kewirausahaan

Upload: hariman-el-emir

Post on 15-Oct-2015

9 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Kewirausahaan

Kewirausahaan PERANCANGAN PABRIK PENGOLAHAN EMAS

Pendahuluan Emas merupakan salah satu logam mulia berharga yang mempunyai manfaat dan fungsi yang penting bagi kebutuhan manusia. Pemanfaatan emas antara lain adalah sebagai perhiasan, bahan tambahan pada alat-alat elektronik, alat jual beli, dsb. Karena kebutuhan terhadap logam emas yang semakin besar maka dilakukan proses penambangan dan pengembangan-pengembangan dalam ekstraksi bijih emas. Kandungan emas dalam bijih umumnya relatif kecil. Untuk bijih yang ada di permukaan (open pit) kandungan emas dalam bijih tersebut pada umumnya sekitar 1 5 gr/ton (5 ppm), sedangkan bijih yang lebih dalam lagi kandungan emas hanya sekitar 3 gr/ton (3 ppm).

Proses Pelindian Bijih Emas Agitation leaching Heap leaching Recoveri Emas dari Larutan Hasil Pelindian Sementasi dengan serbuk seng (Merril Crowe) Carbon in Leach (CIL) Carbon in Pulp (CIP) Carbon in Column (CIC) Resin in Leach Resin in Column

Adsorpsi dengan Karbon Aktif CIL efektif untuk bijih preg-rob. Karbon aktif telah ditambahkan dalam tangki pelindian. Berbeda dengan proses sementasi dengan serbuk seng, proses CIP dan CIL dapat merecover Au langsung dari lumpur (slurry). Secara umum proses CIL mempunyai biaya modal (capital cost) yang lebih rendah dari CIP karena tidak diperlukan sejumlah tangki-tangki untuk adsorpsi Au (proses adsorpsi dilakukan sekaligus dalam tangki pelindian). Proses CIL mempunyai kelemahan dalam kinetika (laju) adsorpsi Au (proses adsorpsi Au berlangsung lebih lambat).

Flowsheet Pengolahan Emas Jalur CIL

Basis Desain

Cadangan emas sebesar 15.400 kg. Target produksi emas dalam bullion 500 kg per tahun. Umur penambangan 30 tahun Kapasitas penambangan = 325.000 ton/tahun Kapasitas pabrik pengolahan = 1000 ton bijih/hari Kadar emas dalam bijih = 1,54 gram/ton Kadar perak dalam bijih = 49 gram/ton Densitas bijih = 2,7 gram/cm3 Persen solid = 40% Waktu pelindian = 24 jam pH = 11,5 Kekuatan sianida 0,14% Ukuran tangki pelindian (Diameter = 7 meter, tinggi 7.6 meter, volume efektif = 90%) Recoveri Au dalam proses pelindian = 90% Recoveri Ag dalam proses pelindian= 85% Recoveri total Au dalam proses adsorpsi dan electrowinning = 90% Recoveri total Ag dalam proses adsorpsi dan electrowinning = 85%

PFD Process

Unit Kominusi dan Preparasi Bijih Emas Proses CIL

CN Destruction Plant

Deskripsi Proses Peremukan Jenis peremuk primer yang digunakan adalah Jaw Crusher. Mendapat umpan langsung dari stockpile maupun pit. Unit peremuk berfungsi untuk memecah bijih dari tambang yang berukuran 400 - 500 mm menjadi 12,5 10 mm.

Penggerusan Menggunakan 6300kw SAG Mill dan 4100kw Ball Mill Mengolah bijih basah sebanyak 780-790 ton/jam Menghasilkan 80% produk berukuran 75 mikron

Leaching Proses yang digunakan adalah CIL (Carbon in Leach) dengan NaCN sebagai reagen pelindi Digunakan 8 buah tangki agitator mekanik dengan diameter 7 m, ketinggian 7,6 m dan volume efektif 90%. 4Au + 8NaCN + O2 + 2H2O ------ 4NaAu(CN)2 + 4NaOH 4Ag + 8NaCN + O2 + 2H2O ------- 4NaAg(CN)2 + 4NaOH Paramater Proses Leaching Distribusi ukuran partikel Konsentrasi sianida Oksigen terlarut Intensitas pengadukan pH slurry Persentasi padatan Waktu tinggal Adsorpsi dengan Karbon Aktif

