kewarganegaraan

44
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Republik Indonesia disingkat RI atau Indonesia adalah negara di Asia Tenggara, terletak di garis khatulistiwa dan berada di antara benua Asia dan Australia serta antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Karena letaknya yang berada di antara dua benua, dan dua samudra, ia disebut juga sebagai Nusantara (Kepulauan Antara). Terdiri dari 17.508 pulau, Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia.Dengan populasi sebesar 222 juta jiwa pada tahun 2006, Indonesia adalah negara berpenduduk terbesar keempat di dunia. Indonesia berbatasan dengan Malaysia di Pulau Kalimantan, dengan Papua Nugini di Pulau Papua dan dengan Timor Leste di Pulau Timor. Negara tetangga lainnya adalah Singapura, Filipina, Australia, dan wilayah persatuan Kepulauan Andaman dan Nikobar di India. Dari Sabang sampai Merauke, Indonesia terdiri dari berbagai suku, bahasa dan agama yang berbeda. Semboyan nasional Indonesia, “Bhinneka tunggal ika” (“Berbeda-beda tetapi tetap satu”), berarti keberagaman yang membentuk negara. Hal ini menunjukkan adanya masyarakat Indonesia yang majemuk dan hiterogen, didalamnya terdiri dari berbagai ras suku bangsa, 1

Upload: jesica-christin-lado

Post on 14-Apr-2016

19 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

kewarganegaraan

TRANSCRIPT

Page 1: kewarganegaraan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Republik Indonesia disingkat RI atau Indonesia adalah negara di Asia

Tenggara, terletak di garis khatulistiwa dan berada di antara benua Asia dan

Australia serta antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Karena letaknya yang

berada di antara dua benua, dan dua samudra, ia disebut juga sebagai Nusantara

(Kepulauan Antara). Terdiri dari 17.508 pulau, Indonesia adalah negara kepulauan

terbesar di dunia.Dengan populasi sebesar 222 juta jiwa pada tahun 2006,

Indonesia adalah negara berpenduduk terbesar keempat di dunia.

Indonesia berbatasan dengan Malaysia di Pulau Kalimantan, dengan Papua

Nugini di Pulau Papua dan dengan Timor Leste di Pulau Timor. Negara tetangga

lainnya adalah Singapura, Filipina, Australia, dan wilayah persatuan Kepulauan

Andaman dan Nikobar di India. Dari Sabang sampai Merauke, Indonesia terdiri

dari berbagai suku, bahasa dan agama yang berbeda. Semboyan nasional

Indonesia, “Bhinneka tunggal ika” (“Berbeda-beda tetapi tetap satu”), berarti

keberagaman yang membentuk negara. Hal ini menunjukkan adanya masyarakat

Indonesia yang majemuk dan hiterogen, didalamnya terdiri dari berbagai ras suku

bangsa, bahasa, warna kulit, agama dan adat istiadat yang berbeda. Dari berbagai

perbedaan tersebut sehingga dalam masyarakat Indonesia rawan dengan adanya

konflik antara daerah yang satu dengan daerah yang lain.

Oleh karena itu perlu adanya suatu strategi untuk menjaga persatuan dan

kesatuan masyarakat Indonesia. Dalam perkembangannya strategi tersebut tidak

hanya untuk menanggulangi masalah konflik antar daerah di Indonesia tetapi juga

untuk menghadapi segala gangguan yang datang dari luar Indonesia yang

mengancam keutuhan Negara Kesatuan Rebublik Indonesia. Strategi tersebut

dalam masyarakat Indonesia dikenal dengan istilah geostrategi.

Geostrategi diartikan sebagai geopolitik untuk kepentingan militer atau

perang.  Di Indonesia, geostrategi diartikan sebagai metode untuk mewujudkan

cita-cita proklamasi, sebagaimana tercantum dalam Mukadimah UUD 1945,

melalui proses pembangunan nasional.  Karena tujuan itulah maka ia menjadi

1

Page 2: kewarganegaraan

doktrin pembangunan dan diberi nama Ketahanan Nasional.Mengingat geostrategi

Indonesia memberikan arahan tentang bagaimana membuat strategi pembangunan

guna mewujudkan masa depan yang lebih baik, lebih aman, dan sebagainya

sehingga Geostrategi Indonesia ditegaskan wujudnya dalam bentuk rumusan

ketahanan nasional sebagai kondisi, metode, dan doktrin dalam pembangunan

nasional.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan geostrategi ?

2. Bagaimana konsep ketahanan nasional sebagai geostrategi ?

3. Bagaimana konsep ketahanan nasional ?

4. Bagaimana ketahanan nasional sebagai kondisi dan strategi ?

5. Bagaimana pengaruh dari aspek ketahanan nasional pada kehidupan

berbangsa dan bernegara ?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui tentang geostrategi

2. Memahami konsep ketahanan nasional sebagai geostrategi

3. Memahami konsep ketahanan nasional

4. Memahami ketahanan nasional sebagai kondisi dan strategi

5. Memahami pengaruh dari aspek ketahanan nasional dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara

2

Page 3: kewarganegaraan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Geostrategi

Pada hakekatnya geostrategi adalah geopolitik dalam wujud

pelaksanan. Secara pasti dalam rangka mempertahankan kehidupan dan

ekstensinya serta untuk mewujudkan cita-cita serta tujuan nasionalnya

setiap bangsa yang menegara perlu memiliki pemahaman tentang

geopolitik dan dalam implementasi diperlukan strategi yang bersifat

nasional.

Geostartegi diartikan sebagai metode atau aturan-aturan untuk

mewujudkan cit-cita dan tujuan melalui proses pembangunan yang

memberikan arahan tentang bagaimana membuat strategi pembangunan

dan keputusan yang terukur dan terimajinasi guna mewujudkan masa

depan yang lebih baik, lebih aman dan bermatabat.

(Suradinata,2005)

Bagi bangsa Indonesia sendiri geostrategi adalah metode

mewujudkan cita-cita proklamasi, sebagaimana tercantum dalam

pembukaan UUD 1945, melalui proses pembangunan nasional. Pernyataan

dalam alinea III pembukaan UUD 1945 “Kemudian dari pada itu untuk

membentuk suatu Pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi

segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk

memajukan kesejahteraan umum mencerdaskan kehidupan bangsa”,

menjadi landasan fundamental geostrategi Indonesia.

Bangsa Indonesia itu terwujud karena adanya proses sejarah, nasib

serta tujuan yang sama untuk mencapai martabat kehidupan yang lebih

baik. Sehubungan dengan itu Natonagoro menyatakan bahwa prinsip-

prinsip nasionalisme tumbuh dan berkembang dengan latarbelakang:

1) Kesatuan sejarah, yaitu bangsa Indonesia tumbuh dan berkembang dalam

suatu proses sejarah sejak zaman pra-sejarah, Sriwijaya, Majapahit,

Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dan smpai proklamasi 17 Agustus

1945, dan kemudian membentuk bangsa dan Negara Indonesia.

3

Page 4: kewarganegaraan

2) Kesatuan Nasib, yaitu segenap unsur bangsa berada dalam suatu proses

sejarah yang sama dan mengalami nasib yang sama, yaitu dalam

penderitaan penjajahan dan kebahagian bersama.

3) Kesatuan Kebuadayaan, yaitu beraneka ragam kebudayaan tumbuh dan

berkembang dan secara bersama-sama membentuk puncak-puncak

kebudayaan sosial.

4) Kesatuaan wilayah, yaitu segenap unsur bangsa Indonesia berdiam di

segenap wilayah terotorial yang dalam wujud berbagai pulau, dengan

lautannya, namun merupakan satu kesatuan wilayah tumpah darah dan

bangsa Indonesia.

