tn sulaiman revisi

30
Vesikolithiasis merupakan batu yang terdapat pada batu kandung kemih yang terdiri atas substans yang membentuk Kristal seperti kalsium oksalat, fosfat kalsium, asam urat dan magnesium. Batu dapat menyebabkan obstruksi, infeksi atau edema padea saluran kemih (Carpenitto, 1990). Vesikolithiasis lebih sering ditemui di afrika dan asia (terutama Indonesia), sedangkan di amerika (baik kulit putih dan kulit hitam) dan eropa jarang. Ini mengapa alasan saya mengambil kasus ini untuk dijadikan bahan tugas saya. Tn. S datang ke rumah sakit X tanggal 19 Maret 2014 masuk melalui UGD dengan keluhan muntah, sesak. BAB warna merah hati. Pasien tampak lemas.Pasien mengeluh nyeri dibagian perut di daerah suprapubis dengan skala nyeri 5. Tn. S memiliki riwayat Anemia gravis dengan data laboratorium tanggal 20 Maret 2014 HB 11,5. Tn. S memiliki riwayat Congestive Heart Failure, Diabetes Mellitus dan Vesicolithiasis pernah dirawat sebelumnya 2 bulan yang lalu dengan keluhan polip, hemoroid, dan diverticulosis kolon. Ketika dilakukan pemeriksaan fisik melakukan auskultasi suara paru rochi (-/-), wheezing (-/-). Melakukan palpasi abdomen bagian bawah sebelah kanan pasien merasa nyeri seperti ada yang menekan dengan skala nyeri 5. Pasien merasa nyeri setelah mengejan saat BAB, benjolan (-). Hasil pemeriksaan tanda tanda vital TD 110/70 , Suhu 37 C, nadi 124 x/menit, pernafasan 24x/menit. Suara jantung murmur (-), BJ I dan II normal, gallop (+). Hasil pemeriksaan USG abdomen

Upload: kireina-amanda-nuriandarie

Post on 06-Feb-2016

248 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

makalah child nursing

TRANSCRIPT

Page 1: Tn Sulaiman REVISI

Vesikolithiasis merupakan batu yang terdapat pada batu kandung kemih yang terdiri atas

substans yang membentuk Kristal seperti kalsium oksalat, fosfat kalsium, asam urat dan

magnesium. Batu dapat menyebabkan obstruksi, infeksi atau edema padea saluran kemih

(Carpenitto, 1990). Vesikolithiasis lebih sering ditemui di afrika dan asia (terutama Indonesia),

sedangkan di amerika (baik kulit putih dan kulit hitam) dan eropa jarang. Ini mengapa alasan

saya mengambil kasus ini untuk dijadikan bahan tugas saya.

Tn. S datang ke rumah sakit X tanggal 19 Maret 2014 masuk melalui UGD dengan

keluhan muntah, sesak. BAB warna merah hati. Pasien tampak lemas.Pasien mengeluh nyeri

dibagian perut di daerah suprapubis dengan skala nyeri 5. Tn. S memiliki riwayat Anemia gravis

dengan data laboratorium tanggal 20 Maret 2014 HB 11,5. Tn. S memiliki riwayat Congestive

Heart Failure, Diabetes Mellitus dan Vesicolithiasis pernah dirawat sebelumnya 2 bulan yang

lalu dengan keluhan polip, hemoroid, dan diverticulosis kolon. Ketika dilakukan pemeriksaan

fisik melakukan auskultasi suara paru rochi (-/-), wheezing (-/-). Melakukan palpasi abdomen

bagian bawah sebelah kanan pasien merasa nyeri seperti ada yang menekan dengan skala nyeri 5.

Pasien merasa nyeri setelah mengejan saat BAB, benjolan (-).

Hasil pemeriksaan tanda tanda vital TD 110/70 , Suhu 37 C, nadi 124 x/menit, pernafasan

24x/menit. Suara jantung murmur (-), BJ I dan II normal, gallop (+). Hasil pemeriksaan USG

abdomen lengkap pada tanggal 21 Maret 2014 menunjukkan hasil hydrouretro-nephrosis

bilateral cystitis dan vessicolithiasis. Dari hasil pemeriksaan USG abdomen menunjukkan bahwa

pasien dengan diagnosa vesicolithiasis.

 Vesikolitiasis adalah batu yang ada di vesika urinaria ketika terdapat defisiensi substansi

tertentu, seperti kalsium oksalat, kalsium fosfat, dan asam urat meningkat atau ketika terdapat

defisiensi subtansi tertentu, seperti sitrat yang secara normal mencegah terjadinya kristalisasi

dalam urin (Smeltzer, 2002:1460).

Batu saluran kemih pada laki-laki 3-4 kali lebih banyak daripada wanita. Hal ini mungkin

karena kadar kalsium air kemih sebagai bahan utama pembentuk batu pada wanita lebih rendah

dari pada laki-laki dan kadar sitrat air kemih sebagai bahan penghambat terjadinya batu (inhibitor)

pada wanita lebih tinggi dari pada laki-laki.Batu saluran kemih banyak dijumpai pada orang

dewasa antara umur 30-60 tahun dengan rata umur 45 tahun. Umur terbanyak penderita batu di

Page 2: Tn Sulaiman REVISI

negara-negara Barat 20-50 tahun dan di Indonesia antara 30-60 tahun. Kemungkinan keadaan ini

disebabkan adanya perbedaan factor sosial ekonomi, budaya dan diet.Jenis BSK terbanyak adalah

jenis kalsium oksalat seperti diSemarang53,3%, Jakarta 72%. Herring di Amerika Serikat

melaporkan batukalsiumOksalat72%, Kalsium fosfat 8%, Struvit 9%, Urat 7,6% dan sisanya batu

campuran.

