ketika batik menjadi pilihan utama

24
E-PAPER DINPERINDAG Provinsi Jateng EDISI SEPTEMBER 2012 “ONE TEAM, ONE SPIRIT, ONE GOALDinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah Jl. Pahlawan No. 4 Telp. 8311705, 8311708, Fax.8311707, 8451700 S E M A R A N G 5 0 2 4 1 website : http://dinperindag.jatengprov.go.id

Upload: dinas-perindustrian-dan-perdagangan-provinsi-jawa-tengah

Post on 10-Mar-2016

226 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

e-Paper Bulan September 2012. © 2012. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah. Website : http://dinperindag.jatengprov.go.id | Email : [email protected] | Twitter : @dinperindag | Facebook : https://www.facebook.com/dinperindagprov

TRANSCRIPT

Page 1: Ketika Batik Menjadi Pilihan Utama

E-PAPER DINPERINDAG Provinsi Jateng

EDISI SEPTEMBER 2012

“ONE TEAM, ONE SPIRIT, ONE GOAL”

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah Jl. Pahlawan No. 4 Telp. 8311705, 8311708, Fax.8311707, 8451700 S E M A R A N G 5 0 2 4 1

website : http://dinperindag.jatengprov.go.id

Page 2: Ketika Batik Menjadi Pilihan Utama

EDISI SEPTEMBER 2012

TIM PENYUSUN E-PAPER INFO INDAG Penanggung Jawab : Kepala Dinas

Pengarah : 1. Sekretaris Dinas 2. Para Kepala Bidang/Balai

Ketua Umum : Sigid Adi Brata Sekretaris : Siti Chiswati

Ketua Redaksi : Nina Veronika Marthahima Redaksi : 1. Hadi Pangestu

: 2. Sigid Adi Brata : 3. Listyati PR

4. 5. 6.

Publikasi TI : 1. Nandhi Nur Ardisasmito 2. Febriyan Nurul Santoso

Sekretariat Operasional

:

1. Hery Sutantyo K

2. Rebo Sukimin 3. Nugroho 4. Ludyantoro Sri Marsetyo

5. Budi Prasetyo

Sekapur Sirih

ASSALAMU’ALAIKUM WR WB.

Batik merupakan

produk kerajinan yang

memiliki nilai sejarah

dan budaya bangsa

Indonesia.

Keberadaan industri batik mempunyai

peranan yang sangat penting dan strategis,

karena keberadaannya mampu menyerap

banyak tenaga kerja, mendorong

perekonomian daerah dan mampu

melestarikan budaya daerah. Ditinjau dari

sejarah perkembangan batik di Indonesia,

pada awalnya batik hanya terbatas untuk

kalangan keluarga keraton Surakarta dan

Yogyakarta. Namun dengan adanya

perubahan jaman terjadi interaksi dan

interkultural sehingga batik berkembang

menjadi komoditas budaya yang memiliki

nilai ekonomis yang cukup tinggi dan

menjadi pakaian kebanggaan bangsa

Indonesia. Diperlukan upaya upaya untuk

pelestarian batik karena bila tidak warisan

budaya bangsa ini perlahan akan pudar.

Salah satu keberhasilan yang patut

kita syukuri dalam rangka melestarikan dan

Page 3: Ketika Batik Menjadi Pilihan Utama

EDISI SEPTEMBER 2012

mengembangkan produk batik adalah

dengan diakuinya Tradisi dan Budaya Batik

Asli Indonesia sebagai warisan budaya

dunia oleh UNESCO pada Tgl. 2 Oktober

2009. Dengan pengakuan tersebut akan

membuka peluang pasar yang lebih luas

diberbagai penjuru dunia, sehingga

permintaan akan hasil produksi Batik

Indonesia akan semakin meningkat.

Momentum seperti ini menjadi peluang

sekaligus tantangan bagi para pengrajin dan

produsen batik di Jawa Tengah untuk

semakin kreatif dan inovatif dalam

menciptakan corak yang disesuaikan

dengan selera pasar dan karakter budaya

dimasing-masing daerah maupun negara

yang menjadi akses pasar Batik Jawa

Tengah.

Telepas dari berbagai keunggulan

industri batik tersebut, namun masih ada

beberapa kendala yang dihadapi industri

batik, di Jawa Tengah yang memerlukan

penanganan atau keterlibatan dari

stakeholder batik seperti pengusaha batik,

asosiasi batik, perguruan tinggi dan

pemerintah, permasalahan tersebut antara

lain: adanya ketergantungan impor bahan

baku bahan baku terutama kain; mesin

dan peralatan pintal yang sudah tua

sehingga tridak efesien; desain / motif batik

yang cenderung monoton; akses pasar yang

belum maksimal serta permasalahan

pengakuan batik oleh negara lain.

Permasalahan tersebut hatus diurai

satu - persatu untuk menemukan jalan

penyelesaian, berkaitan dengan

ketergantungan impor bahan baku saat ini

telah dilakukan pengantian warna batik

dengan bahan –bahan alami berasal dari

dalam negeri selain intu telah dilakukan

penanaman kapas untuk bahan baku kain

dibeberapa daerah, disamping itu untuk

membantu pengusaha batik

memperbaharui mesin telah dilakukan

program revitalisasi mesin tekstil dengan

potongan harga sebesar 25 – 40 persen

bagi pengusaha yang melakukan perbaruan

mesin, untuk masalah motif dan desain

telah didirikan jurusan batik di Pekaloangan

sehingga diharapkan mampu membuat

desain / motif yang menarik disamping

bantuan promosi produk melalui pameran

baik dalam maupun luar negeri.

Batik semakin dikenal dan semakin

mendapakatkan apresiasi, sebuah survey

menunjukan 70 persen responden

mengenal dan memberi apresiasi kepada

Page 4: Ketika Batik Menjadi Pilihan Utama

EDISI SEPTEMBER 2012

produk batik dan 70 persennya memakai

batik minmal sebulan sekali, produk batik

mempunyai prospek yang cukup baik

kedepan, karena apabila ditinjau dari

kualitas SDM dalam negeri cukup dapat

diandalkan, baik teknis proses produksi

maupun penguasaan teknologi pembatikan.

