abd rajab- 60200110002

59
TUGAS PRAKTIUM JARINGAN KOMPUTER MAKALAH JARINGAN KOMPUTER OLEH : NAMA = ABD. RAJAB NIM = 60200110002 KLS = A JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN ALAUDDIN MAKASSAR

Upload: abd-rajab

Post on 24-Jul-2015

206 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: ABD RAJAB- 60200110002

TUGAS PRAKTIUM JARINGAN KOMPUTER

MAKALAH JARINGAN KOMPUTER

OLEH :

NAMA = ABD. RAJAB

NIM = 60200110002

KLS = A

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UIN ALAUDDIN MAKASSAR

TAHUN 2011-2012

Page 2: ABD RAJAB- 60200110002

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

nikmatnya, kami dapat menyelesaikan makalah ini meskipun kami merasa masih

banyak kekurangan didalamnya.

Makalah ini membahas tentang jaringan computer baik di windows maupun

di linux yang pada dasarnya merupakan pengaplikasian dari mata kuliah jaringan

computer.Pembahasan sepenuhnya menjurus kepada masalah teori dan teknis

tentang bagaimana membangun sebuah system komunikasi maupun

pengamanannya, lapisan-lapisan jaringan computer, pemanfatan teknologi LAN

dan WLAN serta penggunaan system operasi linux untuk kebutuhan jaringan.

Makalah ini tidak begitu banyak memberikan pengertian-pengertian maupun

penjelasan yang detail mengenai jaringan computer, selain karena terhambat

masalah waktu, juga terkendala dalam hal pengetahuan yang masih sangat dasar

dan perlu pengetahuan tambahan untuk penyempurnaan makalah ini.

Berdasarkan kalimat kami diatas, bahwa makalah ini masih sangat jauh dari

sempurna, maka kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk

pengembangan makalah kami selanjutnya.

i

Page 3: ABD RAJAB- 60200110002

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR I

DAFTAR ISI II

BAB I PENDAHULUAN

A.Definisi Jaringan 1

BAB II JARINGAN KOMPUTER DAN LINUX

A. Jaringan Komputer 4

B. Linux 5

1. Administrasi Jaringan Linux 6

2. Command Dasar Jaringan Di Linux 10

BAB III INTERNET PROTOKOL

A. Arsitektur Dan Sejarah Tcp/Ip 13

B. Impelementasi Tcp/Ip Di Linux 18

BAB IV LAN

A. Implementasi Lan Pada Packet Tracer 21

1. Topologi Hub 21

2. Topologi Star21

3. Dst 22

B. File Sharing Linux 23

BAB V WLAN

A. Implementasi Wlan Pada Packet Tracer 26

B. Access Point 27

1. Konfigurasi Access Point (Linux) 27

2. Konfigurasi Wireless Bridge (Linux) 30

BAB VI TROUBLESHOOTING

A. Windows 34

B. Linux 37

ii

Page 4: ABD RAJAB- 60200110002

BAB I

PENDAHULUAN

Tiga abad sebelum sekarang, masing-masing ditandai dengan dominasi yang

berbeda. Abad ke-18 didominasi oleh perkembangan sistem mekanik yang mengiringi

revolusi industri. Abad ke-19 merupakan jaman mesin uap. Abad ke-20, teknologi radio,

tv dan komputer memegang peranan untuk pengumpulan, pengolahan dan media

distribusi informasi. Abad ke-21 saat ini atau era-informasi, dimana teknologi jaringan

komputer global yang mampu menjangkau seluruh wilayah dunia, pengembangan

sistem dan teknologi yang digunakan, penyebaran informasi melalui media internet,

peluncuran satelit-satelit komunikasi dan perangkat komunikasi wireless/selular

menandai awal abad millenium.

Sejak me-masyarakat-nya internet dan dipasarkannya sistem operasi Windows95

oleh Microsoft Inc., menghubungkan beberapa komputer baik komputer pribadi (PC)

maupun server dengan sebuah jaringan dari jenis LAN (Local Area Network) sampai

WAN (Wide Area Network) menjadi sebuah hal yang mudah dan biasa. Demikian pula

dengan konsep “downsizing” maupun “lightsizing” yang bertujuan menekan anggaran

belanja (efisiensi anggaran) khususnya peralatan komputer, maka kebutuhan akan

sebuah jaringan komputer merupakan satu hal yang tidak bisa terelakkan.

A. DEFINISI JARINGAN KOMPUTER

Jaringan komputer adalah ”interkoneksi” antara 2 komputer autonomous atau

lebih, yang terhubung dengan media transmisi kabel atau tanpa kabel (wireless).

Autonomous adalah apabila sebuah komputer tidak melakukan kontrol terhadap

komputer lain dengan akses penuh, sehingga dapat membuat komputer lain, restart,

shutdows, kehilangan file atau kerusakan sistem.

Dalam defenisi networking yang lain autonomous dijelaskan sebagai jaringan

yang independent dengan manajemen sistem sendiri (punya admin sendiri), memiliki

topologi jaringan, hardware dan software sendiri, dan dikoneksikan dengan jaringan

1

Page 5: ABD RAJAB- 60200110002

autonomous yang lain. (Internet merupakan contoh kumpulan jaringan autonomous

yang sangat besar.)

Dua unit komputer dikatakan terkoneksi apabila keduanya bisa saling bertukar

data/informasi, berbagi resource yang dimiliki, seperti: file, printer, media penyimpanan

(hardisk, floppy disk, cd-rom, flash disk, dll). Data yang berupa teks, audio maupun

video, bergerak melalui media kabel atau tanpa kabel (wireless) sehingga

memungkinkan pengguna komputer dalam jaringan komputer  dapat saling bertukar 

file/data, mencetak pada printer yang sama dan menggunakan hardware/software  yang

terhubung dalam jaringan bersama-sama

Tiap  komputer, printer atau  periferal  yang terhubung dalam jaringan disebut

dengan ”node”. Sebuah jaringan komputer sekurang-kurangnya terdiri dari dua unit

komputer atau lebih, dapat berjumlah puluhan komputer, ribuan atau bahkan jutaan

node yang saling terhubung satu sama lain.

Pada suatu jaringan komputer, pengguna harus secara eksplisit log ke sebuah

mesin, secara eksplisit menyampaikan tugasnya dari jauh, secara eksplisity

memindahkan file-file dan menangani sendiri secara umum selusurh manajemen

jaringan. Pada sistem terdistribusi, tidak ada yang perlu dilakukan secara eksplisit,

sermunya sudah dilakukan secara otomatis oleh sistem tanpa sepengetahuan pemakai.

Dengan demikian sebuah sistem terdistribusi adalah suatu sistem perangkat

lunak yang dibuat pada bagian sebuah jaringan komputer. Perangkat lunaklah yang

menentukan tingkat keterpaduan dan transparansi jarimngan yang bersangkutan. Karena

itu perbedaan jaringan dengan sistem terdistribusi lebih terletak pada perangkat

lunaknya (khususnya sistem operasi), bukan pada perangkat kerasnya.

