kewarganegaraan

27
MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Mengenai PERAN MAHASISWA DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL Disusun Oleh: Indah sulastri Sumarno 133020023 Rizky Wirani 133020030 Ishardi N. F 133020032 Zahra S.M 133020040 Farhan Lazuardi 133020043 Arini Purnamawati 133020051 JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNIK

Upload: indah-sulastri-sumrno

Post on 28-Sep-2015

218 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

1

TRANSCRIPT

MAKALAH

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAANMengenai

PERAN MAHASISWA DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL

Disusun Oleh:

Indah sulastri Sumarno133020023

Rizky Wirani

133020030

Ishardi N. F

133020032

Zahra S.M

133020040

Farhan Lazuardi

133020043

Arini Purnamawati

133020051

JURUSAN TEKNOLOGI PANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS PASUNDANBANDUNG2013Kata Pengantar

Assalamu'alaikum Wr. Wb

Puji dan syukur mari kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena berkat Karunia dan Inayahnya kami dapat menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah Pendidikan kewarganegaraan yaitu penyusunan makalah Pendidikan kewarganegaraan mengenai Peranan Mahasiswa dalam Pembangunan Bangsa.

Makalah ini berisi menegenai Peranan Mahasiswa dalam Pembangunan Bangsa yang salahsatunya membahas mengenai Tridarma, salah satu contoh perannan mahasiswa, bukti menegenai peranan mahasiswa dan lain-lain yang bersangkutan didalamnya. Kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangan, maka dari itu kami harapkan kritik dan saran yang membangun.

Akhir kata kami ucapkan terimkasih kepada semua pihak yang mendukung dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi kami dan umumnya bagi kita semua. Amin Wassalamua'alaikum Wr. WbPenyusun Bandung, 16 April 2014DAFTARISIKata Pengantar 2

Daftar Isi 3

BABIPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

1.2Maksud dan Tujuan Masalah 4BAB II PERMASALAHAN

2.1 Bagaimana Pemuda Berperan Dalampembangunan bangsa indonesia

BAB III PEMBAHASAN

3.1Pengertianpembangunan bangsa indonesia

3.2Pokok-Pokok Pikiran

3.3Peran Pemuda Dalam Ketahanan Nasional

BAB III KESIMPULANdanSARAN

4.1 Kesimpulan

4.2 Saran

BAB IPENDAHULUAN1.1Latar Belakang

Pemuda merupakan penerus perjuangan generasi terdahulu untuk mewujukan cita-cita bangsa.Pemuda menjadi harapan dalam setiap kemajuan di dalam suatu bangsa, Pemuda lah yang dapat merubah pandangan orang terhadap suatu bangsa dan menjadi tumpuan para generasi terdahulu untuk mengembangkan suatu bangsa dengan ide-ide ataupungagasan yang berilmu, wawasan yang luas, serta berdasarkan kepadanilai-nilai dan norma yang berlaku di dalam masyarakat.

Pemuda-pemudigenerasi sekarang sangat berbeda dengan generasi terdahulu dari segi pergaulan atau sosialisasi, cara berpikir, dan cara menyelesaikan masalah. Pemuda-pemuda zaman dahulu lebih berpikir secara rasional dan jauh ke depan. Dalam arti, mereka tidak asal dalam berpikir maupun bertindak, tetapi mereka merumuskannya secara matang dan mengkajinya kembali dengan melihat dampak-dampak yang akan muncul dari berbagai aspek.

Peranan pemuda saat ini dalam sosialisasi bermasyarakat menurun drastis. Mereka lebih mengutamakan kesenangan untuk dirinya sendiri dan lebih sering bermain-main dengan kelompoknya. Generasi yang menjadi harapan mereka melanjutkan perjuangan mereka, tidak punya lagi semangat nasionalisme. Masa depan bangsa ada di tangan pemuda. Ungkapan ini memiliki semangat konstruktif bagi pembangunan dan perubahan. Pemuda tidak selalu identik dengan kekerasan dan anarkisme tetapi daya pikir revolusionernya yang menjadi kekuatan utama. Sebab, dalam mengubah tatanan lama budaya bangsa dibutuhkan pola pikir terbaru, muda dan segar.1.2 Maksud dan Tujuan MasalahAdapun tujuan yang ingin penulis capai dan sampaikan kepada pembaca dalam penyusunan makalah ini diantaranya adalah sebagai berikut:

