kewarganegaraan

Upload: hyonday

Post on 08-Jan-2016

15 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

postpost

TRANSCRIPT

KewarganegaraanGeopolitik Indonesia

SMK TRIKARYAJakarta Selatan

Disusun Oleh :Tommy Siswanto XI Akuntansi

Jakarta 2015

A. Pengertian GeopolitikGeopolitik berasal dari dua kata, yaitu geo dan politik. Maka, Membicarakan pengertian geopolitik, tidak terlepas dari pembahasan mengenai masalah geografi dan politik. Geo artinya Bumi/Planet Bumi. Menurut Preston E. James, geografi mempersoalkan tata ruang, yaitu sistem dalam hal menempati suatu ruang di permukaan Bumi. Dengan demikian geografi bersangkut-paut dengan interrelasi antara manusia dengan lingkungan tempat hidupnya. Sedangkan politik, selalu berhubungan dengan kekuasaan atau pemerintahan.Dalam studi Hubungan Internasional, geopolitik merupakan suatu kajian yang melihat masalah/hubungan internasional dari sudut pandang ruang atau geosentrik. Konteks teritorial di mana hubungan itu terjadi bervariasi dalam fungsi wilayah dalam interaksi, lingkup wilayah, dan hirarki aktor: dari nasional, internasional, sampai benua-kawasan, juga provinsi atau lokal.Dari beberapa pengertian di atas, pengertian geopolitik dapat lebih disederhanakan lagi. Geopolitik adalah suatu studi yang mengkaji masalah-masalah geografi, sejarah dan ilmu sosial, dengan merujuk kepada percaturan politik internasional. Geopolitik mengkaji makna strategis dan politis suatu wilayah geografi, yang mencakup lokasi, luas serta sumber daya alam wilayah tersebut. Geopolitik mempunyai 4 unsur pembangun, yaitu keadaan geografis, politik dan strategi, hubungan timbal balik antara geografi dan politik, serta unsur kebijaksanaan.Negara tidak akan pernah mencapai persamaan yang sempurna dalam segala hal. Keadaan suatu negara akan selalu sejalan dengan kondisi dari kawasan geografis yang mereka tempati. Hal yang paling utama dalam mempengaruhi keadaan suatu negara adalah kawasan yang berada di sekitar negara itu sendiri, atau dengan kata lain, negara-negara yang berada di sekitar (negara tetangga) memiliki pengaruh yang besar terhadap penyelenggaraan suatu negara.Dari uraian di atas, dapat disimpulkan, bahwa terdapat dua golongan negara, yaitu golongan negara determinis dan golongan negara posibilitis. Determinis berarti semua hal yang bersifat politis secara mutlak tergantung dari keadaan Bumi/posisi geografisnya. Negara determinis adalah negara yang berada di antara dua negara raksasa/adikuasa, sehingga, secara langsung maupun tidak langsung, terpengaruh oleh kebijakan politik dua negara adikuasa tersebut. Sebenarnya, faktor keberadaan dua negara raksasa, bukanlah satu-satunya faktor yang mempengaruhi keadaan suatu negara yang berada diantaranya. Faktor lain seperti faktor ideologi, politik, sosial, budaya dan militer, juga merupakan faktor yang mempengaruhi. Hanya saja, karena besarnya kekuasaan dua negara besar tersebut, maka keberadaannya menjadi faktor yang begitu dominan dalam mempengaruhi keadaan negara yang bersangkutan.Golongan negara yang kedua adalah golongan negara posibilitis. Golongan ini merupakan kebalikan dari golongan determinis. Negara ini tidak mendapatkan dampak yang terlalu besar dari keberadaan negara raksasa, karena letak geografisnya tidaklah berdekatan dengan negara raksasa. Sehingga, faktor yang cukup dominan dalam mempengaruhi keadaan negara ini adalah faktor-faktor seperti ideologi, politik, sosial, budaya dan militer, seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Tentunya, keberadaan negara-negara lain di sekitar kawasan tersebut juga turut menjadi faktor yang berpengaruh, hanya saja tidak terlalu dominan.Geopolitik, dibutuhkan oleh setiap negara di dunia, untuk memperkuat posisinya terhadap negara lain, untuk memperoleh kedudukan yang penting di antara masyarakat bangsa-bangsa, atau secara lebih tegas lagi, untuk menempatkan diri pada posisi yang sejajar di antara negara-negara raksasa.Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa keadaan geografi suatu negara sangat mempengaruhi berbagai aspek dalam penyelenggaraan negara yang bersangkutan, seperti pengambilan keputusan, kebijakan politik luar negeri, hubungan perdagangan dll. Maka dari itu, muncullah organisasi-organisasi internasional yang berdasarkan pada keberadaannya dalam suatu kawasan, seperti ASEAN, Masyarakat Ekonomi Eropa, The Shanghai Six dll. Komunitas-komunitas internasional ini berperan dalam hal kerjasama kawasan, penyelesaian masalah bersama, usaha penciptaan perdamaian dunia, dll.Hal ini berkaitan langsung dengan peranan-peranan geopolitik. Adapun peranan-peranan tersebut adalah:1. Berusaha menghubungkan kekuasaan negara dengan potensi alam yang tersedia;2. Menghubungkan kebijaksanaan suatu pemerintahan dengan situasi dan kondisi alam;3. Menentukan bentuk dan corak politik luar dan dalam negeri;4. Menggariskan pokok-pokok haluan negara, misalnya pembangunan;5. Berusaha untuk meningkatkan posisi dan kedudukan suatu negara berdasarkan teori negara B. Pengertian Wawasan NusantaraKonsep geopolitik diperlukan khusus untuk menyiasati keadaan / kondisi Negara Indonesia, yang terdiri dari ribuan pulau dan sepanjang 3,5 Juta Mil. Konsep geopolitik itu adalah Wawasan Nusantara. Istilah wawasan berasal dari kata wawas yang berarti pandangan, tinjauan, atau penglihatan inderawi. Akar kata ini membentuk kata mawas yang berarti memandang, meninjau, atau melihat. Sedangkan istilah nusantara berasal dari kata nusa yang berarti pulau-pulau, dan antara yang berarti diapit diantara dua hal. Istilah nusantara dipakai untuk menggambarkan kesatuan wilayah perairan dan gugusan pulau-pulau Indonesia yang terletak diantara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia serta diantara Benua Asia dan Benua Australia.Secara Umum, wawasan nusantara berarti cara pandang Bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya berdasarkan Pancasila dan UUD45 serta sesuai dengan geografi wilayah nusantara yang menjiwai kehidupan bangsa dalam mencapai tujuan atau cita-cita nasionalnya. Dengan demikian wawasan nusantara berperan untuk membimbing bangsa Indonesia dalam penyelenggaraan kehidupannya serta sebagai rambu-rambu dalam perjuangan mengisi kemerdekaannya. Tujuan dari Wawasan Nusantara dibagi menjadi dua tujuan, yaitu tujuan nasional dan tujuan ke dalam. Tujuan nasional dapat dilihat dalam Pembukaan UUD 45. Pada UUD 45 dijelaskan bahwa tujuan kemerdekaan Indonesia adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk mewujudkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial. Sedangkan tujuan yang kedua, yaitu tujuan ke dalam, adalah mewujudkan kesatuan segenap aspek kehidupan baik alamiah maupun sosial. Maka dapat disimpulkan bahwa tujuan bangsa Indonesia adalah menjunjung tinggi kepentingan nasional, serta kepentingan kawasan untuk menyelenggarakan dan membina kesejahteraan, kedamaian dan budi luhur serta martabat manusia di seluruh dunia.

