukup ba nyak. Dengan adanya aktivitas dari COP Olahraga, selain bisa men­

jadikan badan semakin sehat dan bugar diharapkan juga dapat meningkatkan produktivitas karyawan dalam bekerja.

Selain kegiatan dari COP, ada event baru di bulan Mei kemarin, KPEI menga­dakan bedah buku dengan narasumber dari penulis asli “Filosofi Teras”. Buku ini menceritakan tentang bagaimana cara melatih EQ seseorang untuk mengha­dapi situasi diluar dirinya. Henry Mana­mpiring menulis buku ini atas pengala­man hidupnya yang pernah mengalami stres, depresi bahkan menemui kesulitan dalam hidupnya karena sering marah. Dengan menggunakan langkah Stop­Think­Assess­Respond (STAR), Henry juga mengajak salah satu peserta yang secara sukarela untuk sharing pengalaman pahit selama hidupnya. Seluruh peserta sangat antusias mendengarkan penjelas an dari Henry, tidak hanya karyawan, Direktur KPEI juga menyempatkan diri mengikuti sesi di awal acara.F [TiM RedAksi]

kegiatan kLikTriwulan ii 2019

epanjang bulan April hingga Juni 2019, aktivitas KLIK sedikit berkurang karena memasuki bulan Ramadan dan Syawal 1440 H. Bisa dikatakan hanya di bulan April

dan sebagian di bulan Mei, kegiatan KLIK aktif dijalankan. Selama triwulan II lalu, COP Bahasa mengadakan kegiat­

an rutin kelas Bahasa Inggris untuk para Office Support. Pada bulan April lalu, Office Support belajar mengenal kosakata baru (vocabulary) dan membuat dialog menggunakan ko­sakata tersebut. Sedangkan di bulan Mei dan Juni, kelas Ba­hasa Inggris untuk Office Support diliburkan.

Ada kegiatan baru yang diselenggarakan oleh COP Ba­hasa pada bulan April 2019, yang berjudul “Coffee Break Monday”. Kegiatan yang diselenggarakan setiap hari Senin pada jam istirahat makan siang ini, bertujuan untuk menye­diakan wadah bagi karyawan KPEI dalam melatih kemam­puan berbicara Bahasa Inggris dan juga meningkatkan rasa percaya diri dalam menyampaikan suatu pendapat. Konsep kegiatan ini dikemas lebih menarik dan santai dengan topik yang ditentukan langsung oleh peserta yang hadir. Hara­pannya, dengan berlatih terus­menerus bisa membantu mengurangi rasa malu, canggung, tegang bahkan takut saat ber­bicara dalam Bahasa Inggris. Beberapa tema yang sempat diulas dalam Coffee Break Monday, diantaranya Practice your English skill, Going Back to Hometown for Eid Fitr Holiday, dan Being Famous on So­cial Media.

Kegiatan rutin lainnya dari COP Baha­sa, yakni pelaksanaan KPEI’s English Fun Corner (KFC) tanggal 3 Mei 2019 dengan tema “How to Write Business Email”. Pada topik kali ini, CoP Bahasa mengun­dang pembicara eksternal yaitu Dave M. Baldwin dari Wall Street English. Dave memberikan tips dan trik berkomunikasi secara efektif dalam Bahasa Inggris untuk mendukung pekerjaan rekan­rekan KPEI. Seperti penggunaan kalimat yang ring­kas, jelas dan sederhana agar lebih mudah dipahami dan dimengerti oleh orang lain. Harapannya ikut acara ini, peserta yang

Hampir enam minggu kegiatan kLik kPei vakum karena memasuki bulan

Ramadan dan syawal, namun ternyata ada keseruan dari aktivias COP dan

Bedah Buku yang mengisi sisa di Triwulan ii kemarin. seperti apa rasanya, silahkan

simak liputannya!

