keutamaan bulan rajab

5
KEUTAMAAN BULAN RAJAB OLEH: MUHAMMAD ALI ISKANDAR AL FADHANI, ST CERAMAH TVRI, JUMAT, 10 APRIL 2015 BULAN RAJAB merupakan salah satu yang termasuk dari bulan Haram. Maksud dari bulan haram disini adalah bulan yang memiliki kemuliaan tersendiri. Pada Bulan haram ini kita sangat dilarang melakukan maksiat, melainkan seharusnya kita malah melakukan hal hal yang termasuk dalam amal sholih. Mengenai letaknya, Bulan Rajab ini terletak antara bulan Jumadal Akhiroh dan bulan Sya’ban. Seperti yang telah di terangkan dalam firman Allah Ta’ala : َ ق َ لَ خَ مْ وَ يِ َ اِ اب َ تِ ك يِ ف اً رْ هَ شَ رَ شَ ع ا َ تْ " ث اِ َ اَ د ْ تِ عِ ورُ هُ ش ل اَ ةَ دِ عَ / نِ 1 اَ / نِ ه يِ ف وا ُ مِ لْ 9 ظَ ت اَ لَ فُ مِ يَ قْ ل اُ / ن يِ د الَ E كِ لَ ذٌ مُ رُ حٌ ةَ عَ بْ رَ P ا اَ هْ يِ مَ ضْ رَ P اْ الَ وِ ابَ اوَ مَ س ل اْ مُ كَ سُ قْ بَ P اArtinya : ”Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu

Upload: tengku-tci

Post on 07-Dec-2015

229 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

keutamaan bulan rajab

TRANSCRIPT

Page 1: Keutamaan Bulan Rajab

KEUTAMAAN BULAN RAJAB

OLEH: MUHAMMAD ALI ISKANDAR AL FADHANI, ST

CERAMAH TVRI, JUMAT, 10 APRIL 2015

BULAN RAJAB merupakan salah satu yang termasuk dari bulan Haram. Maksud dari bulan

haram disini adalah bulan yang memiliki kemuliaan tersendiri. Pada Bulan haram ini kita

sangat dilarang melakukan maksiat, melainkan seharusnya kita malah melakukan hal hal

yang termasuk dalam amal sholih.

Mengenai letaknya, Bulan Rajab ini terletak antara bulan Jumadal Akhiroh dan bulan

Sya’ban. Seperti yang telah di terangkan dalam firman Allah Ta’ala :

ف�ي ا ر� ه� ش ر عش اث�نا الل�ه� ن�د ع� ور� ه� الش� د�ة ع� إ�ن�

�بعة ر� أ ا ن�ه م� ض ر�

واأل� اوات� م الس� لق خ يو�م الل�ه� ك�تاب�

ك�م� س ن�ف� أ ن� يه� ف� تظ�ل�م�وا ال ف ي8م� ال�ق الد8ين� ذل�ك �م ر� ح�Artinya : ”Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam

ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram.

Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam

bulan yang empat itu.” (QS. At Taubah: 36)

Ibnu Rajab mengatakan, ”Allah Ta’ala menjelaskan bahwa sejak penciptaan langit

dan bumi, penciptaan malam dan siang, keduanya akan berputar di orbitnya. Allah pun

menciptakan matahari, bulan dan bintang lalu menjadikan matahari dan bulan berputar pada

orbitnya. Dari situ muncullah cahaya matahari dan juga rembulan. Sejak itu, Allah

menjadikan satu tahun menjadi dua belas bulan sesuai dengan munculnya hilal. Satu tahun

dalam syariat Islam dihitung berdasarkan perpuataran dan munculnya bulan, bukan dihitung

berdasarkan perputaran matahari sebagaimana yang dilakukan oleh Ahli Kitab.” (Latho-if Al

Ma’arif, 202)

Page 2: Keutamaan Bulan Rajab

Nah, yang dimaksud dari 4 bulan yang telah diterangkan dalam hadits Abu Bakroh diatas

yaitu terdapat dalam sabda Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam dibawah ini :