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Wawasan Nusantara1. Wilayah (Geografi)a. Asas Kepulauan (Archipelagic Principle)Kata Archipelago dan Archipelagic berasal dari kata Italia Archipelagos. Akar katanya adalah Archi yang berarti terpenting, terutama dan Pelagos berarti lautan atau wilayah laut. Jadi Archipelago dapat diartikan sebagai lautan terpenting. Pengertian ini berkembang sehingga kemudian muncul pengertian Archipelago sebagai wilayah lautan dengan pulau-pulau didalamnya (kepulauan)Lahirnya asas Archipelago mengandung pengertian bahwa pulau-pulau tersebut selalu dalam kesatuan utuh, sementara tempat unsur perairan atau lautan antara pulau-pulau berfungsi sebagai unsur penghubung dan bukan unsur pemisah. b. Kepulauan Indonesia. Bagian wilayah Indische Archipel yang dikuasai Belandadinamakan Nederlandsch oostindishe Archipelago. Itulah wilayah jajahan Belanda yang kemudian menjadi wilayah Negara Republik Indonesia. Sebagai sebutan untuk kepulauan ini sudah banyak nama yang dipakai, yaitu Hindia Timur, Insulinde oleh Multatuli, nusantara.indonesia dan Hindia Belanda (Nederlandsch-Indie) pada masa penjajahan Belanda. Bangsa Indonesia sangat mencintai nama Indonesia meskipun bukan dari bahasanya sendiri, tetapi ciptaan orang barat. Nama Indonesia mengandung arti yang tepat, yaitu kepulauan Indonesia. Dalam bahasa Yunani, Indo berarti India dannesos berarti pulau. Indonesia mengandung makna spiritual yang didalamnya terasa ada jiwa perjuangan menuju cita-cita luhur, Negara kesatuan, kemerdekaan dan kebebasan.

