khan and hegel

12
Administrasi dilihat dari Segi Humanistik Pandangan Kant dan Hegel tentang Administrasi Pendidikan dilihat dari pandangan Politik mereka Kebanyakan orang tidak pernah menghubungkan Kant dan Hegel, dua orang filosof paling dikenal dunia modern dengan administrasi pendidikan. Kant hidup dari tahun 1724 – 1804, dan banyakv tulisan tentang Kant yang tidak sesuai dengan caranya selama hidup (Samier, 2003). Ada banyak hal yang menyebabkan banyak orang menilai Kant salah, kebanyakan orang melihat Kant dari pandangan politiknya yang bisa dilihat dari beberapa tulisannya tentang politik, The Critique of Pure Reason dan Critique of Practical Reason. Dari kedua tulisan itu, orang kemudian menghubungkan Kant dengan administrasi pendidikan, terutama dari tulisan Kant lain yang berjudul Critique of Judgment. Sedangkan Hegel hidup dari tahun 1770 – 1831, dan tidak seterkenal Kant, namun tulisannya sering dihubungkan dengan Marxism dan Critical Theory (Teori Kritis). Namun Hegel cukup terkenal di Amerika, dan pandangannya banyak mempengaruhi ahli pendidikan, termasuk William Torres, dan Susan Blow, salah seorang pionir pendidikan TK, karena filosofi Hegel menekankan kebebasan individu dan hubungan seorang individu dengan institusi sosial. Tubbs (1996; 2005) juga lalu mengadopsi pandangan Hegel dan mengembangkannya di Inggris pada tahun 1990an. Tujuan utama bab ini adalah menghubungkan pandangan kedua filosof modern di atas dengan administrasi pendidikan, karena pandangan keduanya sering bertolak belakang dengan Freud, Marx 1

Upload: iin-kobo

Post on 26-Oct-2015

31 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Khan and Hegel

Administrasi dilihat dari Segi Humanistik

Pandangan Kant dan Hegel tentang Administrasi Pendidikan dilihat dari pandangan Politik mereka

Kebanyakan orang tidak pernah menghubungkan Kant dan Hegel, dua orang filosof

paling dikenal dunia modern dengan administrasi pendidikan. Kant hidup dari tahun 1724 –

1804, dan banyakv tulisan tentang Kant yang tidak sesuai dengan caranya selama hidup

(Samier, 2003). Ada banyak hal yang menyebabkan banyak orang menilai Kant salah,

kebanyakan orang melihat Kant dari pandangan politiknya yang bisa dilihat dari beberapa

tulisannya tentang politik, The Critique of Pure Reason dan Critique of Practical Reason.

Dari kedua tulisan itu, orang kemudian menghubungkan Kant dengan administrasi

pendidikan, terutama dari tulisan Kant lain yang berjudul Critique of Judgment.

Sedangkan Hegel hidup dari tahun 1770 – 1831, dan tidak seterkenal Kant, namun

tulisannya sering dihubungkan dengan Marxism dan Critical Theory (Teori Kritis). Namun

Hegel cukup terkenal di Amerika, dan pandangannya banyak mempengaruhi ahli pendidikan,

termasuk William Torres, dan Susan Blow, salah seorang pionir pendidikan TK, karena

filosofi Hegel menekankan kebebasan individu dan hubungan seorang individu dengan

institusi sosial. Tubbs (1996; 2005) juga lalu mengadopsi pandangan Hegel dan

mengembangkannya di Inggris pada tahun 1990an.

Tujuan utama bab ini adalah menghubungkan pandangan kedua filosof modern di atas

dengan administrasi pendidikan, karena pandangan keduanya sering bertolak belakang

dengan Freud, Marx dan para intelek dunia terkenal lainnya. Hasil kerja mereka juga sering

menjadi dasar pemikiran-pemikiran yang timbul di dunia administrasi pendidikan. Contohnya

saja, metode kritis, etik, politik, pemerintahan dan reformasi pendidikan Prussia, adalah

beberapa dari hasil pemikiran mereka yang kemudian membentuk berkembangnya prinsip-

prinsip kebebasan akademik (kebebasan berpikir dalam dunia akademik) dan juga mendorong

timbul kembangnya research university (Universitas riset).

