peran yayasan ruhiyat sulaiman dalam …

124
PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ISLAM DI LINGKUNGAN ANAK JALANAN (Studi Kasus Anak Jalanan di Kolong Jembatan MataramanJakarta Timur) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Disusun Oleh: Anasrudin 1113011000038 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H/2017 M

Upload: others

Post on 29-Nov-2021

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ISLAM DI LINGKUNGAN

ANAK JALANAN

(Studi Kasus Anak Jalanan di Kolong Jembatan Mataraman– Jakarta Timur)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk memenuhi Syarat Mencapai

Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Disusun Oleh:

Anasrudin 1113011000038

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H/2017 M

Page 2: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …
Page 3: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …
Page 4: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …
Page 5: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …
Page 6: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …
Page 7: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

i

ABSTRACT

Anasrudin (NIM: 1113011000038). Role of Ruhiyat Sulaiman Foundation in

Studying Islamic education in Street Children Environment (Case Study on

Street Children in Under Matraman Bridge – Jakarta Pusat). Studies Program

Islamic Education. Faculty of Tarbiyah and Teaching. State Islamic University

of Syarif Hidayutullah Jakarta 2017.

This research aims to identify Role of Learning Islamic Education for Street Children

who given by Ruhiyat Sulaiman Foundation. This research focuses on how process

studying Islamic Education in Street Children, how is the relationship between

facilities and infrastructure in studying Islamic Education in Street Children, what are

obstacles faced by Street Children in Studying and what is the role of parents in

guiding their children.

The writer uses descriptive qualitative method. This method tries to describe about

the phenomena that exist in Studying Islamic Education for Street Children. It aims to

find information that will be used to become theoretical design in this thesis. Data

collected from books, newspaper, journal, documentations, and constitutions. In

addition, data also collected from many observations, field notes, and interview with

Ruhiyat Sulaiman Foundation and Street Children’s parent.

The result of the research; first, learning program that is used by Ruhiyat Sulaiman

Foundation refers to a shape of handling of social service. This program makes an

approach that involves parents and society in order to prevent children return to work

in street. The foundation fulfills need for education for street children especially

Islamic Education.

After the children finish the program, they can practice to pray and read Al-Quran. In

General, the children has a problem in perform wudu and they forget about what they

learned. Furthermore, the children are too spoiled and they are not confident. It makes

the learning process becomes more difficult. On the other side, the children do not

have guidance from their parent. Thus, they do not have a chance to study in their

house.

Key words: Studying Islamic Education, Street Children, and Ruhiyat Sulaiman

Foundation.

Page 8: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

ii

ABSTRAK

Anasrudin (NIM: 1113011000038). Peran Yayasan Ruhiyat Dalam Pembelajaran

Pendidikan Islam Di Lingkungan Anak Jalanan (Studi Kasus anak jalanan di Kolong

Jembatan Mataraman– Jakarta Pusat). Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam,

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayadatullah Jakarta.

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengungkapkan Peran pembelajaran

Pendidikan Islam pada anak jalanan yang dilakukan oleh Yayasan Ruhiyat Sulaiman.

Penelitian ini focus bagaimana proses pembelajaran Pendidikan Islam pada anak

jalanan, sarana dan prasarana dan bentuk kesulitan yang dihadapi anak-anak selama

proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan juga peran orang tua dalam

membimbing anak mereka.

Adapun metode penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

kualitatif deskrptif, yakni mendekrispsikan tentang fenomena-fenomena yang ada.

Hal ini guna menggali informasi yang akan menjadi dasar dari rancangan teori yang

muncul. Data diperoleh dari buku-buku, surat kabar, jurnal, dokumentasi dan undang-

undang. Selain itu juga data juga dihimpun melalui observasi, catatan lapangan,

wawancara dengan pihak Yayasan Ruhiyat Sulaimandan wawancara dengan orang

tua anak yang ada di Kolong jembatan. Hasil penelitian yang didapat bahwa: pertama, program pembelajaran yang dilakukan

oleh Yayasan Ruhiyat Sulaiman mengacu pada bentuk penanganan pelayanan sosial, yaitu

pendekatan yang melibatkan keluarga dan masyarakat yang bertujuan untuk mencegah anak-

anak turun ke jalanan dengan pemenuhan kebutuhan pendidikan yang lebih ditekankan

kepada pembelajaran nonformal, yakni Pendidikan Islam.

Kompetensi Pendidikan Islam yang dikuasai anak jalanan pada Yayasan Ruhiyat pada

umumnya adalah diharapkan anak-anak memperhatikan ibadahnya dan dapat membaca Al-

Qur’an. Kesulitan yang terjadi pada tata cata praktik berwudhu, umumnya mereka sering lupa

dengan materi yang telah disampaikan. Anak-anak umumnya bersikap manja dan kurang

percaya diri, sehingga proses pembelaran Pendidikan Islam kurang berjalan baik. Selain itu

mereka pun kurang mendapatkan bimbingan dari orang tua, sehingga kesempatan belajar

dirumah kurang di manfaatkan dengan baik.

Kata Kunci: Pembelajaran Pendikan Islam, Anak Jalanan, Yayasan Ruhiyat

Sulaiman.

Page 9: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

iii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim.

Assalamua’alaikum Warohmatullahi Wabarakatuh

Segala Puji bagi Allah atas limpahan rahmatNya, atas segala nikmat yang telah

diberikan, baik nikmat islam, iman dan sehat wal afiat. Shalawat dan salam penulis haturkan

kepada Nabi Muhammad SAW yang telah diberikan ke istimewaan oleh Allah SWT yakni

Jawami’ul kalim (ungkapan yang singkat namun maknanya padat).

Penulis bersyukur atas rahmat dan berkahNya, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan

dengan judul “Peran Yayasan Ruhiyat dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di

Lingkungan Anak Jalanan (Studi Kasus anak jalanan di Kolong Jembatan Mataraman–

Jakarta Pusat). Skripsi ini disusun untuk melengkapi dan memenuhi persyaratan dalam

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd). Penelitian ini terselesaikan tentunya tidak

dengan hasil kerja penulis pribadi, melainkan mendapat bantuan dari berbagai pihak,

maka dari itu penulis ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA selaku Rektor Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Pendidikan UIN Syarif Hidayatullah

Bapak Prof. Dr.Ahmad Thib Raya, MA. beserta Staf dan Jajarannya.

3. Terimakasih saya ucapkan kepada Bapak Dr. Abdul Majid Khon M.Ag selaku

Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam.

4. Terima kasih pula kepada Ibu Marhamah Saleh, Hj. Lc. MA. selaku Sekretaris

Jurusan Pendidikan Agama Islam selaku dosen pembimbing penulisan Skripsi

yang telah meluangkan waktu dan tenaganya sehingga skripsi ini

terselesaikan. Semoga Allah swt membalas segala amal baik beliau dengan

sebaik-baiknya balasan.

Page 10: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

iv

5. Bapak Muhammad Sholeh Hasan Lc. MA., selaku dosen pembimbing

akademik.

6. Segenap para Dosen jurusan Pendidikan Agama Islam yang telah memberikan

banyak ilmu dan membantu baik prihal akademik maupun hal lainnya.

7. Kedua Orangtua Ayahanda Abah Akhirudin dan Ibunda Marnialis yang tanpa

henti memberikan Do’a, Support dan bimbingannya kepada penulis. dan

teruntuk adik-adikku tercinta Ayu Aprilia dan Shafwah Wahyuni yang selalu

memberikan keceriaan. Semoga Allah swt menghadiahi surga untuk mereka

kelak dan selalu dalam lindungan Allah swt.

8. Kepada teman-teman se-Angkatan Pendidikan Agama Islam 2013 terutama

kelas PAI-A yang telah memberikan banyak kesan baik selama berkecimpung

didunia perkuliahan. Semoga Allah membalas segala amal baik kalian.

9. Keluarga Besar asrama UICCI SULAIMANIYAH Cabang Ciputat, segenap

para Abi yang telah memberikan banyak bantuan, dukungan serta motivasi

kepada penulis semoga Allah melimpahkan segala Rahmat dan kebaiakn-Nya.

Tak lupa para Talebe-Talebe Asrama yang telah memenuhi aktifitas sehari-

hari penulis dengan canda tawa dan hal bahagia terutama Kelas angkatan

semester akhir, Joni, Reza, Faiz, Mega, Ucen, Ojab, Ali, Anas, Asep, Fiqi,

Deri, Billy dll

10. Teman-teman PMII . Terimakasih banyak, Kita pernah berjuang bersama.

meninggalkan banyak kenangan dan hal baik. Semoga silaturahim kita tetap

terjaga.

Page 11: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

v

Dan kepada semua pihak, teman-teman yang lain dimanapun kalian berada

yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah membantu terselesaikannya

skripsi ini semoga dimanapun kalian berada senantiasa diberikan kesehatan dan

dilancarkan segala urusan. Penulis meminta maaf karena pasti terdapat kekurangan

dalam penulisan ini, Oleh karenanya, saran dan kritik yang membangun dari berbagai

pihak senantiasa penulis harapkan demi terciptanya penelitian yang lebih baik lagi.

Ciputat,_____________ 2017

Anasrudin

Page 12: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

vi

DAFTAR ISI

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

LEMBAR PENGESAHAN UJI REFERENSI

ABSTRACK ....................................................................................................................... i

ABSTRAK ......................................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... iii

DAFTAR ISI .................................................................................................................... iv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .......................................................................................... 14

C. Pembatasan Masalah ........................................................................................ 14

D. Rumusan Masalah ............................................................................................. 15

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .................................................................... 15

BAB II KAJIAN TEORI ............................................................................................... 17

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................... 17

1. Pengertian Peran ........................................................................................... 17

2. Pembelajaran Pendidikan Islam .................................................................... 17

a. Pengertian Pembelajaran Pendidikan Islam........................................... 17

b. Tujuan Pendidikan Islam ....................................................................... 22

c. Dasar Filosofis Pendidikan Islam .......................................................... 24

d. Pendidikan Islam untuk Anak................................................................ 25

3. Konsep Anak Jalanan .................................................................................... 26

a. Pendidikan Anak (Anak Usia Dini) ....................................................... 26

b. Pertumbuhan dan Perkembangan .......................................................... 27

c. Pengertian Anak Jalanan ....................................................................... 28

d. Pembagian Anak Jalanan ....................................................................... 29

Page 13: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

vii

B. Hasil Penelitian yang relevan ........................................................................... 31

BAB III Metodologi Penelitian ...................................................................................... 34

A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................................... 34

B. Latar Penelitian, Sumber Data, Samlping, dan Satuan Kajian ...................... 36

C. Metode Penelitian ................................................................................................ 36

D. Teknik Data ......................................................................................................... 36

1. Wawancara.................................................................................................... 36

2. Observasi ...................................................................................................... 36

3. Dokumentasi ................................................................................................. 37

4. Catatan Lapangan Dokumentasi ................................................................... 37

E. Teknik Analisi Data ............................................................................................ 38

F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data ............................................................. 38

BAB IV HASIL PENELITIAN .................................................................................... 40

A. Deskripsi Umum.................................................................................................. 40

B. Pembahasan ......................................................................................................... 56

BAB V HASIL KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ................................... 63

A. kesimpulan ........................................................................................................... 63

B. Implikasi .............................................................................................................. 63

C. Saran .................................................................................................................... 64

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 65

LAMPIRAN-LAMPIRAN ...............................................................................................

Page 14: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Foto Dokumentasi Penelitian

Panduan wawancara terhadap anak

Panduan wawancara terhadap orang tua anak

Panduan wawancara mengenai alsan dan peran orang tua terjadap pendidikan

Data Hasil Wawancara Mengenai Alsan dan Peran Orang Tua

Terhadap Anak (subjek I)

Data Hasil Wawancara Mengenai Alsan dan Peran Orang Tua

Terhadap Anak (subjek II)

Data Hasil Wawancara Mengenai Alsan dan Peran Orang Tua

Terhadap Anak (subjek II)

Data Hasil Wawancara Mengenai Alsan dan Peran Orang Tua

Terhadap Anak (subjek IV)

Panduan wawancara mengenai Yayasan Ruhiyat Sulaiman

Data Hasil Wawancara Mengenai Yayasan Ruhiyat Sulaiman

Panduan wawancara mengenai system pembiayaan

Yayasan Ruhiyat Sulaiman

Data Hasil wawancara mengenai system pembiayaan

Yayasan Ruhiyat Sulaiman

Hasil Pengamatan/Observasi Mengenai Pemahaman Konsep

Iman Kepada Allah Pada Anak (Subjek I)

Page 15: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

ix

Hasil Pengamatan/Observasi Mengenai Pemahaman Konsep

Iman Kepada Allah Pada Anak (Subjek II)

Hasil Pengamatan/Observasi Mengenai Pemahaman Konsep

Iman Kepada Allah Pada Anak (Subjek III)

Hasil Pengamatan/Observasi Mengenai

Keadaan Lingkungan

Agenda Kegiatan Pembelajaran Pendidikan Islam

Surat Domisili Yayasan

Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

Surat Bimbingan Skripsi

Surat Permohonan Izin Penelitian

Page 16: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah

Pengajaran dan pendidikan adalah dua hal yang satu, mereka saling

keterkaitan. Bagi penulis dua hal ini haruslah bersamaan. Di dalam

pendidikan hal ini merupakan pokok dari keberlangsungan suksesnya

pendidikan. Menurut Bruner sebagaimana dikutip oleh Sigit mangun

wardoyo menjelaskan “learning is an active, social; process in which

learnest construct new ideas and concepts based on their current

knowledge”.1 Proses pembelajaran dari generasi ke generasi di tuntut untuk

lebih berkualitas lagi, karena dengan seiring perubahan zaman yang

semakin hari semakin berkembang. Proses pembelajaran diharapkan

menjadi landasan pokok yang mampu menyiapkan anak-anak bangsa untuk

menghadapi tantangan serta kompetensi yang di butuhkan di masa depan.

Kebutuhan pendidikan terhadap anak bangsa merupakan sesuatu yang

wajib sampai kepada seluruh anak bangsa, untuk itu setiap dari kita berhak

mendapatkan pendidikan. Karena pendidikan adalah suatu jalan untuk

membangun generasi yang lebih baik. Pendidikan bukan sekedar

mengoptimal kan segi Kognitif, namun juga dari segi afektif. Karena

hakikat pendidikan itu membawa seorang kepada kebaikan baik dari segi

intelektual maupun dalam sikap. Kewajiban menuntut ilmu atau belajar itu

juga dijelaskan dalam hadis Nabi yang berbunyi:

ك ل ع ة ض ي ر ف م ل لع ا ب ل ط ؤ ل ؤ الل و ر ه و ل ا ر ي از ن ل ا د ل ق م ك ه ل ه ا ي غ د ن ع م ل لع ا ع اض و و م ل س م ل ى

2)أخرجهابنماجةعنانس(ب ه الذ و

1 Sigit mangun wardoyo, pembelajaran berbasis riset,(Jakarta: academia permata, 2013)

h.11 2 Abi Abdillah Bin Yazid, Sunan Ibnu Majah, (Al-Qozwiri, Darul Ihya’ Kutub, Jus 1) h.

81

Page 17: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

2

”meneuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim. Dan orang yang

meletakan ilmu yang bukan pada ahlinya , seperti orang yang

mengalungkan mutiara, intan emas ke leher babi” . (HR. Ibnu Majah dan

Anas).

Hadis ini menjelaskan bahwa berpendidikan atau menuntut ilmu

sangatlah penting. Menutut ilmu hukumnya wajib bagi setiap Muslimin baik

laki-laki dan perempuan.3 Dengan demikian urgensi menunut ilmu sangatlah

penting dari kalangan manapun baik dalam kehidupan makmur maupun

sulit. karena Pendidikan merupakan ruh bagi setiap insan dalam

membimbing dirinya ke jalan yang sesuai.

Bahkan Allah SWT. Memerintahkan kepada hambanya untuk belajar

dan menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran. Sebagaimana dijelaskan

di dalam Al-Qur’an Surah Al-’Alaq ayat 1-5.

ر أل ق ٱق خ ٱل ذ ي ر ب ك م ن﴾١﴿ب ٱسم ن نس ٱل خ ل ق ﴾۲﴿ع ل ق و ر ب ك

ر أٱق

﴾٣﴿ٱل كر م ي عل م﴾٤﴿ٱل ذ يع ل م ب ٱلق ل م ن م ال نس ﴾٥﴿ع ل م ٱل

Artinya: “Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang

menciptakanmu. Dia telah mrnciptakan dari segumpal darah. Bacalah dan

Tuhanmulah yang Maha Pemurah. Yang mengajarkan manusia dengan

perantarakalam. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya”.4

Pendidikan adalah kebutuhan bagi setiap orang, karenanya setiap

orang pasti pernah mengalami pendidikan. Namun tidak setiap orang paham

dan mengerti apa makna dan penjelasan pendidikan tersebut.5 Dengan

demikian Ilmu pendidikan menjelaskan sistematis dalam dan tata cara

pengajaran yang sesuai yang mana sudah memiliki syarat-syarat dan

3 Abdul Madjid Khon, Hadis Tarbawi (Jakarta: 2014 kencana cetakan ke-2) h.144-45 4 Al-Quran dan Terjemahnya, Departemen Agama RI. 5 Sukardjo, Landasan Pendidikan Konsep dan Aplikasinya,(Jakarta : Rajawali press 2013)

h.7

Page 18: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

3

ketentuan yang sesuai untuk di ajarkan. Ilmu pendidikan juga dapat

dipahami bahwa ilmu pendidikan itu memberikan suatu pegangan dan

sumber dalam pengajaran tata cara mendidik agar tercapai sesuatu yang di

cita citakan. Pendidikan membantu untuk menumbuh kembangkan

kecerdasan intlektual dan membentuk kepribadian yang memiliki karakter

yang baik.6

Pendidikan menjadi sesuatu yang bersifat urgens, karena pengaruhya

terhadap anak bangsa sebagai penerus generasi. Dengan pendidikan bangsa

ini akan mampu membangun kesejahteraan masyarakatnya menjadi lebih

baik. Pendidikan adalah faktor penting sebagai gerbang dalam membangun

Bangsa. Pendidikan berperan penting dalam membangun bangsa ini. karena

sama sama kita ketahui pendidikan mencetak orang orang ahli dalam bidang

bidang tertentu. Sebagaima di kuatkan dalam penjelasan oleh Syahraini

Tambak, Pendidikan, tempat untuk melahirkan manusia menjadi ahli dalam

bidang, seperti ekonomi, politik, hukum antropologi, pertanian, militer, dan

lain sebagainya.7

Menjemput harapan demi mencerdaskan masyarakat yang cerdas

yakni melalui pendidikan. Pendidikan menjadi dasar bagi berkembang

kehidupan seseorang. Dengan pendidikan akan mampu membangun untuk

Indonesia lebih baik lagi. Pendidikan haruslah menyebar ke seluruh pelosok

negeri, karena dengan pendidikan akan memberikan investasi untuk masa

depan Bangsa ini. Karena tidak bisa dipungkiri perkembangan dunia

globalisasi dan informasi sudah menyebar keseluruh lini kehidupan. Untuk

itu Bangsa ini harus bersiap menghadapi hal ini, maka dengan

pendidikanlah yang mampu menghadapi hal ini. Dan pendidikan menjadi

investasi masa depan yang harus dipersiapkan sejak dini untuk.8

6 Alisuf Sabri, Ilmu Pendidikan, (Jakarta : CV. Pedoman Ilmu Jaya, 1999) h. 1-2 7 Syahraini Tambak, Membangun Bangsa Melalui Pendidikan, (Yogyakarta: Grahan

Ilmu, 2013) h. 3 8 Syahraini Tambak, Ibid. h. 7-8

Page 19: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

4

Untuk membangun bangsa haruslah dari generasi sekarang, yakni dari

anak-anak. Memberikan pendidikan pada anak-anak sejak dini merupakan

keharusan. Selain itu untuk membangun karakter dalam mengenal Tuhannya

serta kewajibannya anak-anak harus belajar pendidikan Islam. Dengan

pendidikan Islam sebagai landasannya, bagi penulis apapun yang menjadi

tantangan akan terfilter dengan baik.

Di dalam Buku Ilmu Pendidikan Islam yang di tulis oleh Sri Minarti di

jelaskan pendidikan Islam bukan hanya sekedar menyangkut aspek normatif

ajaran Islam, tetapi juga terapannya dalam ragam materi, institusi, budaya,

nilai, dan dampaknya terhadap pemberdayaan umat.9 Pendidikan Islam

meliputi segala hal, dan karenanya harus tertanam dan dipersiapkan saat

anak-anak. Karena dengan pendidikan Islam, karakter anak akan terarahkan.

Dan diharapkan anak mampu memelihara atas dasar ketaataan menjalankan

syariat Islam atau yang biasa disebut dengan maqashid al syariah. yang

pertama adalah memelihara agama (Hifz al Din), memelihara jiwa (Hifz an

Nafs), memelihara akal (Hifz al aql), memelihara keturunan(Hifz Nasl),

memelihara harta (Hifz al Mal).10 Ini merupakan tujuan dari keselamatan

diri, dan di harapkan anak mampu. Untuk mencapai hal ini nampaknya

dengan melalui pendidikan Islam dan harus dipersiapkan pada generasi

anak-anak. Untuk itu pembelajaran pendidikan agama Islam harus

didapatkan oleh anak-anak sejak dini.

Menurut pandangan Islam, tujuan pendidikan Islam sangat diwarnai

dan dijiwai oleh nilai-nilai ajaran Allah. Tujuan itu sangat dilandasi oleh

nilai nilai Al-Qur’an dan hadis seperti yang termaktub dalam rumusan, yaitu

menciptakan pribadi pribadi yang selalu bertaqwa kepada Allah, sekaligus

mencapai kebahagian dunia dan akhirat.11 Bila nilai-nilai Islam itu terpatri

9 Sri Minarti, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Amzah, 2013), h. 25 10 Fauzan, Potret dan Pandangan Islam Tentang Pendidikan Anak, Tahdzib Jurnal

Pendidikan Islam Volume 1, no 2, Juli 2007 (Jakarta: 2007 Jurusan Pendidikan Agama Islam

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) h. 53. Lihat juga

Sapiudin. Ushul Fiqh. (Jakarta:2011 kencana) h. 227-228 11 Sri Minarti, Ilmu Pendidikan Islam. Op.Cit. h. 105

Page 20: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

5

didalam jiwa anak-anak, hal ini akan menjadi bekal nya dala mengarungi

samudra kehidupan yang akan dijalaninya kelak. Karena tujuan akhir dari

pendidikan agama Islam yakni membawa seseorang terhadap prilaku atau

akhlak yang mulia dan senantiasa tunduk kepada Allah SWT. dan

bermanfaat bagi keluarga dan masyarakat luas.

Dalam istilah lain, Ahmad D. Marimba sebagaimana dikutip oleh

Abd. Halim Soebahar, menyatakan bahwa “tujuan pendidikan Islam adalah

terbentuknya kepribadaian muslim”.12 Ini mengisyaratkan bahwa

pendidikan Islam sangatlah penting untuk ditanamkan. Penulis sebelumnya

juga pernah melakukan kunjungan ke anak jalanan daerah sentiong, mereka

semua beragama Islam. Namun, disayangkan sekali umat Islam sedikit

sekali yang tergerak untuk membantu dan perhatian kepada mereka,

sesungguhnya mereka juga adalah saudara muslim kita.

