khilafah

12
KHILAFAH / SISTEM PEMERINTAHAN A. Pengertian, Dasar dan Tujuan Pemerintahan 1. Pengertian Khliafah Menurut bahasa kata khilafah dari bahasa Arab (khalafa) yang artinya menggantikan atau manjadi khalifah/penguasa. Dapat pula diartikan kekuasaan atau pemerintahan Sedangkan menurut istilah khilafah berarti struktur pemerintah yang pelaksanaannya diatur berdasarkan syariat Islam. 2. Dasar-dasar Khlifah Khilafah yang dibangun dan dibentuk oleh Nabi Muhammad SAW berlandaskan pada dasar- dasar pokok yang pada prinsipnya untuk menegakkan kalimat Allah SWT. Dasar-dasar tersebut antara lain : a. Dasar Tauhid atau mengesakan Allah SWT. Dalam Al-Qur’an dijelaskan sebagai berikut : 1. Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa. 163. dan Tuhanmu adalah Tuhan yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan Dia yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. b. Dasar persamaan derajat sesama umat manusia. Pada dasarnya setiap manusia itu derajatnya sama, yang membedakan satu sama lain hanyalah karena ketaqwaannya. Firman Allah SWT dalam Al Qur’an 13. Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal- mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal. c. Dasar persatuan Islamiyah. Yaitu prinsip untuk menggalang persatuan dan kesatuan dalam Islam. Allah SWT menjelaskan dalam Al Qur’an sebagai berikut : 103. dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.

Upload: ikmalabas

Post on 03-Jul-2015

14.969 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Khilafah

KHILAFAH / SISTEM PEMERINTAHAN

A. Pengertian, Dasar dan Tujuan Pemerintahan 1. Pengertian Khliafah

Menurut bahasa kata khilafah dari bahasa Arab (khalafa) yang artinya menggantikan atau manjadi khalifah/penguasa. Dapat pula diartikan kekuasaan atau pemerintahan Sedangkan menurut istilah khilafah berarti struktur pemerintah yang pelaksanaannya diatur berdasarkan syariat Islam.

2. Dasar-dasar Khlifah Khilafah yang dibangun dan dibentuk oleh Nabi Muhammad SAW berlandaskan pada dasar-dasar pokok yang pada prinsipnya untuk menegakkan kalimat Allah SWT. Dasar-dasar tersebut antara lain : a. Dasar Tauhid atau mengesakan Allah SWT.

Dalam Al-Qur’an dijelaskan sebagai berikut :

1. Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa.

163. dan Tuhanmu adalah Tuhan yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan Dia yang Maha

Pemurah lagi Maha Penyayang.

b. Dasar persamaan derajat sesama umat manusia. Pada dasarnya setiap manusia itu derajatnya sama, yang membedakan satu sama lain hanyalah karena ketaqwaannya. Firman Allah SWT dalam Al Qur’an

13. Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang

perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-

mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling

taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.

c. Dasar persatuan Islamiyah. Yaitu prinsip untuk menggalang persatuan dan kesatuan dalam Islam. Allah SWT menjelaskan dalam Al Qur’an sebagai berikut :

103. dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai,

dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan,

Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang

bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari

padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.

Page 2: Khilafah

d. Dasar musyawarah atau kedaulatan rakyat. Allah SWT menjelaskan dalam Al Qur’an sebagai berikut :

38. dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat,

sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan

sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka.

e. Dasar keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh umat. Firman Alah SWT :

90. Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) Berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada

kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi

pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.

Kelima dasar atau prinsip tersebut harus senantiasa dijadikan landasan dalam menetapkan setiap kebijakan khilafah (pemerintahan) sehingga tujuan dapat terwujud dengan sebaik-baiknya.

3. Tujuan Khilafah Secara umum tujuan khilafah ialah untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang adil dan makmur, sejahtera lahir dan batin serta memperoleh ampunan dan ridha Allah SWT. Sebagaimana dilukiskan dalam Al Qur’an sebagai berikut :

15. Sesungguhnya bagi kaum Saba' ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka Yaitu dua

buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (kepada mereka dikatakan): "Makanlah olehmu dari rezki

yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik

dan (Tuhanmu) adalah Tuhan yang Maha Pengampun".

Secara khusus tujuan khilafah adalah sebagai berikut : a. Melanjutkan kepemimpinan agama Islam setelah Nabi Muhammad SAW wafat (bukan sebagai

pengganti Nabi) b. Berupaya untuk memelihara keamanan dan ketahanan agama dan negara. c. Mengupayakan kesejahteraan lahir dan batin dalam rangka memperoleh kebahagiaan di dunia da

akherat d. Mewujudkan dasar-dasar khilafah (pemerintahan) yang adil dalam seluruh aspek kehidupan umat

Islam.

4. Hikmah Khilafah Salah satu hikmah khilafah itu adanya pengendalian dan pemenuhan aspirasi rakyat yang beragam dapat dipadukan, kepentingan yang beragam dapat diakomodasikan, sehingga meskipun pada dasarnya manusia itu mempunyai karakter yang berbeda akan tetapi atas nama negara mereka dapat dipersatukan untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan dengan menghargai perbedaan yang ada.