Angka kekambuhan batu saluran kemih dalam satu tahun 15-17%, 4-5 tahun 50%,10

tahun 75% dan 95-100% dalam 20-25 tahun. Apabila batu saluran kemih kambuh maka dapat

terjadi peningkatan mortalitas dan peningkatan biaya pengobatan. Manifestasi batu saluran kemih

dapat berbentuk rasa sakit yang ringan sampai berat dan komplikasisepertiurosepsis dangagal

ginjal. salah satu komplikasi batu saluran kemih yaitu terjadinya gangguan fungsi ginjal yang

ditandai kenaikan kadar ureum dan kreatinin darah, gangguan tersebut bervariasi dari stadium

ringan sampai timbulnya sindroma uremia dan gagal ginjal,bila keadaan sudah stadium lanjut

bahkan bisa mengakibatkan kematian.Robertson dkk. telah membuktikan bahwa di Inggris

kejadian batusaluran kemih meningkat dengan adanya peningkatan konsumsi protein hewani.Oleh

karena itu besar sekali kemungkinan bahwa masalah batu saluran kemihakan menjadi masalah

yang semakin besar diIndonesia, sehubungan dengan perbaikan taraf hidup rakyat dengan adanya

Program Perbaikan Gizi oleh Pemerintah. Harus pula diingat bahwaIndonesia terletak pada

kelompok Negara di dunia yang dilewati oleh Sabuk batu(Stone belt). Kejadian BSK di Amerika

Serikat dilaporkan 0,1-0,3 per tahun dan sekitar 5-10% penduduknya sekali dalam hidupnya pernah

menderita penyakit ini, diEropaUtara 3-6%, sedangkan di Eropa Bagian Selatan di sekitar laut

tengah 6-9%. DiJepang 7% dan di Taiwan 9,8% sedangkan di Indonesia sampai saat ini angka

kejadian BSK yang sesungguhnya belum diketahui, diperkirakan 170.000 kasusper Tahun 2,5,10.

Jumlah  penderita baru saluran kemih di sub bagian urologi bagian bedah Rumah Sakit Cipto

Mangunkusumo periode Januari 1994 - Desember 2005 yaitu sebesar 1028 pasien, dengan jenis

kelamin 694(67%) laki-laki dan 334(32,5%)wanita. Di Jakarta dilaporkan 34,9% kasus urologi

adalah batu saluran kemih.

Tn. S mengeluh nyeri perut sebelah kanan setelah mengejan saat BAB. BAB berdarah

merah sedikit dari sebelumnya. Menurut Smeltzer (2002:1460) bahwa, batu kandung kemih

disebabkan infeksi, statis urin dan periode imobilitas (drainage renal yang lambat dan

perubahan metabolisme kalsium).

Page 3: Tn Sulaiman REVISI

Faktor- faktor yang mempengaruhi menurut Soeparman (2001:378) batu kandung kemih

(Vesikolitiasis) adalah

a. Hiperkalsiuria

Suatu peningkatan kadar kalsium dalam urin, disebabkan karena, hiperkalsiuria idiopatik

(meliputi hiperkalsiuria disebabkan masukan tinggi natrium, kalsium dan protein),

hiperparatiroidisme primer, sarkoidosis, dan kelebihan vitamin D atau kelebihan kalsium.

b. Hipositraturia

Suatu penurunan ekskresi inhibitor pembentukan kristal dalam air kemih, khususnya sitrat,

disebabkan idiopatik, asidosis tubulus ginjal tipe I (lengkap atau tidak lengkap), minum

Asetazolamid, dan diare dan masukan protein tinggi.

c. Hiperurikosuria

Peningkatan kadar asam urat dalam air kemih yang dapat memacu pembentukan batu kalsium

karena masukan diet purin yang berlebih.

d. Penurunan jumlah air kemih

Dikarenakan masukan cairan yang sedikit.

e. Jenis cairan yang diminum

Minuman yang banyak mengandung soda seperti soft drink, jus apel dan jus anggur.

f. Hiperoksalouria

Kenaikan ekskresi oksalat diatas normal (45 mg/hari), kejadian ini disebabkan oleh diet

rendah kalsium, peningkatan absorbsi kalsium intestinal, dan penyakit usus kecil atau akibat

reseksi pembedahan yang mengganggu absorbsi garam empedu.

g. Ginjal Spongiosa Medula

Disebabkan karena volume air kemih sedikit, batu kalsium idiopatik (tidak dijumpai

predisposisi metabolik).

h. Batu Asan Urat

Batu asam urat banyak disebabkan karena pH air kemih rendah, dan hiperurikosuria (primer

dan sekunder).

i. Batu Struvit

Batu struvit disebabkan karena adanya infeksi saluran kemih dengan organisme yang

memproduksi urease.

Kandungan batu kemih kebanyakan terdiri dari :

Page 4: Tn Sulaiman REVISI

1. 75 % kalsium.

2. 15 % batu tripe/batu struvit (Magnesium Amonium Fosfat).

3. 6 % batu asam urat.

4. 1-2 % sistin (cystine).

Dan menurut Dr willie japans, 1993 bahwa tanda dan gejala atau keluhan tidak selalu

ditemukan pada penderita yang mengidap batu saluran kemih. Bila batunya masih kecil atau

besar tapi tidak berpindah, tidak meregang atau menyumbat permukaan saluran kemih, tidak

akan timbul keluhan seperti biasa sampai suatu saat mungkin ditemukan secara kebetulan pada

saat melalukan check up dan poto roentgen tampak ada batu pada ginjal. Jika pada suatu saat

batu tergeser mengelilingi ginjal kebawah, maka timbullah gejala nyeri hebat pada daerah

pinggang. Saluran ureter yang menghubungkan ginjal dan kandung kamih kecil sekali sehingga

batu akan meregangkan dindingnya, bahkan merobek menyumbat lubang visika. Jika batu

berhasil sampai bagian bawah saluran ureter maka nyeri akan berpindah dan terasa merambat

kearah kemaluan atau daerah pangkal paha. Biasanya disertai keluar darah bersama air. Bila

lukanya kecil, darah yang keluarpun sedikit dan hanya dapat dilihat dengan mokroskop.

