kewenangan mengadili antara pengadilan hubungan … · 2020. 3. 6. · surat pernyataan yang dibuat...
TRANSCRIPT
KEWENANGAN MENGADILI ANTARA PENGADILAN
HUBUNGAN INDUSTRIAL DENGAN PENGADILAN NEGERI
(STUDI KASUS PUTUSAN NO 27/PDT.G/2015/PN CLP
ANTARA PT. EAST WEST SEED INDONESIA
DENGAN MARNO DAN PT. BENIH CITRA ASIA)
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Hukum
Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum
Universitas Kristen Satya Wacana
Nanita Sukmawantini Putri
NIM: 312015188
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
April 2019
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala Karunia dan
Anugerah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini
yang berjudul: Kewenangan Mengadili antara Pengadilan Hubungan
Industrial dengan Pengadilan Negeri (Studi Kasus Putusan No.
27/PDT.G/2015/PN Clp antara PT. East West Seed Indonesia dengan Marno
dan PT. Benih Citra Asia). Skripsi ini disusun oleh penulis untuk memenuhi
salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Hukum di Universitas Kristen
Satya Wacana Salatiga. Selain untuk dikumpulkan guna memenuhi pertanggung
jawaban, skripsi ini disusun sebagai bahan bacaan guna mendapatkan
pengetahuan mengenai pokok permasalahan yang dibahas. Skripsi ini tidak akan
terwujud tanpa usaha, bantuan, dorongan, doa, nasihat dan saran dari para pihak
sehingga kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi dapat teratasi. Oleh karena itu,
pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan penghargaan dan rasa
terimakasih kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa karena limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga
skripsi ini dapat terselesaikan;
2. Arie Siswanto, SH., M.Hum, selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas
Kristen Satya Wacana Salatiga;
3. Dr. Umbu Rauta, SH., M.Hum. selaku dosen wali studi yang sudah
membimbing dan mengarahkan selama penulis berkuliah di Universitas
Kristen Satya Wacana Salatiga.
4. Dr. Jumiarti, SH., M.Hum. selaku dosen pembimbing skripsi yang berkenan
meluangkan waktu untuk membimbing penulis dengan penuh kesabaran dan
kelembutan, serta memberikan kritik dan saran dari awal hingga akhir
penulisan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik;
5. Dr. Christina Maya Indah, SH., M.Hum. selaku penguji yang telah
memberikan masukan yang membangun kepada penulis;
6. Heru Wismanto Sidhi, SH., MH. selaku penguji yang telah memberikan
masukan yang membangun kepada penulis;
7. Seluruh dosen staf pengajar di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga,
yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis;
8. Yang sangat tercinta Mama, Papa dan seluruh keluarga besar yang telah
memberikan doa dan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini;
9. Rito Dwi Yanuar atas dukungan, saran, kesabaran dan doa yang telah
diberikan;
10. Teman-teman seperjuangan: Rahma, Ika, Ela, Shakti, Rheiner, Kak Nopa, Kak
Clara dan teman-teman kost Al-Barkah serta teman-teman angkatan 2015 lain
yang tidak dapat disebutkan satu persatu;
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Dalam kesempatan ini penulis memohon maaf sebesar-besarnya pada
semua pihak bila dalam proses penyusunan skripsi ini ada kesalahan yang telah
penulis lakukan baik yang sengaja maupun tidak disengaja, atas permohonan
maafnya penulis ucapkan terima kasih. Penulis berharap ada manfaat yang dapat
diambil dari hasil penulisan skripsi ini. Semoga dapat menunjang perkembangan
Ilmu Hukum. Saya menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu segala kritik yang bersifat membangun akan penulis terima dengan
segala kerendahan hati.
Salatiga, 26 Maret 2019
Penulis
KATA PENGANTAR
Latar belakang penulisan skripsi ini berkaitan dengan keinginan penulis
untuk menganalisis mengenai Kewenangan Mengadili antara Pengadilan
Hubungan Industrial dengan Pengadilan Negeri pada Putusan No.
27/PDT.G/2015/PN Clp antara PT. East West Seed Indonesia dengan Marno dan
PT. Benih Citra Asia.
Penulisan pada Bab I akan menguraikan mengenai latar belakang masalah
dan gambaran umum mengenai ruang lingkup kompetensi atau kewenangan
mengadili dari masing-masing badan-badan peradilan, rumusan masalah, tujuan
penelitian, dan metode penelitian. Bab II akan menguraikan tentang Pembahasan.