Disamping itu pasar dalam negeri dengan

jumlah penduduk sebanyak + 230 juta jiwa

cukup menjanjikan, dan peluang pasar

ekspor juga sangat terbuka, namun

demikian untuk dapat menembus pasar

ekspor harus memperhatikan desain dan

motifnya agar disesuaikan dengan selera

pasar serta ditingkatkan promosinya.

Demikian kedepan kita berharap

batik dapat semakin dikenal dan tetap

dicintai sehingga permintaan batik semakin

tinggi dan industri batik berkembang serta

mampu memberikan sumbangan terhadap

perekonomian di Jawa Tengah.

WASSALAMU’ALAIKUM WR WB.

Semarang, September 2012

Ir.IHWAN SUDRAJAT,MM

Page 5: Ketika Batik Menjadi Pilihan Utama

EDISI SEPTEMBER 2012

SERBA SERBI BATIK

Ketika anda akan belanja batik,

anda akan menjumpai baju batik yang

murah, agak mahal dan ada yang relatif

sangat mahal. Itu tentunya tidak lepas dari

bahan kain batik yang digunakan untuk

pembuatan busana batik itu sendiri.

Berdasarkan cara pembuatannya, batik

dibedakan ke dalam tiga golongan, yaitu

batik tulis, batik cap dan batik print,

mengenai metode yang digunakan untuk

membuat batik agar para pecinta batik

dapat mengerti perbedaan antara batik tulis

dengan batik cap, dan bisa mengerti kenapa

baju batik ada yang murah dan ada juga

yang mahal.

Dinamakan batik tulis karena

teknik pewarnaan yang digunakan untuk

membuat batik jenis ini adalah dengan cara

dibubuhkan seperti cara menulis,

pembuatan motif batik ini mengunakan

tangan dengan cara mengambar dengan

canting di atas kain mori (kain putih).

Karena pembuatannya manual dengan

tangan, maka biasanya corak atau motif

batik ini tidak sempurna ataupun tidak

terlalu rapi yang justru membuat batik tulis

sangat manusiawi. Selain itu pada motif

batik tulis juga tidak ada pengulangan yang

jelas, gambar bisa tampak lebih luwes.

Warna dan corak batik tulis di kedua sisi

kain (bolak balik) bisa dilihat jelas, karena

proses pencantingannya dilakukan di kedua

sisi kain. Pewarnaan di dasar kain umumnya

berwarna lebih muda bila dibandingkan

dengan pewarnaan pada motif batiknya

Pengulangan potongan motif yang dibuat

pada lembar kain umumnya tidak pernah

sama persis baik bentuk maupun

ukurannya. Pembuatan batik tulis ini

biasanya memerlukan waktu yang lama.

Bisa memakan waktu lebih dari satu bulan.

Bahkan untuk batik tulis yang halus

pengerjaannya bisa membutuhkan waktu 3

– 6 bulan. Disamping itu, kualitas batik tulis

ini juga lebih bagus, unik dan mewah bagi

pemakainya.

Sedangkan pengerjaan batik cap

mulai berkembang di sekitar pertengahan

abad ke-19 seiring dengan meningkatnya

permintaan akan kain batik, sehingga para

produsen batik saat itu mencari siasat agar

dapat memproduksi batik secara cepat dan

dalam jumlah yang banyak. Pengerjaan

batik cap ini menggunakan lempengan yang

Page 6: Ketika Batik Menjadi Pilihan Utama

EDISI SEPTEMBER 2012

terbuat dari tembaga, disebut sebagai cap,

yang dibuat sesuai dengan motif batik

tertentu. Cap ini berfungsi untuk

membubuhkan malam di permukaan kain

bahan batik (seperti stempel), maka dari itu

batik dengan teknik pembuatan seperti ini

dinamakan batik cap. Motif batik cap

cenderung memiliki pengulangan yang jelas,

motifnya kelihatan berulang dengan bentuk

yang sama. Selain itu, garis pola motifnya

relative lebih besar bila dibandingkan

dengan batik tulis, warnanya tidak sama di

kedua sisi kain ,butuh waktu waktu antara

1 – 3 minggu untuk mengerjakan selembar

kain batik cap.

Ada satu lagi jenis batik yakni

print yang relative lebih murah karena

dibuat secara masal oleh pabrikan sehingga

harganya relative lebih murah tetapi batik

ini kurang mengandung unsur seni, batik ini

banyak digunakan untuk seragam dalam

jumlah yang besar seperti seragam sekolah,

dan seragam kantor. Sekarang tinggal kita

mau pilih yang mana semua tersedia, mau

digunakan untuk kegiatan apapun batik

dapat menyesuaikan tergantung anggaran

yang tersedia.

Jawa Tengah merupakan

daerah industri batik mulai dari batik tulis,

cap dan print hamper semua kabupaten

kota memiliki batik dengan ciri khas sesuai

dengan daerah masing-masing, tetapi yang

paling besar adalah Kota / Kabupaten

Pekalongan dan Kota Surakarta dikedua

daerah ini industri batik tumbuh dan

berkembang mengikuti perkembangan

jaman dan tuntutan selera pasar. Batik

Pekalongan bahkan sudah mendapatkan

pengakuan dari UNESCO sebagai salah satu

warisan budaya dunia, karena batik

pekalongan walaupun mengikuti mode

tetapi tetap mempertahankan nilai estetika

batik. Dengan pengakuan oleh lembaga

dunia membuat batik khususnya batik

Pekalongan lebih dikenal dunia.

Keistimewaan Batik

Pekalongan adalah, para pembatiknya

selalu mengikuti perkembangan jaman .

Misalnya pada waktu penjajahan Jepang,

maka lahir batik dengan nama’Batik Jawa

Hokokai’,yaitu batik dengan motif dan

warna yang mirip kimono Jepang. Pada

umumnya batik jawa hokokai ini merupakan

batik pagi-sore. Pada tahun enampuluhan

juga diciptakan batik dengan nama tritura.