B. Khalifah, Syarat-syarat pengangkatannya, Hak dan Kewajiban Rakyat 1. Pengertian Khalifah

Kata Khalifah mengandung arti pengganti, yaitu pengganti kedudukan yang ditinggalkan pendahulunya. Khalifah dapat juga diartikan orang yang memegang tampuk pemerintahan atau orang yang diberi tugas menjalankan pemerintahan.

Page 3: Khilafah

Kahlifah dalam arti khusus yaitu kepala negara setelah Rasulullah SAW atau pengganti-pengganti Rasulullah sebagai kepala negara, tetapi tidak menggantikan kedudukan beliau sebagai nabi. Khalifah pertama dalam struktur pemerintahan Islam adalah Abu Bakar Shidiq, kedua Umar bin Khatab, ketiga Utsman bin Affan dan keempat Ali bin Abu Thalib. Keempat sahabat utama yang memangku jabatan khalifah itu disebut Khulafaur Rasyidin. Arti dari Khulafaur Rasyidin adalah para kepala negara yang bijaksana. Jabatan khalifah berikutnya dipangku oleh para pemuka dari Bani Umayah seperti Mu’awiyah bin Abi Sofyan, Umar bin Abdul Aziz dan lain-lain. Pada masa Abbasiyah dipegang oleh Harun Al-Rasyid dan lain-lain. Adapun pimpinan negara sesudahnya tidak dinamakan khalifah tetapi bisa juga disebut Amir, Sultan atau dengan nama yang secara umum disebut sebagai kepala negara (Presiden).

2. Syarat-syarat Khalifah Untuk menjadi khalifah seseorang harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : a. Islam b. Berpengetahuan luas c. Mampu melakukan pengawasan d. Adil e. Tidak cacat (badan dan panca indra) f. Dipilih oleh Ahklul Halli wal Aqdi atau secara lansung oleh rakyat.

3. Cara Pengangkatan dan Bai’at Khalifah

a. Cara Pengangkatan Khalifah Ada beberapa cara dalam pengangkatan khalifah, antara lain : 1. Pemilihan secara langsung.

Artinya setiap umat Islam yang sudah berhak untuk memilih dapat mengajukan pilihannnya siapa yang dikehendaki untuk menjadi khalifah melalui pemilihan umum atau referendum.

2. Pemilihan secara tidak langsung. Yaitu pemiliha oleh ahlul wal aqdi atau wakil-wakil rakyat yang berhak memutuskan segala sesuatu yang berkaitan dengan urusan umat Islam. Cara yang kedua ini bisa juga dilakukan yaitu dengan cara dipilih oleh para pemimpin umat, atau diusulkan oleh khalifah terdahulu. Misalnya pemimpin Umar bin Khatab atas usulan Abu Bakar Shidiq sebelum beliau wafat.

b. Bai’at Kahlifah Bai’at artinya sumpah kesetiaan atau sumpah kepercayaan atau yang banyak dikenal sekarang adalah pelantikan. Adapun isinya berupa ikrar pengangkatan seseorang menjadi khalifah berdasarkan Al Qur’an dan Hadits serta janji melaksanakan keadilan dalam arti yang sebesar-besarnya.

4. Hukum Pengangkatan Khalifah Para ulama telah sepakat bahwa mengangkat khalifah diantara kaum muslimin hukumnya fardhu kifayah bagi seluruh kaum muslimin. Alasan mereka adalah : a. Allah menjanjikan akan menjadikan khalifah di muka bumi bagi orang-orang yang beriman

dan beramal shaleh (lihat QS. An Nur : 55) b. Para sahabat mendahulukan musyawarah tentang khalifah dari pada mengurusi jenazah

Rasulullah SAW. Ini menunjukkan bahwa masalah khalifah terutama pengangkatan khalifah dianggap sebagai masalah yang prinsip dan penting.

c. Secara rasional tidak mungkin suatu masyarakat akan dapat berkembang dengan baik, sejahtera lahir dan batin tanpa adanya pemimpin yang bertanggungjawab terhadap orang-orang yang dipimpinnya.

5. Hak dan Kewajiban Rakyat Hak rakyat yang harus dipenuhi negara ialah : a. Hak hidup dan jaminan keamanan b. Hak memperoleh keadilan c. Hak mengemukakan pendapat d. Hak kebebesan beragama

Page 4: Khilafah

Adapun kewajibannya ialah : a. Patuh dan tunduk pada khalifah (QS. An Nisa : 59) b. Cainta tanah air (QS. Al Baqarah : 193) c. Menciptakan dan memelihara persatuan dan kesatuan (QS. Ali Imran : 103)

C. Majlis Syura

1. Pengertian Majlis Syura Menurut bahasa majlis syura artinya tempat musyawarah. Adapun menurut istilah ialah lembaga permusyawaratan atau badan yang ditugasi untuk memperjuangkan kepentingan rakyat melalui musyawarah. Hal ini sejalan dengan firman Allah SWT sebagai berikut :

38. dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang

urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari

rezki yang Kami berikan kepada mereka.