A. Peer to peer

Peer artinya rekan sekerja. Peer-to-peer network adalah jaringan komputer

yang terdiri dari beberapa komputer, terhubung langsung dengan kabel crossover

atau wireless atau juga dengan perantara hub/switch.

Komputer pada jaringan peer to peer ini biasanya berjumlah sedikit dengan

1-2 printer. Untuk penggunaan khusus, seperti laboratorium komputer, riset dan

beberapa hal lain, maka model peer to peer ini bisa saja dikembangkan untuk

koneksi lebih dari 10 hingga 100 komputer.

2

Page 6: ABD RAJAB- 60200110002

Peer to peer adalah suatu model dimana tiap PC dapat memakai resource

pada PC lain atau memberikan resourcenya untuk dipakai  PC lain, Tidak ada yang

bertindak sebagai server yang mengatur sistem komunikasi dan penggunaan

resource komputer yang terdapat dijaringan, dengan kata lain setiap komputer dapat

berfungsi sebagai client maupun server pada periode yang sama.

Misalnya terdapat beberapa unit komputer dalam satu departemen, diberi

nama group sesuai dengan departemen yang bersangkutan. Masing-masing

komputer diberi alamat IP dari satu kelas IP yang sama agar bisa saling sharing

untuk bertukar data atau resource yang dimiliki komputer masing-masing, seperti

printer, cdrom, file dan lain-lain.

B. Client – Server

Client Server merupakan model jaringan yang menggunakan satu atau

beberapa komputer sebagai server yang memberikan resource-nya kepada

komputer lain (client) dalam jaringan, server akan mengatur mekanisme akses

resource yang boleh digunakan, serta mekanisme komunikasi antar node dalam

jaringan.

Selain pada jaringan lokal, sistem ini bisa juga diterapkan dengan

teknologi internet. Dimana ada suatu unit komputer) berfungsi sebagai server

yang hanya memberikan pelayanan bagi komputer lain, dan client yang juga

hanya meminta layanan dari server. Akses dilakukan secara transparan dari

client dengan melakukan login terlebih dulu ke server yang dituju.

Client hanya bisa menggunakan resource yang disediakan server sesuai

dengan otoritas yang diberikan oleh administrator. Aplikasi yang dijalankan

pada sisi client, bisa saja merupakan resource yang tersedia di server. namun

hanya bisa dijalankan setelah terkoneksi ke server. Pada implementasi software

splikasi yang di-install disisi client berbeda dengan yang digunakan di server.

3

Page 7: ABD RAJAB- 60200110002

BAB II

JARINGAN KOMPUTER DAN LINUX

A. JARINGAN KOMPUTER

Jaringan Komputer adalah sekelompok komputer otonom yang saling

berhubungan antara satu dengan lainnya menggunakan protokol komunikasi melalui

media komunikasi sehingga dapat saling berbagi informasi, program – program,

penggunaan bersama perangkat keras seperti printer, harddisk, dan sebagainya. Selain

itu jaringan komputer bisa diartikan sebagai kumpulan sejumlah terminal komunikasi

yang berada diberbagai lokasi yang terdiri dari lebih satu komputer yang saling

berhubungan.

Manfaat yang didapat dalam membangun jaringan komputer, yaitu :

1. Sharing resources

Sharing resources bertujuan agar seluruh program, peralatan atau peripheral lainnya

dapat dimanfaatkan oleh setiap orang yang ada pada jaringan komputer tanpa

terpengaruh oleh lokasi maupun pengaruh dari pemakai.

2. Media Komunikasi

Jaringan komputer memungkinkan terjadinya komunikasi antar pengguna, baik

untuk teleconference maupun untuk mengirim pesan atau informasi yang penting

lainnya.

3. Integrasi Data

Jaringan komputer dapat mencegah ketergantungan pada komputer pusat, karena

setiap proses data tidak harus dilakukan pada satu komputer saja, melainkan dapat

didistribusikan ke tempat lainnya. Oleh sebab inilah maka dapat terbentuk data yang

terintegrasi yang memudahkan pemakai untuk memperoleh dan mengolah informasi

setiap saat.

4

Page 8: ABD RAJAB- 60200110002

4. Pengembangan dan Pemeliharaan

Pengembangan peralatan dapat dilakukan dengan mudah dan menghemat biaya,

karena setiap pembelian komponen seperti printer, maka tidak perlu membeli printer

sejumlah komputer yang ada tetapi cukup satu buah karena printer itu dapat

digunakan secara bersama – sama. Jaringan komputer juga memudahkan pemakai

dalam merawat harddisk dan peralatan lainnya, misalnya untuk memberikan

perlindungan terhadap serangan virus maka pemakai cukup memusatkan perhatian

pada harddisk yang ada pada komputer pusat.

5. Keamanan Data

Sistem Jaringan Komputer dapat memberikan perlindungan terhadap data. Karena

pemberian dan pengaturan hak akses kepada para pemakai, serta teknik

perlindungan terhadap harddisk sehingga data mendapatkan perlindungan yang

efektif.

6. Sumber Daya Lebih Efisien dan Informasi Terkini

Dengan pemakaian sumber daya secara bersama – sama, akan mendapatkan hasil

yang maksimal dan kualitas yang tinggi. Selain itu data atau informasi yang diakses

selalu terbaru, karena setiap ada perubahan yang terjadi dapat segera langsung

diketahui oleh setiap pemakai.

B. LINUX

Linux adalah nama yang diberikan kepada sistem operasi komputer bertipe

Unix. Linux merupakan salah satu contoh hasil pengembangan perangkat lunak bebas

dan sumber terbuka utama. Seperti perangkat lunak bebas dan sumber terbuka lainnya

pada umumnya, kode sumber Linux dapat dimodifikasi, digunakan dan didistribusikan

kembali secara bebas oleh siapapun. Nama "Linux" berasal dari nama kernelnya (kernel

Linux), yang dibuat tahun 1991 oleh Linus Torvalds.

5

Page 9: ABD RAJAB- 60200110002

Sistem operasi Linux yang dikenal dengan istilah distribusi Linux (Linux

distribution) atau distro Linux. Distro Linux umumnya sudah termasuk perangkat-

perangkat lunak pendukung seperti server web, bahasa pemrograman, basisdata,

tampilan desktop (desktop environment) (seperti GNOME dan KDE), dan paket aplikasi

perkantoran (office suite) seperti OpenOffice.org, KOffice, Abiword, dan Gnumeric.

1. ADMINISTRASI JARINGAN LINUX

A. Konfigurasi Tcp/Ip

Konfigurasi protokol TCP/IP terdiri atas beberapa elemen yang harus

dikonfigurasi dengan benar.Konfigurasi TCP/IP akan menjadi dasar bagi

konfigurasi bagi aplikasi lain yang memanfaatkan jaringan Linux.Apabila ada

kesalahan dalam konfigurasi TCP/IP maka aplikasi lain yang menggunakan

TCP/IP tidak akan bisa dijalankan dengan benar.