5) Kesatuan asa kerokhanian, yaitu adanya kesatuan ide, tujuan, cita-cita dan

nilai-nilai kerohanian yang secara keseluruhan tersimpul dalam dasar

filosofis negara Indonesia Pancasila.

(Kaelan dan Zubaidi, 2007)

Dengan latarbelakangan bangsa Indonesia sebagaimana dipaparkan diatas,

maka prinsip-prinsip geostrategi yang dikembangkan Indonesia berbeda dengan

prinsip geostrategi yang dikembangkan Rudolf Kjellen, Karl Haushofer, dan

Rrederich Ratzel. Bagi Bangsa dan negara RI memamfaatkan segenap kondisi

geografi Indonesia untuk tujuan politik yang secara rinci dikembangkan dalam

pembangunan nasional adalah untuk mencapai tujuan seluruh seluruh bangsa

dengan dengan berdasar aza kemanusiaan dan keadilan sosial.

Berdasarkan pengertian diatas, maka geostrategi Indonesia dikembangkan

adalah untuk mewujudkan dan mempertahankan integritas bangsa indonesia serta

sifat khas wilayah tumpah negara Indonesia. Geostrategi Indonesia yang berawal

dari kesadaran bahwa bangsa dan negara Indonesia mengandung banyak ansir-

ansir yang dapat memecah-becah persatuan dan kesatuan bangsa, menghendaki

pemimpin yang berwibawa, memiliki akuntabilias tinggi dan menjadi teladan

serta mengenal secara benar watak masyarakat Indonesia.

2.2 Ketahanan Nasional Sebagai Geostrategi Indonesia

Sebagaimana telah di singgung sebelumnya bahwa setiap bangsa dalam

mempertahankan eksistensi dan mewujudkan cita-citanya perlu memiliki

4

Page 5: kewarganegaraan

pemahaman mengenai geopolitik dan geostrategi. Geostreategi bangsa Indonesia

dirumuskan dalam konsep wawasan Nusantara, sedangkan geostrategic bangsa

Indonesia dirumuskan dalam konsep Ketahanan Nasional. Sesuai dengan

paradigm ketatanegaraan Republik Indonesia, maka Ketahanan Nasional (Tannas)

merupakan salah satu konsepsi politik dari Negara Republik Indonesia.

Ketahanan berasal dari asal kata “tahan” ; tahan menderita, tabah kuat,

dapat menguasai diri, tidak kenal menyerah. Ketahanan berarti berbicara tentang

peri hal kuat, keteguhan hati, atau ketabahan. Jadi Ketahanan Nasional adalah

perihal kuat, teguh, dalam rangka kesadaran, sedang pengertian nasional adalah

penduduk yang tinggal disuatu wilayah dan berdaulat. Dengan demikian istilah

ketahanan nasional adalah peri hal keteguhan hati untuk memperjuangkan

kepentingan nasional. Pengertian Ketahanan Nasional dalam bahasa Inggris yang

mendekati pengertian aslinya adalah national resilience yang mengandung

pengertian dinamis, dibandingkan pengertian resistence dan endurence.

Ketahanan nasional merupakan kondisi dinamis suatu bangsa, berisi keuletan dan

ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan

nasional, dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan,

serta gangguan baik yang datang dari luar dan dalam yang secara langsung dan

tidak langsung membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa

dan negara serta perjuangan mengejar Tujuan Nasionalnya.

Keadaan atau kondisi selalu berkembang dan keadaan berubah-ubah, oleh

karena itu ketahanan nasional harus dikembangkan dan dibina agar memandai

sesuai dengan perkembangan jaman.

Jika kita mengkaji Ketahanan Nasional secara luas kita akan mendapatkan tiga

“wajah” Ketahanan Nasional, walaupun ada persamaan tetapi ada perbedaan satu

sama lain:

1. Ketahanan Nasional sebagai kondisi dinamis mengacu keadaan “nyata

riil” yang ada dalam masyarakat, dapat diamati dengan pancaindra

manusia. Sebagai kondisi dinamis maka yang menjadi perhatian adalah

ATHG disatu pihak dan adanya keuletan, ketangguhan, untuk

mengembangkan kekuatan nasional dalam mengatasi ancaman.

5

Page 6: kewarganegaraan

2. Ketahanan nasional sebagai konsepsi pengaturan dan

penyelenggaraaan negara diperlukan penataan hubungan antara aspek

kesejahteraan (IPOLEKSOSBUD) dan keamanan (Hankam). Dalam

konsepsi pengaturan ini dirumuskan ciri-ciri dan sifat-sifat ketahanan

nasional, serta tujuan ketahanan nasional.

3. Ketahanan Nasional sebagai metode berfikir, ini berarti suatu pendekatan

khas yang membedakan dengan metode berfikir lainnya. Dalam ilmu

pengetahuan dikenal dengan metode induktif dan deduktif, hal ini juga

dalam ketahanan nasional, dengan suatu tambahan yaitu bahwa seluruh

gatra dipandang sebagai satu kesatuan utuh menyeluruh.

Untuk mengembangkan dan mewujudkan ketahanan nasional, setiap

bangsa memiliki cara atau pendekatan yang berbeda-beda, sesuai dengan falsafah

budaya dan pengalaman sejarah masing0masing. Bagi bangsa Indonesia

Ketahanan Nasional dibangun diatas dasar falsafah bangsa Indonesia yaitu

Pancasila. Sebagai dasar falsafah bangsa dan negara Pancasila tidak diadopsi dari

pemikiran bangsa asing atau hasil pemikiran seseorang saja. Pancasila adalah

berasal dari nilai-nilai yang telah hidup dan berkembang dalam kehidupan objektif

bangsa Indonesia sebelum terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Penyimpangan dan penyelewengan dari nilai-nilai pancasila adalah

ancaman yang membahayakan integritas Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Karena itu, ketahanan nasional Indonesia dalam mencapai tujuan dan cita-cita

nasional hanya dapat diraih jika Pancasila dijadikan sebagai pangkal tolak dari

seluruh peraturan perundang-undangan di Indonesia, termauk hokum dasar dan

seluruh system hokum positif lainnya. Sementara itu dalam hubungannya dengan

ketahanan nasional, dalam konsepsi dan seluruh pelaksanaannya harus memiliki

landasan yuridis yang jelas. Atas dasar pengertian ini maka landasan

konstitusional atau landasan yuridis ketahanan nasional Indonesia adalah UUD

1945 yang bersumber pada dasaar filsafah Pancasila.

2.3 Konsepsi Ketahanan Nasional

Secara ontology ketahanan nasional merupakan kondisi dinamik dari tata

kehidupan nasional yang amat menentukan kemampuan masyarkat bangsa

6

Page 7: kewarganegaraan

didalam menangkal atau menghadapi berbagai ancaman, tantangan,hambatan, dan

gangguan. Kosepsi tentang kesatuan ini secara implicit telah mengandung

kesadaran akan ruang karena setiap ancaman terhadap salah satu pulau atau setiap

jengkal saratan ditafsirkan sebagai ancaman terhadap seluruh kesatuan negara.

Dengan adanya kesadaran ruang tersebut menambahkan Wawasan Nusantara

dapat diartikan sebagai Geopolitik.

Secara konseptual ketahanan nasional suatu bangsa dilatarbelakangi oleh:

1. Kekuatan apa yanga ada pada suatu bangsa dan negara sehingga negara itu

mampu mempertahankan kelangsung hidupnya.

2. Kekuatan apa yang harus dimiliki oleh suatu bangsa dan negara sehingga

negara itu mampu mempertahankan kelangsung hidupnya meskipun

mengalami berbagai gagguan,hambatan,dan ancaman baik dari dalam

maupun dari luar.