Sumbatan atau regangan batu pada kandung kemih dapat juga menimbulkan nyeri pada konstan

dan tumpul pda daerah atas kemaluan pada waktu kencing, kencing tidak tuntas, pancaran

kencing tidak kuat.

Laporan hasil EKG per tanggal 16 Maret 2014 adalah tachycardia

Laporan hasil laboratorium 23 Maret 2014

HB 11,5 dengan nilai rujukan pria 13-18

HT 31,5 dengan nilai rujukan pria 42-52

Eritrosit 3,85 dengan nilai rujukan 4,7-6,1

Lekosit 15-100 dengan nilai rujukan 5000-10000

LED 100 dengan nilai rujukan 0-15

PH 7,281 dengan nilai rujukan 7,350-7,450

Page 5: Tn Sulaiman REVISI

PCO2 20,6 dengan nilai rujukan 35,0-45,0

PO2 182 dengan nilai rujukan 75,0-95,0

Natrium 141 dengan nilai rujukan 136-145 mmol/l

Kalium 4,1 dengan nilai rujukan 3,5-5,1 mmol/l

Chloride 102 dengan nilai rujukan 98-107 mmol/l

Magnesium 0,71 dengan nilai rujukan 0,74-0,99 mmol/l

Ureum 214 dengan nilai rujukan 10-50

Kreatinin 5,4 dengan nilai rujukan 0,7-1,5

Laporan hasil pemeriksaan USG abdomen lengkap 21 Maret 2014Hydrouretero-

nephrosis bilateral cystitis dan vesicholithiasis

Pemeriksaan penunjangnya dilakukan di laboratorium yang meliputi pemeriksaan:

1.      Urine

a         pH lebih dari 7,6 biasanya ditemukan kuman area splitting, organisme dapat

berbentuk batu magnesium amonium phosphat, pH yang rendah menyebabkan

pengendapan batu asam urat.

b        Sedimen : sel darah meningkat (90 %), ditemukan pada penderita dengan batu, bila

terjadi infeksi maka sel darah putih akan meningkat.

c         Biakan Urin : Untuk mengetahui adanya bakteri yang berkontribusi dalam proses

pembentukan batu saluran kemih.

d        Ekskresi kalsium, fosfat, asam urat dalam 24 jam untuk melihat apakah terjadi

hiperekskresi.

2.      Darah

Page 6: Tn Sulaiman REVISI

a         Hb akan terjadi anemia pada gangguan fungsi ginjal kronis.

b        Lekosit terjadi karena infeksi.

c         Ureum kreatinin untuk melihat fungsi ginjal.

d        Kalsium, fosfat dan asam urat.

3.      Radiologis

a         Foto BNO/IVP untuk melihat posisi batu, besar batu, apakah terjadi bendungan

atau tidak.

b        Pada gangguan fungsi ginjal maka IVP tidak dapat dilakukan, pada keadaan ini

dapat dilakukan retrogad pielografi atau dilanjutkan dengan antegrad pielografi tidak

memberikan informasi yang memadai.

4.      USG (Ultra Sono Grafi)

Untuk mengetahui sejauh mana terjadi kerusakan pada jaringan ginjal.

5.      Riwayat Keluarga

Untuk mengetahui apakah ada anggota keluarga yang menderita batu saluran kemih, jika

ada untuk mengetahui pencegahan, pengobatan yang telah dilakukan, cara mengambilan

batu, dan analisa jenis batu.

Setelah dikaji oleh perawat menurut istri dari Tn.S mengatakan Tn. S sering mengeluh

sakit di bagian suprapubis bawah. Tn. S memiliki riwayat CHF, DM dan juga anemia. Klien

pernah dirawat dengan keluhan diatas. Tetapi kali ini keluhan klien dengan keluhan nyeri di

daerah suprapubis. Klien sempat mengalami BAB darah 3 jam setelah pemasangan kateter.

setelah dilakukan pemeriksaan penunjang dengan diagnosa Vesicholithiasis (batu kandung

kemih).

Perjalanan penyakit klien disebabkan oleh kelainan bawaan atau cidera, keadan

patologis yang disebabkan karena infeksi, pembentukan batu disaluran kemih dan tumor,

keadan tersebut sering menyebabkan bendungan. Hambatan yang menyebabkan sumbatan

aliran kemih baik itu yang disebabkan karena infeksi, trauma dan tumor serta kelainan

metabolisme dapat menyebabkan penyempitan atau struktur uretra sehingga terjadi

bendungan dan statis urin. Jika sudah terjadi bendungan dan statis urin lama kelamaan

Page 7: Tn Sulaiman REVISI

kalsium akan mengendap menjadi besar sehingga membentuk batu (Sjamsuhidajat dan Wim

de Jong, 2001:997). Proses pembentukan batu ginjal dipengaruhi oleh beberapa faktor yang

kemudian dijadikan dalam beberapa teori (Soeparman, 2001:388):

1.Teori Supersaturasi : Tingkat kejenuhan komponen-komponen pembentuk batu ginjal

mendukung terjadinya kristalisasi. Kristal yang banyak menetap menyebabkan terjadinya

agregasi kristal dan kemudian menjadi batu.

2.Teori Matriks : Matriks merupakan mikroprotein yang terdiri dari 65 % protein, 10 %

hexose, 3-5 hexosamin dan 10 % air. Adanya matriks menyebabkan penempelan kristal-

kristal sehingga menjadi batu.