1.Membangkitkan kembali rasa cinta tanah air di kalangan para pemuda dan mahasiswa sebagai bentuk tanggung jawab moral untuk menghargai jasa-jasa para pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

2.Menanamkan jiwa patriotisme dan rela berkorban di antara sesama Warga Negara Indonesia dalam rangka menjaga keutuhan NKRI.

3.Mengajak para pemuda dan mahasiswa untuk berfikir kritis dalam menanggapi setiap perubahan yang terjadi di sekeliling kita terutama hal-hal yang berkaitan dengan keutuhan NKRI dan kelangsungan hidup masyarakat Indonesia.

BAB II

LANDASAN TEORI2.1 Pembangunan Nasional Pembangunan adalah proses perubahan yang direncanakan untuk memperbaiki berbagai aspek kehidupan masyarakat. Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatkan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia secara berkelanjutan dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan tantangan perkembangan global. Pelaksanaanya mengacu pada kepribadian bangsa dan nilai luhur yang universal untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang berdaulat, mandiri, berkeadilan, sejahtera, maju, serta kukuh kekuatan moral dan etikanya. Tujuan pembangunan nasional itu sendiri adalah sebagai usaha untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh bangsa Indonesia. Dan pelaksanaannya bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga merupakan tanggung jawab seluruh rakyat Indonesia. Maksudnya adalah setiap warga Negara Indonesia harus ikut serta dan berperan dalam melaksanakan pembangunan sesuai dengan profesi dan kemampuan masing-masing.Keikutsertaan setiap warga Negara dalam pembangunan nasional dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti mengikuti program wajib belajar, membayar pajak, melestarikan lingkungan hidup, menaati segala peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, menjaga ketertiban dan keamanan, dan sebagainya.Pembangunan nasional mencakup hal-hal yang berdifat lahiriah maupun batiniah yang selaras, serasi, dan seimbang. Itulah sebabnya pembangunan nasional bertujuan unutk mewujudkan manusia dan masyarakat Indonesia yang seutuhnya, yakni sejahtera lahir batin.Pembangunan yang berdifat lahiriah dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan hajat hidup fisik manusia, misalnya sandang, pangan, perumahan, gedung perkantoran, pabrik, pengairan, sarana dan prasarana transportasi dan olahraga, dan sebagainya. Sedangkan contoh pembangunan yang bersifat batiniah adalah pembangunan sarana dan prasarana ibadah, pendidikan, rekreasi, hiburan, kesehatan, dan sebagainya.2.1.1 Pengertian Pemuda

Definisi yang pertama, Pemuda adalah individu yang bila dilihat secara fisik sedang mengalami perkembangan dan secara psikis sedang mengalami perkembangan emosional, sehingga pemuda merupakan sumber daya manusia pembangunan baik saat ini maupun masa datang. Sebagai calon generasi penerus yang akan menggantikan generasi sebelumnya. Secara internasional, WHO menyebut sebagai young people dengan batas usia 10-24 tahun, sedangkan usia 10-19 tahun disebut adolescenea atau remaja. International Youth Year yang diselenggarakan tahun 1985, mendefinisikan penduduk berusia 15-24 tahun sebagai kelompok pemuda.

Definisi yang kedua, pemuda adalah individu dengan karakter yang dinamis, bahkan bergejolak dan optimis namun belum memiliki pengendalian emosi yang stabil. Pemuda menghadapi masa perubahan sosial maupun kultural. Sedangkan menurut draft RUU Kepemudaan, Pemuda adalah mereka yang berusia antara 18 hingga 35 tahun. Menilik dari sisi usia maka pemuda merupakan masa perkembangan secara biologis dan psikologis. Oleh karenanya pemuda selalu memiliki aspirasi yang berbeda dengan aspirasi masyarakat secara umum. Dalam makna yang positif aspirasi yang berbeda ini disebut dengan semangat pembaharu.