Bahkan pada tahun 2005, sesaat setelah

presiden SBY diangkat muncul batik dengan

motif ‘SBY’ yaitu motif batik yang mirip

Page 7: Ketika Batik Menjadi Pilihan Utama

EDISI SEPTEMBER 2012

dengan kain tenun ikat atau songket. Motif

yang cukup populer akhir-akhir ini adalah

motif Batik Bola, yang menampilkan klub

sepakbola dunia seperti MU, Mencester

City, AC Milan dan Barcelona, memang

orang Pekalongan tidak pernah kehabisan

ide untuk membuat kreasi motif batik.

Disamping motif, produksi

batik Pekalongan juga memiliki ciri khas

yang sangat khas dan sangat terang,

sehingga berbeda dari daerah penghasil

batik lainnya. Hal ini membuat produksi

batiknya sangat dicintai dari berbagai

elemen pasar. Untuk mengenal batik asli

Pekalongan sangatlah mudah, Kekhasannya

terlihat sangat kasat mata, yang berupa:

Warna batik yang terang dan motif batiknya

sangat modern sehingga dicintai oleh

semua masyarakat karena bersifat

kontemporer.

Batik Pekalongan saat ini

mendominasi pasar dalam negeri walaupun

muncul batik –batik dari daerah lain, batik

Pekalongan masih menjadi Batik yang paling

disukai, sedangkan untuk pasar ekspor Batik

Pekalongan pada tahun 2011 mencatatkan

nilai sebesar sebanyak 2.175.171,00 dolar

AS atau naik dibanding tahun sebelum yang

mmencapai 1.992.101,84 dolar AS,

kenaikan ekspor batik disebakan oleh

meningkatnya permintaan luar negeri

khususnya negara Malaysia dan Thailand

serta Arab Saudi, untuk jenis terbanyak

diekspor adalah batik print, lalu batik cap

dan diikuti sarung batik.

Ketika batik sudah menjadi pilihan

utama apa yang harus dilakukan untuk

mempertahankan masa kejayaan batik, bagi

industri batik khususnya di Pekalongan dan

Surakarta peningkatan kualitas dan

pemenuhan selera pasar mesti menjadi

tututan yang harus dipenuhi, mutu kain,

pewarnaan, proses celup dan motif menjadi

hal pokok yang harus terus menurus

ditingkatkan, sedangkan peran pemerintah

baik daerah maupun provinsi serta

pemerintah pusat diwajibkan untuk terus

membina industri batik melalui skema yang

telah diterapkan dalam program pembinaan

seperti upaya memperluas pasar dengan

kegiatan pameran, mewajibkan

penggunaan batik pada hari kerja,

dukungan teknis membatik yang baik,

melalui pelatihan teknis bagi industri batik

pemula dan bantuan investasi berupa

peralatan pendukung proses membatik.

Page 8: Ketika Batik Menjadi Pilihan Utama

EDISI SEPTEMBER 2012

Page 9: Ketika Batik Menjadi Pilihan Utama

EDISI SEPTEMBER 2012

BATIK JADI TRENDSETTER FASHION DUNIA

Tak ada yang menyangka, batik yang

dulu dipandang sebelah mata saat ini sudah

naik kelas dan bisa menjadi barang yang mewah

serta berharga selangit.

Batik kian popular sejak diakui dunia 4

tahun lalu dan terus berkembang menjadi

fashion yang bukan lagi dipakai hanya oleh

kalangan menengah saja namun sudah

mendunia bahkan dipakai oleh orang-orang

kalangan atas.

Dunia fashion, kini malah sering

menggunakan motif batik dalam koleksi terbaru

mereka dan menjadi trendsetter yang dipakai

bintang film papan atas. Beberapa selebriti

dunia juga menjadikan batik sebagai salah satu

style fashion mereka. Seperti yang dilakukan

oleh salah satu pewaris Hilton grup, Paris Hilton

yang awal bulan lalu terlihat lalu lalang di

jalanan New York dengan menggunakan gaun

terusan bermotif batik keluaran rumah mode

Gucci.

Tak ketinggalan juga Jesica Alba, Drew

Barrymore, Rachel Bilson, Adele, Reese

Witherspoon, Lenka, Bono, Adele, Bill Gates,

Nelson Mandela dan Nicole Richie kini menjadi

penggemar batik Nusantara. Perancang dunia

dari rumah-rumah mode juga menjadikan motif

batik kita sebagai salah satu koleksi andalan

mereka.

"Batik kita telah mendunia, beberapa

brand ternama dunia seperti Gucci malah sudah

menjadikan motif batik sebagai salah satu motif

untuk koleksi terbaru mereka," terang salah

satu pengamat fashion Indonesia Petty S

Fatimah, di acara Batik Our Love Story yang

digelar oleh pusat Kebudayaan Amerika Serikat

(AS), Pacific Place Jakarta baru-baru ini.

Karena itulah, seharusnya kita juga

menghargai batik bukan hanya sekedar untuk

gaya, tapi juga memahami bahwa batik itu

penuh nilai filosofi hidup,"

Batik Our Love Story ini sendiri digelar,

untuk menunjukkan bahwa batik Indonesia

bukanlah kain atau motif murahan, karena

keindahanan dan keunikan batik sudah diakui

sebagai warisan Indonesia untuk dunia. Dan

publik AS, kini menjadikan batik sebagai bagian

fashion yang wajib mereka miliki.

Lalu bagaimana dengan kita saat ini

yang seringkali lebih mencintai produk luar

dibanding dengan produk buatan sendiri. Maka

lebih baik kita belajar mencintai produk dalam

negeri karena kualitasnya pun tak kalah dengan

bikinan asing.

Page 10: Ketika Batik Menjadi Pilihan Utama

EDISI SEPTEMBER 2012

INDUSTRI KREATIF JAMU MAKIN DILIRIK

JAWA Tengah bisa dibilang jadi

gudangnya potensi rempah ataupun

empon-empon sebagai bahan baku jamu.

Ratusan jenis bahan baku tanaman obat

untuk jamu tradisional ini tersebar dan

terus dikembangkan untuk bisa

menyembuhkan berbagai macam keluhan

penyakit. Sebagai warisan leluhur, jamu

rupanya juga masih menjadi primadona

sebagai alternatif non-medis yang seringkali

menyedot biaya mahal. Untuk

menghilangkan kesan kuno, banyak juga

industri berkelas rumahan yang kreatif

mengemas jamu menjadi sesuatu yang unik

namun masih berkelas dan bisa dinikmati

semua usia.

