juknis pengelolaan dana an masyarakat (seed fund)

Upload: riky-arisandi

Post on 11-Jul-2015

168 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

BUKU SERI PENDAMPING PENGELOLAAN BERBASIS MASYARAKAT

PENGELOLAAN DANA PENGEMBANGAN MASYARAKATCOREMAP II WORLD BANK

PETUNJUK TEKNIS

National Coordination Unit Coral Reef Rehabilitation and Management Program,TEKNIS PENGELOLAAN DANA PETUNJUK PENGEMBANGAN MASYARAKAT Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, Kementrian Kelautan dan- WORLD BANK- 2010 COREMAP II Perikanan

S

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISIKATA PENGANTAR ....................................................................................................... i DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii DAFTAR ISTILAH .......................................................................................................... iii BAB 1 : PENDAHULUAN .............................................................................................. 1 BAB 2 : PERSYARATAN PENERIMA PEMBIAYAAN DAN JENIS PEMBIAYAAN ...... 3 BAB 3 : PROSEDUR PEMBERIAN PEMBIAYAAN ...................................................... 8 BAB 4 : PROSES PENENTUAN PENERIMA PEMBIAYAAN ....................................... 11 BAB 5 : ADMINISTRASI PEMBIAYAAN ....................................................................... 14 BAB 6 : PENUTUP ......................................................................................................... 19 LAMPIRAN LAMPIRAN .............................................................................................. 20

alah satu kegiatan Coremap II untuk memberdayakan seluruh masyarakat pesisir dan lembaga-lembaga di tiap kabupaten program adalah memberikan bantuan dana untuk penguatan kegiatan usaha dari individu-individu dimasyarakat dalam bentuk dana bergulir (Seed Fund). Dana bagi masyarakat ini diserahkan kepada Lembaga Pengelola Sumberdaya Terumbu Karang (LPSTK) di desa program dan oleh LPSTK diamanahkan kepada Lembaga Keuangan Mikro untuk disalurkan ke masyarakat yang telah berperan aktif menjaga dan mengelola sumberdaya laut desa khususnya ekosistem terumbu karang. Guna mendukung pengelolaan dana bergulir yang langsung ditangani oleh masyarakat tersebut, maka disusun buku petunjuk pelaksanaan ini, agar dapat digunakan sebagai panduan dalam menentukan peryaratan penerima bantuan pembiayaan, jenis pembiayaan yang dapat dibantu, prosedur pemberian pembiayaan, prosedur penentuan penerima pembiayaan dan administrasi pembiayaan. Besar harapan pihak COREMAP II agar buku ini dapat menjadi salah satu pendorong terwujudnya aktivitas Mata Pencaharian Alternative bagi masyarakat di lokasi program yang mampu mendukung terciptanya peningkatan kesejahteraan mereka. Dalam penyusunan buku ini pihak COREMAP II tidak lupa mengucapkan banyak terimakasih pada semua pihak yang telah membantu sehinggga tim penyusun dapat menyelesaikannya. Dan tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih atas dukungan pihak Konsultan dan PMU Kabupaten yang telah menyediakan data dan informasi berkenaan dengan dana bergulir yang telah disalurkan.

Jakarta,

Juli 2010

Direktur NCU/PMO COREMAP II

Agus Dermawan

i

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN DANA PENGEMBANGAN MASYARAKAT

COREMAP II - WORLD BANK

COREMAP II - WORLD BANK

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN DANA PENGEMBANGAN MASYARAKAT

ii

DAFTAR ISTILAHDalam buku panduan ini yang dimaksud dengan : 1. 2. 3. LEMBAGA KEUANGAN MIKRO (LKM) adalah koperasi atau usaha bersama yang kegiatannya di bidang pembiayaan, investasi dan simpan pinjam dengan pola profit Margin. COREMAP II, adalah Program Pemulihan Cadangan Sumberdaya Alam Pengelolaan dan Rehabilitasi Terumbu Karang, Mangrove, Padang lamun, Estuaria dan Teluk Tahap II yang dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten. Pembiayaan, adalah kegiatan penyediaan dana untuk investasi atau kerjasama permodalan antara LKM dengan anggota atau calon anggota LKM yang mewajibkan penerima pembiayaan itu melunasi pokok pembiayaan yang diterima kepada pihak LKM sesuai akad disertai dengan pembayaran sejumlah bagi hasil atau margin dari pendapatan atau laba dari kegiatan yang dibiayai atau mengunakan dana pembiayaan tersebut. Pembiayaan Bagi Hasil, adalah kerjasama permodalan usaha dimana LKM sebagai pemilik dana menyetorkan modalnya kepada anggota/calon anggota untuk melakukan kegiatan usaha sesuai akad dengan pembagian keuntungan dibagi bersama sesuai dengan kesepakatan (nisbah), dan apabila mengalami kerugian ditanggung oleh pemilik dana sepanjang bukan merupakan kelalaian penerima pembiayaan. Pembiayaan Jual Beli, adalah tagihan atas transaksi penjualan barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati pihak penjual (LKM) dan pembeli (anggota/calon anggota) dan atas transaksi jual beli tersebut, yang mewajibkan anggota untuk melunasi kewajibannya sesuai jangka waktu tertentu disertai dengan pembayaran imbalan berupa margin keuntungan yang disepakati dimuka. Anggota, adalah orang yang memanfaatkan Jasa pelayanan LKM, telah tedaftar dalam buku daftar anggota dan memenuhi syarat serta kewajibannya sebagaimana diatur dalam anggaran dasar LKM. Calon anggota, adalah orang yang berkeinginan memanfaatkan Jasa pelayanan LKM, namun belum terdaftar dalam buku daftar anggota dan belum memenuhi syarat sebagaimana diatur dalam anggaran dasar LKM. Jaminan, adalah hak dan atau kekuasaan atas barang agunan yang diserahkan oleh anggota/calon anggota pembiayaan kepada LKM untuk menjamin pelunasan pembiayaan yang diterima tidak bisa di lunasi sesuai dengan waktu yang diperjanjikan Margin, adalah keuntungan usaha yang diperoleh LKM atas hasil transaksi penjualan dengan pihak pembelinya.