Slurry dialirkan dari tangki pertama hingga tangki kedelapan dengan pemompaan dan mekanisme gravitasi. Karbon aktif dipompakan dari tangki terakhir ke tangki pertama berlawanan arah (counter current) dengan aliran utama slurry. Proses adsorpsi emas dan perak berlangsung dengan mekanisme sebagai berikut:

C OH + Au(CN)2- menjadi C Au(CN)2 + OH- C OH + Ag(CN)2- menjadi C Ag(CN)2 + OH- Pencucian dengan Larutan Asam (Acid Washing)

Tujuan dari proses pencucian asam adalah menghilangkan endapan-endapan (scales) seperti karbonat pada pori-pori karbon sehingga pori-pori mikro karbon dapat terbuka kembali dan digunakan untuk proses adsorpsi pada siklus berikutnya. Asam yang digunakan dalam proses pencucian adalah asam klorida (HCl), asam nitrat (HNO3). Setelah pencucian asam selesai, karbon dibilas dengan air selama kurang lebih 2 jam untuk menghilangkan asam-asam sisa yang menempel pada karbon. Larutan asam dan bilasan yang telah digunakan akan dibuang ke pengental tailing. Proses pencucian asam dapat dilakukan dalam kolom elusi maupun di dalam tangki yang terpisah khusus untuk pencucian asam ini.

Desorpsi (Elusi) Emas Desorpsi emas dan perak dalam proses elusi berlangsung dengan mekanisme sebagai berikut (kebalikan dari proses adsorpsi): C Au(CN)2 + OH- = C OH + Au(CN)2- C Ag(CN)2 + OH- = C OH + Ag(CN)2- Proses elusi umumnya dilakukan pada temperatur 90 120oC dengan cara memompakan larutan eluant melalui sebuah kolom yang berisi tumpukan karbon yang telah dimuati emas (packed bed loaded carbon).

Reaktivasi Karbon

Proses rekativasi karbon bertujuan menghilangkan kontaminan-kontaminan organik yang terjebak dalam struktur karbon. Proses reaktivasi karbon dilakukan dengan cara pemanasan karbon pada temperatur 650 750oC di dalam tungku yang atmosfernya bersifat non-oksidatif. Tangki pendinginan kejut digunakan untuk m

Rotary Kiln

Electrowinning

Larutan eluate kemudian dipompakan ke dalam sel electrowinning. Emas akan diendapkan pada permukaan katoda yang terbuat dari baja wool (steel wool). Proses pengendapan emas di katoda diikuti oleh oksidasi air di anoda sebagaimana ditunjukkan oleh reaksi elektrokimia sebagai berikut:

Katoda : Au(CN)2- + e- Au + 2CN- Anoda : 2H2O 4H+ + O2 + 4e- Sesudah proses electrowinning selesai, katoda dikeluarkan dari sel; lumpur (sludge) pada dasar sel dicuci dan

Parameter-parameter dalam Proses Electrowinning Mekanisme loading dan unloading katoda dan anoda Tipe anoda dan katoda Rapat arus. Rapat arus umumnya berkisar antara 20 - 70 A/m2. Kapasitas rectifier Luas permukaan katoda Temperatur larutan Komposisi larutan Waktu tinggal dalam setiap sel Laju alir larutan Efisiensi arus Jumlah sel Kapasitas produksi setiap sel Material konstruksi sel electrowinning Sistem pengambilan sludge dari dasar sel

Peleburan dan Pencetakan Bullion Filter cake kemudian dicampur dengan fluks, umumnya borax, soda ash dan diumpankan ke dalam sebuah tanur induksi (induction furnace). Temperatur peleburan pada tanur induksi adalah sekitar 1200oC. Dalam proses peleburan di dalam tanur induksi ini terjadi pemisahan dore bullion dan terak (slag). Terak kemudian dituang ke dalam pot terak (slag pot), sedangkan dore bullion dicetak dalam bentuk ingot untuk dikirimkan ke pabrik pemurnian

Pengolahan Sianida

Reaksi Cyanide Killing CN- + O2+H2O+ SO2 -> OCN-+ H2SO4 OCN- + 2H2O -> NH4+ + CO32- Pabrik pengolahan Sianida mampu mengolah sianida hingga konsentrasi 4-7 ppm sebelum dibuang ke kolam penampungan/sungai