3.Teori Kurangnya Inhibitor : Pada individu normal kalsium dan fosfor hadir dalam jumlah

yang melampaui daya kelarutan, sehingga membutuhkan zat penghambat pengendapan.

fosfat mukopolisakarida dan fosfat merupakan penghambat pembentukan kristal. Bila terjadi

kekurangan zat ini maka akan mudah terjadi pengendapan.

4.Teori Epistaxy : Merupakan pembentuk batu oleh beberapa zat secara bersama-sama. Salah

satu jenis batu merupakan inti dari batu yang lain yang merupakan pembentuk pada lapisan

luarnya. Contoh ekskresi asam urat yang berlebih dalam urin akan mendukung pembentukan

batu kalsium dengan bahan urat sebagai inti pengendapan kalsium.

5.Teori Kombinasi : Batu terbentuk karena kombinasi dari bermacam-macam teori diatas.

11 teori Gordon

1.pola persepsi-managemen kesehatan

Menggambarkan persepsi, pemeliharaan dan penanganan kesehatan. Persepsi terhadap

arti kesehatan dan penatalaksanaan kesehatan, kemampuan menyusun tujuan, pengetahuan

tentang praktek kesehatan.

Klien beranggapan penyakit nya yang dirasakan saat ini merupakan suatu cobaan yang

harus dihadapi nya. Klien tidak beranggapan bahwa penyakit nya merupakan suatu kutukan

atau kesialan yang harus dihadapinya. Karena keluarga kliien banyak bekerja di rumah sakit

atau bagian kesehatan sehingga klien pun sangat sadar sekali akan kesehatan nya. Klien rajin

melakukan check up dan juga pemeriksaan rutin diagnostic untuk pemeriksaan penunjang

Page 8: Tn Sulaiman REVISI

sakit yang di derita. Menurut pengkajian yang di dapat dari keluarga klien, selama beberapa

tahun ini klien sering mengkonsumsi obat obatan untuk penyakit yang sering diderita. Tetapi

gaya hidup klien tidak sehat. Jarang mengkonsumsi air putih bahkan jarang sekali minum.

Bahkan untuk aktivitas olahraga pun ia sangat jarang sekali mengerjakan nya. Karena

kegiatan sehari hari klien hanya mengecek keadaan toko yang ia miliki. Klien memiliki 3 toko

minyak wangi untuk saat ini di daerah condet.

Masalah keperawatan

2. pola nutrisi – metabolic

Menggambarkan masukan nutrisi, balance cairan dan elektrolit. Nafsu makan, pola

makan, diet, fluktuasi BB dalam 6 bulan terakhir, mual muntah, kebutuhan jumlah zat gizi,

masalah penyembuhan kulit, makanan kesukaan.

Klien memiliki diet khusus selama di rawat di rumah sakit yaitu diet lunak karena klien

mengalami DM. Tetapi nafsu makan klien selama di rumah sakit mengalami penurunan.

Tetapi klien tidak memiliki gangguan menelan atau alergi makanan ataupun obat obat an.

Klien sempat mengalami mual dan merasakan perut kembung. Klien selalu meminta makanan

di dapur makanan yang halus seperti bubur. Bahkan untuk buah pun klien meminta untuk di

jus atau blender halus. Klien mempunyai berat badan 50 kg dan tinggi badan 163 cm. Dengan

berat badan dan tinggi badan pasien menurut IMT itu termasuk berat badan normal dengan

hasil 18,09. Sedangkan menurut WHO nilai normal 18,03-23.00. klien merasakan nyeri di

bagian daerah suprapubis nya. Penderita batu saluran kandung kemih pasti merasakan nyeri di

daerah bagian abdomen khusus nya suprapubis. Dari hasil pengkajian yang didapat klien

senang mengkonsumsi makanan dengan protein hewani seperti susu dan daging daging an.

Selain itu karena klien menderita anemia gravis klien sering merasa pusing. Istri nya

mengatakan di rumah selalu tersedia suplemen anemia. Dalam sehari pasien minum hanya 2

gelas perhari atau setara dengan 600 ml.

Page 9: Tn Sulaiman REVISI

Masalah keperawatan : resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan

dengan mual. Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan cairan berhubungan dengan nyeri yang

dirasa klien.

3. pola eliminasi

Menjelaskan fungsi ekskresi, kandung kemih dan kulit. Kebiasaan defekasi ada tidaknya

masalah defekas, masalah miksi (oliguri,disuri dll), penggunaan kateter, frekuensi defekasi

dan miksi. Karakteristik urin dan feses, pola input cairan, infeksi saluran kemih, masalah bau

badan, persipirasi berlebih.

Pola ekskresi klien sebelum pemeriksaan bno atau usg khusus abdomen tidak memakai

alat bantu seperti kateter. Klien memakai alat bantu folley catheter setelah mendapat hasil dari

pemeriksaan bno nya. Hasil bno menunjukkan klien dengan vesicholithiasis. Indikasi

pemasangan kateter dikarenakan untuk mencegah klien menahan buang air kecil nya. Agar

mecegah sakit dibagian kandung kemih klien dikarenakan ada batu. Beberapa jam setelah

pemasangan kateter klien bab darah selama 2 kali dalam waktu 2 jam tapi tidak menunjukkan

bau yang khas dengan konsistensi normal. Klien tidak dilakukan pemeriksaan lab atas feses

nya. Sebelum nya klien masuk ke rumah sakit dengan keluhan bab darah. Dan sempat

tertangani hingga pada akhir nya keluhan bab berdarah klien muncul kembali. Hasil usg

abdomen lengkap hydro uretro-nephrosis bilateral cystitis dan vesicolithiasis. Dari gambar

tersebut menunjukkan terdapat batu di saluran kemih sebesar 8cm. Menurut Brunner and

Suddarth, laki laki lebih cenderung berpotensi terkena batu saluran kemih dibandingkan

wanita. Klien mengeluh nyeri pada saat berkemih. Klien merasa penuh di bagian abdomen

yang nyeri. Sebelum nya klien pernah melakukan pemeriksaan di RS X dengan hasil

hemoroid interna gr II. Polip bertangkai kolon dan divertikulosis kolon.Selama sakit pasien

BAK menggunakan kateter dengan jumlah pada jam 10.00 WIB 700 cc, warna kuning keruh,

saat ingin berkemih perih dan rasa terbakar. Pasien bab bersamaan dengan rasa mau BAK

Masalah keperawatan : gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan peningkatan

frekuensi atau dorongan kontraksi vesika urinaria. perubahan eliminasi urin berhubungan

dengan stimulasi kandung kemih oleh batu.