PENDAHULUAN

BAB 1

4.

5.

6. 7. 8.

9.

iii

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN DANA PENGEMBANGAN MASYARAKAT

COREMAP II - WORLD BANK

COREMAP II - WORLD BANK

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN DANA PENGEMBANGAN MASYARAKAT

masyarakat ini diserahkan kepada Lembaga Pengelola Sumberdaya Terumbu Karang (LPSTK) di desa program dan oleh LPSTK diamanahkan kepada Lembaga Keuangan Mikro untuk disalurkan ke masyarakat yang telah berperan aktif menjaga dan mengelola sumberdaya laut desa khususnya ekosistem terumbu karang. Agar penyaluran dan pengelolaannya sesuai dengan aspek-aspek dasar pengelolaan keuangan dan tujuan daripada program COREMAP serta dilakukan seragam pada semua daerah, maka diperlukan Buku Panduan ini sebagai petunjuk pelaksanaan pengelolaan dana seed fund tesebut . A. Gambaran Umum Coral Reef Rehabilitation and Management Project Phase II (Coremap II) adalah kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka mewujudkan terbentuknya sistim pengelolaan terumbu karang yang praktis, operasional dan terlembaga di lokasi-lokasi terumbu karang prioritas di Indonesia. Untuk wilayah Indonesia bagian timur kegiatan tersebut didukung oleh pendanaan dari World Bank berupa loan/credit dan grant ( Loan IBRD No.4740-IND/Credit IDA No.3910-IND dan Grant GEF No.053350). Ruang lingkup Program COREMAP II terdiri dari : 1. Komponenn Penguatan Kelembagaan 2. Komponen Pengelolaan Sumberdaya Berbasis Masyarakat 3. Komponen Penyadaran Masyarakat dan Pendidikan Salah satu tujuan komponen yang pentingPETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN DANA PENGEMBANGAN MASYARAKAT

mikro (LKM) dalam bentuk suatu jaringan yang mandiri dan mengakar di masyarakat serta mampu memberikan pelayanan yang seimbang bagi pengembangan usaha ekonomi produktif dilingkungannya menuju peningkatan kesejahteraannya, serta untuk menjamin kesinambungan, kelestarian dan pengembangan program COREMAP. C. Sasaran Sasaran buku panduan ini adalah : 1. Tersalurnya dana Seed Fund COREMAP II kepada masyarakat pelaku usaha/ pengusaha mikro yang memiliki bidang usaha bersentuhan langsung dengan tujuan program COREMAP. 2. Terwujudnya peningkatan modal kerja dan kemampuan manajemen usaha para pengurus LKM/BMT dan LPSTK di desa Kabupaten program, 3. Terwujudnya perguliran dana Seed Fund COREMAP II bagi masyarakat pelaku usaha di wilayah sasaran program COREMAP II sehingga dapat menciptakan nilai tambah secara ekonomi yang memenuhi aspek-aspek keuangan mikro.

pada COREMAP Phase II adalah Pengelolaan Berbasis Masyarakat dan Kolaboratif (CBM). Komponen ini bertujuan untuk memberdayakan seluruh masyarakat pesisir dan lembaga-lembaga di tiap kabupaten program untuk mengelola bersama terumbu karang dan ekosistem terkait secara berkelanjutan demi meningkatkan pendapatan, yang pada gilirannya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk dapat memenuhi tujuan tersebut, akitivitas COREMAP Phase II difokuskan pada upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir (yaitu: pengembangan masyarakat dan diversifikasi ekonomi) pada lokasi program (indikator-indikator sosio-ekonomi/kemiskinan) antara lain dengan cara memberikan bantuan dana untuk penguatan kegiatan usaha dari individu -individu dimasyarakat dalam bentuk dana bergulir (Seed Fund). Dana bagi

