aturan mawa senat 2011
TRANSCRIPT
SURAT KEPUTUSAN REKTORUNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
Nomor : 266/SK/A.2/VI/2008
TentangPERATURAN KEMAHASISWAAN
REKTOR UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANGMenimbang : a. bahwa dalam rangka
meningkatkan optimalisasi pelaksanaan pada bidang akademik, perlu dilakukan perubahan peraturan akademik.
b. bahwa perubahan dimaksud merupakan perbaikan Peraturan Akademik sebagai pedoman dalam melaksanakan proses belajar mengajar di lingkungan Universitas Singaperbangsa Karawang.
c. bahwa untuk optimalnya proses belajar mengajar, dipandang perlu menetapkan Peraturan Akademik yang dituangkan dalam Surat Keputusan Rektor.
Mengingat : 1. Undang – undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional ;
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 tahun 1999, tentang Pendidikan Tinggi ;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomo 19 tahun 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan.
4. Statuta Universitas Singaperbangsa Karawang tahun 2007.
Peraturan Kemahasiswaan 1
Memperhatikan : 1. Hasil Rapat Kerja Tim Perumus Bidang Kemahasiswaan pada tanggal 29 – 31 Agustus 2006 yang telah direvisi pada Rapat Pimpinan Universitas dan Fakultas pada tanggal 23 Juni 2008.
2. Berita acara pengesahan Rapat Senat Universitas Singaperbangsa Karawang pada tanggal 27 Juni 2008.
M E M U T U S K A NMenetapkan : Keputusan Rektor Universitas
Singaperbangsa Karawang tentang Peraturan Akademik
BAB I
KETENTUAN UMUM Pasal 1
Dalam Peraturan Kemahasiswaan ini yang dimaksud dengan :(1) Universitas adalah Universitas Singaperbangsa
Karawang disingkat UNSIKA, yaitu pelaksana pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat secara operasional.
(2) Dosen adalah Dosen UNSIKA.(3) Mahasiswa adalah mahasiswa UNSIKA.(4) Etika dan Tatakrama Mahasiswa adalah norma yang
berlaku bagi mahasiswa di dalam kehidupan kampus.(5) Sanksi disiplin adalah sanksi yang diberikan kepada
mahasiswa karena melanggar peraturan kemahasiswaan.
(6) Komisi Disiplin adalah komisi yang dibentuk untuk menangani pelanggaran disiplin sedang atau berat yang dilakukan oleh mahasiswa
(7) OSPEK adalah serangkaian kegiatan yang diadakan untuk pengenalan dunia kampus bagi Mahasiswa Baru.
Peraturan Kemahasiswaan 2
(8) Organisasi Kemahasiswaan Universitas adalah organisasi kemahasiswaan di tingkat Universitas.
(9) Organisasi Kemahasiswaan Fakultas adalah organisasi kemahasiswaan di tingkat Fakultas.
(10) Unit Kegiatan Mahasiswa disingkat UKM adalah kelengkapan non struktural pada organisasi tingkat Universitas.
(11) Koperasi Mahasiswa disingkat KOPMA adalah Koperasi Mahasiswa UNSIKA.
(12) Himpunan Mahasiswa Jurusan disingkat HMJ adalah kelengkapan non struktural pada Jurusan/Program Studi.
BAB IIETIKA DAN NORMA KEHIDUPAN KAMPUS
Pasal 2(1) Etika dan tatakrama mahasiswa bersifat umum yang
berlaku bagi masyarakat kampus dan merupakan ciri kehidupan kampus yang mendorong terjadinya suasana ilmiah dan hubungan yang harmonis berdasarkan norma-norma kehidupan dan ketaatan terhadap hukum, adat istiadat yang berlaku.
(2) Masyarakat kampus wajib melaksanakan tatakrama hubungan pribadi maupun kelompok dan organisasi yang baik, yang saling menghargai baik secara profesi maupun secara manusiawi.
(3) Masyarakat kampus wajib menghormati hak azasi pihak lain dan tidak berusaha secara terbuka maupun tersamar untuk mempengaruhi ataupun mengintimidasi agar pihak lain tersebut berbuat melanggar etika umum dan peraturan yang berlaku.
(4) Masyarakat kampus wajib menjujung tinggi sikap ilmiah dan melakukan tugas masing-masing secara jujur benar dan adil.
