kewajiban

14
RENNY TUJUAN Tujuan dari PSAK no.57 adalah untuk mengatur pengakuan dan pengukuran provisi, liabilitas kontinjensi, dan aset kontinjensi serta memastikan informasi telah diungkapkan secara memadai dalam catatan atas laporan keuangan. RUANG LINGKUP Pernyataan ini harus diterapkan oleh semua entitas dalam akuntansi untuk provisi, kewajiban kontinjensi, dan aset kontinjensi, kecuali yang timbul dari: kontrak eksekutori (kecuali jika kontrak tersebut bersifat memberatkan) dan hal-hal yang telah dicakup dalam PSAK lain. DEFINISI: Dalam PSAK no.57 telah diungkapkan beberapa pernyataan yaitu: Aset kontinjensi adalah aset potensial yang timbul dari peristiwa masa lalu dan keberadaannya menjadi pasti dengan terjadi atau tidak terjadinya satu atau lebih peristiwa dimasa depan yang tidak sepenuhnya berada dalam kendali entitas. Kewajiban hukum adalah kewajiban yang timbul dari suatu kontrak baik secara eksplisit maupun implisit, peraturan perundang-undangan atau juga karena adanya pelaksanaan produk hukum lainnya.

Upload: elizabeth-deuii

Post on 16-Jan-2016

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

teori akuntansi

TRANSCRIPT

Page 1: kewajiban

RENNY

TUJUAN

Tujuan dari PSAK no.57 adalah untuk mengatur pengakuan dan pengukuran provisi, liabilitas

kontinjensi, dan aset kontinjensi serta memastikan informasi telah diungkapkan secara memadai

dalam catatan atas laporan keuangan.

RUANG LINGKUP

Pernyataan ini harus diterapkan oleh semua entitas dalam akuntansi untuk provisi, kewajiban

kontinjensi, dan aset kontinjensi, kecuali yang timbul dari: kontrak eksekutori (kecuali jika

kontrak tersebut bersifat memberatkan) dan hal-hal yang telah dicakup dalam PSAK lain.

DEFINISI:

Dalam PSAK no.57 telah diungkapkan beberapa pernyataan yaitu:

Aset kontinjensi adalah aset potensial yang timbul dari peristiwa masa lalu dan

keberadaannya menjadi pasti dengan terjadi atau tidak terjadinya satu atau lebih peristiwa

dimasa depan yang tidak sepenuhnya berada dalam kendali entitas.

Kewajiban hukum adalah kewajiban yang timbul dari suatu kontrak baik secara eksplisit

maupun implisit, peraturan perundang-undangan atau juga karena adanya pelaksanaan

produk hukum lainnya.

Kontrak memberatkan adalah kontrak yang biaya tidak terhindarkan untuk memenuhi

kewajiban kontraknya melebihi manfaat ekonomi yang akan diterima dari kontrak tersebut.

Kontrak memberatkan

“Jika entitas terikat dalam suatu kontrak memberatkan, maka kewajiban kini menurut

kontrak tersebut diukur dan diakui sebagai provisi.”

Banyak kontrak dapat dibatalkan tanpa membayar kompensasi atau denda kepada pihak lain

sehingga tidak ada kewajiban, misalnya pesanan pembelian yang sering dilakukan / rutin.

Page 2: kewajiban

Maksud dari kontrak memberatkan adalah kontrak yang menimbulkan biaya tak terhindarkan

dalam memnuhi kewajiban berdasarkan kontrak dan biaya tersebut melebihi manfaat

ekonomi yang diperkirakan akan diterima dari kontrak tersebut.

Liabilitas adalah kewajiban kini entitas yang timbul dari peristiwa masa lalu yang

penyelesaiannya dapat mengakibatkan arus keluar sumber daya entitas yang mengandung

manfaat ekonomi.

