ketetapan senat mahasiswa universitas islam … raya... · 12) saksi adalah tim yang diajukan oleh...

17
KETETAPAN SENAT MAHASISWA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG NOMOR: 003/SEMA-U/2018 TENTANG PEMILU RAYA MAHASISWA DENGAN SENANTIASA MENGHARAPKAN RAHMAT & RIDHO ALLAH SWT SENAT MAHASISWA UIN RADEN FATAH PALEMBANG Menimbang: a. bahwa Pemilihan umum merupakan sarana memilih wakil mahasiwa untuk mewujudkan kedaulatan mahasiswa dalam rangka keikutsertaan mahasiswa dalam penyelenggaraan organisasi mahasiswa; b. bahwa Pemilihan umum Mahasiswa bukan hanya bertujuan untuk memilih wakil-wakil mahasiswa yang duduk dalam organisasi mahasiswa, melainkan juga sarana untuk mewujudkan penyusunan tata kehidupan kampus yang demokratis berdasarkan UUD Organisasi Mahasiswa Intra Kampus UIN Raden Fatah Palembang; c. bahwa untuk lebih mewujudkan kedaulatan di tangan mahasiswa dan telah dilakukannya penataan undang-undang dibidang politik, perlu menata lagi penyelenggaraan pemilihan mahasiswa secara demokratis dan transparan, jujur dan adil; d. bahwa UU Organisasi Mahasiswa Intra Kampus UIN Raden Fatah Palembang nomor 01 tahun 2017 tentang pemilihan umum tidak cukup relevan terhadap adanya jaminan hukum untuk tegaknya pemerintahan mahasiswa (Student Government) yang baik; e. bahwa sehubungan dengan hal-hal tersebut pada point a, b, c, dan d perlu ditetapkan Undang-Undang tentang pemilihan Umum Mahasiswa sebagai revisi dari UU Ormawa tahun 2017 tentang Pemilu Mahasiswa. Mengingat: 1. Pasal 28 UUD NKRI tahun 1945 tentang kebebasan berserikat, berkumpul dan menyampaikan pendapat; 2. Pasal 14 dan pasal 15 Undang-Undang Dasar Organisasi Mahasiswa Intra Kampus UIN Raden Fatah Palembang tentang pemilu raya mahasiswa. 3. Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Islam nomor 4961 tahun 2016 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam.

Upload: dinhtu

Post on 26-Apr-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

KETETAPAN SENAT MAHASISWA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN

FATAH PALEMBANG NOMOR: 003/SEMA-U/2018

TENTANG

PEMILU RAYA MAHASISWA

DENGAN SENANTIASA MENGHARAPKAN RAHMAT & RIDHO ALLAH SWT

SENAT MAHASISWA UIN RADEN FATAH PALEMBANG

Menimbang: a. bahwa Pemilihan umum merupakan sarana memilih wakil mahasiwa untuk

mewujudkan kedaulatan mahasiswa dalam rangka keikutsertaan

mahasiswa dalam penyelenggaraan organisasi mahasiswa;

b. bahwa Pemilihan umum Mahasiswa bukan hanya bertujuan untuk

memilih wakil-wakil mahasiswa yang duduk dalam organisasi

mahasiswa, melainkan juga sarana untuk mewujudkan penyusunan tata

kehidupan kampus yang demokratis berdasarkan UUD Organisasi

Mahasiswa Intra Kampus UIN Raden Fatah Palembang;

c. bahwa untuk lebih mewujudkan kedaulatan di tangan mahasiswa dan

telah dilakukannya penataan undang-undang dibidang politik, perlu

menata lagi penyelenggaraan pemilihan mahasiswa secara demokratis

dan transparan, jujur dan adil;

d. bahwa UU Organisasi Mahasiswa Intra Kampus UIN Raden Fatah

Palembang nomor 01 tahun 2017 tentang pemilihan umum tidak cukup

relevan terhadap adanya jaminan hukum untuk tegaknya pemerintahan

mahasiswa (Student Government) yang baik;

e. bahwa sehubungan dengan hal-hal tersebut pada point a, b, c, dan d perlu

ditetapkan Undang-Undang tentang pemilihan Umum Mahasiswa

sebagai revisi dari UU Ormawa tahun 2017 tentang Pemilu Mahasiswa.

Mengingat: 1. Pasal 28 UUD NKRI tahun 1945 tentang kebebasan berserikat, berkumpul

dan menyampaikan pendapat;

2. Pasal 14 dan pasal 15 Undang-Undang Dasar Organisasi Mahasiswa Intra

Kampus UIN Raden Fatah Palembang tentang pemilu raya mahasiswa.

3. Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Islam nomor 4961 tahun

2016 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan pada

Perguruan Tinggi Keagamaan Islam.

Memperhatikan: Hasil rapat paripurna senat mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang

tahun 2018.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan: KETETAPAN SENAT MAHASISWA UIN RADEN FATAH

PALEMBANG TENTANG PEMILU RAYA MAHASISWA UIN

RADEN FATAH PALEMBANG

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Definisi

1) Pemilu Raya Mahasiswa yang selanjutnya disingkat dengan PEMIRA adalah

salah satu sarana pelaksanaan kedaulatan mahasiswa dalam kampus UIN Raden

Fatah Palembang yang berdasarkan Undang-Undang Dasar Organisasi

Mahasiswa Intra Kampus UIN Raden Fatah Palembang UIN Raden Fatah

Palembang.