3. Ketahanan ataukemamapuan bangsa untuk tetap jaya, mengandung makna

keteratuan(regular) dan stabilitas, yang didalamnya terkandung potensi

untuk terjadinya perubahan(the stability idea of change)

Ketahanan yang dimaksud disini adalah suatu kekuatan yang

membuat bangsa dan negara dapat bertahan, kuat menghadapi ancaman,

gangguan, hambatan dan tantangan. Konsekuansinya suatu ketahanan

harus disertai dengan keuletan, yaitu suatu usaha secara terus menerus

secara giat dan berkemauan keras menggunakan segala kemampuan dan

kecakapan untuk mencapai tujuan nasionalnya, serta peranan yang

dimainkan didunia internasional. Adapun pengertian lain berkaitan dengan

integritas adalah kesaatuan yang menyeluruh dalam kehidupan angsa, baik

social maupun alamiah, potensial ataupun tidak potensial. Tantangan

adalah merupakan suatu usaha yang bersifat menggugah kemampuan

sedangkan ancaman adalah suatu untuk mengubah atau merombak

kebijaksanaan atau keadaan secara konsepsional dari sudut kriminal

maupun politis.Hambatan adalah suatu kendala yang bersifat atau

bertujuan melemahkan yang bersifat konseptual yang berasal dari dalam

sendiri.Apabila hal tersebut berasal dari luar dapat disebut sebagai kategori

gangguan

7

Page 8: kewarganegaraan

( Kaelan dan Zubaidi, 2007)

Dilihat dari sifat-sifat dasarnya, ketahanan nasional adalah:

a. Integratif, segenap aspek kehidupan kebangsaan dalam hubungannya

lingkungan alam dan suasananya ked alam saling mengadakan

penyesuaian yang selaras dan serasi.

b. Mawas ked alam, ketahanan nasional terutama diarahkan kepada diri

bangsa dan negara itu sendiri, untuk mewujudkan hakikat dan sifat

nasionalnya. Pengaruh luarnya adalah hasil yang wajar dari hubungan

internasional dengan bangs alai.

c. Menciptakan kewibawaan, ketahanan nasional sebagai hasil pandangan

yang bersifat integratif mewujudkan suatu kewibawaan nasional serta

memiliki deterrent effect, yang harus diperhitungkan pihak lain.

d. Berubah menurut waktu, ketahanan nasional suatu bangsa pada hakikatnya

tidak bersifat tetap, tetapi dapat meningkat atau bahkan dapat juga

menurun, tergantung kepada situasi dan kondisi.

Kehidupan nasional tersebut dibagi kedalam beberapa aspek sebagai berikut:

a. Aspek alamiah yang meliputi:

1. Letak geografis negara

2. Keadaan dan kekayaan negara

3. Keadaan dan kemampuan penduduk

Aspek alamiah karena tiga jumlahnya disebut sebgai Tri Gatra.

b. Aspek kemasyrakatan yang meliputi :

1. Ideologi

2. Poliik

3. Ekonomi

4. Sosial budaya

5. Pertahan dan keamanan

Lima aspek kemasyarakatan ini dinamakan Panca Gatra

8

Page 9: kewarganegaraan

Kesuluruhn aspek yang telah disebut diatas disebut Asta Gatra. Konsepsi

ketahanan nasional tidak memandang aspek-aspek alamiah dan kemasyrakatan

secara terpisah-pisah melainkan meninjaunya secara korelatif dua kelompok

gatra(tri gatra dan asta gatra). Setiap aspek dalam kelompok gatra senantiasaa

berhubungaerat satu sama lain, sedagkan keseluruhannya berkonfigurasi

menimbulkan daya tahan nasional.

(Endang Zaelani Sukaya, 2000)

2.4 Ketahanan Nasional Sebagai Kondisi

Perspektif ini melihat ketahanan nasional sebagai suatu penggambaran atas

keadaan yang seharusnya dipenuhi. Keadaan atau kondisi ideal demikian

memungkinkan suatu negara memiliki kemampuan mengembangkan kekuatan

nasional sehingga mampu menghadapi segala macam ancaman dan gangguan bagi

kelangsungan hidup bangsa yang bersangkutan.

2.5 Ketahanan Nasional Sebagai Strategi

          Ketahanan Nasional merupakan salah satu konsepsi khas Indonesia berupa

ajaran konseptual tentang pengaturan dalam penyelenggaraan bernegara.

Ketahanan nasional merupakan kondisi sebagai prasyarat utama bagi negara

berkembang. Difokuskan untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan

mengembangkan kehidupan. Tidak hanya untuk pertahanan tetapi juga untuk

menghadapi dan mengatasi tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan, baik

yang datang dari luar maupun dari dalam, baik secara langsung maupun secara

tidak langsung.

          Berdasarkan metode astagatra, seluruh aspek kehidupan nasional tercermin

dalam sistematika astagatra yang terdiri atas aspek alamiah (trigatra) yang

meliputi letak serta kodisi geografis Indonesia, keadaan serta sumber kekayaan

alam, dan keadaan penduduk. Dan lima aspek sosial (pancagatra) yang meliputi

ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan keamanan.

          Berpedoman pada wawasan nasional, wawasan nusantara merupakan cara

pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya berdasarkan pancasila

9

Page 10: kewarganegaraan

dan UUD 1945. Wawasan nusantara juga merupakan sumber utama dan landasan

yang kuat dalam menyelenggarakan kehidupan nasional sehingga wawasan

nusantara dapat disebut sebagai wawasan nasional dan landasan yang kuat dalam

menyelenggarakan kehidupan nasional sehingga wawasan nusantara dapat disebut

sebagai wawasan nasional dan merupakan landasan ketahanan nasional.

          Konsepsi ketahanan nasional Indonesia menggunakan pendekatan

kesejahteraan dan keamanan. Antara kesejahteraan dan keamanan ini dapat

dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan. Penyelenggaraan kesejahteraan

memerlukan tingkat keamanan tertentu, dan sebaliknya penyelenggaraan

keamanan juga memerlukan tingkat kesejahteraan tertentu. Tanpa adanya

kesejahteraan dan keamanan, sistem kehidupan nasional tidak akan dapat

berlangsung karena keduanya termasuk nilai intrinsik yang terdapat pada

kehidupan nasional. Pada kehidupan nasional, tingkat kesejahteraan dan

keamanan nasional merupakan tolak ukur ketahanan nasional, oleh sebab itu antar

gatra mempunyai hubungan yang saling terkait dan saling bergantung secara utuh

menyeluruh membentuk tata laku masyarakat dalam kehidupan nasional.

2.6 Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional Terhadap Kehidupan Berbangsa

dan Bernegara

            Berdasarkan rumusan pengertian ketahanan nasional dan kondisi

kehidupan nasional Indonesia yang sesungguhnya ketahanan nasional merupakan

gambaran dari kondisi sistem (tata) kehidupan nasional dalam berbagai aspek

pada saat tertentu. Setiap aspek di dalam tata kehidupan nasional seringkali

berubah-ubah menurut waktu, ruang dan lingkungan terutama pada aspek-aspek

dinamis. Sehingga interaksinya menciptakan kondisi umum yang amat sulit

dipantau, karena sangat kompleks. Dalam rangka pemahaman dan pembinaan tata

kehidupan nasional itu diperlukan penyederhanaan tertentu dari berbagai aspek

kehidupan nasional dalam bentuk model yang merupakan hasil pemetaan dari

keadaan nyata, melalui suatu kesepakatan dari hasil analisa yang dilandasi teori

hubungan antara manusia dengan tuhan, dengan masyarakat dan dengan

lingkungan.

