ketua dewan perwakilan rakyat - marzukialie.com budaya-a4.pdf · sesuai dengan harapan, karena ......

9
KETUA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PANCASILA DAN PEMBANGUNAN BUDAYA BANGSA Orasi Kebudayaan Ketua DPR-RI Disampaikan pada Asia Pacific Interfaith Youth Meeting Di Universitas Islam Negeri Jakarta Jakarta, 13 Oktober 2010 Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Salam sejahtera bagi kita semua, Sebelumnya, marilah kita kita bersama-sama mempersembahkan puji dan syukur kita kepada Allah subhanahuwa wata’ala, Tuhan Yang Maha Kuasa, yang memberikan kita berbagai kenikmatan, khususnya nikmat kesehatan, kesempatan dan kekuatan sehingga kita berada pada acara Asia Pacific Interfaith Youth Meeting, yang diselenggarakan Indonesian Youth Forum di Jakarta. Sungguh sebuah kehormatan bagi saya dapat berkesempatan bersama saudara-saudara untuk berbagi ilmu dan pengetahuan mengenai kebudayaan Indonesia. Pemahaman terhadap Kebudayaan Indonesia dewasa ini menjadi penting, karena adanya berbagai permasalahan sosial dan budaya akhir-akhir ini, mengingat kebudayaan merupakan identitas suatu bangsa yang dapat membedakan, antara suatu bangsa dengan bangsa yang lain. Identitas budaya merupakan suatu perangkat konsep dan nilai-nilai yang mengatur hubungan antara manusia dan Tuhan, antar sesama manusia, serta antara manusia dan alam semesta. Hubungan ini, terus mengalami perubahan tata nilai akibat adanya interaksi antarbudaya dan bangsa dalam menghadapi tantangan yang berat dalam pembangunan bidang kebudayaan ini.

Upload: truonganh

Post on 06-Feb-2018

221 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: KETUA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT - Marzukialie.com BUdaya-a4.pdf · sesuai dengan harapan, karena ... rakyat Indonesia. Bangunan Indonesia Baru itu adalah sebuah ... budaya tradisional

KETUA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

PANCASILA DAN PEMBANGUNAN BUDAYA BANGSA

Orasi Kebudayaan Ketua DPR-RI

Disampaikan pada Asia Pacific Interfaith Youth Meeting Di Universitas Islam Negeri Jakarta

Jakarta, 13 Oktober 2010

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Salam sejahtera bagi kita semua,

Sebelumnya, marilah kita kita bersama-sama mempersembahkan puji dan syukur kita

kepada Allah subhanahuwa wata’ala, Tuhan Yang Maha Kuasa, yang memberikan kita

berbagai kenikmatan, khususnya nikmat kesehatan, kesempatan dan kekuatan sehingga

kita berada pada acara Asia Pacific Interfaith Youth Meeting, yang diselenggarakan

Indonesian Youth Forum di Jakarta.

Sungguh sebuah kehormatan bagi saya dapat berkesempatan bersama saudara-saudara

untuk berbagi ilmu dan pengetahuan mengenai kebudayaan Indonesia. Pemahaman

terhadap Kebudayaan Indonesia dewasa ini menjadi penting, karena adanya berbagai

permasalahan sosial dan budaya akhir-akhir ini, mengingat kebudayaan merupakan

identitas suatu bangsa yang dapat membedakan, antara suatu bangsa dengan bangsa yang

lain. Identitas budaya merupakan suatu perangkat konsep dan nilai-nilai yang mengatur

hubungan antara manusia dan Tuhan, antar sesama manusia, serta antara manusia dan

alam semesta. Hubungan ini, terus mengalami perubahan tata nilai akibat adanya interaksi

antarbudaya dan bangsa dalam menghadapi tantangan yang berat dalam pembangunan

bidang kebudayaan ini.

Page 2: KETUA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT - Marzukialie.com BUdaya-a4.pdf · sesuai dengan harapan, karena ... rakyat Indonesia. Bangunan Indonesia Baru itu adalah sebuah ... budaya tradisional

2

Persoalan kebudayaan adalah persoalan kehidupan masyarakat, yang memiliki relasi atau

hubungan tertentu, yang sering disebut sebagai struktur masyarakat (struktur sosial).