2) Pemilu raya mahasiswa dilaksanakan secara langsung dan serentak dengan asas

umum,bebas, rahasia, jujur, dan adil.

3) Yang dimaksud dengan pemilu raya mahasiswa secara langsung dan serentak

dengan asas bebas, jujur, dan rahasia yaitu pemilihan anggota SEMA-U, ketua

dan wakil ketua DEMA-U, anggota SEMA_F, ketua dan wakil ketua DEMA-U

dan ketua HMJ/HMPS dilakukan secara langsung oleh seluruh mahasiswa UIN

Raden Fatah Palembang dengan mencoblos pasangan calon pilihan di masing-

masing TPS.

4) Senat Mahasiswa UIN Raden Fatah atau selanjutnya disingkat SEMA-U adalah

lembaga legislatif Mahasiswa di tingkat Universitas sebagaimana dimaksud

dalam UUD Organisasi Mahasiswa Intra Kampus UIN Raden Fatah Palembang.

5) Dewan Eksekutif Mahasiswa UIN Raden Fatah selanjutnya disebut DEMA –U

merupakan lembaga eksekutif mahasiswa di tingkat Universitas.

6) Senat Mahasiswa Fakultas atau selanjutnya disingkat SEMA-F adalah lembaga

legislatif mahasiswa ditingkat Fakultas.

7) Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas selanjutnya disebut DEMA –F

merupakan lembaga eksekutif mahasiswa ditingkat fakultas.

8) Himpunan Mahasiswa Jurusan/Himpunan Mahasiswa Program Studi yang

selanjutnya disingkat HMJ/HMPS berfungsi sebagai pengembangan

kemampuan mahasiswa sesuai dengan Jurusan dan atau Program Studi masing-

masing.

9) Panitia Seleksi, yang selanjutnya disebut Tim Pansel adalah pelaksana

pembentukan Panitia Pelaksana Pemira yang ditunjuk oleh DEMA-U.

10) Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa atau selanjutnya disingkat KPUM adalah

lembaga penyelenggara pemilu raya mahasiswa yang bersifat independent,

menyeluruh dan mandiri Sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh tim

seleksi.

11) Panitia Pemilihan Umum Mahasiswa atau selanjutnya disingkat PPUM adalah

lembaga yang bertanggung jawab menyelenggarakan pemilihan umum

mahasiswa yang dibentuk oleh Komisioner KPU.

12) Saksi adalah tim yang diajukan oleh masing-masing team pemenangan pasangan

calon untuk melakukan pemantauan dalam penyelenggaraan pemilu mahasiswa

dengan dibuktikan surat tugas.

13) Panitia Pengawas Pemilu Mahasiswa atau selanjutnya disingkat PANWASLU

Mahasiswa adalah panitia yang dibentuk oleh KPU Mahasiswa untuk

melakukan pengawasan terhadap seluruh proses pemilu mahasiswa sampai

dengan selesai.

14) Peserta pemilih dalam pemilu mahasiswa adalah mahasiswa UIN Raden Fatah

Palembang yang terdaftar dalam tahun akademik yang masih berjalan. Daftar

Pemilih Tetap yang dimaksud adalah mahasiswa yang terdaftar tahun akademik

2012 – 2018.

15) Kampanye adalah kegiatan peserta pemilu mahasiswa untuk meyakinkan

pemilih dengan menawarkan visi, misi, dan program selama satu periode

kepengurusan jika terpilih.

16) Tempat Pemungutan Suara atau selanjutnya disingkat TPS adalah tempat

pemilih memberikan hak suara pada hari pemungutan suara sesuai dengan

fakultas masing-masing.

BAB II

ASAS, PELAKSANAAN, DAN TUJUAN PEMIRA

Pasal 2

Asas dan Pelaksanaan

1) Pemira diselenggarakan secara demokratis dan transparan, jujur dan adil, dengan

mengadakan pemberian dan pemungutan suara secara langsung, umum, bebas

dan rahasia.

2) Yang dimaksud pada ayat (1) adalah:

a. Umum, yaitu penyelenggaraan Pemira memberi kesempatan kepada seluruh

mahasiswa aktif UIN Raden Fatah Palembang untuk berpartisipasi dalam

pesta demokrasi mahasiswa;

b. Bebas, yaitu setiap mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang memiliki

kebebasan dalam menggunakan hak memilih dan dipilih sesuai dengan

aspirasi serta kesadaran politiknya;

c. Rahasia, yaitu setiap mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang akan dijamin

kerahasiaannya dalam mengekspresikan partisipasi politiknya;

d. Jujur, yaitu penyelenggaraan Pemira yang menjunjung spirit kejujuran

dengan mengedepankan prinsip akuntabilitas;

e. Adil, yaitu penyelenggaraan Pemira dilandasi oleh semangat keadilan untuk

memberi kesempatan yang sama dan proporsional terhadap semua

komponen mahasiswa;

3) Pemira diselenggarakan setiap satu periode jabatan.

Pasal 3

Mekanisme

1) Pemilihan Ketua dan wakil ketua DEMA, dan Ketua HMJ/HMPS Mahasiswa

dilakukan secara langsung.