10

Page 11: kewarganegaraan

            Berdasarkan pemahaman tentang hubungan tersebut diperoleh gambaran

bahwa konsepsi ketahanan nasional akan menyangkut hubungan antar aspek yang

mendukung kehidupan yaitu:

1. Aspek yang berkaitan dengan alamiah yang bersifat statis, meliputi aspek

geografi, kependudukan, dan sumber daya alam.

2. Aspek yang berkaitan dengan sosial yang bersifat dinamis meliputi aspek

ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan hankam.

(Endang Saelani Sukarya, dkk. 2002)

2.6.1 Pengaruh Aspek Ideologi

            Ideologi adalah suatu sistem nilai yang merupakan kepastian ajaran yang

memberikan motivasi. Dalam ideologi juga mencakup mengenai konsep dasar

kehidupan yang dicita-citakan oleh suatu bangsa. Keberhasilan suatu ideologi

bergantung pada rangkaian nilai yang terkandung didalamnya yang dapat

menjamin kehidupan manusia baik sebagai individu ataupun sebagai anggota

masyarakat. Secara teori, suatu ideologi berasal dari aliran pikiran dan merupakan

pelaksanaan dari sistem pemikiran itu sendiri.

(Hidayat, I.Mardiyono. 1983)

a. Ideologi Pancasila

         Pancasila merupakan tatanan nilai yang diambil dari nilai-nilai dasar budaya

bangsa Indonesia yang telah lama tumbuh dan berkembang dalam masyarakat

Indonesia. Pancasila merupakan kesatuan yang utuh sehingga pemahaman dan

pengamalannya harus mencakup semua nilai yang terkandung didalamnya.

         Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, memberikan kesempatan kepada umat

manusia untuk memeluk agama sesuai dengan keyakinannya. Dan berfungsi

sebagai kekuatan mental spriritual dan landasan etik dalam ketahanan nasional.

11

Page 12: kewarganegaraan

         Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, mengandung arti nilai yang sama

dan sederajat, hak dan kewajiban yang sama, saling mencintai dan menghormati

sesama manusia, membela kebenaran dan keadilan dan saling gotong royong.

         Sila Persatuan Indonesia, menempatkan kepentingan dan keselamatan

bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi atau golongan. Dan kepentingan

pribadi ataupun golongan diserasikan dalam ragka kepentingan bangsa dan

negara.

         Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam

Permusyawaratan/ Perwalilan, mengandung nilai kedaulatan berada di tangan

rakyat (demokrasi) yang dijelmakan oleh persatuan nasional yang riil dan wajar.

         Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, mengandung sikap adil

dengan melaksanakan hak dan kewajiban, bergotong royong dan bekerja keras

dalam mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

b. Ketahanan Pada Aspek Ideologi

         Ketahanan ideologi diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan ideologi

bangsa indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung

kemampuan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala

tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan baik dari dalam negeri maupun dari

luar negeri, langsung ataupun tidak langsung dalam rangka menjamin

kelangsungan hidup ideologi bangsa dan negara Republik Indonesia.

c. Pembinaan Ketahanan Ideologi

Untuk memperkuat ketahanan ideologi diperlukan langkah-langkah

pembinaan sebagai berikut:

1. Mengamalkan pancasila secara objektif dan subjektif serta ditumbuh

kembangkan secara konsisten.

2. Perlu adanya relevansi dan aktualisasi dari nilai instrumental pancasila

agar tetap mampu mengarahkan kehidupan dalam bermasyarakat,

12

Page 13: kewarganegaraan

berbangsa dan bernegara dalam kehidupan dunia yang semakin maju tanpa

kehilangan jati diri.

3. Bhineka Tunggal Ika dan konsep wawasan nusantara terus ditanamkan

dalam masyarakat sebagai upaya dalam menjaga persatuan bangsa dan

kesatuan wilayah serta moralitas yang loyal dan bangga terhadap bangsa

dan negara.

4. Pancasila sebagai pandangan hidup harus dihayati dan diamalkan demi

terwujudnya tujuan nasional dan cita-cita bangsa indonesia.

5. Pembangunaan sebagai pengamalan pancasila harus menunjukkan

keseimbangan fisik meterial dengan pembangunan mental spiritual untuk

menghindari tumbuhnya materialisme dan sekulerisme.

6. Pendidikan pancasila ditanamkan pada diri anak dengan

mengintegrasikannya dalam mata pelajaran.

(Sumarsono,S,et.al.2001)

2.6.2 Pengaruh Aspek Politik

Politik dalam hal ini diartikan sebagai asas, kebijaksanaan yang digunakan

untuk mencapai tujuan dan kekuasaan. Oleh karena itu masalah politik sering

dihubungkan dengan masalah kekuasaan dalam suatu negara yang berada ditangan

pemerintah. Kehidupan politik dapat dibagi ke dalam dua sektor:

1. Sektor masyarakat yang berfungsi memberikan masukan (input), terwujud

dalam pernyataan keinginan dan tuntutan kebutuhan masyarakat.

2. Sektor pemerintahan berfungsi sebagai keluaran (out-put) yang berupa

kebijaksanan dan melahirkan peraturan perundang-undangan, yang

merupakan keputusan politik.

Sistem politik menentukan kehidupan politik dilaksanakan sebagai

pencerminan interaksi antara masukan dan keluaran. Keseimbangan antara

masukan dan keluaran selalu berubah-ubah secara dinamis sesuai dengan tingkat

stabilitas nasional. Upaya bangsa Indonesia untuk meningkatkan ketahanan di

bidang politik adalah upaya mencari keseimbangan dan keserasian antara

masukan dan keluaran berdasarkan Pancasila yang merupakan pencerminan dari

demokrasi Pancasila, dimana dalam penyelenggaraannya diatur sebagai berikut:

13

Page 14: kewarganegaraan

1. Kebebasan individu tidak bersifat mutlak, tetapi harus dilaksanakan secara

bertanggungjawab, dan kebebasan harus melekat pada kepentingan

bersama.

2. Tidak akan terjadi “dominasi mayoritas” sebab tidak selaras dengan

semangat kekeluargaan yang mengutamakan musyawarah untuk

memperoleh mufakat.

a. Ketahanan Politik Dalam Negeri

Dalam rangka mewujudkan ketahanan politik, diperlukan kehidupan politik

bangsa yang sehat, dinamis, mempu memelihara stabilitas politik berdasakan

ideologi Pancasila, UUD l945 yang menyangkut:

1. Sistem pemerintahan berdasarkan hukum tidak berdasarkan kekuasaan

bersifat absolut, dan kedaulatan ditanggan rakyat.

2. Dalam kehidupan politik dimungkinkan terjadinya perbedaan pendapat,

namun perbedaan tersebut bukan menyangkut nilai dasar, sehingga tidak

antagonis yang menjurus ke arah konflik.

3. Kepemimpinan nasional diharapkan mampu mengakomodasikan aspirasi

yang hidup dalam masyrakat, dengan tetap memegang teguh nilai-nilai

Pancasila.

4. Terjalin komunikasi timbal balik antara pemerintah dan masyarakat, antara

kelompok kepentingan dan golongan-golongan untuk mewujudkan tujuan

nasional.

b. Ketahanan Politik Luar Negeri

1. Hubungan politik luar negeri ditujukan untuk meningkatkan kerjasama

internasional di berbagai bidang atas dasar saling menguntungkan, dan

meningkatkan citra politik Indonesia dan memantapkan persatuan dan

kesatuan.