c. Konsepsi Tentang Wilayah IndonesiaDalam perkembangan hukum laut internasional dikenal beberapa konsepsi mengenai pemilikan dan penggunaan wilayah laut sebagai berikut : Res Nullius, menyatakan bahwa laut itu tidak ada yang memilikinya. Res Communis, menyatakan bahwa laut itu adalah milik masyarakat dunia karena itu tidak dapat dimiliki oleh masing-masing Negara. Mare Liberum, menyatakan bahwa wilayah laut adalah bebas untuk semua bangsa. Mare Clausum (the right and dominion of the sea), menyatakan bahwa hanya laut sepanjang pantai saja yang dimiliki oleh suatu Negara sejauh yang dapat dikuasai dari darat (waktu itu kira-kira sejauh tiga mil). Archipelagic State Pinciples (Asas Negara Kepulauan) yang menjadikan dasar konvensi PBB tentang hukum laut. Saat ini Konvensi PBB tentang Hukum Laut (United Nation Convention on the Law of the sea (UNCLOS)) mengakui adanya keinginan untuk membentuk tertib hukum laut dan samudra yang dapat memudahkan komunikasi internasional dan memajukan penggunaan laut dan samudra secara damai. Di samping itu ada keinginan pula untuk mendayagunakan kekayaan alamnya secara adil dan efesien,konservasi dan pengkajian hayatinya, serta perlindungan lingkungan laut.Sesuai dengan hukum laut Internasional, secara garis besar Indonesia sebagai Negara kepulauan memiliki Teritorial, Perairan Pedalaman, Zona Ekonomi Eksklusif, dan Landasan Kontinental. Masing-masing dapat dijelaskan sebagai berikut :1. Negara kepulauan adalah suatu Negara yang seluruhnya terdiri atas satu atau lebih kepulauan dapat mencakup pulau-pulau lain. Pengertian kepulauan adalah gugusan pulau, termasuk bagian pulau, perairan diantaranya dan lain-lain wujud alamiah yang hubungannya satu sama lain demikian erat sehingga pulau-pulau perairan dan wujud alamiah lainnya merupakan satu kesatuan geografi, ekonomi dan politik yang hakiki, atau yang secara histories dianggap demikian. 2. Laut territorial adalah salah satu wilayah laut yang lebarnya tidak melebihi 12 mil laut diukur dari garis pangkal, sedangkan garis pangkal adalah garis air surut terendah sepanjang pantai, seperti yang terlihat pada peta laut skala besar yang berupa garis yang menghubungkan titik-titik terluar dari dua pulau dengan batasan-batasan tertentu sesuai konvensi ini. Kedaulatan suatu Negara pantai mencakup daratan, perairan pedalaman dan laut territorial tersebut.3. Perairan pedalaman adalah wilayah sebelah dalam daratan atau sebelah dalam dari garis pangkal.4. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) tidak boleh melebihi 200 mil laut dari garis pangkal. Di dalam ZEE Negara yang bersangkutan memiliki hak berdaulat untuk keperluan eksplorasi, eksploitasi, konservasi, dan pengelolaan sumber daya alam hayati dari perairan.5. Landasan kontinen suatu Negara berpantai meliputi dasar laut dan tanah dibawahnya yang terletak di luar laut teritorialnya sepanjang merupakan kelanjutan alamiah wilayah daratannya. Jarak 200 mil laut dari garis pangkal atau dapat lebih dari itu dengan tidak melebihi.d. Karakteristik Wilayah NusantaraNusantara berarti Kepulauan Indonesia yang terletak diantara benua Asia dan benua Australia dan diantara samudra Pasifik dan Samudra Hindia, yang terdiri dari sekitar 17.508 pulau besar maupun kecil. Jumlah pulau yang sudah memiliki nama adalah 6.044 buah.Kepulauan Indonesia terletak pada batas-batas astronomi sebagai berikut :Utara : 6 08 LUSelatan : 11 15 LSBarat : 94 45 BTTimur : 141 05 BTJarak utara selatan sekitar 1.888 km, sedangkan jarak barattimur sekitar 5.110 km. Bila diproyeksikan pada peta benua Eropa,maka jarak barat timur tersebut sama dengan jarak antara Londondengan Ankara, Turki. Bila diproyeksikan pada peta Amerika Serikat, maka jarak teresbut sama dengan jarak antara pantai barat dan pantaitimur Amerika Serikat.Luas wilayah Indonesia seluruhnya adalah 5.193.250 km2,yang terdiri atas daratan seluas 2.027.087 km2 dan perairan 127.166.163 km2. Luas wilayah daratan Indonesia jika dibandingkan dengan Negara-negara Asia Tenggara merupakan yang terluas.