2) Pemilihan Ketua SEMA dipilih dari dan oleh anggota SEMA.

BAB III

PEMBENTUKAN PERANGKAT PEMILIHAN UMUM RAYA MAHASISWA

Pasal 4

Perangkat Pemirah

1) Panitia seleksi dibentuk oleh DEMA-U.

2) Perangkat Panitia Pelaksana Pemira UIN Raden Fatah Palembang terdiri atas:

a. KPUM; dan

b. Tim Panwaslu.

BAB IV

TUGAS DAN WEWENANG

Pasal 5

Panitia Seleksi

1) Membuka pendaftaran calon KPUM Pemira. 2) Melakukan verifikasi calon Panitia Pelaksana Pemira. 3) Mengumumkan hasil verifikasi Panitia Pelaksana Pemira dan melaporkannya

kepada DEMA-U. 4) Panitia seleksi bersifat sementara sampai Panitia Pelaksana terbentuk.

Pasal 6

Panitia Pelaksana

1) Merencanakan dan mempersiapkan pelaksanaaan Pemira.

2) Merancang dan menetapkan tata tertib sesuai dengan ketetapan yang berlaku.

3) Merancang dan menetapkan aturan sanksi terhadap pelanggaran tata tertib Pemira

sesuai ketetapan yang berlaku.

4) Mengkoordinasikan dan menjalankan setiap tahapan Pemira.

5) Menerima pendaftaran bakal calon anggota SEMA, Ketua dan Wakil Ketua DEMA,

serta Ketua HMJ/HMPS.

6) Melakukan verifikasi pada bakal calon Anggota SEMA, Ketua dan Wakil Ketua

DEMA, serta Ketua HMJ/PS.

7) Menetapkan calon peserta Pemira sebagai peserta Pemira setelah melengkapi syarat-

syarat yang telah ditetapkan oleh SEMA-U.

8) Mengumpulkan dan mensistematisir formulir, bahan-bahan, publikasi serta data

Pemira.

9) Memfasilitasi tahapan Pemira yang meliputi:

a. Menetapkan hari Pemira;

b. Mengumumkan dan menetapkan calon sah dan calon tetap Ketua dan Wakil

Ketua DEMA-U, Ketua dan Wakil Ketua DEMA-F serta Ketua HMJ/PS;

c. Mengumumkan dan menetapkan calon sah Anggota SEMA;

d. Memfasilitasi pemungutan suara dan pemilihan Ketua dan Wakil Ketua

DEMA-U, Ketua dan Wakil Ketua DEMA-F serta Ketua HMJ/PS.

BAB V

PEMILIHAN

Pasal 7

Tahapan

Tahapan penyelenggaraan pemilihan calon pengurus Ormawa:

1) Pembentukan struktur Panitia Pelaksana Pemira.

2) Sosialisasi pelaksanaan Pemira.

3) Pendaftaran calon anggota SEMA-U dan SEMA-F, Ketua HMJ/HMPS, Ketua

dan Wakil Ketua DEMA-F, serta Ketua dan Wakil Ketua DEMA-U.

4) Verifikasi calon anggota SEMA-U dan SEMA-F, Ketua HMJ/HMPS, Ketua

dan Wakil Ketua DEMA-F, seta Ketua dan Wakil Ketua DEMA-U.

5) Pengumuman dan penetapan kandidat.

6) Kampanye Monologis.

7) Kampanye Dialogis.

8) Pencopotan Atribut kampanye Pemira;

9) Masa tenang.

10) Pemungutan suara.

11) Rekapitulasi dan Penetapan Hasil Suara.

12) Penetapan dan pengumuman anggota SEMA-U dan SEMA-F serta ketua dan

wakil ketua DEMA-U ,ketua dan wakil ketua DEMA-F dan Ketua

HMJ/HMPS.

BAB VI

PENYELENGGARAAN DAN PESERTA PEMILU RAYA MAHASISWA

Pasal 8

Penyelenggaraan

1) Penyelenggaraan pemilu raya mahasiswa secara langsung dan serentak dengan

asas umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dilakukan oleh KPU Mahasiswa

2) Wilayah kerja KPU Mahasiswa adalah di dalam area kampus UIN Raden Fatah

Palembang.

3) Masa kerja KPU mahasiswa adalah sebanyak-banyaknya selama 2 bulan, Ketua

dan Anggota KPU Mahasiswa harus mendapatkan Surat pengantar dari panitia

seleksi (PANSEL) agar mendapatkan SK dari Rektor UIN Raden Fatah

Palembang dan bertanggung jawab kepada Rektor UIN Raden Fatah Palembang.

4) KPU mahasiswa membentuk panitia pemilihan umum mahasiswa (PPUM)

dalam menyelenggarakan pemilu raya mahasiswa.

5) Panitia pemilihan umum mahasiswa (PPUM) harus berkoordinasi kepada KPU

Mahasiswa dalam melaksanakan pemilu mahasiswa

6) Panitia pengawas pemilu mahasiswa harus berkoordinasi kepada KPU

Mahasiswa dalam melaksanakan pemilu mahasiswa

7) Domisioner KPU berkewajiban mendampingi Komisioner KPU dalam

menjalankan seluruh tanggung jawab dan kebijakan selama menjalankan

tugasnya.