2. Politik luar negeri dikembangkan berdasarkan skala prioritas dalam rangka

meningkatkan persahabatan dan kerjasama antar negara berkembang dan

negara maju, sesuai dengan kepentingan nasional. Kerja sama antara

14

Page 15: kewarganegaraan

negara ASEAN dalam bidang sosial, ekonomi dan budaya, Iptek dan

kerjasama dengan negara Non Blok.

3. Citra positif bangsa Indonesia perlu ditingkatkan melalui promosi,

diplomasi, dan lobi internasional, pertukaran pemuda dan kegiatan olah

raga.

4. Perjuangan Bangsa Indonesia untuk meningkatkan kepentingan nasional

seperti melindungi kepentingan Indonesia dari kegiatan diplomasi negatif

negara lain, dan hak WNI di luar negeri perlu ditingkatkan.

(Sumarsono, 2000)

2.6.3 Pengaruh Aspek Ekonomi

Kegiatan ekonomi adalah seluruh kegiatan pemerintah dan masyarakat

dalam mengelola faktor produksi (SDA, tenaga kerja, modal, teknologi, dan

menejemen) dan distribusi barang serta jasa untuk kesejahteraan rakyat. Upaya

meningkatkan ketahanan ekonomi adalah upaya meningkatkan kapasitas produksi

dan kelancaran barang serta jasa secara merata ke seluruh wilayah negara,

Ketahanan di bidang ekonomi sangat erat sekali dengan ketahanan nasional.

Tekat bangsa Indonesia untuk mewujudkan tujuan nasional yang termuat

dalam Pembukaan UUD l945, dituangkan dalam pembangunan nasional. Oleh

karena pembangunan tidak dapat dilakukan menyeluruh dalam waktu bersamaan,

maka diperlukan pembangunan yang menitik beratkan di bidang ekonomi dengan

tidak mengabaikan bidang-bidang lainnya. Dalam pembangunan ekonomi

meningkatkan pendapatan nasional, namun harus menjamin pemerataan dan

keadilan. Hal ini berarti harus mencegah semakin lebarnya jurang pemisah antara

sikaya dan simiskin. Dampak pelaksanaan pembangunan ekonomi diharapkan

dapat mempercepat pertumbuhan perluasan lapangan kerja.

Dalam usaha mewujudkan ketahanan ekonomi bangsa diperlukan stabilitas

ekonomi yang sehat dan dinamis, dan mampu menciptakan kemandirian dengan

daya saing tinggi serta muaranya untuk kemakmuran rakyat yang adil dan merata.

Pembangunan diharapkan memantapkan ketahanan ekonomi, melalui iklim usaha

yang sehat serta pemanfaatan Iptek, tersedianya barang dan jasa dan

meningkatkan daya saing dalam lingkup perekonomian global.

15

Page 16: kewarganegaraan

Agar dapat terciptanya ketahanan ekonomi yang diinginkan perlu upaya

pembinaan terhadap berbagai hal yang menunjang antara lain:

1. Sistem ekonomi diarahkan untuk kemakmuran rakyat melalui ekonomi

kerakyatan untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa.

2. Ekonomi kerakyatan harus menghindari: a) free fight lieberalism yang

menguntungkan pelaku ekonomi kuat, b) sistem etatisme dimana negara

berserta aparatur ekonomi negara bersifat dominan serta mematikan

potensi daya kreasi unit-unit ekonomi di luar sektor negara. c) tidak

dibenarkan adanya pemusatan kekuatan ekonomi pada suatu kelompok

dalam bentuk monopoli yang bertentangan cita-cita keadilan.

3. Struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang dan saling

menguntungkan dalam keselarasan, keterpaduan antar sektor pertanian,

industri dan jasa.

4. Pembangunan ekonomi dilaksanakan sebagai usaha bersama atas dasar

asas kekeluargaan, serta mendorong peran masyarakat secara aktif. Perlu

diusahakan kemitraan antara pelaku ekonomi dalam wadah kegiatan antara

Pemerintah, BUMN, Koperasi, Badan Usaha Swasta, Sektor Informal

untuk mewujudkan pertumbuhan, pemerataan dan stabilitas ekonomi.

5. Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya harus senantiasa

dilaksanakan melalui keseimbangan dan keselarasan pembangunan antar

wilayah dan sektor.

6. Kemampuan bersaing harus ditumbuhkan dalam meningkatkan

kemandirian ekonomi dengan memanfaatkan sumber daya nasional

memakai sarana Ipteks dalam menghadapi setiap permasalahan serta

tetap memperhatikan kesempatan kerja.

(Sumarsono, 2000)

2.6.4 Pengaruh Aspek Sosial Budaya

Istilah sosial budaya didalam ilmu pengetahuan menunjuk kepada dua

aspek utama dari kehidupan bersama manusia, yaitu aspek kemasyarakatandan

16

Page 17: kewarganegaraan

aspek kebudayaan. Aspek kemasyarakatan berkaitan dengan keharusan manusia

untuk bekerjasama demi kelangsungan hidupnya. Sedangkan aspek kebudayaan

berhubungan dengan tindakan-tindakan yang dibiasakan dengan belajar agar

kerjasama berjalan lancer dalam keadaan tertib. Dalam kehidupan nyata aspek

kemasyarakatan dan aspek kebudayaan sukar dipisahkan. Sebab kebudayaan

adalah seluruh hasil cipta rasa dan karsa manusia yang diperoleh dengan cara

belajar dalam rangka kehidupan bermasyarakat.

Menurut Koentjaraningrat, produk kebudayaan dibedakan atas empat wujud,

yaitu:

1. Nilai-nilai budaya yang menentukan sifat dan corak dari pikiran, cara

berpikir, serta tingkah laku manusia penganut kebudayaan.

2. Sistem budaya, berwujud gagasan-gagasan yang hidup dalam alam pikiran

tiap individu warga kebudayaan yang bersangkutan, yang dibawa

kemanapun ia pergi. Kebudayaan dalam wujud ini bersifat abstrak, tidak

dapat di foto dan difilimkan, dan hanya dapat diketahui serta dipahami

oleh warga kebudayaan lain setelah mempelajarinya dengan mendalam

melalui wawancara intensif atau dengan membaca.

3. Sistem social menggambarkan wujud tingkah laku manusianya, dalam

melakukan suatu aktivitas. Semua gerakgerik yang dilakukan manusia dari

saat ke saat dan hari-hari, dari masa kemasa, merupakan pola tingkah laku

yang dilakukan berdasarkan system.

4. Kebudayaan fisik, yaitu benda-benda hasil karya manusia antara lain

bangunan-bangunan megah, misalnya candi, benda-benda bergerak

misalnya kapal, komputer, piring, gelas, kancing baju dan lain-lain.

(Koentjaraningrat, 1996)

Merujuk pendapat Koentjaraningrat diatas, budaya mengarahkan manusia

dalam berkarya,sehingga menjadi mahluk yang berbudaya, terhormat dan beradab.

Kerjasama dalam kehidupan bermasyarakat berjalan lancer dan tertib jika

pengaturanya didasari nilai budaya yang hidup dalam alam pikiran mayarakatnya.

Mekanisme pengaturan sosial budaya adalah organisasi social yang merupakan

17

Page 18: kewarganegaraan

produk budaya sekaligus wadah dimana kebudayaan tumbuh, berkembang dan

mewujud nyata.

Di dalam organisasi sosial manusia mengembangkan norma-norma yang

menjadi tata aturan hidup bermasyarakat. Norma-norma tersebut meliputi status

sosial, kelompok dan institusi. Organisasi memperlihatkan manifestasinya dalam

kehidupan kolektif anggota masyarakat, dan struktur kelompok dalam masyarakat

sebagai pola umum kebudayaan serta seluruh kerangka lembaga sosial.