2. Pengertian Ahlul Halli wal Aqdi Ahlul Halli wal Aqdi ialah wakil rakyat yang menjadi anggota majlis permusyawaratan. Menurut Imam Fahrudin ar Razi, Ahlul Halli wal Aqdi ialah para alim ulama dan kaum cendekiawan yang dipilih oleh rakyat untuk mewakili mereka. Dengan demikian syarat menjadi Ahlul Halli wal Aqdi harus mempunyai dua persyaratan penting yaitu : a. Mereka harus terdiri dari para ilmuwan b. Mereka dipilih oleh rakyat atau memperoleh kepercayaan dari rakyat.

3. Syarat-syarat menjadi anggota Majlis Syura

Untuk menjadi anggota majlis syura seseorang harus memenuhi beberapa persyaratan antara lain : a. Memiliki kepribadian jujur, adil dan penuh tanggung jawab. Rasulullah SAW bersabda :

Artinya “Kamu semua adalah pemimpin dan akan diminta pertangung jawaban atas kepemimpinannya” (HR. Bukhari dan Muslim)

b. Memiliki pengetahuan yang luas sesuai dengan bidang keahliannya dan bertaqwa kepada Allah SWT. Allah SWT berfirman :

7. Dia-lah yang menurunkan Al kitab (Al Quran) kepada kamu. di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang

muhkamaat[183], Itulah pokok-pokok isi Al qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat[184].

Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, Maka mereka mengikuti

sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari

ta'wilnya, Padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan Allah. dan orang-orang yang

mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari

sisi Tuhan kami." dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang

berakal.

Page 5: Khilafah

[183] Ayat yang muhkamaat ialah ayat-ayat yang terang dan tegas maksudnya, dapat dipahami

dengan mudah.

[184] Termasuk dalam pengertian ayat-ayat mutasyaabihaat: ayat-ayat yang mengandung beberapa

pengertian dan tidak dapat ditentukan arti mana yang dimaksud kecuali sesudah diselidiki secara

mendalam; atau ayat-ayat yang pengertiannya hanya Allah yang mengetahui seperti ayat-ayat yang

berhubungan dengan yang ghaib-ghaib misalnya ayat-ayat yang mengenai hari kiamat, surga, neraka

dan lain-lain.

c. Memiliki keberanian untuk memperjuangkan kebenaran dan keadilan serta teguh dalam pendirian meskipun resikonya besar. Hal ini sesuai dengan Hadits Nabi SAW sebagai berikut : Artinya “Katakan yang benar meskipun pahit” (HR. Ibnu Hibban)

4. Hak dan Kewajiban Majlis Syura Berikut ini disajikan beberapa hak dan kewajiban Majlis Syura sebagai lembaga tertinggi negara yaitu : a. Memilih, mengangkat dan memberhentikan khalifah b. Mewakili rakyat dalam bermusyawarah dengan khalifah untuk menyelesaikan

permasalahan-permasalahan dan berbagai kepentingan rakyat. c. Membuat undang-undang bersama khalifah demi memantapkan pelaksanaan hukum Allah d. Menetapkan garis-garis program negara yang akan dilaksanakan oleh khalifah e. Menetapkan anggaran belanja negara f. Merumuskan gagasan dan strategi untuk mempercepat tercapainya tujuan negara g. Menghadiri sidang Majlis Syura setiap saat persidangan.

5. Hikmah Adanya Majlis Syura

Hikmah Majlis Syura adalah mewujudkan perintah Allah dan meniru Rasulullah SAW dalam bermusyawarah, melahirkan tanggung jawab bersama, melahirkan keputusan yang terbaik, menghindari perselisihan, memilih pemimpin yang terbaik, memberikan pendidikan politik, menjalin hubungan sesama manusia yang harmonis, menciptakan persatuan, keadilan dan kerukunan. Semuanya itu harus dilandasi dengan nilai-nilai spiritual yang tinggi.

KHILAFAH (SISTEM PEMERINTAHAN)

1. Pengertian Ahlul Halli Wal Aqdi ialah ……… a. para wakil rakyat yang menjadi anggota lembaga social b. para wakil rakyat yang menjadi anggota Majlis Syura c. para wakil rakyat yang duduk di gedung MPR d. para wakil rakyat yang mengajukan suara di gedung DPR e. para wakil rakyat yang memperjuangkan kepentingan rakyat, meski bukan anggota Majlis Syura

2. . Hadits terdebut adalah menunjukkan wakil rakyat harus memenuhi syarat dalam hal …… a. berkepribadian jujur, adil dan penuh tanggung jawab b. berpengetahhuan luas sesuai tanggung jawabnya c. memiliki keberanian untuk berpendapat d. berjiwa ikhlas, dinamis dan kreatif e. mewakili rakyat dalam bermusyawarah

3. Potongan ayat

Terjemahannya ialah ………

a. Negara Islam yang diridhoi Allah b. Negara yang baik dan Tuhamnu adalah Tuhan Yang Maha Pengampun c. Negara yang baik, rakyatnya selalu memohon ampun d. Negara yang baik, negara yang diridhoi Allah e. Negara yang baik, negara Islam yang subur

4. Menurut bahasa kata khilafah berasal dari bahasa arab …………… yang berarti pengganti

a. . d. b. . e. c. .

5.