Pasal 3(1) Pelanggaran terhadap peraturan yang berlaku
dibidang pendidikan dapat dikenakan sanksi akademik yang akan ditangani oleh komisi pengadil yang melibatkan unsur pimpinan, dosen, karyawan dan mahasiswa beserta lembaganya yang ditunjuk secara khusus untuk menanganii masalah tersebut.
Peraturan Kemahasiswaan 3
(2) Pelanggaran terhadap kepentingan umum dan properti serta keterlibatan umum akan diselesaikan secara hukum melalui komisi pengadil dan dapat dilanjutkan oleh aparat hukum yang berwenang.
BAB IIIHAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 4(1) Menggunakan kebebasan akademik
secara bertanggung jawab untuk menggali dan mengkaji ilmu sesuai dengan norma dan susila yang berlaku dalam lingkungan Universitas Singaperbangsa Karawang.
(2) Memperoleh pengajaran sebaik-baiknya dan layanan bidang akademik sesuai minat, bakat, kegemaran, dan kemampuan.
(3) Memanfaatkan fasilitas Universitas dalam rangka kelancaran proses belajar.
(4) Mendapat bimbingan dari dosen yang bertanggung jawab atas Program Studi yang diikuti dalam penyelesaian studinya.
(5) Memperoleh layanan informasi yang berkaitan dengan Program Studi yang diikuti serta hasil belajarnya.
(6) Menyelesaikan studi lebih awal dari jadwal yang ditetapkan sesuai dengan persyaratan yang berlaku.
(7) Setiap mahasiswa berhak mendapatkan ketenangan, ketentraman, kedamaian, perlindungan, keamanan selama berada di lingkungan UNSIKA.
(8) Memanfaatkan sumberdaya Universitas melalui perwakilan/organisasi Kemahasiswaan untuk mengurus dan mengatur kesejahteraan, minat dan tata kehidupan bermasyarakat.
(9) Pindah ke Program Studi lain atau Perguruan Tinggi lain, apabila memenuhi ketentuan yang berlaku.
(10) Ikut serta dalam kegiatan organisasi mahasiswa Universitas.
Peraturan Kemahasiswaan 4
(11) Memperoleh pelayanan khusus bilamana menyandang cacat.
(12) Setiap mahasiswa UNSIKA berhak mendapatkan Beasiswa sesuai dengan ketentuan yang berlaku di lingkunagn UNSIKA.
Pasal 5(1) Ikut memelihara sarana dan prasarana
serta kebersihan, ketertiban dan keamanan Universitas.(2) Ikut menanggung biaya penyelenggaraan
pendidikan kecuali bagi mahasiswa yang dibebaskan dari kewajiban sesuai dengan peraturan yang berlaku.(3) Menghargai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.(4) Menjaga kewibawaan dan nama baik Universitas.(5) Setiap mahasiswa diwajibkan mematuhi dan mentaati
seluruh peraturan yang berlaku dii UNSIKA(6) Setiap mahasiswa diwajibkan memakai busana yang
pantas dan sopan selama berada dilingkungan kampus.
BAB IVLARANGAN
Pasal 6(1) Setiap mahasiswa (putra) selama berlangsungnya
proses belajar-mengajar, dilarang:a. Memakai celana panjang dan atau baju yang ada
sobekannya; b. Memakai celana pendek; c. Memakai kaos tanpa kerah; d. Memakai baju atau kaos tanpa lengan atau yang dapat
dipersamakan dengan itu; e. Memakai sandal atau yang dapat dipersamakan
dengan itu; f. Memakai topi; g. Memakai kaca mata gelap; h. Merokoki. Mengaktifkan Hand Phone dan sejenisnya.
(2) Setiap mahasiswa (putri) selama berlangsungnya proses belajar-mengajar, dilarang :
Peraturan Kemahasiswaan 5
a.Memakai busana yang transparan ;b.Memakai celana panjang dan atau baju yang ada
sobekannya;c. Memakai celana pendek;d.Memakai kaos tanpa kerah;e.Memakai baju atau kaos tanpa lengan atau yang dapat
dipersamakan dengan itu;f. Memakai sandal atau yang dapat dipersamakan
dengan itu;g.Memakai topi;
h. Memakai kaca mata gelap ; i. Merokok;j. Mengaktifkan Hand Phone dan sejenisnya.k. Memakai make-up dan perhiasan yang
berlebihan;
Pasal 7(1) Setiap Mahasiswa UNSIKA dilarang melakukan
perbuatan : a. Menggunakan barang-barang atau fasilitas milik UNSIKA
atau Lembaga Kemahasiswaan tanpa seijin dan sepengetahuan dari pimpinan yang berwenang;
b. Menolak atau tidak bersedia memberikan laporan atau pertanggungjawaban kepengurusan lembaga kemahasiswaan mengenai keuangan, kegiatan, pemakaian, atau peminjaman barang-barang atau inventaris milik UNSIKA atau Lembaga Kemahasiswaan di lingkungan UNSIKA sampai laporan atau pertanggungjawabannya diterima oleh Rektor dan atau Lembaga Kemahasiswaan.