Seseorang yang tidak di bentengi dengan landasan pondasi pendidikan

Islam, akan sulit nantinya dalam mengahadapi gejolak tantangan kehidupan

dan globalisasi. Dengan dasar pendidikan agama Islam, anak-anak akan

mampu membentengi dirinya dan memfilter hal tersebut dengan baik.

Semua anak-anak berhak memiliki setiap cita-citanya. Anak-anak harus

mulai tertanam di dalam dirinya untuk menggantungkan cita citanya

setinggi langit. Dengan cita-cita yang tertanam pada seorang anak, maka

anak-anak mempunyai semangat juang dalam belajar dan meraih

kesuksesan. Ada Sya’ir Arab mengatakan:

ل ح ز الو ي ر الث ق و ف ه ت ه #و ال ب ل ا ت ت ه ل ج ر لاج ر ن ك

Artinya :”jadilah engkau seorang sekalipun kakinya dibawah gunung

tetapi cita cita nya di atas bintang Tsurayya dan zuha”.l13

12 Abd. Halim Soebahar, Wawasan Baru Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia,

2002), h. 18 13Abdul Madjid Khon, Hadis Tarbawi (Jakarta: 2014 Kencana Cetakan ke-2) h.160

Page 21: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

6

Syai’r ini memberitahu kepada kita bahwa setiap anak harus

mempunyai cita citanya masing masing. Hal ini untuk memotivasi agar

mendorong mereka untuk semangat belajar. Dengan pendidikan agama

Islam, anak-anak akan menjadi teguh hati nya dalam segala kemungkinan

yang akan terjadi padanya.

Pendidikan Islam merupkan pondasi bagi anak dalam menghadapi gejolak

kehidupan yang terjadi dalam masa pertumbuhan dan perkembangnnya,

untuk itu kesadaran untuk mendapatkan pendidikan Islam sangatlah penting

bagi anak-anak bangsa, lebih mengerucut lagi adalah pendidikan Islam.

Karena dengan pendidikan Islam anak-anak akan memilki pondasi dalam

menghadapi gejolak kehidupan dan mampu mengarahkannya kepada nilai-

nilai Islam yang taat kepada Allah SWT.

Adapun asal mula komposisi manusia tersebut menurut Al-Qur’an

terdiri dari tiga hal: 1. Jasad 2. Ruh 3. Intelektualitas. Seperti yang

dituliskan dalam QS. As Sajadah ayat 7-9:

ٱل أ خ لق و ب د ۥ خ ل ق ه ك ل ش يء م نط ي ٱل ذ يأ حس ن ن ث ج ع ل ن سل ه ۥم نس ل ل ة )٧(نس

و ٱل ف )٨(م ه ي م اء م ن ر و ٱل بص ٱلس مع ل ك م و ج ع ل ه ۦ م نر وح ف يه ث س و ىه و ن ف خ د

) ٩(م ات شك ر ون ق ل يلا

Artinya; “Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-

baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah.Kemudian

Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina. Kemudian

Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya

dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati;

(tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur”. (Q.S As Sajadah: 7 – 9)14

Semua manusia termasuk anak adalah sama dalam komposisinya.

Mereka semua tercipta dan dilahirkan ke alam dunia ini dengan dasar

14 Al-Quran dan Terjemahnya, Departemen Agama RI.

Page 22: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

7

penciptaan dan kehidupan yang berbeda. Setiap anak yang dilahirkan tentu

mempunyai hak yang sama, dan tanggung jawab orang tua terhadap

pemenuhan hak tersebut salah satunya yaitu dalam hal pendidikan.

Sebagaimana firman Allah Ta’la didalam surat At-Tahrim ayat 6:

را ن و أ هل يك م أ نف س ك م ق وا ء ام ن وا ٱل ذ ين ظ و ق ود ه ااي ي ه ا غ ل ئ ك ة م ل ا ه ع ل ي و ٱل ج ار ٱلن اس

اد د م اأ م ر ه مي عص ون ل ش (٦)الت حريم:و ي فع ل ون م اي ؤم ر ون ٱلل

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan

keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan

batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak

mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka

dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”(QS. At-Tahrim : 6)15

Namun tidak semua anak bernasib baik, ada anak yang sudah tidak

memiliki keluarga, atau juga berada dalam keluarga yang berkehidupan

yang tida layak sehingga mereka tidak mendapatkan pendidikan baik dari

orang tuanya maupun dari lingkugan sekitarnya baik pelajaran formal

maupun non formal. Keadaan seperti ini banyak terjadi pada anak jalanan

yang berada di kota-kota metropolitan.

Menjadi anak jalanan bukanlah menjadi pilihan, namun keadaanlah

yang membuatnya demikian. Anak jalanan pun berhak mengenyam

pendidikan. Karena penulis sadar bahwa pendidikan diperuntukan bagi

semua orang. Dan semua anak bangsa haruslah mendapatkan pendidikan

dan merasakan pendidikan. Sebagaimana juga dijelaskan dalam ketentuan

umum Undang-undang tentang perlindungan anak bahwa: “Hak anak adalah

bagian dari hak asasi manusia yang wajib dijamin, dilindungi, dan dipenuhi

orang tua, keluarga, Pemerintah dan Negara.16

15 Al-Quran dan Terjemahnya, Departemen Agama RI. 16 “Undang Undang Republik Indonesia No. 23 Tentang Perlindungan Anak”

Page 23: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

8

Didalam deklarasi tentang hak anak pada tanggal 20 November 1959

yang di sahkan oleh Majelis PBB, sebagian kutipannya menyatakan antara

lain, “Umat manusia berkewajiban memberikan yang terbaik bagi anak-

anak”. Sebagian kutipan teks Deklarasi ini menegaskan bahwa anak-anak

mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan khusus, kesempatan dan

fasilitas yang memungkinkan mereka berkembang secara sehat dan wajar

dalam keadaan bebas dan bermanfaat yang sama, memilki nama dan

kebangsaan sejak lahir mendapat jaminan sosial termasuk gizi yang cukup,

perumahan, rekreasi dan pelayanan kesehatan, menerima pendidikan,

perawatan, dan perlakuan khusus jika mereka cacat; tumbuh dan dibesarkan

dalam suasana yang penuh dengan kasih dan rasa aman dan sedapat

mungkin dibawah asuhan serta tanggung jawab orang tua mereka sendiri:

mendapat pendidikan dan andaikata terjadi malapetaka mereka termasuk

yang pertama menerima perlindungan serta pertolongan; memperoleh

perlindungan baik atas segala bentuk penyia nyiaan, kekejaman dan

penindasan bentuk diskriminasi. Akhirnya Deklarasi ini menegaskan bahwa

anak-anak harus dibesarkan dalam “jiwa yang penuh dengan pengertian,

toleransi, persahabatan antar bangsa, perdamaian dan persaudaraan

semesta”.17

Pendidikan Islam sangatlah penting untuk menjadi landasan pada anak

jalanan, ini akan membawa kepada kearifan moral dan tabiat yang mulia.

Keutamaan-keutamaan moral, perangai dan tabiat merupakan salah satu

buah iman yang mendalam dan perkembangan religious yang benar. Jika

masa anak-anak-anak tumbuh dan berkembang berpijak pada landasan iman

kepada Allah Swt dan terdidik untuk selalu takut, ingat, bersandar, meminta

pertolongan dan berserah diri kepada-Nya, anak akan memiliki potensi dan

respon secara instingstif di dalam menerima setiap keutamaan dan

kemuliaan, disamping terbiasa melakukan akhlak mulia. Sebab banteng

pertahanan religius yang berakar pada hati sanubarinya, kebiasaan

17 Arif Gosita, Masalah Perlindungan Anak, (Jakarta: Akademika Presindo, 1985) h. 130-

131

Page 24: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

9

mengingat Allah yang telah dihayati dalam dirinya dan instropeksi diri yang

telah menguasai seluruh pikiran dan perasaannya, telah memisahkan anak-

anak dari sifat sifat negatif yang merusak. Bahkan penerimaannya terhadap

setiap kebaikan akan menjadi salah satu kebiasaan, dan kesenangannya

keutamaan dan kemuliaan akan menjadi akhlak dan sifat yang paling

menonjol.18

Triologi pendidikan sangatlah erat kaitannya dalam memajukan

pendidikan itu sendiri. Seperti pendidikan keluarga, pendidikan sekolah dan

bahkan lingkungan itu sendiri. Dengan demikian setiap anak untuk

mendapatkan nilai-nilai kognitif dan afektif, haruslah baik dalam segi

pendidikan keluarga, sekolah dan bahkan lingkungan. Karena tiga aspek ini

sangatlah memberikan pengaruh terhadap anak-anak. Dan Hal ini jugalah

yang akan membawa dan menuntun anak mencapai pendidikan yang

dibutuhkan. Setiap lininya sangatlah berpengaruh.

Untuk itu idealnya seorang anak itu bisa diajarkan dan dididik oleh

orang tuanya dengan baik, dan juga lingkungan sekolah dan bahkan

lingkungan rumah tempat anak itu bermain. Karena dari situlah mereka

mendapatkan pengaruh dari lingkungan tersebut. Bila baik lingkungan

keluarga, sekolah dan tempat tinggalnya, maka secara umum akan baik pula

pendidikan karakter yang anak itu dapatkan, namun bila sebaliknya, anak

juga akan terpengaruh hal-hal yang negatif.

Namun kenyataannya pendidikan yang terjadi pada anak jalanan tidak

demikian. Orang tua mereka tidak mampu mendidik mereka dengan baik,

bahkan sebagian dari mereka pun juga tidak bersekolah dan lingkungan

tempat mereka tinggal pun sangat jauh dari nilai-nilai pendidikan. Karena

sebagian dari mereka banyak yang sambil bekerja dan membantu kedua

orang tuanya untuk menambahkan keuangan keluarga.

18 Nur’aini Ahamad, komparasi pemikiranj plato dan al ghazali, Tahdzib Jurnal

pendidikan Islam volume 1, no 2, juli 2007 (Jakarta: 2007 Jurusan pendidikan agama Islam

fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan UIN syarif hidayatullah Jakarta). H. 53-54

Page 25: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

10

Disinilah letak kepekaan sosial, yang mana pendidikan merupakan

penting dan hak bagi seluruh bangsa Indonesia, tidak menyeluruh

didapatkan oleh anak-anak bangsa. Kalau diperhatikan gedung gedung yang

menjulang tinggi di tanah Jakarta ini, ternyata masih ada orang-orang

kehidupannya tidak layak, sampai merekapun tidak memikirkan lagi tentang

pendidikan. Karena lingkungan mereka yang sulit jadi lebih memikirkan

bagaimana keadaan ekonomi mereka dalan hal makanan. Padahal

pendidikan dan pemberdayaan warga merupakan kewajiban Pemerintah

sebagaimana yang tercantum dalam Undang Undang Republik Indonesia

Nomor 2 tentang sistem pendidikan Indonesia bahwa “setiap warga Negara

mempunyai hak yang untuk memperoleh pendidikan.”19 Di perkuat juga

dengan Undang Undang Dasar 1945 pasal 31, bahwa tiap warga Negara

berhak mendapatkan pendidikan.

Fenomena yang terjadi pada masyarakat Indonesia sangat berbeda,

masih banyak orang orang yang belum bisa mengecam pendidikan nya

dengan baik, dikarenakan ekonomi yang sulit. Diantara mereka yang

memiliki keterbatasan ini, seperti yang tinggal di bantaran Rel, di kolong

jembatan dan lain sebagainya mereka pun mempunyai hak yang sama untuk

mendapatan pendidikan Islam. Mereka belum mendapat hak mereka untuk

belajar. Mereka kurang mendapat perhatian dari pemerintah, padahal

undang undang sudah jelas dalam hal ini. Untuk itu anak-anak haruslah

mendapatkan pendidikan. Karena diluar sana tantangan mereka sangat berat,

bila pondasi pendidikan Islam jauh dari mereka. Mereka akan hidup dengan

sebebas bebasnya tanpa aturan yang mereka pahami. Maka pendidikan

agama Islam sangat lah penting bagi anak jalanan untuk membawa mereka

kepada ketaatan kepada Allah dan memilki kepribadian yang yang baik baik

di lingkungan teman nya maupun lingkungan yang luas.

Anak jalanan pun membutuhkan perhatian dan kepedulian atas

kelangsungan hidup mereka baik dari pemerintah, masyarakat sekitar dan

19 Hasbullah, Dasar-Dasar ilmu pendidikan, (Jakarta: Raja Wali Pers, 2013) h.286

Page 26: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

11

juga para relawan mahasiswa. Karena Islam adalah rahmatan lil ‘alamin,

untuk itu kepedulian kepada saudara saudara kita satu bangsa, dan satu

keyakinan (muslim) haruslah ada. Kalau anak jalanan di biarkan begitu saja

dalam menghadapi pergaulannya sejak dini, maka ketika dewasa nanti

mereka akan sangat sulit untuk memilki kehidupan yang layak. Mereka juga

mempunyai hak untuk bercita cita dan memilki kehidupan yang layak.

Dengan demikian, bila masa anak-anak pada anak jalanan tidak

dilandasi dengan pendidikan Islam, hal ini akan membuat mereka jauh dari

kesadaran yang mengarahkan mereka untuk menjadi hamba Allah yang taat

dan mereka akan jauh dari banteng keimanan yang menjaga dari pengaruh

buruk. Sudah lagi di tambah keseharian mereka dalam bergaul dan

berinteraksi di di jalanan. Anak jalanan akan terombang ambing dan

terbawa pengaruh yang buruk bila dasar keimanan mereka belum kuat. Di

ibu kota Jakarta, banyak sekali anak jalanan, mereka tinggal di kolong

jembatan, di bantaran rel, di Stasiun. Mereka adalah bagian dari kita yang

sangat membutuhkan bantuan kita dan perhatian, mulai dari pendidikan dan

kesejahteraan. Mereka adalah warga Negara Indonesia yang keamanan dan

kesejahteraan mereka di tanggung oleh pemerintah. Namun, banyak sekali

orang yang takut dan tidak mau membantu mereka dalam perbaikan moral

dan kesejahteraan. Mereka juga berharap uluran tangan dari kita.

Anak jalanan kehilangan haknya dalam memperoleh perlindungan dan

kasih dan sayang dari orang tua bahkan kehilangan kesempatan untuk

mengenyam pendidikan. Sementara disisi lain, anak-anak perlu mendapat

perhatian dan penanganan seperti anak lain seusianya. Tidak hanya sebagai

insan Tuhan, mereka juga amanah dan karunia dari Allah Swt yang tidak

boleh dilihat dengan sebelah mata karena keterbatasan nasibnya. Islam

mengajarkan bahwa anak bukan hanya tanggung jawab orang tua, tetapi

juga masyarakat bahkan Negara. Sebagaimana di dalam Undang Undang

kesejahteraan anak Bab IV pasal 11 yang berbunyi “ usaha kesejahteraan

Page 27: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

12

anak dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat”.20 Seperti juga

pendidikan yang merupakan nilai-nilai luhur yang tidak dapat dipisahkan

dan dipilah–pilah dalam kehidupan manusia karena dapat menimbulkan

disintegrasi yang pada konsekuensinya dapat melahirkan ketidakharmonisan

dan kehidupannya sendiri karena manusia mempunyai komposisi yang tidak

dapat terpisahkan.

Pendidikan Islam haruslah menjadi dasar mereka, karena semua anak

tidak terkecuali juga sangatlah membutuhkan untuk membentuk karakter

dan kepribadian muslim. Pendidikan Islam menuntunnya dalam kebaikan,

bukan hanya hal itu mereka juga akan mengetahui kewajiban sebagai

seorang muslim dan mampu menjalankannya. Agar setelahnya mereka tidak

goyah dengan hal hal yang menggiurkan pada pemberian orang yang

beragama lain.

Pendidikan Islam sangat dibutuh dalam kehidupan karenanya

pendidikan Islam membangun kepribadian karakter yang baik yang

sempurna pada manusia. Pendidikan Islam mampu membangun sikap bijak

lagi arif, hal ini lah yang dibutuh kan sesama muslim agar terjadi hubungan

yang harmoni. Keadilan dalam Islam sangatlah diutamakan, dan keadilan

yang baik dan bijak sangatlah dibutuhkan oleh manusia untuk membangun

komunitas manusia yang lebih baik lagi. Jelaslah pendidikan Islam sangat

dibutuhkan dan perlu diterapkan, karena dengan pendidikan Islam kita

mampu membawa anak-anak memilki karakter mandiri, dan mampu

membantu dari keterpurukan dan penindasan. Pendidikan agama Islam juga

mampu menjadi banteng kita dalam penanaman penghormatan dan

penghargaan kepada manusia yang lainnya.21 Akan sangat berdampak buruk

bila anak jalanan tidak mengenyam pendidikan Islam, karena sejatinya

setiap muslim harus memahami agamanya supaya menjadi insan kamil.

20 Arif Gosita, Masalah Perlindungan Anak, Op.Cit. h.155 21 Abdurrahman An Nahlawi, Pendidikan Islam Dirumah Sekolah dan Masyarakat,

(Jakarta: Gema Insan Press, 1996), h. 27

Page 28: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

13

Hal inilah yang membuat hati tergerak dari Yayasan Ruhiyat

Sulaiman untuk senantisa membantu mengajarkan agama Islam pada anak

jalanan. Kegiatan yang dilakukan pada Yayasan Ruhiyat Sulaiman ini rutin

dilakukan pada setiap hari minggu. Biasanya Yayasan Ruhiyat sulaiman

mengunjungi dan mengajarkan agama Islam pada tiga tempat yakni, kolong

jembatan Matraman, bantaran rel gang Sentiong dan anak jalanan di Stasiun

Gambir. Namun pada hal ini penulis memfokuskan penelitian pada anak

jalanan di Kolong Jembatan Matraman.

Dengan demikian pendidikan Islam perlu sampai kepada anak jalanan,

untuk menjadi pondasi mereka. Saat ini anak jalanan sedikit sekali

diperhatikan baik deri segi ekonomi ataupun segi pendidikan. Pendidikan,

terutama pendidikan agama Islam bagi anak jalanan sangatlah dibutuhkan.

Perhatian dari Pemerintah dan segelintir orang yang mampu sangatlah

dibutuhkan untuk meningkatnya taraf pendidikan dan pemikiran anak

jalanan. Dan dalam pembelajaran Pendidikan Islam faktor faktor pendukung

untuk suksesnya pengajaran pada anak jalanan juga tidak terlepas dari hal

hal seperti sarana dan prasarana metode pembelajaran yang digunakan,

tenaga pengajar, keadaan lingkungan dan lain lain. Keseluruhan faktor

tersebut tentu saling berkaitan satu sama lainnya.

Berdasarkan pemikiran tersebut dan penulis juga sering mengikuti

kegiatan pembelajaran Pendidikan Islam ke lingkungan anak Jalanan di

Kolong Jembatan Matraman, dan penulis tertarik dalam mencari tau untuk

mengetahui dan mengungkapkan Pendidikan agama Islam teraplikasi disana

atau sebaliknya Pendidikan agama Islam hanya sekedar nama tanpa tau

karena mereka tidak mempelajarinya karena dengan segala kekurangan yang

ada. Oleh sebab itu Penulis terpacu untuk mengangkat hal ini dalam

penelitian tentang “Peran Yayasan Ruhiyat Sulaiman dalam

Pembelajaran Pendidikan Islam di Lingkungan Anak Jalanan (Studi

Kasus anak jalanan di Kolong Jembatan Mataraman– Jakarta

Timur)”.

Page 29: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

14

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis dapat

mengidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:

1. Kurangnya tabiat anak jalanan yang jauh dari nilai-nilai

Pendidikan

2. Kurangnya perhatian masyarakat dan pemerintah terhadap anak

jalanan di Kolong Jembatan Matraman.

3. Kesulitan anak jalanan dalam melaksanakan Pembelajaran

Pendidikan Islam

4. Kurangnya Sarana dan prasarana yang melengkapi

Pembelajaran Pendidikan Islam di Lingkungan Kolong

Jembatan Matraman.

5. Kurang perhatiannya Guru agama dalam memberikan

Pendidikan Islam di lingkungan Kolong Jembatan Matraman.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penulis membatasi

penelitian ini sebagai berikut:

1. Pembelajaran Pendidikan agama Islam bertempat di Kolong

Jembatan Matraman.

2. Materi saat pembelajaran Pendidikan Islam yakni tentang dan

Iman kepada Allah.

3. Anak jalanan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

“Anak Binaan”, yaitu anak-anak yang setiap minggu mengikuti

pembelajaran Pendidikan Islam di Kolong Jembatan

Matraman.

4. Penelitian yang dimaksud pada anak jalanan ini dikhususkan

pada anak-anak berusia 7-12 tahun.

Page 30: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

15

D. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yakni: “Bagaimana

Peran Yayasan Ruhiyat Sulaiman dalam Pembelajaran Pendidikan Agama

Islam di Lingkungan Anak Jalanan Kolong Jembatan Matraman ?”.

E. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian

Tujuan penelitian ini diantaranya adalah:

1. Untuk mengetahui kegiatan belajar mengajar Pendidikan Islam di

Kolong Jembatan Matraman.

2. Untuk Mengetahui materi dalam Pembelajaran Pendidikan Islam

di Lingkungan Anak Jalanan Kolong Jembatan Matraman.

3. Untuk Mengetahui peran Yayasan Ruhiyat Sulaiman dalam

Pembelajaran Pendidikan Islam di Lingkungan Anak Jalanan

Kolong Jembatan Matraman.

Adapun Manfaat dengan diadakannya penelitian ini ialah agar

Pemerintah, masyarakat umum, dan mahasiswa/i dapat lebih memperhatikan

saudara kita di Lingkungan Anak Jalanan Kolong Jembatan Matraman.

antara lain:

1. Pemerintahan

a. Pemerintah dapat memperhatikan keberlangsungan hidup

anak jalanan.

b. Pemerintah lebih memperhatikan tempat tinggal mereka.

c. Pemerintah juga bisa membuat banyak program untuk taraf

hidup anak jalanan lebih baik lagi.

Page 31: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

16

2. Masyarakat umum

a. Masyarakat umum bisa terketuk hatinya dan bisa

membantu mereka baik dalam pendidikan maupun

ekonomi.

b. Masyarakat umum juga sadar ternyata banyak saudara kita

anak jalanan membutuhkan perhatian kita

c. Masyarakat umum juga bisa memberikan kontribusi pada

anak jalanan baik berupa moril maupun materil

3. Mahasiswa/i

a. Mahasiswa/i bisa turun langsung dan mengajar anak

jalanan.

b. Mahasiswa/i juga bisa mengalihkan program program

kampus mereka ke acara sosial pada anak jalanan.

c. Mahasiswa/i juga paham dan sadar bahwa mereka sangatlah

membutuhkan bantuan kita, karena mahasiswa selalu

digaungkan agent of sosial.

Page 32: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

17

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Pengertian Peran

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia Peran adalah “bagian dari

tugas utama yang harus dilakukan”.22 Sedangkan menurut Hessel Nogi S.