Page 10: Tn Sulaiman REVISI

4. pola latihan-aktivitas

Menggambarkan pola latihan, aktivitas, fungsi pernapasan dan sirkulasi. Penting nya

latihan/gerak dalam keadaan sehat dan sakit, gerak tubuh dan kesehatan berhubungan satu

sama lain. Kemampuan klien menata diri apabila tingkat kemampuan 0:mandiri, 1:dengan alat

bantu, 2:dibantu orang lain, 3:dibantu orang dan alat, 4:tergantung dalam melakukan ADL,

kekuatan otot dan range of motion, riwayat penyakit jantung, frekuensi, irama dan kedalaman

nafas, bunyi nafas riwayat penyakit paru.

Klien melakukan aktivitas sehari-hari dibantu oleh istri nya. Untuk ke kamar mandi

sendiri sewaktu sebelum klien terpasang kateter ia mampu ke kamar mandi sendiri tanpa

bantuan. Tetapi klien lebih banyak menghabiskan kegiatan dan waktu nya di tempat tidur.

Klien memiliki riwayat Congestive Heart Failure. Kekuatan otot klien baik tetapi klien tidak

suka banyak bergerak. Tanda tanda vital klien Nadi:124x/menit TD:110/70 S:37c

RR:25x/menit.

Suara jantung BJ I, BJ II. Murmur (-), gallop (+). Suara paru ronchi (-/-), wheezing (-/-).

Masalah keperawatan: intoleran aktivitas berhubungan dengan keadaan lemah klien.

5. pola kognitif persipitasi

Menjelaskan persepsi sensori dan kognitif. Pola persepsi sensori meliputi pengkajian

fungsi penglihatan, pendengaran, perasaan, pembau dan kompensasi terhadap tubuh.

Sedangkan pola kognitif didalamnya mengandung kemampuan daya ingat klien terhadap

peristiwa yang telah lama terjadi dan atau baru terjadi dan keemampuan orientasi klien

terhadap waktu, tempat, nama. Tingkat pendidikan, persepsi nyeri dan penanganan nyeri,

kemampuan untuk mengikuti, menilai skala nyeri 0-10, pemakaian alat bantu dengar, melihat,

kehilangan bagian tubuh atau fungsinya, tingkat kesadaran, orientasi pasien, adakah gangguan

penglihatan, pendengaran, persepsi sensori.

Fungsi penglihatan klien tidak memiliki gangguan. Klien tidak memakai alat bantu

penglihatan seperti kacamata baca. Klien tidak memiliki buta warna. Klien mampu

Page 11: Tn Sulaiman REVISI

membedakan warna dengan sangat baik. Posisi mata simetris, bola mata klien normal.

Kelopak mata simetris. Pergerakan bola mata normal. Konjungitva anemis +/+. Korne keruh

-/-. Sclera iterik +/+. Pupil isokor. Otot mata normal. Fungsi penglihatan normal dan baik.

Tidak ada tanda tanda radang tumor (-) rubor (-) dolor (-) fungsiolesa (-) kalor (-). Klien

mampu menangkap cahaya dengan baik.

Fungsi pendengaran klien tidak memiliki gangguan. Daun telinga simteris, tidak ada

lesi, bersih, utuh (+), inflamasi (-). Karakteristik serumen cair, warna coklat kekuningan.

Cairan telinga tidak terkaji. Fungsi pendengaran sangat baik. Dan klien tidak memiliki alat

bantu.

6. pola istirahat – tidur

Menggambarkan pola tidur-istirahat dan persepsi tentang energy. Jumlah jam tidur pada

siang dan malam, masalah selama tidur, insomnia atau mimpi buruk, penggunaan obat,

mengeluh letih.

Pola kebiasaan tidur klien dalam sehari 7-8 jam. Klien tidak memilki gangguan tidur

seperti insomnia atau yang lain nya. Klien tidak menggunakan obat tidur. Kien bercerita

bahwa ia nyaman tidur di rumah sakit. Selama di rumah klien bercerita ia senang

menghabiskan waktu di rumah. Sesekali keluar hanya untuk mengecek keadaan toko nya. Istri

klien pun bercerita dalam seminggu klien hanya 3 hari untuk mengecek keadaan toko yang ia

miliki.

7. pola konsep diri-persepsi diri

Menggambarkan sikap tentang diri sendiri dan persepsi terhadap kemampuan.

Kemampuan konsep diri antara lain gambaran diri, harga diri, peran, identitas dan ide diri

sendiri. Manusia sebagai sistem terbuka dimana keseluruhan bagian manusia akan berinteraksi

dengan lingkungan nya. Disamping sebagai sistem terbuka, manusia juga sebagai makhluk

bio-psiko-sosio-kultural spiritual dan dalam pandangan secara holistic. Adanya kecemasan

atau ketakutan atau penilaian terhadap diri, dampak sakit terhadap diri, kontak mata, asetif

atau passive, isyarat non verbal, ekspresi wajah, merasa tak berdaya, gugup atau relaks.

