khotbah 6 september 2015 by sulaiman hassan
DESCRIPTION
My 1st Preaching on the churchTRANSCRIPT
1
KHOTBAH 6 SEPTEMBER 2015 – by: [email protected] Gereja GII Kota Baru Parahyangan Tema DARE TO BE A DISCIPLE Pembahasan Biblical Basic Ayat Mas Markus 8 : 34
Lalu Yesus memanggil orang banyak dan murid-‐murid-‐Nya dan berkata kepada mereka: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.
Nats Alkitab Matius 8 : 18-‐22 8:18 Ketika Yesus melihat orang banyak mengelilingi-‐Nya, Ia menyuruh bertolak ke seberang. 8:19 Lalu datanglah seorang ahli Taurat dan berkata kepada-‐Nya: "Guru, aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi." 8:20 Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-‐Nya." 8:21 Seorang lain, yaitu salah seorang murid-‐Nya, berkata kepada-‐Nya: "Tuhan, izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan ayahku." 8:22 Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Ikutlah Aku dan biarlah orang-‐orang mati menguburkan orang-‐orang mati mereka."
Deskripsi Ada perbedaan yang sangat besar antara menjadi seorang penganut agama Kristen dan menjadi seorang pengikut Kristus! Banyak orang mengaku sebagai orang Kristen, namun belum tentu ia adalah seorang pengikut Kristus. Mengikut dan percaya Yesus secara mutlak tanpa motivasi yang salah adalah hal yang patut kita berikan kepada Yesus. Ia sungguh patut menerima ketaatan dan kesetiaan mutlak kita sebab Ia adalah Tuhan yang berdaulat. Kepada orang-‐orang yang ingin mengikut Dia, Yesus dengan sabar dan kasih menegur mereka dan membentuk komitmen mereka. Ia ingin agar para pengikut-‐Nya bermotivasi benar, berkomitmen kuat, dan memercayai Dia dengan sungguh dalam mengikut Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Audience Remaja (SMP, SMU, Kuliah, Kerja) Isu-‐Isu Remaja Sebagian besar remaja hanya sekedar seorang yang beragama Kristen! Mereka tidak
mengerti artinya menjadi seorang Kristen seharusnya menjadi pengikut Kristus yaitu menjadi murid.
Tujuan 1. Menyadarkan remaja arti sesungguhnya menjadi seorang Kristen adalah menjadi seorang pengikut Kristus; 2. Remaja berkomitmen untuk menjadi murid Kristus yang sejati.
# PEMBUKAAN Teman-‐teman, bagaimana menurut temen-‐temen, “Apakah menjadi seorang penganut agama Kristen = menjadi seorang Kristen?”, “Apakah menjadi seorang yang beragama Kristen = dengan seorang Kristen?”. Ada yang bersedia membagikan pendapatnya? Selanjutnya, “Mungkinkah seorang yang beragama Kristen tapi tidak Kristen?” “Apakah orang yang bergama Kristen sudah pasti adalah orang Kristen?” “Apakah orang yang beragama Kristen otomatis pasti menjadi orang Kristen?” Teman-‐teman, dari pertanyaan-‐pertanyaan tersebut kita dapat merenungkan bahwa ternyata ada perbedaan yang sangat besar antara menjadi seorang penganut agama Kristen dengan menjadi seorang pengikut Kristus! Nah, yang perlu kita pahami maksud dari “menjadi seorang Kristen” di sini adalah “menjadi pengikut Kristus yaitu menjadi murid Kristus;” yang akan kita pelajari melalui bacaan Firman tadi dari MATIUS 18 : 18 – 22.
2
# PENJELASAN (MAT 18 : 19) “Guru tapi ingin jadi Murid?” Mari kita baca bersama MATIUS 8 : 18 – 19.
(18)Ketika Yesus melihat orang banyak mengelilingi-‐Nya, Ia menyuruh orang bertlak ke seberang. (19)Lalu datanglah seorang ahli Taurat dan berkata kepada-‐Nya: “Guru, aku akan mengikut Engkau, ke mana saja engkau pergi.”