Agar kehidupan sosial budaya yang serasi dapat terwujud, tiap anggota

masyarakat harus memahami struktur sosial masyarakatnya, mengetahui system

atau prosedur yang mengatur kegiatan dan tindakan selaku anggota masyarakat,

mampu membina relasi dengan masyarakat, dan mematuhi/mentaati norma yang

berlaku dalam masyarakatnya. Sebagaimana dinyatakan suradinata dan dinuth,

untuk menjamin eksistensinta setiap masyarakat mempunyai empat unsure

penting, yaitu:

1. Struktur sosial, yaitu pengelompokan manusia dengan tujuan memudahkan

menjalankan tugas.

2. Pengawasan sosial, berupa system dan prosedur yang mengatur kegiatan

dan tindakan anggota masyarakat, sistm pengetahuan untuk

menanggulangi lingkungan serta pengetahuan yang mengatur sikap dan

kelakuan manusia misalnya agama, ideology, etika, hokum, moralitas yang

berfungsi mengatur masyarakat

3. Media sosial, yaitu landasan materiil dan sprituil untuk mengadakan

komunikasi dalam melakukan relasi social.

4. Standar sosial, sebagai ukuran untuk memiliki, meneliti dan menyeleksi

sikap yang sebaiknya dilakukan yang mengandung system nilai, yaitu

kualitas yang diberikan kepada objek yang berguna didalam

memanfaatkan cara untuk mencapai tujuan.

Ternyata keempat unsur diatas hanya dapat di hayati dan diamalkan jika

masyarakat mmiliki pola budaya yang relative sama dan situasi yang kondusif.

Kaelan dan Zubaidi menyatakan berdasarkan pengalaman , perkembangan nilai-

nilai kehidupan manusia hanya dapat dilakukan dalam situasi yang aman dan

18

Page 19: kewarganegaraan

damai. Kehidupan sosial budaya akan terbina dengan baik jika interaksi antar

individu dilandasi oleh nilai dan norma yang diakui bersama. Kehidupan sosial

budaya akan berkembang kearah yang positif dikala masing individu dan

kelompok dalam masyarakat konsisten terhadap sistem nilai dan norma, serta

mampu menempatkan kepentingan individu dan sosial secara serasi, selaras dan

seimbang untuk mewujudkan kesejahteraan bersama. Demikian pula dalam

kehidupan berbangsa dan bernegara penghayatan dan pengalaman terhadap nilai-

nilai luhur budaya bangsa merupakan syarat mutlak dalam rangka pembinaan

kehidupan sosial budaya bangsa. Dalam kondisi dimana warga bangsa dan, baik

individu maupun kelompok tidak konsisten terhadap system nilai dan norma yang

dianut akan membahayakan ketahanan nasional bangsa dan negara bersangkutan.

Berkenaan dengan pembinaan ketaahanan nasional, kondisi sosial budaya di

Indonesia dapat dikatakan cukup menantang. Bangsa Indonesia yang terdiri dari

berbagai suku dan sub suku bangsa memiliki kebudayaan sendiri-sendiri, yang

dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia sering disebut kebudayaan

daerah. Masing-masing kebudayaan ituberkembang dalam kehidupan masyarakat

di daerah-daerah tertentu. Kebudayaan-kebudayaan daerah tumbuh menjadi

system nilai dan dipedomani dalam bersikap dan berprilaku. Kebudayaan daerah

ini menjadi identitas yang dibanggakan bagi suku bangsa yang bersangkutan.

Kondisi demikian tentunya memerlukan interaksi yang mampu menanamkan rasa,

paham dan semangat kebangsaan sehingga tidak muncul sentiment kedaerahan

yang sempit.

Karena itu, untuk mewujudkan ketahanan nasional pada aspek sosial budaya

Indonesia memerlukan pembinaan pada hal-hal berikut:

1. Pelestarian kebudayaan daerah. Sebagaimana dikemukakan

Koentjaraningrat bahwa kebudayaan memiliki nilai-nilai yang sukar

diubah. Dengan nilai-nilai budaya yang dimilikinya masing-masing

kebudayaan daerah tidak mudah dipengaruhi oleh budaya asing.

Nilaibudaya daerah yang hidup dan berkembang dalam ala pikiran

masyarakat Indonesia mampu menetralisir pengaruh negatif budaya asing.

19

Page 20: kewarganegaraan

2. Pembinaan kebudayaan nasional. Nilai budaya daerah dilestarikan sebagai

bagian dari pembinaan kebudayaan nasional. Dalam konteks Negara

kesatuan republik Indonesia kebudayaan nasional adalah hasil interaksi

kebudayaan suku-suku bangsa yang diterima menjadi nilai bersama

sebagai cirri khas bangsa Indonesia. Karena itu, pelestarian budaya daerah

haruslah dipahami sebagai bagian dari pemupukan identitas nasional.

3. Pembinaan interaksi budaya yang serasi, selaras dan seimbang. Interaksi

antar budaya harus berlangsung secara alamiyah dan wajar, tanpa

memandang suku, ras dan agama serta asal keturunan. Pemaksaan dan

dominasi budaya daerah tertentu terhadap budaya daerah lainya harus

dihindari.

4. Penanaman rasa kebangsaan melalui pendidikan formal dan nonformal.

Kebudayaan daerah yang sangat beragam diindonesia memang menjadi

kekayaan yang membanggakan bagi bangsa Indonesia. Tetapi harus

disadari tradisi-tradisi yang berkembang dalam kebudayaan daerah sering

memunculkan stereotype-streotype yang mengganggu hubungan social

antara penganut kebudayaan. Hal itu terjadi karena penganut kebudayaan

tertentu memahami kebudayaan yang lainnya dari sudut pandang

budayanya. Oleh sebab itu tiap-tiap tradisi haruslah diselidiki dan

diinterpretasikan dengan jalan pendidikan.

5. Pembentukan ketahanan pribadi warga Negara melalui penanaman iman

dan moral pada setiap individu anggota masyarakatnya. Karena itu

pengajaran agama sangat penting dalam pembinaan kesatuan social-

budaya yang akan berujung pada ketahanan-sosial budaya.

2.6.5 Pengaruh Aspek Pertahanan dan Keamanan

Pertahanan keamanan menunjuk pada dua aspek, yaitu pertahanan dan

keamanan. Pramono (1995) menyatakan pertahanan mengandung makna suatu

kemampuan bagsa untuk membina dan menggunakan kekuatan nasional guna

menghadapi ataupun menangkal rongrongan, gangguan, ancaman maupun tekanan

dari luar. Sedangkan keamanan mengandung arti kemampuan bangsa untuk

20

Page 21: kewarganegaraan

membina dan menggunakan kekuatan nasional untuk menghadapi serta

menangkal ancaman, gangguan, dan tantangan yang dating dari dalam negeri.

Pertahanan keamanan adalah upaya rakyat semesta dengan angkatan bersenjata

dalam rangka menegakkan ketahanan nasional dngan tujuan mencapai keamanan

bangsa dan Negara, serta keamanan perjuanganya.

Menurut Sunardi (2004:186) pertahanan dan keamanan memiliki tiga cirri

utama, yaitu:

a. Orientasinya pada rakyat, karena memang diperuntukkan terciptanya rasa

aman dan keamanan rakyat.

b. Perlibatanya secara semesta, yang maknanya adalah setiap warga Negara

dan setiap fasilitas dapat dilibatkan di dalam upaya pertahanan dan

keamanan.

c. Digelar secara kewilayahan, yang maknanya tiap unit wilayah nusantara

harus diupayakan agar menggalang ketahaan masing-masing.