Tangkilisan Peran adalah “dinamisasi dari status atau penggunaan hak hak

dan kewajiban, atau bisa juga disebut status subjektif”.23

2. Pembelajaran Pendidikan Islam

a. Pengertian Pembelajaran Pendidikan Islam

Proses pembelajaran pada dasarnya merupakan interaksi antara

guru dan peserta didik. Dalam pembelajaran ada guru yang

mengarahkan dan memberikan pengetahuannya kepada murid. Proses

pembelajaran juga dapat di artikan suatu proses melihat, mengalami,

mengamati dan memahami sesuatu yang dipelajari untuk memperoleh

hasil yang ditentukan, melalui pembinaan, pemberian penjelasan,

pemberian bantuan dan dorongan dari pendidik.24 Dengan belajar

seorang guru akan mampu mengarahkan muridnya, dalam kontek ke

ilmuan dan praktek dalam kehidupan sehari harinya.

Ada juga beberapa pendapat dari beberapa ahli tentang Belajar

yang di kutip oleh Udin Syaefudin Saud sebagai berikut :

a. Menurut Pandangan Skinner, bahwa belajar yaitu suatu prilaku

pada saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik.

Sebaliknya, bila tidak belajar responnya menjadi menurun

22 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:

BalaiPustaka, 1998), h. 669 23 Hessel Nogi S. Tangkilisan, Manajemen Publik, (Jakarta: PT. Grasindo 2007 Cet.

Kedua) h. 43 24 Saud, Udin Syaefudin, Pembelajaran Terpadu, (Bandung: UPI Press 2006), h. 3

Page 33: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

18

b. Menurut pandangan Gagne, belajar merupakan kegiatan yang

kompleks. Hasil belajar berupa kapabilitas. Setelah belajar

orang memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai.

c. Menurut pandangan Piaget, bahwa pengetahuan dibentuk oleh

individu. Sebab individu melakukan interaksi terus menerus

dengan lingkungan. Lingkungan tersebut mengalami

perubahan. Dengan adanya interaksi dengan lingkungan maka

fungsi intelek semakin berkembang.

d. Menurut pandangan Roger, belajar adalah praktek pendidikan

menitik beratkan pada segi pengajaran, bukan pada siswa yang

belajar. Praktek tersebut ditandai oleh peran guru yang

dominan siswa hanya menghafalkan pelajaran.25

Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa

belajar adalah mengarahkan siswa kepada kepada kecerdasasan,

keterampilan, pengetahuan dan membentuk karakter yang baik.

Semua itu ditempuh dengan cara membina, mengajarkan, memberikan

penjelasan, memberikan contoh, dan juga mendorong siswa untuk

semangat belajar. Dalam lingkungan pembelajaran juga membawa

murid dan menyiapkannya untuk menghadapi kemajuan teknologi

yang semakin berkembang dan senantiasa memberikan kemanfaatan

baik untuk dirinya sendiri lebih luas lagi untuk orang lain di

sekitarnya. Dalam pembelajaran juga membentuk murid kepada

karakter yang mencerminkan tabiat yang baik.

Pendidikan adalah kebutuhan bagi setiap orang, karenanya

setiap orang pasti penah mengalami pendidikan. Namun tidak setiap

orang paham dan mengerti apa makna dan penjelasan pendidikan

tersebut.26 Dengan demikian Ilmu pendidikan menjelaskan sistematis

25 Dimyati, Belajar dan Pembelajara,. (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1999) h. 9-16 26 Sukardjo, Landasan Pendidikan Konsep dan Aplikasinya,(Jakarta : Rajawali Press

2013) h.7

Page 34: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

19

dalam dan tata cara pengajaran yan sesuai yang mana sudah memiliki

syarat syarat dan ketentuan yang sesuai untuk di ajarkan. Ilmu

pendidikan juga dapat dipahami bahwa ilmu pendidikan itu

memberikan suatu pegangan dan sumber dalam pengajaran tata cara

mendidik agar tercapai sesuatu yang di cita citakan. Pendidikan

membantu untuk menumbuh kembangkan kecerdasan intlektual dan

membentuk kepribadian yang memiliki karakter yang baik.27

Sebagaimana ditegas oleh Prof. Dr. H. Zainuddin Ali, MA

menurutnya “Pendidikan yang memberikan pengetahuan dan

membentuk sikap, kepribadian, dan keterampulan peserta didik dalam

mengamalkan ajaran agamanya. Dilaksanakan sekurang kurangnya

melalui mata pelajaran pada semua jalur”.28

Pendidikan juga memberikan pengaruh kepada setiap orang,

karena setiap orang lahir dengan masing potensi potensi yang dimana

akan kembangkan sesuai dengan nilai nilai yang ada dilingkungan dan

kebudayaan. Usaha usaha yang dilakukan untuk membuat kehidupan

menjadi lebih baik dan memberikan warisan peradaban yang baik

kepada generasi selanjutnya untuk melestarikan hidupnya dengan

menekankan nilai nilai karakter dan mengembangkan kecerdasan.29

Dengan demikian kita dapat menyimpulkan dari penjelasan di

atas bahwa pendidikan adalah suatu yang sudah menyatu dalam

kehidupan, karena nya manusia mestilah membutuhkan pendidikan.

Pendidikan akan membawa manusia kepada kehidupan pembinaan

yang sempurna. Pendidikan menumbuh kembangkan kemampuan atau

potensi yang ada dan menekankan nilai nilai karakter dan social serta

kebudayaan. Yang paling terpenting lagi dengan pendidikan manusia

akan terbentuk karekter pribadi yang baik dan mewariskannya kepada

27 Alisuf Sabri, Ilmu Pendidikan, (Jakarta : CV. Pedoman Ilmu Jaya, 1999), h. 1-2 28 Zainuddin Ali, Pendidikan Agama Islama Kontemporer, ( Bandung : Yayasan

Masyarakat Indonesia Baru, 2015), h. 1 29 Fuad Ihsan, Dasar-dasar Kependidikan, (Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2003), h. 1-2

Page 35: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

20

generasi generasinya untuk mencapai pada peradaban yang lebih baik

dan maju.

Selanjutnya Penjelasan tentang pengertian pendidikan Islam bila

diperhatikan dan diamati dari para ahli perlu dikutip dan dijadikan

sumber.

Muhammad SA. Ibrahimi (Bangladesh) sebagaimana dikutip

oleh Abdul Mujib dkk, menyatakan bahwa pendidikan Islam “Islamic

education in true sense of the lern, is a system of education which

enable a man to lead his life according to the Islamic ideology, so that

he may easily mould his life in accordance with tenets of Islam”30

dalam pengertian ini dijelaskan bahwa pendidikan Islam yang

sebenarnya adalah berlandaskan atas ideology Islam yang dimana

seseorang mampu mengarahkan dirinya kepada ajaran Islam.

Penjelasan di atas menjelaskan bahwa pendidikan Islam mememilki

kompenen atau system yang yang saling keterkaitan yang dimana

pendidikan agama Islam membawa hal hal seperti kognitif, afektif dan

psikomotorik diarahkan sesuai kepada landasan ideologi Islam.

Selanjutnya menurut Omar Muhammad al-Toumi al Syaibani

sebagaimana dikutip oleh Abdul mujib dkk, mendefinisikan

pendidikan Islam sebagaimana dikutip di dalam Buku Ilmu

Pendidikan Islam yakni : “proses mengubah tingkah laku individu

pada kehidupan pribadi, masyarakat dan alam sekitarnya dengan cara

pengajaran sebagai suatu aktivitas asasi dan sebagai profesi di antara

profesi profesi asasi dalam masyarakat”.31 Yang penulis pahami dari

kutipan di atas bahwa pendidikan memiliki urgensi untuk membentuk

karakter pribadi menjadi lebih baik. Bila ada seseorang yang memiliki

kecerdasan yang baik namun dalam hal attitude nya masih jauh

menurut penulis ia masih belum berpendidikan Islam. Karena

30 Abdul mujib dkk, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : Kencana 2008), h.25 31 Ibid, h. 26

Page 36: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

21

pendidikan Islam bukan hanya sekedar kita belajar formalitas tapi

bagaimana pendidikan Islam itu sampai kedalam hati kita.

Muhammad Javed al Sahlani dalam al Tarbiyah wa al –ta’lim Al

qur’an Al karim sebagaimana dikutip oleh Abdul mujib dkk,

mengartikan pendidikan dengan “proses mendekatkan manusia kepada

tingkat kesempurnaan dan mengembangkan kemampuannya.”32

Pendidikan Islam adalah proses dimana siswa bertahap untuk mampu

mengembangkan potensinya serta menjadi manusia yang sebaik

baiknya manusia yakni sebaik baiknya manusia adalah yang

bermanfaat kepada orang lain demikianlah sabda yang pernah Rasul

sampaikan.

Menurut Asrorun Ni’am Sholeh hakikat pendidikan Islam yakni

gagasan utama pendidikan, termasuk didalamnya pendidikan Islam,

terletak pada pandangan bahwa setiap manusia mempunyai nilai

positif tentang kecerdasan, daya kreatif, dan keluhuran budi. Peran

pendidikan ialah bagaimana nilai positif ini tumbuh menguat. Jika

tidak tepat bisa tumbuh sifat negatif, prilaku kekerasan, tidak peduli

terhadap sesama atau kejahatan lain. Pendidikan Islam yang tidak

melahirkan pribadi yang berprilaku positif bisa dipastikan gagal.

Faktor yang mempengaruhi tentu bermacam macam. Salah satunya

adalah imbas pendidikan seperti ini sepatutnya untuk direformasi

secara integral, sistematif, liberatif, dan radikal.33

Demikianlah penjelasan tiga tokoh yang menjelaskan tentang

pendidikan Islam dapat kita pahami bahwa pendidikan Islam

merupakan landasan ideology Islam, dan kita harus mampu

mengarahkannya sesuai dengan ajaran Islam. Yang dimana haruslah

32 Ibid, 26-27 33 Asrosrun Ni’am Sholeh, Reorientasi Pendidikan Islam, (Jakarta : Elsas Jakarta 2008),

Cet. Ke-enam. h. 91-92

Page 37: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

22

terbentuk karakter yang berkepribadi yang lembut. Pedidikan agama

Islam adalah proses perubahan sikap menjadi lebih baik.

Pendidikan Islam saling keterkaitan yang mana semua nya

haruslah tercapai kecerdasan, keterampilah, dan kepribadian yang

berkarakter sesuai dengan ideologi Islam. Kecerdasan haruslah diraih

karena itu merupakan salah satu dari tujuan menuntut ilmu. Proses

yang dijalani akan memberikan kcerdasan dan keterampilan. Namun

kecerdasan luarbiasa dan keterampilan yang sudah mumpuni akan

menjadi hambar bila karakter atau sikap masih jauh dari kata baik.

Karena puncak pendidikan agama Islam ialah kepribadian yang

berkarakter. Untuk itu semua haruslah saling bersinergi antara

kecerdasan dan keterampilan dengan karakter yang baik. Inilah yang

disebut dengan mendorong kepada kehidupan yang sempurna dan

meningkatkan kempuannya yang dijelaskan oleh para ahli di atas.

b. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Banyak sekali tokoh yang menjelaskan tentang tujuan Islam

mulai dari Marimba yang mengatakan pendidikan Islam tujuannya

berkepribadian muslim. Al Attas juga mnejelaskan tujuan pendidikan

Islam adalah menjadi manusia yang baik. Al Abrasyi juga

menjelaskan tujuan akhir pendidikan Islam adalah berakhlak mulia.

Dari para tokoh masih sangat umum dalam menjelaskan tentang

tujuan pendidikan Islam. Islam menjelaskan bahwa manusia dididik

agar mampu mencapai apa yang telah digariskan oleh Allah.34

Dijelaskan dalam surat ad-Dzariat ayat 56 yang bunyinya:

ل ي عب د ون إ ل ٱل ن و ٱل نس ل قت )٥٦(و م اخ

34 Ahmad tafsir. Ilmu pendidikan dalam perspektif Islam, ( Bandung : PT ROSDA karya

remaja, 2010) h. 46

Page 38: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

23

“dan aku telah ciptakan jin dan manusia kecuali supaya mereka

beribadah kepada Allah”35 tujuan manusia hidup menurut Allah

adalah beribadah kepadaNya.

Menurut Ibnu Taimiyah, sebagaimana yang dikutip oleh Majid

‘Irsan Al-Kaylani yang dikutip lagi oleh Bukhari Umar, tujuan

pendidikan Islam tertumpu pada empat aspek, yaitu:

1) Tercapainya pendidikan tauhid dengan cara mempelajari ayat

Allah SWT dalam wahyu-Nya dan ayat-ayat fisik (afaq) dan

psikis (anfus);

2) Mengetahui ilmu Allah SWT melalui pemahaman kebenaran

makhluk-Nya;

3) Mengetahui kekuatan (qudrah) Allah melalui pemahaman

jenis-jenis, kuantitas, dan kreativitas makhluk-Nya;

4) Mengetahui apa yang diperbuat Allah SWT (sunnah Allah)

tentang realitas (alam) dan jenis-jenis perilakunya.36

Menurut Al Ghazali yang dikutip oleh Asrosrun Ni’am Sholeh,

bahwa Al Ghazali secara ekplisit menempatkan dua hal penting

sebagai orientasi pendidikan, pertama, mencapai kesempurnaan

manusia untuk secara kualitatif mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Kedua, mencapai kesempurnaan manusia untuk meraih kebahagian

dunia akhirat.37

Konsepsi al-Ghazali ini menarik jika dikaitkan dengan konsepsi

pendidikan mutakhir. Al Ghazali merumuskan orientasi pendidikan

secara makro dan berupaya menghindar dari dari problematika yang

bersifat situasional. Sehingga konsepsi Al Ghazali tersebut dapat

dikatakan sebagai ujung orientasi (al –Ahadaf al-‘ulya) yang dapat

35 Al-Quran dan Terjemahnya, Departemen Agama RI. 36 Bukhari Umar, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Amzah, 2011), h. 9 37 Asrosrun Ni’am Sholeh, Reorientasi Pendidikan Islam. Op.cit. h. 78-79

Page 39: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

24

dijabarkan ke dalam orientasi orientasi yang lenih spesifik, yakni

orieantasi intruksional/umum dan orientasi dan orientasi khusus38

Ibadah bukan hanya meliputi tentang sholat, zakat, puasa

dibulan ramadhan dan bahkan berqurban dan lain sebagainya. Dan

diluar itu bukanlah ibadah. Padahal ibadah itu ialah segala sesuatu

yang daisandarkan kepada Allah semata. Mulai dari pemikiran

perasaan, perbuatan tingkah laku, perkataan semua aspek dalam

kehidupan kita haruslah semuanya karena Allah yang menjadi jalan

hidup dan tujuan kita. Maka jelaslah pendidikan Agama Islam

bertujuan untuk mengarahkan seseorang untuk samapai seperti itu.39

c. Dasar filosofis Pendidikan Islam

Menurut Drs. Abd. Halim Soebahar MA. “Masalah pendidikan

adalah masalah semua umat. Pada bangsa yang primitif sekalipun,

aktivitas pendidikan pasti terjadi, karena sebenarnya pendidikan

merupakan kebutuhan pokok bagi manusia dalam mempertahankan

dan melangsungkan kehidupannya”.40

Pendidikan sangatlah memberikan pengaruh kepada manusia,

dengan pendidikan manusia akan terbantu. Karena manusia adalah

makhluk Allah yang sempurna dan diberikan oleh Allah. Berbeda

dengan makhluk yang lain. Hal ini menunjukan bahwa manusia adalah

manusia yang derajatnya tinggi dari makhluk yang lain

Namun manusia, jika tidak menggunakan akal nya dengan baik

maka sesungguhnya ia tidak belajar. Manusia akan terjatuh dari

derajat yang paling rendah dan hina bahkan lebih hina dari binatang.41

Untuk itu manusia sangatlah membutuhakan pendidikan Islam agar

38 Asrosrun Ni’am Sholeh, Reorientasi Pendidikan Islam. H. 78-79 39 Op.cit. h. 47 40 Abd. Halim Soebahar, wawasan baru pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam mulia, 2002),

h. 13 41 Abd. Halim Soebahar, wawasan baru pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam mulia, 2002),

h. 14

Page 40: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

25

menjadi pegangan untuk mengarah kepada kehidupan yang lebih baik

lagi serta membentuk kepribadian masyarakat dan kebudayaan.

d. Pendidikan Islam untuk Anak

Anak-anak mempunyai pikiran yang terbatas dan pengalaman

yang sedikit dan percobaan yang kurang. Mereka hidup dengan akal

pikirannya dalam alam yang nyata, yang dapat mereka ketahui dengan

salah satu panca indra.42 Anak-anak tidak akan berpikir sangat dalam

atau berfilsafat dan berpikir abstrak. Mereka melihat dengan apa yang

mereka dapatkan dan mereka ketahui. Untuk itu masa anak-anak

sangatlah urgen sekali dalam tumbuh kembang. Karena anak-anak

mudah sekali dipengaruhi. Bila pengaruh baik yang ia dapatkan dan ia

terima maka anak-anak pun akan berjalan pada kebaikan tersebut. Bila

sebaliknya, mereka mendapatkan dan menerima pengaruh buruk maka

jalan keburukan akan anak-anak itu terima. Mereka juga suka

mencontoh dan suka meniru apa yang anak-anak lihat baik dari orang

tua dan temannya.

Pada fase ini perkembangan pada anak merupakan fase

terpenting sebagai orang tua jangan sampai melewati fase

perkembangan anak mulai umur tiga tahun sampai tujuh tahun.

Apabila anak diarahkan secara baik dan ditumbuh suburkan

kecendrungan yang baik, ia akan mampu menempuh jalan hidupnya

dengan luwes. 43 untuk itu pran orang tua sangatlah penting pada masa

perkembangan anak-anak umur tiga tahun sampai tujuh tahun. Oleh

sebab itu orang tua senantiasa mengajarkan pendidikan Agama Islam

kepada anaknya karena hal ini adalah tanggung jawab dari kedua

orang tua anak tersebeut. Kesadaran terhadap Pendidikan Agama

Islam baik akidah, tingkah laku dan amal perbuatannya. Dengan

42 Mammud Yunus, Metodik khusus Pendidikan Agama, (Jakarta: PT. Hidakarya Agung),

h. 9 43 Muhammad ali quthb. Sang anak dalam naungan Islam. (Bandung: Cv. Diponegoro),

h. 86-87

Page 41: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

26

demikian anak-anak akan terbentuk menjadi generasi cikal bakal

manusia yang baik bagi anggota masyarakatbaik secara individu

maupun keluarga. Dari keluarga demikianlah akan terbentuk suatu

umat yang dicita-citakan.44

Untuk itu periode masa perkembangan anak ini sangat kritis dan

paling penting. Masa ini mempunyai pengaruh yang sangat mendalam

dalam pembentuka pribadinya.45

3. Konsep Anak Jalanan

a. Pengertian Anak (Anak Usia Dini)

Anak adalah penerus generasi untuk masa depan. Anak

merupakan asset penting dimiliki suatu bangsa. Karenanya anak

adalah harapan bagi keluarga, masyarakat dan Negara. Untuk itu

pembekalan dan bimbingan bagi anak sangatlah penting dan harus di

lakukan sedini mungkin. Menurut Yuliani “anak usia dini berada pada

usia rentan 0-8 tahun.46 Seorang anak yang masih belia dalam

kehidupan sehari harinya juga mengalami berbagai macam emosi,

sama seperti orang dewasa. Dan pada saat itu mereka juga belajar

memahami perasaan dan reaksi emosional orang lain.47

Setiap anak memilki potensi nya masing masing, untuk itu

sebagai anak sebagai generasi penerus haruslah bisa di arahkan sesuai

minat bakat dan potensinya. Untuk itu anak perlu bimbingan dan

perhatian jangan sampai anak itu terlantar. Karena anak adalah asset

bangsa dan kebanggan keluarga yang akan meneruskan perjuangan

selanjutnya.

44 Muhammad ali quthb. Sang anak dalam naungan Islam Ibid. h. 87 45 Yusuf Muhammad hasan. Pendidikan anak dalam Islam. (Jakarta: Yayasan Al-Sofwa

1997) h. 31 46 Yuliani Nurani Sujiono, Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, (Jakarta: PT

Indeks 2012) h. 6 47 John w. santrock. Perkembangan anak ,(Jakarta: Erlangga 2007 jilid 2), h.16

Page 42: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

27

Untuk mengarahkan potensi anak kita harus mengenali anak-

anak terlebih dahulu. Kita juga harus memberikannya stimulus dan

rangasangan kepada anak.48 Dengan demikian anak akan mampu

berkembang dan tumbuh dengan baik. Karena kepedulian kepada

anak-anak adalah penting untuk membangun bangsa lebih baik lagi.

Oleh sebab itu pendidikan agama yang akan diberikan kepada anak-

anak, haruslah sesuai dengan keadaan mereka itu, sesuai dengan akal

pikirannya, sesuai dengan sifat sifatnya, sebagai tersebut itu. Berikan

lah pendidikan agama yang mudah dipahami oleh anak mulai dari

pembelajaran amal perbuatan dan akhlak yang mulia dan kelakuan

baik.49

b. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata Pertumbuhan

berasal dari kata tumbuh yang artinya “hidup dan bertambah besar

atau sempurna”.50 Sedangkan perkembangan dalam Kamus Besar

Bahasa Indonesia berasal dari kata kembang yang artinya “menjadi

bertambah sempurna”.51

Kata pertumbuhan dan perkembangan itu sering kali kita

mendengarnya adalah hal yang sama. Sebagaimana biasa kita

mendengar kata tumbuh kembang. Sebenarnya tumbuh dan kembang

memiliki makna dan paham yang berbeda. Kata pertumbuhan

sebenarnya menjelaskan tentang sesuatu yang dapat di ukur dan

terlihat dengan jelas. Seperti tinggi badan berat badan dan lain

48 Ahmad Susanto, perkembangan anak usia dini, ( Jakarta: Kencana 2011) h.12 49 Mammud Yunus, Metodik khusus Pendidikan Agama, Ibid. h.10 50 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:

BalaiPustaka, 1998), h. 1745 51 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:

BalaiPustaka, 1998), h. 724

Page 43: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

28

sebagainya. Sedang perkembangan memilki makna tentang mental

atau psikis. Seperti kecerdasan, sikap dan tingkah laku.52

Didalam penelitian dibidang Neorologi dijelaskan bahwa bahwa

kecerdasan anak itu mencapai 50% ketika umur anak tersebut 0-4

tahun. Dan umur anak mencapai 80% ketika memasuki umur 8

tahun.53 Masa anak-anak merupakan masa keemasan karena

pembekalan di usia dini sangat lah penting pada anak.

c. Pengertian Anak Jalanan

Menurut Bagong suyanto anak jalanan adalah “ anak yang

tersisih, marginal dari perlakuan kasih sayang karena kebanyakan

dalam usia yang relatif dini sudah harus berhadapan dengan

lingkungan kota yang keras, dan bahkan sangat tidak bersahabat.”54

Mereka berbeda dengan anak pada umumnya, bahkan untuk mereka

belajar pun mereka kesulitan. Kita perlu mengetahui dan sadar bahwa

mereka pun berhak untuk menerima pendidikan.

