kimia

34
[email protected] KIMIA A. MATERI Materi adalah sesuatu yang mempunyai massa, volume, menempa suatu ruang. Contoh: zat padat, cair, dan gas. 1. Klasifikasi Materi MATERI Zat Tunggal Campuran Unsur Senyawa Larutan Koloid Suspensi a. Zat tunggal: zat yang terdiri dari satu jenis materi. 1) Unsur: zat tunggal yang paling sederhana dan dak dapat diuraikan secara kimia biasa. Contoh unsur yang tersusun atas atom unsur adalah: Fe (Ferum), Na (Natrium), Ca (Kalsium), Mn (Mangan). Contoh unsur yang tersusun atas molekul unsur adalah: H 2 (Hidrogen), N 2 (Nitrogen), O 2 (Oksigen), Cl 2 (Klorin). 2) Senyawa: zat tunggal yang dapat terurai secara kimia menjadi zat-zat yang lebih sederhana. Senyawa tersusun oleh molekul senyawa. Contoh: H 2 O (air), NH 3 (Amoniak), CO 2 (Karbon dioksida). b. Campuran: bentuk materi yang terdiri atas lebih dari satu jenis materi. Campuran dapat dibagi dalam ga jenis, yaitu: 1) Larutan: campuran yang bersifat homogen (serba sama) dan terdiri dari dua komponen, yaitu pelarut (solven) dan zat terlarut (solute). Ukuran parkel < 1 nanometer (1 nm = 10 -9 m). Contoh larutan adalah air gula, air garam. 2) Koloid: campuran yang bersifat heterogen yang merupakan dispersi dengan zat terdis- persi. Koloid memiliki ukuran 1 nanometer – 100 nanometer. Contoh: susu, nta, cat, asap. 3) Suspensi: campuran yang bersifat heterogen dan memiliki ukuran lebih besar dari 100 nanometer. Contoh: lumpur, pasir di sungai. 2. Partikel Penyusun Materi a. Parkel Unsur Atom = bagian zat yang dak dapat dibagi lagi, contoh: Fe, Na, Ca, K, Ba, dll. Molekul = bagian zat yang dapat dipisahkan menjadi atom, contoh: O 2 , H 2 , N 2 , F 2 , Cl 2 , dll. b. Parkel Senyawa Senyawa terdiri atas molekul atau kumpulan atom-atom yang berbeda, contoh: H 2 SO 4 , HCl, H 2 O. B. TANDA ATOM UNSUR 1. Unsur Logam Berbentuk padat dalam temperatur ruang, kecuali raksa (cair). Penghantar listrik dan panas yang baik. Contoh: Aluminium (Al), besi (Fe). 2. Unsur Nonlogam Terdapat dalam ga fasa, padat, cair, dan gas. Penghantar panas dan listrik yang buruk. Contoh: Nitrogen (N), Brom (Br). BAB 1 MATERI DAN PERUBAHANNYA

Upload: mega-paramitha

Post on 30-Jun-2015

1.065 views

Category:

Documents


15 download

TRANSCRIPT

Page 1: kimia

[email protected]

KIMIA

A. MATERIMateri adalah sesuatu yang mempunyai massa, volume, menempati suatu ruang. Contoh: zat padat, cair, dan gas.

1. KlasifikasiMateriMATERI

Zat Tunggal Campuran

Unsur Senyawa Larutan Koloid Suspensi

a. Zat tunggal: zat yang terdiri dari satu jenis materi.1) Unsur: zat tunggal yang paling sederhana dan

tidak dapat diuraikan secara kimia biasa. – Contoh unsur yang tersusun atas atom

unsur adalah: Fe (Ferum), Na (Natrium), Ca (Kalsium), Mn (Mangan).

– Contoh unsur yang tersusun atas molekul unsur adalah: H2 (Hidrogen), N2 (Nitrogen), O2 (Oksigen), Cl2 (Klorin).

2) Senyawa: zat tunggal yang dapat terurai secara kimia menjadi zat-zat yang lebih sederhana. Senyawa tersusun oleh molekul senyawa. Contoh: H2O (air), NH3 (Amoniak), CO2 (Karbon dioksida).

b. Campuran: bentuk materi yang terdiri atas lebih dari satu jenis materi. Campuran dapat dibagi dalam tiga jenis, yaitu:1) Larutan: campuran yang bersifat homogen

(serba sama) dan terdiri dari dua komponen,

yaitu pelarut (solven) dan zat terlarut (solute).Ukuran partikel < 1 nanometer (1 nm = 10-9 m).Contoh larutan adalah air gula, air garam.

2) Koloid: campuran yang bersifat heterogen yang merupakan dispersi dengan zat terdis-persi. Koloid memiliki ukuran 1 nanometer – 100 nanometer. Contoh: susu, tinta, cat, asap.

3) Suspensi: campuran yang bersifat heterogen dan memiliki ukuran lebih besar dari 100 nanometer. Contoh: lumpur, pasir di sungai.

2. PartikelPenyusunMateria. PartikelUnsur

Atom = bagian zat yang tidak dapat dibagi lagi, contoh: Fe, Na, Ca, K, Ba, dll.

Molekul= bagian zat yang dapat dipisahkan menjadi atom, contoh: O2, H2, N2, F2, Cl2, dll.

b. PartikelSenyawaSenyawa terdiri atas molekul atau kumpulan atom-atom yang berbeda, contoh: H2SO4, HCl, H2O.

B. TANDA ATOM UNSUR1. Unsur Logam

Berbentuk padat dalam temperatur ruang, kecuali raksa (cair).

Penghantar listrik dan panas yang baik. Contoh: Aluminium (Al), besi (Fe).

2. Unsur Nonlogam Terdapat dalam tiga fasa, padat, cair, dan gas. Penghantar panas dan listrik yang buruk. Contoh: Nitrogen (N), Brom (Br).

BAB 1 MATERI DAN PERUBAHANNYA

Page 2: kimia

[email protected]

3. Unsur Metaloid, mempunyai beberapa sifat-sifat logam dan beberapa sifat-sifat nonlogam. Contoh: Arsen (As), Boron (B).

C. PERSENYAWAAN

1. SenyawaBinerUnsurNonlogam-NonlogamPerhatikan urutan unsur-unsur berikut ini.

B – Si – C – Sb – As – P – N – H – Te – Se – S – I – Br – Cl – O – F

a. Unsur yang tertulis lebih dulu jika bersenyawa dengan unsur yang ditulis berikutnya maka dalam senyawanya juga ditulis lebih dulu.

b. Unsur yang di belakang ditambah akhiran –ida.

c. Jika pasangan unsur yang bersenyawa dapat membentuk lebih dari satu macam senyawa maka membedakannya dengan menyebut indeks dalam bahasa Yunani sebagai awalan (catatan: awalan mono- untuk unsur di depan tidak perlu ditulis).

1 = mono, 2 = di, 3 = tri, 4 = tetra, 5= penta

Contoh: PCl3 = fosfor triklorida, PCl5 = fosfor pentaklorida, (awalan mono pada P tidak perlu ditulis), NH3 = amoniak (tidak mengikuti aturan b dan c), CO = karbon monoksida, CO2 = karbon dioksida, NO = nitrogen monoksida, N2O3 = dinitrogen trioksida.

2. SenyawaBinerUnsurLogam-Nonlogama. Unsur logam ditulis di depan dengan bahasa

Indonesia, dan unsur nonlogam ditulis di belakang dengan akhiran –ida.

b. Jumlah muatan unsur logam menjadi indeks unsur nonlogam, demikian sebaliknya jumlah muatan unsur nonlogam menjadi indeks unsur logam.

c. Jika jumlah muatan unsur logam lebih dari satu maka untuk membedakan jumlahnya dituliskan sebagai angka romawi di belakang unsur logam tersebut.

Perhatikan tabel berikut. Kation (atom bermuatan positif)

Rumus Nama Rumus Nama

Na+ natrium Ni2+ nikel

K+ kalium Al3+ aluminium

Mg2+ magnesium Sn2+ timah(II)

Anion (atom bermuatan negatif)

Rumus Nama Rumus Nama

OH– hidroksida SO42– sulfat

CN– sianida PO33– fosfit

F– fluorida PO43– fosfat

Contoh: NaCl = natrium klorida, MgCl2 = magnesium klorida, Cu2O = tembaga(I)oksida, CuO = tembaga(II)oksida, NH4OH = amonium hidroksida.

D. MEMISAHKAN CAMPURAN MATERIUntuk memisahkan campuran menjadi materi-materi penyusunnya dapat dilakukan dengan cara:

1. DistilasiProses pemisahan campuran yang penyusunnya berupa larutan. Contoh: proses pemisahan bensin dengan minyak tanah.

2. FiltrasiProses pemisahan campuran yang zat penyusunnya berupa cairan dan padatan dengan menggunakan saringan (filter). Contoh: menyaring pasir dari air sungai yang mengandung pasir.

3. SentrifugasiProses pemisahan campuran yang zat penyusunnya berupa cairan dan padatan yang merupakan partikel yang sangat kecil dan tersebar merata dalam cairan. Contoh: pemisahan kapur dari cairan suspensi air kapur.

4. KristalisasiProses untuk mendapatkan padatan dari suatu cairan larutan dengan pemanasan. Contoh: pada proses pembuatan garam dari air laut.

5. KromatografiPemisahan campuran dengan memanfaatkan perbedaan sifat kepolaran zat. Contoh: pemisahan zat warna dalam tinta.

E. KADARZATDALAMCAMPURAN1. Prosentase Massa

massa komponen% massa 100 %

massa campuran= ×

Page 3: kimia

[email protected]

2. Prosentase Volume

volume komponen% volume 100 %

volume campuran= ×

3. Bagian Per Sejuta

6massa komponenbpj massa 10

massa campuran= ×

F. PERUBAHAN MATERI1. Perubahanfisika

Ciri-cirinya: yang berubah hanya sifat fisiknya saja, susunan zat tidak mengalami perubahan

tetap, jenis zat tidak mengalami perubahan tetap, pada umumnya dapat dibalik ke wujud

semula.

Contoh: mencair, membeku, mengembun, menguap, mengkristal, mendesposisi.

2. PerubahankimiaCiri-cirinya: terjadi perubahan sifat: ada endapan,

suhu berubah, ada gelembung gas, warna berubah,

terjadinya perubahan susunan zat, terbentuknya zat baru dengan sifat yang

sama sekali berbeda dengan asalnya (permanen),

tidak dapat dibalik ke wujud semula.Contoh: pembusukan, pembakaran, pengerasan semen, foto-sintesis, perkaratan, dll.

A. STRUKTUR ATOM

1. PerkembanganModelAtom Model Atom Dalton

– Atom adalah partikel terkecil suatu zat atau materi, yang tidak dapat dibagi lagi.

– Atom mempunyai sifat yang sama atau identik untuk unsur tertentu.

– Atom akan berikatan untuk membentuk suatu molekul.

Model Atom Thomson– Atom adalah materi pejal bermuatan positif

dikelilingi muatan negatif. Atom mempunyai sifat netral.

– Terkenal dengan model atom roti kismis, karena bagian pejal bermuatan positif dan elektron (bermuatan negatif) mengelilingi seperti kismis dalam roti.

Model Atom Rutherford– Atom adalah inti bermuatan positif dikelilingi

elektron bermuatan negatif. Massa atom terkonsentrasi pada bagian inti (pusat).

– Atom bersifat netral karena jumlah muatan positif sama dengan jumlah muatan negatif.

Model Atom Niels Bohr– Atom adalah inti bermuatan positif dikelilingi

elektron bermuatan negatif pada orbit tertentu.

– Elektron beredar pada lintasan dengan tingkat energi tertentu. Perpindahan elektron disertai penyerapan atau pelepasan energi.

– Atom seperti sistem tata surya yaitu inti atom sebagai matahari dan elektron sebagai planet-planet di sekitarnya dalam orbit tertentu.

ModelAtomdeBroglie(mekanikagelombang)– Gerakan materi adalah suatu gerakan gelom-

bang. Dengan demikian elektron yang merupa-kan materi adalah juga gerakan gelombang.

– Elektron tidak mempunyai lintasan tertentu. Elektron menempati jarak-jarak tertentu dari inti atom.

– Kedudukan elektron tidak dapat dipastikan, hanya merupakan kebolehjadian.

2. PartikelDasarPenyusunAtomPartikel Muatan Massa (gr) Penemu Letak

proton +1 1,673 x 10–24 GoldsteinInti

atom

netron 0 1,675 x 10–24 J. ChadwickInti

atom

elektron –1 9,110 x 10–28 ThomsonKulit atom

BAB 2 ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR

Page 4: kimia

[email protected]

3. LambangAtomKeterangan:A = massa atomX = lambang unsurZ = nomor atom

XZ

A

Atom Netral = Atom yang tidak bermuatan listrik. Proton = elektron = nomor atom Netron = massa atom – nomor atom

Atombermuatannegatif=anionAtom yang kelebihan elektron karena masuknya elektron unsur lain ke dalam atom tersebut. proton = nomor atom elektron = nomor atom + muatan netron = massa atom – nomor atom

Atombermuatanlistrikpositif=kationAtom yang kelebihan proton karena berpindahnya elektron. proton = nomor atom elektron = nomor atom – muatan netron = massa atom – nomor atom

4. NuklidaNuklida adalah inti atom suatu unsur yang mengandung proton dan netron. Isotop

Nuklida yang mempunyai nomor atom sama tetapi massa atomnya berbeda atau jumlah proton sama tetapi jumlah netron berbeda. Contoh: 1

1H; 21 H.

IsobarNuklida yang mempunyai nomor atom beda tetapi

massa atomnya sama. Contoh: 146 C dengan 14

7 N. Isoton

Nuklida yang mempunyai jumlah netron sama tetapi nomor atom dan massa atomnya berbeda.Contoh: 9

4 Be dengan 105 B; 13

6 C dengan 147 N.

B. KONFIGURASIELEKTRONKonfigurasi elektron adalah suatu susunan mengenai penyebaran elektron pada kulit suatu atom.

1. BilanganKuantumBilangan yang menentukan letak keberadaan elektron pada kulit suatu atom.a. Bilangankuantumutama(n)

Menyatakan nomor kulit tempat elektron berada, jenisnya: K (n = 1), L (n = 2), M (n = 3).

b. Bilangankuantumazimuth(ℓ)Menyatakan subkulit tempat elektron berada, jenisnya:

s = sharp nilai ℓ = 0p = principal nilai ℓ = 1d = diffuse nilai ℓ = 2f = fundamental nilai ℓ =3 Untuk n = 1 ℓ = 0 (sharp)Untuk n = 2 ℓ = 0 (sharp); ℓ = 1 (principal)

Untuk n = 3ℓ = 0 (sharp); ℓ = 1 (principal);ℓ = 2 (diffuse)

Untuk n = 4ℓ = 0 (sharp); ℓ = 1 (principal);ℓ = 2 (diffuse); ℓ = 3 (fundamental)

c. Bilangankuantummagnetik(m)Menyatakan orbital tempat elektron berada, jenisnya:

Untuk ℓ = 0 m = 0Untuk ℓ = 1 m = –1; m = 0; m = +1Untuk ℓ = 2 m = –2; m = –1; m = 0; m = +1; m = +2

Untuk ℓ = 3m = –3; m = –2; m = –1; m = 0; m = +1m = +2; m = +3

Suatu orbital dapat digambarkan sebagai berikut.s

–1 –1 –1–2 –2–3+1 +1 +1+2 +2 +300 0 0

p d

nilai m

f

d. Bilangankuantumspin(s)Menyatakan arah elektron dalam orbital. Jenisnya: + ½ dan – ½ untuk setiap orbital (harga m).

