kiat dan teknik keperawatan dalam mencapai bb kering dan

48
Kiat dan Teknik Keperawatan dalam mencapai BB kering dan Pengaturan Asupan Cairan pada pasien HD Reguler Abay Taryana, Skep., Ners

Upload: others

Post on 05-Nov-2021

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kiat dan Teknik Keperawatan dalam mencapai BB kering dan

Kiat dan Teknik Keperawatan dalam mencapai BB kering dan Pengaturan Asupan Cairan pada

pasien HD Reguler

Abay Taryana, Skep., Ners

Page 2: Kiat dan Teknik Keperawatan dalam mencapai BB kering dan
Page 3: Kiat dan Teknik Keperawatan dalam mencapai BB kering dan

Komposisi cairan tubuh

Page 4: Kiat dan Teknik Keperawatan dalam mencapai BB kering dan
Page 5: Kiat dan Teknik Keperawatan dalam mencapai BB kering dan

Regulasi cairan tubuh

1. Regulasi asupan dan keluaran (Intake & Output cairan)

Intake

- minum & makan, sumber intake utama/terbanyak.

- air metabolisme/oksidasi ± 300 ml

Output

- Urine, output utama/terbanyak (di pengaruhi : fungsi ginjal, intake cairan, ADH, insuline, suhu, garam, konsumsi alkohol dan kafein)

- IWL (paru-paru dan kulit) = 15 cc/kgBB/24 jam

- Feses = ± 300 ml

Page 6: Kiat dan Teknik Keperawatan dalam mencapai BB kering dan

Regulasi cairan tubuh

2. Internal fluid exchage (pertukaran cairan antar kompartemen intra sel ↔ ekstrasel (dipengaruhi oleh banyak faktor seperti kondisi permiabilitas membran sel dan albumin ex : proses filtrasi dan reabsorbsi di kapiler dan tubulus ginjal 3. Regulasi garam ( intake dan pengaturan pengeluaran garam di ginjal) 4. Regulasi osmolalitas ektraseluler - Regulasi osmolalitas di nefron - Mekanisme haus dan peranan neuroendokrin

(vasopresin (ADH), renin angiotensi dan aldosteron)

Page 7: Kiat dan Teknik Keperawatan dalam mencapai BB kering dan

REGULASI CAIRAN TUBUH

Page 8: Kiat dan Teknik Keperawatan dalam mencapai BB kering dan

Proses pembentukan urine GFR normal sekitar 90 - 120 mL/min/1.73 m2 Sekitar 99% dari air yang menembus membrane filtrasi akan direabsorpsi sebelum mencapai ureter

Page 9: Kiat dan Teknik Keperawatan dalam mencapai BB kering dan

Keseimbangan cairan pada pasien HD

Terjadi penumpukan cairan dalam tubuh, karena

• Retensi air akibat penurunan produksi urine

• Retensi natrium akibat penurunan pengeluaran natrium melalui ginjal

• Ketidakpatuhan diet cairan (kimmel et al, 2000 ; Lindberg et al, 2010)

• Peningkatan rangsangan haus dan mulut kering (xerostomia)

Page 10: Kiat dan Teknik Keperawatan dalam mencapai BB kering dan

Perlu pengaturan cairan pada pasien HD

Page 11: Kiat dan Teknik Keperawatan dalam mencapai BB kering dan

PENYAKIT KARDIOVASKULER

HIPERTENSI & LEFT VENTRIKEL HYPERTOPHY

FLUID OVERLOAD

Kenapa perlu pengaturan cairan ???

Kelebihan cairan /FLUID overload merupakan masalah utama yg muncul pada pasien GGT

Page 12: Kiat dan Teknik Keperawatan dalam mencapai BB kering dan

KUALITAS HIDUP MENURUN

Page 13: Kiat dan Teknik Keperawatan dalam mencapai BB kering dan
Page 14: Kiat dan Teknik Keperawatan dalam mencapai BB kering dan

KENAIKAN BERAT BADAN INTERDIALITIK/ INTERDIALYTIC WEIGHT GAIN (IDWG)

• IDWG tidak lebih dari 2,5 kg atau 3,5% dari BB kering (holmberg & stagmary 2009; lindberg, 2010) atau tidak lebih dari 3 % BB kering (Fisher, 2006).