B. Tujuan Adapun tujuan dari penyusunan panduan teknis ini adalah: 1. Adanya buku petunjuk teknis pengelolaan dana Seed Fund sebagai panduan dalam mengelola dana bergulir bagi LKM dan LPSTK serta stakeholder program COREMAP II, 2. Meningkatkan kemampuan administrasi keuangan masyarakat dalam menjalankan kegiatan Mata Pencaharian Alternatif yang dari terumbu karang, 3. Menguatkan kelembagaan keuangan

1

COREMAP II - WORLD BANK

COREMAP II - WORLD BANK

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN DANA PENGEMBANGAN MASYARAKAT

2

Persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon peminjam serta jenis kegiatan yang dapat dibiayai adalah sebagai berikut: A. Persyaratan penerima pembiayaan 1. Anggota LKM yang memiliki usaha / mempunyai rencana usaha yang dapat dinilai layak dan mempunyai prospek yang baik kedepan. 2. Melengkapi syarat administrasi berupa: Permohonan dilengkapi dengan proposal ringkas yang memuat rencana penggunaan modal / kebutuhan modal, riwayat singkat usaha dan kondisi usaha yang ada; Foto copy kartu identitas (KTP/ SIM dan kartu keluarga) dan; Foto copy legalitas usaha; 3. Mendapat persetujuan/rekomendasi tertulis dari LPSTK Tingkat Desa/ Desa/kampung, Kepala Jemaat untuk Gereja, Imam Untuk Masjid. 4. Menyerahkan jaminan tambahan. (Jika perlu) 5. Bersedia mengikuti seluruh ketentuan yang berlaku di COREMAP dan LKM 6. Bersedia membentuk badan hukum usaha, bagi yang belum memiliki badan hukum usaha. 7. Bersedia melakukan pendampingan kepada pelaku usaha yang ada di tingkat Desa/kampung. 8. Tidak sedang menikmati fasilitas kredit program dari pemerintah yang tujuan penggunaannya sama dengan dana Seed Fund.

PERSYARATAN PENERIMA PEMBIAYAAN DAN JENIS PEMBIAYAAN

BAB 2

B. Jenis dan skema pembiayaan 1. Jenis pembiayaan yang dapat dilayani melalui dana Seed Fund adalah sbb : a. Jenis pembiayaan berdasarkan tujuan penggunaannya : Pembiayaan modal kerja Pembiayaan investasi b. Jenis Pembiayaan berdasarkan sektor usaha yang dibiayai : Pembiayaan Usaha Nelayan Pembiayaan sektor perdagangan Pembiayaan sektor perikanan dan pertanian Pembiayaan sektor industri Pembiayaan sektor jasa lainnya c. Jenis Pembiayaan berdasarkan akad pembiayaan : Pembiayaan jual beli Pembiayaan bagi hasil Pembiayaan kredit d. Jenis Pembiayaan berdasarkan jangka waktu pemberiannya : Pembiayaan jangka pendek untuk dibawah 3 bulan Pembiayaan jangka menengah untuk diatas 3 bulan sampai dengan 7 bulan Pembiayaan jangka panjang untuk diatas 7 bulan s/d 10 bulan e. Jenis Pembiayaan berdasarkan cara pembayaran / angsuran : Pembiayaan dengan angsuran pokok dan margin secara periodik Pembiayaan dengan angsuran pokok secara periodik dan margin pada akhir pembiayaan.

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN DANA PENGEMBANGAN MASYARAKAT

COREMAP II - WORLD BANK

COREMAP II - WORLD BANK

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN DANA PENGEMBANGAN MASYARAKAT

4

b.

Pembiayaan dengan angsuran pokok dan bagi hasil pada akhir pembiayaan.

2.

a.

Skema Pembiayaan atas jenis pembiayaan sebagaimana dimaksud pada butir 1.c adalah sebagai berikut : Pembiayaan Jual Beli : LKM menunjuk anggota (pelaku usaha) sebagai pihak yang mewakili pembelian barang yang dimaksudkan atas nama LKM. LKM membayar nilai barang tersebut. Pembayaran harga beli hanya sah apabila dilengkapi dengan bukti pembayaran seperti kwitansi, tagihan atau dokumen sejenis. Selanjutnya LKM menjual barang tersebut kepada anggota dengan harga yang telah disepakati bersama, yaitu harga beli ditambah sejumlah margin. Anggota (pelaku usaha) LKM melakukan pembayaran dengan cara mengangsur selama jangka waktu

yang telah disepakati bersama antara LKM dengan anggota. Pembiayaan Bagi Hasil, LKM bertindak sebagai pihak yang menyediakan dana dan anggota (pelaku usaha) yang menerima pembiayaan bertindak sebagai pengelola dana untuk melakukan kegiatan usaha. Dari pembiayaan ini, LKM akan memperoleh bagi hasil keuntungan yang diperoleh oleh anggota (pelaku usaha) sebesar nisbah (porsi) yang telah disepakati. Perjanjian bagi hasil mulai diberlakukan secara efektif setelah bidang usaha investasinya selesai, atau objek yang di biayai telah dapat menghasilkan pendapatan sesuai jangka waktu yang disepakati. Rencana pengembalian pokok pembiayaan dan bagi hasil disesuaikan dengan sumber pendapatan / penghasilan yang diperoleh dari pembiayaan tersebut.