Mari kita bayangkan situasi peristiwa tersebut: Jadi waktu itu ada orang-‐orang dalam jumlah banyak lagi ngumpul mengelilingi Yesus, lalu tiba-‐tiba dari kerumunan orang banyak itu ada satu orang yang maju datang mendekat kepada Yesus dan bilang bahwa dia ingin mengikut Yesus. Dari teks ini kita ketahui bahwa orang ini adalah seorang “ahli Taurat.” Siapakah “ahli Taurat” pada zaman itu? Apakah dia seorang yang kurang berpendidikan, sehingga ketika ada seorang Guru, segera ingin jadi murid-‐Nya, jadi pengikut-‐Nya? Atau orang yang bagaimana? Mari kita lihat Kamus Alkitab yang ada di bagian belakang Alkitab kita dan cari dibagian alfabet “A” kata “Ahli Taurat.” AHLI TAURAT: Pengajar dan penafsir Perjanjian Lama, khususnya ke-‐5 kitab Musa (Taurat/ Pentateukh).
Pada masa Yesus hidup, kitab Musa yaitu Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan dan Ulangan sudah ada; dan disebut kitab Taurat atau Pentateukh. Dan ternyata ahli Taurat itu adalah seorang yang sangat berpendidikan; dia bukan sekedar orang awam atau murid, melainkan dia sudah menjadi seorang pengajar alias guru dari kitab Taurat, yang kemungkinan orang ini juga punya murid-‐murid yang diajarnya. Sangat menarik yah teman-‐teman, seseorang yang adalah guru, lalu mau menjadi pengikut guru lain, mau berguru pada guru lain, mau menjadi murid dari guru lain. Kenapa ya ahli Taurat ini tertarik ingin ikut Yesus? Apa kira-‐kira motivasi yang membuat guru ini ingin berguru pada Guru Yesus? Apa ada 1 orang yang berani memberikan pendapatnya?
Mari kita lihat pada MATIUS 7 : 28 -‐ 29 “(28)Dan setelah Yesus mengakhiri perkataan ini, takjublah orang banyak itu mendengar pengajaran-‐Nya,
(29)sebab IA mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-‐ahli Taurat mereka.” Teman-‐teman, apa yang dapat kita perkirakan dari ayat tersebut mengenai kemungkinan motivasi dari ahli Taurat tersebut ingin mengikut Yesus? Pada ayat tersebut dikatakan orang banyak TAKJUB mendengar pengajaran Yesus, sebab Yesus mengajar sebagai orang yang BERKUASA, TIDAK SEPERTI ahli-‐ahli Taurat mereka. Dari teks ini kita melihat ada kemungkinan ahli Taurat tersebut ingin ikut Yesus karena ingin ilmu-‐nya Yesus yang ketika mengajar penuh dengan kuasa, bukan karena ingin menjadi pengikut Kristus yang sejati. Tapi mari kita coba selidiki lebih lanjut. # PENJELASAN (MAT 18 : 20) “Tidak punya tempat menaruh kepala”
Mari kita baca jawaban Yesus pada MATIUS 8 : 20 Yesus berkata kepadanya: “Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang,
tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk menaruh kepala-‐Nya.” Apa makna yang teman-‐teman tangkap dari jawaban Yesus ini? Yesus memberikan jawaban tentang konsekuensi yang harus ditanggung atau dialami, ketika ingin menjadi pengikut Yesus! Yesus mengajarkan bahwa ketika mengikut Yesus ada harga yang harus di bayar, yaitu “tidak mempunyai tempat untuk menaruh kepala!” Yesus seolah-‐olah ingin mengajarkan bahwa menjadi hewan itu jauh lebih enak dibanding menjadi pengikut Yesus! Mengikut hewan serigala atau burung itu lebih enak, karena kalau ikut mereka, punya liang atau sarang, punya tempat tinggal, sementara mengikut Yesus, tempat untuk menaruh kepala saja tidak punya.” Dan hal ini sudah dibuktikan dan dilalui oleh Yesus sendiri ketika Dia dilahirkan, Yesus tidak mengambil tempat lahir yang mewah seperti penginapan melainkan di palungan, tempat makanan ternak. (Dapat dibaca di Lukas 2) Makna dari “mengikut Yesus, tidak mempunyai tempat untuk menaruh kepala” ada banyak poin, tetapi dalam pewartaan Firman saat ini saya bahas 2 poin, yaitu “miskin dan malu”. Melalui jawaban Yesus tersebut, Yesus menyampaikan kepada sang ahli Taurat kalau mau ikut diri-‐Nya salah satu konsekuensinya adalah “menjadi miskin”. Dan kalau sudah miskin, kensekuensi selanjutnya adalah kita akan “menjadi malu” karena miskin. Mungkin orang akan berkata, “bodoh ya, kog mau-‐maunya sih jadi orang Kristen padahal jadi miskin?” dan akhirnya kita merasa dipermalukan.