c. Menempelkan, memasang, atau menyebarkan pamflet, brosur, spanduk, atau sejenisnya tanpa seijin dan sepengetahuan dari pimpinan yang berwenang;
d. Mengganggu, menggagalkan, atau upaya menggagalkan proses-belajar mengajar yang diselenggarakan UNSIKA;
e. Memaksa, mengancam, atau menteror pimpinan, dosen, karyawan, atau sesama mahasiswa UNSIKA;
f. Membawa senjata api, senjata tajam, bahan peledak, atau yang dapat dipersamakan dengan itu secara melawan hukum;
Peraturan Kemahasiswaan 6
g. Melakukan aktivitas di luar jam belajar tanpa seizin pimpinan atau pimpinan yang berwenang;
h. Menginap di kampus tanpa izin pimpinan yang berwenang;
i. Memiliki, membawa, menyimpan, memperdagangkan, memproduksi, atau menggunakan minuman keras, narkotika, atau obat-obat terlarang lainnya secara melawan hukum;
j. Melakukan penganiayaan, pencurian, pengrusakan, pemalsuan, penggelapan, penipuan, perjudian, perzinaan dan pemerkosaan
k. Mengubah data milik UNSIKA secara melawan hukum;
l. Melakukan fitnah, penghinaan, atau pencemaran nama baik pimpinan, dosen, karyawan, atau sesama mahasiswa UNSIKA;
m. Melakukan pelecehan seksual, pergaulan bebas, penyimpangan seksual, perbuatan tidak senonoh, atau yang dapat dipersamakan dengan itu;
n.Membunuh (menghilangkan nyawa orang lain) atau mencoba membunuh;
o.Melakukan penganiayaan terhadap pimpinan, dosen, karyawan, atau mahasiswa UNSIKA;
(2) Setiap mahasiswa UNSIKA dilarang melakukan penjiplakan karya ilmiah (plagiat) dalam menyusun Paper, Skripsi, Tesis, atau Disertasi;
(3) Setiap mahasiswa UNSIKA dilarang melakukan perbuatan-perbuatan lainnya yang dilarang oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia;
BAB VJENIS DAN KUALIFIKASI PELANGGARAN
Pasal 8(1) Jenis Pelanggaran Disiplin Mahasiswa adalah :
a.Pelanggaran Disiplin Ringan b.Pelanggaran Disiplin Sedang c.Pelanggaran Disiplin Berat
Peraturan Kemahasiswaan 7
(2) Perbuatan-perbuatan yang dapat dikualifikasikan sebagai pelanggaran disiplin ringan adalah :a.Melanggar ketentuan Pasal 5; atau b.Melanggar ketentuan Pasal 6; atau c.Melanggar ketentuan Pasal 7 ayat (1) butir a dan c.
(3) Perbuatan-perbuatan yang dapat dikualifikasikan sebagai pelanggaran disiplin sedang adalah :a. Pengulangan sebanyak 3 (tiga) kali terhadap
disiplin ringan; b. Melanggar salah satu ketentuan yang terdapat dalam
Pasal 7 ayat (1) butir b dan d; (4) Perbuatan-perbuatan yang dapat
dikualifikasikan sebagai pelanggaran disiplin berat adalah :a. Pengulangan sebanyak 3 (tiga) kali terhadap
disiplin sedang; b. Melanggar salah satu ketentuan yang terdapat
dalam Pasal 7 ayat (1) butir e sampai dengan butir o;
c. Melanggar ketentuan Pasal 7 ayat (2). (5) Pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 7 ayat (3)
pengkualifikasiannya disesuaikan dengan peraturan ini dengan mempertimbangkan putusan pengadilan.