Kandungan ayat tersebut adalah …….. a. janji Allah kepada orang-orang beriman dan beramal sholeh, mereka akan berkuasa di bumi b. janji Allah kepada mu’min dan shalihin akan mendapat balasan baik dunia dan akhirat c. janji Allah kepada mu’min dan shalihin akan mendapat kemakmuran d. janji Allah kepada para shalihin akan menjadi penguasa di bumi, bahagia di dunia e. janji Allah kepada para shalihin mereka akan kokoh dan makmur di dunia

6. Hukum mengangkat khalifah menurut jumhur ulama adalah ……… a. Fardhu ‘ain d. mubah b. Sunah muakad e. wajib c. Fardu kifayah

7. Negara yang baik, tenang, tentram, adil dan makmur yang diridhoi Allah SWT adalah …….

Page 6: Khilafah

a. syarat-syarat khilafah d. dasar-dasar khilafah b. hikmah khilafah e. tujuan khilafah c.

8. Di bawah ini yang bukan merupakan dasar-dasar khilafah ialah ……. a. Mengesakan Allah d. gotong royong b. Musyawarah e. persamaan derajat c. keadilan

9. Suatu Negara yang pelaksanaannya diatur berdasarkan hukum Islam disebut …… a. Khalifah d. rabithal b. Imanah e. khilafah c. imamah

10. Contoh khalifah yang dipilih langsung oleh rakyat ialah …….. a. Umar bin Khatab d. Abu Bakar b. Umar bin Abdul Aziz e. Usman bin AFfan c. Sultan Salim

11. Umar bin Khattab menggantikan Abu BAkar sebagai khalifah, adalah melalui ……. a. usulan khalifah terdahulu d. persetujuan rakyat b. ditunjuk secara aklamasi e. pemilihan oleh para pemimpin umat c. pemilu secara langsung

12. Hak-hak rakyat yang harus dipenuhi dan dilindungi oleh negara adalah sebagaimana berikut ini, kecuali …… a. Mendapatkan keadilan d. hak hidup dan jaminan keamanan b. Bebas berpendapat e. menciptakan keamanan dan ketentraman c. Bebas memeluk agama

13. Prinsip persamaan derajat dalam tata pemerintahan Islam adalah didasarkan pada ……….

a. d. b. e. c.

14. Potongan ayat dalam QS. Ayat Al Hujarat : 13 yang berbunyi :

Adalah merupakan dasar-dasar khilafah, tepatnya dalam bidang…………… a. mentauhidkan Allah d. persamaan derjat b. musyawarah e. kesejahteraan c. persatuan Islamiyah

15. Yang tidak termasuk hikmah bermusyawah adalah …… a. melahirkan keputusan yang baik dan bijaksana b. melahirkan tanggung jawab bersama c. menjalin hubungan kasih sayang bersama d. menghindari perselisihan e. mengurangi dan menghindarkan keluh kesah

16. potongan arti ayat tersebut adalah …………. a. maka jika pendapatmu berbeda tentang suatu masalah b. jika ada perbedaan pendapat antara kamu tentang suatu masalah, maka …. c. Jika kamu berlainan layanan, tentang suatu masalah d. Kemudian jika kamu berlainan pendapatan tentang suatu masalah maka e. Kemudian jika kamu berbeda pendapat tentang suatu masalah..

17. Di bawah ini yang bukan termasuk hak dan kewajiban majlis syura ialah …… a. membuat undang-undang bersama dengan khalifah b. merumuskan gagasan untuk mempercepat tercapainya tujuan Negara c. menetapkan anggaran belanja Negara d. menciptakan persatuan dan kesatuan e. mewakili rakyat dalam musyawarah

18. Contoh Negara/pemerintahan yang menjalankan hokum syariat Islam ialah ……. a. Indonesia d. Malaysia b. India e. Singapura c. Philipina

19. Kedaulatan rakyat termasuk salah satu dasar dalam pemerintahan Islam, hal ini sesuai dengan ayat

a. d. b. e. c.

20. Menurut Imam Fahruddin al Razi, Ahlul Halli wal Aqdi, ialah …….. a. anggota Majlis Syura dari partai pemerintah b. anggota DPR/MPR yang ahli dalam bidangnya c. wakil rakyat dari alim ulama d. wakil rakyat dari kaum cendikiawan e. wakil rakyat dari alim ulama dan kaum cendikiawan

21.

Hadits tersebut di atas menunjukkan diantara syarat-syarat menjadi Ahlul Halli wal Aqdi adalah a. tanggung jawab , adil dan jujur b. berpengetahuan yang luas c. berjiwa ikhlas, dinamis dan kreatif d. sensitive terhadap kepentingan rakyat e. berani memperjuangkan yang kebenaran dan keadilan , teguh pendirian

22. Pengertian Majlis Syura yaitu ……. a. tempat yang digunakan untuk musyawarah b. permusyawaratan rakyat c. ruang siding milik Negara d. anggota DPR/MPR yang bermusyawarah e. lembaga Negara yang bertugas untuk memperjuangkan kepentingan rakyat melalui musyawarah

23. Tanpa adanya khalifah sulit bagi umat Islam untuk dapat melaksanakan kewajiban agama. Oleh karena itu mengangkat khalifah hukumnya … a. fardhu kifayah d. fardhu ‘ain b. sunah muakad e. wajib c. mubah

24. Yang tidak termasuk hikmah khilafah ialah ……….. a. memajukan kesejahteraan umat b. berakhlak mulia, bersikap adil dan jujur c. terselenggaranya persatuan dan kesatuan umat

Page 7: Khilafah

d. dapat menampakkan syariat Islam e. memberikan contoh kepemimpinan dan sistem pemerintah

25. Ayat yang menunjukkan tujuan khilafah secara umum adalah ........... a.

b. c. d. e.