Liabilitas kontinjensi adalah kewajiban potensial yang timbul dari peristiwa masa lalu dan

keberadaannya menjadi pasti dengan terjadi atau tidak terjadinya satu atau lebih peristiwa di

masa depan yang tidak sepenuhnya berada dalam kendali entitas. Atau bisa juga diartikan

dengan kewajiban kini yang timbul sebagai akibat peristiwa masa lalu, tetapi tidak diakui

karena terdapat kemungkinan bahwa entitas tidak mengeluarkan sumber daya yang

mengandung manfaat ekonomi atau jumlah kewajiban tersebut tidak dapat diukur secara

handal.

OLIP

Peristiwa yang mengikat adalah peristiwa yang menimbulkan kewajiban hukum atau

kewajiban konstruktif yang memaksa entitas untuk menyelesaikan kewajiban tersebut.

Restrukturisasi adalah program yang direncanakan dan dikendalikan oleh manajemen dan

secara material mengubah lingkup kegiatan entitas atau cara mengelola usaha.

Bukti bahwa entitas telah mulai mengimplementasikan rencana strukturisasi akan tampak,

melalui penghentian operasi pabrik, penjualan aset atau pengumuman ke masyarakat tentang

pokok – pokok rencana strukturisasi. Pengumuman tentang rencana strukturisasi merupakan

kewajiban konstruktif untuk melakukan restrukturisasi. Rencana restrukturisasi dibuat

dengan sedemikian rupa dan dengan perincian yang memadai sehingga dapat meyakinkan

pihak lain, seperti pelanggan, pemasok, dan pegawai.

Kewajiban konstruktif adalah kewajiban yang timbul dari tindakan entitas yang berdasarkan

praktik baku masa lalu entitas telah memberikan indikasi kepada pihak lain bahwa entitas

akan menerima tanggung jawab tertentu dan meyakinkan bahwa entitas akan melaksanakan

tanggung jawab tersebut, contohnya : hutang bonus.

Page 3: kewajiban

Kewajiban konstruktif untuk melakukan restrukturisasi muncul hanya

jika persyaratan berikut dipenuhi:

1) Entitas memiliki rencana formal yang terperinci untuk restrukturisasi dengan

mengidentifikasi, sekurang - kurangnya:

a) usaha atau bagian usaha yang terlibat;

b) lokasi utama yang terpengaruh

c) lokasi, fungsi, dan perkiraan jumlah pegawai yang akan menerimakompensasi

karena pemutusan hubungan kerja

d)  pengeluaran yang akan terjadi; dan

e) waktu implementasi rencana tersebut; dan

2) Entitas menimbulkan harapan yang kuat dan sah kepada pihak-pihak yangterkena

dampak restrukturisasi bahwa entitas akan melaksanakanrestrukturisasi dengan

memulai implementasi rencana tersebut ataumengumumkan pokok-pokok rencana.

Suatu kewajiban konstruktif tidak timbul semata-mata karena putusan manajemen atau unit

organisasi yang berwenang, kewajiban dapat timbul dari peristiwa terdahulu yang terjadi

bersama dengan putusan tersebut. Begitu persetujuan tersebut telah diperoleh dan

dikomunikasikan kepada pihak lain, saat itu pula entitas memiliki kewajiban konstruktif

untuk melakukan restrukturisasi

Tidak ada kewajiban yang timbul dalam penjualan suatu operasi hingga entitas membuat

suatu perjanjian penjualan yang mengikat.

Walaupun entitas telah mengambil putusan untuk menjual suatu operasi dan mengumumkan

putusan tersebut kepada masyarakat, entitas tidak terikat pada putusannya sebelum pembeli

teridentifikasi dan terdapat perjanjian penjualan yang mengikat. Jika penjualan suatu operasi

dipandang sebagai bagian dari restrukturisasi, aset dari operasi yang bersangkutan perlu

dievaluasi untukmenentukan apakah terjadi penurunan nilai.