Jadi, sebelum Anda mengeset Ubuntu Anda untuk melakukan pengelolaan

jaringan lanjutan, Anda perlu terlebih dahulu mengeset konfigurasi TCP/IP

dengan benar.

6

Page 10: ABD RAJAB- 60200110002

B. Pengenalan Tcp/Ip

Transmission Control Protocol and Internet Protocol atau disingkat TCP/IP

adalah sebuah standar yang dikembangkan di akhir tahun 1970 oleh Devence

Advanced Research Projects Agency(DARPA) sebagai media yang di gunakan

untuk komunikasi antara barbagai jenis komputer yang menggunakan tipe-tipe

yang berbeda yang tergabung dalam jaringan komputer.

Singkatnya, TCP/IP merupakan sebuah protokol yang digunakan untuk

komunikasi data di komputer.Dengan menggunakan protocol ini, semua piranti

maupun komputer dapat saling berbicara satu dengan lainnya.

TCP/IP merupakan bahasa yang digunakan di jaringan internet karena itu

TCP/IP merupakan protokol yang paling terkenal di dunia.TCP/IP terdiri atas 2

komponen utama.Kedua komponen tersebut berhubungan dengan aspek-aspek

yang berbeda di jaringan komputer.Bagian Internet Protokol (IP) merupakan

koneksi yang connectionless yang bertujuan me-routing paket network

menggunakan datagram IP sebagai unit pokok dari informasi jaringan.Datagram

IP terdiri atas sebuah header yang diikuti dengan sebuah pesan tertentu.

Adapun Transmission Control Protocol (TCP) memungkinkan host

jaringan untuk membuat koneksi yang dapat digunakan sebagai sarana untuk

bertukar data.TCP memastikan bahwa data akan bisa sampai di tujuan dengan

urutan yang sama seperti ketika menyimpannya.

Beberapa elemen konfigurasi umum TCP/IP dan tujuannya adalah sebagai

berikut:

7

Page 11: ABD RAJAB- 60200110002

1. Netmask: Subnet Mask (biasa disingkat netmask) adalah tanda yang

fingsinya membagi porsi dan alamat IP yang menunjukkan network dan

porsi dari alamat IP yang menunjukkan subnetwork. Misalnya, untuk

kategori alamat IP kelas C, netmask standar adalah

255.255.255.0.Netmask tersebut berguna untuk masking 3 byte pertama

dari alamat IP sementara byte terakhirnya disediakan untuk penentuan

host di subnetwork.

2. IP address: IP address atau disebut sebagai Alamat IP merupakan sebuah

string unik yang dituliskan dalam angka desimal yang dibagi dalam

empat segmen.Tiap-tiap segmen bisa ditulis angka yang terdiri atas 0

hingga 255.Tiap-tiap segmen tersebut merepresentasikan 8 bit dari

alamat yang memiliki panjang 32 bit untuk keseluruhannya.Format ini

disebut sebagai dotted quad notation.

3. Network Address: Network address merepresentasikan porsi jaringan

dari alamat IP.Misalnya host 12.128.1.2 di jaringan kelas A memiliki

network address 12.0.0.0. Host jaringan yang menggunakan Ip pribadi

seperti 192.168.1.100 akan menggunakan Network Address 192.168.1.0.

Network address tersebut menjelaskan bahwa jaringan termasuk di

bagian kelas C 192.168.1 network.

4. Broadcast Address: Broadcast Address merupakan alamat IP yang

memungkinkan data jaringan dikirimkan secara simultan kesemua host di

subnetwork.Broadcast Adress standar untuk jaringan IP adalah

255.255.255.255.Namun alamat broadcast ini tidak bisa digunakan untuk

mem-broadcast pesan kesemua host di internet karena adanya blok oleh

router.Alamat broadcast biasanya di set untuk subnetwork tertentu saja,

semisal alamat IP 192.168.1.0 akan memiliki alamat broadcast

192.168.1.255. Pesan Broadcast biasanya dibuat oleh protokol jaringan

seperti Address Resolution Protocol (ARP) dan Routing Information

Protocol (RIP).

8

Page 12: ABD RAJAB- 60200110002

5. Nameserver Address: Nameserver Address menunjukkan IP Address dari

Domain Name Server (DNS) yang bertujuan menerjemahlan nama

hostname ke alamat IP. Ada tiga lapis nemeserver, yakni Primary

Nameserver, Secondary Nameserver, dan Tertary Nameserver. Agar

sistem anda mampu resolve hostname dan menerjemahkannya menjadi

IP Address. Anda harus menentukan nameserver yang valid.

6. Gateway Address: Gateway Address adalah alamat IP yang harus

dilewati oleh semua komputer dijaringan ingin berkomunikasi dengan

jaringan lain. Jika sebuah host dijaringan ingin berkomunikasi dengan

host di jaringan lain maka perlu adanya network gateway. Dalam banyak

kasus, Gateway address akan menjadi router di jaringan yang sama yang

akan mengalokasikan traffic ke jaringan atas host lain (seperti internet).

C. Ip Routing

IP rouring merupakan kegiatan menentukanpath dijaringan TCP/IP di

mana data akan dikirim. Kegiatan routing menggunakan kabel routing untuk

mengarahkan forwarding dari jaringan sehingga data bisa dikirim dari sumber

ketujuannya. Ada 2 jenis bentuk IP routing: Static Routing dan Dynamic

Routing.

Static routing berfungsi menambahkanrute IP ke table routing dari sistem

dengan cara memanipulasi tabel routing menggunakan command route.Routing

statis memiliki keuntungan dibandingkan routing dinamis, seperti implementasi

lebih sederhana di jaringan skala kecil, dan lebih terprediksi.Namun static

routing juga memiliki kekurangan misal hanya cocok untuk jaringan ukuran

kecil dan sulit untuk diperbesar.

9

Page 13: ABD RAJAB- 60200110002

Dynamic routing di pihak lain cocok dipakai di jaringan besar dengan rute

Ip yang banyak. Dynamic routing biasanya menggunakan protocol routing

khusus seperti Router Information Protocol (RIP), protocol ini bisa meng-handel

penyesuaian otomatis yang memungkinkan routing dinamis dilakukan.Dynamic

routing memiliki beberapa keuntungan dibandingkan static routing, seperti

skalabilitas yang lebih tinggi dan kemampuan adaptasi kegagalan yang lebih

besar.

D. Konfigurasi Tcp/Ip

TCP/IP merupakan protokol yang didukung oleh Ubuntu dan semua distro

Linux secara default. Makanya Anda tidak perlu menginstall apapun mengingat

dukungan terhadap jaringan TCP/IP langsung ada sejak Anda menginstall distro

Linux Anda.

E. Konfigurasi Melalui Terminal

konfigurasi paling cepat dan ringkas untuk TCP/IP adalah melalui terminal.