Anak jalanan disekitaran kota besar masih banyak sekali,

dibalik gedung gedung yang menjulang tinggi, dengan bangunan yang

begitu mewah. Anak jalanan harus bertahan hidup dengan cara-cara

sosial kurang atau bahkan tidak dapat diterima masyrakat umum,

sekedar untuk membantu keluarganya. Tidak jarang pula mereka dicap

sebagai pengganggu ketertiban dan membuat kota menjadi kotor,

sehingga yang namanya razia atau penggarukan bukan lagi hal yang

mengagetkan mereka.55

Anak kecil yang kurang dalam makanan, pakaian yang cukup

dan keadaan orang tua yang sulit dari segi ekonomi. Membuat anak

kecil ni ingin terjun langsung mencari uang untuk membantu orang

52 Ahmad Susanto, perkembangan anak usia dini, ( Jakarta: Kencana 2011), h. 20 53 Ibid, h. 22 54 Bagong suyanto, masalah sosial anak,, (Jakarta : Kencana 2013) h. 199 55 Ibid, h. 199-200

Page 44: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

29

tuanya.56 Mereka yang disebut sebagai anak jalanan yang memilki

keadaan ekonomi sulit dan dalam garis kemiskinan.

Menurut Kartodirjo sebagaimana yang dikutip oleh Soetomo,

dia menempatkan dua jenis sindrom yaitu sindrom kemiskinan dan

sindrom inertia sebagai permasalahan pokok yang harus dipecahkan

dalam usaha pembangunan.57 Kemiskinan menjadi hal yang mendasar

bagi anak jalanan dalam permasalahan hidup mereka. Anak jalanan itu

sulit mendapatkan pendidikan. Padahal kita ketahui pendidikan

merupakan proses untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik.

Kemiskinan bukan semata mata karena pendapatan yang kurang.

Kompleksitas masalah kemiskinan mencerminkan kesengsaraan dan

tertekannya harga diri manusia karena ketiadaan pendapatan,

kekuasaan dan pilihan untuk memperbaiki taraf hidupnya. Oleh karena

itu profil kemiskinan secara keseluruhan dicirikan oleh pendapatan

rendah, kondisi kesehatan buruk, pendidikan rendah dan keahlian

terbatas, akses dan terhadap tanah dan modal rendah, sangat rentan

terhadap gejolak ekonomi, bencana alam, konflik sosial dan resiko

lainnya, partisipasi rendah dalam proses pengambilan kebijakan, serta

keamanan individu yang sangat kurang.58 Penduduk yang termasuk

dalam kategori miskin tersebut dapat dipastikan sulit untuk

mendapatkan pendidikan , pangan, kesehatan, maupun perumahan.59

Sebagaimana diketahui, tujuan utama pembangunan masyarakat adalah

masyrakat adalah peningkatan taraf hidup.60

56 Abdul Nashin Ulwan. Pendidikan Anak Menurut Islam.(Bandung: PT Remaja

Rosdakarya 1990) h.99-100 57 Drs. Soetomo. Masalah Sosial dan Pembangunan. (Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya

1995) h. 313 58 Ali Khomsan dkk. Indikator Kemiskinan (Yogyakarta: Pustaka Pelajar 2005) h. 8 59 Sukardi Weda(Alumni International Fellowships Program IFP). Menuju Indonesia

Berkeadilan. (Jakarta: Indonesia Social Justice Network (ISJN). h. 245 60 Drs. Soetomo. Masalah Sosial dan Pembangunan. (Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya

1995) h. 116

Page 45: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

30

d. Pembagian Anak Jalanan

Didalam Buku Masalah Sosial anak yang dikutip dari Bagong

Suyanto sosial anak dijelaskan bahwa hasil penelitian Surbakti dkk

membagi secara garis besar dengan tiga kelompok .

1) Children on the street, kelompok anak jalanan seperti ini adalah

mereka yang ambil bekerja membantu ekonomi keluar untuk

membantu dan memenuhi keurangan pada keluarganya. Yang mana

hasil uang dan kerja mereka diberikan kepada orang tua mereka.

Mereka seperti ini karena beban kemiskinan yang mereka rasakan,

dan mereka merasa bertanggung jawab untuk memenuhi dan

membantu kekurang ekonomi orang tuanya.

2) Children of the street, kemudian kelompok yang kedua ini lebih

berat lagi, mereka termasuk kelompok yang berpartisipasi

maksimal dijalanan, baik dari segi social maupun segi ekonomi.

Dari ekonomi mereka harus bekerja membantu kekurangan

keluarga mereka. Dan dalam segi social mereka kebanyakan anak

yang lari dari rumah, yang mendapat perlakuan kekerasan dalam

keluarganya. Kelompok anak jalanan yang seperti ini lah yang

rawan dengan pergaulan yang salah, baik dari perlakuan, fisik dan

bahkan sampai seksual.

3) Children from families of the street, kelompok ketiga anak jalanan

ini adalah anak-anak yang berasal dari keluarga yang hidup

dijalanan. Mereka yang hidup serba kekurangan dan kesulitan.

Kelompok seperti ini kita dapat melihatnya I kolong jembatan,

bantaran rel dan lain sebagainya. Kolong jembatan dan bantaran rel

ini lah yang menjadi rumah mereka singgah. Mereka juga yang

disebut dengan pemukiman kumuh dan kotor. Anak jalanan ini

Page 46: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

31

bahkan mereka ada yang sejak bayi sudah menempati tempat

tersebut, ini pun sebenarnya tidak sedikit.61

B. Hasil Penelitian Relevan

Penelitian yang relevan pada penelitian ini adalah anak jalanan ini

adalah:

1. Nursya Aini Utami (2007) Mahasiswa fakultas ilmu Tarbiyah dan

keguruan, dalam Skripsi yang berjudul Pembelajaran Matematika

Pada Anak Jalanan, Studi Kasus Di Bengkel Kreativitas Yayasan

Nanda Dian Nusantara Perkampungan pemulung Ciputat –

Tangerang. Menyimpulkan bahwa kegiatan belajar yang dilakukan

di Bengkel Kreativitas mengacu pada bentuk penanganan

pelayanan social yaitu pendekatan yang melibatkan keluarga dan

masyarakat yang bertujuan mencegah anak-anak turun ke jalanan

dengan pemenuhan pendidikan yang lebih ditekankan pada

CALISTUNG (membaca, menulis dan berhitung).

2. Fedri Apri Nugroho (2014) Mahasiswa Fakultas Ilmu Keguruan

dan Ilmu pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, dalam

Jurnal Skripsinya yang berjudul Realitas Anak Jalanan Di Kota

Layak Anak Tahun 2014, Studi Kasus Anak Jalanan di Kota

Surakarta. Menyimpulkan bahwa program penanganan anak

jalanan oleh pemerintah Surakarta diantaranya monitoring

perkembangan pelatihan. Penanganan oleh LSM diantaranya

bantuan pendidikan yang meliputi pemberian beasiswa dan

pelaksanaan pendidikan informal.

3. Siti Nur Adilawahdah (2015) Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dalam Skripsinya

yang berjudul Peran Rumah Singgah Dalam Upaya Peningkatan

Pendidikan Akhlak Anak Jalanan Tahun 2015, Studi Kasus di Al-

Abror Palmerah Jakarta barat. Menyimpulkan bahwa Peran Rumah

61 Ibid, h. 200-201

Page 47: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

32

Singgah Dalam Upaya Peningkatan Pendidikan Akhlak Anak

Jalanan dapat di lihat dari program kegiatan Yayasan rumah

singgah Al-Abror. Banyak kegiatan yang dilakukan anak-anak ini

dirumah singgah Al-Abror. Sejauh ini, semenjak berdirinya

Yayasan Rumah singgah Al-Abror dapat dilihat dari akhlak anak-

anak, akhlak anak-anak dapat dilihat dari setiap program kegiatan

mereka. Dan kegiatan yang berjalan dapat dikatakan sudah efektif.

Maka dari itu, keberhasilan Peran Rumah Singgah Al Abror karena

kefektifan kegiatan yang berlangsung.

4. Muhammad Srojuddin Mahasiswa Fakultas Dakwah dan

Komunikasi (2015). Dalam Skripsinya hasil penelitiannya yang

berjudul, Peran Rumah Singgah Cahaya anak Negeri Dalam

Upaya meningkatan Akhlak Anak Jalanan. Menyimpulkan tentang

bagaimana meningkat kecerdasan spiritual melalui kegiatan

kegiatan yang dilakukan oleh rumah singgah Cahaya anak Negeri.

Dana faktor faktor yang menghambat proses pembinaan Akhlak

terhadap anak jalanan ada dua. Yang pertama dari internal seperti

anak masih bermalas malasan dalam mengikuti program kegiatan

dan yang kedua dari eksternal adalah lingkungan.

Dalam hasil penelitian di atas memiliki kesamaan yakni

tentang penanganan anak jalanan dalam segi pendidikan. Dan

perbedaanya adalah, penelitian yang pertama yang dilakukan oleh

Nursya Aini Utami lebih difokuskan kepada Pembelajaran

Matematika atau kepada pada CALISTUNG (membaca, menulis

dan berhitung). Sedang penelitian yang dilakukan oleh Fedri Apri

Nugroho lebih kepada penanganan anak jalanan oleh LSM dan

bantuan pendidikan. Dan penelitian yang ketiga dilakukan oleh Siti

Nur Adilawahdah lebih difokus kan kepada peran kegiatan rumah

singgah Al-Abror dalam upaya peningkatan pendidikan akhlak

anak jalanan. Sama juga seperti pada Pelitian yang dilakukan oleh

Page 48: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

33

Muhammad Sirojuddin yang lebih memfokuskan kepada upaya

meningkatkan akhlak anak jalanan.

Sedangkan peneliti memfokuskan penelitian pada

Pembelajaran Pendidikan Islam pada anak jalanan di Kolong

Jembatan Matraman.

Page 49: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

34

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Pemilihan waktu dan tempat dalam penelitian ini disesuaikan dengan

kemampuan peneliti, seperti keterbatasan tenaga, waktu, dana dan lain

sebagainya. Oleh sebab itu penelitian ini berlangsung pada bulan Maret

sampai dengan Bulain Mei Tahun 2017. Namun kegiatan observasi awal

dan keterlibatan peneliti di Yayasan Ruhiyat Sulaimaniyah dalam mengikuti

program mingguan sudah dilakukan pada jauh hari sebelumnya.

Adapun tempat penelitian ini ialah bertempat di Jakarta Timur di

Kolong Jembatan Matraman. Dan penelitian ini dilakukan ketika penulis

semester tujuh.

B. Latar Penelitian, Sumber Data, Sampling dan Satuan kajian

1. Latar Penelitian

Latar dalam penelitian ini adalah Yayasan Ruhiyat Sulaiman

membina anak-anak yang bertempat di Kolong Jembatan Matraman yang

berisi anak-anak sebagian ada yang bersekolah dan sebagian ada yang

tidak sekolah dan membantu orang tuanya untuk menjual Koran dan

mengamen. Secara geografis letak Yayasan ini berada di Jl. Amd V RT 04

RW 07 kel. Sawah Kec. Ciputat Tanggerang Selatan. Namun Yayasan

Ruhiyat Sulaiman ini membina anak-anak di Kolong Jembatan Matraman.

Dilihat dari letaknya, memang cukup jauh. Tapi para Tutor di

Yayasan Ruhiyat Sulaiman ini sangat antusias sekali dalam mengunjungi

dan membina mereka.

Sedangkan dilihat dari fasilitasnya, Yayasan Ruhiyat Sulaiman ini

memang bukan seperti sekolah. Karena ia hanya mengajarkan Pendidikan

Islam disana. Dan mereka pun belajar di Masjid terdekat dari Kolong

Page 50: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

35

Jembatan disana, yakni Masjid Jami’ Matraman. Namun demikian proses

pembelajaran tetap dapat berjalan lancar.

2. Sumber Data

Sumber data merupakan subjek dimana data dapat diperoleh.

Pada dasarnya sumber data dalam penelitian ini ada dua. Pertama adalah

dat pustaka yang bersifat normatif. Data ini dihimpun dari literatur, buku

buku, surat kabar, dokumentasi-dokumentasi, undang undang, dan

sebagainya. Yang menyangkut pembelajaran pada anak jalanan dan hal

terkait lainnya, seperti mengenai sejarah berdirinya Yayasan Ruhiyat

Sulaiman, sarana prasarana, system keuangan dan lain sebagainya.

Sumber data kedua adalah data lapangan yang bersifat empiris. Data ini

dikumpulkan melalui observasi dan wawancara baik terhadap pihak

Yayasan, tenaga pengajar, murid maupun orang tua murid.

Sumber data utama berupa kata kata dan tindakan subjek yang

menjadi fokus penelitian, selebihnya yaitu berupa data tambahan seperti

dokumen, foto dan lainnya. Sumber data utama dicatat melalui hasil

wawancara atau pengambilan foto. Sedangkan data tambahan diperoleh

dari sumber tertulis, seperti majalah, skripsi, tesis, jurnal, arsip ,

dokumen pribadi, dokumen resmi dan lain lain.

3. Informan

Informan dalam penelitian ini meliputi anak-anak yang mengkuti

kegiatan belajar yang beberapa diantaranya adalah pekerja anak.

Keluarga anak-anak, pihak Yayasan Ruhiyat Sulaiman, dan para tutor.

Banyaknya informan ini pada dasarnya bergantung pada penetapan

satuan kajian, yaitu mengenai keseluruhan program dan latar pada

Yayasan Ruhiyat Sulaiman, khususnya di Kolong Jembatan Matraman.

Page 51: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

36

C. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunan penelitian ini dengan metode

penelitaian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah “prosedur penenlitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata kata tertulis atau lisan dari orang

orang dan prilaku yang dapat diamati, demikian adalah pendapat Bogdan

dan Guba.62

D. Teknik Pengumpulan Data

Tehnik mengumpulkan data data dilakukan dengan cara sebagai

berikut:

1. Wawancara

Dalam penelitian kualitatif diperlukan adanya metode wawancara,

guna untuk mendapatkan data atau hasil yang mendalam dari subjek

kegiatan penelitian.63 Wawancara yang dilakukan disini tidak

terstrukrur dalam arti bebas, untuk itu wawancara dilakukan untuk

mengambil garis besarnya. Dan wawancara ini dilakukan kepada orang

orang bersangkutan di Kolong Jembatan Matraman yakni orang tua

anak, pengurus Yayasan dan anak jalanan yang mengikuti Pendidikan

Islam Bersama Yayasan Ruhiyat Sulaiman.

2. Observasi

Menurut Uhar Saputra observasi adalah “suatu kegitan mencari

data yang dapat digunakan suatu kesimpulan atau diagnosis”.64 Maka

penulis mengambil metode observasi yakni participant as observer

yang dimana peneliti dibiarkan mengamati dan bergabung

berhubungan dengan subjek sehingga mereka berfungsi sebagai

informan. Subjek disini ialah orang yang tinggal dan dan belajar yang

berasal dari lingkungan anak jalanan.65

62 Uhar Suharsaputra, Metode Penelitian, (Bandung : PT. Revika Aditama, 2014) h. 181 63 Ibid, h. 213 64 Ibid, h. 209 65 Ibid, h. 210

Page 52: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

37

3. Dokumentasi

Data data dokumentasi diapatkan untuk menguatkan hasil dari

penelitian. Yang dimana dokumentasi ini diambil dari gambar lingkungan

sekitar kolong Jembatan Matraman.

4. Catatan Lapangan

Catatan lapangan merupakan instrument yang paling penting dalam

pengumpulan data pada penelitian kualitatif. Sebelumnya menyusun

catatan lapangan yang lengkap, peneliti membuat abstraksi berupa coretan

yang berisi inti dari catatan lapangan dilakukan secara langsung setelah

peneliti selesai pengamatan dan hasil wawancara ketika di lapangan.

Penyusun melakukan pengamatan atau wawancara agar tidak lupa atau

tercampur dengan informasi lain.

Adapun tujuan penyusunan catatan lapangan dalam penelitian ini

adalah menopang penemuan atau teori serta menentukan besar derajatnya.

Kepercayaan dalam rangka keabsahan data.

Agar lebih jelas dan terperinci, sebagai berikut gambaran Matriks data

dalam pengambilan penelitian ini

Table 1: Matriks Pengambilan Data

NO. Aspek Sumber

Data

Jenis

Data

Metode

1. Landasan Formal Surat

Keputusan

Tertulis Dokumentasi

2. Sejarah berdirinya

Yayasan Ruhiyat

Sulaiman

Pengelola, Kata kata,

dan

Tertulis

Wawancara

dan

Dokumentasi

3. System pembiayaan

dan Dana Yayasan

Ruhiyat sulaiman

Bendahara

Yayasan

Ruhiyat

Kata kata wawancara

Page 53: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

38

Sulaiman

4. Kurikulum dan

Materi Pelajaran

Pendidikan Islam

Tertulis dokumentasi

5. Sarana dan

prasarana

Keadaan

indoor dan

out dour

Tertulis Pengamatan

6. Lingkungan (alam,

social, budaya)

Keadaam

alam, social,

dan budaya

kaum urban

Foto, kata

kata dan

tindakan

Dokumentasi

dan

tindakan

7. Kegiatan belajar

mengajar

Relawan

pengajar dan

anak binaan

Foto, kata

kata

Dokumentasi

Dan

pengamatan

8. Alasan peran orang

tua terhadap

pendidikan anak

Orang tua Foto, kata

kata dan

tindakan

Dokumentasi

Dan

wawancara

E. Teknik Analisis Data

Proses analisi data dimulai dengan menelaah seluruh data yang

tersedia dari berbagai sumber, yaitu wawancara, observasi atau pengamatan

kepada kegiatan subjek penelitian dan dokumentasi. Data harus segera

dianalisis setelah dikumpulkan dan dituangkan dalam bentuk laporan.

F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Dalam pemeriksaan keabsahan data, kriteria yang digunakan adalah

derajat kepercayaan (credibility) yang bertujuan untuk mempertunjukan

Page 54: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

39

derajat kepercayaan hasil hasil penemuan dengan jalan pembuktian oleh

peneliti pada kenyataan yang sedang diteliti.

Adapun teknik pemeriksaan keabsahan data yang digunakan antara

lain:

1. Teknik Trianggulasi

Tranggulasi merupakan teknik pemeriksaan data yang

memanfaatkan sesuatu yang di luar data untuk keperluan pengecekan

atau sebagai pembanding terhadap data itu.66 Prosedur ini dapat

dilakukan dengan beberapa cara cara sebagai berikut:

a. Membandingkan informasi satu dengan informasi yang lain.

b. Membandingkan data hasil observasi dengan data hasil

informan.

Adapun trianggulasi metode adalah peneliti mengumpulkan data

sejenis dengan menggunakan teknik atau metode pengumpulan data yang

berbeda. Prosedur ini dapat dilakukan dengan cara cara sebagai berikut:

1. Peneliti mengumpulkan data sejenis dengan menggunakan metode

wawancara.

2. Peneliti mengumpulkan data sejenis dengan menggunakan metode

observasi.

3. Peneliti mengumpulkan data sejenis dengan menggunakan metode studi

dokumentasi.

66 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan, (Tahun 2007) hal.

74

Page 55: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

40

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Umum

1. Sejarah Yayasan Ruhiyat Sulaiman

Yayasan Ruhiyat Sulaiman didirikan pada tanggal 14 April 201467

oleh seoarang aktivis dan pekerja sosial bernama Muhammada Nurul

Fajri Ruhiyat. Latar belakang berdirinya Yayasan ini adalah sebagai

upaya kepedulian terhadap sesama.

Berdasarkan studi kasus dari hasil wawancara dan dokumentasi

bahwa berdirinya Yayasan Ruhiyat Sulaiman diawali dengan kegiatan

sosial yang digeluti oleh Muhammad Nurul Fajri Ruhiyat, yaitu dengan

menangani kaum dhuafa, pemukiman rumah pemulung. Ini juga

merupakan salah satu faktor keresahannya. Banyak anak-anak yang

tidak jauh dari pendidikan Islam seperti anak jalanan.

Pemerintah Kota Tanggerang Selatan Kecamatan Ciputat

Kelurahan Sawah No. 503/07-Ekbang menjelaskan telah memiliki akta

notaris Yayasan Ruhiyat Sulaiman no. 72 yang telah disahkan

dihadapan notaris Yasman , SH.,M Kn. Pada tanggal 25 Maret 2014.

2. Visi dan Misi Yayasan Ruhiyat Sulaiman

Yayasan Ruhiyat Sulaiman adalah sebuah gerakan yang

bergerak dibidang sosial. Dan keberadaan Yayasan Ruhiyat sulaiman

ini merupakan bagian dari impian dan harapan masyarakat yang

memiliki komitmen yang kuat untuk menjadikan pendidikan Islam

sebagai pondasi utama dalam pendidikan.

67 Surat Keterangan Domisili Yayasan, 1 halaman

Page 56: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

41

a. Visi:

Mencetak anak yang berakhlakul karimah secara moral etika

dalam Pendidikan Islam serta menjadi penerus generasi Bangsa

Yang bermanfaat.

b. Misi:

1) Melakukan pendekatan persuasif untuk mengajak anak

jalanan belajar

2) Melakukan pendidikan Islam secara efektif dan progressif

yang akan mencetak anak yang berakhlakuk karimah

3) Melakukan kerja sama dengan instansi instansi baik swasta

maupun pemerintah dalam rangka meningkatkan kualitas

program pendidikan anak jalanan

4) Melibatkan sebanyak mungkin pribadi/pihak untuk peduli

kepada anak jalanan dengan menjadi sahabat yang menaruh

kasih setiap waktu

3. Maksud dan Tujuan Yayasan Ruhiyat Sulaiman

Yayasan Ruhiyat Sulaiman mempunyai maksud dan tujuan dalam

bidang sosial, kemanusiaan dan keagamaan. Adapun untuk

menjalankan maksud dan tujuan tersebut, rancangan kegiatan yang

disusun oleh Yayasan antara lain:68

a. Di bidang sosial

1) Memyelenggarakan dan mendirikan lembaga, baik

pendidikan umum dari tingkat Taman anak-anak hingga

perguruan tinggi maupun pendidikan khusus seperti

madrasah, pendidikan keterampilan berupa sekolah sekolah

kejuruan, kursus kursus dan penyuluhan

68 Arsip Dokumentasi Yayasan Ruhiyat Sulaiman

Page 57: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

42

2) Memberikan Beasiswa kepada anak-anakyang cerdas dan

tidak mampu.

3) Mengadakan kerjasama dengan badan badan pemerintah

mapun swasta baik di dalam maupun di luar negeri dalam

bidang pendidikan dan studi banding.

4) Membantu panti asuhan, panti jompo dan panti wreda.

b. Di bidang kemanusiaan

1) Memberi bantuan kepada korban bencana alam.

2) Memberikan bantuan kepada tuna wisma, fakir miskin dan

gelandangan.

c. Di bidang keagamaan

1) Mengadakan bimbingan ibadah Haji dan Umroh

2) Mendirikan sarana ibadah dan mengelola pengurusan masjid

dan pondok pesantren.

3) Membina anak-anak dan remaja dalam pendidikan Agama.

4) Menyelenggarakan pondok pesantren dan madrasah.

5) Menerima dan menyalurkan zakat, infaq dan sedekah.