• Weight gain between dialysis should not exeed 1 kg during the week and 1.5 kg – 2 kg during the weekends (NKF KDOQI GUIDELINES, 2006)

• Interdialytic weight gain should be lower than 4% in the midweek sessions and up to 4,5% during the weekends of dry weight (NKF KDOQI GUIDELINES, 2006; fourque et al, 2007; Bossola et al 2018)

• IDWG sebaiknya kurang dari 5% BB kering (Yousef Sharaf, 2016)

Page 15: Kiat dan Teknik Keperawatan dalam mencapai BB kering dan

Pengaturan asupan cairan pada pasien HD

• Cairan dibatasi, yaitu dengan menjumlahkan urin/24jam ditambah 500- 750 ml (Almatsier, 2004).

• Perawat memberikan edukasi mengenai aturan yang dipakai untuk menentukan banyaknya asupan cairan dengan menentukan jumlah urin yang dikeluarkan selama 24 jam terakhir + 500 ml (IWL) (Ash, et al, 2016; Suharyanto & Madjid, 2009, hlm.192).

Page 16: Kiat dan Teknik Keperawatan dalam mencapai BB kering dan

Intake = output (urine) + IWL

IWL = (15 ml x BB )/24 jam

IWL = 500- 750 ml

*INTAKE CAIRAN : AIR PUTIH, KUAH SAYUR, AGAR2, SUSU, TEH, dll

*PADA KONDISI DEHIDRASI (DIARE, demam) INTAKE CAIRAN BISA DI NAIKAN

Lanjutan

Page 17: Kiat dan Teknik Keperawatan dalam mencapai BB kering dan

Keberhasilan Pengaturan asupan cairan pada pasien HD

- Tergantung dari tingkat kepatuhan pasien dalam intake cairan (kimmel et al, 2000 ; Lindberg et al, 2010) - Sebanyak 76,4% pasien HD mengalami kesulitan dalam pembatasan cairan (kugler et al, 2010)

Page 18: Kiat dan Teknik Keperawatan dalam mencapai BB kering dan

TINGKAT KETIDAKPATUHAN/NONADHERENCE PEMBATASAN CAIRAN PASIEN HD

• TINGKAT KETIDAKPATUHAN PEMBATASAN CAIRAN PADA PASIEN HD 10 - 60% (DENHAERYNCK, 2007)

• Nonadherence to fluid restrictions 9,7 – 75,3 (kugler, Maeding, & Russell, 2011)

• Tingkat ketidakpatuhan pasien terhadap pembatasan cairan 62,4 (wulan & emiliyawati, 2018), dan 76 % (melianna & wiarsih, 2019)

Page 19: Kiat dan Teknik Keperawatan dalam mencapai BB kering dan

Ketidakpatuhan merupakan masalah perilaku/psikologis perlu intervensi

dengan pendekatan yg holistik

Page 20: Kiat dan Teknik Keperawatan dalam mencapai BB kering dan

Penyebab ketidakpatuhan

MULTIFAKTOR (OZEN ET AL, 2019; Lindberg et al, 2010)

• PERASAAN HAUS & MULUT KERING/XEROSTOMIA

• DEMOGRAFI (USIA, GENDER, RAS, PERKAWINAN, DLL)

• PSIKOLOGIS (TINGKAT PENGETAHUAN, ANSIETAS, DEPRESI, MOTIVASI, SELF EFFICACY, DLL)

• SOSIOKULTURAL (DUKUNGAN KELUARGA, KEBIASAAN MAKAN, DLL)

Page 21: Kiat dan Teknik Keperawatan dalam mencapai BB kering dan

RASA HAUS / THIRST

• HAUS = KEINGINAN UNTUK MINUM

• BERSIFAT SUBJEKTIF --- SEPERTI NYERI

• MERUPAKAN RESPON NORMAL

• RASA HAUS AKAN HILANG SETELAH MINUM DAN AKAN MUNCUL LAGI 30 MENIT S.D 1 JAM SETELAH MINUM (GUYTON, 2012)

• Pasien HD memiliki SKALA/ tingkat sensasi haus lebih tinggi (Lindberg et al, 2010)

Page 22: Kiat dan Teknik Keperawatan dalam mencapai BB kering dan

Mekanisme haus NORMAL

Page 23: Kiat dan Teknik Keperawatan dalam mencapai BB kering dan

KENAPA PADA PASIEN HD TERJADI PENINGKATAN SENSASI HAUS ?????