Sudah banyak daerah yang

mengembangkan tanaman obat ini dalam

bentuk klaster seperti Karanganyar dengan

biofarmaka misalnya. Berbagai macam

minuman kesehatan yang diproduksi

memiliki banyak manfaat. Dalam Festival

Jamu Tradisional 2012 yang berlangsung

beberapa waktu lalu, ragam potensi yang

ada di tiap daerah coba ditampilkan. Tak

hanya itu olahan jamu dalam berbagai

bentuk yang unik juga cukup menggelitik.

Ada yang bisa mencicipi gratis tetapi

ada pula yang harus membeli. Kalau beli

pun tak perlu mengambil banyak rupiah,

maklum semuanya masih serba tradisional.

Di stan Kabupaten Pati misalnya,

pengunjung bisa mencicipi Wedang Tjoro

gratis. Minuman yang diklaim bisa

menyembuhkan asam urat dan penghangat

badan ini adalah warisan Bu Karmini, juru

kunci Genuk Kemiri. Minuman ini

mengandung serai, jahe, pala, daun sirsat,

merica, gula batu, gula merah, lengkuas,

cengkeh, pandan dan santan kelapa.

Beragam khasiat jamu ini memang

menarik hati pengunjung. Frida (35), warga

Tlogosari misalnya. Ia dan keluarganya

memang sudah terbiasa meminum jamu

tetapi yang direbus langsung, bukan jamu

instan yang tinggal diseduh. ''Saya biasa

merebus kunyit asam dan temulawak kalau

pas lagi capek-capek, perut tak enak kalau

minum jamu langsung seger. Dengan

adanya festival jamu ini jelas bermanfaat

menambah referensi tanaman obat yang

bisa digunakan,'' katanya.

Page 11: Ketika Batik Menjadi Pilihan Utama

EDISI SEPTEMBER 2012 Rata-rata pengunjung yang datang

melihat-lihat produk alternatif ini

khususnya untuk mengobati berbagai

penyakit mulai dari darah tinggi, rematik,

tumor dan kanker, hepatitis, stroke,

diabetes sampai keluhan pegal linu. Satoto

(54), warga Bendan Duwur mengaku

mencari pengobatan alternatif untuk asam

uratnya.

Tidak hanya menemukan jamu

dalam bentuk serbuk atau minuman, olahan

jamu yang cukup unik dan kreatif juga bisa

ditemui di sini. Es krim jamu kunyit asam

yang lembut dingin tetapi hangat begitu

sampai di perut misalnya, cukup menjadi

favorit pengunjung. Ada pula donat isi jamu

berupa temulawak, jahe dan kayu manis

yang merupakan inovasi mahasiswa

Akademi Entrepreneur Terang Bangsa juga

membuat penasaran.

Saras Budi Laksmita (18), mencoba

memadukan bahan empon-empon

temulawak dengan cokelat putih, susu dan

madu untuk isian donat. Rasa cokelat dan

susu diharapkan bisa menetralisir

temulawak dan bisa diterima tidak hanya

orang dewasa, tetapi juga anak-anak.

''Kita coba mengkombinasikan donat

sebagai cemilan yang jadi favorit banyak

orang dengan sesuatu yang selama ini

mungkin kurang disukai oleh anak-anak,''

papar Saras yang tertarik mengembangkan

jamu meski masih dalam skala kecil.

Seperti yang sudah diwanti-wanti

Gubernur Bibit Waluyo, jamu sebagai

warisan budaya harus tetap dipertahankan

dan jangan sampai tergilas roda jaman.

Untuk itu diperlukan kesinambungan

promosi dan keberlanjutan bahan baku

tanaman obat ini. ''Kalau perlu tanam saja

di pekarangan atau pot-pot dan

perawatannya pun ndak susah kok. Kalau

masuk angin atau pegel linu misalnya,

tinggal ambil saja di kebun nggak perlu

beli,'' ujar Bibit.

Bibit Waluyo meminta

kabupaten/kota untuk mengembangkan

potensi jamu dan rempah-rempah yang ada

untuk dikembangkan guna memenuhi

kebutuhan bahan baku jamu yang terus

meningkat. Ratusan rempah dan juga

empon-empon yang memiliki khasiat untuk

kesehatan seharusnya bisa menjadi potensi

yang menjanjikan untuk digarap agar Jateng

lebih dikenal sebagai gudangnya jamu

hingga mancanegara.

Page 12: Ketika Batik Menjadi Pilihan Utama

EDISI SEPTEMBER 2012

HARGA KEPOKMAS BULAN SEPTEMBER 2012

GRAFIK HARGA BERAS

GRAFIK HARGA GULA PASIR

Page 13: Ketika Batik Menjadi Pilihan Utama

EDISI SEPTEMBER 2012

PRODUK UKM MUTLAK PAKAI SNI

DUA negara besar seperti India dan China

menjadi kompetitor kuat di saat

perdagangan bebas ada di depan mata.

Indonesia perlu meningkatkan daya saing

produknya jika ingin berkompetisi di pasar

global. Perbaikan daya saing UKM melalui

penerapan Standardisasi Nasional Indonesia

(SNI) merupakan salah satu upaya untuk

meningkatkan daya saing ini.

SNI merupakan salah satu unsur penting

untuk pengawasan mutu produk. Selain itu

yang perlu diperhatikan juga adalah upaya

membangun daya saing UKM melalui

inovasi dan kreativitas, Untuk itulah SNI

merupakan hal yang tidak bisa ditawar-

tawar lagi oleh para pelaku UKM apabila

menginginkan produknya tetap bertahan

dan berkembang serta mampu

berkompetensi dalam era perdagangan

bebas saat ini.

Produk yang telah ber-SNI akan memiliki

keuntungan bagi produsen, pengguna serta

publik. Bagi produsen, mereka akan

memahami kepastian batas atau

persyaratan yang diterima pasar.