Mengenai hubungan budaya dengan struktur, sampai sekarang masih menjadi polemik,

apakah budaya bagian dari struktur, entitas yang terpisah, atau bahkan kebudayaanlah

yang membentuk struktur sosial.

Tidak sedikit para budayawan mengkritik bahwa tersubordinasinya kebudayaan kedalam

struktur, menyebabkan budaya dipakai sebagai alat untuk menunjang struktur sosial yang

telah ditetapkan oleh suatu grand design politik tertentu. Hal ini menyebabkan kebudayaan

tidak saja kehilangan otonominya, melainkan juga telah dimanipulasikan sedemikian rupa,

sehingga menjadi sekadar alat legitimasi politik.

Hadirin yang saya hormati,

Kebudayaan “nasional Indonesia” adalah kebudayaan yang khas Indonesia, yang unik, dan

terasakan sebagai suasana yang menjadikan penduduk Indonesia berada dalam suasana

saling memahami dan mengerti, serta merasa terikat pada struktur alam perasaaan dan

pikiran yang relatif sejalan.

Pemahaman kebudayaan sebagai ”warisan nenek moyang” hanya bisa berlaku pada

kesatuan-kesatuan etnis saja, bukan pada bangsa yang sifatnya ”multi-etnis”, jadi yang

bersifat multi-warisan nenek moyang.

Pemahaman kebudayaan ”sebagai warisan nenek moyang” lebih baik dipakai oleh para

literati daerah saja. Sedangkan, pemahaman kebudayaan sebagai ”kreativitas estetik” akan

dengan mudah menyebabkan kita tergelincir pada penyempitan pemahaman. Meskipun

dinamika kebudayaan sangat tergantung pada kreativitas, tetapi pemahaman artistik dan

estetik dengan mudah menjebak kita pada penyempitan makna kebudayaan menjadi

”kesenian”, betapapun mungkin banyaknya ragam perwujudan kesenian itu.

Dalam kebudayaan, kita dapat menemukan nilai estetik, yang akan menentukan corak dan

bentuk kesenian, ada nilai kekuasaan, yang menentukan corak, sistem serta perilaku politik

dan begitulah seterusnya. Corak sebuah kebudayaan, bisa dilihat dari konfigurasi nilai yang

dimilikinya.

Page 3: KETUA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT - Marzukialie.com BUdaya-a4.pdf · sesuai dengan harapan, karena ... rakyat Indonesia. Bangunan Indonesia Baru itu adalah sebuah ... budaya tradisional

3

Kebudayaan nasional Indonesia adalah “puncak-puncak kebudayaan daerah,” yaitu unsur-

unsur kebudayaan daerah yang berhasil masuk kedalam dan diterima sebagai bagian dari

sistem makna “nasional”, yang bersifat multi-daerah dan multi-etnis. Secara simbolik hal ini

dinyatakan dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Disamping menyatakan bertanah air

satu dan berbangsa satu serta menjunjung bahasa Indonesia, yang sesungguhnya

merupakan bahasa utama daerah tertentu, tetapi juga mengatakan kesediaan menerima

unsur-unsur daerah dalam suasana “komunitas” yang baru dibentuk yang bernama “bangsa

Indonesia”.

Jadi “bangsa Indonesia” lahir dari suasana kebudayaan yang bersifat supra-etnis dan multi-

etnis. Pergerakan kebangsaan, dengan kehadiran berbagai partai politik serta organisasi

yang bersifat supra-etnis, dan berbagai corak aktivitas kebudayaan, (seperti pers, film,

sastra, dan teater) yang dengan sengaja melandaskan diri pada usaha pembentukan suatu

suasana yang ”nasional” dengan mengaburkan batas-batas daerah.

Oleh karena itu, kebudayaan nasional adalah merupakan hasil sumbangan daerah dalam

proses pembentukan dan pertumbuhan komunitas-bangsa. Sehingga, penghormatan dan

pemeliharaan kebudayaan daerah adalah pemelihara salah satu sumber dinamika

kebudayaan nasional.