Dalam kosakata bahasa Indonesia, pemuda juga dikenal dengan sebutan generasi muda dan kaum muda. Seringkali terminologi pemuda, generasi muda, atau kaum muda memiliki definisi beragam. Definisi tentang pemuda di atas lebih pada definisi teknis berdasarkan kategori usia sedangkan definisi lainnya lebih fleksibel. Dimana pemuda/generasi muda/kaum muda adalah mereka yang memiliki semangat pembaharu dan progresif.

2.1.2 Pengertian Mahasiswa

Definisi mahasiswa diambil dari suku kata pembentuknya. Maha dan Siswa, atau pelajar yang paling tinggi levelnya. Sebagai seorang pelajar tertinggi, tentu mahasiswa sudah terpelajar, sebab mereka tinggal menyempurnakan pembelajarannya hingga menjadi manusia terpelajar yang paripurna.

Apakah yang diharapkan dari seorang mahasiswa ? Memang harapan ini terbagi pada stratanya, yaitu untuk strata S1, seorang mahasiswa diharapkan mampu memahami suatu konsep, dapat memetakan permasalahan dan memilih solusi terbaik untuk permasalahan tersebut sesuai pemahaman mendalam konsep yang telah dipelajari. Untuk strata S2, mahasiswa diharapkan mampu merumuskan sesuatu yang berguna atau bernilai lebih untuk bidangnya. Sedangkan S3 diharapkan mampu menyumbang ilmu baru bagi bidangnya.

Dari semua strata ada hal yang harus terus secara konsisten diperlihatkan oleh mahasiswa. Yaitu dalam menghadapi permasalahan, seorang mahasiswa harus melakukan analisa terhadap masalah itu. Mencari bahan pendukung untuk lebih memahami permasalahan tersebut. Kemudian memunculkan alternatif solusi dan memilih satu solusi dengan pertimbangan yang matang. Dan pada akhirnya harus mampu mempresentasikan solusi yang dipilih ke orang lain untuk mempertanggung jawabkan pemilihan solusi tersebut.2.2 Potret Mahasiswa Dalam Pentas Sejarah Indonesia

Peran dan posisi mahasiswa dalam perspektif kehidupan berbangsa dan bernegara, merupakan diskursus yang menarik sepanjang dinamika kehidupan mahasiswa. Hampir menjadi kenyataan yang lazim bahwa gerakan mahasiswa terutama di dunia ketiga memainkan peran yang sangat aktif pada posisi sentral di dalam perubahan sosial-politik, dan hampir tak satupun penguasa di negara-negara berkembang yang mengabaikan posisi sosial dan pentingnya representasi politik serta dampak aspirasi dari golongan muda berpendidikan tinggi ini. Sehingga para pemerhati sosial tidak mengabaikan fungsi mereka dalam sistem sosial politik baik di negeri maju maupun berkembang, termasuk di Indonesia.

Dalam kurun waktu sejarah gerakan mahasiswa yang strategi dan menonjol dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pertama, terjadi pada kurun waktu 1910-an sampai dengan 1930, kedua pada era 1960-an.Peran ideologi mahasiswa tahun 1910-an sampai dengan 1930-an terfokus pada peran penggagas, yaitu menyusun, menafsirkan serta memulasikan pemikiran tentang segenap aspek kehidupan bermasyarakat yang berasal dari masyarakat asing dan masyarakat sendiri menjadi ideologi yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakatnya sendiri. Mahasiswa dari generasi Soetomo 1910-an dan generasi Soekarno-Hatta 1920-an, adalah pemikir-pemikir yang meletakkan dasar ideologi nasiolnalisme bagi bangsa Indonesia di kemudian hari. Nasionalisme merupakan fokus dari keseluruhan ideologi yang digagaskan oleh mahasiswa 1910-1930-an.