3
Sampai sini mungkin ada teman-‐teman yang ingin protes dan bilang, “ikut Tuhan itu gak selalu pasti jadi miskin kog!” Benar sekali teman-‐teman! Tuhan juga tidak bilang, bahwa setiap orang yang ikut DIA akan pasti jadi miskin. Bahkan kisa bisa lihat tokoh-‐tokoh Alkitab yang setia ikut Yesus seperti Abraham, Yusuf, Daud, Salomo, Ayub, mereka kaya-‐kaya semua. Dan bahkan kalo kita melihat ke kehidupan orang Kristen masa kini, banyak orang Kristen yang kaya raya, bahkan pendeta-‐pendeta juga banyak yang kaya. Benar yah teman-‐teman? Nah, sekarang coba kalau saya bilang bahwa semalam waktu saya berdoa, Tuhan bilang pada saya agar besok tanya kepada jemaat, siapa yang hari ini mau ikut Yesus, jadi murid Yesus yang sejati, Yesus janji jadikan orang Kristen yang kaya secara materi, tapi perjanjian ini terbatas hanya waktu ini, ketika saya tanya. Siapa dari teman-‐teman yang berminat? (Minta respon jemaat) Nah, coba sekarang saya bilang bahwa waktu semalam saya berdoa, Tuhan bilang agar tanya kepada jemaat, siapa yang mau menjadi pengikut Yesus saat ini juga, tapi tawaran kedua kali ini jadi orang Kristen yang miskin secara harta duniawi, tapi Yesus janji tak akan selalu sertai, tapi kamu akan miskin, tapi Yesus janji akan hibur ketika kamu berdukacita, tapi kamu akan jadi pemilik kerajaan Sorga, tapi sekali lagi kamu akan jadi orang Kristen yang miskin. Nah kali ini siapa yang berminat? Nah, disinilah permasalahannya! Mengapa Yesus tidak mempermasalahkan untuk menjadi pengikut Yesus tapi jadi orang yang kaya, karena kalo jadi pengikut Yesus yang Yesus berikan kekayaan, tidak perlu resiko, orang tidak takut untuk segera mau jadi pengikut, jadi orang kaya tidak ada konsekuensi rasa malu atau akan dipermalukan oleh lingkungan. Tetapi ketika Yesus minta kita jadi pengikut Dia tapi harus miskin sehingga malu, apakah kita masih mau jadi pengikut Yesus? Apakah kita masih mau jadi murid Yesus? Kembali kepada ayat yang kita baca, kisah tentang ahli Taurat ini pada akhirnya tidak ada penjelasan tentang apakah akrhinya dia jadi mengikut Yesus pergi, atau tidak! Jadi memang kita tidak bisa memastikan bahwa si ahli Taurat ini pada akhirnya batal ikut Yesus. Tapi YANG PASTI dapat kita baca adalah tidak ada keterangan bahwa si ahli Taurat ikut Yesus pada akhirnya. Ada kisah yang agak mirip yaitu tentang seorang pemimpin muda yang bertanya pada Yesus tentang bagaimana untuk memperoleh hidup yang kekal, di mana Yesus menjawab agar orang itu menjual segala yang dimiliknya untuk dibagikan kepada orang-‐orang miskin (Matius 19:16-‐26). Apakah teman-‐teman ingat? Bagaimana respon orang tersebut? Coba kita buka sebentar Matius 19, kita baca pasal 16, lalu 21,22.