4. Susunan Pengurus Yayasan Ruhiyat Sulaiman

Berdasarkan hasil dokumentasi mengenai Rapat Pendiri, diketahuii

bahwa Yayasan Ruhiyat Sulaiman mempunyai susunan kepengurusan

antara lain sebagai berikut:69

SUSUNAN PENGURUSYAYASAN RUHIYAT SULAIMAN

Penanggung Jawab : H. A. Jumaidi

Monitoring : Lasiman

69 Arsip DokumentasiYayasan Ruhiyat Sulaiman

Page 58: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

43

Ketua Yayasan : Muhammad Nurul Fajri Ruhiyat

Wakil Ketua : Ahmad Yani D. J.

Sekretaris : Ahmad Faishal

Bendahara : Luqman Hakim

Sie. Kegiatan : Muhammad Habibi

Hamdan Husein S.

Sie. Perlengkapan : Richard Ferdiansyah

Maulana Yusuf

Sie. Keamanan : Arie Istianto

Saepudin

Sie. Humas : Luksari

Muhammad Irfan

Sie. Dokumentasi : Adieb

5. Fokus Kegiatan

Yayasan Ruhiyat Sulaiman melakukan fokus kegiatannya pada

beberapa program antara lain:

a. Program Harian

1) TPA

b. Program Mingguan Mengajar anak Jalanan

1) Pukul 07.17 di Kolong Jembatan Matraman

2) Pukul 09.17 Di Bantaran Rel Sentiong

3) Pukul 11.11 Anak Jalanan di Stasiun Gambir

Page 59: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

44

4) Pukul 12.03 di musholah Lapak pemulung Rawa

Mangun UNJ

5) Pukul 14.15 di kolong jembatan Tomang

6) Pukul 16.17 di Pemukiman Pemulung Pancoran

depan POM Bensin

7) Lapak pemulung Jl. AMD V Ciputat

c. Program Tahunan

1) Santa Hulu – Dumai – dan Malaysia

Dari beberapa fokus kegiatan, Yayasan Ruhiyat Sulaiman

adalah salah satu kegiatan yang telah dilaksanakan sejak awal

berdirinya Yayasan Ruhiyat Sulaiman. Kegiatan ini berisi Pendidikan

Agama Islam. Yayasan Ruhiyat Sulaiman ini sering mengunjungi dan

mengadakan kegiatan belajar mengajar di beberapa lokasi seperti,

kolong jembatan Matraman, di Bantaran Rel Sentiong, di St. Gambir,

di Lapak pemulung Rawamangun, Kolong Jembatan Tomang, di

Ciputat. Bentuk penanganannya dilakukan dengan program

Humanisasi.

6. Kondisi Pemukiman Kolong Jembatan Matraman

Pemukiman Kolong Jembatan Matraman berada di bawah

kolong jembatan dan sekitarnya. Warga yang berada di pemukiman

Kolong Jembatan berasal dari daerah Jawa Barat, dan Jawa Tengah.

Mereka tinggal secara berkelompok. Mereka hidup bersama sama.

Disana ada yang bekerja sebagai Pemulung, ada juga yang sebagai

pengamen. Mereka tinggal disana bahkan sudah ada yang sampai 12

tahun. Ada yang tinggal pada saat masih kecil dan sampai mereka

mereka menikah masih tetap tinggal disana.

Page 60: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

45

Tempat tinggal mereka umumnya sangat memprihatinkan,

karena selain berada di lingkungan yang kurang sehat, rumah mereka

juga terbuat dari triplek dan beratap seng serta berukuran kecil,

bahkan tidak terdapat kamar mandi di setiap rumahnya. Ada juga yang

tinggal tanpa atap hanya mengandalkan kasur saja.70

Yayasan Ruhiyat Sulaiman sebagai sebuah Yayasan yang

peduli dengan keberlangsungan pendidikan Islam disana mempunyai

fungsi dan tujuan antara lain:

a. Terciptanya pendidikan bagi anak jalanan sebagai wujud dari

pemberantasan kebodohan.

b. Menjadikan anak jalanan sebagai anak yang pintar, cerdas, sopan

dan santun, peduli dengan lingkungan, peka akan pentingnya

kebersihan, kebersamaan, kerjasama serta berakhlakul karimah.

c. Menjadikan anak jalanan sebagai anak yang memiliki kreatifitas

dan keterampilan sebagai bekal hidup dimasanya.

d. Meningkatkan status sosial yang diawali dengan mengenyam

pendidikan, yang pada gilirannya dapat mengangkat strata sosial.71

Menurut salah seorang pihak yayasan, bahwa setiap kunjungan

ke anak jalanan agenda mengajar anak-anak. Pihak Yayasan biasanya

juga membawa persiapan seperti konsumsi, kadang berupa nasi,

kadang juga berupa snack. Kalau ada pakaian yang layak pakai

biasanya pihak Yayasan juga memberikannya kepada keluarga anak

jalanan. Dana yang dikeluarkan berkisar untuk kebutuhan mereka.

Dana tersebut umumnya diperoleh dari berbagai sumber,

seperti dana pribadi ketua Yayasan, sumbangan dari para donatur,

sukarelawan serta atas kerjasama Yayasan dengan lembaga lembaga

lain. Sedangkan Pemerintah sendiri, khususnya Departemen Sosial

70 Hasil Observasi 71 Arsip Dokumentasi Yayasan Ruhiyat Sulaiman.

Page 61: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

46

biasanya mengeluarkan dana ketika mengadakan program tertentu,

seperti program Hari Anak nasional.

Dana rutin yang dikeluarkan hanya sebatas untuk kebutuhan

belajar dan mengajar anak jalanan. Untuk gaji para guru sebagaimana

yang diungkapkan oleh pihak Yayasan Ruhiyat Sulaiman, ketika

ditanya apakah guru yang mengajar disini di Yayasan Ruhiyat

Sulaiman mendapatkan gaji, lalu ia menjawab: “Tidak, jadi kita hanya

mewadahi dan menjembatani jalannya proses pembelajaran Pendidikan

Islam. Banyak juga mahasiswa mahasiswa yang ikut mengajarkan

membantu kami menjadi relawan pengajar disana”72

7. Sarana dan Prasarana Pelaksanaan Pembelajaran Di Kolong

Jembatan Matraman

Pada dasarnya setiap Yayasan memiliki tujuan untuk

mengembangkan kegiatan yang dilaksanakan. Dan semua itu harus

didukung oleh adanya sarana dan prasarana. Dengan adanya sarana

dan prasarana, maka kegiatan akan berjalan dengan sesuai rencana dan

berjalan dengan lancar.

a. Masjid

Tempat belajar anak jalanan di kolong jembatan, biasanya

dibawa ke Masjid terdekat dari Kolong jembatan Matraman

yakni Masjid Jami’ Matraman. Jadi kegiatan pembelajaran

dilakukan di Masjid dekat dengan rumah mereka. Biasanya

mereka di jemput oleh para relawan pengajar ke Kolong

Jembatan untuk mengikuti Pembelajaran Pendidikan agama

Islam di Masjid tersebut.

72 Hasil Wawancara bersama Ketua Yayasan Ruhiyat Sulaiman (Minggu 2 Mei 2017)

Page 62: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

47

Pihak Pengurus Masjid setempatpun memberikan izin

adanya kegiatan Pembelajaran Pendidikan Islam di Masjid

Jami’ Matraman

b. Logistik

Yayasan Ruhiyat Sulaiman, setiap kunjungan membawa

konsumsi, berupa makanan dan snack. Menurut Pihak Yayasan,

hal ini salah satu mempermudah mengajak mereka untuk

mengikuti pembelajaran Pendidikan Islam disana.

Selain membawa konsumsi dan logistic, Yayasan juga

membawa seperti buku buku, seperti Iqra’, Juz ‘Amma, dan

juga buku Deniyat. Karena mereka disana juga belajar huruf

Hijaiiyah dengan menggunkan Buku ‘Iqra’.

8. Profil Anak-anak Di Kolong Jembatan Matraman

Anak-anak Kolong Jembatan umumnya merupakan korban

putus sekolah dan terlambat masuk sekolah karena himpitan ekonomi.

Mereka terdiri siswa setara tingkat SD kelas 1, SD kelas 2, SD kelas 3

dan SD kelas 4 dan sampai kelas 6. Keseluruhan belajar bersama

dibagi untuk belajar bersama para Tutornya masing masing Tutor

mengajarkan 3-4 murid dan juga tingkatan Iqra’ mereka juga berbeda

beda. Setiap kelompok diajar oleh satu tutor. Berikut adalah nama

nama anak jalanan di Kolong Jembatan Matraman yang sampai saat

masih mengikuti kegiatan pembelajaran pada Yayasan Ruhiyat

Sulaiman.:

No. Nama Umur

1. Kristina 8 tahun

2. Aurel 7 tahun

3. Salsabila 8 tahun

4. Airi 7 tahun

Page 63: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

48

5. Irma 4 tahun

6. Putri 8 tahun

7. Oktaviani 8 tahun

8. Wanda 12 Tahun

9. Anaziha 10 tahun

10. Syahida 4 tahun

11. Alti 4 tahun

12. Ilham 3 tahun

13. Ramdani 5 tahun

14. Safitri 9 tahun

15. Bella 7 tahun

16. Aulia 9 tahun

17. Fikri 7 tahun

18. Rahman 8 tahun

19. Rafi 10 tahun

20. Yosep 8 tahun

21. Rifah 10 tahun

22. Dalio 6 tahun

23. Adrian 11 tahun

24. Rahman 8 tahun

25. Dhafa 10 tahun

26. Windra 4 tahun

27. Ilham 3 tahun

Berikut adalah statistik murid berdasarkan tingkatan belajar

pada anak jalanan di Kolong Jembatan Matraman yang sampai saat ini

masih mengikuti kegiatan pembelajaran pada Yayasan Ruhiyat

Sulaiman.:

Page 64: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

49

9. Peran Yayasan terhadap pembelajaran Pendidikan Islam di

Kolong Jembatan Matraman

Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan bahwa Peran

Yayasan Ruhiyat Sulaiman disana mengajarkan anak jalanan disana

yang kondisinya memprihatinkan. Yayasan Ruhiyat, disana

membentuk sebuah kurikulum yang fleksibel, untuk pembelajaran

Pendidikan Islam disana. Tidak mengacu pada kurikulum yang

Pemerintah tetapkan karena program Yayasan ini bersifat informal.

Yayasan juga membentuk Pengajar untuk mengajarkan anak jalanan

disana, pengajar juga ada yang berasal dari Mahasiswa.

Sumber dana yang Yayasan dapatkan bersifat dana

sukarelawan dari donatur-donatur dan uang Yayasan. Untuk program

bantuan yang diterima oleh Pemerintah untuk saat ini belum pernah

ada. Relawan pengajar disana mengajarkan tanpa ada upah, relawan

pengajar disana yang datang untuk mengajar karena prihatin melihat

keadaan mereka dan senang juga mengajarkan anak-anak disana.

31%

23%19%

8%

4%

15%

Statistik Murid Berdasarkan Tingkatan Belajar di Yayasan Ruhiyat Sulaiman

IQRA' 1

IQRA' 2

IQRA' 3

IQRA' 4

JUZ AMMA

AL-QUR'AN

Page 65: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

50

Yayasan Ruhiyat hanya melakukan kordinasi dengan

lingkungan sekitar saja seperti DKM Masji Jami’ Matraman dan

RT/RW setempat saja. Dan Yayasan sampai saat ini masih belum

berkordinasi dengan Dinas Sosial ataupun Pemerintahan lainnya. Dari

hal inilah program bantuan dari Dinas sosial dan Pemerintahan belum

diterima oleh Yayasan.

10. Kondisi Umum Pembelajaran di Kolong Jembatan Matraman

Kondisi pembelajaran di Kolong Jembatan Matraman pada

setiap minggunya selalu diwarnai kecerian anak-anak. Mereka seakan

tidak terbebani oleh masalah perekonomian yang menimpa keluarga

mereka. Anak-anak juga menikmati pendidikan Islam dengan gratis

yang di dapat di Yayasan Ruhiyat Sulaiman, walaupun hanya pelajaran

Pendidikan Islam saja mereka belajar disana.

Kecerian itulah yang terkadang membuat fokus siswa mudah

sekali beralih ke hal lain ketika pengajar sedang menjelaskan. Secara

umum siswa sering memperhatikan pengajar saat menjelaskan, namun

anak-anak yang kecil kisaran umur 3-5 suka sekali berlarian di area

Masjid. Banyak juga kita temukan anak-anak saling bercanda dengan

temannya.

Selain kecerian mereka, dalam proses pembelajaran juga

banyak kita temukan pertengakaran diantara mereka, bahkan juga ada

anak yang marah atau ngambek dengan pengajarnya. Sehingga

mengganggu proses belajar anak-anak. Anak-anak biasanya bertengkar

karena masih tingginya sifat ego dan dan kurangnya sikap toleransi

diantara mereka. Seperti misalnya yang terjadi pada si A dan si B,

yang selalu bertengkar pada saat pelajaran. Si A saat belajar memiliki

sifat manja dan mencari perhatian pada pengajarnya, namun si B

melihat A sangat kesal karena selalu mencari perhatian pengajar. Si A

dan si B juga sama sama kurang mampu mengontrol emosinya dan

Page 66: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

51

sering mengeluarkan kalimat kalimat yang negatif. Namun hal ini

terjadi dalam proses belajar, mereka tidak bermusuhan. Dan si A dan si

B pun masih sering hadir dalam kegiatan belajar mengajar di Masjid

Matraman bersama Yayasan Ruhiyat Sulaiman.

11. Kegiatan Belajar Mengajar Di Kolong Jembatan Matraman

a. Kegiatan Pembukaan

Kegiatan belajar ini bersifat non formal, maka pertama kali

para pengajar melakukan penjemputan anak-anak di kolong

jembatan untuk belajar di Masjid. Awalnya kegiatan belajar

diadakan di Kolong Jembatan, namun seiring waktu Yayasan

meminta izin Pengurus Masjid untuk mengadakan kegiatan belajar

di Masjid Matraman.

Setelah itu anak-anak diajak dan diajarkan tata cara

berwudhu, yang dipantau dan diperhatikan oleh tutor. kemudian

anak-anak shalat dhuha dan do’a bersama yang dipimpin oleh

tutor. Anak-anak duduk berbaris berhadap hadapan dan sarapan

sebelum melakukan pembelajaran bersama tutornya masing-

masing.

b. Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti, anak-anak menjadi 3-4 anak untuk

diajarkan oleh seorang tutor. Biasanya anak-anak belajar Iqra’

terlebih dahulu. Kemudian masing masing tutor mengajarkan anak-

anak sesuai dengan tingkatan belajarnya. Anak-anak diberikan

pemahaman Pendidikan Islam yang berkisar tentang Iman, ibadah

dan praktik ibadah.

c. Kegiatan penutup

Kegiatan pembelajaran di Yayasan Ruhiyat Sulaiman

umumnya ditutup dengan hafalan do’a yang dibaca bersama, yang

Page 67: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

52

dilanjutkan pembacaan surat Al Mulk di bombing oleh Ketua

Yayasan yakni Ustad Fajri. Kemudian ditutup dengan doa dan

saling bersalaman dan berpamitan.73

12. Kurikulum Pendidikan Islam di Yayasan Ruhiyat untuk Anak

Jalanan

Kurikulum pembelajaran pada anak Kolong jembatan

disusun berdasarkan kemampuan anak jalanan yang dibina oleh

Yayasan Ruhiyat. Proses kegiatan belajar mengajar bersifat

fleksibel, anak-anak yang belajar pun tidak diwajibkan untuk

berpakaian yang rapih, tapi seadanya keadaan anak tersebut.

Karena yang paling penting adalah kehadiran anak-anak tersebut

untuk mengikuti pembelajaran Pendidikan Islam. Pembelajaran

Pendidikan Islam pada anak-anak dibagi dalam kategori bacaan

Iqra’nya, karena kemampuan anak-anak disana yang beragam.74

Adapun program pembelajaran yang dilakukan disana adalah

sebagai berikut:

Table 2: Matriks Kurikulum Kegiatan Yayasan

No

.

Materi

Kurikulum

Indikator Keterangan Metode Tujuan

1. Praktik

wudhu

Mampu

menjelaskan tata

cara berwudhu

dan mampu

mempraktikannya

Disampaikan

tata cara

berwudhu

secara

bertahap

dengan

sempurna

Praktik

langsung

Menumbuhk

an kebiasan

untuk

senantiasa

bersuci

setiap

memulai

ibadah

73Hasil Observasi (Minggu 21 Mei 2017) 74 Hasil Wawancara bersama Ketua Yayasan Ruhiyat Sulaiman (Minggu 2 Mei 2017)

Page 68: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

53

2. Shalat

Dhuha

Mampu

mempraktikan

shalat sunnah

dhuha dan

mengamalkannya

.

Dilakukan

secara

berjamaah

dan dengan

niat masing-

masing

Praktik

langsung

Membiasaka

n shalat

sunah

dengan

istiqomah.

3. Belajar

membaca

Iqro’ dan

Al-Qur’an

Diharapkan

mampu membaca

Al-Qur’an.

Anak-anak

membaca

dihadapan

para pengajar.

Praktik

langsung

Menumbuhk

an kepada

anak-anak

pentingnya

membaca Al-

Qur’an.

4. Materi

Pendidika

n Islam

Diharapkan anak-

anak mampu

memahami

amalan

keseharian dalam

ibadah.

Anak-anak

mendengarka

n penjelasan

pengajar, dan

bertanya bila

tidak

mengetahui.

Ceramah

dan

Tanya

jawab

Anak-anak

mampu

memahami

dasar-dasar

pendidikan

Islam, dan

mampu

menjadi

dasar dalam

kehidupanny

a.

Page 69: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

54

13. Kemampuan dan Kesulitan Belajar Anak

Pada materi Iman kepada Allah dan RasulNya dan tata cara

berwudhu, sebagian besar anak-anak telah mampu memahami dan

mempraktikan tata cara berwudhu. Pembelajaran Iman kepada

Allah kepada anak jalanan ada sebagian anak masih belum

memahami dan bahkan anak-anak masih kesulitan dalam

menjelaskan rukun Iman kepada Allah dan rasulNya.

Praktik berwudhu dilakukan di awal, dan masing masing

mentor mengawasi dan membantu anak-anak tersebut berwudhu.

Mulai dari niat dan sampai tertib. Anak-anak disana sudah hafal

urutan berwudhu, namun masih kurang dalam memperhatikan tata

caranya. Bahkan anak yang tidak diperhatikan berwudhunya cepat

sekali dalam berwudhu. Karena jumlah relawan pengajar disana

terbatas, jadi anak-anak disana sulit dijangkau semua untuk

diperhatikan wudhunya.

14. Faktor Kesulitan Belajar Anak dan Peran Orang Tua dalam

Pembelajaran Pendidikan Islam

Dengan melihat latar belakang pendidikan serta interaksi yang

terjadi antar anak di Kolong Jembatan Matraman tersebut, tidak

heran jika pada akhinya muncul permasalahan permasalahan yang

terjadi saat proses pembelajaran di Kolong Jemmbatan Matraman.

Berdasarkan pengamatan peneliti, salah satu permasalahan tersebut

adalah adanya kesulitan anak selama pembelajaran berlangsung.

Menurut hasil wawancara dan pengamatan terhadap beberapa anak,

kesulitan tersebut umumnya disebabkan oleh:

a. Tidak teraturnya kehadiran anak mengikuti kegiatan belajar

setiap hari minggu.

Sebagian anak dalam kehadirannya mereka tidak teratur

dalam kehadiran belajar. Hal ini disebabkan mereka masih

Page 70: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

55

mengantuk, malas dan kesiangsan. Karena kebanyakan mereka

pada malam hari banyak yang tidurnya larut sekali. di Yayasan

tidak ada peraturan khusus bagi anak yang kesiangan, namun

sebagian mereka mengaku malu datang terlambat. Sehingga

mereka lebih memilih tidak hadir pada kegiatan belajar. Hal

inilah yang membuat para pengajar mengulang ulang kembali

materi yang sudah diajarkan kepada anak-anak.

b. Kurang perhatiannya orang tua dalam membimbing anak untuk

belajar.

Anak jalanan Kolong Jembatan Matraman jarang sekali

mengulang pelajaran di rumah. Waktu mereka lebih banyak

digunakan untuk bermain. Dan bagi sebagian anak yang lain

biasanya waktu siang dan sore hari bahkan ada pula yang

hingga larut malam untuk bekerja mencari penghasilan. Walau

pekerjaan tersebut dapat mengurangi beban perekonomian

keluarga, namun sebagaian besar para orang tua masih menilai

arti penting pendidikan bagi anaknya. Seperti yang

diungkapkan oleh salah satu orang tua siswa ketika ditanya arti

pendidikan bagi anaknya: “…ya saya si berharap anak saya

bisa sekolah bisa baca, dan gak buta huruf”.

Namun disayangkan perhatian orang tua terbagi dengan

masalah ekonomi yang menimpa keluarga. Mereka terlalu

disibukkan oleh pekerjaan, sehingga kurang bersikap tegas

dalam mendorong anak agar belajar dengan sungguh sungguh.

Orang tua juga kurang memperhatikan perkembangan belajar

anak saat mengikuti belajar setiap hari minggu di Masjid Jami’

Matraman. Sehingga hal ini berdampak kepada anak, mereka

akhirnya merasa bebas melakukan apa saja yang dia suka.

Page 71: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

56

c. Buta huruf yang diderita sebagian besar orang tua.

Selain faktor faktor di atas, kesulitan anak dalam

pembelajaran juga disebabkan karena buta huruf yang diderita

kebanyakan dari orang tua mereka. Sehingga orang tua mereka

tidak dapat membimbing anaknya belajar dan membaca Al-

Quran.

d. Kurangnya fasilitas belajar dirumah.

Keterbatasan sarana fasiltas belajar di rumah juga

merupakan penghambat dalam proses pembelajaran di Yayasan

Ruhiyat Sulaiman. Karena keterbatasan alat belajar tersebut,

anak kurang termotivasi untuk belajar di rumah. Sehingga

pengetahuan mereka hanya terbatas dia mengikuti belajar di

Masjid bersama Yayasan.

B. Pembahasan

Dengan melihat profil, fokus kegiatan, visi dan misi, serta maksud

dan tujuan Yayasan, bahwa setiap program yang dilakukan oleh Yayasan

Ruhiyat Sulaiman bertujuan untuk membantu anak-anak yang berada pada

Akidah ujung tanduk. Maksudnya anak jalanan ini kurang sekali dalam

mendapat Pendidikan Islam. Hal ini disebabkan dengan keadaan

lingkungan dan kondisi ekonomi yang sulit yang terjadi pada mereka. Bagi

Yayasan Ruhiyat Sulaiman pendidikan Islam juga perlu didapatkan pada

anak jalanan. Anak jalanan juga mempunyai hak untuk belajar, lebih lagi

Pendidikan Islam yang harusnya sudah mulai tertanam pada anak jalanan

sejak dini.

Yayasan Ruhiyat Sulaiman ini bergerak dalam bidang non formal,

yakni mengajarkan anak jalanan belajar mengaji dan menanamkan nilai

pendidikan Islam pada anak jalanan. Kegiatan ini dilakukan secara rutin

setiap minggu dan dibantu juga dengan rekan-rekan relawan dari

Page 72: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

57

mahasiswa. Kegiatan ini berfokus pada pelajaran pendidikan agama Islam.

Mulai dari doa doa dan bahkan sampai praktik ibadah.