Sedangkan bagi konsumen, mereka akan

memperoleh kepastian keamanan dan

kualitas produk, sementara publik juga akan

mendapatkan perlindungan dari segi

keamanan, keselamatan, kesehatan dan

kelestarian lingkungannya.

Dengan demikian SNI merupakan syarat

mutlak untuk menciptakan produk yang

berkualitas. Saat ini ada 83 Wajib SNI yang

akan terus dikembangkan sehingga produk

Indonesia sanggup bersaing dengan produk

asing. Pentingnya penerapan SNI yakni

untuk mendorong produsen untuk

menyesuaikan kualitas produknya dengan

standar konsumen, melindungi konsumen

dalam negeri serta meningkatkan daya

saing. Adapun keuntungan menerapkan SNI

antara lain untuk meningkatkan efisiensi

dalam desain, penghematan keuangan,

SDM dan waktu, serta untuk mengurangi

bahaya akibat kesalahan teknis.

Hingga saat ini ada 7000 SNI yang telah

diberikan BSN untuk beragam produk yang

ada di Indonesia. Pada era perdagangan

bebas, standardisasi sangat penting

mengingat membanjirnya beragam produk,

sehingga kualitas produk sangat

Page 14: Ketika Batik Menjadi Pilihan Utama

EDISI SEPTEMBER 2012

menentukan agar bisa bersaing Daya saing

UKM Indonesia dinilai masih sangat rendah

dibanding negara-negara ASEAN seperti

Filipina, Thailand dan Malaysia. Untuk itu

diperlukan strategi membangun daya saing

UKM dari faktor eksternal dan internal.

Faktor eksternal antara lain meliputi

kebijakan pemerintah dan dukungan

infrastruktur serta harga kualitas faktor

produksi. Sedangkan faktor internal yakni

pengetahuan dan kemampuan manajer dan

pengusaha tentang teknologi, pemasaran

serta kemampuan membuat perencanaan

investasi jangka panjang.

Diharapkan para pelaku UKM juga

mempunyai kesadaran akan pentingnya

kompetensi dari produk mereka, karena

dengan SNI maka kualitas dari produk akan

terjamin dan bisa meningkatkan

kepercayaan konsumen. Selain melalui

mekanisme pengujian kualitas, produk yang

ber-SNI juga akan diuji secara berkala setiap

enam bulan untuk memastikan kualitas dari

produk tersebut.

Page 15: Ketika Batik Menjadi Pilihan Utama

EDISI SEPTEMBER 2012

BERBAGAI ALAT UKUR HARUS DITERTIBKAN

PERNAH menemui kecurangan dalam

sebuah transaksi dagang di pasar tradisional

atau stasiun pengisian bahan bakar umum

(SPBU)? Mungkin anda di lapangan pernah

secara langsung mengalaminya. Tidak hanya di

pasar yang tingkatannya tradisional, bahkan di

pasar modern pun tak jarang kita

mengalaminya. Timbangan yang tidak pas,

takaran yang barangkali masih jauh dari normal

ataupun pengukuran lainnya yang kurang bisa

dipertanggungjawabkan.

Perlindungan konsumen kaitannya

dengan kebenaran hasil pengukuran pada

perdagangan barang dan jasa, memang menjadi

perhatian tersendiri khususnya bagi metrologi

legal yang berperan dalam pengamanannya.

Konsumen jelas menginginkan adanya jaminan

kebenaran hasil pengukuran dan kepastian

hokum terhadap proses transaksi perdagangan

yang menggunakan alat-alat ukur, takar,

timbang dan perlengkapannya (UTTP).

Hal ini penting sebagai dasar penetapan

kuantitas dan harga barang serta jasa.

Begitupun dalam perdagangan dalam negeri,

negara juga menghendaki jaminan kebenaran

hasil pengukuran terhadap ekspor dan impor

barang agar tidak mengalami kerugian akibat

ketidaksesuaian tersebut. Di sinilah pemerintah

berperan dalam menjamin kepercayaan dan

perlindungan pelaku usaha terhadap

kecurangan yang terkait dengan pengukuran.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan

(Dinperindag) Jateng melalui bidang

perlindungan konsumen dan pengawasan

barang beredar memiliki seksi pengawasan

kemetrologian. Beberapa waktu lalu sejak Juli

hingga Agustus 2012, menggelar pengawasan

UTTP di jalur pantura baik alat ukur yang ada di

SPBU maupun alat ukur yang ada di pasar

tradisional dan modern. Sehubungan dengan

Hari Raya Idul Fitri lalu, seksi pengawasan

kemetrologian juga mengawasi alat ukur SPBU

di jalur pantura seperti Tegal, Brebes, Pati dan

Rembang.

Dalam kegiatan ini, petugas melakukan

pengujian atau penakaran terhadap pompa

ukur BBM yang ada di SPBU tersebut. Hal ini

bertujuan agar SPBU yang ada di jalur mudik

dan balik ini dapat melayani konsumen sesuai

ketentuan yang berlaku. Hasilnya, semua dalam

kondisi baik baik dari sisi penakaran atau

pengukurannya maupun tanda tera yang sudah

berlaku pada tahun 2012 ini.

Pengawasan juga dilakukan di pasar

tradisional dan pasar modern di jalur pantura

dan daerah lainnya agar konsumen yang

berbelanja juga bisa terjamin ukuran dan

penimbangannya. Jumlah keseluruhan SPBU

khususnya di Kabupaten Brebes, Tegal, Pati dan

Rembang berjumlah 29 SPBU dengan 104

pompa ukur dan 347 nosel. SPBU Pasti Pas itu

Page 16: Ketika Batik Menjadi Pilihan Utama

EDISI SEPTEMBER 2012

menyediakan BBM Premium, Pertamax,

Pertamax Plus dan Solar.

Dari hasil pengukuran, hasil sangat baik

dengan kesalahan berkisar -10 ml sampai -30

ml. Sedangkan batas kesalahan yang

diperbolehkan adalah +100 ml. Seluruh SPBU

tersebut masih masuk kategori batas toleransi

yang diijinkan, di samping tanda teranya juga

sudah sah pada tahun 2012 ini.