Bahkan tidak hanya pada konfigurasi TCP/IP.Konfigurasi untuk semua atribut

jaringan di Linux (termasuk Ubuntu) adalah melalui terminal.Pada hakikatnya,

mengkonfigurasi TCP/IP di Ubuntu adalah mengedit file

/etc/network/interfaces. Di dalam file inilah terdapat atribut TCP/IP komputer

anda. Bagi Anda yang biasa menggunakan sistem operasi Windows tentu

bingung mengingat file ini tidak memiliki ekstensi. txt atau info yang biasanya

ada di Windows.

F. Konfigurasi Melalui System Administration

Bila Anda ingin mengkonfigurasikan jaringan menggunakan GUI,

Ubuntu juga sydah menyediakan berbagai perangkat yang siap pakai.

Caranya adalah sebagai berikut: 1. Klik menu System > Administration >

Network.

10

Page 14: ABD RAJAB- 60200110002

Dalam Network settings, klik tab Connections lalu pilih “Wired

connection”. Klik kanan dan pilih Properties atau bisa langsung mengklik

tombol Properties.Pilih konfigurasi dan tentukan IP Address atau pilih

DHCP jika ingin jaringan otomatis disambungkan.

Jenis jaringan DHCP digunakan jika Anda ingin alamat IP otomatis

diberikan oleh server DHCP; adapun static jika anda ingin memberikan

alamat yang tepat untuk komputer Anda.

G. Mengktifkan/mematikan jaringan

Sering kali anda perlu untuk mengaktifkan atau mematikan piranti jaringan di

komputerAnda dikarenakan sebab-sebab tertentu (contohnya ethernet bisa

mengganggu beberapa tipe koneksi dial up GPRS atau CDMA).

Bila Anda juga ingin mengaktifkan koneksi network anda melalui konsole,

Anda dapat menggunakan perintah : sudo ifconfig eth0 up

2. COMMAND DASAR JARINGAN DI LINUX

Linux merupakan sistem operasi yang paling umum digunakan sebagai server

jaringan. Linux memiliki kelebihan dalam realibilitas dan sekuriti. Selain itu, mudah

sekali unntuk dikonfigurasikan. Kali ini saya ingin berbagi mengenai perintah dasar

di Linux. Adapun distro yang saya pakai adalah Ubuntu Lucid Lynx. Pada dasarnya,

untuk perintah-perintah dasar seperti yang akan teman-teman lihat tidak terlalu

dipengaruhi oleh distron Linux yang kita pakai.

Sebelum kita mencoba, alangkah baiknnya dulu kita menngecek apakah

perangkat jaringannya sudah berfungsi dengan baik, kita periksa dengann perintah

dmesg. Perintah ini akan mengeluarkan output kernel ring buffer. dmesg ini

menampilkan perangkat-perangkat keras yang sesuai. Apabila kita menginginkan

untuk melihat ethernet card yang kita punya, tentunya perintah dmesg tidak akan

membantu kita menemukannya dengan tepat karena output yang dihasilkan banyak

11

Page 15: ABD RAJAB- 60200110002

sekali dan kita harus memeriksanya baris-per baris. Nah, untuk itu diperlukan

perintah grep untuk menyaring apa yang kita cari.

command dasar jaringan di linux atau perintah dasar jaringan di linux, beserta

penjelasannya, dapat lihat sebagai berikut:

1. Mengecek IP Address dari komputer kita sendiri (host). Perintah ifconfig ini

memeriksa apakah di layer jaringan (layer 3) sudah beres ataukah belum.

Karena komputer memakai Wireless, hanya terlihat IP address wlan0, yaitu

172.124.102.161. IP ini didapatkan dari DHCP server lokal.

2. Memeriksa Table Routing

3. Mengecek koneksi digunakan protokol ICMP dengan perintah ping atau

traceroute

12

Page 16: ABD RAJAB- 60200110002

abungan antara ping dan traceroute adalah mtr. mtr merupakan tools untuk

mendiagnosa jaringan.

4. Melihat Mac Address yang baru saja mengontak host kita.

5. Melihat IP Address dari suatu domain.

13

Page 17: ABD RAJAB- 60200110002

BAB III

INTERNET PROTOKOL

A. ARSITEKTUR TCP/IP

Dikarenakan TCP/IP adalah serangkaian protokol di mana setiap protokol

melakukan sebagian dari keseluruhan tugas komunikasi jaringan, maka tentulah

implementasinya tak lepas dari arsitektur jaringan itu sendiri. Arsitektur rangkaian

protokol TCP/IP mendefinisikan berbagai cara agar TCP/IP dapat saling menyesuaikan.

Karena TCP/IP merupakan salah satu lapisan protokol OSI* (Open System Inter-

connections), berarti bahwa hierarki TCP/IP merujuk kepada 7 lapisan OSI tersebut.

Berikut adalah model referensi OSI 7 lapisan, yang mana setiap lapisan menyediakan

tipe khusus pelayanan jaringan :

Peer process

Application layer |<----------------->| Application layer

Presentation layer |<----------------->| Presentation layer

Session layer |<----------------->| Session layer

Transport layer |<----------------->| Transport layer

Network layer |<----------------->| Network layer

Data link layer |<----------------->| Data link layer

Physical layer |<----------------->| Physical layer

Tiga lapisan teratas biasa dikenal sebagai "upper lever protocol" sedangkan

empat lapisan terbawah dikenal sebagai "lower level protocol". Tiap lapisan berdiri

sendiri tetapi fungsi dari masing-masing lapisan bergantung dari keberhasilan operasi

layer sebe-lumnya. Sebuah lapisan di pengirim hanya perlu berhubungan dengan lapisan

yang sama di penerima (jadi misalnya lapisan data link penerima hanya berhubungan

dengan data link pengirim) selain dengan satu layer di atas atau dibawahnya (misalnya

lapisan network berhubungan dengan lapisan transport diatasnya atau dengan lapisan

data link diba-wahnya).

14

Page 18: ABD RAJAB- 60200110002

Model dengan menggunakan lapisan ini merupakan sebuah konsep yang penting

karena suatu fungsi yang rumit yang berkaitan dengan komunikasi dapat dipecahkan

menjadi sejumlah unit yang lebih kecil. Tiap lapisan bertugas memberikan layanan

tertentu pada Perbankan lapisan diatasnya dan juga melindungi lapisan diatasnya dari

rincian cara pemberian layanan tersebut. Tiap lapisan harus transparan sehingga

modifikasi yang dilakukan atasnya tidak akan menyebabkan perubahan pada lapisan

yang lain. Lapisan menjalankan perannya dalam pengalihan data dengan mengikuti

peraturan yang berlaku untuknya dan hanya berkomunikasi dengan lapisan yang

setingkat. Akibatnya sebuah lapisan pada satu sistem tertentu hanya akan berhubungan

dengan lapisan yang sama dari sistem yang lain. Proses ini dikenal sebagai "Peer

process". Dalam keadaan sebenarnya tidak ada data yang langsung dialihkan antar

lapisan yang sama dari dua sistem yang berbeda ini. Lapisan atas akan memberikan data