E D U K A S I

S

7

Edisi 3 I Triwulan III l 2019

KPEI Newsletter

sRO Berbagi kebahagiaan Ramadan Ber-sama Petugas Gedung BeiDalam rangka Bulan Suci Ramadan, Direktur Utama KPEI Sunandar bersama dengan Direktur BEI Risa E. Rustam dan Direktur KSEI Syafruddin memberikan bingkisan kepada petugas Security, Cleaning Service, Receptionist, dan Teknisi dan Petugas Parkir yang bekerja di Gedung BEI, Jakarta.

Rapat umum Pemegang saham Tahunan kPei 2019 Pada tanggal 29 Mei 2019, KPEI menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Ruang Meeting VIP BEI, Jakarta dengan Bursa Efek Indonesia sebagai pemegang saham tunggal.

Hasil dari RUPST tersebut antara lain adalah penetapan Anggota Dewan Komisaris KPEI Periode 2019­2022 yaitu Muhamad Chatib Basri (Komisaris Utama), Abraham Bastari (Komisaris) dan Margeret Mutiara Tang (Komisaris). Persetujuan Laporan Tahunan Perseroan termasuk Persetujuan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris dan Pengesahan Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku 2018, Persetujuan Penyisihan Cadangan Jaminan untuk Tahun Buku 2018, serta Penunjukan Akuntan Publik untuk Mengaudit Buku­buku Perseroan untuk Tahun Buku 2019.

Penjelasan Fasilitas Triparty Repo kPei kepada Media MassaPenjelasan layanan terbaru KPEI, yakni Fasilitas Triparty Repo kepada media elektronik pada 9 April 2019 di IDX Channel, Metro TV, Kompas TV dan CNBC Indonesia. Fasilitas ini memberikan standar layanan yang mengacu pada Peraturan OJK Nomor 09/POJK.04/2015 tentang Pedoman Transaksi Repurchase Agreement Bagi Lembaga Jasa Keuangan dan Global Master Repurchase Agreement (GMRA) Indonesia Annex.

Capital Market Summit & Expo 2019OJK dan SRO menyelenggarakan kegiatan Capital Market Summit & Expo 2019 di Dyandra Convention Center, Surabaya pada tanggal 26­27 April 2019. Acara secara resmi dibuka oleh Hoesen, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK bersama dengan Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, Sunandar selaku Direktur Utama KPEI beserta pejabat OJK dan Direksi SRO lainnya.

kunjungan sRO ke Tempo inti MediaPada 24 Mei 2019, Direktur KPEI Umi Kulsum bersama dengan Di­rektur Utama BEI, Inarno Djajadi dan Direktur BEI Fithri Hadi, me­ngunjungi kantor media Tempo Inti Media untuk berdiskusi mem­bahas perkembangan pasar mod­al di Indonesia.

Halal Bihalal sRO dan Pelaku Pasar Modal indonesia, Jakarta 14 Juni 2019

Partisipasi kPei pada dhawafest Pesona 2019KPEI bersama dengan BEI dan KSEI menerima penghargaan dari Menteri Keuangan RI atas partisipasinya dalam mendukung acara DhawaFest Pesona 2019 yang diselenggarakan oleh Dharma Wanita Persatuan Kementerian Keuangan di Gedung Dhanapala, Jakarta pada tanggal 8­10 Mei 2019.

K I L A S P E R I S T I W A

KPEI Newsletter8

Edisi 3 I Triwulan III l 2019

Penggunaan (Rp) Biaya (Rp)

Total Penggunaan 135,970,341,797,800.00 2,310,021,512.57

Rata­Rata Bulanan 22,661,723,632,966.70 385,003,585.43

Rata­Rata Harian 1,172,158,118,946.55 19,913,978.56

FAsiLiTAs InTRaday

Data sampai dengan 28 Juni 2019

Tipe Produk Frekuensi (kali)

Volume (lembar) nilai (Rp)