BAB VIMACAM DAN BENTUK SANKSI
Pasal 9(1) Sanksi disiplin ringan, bentuk sanksi
dapat berupa:a. Teguran lisan; b. Teguran tertulis; c. Tidak diperkenankan memasuki lingkungan
kampus UNSIKA; d. Tidak diperkenankan mengikuti kuliah, ujian,
bimbingan, dan menggunakan fasilitas UNSIKA;
Peraturan Kemahasiswaan 8
(2) Sanksi disiplin sedang, bentuk sanksi dapat berupa:
a. Tidak diperbolehkan ujian seminar, proyek akhir, tugas akhir, skripsi, komprehensif, Thesis atau Disertasi
b. Tidak diperbolehkan mengikuti wisuda c. Penahanan ijazah dan transkrip nilai d. Membayar ganti kerugian e. pembatalan beberapa mata kuliah f. Skorsing minimal 1 (satu) semester dan maksimal
4 (empat) semester
(3) Sanksi disiplin berat, bentuk sanksi dapat berupa:a. pemberhentian secara hormat sebagai mahasiswa
UNSIKA; b. pemberhentian secara tidak hormat sebagai
mahasiswa UNSIKA; c. pencabutan gelar dan ijazah
(4) Bentuk sanksi sebagaimana dimaksud ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) di atas, dapat dijatuhkan secara alternatif maupun kumulatif.
Pasal 10(1) Mahasiswa yang dijatuhi bentuk sanksi disiplin
pemberhentian secara hormat berhak mendapatkan transkrip nilai mata kuliah yang pernah ditempuh, surat pindah, dan lain-lain yang berkaitan dengan kegiatan akademik yang pernah dilakukannya;
(2) Mahasiswa yang dijatuhi bentuk sanksi disiplin pemberhentian secara tidak hormat tidak berhak mendapatkan surat pindah;
BAB VIIKOMISI DISIPLIN DAN PEMBELAAN MAHASISWA
Pasal 11
Peraturan Kemahasiswaan 9
(1) Komisi Disiplin terdiri dari sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang yang dapat berasal dari pimpinan, dosen dan atau karyawan.
(2) Komisi Disiplin dibentuk khusus untuk menangani pelanggaran disiplin sedang atau berat;
(3) Komisi Disiplin bertanggungjawab sepenuhnya kepada pimpinan yang mengeluarkan surat tugas.
Pasal 12(1) Mahasiswa yang diperiksa berhak mengajukan pembelaan
di hadapan Komisi Disiplin;(2) Pembelaan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1)
di atas dapat berupa memberikan keterangan, bukti-bukti, menghadirkan saksi-saksi, dan atau meminta didampingi oleh Lembaga Kemahasiswaan;
BAB VIIIACARA PEMERIKSAAN, PENJATUHAN SANKSI DAN
PUTUSAN SANKSIPasal 13
(1) Rektor atau Dekan di lingkungan UNSIKA membentuk Komisi Displin selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari setelah menerima laporan atau pengaduan tentang adanya pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh mahasiswa UNSIKA;
(2) Komisi Disiplin berhak untuk memanggil mahasiswa yang bersangkutan atau saksi-saksi yang diperlukan guna pencarian dan pengumpulan fakta;
(3) Pemanggilan terhadap mahasiswa sebagaimana tersebut pada ayat (2) dilakukan melalui surat tercatat sesuai dengan alamat terakhir yang tercatat di UNSIKA;
(4) Apabila mahasiswa yang bersangkutan telah 2 (dua) kali dipanggil atau terhitung 7 (tujuh) hari sejak pemanggilan ke dua disampaikan tetap tidak hadir, maka mahasiswa dianggap telah melepaskan haknya dan pemeriksaan dapat dilanjutkan tanpa kehadiran mahasiswa yang bersangkutan;
(5) Komisi yang dibentuk sebagaimana pada ayat (1) berkewajiban membuat Berita Acara Pemeriksaan (BAP) yang memuat :
Peraturan Kemahasiswaan 10
a. Uraian kasus pelanggaran yang dilakukan oleh mahasiswa yang bersangkutan;
b. Pembuktian (bukti tertulis dan saksi-saksi); c. Pembelaan mahasiswa (apabila mahasiswa
menggunakan haknya); d. Analisis kasus; e. Kesimpulan; f. Rekomendasi sanksi;
(6) Acara pemeriksaan dalam rangka pembuatan BAP dilakukan secara majelis sekurang-kurangnya terdiri dari 3 (tiga) orang anggota Komisi Disiplin yang dibentuk.