b. GeostrategiStrategi adalah politik dalam pelaksaan, yaitu upaya bagaimana mencapai tujuan atau sasaran yang ditetapkan sesuai dengan keinginan politik. Karena strategi merupakan upaya pelaksaan, maka strategi pada hakikatnya merupakan suatu seni yang implementasinya didasari oleh intuisi, perasaan dan hasil pengalaman. Strategi juga dapat merupakan ilmu yang langkah-langkahnya selalu berkaitan dengan data atau fakta yang ada. Seni dan ilmu digunakan sekaligus untuk membina atau mengelola sumber daya yang dimiliki dalam suatu rencana dan tindakan.Sebagai contoh pertimbangan geostrategis untuk Negara dan bangsaIndonesia adalah kenyataan posisi silang Indonesia dari berbagai aspek, disamping aspek geografi juga aspek-aspek demografi, ideology, politik, ekonomi, social budaya, dan hankam. Posisi Silang Indonesia tersebut dapat dirinci sebagai berikut:1. Geografi : Wilayah Indonesia terletak diantara 2 Benua, Asia dan Australia ; serta diantara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia2. Demografi : Penduduk Indonesia terletak diantara penduduk jarang di selatan (Australia) dan penduduk padat di utara (RRC dan Jepang)3. Ideologi : Ideologi Indonesia (Pancasila) terletak diantara Liberalisme di Selatan (Australian dan Selandia Baru) dan Komunisme di utara (RRC, Vietnam, dan Korea Utara).4. Politik : Demokrasi Pancasila terletak diantara Demokrasi Liberal di selatan dan Demokrasi Rakyat (Diktatur Proletar) di utara.5. Sosial : Masyarakat Indonesia terletak diantara masyarakat individualisme di selatan dan masyarakat sosialisme di utara.6. Ekonomi : Ekonomi Indonesia terletak diantara Ekonomi Kapitalis di selatan dan Sosialis di utara.7. Budaya : Budaya Indonesia terletak diantara Budaya Barat di selatan dan Budaya Timur di utara.8. Hankam : Geopolitik dan Geostrategi Hankam (Pertahanan dan Keamanan) Indonesia terletak diantara wawasan kekuatan maritim di selatan dan wawasan kekuatan kontinental di utara.Strategi biasanya menjangkau masa depan, sehingga pada umumnya strategi disusun secara bertahap dengan memperhitungkan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dengan demikian geostrategic adalah perumusan strategi nasional dengan memperhitungkan kondisidan konstelasi geografi sebagai faktor utamanya.Menghubungkan Geopolitik dengan Geostrategi menimbulkan pemahaman bahwa sebagai satu kesatuan negara kepulauan, secara konseptual, geopolitik Indonesia dituangkan dalam salah satu doktrin nasional yang disebut Wawasan Nusantara dan politik luar negeri bebas aktif. Sedangkan geostrategi Indonesia diwujudkan melalui konsep Ketahanan Nasional yang bertumbuh pada perwujudan kesatuan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan. Dengan mengacu pada kondisi geografi bercirikan maritim, maka diperlukan strategi besar (grand strategy) maritim sejalan dengan doktrin pertahanan defensif aktif dan fakta bahwa bagian terluar wilayah yang harus dipertahankan adalah laut. Implementasi dari strategi maritim adalah mewujudkan kekuatan maritim (maritime power) yang dapat menjamin kedaulatan dan integritas wilayah dari berbagai ancaman.3. Perkembangan Wilayah Indonesia dan Dasar Hukumnyaa. Sejak 17 Agustus 1945 sampai dengan 13 Desember 1957Wilayah Negara Republik Indonesia ketika merdeka meliputi wilayah bekas Hindia Belanda berdasarkan ketentuan dalam Teritoriale Zee en Maritieme Kringen Ordonantie tahun 1939 tentang batas wilayah laut territorial Indonesia. Ordonisasi tahun 1939 tersebut menetapkan batas wilayah laut territorial sejauh 3 mil dari garis pantai ketika surut, dengan asas pulau demi pulau secara terpisah-pisah. Pada masa tersebut wilayah Negara Indonesia bertumpu pada wilayah daratan pulau-pulau yang terpisah-pisah oleh perairan atau selat antara pulau-pulau itu. Wilayah laut territorial masih sangat sedikit karena untuk setiap pulau hanya ditambah perairan sejauh 3 mil disekelilingnya. Sebagian besar wilayah perairan dalam pulau-pulau merupakan perairan bebas. Hal ini tentu tidak sesuai dengan kepentingan keselamatan dan keamanan Negara Kesatuan RI.