Bab ini juga akan membahas Konsep Kebebasan individu dan sikap etis pemerintah

dan bagaimana seharusnya administrasi pendidikan sebuah negara yang dikembangkan oleh

Kant dan Hegel. Yang paling menonjol, adalah pandangan mereka bahwa kita punya hak

untuk menentang pemerintah, sesuai dengan paham kebebasan individu, perkembangan hak

legislatif individu, serta sesuai dengan adanya hak asasi manusia. Salah satu hal yang

menurut mereka menggambarkan kebebasan individu dan hak untuk menentang pemerintah

adalah dengan adanya kebebasan berakademik yang dapat semakin mendorong

perkembangan individu yang profesional.

1

Page 2: Khan and Hegel

BIOGRAFI DAN PERTIMBANGAN SEJARAH

Biasanya, biografi dan jalan hidup seorang filosof tidak terlalu diperhatikan, namun

pengalaman hidup dan pengalaman karir kedua filosof ini menjadi dasar mengapa pandangan

mereka terhadap administrasi pendidikan dipertimbangkan khalayak ramai. Sayangnya, tidak

banyak tulisan tentang mereka dalam bahasa Inggris (Keduanya berkembangsaan Jerman),

sehingga banyak salah interpretasi tentang mereka dan juga prinsip-prinsip yang dianut oleh

kedua filosof ini. Kant saja dikenal sebagai profesor nyentrik yang mengajar di kota terpencil

jauh dari keramaian di Jerman, dan terkenal obsesif dalam mengatur hidupnya detik demi

detik tanpa melenceng dari struktur dan jadwal yang telah ditetapkannya. Gaya hidupnya

yang ketat ini sesuai dengan apa yang dikenal orang selama ini tentang pandangan dan

pendapatnya yang dianggap tidak berperasaan dan tidak terpengaruh dari gaya hidup orang

biasa, walaupun ada orang yang meneliti tentang Kant yang tidak setuju dengan pendapat

orang banyak tentang Kant tersebut.

Hegel juga sering disalah persepsikan dalam beberapa biografi dan tulisan-tulisan

yang dibuat orang tentang Hegel. Hegel juga jarang dipelajari dalam literatur-literatur Filosof

Anglo (Barat), Hegel juga sering di salah persepsikan oleh pengikut aliran Marxisme, juga

oleh Bertrand Russel, dan oleh Karl Popper. Hegel mulai banyak dipelajari dan persepsi

umum tentangnya mulai baik setelah tahun 1979.

Kant dan Hegel berjaya di masa zaman politik yang sangat dipengaruhi oleh

industrialisme, dan dimana masa emas pemerintahan monarki absolut digantikan oleh

pemerintahan demokrasi konstitusional, ditandai dengan revolusi Prancis. Kant dan Hegel

adalah tokoh kunci dalam ‘German Enlightment” atau masa kebangkitan Jerman, yang saat

itu tidak hanya terjadi di Jerman, tetapi juga terjadi di seluruh penjuru Eropa (Dupre, 2004).

Prinsip yang digembar gemborkan saat itu adalah menilai pemerintahan, serta mendorong

untuk percaya pada diri sendiri (Kant, 1991). Isu ini sangat berkaitan dengan dengan

rasionalitas (cara berpikir rasional) berlawanan dengan apa yang terjadi seabad sebelumnya.