FAKTOR FISIOLOGI • REGULASI RENIN – ANGIOTENSI TERGANGGU →

MERANGSANG PUSAT HAUS

• UREMIA → GANGGUAN PRODUKSI SALIVA → MULUT KERING

• UREMIA → KETIDAKNYAMANAN DI MULUT

• PEMBATASAN CAIRAN → MULUT KERING

• EFEK SAMPING PENGGUNAAN OBAT ANTIDEPRESAN, ANTIHISTAMIN, ANTI HIPERTENSI → MULUT KERING

Page 24: Kiat dan Teknik Keperawatan dalam mencapai BB kering dan

FAKTOR PSIKOLOGIS

Lindberg, at al. 2010. Excessive Fluid Overload among Haemodialysis Patiens, Prevalence Individual Characteristic and self – regulation of Fluid Intake,

Page 25: Kiat dan Teknik Keperawatan dalam mencapai BB kering dan

PENATALAKSANAAN

• BERSIFAT INDIVIDUAL, SESUAI DENGAN KARAKTERISTIK PASIEN

• SANGAT TERGANTUNG DENGAN KEMAMPUAN DAN KEMAUAN PASIEN

• PASIEN LEBIH LAMA BERADA DI RUMAH DARI PADA DI RS (peran keluarga)

• Manajemen pembatasan cairan melibatkan berbagai metode : edukasi, perubahan perilaku dan kognitif yg dilakukan secara holistik (sharp 2005; Lindberg et al, 2010; Natasia & Irawati 2016)

Page 26: Kiat dan Teknik Keperawatan dalam mencapai BB kering dan

INTERVENSI UMUM • EDUKASI YG BENAR DAN KOMPREHENSIF :

- intake output (hitung bersama pasien)

- batasi intake garam

• PENGATURAN MINUM :

- Menyediakan Tempat/Wadah Khusus Untuk Kebutuhan Minum Selama 1 Hari

- Minum menggunakan gelas kecil dan atau sedotan

- Minum Saat Haus,

- Membagi Jam Minum,

- Minum Obat Saat Waktu Makan

- Buat catatan intake output

- Cek BB setiap hari

• NUTRISI ADEKUAT

Page 27: Kiat dan Teknik Keperawatan dalam mencapai BB kering dan

INTERVENSI UMUM • MEMBANGUN KEYAKINAN DIRI/ SELF EFIKASI

PASIEN DENGAN CARA TRAINING EFIKASI DIRI MELALUI KONSELING

• DISTRAKSI – ADA AKTIVITAS / MENYIBUKAN DIRI

• LIBATKAN KELUARGA DAN DUKUNGAN SOSIAL

Page 28: Kiat dan Teknik Keperawatan dalam mencapai BB kering dan

INTERVENSI ALTERNATIF/INDIVIDUAL

• MANAJEMEN HAUS & XEROSTOMIA (BEDASARKAN EVIDENCE BASED PRACTISE) :

- MENGUNYAH PERMEN KARET - MENGULUM ES BATU ATAU FROZEN FRUIT - BERKUMUR - MINUM AIR DINGIN - ORAL HYGIENE/ SIKAT GIGI - AKUPRESURE, DLL • PENGATURAN / PROFILING UF DAN ATAU NATRIUM

DIALISAT (KOLABORASI & PERHATIKAN HASIL PENUNJANG)