b. Dari Deklarasi Juanda (13 Desember 1957) sampai dengan 17Februari 1969Pada tanggal 13 Desember 1957 dikeluarkan deklarasi Juanda yang dinyatakan sebagai pengganti Ordonansi tahun 1939 dengan tujuan sebagai berikut :1) Perwujudan bentuk wilayah Negara Kesatuan RI yang utuh dan bulat.2) Penentuan batas-batas wilayah Negara Indonesia disesuaikan dengan asas Negara Kepulaauan (Archipelagic State Principles). 3) Pengaturan lalu lintas damai pelayaran yang lebih menjamin keselamatan dan keamanan Negara Indonesia. Asas kepulauan itu mengikuti ketentuan Yurespundensi Mahkamah Internasional pada tahun 1951 ketika menyelesaikan kasus perbatasan antara Inggris dengan Norwegia. Dengan berdasarkan asas kepulauan maka wilayah Indonesia adalah satu kesatuan kepulauan nusantara termasuk peraiarannya yang utuhdan bulat. Disamping itu, berlaku pula ketentuan point to point theory untuk menetapkan garis besar wilayah antara titik-titik terluar dari pulau-pulau terluar. Deklarasi Juanda kemudian dikukuhkan dengan Undang-Undang No. 4/Prp/1960 tanggal 18 Februari 1960 tentang Perairan Indonesia. Sejak itu terjadi perubahan bentuk wilayah nasional dan cara perhitungannya. Laut territorial diukur sejauh 12 mil dari titik-titik pulau terluar yang saling dihubungkan, sehingga merupakan satu kesatuan wilayah yang utuh dan bulat. Semua perairan diantara pulau-pulau nusantara menjadi laut territorial Indonesia. Dengan demikian luas wilayah territorial Indonesia yang semula hanya sekitar 2 juta km2 kemudian bertambah menjadi 5 juta km2lebih. Tiga per lima wilayah Indonesia berupa perairan atau lautan. Oleh karena itu, Negara Indonesia dikenal sebagai Negara maritim. Untuk mengatur lalu lintas perairan maka dikeluarkan Peraturan Pemerintah No.8 tahun 1962 tentang lalu lintas damai diperairan pedalaman Indonesia, yang meliputi :1) Semua pelayaran dari laut bebas ke suatu pelabuhan Indonesia,2) Semua pelayaran dari pelabuhan Indonesia ke laut bebas,3) Semua pelayaran dari dan ke laut bebas dengan melintasi perairan Indonesia.Pengaturan demikian sesuai dengan salah satu tujuan Deklarasi Juanda tersebut, sebagai upaya menjaga keselamatan dan keamanan Negara.c. Dari 17 Februari 1969 (Deklarasi Landas Kontinen) sampai sekarangDeklarasi tentang landas kontinen Negara RI merupakan konsep politik yang berdasarkan konsep wilayah. Deklarasi ini dipandang pula sebagai upaya untuk mengesahkan Wawasan Nusantara. Disamping dipandang pula sebagai upaya untuk mewujudkan Pasal 33 ayat 3 UUD 1945. Konsekuensinya bahwa sumber kekayaan alam dalam landas kontinen Indonesia adalah milik eksklusif Negara. Asas pokok yang termuat di dalam Deklarasi tentang landas kontinen adalah sebagai berikut :1) Segala sumber kekayaan alam yang terdapat dalam landasan kontinen Indonesia adalah milik eksklusif Negara RI.2) Pemerintah Indonesia bersedia menyelesaikan soal garis bataslandas kontinen dengan Negara-negara tetangga melalui perundingan3) Jika tidak ada garis batas, maka landas kontinen adalah suatu garis yang di tarik ditengah-tengah antara pulau terluar Indonesia dengan wilayah terluar Negara tetangga.4) Claim tersebut tidak mempengaruhi sifat serta status dari perairan diatas landas kontinen Indonesia maupun udara diatasnya.Demi kepastian hukum dan untuk mendukung kebijaksanaan Pemerintah, asas-asas pokok tersebut dituangkan dalam Undang-Undang Nomor 1 tahun 1973 tentang Landas Kontinen Indonesia. Disamping itu UU ini juga memberi dasar bagi pengaturan eksplorasi serta penyidikan ilmiah atas kekayaan alam di landas kontinen dan masalah-masalah yang ditimbulkannya.

d. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)Pengumuman Pemerintah Negara tentang Zona Ekonomi Eksklusif terjadi pada 21 Maret 1980. Batas ZEE adalah sekitar 200 mil yang dihitung dari garis dasar laut wilayah Indonesia. Alasan-alasan yang mendorong pemerintah mengumumkan ZEE adalah :1)Persediaan ikan yang semakin terbatas.2)Kebutuhan untuk pembangunan nasional Indonesia.3)ZEE memiliki kekuatan hukum internasional.Melalui perjuangan panjang di forum Internasional, akhirnya Konferensi PBB tentang Hukum Laut II di New York 30 April 1982 menerima The United Nation Convention on the Law of the sea(UNCLOS), yang kemudian ditandatangani pada 10 Desember 1982 di Montego Bay, Jamaica oleh 117 negara termasuk Indonesia. Konvensi tersebut mengakui atas asas Negara Kepualauan serta menetapkan asas-asas pengukuran ZEE. Pemerintah dan DPR RI kemudian menetapkam UU No.5 tahun 1983 tentang ZEE, serta UU No. 17 tahun1985 tentang Ratifikasi UNCLOS. Sejak 3 Februari 1986 Indonesia telah tercatat sebagai salah satu dari 25 negara yang telah meratifikasinya.

D. Unsur-Unsur Dasar Wawasan Nusantara1. Wadah Wawasan Nusantara sebagai wadah meliputi tiga komponen yaitu: a) Wujud wilayah Batas ruang lingkup wilayah nusantara ditentukan oleh lautan yang didalamnya terdapat gugusan ribuan pulau yang saling dihubungkan oleh dalamnya perairan. Baik laut maupun selat serta di atasnya merupakan satu kesatuan ruang wilayah. Oleh karena itu nusantara dibatasi oleh lautan dan daratan serta dihubungkan oleh perairan dalamnya. Sedangkan secara vertikal ia merupakan suatu bentuk kerucut terbuka keatas dengan titik puncak kerucut dipusat bumi. Letak geografis negara berada di posisi dunia antar dua samudera dan dua benua. Letak geografis ini berpengaruh besar terhadap aspek-aspek kehidupan nasional di Indonesia. Perwujudan wilayah nusantara inimenyatu dalam kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan.b) Tata Inti OrganisasiBagi Indonesia, tata inti organiasi negara didasarkan pada UUD1945 yang menyangkut bentuk dan kedaulatan negara, kekuasaan pemerintahan, sistem pemerintahan dan sistem perwakilan. Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk Republik. Kedaulatan berada di tangan rakyat yang dilaksanakan menurut Undang-Undang. Sistem pemerintahannya menganut sistem presidensial. Presiden memegang kekuasaan pemerintahan berdasarkan UUD 1945. Indonesia adalah negara hukum (Rechtsstaat) bukan negara kekuasaan (Machsstaat). Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mempunyai kedudukan kuat, yang tidak dapat dibubarkan oleh Presiden. Anggota MPR merangkap sebagai anggota MPR.c) Tata Kelengkapan OrganisasiTata kelengkapan organisai adalah kesadaran politik dankesadaran bernegara yang harus dimiliki oleh seluruh rakyat yangmencakup partai politik, golongan dan organnisasi masyarakat, kalanganpers serta seluruh aparatur negara. Seluruh lapisan masyarakat itu diharapkan dapat mewujudkandemokrasi yang secara konstitusional berdasarkan UUD 1945 dan secaraideal berdasarkan dasar falsafah Pancasila, dalam berbagai kegiatanbermasyarakat,berbangsa dan bernegara.2. Isi Wawasan NusantaraIsi Wawasan Nusantara tercermin dalam perspektif kehidupan manusia Indonesia dalam eksistensinya yang meliputi cita-cita bangsa dan asas manunggal yang terpadu. Cita-cita bangsa Indonesia tertuang di dalam pembukaan UUD 1945 yang meliputi: 1) Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. 2) Rakyat Indonesia yang berkehidupan kebangsaan yang bebas.3) Pemerintahan Negara Indonesia melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial. Asas keterpaduan semua aspek kehidupan nasional berciri manunggal, utuh menyeluruh yang meliputi: 1) Satu kesatuan wilayah Nusantra yang mencakup daratan, perairan dan dirgantara secara terpadu. 2) Satu kesatuan politik, dalam arti UUD dan politik pelaksanaannya serta satu ideologi dan identitas nasional. 3) Satu kesatuan sosial budaya, dalam arti satu perwujudan masyarakat Indonesia atas dasar BhinekaTunggal Ika, satu tertib sosial dan satu tertib hukum. 4) Satu kesatuan ekonomi dengan berdasarkan atas asas usaha bersama dan asas kekelurgaan dalam satu sistem ekonomi kerakyatan. 5) Satu kesatuan pertahanan dan keamanan rakyat semesta (Sishankamrata). 6) Satu kesatuan kebijakan nasional dalam arti pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya yang mencakup aspek kehidupan nasional.3. Tata Laku Wawasan Nusantara Mencakup Dua Segi, Batinniah danLahiriahTata laku batiniah berdaasarkan falsafah bangsa yang membentuk sikapmental bangsa yang memilki kekuatan batin yang berlandaskan Pancasila untuk membentuk sikap dan mental bangsa. Tata laku lahiriah merupakan kekuatan yang utuh, dalam arti kemanunggalan kata dan karya, keterpaduan pembicaraan, pelaksanaan, pengawasan dan pengadilan. Dalam hal ini Wawasan Nusantara diwujudkan dalam satu sistem organisasi yang meliputi : Perencanaan, Pelaksanaan, Pengawasan dan Pengendalian.