Pada tahun 1940-an gerakan mahasiswa mengalami pergeseran peran, peran penggagas tidak lagi menonjol. Gerakannya lebih terfokus pada sebagai pendukung dan penerap dari ideologi yang sudah ada. Dekade 1950-an dunia mahasiswa kembali disegani, sekalipun kemandirian dan peran sebagai penggagas semakin menipis. Hal ini di latarbelakangi oleh dominannya peran politik profesional didalam kehidupan politik. Politisi sipil yang dominan saat itu berasal dari tokoh politik yang mengalami sosialisasi politik tahin 1910, 1930-an di kampus dalam dan luar negeri (Eropa). Pada era ini kampus sebagai lembaga lembaga pendidikan tinggi terbelenggu pengaruh politisi dari partai politik sebagai kekuatan dominan. Akibatnya, kampus dan mahasiswa mengikuti pola persaingan antar partai dan terpecah berdasarkan politik aliran.

Perjalanan Indonesia era 1910-an sampai 1950-an, menempatkan kekuatan sipil yang berasal dari kaum intelektual (mahasiswa) sebagai sumber kepemimpinan bangsa yang dominan. Akan tetapi sejak yahun 1960-an kekuatan militer muncul sebagai suatu sumber kepemimpinan bangsa yang dominan. Fungsi parpol bersama ormas pengikutnya sebagai sumber kepemimpinan merosot bersama penurunan peran politiknya. Namun yang perlu dicatat dalam sejarah gerakan mahasiswa, pada era 1960-an peran ideologi mahasiswa meningkat tajam. Gerakan idiologi masa ini, melahirkan angkatan 1966. Dekade 1960-an dengan angkatan 1966-nya telah membentuk identitas sosial mahasiswa sebagai sebuah kekuatan sosial politik. Persepsi dan konsepsi tentang peran sosial ini, terbentuk dan menguat sejalan dengan tegaknya hegemoni pemerintahan orde baru.

Di satu sisi lahirlah Orde Baru seiring dengan kehendak gerakan mahasiswa, sehingga gerakannya mendapat dukungan kekuatan-kekuatan establishment (ABRI). Disisi lain arus perubahan menuju terbentuknya keuatan orde baru sebenarnya berangkat dari keinginan militer dan teknorat untuk lebih memerankan diri dalam konstalasi kehidupan bangsa dan negara setelah melihat kebobrokan dan kegagalan kekuatan sipil pada pemerintahan demokrasi terpimpin. Keinginan militer ini diwujudkan dalam Doktrin Dwi Fungsi ABRI diaman ABRI disamping sebagai kekuatan HANKAM juga memiliki peran sosial politik.

Lakon yang dimainkan mahasiswa angkatan 66 berada dalam panggung sejarah yang romantis, di dalamnya terjadi aliansi segitiga yang harmonis antara militer, teknokrat, dan mahasiswa. Ketiganya merupakan bagian lapisan elit intelegensia yang bakal mengobarkan gagasan modernisasi. Dengan kata lain disamping militer teknokrat, mahasiswa juga dipercaya sebagai agen modernisasi atau pembangunan.

Dekade 1970-an aliansi ini pecah akibat berubahnya orientasi dan strategi apemerintahan orde baru. Cita-cita awal gerakan orde baru sudah tidak sesuai dengan idealisme dan ideologi mahasiswa. Akibatnya, hampir sepanjang era 1970-an terjadi protes, kritik, petisi, selebaran dan lobi yang diarahkan kepada pemerintahan orde baru. Gerakan ini bermuara pada persoalan demokrasi, peran militer, dan pembangunan ekonomi. Akibatnya gerakan mahasiswa semakin berhadapan dengan kekuatan represif, yang mengutamakan stabilitas nasional dalam upaya menjaga kelangsungan pembangunan nasional. Pada gilirannya gerakan mahasiswa mengalami kemerosotan yang sangat tajam, yang belum pernah terjadi dalam gerakan mahasiswa di Indonesia. depolitisasi dan deparpolisasi, melalui penerapan NKK (Normalisasi Kehidupan Kampus) dan BKK (Badan Koordinasi Kampus) menjadi senjata pamungkas hegemoni Orba terhadap kehidupan mahasiswa. Lalu kepada mahasiswa yang melanggar NKK/BKK diberikan sanksi akademik yang berat, mulai dari skorsing sementara atau terbatasnya sampai kepada pemecatan bahkan dipenjarakan.