DICKY

Kewajiban diestimasi adalah kewajiban yang waktu dan jumlahnya belum pasti. Kewajiban

diestimasi dapat dibedakan dari kewajiban lain, seperti utang dagang dan akrual

(*metode akuntansi di mana penerimaan dan pengeluaran diakui atau dicatat ketika transaksi

Page 4: kewajiban

terjadi, bukan ketika uang kas untuk transaksi-transaksi tersebut diterima atau dibayarkan),

karena pada kewajiban diestimasi terdapat ketidakpastian mengenai waktu atau jumlah yang

harus dikeluarkan pada masa datang untuk menyelesaikan kewajiban diestimasi tersebut.

Kewajiban diestimasi restrukturisasi hanya mencakup pengeluaran langsung yang

timbul dari restrukturisasi, yaitu yang memenuhi kedua persyaratan berikut ini:

1) Benar-benar harus dikeluarkan dalam rangka restrukturisasi; dan

2) Tidak terkait dengan aktivitas yang masih berlangsung pada entitas.

Kewajiban diestimasi restrukturisasi tidak mencakup biaya-biaya seperti:

1) pelatihan kembali atau penempatan kembali (relokasi) staf yang masih tetap dikaryakan;

2) pemasaran; atau 

3) investasi dalam sistem dan jaringan distribusi baru.

Hal ini dikarenakan pengeluaran ini terkait dengan pengelolaan usaha pada masa datang dan

padaakhir periode pelaporan bukan merupakan kewajiban dalam

rangkarestrukturisasi.Jumlah yang teridentifikasi sebagai kerugian operasi masa dating

sampai dengan tanggal restrukturisasi juga tidak termasuk kewajiban diestimasi,kecuali jika

kerugian itu terkait dengan kontrak memberatkan

DAVID

PROVISI

Provisi akan diakui jika :

a. Entitas memiliki kewajiban kini sebagai akibat peristiwa masa lalu

b. Kemungkinan besar penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber

daya yang mengandung manfaat ekonomi

c. Jumlah kewajiban dapat diestimasi dengan handal

PERUBAHAN PROVISI

Page 5: kewajiban

“Provisi ditelaah pada setiap akhir periode pelaporan dan disesuaikan untuk

mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk

menyelesaikan kewajiban kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi dibatalkan.”

Provisi diperiksa setiap akhir periode pelaporan dan disesuaikan untuk menghasilkan estimasi

atau perkiraan terbaik yang terbaru. Jika provisi didiskonto, maka nilai tercatatnya provisi akan

meningkat pada setiap periode untuk mencerminkan berlalunya waktu. Peningkatan ini diakui

sebagai biaya pinjaman.

PENGGUNAAN PROVISI

“Provisi hanya dapat digunakan untuk pengeluaran yang berhubungan langsung dengan

tujuan pembentukan provisi.”

Hanya pengeluaran yang berhubungan langsung dengan tujuan pembentukan provisi awal yang

dapat mengurangi provisi. Membebankan pengeluaran untuk mengurangi provisi yang semula

diakui untuk tujuan lain akan menghilangkan pengaruh dari dua peristiwa yang berbeda.

AVIK

PENGAKUAN

Kewajiban kini.

Dalam hal ini, peristiwa masa lalu dianggap menimbulkan kewajiban kini, jika setelah

mempertimbangkan semua bukti yang ada, terdapat kemungkinan besar bahwa kewajiban

kini telah terjadi pada akhir periode pelaporan. Kewajiban kini akan diakui oleh entitas

sebagai provisi, jika kewajiban kini telah ada pada akhir periode pelaopan. Namun jika

kewajiban kini kemungkinan besar belum ada pada akhir periode pelaporan maka entitas

akan mengungkapkannya sebagai liabilitas kontijensi.

Page 6: kewajiban

Peristiwa masa lalu

Peristiwa masa lalu yang menimbulkan kewajiban kini disebut peristiwa mengikat. Dalam

suatu peristiwa mengikat, entitas tidak mempunyai alternatif lain, selain menyelesaikan

kewajiban yang timbul dari peristiwa tersebut.

