keutamaan shalat berjama

10
 KEUTAMAAN SHALAT BERJAMA¶AH DI MASJID (1)  Bagian pertama dari dua tulisan Shalat adalah rukun Islam kedua dan merupakan rukun Islam yang amat penting setelah syahadatain. Shalat merupakan ibadah yang harus ditunaikan dalam waktunya yang terbatas (shalat memiliki waktu-waktu tertentu) dan Allah memerintahkan kita untuk selalu menjaganya. Allah Ta¶ala berfirman: ³  Sesungguhnya shalat bagi orang mukmin ialah kewajiban yang tertentu (telah ditetapkan) waktunya.´ (QS. An-Nisa:103) ³  J agalah shalat-shalat(mu) dan shalat wustha, dan berdirilah untuk Allah dalam keadaan khusyu¶.´ (QS. Al-Baqarah:238)  Rasulullah Shallallahu µAlaihi Wassalam bersabda: ³  I  slam dibangun diatas lima perkara: syahadat bahwasanya tidak ada ilah yg berhak di sembah selain Allah dan Muhammad adalah utusan  Allah, dan mendirikan shalat«´ (HR. Bukhari dan Muslim)  Sungguh telah banyak kaum muslimin yang meninggalkan shalat, baik itu yang tidak mendirikan shalat sama sekali ataupun menyia-nyiakan shalat dengan mengakhirkan waktu shalat. Allah Ta¶ala telah mengancam orang-orang yang meremehkan dan mengakhirkan shalat dari waktunya. Allah berfirman: ³  Maka datanglah sesudah mereka (sesudah orang-orang pilihan Allah) p engganti yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka kelak mereka akan menemui (akibat) kesesatannya.´ (QS. Maryam:59) ³  Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat. (Yaitu) mereka yang lalai dari shalatnya.´ (QS. Al Ma¶un:4-5)  Dan hendaknya orang-orang yang masih mempunyai iman di hatinya takut akan sabda Rasulullah Shallallahu µAlaihi Wassalam. Dari Jabir radhiallah anhu, ia berkata: ³  Rasulullah Shallallahu µAlaihi Wassalam bersabda,  µ  Sesungguhnya (batas) antara seseorang dengan syirik dan kafir adalah meninggalkan shalat¶.´ (HR. Muslim) Pada hadits Buraidah radhiallahu anhu, Rasulullah Shallallahu µAlaihi Wassalam bersabda:

Upload: zilfi-fatmarida

Post on 14-Jul-2015

34 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5/12/2018 KEUTAMAAN SHALAT BERJAMA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/keutamaan-shalat-berjama 1/10

KEUTAMAAN SHALAT BERJAMA¶AH DI MASJID (1) 

Bagian pertama dari dua tulisan 

Shalat adalah rukun Islam kedua dan merupakan rukun Islam yang amat penting setelah syahadatain. Shalat merupakan ibadah yang harusditunaikan dalam waktunya yang terbatas (shalat memiliki waktu-waktu tertentu) dan Allah memerintahkan kita untuk selalu menjaganya. AllahTa¶ala berfirman:

³ Sesungguhnya shalat bagi orang mukmin ialah kewajiban yang tertentu (telah ditetapkan) waktunya.´ (QS. An-Nisa:103) 

³ J agalah shalat-shalat(mu) dan shalat wustha, dan berdirilah untuk Allah dalam keadaan khusyu¶.´ (QS. Al-Baqarah:238) 

Rasulullah Shallallahu µAlaihi Wassalam bersabda:

³ I  slam dibangun diatas lima perkara: syahadat bahwasanya tidak ada ilah yg berhak di sembah selain Allah dan Muhammad adalah utusan

 Allah, dan mendirikan shalat«´  (HR. Bukhari dan Muslim) 

Sungguh telah banyak kaum muslimin yang meninggalkan shalat, baik itu yang tidak mendirikan shalat sama sekali ataupun menyia-nyiakanshalat dengan mengakhirkan waktu shalat. Allah Ta¶ala telah mengancam orang-orang yang meremehkan dan mengakhirkan shalat dariwaktunya. Allah berfirman:

³ Maka datanglah sesudah mereka (sesudah orang-orang pilihan Allah) pengganti yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa

nafsunya, maka kelak mereka akan menemui (akibat) kesesatannya.´ (QS. Maryam:59) 

³ Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat. (Yaitu) mereka yang lalai dari shalatnya.´ (QS. Al Ma¶un:4-5) 

Dan hendaknya orang-orang yang masih mempunyai iman di hatinya takut akan sabda Rasulullah Shallallahu µAlaihi Wassalam. Dari Jabir radhiallah anhu, ia berkata:

³ Rasulullah Shallallahu µAlaihi Wassalam bersabda, 

µ Sesungguhnya (batas) antara seseorang dengan syirik dan kafir adalah meninggalkan shalat¶.´ (HR. Muslim) 

Pada hadits Buraidah radhiallahu anhu, Rasulullah Shallallahu µAlaihi Wassalam bersabda:

5/12/2018 KEUTAMAAN SHALAT BERJAMA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/keutamaan-shalat-berjama 2/10

 

³ P erjanjian antara kita dengan mereka ialah shalat, barangsiapa yang meninggalkannya maka ia telah kafir.´ (HR. Ahmad dan Ahlus sunan

mengeluarkannya dg sanad shahih). 