dan kendali ke lapisan dibawahnya sampai lapisan yang terendah dicapai. Antara dua

lapisan yang berdekatan terdapat "interface" (antarmuka). Interface ini mendifinisikan

operasi dan layanan yang diberikan olehnya ke lapisan lebih atas. Tiap lapisan harus

melaksanakan sekumpulan fungsi khusus yang dipahami dengan sempurna. Himpunan

lapisan dan protokol dikenal sebagai "arsitektur jaringan". Pengendalian komunikasi

dalam bentuk lapisan menambah overhead karena tiap lapisan berkomunikasi dengan

lawannya melalui "header". Walaupun rumit tetapi fungsi tiap lapisan dapat dibuat

dalam bentuk modul sehingga kerumitan dapat ditanggulangi dengan mudah. Disini kita

tidak akan membahas model OSI secara mendalam secara keseluruhannya, karena

protokol TCP/IP tidak mengikuti benar model referensi OSI tersebut. Walaupun

demikian, TCP/IP model akan terlihat seperti ini :

MODEL OSI MODEL INTERNET

Transport layer

Host to hostTransport layer

Network layer

internet layerNetwork layer

Data Link layer

Physical layerNetwork access

15

Page 19: ABD RAJAB- 60200110002

Application layer

Presentation layer

Session layer

Application layer

Keterangan keempat lapisan tersebut adalah sebagai berikut :

a. Network Access

Lapisan ini hanya menggambarkan bagaimana data dikodekan menjadi sinyal-sinyal

dan karakteristik antarmuka tambahan media. Dengan demikian lapisan ini

bertanggung jawab menerima dan mengirim data dan dari media fisik. Media

fisiknya dapat berupa kabel, serat optik, atau gelombang radio. Karena tugasnya ini,

protokol yang ada di layer ini harus mampu menerjemahkan sinyal listrik menjadi

data digital yang dapat dimengerti oleh komputer, yang berasal dari peralatan lain

yang sejenis

b. Internet layer/ network layer

Protokol yang berada di layer ini bertanggung jawab dalam proses pengiriman paket

ke alamat yang tepat. Pada layer ini terdapat tiga macam protokol, yaitu IP, ARP

(Addres Resolution Protocol), dan ICMP (Internet Control Message Protocol)

Untuk mengirimkan pesan pada suatu internetwork (suatu jaringan yang

mengandung beberapa segmen jaringan), tiap jaringan harus secara unik

diidentifikasi oleh alamat jaringan. Ketika jaringan menerima suatu pesan dari

lapisan yang lebih atas, lapisan network akan menambahkan header pada pesan yang

termasuk alamat asal dan tujuan jaringan. Kombinasi dari data dan lapisan network

disebut "paket". Informasi alamat jaringan digunakan untuk mengirimkan pesan ke

jaringan yang benar, setelah pesan tersebut sampai pada jaringan yang benar, lapisan

data link dapat menggunakan alamat node untuk mengirimkan pesan ke node

tertentu.meneruskan paket ke jaringan yang benar disebut "routing" dan peralatan

yang meneruskan paket adalah "routers". Suatu antar jaringan mempunyai dua tipe

node :

16

Page 20: ABD RAJAB- 60200110002

End nodes", menyediakan pelayanan kepada pemakai. End nodes menggunakan

lapisan network utk menambah informasi alamat jaringan kepada paket, tetapi tidak

melakukan routing. End nodes kadang-kadang disebut "end system" (istilah OSI)

atau "host" (istilah TCP/IP)

Router memasukan mekanisme khusus untuk melakukan routing. Karena routing

merupakan tugas yang kompleks, router biasanya merupakan peralatan tersendiri

yang tidak menyediakan pelayanan kepada pengguna akhir. Router kadang-kadang

disebut "intermediate system" (istilah OSI) atau "gateway" (istilah TCP/IP).

Selain itu juga lapisan ini bertanggung jawab untuk pengiriman data melalui

antar jaringan. Protokol lapisan intenet yang utama adalah internet protokol, IP. IP

menggunakan protokol-protokol lain untuk tugas-tugas khusus internet.

ICMP(dibahas nanti) digunakan untuk mengirimkan pesan-pesan ke lapisan host ke

host. Adapun fungsi IP :

1. Pengalamatan

2. Fragmentasi datagram pada antar jaringan

3. Pengiriman datagram pada antar jaringan

c. Transport layer /host to host

Layer ini berisi protokol yang bertanggung jawab untuk mengadakan

komunikasi antara dua host/komputer. Protokol tersebut adalah TCP dan UDP (User

Datagram Protocol),. Disamping itu, salah satu tanggung jawab lapisan ini adalah

membagi pesan-pesan menjadi fragment-fragment yang cocok dengan pembatasan

ukuran yang dibentuk oleh jaringan. Pada sisi penerima, lapisan transport

menggabungkan kembali fragment untuk mengembalikan pesan aslinya, sehingga

dapat diketahui bahwa lapisan transport memerlukan proses khusus pada satu

komputer ke proses yang bersesuaian pada komputer tujuan. Hal ini dikenal sebagai

Service Access Point (SAP) ID kepada setiap paket (berlaku pada model OSI, istilah

TCP/IP untuk SAP ini disebut port *).

Mengenali pesan-pesan dari beberapa proses sedemikian rupa sehingga pesan

tersebut dikirimkan melalui media jaringan yang sama disebut “multiplexing”.

17

Page 21: ABD RAJAB- 60200110002

Prosedur mengembalikan pesan dan mengarahkannya pada proses yang benar disebut

“demultiplexing”. Tanggung jawab lapisan transport yang paling berat dalam hal

pengirim-an pesan adalah mendeteksi kesalahan dalam pengiriman data tersebut. Ada

dua kategori umum deteksi kesalahan dapat dilakukan oleh lapisan transport :

a. Reliable delivery, berarti kesalahan tidak dapat terjadi, tetapi kesalahan akan

dideteksi jika terjadi. Pemulihan kesalahan dilakukan engan jalan memberitahu- an

lapisan atas bahwa kesalahan telah terjadi dan meminta pengirimna kembali paket

yang kesalahannya terdeteksi.

b. Unreliable delivery, bukan berarti kesalahan mungkin terjadi, tetapi menunjukan

bahwa lapisan transport tidak memeriksa kesalahan tersebut. Karena pemeriksaan

kesalahan memerlukan waktu dan mengurangi penampil-an jaringan. Biasanya

kategori ini digunakan jika setiap paket mengandung pesan yang lengkap,

sedangkan reliable elivery, jika mengandung banyak paket. Unreliable delivery,

sering disebut “datagram delivery” dan paket-paket bebas yang dikirimkan dengan

cara ini sering disebut “datagram”.