Hegel sangat terpengaruh oleh Kant, begitu seperti juga tokoh-tokoh penting lain yang

mengamalkan ajaran Kant dan nantinya akan mendorong timbulnya pemikiran-pemikiran

existensialisme, idelisme di Inggris, Marxisme, Pragmatisme, Hermeneutisme dan Filosofis

Analitis. Apa yang membedakan Hegel dengan Kant adalah ide-ide, seperti idealisme absolut,

konsep alam, kritik liberal, komunitarian, dan konsep dialektik. Walaupun berbeda, Kant dan

Hegel berperan sangat besar dalam reformasi pendidikan di Jerman yang dikenal dengan

konsep “Bildung”.

2

Page 3: Khan and Hegel

Semasa hidupnya, Kant yang eksentrik sering digambarkan dalam bentuk yang sangat

berbeda dengan Kant yang sebenarnya selama Kant mengajar di Universitas tempat Kant

bekerja. Sekarang Kant digambarkan tidak seburuk yang digambarkan orang-orang, namun

Kant memang digambarkan banyak orang sebagai orang puritan (tidak mau berubah,

ketinggalan zaman, sangat taat pada ajaran agama). Seperti yang digambarkan oleh salah

seorang penulis modern:

“Kant muda orang yang sangat energik, begitu pula sampai masa tuanya. Kant

mengajar tidak terikat oleh tradisi atau anggapan orang, dan kuliah-kuliahnya selalu

energik dan menarik.”

Kant lahir di keluarga seni miskin (Kahn, 2001, Pluhas, 1978), dimana kedua orangtuanya

sama sekali tidak pernah mengenyam pendidikan sekolah formal, tapi mereka sangat taat dan

inilah yang mendorong berkembang pesatnya karakter intelektual Kant. Kant lalu sekolah di

Collegium Fredericum (Sekolah Tinggi Frederik) dan di Universitas Konisberg. Konisberg

digambarkan sangat terbelakang dan mundur oleh Manfeld Kuehn, 2001 dalam tulisan

biografi tentang Kant.

Selama sembilan tahun Kant kuliah, Kant juga menjadi pengajar dan menjadi tutor,

sampai akhirnya Kant ditawarkan menjadi pengajar di Universitas Konisbérg, dan tetap

mengajar disana sampai 15 tahun. Kant mengajar ilmu alam, matematika, dan filosofi sampai

Kant mendapatkan gelar profesor pada tahun 1770, yang kemudian Kant ditunjuk menjadi

Dekan dan Rektor. Setelah tahun 1770, Kant lalu mulai menerbitkan tulisan-tulisan kritiknya

terhadap ilmu pengetahuan. Walaupun sebelumnya Kant sudah sering menerbitkan tulisan

pra-kritis terhadap ilmu-ilmu yang ada dan juga terhadap agama. Kant sudah cukup terkenal

dengan di kalangan akademik Jerman dengan tulisan-tulisan pra-kritisnya. Setelah tahun

1770, Kant tidak seproduktif seperti tahun-tahun sebelumnya, hampir selama sebelas tahun

(1770 – 1781), karena menurut Kuehn, Kant sibuk menulis “critique of pure reason” (Kritik

Logika Murni), namun setelah tahun 1781, Kant kembali produktif menerbitkan tulisan-

tulisannya sampai tahun 1798.

Kant dikenal orang sebagai intelek atau sumber kebangkitan Prussia, bahkan Kant

menerbitkan 2832 tulisan menenganai Prussia (Guye, 1992). Tulisannya yang banyak ternyat

di dorong oleh pandangan-pandangan dan kepercayaan-kepercayaannya yang saling bertolak

belakang satu sama lain, di satu sisi Kant mengadopsi filosofi kritis terbaru, namun di satu

3

Page 4: Khan and Hegel

sisi Kant disebut sebagai orang yang berkepribadian kaku dan tidak mau berubah (Berlin,

2000)

Kant sendiri pernah bertentangan dengan Frederick William II, Raja Jerman pada

masa itu. Frederick William II tidak setuju dengan pandangan-pandangan Kant yang

dituangkan Kant dalam salah satu tulisannya “Conflict of Faculties” atau Konflik-Konflik