Sesungguhnya shalat adalah penghubung antara hamba dengan Tuhannya. Rasulullah Shallallahu µAlaihi Wassalam bersabda:

³ Sesungguhnya seseorang dari kamu jika sedang shalat, berarti ia bermunajat (berbicara) kepada Tuhannya.´ (HR. Bukhari). 

Dalam hadits qudsy, Allah Ta¶ala berfirman:

³ Aku membagi shalat antara Aku dan hamba-Ku dalam dua bagian. Bagi hamba-Ku apa yang ia minta (akan diberikan). Maka jika

hambaku mengucapkan: 

µ Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam¶, Maka Allah menjawab: µHamba-Ku memuji-Ku¶. J ika ia mengucapkan: 

µYang Maha  P engasih lagi Maha  P enyayang¶, Allah menjawab:¶Hambaku menyanjung-Ku¶.  J ika ia mengucapkan: 

µYang menguasai hari pembalasan¶, Allah menjawab:¶Hamba-Ku mengagungkan-Ku¶. J ika ia mengucapkan: 

µ Hanya Engkau yang kami sembah dan hanya Engkau yang kami mohon pertolongan¶, Allah menjawab: µ  I ni bagian-Ku dan bagian hamba-

 Ku, dan baginya apa yang dia minta.¶ Apabila ia membaca: 

µTunjukilah kami jalan yang lurus (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat , bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan

bukan pula (jalan) mereka yang sesat.¶  Maka Allah menjawab:¶Ini bagian hamba-Ku dan bagi hamba-Ku apa yang dia minta.¶´ (HR.Muslim)  

Termasuk perkara yang menghiasi shalat adalah perintah untuk melakukan shalat berjama¶ah. Bahkan begitu pentingnya shalat berjama¶ahsampai-sampai mulai zaman Rasulullah Shallallahu µAlaihi Wassalam sampai pada zaman para imam madzhab, mereka semua sangatmemperhatikannya. Bukahkah Rasulullah Shallallahu µAlaihi Wassalam sampai pernah mengucapkan keinginannya untuk menyuruh seseorangmengimami orang-orang, dan yang lainnya mencari kayu bakar yang kemudian akan digunakan untuk membakar rumah-rumah orang yang tidak menghadiri shalat berjama¶ah?.

5/12/2018 KEUTAMAAN SHALAT BERJAMA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/keutamaan-shalat-berjama 3/10

Bukankah Rasulullah Shallallahu µAlaihi Wassalam juga pernah bersabda:

³ Barangsiapa yang mendengar adzan, lalu ia tidak mendatanginya (ke masjid), maka tidak ada shalat baginya.´ (HR. Ibnu Majah, hadits ini

 shahih) 

Berkata Ibnu Mas¶ud radhiallahu anhu:

³ Barangsiapa yang suka bertemu Allah kelak sebagai seorang muslim, maka hendaknya ia menjaga shalat-shalatnya, dengan shalat-shalat itu iadipanggil. sesungguhnya Allah Ta¶ala menggariskan kepada Nabi kalian jalan-jalan petunjuk (sunnah-sunnah). Seandainya kalian shalat dirumah, seperti orang yang terlambat ini shalat dirumahnya, niscaya kalian telah meninggalkan sunnah Nabi kalian. Jika kalian meninggalkan

 sunnah Nabi kalian, niscaya kalian tersesat. Dan tidaklah seorang laki-laki bersuci dengan sempurna lalu sengaja ke masjid di antara masjid-masjid (yang ada) kecuali Allah menuliskan baginya satu kebaikan untuk setiap langkah yang ia ayunkan dan mengangkat pula dengannya satu

derajat dan dengannya pula dihapus satu dosa. Sebagaimana yang kalian ketahui, tak seorangpun meninggalkannya (shalat berjama¶ah) kecuali

orang munafik yang nyata kemunafikannya. Dan sungguh orang (yang berhalangan) pada masa itu, dibawa datang (ke masjid) dengan dipapaholeh dua orang lalu diberdirikan di dalam shaf.´ (HR. Muslim) 

Melaksanakan shalat berjama¶ah juga merupakan ibadah yang paling ditekankan, ketaatan terbesar dan juga syi¶ar Islam yang paling agung,tetapi banyak kalangan yang menisbatkan diri kepada Islam meremehkan hal ini. Sikap meremehkan ini bisa karena beberapa faktor, antara lain:

a. Mereka tidak mengetahui apa yang disiapkan oleh Allah Ta¶ala berupa ganjaran yang besar dan pahala yang melimpah bagi orang yang shalat

 berjama¶ah atau mereka tidak menghayati dan tidak mengingatnya. b. Mereka tidak mengetahui hukum shalat berjama¶ah atau pura-pura tidak mengetahuinya.