Dekade 1980-an adalah masa-masa mandul peran mahasiswa dalam kancah sosial-politik karena perannya dipersempit dalam peran profesional saja. Dalam masa-masa ini terjadi proses-proses penggugatan dan penyadaran terhadap peran sosial-politik mahasiswa. Upaya ini tampak berbuah ketika pada era 1990-an angin perubahan di dalam diri mahasiswa mulai berhembus, yang berujung pada munculnya generasi reformasi pada tahun 1990-an akhir ini.2.2.1 Tri darma Mahasiswa1. Pendidikan

Pengertian pendidikan dan pengajaran disini adalah dalam rangka menerusakan pengetahuan atau dengan kata lain dalam rangka transfer of knowledge ilmu pengetahuan yang telah dikembangkan melaui penelitian oleh mahasiswa di perguruan tinggi.2. Penelitian dan Pengembangan

Kegiatan penelitain dan pengembangan mempunyai peranan yang sangat penting dalam rangka kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa penelitain,m aka pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi akan menjadi terhambat. Penelitian ini tidaklah berdiri sendiri, akan tetapi harus dilihat keterkaitannya dalam pembangunan dalam arti luas. artinya penelitain tidak semata-mata hanya untuk hal yang diperlukan atau langsung dapat digunakan oleh masyarakat pada saat itu saja,akan tetapi harus dilihat dengan proyeksi kemasa depan.

3. Pengabdian pada Masyarakat

Dharma pengabdian pada masyarakat harus diartiakan dalam rangka penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah dikembangkan di perguruan tinggi, khususnya sebagi hasil dari berbagai penelitian. Pengabdian pada masyarakat merupakan serangkaian aktivitas dalam rangka kontribusi perguruan tinggi terhadap masyarakat yang bersiafat konkrit dan langsung dirasakan manfaatnya dalam waktu yang relatif pendek.2.2.2 Sumpah PemudaPertama:

Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.Kedoea:

Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.Ketiga:

Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Bukti Peran Mahasiswa dalam Pembangunan NasionalSalah satu contoh bukti peran mahasiswa dalam pembangunan nasional di indonesia adalah sebagai berikut:1. Mahasiswa Indonesia Sapu Bersih Ajang Kontes Robot Internasional

Tebuireng.org- JakartaAnak bangsa Indonesia kembali menorehkan prestasi yang membanggakan.Mahasiswa ini berasal dari dua tim robot Politeknik Elektronika Surabaya (PENS), masing-masing tim EFFIRO dan tim EILERO. Mereka berhasil menyapu bersih juara pada kontes robot internasional yang berlangsung di Trinity College, Hartford, Connecticut, AS, 5-6 April lalu. Tim EFFIRO seperti yang dilansir dari Kemdikbud.co.id, dengan tiga robotnya berhasil keluar menjadi juara satu, dua, dan juara tiga, untuk kategori pemadam api divisi senior beroda. Ketiga robot itu diberinama PENS, Senior EFFIRO dan ER2C.Selain menyapu bersih kategori tersebut, tim robot EILERO yang diberi nama Walking EFFIRO, dan turun pada kategori divisi berkaki, juga berhasil keluar sebagai juara pertama. PENS baru tahun ini mengikuti even ini, dan keikutsertaan PENS di even ini melengkapi seluruh even internasional yang pernah PENS ikuti. Tahun 2001 Tim B-CAK menjadi Juara Dunia di NHK International Robot Contest di Koriyama, Jepang.Kontes robot ini sekarang dikenal sebagai ABU Robocon. Tahun 2013 Tim ERSION mendapatkan Second Runner-Up dan ABU Robocon Award serta ROHM Special Award di ABU Robot Contest 2013 di Danang, Vietnam. Tim EROS meraih peringkat 7 besar dunia di RoboCup 2013 untuk Kategori Humanoid Kids di Eindhoven, Belanda. Tim PENS juga menempatkan diri di 7 besar dunia pada kontes kapal cepat tanpa awak RoboBoat 2013 di Virginia, Amerika Serikat. Ini salah satu pembuktian bahwa anak bangsa kita mampu bersaing di kancah internasional, dan tidak perlu menutup diri menghadapi lawan-lawan dari Negara maju lainnya. Meskipun kita Negara berkembang, tapi fasilitas pendidikan pun sudah qualified untuk dimanfaatkan para anak bangsa. Jauhkanlah rasa malu, dan terus berkarya memberikan yang terbaik bagi diri sendiri, juga bangsa dan Negara. (ul)