Respon pada anak jalanan disana sangat senang dan bahagia sekali

mengikuti kegiatan belajar dari Yayasan Ruhiyat Sulaiman. Untuk

menambah rasa semangat belajar anak jalanan disana, Yayasan Ruhiyat

Sulaiman biasanya setiap kunjungan kepada anak jalanan di kolong

jembatan Matramam Yayasan membawa makanan untuk anak-anak yang

disana, namun bila kondisi keuangan Yayasan belum mencukupi biasanya

membawa snack dan susu saja.

Kegiatan ini juga bersinergi dengan sebagian dari donatur-donatur

untuk membelikan barang-barang kepada anak jalanan disana. Seperti

pakaian muslim, iqra’ bahkan juga setiap kunjungan anak-anak diberikan

makanan. Yayasan Ruhiyat Sulaiman biasanya mendapatkan donatur

untuk anak jalanan disana, biasanya pada kerabat, teman dan juga ada

sebagian dari orang yang mengetahui kegiatan tersebut dan akhirnya

memberikan sedikit rezekinya untuk berjalannya kegiatan disana. Ketua

Yayasan dan juga rekan-rekannya juga banyak sekali berkorban untuk

setiap kunjungan tidak sedikit uang bahkan tenaga yang tercurahkan untuk

berjalannya kegiatan belajar agama Islam disana.

Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan bahwa Peran Yayasan

Ruhiyat Sulaiman disana mengajarkan anak jalanan disana yang

kondisinya memprihatinkan. Yayasan Ruhiyat, disana membentuk sebuah

kurikulum yang fleksibel disana untuk pembelajaran Pendidikan Islam

disana. Tidak mengacu pada kurikulum yang Pemerintah tetapkan karena

program Yayasan ini bersifat informal. Yayasan juga membentuk Pengajar

untuk mengajarkan anak jalanan disana, pengajar juga ada yang berasal

dari Mahasiswa.

Sumber dana yang Yayasan dapatkan bersifat dana sukarelawan dari

donatur-donatur dan uang Yayasan. Untuk program bantuan yang diterima

Page 73: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

58

oleh Pemerintah untuk saat ini belum pernah ada. Relawan pengajar disana

mengajarkan tanpa ada upah, relawan pengajar disana yang datang untuk

mengajar karena prihatin melihat keadaan mereka dan senang juga

mengajarkan anak-anak disana.

Yayasan Ruhiyat hanya melakukan kordinasi dengan lingkungan

sekitar saja seperti DKM Masji Jami’ Matraman dan RT/RW setempat

saja. Dan Yayasan sampai saat ini masih belum berkordinasi dengan Dinas

Sosial ataupun Pemerintahan lainnya. Dari hal inilah program bantuan dari

Dinas sosial dan Pemerintahan belum diterima oleh Yayasan.

Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan adanya kerjasama yang

baik dari masyarakat setempat. Hal ini bertujuan untuk membuat untuk

rasa kesadaran terhadap saudara saudara kita yang berada dalam keadaan

yang kurang baik. Dan senantiasa membantu kebutuhan mereka serta

peduli untuk jenjang pendidikan mereka.

Yayasan Ruhiyat Sulaiman dapat dikatakan memenuhi syarat

untuk berlangsungnya proses pembelajaran karena telah tersedia fasiltas

pendidikan yang dibutuhkan, walaupun masih banyak yang kurang dan

masih terbatas. Kepedulian Yayasan terhadap anak-anak di kolong

jembatan untuk belajar pendidikan Islam sangat bermanfaat sekali untuk

pengetahuan dan bekal mereka. Dengan adanya Pendidikan Islam mereka

akan mempunyai modal untuk mempertahankan diri mereka dari

lingkungan yang kurang baik. Dengan Pendidikan Islam juga akan

membentuk karakter seseorang menjadi lebih baik lagi.

Namun sangat disayangkan, belum semua anak mau mengikuti

kegiatan pembelajaran Pendidikan Islam oleh Yayasan Ruhiyat, dan

sebagian anak-anak di jalanan di Kolong Jembatan Matraman ada juga

yang belum istiqomah untuk mengikuti pembelajaran. Meskipun

demikian, anak-anak yang lain masih banyak yang semangat dan

senantiasa mengikuti kegiatan setiap hari minggu. Untuk suksesnya

Page 74: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

59

kegiatan belajar setiap minggu, Yayasan Ruhiyat memberikan nasi

bungkus untuk memberikan daya tarik anak-anak kolong jembatan

Matraman untuk mau dan semangat dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran Pendidikan Islam. Setiap kunjungan di hari minggu Yayasan

Ruhiyat Sulaiman membawakan bekal makanan untuk dimakan. Dan

makannya pun bersama sama para relawan pengajar, biasanya anak-anak

makan diwaktu sebelum belajar dan setelah shalat dhuha.

Yayasan Ruhiyat Sulaiman fokus pada pembelajaran Pendidikan

Islam dalam mengadakan pembelajaran disana. Menurut Ketua Yayasan

Pendidikan Islam sangatlah penting dan harus menjadi dasar bagi anak-

anak akidah ujung tanduk disana. Pendidikan Islam merupakan

pembelajaran inti yang dilakukan disana. Yayasan Ruhiyat Sulaiman

berharap dengan adanya agenda kunjugan belajar Pendidikan Islam setiap

hari sabtu mampu membentuk karakter dan anak-anak mampu membaca

Al-qur’an dengan baik.

Dalam proses pembelajaran anak-anak disana Yayasan Ruhiyat

Sulaiman tidak mempunyai silabus khusus atau batasan mengenai

kurikulum yang harus digunakan oleh para pengajar, hal inilah yang

membuat Yayasan Ruhiyat Sulaiaman bersifat independen dan tidak

mengikuti kurikulum nasional. Berdasarkan penuturan Ketua Yayasan,

bahwa ia ingin mencoba dan mempraktekan kurikulum metode Deeniyat

pada anak-anak disana. Namun metode tersebut membutuhkan buku

Deeniyat yang banyak dan membutuhkan dana yang lebih banyak. Karena

terbentur dengan anggaran dana, kurikulum metode Deeniyat ini belum

terealisasikan. Namun bila keadaan anggaran Yayasan Ruhiyat Sulaiman

ini stabil, ingin sekali Yayasan menggunakan Metode Deeniyat. Karena

menurutnya metode ini sangat efektif untuk anak-anak. Walaupun

demikian anak-anak di Kolong Jembatan Matraman ini senang mengikuti

pembelajaran yang dilaksanakan oleh Yayasan Ruhiyat Sulaiman setiap

hari minggu pagi. Jika diamati anak Jalanan di Kolong Jembatan

Page 75: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

60

Matraman ini, sesungguhnya mereka itu tidak peduli dengan kurikulum

yang di pakai oleh pengajar dari Yayasan. Karena yang terpenting bagi

mereka adalah bisa belajar

Melihat berlangsungnya waktu pembelajaran yang singkat ini,

penggunaan media dalam pembelajaran di Kolong Jembatan Matraman ini

dinilai kurang efektif oleh para relawan pengajar sehingga para relawan

pengajar sering menggunakan media sederhana yang telah tersedia.

Sesengguhnya media itu untuk membantu para relawan pengajar untuk

lebih mudah menggunakan metode mengajar yang baik kepada anak-anak

kolong jembatan.

Berdasarkan hasil pengamatan, dapat disimpulkan bahwa interaksi

yang terjadi saat pembelajaran berlangsung secara umum tidak terlepas

dari permasalahan pergantian pengajar dari kalangan mahasiswa yang

secara sengaja ingin mengajarkan mereka. Karena para relawan pengajar

juga kesulitan untuk istiqomah setiap hari minggu untuk datang dan

mengajar mereka. Hal ini juga salah satu kekurangan yang terjadi pada

pembelajaran anak Jalanan di Kolong Jembatan Matraman. Namun

demikian, selalu ada para relawan pengajar yang hadir untuk membantu

pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada anak jalanan tersebut.

Pemenuhan kebutuhan edukasi tidak lepas pula pada lamanya

waktu pembelajaran. Berdasarkan pengamatan, anak-anak disana belajar

dengan Yayasan Ruhiyat Sulaiman setiap hari minggu rutin dengan durasi

waktu satu jam setengah. Biasanya kegiatan disana wudhu bersama

kemudian shalat dhuha dan di mulai pembelajaran dan ada juga makan

bersama. Menurut Ketua Yayasan Ruhiyat Sulaiman satu jam pelajaran

merupakan waktu yang sesuai dalam melakukan pembelajaran pada anak

jalanan di Kolong Jembatan Matraman. Apabila anak kolong jembatan

Matraman belajar lebih lebih dari waktu tersebut maka akan mengganggu

daya fokus anak-anak belajar. Anak-anak di Kolong Jembatan Matraman

biasanya akan melakukan pekerjaan mereka seperti menjual Koran dan

Page 76: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

61

lain sebagainya. Hal inilah yang menjadi alasan bagi Yayasan Ruhiyat

Sulaiman dalam menentukan lama waktu pembelajaran pada anak jalanan

di Kolong Jembatan Matraman.

Anak jalanan di Kolong Jembatan Matraman, kurang sekali dalam

perhatian dan kasih sayang orang tuanya. Keluarga mereka sibuk untuk

mencari uang untuk makan mereka. Bahkan anak-anak juga bekerja untuk

memenuhi dan menutupi kekurangan pangan sandang dan pangan keluarga

mereka. Hal ini berdampak kepada anak-anak, mereka akhirnya kurang

dalam pendidikan keluarga yang mana ini berdampak juga membuat

mereka tidak mengenal etika, sopan santun, dan rasa hormat. Bahkan

sering sekali anak-anak disana saat pemebelajaran berlangsung mereka

mengatakan kata kata kasar. Demikianlah Yayasan Ruhiyat Sulaiman,

memfokuskan pada pelajaran Pendidikan Islam, hal ini dilakukan untuk

mengajarkan tata cara ibadah mereka dan akhlak yang baik pada anak

jalanan yang berada di Kolong Jembatan Matraman. Yang mana kita

ketahui, mereka sangat kurang sekali dalam pembelajaran Pendidikan

Islam. Sebagaimana di jelaskan oleh Al Ghazali yang dikutip oleh

Asrosrun Ni’am Sholeh, Al Ghazali secara ekplisit menempatkan dua hal

penting sebagai orientasi pendidikan, pertama, mencapai kesempurnaan

manusia untuk secara kualitatif mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Kedua, mencapai kesempurnaan manusia untuk meraih kebahagian duni

akhirat.75 Hal ini menjelaskan bahwa Pendidikan Islam sangat penting

sekali, dan merupakan hal pokok bagi seorang muslim untuk

mempelajarinya.

Dilihat dari kondisi pemukiman mereka, memang tampak bahwa

umumnya yang mengikuti pembelajaran pendidikan Islam oleh Yayasan

Ruhiyat Sulaiman adalah orang berekonomi lemah, dimana orang tua

mereka bekerja di jalan sebagai pemulung. Walaupun beberapa diantara

mereka masih mempunya tempat tinggal di kampung halaman, namun

75 Asrosrun Ni’am Sholeh, Reorientasi Pendidikan Islam. Op.cit. h. 78-79

Page 77: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

62

pada mereka rela tinggal di daerah kumuh seperti di Kolong Jembatan

Matraman, bagi mereka adalah memperoleh penghasilan untuk hidup,

sehingga permasalahan seperti tempat tinggal yang layak, pendidikan anak

dan lain sebagainya tidak diprioritaskan, karena keadaan ekonomi yang

sulit. Jadi mereka hanya berpikir tentang bagaimana mereka bisa makan.

Page 78: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

63

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari penelian ini dapat disimpulkan bahwa telah dua tahun

Yayasan Ruhiyat memberikan Peran dalam Pembelajaran Pendidikan

Islam di Lingkungan anak jalanan yang mengacu pada bentuk penaganan

pelayanan sosial, yaitu pendekatan yang melibatkan keluarga dan

masyarakat yang bertujuan untuk mencegah anak-anak turun ke jalanan

dengan pemenuhan kebutuhan pendidikan yang lebih ditekankan kepada

pembelajaran nonformal yakni Pendidikan Islam, dengan waktu belajar 1

jam setiap seminggu sekali. Pembelajaran Yayasan Ruhiyat Sulaiman

tidak berpedoman pada kurikulum tertentu tetapi lebih disesuaikan kepada

kondisi anak jalann di Kolong Jembatan Matraman disana.

B. Implikasi

Berdasarkan hasil temuan diketahui bahwa pembelajaran

Pendidikan Islam merupakan salah satu alternatif tindakan membantu

sesama muslim yang akidahnya berada di ujung tanduk. Dengan adanya

bekal pengetahuan Pendidikan Islam tersebut, maka diharapkan anak

jalanan mampu membentengi dirinya dari hal hal yang membawa

pengaruh buruk kepada dirinya sendiri. Kita ketahui bersama sangat rawan

sekali pergaulan dan interaksi sosial yang terjadi pada lingkungan anak

jalanan. Untuk itu diharapkan mereka mampu memperbaiki keadaan

dirinya menjadi lebih baik lagi.

Page 79: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

64

C. Saran

Adapun saran oleh karena pentingnya Pendidikan Agama Islam

bagi setiap anak generasi bangsa baik yang kaya maupun tidak maka

peneliti menyarankan:

1. Pihak Yayasan Ruhiyat Sulaiman hendaknya menambahkan

sarana dan prasarana yang belum memadai serta meningkatkan

jumlah tenaga pendidik.

2. Perlunya kosen terhadap pembentukan kurikulum tang

terstruktur bagi peserta didik anak jalanan.

3. Bagi masyarakat juga ikut serta dalam membantu pendidikan

anak jalanan.

4. Untuk anak jalanan dan keluarganya harus memiliki motivasi

tinggi untuk mendapatkan pendidikan agar memperbaiki

kualitas hidup.

Page 80: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

65

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Nur’aini. Komparasi Pemikiranj Plato Dan Al Ghazali, Tahdzib

Jurnal Pendidikan Islam Volume 1, No 2, Juli 2007 (Jakarta: 2007

Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta). H. 53-54

Ali Quthb, Muhammad. Sang Anak Dalam Naungan Islam. (Bandung: Cv.

Diponegoro)

Ali, Zaidun. Pendidikan Agama Islama Kontemporer, (Bandung : Yayasan

Masyarakat Indonesia Baru, 2015)

Al-Quran Dan Terjemahnya, Departemen Agama RI.

Annahlawi, Abdurrahman. Pendidikan Islam Dirumah Sekolah Dan

Masyarakat, (Jakarta: Gema Insan Press, 1996)

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

(Jakarta: BalaiPustaka, 1998)

Dimyati, Belajar Dan Pembelajaran. (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1999)

Fauzan. Potret Dan Pandangan Islam Tentang Pendidikan Anak, Tahdzib

Jurnal Pendidikan Islam Volume 1, No 2, Juli 2007 (Jakarta: 2007

Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

Gosita, Arif. Masalah Perlindungan Anak, (Jakarta: Akademika Presindo,

1985)

Hasbullah. Dasar Dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Raja Wali Pers, 2013)

Ihsan, Fuad Dasar Dasar Kependidikan, (Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2003)

Khomsan, Ali, dkk. Indikator Kemiskinan (Yogyakarta: Pustaka Pelajar 2005)

Khon, Abdul Madjid. Hadis Tarbawi (Jakarta: 2014 Kencana Cetakan Ke-2)

Mangun Wardoyo, Sigit. Pembelajaran Berbasis Riset,(Jakarta: Academia

Permata, 2013)

Page 81: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

66

Minarti, Sri. Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Amzah, 2013)

Muhammad Hasan, Yusuf. Pendidikan Anak Dalam Islam. (Jakarta:

Yayasan Al-Sofwa 1997)

Mujib, Abdul, dkk. Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : Kencana 2008)

Ni’am Sholeh, Asrosrun. Reorientasi Pendidikan Islam. (Jakarta : Elsas

Jakarta 2008) Cet. Ke-Enam.

Nogi S, Hessel. Tangkilisan, Manajemen Publik. (Jakarta: PT. Grasindo 2007 Cet.

Kedua)

Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan, (Tahun

2007)

Sabri,Alisuf. Ilmu Pendidikan, (Jakarta : CV. Pedoman Ilmu Jaya, 1999)

Saud, Udin Syaefudin. Pembelajaran Terpadu, (Bandung: UPI Press 2006)

Soebahar, Abd. Halim. Wawasan Baru Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam

Mulia, 2002)

Soetomo. Masalah Sosial Dan Pembangunan. (Jakarta: PT. Dunia Pustaka

Jaya 1995) H. 116

Suharsaputra, Uhar. Metode Penelitian, (Bandung : PT. Revika Aditama,

2014)

Sujiono, Yuliani Nurani. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini,

(Jakarta: PT Indeks 2012)

Sukardjo. Landasan Pendidikan Konsep Dan Aplikasinya,(Jakarta :

Rajawali Press 2013)

Susanto, Ahmad. Perkembangan Anak Usia Dini, ( Jakarta: Kencana 2011)

Suyanto, Bagong. Masalah Sosial Anak,, (Jakarta : Kencana 2013)

Tafsir, Ahmad. Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, ( Bandung : PT

ROSDA Karya Remaja, 2010)

Page 82: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

67

Tambak, Syahraini. Membangun Bangsa Melalui Pendidikan, (Yogyakarta:

Grahan Ilmu, 2013)

Ulwan, Abdul Nashin. Pendidikan Anak Menurut Islam.(Bandung: PT

Remaja Rosdakarya 1990)

Umar, Bukhari. Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Amzah, 2011)

Undang Undang Republik Indonesia No. 23 Tentang Perlindungan Anak

Ushul Fiqh. (Jakarta:2011 Kencana)

W. Santrock, John. Perkembangan Anak .(Jakarta,: Penerbit Erlangga 2007

Jilid 2)

Weda, Sukardi. (Alumni International Fellowships Program IFP). Menuju

Indonesia Berkeadilan. (Jakarta: Indonesia Social Justice Network

(ISJN)

Yunus, Mammud. Metodik Khusus Pendidikan Agama, (Jakarta: PT. Hidakarya

Agung)

Page 83: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

FOTO-FOTO DOKUMENTASI PENELITIAN

Ket. Gambar: lingkungan pemukiman anak jalanan di Kolong Jembatan Matraman

Page 84: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

Ket. Gambar: penjemputan anak-anak untuk belajar di Mesjid

Page 85: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

Ket. Gambar: shalat dhuha bersama dan sarapan bersama.

Page 86: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

Ket. Gambar : suasana belajar di Masjid Jami’ Matraman.

Page 87: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …
Page 88: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

PANDUAN WAWANCARA

TERHADAP ANAK

A. Petunjuk Pegisian :

1. Pengisisian lembar ini dilakukan oleh peneliti dengan jalan mewawancari responden

langsung agar tidak terjadi kekeliruan.

2. Bahasa yang digunakan saat wawancara berlangsung adalah bahasa yang dipahami

interviewe.

3. Peneliti terlebih dahulu meminta izin pada interviewee ketika akan menggunakan alat

bantu seperti kamera, alat tulis dan lain sebagainya.

4. Kegiatan wawancara dilakukan dengan tetap mematuhi aspek norma yang berlaku di

tempat tersebut.

5. setelah selesai melakukan wawancara dan pengisian angket, peneliti sesegera

mungkin membuat catatan lapangan.

B. Identitas Interviewee

1. Nama :

2. Status dalam keluarga :

3. Usia :

4. Agama :

5. Anak ke- :

6. Pekerjaan :

7. Status pendidikan sebelumnya :(terdaftar sebagai siswa/berhenti/putus sekolah)

C. Profil Pembelajaran pada anak jalanan

1. Ingin menjadi apakah adik ketika dewasa? ………..

2. Apakah adik bisa membagi waktu bekerja dengan sekolah (ya/tidak)

3. Apakah adik menyukai pelajaran Pendidikan agama Islam (ya/tidak)

Jika tidak, Alasannya……………………

4. Apakah di rumahkamu selalu belajar (sering/ kadang-kadang/ tidak pernah)

Jika tidak, alasannya

5. Apakah adik pernah merasa kesulitan ketika belajar pendidikan agama Islam (sering/

kadang/ tidak pernah)

6. Sejauh ini, materi pelajaran Pendidikan agama Islam apakah menurut adik sulit?

7. Apa yang adik lakukan, jika ada materi yang kurang di mengerti saat belajar di

sekolah?

Page 89: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

8. Apakah adik bisa menajaga konsentrasi ketika belajar PAI di tempat belajar (sering/

kadang kadang/ tidak pernah)

9. Apakah adik pernah merasa jenuh saat belajar PAI (sering/ kadang kadang/ tidak

pernah)

10. Apakah adik pernah merasa malas ketika belajar (sering/ kadang kadang/ tidak

pernah)

11. Bagaimanaa cara adik mengatasi rasa malas dan jenuh ketika belajar PAI (bermain

ain/ minta pulan pada pengajar/…..)

12. Apakah orang tua akan marah ketika adik belajar (ya/ tidak)

13. Apakah adik suka mengulang kembali pelajaran Iqra nya (sering/ kadang kadang/

tidak pernah)

14. Apakah dirumah adik ada perlengkapan belajar yang cukup (ya/ tidak)

15. Apa kegiatan adik sehari hari?

16. Apakah adik suka belajar bersama dengan teman atau belajar sendiri?

17. Apakah adik suka di ajarkan orang tua dalam belajar Iqra?

18. Apa yang adik biasa lakukan dirumah?

19. Apakah adik selalu mempersiapkan belajar untuk pelajaran rutin hari Minggu (sering/

kadang kadang/ tidak pernah)

20. Apakah adik senang belajar PAI bersama Yayasan Ruhiat Sulaiman setiap hari

minggu pagi?

Page 90: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

HASIL WAWANCARA

TERHADAP ANAK

A. Petunjuk Pegisian :

1. Pengisisian lembar ini dilakukan oleh peneliti dengan jalan mewawancari responden

langsung agar tidak terjadi kekeliruan.

2. Bahasa yang digunakan saat wawancara berlangsung adalah bahasa yang dipahami

interviewe.

3. Peneliti terlebih dahulu meminta izin pada interviewee ketika akan menggunakan alat

bantu seperti kamera, alat tulis dan lain sebagainya.

4. Kegiatan wawancara dilakukan dengan tetap mematuhi aspek norma yang berlaku di

tempat tersebut.

5. setelah selesai melakukan wawancara dan pengisian angket, peneliti sesegera

mungkin membuat catatan lapangan.

B. Identitas Interviewee

1. Nama : Okta

2. Status dalam keluarga :Anak Kandung

3. Usia :9 tahun

4. Agama : Islam

5. Pekerjaan : Penjual Koran

6. Status pendidikan sebelumnya :(terdaftar sebagai siswa/berhenti/putus sekolah)

C. Profil Pembelajaran pada anak jalanan

1. P: “Ingin menjadi apakah adik ketika dewasa?”

I: “ingin menjadi Pengusaha”

2. P: “Apakah adik bisa membagi waktu bekerja dengan belajar ?

I: “ya kalau belajar yang setiap minggu si bisa, abis belajar jualan Koran deh”

3. Apakah adik menyukai pelajaran Pendidikan agama Islam ?

I: “ya lumayan si suka, tapi kadang suka males belajar kalau kelamaan”.