Oleh karena itulah, dibawah ini akan saya sampaikan keutamaan-keutamaan shalat berjama¶ah dimasjid.

KEUTAMAAN SHALAT BERJAMAH 

A. Hati yang Bergantung di Masjid akan Berada di Bawah Naungan (µArsy) Allah Ta¶ala Pada Hari Kiamat. 

Di antara apa yang menunjukkan keutamaan shalat berjama¶ah ialah bahwa siapa yang sangat mencintai masjid untuk menunaikan shalat berjama¶ah di dalamnya, maka Allah Ta¶ala akan menaunginya di bawah naungan-Nya pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya.Dari sahabat Abu Hurairah radhiallah anhu, dari Nabi Shallallahu µAlaihi Wassalam, beliau bersabda:

³ Ada tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah di bawah naungan-Nya pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya: imam yang adil, pemuda yang tumbuh dalam beribadah kepada Rabb-nya, seseorang yang hatinya bergantung di masjid-masjid, dua orang yang 

 saling mencintai karena Allah berkumpul dan berpisah karena-Nya, seseorang yang dinginkan (berzina) oleh wanita yang memiliki 

kedudukan dan kecantikan, maka ia mengatakan,¶ Sesungguhnya aku takut kepada Allah¶,seseorang yang bersadaqah dengan sembunyi-

 sembunyi sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang di nafkahkan oleh tangan kanannya, dan seseorang yang mengingat Allah

dalam keadaan sepi (sendiri) lalu kedua matanya berlinang.´ (HR. Bukhari dan Muslim) 

Imam Nawawi rahimahullah mengatakan saat menjelaskan sabdanya, ³Dan seseorang yang hatinya bergantung di masjid-masjid.´  

³artinya, sangat mencintainya dan senantiasa melaksanakan shalat berjamaah di dalamnya. Maknanya bukan terus-menerus duduk di masjid.  ́(Syarh an Nawawi VII/121) 

5/12/2018 KEUTAMAAN SHALAT BERJAMA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/keutamaan-shalat-berjama 4/10

Al µAllamah al µAini rahimahullah menjelaska apa yang dapat dipetik dari sabda beliau Shallallahu µAlaihi Wassalam ini, ³ Didalamnya berisi

keutamaan orang yang senantiasa berada di masjid untuk melaksanakan shalat berjama¶ah, karena masjid adalah rumah Allah dan rumah

 setiap orang yang bertakwa. Sudah sepatutnya siapa yang dikunjungi memuliakan orang yang berkunjung; maka bagaimana halnya dengan Rabb Yang Maha Pemurah?´. 

B. Keutamaan Berjalan ke Masjid untuk Melaksanakan Shalat Berjama¶ah 

1. Dicatatnya langkah-langkah kaki menuju masjid. 

(Rasul) yang berbicara dengan wahyu, kekasih yang mulia Shallallahu µAlaihi Wassalam menjelaskan bahwa langkah kaki seorang muslimmenuju masjid akan dicatat. Imam Muslim meriwayatkan dai Jabir bin Abdillah radhiallahu anhuma, ia mengatakan,  ́Bani Salimah ingin pindahke dekat masjid, sedangkan tempat tersebut kosong. Ketika hal itu sampai kepada Rasulullah Shallallahu µAlaihi Wassalam, maka beliau

bersabda: 

³W ahai Bani Salimah! Tetaplah di pemukiman kalian, karena langkah-langkah kalian akan dicatat.´  

 Mereka mengatakan: 

³Tidak ada yang mengembirakan kami bila kami berpindah.´ (HR. Muslim) 

Imam Nawawi rahimahullah mengatakan dalam menjelaskan sabdanya: ³ W ahai Bani Salimah! Tetaplah di pemukiman kalian, karena

langkah-langkah kalian akan di catat.´  

³ Artinya, tetaplah dipemukiman kalian! Sebab, jika kalian tetap di pemukiamn kalian, maka jejak-jejak dan langkah-langkah kalian yang banyak menuju ke masjid akan dicatat.´ (Syarh an NawawiV/169) 

µAbdullah bin Abbas radhiallahu anhuma mengatakan, sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Majah dalam sunannya, ³ Pemukiman kaum Anshar 

 sangat jauh dari masjid, lalu mereka ingin agar dekat dengannya, maka turunlah ayat ini, 

³ Dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan.´ (QS. Yasin:12) 