Page 29: Kiat dan Teknik Keperawatan dalam mencapai BB kering dan

MENCAPAI BERAT BADAN

KERING YG IDEAL

Page 30: Kiat dan Teknik Keperawatan dalam mencapai BB kering dan

• Berat badan tanpa kelebihan cairan

• Tanpa oedema paru

• Tanpa oedema di ekstrimitas

• Tekanan darah stabil post dialisis tanpa obat anti hipertensi

• Hipotensi bukan berarti telah mencapai berat kering

• Kesesuaian antara data SUBYEKTIF dengan OBYEKTIF dari pasien

Page 31: Kiat dan Teknik Keperawatan dalam mencapai BB kering dan

1. Waktu pemulihan post dialisis yg pendek 2. Kurangnya kejadian hipotensi intradialisis 3. Memperpanjang lama hidup pasien 4. Menurunkan resiko cardiovaskular dan serbrovaskular serta rawat

inap 5. Menurunkan resiko hipovolemia dan trombosis akses (karena

hipovolemia) 6. Resiko jatuh post dialisis menurun 7. Seharusnya sudah dapat ditentukan setelah pasien hd 6-8 kali

BB KERING TIDAK TETAP / HARUS SELALU DI EVALUASI !!!!

Page 32: Kiat dan Teknik Keperawatan dalam mencapai BB kering dan

Pengkajian berat badan kering

Page 33: Kiat dan Teknik Keperawatan dalam mencapai BB kering dan

Pengkajian berat badan kering 1. Riwayat Tekanan darah sebelum,setelah HD dan selama di rumah In

2006, the Kidney Disease Outcomes Quality Initiative (K/DOQI)

2. Riwayat tanda hipovolemia post HD : pingsan, pusing terus menerus, muntah-muntah, kram otot dll

3. JVP

4. Oedema / acites

5. Profil paru-paru : Frek.Napas, Ronchi , x-ray, CT-Scan

6. CVP

7. Kenaikan berat badan

8. Cara diit cairan

9. Lab : Protein (albumin, Total protein), Hematokrit

10. Profil berat kering sebelumnya

Lanjutan

Page 34: Kiat dan Teknik Keperawatan dalam mencapai BB kering dan

CATATAN PENTING : Pengkajian berat badan kering

1. Pengkajian Berat Badan Kering Adalah Pengkajian Yang Tidak Instan

2. Bb Kering Tidak Tetap Dan Tidak Selalu Sama

3. Pengkajian Berat Badan Kering Sering Samar, Sulit Dan Tidak Nyata Dalam Bentuk Keluhan

Page 35: Kiat dan Teknik Keperawatan dalam mencapai BB kering dan

Kegagalan Dalam Mencapai Berat Badan Kering

1. Anamnese yang tidak baik

2. BB kering yang tidak tercapai secara kronic

3. Target UF yang tidak tepat

4. Perhatian yg kurang terhadap gejala klinis yg memang tidak spesifik

5. Merubah berat kering karena satu data saja ( harus didasarkan pada data yang cukup)

PRE-HD

POST -HD

Page 36: Kiat dan Teknik Keperawatan dalam mencapai BB kering dan

Bb kering meningkat

• Terjadi gejala hypovolemia bila tercapai bb kering sebelumnya, kram, mual,lemes, keringat dingin, pandangan kabur,haus,hypotensi,nadi cepat tp lemah

• Berikan terapi cairan,tangani pasien seperti pada syok hypovolemik

• Tingkatkan BB pada HD berikut sesuai bb post hd setelah tertangani syok atau naikan bertahap 0,5 kg

Page 37: Kiat dan Teknik Keperawatan dalam mencapai BB kering dan

BB KERING MENURUN

• Post hd bb tercapai • Pasien masih batuk, sesak,

odema,muka sembab • Turunkan BB kering pada

HD berikut 0.5 kg dari BB post HD atau sesuai kondisi pasien

• Bila dilakukan punksi acites, bb kering diturunkan sesuai jumlah bb post HD, lakukan pemantauan pada HD berikut

Page 38: Kiat dan Teknik Keperawatan dalam mencapai BB kering dan

MENENTUKAN ULTRAFITRASI

• Tujuan ultrafiltrasi adalah menjaga keseimbangan cairan pasien

• Ultrafiltrasi yang banyak-komplikasi HD

• Edukasi keseimbangan cairan

Page 39: Kiat dan Teknik Keperawatan dalam mencapai BB kering dan

Komplikasi berhubungan dengan uf

• Hypotensi

• Lemes

• Kram

• Pusing

• Mual muntah

Page 40: Kiat dan Teknik Keperawatan dalam mencapai BB kering dan

mengatur uf UFr tidak boleh lebih dari 13ml/jam/kgBB (NKF

KDOQI GUIDELINES, 2012 & kramer at al, 2016) UFr tidak boleh lebih dari 10ml/jam/kgBB (renal assocation united kingdom, 2016, Lindberg et al, 2010)