2. Mahasiswa Indonesia Juarai Lomba Sains Bergengsi di India

Bisnis.com, LONDON Prestasi cemerlang diperlihatkan mahasiswa Indonesia di ajang lomba sains internasional.

Mahasiswa Indonesia di India, Constantinus Satrio, berhasil menyabet juara pertama dalam ajang lomba bergengsi Annual Science, Technology and Management Festival of IIT Delhi (TRYST), baru baru ini.

Karya Satrio, mahasiswa Indonesia, tahun ketiga program studi Bachelor of Computer Application di Universitas Agra, bertema Manual Automatic Transmission Controller, demikian penjelasan Humas PPI India Taufiq Ari Kusuma, Kamis (13/3/2014).

Satrio dalam presentasinya memaparkan manfaat sistem pengendalian transmisi sepeda motor yang bisa dikendalikan dengan dual mode yaitu mode manual yang sewaktu-waktu bisa diubah ke mode otomatis.

Dalam kejuaraan yang digelar Indian Institue of Technology Delhi, New Delhi India, itu Satrio mengatakan motor menjadi lebih fleksibel, efisien, karena ada saat-saat tertentu ketika motor lebih nyaman dalam mode manual dan ada kalanya dalam mode otomatis.

Inovasi mahasiswa yang hobi memasak, balap motor, angkat besi, dan mengutak atik alat-alat elektro ini juga dinilai dari segi efisiensi, ekonomis, dan tentu memenuhi kerealistisan untuk diaplikasikan atau merupakan teknologi tepat guna.

Satrio menjawab dengan lugas semua keraguan dewan juri pada saat sesi tanya jawab setelah mempresentasikan karyanya seperti yang ditampilkan di video rekaman. Ada dua alasan teknis yang dijelaskan Satrio yaitu pertama, murah danapplicable.

Menurut dia, desain yang disederhanakan, serta kontrol kopling dan karburator yang menggunakan solenoid meminimalkan jumlah komponen yang dipakai. Rancangan Satrio juga tidak perluthrottle position sensor. Jumlah transistor penggerak daun karburator berkurang dari empat menjadi satu. Solenoid juga memungkinkan pemasangan transmisi ini tanpa mengubah mesin, karburator, ataupun gearbox, hanya tinggal potong kabel gas, kopling, dan mengubah sistem pengungkit transmisi dari luar gearbox. Alasan kedua, peningkatan efisiensi hingga 20 persen.

Disebutkan, Transmisi sepeda motor berbasis CVT mengalami rugi daya hingga 20 persen, sebab gesekan yang terjadi saat perpindahan rasio transmisi di karet penggerak. CVT juga rentan rusak mendadak jika dipergunakan untuk beban berat. Sementara transmisi otomatis tidak mengalami rugi daya karena menggunakan gearbox manual yang dikontrol motor listrik, serta kopling yang dikontrol solenoid, sehingga daya untuk perpindahan gigi hanya listrik dari alternator motor.

Ketahanan dan reliabilitas transmisi otomatis juga meningkat. Disebutkan Satrio, karet CVT harus diganti secara berkala, sementara transmisi tidak memerlukanoverhaulberkala jika tidak ada kerusakan pada sistem kontrol elektroniknya. Meski tidak mendapat dukungan finansial dari pihak yang seharusnya membantu, Satrio secara mandiri mampu membuktikan sekaligus mencuri perhatian. Di dalam negeri, sesungguhnya terdapat Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) DIKTI. Namun, menurut Atase Pendidikan KBRI New Delhi, mahasiswa di LN belum termasuk dalam program PKM.