MATIUS 19 : 16, 21, 22. (16) Ada seorang datang kepada Yesus, dan berkata:
"Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" (21) Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-‐orang miskin,
maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." (22) Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya.
Pada ayat 21 akhir, Yesus mengatakan “ikutlah Aku,” dan ternyata respon orang tersebut pergi dengan sedih. Dari sini kita belajar bahwa ternyata ketika Yesus minta untuk ikut Dia tapi harus jadi miskin, ternyata tidak mudah. # APLIKASI Nah, teman-‐teman sekarang bagaimana dengan kita orang Kristen saat ini? Apakah ketika Yesus meminta kita untuk jadi pengikut Dia, menjadi murid Kristus yang sejati, tetapi resikonya tidak punya tempat untuk menaruh kepala, resikonya menjadi miskin dan malu, apakah kita masih tetap berani mau setia ikut Yesus? Contoh: (1)Suatu saat teman-‐teman kerja, dan sudah jabatan manager, sudah dapet mobil dan rumah dari perusahaan, sementara teman-‐teman lainnya sudah jadi direktur, pada punya mobil 2, rumah 2. Lalu tiba-‐tiba kabar baik datang dari bos temen-‐temen bahwa temen-‐temen ditawarkan naik jabatan jadi direktur, akan dapat mobil ke-‐2 dan rumah ke-‐2, TAPI temen-‐temen diminta untuk berbuat curang dalam melaporkan pajak, dan kalau teman-‐teman menolak maka teman-‐teman akan diturunkan jabatannya,
4
mobil dan rumah akan ditarik. Bagaimana, apakah teman-‐teman akan setia menjadi orang Kristen yang mempertahankan kebebaran? Contoh: (2)Buat teman-‐teman yang sekolah, katakanlah sekarang mami-‐papi sukses jadi pengusaha dan mampu mensekolahkan teman-‐teman di sekolah swasta yang bagus, dan temen-‐temen pergi-‐pulang sekolah diantar naik mobil pribadi. Tetapi suatu saat mami-‐papi terpanggil untuk menjadi Hamba Tuhan penuh waktu, sehingga tidak bisa hidup mewah lagi, karena uang lebih yang ada mau dipakai untuk sekolah Alkitab, sehingga teman-‐teman harus pindah ke sekolah negeri yang uang sekolahnya lebih murah, pergi-‐pulang harus naik angkot, sementara temen-‐temeng di gereja pada anak orang kaya. Nah apakah teman-‐teman akan bersedia mendukung mami-‐papi dan relah turun derajat? Atau bagaimana? # PENJELASAN (MAT 18 : 21-‐22) “Biarlah orang mati menguburkan orang-‐orang mati”
Mari kita lanjutkan baca MATIUS 8 : 21 – 21. (21) Seorang lain, yaitu salah seorang murid-‐Nya, berkata kepada-‐Nya:
"Tuhan, izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan ayahku." (22) Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Ikutlah Aku
dan biarlah orang-‐orang mati menguburkan orang-‐orang mati mereka."