Dalam dinamika kebudayaan sebagai bagian dari proses nation-building, kebudayaan

nasional terlibat dan seharusnya melibatkan diri dalam ”peradaban dunia”. Dalam kondisi

ini, kebudayaan nasional melanjutkan proses pemperkaya dirinya (process of cultural

enrichment), dan memberi sumbangan bagi ”peradaban dunia”, agar tercapai sebagaimana

tercantum dalam Pembukaan UUD 1945: ”Ketertiban dunia yang berdasarkan

kemerdekaan, perdamaian yang abadi dan keadilan sosial”.

Jadi jika analogi ”kebudayaan nasional” sebagai ”aktor” dalam ”peradaban dunia” diulang

lagi, maka sang aktor yang bermain itu: ”yaitu ia yang menerima dan berusaha memberi”

adalah kebudayaan yang terbentuk dalam proses nation-formation dari sekian banyak

ikatan etnis dan daerah dan yang telah semakin menginjak kedewasaan dalam proses

nation-building yang penuh tantangan.

Pengembangan kebudayaan yang sudah dilakukan sampai saat ini belum sepenuhnya

sesuai dengan harapan, karena masih rentannya soliditas budaya dan pranata sosial yang

ada di dalam masyarakat, sehingga potensi konflik belum sepenuhnya dapat diatasi. Hal itu

Page 4: KETUA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT - Marzukialie.com BUdaya-a4.pdf · sesuai dengan harapan, karena ... rakyat Indonesia. Bangunan Indonesia Baru itu adalah sebuah ... budaya tradisional

4

diperberat dengan munculnya kecenderungan penguatan orientasi primordial, seperti

kelompok, etnis, dan agama yang berpotensi memperlemah keharmonisan bangsa.

Permasalahan tersebut, antara lain, disebabkan oleh berbagai perubahan tatanan

kehidupan, termasuk tatanan sosial budaya yang berdampak pada terjadinya pergeseran

nilai-nilai di dalam kehidupan masyarakat.

Saudara-saudara sekalian,

Cita-cita reformasi untuk membangun Indonesia Baru, harus dilakukan dengan cara

membangun sebuah masyarakat sipil yang demokratis, dengan penegakkan hukum untuk

supremasi keadilan, pemerintahan yang bersih dari KKN, terwujudnya keteraturan sosial

dan rasa aman dalam masyarakat yang menjamin kelancaran produktivitas warga

masyarakat, dan kehidupan ekonomi yang mensejahterakan rakyat Indonesia.

Bangunan Indonesia Baru itu adalah sebuah "masyarakat multikultural Indonesia"

yang dibagun dari puing-puing tatanan kehidupan Orde Baru yang bercorak "masyarakat

majemuk" (plural society). Sehingga, corak masyarakat Indonesia yang bhinneka

tunggal ika bukan lagi keanekaragaman suku-bangsa dan kebudayaannya, tetapi

keanekaragaman kebudayaan yang ada dalam masyarakat Indonesia.

Dalam model multikulturalisme ini, masyarakat Indonesia dilihat sebagai sebuah

kebudayaan yang berlaku umum, dalam masyarakat tersebut coraknya seperti sebuah

mosaik, tidak ada yang disebut minoritas.

Model multikulturalisme ini sebenarnya telah digunakan sebagai acuan oleh para pendiri

bangsa, dalam "kebudayaan bangsa“, sebagaimana yang terungkap dalam penjelasan Pasal

32 UUD 1945, yang berbunyi: "kebudayaan bangsa (Indonesia) adalah puncak-puncak

kebudayaan di daerah".

Multikulturalisme menekankan keanekaragaman kebudayaan dalam

kesederajatan, sehingga akan juga mengulas berbagai permasalahan yang mendukung

ideologi ini, seperti politik dan demokrasi, keadilan dan penegakkan hukum, kesempatan

kerja dan berusaha, HAM, hak budaya komuniti dan golongan minoritas, prinsip-prinsip

etika dan moral, dan tingkat serta mutu produktivitas.

Page 5: KETUA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT - Marzukialie.com BUdaya-a4.pdf · sesuai dengan harapan, karena ... rakyat Indonesia. Bangunan Indonesia Baru itu adalah sebuah ... budaya tradisional

5

Sebagai ideologi, multikulturalisme harus diperjuangkan, karena dibutuhkan sebagai

landasan bagi tegaknya demokrasi, HAM, dan kesejahteraan hidup masyarakatnya.