C. Besarnya pembiayaan 1. Besarnya pembiayaan bagi setiap anggota didasarkan pada analisa kelayakan usaha yang memuat tentang kemampuan membayar, kemauan membayar dan jaminan atas resiko pembiayaan. 2. Besarnya pembiayaan yang dapat diberikan kepada setiap anggota/calon anggota tidak boleh melebihi 10 % (sepuluh perseratus) dari dana Seed Fund yang diterima setiap tahunnya dari PMU COREMAP II / Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten.

D. Jangka waktu, cara dan besarnya pengembalian pembiayaan 1. Jangka waktu pembiayaan yang dapat diberikan, paling lama 10 (sepuluh) bulan. 2. Jangka waktu yang diberikan kepada anggota atau calon anggota (pelaku usaha) disesuaikan dengan aliran kas (cash flow) usaha yang dibiayai. 3. Cara pengembalian (angsuran) pembiayaan dilakukan setiap bulan pada tanggal yang sama dengan tanggal pencairan pembiayaan dan paling lambat pada tanggal terakhir pada bulan yang bersangkutan. 4. Besarnya pengembalian pembiayaan ditetapkan dengan cara membagi jumlah Pokok pembiayaan dengan jangka waktu (bulan) pembiayaan, ditambah dengan : a. Margin : prosentase tertentu dikalikan dengan jumlah pembiayaan yang diterima oleh anggota/calon anggota (pelaku usaha) atau ditambah dengan; a. Bagi Hasil : nisbah (porsi) bagi hasil yang merupakan hak LKM, dihitung sesuai dengan tingkat keuntungan dan atau pendapatan yang diperoleh anggota/ calon angota (pelaku usaha) dalam bulan yang bersangkutan; 5. Nilai perhitungan bagi hasil mengunakan pembulatan angka ribuan penuh. E. Bagi hasil dan margin pembiayaan 1. Margin pembiayaan yang dibebankan kepada anggota atau calon anggota

(pelaku usaha) ditetapkan berdasarkan kesepakatan Awal antara LKM dengan anggota atau calon anggota (pelaku usaha).

F. Jaminan pembiayaan 1. Jaminan utama adalah barang atau usaha yang dibiayai. 2. Jaminan tambahan (jika diperlukan), dapat berupa : a. Rumah Tinggal b. Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB), c. Personal Garansi, yaitu jaminan dari lembaga atau perorangan yang dipercaya oleh LKM dan diketahui oleh LPSTK. d. Cash Collateral (Jaminan deposito, tabungan dan sejenisnya)

5

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN DANA PENGEMBANGAN MASYARAKAT

COREMAP II - WORLD BANK

COREMAP II - WORLD BANK

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN DANA PENGEMBANGAN MASYARAKAT

6

c.

Untuk cash collateral harus memiliki nilai sekurang-kurangnya sama dengan pembiayaan yang diberikan.

3.

Besarnya nilai jaminan tambahan ditetapkan sebagai berikut : a. Untuk harta tetap yang tidak bergerak (tanah dan bangunan), sekurang-kuragnya memiliki nilai taksasi sebesar 110 % dari jumlah pembiayaan yang diberikan. b. Untuk harta bergerak (kendaraan bermotor dan sejenisnya) sekurang-kurangnya memiliki nilai taksasi sebesar 130 % dari jumlah pembiayaan yang diberikan.

G. Biaya Administrasi pembiayaan Dalam pembiayaan ini, anggota (pelaku usaha) dipungut biaya berupa : 1. Biaya administrasi dapat dikenakan sekian persen dari jumlah pembiayaan yang diterimanya sesuai dengan aturan yang disepakati antara LKM dan LPSTK. H. Pembagian keuntungan Dalam pemanfaatan hasil keuntungan pihak LPSTK sebagai pemegang amanah pengelolaan dana masyarakat disarankan untuk mendiskusikan dan membuat kesepakatan pembagian keuntungan yang diperoleh oleh LKM untuk memenuhi kebutuhan operasiaonal LPSTK.

PROSEDUR PEMBERIAN PEMBIAYAAN

BAB 3

7

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN DANA PENGEMBANGAN MASYARAKAT

COREMAP II - WORLD BANK

COREMAP II - WORLD BANK

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN DANA PENGEMBANGAN MASYARAKAT

Prosedur pemberian pembiayaan dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Calon Anggota wajib mendaftar menjadi Anggota LKM/pengurus LKM dengan mengisi Buku Anggota (Lampiran 2) dan memenuhi ketentuan yang dipersyaratkan oleh LKM yang bersangkutan. 2. Anggota LKM (pelaku usaha) mengajukan permohonan dengan mengisi

a.

a.

usaha, proyeksi usaha dan taksasi nilai jaminan tambahan yang diserahkan. Melakukan kesepakatan-kesepakatan tentang porsi bagi hasil atau margin pembiayaan. Wawancara dengan pihak ketiga untuk mendapatkan second opinion (konfirmasi) atas data yang diperoleh dari anggota atau calon

3.