Bab ini akan membahas tentang teori kompetensi yaitu kompetensi absolute
(kewenangan mutlak) dan kompetensi relative (kewenangan nisbi) secara umum,
kerangka teoritik kewenangan mengadili pengadilan negeri yang terdiri atas
kompetensi absolute dan kompetensi relative, kerangka teoritik kewenangan
mengadili pengadilan Hubungan Industrial yang terdiri atas (perjanjian kerja,
hubungan kerja, hubungan industrial, sarana hubungan industrial, perselisihan
hubungan industrial, pengadilan hubungan industrial, kompetensi absolute dan
kompetensi relative serta subjek dari perselisihan hubungan industrial). Serta akan
membahas mengenai hasil penelitian yang menguraikan para pihak dalam kasus,
dan kasus posisi yang terjadi. Kemudian pada Bab ini akan membahas tentang
analisis mengenai ruang lingkup pengadilan mana mempunyai kewenangan untuk
mengadili perkara No. 27/PDT.G/2015/PN Clp antara PT. East West Seed
Indonesia dengan Marno dan PT. Benih Citra Asia.
Selanjutnya, pada Bab III berisi simpulan yang menjawab rumusan
masalah dan saran terhadap Majelis Hakim agar lebih cermat menangani perkara
yang masuk ke pengadilan dan supaya perlu ditingkatkan sosialisasi kepada
pekerja dan pengusaha untuk memahami kewenangan pengadilan dalam
hubungan industrial.
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................... i
LEMBAR PENGUJIAN ..................................................................................... ii
LEMBAR HASIL UJIAN SKRIPSI ................................................................. iii
LEMBAR HASIL UJIAN SKRIPSI ................................................................. iv
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ............................. v
UCAPAN TERIMA KASIH .............................................................................. vi
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ix
DAFTAR ISI ........................................................................................................ x
ABSTRAK ........................................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 13
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 13
D. Metode Penelitian .......................................................................................... 13
1. Jenis Penelitian .......................................................................................... 13
2. Teknik Pengambilan Data .......................................................................... 14
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS..... 16
A. Tinjauan Pustaka ............................................................................................ 16
1. Teori Kompetensi ...................................................................................... 16
1.1 Kompetensi Absolut (Kewenangan Mutlak) ...................................... 17
1.2 Kompetensi Relatif (Kewenangan Nisbi) ........................................... 22
2. Kerangka Teoritik Kewenangan Mengadili Pengadilan Negeri ................ 24
2.1 Kompetensi Absolut Pengadilan Negeri ............................................. 25
2.2 Kompetensi Relatif Pengadilan Negeri ............................................... 36
3. Kerangka Teoritik Kewenangan Mengadili PHI ....................................... 38
3.1 Perjanjian Kerja melahirkan hubungan kerja ...................................... 39
3.2 Hubungan Industrial ............................................................................ 42
3.3 Sarana Hubungan Industrial ................................................................ 42
3.4 Perselisihan dan Pengadilan Hubungan Industrial .............................. 46
3.5 Kompetensi Absolut (Kewenangan Mutlak) PHI ............................... 47
3.6 Kompetensi Relatif (Kewenangan Nisbi) PHI .................................... 49
3.7 Subjek Perselisihan Hubungan Industrial ........................................... 50
B. Hasil Penelitian ................................................................................................ 52
1. Para Pihak ..................................................................................................... 52
2. Kasus Posisi .................................................................................................. 53
C. Analisis ............................................................................................................. 58
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 66
A. Simpulan .......................................................................................................... 66
B. Saran ................................................................................................................. 67
DAFTAR PUSTAKA
Abstrak
Kewenangan untuk mengadili dari tiap-tiap badan peradilan dibagi 2 (dua) yaitu
kewenangan mutlak (kompetensi absolute) yang didasarkan pada kekhususan dari
jenis perkara yang diadili dan kewenangan relative (kompetensi nisbi) yang
didasarkan pada letak atau daerah hukum dimana suatu badan peradilan itu
berada. Dalam perkara ini terdapat konflik mengadili antara Pengadilan Hubungan
Industrial Semarang dengan Pengadilan Negeri Cilacap. Perkara ini merupakan
perselisihan hubungan industrial yaitu perselisihan hak, akibat dilanggarnya suatu
Surat Pernyataan yang dibuat oleh Marno sebagai salah satu klausula
dariPeraturan Perusahaan PT. East West Seed Indonesia untuk mendapatkan uang
pesangon pada saat pengunduran diri terjadi.Karena merupakan suatu perselisihan
hubungan industrial maka perkara ini merupakan kewenangan mutlak
(kompetensi absolute) dari Pengadilan Hubungan Industrial Semarang. Akan
tetapi dalam perkara ini menjadi tidak tepat karena dianggap sebagai perkara
wanprestasi dan diadili di Pengadilan Negeri Cilacap.