Fakultas, sampai Frederick William II melarang kuliah-kuliah yang membahas filosofi Kant

di Universitas Konisberg (Gregor, 1974). Dalam the Conflict of Faculties, Kant menulis

kebebasan berakademik (didalamnya Kant juga mempertanyakan tuntutan pemerintah akan

keharusan warga mematuhi peraturan-peraturan yang dibuat pemerintah, termasuk

didalamnya hak fakultas (sebagai pihak berwenang dalam universitas, mengekang kebebasan

akademik individu pada masa itu). Tulisan Kant ini walaupun ditentang tapi memberi titik

terang bagi kebebeeasan bernegara dan juga kebebasan seorang individu berkembang ke arah

yang diinginkannya.

Hegel sendiri memegang jabatan yang cukup banyak dalam bidang pendidikan selama

hidupnya. Hegel selain menjadi tutor pribadi, juga menjadi dosen di sebuah universitas, guru

kepala di Gimnasium Nuremberg, seorang profesor di Universitas Heidelberg dan juga

menjadi profesor di Universitas Berlin, Jerman. Keberhasilan Hegel sehingga dikenal sampai

sekarang karena Hegel berhasil mendorong timbulnya kesadaran akan standar pendidikan

yang tinggi serta mengembangkan pengajaran modern di Gymnasium (sekolah senam/atletik)

Nuremberg (Pinkard, 2001, Tubbs, 1996).

KONTRIBUSI HEGEL DAN KANT

Kant dan Hegel sama-sama mengadopsi beberapa pandangan yang telah ada, seperti

pentingnya keaktifan otak dan pikiran, verbalisasi konsep, dan lain-lain. Namun bedanya,

Kant sangat dipengaruhi oleh idealisme dan selalu menekan impuls (keingin tiba-tiba

melakukan sesuatu) dan juga subjektif, sedangkan Hegel sendiri lebih objektif dan daripada

lebih fokus pada pengembangan diri, Hegel lebih fokus ke politik (Westpal, 1993). Kant

menganggap berpikir adalah salah satu cara mempertahankan kebebasan diri sendiri,

sedangkan Hegel selalu menganggap seseorang harus selalu berinteraksi dengan komunitas,

dan kebebasan adalah kebebesan yang tidak menyalahi aturan (Beiser, 2005).

4

Page 5: Khan and Hegel

Kant

Sama seperti Rosseu (ahli pemikiran di zaman Revolusi Prancis) di abad ke-18, Kant

sangat dipengaruhi oleh perkembangan humanisme politik dan liberalisme, yang menganggap

bila manusia bisa mengalahkan ketidak rasionalan (seperti hasrat dan kebutuhan psikis

lainnya), maka manusia pasti bisa bebas dari tekanan dan keinginan yang dipaksakan orang

lain. Pandangan Kant ini membuat Kant percaya bahwa dalam administrasi pendidikan pun,

seseorang harus dibebaskan dari keinginan birokratis (yang biasanya menghalangi kebebasan

bergerak seorang individu). Jadi Kant tidak menyukai dan percaya akan administrasi yang

serba birokratis, karena menurutnya administrasi birokratik membiarkan seseorang atau

sesuatu memaksakan rasionalitas orang tersebut atau kelompok kepada orang lain, yang

artinya menghalangi kebebasan seorang individu untuk berkembang.