4.

Formulir yang telah di siapkan oleh Pengurus LKM ( lampiran 4). Mencatat permohonan pembiayaan ke dalam register permohonan pembiayaaan. ( lampiran 9) Analis pembiayaan melakukan survei dan penilaian lapangan atas usaha yang akan dibiayai. Penilaian lapangan tersebut meliputi kegiatan-kegiatan sbb : a. Wawancara dengan anggota (pelaku usaha) tentang riwayat

5.

6.

7.

anggota (pelaku usaha). Analis pembiayaan membuat berita acara survei dan analisa kelayakan usaha dengan menggunakan formulir sebagaimana lampiran 6. Komite Pembiayaan LKM memutuskan jumlah pembiayaan yang akan diberikan kepada pelaku usaha dengan menggunakan formulir 7. Merealisir pembiayaan dengan cara : a. Membuat Surat Perjanjian pembiayaan antara LKM dengan

8.

pelaku usaha sebagaimana formulir lampiran 8. b. Membuat kuitansi pembiayaan (lampiran 9) dan tanda setoran biaya administrasi c. Membuat tanda terima jaminan (Jika Ada) d. Menyiapkan dokumen administrasi berupa Kartu Pembiayaan (lampiran 10). Waktu pelayanan pembiayaan bagi anggota ditentukan sbb : a. Survei/peninjauan lapangan ke anggota dilakukan selambat-lam-

9.

batnya 7 (tujuh) hari kerja sejak diterimanya berkas permohonan pembiayaan. b. Keputusan atas pembiayaan yang diminta oleh anggota/calon anggota harus dilakukan selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja sejak diterimanya berkas hasil analiasa kelayakan usaha dan usulan keputusan pembiayaan. c. Penyampaian keputusan pembiayaan harus disampaikan kepada CF dan SETO d. Realisasi/pencairan pembiayaan bagi anggota yang menggunakan dana SEED FUND yang telah ditampung oleh LKM, dapat dicairkan paling cepat 3 (tiga) hari sejak diterbitkannya keputusan pembiayaan. e. Realisasi/pencairan pembiayaan bagi anggota/calon anggota yang menggunakan dana SEED Fund yang belum ditampung oleh LKM, dilakukan melalui Kantor Pelayanan dan Perbendaharaan Negara melalui rekening anggota. Melakukan pencatatan dan pembukuan atas pembiayaan yang direalisasikan kepada anggota (pelaku usaha).

9

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN DANA PENGEMBANGAN MASYARAKAT

COREMAP II - WORLD BANK

COREMAP II - WORLD BANK

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN DANA PENGEMBANGAN MASYARAKAT

10

4.

PROSES PENENTUAN PENERIMA PEMBIAYAAN

BAB 4

A. Analisis Kelayakan Usaha Aspek-aspek yang dianalisa, meliputi : 1. Analisa kualitatif, berupa analisa terhadap kemauan anggota (pelaku usaha) untuk membayar kembali pembiayaan yang diberikan. 2. Analisa kuantitatif, berupa analisa terhadap kemampuan anggota (pelaku usaha) untuk membayar kembali pembiayaan yang diberikan. 3. Dalam membuat analisa kelayakan usaha, setidak-tidaknya mencakup pendekatan sebagai berikut : a. Pendekatan jenis kegiatan, yaitu apakah kegiatan usaha tersebut termasuk kegiatan yang tidak dibolehkan oleh pihak program (negative list) atau tidak b. pendekatan karakter c. pendekatan kemampuan peluna-

san d. pendekatan kelayakan e. pendekatan jaminan f. pendekatan fungsi LKM Tahapan- tahapan analisa pembiayaan yang harus dilakukan : a. Pengumpulan informasi umum berupa : reputasi calon anggota data ekonomi sosial ketentuan umum perundangundangan data teknis skala usaha b. Pengumpulan informasi khusus berupa : Data yuridis Data keuangan Data tehnis calon anggota Data manajemen dan personalia Data ekonomis dan yuridis jaminan c. Penetapan titik kritis bidang usaha yang akan dibiayai, yaitu penetapan aspek yang paling kritis untuk dianalisa, yang merupakan faktor dominan untuk keberhasilan usaha yang akan dibiayai.