26. Yang paling berhak memilih dan menetapkan khalifah dalam pemerintahan Islam adalah Ahlul Halli wal Aqdi, mereka adalah ….. a. oaring yang ahli dan menetapkan khalifah b. semua rakyat yang memenuhi syarat c. wakil-wakil rakyat yang duduk di Majlis Syura d. anggota Dewan Pertimbangan Agung e. anggota Komisi Pemilihan Umum

27. Khalifah dan seluruh aparatur Negara wajib memenuhi hak-hak rakyat. Di bawah ini adalah termasuk hak-hak rakyat , kecuali ……. a. jaminan keamanan d. memperoleh keadilan b. memperoleh pekerjaan e. kebebasan perpendapat c. kebebasan beragama

28. Di bawah ini dalil yang menunjukkan perintah untuk bermusyawarah dalam suatu perkara ialah a. d. b. e. c.

29.

Hadits tersebut di atas menunjukkan kewajiban ……………bagi khalifah terpilih. a. membuat program kerja b. mengucapkan sumpah setia c. menjalankan garis-garis besar haluan Negara d. memegang amanat e. memperhatikan rakyat kecil agar nantinya tak mati jahiliyah

30. Yang bukan merupakan hak dan kewajiban Majlis Syura ialah … a. membuat undang-undang b. menetapkan RAPBD c. melahirkan tanggung jawab d. merumuskan gagasan untuk tujuan Negara e. mengangkat dan memberhentikan khalifah

ESAY 1. Jelaskan pengertian-pengertian !

a. Khilafah c. Khalifah b. Majlis Syura d. Ahlul Halli wal Aqdi

2. Jelaskan tujuan khilafah! 3. Sebutkan dasar-dasar khilafah ! 4. Jelaskan hak dan kewajiban rakyat ! 5. Berikan tanggapan terhadap pemerintahan Indonesia kaitanya dengan sistem pemerintahan yang Islami (Khilafah) ?

PERADILAN (QADHA)

A. Arti, Fungsi dan Hikmah Peradilan 1. Pengertian Peradilan

Istilah peradilan diambil dari kata-kata qadha ( ) yang terjemahannya adalah memutuskan, memberi keputusan dan menyelesaikan. Peradilan menurut istilah ialah suatu lembaga pemerintahan/negara yang ditugaskan untuk menyelesaikan/menetapkan keputusan atas setiap perkara dengan adil berdasarkan hukum yang berlaku. Sedangkan pengertian pengadilan adalah tempat untuk mengadili suatu perkara, dan orang yang bertugas mengadili suatu perkara disebut qadli atau hakim.

2. Fungsi Peradilan Sebagai lembaga negara yang ditugasi untuk menyelesaikan dan memutuskan setiap

perkara dengan adil, maka peradilan berfungsi untuk menciptakan ketertiban dan ketentraman masyarakat yang dibina melalui tegaknya hukum. Peradilan Islam bertujuan untuk menciptakan kemaslahatan umat dengan tegaknya hukum Islam. Karena itu peradilan Islam mempunyai tugas pokok : a. Mendamaikan kedua belah pihak yang bersengketa b. Menetapkan sangsi dan menerapkannya kepada para pelaku perbuatan yang melanggar

hukum.

3. Hikmah Peradilan Sesuai dengan fungsi dan tujuan peradilan sebagaimana dijelaskan yang sangat besar bagi

kehidupan umat. Hikmah peradilan antara lain dapat mewujudkan masyarakat yang bersih, aparatur

pemerintah yang bersih dan bewibawa, keadilan bagi seluruh rakyat, keamanan, ketentraman, kedamaian dan suasana yang mendorong untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT.

Page 8: Khilafah

B. Hakim 1. Pengertian Hakim

Hakim ialah orang yang diangkat oleh pemerintah untuk menyelesaikan persengketaan dan memutuskan hukum suatu perkara dengan adil. Dengan kata lain hakim adalah orang yang bertugas untuk mengadili, ia mempunyai kedudukan yang terhormat selama berlaku adil.

2. Syarat-syarat Hakim Syarat-syarat menjadi hakim ialah : a. Beragama Islam b. Baligh c. Berakal sehat d. Merdeka e. Adil f. Laki-laki g. Memahami hukum yang ada dalam Al Qur’an dan Hadits h. Faham tentang ijma’ ulama serta perbedaan-perbedaan tradisi umat i. Faham bahasa Arab j. Faham metode ijtihad k. Dapat mendengar, melihat, mengerti baca tulis dan memiliki ingatan yang kuat