Untuk menentukan letak elektron maka perlu mengikuti aturan-aturan tertentu yang sudah ditetapkan.

= +1/2

= –1/2

AturanAufbauElektron-elektron mengisi orbital dari tingkat energi terendah kemudian tingkat energi yang lebih tinggi.

Diagram di bawah ini adalah cara untuk mempermudah menentukan tingkat energi orbital dari yang terendah ke yang lebih tinggi yaitu:

1 s

2 s

3 s

4 s

5 s

6 s

7 s

2 p

3 p

4 p

5 p

6 p

7 p

3 d

4 d

5 d

6 d

7 d

4 f

5 f

6 f

7 f

Page 5: kimia

[email protected]

Contoh:Atom Li mempunyai 3 elektron à konfigurasinya: 1s2 2s1

Atom Fe mempunyai 26 elektron à konfigurasinya: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d6

Aturan HundElektron-elektron tidak membentuk pasangan

elektron sebelum masing-masing orbital terisi sebuah elektron.

Larangan PauliTidak diperbolehkan di dalam atom terdapat elektron

yang mempunyai keempat bilangan kuantum yang sama.

2. BeberapaHalPentinguntukDiperhatikandalamKonfigurasiElektron

Caramenuliskanurutansubkulita. Subkulit ditulis berdasarkan tingkat energinya,

contoh: Galium (31Ga).

31Ga: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p1

Tingkat energi subkulit 4s lebih rendah dari subkulit 3d, maka akan terisi elektron lebih dahulu dan ditulis lebih dahulu.

b. Subkulit ditulis berdasarkan urutan kulit utamanya, contoh pada Galium:

31Ga: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 4p1

Walaupun tingkat energi subkulit 4s lebih rendah dari subkulit 3d, tetapi penulisannya berdasarkan urutan kulit utamanya adalah seperti di atas, jadi 3d ditulis lebih dahulu.

c. Subkulit ditulis dengan menggunakan konfigurasi gas mulia, contoh:

31Ga: [Ar] 4s2 3d10 4p1 atau [Ar] 3d10 4s2 4p1

Gas mulia di sini yang dipakai adalah Argon (Ar) yang mempunyai nomor atom = 18.

AturanPenuh–SetengahPenuhDalam percobaan ternyata ditemukan beberapa pe-nyimpangan aturan Aufbau, sebagai contoh adalah untuk konfigurasi elektron Kromium (Cr) dan Tembaga (Cu): Berdasarkan aturan Aufbau:

4Cr: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d4 atau [Ar] 4s2 3d4

Berdasarkan percobaan menjadi:– 24Cr: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d5 atau [Ar] 4s1

3d5 (setengah penuh untuk subkulit d)– 29Cu: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d10 atau [Ar] 4s1

3d10 (penuh untuk subkulit d)

Untuk subkulit d, terisi elektron setengah penuh atau penuh ternyata lebih stabil dibandingkan jika menggunakan aturan Aufbau.

C. SISTEM PERIODIK UNSUR Sistem Periodik Unsur adalah susunan unsur-unsur berdasarkan kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat-sifat yang dimiliki oleh masing-masing unsur.

HenryG.MoseleyMenemukan Sistem Periodik Unsur Modern dan menyatakan sifat unsur merupakan sistem periodik dari nomor atomnya di mana nomor atom merupakan jumlah proton dan elektron sebuah unsur netral. SPU Modern tersusun atas:

1. GolonganBaris vertikal menyatakan unsur-unsur yang dilaluinya sebagai unsur-unsur yang segolongan. Segolongan berarti mempunyai elektron valensi (elektron pada kulit terluar) sama.

Golongan=ElektronValensi

Ada dua golongan unsur-unsur dalan SPU: Golongan Utama (Golongan A) dan Golongan Transisi (Golongan B).

Golongan Utama

ElektronValensi

IA ns1

IIA ns2

IIIA ns2 np1

IVA ns2 np2

VA ns2 np3

VIA ns2 np4

VIIA ns2 np5

VIIIA ns2 np6

Golongan Utama

ElektronValensi

IB (n-1)d10 ns1

IIB (n-1)d10 ns2

IIIB (n-1)d1 ns2

IVB (n-1)d2 ns2

VB (n-1)d3 ns2

VIB (n-1)d5 ns1

VIIB (n-1)d5 ns2

VIIIB (n-1)d6 ns2

VIIIB (n-1)d7 ns2

VIIIB (n-1)d8 ns2

Nama golongan pada golongan utama:

GolonganNama

GolonganI A Alkali

II AAlkali Tanah

III A BoronIV A Karbon

GolonganNama

GolonganV A Nitrogen

VI AOksigen/ Kalkogen

VII A HalogenVIII A Gas Mulia

2. PeriodeBaris horizontal menyatakan unsur-unsur yang dilaluinya sebagai unsur-unsur yang seperiode.

Page 6: kimia

[email protected]

Seperiode berarti mempunyai jumlah kulit atom sama.

Periode=JumlahKulit

D. SIFAT PERIODIK UNSUR1. Jari-jari atom adalah jarak antara inti atom dengan

kulit atom paling luar yang ditempati elektron dan diukur ketika atom tersebut berikatan.

2. Potensial ionisasi (energi ionisasi) adalah energi yang dibutuhkan untuk membebaskan satu elektron suatu atom pada keadaan gas.

3. Afinitas elektron adalah energi yang dibebaskan atom netral dalam pengikatan elektron untuk membentuk ion negatif.

4. Kelogaman dan keasaman.5. Elektronegatifitas adalah kecenderungan suatu

atom menarik pasangan elektronnya dalam molekul.

Maksimum di golongan Halogen, gas mulia lebih kecil keelektronegatifannya dibanding Halogen.

6. Kereaktifan, yaitu kemudahan melakukan reaksi dengan unsur lain.

SifatUnsur segolongan (atas-bawah)

Unsur seperiode (kiri-kanan)

Jari-jarisemakin ke bawah semakin besar

semakin ke kanan semakin kecil

Potensial Ionisasi

semakin kecil semakin besar

Afinitas Elektron

semakin kecil semakin besar

Elektro-negatifitas

semakin kecil semakin besar

Kelogaman semakin besar semakin kecilKeasaman semakin kecil semakin besarKereaktifan semakin besar semakin kecil

A. JENIS-JENISIKATANKIMIA

1. IkatanAntaratoma. IkatanIonatauIkatanElektrovalen

Ikatan atom unsur logam (elektropositif) dengan atom unsur nonlogam (elektronegatif). Unsur logam memberikan elektronnya pada unsur non logam.

b. IkatanKovalenIkatan atom unsur nonlogam dengan atom unsur nonlogam. Pemakaian bersama elektron dari kedua unsur tersebut.

c. IkatanKovalenPolarIkatan kovalen di mana pasangan elektron ikatan (PEI) tertarik lebih kuat ke salah satu atom. Pasangan elektron akan tertarik ke atom yang memiliki keelektronegatifan lebih besar.

d. IkatanKovalenNonpolarIkatan kovalen dimana pasangan elektron ikatan (PEI) tertarik sama kuat ke seluruh atom.

e. IkatanKovalenRangkapIkatan atom unsur nonlogam dengan atom unsur nonlogam. Terdapat pemakaian bersama lebih dari satu pasang elektron.

f. IkatanKovalenKoordinasiIkatan atom unsur nonlogam dengan atom unsur

nonlogam. Pemakaian bersama elektron dari salah satu unsur.

Sifat-sifatikataniondankovalenIkatanion Ikatankovalen

Daya hantar listrik kuat. Daya handar listrik kurang.

Titik leleh dan titik didih tinggi.

Titik leleh dan titik didih rendah.

Pada suhu kamar senyawanya berfasa padat.

Pada suhu kamar senyawanya berfasa padat, cair, atau gas.

2. IkatanAntarmolekula. IkatanVanDerWaals

Ikatan yang terjadi akibat adanya gabungan gaya London dan gaya tarik antar dipol. Gaya dispersi (gaya London)

– Terjadi gaya tarik menarik antara mole-kul-molekul nonpolar yang terkena aliran elektron (dipol sesaat) dengan molekul nonpolar di sebelahnya yang terpengaruh (dipol terimbas) yang berdekatan.

– Gaya tarik antarmolekulnya relatif lemah. Contoh: H2, N2, CH4, dan gas-gas mulia.

Gayatarikdipol– Gaya tarik antara molekul-molekul kutub

positif dengan kutub negatif.

BAB 3 IKATAN KIMIA

Page 7: kimia

[email protected]

– Gaya tarik antar molekulnya lebih kuat dari gaya tarik antara molekul dipol sesaat-dipol terimbas.

b. IkatanHidrogenTerjadi antara atom H dari suatu molekul dengan atom F atau atom O atau atom N pada molekul lain. Ada perbedaan suhu tinggi dan sangat polar di antara molekul-molekulnya. Contoh: HF, H2O, dan NH3.

c. IkatanLogamIkatan ion logam dengan ion logam dengan bantuan kumpulan elektron sebagai pengikat atom-atom positif logam. Ikatannya membentuk kristal logam. Contoh: campuran tembaga dengan seng membentuk kuningan.

B.BENTUKGEOMETRIMOLEKULBerbagai kemungkinan bentuk molekul:

Tipemolekul Bentukmolekul Contoh

AX4Tetrahedron CH4

AX3E Segitiga piramid NH3

AX2E2Planar V H2O

AX5 Segitiga bipiramid PCl5

AX4E Bidang empat SF4

AX3E2Planar T IF3

AX2E3Linear XeF2

AX6Oktahedron SF6

AX5E Segiempat piramid IF5

AX4E2Segiempat planar XeF4

Keterangan:A = Atom PusatX = Jumlah pasangan elektron ikatanE = Jumlah pasangan elektron bebas

C. HIBRIDISASIProses pembentukan orbital karena adanya gabungan (peleburan) dua atau lebih orbital atom dalam suatu satuan atom. Konsep hibridisasi ini terjadi misalnya pada senyawa CH4. Perhatikan konfigurasi elektron berikut.

6C : 1s2 2s2 2p2

1s2 2s2 2p2

Peristiwa promosi elektron akan mengubah konfigurasi elektron di atas menjadi:

à kemudian terbentuk orbital hibrida: s p3

1s2 2s1 2p3

Hal ini terjadi karena keempat elektron valensi dari karbon harus merupakan elektron tunggal pada tingkat energi sama untuk membentuk 4 ikatan C – H. Jadi tempat-tempat kosong pada orbital 2s dan 2p masing-masing akan diisi elektron dari hidrogen.Berbagai kemungkinan lain hibridisasi dan bentuk geometri orbital hibridanya sebagai berikut.

Orbital hibrida

Jumlah ikatan

Bentukgeometrik

sp 2 Linear

sp2 3 Segitiga datar sama sisi

sp3 4 Tetrahedron

sp2d 4 Persegi datar

sp3d 5 Segitiga Bipiramidal

sp3d2 6 Oktahedron

Page 8: kimia

[email protected]

A. KONSEPMOLMol (n) adalah satuan internasional untuk menyatakan jumlah zat. Mol dapat dirumuskan dengan:

massa unsur massa molekul atau

unsur molekul A AB

n nAr A Mr AB

= =

Dalam 1 mol zat terdapat 6,02 x 1023 partikel. Jumlah partikel zat dirumuskan dengan:

Jumlah partikel = n × 6,02 × 1023

Keterangan:n = mol6,02 × 1023 = bilangan AvogadroMr = massa molekul relatifAr = massa atom relatif

Pada kondisi standar di mana suhu 0oC dan tekanan 1 atm (Standard Temperature and Pressure = STP):

1 mol gas = 22,4 liter ⇔ volume gas

100 %22,4

= ×n

Pada kondisi bukan standar maka kita gunakan Rumus Gas Ideal:

= ⇔ = PVPV nRT n

RT

Keterangan:P = tekanan (atm) R = tetapan 0,08205 atm.L/mol.KV = volume (liter) T = suhu (kelvin)N = mol

Pada kondisi suhu dan tekanan sama (P, T):

gas volume gas gas volume gas

=n A An B B

B. STOIKIOMETRIStoikiometri mempelajari semua perhitungan kimia secara kuantitatif, tidak terbatas pada unsur saja tetapi juga perhitungan senyawa maupun campuran.

1. Hukum-hukumDasarIlmuKimiaHukumLavoisier(KekekalanMassa)

Massa zat sebelum reaksi sama dengan massa zat setelah reaksi.

HukumProust(KetetapanPerbandingan):Suatu senyawa perbandingan massa unsur-unsur

penyusunnya selalu tetap.

HukumDalton(PerbandinganBerganda)Jika unsur A dan unsur B membentuk lebih dari satu macam senyawa, maka untuk massa unsur A yang

tetap, massa unsur B dalam senyawanya berbanding sebagai bilangan bulat sederhana.

2. Hukum-hukumIlmuKimiauntukGasHukumGayLussac(PerbandinganVolume)

Volume gas-gas yang bereaksi dengan volume gas-gas hasil reaksi akan berbanding sebagai bilangan

(koefisien) bulat sederhana jika diukur pada suhu dan tekanan yang sama.

Rumus:

A A

B B

koefisien gas volume gas

koefisien gas volume gas=

HukumAvogadroGas-gas dalam volume sama akan mempunyai jumlah molekul yang sama jika diukur pada suhu dan tekanan yang sama. Dalam 1 mol zat mengandung 6,02 × 1023

partikel, yang disebut dengan Bilangan Avogadro.

Rumus:

A A

B B

mol gas volume gas

mol gas volume gas=

HukumBoyle(KetetapanHasilkalitekanandanvolume)

Hasil kali tekanan gas dan volume gas akan selalu tetap jika diukur pada suhu dan tekanan yang sama.

Rumus:

PA.VA = PB.VB

HukumBoyle-GayLussacHasil kali tekanan gas dan volume gas akan selalu

tetap jika dibagi suhu mutlak.

Rumus:

A A B B

A B

P V P V

T T=

BAB 4 KONSEPMOLDANSTOIKIOMETRI

Page 9: kimia

[email protected]

C. RUMUSEMPIRISDANRUMUSMOLEKUL1. RumusEmpiris

Rumus empiris adalah rumus yang paling sederhana dalam komposisi suatu senyawa.