Harus Tera Ulang

Sementara itu untuk pengawasan

kemetrologian bidang perlindungan konsumen

dan pengawasan barang beredar, juga

dilakukan pada UTTP pasar tradisional dan

modern di Brebes, Tegal, Pati dan Rembang.

Jumlah keseluruhannya 11 pasar dan 375

pemilik UTTP yang diawasi dengan 2.430 buah

UTTP. Dari 2.430 UTTP yang diperiksa, masih

ada 236 UTTP yang belum bertanda tera sah

yang berlaku tahun 2012. Para pemilik UTTP

tersebut diperintahkan untuk melakukan tera

ulang tahun 2012 di Balai Metrologi terdekat.

Misalnya untuk UTTP yang berada di

Brebes dan Tegal bisa menera ulangkan

UTTPnya di Balai Metrologi Wilayah Tegal.

Sedangkan UTTP yang berada di Pati dan

Rembang bisa menera ulang di Balai Metrologi

di wilayah Pati. Kegiatan rutin seperti ini akan

digelar secara berkala di seluruh

kabupaten/kota untuk menciptakan perniagaan

di Jateng yang tertib ukur di segala bidang. Dari

sinilah akan berujung pula pada jaminan

perlindungan konsumen dan produsennya.

Page 17: Ketika Batik Menjadi Pilihan Utama

EDISI SEPTEMBER 2012

BERSAING DENGAN MAINAN ANAK BIKINAN CHINA

HARGA yang murah kerapkali menjadi

alasan mengapa sebagian publik Indonesia

lebih suka memiliki mainan anak-anak

bikinan China. Selain itu dari sisi inovasi,

boleh jadi mainan anak dari negara Tirai

Bambu itu lebih diminati orangtua yang

akan membelikan untuk putra-putrinya.

Salah satu perusahaan PT Kanage

International juga telah berupaya

memproduksi mainan dengan teknologi

yang bisa bersaing dengan China. Industri

mainan memang sangat pesat berkembang.

Dengan inovasi seperti pemberian chip dan

mekanik di dalam boneka misalnya,

membuat desain mainan menjadi sangat

atraktif.

Sisi dinamis dari gerak dan bunyi

menjadikan mainan China sangat digemari.

Indonesia sendiri masih memproduksi

mainan cukup konvensional dengan

teknologi yang relatif minim. Indonesia

seharusnya bisa lebih kuat dan berani

bersaing dengan para importer asal China.

Meski mengaku melakukan ekspor ke

Malaysia dan Pakistan serta Eropa yang

akan menjadi sasaran selanjutnya, rupanya

market dalam negeri masih cukup cerah.

Setiap tahunnya terdapat peningkatan

sekitar 30% sehingga kesadaran untuk

memilih produk lokal bisa dikatakan lebih

baik.

Sebenarnya Indonesia juga bisa dibilang tak

kalah pamor dalam industri mainan ini.

Sebut saja dalam pameran mainan terbesar

di dunia Spielwarenmesse International Toy

Fair, Indonesia juga turut ambil bagian.

Ajang ini adalah pameran mainan global

yang rutin diselenggarakan oleh Jerman.

Beragam produk yang ditawarkan berasal

dari seluruh negara dan sekitar 16

perusahaan asal Indonesia akan bergabung

di tahun 2013. Andalan produk kerajinan

tangan terutama permainan anak dan

boneka yang di Jerman saja misalnya,

sangat besar permintaannya.

Page 18: Ketika Batik Menjadi Pilihan Utama

EDISI SEPTEMBER 2012

MENJADI KONSUMEN CERDAS

Tentu kita masih ingat benar dengan kasus-

kasus yang pernah terjadi seperti ikan asin

dan tahu yang diberi formalin agar awet?

Atau juga bakso, mie basah yang diberikan

boraks.

Penyalahgunaan kedua bahan berbahaya

itu makin menyadarkan kita tentang artinya

kesehatan. Untuk itu dalam memilih

makanan yang aman jadilah konsumen

cerdas. Modalnya pertajamlah seluruh

indera kita.

Untuk itu kami mempunya tips untuk

masyarakat agar tidak tertipu dalam

membeli makananan.

Amatilah warna makanan, apakah

makanan tersebut terlalu mencolok

atau berbeda jauh dari warna

aslinya, seperti krupuk, mie, es krim

dan aneka camilan lain yang

warnanya terlalu mencolok karena

dicurigai telah ditambah pewarna

yang taka man,

Perhatikan kesegarannya, Makanan

yang sudah berjamur menandakan

proses pengawetan tidak berjalan

sempurna atau makanan tersebut

sudah kadaluwarsa.

Cicipi rasanya, Lidah kita

sebenarnya cerdas karena bias

membedakan makanan yang aman

dan tidak. Makanan yang tidak aman

umumnya berasa tajam, misalnya

sangat gurih atau tekstur makanan

yang tidak wajar misalnya terlalu

kenyal atau padat.

Cium aromanya, bau tengik

pertanda makanan tersebut sudah

terkontaminasi mikro-organisme.

Untuk makanan kemasan, baca

komposisinya adakah kandungan

bahan-bahan makanan tambahan

berbahaya (dengan kategori tidak

dilarang misalnya borak, formalin,

zat pewarna untuk tekstil)

Cermati label produk pangan,

apakah sudah memperoleh ijin

Badan Pengawas obat dan makanan

(BPOM) sebagai otoritas resmi

pengawasan pangan di Indonesia.

Ada beberapa produk selain makanan

yaitu barang-barang yang sering kita

beli dan kita gunakan seperti elektronik,

Page 19: Ketika Batik Menjadi Pilihan Utama

EDISI SEPTEMBER 2012

Lampu Hemat Energi, Helm, Besi baja

tulangan beton, Kabel dan lain

sebagainya yang sampai saat ini

pemerintah telah menerapkan 88

produk SNI Wajib.

Untuk itu kita sebagai konsumen harus

lebih cerdik dalam menentukan barang-

barang yang akan dibeli, sehingga sesuai

dengan ketentuan yang telah diterapkan

oleh Pemerintah dengan tujuan untuk

melindungi konsumen dari Keamanan,

Keselamatan ,Kenyamanan dan

Lingkungan Hidup.