 Akhirnya, mereka tetap tinggal di pemukiman mereka.´ (HR.Ibnu Majah) 

Pencatatan langkah-langkah orang yang menuju masjid bukan hanya ketika ia pergi ke masjid, tetapi juga dicatat ketika pulang darinya. ImamMuslim meriwayatkan dari Ubay bin Ka¶ab radhiallahu anhu tentang kisah seorang Anshar yang tidak pernah tertinggal dari shalat berjama¶ah,dan tidak pula ia menginginkan rumahnya berdekatan dengan masjid, bahwa ia berkata kepada Nabi Shallallahu µAlaihi Wassalam:

³ Aku tidak bergembira jika rumahku (terletak) didekat masjid. Aku ingin agar langkahku ke masjid dan kepulanganku ketika aku kembali kepada

keluargaku dicatat.´ 

Maka Rasulullah Shallallahu µAlaihi Wassalam bersabda:

5/12/2018 KEUTAMAAN SHALAT BERJAMA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/keutamaan-shalat-berjama 5/10

 

³ Allah telah menghimpun semua itu untukmu.´  (HR. Muslim) 

Dalam riwayat Ibnu Hibban:

³ Allah telah memberikan itu semua kepadamu. Allah telah memberikan kepadamu apa yang engkau cari, semuanya.´ (HR.Ibnu Majah) 

2. Para Malaikat yang mulia saling berebut untuk mencatatnya. 

Diantara dalil yang menunjukkan keutamaan berjalan ke masjid untuk menunaikan shalat berjama¶ah bahwa Allah meninggikan kedudukanlangkah-langkah orang yang (berjalan) menuju ke masjid, bahkan para Malaikat yang didekatkan (kepada Allah) berebut untuk mencatatnya danmembawanya naik ke langit.

Imam at Tirmidzi rahimahullah meriwayatkan dari Ibnu µAbbas radhiallahu anhuma, ia mengatakan,  Rasulullah Shallallahu µAlaihi Wassalambersabda: 

³Tadi malan Rabb-ku tabaarakta wata¶aala, mendatangiku dalam rupa yang paling indah.´(  P erawi mengatakan,¶Aku menduganya

mengatakan,¶Dalam mimpi.¶). Lalu Dia berfirman, ³ W ahai Muhammad! Tahukah engkau, untuk apa para Malaikat yang mulia saling 

berebut?´ Rasulullah Shallallahu µAlaihi W assalam berkata:´Aku menjawab,¶Tidak¶. Lalu Dia meletakkan Tangan-Nya di antara kedua

 pundakku sehingga aku merasakan kesejukannya di dadaku (atau beliau mengatakan,¶Di leherku¶). Lalu aku mengetahui apa yang ada di 

langit dan apa yang ada di bumi.´Dia berfirman,´ W ahai Muhammad!Tahukah engkau untuk apa para Malaikat yang mulia saling 

berebut?´ Aku menjawab,´Ya, tentang kaffarat (perkara-perkara yang menghapuskan dosa). Kaffarat itu adalah diam di masjid setelah

melaksanakan shalat, berjalan kaki untuk melaksanakan shalat berjama¶ah, dan menyempurnakan wudhu pada saat yang tidak disukai.´  

(HR. Tirmidzi, hadits ini shahih). 

Seandainya berjalan kaki untuk shalat berjama¶ah tidak termasuk amal yang mulia, niscaya para Malaikat muqarrabun tidak akan berebut untuk mencatat dan membawanya naik ke langit.

3. Berjalan menuju shalat berjama¶ah termasuk salah satu sebab mendapatkan jaminan berupa kehidupan yang baik dan kematian

yang baik pula. 

Tidak hanya para Malaikat saling berebut untuk mencatat amalan berjalan kaki menuju shalat berjama¶ah, bahkan Allah menjadikan jaminankehidupan yang baik dan kematian yang baik pula. Disebutkan dalam hadist terdahulu:

³ Barangsiapa yang melakukan hal itu ± yakni tiga amalan yang disebutkan dalam hadits, di antaranya berjalan kaki menuju shalat 

berjama¶ah ± maka ia hidup dengan baik dan mati dengan baik pula.´  

Betapa besar jaminan ini! Kehidupan yang baikdan kematian yang baik. siapakah yang menjanjikan hal itu? Dia-lah Allah Yang Maha Esa, yangtidak ada seorangpun yang lebih menepati janji selain Dia.

4. Berjalan menuju shalar berjama¶ah termasuk salah satu sebab dihapuskannya kesalahan-kesalahan dan ditinggikannya derajat. 