Karena proses lapisan atas (application layer) memiliki kebutuhan yang

bervariasi, terdapat dua protokol lapisan transport /host to host, TCP dan UDP. TCP

adalah protokol yang handal. Protokol ini berusaha secara seksama untuk

mengirimkan data ke tujuan, memeriksa kesalahan, mengirimkan data ulang bila

diperlukan dan mengirimkan error ke lapisan ats hanya bila TCP tidak berhasil

mengadakan komunikasi. Tetapi perlu dicatat bahwa kehandalan TCP tercapai

dengan mengorbankan bandwidth jaringan yang besar.

UDP (User Datagram Protocol) disisi lain adalah protokol yang tidak handal.

Protokol ini hanya “semampunya” saja mengirimkan data. UDP tidak akan berusaha

untuk mengembalikan datagram yang hilang dan proses pada lapisan atas harus

bertanggung jawab untuk mendeteksi data yang hilang atau rusak dan mengirimkan

ulang data tersebut bila dibutuhkan.

c. Application layer,

Lapisan inilah biasa disebut lapisan akhir (front end) atau bisa disebut user program.

Lapisan inilah yang menjadi alasan keberadaan lapisan sebelumnya. Lapisan

18

Page 22: ABD RAJAB- 60200110002

sebelumnya hanya bertugas mengirimkan pesan yang ditujukan utk lapisan ini. Di

lapisan ini dapat ditemukan program yang menyediakan pelayanan jaringan, seperti

mail server (email program), file transfer server (FTP program), remote terminal.

twisted-pair point-to-point untuk membentuk suatu struktur ring. Sebuah sistem

diijinkan untuk mengirim hanya bila sistem tersebut memiliki token (data unit

khsusus yang digunakan bersama-sama) yang akan dilewarkan dari satu sistem ke

sistem lain sekitar ring.

Komputer port adalah tempat dimana informasi masuk dan keluar. Di PC

contohnya monitor sebagai keluaran informasi, keyboard dan mouse sebagai

masukan informasi. Tetapi dalam istilah internet, port berbentuk virtual (software)

bukan berbentuk fisik seperti RS232 serial port (untuk koneksi modem).

B. SEJARAH SINGKAT TCP/IP

Konsep TCP/IP berawal dari kebutuhan DoD (Departement of Defense) AS akan

suatu komunikasi di antara berbagai variasi komputer yang telah ada. Komputer-

komputer DoD ini seringkali harus berhubungan antara satu organisasi peneliti dengan

organisasi peneliti lainnya, dan harus tetap berhubungan sehingga pertahanan negara

tetap berjalan selama terjadi bencana, seperti ledakan nuklir. Oleh karenanya pada tahun

1969 dimulailah penelitian terhadap serangkaian protokol TCP/IP.

Di antara tujuan-tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

Terciptanya protokol-protokol umum, DoD memerlukan suatu protokol yang

dapat ditentukan untuk semua jaringan.

Meningkatkan efisiensi komunikasi data.

Dapat dipadukan dengan teknologi WAN (Wide Area Network) yang telah ada.

Mudah dikonfigurasikan.

Tahun 1968 DoD ARPAnet (Advanced Reseach Project Agency) memulai

penelitian yang kemudian menjadi cikal bakal packet switching . Packet switching inilah

yang me-mungkinkan komunikasi antara lapisan jaringan dimana data dijalankan dan

disalurkan melalui jaringan dalam bentuk unit-unit kecil yang disebut packet*. Tiap-tiap

19

Page 23: ABD RAJAB- 60200110002

packet ini membawa informasi alamatnya masing-masing yang ditangani dengan khusus

oleh jaringan tersebut dan tidak tergantung dengan paket-paket lain. Jaringan yang

dikembangkan ini, yang menggunakan ARPAnet sebagai tulang punggungnya, menjadi

terkenal sebagai internet.

Protokol-protokol TCP/IP dikembangkan lebih lanjut pada awal 1980 dan

menjadi protokol-protokol standar untuk ARPAnet pada tahun 1983. Protokol-protokol

ini mengalami peningkatan popularitas di komunitas pemakai ketika TCP/IP

digabungkan menjadi versi 4.2 dari BSD (Berkeley Standard Distribution) UNIX. Versi

ini digunakan secara luas pada institusi penelitian dan pendidikan dan digunakan

sebagai dasar dari beberapa penerapan UNIX komersial, termasuk SunOS dari Sun dan

Ultrix dari Digital. Karena BSD UNIX mendirikan hubungan antara TCP/IP dan sistem

operasi UNIX, banyak implementasi UNIX sekarang menggabungkan TCP/IP.

C. IMPELEMENTASI TCP/IP DI LINUX

A. Implementasi TCP/IP di Linux1. ifconfig

2. ping

20

Page 24: ABD RAJAB- 60200110002

3. hostname

4. netstat

5. net

21

Page 25: ABD RAJAB- 60200110002

BAB IV

LAN

A. IMPLEMENTASI LAN PADA PACKET TRACER

1. Topologi point-to-point

Jaringan kerja titik ke titik merupakan jaringan kerja yang paling sederhana tetapi dapat

digunakan secara luas. Begitu sederhananya jaringan ini, sehingga seringkali tidak dianggap

sebagai suatu jaringan tetapi hanya merupakan komunikasi biasa. Dalam hal ini, kedua simpul

mempunyai kedudukan yang setingkat, sehingga simpul manapun dapat memulai dan

mengendalikan hubungan dalam jaringan tersebut. Data dikirim dari satu simpul langsung

kesimpul lainnya sebagai penerima, misalnya antara terminal dengan CPU.

2. Topologi Star

Dalam konfigurasi bintang, beberapa peralatan yang ada akan dihubungkan

kedalam satu pusat komputer. Kontrol yang ada akan dipusatkan pada satu titik,

seperti misalnya mengatur beban kerja serta pengaturan sumber daya yang ada.

Semua link harus berhubungan dengan pusat apabila ingin menyalurkan data

kesimpul lainnya yang dituju. Dalam hal ini, bila pusat mengalami gangguan, maka

semua terminal juga akan terganggu. Model jaringan bintang ini relative sangat

sederhana, sehingga banyak digunakan oleh pihak per-bank-kan yang biasanya

mempunyai banyak kantor cabang yang tersebar dipelbagai lokasi. Dengan adanya

konfigurasi bintang ini, maka segala macam kegiatan yang ada di-kantor cabang

dapatlah dikontrol dan dikoordinasikan dengan baik. Disamping itu, dunia

22

Page 26: ABD RAJAB- 60200110002

pendidikan juga banyak memanfaatkan jaringan bintang ini guna mengontrol

kegiatan anak didik mereka.

3. Topologi tree

Pada jaringan pohon, terdapat beberapa tingkatan simpul (node). Pusat atau

simpul yang lebih tinggi tingkatannya, dapat mengatur simpul lain yang lebih

rendah tingkatannya. Data yang dikirim perlu melalui simpul pusat terlebih dahulu.