Multikulturalisme terserap dalam berbagai interaksi yang ada dalam berbagai struktur

kegiatan kehidupan manusia, yang tercakup dalam kehidupan sosial, kehidupan ekonomi

dan bisnis, dan kehidupan politik, dan berbagai kegiatan lainnya di dalam masyarakat yang

bersangkutan.

Kajian-kajian mengenai corak kegiatan, yaitu hubungan antar-manusia dalam berbagai

manajemen pengelolaan sumber-sumber daya, akan merupakan sumbangan yang penting

dalam upaya mengembangkan dan memantapkan multikulturalisme dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara bagi Indonesia.

Hadirin yang saya hormati,

Dalam diskursus mengenai demokrasi, selalu diwarnai oleh pertanyaan mengenai legitimasi

kekuasaan negara atas rakyat. Gagasan bahwa rakyat dapat menentukan kebijakan

negara, yang kemudian dikenal dengan nama demokrasi, mulai lahir dengan bentuk yang

masih sangat sederhana. Sistem demokrasi yang terdapat di negara kota di Yunani Kuno,

merupakan demokrasi langsung (direct democracy), yaitu suatu bentuk pemerintahan

dimana hak untuk membuat keputusan politik dijalankan secara langsung oleh seluruh

warga negara, yang bertindak berdasarkan prosedur mayoritas.

Jika kita kembali pada konteks kebudayaan Indonesia, maka demokrasi yang

dikembangkan adalah demokrasi Pancasila, yang menurut hemat saya telah terbukti

sebagai common platform ideologis negara-bangsa Indonesia yang paling tepat (feasible),

cocok bagi kehidupan hari ini dan masa datang.

Sampai saat ini saya belum melihat alternatif common platform ideologis lain, yang tidak

hanya dapat diterima (acceptable) bagi bangsa, tetapi juga cocok (viable) dalam perjalanan

negara-bangsa Indonesia. Dengan posisi Pancasila yang demikian krusial, saya melihat

urgensi yang mendesak untuk melakukan revitalisasi terhadap nilai-nilai Pancasila.

Terdapat tiga hal yang diwariskan oleh para pendiri bangsa Indonesia, yaitu [1] negara

yang dibentuk sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia, [2] Falsafah dan Landasan

Page 6: KETUA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT - Marzukialie.com BUdaya-a4.pdf · sesuai dengan harapan, karena ... rakyat Indonesia. Bangunan Indonesia Baru itu adalah sebuah ... budaya tradisional

6

Ideologi Bangsa yaitu Pancasila, dan [3] Konstitusi Negara yang dijabarkan dalam Undang-

undang Dasar 1945.

Pancasila, mungkin memang masih memerlukan pengembangan, pendalaman dan

penjabaran konseptual, agar dapat menjadi sebuah paradigma yang andal. Pengembangan

hingga penjabaran ini amat urgen, karena amat sukar membayangkan adanya Indonesia,

yang dalam segala segi amat majemuk, tanpa dikaitkan dengan Pancasila.

Pancasila sesungguhnya adalah suatu faham yang berpendirian bahwa semua orang yang

berkeinginan membentuk masa depan bersama di bawah lindungan suatu negara, tanpa

membedakan suku, ras, agama ataupun golongan. Sehingga kita harus memandang bahwa

Pancasila bukan hanya merupakan ideologi negara, melainkan vision of state yang

dimaksudkan untuk memberi andasan filosofis bersama, (common philosophycal

ground), sebuah masyarakat plural yang modern, yaitu Masyarakat Indonesia.

Namun demikian, perlu tetap diakui, bahwa sebagai landasan bermasyarakat, setiap

manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama, baik sebagai

warga negara ataupun sebagai warga masyarakat, serta tidak boleh memaksakan

kehendak kepada orang lain. Dewasa ini, penyaluran aspirasi politik masyarakat telah dapat

diakomodasikan dalam sistem multi-partai. Pada satu sisi, hal ini dapat mencerminkan

perwujudan demokrasi, akan tetapi pada sisi lain dapat mengarah pada pelanggaran

terhadap nilai-nilai Pancasila.