BAB VII

PERSYARATAN CALON KANDIDAT PENGURUS ORMAWA

Pasal 9

Peserta

1) Peserta calon anggota SEMA-U adalah mahasiswa yang bersifat independent

dibuktikan dengan surat cuti atau pengunduran diri sementara dari masing-

masing lembaga yang bersangkutan.

2) Peserta calon Ketua dan Wakil Ketua DEMA-U adalah pasangan calon yang

bersifat independent dibuktikan dengan surat cuti atau pengunduran diri

sementara dari masing-masing lembaga yang bersangkutan.

3) Peserta calon anggota SEMA-F adalah pasangan calon yang bersifat

independent dibuktikan dengan surat cuti atau pengunduran diri sementara dari

masing-masing lembaga yang bersangkutan.

4) Peserta calon ketua dan wakil ketua DEMA-F adalah pasangan calon yang

bersifat independent dibuktikan dengan surat cuti atau pengunduran diri

sementara dari masing-masing lembaga yang bersangkutan.

5) Peserta calon ketua HMJ/HMPS adalah pasangan calon yang bersifat

independent dibuktikan dengan surat cuti atau pengunduran diri sementara dari

masing-masing lembaga yang bersangkutan.

6) Peserta calon Mahasiswa tidak boleh mengundurkan diri setelah masuk masa

kampanye.

7) Apabila terjadi pengunduran diri maka akan dikenakan sanksi, kecuali jika

kondisi fisik dan rohani peserta tidak memungkinkan untuk mengikuti pemilu

raya mahasiwa, di buktikan dengan surat keterangan sakit atau yang

bertanggung jawab.

8) Sanksi sebagaimana disebut pada ayat (7) yaitu meliputi :

a. Hak sebagai pemilih dicabut.

b. Tidak diperbolehkan berada disekitar TPS (Tempat Pemungutan Suara)

selama pemilihan umum berlangsung.

c. Tidak diperbolehkan mengikuti pemilu raya mahasiswa satu tahun yang akan

datang.

Pasal 10

Senat Mahasiswa Universitas (SEMA-U)

Syarat pencalonan anggota SEMA-U adalah sebagai berikut:

1) Mampu membaca Al-qur’an dengan baik dan benar.

2) Memiliki dedikasi yang tinggi terhadap UIN Raden Fatah Palembang

3) Memiliki wawasan tinggi tentang UUD organisasi mahasiswa intra kampus serta

mampu mempertanggung jawabkannya dengan baik dan benar

4) Merupakan mahasiswa aktif yang masih terdaftar secara akademik di UIN

Raden Fatah Palembang dan memiliki IPK 3,25 dibuktikan dengan foto copy

KHS terakhir yang dilegalisir.

5) Minimal semester 4 (empat) dan maksimal semester 8 (delapan) dibuktikan

dengan foto copy KTM (Kartu Tanda Mahasiswa) yang masih berlaku yang

dilegalisir Fakultas.

6) Telah mengikuti PBAK dengan dibuktikan tanda bukti foto copy sertifikat

PBAK.

7) Mempunyai pengalaman telah mengikuti pelatihan kepemimpinan mahasiswa

tingkat dasar (PKMTD) dibuktikan dengan foto copy sertifikat PKMTD yang

dilaksanakan oleh DEMA-F di masing-masing fakultas.

8) Mempunyai pengalaman telah mengikuti pelatihan kepemimpinan mahasiswa

tingkat menengah (PKMTM) dibuktikan dengan foto copy sertifikat PKMTM

yang dilaksanakan oleh DEMA UIN Raden Fatah Palembang.

9) Mempunyai pengalaman telah mengikuti pelatihan kepemimpinan mahasiswa

tingkat lanjut (PKMTL) dibuktikan dengan foto copy sertifikat PKMTL yang

dilaksanakan oleh DEMA UIN Raden Fatah Palembang.

10) Bersedia mencalonkan diri dan dicalonkan secara tertulis diatas kertas

bermaterai.

11) Mencalonkan diri melalui team pemenangan dibuktikan dengan surat

rekomendasi dari team pemenangan.

12) Selain mencalonkan diri melalui team pemenangan bakal calon anggota SEMA-

U dapat mencalonkan diri secara independen/perorangan atas dukungan minimal

10% dari jumlah seluruh mahaiswa UIN Raden Fatah Palembang.

13) Mempunyai Visi dan Misi serta program yang jelas dan dikumpul

saatpendaftaran.

14) Pernah menjadi pengurus organisasi mahasiswa intra kampus dan/atau lembaga

kemahasiswaan lainnya.

15) Menyertakan daftar riwayat hidup

16) Surat berkelakuan baik dari Fakultas atau Prodi.

Pasal 11

Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA-U)

Syarat pencalonan Ketua dan Wakil Ketua Umum Dewan Eksekutif Mahasiswa

Universitas :

1) Mampu membaca Al-qur’an dengan baik dan benar.

2) Memiliki dedikasi yang tinggi terhadap UIN Raden Fatah Palembang

3) Memiliki wawasan tinggi tentang UUD organisasi mahasiswa intra kampus serta

mampu mempertanggungjawabkannya dengan baik dan benar

4) Merupakan mahasiswa aktif yang masih terdaftar secara akademik di UIN

Raden Fatah palembang dan memiliki IPK 3,25 dibuktikan dengan foto copy

KHS terakhir yang dilegalisir.