3. Macam-macam Hakim dan Konsekwensinya

Hakim ada tiga macam, yaitu : a. Hakim yang mengetahui kebenaran dan melaksanakan hukum sesuai dengan kebenaran,

maka ia dijamin masuk surga. b. Hakim yang mengetahui kebenaran tetapi ia memutuskan perkara tidak dengan ukuran

kebenaran, maka ia masuk neraka. c. Hakim yang menetapkan hukum dengan kebodohannya, ia pun masuk neraka. Rasulullah SAW mengelompokkan hakim itu menjadi tiga golongan sebagaimana hadits sebagai berikut : Artinya : “ Hakim ada tiga macam, satu di surga dan dua di neraka. Hakim yang mengetahui kebenaran dan menetapkan hukum berdasarkan kebenaran, ia masuk surga, hakim yang mengetahui kebenaran dan menetapkan hukum bertentangan dengan kebenaran, ia masuk neraka, hakim yang menetapkan hukum dengan kebodohannya ia masuk neraka.” (HR. Abu Dawud dan yang lain)

4. Etika Hakim Adab atau etika hakim adalah melaksanakan tata tertib pengadilan, memperlakukan orang-orang yang berperilaku sama dalam tempat duduk, kata-kata dan perhatian dan tidak boleh menerima hadiah dari orang-orang yang berperkara. Rasulullah SAW bersabda : Artinya :”Allah melaknat orang yang menyuap dan yang disuap dalam (keputusan) hukum.” HR. Ahmad dan Turmudzi)

5. Kedudukan Hakim Wanita Madzhab Maliki, Syafi’i dan Hambali tida memperbolehkan mengangkat hakim wanita. Dasarnya adalah hadits Nabi SAW sebagai berikut : Artinya :”Suatu kaum yang menyerahkan urusan mereka kepada orang perempuan tidak akan berbahagia.” (HR. Bukhari) Sedangkan Imam Hanafi membolehkan mengangkat hakim wanita untuk menyelesaikan segala urusan kecuali masalah had dan qishash. Bahkan Ibnu Jarir Al Thabari membolehkan mengangkat hakim wanita untuk segala urusan.

Page 9: Khilafah

C. Saksi 1. Pengertian Saksi

Saksi adalah orang yang diperlukan oleh pengadilan untuk memberikan keterangan yang berkaitan dengan suatu perkara demi tegaknya hukum dan tercapainya keadilan dalam pengadilan dan harus jujur dalam memberikan kesaksiannya. Karena itu seorang saksi harus terpelihara dari pengaruh/tekanan dari luar maupun tekanan dari dalam sidang pengadilan.

2. Syarat-syarat Menjadi Saksi a. Orang Islam b. Sudah dewasa atau baligh sehingga dapat membedakan antara yang hak dan yang batil c. Berakal sehat d. Orang yang merdeka e. Adil, sesuai dengan firman Allah SWT sebagai berikut :

2. apabila mereka telah mendekati akhir iddahnya, Maka rujukilah mereka dengan baik atau

lepaskanlah mereka dengan baik dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil di antara kamu

dan hendaklah kamu tegakkan kesaksian itu karena Allah. Demikianlah diberi pengajaran dengan itu

orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat. Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia

akan Mengadakan baginya jalan keluar.

Untuk dapat dikatan adil, seorang saksi harus memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut :

a. Menjauhkan diri dari perbuatan dosa besar

b. Menjauhkan diri dari kebiasaan berbuat dosa kecil

c. Menjauhkan diri dari perbuatan bid’ah

d. Dapat mengendalikan diri dan jujur pada saat marah

e. Berakhlak mulia

D. Penggugat dan Bukti (Bayyinah) 1. Pengertian Penggugat dan Syarat-syaratnya

Materi yang dipersoalkan oleh kedua belah pihak yang terlibat perkara dalam proses peradilan disebut gugatan. Sedangkan penggugat adalah orang yang mengajukan gugatan karena merasa dirugikan oleh pihak tergugat (orang yang digugat). Penggugat dalam mengajukan gugatannya harus dapat membuktikan kebenaran gugatannya disertai bukti-bukti yang akurat, saksi-saksi yang adil atau dengan melakukan sumpah.

2. Bukti (Bayyinah) Barang bukti atau bayyinah adalah segala sesuatu yang ditunjukkan oleh penggugat untuk memperkuat kebenaran dakwaannya. Barang bukti tersebut dapat berupa surat-surat resmi, dokumen dan barang-barang lain yang dapat memperjelas masalah (dakwaan) terhadap terdakwa.

E. Tergugat dan Sumpah 1. Pengertian Tergugat

Orang yang terkena gugatan dari penggugat disebut tergugat. Tergugat membela diri dengan membantah kebenaran gugatan dengan menunjukkan bukti-bukti administrasi dan bahan-bahan yang meyakinkan di samping melakukan sumpah. Rasulullah SWA bersabda : Artinya :”Orang yang mendakwa (penggugat) harus menunjukkan bukti dan terdakwa (tergugat) harus bersumpah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Page 10: Khilafah

2. Tujuan Sumpah dan Sumpah Tergugat

Dalam syariat Islam ada dua tujuan sumpah, yaitu : a. Menyatakan tekad untuk melaksanakan tugas dengan sungguh-sungguh dan bertanggung

jawab terhadap tugas tersebut. b. Membuktikan dengan sungguh-sungguh bahwa yang bersangkutan berada dalam pihak

benar. Tujuan sumpah yang kedua inilah yang dilakukan di pengadilan. Sumpah tergugat adalah sumpah yang dilakukan oleh tergugat dalam rangka mempertahankan diri dari tuduhan penggugat di samping harus menunjukkan bukti-bukti tertulis dan bahan-bahan yang meyakinkan.