Page 12: Tn Sulaiman REVISI

Mekanisme koping dalam menghadapi stress melakukan pemecahan masalah, tidur,

minum obat, dan mencari pertolongan. Klien tetap melakukan kegiatan spiritual nya seperti

mengaji dan shalat terkadang dzikir. Klien merasa seperti menyusahkan keluarga karena

sering keluar masuk rumah sakit. Klien mengatakan ingin sembuh dari sakit nya. Klien

merasa psikologis terganggu karena klien cemas. Klien cemas akan penyakit yang baru

diderita nya. Klien menyadari pola hidup nya yang tidak sehat.

Masalah keperawatan : gangguan harga diri atau peran diri berhubungan dengan

kecemasan yang dimiliki klien.

8. pola peran dan hubungan

Menggambarkan dan mengetahui hubungan dan peran klien terrhadap anggota keluarga

dan masyarakat tempat tinggal klien. Pekerjaan, tempat tinggal, tidak punya rumah, tingkah

laku yang passivee atau agresif terhadap orang lain, masalah keuangan dan lain lain

Klien tinggal di rumah bersama istri dan 3 anak nya di jalan ciliwung no. 13 Jakarta

Timur, Condet. Klien masih agresif untuk berinteraksi terhadap orang orang. Klien dengan

biaya pribadi untuk membiayai pengobatan nya selama di rumah sakit. Klien merasa banyak

waktu tersita dengan penyakit yang di deritanya. Hanya saja klien tidak nyaman untuk

berinteraksi dengan orang orang yang baru ia kenal.

9. pola reproduksi-seksual

Menggambarkan kepuasaan atau masalah yang aktual atau dirasakan dengan seksualitas.

Dampak sakit terhadap seksualitas, riwayat haid, pemeriksaan mamae sendiri, riwayat

penyakit hubungan sex, pemeriksaan genital.

Hasil pengkajian didapatkan dari istri klien. Klien sudah jarang melakukan hubungan

seksual semenjak suami nya sakit. Tetapi istri klien tetap mendampingi suami klien. Istri klien

selalu membantu kebutuhan suami nya.

Masalah keperawatan : gangguan pemenuhan kebutuhan seksual berhubungan dengan

sakit yang diderita klien.

Page 13: Tn Sulaiman REVISI

10. pola pertahanan diri (coping-toleransi stress)

Menggambarkan kemampuan untuk menangani stress dan penggunaan sistem

pendukung. Penggunaan obat untuk menangani stress, interaksi dengan orang terdekat,

menangis, kontak mata, metode koping yang biasa digunakan, efek penyakit terhadap tingkat

stress.

Klien sering dijenguk oleh keluarga klien setiap hari nya. Karena klien dari keluarga

dengan keturunan arab, sehingga setiap kali keluarga menjenguk selalu seperti di adakan

pengajian. Keluarga dan istri klien selalu mendukung klien. Menguatkan klien di setiap

kondisi. Klien merasakan cemas terhadap penyakit yang dihadapi nya. Apalagi semenjak klien

didiagnosa vesicholithiasis atau batu kandung kemih. Klien pun merasa cemas karena harus

menghadapi operasi untuk pengangkatan di batu kandung kemih. Klien selalu merasa cemas

sehingga klien pun mendapat tambahan terapi obat cemas.

Masalah keperawatan : cemas berhubungan dengan batu kandung kemih.

11. pola keyakinan dan nilai

Menggambarkan dan menjelaskan pola nilai keyakinan termasuk spiritual. Menerangkan

sikap dan keyakinan klien dalam melaksanakan agama yang dipeluk dan konsekuensi nya.

Agama, kegiatan keagamaan dan budaya, berbagi dengan orang lain, bukti melaksanakan nilai

dan kepercayaan, mencari bantuan spiritual dan pantangan agama selama sakit.

Klien sehari hari melakukan kegiatan shalat 5 waktu. Klien sering mengaji bila keluarga

klien datang menjenguk. Setiap kali saya datang untuk mengkaji klien selalu sedang berdzikir.

Di sebelah tempat tidur klien ada alquran.

Klien mendapat terapi obat obatan magtral 3x sehari (2 jam sebelum makan) Gangguan

fungsi ginjal, diet rendah fosfat, pemakaian jangka panjang. Interaksi obat : mengganggu

absorpsi Fe, Tetrasiklin, Warfarin, INH, Digoksin. alkalisasi urin bisa meningkatkan Quinidin

dalam plasma. Klien mendapat terapi ini karena klien mengeluh perut nya merasa kembung.

Page 14: Tn Sulaiman REVISI

Klien mendapat terapi furosemid 1x1 hari dengan indikasi adalah diuretik kuat (air pil)

yang digunakan untuk menghilangkan air dan garam dari tubuh. Di ginjal, garam (terdiri dari

natrium dan klorida), air, dan molekul kecil lainnya yang biasanya akan disaring keluar dari

darah dan masuk ke dalam tubulus ginjal. Akhirnya cairan yang disaring menjadi air seni.

Sebagian besar natrium, klorida dan air yang disaring dari darah diserap ke dalam darah

sebelum cairan disaring menjadi air kencing dan dihilangkan dari tubuh. Furosemide bekerja

dengan menghalangi penyerapan natrium, klorida, dan air dari cairan yang disaring dalam

tubulus ginjal, menyebabkan peningkatan yang mendalam output urin (diuresis).

Terapi propanolol 2x 10 mg/ hari adalah suatu obat penghambat beta-adrenoseptor yang

terutama digunakan untuk terapi takiaritma dan antiangina. Propranolol memiliki khasiat

menghambat kecepatan konduksi impuls dan mendepresi pembentukan fokus aktopik.

Perbedaannya dengan kinidin adalah Propranolol tidak memiliki efek antikolinergik, sehingga

tidak mengakibatkan takikardia paradoksal. Dengan kontraindikasi  

Penderita asma bronkial dan penyakit paru obstruktif menahun yang lain.