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN DANA PENGEMBANGAN MASYARAKAT

COREMAP II - WORLD BANK

COREMAP II - WORLD BANK

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN DANA PENGEMBANGAN MASYARAKAT

12

ADMINISTRASI PEMBIAYAANB. Komite Pembiayaan 1. Keputusan-keputusan yang diambil oleh Komite Pembiayaan ini antara lain : a. Memberikan persetujuan terhadap permohonan yang diajukan; b. Memberikan persetujuan dengan bersyarat atau catatan yang harus dipenuhi terlebih dahulu terhadap permohonan yang diajukan; c. Menolak permohonan yang diajukan. 2. Fungsi dan Tugas Komite Pembiayaan meliputi atas : a. Membahas dan mengevaluasi permohonan pembiayaan yang diajukan oleh staf pembiayaan secara lebih mendetail; Menyetujui atau menolak permohonan pembiayaan; c. Membahas dan mengevaluasi problem permohonan pembiayaan serta mengambil keputusan dan menetapkan langkah untuk penyelesaian termasuk rekomendasi penghapusan pembiayaan dan atau menyerahkan ke pihak ketiga; d. Membahas dan mengevaluasi perubahan/ pengalihan tingkat kolektibilitas. Susunan organisasi dan keanggotaan Komite Pembiayaan terdiri dari : a. Ketua Pengurus LKM b. Sekretaris c. Bendahara d. Anggota-Anggota b.

BAB 5

3.

13

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN DANA PENGEMBANGAN MASYARAKAT

COREMAP II - WORLD BANK

COREMAP II - WORLD BANK

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN DANA PENGEMBANGAN MASYARAKAT

1.

Setiap fasilitas pembiayaan yang diberikan oleh LKM harus dibukukan dan diadministrasikan dengan dilampiri dokumen pendukungnya sebagai berikut: a. Permohonan mengetahui suami atau istri b. Proposal ringkas yang telah mendapat persetujuan dari LPSTK Desa/Desa/ kampung c. Foto Copy KTP suami Istri d. Foto Copy Kartu Keluarga e. Surat Rekomendasi dari ketua LPSTK Desa/Desa/kampung f. Foto Copy SIUP + TDP (jika ada) g. Foto Copy Akte Pendirian + Perubahannya (jika ada) h. Foto Copy NPWP (jika ada) i. Surat Jaminan Tambahan (jika Ada) j. Lembar Hasil Survey / berita Acara Survey k. Keputusan Rapat Komite Pembiayaan l. Akad Pembiayaan m. Kuitansi Pembiayaan n. Dokumen asuransi (jika perlu) 2. Setiap fasilitas pembiayaan yang diberikan oleh LKM harus dicatat di buku harian kas/bank (Lampiran 13 ) dan Kartu pembiayaan (lampiran 10). Setiap akhir bulan dibuat Laporan Kolektibilitas Pinjaman (Lampiran 12) dan setiap pembiayaan yang diberikan dikelompokkan sebagai berikut : Pembiayaan lancar kolektibilitas 1, adalah pembiayaan yang tidak mengalami penundaan pengembalian

b.

c.

d.

e.

a.

pokok pinjaman dan pembayaran margin atau bagi hasil ( jumlah hari tunggakan : 0) Pembiayaan diperhatikan Kolektibilitas 2, adalah pembiayaan pengembalian pokok pinjaman dan pembayaran margin atau bagi hasil telah mengalami penundaan selama 3 bulan dari waktu yang telah dijanjikan (jumlah hari tunggakan 1-90 hari) Pembiayaan Kurang lancar Kolektibilitas 3, adalah pembiayaan yang pengembalian pokok pinjamannya dan pinjamannya dan pembayaran margin atau bagi hasilnya telah mengalami penundaan selama enam bulan atau dua kali dari jadwal yang telah di perjanjikan. ( jumlah hari tunggakan 91180) Pembiayaan Diragukan kolektibilitas 4, adalah pembiayaan yang pengembalian pokok pinjaman dan pembayaran margin atau bagi hasilnya telah mengalami penundaan selama 9 bulan sejak jatuh tempo menurut jadwal yang telah di perjanjikan ( jumlah hari tunggakan 181-270 hari) Pembiayaan Macet kolektibilitas 5, adalah pembiayaan yang pengembalian pokok pinjamannya dan pembayaran margin atau bagi hasilnya telah mengalami penundaan lebih dari 9 bulan sejak jatuh tempo menurut jadwal yang diperjanjikan. ( jumlah hari tunggakan >270 hari )

Penanganan Pembiayaan Bermasalah 1. a. Pembiayaan bermasalah adalah pembiayaan yang : Didalam pelaksanaanya belum mencapai/memenuhi target yang di inginkan oleh pihak LKM. Memiliki kemungkinan timbulnya resiko di kemudian hari bagi LKM dalam arti luas. Mengalami kesulitan didalam menyelesaikan kewajiban baik dalam bentuk pembayaran kembali pokoknya dan atau pembayaran keuntungan. Klasifikasi aggota berdasarkan pengolongan Itikad dan prospek usaha: Katagori A : Itikad baik, prospek usahanya ada. Katagori B : Itikad baik, prospek usahanya tidak ada. Katagori C : Itikadnya kurang, prospek usahanya ada. Katagori D : Itikadnya kurang, prospek usahanya tidak ada Itikad anggota/calon anggota (pelaku usaha) untuk menyelesaikan pembiayaan bermasalah dinilai berdasarkan penilaian mengenai kemauan dan kesediaan untuk Berinisiatif dan secara kreatif melakukan negosiasi dengan LKM Melakukan penjelasan penuh mengenai keadaan perusahaan dan usahanya kepada LKM. Memikul beban kerugian yang ditetap-

d.