LIABILITAS KONTIJENSI

“ Entitas tidak diprkenankan mengakui Liabilitas Kontijensi.”

ASET KONTIJENSI

“ Entitas tidak diprkenankan mengakui Aset Kontijensi.”

Aset kontinjensi biasanya timbul dari peristiwa yang tidak direncanakan atau diharapkan yang

menimbulkan kemungkinan arus masuk manfaat ekonomi untuk entitas. (Contohnya: klaim yang

sedang diusahakan entitas melalui proses hukum yang hasilnya belum pasti.)

Aset kontinjensi tidak diakui dalam laporan keuangan karena dapat menimbulkan pengakuan

penghasilan yang mungkin tidak pernah terealisasikan. Akan tetapi, jika realisasi penghasilan

sudah dapat dipastikan, maka aset tersebut bukan merupakan aset kontinjensi, melainkan diakui

sebagai asset.

IVONE

PENGUKURAN

Estimasi Terbaik

“Jumlah yang diakui sebagai provisi adalah hasil estimasi terbaik pengeluaran yang

diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan.”

Estimasi terbaik pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini adalah

jumlah yang secara rasional akan dibayar entitas untuk menyelesaikan kewajibannya pada akhir

periode pelaporan atau untuk mengalihkan kewajibannya kepada pihak ketiga pada saat itu.

Page 7: kewajiban

Resiko dan Ketidakpastian

“Dalam menentukan estimasi terbaik suatu provisi, entitas mempertimbangkan berbagai

risiko dan ketidakpastian yang selalu mempengaruhi berbagai peristiwa dan keadaan.”

Risiko menimbulkan hasil yang bervariasi. Penetapan risiko dapat menyebabkan kenaikan nilai

liabilitas yang diukur. Jika terdapat unsur ketidakpastian, maka entitas berhati-hati sehingga

pendapatan atau aset tidak menjadi terlalu besar dan beban atau liabilitas tidak menjadi terlalu

kecil.

Nilai Kini

“Jika dampak nilai waktu uang cukup material, maka jumlah provisi adalah nilai kini dari

perkiraan pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban.”

Karena nilai waktu dari uang, provisi yang melibatkan pengeluaran uang yang timbul

seketika atau mendadak setelah periode pelaporan lebih memberatkan kegiatan usaha jika

dibandingkan dengan provisi yang melibatkan pengeluaran uang dalam jumlah sama yang timbul

kemudian. Jadi, jika dampak pada nilai waktu uang bersifat material, provisi akandidiskontokan.

Tingkat diskonto adalah tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian

pasar atas nilai waktu dari uang dan risiko yang terkait dengan liabilitas yang bersangkutan.

Tingkat diskonto tidak boleh mencerminkan risiko yang sudah diperhitungkan dalam estimasi

arus kas masa depan.

KUMALA

Peristiwa Masa Depan

“Peristiwa masa depan yang dapat mempengaruhi jumlah yang diperlukan untuk

menyelesaikan kewajiban tercermin dalam jumlah provisi jika ada bukti obyektif bahwa

peristiwa itu akan terjadi.”

Page 8: kewajiban

Dalam menentukan jumlah provisi, entitas perlu mempertimbangkan peristiwa masa depan yang

diperkirakan akan terjadi. Misalnya, entitas berkeyakinan bahwa biaya pembersihan suatu lokasi

pabrik pada akhir masa manfaat pabrik tersebut akan dapat ditekan melalui teknologi

yangberkembang di masa depan. Namun, entitas tidak boleh mengasumsikan adanya

pengembanganteknologi yang sama sekali baru sebelum ada bukti objektif yang memadai

menegenai pengembangan teknologi tersebut.

Rencana Pelepasan Aset

“Keuntungan sehubungan dengan rencana pelepasan aset tidak boleh dipertimbangkan

dalam menghitung suatu provisi.”