4. P: “Apakah di rumahkamu selalu belajar ?”

I: “jarang banget kalau belajar mah, tapi suka ikut belajar kok kalau yang setiap

minggu”.

5. “Apakah adik pernah merasa kesulitan ketika belajar pendidikan agama Islam ?”

I: “ya kadang kadang ada yang gak ngerti juga”.

6. P: “Sejauh ini, materi pelajaran Pendidikan agama Islam apakah menurut adik sulit?”

Page 91: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

I:”ya gak ada sih”.

7. P: “Apa yang adik lakukan, jika ada materi yang kurang di mengerti saat belajar di

sekolah?”

I: “bertanya pada guru”.

8. P:“Apakah adik bisa menajaga konsentrasi ketika belajar PAI di tempat belajar ?

I:”ya lumayan, tapi kadang perasaan mau maen mulu”

9. Apakah adik pernah merasa jenuh saat belajar PAI ?

I:”ya kadang kadang, tapi sering juga kok belajar nya seru”

10. P:”Apakah adik pernah merasa malas ketika belajar ?”

I:”kalau belajar ya ada ajah bawaannya males”.

11. P:“Bagaimanaa cara adik mengatasi rasa malas dan jenuh ketika belajar PAI ?”

I:”bermain ama temen”

12. P:“Apakah orang tua akan marah ketika adik belajar ?”

I:”gak pernah marah, marah disuruh ikut belajar”.

13. P:”Apakah adik suka mengulang kembali pelajaran Iqra nya ?”

I:”jarang banget kalau belajar lagi dirumah”.

14. P:”Apakah dirumah adik ada perlengkapan belajar yang cukup?”

I:”gak ada paling, buku ama pensil ajah”.

15. P:”Apa kegiatan adik sehari hari?”

I:”main, terus pergi kerja jualan Koran”.

16. P:”Apakah adik suka belajar bersama dengan teman atau belajar sendiri?”

I:”gak pernah”.

17. P:”Apakah adik suka di ajarkan orang tua dalam belajar Iqra?”

I:”orang tua gak pernah ngajarin, paling nasehatin suruh ikut belajar ajah”.

18. P:”Apa yang adik biasa lakukan dirumah?”

O:”bermain dan kerja”

19. P:”Apakah adik selalu mempersiapkan belajar untuk pelajaran rutin hari Minggu ?”

I:”selalu siap siap soalnya kakanya kan ngejemput kita buat belajar dimasjid”.

20. P:”Apakah adik senang belajar PAI bersama Yayasan Ruhiat Sulaiman setiap hari

minggu pagi?”

I:”saya merasa seneng, kakak kakaknya dating ngajarin, sering juga dapet makanan

jadi suka kalau belajar”

Page 92: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

PANDUAN WAWANCARA MENGENAI ALASAN DAN PERAN ORANG TUA

TERHADAP PENDIDIKAN ISLAM PADA ANAK

Hari / Tanggal :

Wawancara ke :

pewancara :

Informan :

1. Sudah berapa lama ibu tinggal disini?

2. Apa alasan Ibu/Bapak memilih tinggal di daerah pemukiman seperti ini? Dimana

tempat tinggal Ibu sebelumnya?

3. Mengapa ibu/bapak memilih untuk membawa serta anak anak ke kota?

4. Bagaimana dengan pendidikan anak ibu/bapak sebelum ke kota, apakah sudah

bersekolah atau belum bersekolah sama sekali?

5. Apa pekerjaan ibu/bapak sesampainya di tempat sekaramg ini?

6. Apakah ibu/bapak melibatkan anak dalam usaha menafkahi keluarga? Mengapa?

Berapa orang anak ibu/bapak yang ikut bekerja?

7. Apa jenis pekerjaan yang dilakukan anak ibu./bapak dalam usaha menambah

penghasilan rata rata anak yang diperoleh perhari?

8. Bagaimana dengan sekolahnya apakah tidak terganggu?

9. Apakah pandangan ibu tentang pendidikan bagi anak?

10. Mengapa ibu/bapak membiarkan anak ikut belajar pendidikan agama islam dengan

Yayasan Ruhiat sulaiman?

11. Sarana dan prasarana apakah yang dimiliki anak untuk belajar dirumah?

12. Apakah anak ibu/bapak pernah mengeluh malas ikut belajar pendidikan Islam setiap

ahad bersama Yayasan Ruhiat sulaiman? Apa sikap ibu/bapak lakukan jika anak malas

mengikuti kegiatan pendidikan agama islam bersama anak Yayasan Ruhiat?

13. Lalu bagaimana cara ibu/bapak dala membimbing dan mengarahkan anak aar tetap

belajar meskipun juga harus bekerja?

14. Seberapa besar manfaat pendidikan agama islam setiap hari minggu bersama Yayasan

Ruhiat Sulaiman bagi pendidikan anak bapak/ibu?

Page 93: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

DATA HASIL WAWANCARA MENGENAI ALASAN DAN PERAN ORANG TUA

TERHADAP PENDIDIKAN ISLAM PADA ANAK

Hari / Tanggal : Minggu, 23 april 2017

Wawancara ke : Kolong Jembatan Matraman

pewancara : Anasrudin

Informan : Dodo (orang Tua subjek I)

15. P. Sudah berapa lama ibu tinggal disini?

I: “ dari saya kecil saya udah lama tinggal disini, dan sampe sekarang punya anak si

ncim(putri)”

16. P. Apa alasan Ibu/Bapak memilih tinggal di daerah pemukiman seperti ini? Dimana

tempat tinggal Ibu sebelumnya?

I: “saya di ajak orang tua saya dulu sampe sekarang saya tinggal disini. Dulu saya

pernah di kampung, sekarang rumah mah masih ada di kampung, tapi sama kayak

disini gubuk juga. Paling pulang setahun sekali.”

17. P:Mengapa ibu/bapak memilih untuk membawa serta anak anak ke kota?

I: karena dikampung sepi, penghasilan juga dapet nya sedikit, disini ya mendingan, ya

walaupun disini susah juga, ya sehari saya mulung kurang lebih saya dapet 75 ribu.

Lumayan lah buat anak dan istri saya makan.

18. P:Bagaimana dengan pendidikan anak ibu/bapak sebelum ke kota, apakah sudah

bersekolah atau belum bersekolah sama sekali?

I: anak saya ya lahir nya disini, dan anak saya juga belom sekolah disekolahan, tapi

yang saya tahu sekolah di Jakarta itu kan gratis, nah nanti saya bakalan coba masukin

ke sd negeri.”

19. P:Apa pekerjaan ibu/bapak sesampainya di tempat sekaramg ini?

I: “saya si biasa mulung, ya saya kelilingin daerah Matraman dan daerah Jaksel ini”

20. P:Apakah ibu/bapak melibatkan anak dalam usaha menafkahi keluarga? Mengapa?

Berapa orang anak ibu/bapak yang ikut bekerja?

I: “si encim masih kecil dan di juga anak perempuan, ya saya gak nyuruh dia untuk

kerja, ya tapi ini anak kadang kadang juga suka ngamen di”

Page 94: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

21. P: Apa jenis pekerjaan yang dilakukan anak ibu./bapak dalam usaha menambah

penghasilan rata rata anak yang diperoleh perhari?

I: “ya biasa ya dia ngamen si, kadang juga pernah jualan Koran bareng ama temennya

yang disini, tapi say juga suka ngelarang dia buat kerja kayak gitu”

22. P: Bagaimana dengan sekolahnya apakah tidak terganggu?

I: ya kalau waktu belajar ya saya suruh dia buat belajar”

23. P: Apakah pandangan ibu tentang pendidikan bagi anak?

I: “ya saya si berharap anak saya bisa sekolah bisa baca, dan gak buta huruf”

24. P: Mengapa ibu/bapak membiarkan anak ikut belajar pendidikan agama islam dengan

Yayasan Ruhiat sulaiman?

I: “ya menurut saya baguslah si ncim bisa belajar ngaji, soalnya dia belajar agama kan

jarang, ngaji ajah nggak, ya dia biasa ikut acara setiap hari minggu belajar ngaji bareng”

25. P: Sarana dan prasarana apakah yang dimiliki anak untuk belajar dirumah?

I: “dirumah saya gak punya apa ya palingan ada buku dan pensil”

26. P: Apakah anak ibu/bapak pernah mengeluh malas ikut belajar pendidikan Islam setiap

ahad bersama Yayasan Ruhiat sulaiman? Apa sikap ibu/bapak lakukan jika anak malas

mengikuti kegiatan pendidikan agama islam bersama anak Yayasan Ruhiat?

I: “ya namanya juga anak anak si, sering juga dia gak mau ikut belajar bareng kakaknya,

masih adaklah males nya, ”

27. P: Lalu bagaimana cara ibu/bapak dala membimbing dan mengarahkan anak agar tetap

belajar meskipun juga harus bekerja?

I: “ya kalau ada para pengajar setiap hari ini, saya arahkan anak saya buat ikut pengajiab

belajar bareng ama kakaknya”.

28. P: Seberapa besar manfaat pendidikan agama islam setiap hari minggu bersama

Yayasan Ruhiat Sulaiman bagi pendidikan anak bapak/ibu?

I: “ya saya merasa kebantu, anak saya jadi bisa ikut belajar Islam dan belajar sama

kakak kakak pengajar, dulu ya belajarnya di deket kolong jembatan ini, sekarang

Alhamdulillah anak anak di bawa kemasjid buat belajar, jadi disana lebih nyaman gitu”

Page 95: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

DATA HASIL WAWANCARA MENGENAI ALASAN DAN PERAN ORANG TUA

TERHADAP PENDIDIKAN ISLAM PADA ANAK

Hari / Tanggal : Minggu, 23 april 2017

Wawancara ke : Kolong Jembatan Matraman

pewancara : Anasrudin

Informan : Ibu Nova (orang Tua subjek II)

1. P. Sudah berapa lama ibu tinggal disini?

I: “ sudah 6 tahun”

2. P. Apa alasan Ibu/Bapak memilih tinggal di daerah pemukiman seperti ini? Dimana

tempat tinggal Ibu sebelumnya?

I: “karena saya tidak punya tempat tinngal lagi, dulu ada di Karawang gubuk seperti

ini tapi karena kosong lama ditinggal ke Jakarta, akhirnya dijual ama orang tua saya.”

3. P:Mengapa ibu/bapak memilih untuk membawa serta anak anak ke kota?

I: “abis disana tidak ada yang merawat mereka masih kecil ya jadi mereka saya bawa

ikut dengan saya”.

4. P:Bagaimana dengan pendidikan anak ibu/bapak sebelum ke kota, apakah sudah

bersekolah atau belum bersekolah sama sekali?

I: ”si Okta si dia gak sekolah formal di SD, sekarang juga pas di Jakarta gak sekolah,

ya paling dia si rajin ikut belajar setiap hari minggu dengan kaka kaka pengajar.”

5. P:Apa pekerjaan ibu/bapak sesampainya di tempat sekaramg ini?

I: “kalau bapak si jadi pemulung, ya kalau saya si bantu bantu dengan ngamen ke jalan”

6. P:Apakah ibu/bapak melibatkan anak dalam usaha menafkahi keluarga? Mengapa?

Berapa orang anak ibu/bapak yang ikut bekerja?

I: “iya Alhamdulillah, si okta ikut bantu cari duit untuk tambahan penghasilan, dia juga

suka jualan Koran kadang juga ngamen”

7. P: Apa jenis pekerjaan yang dilakukan anak ibu./bapak dalam usaha menambah

penghasilan rata rata anak yang diperoleh perhari?

I: “kalau si okta si biasa jualan Koran, ya penghasilannya gak seberapa gak nentu juga

dapetnya ya tapi lumayan buat bantu bantu penghasilan duit”

8. P: Bagaimana dengan sekolahnya apakah tidak terganggu?

Page 96: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

I: “ya si okta si gak sekolah SD jadi ya biasa ajah, tapi dia sering ikut kegiatan ngaji

setiap hari minggu”

9. P: Apakah pandangan ibu tentang pendidikan bagi anak?

I: “kalau kata say amah, yang penting anak saya itu bisa baca, gak buta huruf biar nanti

gak nyesel. Jangan sampe kayak saya orang tuanya buta huruf”

10. P: Mengapa ibu/bapak membiarkan anak ikut belajar pendidikan agama islam dengan

Yayasan Ruhiat sulaiman?

I: “ya bagi saya bagus dia bisa belajar ngaji, sering juga kakak nya ngasih makanan

buat anak anak yang ikut belajar belajar ngaji”

11. P: Sarana dan prasarana apakah yang dimiliki anak untuk belajar dirumah?

I: “paling buku tulis ama alat alat tulis”

12. P: Apakah anak ibu/bapak pernah mengeluh malas ikut belajar pendidikan Islam setiap

ahad bersama Yayasan Ruhiat sulaiman? Apa sikap ibu/bapak lakukan jika anak malas

mengikuti kegiatan pendidikan agama islam bersama anak Yayasan Ruhiat?

I: “uuh sering, kadang dibangunin pagi pagi susah, yak an karena disini belajarnya pagi,

tapi kalau kerja mah rajin. Ya saya kasih tau ajah, kadang saya marahin”

13. P: Lalu bagaimana cara ibu/bapak dala membimbing dan mengarahkan anak agar tetap

belajar meskipun juga harus bekerja?

I: “ya saya sering nasehatin ke anak malahan saya suka marahin supaya tetap belajar.

Saya sudah kasi tau, kasian Ustad Fajar sama kakak kakak mahasiswa yang sudah

datang jauh jauh mau ngajar tanpa dibayar. Sering dikasih konsumsi juga malahan. Jadi

kamu jangan males malesan”.

14. P: Seberapa besar manfaat pendidikan agama islam setiap hari minggu bersama

Yayasan Ruhiat Sulaiman bagi pendidikan anak bapak/ibu?

I: “Ya Alhamdulillah ada yang mau menyumbangkan ilmunya, jadi anak anak disini

juga bisa belajar bisa ikut ngaji”

Page 97: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

DATA HASIL WAWANCARA MENGENAI ALASAN DAN PERAN ORANG TUA

TERHADAP PENDIDIKAN ISLAM PADA ANAK

Hari / Tanggal : Minggu, 23 april 2017

Wawancara ke : Kolong Jembatan Matraman

pewancara : Anasrudin

Informan : Ibu Rika (orang Tua subjek III)

1. P. Sudah berapa lama ibu tinggal disini?

I: “ dah lama banget kira kira 12 tahun,l dari si yosep belum lahir saya sudah tinggal

disini”

2. P. Apa alasan Ibu/Bapak memilih tinggal di daerah pemukiman seperti ini? Dimana

tempat tinggal Ibu sebelumnya?

I: “karena saya tidak punya tempat tinggal lagi, Cuma disini rumah saya, ini juga

Cuma gubuk. Kalau pulang kampung juga biasanya numpang di tempat kakak dulu

saya tinggal dirumah kakak saya.”

3. P:Mengapa ibu/bapak memilih untuk membawa serta anak anak ke kota?

I: “karena gak punya tempat tinggal di kampung”.

4. P:Bagaimana dengan pendidikan anak ibu/bapak sebelum ke kota, apakah sudah

bersekolah atau belum bersekolah sama sekali?

I: “belum boro-boro sekolah, mikirin untuk makan aja susah. Apalagi biaya sekoloah

disini mahal”.

5. P:Apa pekerjaan ibu/bapak sesampainya di tempat sekaramg ini?

I: “Bapaknya kerja jadi pemulung, ya saya juga bantu juga jadi tukang cuci”

6. P:Apakah ibu/bapak melibatkan anak dalam usaha menafkahi keluarga? Mengapa?

Berapa orang anak ibu/bapak yang ikut bekerja?

I: “iya, biasanya si yosep ikut bapaknya bantu bantu nyari. Anak saya dua yang laki

laki ikut kerja”

7. P: Apa jenis pekerjaan yang dilakukan anak ibu./bapak dalam usaha menambah

penghasilan rata rata anak yang diperoleh perhari?

I: “sama pemulung juga, hasil tidak tentu kadang seminggu baru ditimbang”.

Page 98: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

8. P: Bagaimana dengan sekolahnya apakah tidak terganggu?

I: “saya suruh ikut kegiatan belajar kalau ada jadwal belajar ”

9. P: Apakah pandangan ibu tentang pendidikan bagi anak?

I: “iya saya dikasih tau sama Ustad fajar, kalau anak anak itu harus belajar ngaji biar

bisa baca Al Qur’an, walaupun gak sekolah formal”

10. P: Mengapa ibu/bapak membiarkan anak ikut belajar pendidikan agama islam dengan

Yayasan Ruhiat sulaiman?

I: “karena gak ada biaya, apalagi biaya sekolah disini mahal. Jadi bisa belajar gratis ya

meskipun rutinnya setiap hari minggu itu juga saya udah bersyukur”

11. P: Sarana dan prasarana apakah yang dimiliki anak untuk belajar dirumah?

I: “ga punya apa apa. Buku, pensil ajah kadang dikasih”

12. P: Apakah anak ibu/bapak pernah mengeluh malas ikut belajar pendidikan Islam setiap

ahad bersama Yayasan Ruhiat sulaiman? Apa sikap ibu/bapak lakukan jika anak malas

mengikuti kegiatan pendidikan agama islam bersama anak Yayasan Ruhiat?

I: “Ya saya Marahin”

13. P: Lalu bagaimana cara ibu/bapak dala membimbing dan mengarahkan anak agar tetap

belajar meskipun juga harus bekerja?

I: “saya suka nyuruh dia ikut belajar setiap hari minggu, pagi pagi saya udah bangunin

buat siap siap belajar”.

14. P: Seberapa besar manfaat pendidikan agama islam setiap hari minggu bersama

Yayasan Ruhiat Sulaiman bagi pendidikan anak bapak/ibu?

I: “Alhamdulillah anak saya bisa ngaji tanpa dipungut biaya, ya walaupun gak ke

sekolah formal yang penting bisa belajar ngaji”.

Page 99: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

DATA HASIL WAWANCARA MENGENAI ALASAN DAN PERAN ORANG TUA

TERHADAP PENDIDIKAN ISLAM PADA ANAK

Hari / Tanggal : Minggu, 23 april 2017

Wawancara ke : Kolong Jembatan Matraman

pewancara : Anasrudin

Informan : Ibu Rini (orang Tua subjek IV)

1. P. Sudah berapa lama ibu tinggal disini?

I: “ Baru setahun”

2. P. Apa alasan Ibu/Bapak memilih tinggal di daerah pemukiman seperti ini? Dimana

tempat tinggal Ibu sebelumnya?

I: “sebelum disni saya tinggal di Jakarta Selatan, sama kayak disini gubuk juga. Saya

pindah kesini soalnya bapak udah capek kerja di kampung, setiap hari mencetak batu

bata. Lagian disana yang kerja udah rame. Kalau disini kan kerjanya agak ringan

masih bisa istrahat, penghasilannya juga lumayan.”

3. P:Mengapa ibu/bapak memilih untuk membawa serta anak anak ke kota?

I: “Tadinya anak saya ikut neneknya di kampung, tapi karena disana sendrian, saya

bawsa kesini”.

4. P:Bagaimana dengan pendidikan anak ibu/bapak sebelum ke kota, apakah sudah

bersekolah atau belum bersekolah sama sekali?

I: “anak saya sebelumnya pernah sekolah dikampung sampai kelas 2 SD, tapi berhenti.

Terus ikut disini belajar bareng sama Ustad Fajar”.

5. P:Apa pekerjaan ibu/bapak sesampainya di tempat sekaramg ini?

I: “kalau bapaknya jadi pemulung, sedangkan saya bantu bantu bapak ajah”

6. P:Apakah ibu/bapak melibatkan anak dalam usaha menafkahi keluarga? Mengapa?

Berapa orang anak ibu/bapak yang ikut bekerja?

I: “iya, untuk nambah nambah uang makan la, anak saya disini yang laki laki yang ikut

kerja cari cari tambahan”

7. P: Apa jenis pekerjaan yang dilakukan anak ibu./bapak dalam usaha menambah

penghasilan rata rata anak yang diperoleh perhari?

I: “jadi pemulung. Ya seminggu kira kira 70 ribu”.

Page 100: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

8. P: Bagaimana dengan sekolahnya apakah tidak terganggu?

I: “ kalau belajar nya setiap minggu Alhamdulillah rajin ”

9. P: Apakah pandangan ibu tentang pendidikan bagi anak?

I: “pendidikan itu penting untuk anak agar bisa baca dan gak buta huruf kayak orang

tuanya. Makanya kalau ada biaya mah nanti adiknya mau saya masukkan SD biar

ngerasain kayak kakaknya”

10. P: Mengapa ibu/bapak membiarkan anak ikut belajar pendidikan agama islam dengan

Yayasan Ruhiat sulaiman?

I: “ya kemarin sudah sempat ke SD, tapi karena ga ada biaya makanya berhenti sekolah”

11. P: Sarana dan prasarana apakah yang dimiliki anak untuk belajar dirumah?

I: “buku tulis sama alat tulis”

12. P: Apakah anak ibu/bapak pernah mengeluh malas ikut belajar pendidikan Islam setiap

ahad bersama Yayasan Ruhiat sulaiman? Apa sikap ibu/bapak lakukan jika anak malas

mengikuti kegiatan pendidikan agama islam bersama anak Yayasan Ruhiat?

I: “pernah, Tapi saya marahin. Saya nasehatin”

13. P: Lalu bagaimana cara ibu/bapak dala membimbing dan mengarahkan anak agar tetap

belajar meskipun juga harus bekerja?

I: “saya tetep ingetin dia untuk belajar, ya walaupun gak ikut sekolah SD formal”.

14. P: Seberapa besar manfaat pendidikan agama islam setiap hari minggu bersama

Yayasan Ruhiat Sulaiman bagi pendidikan anak bapak/ibu?

I: “sangat bermanfaat sekali, apalagi biaya sekolah sekolah sekarang mahal. Kalau

disini kan anak anak bisa belajar ngaji gak bayar juga malahan sering di kasih makanan

makanan”.

Page 101: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

PANDUAN WAWANCARA MENGENAI

YAYASAN RUHIAT SULAIMAN DAN SEJARAH BERDIRINYA

HARI / TANGGAL : Selasa, 2 Mei 2017

Tempat : Rumah Ketua Yayasan Ruhiyat Sulaiman Jl. Amd V

PEWAWANCARA : Anasrudin

INFORMAN : Muhammad Nurul Fajri Ruhiyat

1. Kapan Yayasan Ruhiat Sulaiman ini terbentuk? Bagaimana latar belakang

terbentuknya?

2. Berapa orang tenaga pengajar tetap yang mengajar di Yayasan Ruhiat Sulaiman? Lalu

berapa orang tenaga sukarelanya?

3. Berapa orang siswa yang belajar di Yayasan Ruhiat Sulaiman ini? Apakah ada

tingkatan-tingkatan kelasnya? Bagaimana proses pembelajarannya?

4. Kegiatan pembelajaran apa saja yang dilakukan di Yayasan Ruhiat Sulaiman?

5. Persiapan apa yang dilakukan sebelum diadakan proses pembelajaran Pendidikan

Agama Islam? Apakah ada rancangan kegiatan tertentu?

6. Bagaimana kondisi siswa dalam menangkap pelajaran Pendidikan Agama Islam di

kelas? Kesulitan terbesar apa yang sering ditemui pada siswa saat proses pembelajaran

Pendidikan Agama Islam?