e.

kan sebagai hasil negosiasi. Memikul beban / denda yang telah disepakati sesuai dengan perjanjian awal. Mempunyai rencana restrukturisasi atau penyampaian rencana tersebut untuk di bahas dengan LKM. Prospek usaha disimpulkan berdasarkan : Potensi usaha / perusahaan untuk menghasilkan arus kas (net cash flow) yang positif Dampak multiplier yang dapat mempengaruhi perkembangan industri lainnya. Tenaga kerja yang diperkerjakan Prospek pasar produk atau jasa yang dihasilkan Peluang peningkatan efesiensi dan daya saing. Penanganan pembiayaan bermasalah, dilakukan dengan cara sebagai berikut: Tindakan Preventif, yaitu tindakan yang bersifat pencegahan dan intern, melalui sistem dan prosedur, mekanisme monitoring dan evaluasi melalui: Analisa Pembiayaan. Mekanisme Monitoring dan Evaluasi meliputi : On Desk Monitoring, kegiatan pengawasan pembiayaan yang dilakukan secara administratif, yakni melalui instrumen adminitrasi, seperti : laporan , catatancatatan, dokumen dan informasi

b.

4. a.

c.

b.

2. a. b. c. d.

c. d. e.

5. A.

3.

1. 2.

a. b.

c.

15

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN DANA PENGEMBANGAN MASYARAKAT

COREMAP II - WORLD BANK

COREMAP II - WORLD BANK

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN DANA PENGEMBANGAN MASYARAKAT

16

1.

a. b. c. pihak ketiga. On Site Monitoring (pendamping), kegiatan pengawasan yang bersifat langsung atau kunjungan langsung kepada anggota/calon anggota (pelaku usaha). kegiatan ini dilakukan dalam rangka pendalaman dan pembuktian dari hasil on desk monitoring, baik kepada anggota sendiri maupun kepada pihak-pihak lain seperti mitra usaha anggota sendiri. Auditing, kegiatan pengawasan dan evaluasi yang menitik beratkan kepada pemeriksaan kelengkapan dokumen dan pemenuhan syarat syarat lainnya. d. e.

nyelamatkan pembiayaan yang telah diberikan kepada anggota. Tindakan ini di lakukan untuk pembiayaan yang telah atau sedang memasuki wilayah bermasalah. Tindakan revitalisasi meliputi antara lain : Rescheduling, yaitu tindakan yang berbentuk penjadwalan kembali kewajiban anggota rescheduling dapat dilakukan untuk kondisi ; Potensi usaha anggota masih cukup bagus. Kemampuan anggota dalam memenuhi kewajiban masih ada. Usahahanya mengalami permasalahan cash flow yang bersifat sementara. Plat form pembiayaan kredit yang tidak berubah. Rescheduling dilakukan dengan melakukan ; Penjadwalan kembali jangka waktu pembiayaan Perubahan jadwal angsuran. Pemberian grace peiod atau perubahan jumlah angsuran. Restructuring, yaitu tindakan yang berbentuk penyusunan ulang tehadap kewajiban anggota. Tindakan restructuring dapat dilakukan untuk kondisi anggota : Potensi usaha anggota masih cukup bagus. Kemampuan anggota dalam memenuhi kewajiban masih ada. Usahanya mengalami permasalahan cash flow yang bersifat sementara.

d. e.

Plat form pembiayaan kredit yang tidak berubah. Restrukturing dilakukan melalui : Suplesi, yaitu melalui penambahan jumlah maksimum pembiayaan dengan waktu pengembalian yang tetap ada Subrogasi , yaitu melalui hak-hak kreditur oleh pihak ketiga karena anggota pembiayaan yang baru telah memenuhi kewajiban kepada anggota pembiayaan yang lama. Novasi, yaitu melalui pembuatan perjanjian baru dengan menghapus perjanjian yang ada. Reconditioning, yaitu tindakan melalui adanya persyaratan ulang terhadap pembiayaan Dan persyaratan yang telah disepakati bersama. Tindakan reconditioning dapat dilakukan untuk anggota Potensi usaha anggota masih cukup bagus. Sarana usaha yang masih memadai Usahanya mengalami permasalahan cash flow yang bersifat sementara. Plafond pembiayaan tetap. Reconditioning dilakukan melalui ; Perubahan agunan Bantuan management

3.

a. b. c. d. e.

2.

a. b. c.