Pada kasus ke-‐2 kali ini, tokohnya adalah seseorang yang sudah jadi murid Yesus, tapi baru mau ikut Yesus, sementara pada kasus pertama tadi sang ahli Taurat belum jadi murid Yesus, melainkan baru mau jadi pengikut Yesus. Tetapi pada tokoh ke-‐2 ini, sebelum dia mau mengikut Yesus, dia minta izin dahulu untuk menguburkan ayahnya. Ini menunjukan murid ini adalah orang yang menghormati ayahnya dan ini adalah sikap yang terpuji, betul yah teman-‐teman? Dan bahkan hukum ke-‐5 dari 10 hukum berbunyi, “Hormatilah ayahmu dan ibumu.” Nah, apa makna jawaban Yesus, apakah Yesus sedang mengajarkan agar sang murid ini tidak menghormati ayahnya? ILUSTRASI Nah coba saya mau tanya, apakah diantara teman-‐teman ada yang anggota keluarganya sudah meninggal, mungkin papa atau mama dari teman-‐teman? Waktu anggota keluarga tersebut, maaf yang memandikan jenazahnya siapa? Yang tutupin peti siapa? Waktu jenazah dikuburkan/ dikremasi, yang menggali kuburan/ yang melakukan proses kremasi siapa? Apa teman-‐teman yang mandiin sendiri, lalu tuutpin peti, lalu teman-‐teman yang menggali kuburan/ melakukan kremasi? Tidak kan yah? Nah, coba teman-‐teman bayangkan, jika seandainya saat itu teman-‐teman tidak turut hadir mengurus penguburan orang tersebut, apakah acara penguburannya akan tetap berjalan dengan lancar dan baik? Semua proses penguburan akan tetap berjalan baik bukan? Karena dari pihak rumah kedukaan ataupun pihak kuburan, semua ada yang urus kan? Dan semua berusaha di urus dengan baik kan? Makna kasus ke-‐2 ini adalah apakah ketika suatu saat Yesus memanggil sang murid untuk mengikut Dia, sang murid bersedia taat mengikut Yesus saat itu juga, sekalipun mungkin saat itu sang murid ada urusan yang menurut sang murid penting, di mana contoh kasus di sini sang murid punya urusan yang penting yaitu ayahnya sedang meninggal dan belum dikuburkan. Makna dari jawaban Yesus tentang, “biarlah orang-‐orang mati menguburkan orang-‐orang mati mereka” adalah seperti ilustrasi tadi, bahwa akan ada orang-‐orang yang mengurus penguburan tersebut dengan baik, sekalipun kita tidak hadir karena kita saat itu akhirnya memilih ikut Yesus saat itu juga. Tetapi kembali ada hal yang Yesus ingin ajarkan tentang mengikut Yesus, bahwa ada konsekuensinya. Dan pada kasus ke-‐2 ini, nilai konsekuensi yang saya bagikan adalah “ditolak dan dicela.” Coba menurut teman-‐teman kira-‐kira jika murid itu lebih ikut Yesus sehingga tidak bisa hadir ke acara penguburan ayahnya, kira-‐kira apa yang akan terjadi? Apa respon yang akan muncul baik dari pihak keluarga, pihak teman-‐teman, bahkan pihak teman-‐teman Kristen nya? Semisal pada saat itu sudah ada handphone, mungkin ada keluarga yang saat itu telpon pada nya dan bilang dia kurang ajar, dan mengancam dia kalau tidak datang akan dianggap bukan anggota keluarga lagi dan diusir dari rumah? Dia jadi ditolak ketika dia pilih taat pada Yesus? Lalu mungkin teman-‐teman nya mulai mencela dia dengan
5
berkata “Kristen sesat-‐lah”, “Kristen gak benar lah!” Dan sekali lagi kasus ini tidak ada kejelasan apakah akhirnya sang murid langsung ikut Yesus, atau tidak jadi ikut Yesus lalu pergi menguburkan ayahnya. APLIKASI Lalu apa pelajaran yang dapat kita tarik pada kehidupan kita masa kini? Konsekuansi “ditolak dan dicela” saat mengikut Yesus, tidak hanya sempit kepada soal kita tidak hadir ke acara penting keluarga. Contoh, apa teman-‐teman pernah mendengar kasus, ketika ada orang yang mau pindah agama menjadi Kristen, lalu orang tua mengusirnya? Atau apakah teman-‐teman pernah dengar kasus ada teman gereja kita yang ketika ke gereja lalu akhirnya bertobat dan mau dibaptis, tapi orang tua-‐nya yang non-‐Kristen bilang kalo dibaptis bukan anak lagi dan jangan pulang kerumah. Saat kita mau ikut Yesus, terkadang orang-‐orang terdekat kita berubah jadi menolak kita dan mula mencela kekristenan kita, bahkan mulai mencela Yesus. Apakah teman-‐teman pernah mengalami kasus ditolak dan dicela, ketika teman-‐teman