5) Minimal semester 6 (enam) dan maksimal semester 8 (delapan) dibuktikan

dengan foto copy KTM (Kartu Tanda Mahasiswa) yang masih berlaku yang

dilegalisir Fakultas.

6) Telah mengikuti PBAK dengan dibuktikan tanda bukti sertifikat PBAK asli.

7) Mempunyai pengalaman telah mengikuti pelatihan kepemimpinan mahasiswa

tingkat dasar (PKMTD) dibuktikan dengan sertifikat PKMTD asli yang

dilaksanakan oleh DEMA-F di masing-masing fakultas.

8) Mempunyai pengalaman telah mengikuti pelatihan kepemimpinan mahasiswa

tingkat menengah (PKMTM) dibuktikan dengan sertifikat PKMTM asli yang

dilaksanakan oleh DEMA UIN Raden Fatah Palembang.

9) Mempunyai pengalaman telah mengikuti pelatihan kepemimpinan mahasiswa

tingkat lanjut (PKMTL) dibuktikan dengan sertifikat PKMTL asli yang

dilaksanakan oleh DEMA UIN Raden Fatah Palembang.

10) Bersedia mencalonkan diri dan dicalonkan secara tertulis diatas kertas

bematerai.

11) Mencalonkan diri melalui team pemenangan dibuktikan dengan surat

rekomendasi dari team pemenangan.

12) Selain mencalonkan diri melalui team pemenangan bakal calon anggota DEMA-

U dapat mencalonkan diri secara independen/perorangan atas dukungan minimal

10% dari jumlah seluruh mahaiswa UIN Raden Fatah Palembang.

13) Mempunyai Visi dan Misi serta program yang jelas. Dikumpul saat pendaftaran.

14) Pernah menjadi pengurus organisasi mahasiswa intra kampus dan/atau lembaga

kemahasiswaan lainnya.

15) Menyertakan daftar riwayat hidup

16) Surat berkelakuan baik dari Fakultas atau Prodi.

Pasal 12

Senat Mahasiswa Fakultas (SEMA-F)

Syarat pencalonan anggota SEMA Fakultas:

1) Mampu membaca Al-qur’an dengan baik dan benar.

2) Memiliki dedikasi yang tinggi terhadap UIN Raden Fatah Palembang

3) Memiliki wawasan tinggi tentang UUD organisasi mahasiswa intra kampus serta

mampu mempertanggungjawabkannya dengan baik dan benar

4) Merupakan mahasiswa aktif yang masih terdaftar secara akademik di UIN

Raden Fatah palembang dan memiliki IPK 3,25 dibuktikan dengan foto copy

KHS terakhir yang dilegalisir.

5) Minimal semester 2 (dua) dan maksimal semester 6 (enam) dibuktikan dengan

foto copy KTM (Kartu Tanda Mahasiswa) yang masih berlaku yang dilegalisir

Fakultas.

6) Telah mengikuti PBAK dengan dibuktikan tanda bukti foto copy sertifikat

PBAK.

7) Mempunyai pengalaman telah mengikuti pelatihan kepemimpinan mahasiswa

tingkat dasar (PKMTD) dibuktikan dengan foto copy sertifikat PKMTD yang

dilaksanakan oleh DEMA-F di masing-masing fakultas.

8) Bersedia mencalonkan diri dan dicalonkan secara tertulis diatas kertas

bematerai.

9) Mencalonkan diri melalui team pemenangan dibuktikan dengan surat

rekomendasi dari team pemenangan.

10) Selain mencalonkan diri melalui team pemenangan bakal calon anggota SEMA-

F dapat mencalonkan diri secara independen/perorangan atas dukungan minimal

10% dari jumlah seluruh mahasiswa fakultas yang bersangkutan.

11) Mempunyai Visi dan Misi serta program yang jelas di kumpul saat pendaftaran

12) Pernah menjadi pengurus organisasi mahasiswa intra kampus dan/atau lembaga

kemahasiswaan lainnya.

13) Menyertakan daftar riwayat hidup

14) Surat berkelakuan baik dari Fakultas atau Prodi.

Pasal 13

Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (DEMA-F)

Syarat pencalonan Ketua dan Wakil Ketua DEMA-F :

1) Mampu membaca Al-qur’an dengan baik dan benar.

2) Memiliki dedikasi yang tinggi terhadap UIN Raden Fatah Palembang

3) Memiliki wawasan tinggi tentang UUD organisasi mahasiswa intra kampus serta

mampu mempertanggungjawabkannya dengan baik dan benar

4) Merupakan mahasiswa aktif yang masih terdaftar secara akademik di UIN

Raden Fatah palembang dan memiliki IPK 3,25 dibuktikan dengan foto copy

KHS terakhir yang dilegalisir.

5) Minimal semester 4 (empat) dan maksimal semester 6 (enam) dibuktikan

dengan foto copy KTM (Kartu Tanda Mahasiswa) yang masih berlaku yang

dilegalisir Fakultas.

6) Telah mengikuti PBAK dengan dibuktikan tanda bukti foto copy sertifikat

PBAK.