C. Tindakan Kuratif, yaitu tindakan yang bersifat penyelamatan melalui penanganan yang melalui pendekatan aspek legal formal. Tindakan kuratif dapat dilakukan dengan cara : 1. Eksekusi, jenis eksekusi yang dapat dilakukan adalah : a. Parate Eksekusi ( Non Ligitasi ) Proses eksekusi jaminan yang dilakukan secara sukarela tanpa melalui proses peradilan (pasal 1178 KUH Perdata) ada 2 porsi yang dilakukan : Anggota menjual sendiri barang jaminannya Anggota memberi kepercayaan kepada BMT untuk menjual jaminan. Dan setelah dikurangi kewajiban sisa pembiayaan , maka sisa uang akan dikembalikan kepada anggota. b. Eksekusi Secara Formal (ligitasi) proses eksekusi secara paksa melalui lembaga hukum yang berlaku, yaitu Pengadilan Negeri c. Likuidasi, yaitu tindakan melalui penutupan dan penjualan seluruh asset/ kekayaan usaha anggota dan hasilnya digunakan untuk menyelesaikan seluruh kewajiban anggota pembiayaan bemasalah. d. Collection agent, yaitu proses penagihan pembiayaan bermasalah melalui bantuan pihak ketiga.

B.

Tindakan Revitalisasi, yaitu tindakan dalam rangka memperbaiki dan me-

17

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN DANA PENGEMBANGAN MASYARAKAT

COREMAP II - WORLD BANK

COREMAP II - WORLD BANK

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN DANA PENGEMBANGAN MASYARAKAT

19

BAB 6PENUTUPemikian buku petunjuk teknis ini disusun semoga dapat dijadikan panduan pihak program COREMAP II,LPSTK dan kelembagaan keuangan di tingkat desa. Adapun hal-hal yang belum sempat diatur dalam Petunjuk Teknis ini, dapat mengacu pada ketentuan umum yang berlaku di COREMAP II yang termaktub dalam Safe Guard Policy, ketentuan yang berlaku di Pemerintah Kabupaten dan LKM.

LAMPIRAN - LAMPIRAN : FORMULIR SETORAN SIMPANAN ANGGOTA BUKU DAFTAR ANGGOTA LKM DESA/KAMPUNG .......... DAFTAR PERMOHONAN PEMBIAyAAN LKM DESA/KAMPUNG .......... FORMULIR PERMOHONAN PEMBIAyAAN SURAT REKOMENDASI BERITA ACARA SURVEy FORMULIR PERSETUJUAN PEMBIAyAAN AKAD/PERJANJIAN PEMBIAyAAN KWITANSI PEMBERIAN PINJAMAN KARTU PEMBIAyAAN REGISTER PERKEMBANGAN PEMBIAyAAN LKM DESA/KAMPUNG ...... LAPORAN KOLEKTIBILITAS PEMBIAyAAN DANA SEED FUND COREMAP II KABUPATEN .......... BUKU HARIAN KAS/BANK LKM DESA/KAMPUNG ..........

D

19

BUKU SERI PENDAMPING PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN DANA PENGELOLAAN BERBASIS MASYARAKAT PENGEMBANGAN MASYARAKAT

COREMAP II - WORLD BANK

COREMAP II - WORLD BANK

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN DANA BUKU SERI PENDAMPING PENGELOLAAN BERBASIS MASYARAKAT PENGEMBANGAN

20

LAMPIRAN 1

LAMPIRAN 2

21

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN DANA PENGEMBANGAN MASYARAKAT

COREMAP II - WORLD BANK

COREMAP II - WORLD BANK

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN DANA PENGEMBANGAN MASYARAKAT

22

LAMPIRAN 3

LAMPIRAN 4

23

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN DANA PENGEMBANGAN MASYARAKAT

COREMAP II - WORLD BANK

COREMAP II - WORLD BANK

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN DANA PENGEMBANGAN MASYARAKAT

24

LAMPIRAN 5

LAMPIRAN 6

25

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN DANA PENGEMBANGAN MASYARAKAT

COREMAP II - WORLD BANK

COREMAP II - WORLD BANK

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN DANA PENGEMBANGAN MASYARAKAT

26

LAMPIRAN 7

LAMPIRAN 8

27

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN DANA PENGEMBANGAN MASYARAKAT

COREMAP II - WORLD BANK

COREMAP II - WORLD BANK

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN DANA PENGEMBANGAN MASYARAKAT

28

LAMPIRAN 9

LAMPIRAN 10

29

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN DANA PENGEMBANGAN MASYARAKAT

COREMAP II - WORLD BANK

COREMAP II - WORLD BANK

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN DANA PENGEMBANGAN MASYARAKAT

30

LAMPIRAN 11

LAMPIRAN 12

31

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN DANA PENGEMBANGAN MASYARAKAT

COREMAP II - WORLD BANK

COREMAP II - WORLD BANK

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN DANA PENGEMBANGAN MASYARAKAT

32

LAMPIRAN 13

LAMPIRAN 14

33

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN DANA PENGEMBANGAN MASYARAKAT

COREMAP II - WORLD BANK

COREMAP II - WORLD BANK

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN DANA PENGEMBANGAN MASYARAKAT

34

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN DANA PENGEMBANGAN MASYARAKAT

[email protected],http://www.dkp.go.id;www.coremap.or.id COREMAP II - WORLD BANK