2. RumusMolekulRumus molekul adalah kelipatan dari rumus empiris.

D. MASSAATOMRELATIFDANMASSAMOLEKULRELATIF

1. MassaAtomRelatif(Ar)Massa atom relatif (Ar) atau juga disebut bobot atom (BA) suatu unsur adalah massa satu atom unsur tersebut dibagi dengan 1

12 massa satu atom isotop karbon 12.

12112

-

massa rata rata atom unsur A

Ar unsur Amassa satu atom unsur C

=

MenentukanMassaAtomRelatifdariIsotop-Isotopdi Alam

Di alam suatu unsur bisa didapatkan dalam 2 jenis atau bahkan lebih isotop, oleh karena itu kita dapat menentukan massa atom relatifnya dengan rumus berikut ini. Untuk n jenis isotop:

1 1 2 2% . . % . . + ... + % . .

100 %

+= n nk X Ar X k X Ar X k X Ar X

Ar X

K = kelimpahan

2. MassaMolekulRelatif(Mr)Massa molekul relatif (Mr) atau juga disebut bobot molekul (BM) suatu senyawa adalah massa satu molekul senyawa tersebut dibagi dengan 1

12 massa satu atom isotop karbon 12.

12112

massa satu molekul senyawa XYMr senyawa XY

massa satu atom C=

E. AIRKRISTALAir kristal (hidrat) adalah air yang terikat pada suatu kristal senyawa tertentu dengan perbandingan molekul yang tertentu pula. Air ini dapat dibebaskan melalui pemanasan. Contoh air kristal: CuSO4.5H2O, FeSO4. 7H2O, CaSO4. 2H2O, dsb.

A. KOLOIDKoloid adalah campuran yang berada di antara larutan dan suspensi, terbentuk dari fase terdisperi dan pendispersi. Berikut adalah perbedaan larutan, koloid, dan suspensi:

LARUTAN

• homogen• dimensi kurang dari 1 nm• tersebar merata• tidak memisah jika didiamkan• tidak dapat dilihat dengan mikroskop

ultra• tidak dapat disaring

KOLOID

• heterogen• dimensi kurang dari 1 nm – 100 nm• tersebar merata• tidak memisah jika didiamkan• tidak dapat dilihat dengan mikroskop

ultra• tidak dapat disaring

SUSPENSI

• heterogen• dimensi lebih dari 100 nm• mengendap• memisah jika didiamkan• dapat dilihat dengan mikroskop biasa• dapat disaring dengan saringan biasa

B. JENIS-JENISKOLOID

T P Nama ContohCair Gas Aerosol Cair Kabut, awan

Padat Gas Aerosol Padat Asap, debu

Gas Cair Buih Busa sabun, krim kocok

Cair Cair Emulsi Susu, santan, minyak ikan

Padat Cair Sol Tinta, cat, sol emas

Gas Padat Buih Padat Karet busa, batu apung

Cair Padat Emulsi Padat Mutiara, opal

Padat Padat Sol Padat Gelas warna, intan

Keterangan: T = Terdispersi dan P = Pendispersi

BAB 5 SISTEMKOLOID

Page 10: kimia

[email protected]

C. SIFAT-SIFATKOLOID

1. Efek Tyndall: peristiwa menghamburnya cahaya bila dipancarkan melalui sistem koloid.

2. Gerak Brown: gerakan dari partikel terdispersi dalam sistem koloid yang terjadi karena adanya tumbukan antarpartikel, gerakan ini sifatnya acak dan tidak berhenti.

3. Elektroforesis: suatu proses pengamatan migrasi atau berpindahnya partikel-partikel dalam sistem koloid karena pengaruh medan listrik.

4. Adsorpsi: proses penyerapan bagian permukaan benda atau ion yang dilakukan sistem koloid sehingga sistem koloid ini mempunyai muatan listrik.

5. Koagulasi: suatu keadaan di mana partikel-partikel koloid membentuk suatu gumpalan yang lebih besar. Penggumpalan ini dikarenakan oleh beberapa faktor, contohnya, karena penambahan zat kimia atau enzim tertentu.

KoloidBerdasarDayaTarikterhadapAir1. KoloidLiofil

(Yunani: lio = cairan, philia = menyukai)Suatu sistem koloid di mana zat terdispersi mempunyai afinitas (daya tarik) besar terhadap medium pendispersinya. Contoh: agar-agar, kanji.

2. Koloid Liofob(Yunani: lio = cairan, phobia = membenci)Suatu sistem koloid di mana zat terdispersi mempunyai afinitas (daya tarik) kecil terhadap medium pendispersinya. Contoh: sol-sol logam.

PerbedaanKoloidLiofildanKoloidLiofob

LIOFIL LIOFOB

Stabil pada kondisi zat yang terdispersi mempunyai

konsentrasi kecil maupun besar.

Stabil hanya bila zat yang terdispersi mempunyai

konsentrasi kecil.

Koagulasi terjadi bila zat elektrolit yang ditambahkan

dalam jumlah banyak.

Mudah berkoagulasi (mengendap) dalam zat

elektrolit.

Ketika berkoagulasi bentuk gumpalan seperti gel.

Ketika berkoagulasi bentuk gumpalan seperti

mayonaise (granul).

Kestabilan tidak terpengaruh dialisis.

Kestabilan terpengaruh dialisis.

Peristiwa efek Tyndall tidak terlihat jelas.

Peristiwa efek Tyndall terlihat jelas.

Reversibel, bila dikeringkan dapat membentuk koloid

kembali dengan penambahan pendis-persi seperti semula.

Tidak reversibel, bila dikeringkan tidak dapat

membentuk koloid kembali.

Viskositas besar pada pendispersi murni, bila lama didiamkan akan menyerupai

agar-agar.

Viskositas kecil.

Tekanan permukaan pendispersi terpengaruh

partikel terdispersi.

Tekanan permukaan pendispersi tidak

terpengaruh partikel terdispersi.

D. PEMBUATANSISTEMKOLOID

n Adaduametodepembuatansistemkoloid

Larutan Koloid SuspensiKondensasi Dispersi

1. Kondensasia. Reduksi-oksidasi

Pada pembuatan sol belerang dengan reaksi:2 H2S(g) + SO2(aq) → 3 S (koloid) + 2 H2O(l)

b. DekomposisiPada pembuatan sol perak klorida dengan reaksi:AgNO3(aq) + HCl(aq) → AgCl ( koloid ) + HNO3(aq)

c. HidrolisisPada pembuatan sol besi (III) hidroksida dengan reaksi:FeCl3(aq) + 3 H2O(l) → Fe(OH)3 (koloid) + 3 HCl(aq)

2. Dispersia. Mekanik

Menggerus butir kasar sampai terbentuk partikel dengan ukuran tertentu (koloid) dan kemudian mencampurkannya dengan media pendispersi sambil dilakukan pengadukan.

b. PeptisasiMemecah butir-butir kasar dengan zat pemecah semacam peptid sampai terbentuk suatu partikel koloid dengan ukuran yang sudah ditentukan, misalnya proses pemecahan protein dengan bantuan enzim.

c. MenggunakanbusurBredigCara ini biasanya dilakukan untuk pembuatan sol-sol logam, dengan membuat logam sebagai elektroda dan kemudian diberi kejutan listrik sehingga logam terlepas ke air sebagai media dan kemudian logam tersebut mengalami kondensasi membentuk koloid.

Page 11: kimia

[email protected]

n Manfaat Koloid dan Kerugian Yang Ditimbulkannya

1. Dialisis Proses penghilangan ion-ion yang mengganggu kestabilan koloid, di mana dalam proses ini sistem koloid dimasukkan dalam suatu kantong dari selaput semipermiabel (selaput yang dapat melewatkan partikel-partikel kecil tetapi menahan koloid supaya tidak keluar).Contoh: Proses dialisis digunakan pada proses cuci darah pada pasien yang mengalami sakit gagal ginjal, prosesnya sendiri disebut hemodialisis.

2. KoloidpelindungKoloid pelindung dibuat untuk menstabilkan sistem koloid yang perlu dijaga kestabilannya, di mana koloid pelindung ini akan membungkus partikel zat terdispersi supaya tidak mengelompok.Contoh: Gelatin digunakan sebagai koloid pelindung es krim yaitu untuk mencegah pembentukan kristal es.

3. PengolahanAirPada pengolahan air bersih juga menggunakan dasar-dasar sifat koloid: adsorpsi dan koagulasi.– Koagulasi terjadi karena tawas (aluminium sulfat)

berfungsi sebagai penggumpal lumpur koloid sehingga pada proses selanjutnya lumpur ini akan mudah disaring.

– Adsorpsi juga terjadi karena tawas dapat membentuk Al(OH)3 yang dapat menyerap (mengadsorpsi) zat-zat pewarna dan pencemar lainnya.

4. PolusiPolusi, khususnya polusi udara, umumnya dikarenakan oleh partikel-partikel polutan yang berbentuk koloid, seperti misalnya debu dan asap.

A. LARUTANELEKTROLITDANNONELEKTROLIT

1. LarutanElektrolitLarutan elektrolit adalah larutan yang zat terlarutnya dapat terionisasi dalam air sehingga dapat menghantarkan arus listrik.

a. LarutanElektrolitKuatLarutan elektrolit yang terionisasi sempurna. Memiliki derajat ionisasi (α) = 1.Contoh: HCl, HBr, H2SO4, NaOH, Mg(OH)2.

b. LarutanElektrolitLemahLarutan elektrolit yang terionisasi sebagian. Memiliki derajat ionisasi (α) = 0 <α <1Contoh: HF, H3PO4, CH3COOH, NH3, H2S.

2. LarutanNonelektrolitLarutannonelektrolitadalah larutan yang zat terlarutnya tidak dapat terionisasi dalam air sehingga tidak dapat menghantarkan arus listrik. Contoh: CO(NH2)2, C12H22O11, C6H12O6, CH3OH, dll

B. KONSENTRASILARUTAN1. Molalitas

Menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1 kg (1000 gram) pelarut.

1000

( log ) ( )

t

t

p p

massamassaMrm

massa ki ram Mr massa gram= = ×

Keterangan:m = Molalitasmassat

= massa zat terlarutmassap

= massa pelarutMr = massa molekul relatif zat terlarut

2. MolaritasMenyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter (1000 mililiter) larutan.

1000

( ) ( )

t

t

massamassaMrM

volume liter Mr volume mililiter= = ×

Keterangan:m = Molaritas, Mr = massa molekul relatif zat terlarut,massat

= massa zat terlarut, volume = volume larutan.

3. PadaCampuranZatyangSejenis

Mc. Vc = M1.V1 + M2.V2 + … + Mn.Vn

BAB 6 SISTEMLARUTAN

Page 12: kimia

[email protected]

Mc = molaritas campuran

Vc = volume campuran

M1 = molaritas zat 1 V1 = volume zat 1M2 = molaritas zat 2 V2 = volume zat 2Mn = molaritas zat n Vn = volume zat n

4. PadaPengenceranSuatuZat

N1. V1 = N2.V2

N N1

==

netralitas = molaritas x valensinetralitas zat mula-mula

N2 = netralitas zat setelah pengenceranV1 = volume zat mula-mulaV2 = volume zat setelah pengenceran

5. FraksiMolMenyatakan jumlah mol zat terlarut dalam jumlah mol total larutan atau menyatakan jumlah mol pelarut dalam jumlah mol total larutan.

; 1 nt np

Xt Xp Xt Xpnt np nt np

= = ⇒ + =+ +

Xt = fraksi mol zat terlarutXp = fraksi mol pelarutnt = mol zat terlarutnp = mol pelarut

C. TEORI ASAM BASA

1. SvanteAugustArheniusn Asam adalah suatu senyawa yang apabila

dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion hidrogen (H+) atau ion hidronium (H3O

+).Contoh: HCl (aq) → H+ + Cl–

n Basa adalah suatu senyawa yang apabila dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion hidroksida (OH–).Contoh: NaOH (aq) → Na+ + OH–

2. JohanesBronsteddanThomasLowry(Bronsted-Lowry)

n Asam adalah zat yang bertindak sebagai pendonor proton (memberikan proton) pada basa. Asam → Basa Konjugasi + H+

n Basa adalah zat yang bertindak sebagai akseptor proton (menerima proton) dari asam. Basa + H+ → Asam Konjugasi

3. GilbertLewisn Asam adalah suatu zat yang bertindak sebagai

penerima (akseptor) pasangan elektron.n Basa adalah suatu zat yang bertindak sebagai

pemberi (donor) pasangan elektron.

D. LARUTANBUFFERLarutan buffer atau dapar adalah suatu larutan yang dapat mempertahankan pH larutan apabila ditambahkan sedikit asam atau basa. Pada dasarnya larutan penyangga ini terjadi karena adanya campuran asam lemah dengan basa konjugasinya (dalam garam) atau campuran basa lemah dengan asam konjugasinya (dalam garam).

E. HIDROLISISLARUTANPenguraian larutan yang disebabkan oleh ion H+ dan OH– yang berasal dari molekul air. Hidrolisis terjadi pada garam-garam yang mengandung asam lemah dan atau mengandung basa lemah.

F. MENGHITUNGpHLarutan dengan pH kecil (pH < 7) berarti sifatnya ASAM, sedangkan jika pH-nya besar (pH > 7) berarti bersifat BASA, jadi pH dijadikan acuan untuk menentukan larutan bersifat asam atau basa.

pH = –log [H+]pOH = –log [OH–]

pH = 14 – pOH

Untuk mencari [H+] dan [OH–] perhatikan uraian di bawah ini!

1. Asam Kuat + Basa Kuatn Bila keduanya habis, gunakan rumus:

pH larutan = 7 (netral)

n Bila Asam Kuat bersisa, gunakan rumus:

[H+] = Konsentrasi Asam Kuat × Valensi Asam Kuat

n Bila Basa Kuat bersisa, gunakan rumus:

[OH–] = Konsentrasi Basa Kuat × Valensi Basa Kuat

2. Asam Kuat + Basa Lemahn Bila keduanya habis gunakan rumus

HIDROLISIS:

[H+] = Kation

KwKonsentrasi

Kb×

n Bila Asam Kuat bersisa, gunakan rumus:

[H+] = Konsentrasi Asam Kuat× Valensi Asam Kuat

n Bila Basa Lemah bersisa, gunakan rumus BUFFER:

[OH–] = Kb ×

Basa Lemah

Garam

Konsentrasi Sisa

Konsentrasi

Page 13: kimia

[email protected]

3. Asam Lemah + Basa Kuatn Bila keduanya habis gunakan rumus

HIDROLISIS:

[OH–] = Anion

KwKonsentrasi

Ka×

n Bila Basa Kuat bersisa, gunakan rumus:

[OH–] = Konsentrasi Basa Kuat× Valensi Basa Kuat

n Bila Asam Lemah bersisa, gunakan rumus BUFFER:

[H+] = Ka ×

Asam Lemah

Garam

Konsentrasi Sisa

Konsentrasi

4. Asam Lemah + Basa Lemahn Bila keduanya habis gunakan rumus

HIDROLISIS:

[H+] = KaKwKb

×

n Bila Asam Lemah bersisa, gunakan rumus:

[H+] = Asam LemahKa Konsentrasi×

n Bila Basa Lemah bersisa, gunakan rumus:

[OH–] = Basa LemahKb Konsentrasi×

G. KELARUTANDANHASILKALIKELARUTANn Kelarutan (s) adalah banyaknya jumlah mol

maksimum zat yang dapat larut dalam suatu larutan yang bervolume 1 liter.

n Hasil kali kelarutan (Ksp) adalah hasil perkalian konsentrasi ion-ion dalam suatu larutan jenuh zat tersebut. Di mana konsentrasi tersebut dipangkatkan dengan masing-masing koefisiennya.

n Pengaruh ion sejenisIon sejenis akan memperkecil kelarutan.