(7) Dalam melakukan pemeriksaan Komisi Disiplin dipimpin oleh seorang ketua yang sekaligus merangkap sebagai anggota majelis;
(8) Berita Acara Pemeriksaan (BAP) sebagaimana yang dimaksud pada ayat (5) di atas harus ditanda tangani oleh seluruh anggota Komisi Disiplin;
(9) Anggota Komisi Disiplin yang tidak hadir pada acara pemeriksaan dianggap menyetujui Berita Acara Pemeriksaan (BAP) yang dibuat oleh Komisi Disiplin yang memeriksa;
Pasal 14(1) Yang berwenang menjatuhkan sanksi disiplin adalah :
a. Untuk pelanggaran disiplin ringan dapat dijatuhkan oleh Ketua Program Studi dan Dosen di lingkungan UNSIKA.
b. Untuk pelanggaran disiplin sedang dapat dijatuhkan oleh Dekan di lingkungan UNSIKA
c. Untuk pelanggaran disiplin berat dijatuhkan oleh Rektor UNSIKA
(2) Penjatuhan sanksi disiplin sedang harus mendapat persetujuan dari Senat Fakultas, sedangkan penjatuhan sanksi disiplin berat harus mendapat persetujuan Senat Universitas.
Pasal 15(1) Penjatuhan jenis sanksi disiplin sedang harus
dituangkan dalam bentuk Surat Keputusan Dekan, sedangkan penjatuhan jenis sanksi disiplin berat harus dituangkan dalam bentuk Surat Keputusan Rektor.
Peraturan Kemahasiswaan 11
(2) Isi Surat Keputusan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) di atas memuat :a. Kepala keputusan; b. Konsideran c. Kiktum d. Hari, tanggal, nama, dan tanda tangan pimpinan yang
menjatuhkan sanksi;
Pasal 16(1) Mahasiswa yang dijatuhi sanksi skorsing, maka selama
skorsing dihitung masa studi.(2) Mahasiswa yang dijatuhi sanksi skorsing sebagaimana
ayat (1) di atas, selama masa skorsing tidak berkewajiban membayar uang kuliah tetapi membayar uang registrasi dan mahasiswa tersebut kehilangan hak-haknya sebagai mahasiswa UNSIKA;
(3) Apabila mahasiswa yang dijatuhi sanksi sebagaimana ayat (1) tidak memenuhi ketentuan ayat (2), maka dianggap cuti non akademik yaitu membayar uang kuliah selama masa skorsing.
BAB IXORGANISASI KEMAHASISWAAN
Pasal 17(1) Organisasi Kemahasiswaan sebagai wadah dan
sarana pengembangan diri mahasiswa ke arah perluasan wawasan kecendikiawanan serta mengembangkan integritas kepribadian melalui kegiatan ekstra kurikuler.
(2) Kegiatan ekstra kurikuler yang dimaksud pada ayat (1) merupakan kegiatan pengembangan penalaran dan keilmuan, minat dan bakat serta upaya meningkatkan kesejahteraan mahasiswa.
Pasal 18(1) Organisasi Kemahasiswaan di tingkat Universitas
terdiri atas :a. Badan Legislatif Mahasiswa Universitas (BLMU) b. Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas (BEMU)c. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)
Peraturan Kemahasiswaan 12
d. Koperasi Mahasiswa (KOPMA)(2) Organisasi Kemahasiswaan di tingkat Fakultas dapat
terdiri atas :a. Badan Legislatif Mahasiswa Fakultas (BLMF).b. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (BEMF).c. Himpunan Mahasiwa Jurusan (HMJ)
(3) Nama organisasi Kemahasiswaan di tingkat Universitas maupun Fakultas dapat menggunakan nama lain yang disepakati oleh musyawarah mahasiswa.
Pasal 19(1) BLMU berkedudukan di tingkat Universitas,
merupakan kelengkapan non struktural pada Universitas.