Keuntungan sehubungan dengan rencana pelepasan aset tidak diperhitungkan dalam menghitung

provisi walaupun rencana pelepasan aset tersebut terkait erat dengan peristiwa yang

menyebabkan timbulnya provisi.Hal ini dikarenakan rencana pelepasan aset tersebut belum tentu

pasti.Sebaliknya, entitas baru boleh mengakui keuntungan pelepasan aset tersebut pada saat yang

ditentukan oleh PSAK yang terkait dengan aset tersebut.

PENGGANTIAN

“Jika sebagian atau seluruh pengeluaran untuk menyelesaikan provisi diganti oleh pihak

ketiga, maka penggantian itu diakui hanya pada saat timbul keyakinan bahwa

penggantian pasti akan diterima jika entitas menyelesaikan kewajiban. Penggantian

tersebut diakui sebagai aset yang terpisah.Jumlah yang diakui sebagai penggantian tidak

boleh melebihi nilai provisi.”

Pada umumnya, entitas tetap bertanggung jawab untuk menyelesaikan seluruh jumlah

kewajibannya jika pihak ketiga tidak dapat membayar dengan alasan apa pun. Dalam hal ini,

entitas mengakui kewajiban yang diestimasi sejumlah seluruh kewajiban dan mengakui

penggantian yang diharapkan dari pihak ketiga sebagai aset yang terpisah ketika sudah dapat

dipastikan bahwa penggantian tersebut akan diterima entitas pada saat entitas menyelesaikan

kewajibannya.

DEWI

Page 9: kewajiban

PENERAPAN ATURAN PENGAKUAN DAN PENGUKURAN

Kerugian Operasi Masa Depan

“ Provisi tidak boleh diakui untuk kerugian operasi masa depan.”

Perkiraan akan terjadinya kerugian operasi masa depan merupakan indikasi bahwa aset tertentu

dalam suatu operasi mungkin mengalami penurunan nilai.

PENGUNGKAPAN

Untuk setiap jenis provisi, entitas mengungkapkan :

a) Nilai tercatat pada awal dan akhir periode;

b) Provisi tambahan yang dibuat dalam periode bersangkutan

c) Jumlah yang digunakan, yaitu jumlah yang terjadi dan dibebankan pada provisi

selama periode bersangkutan

d) Jumlah yang belum digunakan yang dibatalkan selama periode bersangkutan; dan

e) Peningkatan, selama periode yang bersangkutan, dalam nilai kini yang timbul karena

berlalunya waktu dan dampak dari setiap perubahan tingkat diskonto

Untuk setiap jenis kewajiban diestimasi, entitas harus mengungkapkan pula:

1) uraian singkat mengenai karakteristik kewajiban dan perkiraan saat arus

keluarsumber daya terjadi;

2) indikasi mengenai ketidakpastian saat atau jumlah arus keluar tersebut jikadiperlukan

dalam rangka menyediakan informasi yang memadai, entitas harusmengungkapkan

asumsi utama yang mendasari prakiraan peristiwa masa datang;dan

3)  jumlah estimasi penggantian yang akan diterima dengan menyebutkan

jumlah asetyang telah diakui untuk estimasi penggantian tersebut.

Dalam menentukan provisi atau liabilitas kontijensi dapat dikelompokkan pada jenis provisi atau

liabilitas kontijensi yang sama.

Page 10: kewajiban

Jika kemungkinan besar terjadinya arus masuk manfaat ekonomis, entitas harus mengungkapkan

uraian singkat mengenai karakteristik aset kontinjensi pada akhir periode pelaporan dan, jika

praktis, estimasi dampak finansialnya.

KETENTUAN TRANSISI

Dampak diterapkannya Pernyataan ini pada tanggal efektifnya dilaporkan sebagai

penyesuaian saldo laba awal pada periode Pernyataan ini pertama kali diterapkan. Entitas

dianjurkan, tetapi tidak disyaratkan,untuk menyesuaikan saldo laba awal dari periode

sajian. paling dini dan menyajikan kembali informasi komparatif.Jika informasi

komparatif tersebut tidak disajikan kembali maka fakta tersebut diungkapkan.