H. SIFATKOLIGATIFLARUTAN

Berdasarkan hukum Raoult, sifat koligatif adalah sifat suatu larutan yang tidak dipengaruhi oleh jenis zat tersebut tetapi dipengaruhi oleh konsentrasinya. Sifat koligatif larutan dapat terjadi karena adanya solut non volatil (tidak mudah menguap) pada larutan.Ada 4 macam sifat koligatif larutan yang dibedakan dalam 2 kelompok yaitu untuk larutan nonelektrolit dan larutan elektrolit

1. SifatKoligatifLarutanNonelektrolitContoh larutan nonelektrolit: Glukosa (C6H12O6), Sukrosa (C12H22O11), Urea (CO(NH2)2), dll.

a. PenurunanTekananUap(∆P)

∆P = Po – P ∆P = Xt . Po P = Xp . Po

∆P = penurunan tekanan uap Po = tekanan uap jenuh pelarut murniP = tekanan uap jenuh larutanXt = fraksi mol zat terlarutXp = fraksi mol pelarut

b. KenaikanTitikDidih(∆Tb)

∆Tb = Tblar – Tbpel ∆Tb = Kb . m

∆Tb = kenaikan titik didih Tblar = titik didih larutan Tbpel = titik didih pelarutKb = tetapan titik didih molal pelarut m = molalitas larutan

c. PenurunanTitikBeku(∆Tf)

∆Tf = Tfpel – Tflar ∆Tf = Kf . m

∆Tf = penurunan titik bekuTfpel = titik beku pelarutTflar = titik beku larutanKb = tetapan titik beku molal pelarut M = molalitas larutan

d. TekananOsmotik(π)

π = M . R . T

π = tekanan osmotikM = molaritas larutanR = tetapan gas = 0,08205 T = suhu mutlak = (oC + 273) K

2. SifatKoligatifLarutanElektrolitContoh larutan elektrolit: NaCl, H2SO4, CH3COOH, KOH, dll. Untuk larutan elektrolit maka rumus-rumus di atas akan dipengaruhi oleh:

i = 1 + (n – 1) α

i = faktor van’t Hoff n = jumlah koefisien hasil penguraian senyawa ionα = derajat ionisasiα untuk asam kuat atau basa kuat = 1

a. PenurunanTekananUap(∆P)

∆P = Po – P∆P = Xt . Po

P = Xp . Po

..nt i

Xtnt i np

=+

.np

Xpnt i np

=+

dengan

Page 14: kimia

[email protected]

∆P = penurunan tekanan uap Po = tekanan uap jenuh pelarut murniP = tekanan uap jenuh larutanXt = fraksi mol zat terlarutXp = fraksi mol pelarutNt = mol zat terlarutNp = mol pelaruti = faktor van’t Hoff

b. KenaikanTitikDidih(∆Tb)

∆Tb = Tblar – Tbpel ∆Tb = Kb . m . i

∆Tb = kenaikan titik didih Tblar = titik didih larutan Tbpel = titik didih pelarutKb = tetapan titik didih molal pelarut M = molalitas larutani = faktor van’t Hoff

c. PenurunanTitikBeku(∆Tf)

∆Tf = Tfpel – Tflar ∆Tf = Kf . m . i

∆Tf = penurunan titik bekuTfpel = titik beku pelarutTflar = titik beku larutanKb = tetapan titik beku molal pelarut M = molalitas larutani = faktor van’t Hoff

d. TekananOsmotik(π)

π = M . R . T . i

π = tekanan osmotikM = molaritas larutanR = tetapan gas = 0,08205 T = suhu mutlak (oc + 273) K i = faktor van’t Hoff

DiagramFasaDiagram fasa menunjukkan hubungan antara penurunan tekanan uap jenuh, kenaikan titik didih, dan penurunan titik beku.

suhu

teka

nan

1 atm

padat

cair

S R P Q

A

T

gas

Garis tebal merupakan grafik pelarut.Garis putus-putus merupakan grafik larutan (pelarut yang mengandung solut).

Keterangan:Sumbu x : suhu (oC) Sumbu y : tekanan (1 atm)A : titik kesetimbangan 3 fasa pelarut (R - S) = penurunan titik beku (∆Tf)T : titik kesetimbangan 3 fasa larutan P : titik didih pelarutS : titik beku larutan Q : titik didih larutanR : titik beku pelarut (Q - P): kenaikan titik didih

Page 15: kimia

[email protected]

A. LAJUREAKSILaju reaksi adalah bertambahnya konsentrasi hasil reaksi tiap satuan waktu atau berkurangnya konsentrasi pereaksi tiap satuan waktu. Jika ada suatu persamaan aA + bB → cAB, maka; Laju reaksi dapat dikatakan sebagai: nberkurangnya konsentrasi A tiap satuan waktu:

[ ]A

AV

t−∆=

∆nberkurangnya konsentrasi B tiap satuan waktu:

[ ]B

BV

t−∆=

nbertambahnya konsentrasi AB tiap satuan waktu: [ ]

AB

ABV

t+∆=

Waktu

Konsentrasi

[AB]

[A] dan atau [B]

GrafikLajuReaksi

B. PERSAMAANLAJUREAKSI

V = k. [A]x[B]y

Adapun persamaan laju reaksi untuk reaksi aA + bB → cC + dD, adalah:

V = laju reaksi [B] = konsentrasi zat B

k = konstanta laju reaksi x = orde reaksi zat A

[A] = konsentrasi zat A y = orde reaksi zat B

C. FAKTOR-FAKTORYANGBERPENGARUHPADALAJUREAKSI

1. KonsentrasiBila konsentrasi bertambah maka laju reaksi akan bertambah. Sehingga konsentrasi berbanding lurus dengan laju reaksi. Contoh: Persamaan reaksi:

2SO2 + O2 → 2SO3, semakin besar konsentrasi SO2 dan O2 maka tumbukan antarmolekul-molekulnya untuk membentuk SO3 juga semakin cepat.

2. LuasPermukaanBidangSentuhSemakin luas permukaan bidang sentuhnya maka laju reaksi juga semakin bertambah. Luas permukaan bidang sentuh berbanding lurus dengan laju reaksi.Contoh: Apabila kita melarutkan gula batu yang bermassa 100 gram dan melarutkan gula dalam bentuk serbuk bermassa sama dalam air yang kondisinya sama maka serbuk gula akan lebih dahulu larut, hal ini dikarenakan luas permukaan sentuh serbuk gula lebih besar jika dibandingkan dengan gula batu (padat).

3. SuhuSuhu juga berbanding lurus dengan laju reaksi karena bila suhu reaksi dinaikkan maka laju reaksi juga semakin besar. Umumnya setiap kenaikan suhu sebesar 10oC akan memperbesar laju reaksi dua sampai tiga kali, maka berlaku rumus:

2 1

102 (2) . 1T T

V V−

=

V1 = laju mula-mula V2 = laju setelah kenaikan suhuT1 = suhu mula-mulaT2 = suhu akhir

Catatan: Bila besar laju 3 kali semula maka (2) diganti (3).

Bila laju diganti waktu maka (2) diganti ( 12 ).

4. KatalisatorKatalisator adalah suatu zat yang akan mempercepat (katalisator positif) atau memperlambat (katalisator negatif = inhibitor) reaksi tetapi zat ini tidak berubah secara tetap. Artinya bila proses reaksi selesai zat ini akan kembali sesuai asalnya.Secara grafik dapat digambarkan sebagai berikut:

Dengankatalisator

Hasil reaksi

Jalannya reaksi

Tanpa katalisator

Catatan:Katalisator akan memperkecil energi aktivasi atau energi pengaktifan yaitu energi minimum yang diperlukan pereaksi untuk melangsungkan proses reaksi.

BAB 7 LAJUREAKSI

Page 16: kimia

[email protected]

A. REAKSI ENDOTERM DAN EKSOTERMn Reaksi endoterm terjadi jika dalam suatu reaksi

kimia, sistem menyerapkalor dari lingkungan.GrafikReaksiEndoterm:

Hasil reaksi

pereaksi

Energi aktivasi

∆ H

∆ H = H hasil – H pereaksi, dengan H hasil > H pereaksinilai ∆ H = + (positif)

n Reaksi eksoterm terjadi jika dalam suatu reaksi kimia, sistem melepas kalor ke lingkungan.GrafikReaksiEksoterm

pereaksi

Energi aktivasi

Hasil reaksi

∆ H

∆ H = H hasil – H pereaksi, dengan H pereaksi > H hasil nilai ∆ H = –(negatif)

B. ENTALPIDANJENIS-JENISENTALPIEntalpi adalah jumlah energi secara total yang dimiliki oleh suatu sistem, energi ini akan selalu tetap jika tidak ada energi lain yang keluar masuk. Satuan entalpi adalah joule atau kalori, dengan 1 joule = 4,18 kalori.

1. EntalpiPembentukan(Hf)Kalor (energi) yang dibutuhkan atau dilepas pada peristiwa pembentukan 1 mol senyawa dari unsur-unsur pembentuknya. Contoh: Pembentukan 1 mol senyawa NH3 dari unsur-unsurnya yaitu 0,5 mol N2 dan 1,5 mol H2.

12

N2+ 32

H2 à NH3

koefisien 1 (tidak ditulis) menunjukkan 1 mol NH3

2. EntalpiPenguraian(Hd)Kalor (energi) yang dibutuhkan atau dilepas pada peristiwa penguraian 1 mol senyawa menjadi unsur-unsur pembentuknya.Contoh: Penguraian 1 mol senyawa H2O menjadi unsur-unsurnya yaitu 1 mol H2 dan 0,5 mol O2.

H2O à H2 + 12 O2

3. EntalpiPembakaran(Hc)Kalor (energi) yang dibutuhkan atau dilepas pada peristiwa pembakaran 1 mol senyawa atau 1 mol unsur, menjadi senyawa lain dan atau unsur lain.Contoh: Pembakaran 1 mol senyawa C3H8 oleh 5 mol O2 menjadi 3 mol CO2 dan 4 mol H2O. C3H8 + 5 O2 à 3 CO2 + 4 H2O

C. MENGHITUNGENTALPI

1. BerdasarkanHukumHessPerubahan entalpi yang terjadi pada suatu reaksi hanya tergantung pada keadaan mula-mula dan keadaaan akhir reaksi, jadi tidak tergantung pada proses reaksinya.

Jadi:C(s) + ½ O2(g) à CO (g) ∆H = –A kJ/molC(s) + O2(g) à CO2(g) ∆H = –B kJ/molCO (g)+ ½ O2(g) à CO2(g) ∆H = –C kJ/molPersamaannya menjadi:C(s) + ½ O2(g) à CO (g) ∆H = –A kJ/molCO2(g) à C(s)+ O2(g) ∆H = +B kJ/molCO (g) + ½ O2(g) à CO2(g) ∆H = –C kJ/mol

Menurut Hukum Hess, pada reaksi di atas berlaku:

∆Hreaksi=–A+B–C

2. BerdasarkanDataEntalpiPembentukan(Hf)Dengan menggunakan rumus:

∆H = H hasil reaksi – H pereaksi

3. BerdasarkanKalorimetriq = m . c . ∆T

q = kalor reaksim = massa jenis pereaksic = kalor jenis air∆T = suhuakhir - suhuawal

4. BerdasarkanEnergiIkatanEnergi yang dibutuhkan untuk memutuskan ikatan antar atom tiap mol suatu zat dalam fasa gas.

BAB 8 TERMOKIMIA

Page 17: kimia

[email protected]

A. KESETIMBANGAN KIMIAKesetimbangan kimia adalah keadaan yang terjadi jika laju reaksi ke kanan (maju) sama dengan laju reaksi ke kiri (balik).

Waktu

Vmaju = Vbalik

KonsentrasiTitik Kesetimbangan

[A] dan atau [B]

Reaksi kesetimbangan kita gunakan lambang

1. Kesetimbanganhomogen(hanyasatufasa)Contoh:2 SO2(g) + O2 (g)

2 SO3 (g)Fe3+ (aq) + CNS– (aq)

Fe(CNS)2+ (aq)

2. Kesetimbanganheterogen(lebihdarisatufasa)Contoh:AgNO3 (aq) + NaCl (aq)

AgCl (s) + NaNO3 (aq)

B. TETAPAN KESETIMBANGANTetapan kesetimbangan dapat dinyatakan dalam Tetapan Kesetimbangan Konsentrasi (Kc) dan Tetapan Kesetimbangan Tekanan (Kp) adalah perbandingan komposisi hasil reaksi dengan pereaksi pada keadaan setimbang dalam suhu tertentu.

1. TetapanKesetimbanganKonsentrasiTetapan kesetimbangan berdasarkan konsentrasi zat, berlaku untuk zat-zat yang berfasa gas dan aqueous (larutan dengan pelarut air) zat yang berfasa solid (padat) dan liquid (cair) tidak disertakan dalam persamaan tetapan kesetimbangan.n Untukpersamaan:

2 SO2(g) + O2 (g)

2 SO3 (g), 2

32

2 2

[ ]

[ ] [ ]

SOKc

SO O=

n Untukpersamaan:Fe3+ (aq) + SCN– (aq)

Fe(SCN)2+ (aq),

2

3

[ ( ) ][ ][ ]

Fe SCNKc

Fe SCN

+

+ −=

Dataenergiikatanbeberapamolekul(dalamkJ.mol–1)

H – C 415 N – N 163 F – F 155

H – N 390 N – O 201 F – Cl 253

H – F 563 N – F 272 F – Br 237

H – Cl 431 N – Cl 200 Cl – Cl 242

H – Br 366 N – Br 243 Cl – Br 218

H – I 298 O – O 146 Cl – I 208

H – O 462 O – F 190 Br – Br 223

H – S 339 O – Cl 203 Br – I 175

H – Si 323 O – I 234 O = O 495

C – C 347 O – Si 368 N = N 418

C – N 291 S – S 266 C = O 799

C – F 485 S – F 327 C = N 619

C – Cl 328 S – Br 218 C = C 606

C – Br 276 S – Cl 253 S = S 418

C – I 240 I – I 151 S = O 323

C – O 358 N ≡ N 944

C – S 259 C ≡ C 839

C – Si 301 C ≡ N 891

C ≡ O 1072

a. EnergiIkatanRata-rata

∆H = Σ energi pemutusan ikatan – Σ energi ikatan pembentukan

Energi rata-rata yang dibutuhkan untuk memutuskan 1 mol senyawa gas menjadi atom-atomnya untuk lebih dari tiga atom dalam molekulnya.

b. EnergiAtomisasi

∆H atomisasi = Σ energi ikatan

Energi yang dibutuhkan untuk memutus molekul kompleks dalam 1 mol senyawa menjadi atom-atom gasnya.