Menurut Suradinata dan Dinuth (2001:291-292) ketahanan nasional pada

aspek pertahanan dan keamanan dipengaruhi beberapa factor, yaitu: doktrin

wawasan nasional dan system pertahanan keamanan itu sendiri. Doktrin

pertahanan keamanan merupakan azaz dan pedoman perwujudan pertahanan

keamanan yang berkaitan dngan dengan masalah pertahanan terhadap invasi dari

luar, masalah pemeliharaan keamanan dalam negeri, masalah subversi, infiltirasi,

sabotase, dan spionase, masalah partisipasi angkatan bersenjata diluar HANKAM.

Wawasan nasional yang berintikan kekompakan, kesatuan dan persatuan serta

integrasi antara pemerintah, angkatan bersenjata dan rakyat. Sistem pertahanan

keamanan yaitu suatu system yang merupakan perpaduan system teknologi dan

sistem sosial yang bersifat semesta yang menyangkut segenap bidang kehidupan.

Bagi bangsa Indonesia pertahanan dan keamanan lebih berorientasi

terhadap upaya untuk menjaga dan mempertahankan kedaulatan bangsa dan

Negara dari berbagai ancaman, dan gangguan baik yang berasal dari dalam

maupun dari luar Negara kesatuan republic Indonesia. Pertahanan dan keamanan

menjadi bagian dari fungsi Negara sebagaimana tertuang dalam pembukaan UUD

1945 yang menyatakan bahwa Negara berkewajiban melindungi segenap bangsa

21

Page 22: kewarganegaraan

dan seluruh tumpah dara Negara Indonesia. Dari itu dapat disimak bahwa

pertahanan dan kamanan secara nasional adalah salah satu fungsi utama

pemerintahan dan Negara kesatuan republic Indonesia dengan TNI dan POLRI

sebagai intinya yang bertujuan menciptakan keamanan bangsa dan Negara dalam

rangka mewujudkan ketahanan nasional.

Walaupun TNI dan POLRI menjadi inti dalam penyelenggaraan

pertahanan dan keamanan, tetapi penciptaan ketahanan nasional dibidang

pertahanan keamanan, pada dasarnya bersandar pada kemempuan

keseluruhankemampuan nasional yang dapat diarahkan untuk kepentingan

pertahanan dan keamanan. Secara politis kemampuan demikian hanya dapat

tercipta jika didukung oleh pemerintah dan rakyat didalam satu system yang

terorganisasi dengan baik. Dengan kata lain wujud ketahanan nasional dibidang

pertahanan dan keamanan tercermin dalam kondisi daya tangkal bangsa yang

dilandasi kesadaran bela Negara seluruh rakyat Indonesia. Ini mengandung

pengertian bahwa segenap elemen masyarakat Indonesia tetap berada dalam

kondisi mampu memelihara stabilitas pertahanan keamanan. Mampu

mengamankan pembangunan dan hasil-hasilnya, mampu mengamankan

pembangunan dan hasil-hasilnya, mampu mempertahankan kedaulatan bangsa dan

Negara, serta mampu menangkal segala bentuk ancaman dari dalam maupun luar

negeri.

Merujuk pada pengertian ketahanan nasional, ketahanan dibidang

pertahanan dan keamanan sesungguhnya adalah terciptanya keuletan dan

ketanggunan bangsa dalam bela Negara. Untuk mewujudkan menjadi tanggung

jawab seluruh rakyat dengan mengerahkan seluruh kekuatan dan potensi

(ideology, politik, ekonomi, social-budaya, TNI dan kepolisian) secara terpimpin,

terintegrasi dan terkoordinasi demi kesinambungan pembangunan nasional yang

menjamin kelangsungan hidup bangsa dan Negara kesatuan republic Indonesia

sesuai UUD 1945 dan filsafah pancasila.

Pembinaan pertahanan dan keamanan didasari beberapa prinsip yang

diyakini sebagai kebenaran dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara, yaitu:

22

Page 23: kewarganegaraan

1. Pandangan bangsa Indonesia tentang perang dan damai. Bangsa Indonesia

cinta damai, berarti bangsa Indonesia ingin bersahabat dengan seluruh

bangsa dan Negara, dan tidak menghendaki sengketa senjata. Bangsa

Indonesia selalu berupaya menyelesaikan pertikaian nasional maupun

internasional dengan cara-cara damai. Namun demikian bangsa Indonesia

lebih cinta kemerdekaan dan kedaulatan Negara kesatuan republic

Indonesia. Perang adalah jalan terakhir yang terpaksa ditempuh untuk

mempertahankan ideology dan dasar Negara pancasila, kemerdekaan dan

kedaulatan Negara kesatuan republic Indonesia serta keutuhan bangsa.

2. Landasan ideal nilai-nilai pancasila, landasan konstitusional UUD 1945,

dan landasan visional wawasan nusantara.

3. Keterpaduan , yang berarti segenap potensi dan kekuatan nasional. Dimana

dalam hal ketahanan dan keamanan bangsa dan Negara setiap warga

Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan Negara yang

dilaksanakan dengan penuh kesadaran,tanggung jawab kerelaan

berkorban bagi bangsa dan Negara serta semangat pantang menyerah.

Upaya pertahanan dan keamanan Negara yang melibatkan segenap potensi

dan kekuatan nasional tersebut dirumuskan dalam doktrin pertahanan dan

keamanan Negara republic Indonesia.

4. Diselenggarakan dengan system pertahanan dan keamanan rakyat semesta

(sishamkamrata). Dengan demikian penyelenggaraan pertahanan dan

keamanan Negara kesatuan republic Indonesia bersifat total, kerakyatan

dan kewilayahan. Pendayagunaan potensi potensi nasional dalam

pertahanan dan keamanan Negara dilakukan secara optimal dan

terkoordinasi untuk mewujudkan kekuatan dan kemampuan pertahanan

dan keamanan Negara yang menyeimbangkan dan menyerasikan

kesejahteraan dengan keamanan.

5. Segenap kekuatan dan kemampuan pertahanan dan keamanan rakyat

semesta diorganisasikan dalam satu wadah tunggal yang dinamakan

tentara nasional Indonesia (TNI) dan kepolisian republic Indonesia (polri).

Pembangunan angkatan perang republic Indonesia (APRI) yang memiliki

jati diri sebagai tentara rakyat, tentara pejuang dan tentara nasional tetap

23

Page 24: kewarganegaraan

mengabdi kepada kepentingan bangsa dan Negara kesatuan republik

Indonesia.

Secara umum kekuatan pertahanan dan keamanan mencakup struktur

kekuatan, tingkat kemampuan dan gelar kekuatan. Berkenaan dengan kekuatan

pertahanan keamanan, di Indonesia pembagian tugas dan fungsi TNI dengan

POLRI di atur secara jelas dan tegas. Pertahanan yang difokuskan untuk

menghadapi ancaman dari luar negeri menjadi tanggung jawab TNI. Sedangkan

keamanan yang difokuskan untuk menghadapi ancaman dan gangguan dari dalam

negeri menjadi tanggung jawab POLRI. Namun dmikian kekuatan TNI dapat

diminta untuk menangani masalah keamanan dimana POLRI sudah tidak mampu

lagi menangani ancaman.

Membangun kekuatan pertahanan dan keamanan memerlukan pendekataan-

pendekatan dan strategi yang realistis. Bagi Indonesia pendekatan yang realistis

pembangunan Hankam disesuaikan dengan konsep wawasan nusantara. Dalam

konsepsi wawasan nusantara pertahanan dan keamanan mengarah pada seluruh

wilayah kedaulatan NKRI meliputi daratan (termasuk pulau-pulau besar dan

kecil), laut dan udara diatasnya. Kekuatan pertahanan dan keamanan harus

mampu mengantisipasi ancaman dari luar,yang semakin sulit diprediksi sebagai

akibat perkembangan iptek dibidang persenjataan militer.