1. Penderita asidosis metabolik (diabetes militus ).

2. Penderita dengan payah jantung termasuk payah jantung terkompensasi dan yang

cadangan kapasitas jantung kecil.

3. Kardiogenik syok.

4. Bila ada "atrio-ventricular (A-V) blok " derajat 2 dan 3.

Cefotaxime 3x1gr dengan cara kerja antibiotik sefalosporin generasi ke tiga ( 3 ) dan

bersifat bakterisidal. cefotaxime aktip terhadap bahteri gram negatif

seperti : E.coli,H.influenzae, Klebsiella sp,Proteus sp ( indole positif dan negatif ), Serattia

sp, Neissarea sp, dan Bacteroides sp. Bakteri garam positif yang peka antara

lain :Staphylococci, Streptococci aerobserta anaerob, Streptococcus pneumoniae,

dan Clostridium sp. Infeksi berat yang disebabkan oleh patogen - patogen yang sensitif terhadap

cefotaxime seperti : Infeksi saluran pernapasan termasuk tenggorakan dan hidung. Infeksi pada

telinga. Infeksi kulit dan jaringan lunak. Infeksi tulang dan sendi. Infeksi genitalia,

termasuk Gonoroe ( non komlikata ). Infeksi adominal.

Page 15: Tn Sulaiman REVISI

Ranitidine 2x1 adalah suatu histamin antagonis reseptor H2 yang menghambat kerja

histamin secara kompetitif pada reseptor H2 dan mengurangi sekresi asam lambung. 

Pada pemberian i.m./i.v. kadar dalam serum yang diperlukan untuk menghambat 50%

perangsangan sekresi asam lambung adalah 36–94 mg/mL. Kadar tersebut bertahan selama 6–8

jam. 

Ranitidine diabsorpsi 50% setelah pemberian oral. Konsentrasi puncak plasma dicapai 2–3 jam

setelah pemberian dosis 150 mg. Absorpsi tidak dipengaruhi secara nyata oleh makanan dan

antasida. Waktu paruh 2 ½–3 jam pada pemberian oral, Ranitidine diekskresi melalui urin.

Klien mengkonsumsi livron b plex karena klien sendiri menderita anemia gravis. Seperti

hal nya obat ini pun denga indikasi Anemia markositik hiperkromik , seperti: anemia

megaloblastik tropikal, anemia hiperkronik. 

Anemia yang bertalian dengan gangguan fungsi hati, perdarahan pada gusi. 

Anemia Hiperkronik sehabis keracunan. 

Untuk segala macam penyakit oleh karena kekurangan vitamin B. 

sesudah pengobatan dengan antibiotika, sulfonamia dan sebagai tabahan vitamin. 

Dalam hal-hal yang tak memungkinkan penyutikan denga preparat hati, misalnya oleh karena

terlalu peka. 

sebagai tonokum umum untuk pertumbuhan.

Klien sering merasa cemas sehingga ditambahkan obat penenang seperti alprazolam dengan

indikasi Pengobatan jangka pendek, ansietas sedang atau berat dan ansietas yang berhubungan

dengan depresi.

Agar melancarkan urine maka klien mendapatkan bicnat dengan tujuan membuat urin lebih

alkalis untuk mencegah presipitasi Kristal sulfonamide dalam tubulus renalis dan mengoreksi

asidosis metabolic dengan cara kerja seperti meningkatkan ekskresi ion karbonat

Untuk analgetik yang klien dapatkan adalah papaverin. Cara kerja dari papaverin sendiri

adalah relaksan non spesifik yang bekerja secara langsung pada otot polos. Dengan indikasi kolik

kandung empedu & ginjal & kondisi dimana memerlukan relaksasi otot polos, embolisme perifer

& mesentrium. Dan Spasmolitik, kejang perut, kejang saluran kemih, saluran empedu,

Page 16: Tn Sulaiman REVISI

dismenore, migrain (emboli perifer dan mesenterik) .

Klien mendapat terapi aminevron. Yang memiliki cara kerja Ada 9 jenis asam amino

esensial: histidin, isoleusin, leusin, lisin, metionin, fenilalanin, treonin, triptofan dan valin. Asam

amino esensial tidak dapat disintesis dalam jumlah yang cukup di dalam tubuh dan untuk itu

harus tersedia dalam makanan. Fungsi utamanya adalah sebagai kofaktor esensial pada berbagai

sistem enzim.Keton atau asam-asam hidroksi ditransaminasi secara enzimatik menjadi asam-

asam L-amino yang bersangkutan sementara gugus urea mengalami dekomposisi. Pada penderita

yang mendapat diet rendah protein, penggunaan aminevron dapat memungkinkan asupan dengan

asam-asam amino esensial bebas nitrogen; penggunaan kembali katabolit yang mengandung

nitrogen; anabolisme protein dan penurunan yang simultan dari urea serum; perbaikan dari

ketidakseimbangan nitrogen dan asam amino serum; reduksi dari serum, PO4-3.

Dari hasil pengkajian di atas maka diangkat diagnosa yang utama adalah gangguan rasa

nyaman nyeri berhubungan dengan peningkatan frekuensi atau dorongan kontraksi vesika

urinaria. Diagnosa kedua yang diangkat adalah perubahan eliminasi urin berhubungan dengan

stimulasi kandung kemih oleh batu. Dan diagnose yang ketiga untuk diangkat adalah perubahan

nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mual klien.

Setelah mendapatkan diagnose saya melakukan intervensi sesuai dengan diagnose.

Diagnose pertama dengan gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan peningkatan

frekuensi atau dorongan kontraksi vesika urinaria. Diharapkan klien tidak merasakan nyeri atau

nyeri klien bekurang.