BAB 9 KESETIMBANGAN KIMIA

Page 18: kimia

[email protected]

n Untukpersamaan:AgNO3 (aq) + NaCl (aq)

AgCl (s) + NaNO3 (aq),

3

3

[ ]

[ ][ ]

NaNOKc

AgNO NaCl=

n Untukpersamaan;CH3COO– (aq) + H2O (l)

CH3COOH (aq) + OH– (aq),

3

3

[ ][ ]

[ ]

CH COOH OHKc

CH COO

−=

2. TetapanKesetimbanganTekananTetapan kesetimbangan berdasar tekanan parsial, hanya berlaku untuk gas. Untuk persamaan:

2 SO2(g) + O2 (g)

2 SO3 (g), ( )

( ) ( )3

2 2

2

2 SO

SO O

PKp

P P=

3. HubunganKcdenganKp

Kp = Kc (RT)∆n

∆n = jumlah koefisien kanan – jumlah koefisien kiri

4. TetapanKesetimbangandenganReaksiyangBerkaitanMisalkan suatu persamaan:aA + bB

cAB ; Kc = K1,

maka

cAB

aA + bB; Kc = 11K

½aA + ½bB

½cAB; Kc = K1½

2aA + 2bB

2cAB; Kc = K12

2cAB

2aA + 2bB; Kc= 21

1K

C. DERAJAT DISOSIASIDerajat disosiasi adalah perbandingan jumlah mol zat yang terurai dengan jumlah mol zat mula-mula.

jumlah mol zat teruraijumlah mol zat mula-mula

α =

D. PERGESERAN KESETIMBANGANMenurut Le Chatelier

Apabila dalam suatu sistem setimbang diberi suatu aksi dari luar maka sistem tersebut akan berubah

sedemikian rupa supaya aksi dari luar tersebut berpengaruh sangat kecil terhadap sistem.

Perubahansistemakibataksidariluar=Pergeserankesetimbangan

Pergeseran kesetimbangan terjadi karena hal-hal sebagai berikut.

1. Perubahan KonsentrasiApabila salah satu konsentrasi zat diperbesar maka kesetimbangan mengalami pergeseran yang berlawanan arah dengan zat tersebut, bila konsentrasi diperkecil maka kesetimbangan akan bergeser ke arahnya.

2. PerubahanTekananApabila tekanan dalam sistem kesetimbangan tersebut diperbesar maka kesetimbangan bergeser ke arah zat-zat yang mempunyai koefisien kecil. Apabila tekanan dalam sistem kesetimbangan tersebut diperkecil maka kesetimbangan bergeser ke arah zat-zat yang mempunyai koefisien besar.

3. Perubahan VolumeApabila volume dalam sistem kesetimbangan tersebut diperbesar maka kesetimbangan bergeser ke arah zat-zat yang mempunyai koefisien besar. Apabila volume dalam sistem kesetimbangan tersebut diperkecil maka kesetimbangan bergeser ke arah zat-zat yang mempunyai koefisien kecil.Catatan: Untuk perubahan tekanan dan volume, jika koefisien zat-zat di kiri (pereaksi) dan kanan (hasil reaksi) sama maka tidak terjadi pergeseran kesetimbangan

4. Perubahan SuhuApabila suhu reaksi dinaikkan atau diperbesar maka kesetimbangan akan bergeser ke zat-zat yang membutuhkan panas (ENDOTERM). Sebaliknya jika suhu reaksi diturunkan kesetimbangan akan bergeser ke zat-zat yang melepaskan panas (EKSOTERM).

Page 19: kimia

[email protected]

A. PERKEMBANGAN KONSEP REAKSI REDOKS

1. BerdasarkanOksigenn Reaksi oksidasi adalah peristiwa pengikatan

oksigen oleh suatu unsur atau senyawa, atau bisa dikatakan penambahan kadar oksigen.

Oksidasi=mengikatoksigenContoh: 2 Ba + O2 à 2 BaO

n Reaksi reduksi adalah peristiwa pelepasan oksigen oleh suatu senyawa, atau bisa dikatakan pengurangan kadar oksigen.

Reduksi=melepasoksigenContoh: 2 CuO à 2 Cu + O2

2. BerdasarkanElektron n Reaksi oksidasi adalah peristiwa pelepasan

elektron oleh suatu unsur atau senyawa.Oksidasi=melepaselektron

Contoh: K à K+ + en Reaksi reduksi adalah peristiwa pengikatan

elektron oleh suatu unsur atau senyawa.Reduksi=mengikatelektron

Contoh: Br2 + 2e à 2 Br–

3. BerdasarkanBilanganOksidasin Reaksi oksidasi adalah meningkatnya bilangan

oksidasi.Oksidasi=peningkatanbilanganoksidasi

n Reaksi reduksi adalah menurunnya bilangan oksidasi.Reduksi=penurunanbilanganoksidasi

B. MENYETARAKAN REAKSI REDOKS

1. MetodeSetengahReaksi(IonElektron)

ContohuntuksuasanaasamSetarakan reaksi: NO3

– + S2– à NO + SJawab:1. Tuliskan masing-masing setengah reaksinya

Reduksi : NO3– à NO

Oksidasi : S2– à SCatatan: Nitrogen mengalami reduksi à dari +5 menjadi +4.Sulfur mengalami oksidasi à dari –2 menjadi 0.

2. Setarakan atom unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi

Catatan: Tidak ada perbedaan jumlah atom dari unsur yang mengalami perubahan biloks.

3. Setarakan oksigen dan kemudian hidrogen dengan ketentuan:Larutan asam Tambahkan 1 molekul H2O untuk setiap

kekurangan 1 atom oksigen pada ruas yang kekurangan oksigen tersebut

Setarakan H dengan menambah ion H+ pada ruas yang lain

Reduksi : NO3– + 4 H+ à NO + 2 H2O

Oksidasi : S2– à S4. Setarakan muatan dengan menambahkan elektron

dengan jum-lah yang sesuai, bila reaksi oksidasi tambahkan elektron di ruas kanan, bila reaksi reduksi tambahkan elektron di ruas kiri.

Reduksi : NO3– + 4 H+ + 3e à NO + 2 H2O

Oksidasi : S2– à S + 2e5. Setarakan jumlah elektron kemudian selesaikan

persamaanReduksi :NO3

– + 4 H+ + 3e à NO + 2 H2O (kali2)Oksidasi :S2– à S + 2 e (kali3)2 NO3

– + 8 H+ + 3 S2– + 6e à 2 NO + 4 H2O + 3 S + 6e

Hasil akhir: 2 NO3– + 8 H+ + 3 S2– à2 NO + 4 H2O

+ 3 S

2. MetodeBilanganOksidasi(ReaksiIon)

ContohuntuksuasanabasaSetarakan reaksi: MnO4

– + C2O42– à MnO2 + CO2

Jawab: 1. Menentukan unsur yang mengalami perubahan

bilangan oksidasi.

+3+7 +4 +4 MnO4

– + C2O42– à MnO2 + CO2

Mn mengalami penurunan biloks dari +7 menjadi +4 (reduksi). C mengalami peningkatan biloks dari +3 menjadi +4 (oksidasi).

2. Menyetarakan unsur tersebut dengan koefisien yang sesuai.Mn sudah setara C diberi koefisien 2, sehingga:

MnO4– + C2O4

2– à MnO2 + 2 CO2

BAB 10 REDUKSI-OKSIDASI

Page 20: kimia

[email protected]

3. Menentukan peningkatan bilangan oksidasi reduktor dan penurunan bilangan oksidasi oksidator.

Jumlah perubahan biloks = jumlah atom × perubahannya

+6 menjadi +8

+4 +4

23

+7 +3MnO4

– + C2O42– à MnO2 + 2 CO2

4. Menentukan koefisien yang sesuai untuk menyamakan jumlah perubahan bilangan oksidasi.

+4 +4

kalikan 2 kalikan 323

+7 +3MnO4

– + C2O42– à MnO2 + 2 CO2

Persamaan menjadi:

2 MnO4– + 3 C2O4

2– à 2 MnO2 + 6 CO2

5. Menyetarakan muatan dengan menambahkan OH– (suasana basa).

Muatan di ruas kiri = –8; muatan di ruas kanan = 0. Tambahkan 8 OH– di ruas yang muatannya besar yaitu kanan sehingga persamaan menjadi:

2 MnO4– + 3 C2O4

2– à 2 MnO2 + 6 CO2 + 8 OH–

6. Menyetarakan atom H dengan menambahkan H2O.Tambahkan H2O di ruas yang kekurangan H+, sehingga persamaan menjadi setara:

2 MnO4– + 3 C2O4

2– + 4 H2O à 2 MnO2 + 6 CO2 + 8 OH–

A. SELELEKTROKIMIA

1. SelGalvani(SelVolta)Mengubah: energi kimia à energi listrik. Reaksi redoks: Reduksiterjadi di katoda (elektroda positif).Oksidasi terjadi di anoda (elektroda negatif). Notasi penulisan sel volta:

Katoda Anoda

LLB+MA+M

M = logam yang mengalami oksidasi MA+ = logam hasil oksidasi dengan kenaikan biloks = AL = logam hasil reduksiLB+ = logam yang mengalami reduksi dengan penurunan biloks = B

n PotensialElektroda(E)Potensial listrik yang muncul dari suatu elektroda dan terjadi apabila elektroda ini dalam keadaan setimbang dengan larutan ion-ionnya atau me-nunjukkan beda potensial antara elektroda logam dengan elektroda hidrogen yang mempunyai potensial elektroda = 0 volt.Bila diukur pada 25oC, 1 atm:

Potensial elektroda = Potensial elektroda standar (Eo)

Adapun urutan potensial elektroda standar reduksi beberapa logam (kecil ke besar) adalah:

deret Volta

Li-K-Ba-Ca-Na-Mg-Al-Mn-Zn-Cr-Fe-Cd-Ni-Co-Sn-Pb-(H)-Cu-Hg-Ag-Pt-Au

Keterangan:- Li sampai Pb mudah mengalami oksidasi, umumnya

bersifat reduktor.- Cu sampai Au mudah mengalami reduksi, umumnya

bersifat oksidator.- Logam yang berada di sebelah kiri logam lain,

dalam reaksinya akan lebih mudah mengalami oksidasi.

Tipsmenghafalderetvolta:Lihat Kalau Bapak Capek Naik Motorgede

Ali Minta iZin Cari Fera, Cindi, NiaCoklat Simpanan Prabowo Habis

Cukup Hidangkan Agar-agar, Pasta, Anggur

n PotensialSel=Eoseldirumuskansebagai:

Eosel = Eo

reduksi – Eooksidasi

Reaksi dikatakan spontan bila nilai Eosel = POSITIF

n Contoh sel Volta (Galvani) dalam kehidupan sehari-hari:– Sel primer (sel yang tidak dapat diisi kembali):

baterai kering, baterai alkalin.– Sel sekunder (sel yang dapat diisi kembali): aki,

baterai Ni-Cd.

BAB 11 SELELEKTROKIMIADANELEKTROLISIS

Page 21: kimia

[email protected]

KimiaLingkungan adalah bagian dari ilmu kimia yang mempelajari atau mengkaji reaksi-reaksi kimia di alam serta hubungannya dengan makhluk hidup.

A. PENCEMARAN

1. PencemaranUdaraDapat terjadi jika udara di lingkungan sekitar kita mengandung zat-zat kimia yang mempunyai nilai di atas ambang batas yang diperkenankan.Pencemaran udara dapat disebabkan oleh:a. OksidaKarbon

1) KarbonMonoksida(CO)Menyebabkan sesak nafas, nyeri di dada; menyebabkan oksigen berkurang karena hemoglobin lebih mudah mengikat CO

daripada O2; menyebabkan keracunan sampai kematian.

2) KarbonDioksida(CO2)Menyebabkan pemanasan global yang ber-akibat mencairkan es di kutub sehingga me-nyebabkan kenaikan permukaan laut.

b. OksidaBelerangOksida belerang adalah SO2 dan SO3.Menyebabkan hujan asam yang merusak tum-buhan dan menimbulkan korosi; menyebabkan sakit bila terhisap melalui pernafasan dan dapat merusak jaringan tubuh.

c. OksidaNitrogen

1) NitrogenMonoksida(NO)Sebagai katalisator dalam penguraian ozon.

BAB 12 KIMIALINGKUNGAN

2. SelElektrolisisMengubah: energi listrik à energi kimia.Reaksi redoks: Reduksiterjadi di katoda (elektroda negatif).Oksidasi terjadi di anoda (elektroda positif).

a. ElektrolisisLarutanBila larutan dialiri arus listrik maka berlaku ketentuan berikut ini.

n Reaksidikatoda(elektroda–)Bila kation logam-logam golongan I A, golongan II A, Al, dan Mn, maka yang tereduksi adalah air (H2O):

2 H2O (l) + 2e à H2(g) + 2 OH– (aq)

Bila kation H+ maka akan tereduksi:

2 H+ (aq) + 2e à H2(g)

Bila kation logam lain selain tersebut di atas, maka logam tersebut akan tereduksi:

Lm+ (aq) + me à L(s)

n Reaksidianoda(elektroda+)– AnodaInert(tidakreaktifsepertiPt,

Au, C) Bila anion sisa asam atau garam oksi

seperti SO42–, NO3

–, dll, maka yang teroksidasi adalah air (H2O):

2 H2O (l) à O2(g) + 4 H+ (aq) + 4e

Bila anion OH– maka akan teroksidasi:

4 OH– (aq) à O2 (g) + 2 H2O (l) +4e

Bila Anion golongan VII A (Halida) maka akan teroksidasi:

2 F– ( aq ) à F2 ( g ) + 2e2 Cl– ( aq ) à Cl2 ( g ) + 2e2 Br– ( aq ) à Br2 ( g ) + 2e

2 I– ( aq ) à I2 ( g ) + 2e– AnodaTakInert Anoda tersebut akan teroksidasi:

L(s) à Lm+ (aq) + me

b. ElektrolisisLeburan(Lelehan)Apabila suatu lelehan dialiri listrik maka di katoda terjadi reduksi kation dan di anoda terjadi oksidasi anion.