Kekuatan pertahanan dan keamanan dipengaruhi perumusan hakikat ancaman.

Kesalahan atau kekeliruan dalam merumuskan ancaman tentunya membuat postur

pertahanan dan keamanan kurang efektif dalam menghadapi berbagai gejolak

dalam negeri, bahkan dimungkinkan pula tidak mempunyai kemampuan

melakukan perang konvensional. Bagi Negara Indonesia, selain kemajuan iptek,

keadaan geografi Negara Indonesia perlu dipertimbangan.

Dengan memperhatikan konstelasi geografi, dalam perumusan hakekat ancaman

Indonesia mendapatkan laut dan udara diatas sebagai mandala perang yang

pertama kali terancam. Perumusan demikian didasari oleh kenyataan wilayah

Indonesia , dimana wilayah laut lebih luas daripada daratan, sehingga laut dan

udara diatasnya menjadi sangat sentral untuk memasuki kedaulatan NKRI didarat.

Keadaan demikian memerlukan pembangunan Hankam melalui pembangunan

24

Page 25: kewarganegaraan

kekuatan diantara unsure kekuatan pertahanan darat, laut dan udara secara

proporsional dan seimbang.

(Tim dosen, 2015)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Geostartegi diartikan sebagai metode atau aturan-aturan untuk

mewujudkan cit-cita dan tujuan melalui proses pembangunan yang

memberikan arahan tentang bagaimana membuat strategi pembangunan

dan keputusan yang terukur dan terimajinasi guna mewujudkan masa

depan yang lebih baik, lebih aman dan bermatabat.

2. Ketahanan nasional merupakan kondisi dinamis suatu bangsa, berisi

keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk

mengembangkan kekuatan nasional, dalam menghadapi dan mengatasi

segala tantangan, ancaman, hambatan, serta gangguan baik yang datang

dari luar dan dalam yang secara langsung dan tidak langsung

membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan

negara serta perjuangan mengejar Tujuan Nasionalnya.

3. Ketahanan yang dimaksud disini adalah suatu kekuatan yang membuat

bangsa dan negara dapat bertahan, kuat menghadapi ancaman, gangguan,

hambatan dan tantangan. Konsekuansinya suatu ketahanan harus disertai

dengan keuletan, yaitu suatu usaha secara terus menerus secara giat dan

berkemauan keras menggunakan segala kemampuan dan kecakapan untuk

mencapai tujuan nasionalnya, serta peranan yang dimainkan didunia

internasional.

25

Page 26: kewarganegaraan

4. Keadaan atau kondisi ideal demikian memungkinkan suatu negara

memiliki kemampuan mengembangkan kekuatan nasional sehingga

mampu menghadapi segala macam ancaman dan gangguan bagi

kelangsungan hidup bangsa yang bersangkutan. Ketahanan Nasional

merupakan salah satu konsepsi khas Indonesia berupa ajaran konseptual

tentang pengaturan dalam penyelenggaraan bernegara. Ketahanan nasional

merupakan kondisi sebagai prasyarat utama bagi negara berkembang.

Difokuskan untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan

mengembangkan kehidupan.

5. Ideologi adalah suatu sistem nilai yang merupakan kepastian ajaran yang

memberikan motivasi. Keberhasilan suatu ideologi bergantung pada

rangkaian nilai yang terkandung didalamnya yang dapat menjamin

kehidupan manusia baik sebagai individu ataupun sebagai anggota

masyarakat. Secara teori, suatu ideologi berasal dari aliran pikiran dan

merupakan pelaksanaan dari sistem pemikiran itu sendiri.

6. Upaya bangsa Indonesia untuk meningkatkan ketahanan di bidang politik

adalah upaya mencari keseimbangan dan keserasian antara masukan dan

keluaran berdasarkan Pancasila yang merupakan pencerminan dari

demokrasi Pancasila

7. Upaya meningkatkan ketahanan ekonomi adalah upaya meningkatkan

kapasitas produksi dan kelancaran barang serta jasa secara merata ke

seluruh wilayah negara, Ketahanan di bidang ekonomi sangat erat sekali

dengan ketahanan nasional.

8. Kehidupan sosial budaya akan berkembang kearah yang positif dikala

masing individu dan kelompok dalam masyarakat konsisten terhadap

sistem nilai dan norma, serta mampu menempatkan kepentingan individu

dan sosial secara serasi, selaras dan seimbang untuk mewujudkan

kesejahteraan bersama. Demikian pula dalam kehidupan berbangsa dan

bernegara penghayatan dan pengalaman terhadap nilai-nilai luhur budaya

bangsa merupakan syarat mutlak dalam rangka pembinaan kehidupan

sosial budaya bangsa.

26

Page 27: kewarganegaraan

9. Bagi bangsa Indonesia pertahanan dan keamanan lebih berorientasi

terhadap upaya untuk menjaga dan mempertahankan kedaulatan bangsa

dan Negara dari berbagai ancaman, dan gangguan baik yang berasal dari

dalam maupun dari luar Negara kesatuan republic Indonesia. Pertahanan

dan keamanan menjadi bagian dari fungsi Negara sebagaimana tertuang

dalam pembukaan UUD 1945 yang menyatakan bahwa Negara

berkewajiban melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah dara Negara

Indonesia.

10. Berdasarkan rumusan pengertian ketahanan nasional dan kondisi

kehidupan nasional Indonesia yang sesungguhnya ketahanan nasional

merupakan gambaran dari kondisi sistem (tata) kehidupan nasional dalam

berbagai aspek pada saat tertentu. Setiap aspek di dalam tata kehidupan

nasional seringkali berubah-ubah menurut waktu, ruang dan lingkungan

terutama pada aspek-aspek dinamis.

3.2 Saran

Mahasiswa mampu meningkatkan penerapan dari teori kewarganegaraan

untuk kehidupan sehari-hari dan kegunaannya dalam ilmu sosial serta mampu

memperbanyak pengetahuan tentang kewarganegaraan dan hubungannya terhadap

kehidupan bermasyarakat.

27

Page 28: kewarganegaraan

DAFTAR PUSTAKA

Endang Z. Sukaya, dkk.2000.Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta :

Penerbit Paradigma

Endang Saelani Sukarya, dkk. 2002. Geostrategi Indonesia. Jakarta:

PT.Kuaternita Adidarma.

Hidayat, I.Mardiyono. 1983. Geopolitik, Teori dan Strategi Politik dalam

Hubungannya dengan Manusia, Ruang dan Sumber Daya Alam. Surabaya:

Usaha Nasional.

Kaelan & Zubaidi Achmad,2007. Pendidikan Kewarnegaraan. Yogyakarta :

Paradigma

Koentjaraningrat,1996.Penantar Antropologi I. Jakarta : Aneka Cipta

Sumarsono, S. 2000. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta : Lembaga

Ketahanan Nasional

Sumarsono,S,et.al.2001. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama.

28

Page 29: kewarganegaraan

Suradinata Ermaya & Binuth Alex. 2001. Geopolitik dan Konsepsi Ketahanan

Nasional. Pemikiran Awal, Penembangan, dan Prospek. Yogyakarta : PT.

Paradigma Cipta

Suradinata,Ermaya. 2005. Hukum Dasar Geopolitik dan Geostrategi dalam

Kerangka Keutuhan NKRI.. Jakarta: Suara Bebas.

Tim Dosen Pendidikan Kewarganegaraan. 2015. Bahan Ajar Pendidikan

Kewarganegaraan. Medan : UNIMED press

29