Faktor kemajemukan, serta adanya kesenjangan antar daerah yang makin tajam, dapat

berdampak pada permasalahan di bidang politik, ekonomi, sosial-budaya, dan hankam.

Keadaan negara yang berbentuk kepulauan dengan berbagai ragam permasalahan akan

semakin berbahaya bila faktor luar ikut campur tangan memanfaatkan kelemahan-

kelemahan yang ada.

Saudara-saudara Sekalian,

Perlu disadari bersama, bahwa perbedaan budaya bangsa Indonesia merupakan anugerah

yang perlu disyukuri. Namun, perbedaan tersebut ternyata belum dikelola dengan baik,

karena banyak klaim yang dilakukan pemerintah asing terhadap budaya Indonesia.

Demikian pula dengan otonomi daerah, yang justru membuat kondisi sosial

Page 7: KETUA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT - Marzukialie.com BUdaya-a4.pdf · sesuai dengan harapan, karena ... rakyat Indonesia. Bangunan Indonesia Baru itu adalah sebuah ... budaya tradisional

7

kemasyarakatan kita rentan untuk bercerai berai. Hal ini harus segera disadari, sebab jika

tidak ditemukan formula yang tepat untuk mengatasinya, sulit diharapkan kedaulatan

bangsa ini beberapa tahun mendatang.

Pengaturan kepemilikan ekspresi budaya tradisional di dunia, memang belum diatur secara

jelas. Kepemilikan terhadap suatu properti tertentu lebih mudah bila dikaitkan dengan

konsep kekayaan intelektual, yang sesungguhnya keduanya memiliki perbedaan konsep

tentang dasar kepemilikan atas properti, tetapi hanya karena pengaturan kekayaan

intelektual sudah lebih dulu ada dan mudah dalam proses penerapannya, karena hanya

menyangkut satu individu saja.

Kepemilikan budaya, lebih tepat jika berdasar pada konsep kepemilikan kolektif bukan

kepemilikan individu. Sehingga secara tegas dapat dikatakan, bahwa pengaturan

kepemilikan atas ekpresi budaya yang didasarkan pada kepemilikan individu adalah tidak

tepat dan menjadi salah kaprah apabila terus dilakukan.

Pengaturan kepemilikan ekspresi budaya tradisional di Indonesia, sebagaimana

terefleksikan dalam pasal 10, Undang-Undang Hak Cipta No. 19 Tahun 2002, pada

kenyataannya tidak memuat batasan-batasan yang dapat dikategorikan sebagai ekspresi

budaya tradisional yang perlu dilindungi, bentuk perlindungan yang dilakukan, serta

kewenangan regulator dalam mengatur penggunaan ekspresi budaya tradisional.

Pada skala internasional isu tentang prosedur perlindungan ekspresi budaya tradisional

sudah mulai ditangani serius oleh sebuah lembaga di bawah naungan PBB yang bertugas

mengatur Kekayaan Intelektual dengan nama WIPO (World Intellectual Property

Organization). Draft Ketentuan Perlindungan Ekspresi Budaya Tradisional WIPO ini memberi

tantangan tersendiri bagi kita sebagai bangsa yang sangat bhinneka dalam hal etnisitas

dan kekayaan ekspresi budayanya.

WIPO mengatur bahwa pemilik ekspresi budaya tradisional diserahkan pada komunitas

pemelihara dan pengembang ekspresi budaya tradisional. Ketentuan ini akan

menghilangkan peran negara dalam realitas budaya nasional dengan mengkotak-kotakan

penggiat budaya, yang dapat mengurangi terjadinya interaksi antar komunitas budaya, dan

menimbulkan ketidakpedulian terhadap ekspresi budaya tradisional komunitas budaya lain.

Hal ini tentu akan menimbulkan sikap ketidakpedulian yang cenderung akan mendorong

sifat kedaerahan, dibanding sikap kebanggaan bersama sebagai satu bangsa.