B. HUKUM FARADAYHukumFaraday1

Massa zat yang dibebaskan pada reaksi elektrolisis sebanding dengan jumlah arus listrik dikalikan dengan

waktu elektrolisis.

. . massa

96500i t me=

i = kuat arust = waktume = massa ekuivalen

HukumFaraday2Massa zat yang dibebaskan pada reaksi elektrolisis

sebanding dengan massa ekivalen zat tersebut.

1 1

2 2m mem me

=

Page 22: kimia

[email protected]

2) NitrogenDioksida(NO2)Merusak paru-paru dan menyebabkan gangguan pernafasan yang bersifat kronis; sebagai katalisator dalam penguraian ozon; campurannya dengan NO menyebabkan asap kabut.

3) DinitrogenMonoksida(N2O)Menyebabkan kenaikan suhu bumi.

d. TimbalBersifat racun dan menyebabkan kerusakan otak dan kelumpuhan.

2. PencemaranAirPenyebab terjadinya pencemaran air:a. Raksa

Raksa adalah unsur logam yang pada suhu ruang berwujud cair dan sifatnya sangat reaktif. Logam ini dapat menjadi zat pencemar apabila berada dalam air, hal ini disebabkan karena wujudnya cair sehingga dapat bercampur dengan air dan susah untuk dipisahkan walaupun mempunyai massa jenis berbeda dengan air.

b. Air SadahAir sadah adalah air yang mengandung ion kalsium (Ca2+) dan atau ion magnesium (Mg2+).

1) Air sadah sementaraAir sadah sementara adalah air yang mengandung garam hidrokarbonat seperti: Ca(HCO3)2 dan atau Mg(HCO3)2.Air sadah sementara dapat dihilangkan kesadahannya dengan cara memanaskan air tersebut sehingga garam karbonatnya mengendap, mereaksikan larutan yang mengandung Ca(HCO3)2 atau Mg(HCO3)2 dengan kapur (Ca(OH)2).

2) Air sadah tetapAir sadah sementara adalah air yang me-ngandung garam sulfat (CaSO4 atau MgSO4) dan atau mengandung garam klorida (CaCl2 atau MgCl2). Air sadah tetap dapat dihilangkan kesadah-annya dengan cara: Mereaksikan dengan soda Na2CO3

dan kapur Ca(OH)2, supaya terbentuk endapan garam karbonat dan atau hidroksida.

Proses Zeolit Dengan natrium zeolit (suatu silikat) maka

kedudukan natrium akan digantikan ion kalsium dan ion magnesium menjadi magnesium atau kalsium zeolit.

Kerugianyangditimbulkanolehairsadah:– Dalam rumah tangga kerugiannya berupa

pemborosan sabun karena sabun tidak akan berbusa jika ion Ca2+ dan ion Mg2+ tidak diendapkan terlebih dulu.

– Timbul kerak pada alat memasak atau ketel sehingga terjadi pendidihan dengan waktu yang lebih lama mengakibatkan pemborosan bahan bakar.

– Menyebabkan penyumbatan pada pipa air dan juga pipa pada radiator.

– Jika dikonsumsi maka akan menyebabkan penumpukan logam-logam tersebut dalam tubuh kita sehingga kesehatan kita terancam.

3. PencemaranTanahPenyebab terjadinya pencemaran tanaha. LimbahPlastik

Umumnya plastik tidak dapat dibiodegradasi (di-urai oleh mikroorganisme dalam tanah) sehingga akan menjadi pencemar dalam tanah.

b. Limbah PertanianLimbah ini ada apabila zat-zat kimia dalam pupuk buatan terlalu banyak terdapat dalam tanah, sehingga tanah tidak menjadi subur tetapi justru rusak.

c. Limbah LogamSeperti halnya palstik logam pun tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme sehingga dalam jumlah yang berlebihan akan menyebabkan ter-jadinya pencemaran tanah.

B. ZAT ADITIF

1. PewarnaNama Warna Jenis Pewarnauntuk

Klorofil Hijau alami selai, agar-agar

Karamel Coklat-Hitam alami produk kalengan

Anato Jingga alami minyak,keju

Beta-Karoten Kuning alami keju

Eritrosin Merah buatan saus, produk kalengan

2. PemanisNama Jenis Pemanisuntuk

Gula tebu (sukrosa) alami minuman dan makanan sehari-hari

Gula buah (fruktosa) alami minuman dan makanan sehari-hari

Pemanis susu (laktosa) alami Susu alami

Page 23: kimia

[email protected]

Sakarin buatan Permen

Siklamat buatan Minuman ringan

Sorbitol buatan Selai, agar-agar

Silitol buatan Permen karet

Maltitol buatan Permen karet

3. PengawetNama Jenis Pengawetuntuk

Garam alami daging, ikan

Gula alami buah-buahan

Cuka alami acar

Asam propanoat buatan roti, keju

Asam benzoat buatan saos, kecap minuman ringan (botolan)

Natrium nitrat buatan daging olahan, keju olahan

Natrium nitrit buatan daging kalengan , ikan kalengan

4. AntioksidanNama Kegunaan

Asam askorbat daging kalengan, ikan kalengan, buah kalengan

BHA (butilhidroksianol) lemak dan minyak

BHT (butilhidroktoluen) margarin dan mentega

5. Penguat/PenyedapMononatrium glutamat (Monosodium glutamate = MSG). Contoh: vetsin.

6. PembuatRasadanAromaIUPAC Trivial Aroma dan rasa

Etil etanoat Etil asetat apel

Etil butanoat Etil butirat nanas

Oktil etanoat Oktil asetat jeruk

Butil metanoat Butil format raspberri

Etil metanoat Etil format rum

Amil butanoat Amil butirat pisang

Berikut adalah pengelompokan unsur-unsur berdasarkan golongannya.

A. GOLONGANIADANIIAGolonganIA(Alkali)

3Li

11Na

19K

37Rb

55Cs

87Fr

GolonganIIA(Alkalitanah)

4 Be

12Mg

20Ca

38Sr

56Ba

88Ra

Sifat-sifat logam alkali dan alkali tanah:n Logam alkali dan memiliki elektron valensi 1, yaitu

nS1. Logam alkali tanah memiliki elektron valensi 2, yaitu nS2.

n Merupakan logam yang reaktif. n Ditemukan di alam dalam bentuk senyawa.n Bersifat reduktor kuat.n Energi ionisasi rendah. Sehingga mudah mele-

paskan elektron.– Logam alkali:

X à X+ + e– Logam alkali tanah:

X à X2+ + 2e

n Mudah bereaksi dengan air kecuali Be. Sedangkan Mg bereaksi dengan air panas. Reaksi dengan air menghasilkan gas hidrogen dan membentuk basa.

2Na(s) + 2 H2O(l) à 2 NaOH(aq) + H2(g)n Logam alkali sifat kelogamannya lebih kuat

dibanding sifat logam alkali tanah. Dalam satu golongan, baik alkali maupun alkali tanah makin ke bawah makin kuat sifat logamnya.

n Warna tes nyala unsur alkali dan alkali tanah:

Unsur Warna

Natrium Kuning

Kalium Ungu

Kalsium Merah

Stronsium Merah tua

Barium Hijau pucat

B. UNSURGOLONGANVIIA(HALOGEN)

9F

17Cl

35Br

53I

85At

BAB 13 KIMIA UNSUR

Page 24: kimia

[email protected]

n Unsur halogen memiliki elektron valensi 7, yaitu ns2 np5.

n Merupakan unsur non logam yang sangat reaktif karena mudah menangkap elektron:

X2 + 2e– à 2X–

n Ditemukan di alam dalam bentuk senyawa.n Pada suhu kamar F2 dan Cl2 berwujud gas, Br2

berwujud cair, dan I2 berwujud padat.n At merupakan unsur radiokatif yang memiliki

umur pendek sehingga jarang ditemukan.n Merupakan oksidator kuat, makin ke bawah

oksidator makin lemah. n Kekelektronegatifan makin ke bawah makin

lemah.n Jari-jari atom makin ke bawah makin besar.

C. UNSURGASMULIAVIIIA(GASMULIA)

2He

10Ne

18Ar

36Kr

54Xe

86Rnn Unsur-unsur gas mulia mengandung 8 elektron

pada kulit terluarnya kecuali He mengandung 2 elektron.

n Energi ionisasinya sangat tinggi, akibatnya unsur-unsur gas mulia sukar bereaksi dengan unsur-unsur lainnya.

n Pada tabel dapat dilihat bahwa titik leleh dan titik didihnya sangat rendah, namun baik titik leleh maupun titik didih makin ke bawah makin tinggi, sesuai dengan makin besarnya massa atom gas mulia.

n Molekul gas mulia monoatomik.

D. UNSURPERIODEIII(TRANSISI)Unsur Sc Ti V Cr Mn

KonfigurasiElekt.val

3d1 4s2

3d2 4s2

3d3 4s2

3d5

4s1

3d5 4s2

Unsur Fe Co Ni Cu

KonfigurasiElekt.val

3d6

4s2

3d7

4s2

3d8 4s2

3d10

4s2

n Bersifat logam, maka sering disebut logam transisi.n Bersifat logam, maka mempunyai bilangan oksidasi

positif dan pada umumnya lebih dari satu.n Banyak di antaranya dapat membentuk senyawa

kompleks.n Pada umumnya senyawanya berwarna.n Beberapa di antaranya dapat digunakan sebagai

katalisator.

E. UNSUR–UNSURDIALAM

Logam Mineral Rumus

Besi Hematit Fe2O3

Magnetit Fe3O4

Siderit FeCO3

Pirit FeS2

Limonit Fe2O3.H2O

Nikel Pentlandit (FeNi)S

garnerit H2(NiMg)SiO4.2H2O

Alumunium Bauksit Al2O3×2H2O

Timah Kasiterit SnO2

Tembaga Kalkopirit CuFeS2

Natrium Sendawa chili NaNO3

Dalam air laut NaCl

Magnesium Magnesit MgCO3

Garam Inggris MgSO4.7H2O

Karnalit KCl.MgCl2.6H2O

Dolomit MgCO3.CaCO3

Dalam air laut MgCl2

n Proses Pengolahan Logam

Nama Proses Logam

Down Magnesium

Tanur tinggi Besi

Hall-Heroult Aluminium

n Proses Industri

Nama Proses Pembuatan

Haber-Bosch Amonia (NH3)

Kontak (Katalis V2O5) Asam sulfat (H2SO4)

Bilik timbal (Katalis uap NO dan NO2)

Asam sulfat (H2SO4)

Page 25: kimia

[email protected]

A.KLASIFIKASISENYAWAORGANIKBerdasarkan susunan atom-atom dalam molekulnya, senyawa organik dibagi menjadi 2 golongan, yaitu sebagai berikut.

1. SENYAWAALIFATIKSenyawa afiatik adalah senyawa organik yang mempunyai rantai atom karbon (C) terbuka. Contoh: Alkana, Alkena, Alkuna, turunan Alkana

a. SenyawaAlifatikJenuhSenyawa alifatik jenuh adalah senyawa organik rantai terbuka yang tidak mempunyai ikatan rangkap atau tidak dapat mengikat atom H lagi. 1) ALKANA Alkana adalah senyawa organik yang bersifat jenuh atau hanya mempunyai ikatan tunggal dengan rumus umum:

CnH2n + 2n = jumlah atom karbon (C)2n + 2 = jumlah atom hidrogen (H)

Sifat-sifatAlkana:– Senyawa nonpolar tidak larut dalam air.– Mempunyai massa jenis kurang dari satu.– Pada suhu dan tekanan normal empat suku

pertama alkana berwujud gas, suku-5 sampai 17 cair, dan suku 18 ke atas padat.

– Alkana mengalami oksidasi.– Alkana dengan unsur halogen maka atom H

akan tersubstitusi dengan halogen tersebut serta terbentuk hidrogen halogenida.

– Makin banyak atom C, titik didihnya semakin tinggi.

– Bila jumlah C sama, maka yang bercabang sedikit, mempunyai titik didih tinggi.

Beberapasenyawaalkana:Atom C RumusMolekul Nama

1 CH4 Metana2 C2H6 Etana3 C3H8 Propana4 C4H10 Butana5 C5H12 Pentana6 C6H14 Heksana7 C7H16 Heptana8 C8H18 Oktana9 C9H20 Nonana

10 C10H22 Dekana

Kedudukanatomkarbondalamsenyawakarbon

CCH3

CH3

CH3 CH3

CH2 CH2 CH3CH

C primer = atom C yang mengikat satu atom C lainà(CH3)C sekunder = atom C yang mengikat dua atom C lainà(CH2)C tersier = atom C yang mengikat tiga atom C lainà (CH)C kuartener = atom C yang mengikat empat atom Cà(C)

TataNamaAlkana1. Untuk rantai C terpanjang dan tidak bercabang

nama alkana sesuai jumlah C tersebut dan diberi awalan n (normal).

CH2CH3 CH2 CH2 CH3CH2 = n-heksana

2. Untuk rantai C terpanjang dan bercabang beri nama alkana sesuai jumlah C tersebut, tentukan atom C yang tidak terletak pada rantai terpanjang sebagai alkil.

CH3

CH2CH3 CH2 CH CH3CH2

cabang: jumlah C = 1 (Metil)

rantai utama: jumlah c = 6 (heksana)

3. Beri nomor rantai terpanjang dan usahakan atom C yang mengikat alkil di nomor terkecil.

CH3

CH2CH3 CH CH2 CH3CH2

21 3 4 65

3-metilheksana

4. Apabila dari kiri dan dari kanan atom C-nya mengikat alkil di nomor yang sama utamakan atom C yang mengikat lebih dari satu alkil terlebih dahulu.

5. Alkil tidak sejenis ditulis namanya sesuai urutan abjad, sedang yang sejenis dikumpulkan dan beri awalan sesuai jumlah alkil tersebut; di- untuk 2, tri- untuk 3 dan tetra- untuk 4.

CH3CH2

CH2

CH3

CH3

CHCH3 CH2 CH2 CCH2

21 3 4 6 75

4-etil-2,2,6-trimetilheksana

metiletil metil

metil

heptana

CH3

BAB 14 KIMIA ORGANIK

Page 26: kimia

[email protected]

2) GUGUS ALKIL Gugus alkil adalah gugus yang terbentuk karena salah satu atom hidrogen dalam alkana digantikan oleh unsur atau senyawa lain, rumus umumnya:

CnH2n + 1

Beberapasenyawaalkil:Atom C RumusMolekul Nama

1 CH3 – metil2 C2H5 – etil3 C3H7 – propil4 C4H9 – butil5 C5H11 – amil

b. SenyawaAlifatikTidakJenuhSenyawa alifatik tidak jenuh adalah senyawa organik rantai terbuka yang mempunyai ikatan rangkap sehingga pada reaksi adisi ikatan itu dapat berubah menjadi ikatan tunggal dan mengikat atom H. Contoh: Alkena, Alkuna, Alkadiena.