Diriwayatkan oleh Imam Muslim, dari sahabat Abu Hurairah radhiallahu anhu bahwa Rasulullah Shalallahu µAlaihi Wassalam bersabda:

5/12/2018 KEUTAMAAN SHALAT BERJAMA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/keutamaan-shalat-berjama 6/10

 

³ Maukah aku tunjukkan kepada kalian tentang perkara yang akan menghapuskan kesalahan-kesalahan dan juga mengangkat beberapaderajat?´  P ara sahabat menjawab,´Tentu, wahai Rasulullah?´ Beliau bersabda,´Menyempurnakan wudhu¶ pada saat yang tidak disukai,

banyak melangkah ke masjid-masjid, dan menunggu shalat setelah melaksanakan shalat. Maka, itulah ar-tibath (berjuang di jalan Allah).´ 

(HR. Muslim). 

Ar-ribath pada asalnya -sebagaimana dikatakan oleh al Imam Ibnul Atsir±adalah berdiri untuk berjihad untuk memerangi musuh, mengikat kudadan menyiapkannya. Nabi Shalallahu µAlaihi Wassalam menyerupakan dengannya apa yang telah disebutkan berupa amal-amal shalih dan

 peribadahan dengannya. Penyerupaan ini juga menegaskan besarnya kedudukan tiga amalan yang tersebut didalam hadits, di antaranya banyak melangkah ke masjid.

Keutaman ini juga berlaku untuk seseorang yang melangkah keluar dari masjid, Imam Ahmad rahimahullah meriwayatkan dari µAbdullah binAmr radhiallahu anhuma, ia mengatakan,´Rasulullah Shalallahu µAlaihi Wassalam bersabda:

³ Barangsiapa yang pergi menuju masjid untuk shalat berjama¶ah, maka satu langkah akan menghapuskan satu kesalahan dan satu langkah

lainnya akan ditulis sebagai satu kebajikan untuknya, baik ketika pergi maupun pulangnya.´ (HR. Ahmad, hadits ini shahih). 

5. Pahala orang yang keluar dalam keadaan suci (telah berwudhu) untuk melaksanakan shalat berjama¶ah seperti pahala orang yang

melaksanakan haji dan umrah. 

Imam Ahmad dan Abu Dawud meriwayatkan , dari sahabat Abu Umamah radhiallahu anhu. Ia mengatakan bahwa Rasulullah Shalallahu µAlaihiWassalam bersabda:

³ Barangsiapa yang keluar dari rumahnya menuju masjid dalam keadaan bersuci (telah berwudhu¶) untuk melaksanakan shalat fardhu

(berjama¶ah), maka pahalanya seperti pahala orang yang melaksanakan haji dan ihram.´ (Hadits ini dihasankan oleh Syaikh al Albani). 

Zainul µArab mengatakan dalam menjelaskan sabda Nabi Shalallahu µAlaihi Wassalam: ³ Seperti pahala orang yang melaksanakan haji danihram ,´ ³Yakni, pahalanya sempurna.´ (µAunul Ma¶buud II/357)  

Allaahu Akbar, jika sedemikian besarnya pahala orang yang keluar untuk menunaikan shalat berjama¶ah , maka bagaimana halnya pahalamelakukan shalat berjama¶ah?

6. Orang yang keluar (menuju masjid) untuk melaksanakan shalat berjama¶ah berada dalam jaminan Allah Ta¶ala. 

 Nabi Shalallahu µAlaihi Wassalam menjelaskan bahwa orang yang keluar menuju shalat berjama¶ah berada dalam jaminan Allah Ta¶ala. Imam buDawud rahimahullah meriwayatkan dari Abu Umamah radhiallahu anhu, dari Rasulullah Shalallahu µAlaihi Wassalam, beliau bersabda:

³ Ada tiga golongan yang semuanya dijamin oleh Allah Ta¶ala, yaitu orang yang keluar untuk berperang di jalan Allah, maka ia dijamin oleh

 Allah hingga Dia mewafatkannya lalu memasukkannya ke dalam Surga atau mengembalikannya dengan membawa pahala dan ghanimah,

kemudian orang yang pergi ke masjid, maka ia dijamin oleh Allah hingga Dia mewafatkannya lalau memasukkannya ke dalam Surga atau

mengembalikannya dengan membawa pahala, dan orang yang masuk rumahnya dengan mengucapkan salam, maka ia dijamin oleh Allah.´ 

(HR. Abu Dawud, di shahihkan oleh syaikh al Albani) 

7. Orang yang keluar untuk melaksanakan shalat berjama¶ah berada dalam shalat hingga kembali ke rumah. 

5/12/2018 KEUTAMAAN SHALAT BERJAMA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/keutamaan-shalat-berjama 7/10

Imam Ibnu Khuzaimah meriwayatkan dalam shahihnya dari Abu Hurairah radhiallahu anhu, ia mengatakan,´Abul Qasim Shalallahu µAlaihiWassalam bersabda:

³ J ika salah seorang dari kalian berwudhu¶ di rumahnya, kemudian datang ke masjid, maka ia berada dalam shalat hingga ia kembali. Oleh

karenanya, jangan mengatakan demikian-seraya menjaringkann diantara jari-jemarinya-.´ (HR. Ibnu Khuzaimah, di shahihkan oleh Syaikhal Albani) 

8. Kabar gembira bagi orang-orang yang berjalan di kegelapan (untuk melaksanakan shalat berjama¶ah) dengan memperoleh cahaya

yang sempurna pada hari Kiamat. 