Produk Elektronik sehari-hari yang kita

gunakan seperti Setrika, Kipas angin, TV

CRT. Untuk itu Pemerintah akan

menyanangkan Menuju Konsumen

Cerdas pada April 2013.

Dengan harapan Konsumen akan lebih

cerdas dan jeli dalam menentukan

pilihannya, sehingga konsumen tidak

merasa dirugikan dan akan membeli sesuai

kebutuhan.

Page 20: Ketika Batik Menjadi Pilihan Utama

EDISI SEPTEMBER 2012

MENILIK SEJARAH BATIK NUSANTARA

Sejarah batik di Nusantara sudah

dimulai jauh sebelum kata “Indonesia”

sendiri tercipta. Budaya teknik cetak motif

batik tutup celup dengan menggunakan

malam dari sarang lebah di atas kain

sebenarnya tidak eksklusif terdapat di

Indonesia, melainkan terbentang dari Mesir

hingga kawasan Timur Tengah lainnya.

Teknik ini juga dapat dijumpai di

Turki, India, Cina, Jepang dan Afrika. Namun

tidak ada satu tempat pun di dunia ini yang

mengembangkan teknologi dan motif batik

sedemikian kompleks dan kaya seperti di

Indonesia (terutama Jawa).

Teori mengenai asal-muasal batik

telah menjadi perbincangan yang cukup

pelik. G.P. Rouffaer, ilmuwan Belanda yang

meneliti soal batik mengatakan, teknik ini

dibawa pertama kali dari daerah India

Selatan. Pendapat lainnya dari J.L.A Brandes

yang mengatakan bahwa sebenarnya

sebelum ada pengaruh India datang ke

Indonesia, Nusantara telah memiliki 10

unsur kebudayaan asli yaitu, wayang,

gamelan, puisi, pengecoran logam mata

uang, pelayaran, ilmu falak, budidaya padi,

irigasi, pemerintahan, serta batik. Teori ini

kemudian sedikit mematahkan teori bahwa

batik berasal dari India Selatan.

Ada lagi yang berkisah, sejarah batik

di Indonesia tumbuh dan berkembang

semenjak adanya impor kain tenun dari

India pada abad ke-17. Kain Eropa juga

masuk ke Indonesia pada awal tahun 1815.

Namun teori ini juga bergulir begitu saja.

Mengingat motif-motif serupa motif batik

sudah dapat kita temukan di relief-relief

candi Prambanan dan juga Candi

Borobudur. Artinya, bangunan-bangunan

yang sudah berdiri semenjak abad ke-8 ini

sudah mempengaruhi motif batik yang ada

hingga sekarang.

Sebuah tinjauan sejarah yang

diterbitkan oleh Bataviaasche Genootchap

Van Kunsten Wetwnschapen tahun 1912

dan bernama kitab Centini menyebutkan,

pada jaman Pakubuwono V, sudah ada

istilah batik dan pada waktu itu sudah

terdapat motif-motif halus seperti

gringsing, kawung, parang rusak dan lain-

lain.

Dalam kitab ini juga disebutkan

bahwa canting sudah digunakan pada saat

itu. Dalam kesusastraan kuno dan

pertengahan, sempat ditemukan

Page 21: Ketika Batik Menjadi Pilihan Utama

EDISI SEPTEMBER 2012

pembahasan soal nyerat atau nitik yang

diduga merupakan teknik menghias kain

menggunakan malam. Kemudian, setelah

keraton Kartasuro pindah ke Surakarta,

muncullah istilah mBatik dari Jarwo Dosok.

Kata ini berasal dari gabungan kata

“ngembat” dan “titik” yang berarti

membuat titik.

Dari semua tinjauan literatur ini

cukup terlihat bahwa teknik merintang

warna dengan menggunakan malam ini

memang berkembang dan maju di tanah

Jawa, terutama Jawa Tengah. Perkara

kemudian seluruh daerah di Nusantara

memiliki batik sudah jelas akibat proses

bergeraknya manusia dan bergeraknya

kebudayaan yang ada bersama manusia-

manusia tersebut.

Dan teknik ini kemudian juga

berkembang, mengikuti proses asimilasi

budaya orang-orangnya. Dan inilah yang

kemudian membuat batik menjadi begitu

kaya dan beragam. Dari timur ke barat, dari

utara ke selatan, hampir semua daerah di

pulau Jawa memiliki batiknya sendiri-

sendiri.

Bicara batik Jogja dan Solo, maka

kita akan bicara sedikit tentang sejarah

kerajaan Mataram Islam. Sebuah muara

dari kedigdayaan kerajaan Nusantara yang

begitu berjaya pada masanya.

Melalui proses yang sangat pelik dan

melibatkan ratusan kali pemberontakan

akhirnya kerajaaan Mataram Islam dipecah

menjadi dua melalui perjanjian Giyanti pada

13 Februari 1755.

Perjanjian yang sedikit banyak

melibatkan campur tangan VOC ini,

membagi wilayah Mataram Islam menjadi

Kasunanan Surakarta dan Kesultanan

Yogyakarta. Dimana Pakubuwono III

menjadi rajanya dan Pangeran Mangkubumi

menjadi Raja di wilayah yang baru dengan

gelar Sri Sultan Hamengkubuwono I.

Intinya, pemisahan wilayah ini,

kemudian membuat berbagai macam

perubahan dalam budaya di kedua wilayah

tersebut.

Kasunanan Surakarta, yang

merupakan awal dari kerajaan Mataram

Islam mempertahankan semua jenis

kebudayaan yang mereka miliki. Mulai dari

ritual, tarian sampai ke batik. Sedangkan

Kesultanan Ngayogyakarto Hadiningrat

cenderung membuat berbagai macam

tradisi baru, namun tetap berakar pada

tradisi kerajaan Mataram Islam. Termasuk

juga kain batiknya.