7) Mempunyai pengalaman telah mengikuti pelatihan kepemimpinan mahasiswa

tingkat dasar (PKMTD) dibuktikan dengan foto copy sertifikat PKMTD yang

dilaksanakan oleh DEMA-F di masing-masing fakultas.

17) Mempunyai pengalaman telah mengikuti pelatihan kepemimpinan mahasiswa

tingkat menengah (PKMTM) dibuktikan dengan foto copy sertifikat PKMTM

yang dilaksanakan oleh DEMA UIN Raden Fatah Palembang.

8) Mempunyai pengalaman telah mengikuti pelatihan kepemimpinan mahasiswa

tingkat lanjut (PKMTL) dibuktikan dengan foto copy sertifikat PKMTL yang

dilaksanakan oleh DEMA UIN Raden Fatah Palembang.

9) Bersedia mencalonkan diri dan dicalonkan secara tertulis diatas kertas

bematerai.

10) Mencalonkan diri melalui team pemenangan dibuktikan dengan surat

rekomendasi dari team pemenangan.

11) Selain mencalonkan diri melalui team pemenangan bakal calon anggota DEMA-

F dapat mencalonkan diri secara independen/perorangan atas dukungan minimal

10% dari jumlah seluruh mahaiswa fakultas yang bersangkutan.

12) Mempunyai Visi dan Misi dan program yang jelas dikumpulkan saat

pendaftaran.

13) Pernah menjadi pengurus organisasi mahasiswa intra kampus dan/atau lembaga

kemahasiswaan lainnya.

14) Menyertakan daftar riwayat hidup

15) Surat berkelakuan baik dari Fakultas atau Prodi.

Pasal 14

Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ/HMPS)

Syarat pencalonan Ketua HMJ/HMPS:

1) Mampu membaca Al-qur’an dengan baik dan benar.

2) Memiliki dedikasi yang tinggi terhadap UIN Raden Fatah Palembang

3) Memiliki wawasan tinggi tentang UUD organisasi mahasiswa intra kampus serta

mampu mempertanggungjawabkannya dengan baik dan benar

4) Merupakan mahasiswa aktif yang masih terdaftar secara akademik di UIN

Raden Fatah palembang dan memiliki IPK 3,25 dibuktikan dengan foto copy

KHS terakhir yang dilegalisir.

5) Minimal semester 2 (dua) dan maksimal semester 4 (empat) dibuktikan dengan

foto copy KTM (Kartu Tanda Mahasiswa) yang masih berlaku yang dilegalisir

Fakultas.

6) Telah mengikuti PBAK dengan dibuktikan tanda bukti foto copy sertifikat

PBAK.

7) Mempunyai pengalaman telah mengikuti pelatihan kepemimpinan mahasiswa

tingkat dasar (PKMTD) dibuktikan dengan foto copy sertifikat PKMTD yang

dilaksanakan oleh DEMA-F di masing-masing fakultas.

8) Bersedia mencalonkan diri dan dicalonkan secara tertulis diatas kertas

bematerai.

9) Mencalonkan diri melalui team pemenangan dibuktikan dengan surat

rekomendasi dari team pemenangan.

10) Selain mencalonkan diri melalui team pemenangan bakal calon anggota

HMJ/HMPS dapat mencalonkan diri secara independen/perorangan atas

dukungan minimal 10% dari jumlah seluruh mahaiswa jurusan yang

bersangkutan.

11) Mempunyai Visi dan Misi dan program yang jelas dikumpul saat pendaftaran.

12) Pernah menjadi pengurus organisasi mahasiswa intra kampus dan/atau lembaga

kemahasiswaan lainnya.

17) Menyertakan daftar riwayat hidup

18) Surat berkelakuan baik dari Fakultas atau Prodi.

Pasal 15

Ketentuan pemberkasan dan mekanisme pendaftaran ditentukan oleh KPU

Mahasiswa.

BAB VIII

KAMPANYE

Pasal 16

Kampanye peserta Pemilu Raya Mahasiswa dilakukan dengan prinsip jujur,

terbuka, dialogis serta bertanggung jawab dan merupakan bagian dari pendidikan

politik mahasiswa.

Pasal 17

1) Calon peserta mengikuti jadwal kampanye yang telah ditetapkan oleh KPU

Mahasiswa

2) Pelaksanaan kampanye calon peserta yang dapat dijadwalkan KPU Mahasiswa

meliputi kampanye tertulis, monolog dan dialog.

3) Ketentuan yang berkenaan dengan pembagian jadwal kampanye dan bentuk

kampanye selanjutnya diatur dalam peraturan KPU Mahasiswa.

Pasal 18

Materi kampanye meliputi sosialisasi nomor urut, foto, profil, visi, misi dan

program pasangan calon.

Pasal 19

Metode kampanye dapat dilaksanakan meliputi:

1) Pertemuan terbatas

2) Tatap muka dan dialog

3) Sosialisasi melalui media massa

4) Penyebaran bahan kampanye kepada Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang.

5) Pemasangan alat peraga di tempat kampanye dan di tempat lain yang ditentukan

oleh KPU Mahasiswa

6) Debat calon tentang materi visi dan misi pasangan calon dan

7) Kegiatan lain yang tidak melanggar peraturan perundang-undangan.