Misalnya untuk bergerak dari komputer dengan node-3 ke komputer node-7 seperti

halnya pada gambar, data yang ada harus melewati node-3, 5 dan node-6 sebelum

berakhir pada node-7. Keungguluan jaringan model pohon seperti ini adalah, dapat

terbentuknya suatu kelompok yang dibutuhkan pada setiap saat. Sebagai contoh,

perusahaan dapat membentuk kelompok yang terdiri atas terminal pembukuan,

serta pada kelompok lain dibentuk untuk terminal penjualan. Adapun

kelemahannya adalah, apabila simpul yang lebih tinggi kemudian tidak berfungsi,

maka kelompok lainnya yang berada dibawahnya akhirnya juga menjadi tidak

efektif. Cara kerja jaringan pohon ini relatif menjadi lambat.

23

Page 27: ABD RAJAB- 60200110002

B. FILE SHARING LINUXLangkah pertama login dan masuk ke bagian power-system seting

setelah itu pilih System => Ubuntu software center

mengetikan samba (ini adalah software yang berfungsi mengatur share file di Linux)

mengklik install. setelah install coba cek sekali lagi dibagian power-system seting-trus system cek apakah samba sudah teriinstal kaya gini ni contohnya.

setelah terinstall, kita tingal mengatur saja file dan printer apa yang mau kita share. cuman kita set dulu servernya ya

24

Page 28: ABD RAJAB- 60200110002

contoh gambarnya kaya gini

klik preferences server settings

workgroupnya apa yang kita mau masuk kalo workgroup ketikan aja workgroup. rubah tulisan penguin diatas dengan workgroup tar jadinya seperti ini

klik add green plus untuk mulai melakukan share file or print

 kemudian klik akses mau dikasinya ke siapa hanya orang tertentu atau kah untuk semua orang setingannya kaya gini 

25

Page 29: ABD RAJAB- 60200110002

dah beres d skrg tingal di cek aja dibagian network untuk windows dan ubuntu apakah sudah saling nyambung atau blm. kalo blm coba cek cara konfigurasi networking linux dan juga windows di post yang sebelumnya sudah saya posting semoga bermanfaat buat semua tulisan ini ya... SELAMAT MENCOBA ga tau tanya om Google aja ya jangan saya. saya juga banyakan dapat infonya dari mbah google soalnya contoh akhir dari proses turitorial ini adalah sebagai berikut :

untuk mencari dan mengetahui workgroup name ketikan perintah berikut ini di terminal linux net config workstation

dan kalo ubuntu nanyain password buat pasword dengan perintah sebagai berikut :smbpasswd -a USERNAME

26

Page 30: ABD RAJAB- 60200110002

BAB V

WLAN

A. IMPLEMENTASI WLAN PADA PACKET TRACER

Wireless adalah suatu koneksi antar satu perangkat dengan perangkat lainnya

tanpa menggunakan kabel.

Wireless LAN adalah suatu jaringan komputer yang saling terhubung melalui

tanpa kabel. Local Area Network dari komputer maupun dari peralatan lainnya dapat

dikembangkan lewat sinyal radio atau gelombang cahaya. Teknologi Wireless LAN ada

yang menggunakan frekuensi radio untuk mengirim dan menerima data tanpa adanya

membutuhan kabel untuk saling menghubungkan. Akibatnya pengguna mempunyai

fleksibilitas yang tinggi dan tidak tergantung pada suatu tempat atau lokasi.

Dizaman era globalisasi ini sudah banyak tempat - tempat yang menyediakan

koneksi LAN dengan teknologi Wi-fi yang biasa disebut dengan hotspot. Dengan hal ini

memungkinan seseorang dengan komputer dengan kartu nirkabel (wireless card) atau

personal digital assistant (PDA) untuk terhubung dengan internet dengan menggunakan

titik akses (hotspot) terdekat.

Kelebihan dari WLAN :

Mobilitas Tinggi

Kemudahan dan kecepatan instalasi

Menurunkan biaya kepemilikan

Fleksibel

Scalable

Kekurangan dari WLAN :

Delay yang besar

Biaya peralatan mahal

Adanya masalah propagasi radio seperti terhalang, terpantul, dan banyak sumber

interferensi

27

Page 31: ABD RAJAB- 60200110002

Kapasitas jaringan menghadapi keterbatasan spectrum

Keamanan / kerahasiaan data kurang terjamin

B. ACCESS POINT

1. KONFIGURASI ACCESS POINT (LINUX)

Pada makalah ini saya akan membahas mengenai cara mengkonfigurasi access

pointLinksys WRT54G2 V1 yang merupakan access point dari Cisco. Alat dan

bahan yang diperlukan dalam mengkonfigurasi access point jenis ini adalah sebagai

berikut :

Access point Linksys WRT54G2 v1

unit laptop atau PC untuk mengkonfigurasi access point

Kabel UTP dengan konfigurasi straight (untuk penjelasan mengenai

konfigurasi Kabel UTP

Kemudian, lakukan konfigurasi Access Point

Samakan network IP pada laptop dengan access point sehingga berada pada satu

network.Secara default, IP dari access point jenis ini adalah 192.168.1.1. Untuk

menyamakan network address dari access point dan laptop, ubah IP laptop menjadi

192.168.1.2.

28

Page 32: ABD RAJAB- 60200110002

Setelah IP diubah, nyalakan access point. Jangan lupa periksa adaptor yang akan

digunakan untuk menyalakan access point, apakah voltage-nya sesuai dengan

kebutuhan daya access point atau tidak.

Setelah access point dinyalakan, sambungkan laptop dengan access point

menggunakan kabel UTP straight.Buka web browser pada laptop kemudian ketikkan

IP 192.168.1.1 pada address bar kemudian tekan tombol Enter pada keyboard.

Setelah itu akan muncul sebuah kotak dialog verifikasi username dan password.

Ketikkan admin pada kolom username, lalu ketikkan admin pada kolom password. Berikut screenshotnya :

Klik Log In. Setelah itu akan muncul sebuah halaman web dari Cicso seperti screenshot berikut :

Klik tab Setup lalu pilih tab Basic Setup pada jendela bagian atas halaman web tersebut untuk melakukan pengaturan access point seperti pengaturan main IP access point dan juga pengaturan IP DHCP untuk device yang akan terkoneksi ke jaringan yang sedang dibuat. Tentukan range IP yang akan digunakan untuk client. Berikut contohnya :

29

Page 33: ABD RAJAB- 60200110002

Pada bagian Starting IP Address saya mengisikan IP 192.168.1.10 dan pada bagianMaximum Number of DHCP Users saya mengisikan 20. Hal ini maksudnya adalah untuk mengatur IP yang akan diberikan pada client sehingga berada pada range 192.168.1.10 sampai 192.168.1.30 (20 client). Setelah semua konfigurasi selesai, klik Save Settings yang ada di bawah jendela web page tersebut.