Imam Ibnu Majah meriwayatkan dari Sahl bin Sa¶ad as Sa¶di radhiallahu anhu, ia mengatakan bahwa Rasulullah Shalallahu µAlaihi Wassalam bersabda:

³ Hendaklah orang-orang yang berjalan di kegelapan menuju masjid bergembira dengan (mendapatkan) cahaya yang sempurna pada hari 

 Kiamat.´ (HR.Ibnu Majah, syaikh al Albani menilainya shahih) 

Ath Thayyibi rahimahullah mengatakan,´ Tentang disifatinya cahaya dengan kesempurnaan dan pembatasannya dengan (terjadinya di) hariKiamat, mengisyaratkan kepada wajah kaum mukminin pada hari Kiamat, sebagaimana dalam firman Allah:

³ Sedang cahaya mereka memancar dihadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan,¶Ya Rabb kami, sempurnakanlah

bagi kami cahaya kami.¶´ (QS. At Tahriim:8) (dinukil dari µAunul Ma¶buud II/268) 

Disampaing itu Nabi Shalallahu µAlaihi Wassalam memerintahkan kepada semua pihak agar memberikan kabar gembira kepada orang-orangyang berjalan di kegelapan menuju masjid dengan kabar gembira yang besar ini. Imam Abu Dawud meriwayatkan dari Buraidah radhiallahuanhu, Rasulullah Shalallahu µAlaihi Wassalam bersabda:

³ Berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berjalan di kegelapan menuju masjid dengan cahay (yang akan diperolehnya) pada hari 

 Kiamat.´ (HR. Abu Dawud, di shahihkan oleh Syaikh al Albani) 

Al-µAllamah µAbdur Ra-uf al Munawi rahimahullah menjelaskan hadits ini, ³ Ketika mereka berjalan dalam kesulitan karena senantiasa berjalan

dalam kegelapan malam menuju ketaatan, maka mereka diberi balasan berupa cahay yang menerangi mereka pada hari Kiamat.´ (Faidhul Qadiir III/201). 

9. Allah menyiapkan persinggahan di Surga bagi siapa yang pergi menuju masjid atau pulang (darinya). 

Di riwayatkan dari asy Syaikhan dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dari Nabi Shalallahu µAlaihi Wassalam, beliau bersabda:

³ Barangsiapa yang pergi ke masjid dan pulang (darinya), maka Allah menyiapkan untuknya persinggahan di Surga setiap kali pergi dan

 pulang.´ (Muttafaq µalaih, lafazh ini milik Bukhari). 

Jika persinggahan orang yang pergi menuju masjid atau pulang darinya disiapkan oleh Allah, Rabb langit dan bumi serta Pencipta alam semestaseluruhnya, maka bagaimana persingahan itu??

C. Orang Yang Datang ke Masjid adalah Tamu Allah Ta¶ala 

Di antara apa yang menunjukkan keutamaan shalat berjama¶ah di masjid adalah apa yang dijelaskan oleh Nabi Shalallahu µAlaihi Wassalam bahwa orang yang datang ke masjid adalah tamu Allah Ta¶ala, dan yang dikunjungi wajib memuliakan tamunya. Imam ath Thabranimeriwayatkan dari Salman radhiallahu anhu bahwa Rasulullah Shalallahu µAlaihi Wassalam bersabda:

³ Barangsiapa yang berwudhu¶  di rumahnya dengan sempurna kemudian mendatangi masjid, maka ia adalah tamu Allah, dan siapa yang di 

kunjunginya wajib memuliakan tamunya.´ (HR. ath Thabrani) 

5/12/2018 KEUTAMAAN SHALAT BERJAMA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/keutamaan-shalat-berjama 8/10

Bagaimana cara Allah memuliakan tamu-Nya, sedangkan Dia adalah Rabb yang paling Pemurah, Penguasa langit dan bumi? Para sahabatRasulullah Shalallahu µAlaihi Wassalam juga menegaskan hal ini. Imam Ibnul Mubarak rahimahullah meriwayatkan dari µAmr bin Maimun, iamengatakan, ³Para sahabat Rasulullah Shalallahu µAlaihi Wassalam mengatakan,¶Rumah Allah di bumi adalah masjid, dan Allah wajibmemuliakan siapa yang mengunjungi-Nya di dalamnya.¶´ (Kiitab az Zuhd) 