Intervensi yang dilakukan adalah :- mengkaji skala nyeri klien

Evaluasi :(klien mengatakan skala nyeri di skala 5 )

- Menjelaskan penyebab nyeri

Evaluasi :(klien mengerti akan nyeri yang klien rasakan )

- Berikan tindakan kenyamanan pada klien, suasana yang nyaman.

Page 17: Tn Sulaiman REVISI

Evaluasi :(klien merasa tenang tetapi masih merasakan nyeri)

- Memberikan obat analgetik papaverin 3x1/2

Evaluasi :(klien merasa lebih baik setelah pemberian analgetik/)

Dan diagnose kedua yang saya ambil adalah perubahan eliminasi urin berhubungan dengan

stimulasi kandung kemih oleh batu diharapkan klien berkemih normal dengan pola yang biasa.

Dan intervensi yang dilakukan adalah

- Memonitor pemasukan dan pengeluaran urin

Evaluasi : pemasukan cairan minuman yang diminum klien 600 ml. sedangkan urin yang

keluar 700ml

- Dorong klien terhadap pemasukan cairan

Evaluasi : klien masih jarang minum tetapi klien dibantu oleh infuse RL 20 ttm.

- Selidiki keluhan kandung kemih penuh

Evaluasi : klien masih merasa penuh di bagian suprapubis

Diagnosa ketiga yang saya angkat adalah resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan

berhubungan dengan mual klien. Kriteria hasil yang diharapkan adalah menunjukkan berat

badan yang normal.

Intervensi yang dilakukan pada klien adalah

- Menganjurkan klien makan sedikit tapi sering

Evaluasi : klien tampak sedang makan papaya di dalam bentuk jus

- Motivasi klien makan selagi hangat

Evaluasi : klien sedang memakan makanan yang disediakan dari rumah sakit

- Perhatikan adanya mual muntah

Evaluasi : klien tidak merasakan mual dan muntah

- Timbang bb setiap minggu

Evaluasi : bb klien 50 kg.

Page 18: Tn Sulaiman REVISI

KESIMPULAN

a. Vesikolitiasis adalah penyumbatan saluran kemih khususnya pada vesika urinaria

atau kandung kemih oleh batu penyakit ini juga disebut batu kandung kemih.( Smeltzer

and Bare, 2000 ).

b. Vesikolitiasis adalah batu yang terjebak di vesika urinaria yang menyebabkan

gelombang nyeri yang luar biasa sakitnya yang menyebar ke paha, abdomen dan daerah

genetalia. Medikasi yang diketahui menyebabkan pada banyak klien mencakup

penggunaan antasid, diamox, vitamin D, laksatif dan aspirin dosis tinggi yang berlebihan.

Batu vesika urinaria terutama mengandung kalsium atau magnesium dalam kombinasinya

dengan fosfat, oksalat, dan zat-zat lainnya. (Brunner and Suddarth, 2001).

c. Batu kandung kemih adalah batu yang tidak normal di dalam saluran kemih yang

mengandung komponen kristal dan matriks organik tepatnya pada vesika urinari atau

kandung kemih. Batu kandung kemih sebagian besar mengandung batu kalsium oksalat

atau fosfat ( Prof. Dr. Arjatm T. Ph.D. Sp. And dan dr. Hendra Utama, SPFK, 2001 ).

2. Etiologi

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pembentukan batu kandung kemih adalah :

a. Faktor Endogen

Faktor genetik, familial, pada hypersistinuria, hyperkalsiuria dan hiperoksalouria.

b. Faktor Eksogen.

Faktor lingkungan, pekerjaan, makanan, infeksi dan kejenuhan mineral dalam air minum.

c. Faktor lainnya

Infeksi, stasis dan obstruksi urine, keturunan, air minum, pekerjaan, makanan atau

penduduk yang vegetarian lebih sering menderita batu saluran kencing atau buli-buli

( Syaifuddin, 1996 ).

Batu kandung kemih dapat disebabkan oleh kalsium oksalat atau agak jarang sebagai

kalsium fosfat. Batu vesika urinaria kemungkinan akan terbentuk apabila dijumpai satu

atau beberapa faktor pembentuk kristal kalsium dan menimbulkan agregasi pembentukan

Page 19: Tn Sulaiman REVISI

batu proses pembentukan batu kemungkinan akibat kecenderungan ekskresi agregat

kristal yang lebih besar dan kemungkinan sebagai kristal kalsium oksalat dalam urine.

Dan beberapa medikasi yang diketahui menyebabkan batu ureter pada banyak klien

mencakup penggunaan obat-obatan yang terlalu lama seperti antasid, diamox, vitamin D,

laksatif dan aspirin dosis tinggi.

( Prof. Dr. Arjatmo T. Ph. D.Sp. And. Dan dr. Hendra U., SpFk, 2001 ).

Page 20: Tn Sulaiman REVISI

DAFTAR PUSTAKA

- Palmer, P. E. S. 1995. Petunjuk membaca Foto Untuk Dokter Umum. Jakarta: EGC.

- Patel, P. R. 2007. Lecture Notes: Radiologi Ed. 2. Surabaya: Erlangga.

- Rasad, Sjahriar. 2005. Radiologi Diagnostik Ed. 2. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

- Sjamsuhidayat, R. & Jong, Wim de. 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta: EGC

PENULIS.

-E.M IQRAR BAYU /Ilmu Penyakit THT RSUD saras husada purworejo

- Doengoes, E. Marilyn, Marry F.M., & Alice CM. Geisher, (2000), Rencana Asuhan

Keperawatan : pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan pasien, Edisi

3.EGC. Jakarta.

-Ikatan Apoteker Indonesia.(2010). Infromasi Spesialite Obat Indonesia. PT ISFI. Jakarta.

- Alim, aziz hidayat.2004. introduction to basic concepts of nursing. Medika Salemba. Jakarta

- Potter, Anne Perry. P.1997. Fundamentals of Nursing concepts, Process, Practice. EGC.

Jakarta