keto and tramadol

1
Patient-controlled analgesia dengan tramadol versus tramadol dan ketorolac. Dalam, uji coba secara acak dan double blind ini, dibandingkan keuntungan dan kerugian klinis patient-controlled-analgesia (PCA) dengan infus kontinu dengan tramadol versus kombinasi tramadol ditambah ketorolac dalam pengelolaan nyeri pasca operasi setelah operasi abdomen mayor. METODE: Enam puluh pasien dewasa secara acak dibagi dalam 2 kelompok. Grup T, diberi 10 mg / mL tramadol dan Kelompok TK diberi 1.50 mg / mL ketorolac ditambah 5 mg / mL tramadol. Setelah dosis iv loading 0.07 mL / kg, injeksi permintaan bolus yang ditetapkan sebesar 0,2 mL, dengan interval 30 menit, dan infus iv kontinyu yang ditetapkan sebesar 1,5 mL / jam. Data permintaan PCA, dosis yang diberikan dan total konsumsi analgesik yang diperoleh dari bank memori komputer perangkat PCA. Skala analog visual (VAS) saat istirahat, skor sedasi dan terjadinya efek samping dinilai setiap 3 jam untuk 18 jam. HASIL: Tidak ada perbedaan signifikan yang ditemukan berkaitan dengan skor nyeri dan efek samping. Pasien di Grup TK secara signifikan lebih waspada. KESIMPULAN: Kami menyimpulkan bahwa kombinasi dari ketorolac ditambah tramadol ditambah PCA adalah pengobatan yang efektif dan aman untuk analgesia pasca operasi abdomen mayor Patofisiologi nyeri melibatkan proses pada kompleks sistem saraf pusat dan perifer, dan penggunaan kombinasi analgesik yang bekerja pada tempat hantaran nyeri multipel dapat meningkatkan pengurangan nyeri setelah operasi. Keuntungan strategi ini adalah pengurangan dosis obat individual yang berakibat pengurangan efek samping. NSAIDs digunakan sebagai bagian dari pendekatan multimodal terhadap pengurangan nyeri dengan bekerja menghambat kaskade asam arakhidonat di perifer. Faktanya, kombinasi morphin dan ketorolac telah menunjukkan efektivitas dalam mengendalikan nyeri pada pasien yang mendapatkan PCA (Patient Contolled Analgesia). Tujuan studi ini adalah membuktikan hipoteis bahwa kombinasi tramadol dan ketorolak memberikan hasil yang sama atau lebih baik dalam meredakan nyeri post operasi daripada penggunaan tramadol saja. Hipotesis sekunder yang juga diuji yaitu penggunaan obat kombinasi akan memberikan efek samping yang lebih sedikit daripada penggunaan tramadol saja.

Upload: diah-verawati

Post on 22-Dec-2015

16 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

a

TRANSCRIPT

Patient-controlled analgesia dengan tramadol versus tramadol dan ketorolac.Dalam, uji coba secara acak dan double blind ini, dibandingkan keuntungan dan kerugian klinis patient-controlled-analgesia (PCA) dengan infus kontinu dengan tramadol versus kombinasi tramadol ditambah ketorolac dalam pengelolaan nyeri pasca operasi setelah operasi abdomen mayor.

METODE:Enam puluh pasien dewasa secara acak dibagi dalam 2 kelompok.Grup T, diberi 10 mg / mL tramadol dan Kelompok TK diberi 1.50 mg / mL ketorolac ditambah 5 mg / mL tramadol.Setelah dosis iv loading 0.07 mL / kg, injeksi permintaan bolus yang ditetapkan sebesar 0,2 mL, dengan interval 30 menit, dan infus iv kontinyu yang ditetapkan sebesar 1,5 mL / jam.Data permintaan PCA, dosis yang diberikan dan total konsumsi analgesik yang diperoleh dari bank memori komputer perangkat PCA.Skala analog visual (VAS) saat istirahat, skor sedasi dan terjadinya efek samping dinilai setiap 3 jam untuk 18 jam.

HASIL:Tidak ada perbedaan signifikan yang ditemukan berkaitan dengan skor nyeri dan efek samping.Pasien di Grup TK secara signifikan lebih waspada.KESIMPULAN:Kami menyimpulkan bahwa kombinasi dari ketorolac ditambah tramadol ditambah PCA adalah pengobatan yang efektif dan aman untuk analgesia pasca operasi abdomen mayor

Patofisiologi nyeri melibatkan proses pada kompleks sistem saraf pusat dan perifer, dan penggunaan kombinasi analgesik yang bekerja pada tempat hantaran nyeri multipel dapat meningkatkan pengurangan nyeri setelah operasi. Keuntungan strategi ini adalah pengurangan dosis obat individual yang berakibat pengurangan efek samping. NSAIDs digunakan sebagai bagian dari pendekatan multimodal terhadap pengurangan nyeri dengan bekerja menghambat kaskade asam arakhidonat di perifer. Faktanya, kombinasi morphin dan ketorolac telah menunjukkan efektivitas dalam mengendalikan nyeri pada pasien yang mendapatkan PCA (Patient Contolled Analgesia). Tujuan studi ini adalah membuktikan hipoteis bahwa kombinasi tramadol dan ketorolak memberikan hasil yang sama atau lebih baik dalam meredakan nyeri post operasi daripada penggunaan tramadol saja. Hipotesis sekunder yang juga diuji yaitu penggunaan obat kombinasi akan memberikan efek samping yang lebih sedikit daripada penggunaan tramadol saja.