Pasal 20

1) Kampanye peserta pemilu raya mahasiswa dilaksanakan setelah KPU

Mahasiswa menetapkan jadwal kampanye, kampanye meliputi pasangan nama

calon, nomor urut calon peserta pemilu Mahasiswa.

2) Masa tenang minimal selama satu hari sebelum hari dan tanggal pemungutan

suara.

Pasal 21

Larangan

1) Melakukan kegiatan yang membahayakan keutuhan mahasiswa UIN Raden

Fatah Palembang.

2) Menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan, Lembaga, Organisasi calon

dan/atau calon yang lain.

3) Menghasut dan mengadu domba perseorangan atau kelompok dan/atau

organisasi tertentu.

4) Mengganggu ketertiban umum

5) Mengancam untuk melakukan kekerasan atau menganjurkan penggunaan

kekerasan kepada seseorang, kelompok, organisasi, dan/atau pasangan calon

yang lain.

6) Merusak dan/atau menghilangkan alat peraga kampanye pasangan calon lain

7) Tim pemenangan, simpatisan, pasangan calon dan organisasi intra kampus

ekstra kampus manapun dilarang keras menggunakan sajam, senpi dan

sejenisnya.

8) Membawa dan menggunakan gambar dan/atau atribut pasangan calon lain selain

dari gambar dan/atau atribut pasangan calon yang bersangkutan.

9) Menjanjikan atau memberikan uang kepada pemilih/peserta kampanye.

10) Apabila peserta pemilu raya mahasiswa melanggar peraturan sebagaimana tata

tertib peraturan perundang-undangan organisasi mahasiswa intra kampus,

melanggar pedoman kode etik kemahasiswaan dan pedoman akademik UIN

Raden Fatah maka calon pasangan tersebut akan didiskualifikasi dari

pencalonan dan akan dikenakan sanksi akademik serta akan dibawa ke ranah

hukum.

Pasal 22

keterlibatan

Pelaksanaan kampanye dilarang mengikutsertakan:

1) Komisioner KPU Mahasiswa

2) Segala unsur partai politik ataupun sejenis dari manapun.

3) Rektor, Pembantu Rektor, Dekan, Pembantu Dekan dan Dosen di lingkungan

UIN Raden Fatah Palembang kecuali sebagai nara sumber debat calon

4) Massa/perorangan selain mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang

5) Nama lembaga mahasiswa intra kampus dan ekstra kampus serta partai politik

dan sejenisnya untuk mendukung salah satu pasangan calon pemilu raya

mahasiswa.

6) Apabila peserta pemilu raya mahasiswa melanggar peraturan sebagaimana tata

tertib peraturan perundang-undangan organisasi mahasiswa intra kampus UIN

Raden Fatah maka calon pasangan tersebut akan didiskualifikasi dari

pencalonan serta akan dikenakan sanksi akademik atau peraturan lain yang

berlaku.

BAB IX

SANKSI

Pasal 26

1) Dana kampanye maksimal yang dipergunakan oleh peserta pemilu raya

mahasiswa adalah Rp. 10.000.000,00 (Sepuluh Juta Rupiah)

2) Dana kampanye dapat diperoleh dari sumber-sumber yang tidak mengikat.

3) Hal lain berupa teknis penyelenggaraan kampanye diatur dalam tata tertib yang

dibuat oleh KPU Mahasiswa.

Pasal 26

1) KPU Mahasiswa berhak menetukan ketentuan penyelenggaraan kampanye

dengan memperhatikan prinsip pendidikan politik sebagaimana pasal 14.

2) KPU Mahasiswa berhak menentukan sanksi atas setiap pelanggaran dalam pasal

14, 15, 16, 17, dan pasal 18 yang dilakukan oleh peserta pemilu raya mahasiswa

dengan mencermati bukti dan saksi yang mencukupi.

3) Sanksi sebagaimana disebut dalam ayat 2 dikenakan dengan tahapan:

a. Peringatan tertulis atau lisan oleh KPU Mahasiswa sebanyak tiga kali yaitu

surat peringatan ke-1 dilanjutkan surat peringatan ke-2 dan surat peringatan

ke-3

b. Pencabutan alat peraga kampanye selama pemilu berlangsung

c. Di diskualifikasi

d. Tidak diperbolehkan mengikuti pemilu raya mahasiswa satu tahun yang

akan datang.

4) Tahapan sanksi sebagaimana dimaksud dalam pasal 19 ayat 3 meliputi:

a. Peringatan tertulis berupa surat peringatan ke-1 merupakan sanksi dari KPU

Mahasiswa ketika melihat atau mendapat laporan dari Panwaslu bahwa

adanya pelanggaran dengan bukti-bukti yang jelas.

b. Peringatan tertulis berupa surat peringatan ke-2 merupakan sanksi KPU

Mahasiswa ketika surat peringatan ke-1 tidak ditanggapi oleh pihak

pelanggar dengan segala ketentuan-ketentuan KPU Mahasiswa yang dibuat

beserta bukti-bikti yang jelas.