Pandangan Kant dapat dilihat di beberapa tulisannya seperti Metaphysics of Moral

(Metafisika Moral), dan Critique of Practical Reason (Kritik terhadap Rasionalitas yang

dipraktekkan). Kedua tulisan ini juga ditulis bersama dengan tulisan-tulisan lain, seperti

“Idea for Universal History from Cosmopolitan Point of View” (Ide untuk Sejarah Universal

dilihat dari pandangan Modern) yang isinya usaha Kant untuk mencari bagaimana agar

kebebasan bisa menjadi kunci bagi keteraturan dalam dunia, termasuk bagaiman pemerintah

dan administrasinya dapat mendorong kebebasan pribadi yang akhirnya nantinya akan

berujung pada keberaturan dunia (dunia yang teratur). Secara singkat pandangan Kant

disimpulkan menjadi (1) Seseorang bertindak tidak harus terlalu perduli terhadap pendapat

orang secara lain (2) Kebebasan politik dan kenegaraan seseorang bergantungnya dari

dipenuhi atau tidak kebutuhan sosial ekonomi oleh negara atau pemerintah dimana dia tinggal

dan (3) pemerintah harus netral dan tidak boleh memihak (Sandel, 1998).

Jadi dilihat dari perspektif Kant, bagaiman sebenarnya seorang administrator,

termasuk administrator pendidikan harus bersikap? Menurut Kant, sebagai salah satu

instrumen pemerintah, adminitrator pendidikan harus memberikan kebebasan bagi seorang

individu, dan seorang administrator tidak boleh terpengaruh politik dan peraturan-peraturan

yang tidak sehat. Jadi intinya, administrasi (pendidikan) tidak boleh dihalang-halangin oleh

birokrasi dan prosedur-prosedur politik, tetapi harusnya lebih condong ke individu atau

personal selama individu tersebut orang yang bertanggung jawab. Kewajiban seorang

administrator adalah memastikan jalannya hak dan kebebasan individu dan sebagai

administrator pendidikan, seorang administrator harus memastikan dan memberi jalan bagi

perkembangan profesional seorang individu.

5

Page 6: Khan and Hegel

Hegel

Pinkard menulis dalam bukunya tentang Hegel dengan:

“Hegel adalah seorang filosof yang hanya sepertinya tahun segalanya, seperti

layaknya seorang filosof pada umumnya. Filosof Hegel pendorong timbulnya teori

seperti Karl Marx, namun beda dengan Karl Marx yang materialis, Hegel orang yang

idealis. Hegel juga memegang peran besar dalam berkembang pesatnya nasionalisme

Jerman, authorinarisme bahkan militerisme. Dan Hegel percaya pada kekuatan pikiran

(rasionalitas) secara absolut (Pinkard, 2001)”

Tapi lalu Pinkard menulis, dari beberapa deskripsi tentang Hegel diatas, hanya

kalimat pertama yang benar. Jadi Hegel segala hal yang dikatakan orang bahwa Hegel

pencetus nasionalisme Jerman, pencetus authorinarisme bahkan mendukung militeriseme

adalah tidak benar. Tapi memang disebutkan bahwa Hegel membuat perubahan radikal teori-

teori dan pikiran-pikiran dari Kant.

PANDANGAN KANT DAN HEGEL TERHADAP PENDIDIKAN

Tulisan Kant dan Hegel tentang pendidikan adalah bagian dari ide-ide idealisme yang

dianutnya, yang juga dianut oleh filosof lain seperti Schiller, Shelley dan Northrop Faye.

Mereka adalah orang-orang pendukung besar ‘bildung’ atau dikenal dengan reformasi

pendidikan Jerman, yang merupakan konsep pendidikan yang diadopsi dari tradisi pendidikan

zaman Yunani Kuno. Konsep utama ‘Bildung” adalah proses pembentukan diri (Nordenbo,

2002). Bildung lebih banyak fokus pada ilmu-ilmu seni liberal, yang mendorong dan

mewadahi kebebasan individu secara maksimal. Filosofi Kant kemudian menjadi dasar

epistomologi kritis, menilai ulang konsep-konsep di bidang ilmu-ilmu, termasuk medis,

hukum, bahkan agama. Filosofi Kant yang kritis ini lalu nantinya akan menjadi cikal bakal

timbulnya universitas riset seperti yang kita kenal sekarang. Contoh pertama universitas Riset

adalah universitas Berlin, Jerman, yang pengajaran dan strukturnya direformasi habis-habisan

yang pertama kali dipelopori oleh Wilhem Von Humbolt, yang dilakukannya dengan model

Humbolt. Universitas riset adalah universitas yang menggabungkan pengajaran dengan riset

yang berakar dari reformasi pendidikan yang didoring oleh filosofis Kant. Konsep universitas

riset inilah yang kemudian menjadi cikal-bakal seluruh universitas riset di dunia (Collin,

1998).