Meski demikian, kemenangan pria kelahiran Jakarta tahun 1989 ini menjadi kemenangan bagi mahasiswa Indonesia terutama di India. Ucapan selamat menghujani akun sosial media milik Satrio, mulai dari sahabat, alumni, pelajar, akademisi dan juga para pejabat. IIT Delhi merupakan universitas top tidak hanya di India, tetapi juga di dunia bersama dengan IIT Bombay. Setelah melalui beberapa babak, Satrio berhasil lolos hingga final dan akhirnya menumbangkan seluruh lawan yang mayoritas mahasiswa IIT Delhi. Selain mendapat sertifikat dan penghargaan, Satrio juga mendapat hadiah uang sebesar INR 75.000 atau sekitar Rp14 juta. Hadian itu rencananya akan digunakan Satrio untuk mengembangkan karyanya. Selanjutnya, ia ingin melanjutkan kuliahnya ke jenjang lebih tinggi guna menjadi seorang profesor.

3.2 Fakta

Sebagai mahasiswa berbagai macam label pun disandang, ada beberapa macam label yang melekat pada diri mahasiswa, misalnya:1. Direct Of Change, mahasiswa bisa melakukan perubahan langsung karena sumber daya manusianya yang banyak.2. Agent Of Change, mahasiswa agent perubahan, maksudnya SDM untuk melakukan perubahan.

3. Iron Stock, sumber daya manusia dari mahasiswa itu tidak akan pernah habis.4. Moral Force, mahasiswa itu kumpulan orang yang memiliki moral yang baik.5. Social Control, mahasiswa itu pengontrol kehidupan sosial, contohnya mengontrol kehidupan sosial yg dilakukan masyarakat.Dari peran dan fungsi yang mulia tersebut, terdapat fakta-fakta buruk yang terjadi pada mahasiswa sekarang ini, yaitu seperti dibawah ini:1. Kebiasaan cabut kuliahHal ini bisa disebabkan banyak hal seperti ada keperluan mendadak, malas kuliah karena dosen yang tidak menyenangkan, karena lelah, dan lain-lain2. Kebiasaan menitip absenHal ini karena ada beberapa dosen yang melakukan penilaian melalui absensi dan juga disebabkan mahasiswa takut tidak lulus suatu mata kuliah karena rata-rata di perguruan tinggi mematok standar absensi 75% per mata kuliah3. Ke kampus hanya sekadar ajang mencari pasanganBagi mahasiswa yang jomblowan jomblowati tentu kampus adalah tempat yang tepat untuk mencari pasangan dan tebar pesona

4. DemonstrasiDemonstrasi memang terkenal sebagai gerakan mahasiswa untuk membela kebenaran terutama untuk menentang pemerintah yang tidak baik, tapi dibalik niat baik itu banyak mahasiswa yang ikut demo hanya untuk pamer dan parahnya lagi banyak yang tidak mengetahui inti dari kelompok itu berdemo menuntut apa dan malah yang berakhir sebagai provokator dan demo tersebut berakhir anarkis.5. Menipu orangtua untuk kepentingan pribadiBanyak mahasiswa yang meminta uang kepada orangtuanya dengan alasan membeli kepentingan perkuliahan namun uang tersebut disalahgunakan untuk kepentingan pribadi.6. Tidur di kelasTidur itu hal yang baik namun bila tidur di kelas itu hal yang sangat buruk. Biasanya mahasiswa tidur di kelas dengan alasan kelelahan, mengantuk, pusing, dan lain-lain.7. Kunang-kunang (kuliah nangkring)Banyak mahasiswa yang setelah pulang kuliah memilih untuk berkumpul dengan teman-teman daripada mengerjakan tugas atau belajar bersama. Terkadang mereka berkumpul hingga lupa waktu sehingga tugas-tugas pun terbengkalai.BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN4.1 KESIMPULAN

Dari uraian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pembangunan nasional adalah tanggung jawab mahasiswa yang harus berperan aktif dalam pembagunan nasional dengan tidak menyia-nyiakan kesempatan dalam menuntut ilmu4.2 SARAN

Jadilah mahasiswa yang berguna bagi bangsa dan negara dimulai dari hal terkecil ,jadikan bangsa indonesia menjadi negara maju.