Page 22: Ketika Batik Menjadi Pilihan Utama

EDISI SEPTEMBER 2012

Bisa sedikit disimpulkan, budaya

pada Kasunanan Surakarta lebih

konvensional dibandingkan Kesultanan

Ngayogyakarto Hadiningrat yang cenderung

progresif. Ini terlihat misalnya pada tarian di

Yogyakarta yang lebih dinamis,

dibandingkan posisi berdiri yang lebih tegak

dibandingkan Surakarta.

Untuk batik, Sultan

Hamengkubuwono I dari Yogya, memilih

latar putih sebagai warna dasar kain

batiknya. Sedangkan Susuhunan

Pakubuwono III dari Kasunanan Surakarta/

Solo tetap memilih latar sogan dan

cenderung gelap untuk kain batiknya.

Warna putih adalah warna dominan

yang dapat kita lihat pada kain batik Yogya.

Warna sogan cokelat kuning keemasan

adalah warna dominan batik Solo.

Apabila batik Yogya tampil dalam

warna gelap, maka warna gelap kebiruanlah

yang akan dominan terlihat pada kain

batiknya. Sedangkan Batik Solo akan tampil

dalam warna hitam kecokelatan ketika

tampil dalam warna gelap. Ini muncul

sebagai akibat dari proses pencelupan

warna biru berkali-kali yang didapatkan dari

tanaman indigo.

Sedangkan warna hitam kecokelatan

yang terdapat pada batik Solo merupakan

hasil pencelupan berkali-kali warna cokelat

sogan.

Ini adalah hal paling mendasar yang

membedakan batik Yogya dan Solo. Warna

sogan atau kuning cokelat keemasan tetap

menjadi warna khas kedua batik ini.

Beberapa perbedaan juga terlihat

bagaimana perajin batik Yogya dan Solo

dalam memprodo -hiasan emas pada motif-

batik mereka.

Membubuhkan prodo gaya Solo

berbeda dengan gaya Yogya. Pada gaya

Solo, yang dibubuhi prodo hanyalah garis

luar (outline) corak dan sebagian isen-

isennya. Sedangkan gaya Yogya, hampir

seluruh corak dan isennya dilapisi prodo.

Kesan yang ditampilkan pada prodo gaya

Solo adalah lebih tenang dan anggun,

sedangkan pada gaya Yogya lebih gagah dan

menonjol.

Keduanya sama-sama indah dan

batik, merupakan karya seni yang mewakili

jiwab egitu juga dengan pemakainya.

Apapun pilihannya, semua bergantung

selera pemakainya. Yang jelas batik menjadi

kebanggaan seluruh masyarakat di berbagai

wilayah di Indonesia.

Page 23: Ketika Batik Menjadi Pilihan Utama

EDISI SEPTEMBER 2012

BATIK SEMARANG ‘’DYAH KUNCORO’’

KEGEMARAN Dyah Kumalasari melukis sejak

dari kecil rupanya memberikan berkah bagi

usaha batik yang dirintisnya. Batik

Semarang yang eksotis ini memang belum

seterkenal batik dari Solo, Pekalongan atau

Yogyakarta. Namun, di tangan wanita

kelahiran Jepara 6 Mei 1971 ini, lukisan

bermotif batik yang dibuatnya di selembar

kain mampu menarik perhatian banyak

orang dengan kekhasannya.

Dyah yang juga belajar melukis secara

otodidak dan sedikit menimba ilmu dari

Amri Yahya, seorang pelukis abstrak,

sejatinya sudah lahir dari seorang ibu yang

berdarah seni.

Semasa masih kuliah, Dyah sudah

menggeluti dunia batik dengan cara

menjual batik milik teman yang kebetulan

ayahnya mempunyai usaha batik di

Pekalongan. Dari menjual itulah dia semakin

mencintai batik yang dilihatnya sangat

unik.

Ibu dua anak yang duduk di bangku SMP

dan SD Nasima ini sangat piawai membuat

batik dengan ciri lukisan dengan motif-motif

yang menawan. Dyah juga sering berpikir

bagaimana caranya agar batik-batik itu

menjadi khas dan unik.

Karena kegemarannya melukis sejak kecil

itulah maka ia wujudkan dalam lukisan pada

kain. Semula Dyah hanya membuat untuk

dirinya sendiri yang pada akhirnya orang

sering bertanya dimana membeli batik

lukisan tersebut. Lama-lama, orang lalu

mulai tertarik dengan hasil karyanya

tersebut. Kreasi Dyah ini cukup unik dan

tentu akan sulit menjiplak lukisan tangan

motif hasil karyanya itu.

Dengan berjalannya waktu Dyah mulai

berpikir untuk membuka usaha secara

professional. Lalu berdirilah sebuah usaha

dengan nama yang sama dengan nama

pemiliknya yaitu ‘’Dyah Kuncoro’’. Kuncoro

sendiri diambil dari nama suaminya yang

saat ini bekerja di Bank Jateng. Usahanya

berada di Jalan Cempolo Rejo Raya No.35

Semarang.

Meski baru memiliki tiga orang pegawai

tetap, namun Dyah mempunyai tenaga

freelance yang cukup banyak di sebuah

Page 24: Ketika Batik Menjadi Pilihan Utama

EDISI SEPTEMBER 2012

Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Provinsi Jawa Tengah

Jl.Pahlawan No.4 Semarang, Jawa Tengah.

Indonesia

Phone ( 024 ) 8419826 / 8417601

Fax ( 024 ) 8311710.

[email protected]

”One Team, One Spirit, One Goal”

Find Us on Web:

http://dinperindag.jatengprov.go.id

kampung di Pemalang. Tenaga ini sudah

diajari oleh Dyah mengenai bagaimana cara

membatik yang benar dan bagus.

Dyah memang belum mentargetkan berapa

jumlah batik yang harus dibuatnya, karena

rata-rata batik dibuat berdasarkan pesanan

saja. Ia juga selalu membuat model yang

berbeda satu dengan yang lainnya sehingga

tidak terkesan pasaran. Omzetnya saat ini

sudah lumayan yaitu sekitar Rp 15 juta

sampai Rp 20 juta per bulan. (*)

Informasi :

Alamat : Jalan Cempolo Rejo Raya No.35

Phone 024 7602793

HP. 0819671367

E-mail : [email protected]