E. Implementasi Wawasan Nusantaraa. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan poltitik1) Kebulatan wilayah dengan segala isinya merupakan modal dan milik bersama bangsa Indonesia.2) Keanekaragaman suku, bangsa, budaya dan agama tetap dalam kesatuan bangsa Indonesia.3) Secara psikologis, bangsa Indonesia merasa satu persaudaraan, senasib dan seperjuangan, sebangsa dan setanah air.4) Pancasila merupakan falsafah dan ideologi pemersatu bangsa Indonesia yang membimbing ke arah cita-cita.5) Kehidupan politik diseluruh wilayah nusantara sistem hukum nasional.6) Seluruh kepulauan nusantara merupakan satu kesatuan sistem hukum.7) Bangsa Indonesia bersama bangsa lain ikut menciptakan ketertiban dunia dan perdamaian abadi melalui politik luar negeri bebas aktif.b. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi1) Kekayaan di wilayah nusantara baik potensial maupun efektif adalah modal dan milik bersama bangsa untuk memenuhi kebutuhan secara merata.2) Tingkat perkembangan ekonomi harus seimbang dan serasi di seluruh daerah tanpa mengabaikan ciri khas yang memiliki daerah masing-masing.3) Kehidupan perokonomian seluruh nusantara diselenggarakan sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan, sistem ekonomi kerakyatan untuk kemakmuran rakyat.c. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan sosial budaya1) Masyarakat Indonesia adalah satu bangsa yang harus memiliki kehidupan serasi dengan tingkat kemajuan yang merata dan seimbang sesuai dengan kemajuan bangsa.2) Budaya Indonesia pada hakikatnya adalah suatu kesatuan dengan corak ragam budaya yang menggambarkan kekayaan budaya bangsa. Budaya Indonesia tidak menolak nilai-nilai budaya asing asalkan tidak bertentangan dengan nilai budaya bangsa sendiri dan hasilnya dapat dinikmati.d. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai suatu kesatuan pertahanan keamanan1) Bahwa ancaman terhadap satu pulau atau satu daerah pada hakikatnya adalah ancaman terhadap seluruh bangsa dan negara.2) Tiap-tiap WNI mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk ikut serta dalam pertahanan dan keamanan negara dalam rangka pembelaan negara dan bangsa.e. Penerapan wawasan nusantara1) Di bidang wilayah, adalah diterimanya konsepsi nusantara di forum internasional, sehingga terjamin integritas wilayah teritorial Indonesia. Disamping itu pengakuan terhadap landas kontinen Indonesia dan ZEE Indonesia menghasilkan pertambahan luas wilayah yang cukup besar.2) Pertambahan luas wilayah sebagai ruang hidup tersebut menghasilkan SDA yang cukup besar dan kesejahteraan Bangsa Indonesia3) Pertambahan luas wilayah dapat diterima oleh dunia internasional termasuk negara-negara tetangga yang dinyatakan dengan persetujuan yang dicapai karena Indonesia memberikan akomodasi kepada kepentingan negara tetangga antara lain dibidang perikanan.4) Dalam pembangunan negara diberbagai bidang tampak pada berbagai proyek pembangunan sarana dan prasarana, komunikasi dan transportasi.5) Penerapan bidang sosial budaya terlihat pada kebijakan untuk menjadikan bangsa Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika tetap merasa sebangsa, setanah air, senasib sepenanggungan dengan asas Pancasila.6) Di bidang Pertahanan Keamanan terlihat pada kesiapsiagaan dan kewaspadaan seluruh rakyat melalui sistem pertahanan keamanan rakyak semesta untuk menghadapi berbagai ancaman bangsa dan negara.