Page 41: Kiat dan Teknik Keperawatan dalam mencapai BB kering dan

mengatur uf

Page 42: Kiat dan Teknik Keperawatan dalam mencapai BB kering dan

mengatur uf KOLABORATIF

• Tentukan UFG

• Atur UFR

• Profiling ultrafiltrasi dan atau sodium

• Sq hd atau su hd bila pasien keracunan cairan (EDEMA PARU AKUT)

• Hati hati pada pasien hyperkalemia (LEBIH BAIK DIHINDARI)

Page 43: Kiat dan Teknik Keperawatan dalam mencapai BB kering dan

Sequential hemodialisis

- BIASANYA DILAKUKAN DI AWAL TINDAKAN

- DI TURUNKAN BERTAHAP SELANJUTNYA UF RATE KONSTAN MINIMAL

- MAKSIMAL 2 LITER /JAM – di AWAL HD

- PENARIKAN DENGAN UF RATE KONSTAN PALING SERING DIGUNAKAN

Page 44: Kiat dan Teknik Keperawatan dalam mencapai BB kering dan

1. Sequential hemodialisis • Lakukan dengan hati2/observasi ketat TTV • Dikerjakan untuk menghindari terjadinya

diseqwuilibrium syndrom. Bila proses dialisis dan ultrafiltrasi terjadi bersamaan, maka tekanan osmotik darah akan menurun dengan cepat.

• Untuk menghindari Komplikasi hemodialisis dilakukan dengan prosedur bertahap, yaitu ultrafiltrasi terlebih dahulu (dilakukan by pass /dialisat tidak dialirkan) kemudian dilakukan dialisis dengan TMP rendah (ultrafiltrasi minimal).

Page 45: Kiat dan Teknik Keperawatan dalam mencapai BB kering dan

Resiko UF berlebihan untuk mencapai berat badan kering

• Trombosis fistula/AV-Shunt • Kehilangan lebih cepat fungsi ginjal yg tersisa • Kompliksi hypotensi intradialisis • Meningkatkan resiko jatuh karena

kelemahan,pusing • Hipoperfusi Otak, ischemia gastrointestinal • Resiko psikologis

Memerlukan intervensi yang lebih ketat oleh perawat untuk mencegah : hipoferfusi lanjutan, ischemia miocarad,dan ischemia masentrika

Page 46: Kiat dan Teknik Keperawatan dalam mencapai BB kering dan

Pentalaksanaan pencapaian berat badan kering

1. Peningkatan bb antar HD /IDWG tidak lebih dari 5 % bb kering atau sesuai perhitungan intake output

2. Lakukan profiling uf dan atau sodium (kolaboratif)

3. Pantau keadaan umum keluhan vital sign dan adanya komplikasi selama hd

4. Evaluasi berat badan kering sesuai dengan tanda dan gejala serta keluhan pasien

Page 47: Kiat dan Teknik Keperawatan dalam mencapai BB kering dan

Pentalaksanaan pencapaian berat badan kering

6. Anamnese yang baik

7. Tidak bosan memberikan edukasi ketaatan terhadap diit

8. Pembatasan asupan Natrium

9. Hindari pengurangan Time Dialysis

10.Jangan Percaya begitu saja dengan target UF yg ditentukan pasien

11.Libatkan keluarga dalam memantau asupan dan kedisiplinan terhadap cairan yg masuk

Lanjutan

Page 48: Kiat dan Teknik Keperawatan dalam mencapai BB kering dan

kesimpulan

• Pengaturan pembatasan diet cairan merupakan masalah utama yg paling sering muncul pada pasien HD

• Overload cairan berkorelasi dengan kualitas hidup pasien

• Ketidakpatuhan terhadap pembatasan cairan menjadi penyebab utama terjadinya overload cairan

• Dibutuhkan kesabaran & inovasi dari perawat dalam tatalaksana pembatasan cairan pasien HD

• Manajemen pembatasa cairan meliputi : edukasi, perubahan perilaku dan kognitif yg dilakukan secara holistik