Page 8: KETUA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT - Marzukialie.com BUdaya-a4.pdf · sesuai dengan harapan, karena ... rakyat Indonesia. Bangunan Indonesia Baru itu adalah sebuah ... budaya tradisional

8

Kebudayaan Indonesia dalam kancah globalisasi ini dapat dikatakan mempunyai dua sisi,

kebudayaan Indonesia yang sangat beragam dan sangat rentan terhadap pengaruh budaya

luar dan terjadi universalisasi dalam negeri akibat globalisasi. Dengan demikian untuk tetap

menjaga keseimbangan agar tidak terjadi pengikisan dan kepudaran serta kemusnahan

warisan budaya Indonesia, diperlukan pengelolaan kebudayaan secara dinamis.

Saudara-saudara sekalian,

Pada kesempatan ini, saya mengingatkan kembali Pidato Kenegaraan Presiden di depan

Sidang Paripurna DPR 14 Agustus 2009 yang saya nilai relevan, sebagai tambahan

penjelasan dari hal-hal yang telah saya uraikan sebelumnya.

Presiden menyampaikan, bahwa tiga puluh tahun, lima puluh tahun ke depan, kita yakin

Indonesia akan menjadi negara yang maju, bermartabat, dan sejahtera. Hal ini akan dapat

diwujudkan jika Indonesia dapat memperkokoh tiga pilar kehidupan bernegara, yaitu:

kemandirian, daya saing dan peradaban yang unggul.

Pilar kemandirian harus dijaga dan diperkuat, karena kemandirian adalah dasar dari

kekuatan, ketahanan, dan kemampuan kita untuk terus maju sebagai bangsa. Indonesia

tidak boleh ketergantungan kepada negara lain, bahkan kepada dunia. Makin ke depan,

dengan sumberdaya dan kekuatan budaya yang kita miliki, kemandirian sebagai bangsa

perlu terus kita tingkatkan.

Pilar daya saing yang makin tinggi yang harus dimiliki. Pada era globalisasi yang sarat

dengan persaingan dan tantangan ini, bangsa yang menang dan unggul adalah bangsa

yang produktif dan inovatif, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, cerdas mengambil

peluang, serta berani menghadapi perubahan.

Dan, pilar ketiga, Indonesia harus mampu membangun dan memiliki peradaban bangsa

yang unggul dan mulia. Itulah sebabnya, bangsa Indonesia perlu terus

mempertahankan nilai, jati diri dan karakter bangsa kita yang luhur dan terhormat. Kita

perlu terus meningkatkan semangat dan etos kerja sebagai bangsa yang kuat dan gigih.

Kita terus membangun peradaban yang menghadirkan persaudaraan dan kerukunan

bangsa, serta memelihara kelestarian alam.

Page 9: KETUA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT - Marzukialie.com BUdaya-a4.pdf · sesuai dengan harapan, karena ... rakyat Indonesia. Bangunan Indonesia Baru itu adalah sebuah ... budaya tradisional

9

Dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah, kita dituntut untuk selalu mengedepankan

cara-cara yang damai, beradab dan demokratis, sebagai ciri masyarakat madani, bukan

dengan cara-cara kekerasan dan mengabaikan pranata sosial dan pranata hukum. Untuk

itu, bangsa Indonesia memerlukan pikiran-pikiran besar, serta karya-karya bangsa

yang besar pula.

Sementara, dalam menatap masa depan, adalah suatu keniscayaan bagi bangsa Indonesia

untuk terus membangun budaya unggul (culture of excellence) dan peradaban yang mulia.

Dari hal inilah dikembangkan karakter, semangat, dan keuletan bangsa kita, menuju

pembentukan masyarakat madani.

Hadirin yang berbahagia,

Akhir kata, saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas kepercayaan yang

diberikan kepada saya untuk menyampaikan orasi ilmiah ini, dengan banyak keterbatasan

yang saya miliki. Semoga apa yang saya sampaikan dapat bermanfaat bagi segala upaya

perubahan menuju masyarakat Indonesia yang demokratis, adil dan makmur,

berketuhanan yang maha esa.

Dengan membaca “alhamdulillahirobil’alamin” Asia Pacific Interfaith Youth Meeting,

saya nyatakan ditutup. Sekian, terima kasih.

Wallahul Muwafiq Illa Aqwamiththariq, Wassalamu’alaikum Warohmatullahi wabarokatuh.

Jakarta, 13 Oktober 2010

KETUA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

Dr. H. Marzuki Alie