D. Allah Ta¶ala Bergembira dengan Kedatangan Hamba-Nya ke Masjid untuk Melaksanakan Shalat Berjama¶ah 

Imam Ibnu Khuzaimah meriwayatkan dari Abu Hurairah radiallahu anhu, ia mengatakan bahwa Rasulullah Shalallahu µAlaihi Wassalam bersabda:

³Tidaklah salah seorang dari kalian berwudhu¶ dengan baik dan sempurna kemudian mendatangi masjid, ia tidak menginginkan kecuali 

 shalat di dalamnya, melainkan Allah bergembira kepadanya sebagaimana keluarga orang yang pergi jauh bergembira dengan

kedatangannya.´ (HR.Ibnu Khuzaimah, dishahihkan oleh Syaikh al Albani) 

Imam Ibnul Atsir rahimahullah mengatakan,  ́Al Bassyu adalah kegembiraan kawan dengan kawannya, lemah lembut dalam persoalan dan

 penyambutannya. Ini adalah permisalan yang dibuat tentang penyambutan Allah kepadanya dengan karunia-Nya, mendekatkannya (kepadanya)

dan memuliakannya.´ (An-Nihaayah fii Ghariibil Hadits wal Atsar I/130). 

E. Keutamaan Menunggu Shalat 

Orang yang duduk menunggu shalat, maka ia berada dalam shalat dan Malaikat memohonkan ampunan serta memohonkan rahmat untuknya.Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu anhu bahwa Rasulullah Shalallahu µAlaihi Wassalam bersabda:

³ Salah seorang dari kalian duduk untuk menunggu shalat, maka ia berada dalam shalat selagi belum berhadats, dan para Malaikat berdo¶a

untuknya:¶Ya Allah! Berikanlah ampunan kepadanya, ya Allah! Rahmatilah ia¶.´ (HR. Muslim). 

Bersambung insya Allah 

Maraji¶: 

y  Kitab Syarhu Ad Durusi Al Muhimmati li µAmmati Al Ummati, penulis Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz . 

y  Kitab Wajibnya Shalat Berjama¶ah di Masjid, penulis Syaikh DR. Fadhl Ilahi  

5/12/2018 KEUTAMAAN SHALAT BERJAMA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/keutamaan-shalat-berjama 9/10

 

Shalat berjamaah di masjid buat seorang laki-laki lebih utama dari pada shalat berjamaah di rumahnya. Sesuai dengan hadits Rasulullah SAW berikut ini:

, ³ ´ .

 Dari Abdullah bin Umar ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda, ³Shalat berjamaah lebih utama dari shalat sendirian dengan 27 derajat.´ (HR Muttafaq µalaihi)

³ , ³.´

Dan riwayat kedua namun lewat jalur Abi Hurairah ra. disebutkan, ³dengan 25 bagian.´ Dan dari riwayat Abi Said menurut Bukhari denganlafadz; ³derajat.´

Beberapa ulama menafsirkan hadits Rasulullah SAW tentang fadhilah shalat berjamaah lebih utama 27 derajat dari shalat sendirian atau 25 bagian, dengan memberikan beberapa ketentuan, yaitu shalat berjamaah itu dilakukan di masjid di awal waktu.

Adapun shalat berjamaah di rumah, atau di masjid tapi di luar shalat berjamaah yang utama, atau shalat sendirian tapi di masjid, semuanya di luar maksud hadits di atas.

Di antara rahasia fadhilah shalat berjamaah di masjid itu adalah: 

5/12/2018 KEUTAMAAN SHALAT BERJAMA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/keutamaan-shalat-berjama 10/10

1.  Sebelum berjalan ke masjid, ketika seseorang berwudhu¶ di rumahnya, bukan berwudhu¶ di masjid, dia telah mendapatkan pahala ataswudhu¶nya.

2.  Ketika dia memakai pakaian dan wewangian dengan niat karena akan masuk masjid, maka dia akan mendapat pahala tersendiri.Karena Allah SWT telah memerintahkan agar seseorang berhias setiap masuk masjid.

3.  Ketika seseorang berjalan ke masjid dengan melangkahkan kaki, maka tiap langkah kakinya itu mendapatkan kebaikan tersendiri yangmendatangkan pahala.

4.  Ketika masuk masjid, seseorang akan mendapat pahala bila membaca doa masuk masjid.5.  Masih ketika masuk masjid, dia juga akan mendapatkan pahala ketika melangkah dengan kaki kanannya.

6.  Begitu masuk masjid, seseorang akan mendapat kesempatan mendapatkan pahala dari shalat tahiyatul masjid.7.  Kemudian ketika seseorang duduk di masjid sambil menunggu datangnya waktu shalat, dia sudah terbilang melakukan i¶tikaf bila diameniatkannya. Menurut mazhab As-syafi¶iyah, i¶tikaf bisa dilakukan asalkan dengan niat dan berdiam di masjid, meski hanya sesaatsaja.