c. Peringatan tertulis berupa surat peringatan ke-3 merupakan sanksi dari KPU

Mahasiswa ketika surat peringatan ke-1 dan ke-2 masih tidak ditanggapi

oleh pihak pelanggar dengan segala ketentuan-ketentuan KPU Mahasiswa

yang dibuat beserta bukti-bukti yang jelas, dan pelanggar yang bersangkutan

akan didiskualifikasi dari pencalonan dalam pemilu raya mahasiswa serta

akan diberi sanksi akademik.

d. Dan dalam hal terkait pasal 19 ayat 4 poin c pihak pelanggar tetap

melakukan pelanggaran, kegaduhan dan/atau tindakan yang dapat

mengancam timbulnya kekacauan selama proses pemilu raya mahasiswa

maka KPU mahasiswa berhak membuat keputusan terkait pasangan calon,

massa, simpatisan, perorangan dan/atau team pemenangan yang

bersangkutan untuk tidak dapat mengikuti pemilu raya mahasiswa satu tahun

yang akan datang serta melaporkan kepada pihak yang berwajib.

BAB X

PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA

Pasal 27

Pemungutan

1) Pemungutan suara dilakukan sesuai dengan jadwal yang ditentukan KPUM-U.

2) Pemungutan suara diselenggarakan di tiap-tiap TPS disaksikan oleh saksi dari

masing-masing peserta Pemira.

3) Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua DEMA-U, Ketua dan Wakil Ketua DEMA-F

Ketua HMJ/HMPS dilakukan secara langsung. 4) Pemilihan anggota SEMA-F dan SEMA-U dilakukan dengan sistem

proporsional tertutup . 5) Suara disampaikan melalui pencoblosan surat suara disediakan oleh Panitia

Pelaksana.

Pasal 28

Perhitungan

1) Dalam penghitungan hasil pemilu raya mahasiswa pada tiap-tiap TPS terdapat:

a. Panitia yang terdiri dari anggota KPU mahasiswa dan PPUM

b. Panwaslu mahasiswa dan Panwaslu dari pimpinan, dosen dan tenaga

kepegawaian.

c. Petugas keamanan kampus/ satpam

d. Saksi Peserta Pemilu Mahasiswa

e. Pemantau lapangan yakni WD III di masing-masing Fakultas serta dosen

yang diminta oleh KPU Mahasiswa.

2) Pelaksanaan pemungutan suara di TPS dipimpin oleh ketua Panitia Pemilihan

umum Mahasiswa

3) Pelaksanaan pemungutan suara disaksikan oleh saksi pasangan calon dan calon

independent peserta pemilu raya mahasiswa.

4) Penanganan ketentraman, ketertiban, dan keamanan di setiap TPS dilaksanakan

oleh petugas keamanan yang ditetapkan oleh KPU Mahasiswa.

5) Pengawas pemungutan suara dilaksanakan oleh panwaslu mahasiswa

6) Pemantau pemungutan suara dilaksanakan oleh pemanatau lapangan

7) Saksi sebagaimana dimaksud pada ayat 3 harus menyerahkan mandat tertulis

dari team pemenangan peserta pemilu mahasiswa.

Pasal 29

Pemilih yang telah memberikan suara, diberi tanda khusus oleh PPUM yang

ditetapkan dalam peraturan PPUM.

Pasal 30

1) Panitia pemilihan pemilu raya mahasiswa dilarang mengadakan perhitungan

suara sebelum pemungutan suara berakhir.

2) Ketentuan mengenai waktu berakhirnya pemungutan suara ditetapkan dalam

peraturan KPU Mahasiswa.

Pasal 31

1) Panitia pemilihan pemilu raya mahasiswa bertanggung jawab atas pelaksanaan

pemungutan suara secara tertib dan lancar

2) Pemilih melakukan pemberian suara dengan tertib dan bertanggung jawab.

3) Saksi melakukan tugasnya dengan tertib dan bertanggung jawab

4) Petugas keamanan wajib menjaga ketertiban, ketentraman, dan keamanan di

lingkungan TPS.

5) Panwaslu mahasiswa wajib melakukan pengawasan atas pelaksanaan

pemungutan suara dengan tertib dan bertanggung jawab.

Pasal 32

1) Mahasiswa yang tidak memiliki hak pilih atau yang tidak sedang melaksanakan

pemberian suara dilarang berada di dalam TPS.

2) Pemantau lapangan dilarang berada di dalam TPS.

3) Mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan pemantau lapangan

sebagaimana dimaksud pada ayat 2 memelihara ketertiban dan kelancaran

pelaksanaan pemungutan suara.

Pasal 33

1) Dalam hal terjadi penyimpangan pelaksanaan pemungutan suara oleh PPUM,

panwaslu mahasiswa harus memberikan saran perbaikan disaksikan oleh saksi

yang hadir dan petugas keamanan TPS.

2) PPUM seketika itu juga menindaklanjuti saran perbaikan yang disampaikan oleh

Panwaslu Mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat 1.

Pasal 33

1) Dalam hal terjadi pelanggaran ketentraman, ketertiban dan keamanan

pelaksanaan pemungutan suara oleh mahasiswa, petugas keamanan wajib

melakukan penanganan secara memadai.

2) Dalam hal mahasiswa tidak mematuhi penanganan oleh petugas keamanan, yang

bersangkutan diserahkan kepada WD III dan WAREK III atau diserahkan

kepada pihak yang berwajib sesuai dengan ketentuan yang berlaku.