1) ALKENA Alkena adalah senyawa organik yang bersifat tak jenuh mempunyai ikatan rangkap dua, dan mempunyai rumus umum:

CnH2n

Sifat-sifatAlkena:– Alkena mempunyai sifat yang hampir sama

dengan alkana.– Alkena dapat mengalami polimerisasi.– Karena mempunyai ikatan rangkap, alkena

dapat mengalami adisi bukan substitusi seperti alkana.

– Dibandingkan dengan alkana, alkena lebih mudah larut dalam air.

– Mudah terbakar.

Beberapasenyawaalkena:Atom C RumusMolekul Nama

1 - -2 C2H4 Etena3 C3H6 Propena4 C4H8 Butena5 C5H10 Pentena6 C6H12 Heksena7 C7H14 Heptena8 C8H16 Oktena9 C9H18 Nonena

10 C10H20 Dekena

TataNamaAlkena1. Rantai terpanjang mengandung ikatan

rangkap dan ikatan rangkap di nomor terkecil dan diberi nomor.

CH

CH2

CH3

CH3

CH

CH

CH2

CH

CH3

CH3

2-pentenaatau

2. Untuk menentukan cabang-cabang aturannya seperti pada alkana.

CH2CH3 CH CH CH3

CH3

2-metil-2-pentena

45 3 2 1

2) ALKUNA Alkuna adalah senyawa organik yang bersifat tak jenuh mempunyai ikatan rangkap tiga, dan mempunyai rumus umum:

CnH2n – 2

Sifat-sifatAlkuna:– Dibanding alkana, alkuna lebih kurang reaktif.– Sama seperti alkena, alkuna mengalami reaksi

adisi.

Beberapasenyawaalkuna: Atom C RumusMolekul Nama

1 - -2 C2H2 Etuna3 C3H4 Propuna4 C4H6 Butuna5 C5H8 Pentuna6 C6H10 Heksuna7 C7H12 Heptuna8 C8H14 Oktuna9 C9H16 Nonuna

10 C10H18 Dekuna

TataNamaAlkuna1. Rantai terpanjang mengandung ikatan rang-

kap dan ikatan rangkap di nomor terkecil dan diberi nomor, sama seperti pada alkena.

1-heksuna

CH2CCH CH2 CH3CH2

2. Untuk menentukan cabang-cabang aturannya seperti pada alkana dan alkena, jelasnya per-hatikan contoh-contoh berikut.

CCH CH2 CH CH2

CH3CH3

4-metil-1-heksuna

21 3 4 5

6

Page 27: kimia

[email protected]

3) ALKADIENA Alkadiena adalah senyawa organik yang bersifat tak jenuh mempunyai 2 buah ikatan rangkap dua. Contohpenamaanalkadiena:

1, 2-pentadiena

CHCCH2 CH2 CH3

4) ALKADIUNA Alkadiuna adalah senyawa organik yang bersifat tak jenuh mempunyai 3 buah ikatan rangkap dua. Contohpenamaanalkadiena:

1, 4-pentadiuna

CH2CCH2 C CH

GUGUS FUNGSIGusus fungsi adalah gugus pengganti yang menentukan sifat senyawa karbon.

HomologRumus Gugus Fungsi

IUPAC Trivial

Alkanol Alkohol R — OH — OH

Alkil Alkanoat

Eter R — OR’ — O —

Alkanal Aldehid R — CHO — CHO

Alkanon Keton R — COR’ — CO —

Asam Alkanoat

Asam Karboksilat

R — COOH — COOH

Alkil Alkanoat

Ester R — COOR’ — COO —

Alkil Amina Amina R — NH2 — NH2

1. ALKANOL

Sifat-sifatAlkanol:1. Metanol, Etanol, dan Propanol dapat ter-

campur dengan air.2. Semakin tinggi massa molekul relatifnya maka

titik leleh dan titik didihnya semakin tinggi.3. Bersifat sebagai basa Lewis.4. Bereaksi dengan Natrium membentuk Natrium

alkanolat (Natrium alkoksida) à untuk mem-bedakan alkanol dengan alkoksi alkana.

5. Bereaksi dengan asam alkanoat membentuk alkil alkanoat.

6. Dapat dioksidasi dengan ketentuan sebagai berikut:- Alkanol Primer dioksidasi menjadi Alkanal

selanjutnya dioksidasi lagi menjadi Asam Alkanoat.

- Alkanol Sekunder dioksidasi menjadi Alkanon.

- Alkanol Tersier tidak dapat dioksidasi.

PembuatanAlkanol1. Alkil Halida + Basa à Alkanol + Senyawa

Halida Contoh: CH3CH2Cl + KOH à CH3CH2OH + KCl 2. Alkena + H2O à Alkanol Contoh: CH3CH2 ═ CH2 + H2O à CH3CH(OH)

CH3

3. Reduksi Aldehida Contoh: C2H5CHO + H2 à C2H5CH2OH4. Reduksi Keton Contoh: C2H5COC2H5 + H2 à C2H5CH(OH)C2H5

TataNamaAlkanol1. Rantai utama adalah rantai terpanjang yang

mengandung gugus OH.2. Gugus OH harus di nomor terkecil. Contoh:

CH2CH3 CH2 CH2 CH2

OH1-pentanol

Macam-macamAlkanol/Alkohol1. AlkoholPrimer

Gugus hidroksi diikat oleh atom C yang mengikat satu atom C lain, atau gugus hidroksi diikat oleh atom C primer. Contoh: 1-butanolCH3 CH2 CH2 CH2

OH

C mengikat 1 OH dan 1 C lain

2. AlkoholSekunderGugus hidroksi diikat oleh atom C yang mengikat dua atom C lain, atau gugus hidroksi diikat oleh atom C sekunder.Contoh: 2-butanolCH3 CH2 CH CH3

OHC mengikat 1 OH dan 2 C lain

3. AlkoholTersierGugus hidroksi diikat oleh atom C yang mengikat tiga atom C lain, atau gugus hidroksi diikat oleh atom C tersier.Contoh: 2-metil-2-propanol

CH3

CH3 C CH3

OHC mengikat 1 OH dan 3 C lain

2. ALKOKSI ALKANA

Sifat-sifatAlkoksiAlkana:1. Beraroma sedap dan sukar larut dalam air.2. Mudah menguap dan mudah terbakar uapnya.

Page 28: kimia

[email protected]

3. Titik didih lebih rendah dibanding alkohol dalam jumlah C sama.

4. Tidak bereaksi dengan Natrium untuk membedakan-nya dengan alkohol.

5. Dapat terurai menjadi hidrogen halida.6. Bereaksi dengan hidrogen halida membentuk

alkohol. Contoh: CH3OCH3 + HBr à CH3OH + CH3Br.

PembuatanAlkoksiAlkana:1. Sintesis Williamson Natrium alkanolat + Alkilhalida à Alkoksi

Alkana + Natriumhalida Contoh: CH3CH2ONa + CH3I → CH3CH2OCH3 +

NaI2. Alkanol + Asam Sulfat pekat (dalam Suhu

130oC) Contoh: C2H5OH + H2SO4 → C2H5SO3OH + H2O (tahap 1) C2H5SO3OH + C2H5OH → C2H5OC2H5 + H2SO4 (tahap 2)

TataNamaAlkoksiAlkana:1. Jika gugus alkil berbeda maka yang C-nya

kecil sebagai alkoksi.2. Gugus alkoksi di nomor terkecil.

Contoh:

5-metil-3-metoksiheksana

gugus metoksi di nomor 3 bukan di nomor 4

CH2CHCH3

CH3CH2

CH O CH3

CH3

3. ALKANAL

Sifat-sifatAlkanal1. Pada suhu ruang metanal berbau tidak sedap. 2. Semakin banyak atom C-nya semakin berbau

wangi.3. Reduktor untuk pereaksi Tollens dan Fehling

(membedakannya dengan Alkanon).4. Karena mempunyai ikatan rangkap maka

alkanal dapat diadisi.5. Dapat mengalami polimerisasi adisi dan

kondensasi.6. Bereaksi dengan halogen juga dengan PX5 (X =

halogen).7. Bila dioksidasi akan membentuk asam

alkanoat.

PembuatanAlkanal:1. Oksidasi alkanol Primer Contoh:

CH3CH2OH →oksidasi CH3CH(OH)2 →− O2H CH3CHO

2. Alkilester asam formiat dengan pereaksi GrignardContoh: CHOOCH3 + C2H5MgI → CHOC2H5 + CH3OMgI

TataNamaAkanal:Gugus CHO selalu dihitung sebagai nomor 1.Contoh:

CH3

CH3

CH CH2 C

O

H

3-metilbutanal

4. ALKANON

Sifat-sifatAlkanon:1. Berbau segar dan larut dalam air untuk suku-

suku rendah.2. Untuk suku-suku tengah tidak larut dalam air

walaupun merupakan zat cair.3. Suku-suku tinggi berbentuk padatan.4. Dapat diadisi.5. Hanya dapat berpolimerisasi kondensasi.6. Bereaksi dengan halogen juga dengan PX5 (X

= halogen).7. Tidak dapat dioksidasi.

PembuatanAlkanonDengan Oksidasi Alkanol SekunderContoh:

CH3CH2OHCH3 →oksidasi CH3C(OH)2CH3 →− O2H CH3COCH3

TataNamaAlkanon:1. Rantai terpanjang dengan gugus karbonil CO

adalah rantai utama.2. Gugus CO harus di nomor terkecil.Contoh:

CH3 CH2 CH2 C

O

CH3

2-pentanon

5. ASAM ALKANOAT

Sifat-sifatAsamAlkanoat:1. Suku rendah zat cair encer, suku tengah zat

cair kental, dan suku tinggi padat.2. Makin banyak atom C makin tinggi titik

lelehnya.3. Semua merupakan asam lemah.4. Bereaksi dengan alkanol membentuk alkil

alkanoat (esterifikasi).5. Reaksi substitusi OH dalam gugus COOH

dengan halogen.6. Asam formiat dapat melepuhkan kulit.

Page 29: kimia

[email protected]

7. Bereaksi dengan basa membentuk garam.

PembuatanAsamAlkanoat1. Hidrolisis alkil alkanoat Contoh: C2H5COOC2H5 + H2O à C2H5COOH +

C2H5OH

2. Oksidasi alkanol primer Contoh:

CH3CH2OH →oksidasi CH3CH(OH)2 →− O2H CH3CHO

TataNamaAsamAlkanoat:Gugus COOH selalu sebagai nomor satu, seperti halnya gugus alkanal.Contoh:

CH3

CH3

C3H7

C CH2 C

O

OH

asam3,3-dimetilheksanoat

6. ALKIL ALKANOAT

Sifat-sifatalkilalkanoat:1. Alkil alkanoat suku rendah terdapat dalam

buah-buahan dan umumnya berwujud cair.2. Alkil alkanoat suku tinggi terdapat dalam

minyak (cair) dan lemak (padat).3. Dapat dihidrolisis menjadi alkanol dan asam

alkanoat.4. Tidak bereaksi dengan natrium.6. Dengan basa dapat terbentuk sabun

dalam reaksi yang disebut SAFONIFIKASI (penyabunan).

PembuatanAlkilAlkanoat:Esterifikasi yaitu reaksi Asam Alkanoat dengan Alkanol.Contoh: C3H7COOH + C2H5OH à C3H7COOC2H5 + H2O

TataNamaAlkilAlkanoat:

R

O

C O R

alkanoat alkilGugus alkilnya selalu berikatan dengan OContoh:CH3 CH2 CH2 C

O

OC2H5

etilbutanoat

7. AMINA

Sifat-sifat Amina:1. Dua suku pertama berwujud gas pada suhu

ruang, suku-suku tengah berwujud cair pada suhu ruang, dan suku-suku tinggi berbentuk padatan.

2. Larut dalam air terutama yang berwujud gas dan cair.

3. Berbau menyengat seperti amoniak maka amina dapat dikatakan sebagai turunan amoniak bukan turunan alkana.

Pembuatan Amina:1. Alkil sianida dengan gas Hidrogen Contoh: CH3CN + 2 H2 → CH3CH2NH2

2. Metode HoffmanAlkil klorida + amoniak dalam air atau alkoholContoh: C2H5Cl + NH3 à C2H5NH2 + HCl àC2H5NH2.HCl

Tata Nama Amina:1. Amina Primer

CH3 CH2 CH CH2

NH2

CH3

3-amino-pentana/sekunderamilamina

2. Amina Sekunder

CH3CH3 CH2 NH CH2

dietilamina

3. Amina Tersier

CH3 CH2 N CH3

CH3

etil-dimetil-amina

ISOMERIsomer adalah senyawa-senyawa dengan rumus molekul sama tetapi strukturnya berbeda.

1. ISOMERKERANGKARumus molekul dan gugus fungsi sama, tetapi rantai induk berbeda strukturnya.Contoh:

n-heksanaCH2CH2CH3 CH2 CH3CH2

isoheksanaCH2CHCH3 CH2

CH3

CH3

Berisomer fungsi dengan:

2. ISOMERPOSISI

Rumus molekul dan gugus fungsi sama, tetapi

Page 30: kimia

[email protected]

posisi gugus fungsinya berbeda.Contoh:

1-pentanolCH2CH2CH3 CH2 OHCH2

2-pentanolCH2CH2CH3 CH

OH

CH3

Berisomer posisi dengan:

3. ISOMERFUNGSIONAL(ISOMERGUGUSFUNGSI)Rumus molekul sama tetapi gugus fungsionalnya berbeda.Senyawa-senyawa yang berisomer fungsional:– Alkanol (Alkohol) dengan Alkoksi Alkana

(Eter) Contoh:

propanolCH3 CH2 OHCH2

CH3metoksietanaOCH3 CH2 CH3

Berisomer fungsional dengan:

– Alkanal (Aldehid) dengan Alkanon (Keton) Contoh:

pentanalCH2CH2CH3 CH2 COH

3-pentanonCCH2CH3 CH2

OH

CH3

Berisomer fungsional dengan:

– Asam Alkanoat (Asam Karboksilat) dengan Alkil Alkanoat (Ester)

Contoh:asam pentanoatCH2CH2CH3 CH2 COOH

metilbutanoat

CH2CH2CH3 C

OH

OCH3

Berisomer fungsional dengan:

4. ISOMERGEOMETRISRumus molekul dan rumus struktur sama, tetapi berbeda susunan ruang atomnya dalam molekul yang dibentuknya.Contoh:

cis 2-butena trans 2-butena

Berisomer geometris dengan:

CC

CH3CH3

H H

CC

CH3H

H CH3

5. ISOMEROPTISIsomer yang terjadi terutama pada atom C asimetris (atom C terikat pada 4 gugus berbeda).

Contoh:

1-pentanol

CH2C*CH3 CH2

H

OH

CH3

C*= C asimetris mengikat CH3, H, OH, dan C3H7.

2. SENYAWASIKLIKSenyawa siklik adalah senyawa organik yang mempunyai rantai atom karbon (C) tertutup (melingkar). Contoh: Benzena, Naftalena, Antrasena, turunan Benzena.