mau taat ikut Yesus? Contoh (1): Ketika ulangan di sekolah/ ujian di kampus, teman-‐teman tidak mau nyontek dan tidak mau memberikan contekan, mungkin respon teman-‐teman lain mulai menolak kita dari geng pertemanan, dan mereka muali mencela kita –bahasa gaulnya mereka mulai membully kita-‐ dengan ejek-‐ejek anak alim-‐lah, anak pendeta-‐lah. Apakah teman-‐teman akan tetap setia ikut Yesus? Contoh (2): Atau ketika ada temen-‐temen kalian yang ngajakin nge-‐rokok/ nonton bokep, dulunya mungkin temen-‐temen ikutan, tapi kemudian temen-‐temen bertobat, tapi temen-‐temen dianggep jadi temen yang gak asik, kalian mulai ditolak dari pertemanan dan mulai dicela-‐dibully. Apakah teman-‐teman berani terima untuk ditolak dan dibully, dan tetap setia ikut Yesus? Contoh (3): Atau mungkin ketika teman-‐teman jomblo, lalu kebetulan ada orang yang naksir temen-‐temen dan ajakin pacaran, tapi orang itu tidak seiman? Plus lagi sebenarnya belum waktunya buat kalian pacaran, sementara temen-‐temen lain di sekolah ataupun di kampus pada punya gebetan, dan ejek-‐ejek kalian payah karena masih jomblo? Apakah kalian bersedia tetap setia jadi pengikut Kristus? Contoh (4): Atau mungkin ada temen-‐temen yang udah pacaran, lalu tiba-‐tiba pacar temen-‐temen ajakin petting, atau ajakin ML dan ngancem kalian, kalo tidak mau maka bakal diputusin? Apakah teman-‐teman akan tetap setia menjadi murid Yesus yang sejati dan rela diputusin, rela ditolak? Dan masih banyak lagi contoh lainnya. Silakan teman-‐teman merenungkannya. AMANAT KHOTBAH “Dare to be Disciple” Apakah teman-‐teman tahu tema khotbah hari ini untuk remaja seluruh GII apa? Tema yang diberikan pada saya adalah “DARE TO BE DISCIPLE” artinya “BERANI UNTUK MENJADI MURID.” Saya mencoba merenungkan, kenapa pihak GII memakai kata awalan berani, dalam soal menjadi murid. Bukannya untuk jadi murid, yah tinggal datang aja ke gereja tiap minggu secara rutin, lalu ikut katekisasi, lalu dibaptis, aktif terlibat pelayanan dan rajin saat teduh, sudah cukup? Ternyata dari hasil yang kita pelajari bersama hari ini, bahwa untuk menjadi murid atau pengikut Kristus itu perlu suatu keberanian! Dan ada 4 hal tantangan atau konsekuensi yang dihadapi seorang murid Kristus yang tadi sudah kita amati, yaitu “2M2D”, yaitu “Miskin, Malu, Ditolak, Dicela.” Jadi sudah sangat jelas yah bahwa jadi penganut Kristen itu berbeda dengan menjadi orang Krisen, berbeda dengan menjadi murid Yesus atau pengikut Yesus. Bedanya adalah jadi penganut agama Kristen tidak ada tuntutan apa-‐apa, dan bisa ninggalin ke-‐kristenan-‐nya kapan saja, sedangkan untuk menjadi pengikut Yesus atau murid Yesus, perlu keberanian! Keberanian menghadapi 2M2D, yaitu: “berani untuk menjadi MISKIN!”, “berani MALU!”, “berani untuk DITOLAK!” dan “berani untuk DICELA!” dan semuanya itu kita berani demi Yesus, dan karena Yesus pula yang akan memberikan keberanian pada kita, dan semua kita lakukan untuk kemuliaan Yesus!” Teman-‐teman, setelah kita mengetahui kebenaran Firman Tuhan hari ini tentang menjadi murid Yesus, tentang kensekuensi yang akan kita hadapi ketika mengikut Yesus, sekarang tinggal bagaimana penerapannya dalam kehidupan teman-‐teman sekalian. Jikalau dari teman-‐teman di sini ada yang selama ini masih menjalani kasus-‐kasus tadi saya sebutkan, atau kasus lain apapun yang tidak tesebut oleh saya,
6
tapi hari ini teman-‐teman merasa tersadar bahwa hal-‐hal itu dosa, dan ingin bertobat-‐meninggalkan hal-‐hal tersebut, serta ingin memperbaharui komitmen teman-‐teman dalam hal mengikut Yesus, silakan teman-‐teman nanti minta didoakan dan curhat ke Pak Jan, Pak Emil, Pak Andri Tan, atau kalau mau ke saudara Yoel ataupun saya, silakan. Untuk mengakhiri pemberitaan Firman hari ini, mari ktia baca Nats Alkitab hari ini yang terambil dari: Markus 8 : 34. PENUTUP – AYAT NATS
MARKUS 8 : 34 Lalu Yesus memanggil orang banyak dan murid-‐murid-‐Nya dan berkata kepada mereka:
"Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.