Kebutuhan Reagen

SO2 21785 ton/tahun Lime 23983.3 ton/tahun CuSO4 30.39 ton/tahun

Perhitungan dalam Desain Perhitungan dalam Proses Pelindian Waktu Efektif Produksi 325

Perhitungan Kebutuhan Sianida per Tahun

Perhitungan Kebutuhan Karbon Aktif per Tahun

Kebutuhan CaO pada Proses Pelindian

Perhitungan Proses Electrowinning Au

Daftar Alat Unit Kominusi

Jaw Crusher Kapasitas : 35-60 t/h Ukuran 400 - 500 mm menjadi 12,5 10 mm. Motor Power : 30 kw Dimensi : 182018101710

Ball Mill

Jumlah : 2 buah Kapasitas : 16-29 t/h Output : 80% berukuran 75 mikron

Ore Bin

Kapasitas : 2000 t/h

Leaching and Adsorption Tank

Jumlah : 8 tangki Kapasitas : 270 m3/hari

Calcining Oven

Jumlah : 1 buah

Rotary Kiln

Kapasitas : 0.4 m3/h Diameter : 40 cm Panjang : 3 m

Thickener

Jumlah : 2 buah

Cyclone dan Induction Furnace

Jumlah : 2 buah Jumlah : 1 buah

Electrowinning Cell

Jumlah bak : 5 bak Jumlah katoda/bak : 35 katoda

Kinerja KeuanganKinerja Keuangan dilakukan dengan mengkaji setiap Laba rugi yang diperoleh berikut ini adalah contoh laporab neraca rugi laba perusahaan pertambangan yang menjadi acuan

Kinerja Keuangan Menganalisa imbal hasil Marjin dan harga jual produk yang dihasilkan sesuai dengan pangsa pasar yang dituju. Sebagai contoh laporan imbal hasil Marjin dan harga Jual Perusahaan yang menjadi acuan

Pangsa Pasar Instrumen utama dalam pangsa pasar mewujudkan Program kemitraan (PK)Melakukan pembinaan bagi semua mitra untuk meningkatkan kualitasPembinaan mitra dapat dilakuka dengan peminjaman modal atau capital bouldingPeningkatan kualitas kemitraan maka pangsa pasar (tujuan penjualan produk) semakin naik daya belinyaMalalui mitra kerja, kita dapat memperoleh pemasok bahan baku yang dibutuhkan seperti bahan bakar, dan bahan kimia untuk proses pengolahan mineralKinerja Lingkungan Mengembangkan dan menerapkan suatu sistem manajemen lingkungan yang mengacu kepada peraturan perundangan dan standar yang berlaku.Mengupayakan penggunaan sistem, metode, peralatan, bahan yang memiliki dampak negatif minimal bagi lingkungan dalam setiap kegiatan pertambangan.Menggunakan sumber daya alam secara optimal dalam rangka konservasi dan minimasi limbah.Memiliki, melaksanakan dan memenuhi ketentuan dokumen lingkungan dalam setiap kegiatan operasional.Melakukan upaya pencegahan dan meminimalkan terjadinya pencemaran terhadap lingkungan.Meminimasi lahan terganggu dan merehabilitasi sesuai dengan peruntukannya termasuk menjaga dan memelihara flora dan fauna di dalamnya.Memiliki prosedur tanggap darurat bagi kegiatan yang berpotensi menimbulkan kecelakaan lingkungan.Memiliki rencana penutupan tambang (mine closure) pada setiap kegiatan pertambangan tahap operasi/produksi.Melakukan evaluasi untuk meningkatkan kinerja lingkungan secara berkelanjutan.

Kinerja SosialMewujudkan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar sehingga meningkatkan derajat hidupMeningkatkan kemampuan ekonomi dengan cara pembinaan usaha kecil dan menengah dan pemberian kredit mikroPelaksanaan program Bina Lingkungan dan Comdev meliputi beberapa bidang utama, antara lain bantuan di bidang penyediaan sarana/prasarana umum, pendidikan dan pelatihan, kesehatan, sarana ibadah dan kegiatan keagamaan, pelestarian alam, bencana alam, pelestarian budaya, serta bantuan di bidang sosial budaya lainnya.