3. Syarat-syarat Orang yang Bersumpah Orang yang bersumpah harus memenuhi tiga syarat berikut ini : a. Mukallaf, artinya orang yang sudah akil baligh b. Didorong oleh kemauan diri sendiri tanpa paksaan dari siapapun c. Disengaja, bkan karena terlanjur dan lain sebagainya Lafal-lafal sumpah Ada tiga kalimat yang diucapkan untuk bersumpah, yaitu : a. . b. . c. . Bagi orang yang melanggar sumpah wajib membayar kafarat (denda), seperti yang disebutkan pada QS. Al Maidah : 89

89. Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk

bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja, Maka kaffarat

(melanggar) sumpah itu, ialah memberi Makan sepuluh orang miskin, Yaitu dari makanan yang biasa

kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang

budak. barang siapa tidak sanggup melakukan yang demikian, Maka kaffaratnya puasa selama tiga hari.

yang demikian itu adalah kaffarat sumpah-sumpahmu bila kamu bersumpah (dan kamu langgar). dan

jagalah sumpahmu. Demikianlah Allah menerangkan kepadamu hukum-hukum-Nya agar kamu bersyukur

(kepada-Nya).

a. Memberikan makanan pokok kepada sepuluh orang fakir miskin, masing-masing mendapat bagian ¾

liter

b. Memberikan pakaian yang pantas kepada seluruh orang fakir miskin

c. Memerdekan seorang hamba sahaya

Jika tidak dapat melaksanakan salah satu dari ketiga hal tersebut, maka disuruh berpuasa selama tiga hari.

PERADILAN (QADHA)

1. Seorang hakim boleh langsung memutuskan perkara, apabila telah ada bukti di bawah ini ……..

a. Pengtakuan terdakwah d. keyakinan para hakim

Page 11: Khilafah

b. Barang bukti e. sumpah penggugat c. Saksi yang menguatkan

2. Hadits yang menunjukkan larangan hakim menjatuhkan hukuman dalam keadaan marah ialah

a. b. c. d. e.

3. . Berdasarkan hadits terdebut, seorang hakim tidak diperkenankan ………. a. menetapkan hokum dalamkeadaan sakit b. menerima hadiah dari orang yang sedang berpekara c. menunjukkan vonis dengan tergesa-gesa d. mengadakan lobi dengan pihak-pihak terkait e. mengadili saudaranya

4. Selain dalam kasus hudud dan qishsas, seorang wanita dibolehkan menjadi hakim. Demikian pendapatnya ….. a. Imam Syafi’I d. Imam Hambali b. Abu Hanifah e. Imam Maliki c. Ibnu Jarir Thobari

5. Yang bukan merupakan syarat-syarat hakim ialah ……… a. Menetapkan sangsi d. Berlaku adil b. Memahami ijma’ e. Memahami hokum-hukum al Qur’an c. Sehat jasmani dan rohani

6. Arti potongan hadits di atas adalah ……… a. Kebanyakan hakim akan masuk neraka b. Hakim menetapkan hukum karena kebodohannya, masuk neraka c. Ada tiga macam hakim, satu di surga dan dua di neraka d. Hakim yang menerima suap, ia masuk neraka e. Hakim yang mengetahui kebenaran dan ia masih menetapkan hukum bertentangan dengan kebenaran, ia masuk neraka

7. Orang yang diangkat oleh pemerintah untuk menyelesaikan persengketaan dan memutuskan suatu perkara dengan adil ialah ……. a. Qodha d. Mujtahid b. Mufti e. Qodhi c. Fuqaha

8. Yang termasuk hikmah peradilan ialah ............ a. terciptanya perdamaian b. terciptanya keadilan c. terciptanya kesejahteraan masyarakat d. masyarakat mengetahui hukum e. terwujudnya aparatur pemerintah yang jujur dan berwibawa

9. Dalam bahasa Arab peradilan disebut dengan Qadha ( ) yang artinya

a. Memutuskan, menyelesaikan d. Tidak berat sebelah b. Memberi hukuman e. Tuntutan pengadilan c. Tempat untuk mengadili

10. Kata pengadilan berasal dari kata ADIL yang artinya ……… a. Menentukan, menetapkan d. Tempat untuk mengadili b. Menempatkan sesuatu pada tempatnya e. Bijaksana c. Sama rata sma rasa

11. Potongan ayat Al qur’an yang terjemahannya “ Jadilah kamu sebagai penegak hokum hokum keadilan” ialah ….

a. . b. c. d. e.

12. Untuk menyatakan tekad untuk melaksanakan tugas dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab, merupakan ….. a. Pengertian sumpah d. Hikmah sumpah b. Lafadz sumpah e. Tujuan sumpah c. Syarta-syarat sumpah

13. . Atas dasar ayat tersebut, salah satu syarat saksi harus ……. a. Islam d. Adil b. Baligh e. Laki-laki c. Berakal

14. Berikut ini yang tidak termasuk bayyinah adalah …….. a. Saksi d. sumpah b. Pasal dan ayat perkara e. barang-barang bukti c. Pengakuan terdakwah

15. Syarat-syarat sumpah adalah …….. a. Akil baligh, jujur, sungguh-sungguh d. Mukallaf, kemauan sendiri, merdeka b. Mukallaf, kemauan sendiri, disengaja e. Mukallaf, sungguh-sungguh, Islam c. Disengaja, sungguh-sungguh, jujur

16. Penggugat dalam mengajukan gugatannya harus menunjukkan barang bukti yang disebut ….

a. d. b. e. c.