Sekali lagi melalui ayat nats ini kita diingatkan dan disemangati, bahwa untuk mengikut Yesus, ktia harus menyangkal diri kita, berani miskin, berani malu, dan kita harus memikul salib kita, berani ditolak, berani dicela karena Yesus, dan saat kita berani menghadapi semua itu, berarti kita sedang mengikut Yesus.
AMIN ILUSTRASI Suatu hari Minggu ada seseorang yang berkunjung ke suatu perguruan kungfu. Orang ini ingin tahu seberapa hebat kemampuan kungfu di perguruan itu. Lalu waktu masuk ke perguruan tersebut, orang ini bertemu dengan seseorang yang berseragam dengan label/ logo perguruan kungfu tersebut. Lalu orang ini bertanya, Pengunjung : “Kamu sudah lama ada di perguruan ini?” Orang berseragam : “Saya mah sudah 10 tahun di sini…,” Pengunjung : “Wah…, berarti anda tahu banyak jurus kungfu donk yah? Anda tahu jurus apa saja???” Orang berseragam : “Banyak pak! Jurus elang, ular, macan, naga, cengcorang, sampe jurus dewa mabuk…” (dia menyebutkan 70 x 7 jurus yang dia tahu) Pengunjung : “Emang anda ada di perguruan ini hari apa aza?” Orang berseragam : “Kebetulan kalau saya di sini cuma hari senin – jumat pak” Pengunjung : (berpikir dalam hati wah pasti ini murid yang levelnya sudah tinggi, udah 10 tahun di situ dan hampir tiap hari berlatih, maka dia pamit dan tidak jadi menantang orang berseragam tersebut, lalu pergi mencari murid yang lain, kali ini dia bertemu dengan seorang yang pake kaos oblong, dan dia bertanya) Pengunjung : “Anda murid di sini?” Kaos Oblong : “iya” Pengunjung : “Sudah berapa lama anda di sini? Kaos oblong : “Baru 3 tahun pak” Pengunjung : “kamu latihan di sini hari apa saja?” Kaos oblong : “cuma hari ini doank, hari minggu doank pak, karena hari lain saya kerja” Pengunjung : “Sudah tahu banyak jurus donk?” Kaos oblong : “wah, saya baru tahu 2-‐3 jurus doank, juru ular, macan & elang pak” Pengunjung : (lalu dia berpikir ini kayanya masih bisa ditantang, maka dia mencoba menantang) “saya juga murid kungfu, boleh saya coba bertanding dengan anda” (Alhasil mereka bertanding dan orang yang berkaos oblong kalah, lalu pengujung ini merasa jadi penasaran untuk menantang murid yang lebih jago, yaitu orang yang berseragam tadi, akhirnya mendatangi kembali dan mencoba menantang) Pengunjung : “Maaf boleh saya mencoba menantang anda karena saya mau jadi murid anda, karena anda tahu 70 x 7 jurus…” Kaos oblong : “waduh maaf pak, saya tidak berani dan tidak bisa, karena saya….” (Ternyata orang tersebut adalah tukang kebersihan di perguruan tersebut, pake seragam kungfu karena sudah lama 10 tahun mengabdi, dan tahu banyak jurus karena 10 tahun di situ).