Tugas guru dan administrasi dalam universitas riset ini adalah memungkinkan

mahasiswa menimba ilmu dalam bentuk pengalaman dengan cara menyelidiki konsep-konsep

6

Page 7: Khan and Hegel

dan pengetahuan yang sudah ada dan bukan dengan cara menerima saja dari guru atau

instruktur/Dosen, hal ini dilakukan untuk menghindari mahasiswa terjebak dalam dogma-

dogma tertentu ataupun untuk menjawab skeptisme yang timbul. Kant lah yang pertama kali

mencetuskan pentingnya pengetahuan yang harus dihubungkan dengan pengalaman

seseorang sehingga rasionalitas orang tersebut berjalan. Praktek pengajaran di Universitas

riset seperti ini tetap harus memberikan kebebasan akademik dan memberi jalan pada

perkembangan profesional seseorang, dan menjadi tanggung jawab administrator untuk

membuat kebijakan sehingga para pelajar di Universitas ini dapat berkembang dengan baik

selama belajar.

Banyak sejahrawan, filosof, dan sturi-studi dilakukan untuk mencari tahu tentang

pandangan Hegel terhadap bagaimana pendidikan yang ideal itu. Pendidikan yang ideal

menurut Hegel hubungannya erat dengan peran guru dan profesionalisme dan tidak lepas juga

dari peran administrasi dan kepemimpinan. Bahkan Tubbs, percaya Hegel berperan besar

dalam timbulnya ide peran guru, administrasi serta kepemimpinan dalam membentuk

pendidikan yang ideal ini. Hegel sangat progresif dan selalu mendorong timbulnya

lingkungan belajar mengajar yang kondusif yang dapat mendukung gaya belajar independen

serta interaktif. Cara Hegel mengajar dan memimpin Gimnasium Nuremberg berhasil

meretrukturisasi sistem sekolah-sekolah di Nuremberg, tulisannya tentang caranya mengubah

struktur sekolah Nuremberg dapat dilihat dalam tulisannya di Philosophy of Mind.

Tubss (1996) mengidentifikasi empat prinsip Hegel yang sampai sekarang masih

dipakai: (1) Disiplin diri dan perilaku dan juga dipakai dalam belajar (2) Pendekatan kurikulu

yang humanistik (3) Pengajaaran yang mengintegrasi pengalaman siswa sendiri defan

kurikulum untuk mendorong timbul kembangnya kemampuan intuisi dan kemampuan kritis

siswa (4) Peran guru mendukung siswanya secara penuh dengan cara guru tidak lupa selalu

melakukan refleksi, mengkritisi diri sendiri, melakukan aktivitas dialektikal, dan lain-lain.

Hegel juga menyarankan agar seorang guru harus tertarik secara pribadi terhadap

perkembangan individu siswa, dan meninggalkan konsep mengajar dan belajar gaya lama.

Kesimpulan

Kita tidak hanya bisa mengambil kesimpulan pendapat Hegel dan Kant terhadap administrasi

pendidikan dari perjalanan karir Kant dan Hegel, tapi dari sana kita juga bisa melihat

bagaimana Kant dan Hegel mengikutsertakan pemerintah lewat administrasi dan bagaimana

lewan pendidikan, seseorang akan mendapat kebebasan sekaligus juga menjalankan

kewajiban sebagai seorang warga negara yang baik.

7