7. Kurikulum apa yang digunakan pada pelajaran Pendidikan Agama Islam? Bagaimana

metode yang digunakan dalam mengajarkan Pendidikan Agama Islam?

8. Bagaimana sistem evaluasi yang dipakai guna melihat perkembangan hasil belajar

siswa? Lalu bagaimana hasilnya?

9. Apakah anak yang mengikuti pembelajaran disini memilki buku pantauan belajar atau

menghafal?

10. Apakah ada tes ujian pada anak anak yang mengikuti pembelajaran pendidikan agama

Islam?

Page 102: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

DATA HASIL WAWANCARA MENGENAI

YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DAN SEJARAH BERDIRINYA

HARI / TANGGAL : Selasa, 2 Mei 2017

Tempat : Rumah Ketua Yayasan Ruhiyat Sulaiman Jl. Amd V

PEWAWANCARA : Anasrudin

INFORMAN : Muhammad Nurul Fajri Ruhiyat

1. P: Kapan Yayasan Ruhiat Sulaiman ini terbentuk? Bagaimana latar belakang

terbentuknya?

I “Yayasan Ruhiyat Sulaiman Ini Kalau Secara Resmi Dibentuk Tahun Pada

14 April 2014,Alasan Kami Membangun Yayasan Ini Karena Bentuk

Keresahan Kami. Banyak Anak Anak Usia Dini Yang Suka Nongkrong

Nongkrong Di Warung Dan Kami Berniat Membuat Tempat Tongkrongan

Yang Religi. Dan Untuk Mengajar Anak Jalanan Sebelumnya Saya Juga

Mengajar Lapak Pemulung Di Dekat Rumah Saya Ini, Ada Dua Lapak

Pemulung Disini. Yang Satu Bossnya Adalah Orang Kristen Dan Satu Lagi

Boss Nya Orang Islam. Pada Saat Saya Mencoba Mengajar Di Lapak

Pemulung Yang Boss nya orang Kristen ini, orang orang pemulung

memberikan respon yang kurang baik kepada saya, mereka mengatakan

“bapak enak punya rumah, Boss kami kan orang Kristen kalau kami di usir

bagaimana” semenjak saat itu tidak ada pelajaran Islam lagi disana. Kalau

lapak pemulung yang boss nya orang Muslim ini ketika saya masuk dan

mulai mengajarkan responnya sangat baik sekali. Namun terjadi masalah,

Boss nya ,masuk penjara di karenakan mencuri kabel. Mulai dari situ lapak

pemulung tidak ada kegiatan belajar PAI lagi oleh Yayasan Ruhiyat

Sulaiman. Lalu awalnya kami mengajar di Kolong jembatan Matraman

yaitu awalnya Salah satu anggota pengurus Yayasan Ruhiyat Sulaiman Mas

Luqman Hakim, Kakek beliau pernah mengumpulkan Anak jalanan seDKI

yang berjumlah 1000 anak jalanan. Bahkan di Kolong Jembatan Matraman,

Kakek Mas Luqman juga pernah membangun sebuah sekolah paket untuk

Page 103: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

anak jalanan seblumnya. Namun ketika Kakek Mas Luqman wafat, ya

mungkin darah menyukai mengajarkan anak jalanan ini mengalir juga pada

mas Luqman. Begitupun saya, bagi saya perjuangan dakwah pada akidah

ujung tanduk ini merupakan perjuangan. Yang kemudian saya dan Mas

Luqman memulai menggarap mengajarkan PAI disana. Selain Kolong

Jembatan Matraman kami juga biasa kunjungan Ke Bantaran Rel Sentiong,

Stasiun Gambir dan Lapak pemulung Rawa Mangun.

2. P: Berapa orang tenaga pengajar tetap yang mengajar di Yayasan Ruhiat

Sulaiman? Lalu berapa orang tenaga sukarelanya?

I: Saya sendiri ikut menangani proses pembelajaran disana, dana saya juga di

bantu oleh teman teman saya dan juga Mahasiswa. Namun sesekali ada

Mahasiswa yang datang membantu, ya tapi mereka biasanya tidak rutin tiap

minggu datang. Saya juga tidak berani mencari guru yang mau mengajar

anak anak disini, karena memang disini tidak digaji. Jadi kalau ada relawan

mau mengajar ya silahkan. Ya mau bagaimana lagi, karena memang tidak

ada guru khusus.”

3. P: Berapa orang siswa yang belajar di Yayasan Ruhiat Sulaiman ini? Apakah

ada tingkatan-tingkatan kelasnya? Bagaimana proses pembelajarannya?

I: “Siswa kurang lebih ada 25 orang. Tapi sebagian ini benar benar ada yang

tidak sekolah, dan juga ada yang sekolah Formal. Tingkatan kelasnya dilihat

dari pelajaran PAI nya yakni Iqra nya. Mereka juga berbeda beda dalam segi

usia ada yang berumur 4 tahun dan bahkan juga ada yang berumur 10 tahun.

Proses pembelajarannya seperti biasa, mereka kita ajak dari Kolong

Jembatan Matraman menuju Masjid Matraman, mereka kita ajak berwudhu

sambil kita ajarkan tata cara berwudhu. Kemudian setelah itu kita

melakukan shalat dhuha bersama sama dan kemudian berdoa. Lalu setalah

itu, anak anak akan di ajarkan oleh tutornya. Satu tutor bisa lima anak atau

tiga anak itu tergantung dari jumlah relawan yang mengajar pada saat itu.

Lalu biasanya setelah itu waktu istrahat dan di waktu istrahat inilah kami

memberikan konsumsi kepada mereka. Dan setelah itu mereka di

Page 104: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

kumpulkan kemudian diajarkan doa doa. Kemudian di tutup dengan do’an

lalu mereka kembali ke rumah mereka di Kolong Jembatan Matraman.

4 P: Kegiatan pembelajaran apa saja yang dilakukan di Yayasan Ruhiat

Sulaiman?

I Kegiatan kami disana berkisar satu setengah jam, bagi kegiatan satu jam

setengah ini sangat efisien. Kami mengamati anak anak bila mereka belajar

lebih dari satu jam, mereka mulai tidak akan focus dan bahkan yang lainnya

pun ada yang pulang kerumah. Untuk kegiatannya seperti tadi yang saya

jelaskan mereka kita ajak berwudhu, kemudian mereka melakukan shalat

Dhuha bersama para relawan yang mengajar dan kemudian sarapan pagi,

dan belajar mengaji dibagi bagi dengan pengajar yang lainnya.

5. P Persiapan apa yang dilakukan sebelum diadakan proses pembelajaran

Pendidikan Agama Islam? Apakah ada rancangan kegiatan tertentu?

I Biasanya kita melihat sudah sejauh mana pemahaman siswa, kemudian

merencanakan materi selanjutnya akan disampaikan seperti apa. Karena

lebih sering mengulang ulang pembelajaran mengaji seperti biasaq, jadi gak

ada rancangan kegiatan khusus.”

6. P Bagaimana kondisi siswa dalam menangkap pelajaran Pendidikan Agama

Islam di kelas? Kesulitan terbesar apa yang sering ditemui pada siswa saat

proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam?

I Ya gitu, mereka banyak kesulitan belajar doa, kalau ada pertanyaan yang

sebelumnya materi sudah di jelaskan mereka banyak yang kesulitan.

Kesulitan terbesar mereka, biasanya kurang percaya diri dan malas berpikir.

7. P Kurikulum apa yang digunakan pada pelajaran Pendidikan Agama Islam?

Bagaimana metode yang digunakan dalam mengajarkan Pendidikan Agama

Islam?

I Kami masih mengacu kepada kurikulum yang ada, akan tetapi penggunaan

kurikulum disini disesuakan dengan kebutuhan anak jalanan yang sulit

mendapatkan pendidikan. Ya Kami Biasa Menggunakan Iqra’ Untuk

Page 105: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

Permulaan Sebelum Membaca Al-Qur’an. Dan Juga Kami Biasa

Memberikan Poto Copian Yang Sudah Di Jilid Yakni Surat Al-Mulk. Dan

Kami Membaca Sama Sama Dengan Satu Nada Yang Sama. Saya Sih

Sebenarnya Ingin Sekali Menggunakan Metode Deniyat, Tapi Itu Butuh

Persiapan Yang Gak Sedikit, Dan Buku Deniyat pun harga persatuaannya

cukup mahal. Ya mungkin kalau ada dana yang mencukupi kita bisa

memulai metode Deniyat ini.

8. P Bagaimana sistem evaluasi yang dipakai guna melihat perkembangan hasil

belajar siswa? Lalu bagaimana hasilnya?

I Evaluasi kami setiap akhir pelajaran kita bertanya pada materi yang

disampaikan, untuk saat ini belum pernah ujian tulis.

9. P Apakah anak yang mengikuti pembelajaran disini memilki buku pantauan

belajar atau menghafal?

I Saat ini baru ada rancangan saja, kami belum membuat buku pantaun belajar

bagi anak anak. Rencananya kami juga ingin membuat buku pantauan anak

anak, agar kami tau juga anak anak belajar nya sudah sampai man.

10 P Apakah ada tes ujian pada anak anak yang mengikuti pembelajaran

pendidikan agama Islam?

I Untuk tes tulis saat ini belom ada pelaksanaan nya kepada anak anak, ya

mungkin semakin berjalannya waktu kita akan mencoba kepada anak anak

tes tulis.

Page 106: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

PANDUAN WAWANCARA MENGENAI

SISTEM PEMBIAYAAN YAYASAN RUHIAT SULAIMAN

Hari / tanggal : Selasa, 2 Mei 2017

Tempat : Di Rumah Ketua Yayasan Ruhiyat Sulaiman

Pewawancara : Anasrudin

Informan : Muhammad Nurul Fajri Ruhiyat

1. Apakah ada dana khusus yang rutin yang dikeluarkan untuk kebutuhan kegiatan

Rutin setiap hari minggu?

2. Dari mana dana yang diperoleh guna membantu lancarnya kegiatan pembalajaran

pada anak jalanan di Kolong jembatan Matraman?

3. Apakah Yayasan ini mendapat subsidi dari Pemerintah? Jika ya, apa bentuk subsidi

tersebut?

4. Apakah guru yang ikut mengajar di anak jalanan ini mendapat gaji?

5. Bagaimana system pengelolaan keuangan di Yayasan ini?

Page 107: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

DATA HASIL WAWANCARA MENGENAI SISTEM

PEMBIAYAAN YAYASAN RUHIAT SULAIMAN

Hari / Tanggal : Selasa, 2 Mei 2017

Tempat : Di Rumah Ketua Yayasan Ruhiyat Sulaiman Jl. AMD V

Pewawancara : Anasrudin

Informan : Muhammad Nurul Fajri Ruhiyat

1

.

P

:

Apakah ada dana khusus yang rutin yang dikeluarkan untuk kebutuhan kegiatan Rutin

setiap hari minggu?

I: “untuk dana rutin yang dikeluarkan setiap hari minggu jelas ada, karena selain kita

mengajarkan PAI disana kita juga memberikan konsumsi, ya kadang kadang snack dan

susu dan kalau lagi banyak donator kita juga memberikan makanan berat juga. Ya hal

ini dilakukan karean kita peduli dengan mereka dan selain itu juga untuk kemudahan

dan kelancaran kegiatan belajar dan mengajar di Kolong jembatan di Matraman”

2

.

P

:

Dari mana dana yang diperoleh guna membantu lancarnya kegiatan pembalajaran pada

anak jalanan di Kolong jembatan Matraman?

I: “Biasanya kita peroleh dari sumbangan-sumbangan para sukarelawan, dana pribadi, atau

atas kerjasama dengan suatu lembaga.”

3

.

P

:

Apakah Yayasan ini mendapat subsidi dari Pemerintah? Jika ya, apa bentuk subsidi

tersebut?

I: "Saat ini belum ada, ya mungkin dari segi tempat dakwahnya ya, soalnya Yayasan

berada di daerah Tanggerang Selatan sedangkan kunjungan kegiatan belajar

mengajarnya berada di Daerah Jakarta seperti di Jalan Matraman”

4

.

P

:

Apakah guru yang ikut mengajar di anak jalanan ini mendapat gaji?

I: “Tidak, jadi kita hanya mewadahi dan menjembatani jalannya proses pembelajaran

Pendidikan Agama Islam. Banyak juga mahasiswa mahasiswa yang ikut mengajarkan

membantu kami menjadi relawan pengajar disana”

5

.

P

:

Bagaimana system pengelolaan keuangan di Yayasan ini?

I: “keuangan sampai sekarang masih ditangani oleh Mas Luqman Hakim. Kita biasanya

mendapat kan dana dari para donator, setiap dana yang kami dapat langsung kita berikan

Page 108: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

dan belanjakan kebutuhan anak jalanan disana, dan sebagian para donatur juga

menyumbangkan berupa konsumsi untuk disampaikan kepada anak anak”

Page 109: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

PENGHAMATAN/OBSERVASI MENGENAI KEGIATAN

BELAJAR MENGAJAR

Petunjuk Pengisian

1= Kurang 2=Cukup 3=Baik

No Variabel Checklist

1 2 3

1 Kegiatan Awal

Membawa anak dari kolong

jembatan menuju masjid Matraman

Berwudhu √

shalat Dhuha √

berdoa dan salam √

Apersepsi √

2

Kegiatan inti

dalam

pembelajaran

Pendidikan

agama Islam

Penyampain informasi dengan lisan √

Penyampaian informasi dengan

tulisan √

Penggunaan alat peraga √

Pendampingan siswa berkesulitan

belajar √

Pengamatan terhadap pekerjaan

anak √

3 Metode yang

digunakan

Ceramah √

Tanya jawab √

Ekspositori √

Diskusi √

4 Media yang

digunakan

Iqra √

Dan lain lain, (iqra, √

Pengeras Suara/speaker √

5 Sikap siswa saat

belajar

Memperhatikan dan mendengarkan √

Menjawab pertanyaan tutor √

Aktif dalam bertanya √

6 Kegiatan

penutup

Pemberian umpan balik √

Permainan √

Sholawatan √

Berdo’a √

Page 110: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

PANDUAN PENGAMATAN/OBSERVASI MENGENAI LINGKUNGAN

Hari : 30 Mei 2017

Waktu : 09.00 – 10.00

Objek Yang diamati : Lingkungan Pemukiman

Pengamat/Observer : Anasrudin

No. Aspek Keterangan

1.

Kondisi tanah

Satatus tanah Sewa

Luas tanah Kurang memadai

2.

Kondisi Tempat Tinggal

Bahan banguna rumah Triplek

Kapasitas rumah Kurang memadai

Ventilasi Kurang memadai

Bahan atap rumah Seng

Bahan ubin Papan

Banyaknya kamar Terbatas

Kamar mandi Tersedia untuk umum

Dapur Kurang

Keadaan air Kurang

Tempat pembuangan sampah Tersedia

Parit / saluran air Kurang terawatt

HASIL PENGAMATAN/OBSERVASI MENGENAI PEMAHAN

KONSEP PADA ANAK

Hari : 30 Mei 2017

Waktu : 07.30 – 09.00

Objek Yang diamati : Subjek I

Page 111: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

Pengamat/Observer : Anasrudin

No. Aspek Keterangan

1 2 3

1

Pemahan Terhadap Iman kepada Allah dan Rasulnya

Mengetahui dan menyebutkan Rukun Iman √

Mampu menjelaskan Rukun Iman Kepada Allah dan

RasulNya

Meyakini dan mengimani kepada Allah dan Rasulnya √

2

Pemahaman dann pelaksanaan tentang Shalat wajib

dan Sunah dan tentang berwudhu

Membiasakan shalat lima waktu √

Hafal bacaan shalat √

Memahami tata cara shalat √

Membiasakan shalat sunnah √

Memahami shalat sunnah √

Mengetahui tata cara berwudhu √

Keterangan : 1 = Kurang 2 = Cukup 3 = Baik

HASIL PENGAMATAN/OBSERVASI MENGENAI PEMAHAN

KONSEP PADA ANAK

Hari : 30 Mei 2017

Waktu : 07.30 – 09.00

Objek Yang diamati : Subjek II

Pengamat/Observer : Anasrudin

No. Aspek Keterangan

1 2 3

Page 112: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

1

Pemahan Terhadap Iman kepada Allah dan Rasulnya

Mengetahui dan menyebutkan Rukun Iman √

Mampu menjelaskan Rukun Iman Kepada Allah dan

RasulNya

Meyakini dan mengimani kepada Allah dan Rasulnya √

2

Pemahaman dann pelaksanaan tentang Shalat wajib

dan Sunah dan tentang berwudhu

Membiasakan shalat lima waktu √

Hafal bacaan shalat √

Memahami tata cara shalat √

Membiasakan shalat sunnah √

Memahami shalat sunnah √

Mengetahui tata cara berwudhu √

Keterangan : 1 = Kurang 2 = Cukup 3 = Baik

HASIL PENGAMATAN/OBSERVASI MENGENAI PEMAHAN

KONSEP PADA ANAK

Hari : 30 Mei 2017

Waktu : 07.30 – 09.00

Objek Yang diamati : Subjek III

Pengamat/Observer : Anasrudin

No. Aspek Keterangan

1 2 3

1

Pemahan Terhadap Iman kepada Allah dan Rasulnya

Mengetahui dan menyebutkan Rukun Iman √

Mampu menjelaskan Rukun Iman Kepada Allah dan

RasulNya

Meyakini dan mengimani kepada Allah dan Rasulnya √

Page 113: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

2

Pemahaman dann pelaksanaan tentang Shalat wajib

dan Sunah dan tentang berwudhu

Membiasakan shalat lima waktu √

Hafal bacaan shalat √

Memahami tata cara shalat √

Membiasakan shalat sunnah √

Memahami shalat sunnah √

Mengetahui tata cara berwudhu √

Keterangan : 1 = Kurang 2 = Cukup 3 = Baik

Page 114: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

CATATAN LAPANGAN

Hari / Tanggal : Minggu, 12 Maret 2017 CL. No. 1

Waktu : 07.00 – 09.00

Peneliti berangkat bersama Ketua Yayasan Ruhiyat Sulaiman menuju tempat kolong

jembatan Matraman. Disana anak-anak dijemput di kolong jembatan dengan para relawan

pengajar lainnya menuju Masjid Jami’ Matraman untuk belajar. Disana peneliti membantu

anak-anak berwudhu sebelum memulai shalat dhuha bersama. Dan setelah itu anak-anak

diberikan nasi untuk sarapan. Setelah sarapan kemudian anak-anak belajar dengan masing

masing tutor, biasanya anak-anak belajar Iqra’. Dan peneliti juga mengamati pembelajaran

disana.

Hari / Tanggal : Minggu, 19 Maret 2017 CL. No. 2

Waktu : 07.00 – 09.00

Peneliti membantu mengajari anak-anak disana. Peneliti mengajari mereka tentang

iman kepada Allah dan RasulNya. Banyak hal yang anak-anak belum tau saat peneliti mengajar

disana. Subjek I dapat memahami dengan baik, subjek II dan III masing kurang dalam

memahami penjelasan tebtang iman kepada Allah dan RasulNya.

Hari / Tanggal : Minggu, 26 Maret 2017 CL. No. 3

Waktu : 07.00 – 09.00

Peneliti mengulang kembali hadir dalam kegiatan kunjungan anak jalanan di kolong

jembatan Matraman. Anak-anak antusias dalam mengikuti kegiatan belajar. Pihak Yayasan

juga sudah menyiapkan nasi bungkus lengkap untuk sarapan mereka. Disana pembelajaran

pendidikan Islam berjalan lancar hanya saja selalu ada keributan yang terjadi anak-anak disana

berkelahi, namun semua itu tidak berlangsung lama karena ada pengajar yang membantu

menyelesaikannya.

Hari / Tanggal : Minggu, 2 April 2017 CL. No. 4

Waktu : 07.00 – 09.00

Kegiatan pembelajaran disana minggu ini dilakukan di kolong jembatan, tidak dimasjid

karena di masjid sedang ada kegiatan. Pembelajaran yang diselenggrakan di tempat mereka

hanya beralaskan banner saja. Di minggu ini tidak ada belajar wudhu dan shalat dhuha bersama,

karena keadaan tempat yang tidak memungkinkan.

Hari / Tanggal : Minggu, 9 April 2017 CL. No. 5

Waktu : 07.00 – 09.00

Kegiatan pembelajaran yang dilakukan banyak dibantu oleh relawan. Anak-anak sangat

senang karena banyak yang datang mengunjungi mereka.

Page 115: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

Hari / Tanggal : Minggu, 16 April 2017 CL. No. 6

Waktu : 07.00 – 09.00

Kegiatan pada minggu ini Yayasan Ruhiyat Sulaiman hanya membawa snack saja

karena kekurangang dana dari donatur, namun demikian anak-anak tetap semgat mengkuti

pelajaran.

Hari / Tanggal : Minggu, 23 April 2017 CL. No. 7

Waktu : 07.00 – 09.00

Kegiatan minggu ini, anak-anak dibiasakan membaca surat Al-Mulk bersama-sama

mengikuti nada dari Bang Fajar. Sebagian anak kesulitan melafadzakannya tetapi kebanyakan

anak-anak bisa mengikuti. Ini di ulang-ulang sedikit-sedikit.

Hari / Tanggal : Minggu, 30 April 2017 CL. No. 8

Waktu : 07.00 – 09.00

Anak-anak diberikan tebak-tebakan rebutan oleh para pengajar, anak-anak sangat

antusias dalam mengikutinya, pengajar juga memberikan hadiah bagi yang bisa menjawab

jawaban dari pengajar.

Hari / Tanggal : Minggu, 7 Mei 2017 CL. No. 9

Waktu : 07.00 – 09.00

Hari ini peneliti memberikan materi tentang Iman kepada Allah. Sebagian anak-anak ada yang

bertengkar lisan dalam jalannya pembelajaran.

Hari / Tanggal : Minggu, 14 Mei 2017 CL. No.10

Waktu : 07.00 – 09.00

Setelah minggu lalu anak-anak dijelaskan tentang Iman kepada Allah, peneliti menanyakan

kembali tentang materi minggu lalu kepada anak-anak. Sebagian besar anak-anak lupa dengan

materi yang telah disampaikan.

Hari / Tanggal : Minggu, 21 Mei 2017 CL. No. 11

Waktu : 07.00 – 09.00

Hari ini anak-anak belajar seperti biasa, dan dari relawan yang mengajar memberikan peci,

kerudung dan mukena kepada anak-anak. Mereka menyukai barang yang diberikan tersebut.

Hari / Tanggal : Minggu, 28 Mei 2017 CL. No. 12

Waktu : 07.00 – 09.00

Hari ini peneliti mengajarkan dan mengawasi anak-anak melakukan tata cara berwudhu.

Sebagian masih ada yang belum lancar tentang tertib berwdhu. Bahkan mereka dalam

berwudhu sampai membasahi baju mereka.

Page 116: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …
Page 117: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

Scanned by CamScanner

Page 118: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

Scanned by CamScanner

Page 119: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

Scanned by CamScanner

Page 120: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

Scanned by CamScanner

Page 121: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

Scanned by CamScanner

Page 122: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

Scanned by CamScanner

Page 123: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

Scanned by CamScanner

Page 124: PERAN YAYASAN RUHIYAT SULAIMAN DALAM …

Scanned by CamScanner