وات� م الس� لق خ يو�م ي�ئت�ه� كه تدار اس� د� ق ان� م الز�

�بعة ر�أ ا ن�ه م� ، ا ر� ه� ش ر عش اث�نا نة� الس� ، ض ر�

واأل

ة� ج� ال�ح� وذ�و ع�دة� ال�ق ذ�و �ال�يات تو م� �ثالثة ، �م ر� ح�

ادى م ج� بي�ن ال�ذ�ى ر م�ض جب� ور ، م� ر� ح ال�م� و

ع�بان وش

Artinya : ”Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan

bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga

bulannya berturut-turut yaitu Dzulqo’dah, Dzulhijjah dan Muharram. (Satu bulan lagi adalah)

Rajab Mudhor yang terletak antara Jumadal (akhir) dan Sya’ban.” (HR. Bukhari no. 3197 dan

Muslim no. 1679). Jadi, empat bulan suci tersebut adalah (1) Dzulqo’dah; (2) Dzulhijjah; (3)

Muharram; dan (4) Rajab.

Al Qodhi Abu Ya’la rahimahullah telah menerangkan bahwa yang dinamakan bulan haram

itu adalah :

1. Pada bulan yang termasuk bulan haram sangat dilarang atau diharamkan melakukan

berbagai pembunuhan. 

2. Pada bulan yang termasuk bulan haram di larang untuk melakukan perbuatan haram lebih

ditekankan daripada bulan yang lainnya karena mulianya bulan itu. Pada bulan haram

tersebut sangatlah baik untuk melakukan amalan ketaatan.” (Lihat Zaadul Masiir, tafsir

surat At Taubah ayat 36)

Para salaf sangat suka untuk melakukan puasa pada bulan haram. Hal tersebut

dikarenakan pada pada bulan haram merupakan bulan yang sangat baik untuk melakukan

amalan ketaatan

Sufyan Ats Tsauri berkata , ”Pada bulan-bulan haram, aku sangat senang berpuasa di

dalamnya.” Bahkan Ibnu ’Umar, Al Hasan Al Bashri dan Abu Ishaq As Sa’ibi melakukan

Page 3: Keutamaan Bulan Rajab

puasa pada seluruh bulan haram, bukan hanya bulan Rajab atau salah satu dari bulan haram

lainnya. LihatLatho-if Al Ma’arif, 214. Ulama Hambali memakruhkan berpuasa pada bulan

Rajab saja, tidak pada bulan haram lainya. Lihat Latho-if Al Ma’arif, 215.

Akan tetapi saya tekankan sekali lagi, jika dianjurkan, bukan berarti kita harus

mengkhususkan puasa atau amalan lainnya di hari-hari tertentu dari bulan Rajab karena

menganjurkan seperti ini memerlukan dalil.

Ibnu Rajab Al Hambali berkata, ”Hadits yang membicarakan keutamaan puasa Rajab

secara khusus tidaklah shahih dari Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam, begitu pula dari

sahabatnya.” (Latho-if Al Ma’arif, 213).

Seperti yang telah di terangkan oleh Ibnu ’Abbas yaitu : 

”Allah mengkhususkan empat bulan tersebut sebagai bulan haram, dianggap sebagai bulan

suci, melakukan maksiat pada bulan tersebut dosanya akan lebih besar, dan amalan sholeh

yang dilakukan akan menuai pahala yang lebih banyak.” (Latho-if Al Ma’arif, 207)

Mengenai pendapat para ulama, mereka berselisih mengenai pendapat tentang bulan

apa yang lebih utama pada bulan haram ? . Ada ulama yang mengatakan bahwa yang lebih

utama adalah bulan Rajab, seperti yang telah diterangkan oleh sebagian ulama Syafi’iyah.

Akan tetapi pendapat ini dilemahkan oleh Imam Nawawi (salah satu ulama besar Syafi’iyah)

dan ulama Syafi’iyah lainnya. 

Selain itu ada juga yang menerangkan bahwa yang lebih utama adalah bulan

Muharram, seperti yang telah diterangkan oleh Al Hasan Al Bashri dan pendapat ini

dikuatkan oleh Imam Nawawi. 

lagi pendapat dari sebagian ulama yang mengatakan bahwa yang lebih utama adalah

bulan Dzulhijjah. Pendapat ini dijelaskan oleh Sa’id bin Jubair dan lainnya, juga dinilai kuat

oleh penulis Latho-if Al Ma’arif (hal. 203), yaitu Ibnu Rajab Al Hambali.