8.  Begitu adzan berkumandang, dia juga akan mendapatkan kesempatan mendapatkan pahala tersendiri dengan mendengarkan adzan danmenjawabnya. Apalagi bila dia sendiri yang melakukan adzan.

9.  Setelah mendengar adzan, dia akan mendapatkan kesempatan mendapatkan kebaikan lagi ketika membaca doa setelah adzan.10.  Selesai doa adzan, dia akan mendapatkan lagi kesempatan mendapat pahala dengan shalat sunnah qabliyah.11.  Setelah iqamat didengungkan, lalu imam mengatur barisan, dia akan mendapatkan pahala lagi bila ikut memperhatikan imam dan

mengatur barisannya agar lurus dan rapat.12.  Pada saat shalat jamaah dilaksanakan, dia akan mengikuti semua gerakan imam dengan baik. Kalau imam berdiri, maka dia berdiri,

kalau imam rukuk, maka dia rukuk, kalau imam sujud maka dia ikut sujud. Semua tindakannya mengikuti imam itusudahmendatangkan pahala tersendiri.

13.  Ketika imam sampai pada bacaan ³waladhdhaallin ,́ maka dia menjawab, ³amiin.´ Jawaban itu mendatangkan pahala tersendiri.14.  Dia juga akan mendapatkan pahala tersendiri ketika mengucapkan salam ke kanan dan ke kiri, dibandingkan saat shalat sendirian di

rumah, atau berjamaah di rumah. Karena salam itu doa untuk orang yang di kanan dan kirinya. Dan karena di masjid jumlah jamaahnya lebih banyak, maka doa yang akan diterimanya jauh lebih banyak.

15.  Selesai shalat wajib, dia akan mendapatkan pahala lagi bila membaca beberapa lafadz dzikir atau doa.16.  Kemudian kesempatan berikutnya lagi adalah ketika dia melakukan shalat sunnah ba¶diyah shalat.17.  Di dalam masjid, dia tentu akan bertemu dengan banyak jamaah shalat lainnya. Ketika bertemu dan memberi salam, dia akan

mendapatkan pahala tersendiri.18.  Sambil memberi salam, apabila dia juga berjabat tangan, maka dia pun akan mendapatkan pahala tersendiri.19.  Senyumnya kepada sesama saudaranya adalah sedekah. Dan ini akan menambahlagi kesempatannya untuk mendapatkan pahala.20.  Ketika hendak berpisah dengan sesama jamaah di masjid, maka dia akan mendapat pahala bila mengucapkan salam atau membalas

salam.21.  Dia juga akan mendapatkan pahala bila diikuti dengan berjabat tangan ketika akan berpisah dengan sesama muslim.22.  Ketika pulang dari masjid, dia membaca doa keluar masjid. Hal itu menambah lagi pahalanya.23.  Di masjid terbuka kesempatan untuk berinfaq, maka bila dia memanfaatkan kesempatan itu, dia akan mendapatkan pahala tersendiri

dari berinfaq.24.  Di dalam masjid seringkali digelar khutbah atau majelis ilmu (kultum). Bila dia mendengarkan nasehat dan penyampaian ilmu dengan

niat menjalankan perintah Allah SWT dan karena menuntut ilmu itu wajib hukumnya, maka dia akan mendapatkan kebaikantersendiri.

25.  Ketika keluar, dia melangkah dengan kaki kirinya. Satu lagi tambahan pahala akan didapatnya.

26. 

Ketika pulang, dia mengambil jalan lain yang tidak sama dengan jalan yang dilewati saat pergi ke masjid. Ini adalah sunnahRasulullah SAW yang tentu mendatangkan pahala tersendiri.27.  Setiap langkah kaki saat pulang dari masjid, maka dia akan mendapatkan pahala lain tersendiri.

Butir-buitr kesempatan memetik pahala di atas bukan didapat dari nash yang sharih dan menyatu, melainkan dari berbagai dalil yang berserak-serak, kemudian dikumpulkan. Tentu saja jumlahnya tidak hanya 27 bagian saja, pasti akan ada lebih banyak lagi.

 Namun uraian di atas hanya sekedar memberikan contoh salah satu versi ijtihad para ulama ketika menguraikan rahasia mengapa shalat

berjamaah di masjid lebih utama dari shalat yang lainnya.

Tentu saja tidak semua orang yang shalat di masjid berjamaah akan mendapatkan semua kesempatan itu. Sebab tidak semuanya melakukan hal-hal di atas.

Tapi intinya kami ingin memberikan pemaparan bahwa di balik keutaman shalat berjamaah di masjid itu, memang ada alasan-alasan logis yang bisa ditarik sebagai landasan.

Paling tidak, hal-hal di atas akan memberikan alasan mengapa shalat berjamaah di masjid lebih utama untuk dikerjakan.