17. Materi yang dipersoalkan kedua belah pihak yang terlibat perkara dalam peradilan disebut … a. Penggugat d. Gugatan b. Dakwaan e. Tergugat c. Barang bukti

18. Kifarat bagi orang yang melanggar sumpah adalah ………. a. Memerdekakan budak atau memberi makan 10 orang fakir miskin atau memberi pakaian pantas kepada 10 orang fakir miskin b. memberi makan 10 orang fakir miskin atau memberi pakaian pantas kepada 10 orang fakir miskin atau puasa 3 hari

Page 12: Khilafah

c. memerdekakan budak atau memberi makan 60 orang miskin atau puasa 3 hari d. memerdekakan budak atau memberi pakaian 10 orang miskin atau puasa 60 hari e. memberi makan 60 orang miskin atau memberi pakaian 60 orang miskin atau puasa 30 hari

19. . . .

Kata yang digaris bawahi tersebut di atas, mempunyai arti ……. a. Saksi d. Sumpah b. Saksi dan sumpah e. Bukti dan sumpah c. Saksi dan bukti

20. Dibawah ini potongan hadits yang menunjukkan tentang hakim yang masuk surga adalah …….

a.

b.

c.

d. e.

21. Kifarat melanggar sumpah adalah memilih salah satu dari memberi makan 10 orang miskin atau memberi pakaian 10 orang miskin atau berpuasa 3 hari. Pernyataan tersebut dinyatakan dalam ……. a. QS. Al-Maidah : 89 d. QS. Al-Maidah : 90 b. QS. Al-An’am : 89 e. QS. Al-An’am : 90 c. QS. An-Nisa’ : 98

22. Hadits tersebut menandaskan bahwa persaksian dusta itu dosanya disamakan dengan …… a. Kafir d. Syirik b. Kadzib e. Kibir c. Riya’

23. Diantara syart-syarat orang yang bersumpah adalah mikallaf, pengertian mukallaf ialah ….. a. Orang yang dibebani hokum syara’ d. Orang yang baru masuk Islam b. Kehendak sendiri e. Bukan orang yang lemah c. Sengaja

24. Yang tidak termasuk syarat-syarat gugatan ialah ……. a. Gugatan disampaikan secara tertulis b. Gugatan harus diuraikan dengan jelas c. Tuntutan harus sesuai dengan kejadian perkara d. Tuntutan dengan setinggi-tingginya e. Memenuhi syarat-syarat yang ditentukan

25. Menurut hadits Nabi, ada tiga macam hakim yaitu …….. a. hakim yang mengerti kebenaran dan menetapkan hukum dengan kebenaran, ia masuk surga b. hakim yang mengerti kebenaran dan menetapkan hukum bertentangan dengan kebenaran, ia masuk neraka c. hakim yang menghakimi dengan kebodohannya, ia masuk neraka d. kebanyakan hakim masuk neraka e. yang benar adalah a, b, dan c

26. Keputusan/ketetapan yang dijatuhkan hakim disebut…….. a. Sangsi d. Vonis hakim b. Eksekusi e. Fungsi hakim c. Tanggung jawab hakim

27. Diantara syarat-syarat daksi ialah ia harus dhabit. Yang dimaksud dengan dhanit ialah ….. a. Bukan musuhnya d. Bukan orang buta b. Merdeka e. Adil c. Kuat ingatan

28. Menurut potongan hadits ini menunjukkan bahwa …….. a. Saksi harus memberikan keterangan yang berkaitan dengan suatu perkara b. Daksi yang hadir itu dapat memberatkan atau meringankan suatu perkara c. Kesaksian sukarela adalah akhlak yang terpuji, karena merupakan kesaksian yang masih murni d. Menjadi saksi itu merupakan panggilan hati nurani e. Saksi yang tidak memberikan keterangan yang sebenarnya harus ditolak kesaksiannya

29. Seorang hakim boleh lengsung memutuskan perkara, apabila telah ada ………. a. Barang bukti d. Pengakuan terdakwa b. Dua orang saksi yang adil e. Sumpah penggugat c. Keyakinan para hakim

30. Penggugat dalam mengajukan gugatannya, ia harus menunjukkan barabg bukti yang disebut a. Mudda’I d. Al-Yami’in b. Mudda’a ‘alaih e. Al-Nayyinah c. Saksi

ESAY 1. Jelaskan apa yang kamu ketahui tentang peradilan!

a. Pengertian b. Fungsi c. Hikmah

2. Sebutkan macam-macam hakim dan konsekwensinya ! 3. Jelaskan bagaimana kedudukan hakim wanita menurut Islam !

4. tulis kembali hadits tersebut dengan harokatnya dan terjemahkan !

5. Sebutkan macam-macam peradilan di Indonesia