1. BENZENABenzena adalah suatu senyawa organik aromatis, yang mempunyai 6 atom karbon dan 3 ikatan rangkap yang berselang-seling (berkonjugasi) dan siklik (seperti lingkaran).

HC

CH

HC

HC

CH

CH

Strukturnya Simbol

Sifat-sifatBenzena:1. Bersifat nonpolar.2. Larut dalam pelarut organik seperti eter.3. Sifat adisi tidak menonjol.4. Atom H dalam Benzena dapat digantikan oleh klor

atau Brom dengan katalisator tertentu.5. Jika direaksikan dengan campuran HNO3 dan H2SO4

maka 1 atom H akan disubstitusi oleh NO2.

ReaksiBenzena:a. Adisi

Cirinya adanya perubahan ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal. Adisi dilakukan oleh H2 atau Cl2

pada suhu dan tekanan tinggi.Contoh:HC

CH

HC

HC

CH

CH

H2

C

CH2

H2C

H2C

CH2

CH2

+ 3H2

SikloHeksana

b. Substitusi Cirinya tidak ada perubahan ikatan rangkap

menjadi ikatan tunggal atau sebaliknya. Sustitusi benzena dibedakan menjadi:

Page 31: kimia

[email protected]

– MonosubstitusiPenggantian satu atom hidrogen pada benzena dengan atom atau senyawa gugus yang lain. Rumus umum monosubstitusi: C6H5A

HC

CH

HC

HC

C A

A = pengganti atom hidrogen

CH

– DisubstitusiPenggantian dua atom hidrogen pada benzena dengan atom atau senyawa gugus yang lain. Ada tiga macam disubstitusi:

A

A

A

A

A

A

orto meta para

– TrisubstitusiPenggantian tiga atom hidrogen pada benzena dengan atom atau senyawa gugus yang lain. Ada tiga macam Trisubstitusi:

A

A

A

A

A

A A

A

A

vasinal asimetris simetris

2. NAFTALENANaftalena adalah suatu senyawa organik aromatis, yang mempunyai 10 atom karbon dan 5 ikatan rangkap yang berselang-seling (berkonjugasi) dan siklik (seperti lingkaran).Strukturnya:

HC

HC

CH

CH

HC

HC

C CH

C CH

Sifat-sifatNaftalena:1. Padatan kristal berwarna putih.2. Bau tajam menyengat (bau kapur barus).3. Mudah terbakar.4. Tidak larut dalam air.5. Larut dalam pelarut organik.

Sumber: Hasil ekstraksi ter batubara.Kegunaan:- Dalam industri pewarna.- Kamfer atau kapur barus adalah merupakan

naftalena yang berguna sebagai pewangi pakaian dan mengusir hewan perusak pakaian.

- Digunakan sebagai resin.

3. ANTRASENAHC

HC

HC

CH

CH

CH

HC

HC

C C CH

C C CH

Sifat-sifat Antrasena:1. Padatan kristal.2. Tidak mempunyai warna.Sumber: Hasil penyulingan ter batubara.Kegunaan: Dalam industri pewarna.

B. BIOKIMIABiokimia adalah cabang ilmu kimia untuk mempelajari peristiwa kimia (reaksi kimia) yang terjadi dalam tubuh makhluk (organisme) hidup. Senyawa kimia yang termasuk biokimia adalah senyawa-senyawa yang mengandung atau tersusun oleh unsur-unsur seperti: Karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O), Nitrogen (N), Belerang (S), Fosfor (P), dan beberapa unsur lain dalam jumlah yang kecil. Nutrisiyangdiperlukandalamtubuh:

Nutrisi Fungsi SumberKarbo-hidrat

Sumber energi. Nasi, kentang, gandum, umbi-umbian.

Lemak Sumber energi, cadangan makanan.

Mentega, margarine, minyak

Protein Pertumbuhan dan perbaikan jaringan, pengontrol reaksi kimia dalam tubuh.

Daging, ikan, telur, kacang-kacangan, tahu, tempe, susu.

Garam mineral

Beraneka peran khusus.

Daging, sayuran.

Vitamin Pembentukan organ, meningkatkan daya tahan tubuh, memaksimalkan fungsi panca indera.

Buah-buahan, sayuran.

Air Pelarut, penghantar, reaksi hidrolisis.

Air minum

1. KARBOHIDRATRumus umum: Cn(H2O)m

Dalam karbohidrat juga terdapat gugus fungsional

Page 32: kimia

[email protected]

antara lain: gugus hidroksil dan sebuah gugus aldehida atau keton.

Jenis-jenisKarbohidrata. Berdasarkanhidrolisisdibagimenjadi:1) Monosakarida: karbohidrat yang tidak dapat

terhidrolisis lagi menjadi satuan yang lebih kecil.Komposisi Terdapat dalam

Glukosa C6H12O6 Buah-buahanFruktosa C6H12O6 Buah-buahan, maduGalaktosa C6H12O6 Tidak ditemukan secara alami

JenismonosakaridaberdasarkanjumlahatomC:Jml C Nama Rumus Contoh2 Diosa C2(H2O)2 Monohidroksiasetaldehida

3 Triosa C3(H2O)3

DihiroksiketonGliseraldehida

4 Tetrosa C4(H2O)4

TrihidroksibutanalTrihidroksibutanon

5 Pentosa C5(H2O)5

Ribulosa, Deoksiribosa,Ribosa, Milosa

6 Heksosa C6(H2O)6

Glukosa, Manosa,Galaktosa, Fruktosa,

Jenismonosakaridaberdasarkangugusfungsinya: Aldosa: monosakarida yang mempunyai

gugus fungsi aldehid (alkanal). Ketosa: monosakarida yang mempunyai

gugus fungsi keton (alkanon).2) Disakarida: karbohidrat yang bila dihidrolisis akan

menjadi 2 monosakarida.Komposisi Terdapat dalam

Maltosa Glukosa + Glukosa Kecambah biji-bijianSukrosa Glukosa + Fruktosa Gula tebu, gula bitLaktosa Glukosa + Galaktosa Susu

Disakarida dibentuk oleh 2 mol monosakarida heksosa:Rumusnya: C6H12O6 + C6H12O6 à C12H22O11 + H2OContoh: Glukosa + Fruktosa → Sukrosa + airReaksipadaDisakarida:

Disakaridadalam

airReduksi:Fehling,Tollens, Benedict

Optik-aktif

Maltosa larut positif dekstroSukrosa larut negatif dekstroLaktosa koloid positif dekstro

a) MaltosaHidrolisis 1 mol maltosa akan membentuk 2 mol glukosa.

C12H22O11 + H2O à C6H12O6 + C6H12O6

Maltosa Glukosa GlukosaMaltosa mempunyai gugus aldehid bebas sehingga dapat bereaksi dengan reagen

Fehling, Tollens, dan Benedict dan disebut sebagai gula pereduksi.

b) SukrosaHidrolisis 1 mol sukrosa akan membentuk 1 mol glukosa dan 1 mol fruktosa.

C12H22O11 + H2O à C6H12O6 + C6H12O6

Sukrosa Glukosa Fruktosa

Reaksi hidrolisis berlangsung dalam suasana asam, dengan bantuan ini sering disebut sebagai proses inversi dan hasilnya adalah gula invert.

c) LaktosaHidrolisis 1 mol laktosa akan membentuk 1 mol glukosa dan 1 mol galaktosa.

C12H22O11 + H2O à C6H12O6 + C6H12O6

Laktosa Glukosa GalaktosaSeperti halnya maltosa, laktosa mempunyai gugus aldehid bebas sehingga dapat bereaksi dengan reagen Fehling, Tollens, dan Benedict dan disebut gula pereduksi.

3) Polisakarida: karbohidrat yang bila dihidrolisis akan menjadi beberapa monosakarida.

Komposisi Terdapat dalamGlikogen Polimer Glukosa Simpanan energi hewanPati Kanji Polimer Glukosa Simpanan energi tumbuhanSelulosa Polimer Glukosa Serat tumbuhan

Polisakarida terbentuk dari polimerisasi senyawa-senyawa monosakarida, dengan rumus umum: (C6H10O5)n

ReaksipadaPolisakarida:

Polisakaridadalam

airReduksi:Fehling,Tollens, Benedict

Tes Iodium

Amilum Koloid negatif biruGlikogen Koloid positif violetSelulosa Koloid negatif putih

b. Berdasarkan daya reduksi terhadap pereaksiFehling, Tollens, atau Benedict dibagi menjadi

1) Gulaterbuka Karbohidrat yang mereduksi reagen Fehling,

Tollens, atau Benedict.2) Gula tertutup Karbohidrat yang tidak mereduksi reagen Fehling,

Tollens, atau Benedict.

2. ASAM AMINOAsam amino adalah monomer dari protein, yaitu asam karboksilat yang mempunyai gugus amina (NH2) pada atom C ke-2, rumus umumnya:

Page 33: kimia

[email protected]

R

NH2

CH COOH

Contoh:

Asam 2 amino propionat (alanin): CH3

NH2

CH COOH

Sifat-sifat asam amino:– Bersifat amfoter, yaitu: Sebagai pembawa sifat asam gugus —COOH, sebagai pembawa sifat basa gugus —NH2.– Bersifat optis aktif kecuali glisin.– Dalam air membentuk zwitter ion (ion ber-

mutan positif-negatif), seperti glisin dalam air membentuk CH2NH3

+COO–.

Jenis asam amino:a. Asam amino essensial Tidak dapat disintesis tubuh. Contoh: isoleusin,

lisin, valin, treonin, triptofan, histidin. b. Asam amino nonessensial Dapat disintesis tubuh. Contoh: glisin, alanin,

serin, sistein, tirosin, sistin, arginin, asam glutamat, norleusin.

3. PROTEINSenyawa organik yang terdiri dari unsur-unsur C, H, O, N, S, P dan mempunyai massa molekul relatif besar (makromolekul).Sifat-Sifat protein:– Amfoter, mempunyai gugus —COOH (asam) dan

—NH2 (basa).– Dapat terhidrolisis.– Dapat digumpalkan, jika gumpalan tersebut tidak

kembali larut dinamakan denaturasi protein.

Penggolongan protein:– Berdasarikatanpeptida:

a. Protein Dipeptida à jumlah monomernya = 2 dan ikatan peptida = 1

b. Protein Tripeptida à jumlah monomernya = 3 dan ikatan peptida = 2

c. Protein Polipeptida à jumlah monomernya > 3 dan ikatan peptida > 2

– Berdasar hasil hidrolisis:a. Protein Sederhana à hasil hidrolisisnya

hanya membentuk asam α amino.b. Protein Majemuk à hasil hidrolisisnya mem-

bentuk asam α amino dan senyawa lain selain asam α amino.

– Berdasar fungsi:Protein Fungsi Contoh

StrukturProteksi, penyangga, pergerakan

Kulit, tulang, gigi, rambut,bulu, kuku, otot, kepompong

Enzim Katalisator biologisSemua jenis enzim dalam tubuh

HormonPengaturan fungsi tubuh

insulin

TransportPergerakan senyawa antar dan atau intra sel

hemoglobin

PertahananMempertahankan diri

antibodi

Racun Penyerangan Bisa ular dan bisa laba-laba

Kontraktil Sistem kontraksi otot aktin, miosin

ReaksiidentifikasiproteinNo Pereaksi Reaksi Warna

1 Biuret Protein + NaOH + CuSO4

merah atau ungu

2 Xantoprotein Protein + HNO3 kuning3 Millon Protein + Millon merah

Catatan: Millon = larutan merkuro dalam asam nitrat

4. LIPIDASifat-sifat lipida:– Tidak larut dalam air dan bersifat nonpolar.– Berfungsi sebagai transportasi vitamin A, D, K.– Berfungsi sebagai cadangan makanan.

Tigagolonganlipidayangterpenting:a. Lemak berasal dari asam lemak + gliserol

LemakJenuh(padat):- Terbentuk dari asam lemak jenuh dan

gliserol.- Berbentuk padat pada suhu kamar.- Banyak terdapat pada hewan.Contoh: gliseril-tristearat; gliseril-tripalmitat

Lemaktakjenuh(minyak):- Terbentuk dari asam lemak tak jenuh dan

gliserol.- Berbentuk cair pada suhu kamar.- Banyak terdapat pada tumbuhan.Contoh: gliseril-trioleat; gliseril-trilinoleat

b. Fosfolipid berasal dari asam lemak + asam fosfat + gliserol

c. Steroid merupakan Siklo hidrokarbon

Page 34: kimia

[email protected]

5. ASAMNUKLEAT DNA = Deoxyribo Nucleic Acid (Asam Deoksiribo

Nukleat) Basa yang terdapat dalam DNA: Adenin, Guanin,

Sitosin, Thimin. RNA = Ribo Nucleic Acid ( Asam Ribo Nukleat ) Basa yang terdapat dalam RNA: Adenin, Guanin,

Sitosin, Urasil.

C. POLIMERPolimer adalah bahan kimia yang berupa plastik, serat, karet, dan lainnya yang berguna dalam kehidupan kita sehari-hari maupun dalam kegiatan industri.

1. PembentukanPolimer/Polimerisasia. Secara Adisi Pembentukan polimer secara adisi dapat terjadi

dari monomer-monomer berikatan rangkap.b. Secara Kondensasi Pembentuan polimer secara kondensasi ditandai

dengan pelepasan molekul H2O atau molekul sederhana lain.

2. Macam-macamPolimera. Polimer Alami

Monomer Polimer Polimerisasi Terdapat dalamC6H12O6 amilum kondensasi ulat sutera, wol biri-biriC6H12O6 selulosa kondensasi gandum, kentangasam amino protein kondensasi serat kayunukleotida DNA kondensasi gen, kromosomisoprena karet alami adisi karet gelang, ban

b. PolimerBuatan/SintetikMonomer Polimer Polimerisasi Terdapat dalam

1,6-diaminheksana dan asam adipat

nilon kondensasibenang, kaus, bahan pakaian

1,2-etanadiol dan benzena 1,2 dikarboksilat

poliester kondensasibenang, kaus, bahan pakaian,dll

stirena polistiren adisiberbagai jenis mainan

vinil klorida PVC adisi pipa, isolasi

etilen / etena polietilen adisiember, gayung, botol minum

tetrafluoroetilen teflon adisipanci atau penggorengan anti lengket

c. BeberapaJenisPolimerPentingLain

Monomer Polimer PolimerisasiTerdapat

dalam

metil metakrilat

polimetilmetakrilat adisi

kaca pesawat, lampu mobil/motor

akrilonitril poliakrilonitril adisi karpet

fenol dan metanal

bakelit kondensasialat listrik, kursi

etilen glikol dan asam terftalat

dakron kondensasipita rekaman

urea dan alkanal

urea formaldehid kondensasi lem kayu

melamin dan alkanal

melamin kondensasiperangkat makan dan minum