Index Futures - - -Indonesia Government Bond Futures - - -

TRAnsAksi deRiVATiF

Data sampai dengan 28 Juni 2019

Data sampai dengan 28 Juni 2019

PenYeLesAiAn TRAnsAksi BuRsATransaksi Bursa Penyelesaian Transaksi Bursa Efisiensi

Frekuensi (kali) Volume (lembar) Nilai (Rp) Volume (lembar) Nilai (Rp) Volume (%) Nilai (%)

Total 2019 51,704,106 1,734,445,662,150 1,169,091,106,657,950 498,731,780,400 429,166,957,676,900 57.22 47.54

Tertinggi harian 579,571 39,559,835,217 61,247,298,641,040 6,142,388,500 7,782,674,305,000 67.96 54.64

Rata­rata harian 445,725 14,952,117,777 10,078,371,609,120 4,299,411,900 3,699,715,152,387 56.97 47.49

Terendah harian 300,079 9,994,571,642 6,589,466,380,657 2,270,501,000 1,955,854,179,100 42.54 41.43

Data sampai dengan 28 Juni 2019

TRAnsAksi PinJAM MeMinJAM eFek

BulanTotal Rata-Rata Harian Jumlah

HariNilai (Rp) Volume (lembar) Frekuensi (kali) Nilai (Rp) Volume (lembar)

Januari 19,134,508,500.00 5,933,300.00 10 617,242,209.68 191,396.77 31Februari 7,241,345,000.00 7,352,100.00 12 258,619,464.29 262,575.00 28Maret 9,722,962,000.00 7,569,300.00 17 313,643,935.48 244,170.97 31April 5,606,734,000.00 1,131,400.00 18 186,891,133.33 37,713.33 30Mei 37,894,231,000.00 6,055,500.00 20 1,222,394,548.39 195,338.71 31Juni 12,272,991,000.00 11,278,500.00 17 409,099,700.00 375,950.00 30Total 91,872,771,500.00 39,320,100.00 94 507,584,372.93 217,238.12 181

ACs JuMLAH Ak(ACS)

Volume (Lembar) nilai (Rp) Ak serah

Ak Terima

Total 24,048,600 31,871,203,750 18 75

Tertinggi 11,555,400 10,924,936,875 6 42

Rata­rata 4,008,100 5,311,867,292 3 13

Terendah 764,900 901,507,500 1 3

alTERnaTE CaSh SETTlEMEnT (ACs)

Data sampai dengan 28 Juni 2019

POsisi dAnA JAMinAnJenis Pasar nilai (Rp) Persentase

Ekuiti 3,001,963,268,819.00 63.31%

Derivatif-Kontrak Berjangka 597,662,964.00 0.01%

Surat Utang 1,087,103.00 0.00%

Hasil Pengelolaan Dana Jaminan Ekuiti, KBIE dan Obligasi 1,739,353,815,829.41 36.68%

Total 4,741,915,834,715.41 100.00%

nilai (Rp)

Cadangan Jaminan 153,154,830,454

POsisi CAdAnGAn JAMinAn

Data sampai dengan 28 Juni 2019

Jenis instrumen nilai Agunan (Rp) Persentase

Bank Garansi 2,172,551,200,000 37.90%

Deposito 2,737,523,571,484 47.76%

Dana Minumum Kas 811,586,802,851 14.16%

Saham Bursa 10,600,000,000 0.18% Total 5,732,261,574,335 100.00%

kOMPOsisi AGunAn OFFlInE

Data sampai dengan 28 Juni 2019

Jenis instrumen nilai Agunan (Rp) Persentase

Uang 303,615,153,893 1.82%

Saham 16,256,519,651,249 97.28%

Obligasi 151,470,209,000 0.91%

Total 16,711,605,014,142 100.00%

kOMPOsisi AGunAn OnlInE

Data sampai dengan 28 Juni 2019

S TAT I S T I K