Setelah itu klik tab Wireless kemudian pilih sub-tab Basic Wireless Settings untuk melakukan pengaturan konfigurasi wireless, Wireless Channel (untuk informasi lebih lanjut mengenai wireless channel, SSID (namajaringan), dll. Berikut screenshot-nya :

Pada bagian Wireless Configuration, klik radio button Manual. Lalu lakukan pengaturan lainnya.Setelah melakukan pengaturan wireless, klik tombol Save Settings pada jendela bagian bawah halaman web tersebut. Dalam hal ini saya melakukan pengaturan seperti berikut :

30

Page 34: ABD RAJAB- 60200110002

2. KONFIGURASI PADA ACCESS POINT

1. Buatlah sebuah interface bridge yang baru, berilah nama bridge1

2. Masukkan ethernet ke dalam interface bridge

3. Masukkan IP Address pada interface bridge1

4. Selanjutnya adalah setting wireless interface. Kliklah pada menu Wireless (1), pilihlah tab interface (2) lalu double click pada nama interface wireless yang akan digunakan (3). Pilihlah mode AP-bridge (4), tentukanlah ssid (5), band 2.4GHz-B/G (6), dan frekuensi yang akan digunakan (7). Jangan lupa

31

Page 35: ABD RAJAB- 60200110002

mengaktifkan default authenticated (8) dan default forward (9). Lalu aktifkankanlah interface wireless (10) dan klik OK (11).

5. Berikutnya adalah konfigurasi WDS pada wireless interface yang digunakan. Bukalah kembali konfigurasi wireless seperti langkah di atas, pilihlah tab WDS (1). Tentukanlah WDS Mode dynamic (2) dan pilihlah bridge interface untuk WDS ini (3). Lalu tekan tombol OK.

6. Langkah selanjutnya adalah menambahkan virtual interface WDS. Tambahkan interface WDS baru seperti pada gambar, lalu pilihlah interface wireless yang kita gunakan untuk WDS ini. Lalu tekan OK.

32

Page 36: ABD RAJAB- 60200110002

7. Jika WDS telah ditambahkan, maka akan tampak interface WDS baru seperti pada gambar di bawah.

Konfigurasi pada Wireless Station

Konfigurasi pada wireless station hampir sama dengan langkah-langkah di atas, kecuali pada langkah memasukkan IP Address dan konfigurasi wirelessnya. Pada konfigurasi station, mode yang digunakan adalah station-wds, frekuensi tidak perlu ditentukan, namun harus menentukan scan-list di mana frekuensi pada access point masuk dalam scan list ini. Misalnya pada access point kita menentukan frekuensi 2412, maka tuliskanlah scan-list 2400-2500.

33

Page 37: ABD RAJAB- 60200110002

Pengecekan link

Jika link wireless yang kita buat sudah bekerja dengan baik, maka pada menu wireless, akan muncul status R (lihat gambar di bawah).

Selain itu, mac-address dari wireless yang terkoneksi juga bisa dilihat pada jendela registration (lihat gambar di bawah).

34

Page 38: ABD RAJAB- 60200110002

BAB VI

TROUBLESHOOTING

A. WINDOWS

1. Menganalisis Masalah

a. Dengan cara melihat icon koneksi berikut :

 pada bagian kanan bawah windows XP.

b. Memperhatikan pesan yang ada pada icon di network connection.

c. Network Connection didisable

Ini berarti setting pada network connection sedang dinonaktifkan

d. Network Cable Unplugged.

Berarti kabel penghubung dengan jaringan rusak atau terlepas

e. Acquiring network address

Komputer tidak juga mendapatkan IP yang diberikan oleh komputer server

DHCP.

35

Page 39: ABD RAJAB- 60200110002

f. Tidak ada tampilan sama sekali

Berarti komputer tidak mengenali device atau device sedang dinonaktifkan

2. Kemungkinan dan Penanganan Masalah

a. Network Connection didisable. Dapat diatasi dengan cara :

1. Klik kanan icon

2. Pilih enable, perhatikan gambar dibawah ini.

b. Network Cable Unplugged.

Kerusakan yand dialami antara lain :

1. Konsentrator seperti swicth mati.

2. Kabel yang terpsang pada lan card kurang pas atau kencang.

3. Kabel yang dipakai rusak atau ada kabel yang terputus.

Perbaikan yang dapat dilakukkan :

1. Jika konsentrator mati atau rusak maka harus diganti.

2. Jika kabel kurang pas terpasang, maka mantabkan posisinya.

3. Jika kabel ada yang rusak atau terputus sebih baik diganti.

36

Page 40: ABD RAJAB- 60200110002

c. Acquiring network address.

Hal tersebut bisa disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya :

1. Server penyedia DHCP IP sedang mati atau rusak.

2. IP yang disediakan DHCP server sudah habis terpakai.

3. DHCP Client didisable.

Penanganan dari masalah di atas diantaranya :

1. Jika DHCP server rusak maka harus diperbaiki settinganya sesuai dengan

letak kesalahanya di server.

2. Jika IP yang disediakan DHCP server sudah habis maka kita bisa menyeting

kembali batas limit IP DHCP server.

3. DHCP Client didisable. Untuk mengatasi masalah ini pada windows XP

caranya sebagai berikut :

1. Klik Start → Run

2. Ketikkan “services.msc” → Enter

3. Akan keluar windows seperti gambar berikut.

37

Page 41: ABD RAJAB- 60200110002

4. Cari service dengan nama DHCP Client.

5. Klik kanan → pilih properties. Akan keluar windows seperti gambar

dibawah ini

6. Pilih Startup type “Automatic” dan klik tombol start.

Apply → Ok

Berikut cara – cara penanganan masalah tersebut :

1. Jika Lan Card belum terpasang maka pasang Lan Card tersebut.

2. Jika Driver Lan Card belum terinstall segera diinstall.

3. Jika didisable dari BIOS maka anda harus merestart komputer anda dan

mengaturnya memalui BIOS untuk dienable.

4. Jika yang terjadi Network Connection service mati, maka ikuti langkah –

langkah berikut :

1. Klik start → Run

2. Isikan “services.msc” → Enter

3. Akan keluar windows Cari services dengan nama Network

Connection.

4. Klik kanan → properties. Sehingga muncul windows dibawah ini.

38

Page 42: ABD RAJAB- 60200110002

Pada Startup type pilih “Automatic” dan klik “Start”

5. Apply → OK.

B. LINUXAda beberapa command pada linux yang dipakai untuk melakukan konfigurasi dan

troubleshooting jaringan :

1. Layer phisik

Merupakan tools yang berada pada layer 1, dipakai untuk mengecek apakahinterface

jaringannya sudah terpasang ataubelum. Apabila ditemukan Network controller atau

Ethernel controller, artinya perangkat jaringan sudah siap digunakan.

Apabila sudah keluar eth0 artinya perangkat jaringan kita menggunakan eth0.

100base-TX- FD artinya kita menggunakan kecepatan 100Mbps dan FD adalah Full-

Duplex, dan Link ok menandakan perangkat kita sudah siap. Apabila hasilnya bukan

link ok artinya ada masalah dengan perangkat kita.

Contoh : (dengan kabel jaringan dilepas!!! ) h1ghway:~#mii-tool

39