(2) BLMU mempunyai tugas pokok menetapkan garis-garis besar program, menilai pogram dan pelaksanaan program BEMU serta memberikan pendapat, usul dan saran kepada pimpinan Universitas
(3) BLMU berfungsi sebagai perwakilan mahasiswa untuk menampung dan menyalurkan aspirasi mahasiswa melalui penetapan garis-garis program BEMU
Pasal 20(1) Keanggotaan BLMU terdiri dari Mahasiwa yang
terdaftar dan aktif mengikuti pendidikan di Fakultas serta terpilih melalui tata tertib yang berlaku.
(2) Kepengurusan BLMU terdiri dari Ketua merangkap Anggota dan Anggota pengurus lainnya yang terbagi dalam komisi-komisi
(3) Masa kerja kepengurusan BLMU satu tahun dan ketua tidak dapat dipilih kembali untuk kepengurusan periode berikutnya.
(4) Kepengurusan dan Tata kerja BLMU disahkan oleh pimpinan Universitas
Peraturan Kemahasiswaan 13
(5) Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya pengurus BLMU bertanggung jawab kepada pimpinan Universitas.
Pasal 21(1) BEMU berkedudukan di tingkat Universitas dan
merupakan kelengkapan non struktural pada Universitas.
(2) BEMU mempunyai tugas pokok mewakili mahasiswa pada tingkat Universitas, mengkoordinasikan kegiatan Kemahasiswaan, mengajukan usul dan pendapat serta saran kepada Pimpinan Universitas berkenaan dengan fungsi mahasiswa dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi.
(3) BEMU berfungsi sebagai :a. Pelaksana garis-garis besar kegiatan kemahasiswaan
yang ditetapkan oleh BLMU b. Komunikator mahasiswa atas organisasi
Kemahasiswaan Fakultas dan unit kegiatan mahasiswa di lingkungan Universitas.
c. Koordinator kegiatan ekstra kurikuler di tingkat Universitas.
Pasal 22(1) Keanggotaan BEMU terdiri dari Ketua BEMF, UKM, dan
HMJ sesuai dengan organisasi Kemahasiswaan di Universitas.
(2) Kepengurusan BEMU terdiri atas Ketua merangkap anggota, Sekretaris merangkap anggota dan anggota pengurus lainnya yang terbagi dalam bidang-bidang dan terpilih melalui tata tertib yang berlaku.
(3) Masa kerja BEMU selama satu tahun dan Ketua tidak dapat dipilih kembali untuk kepengurusan periode berikutnya.
(4) Kepengurusan dan Tata Kerja BEMU ditetapkan oleh Rapat Anggota sesuai dengan ketetapan yang berlaku dan disahkan oleh Rektor.
(5) Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, pengurus BEMU bertanggungjawab kepada Rektor.
Peraturan Kemahasiswaan 14
Pasal 23(1) UKM berkedudukan di tingkat Universitas dan
merupakan kelengkapan non struktural pada Organisasi Kemahasiswaan Tingkat Universitas.
(2) UKM mempunyai tugas pokok merencanakan dan melaksanakan kegiatan ekstra kurikuler di tingkat Universitas dalam bidang tertentu sesuai dengan fungsi dan tanggung jawabnya.
(3) UKM berfungsi untuk merencanakan dan melaksanakan minat dan bakat, kesejahteraan mahasiswa dan pengabdian kepada masyarakat.
Pasal 24(1) Keanggotaan UKM terdiri dari mahasiswa yang terdaftar
dan aktif mengikuti kegiatan pendidikan/perkuliahan di Fakultas serta secara sukarela menjadi anggota.
(2) Kepengurusan UKM terdiri dari Ketua merangkap anggota, Sekretaris merangkap anggota dan anggota pengurus.
(3) Masa kerja kepengurusan UKM satu tahun dan Ketua tidak dapat dipilih kembali untuk kepengurusan periode berikutnya.
(4) Kepengurusan dan Tata kerja UKM ditetapkan oleh Rapat Pengurus sesuai dengan ketetapan yang berlaku dan disahkan oleh Rektor.
(5) Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, pengurus UKM bertanggungjawab kepada Rektor.
Pasal 25(1) KOPMA adalah bagian dari kegiatan ekstrakurikuler
yang dibentuk dari, oleh dan untuk mahasiswa.(2) Koperasi mahasiswa (KOPMA) sebagai upaya
meningkatkan kesejahteraan mahasiswa.(3) Setiap mahasiswa aktif dapat menjadi anggota KOPMA.
Pasal 26(1) BLMF berkedudukan di tingkat Fakultas, merupakan
kelengkapan non struktural pada Fakultas.
Peraturan Kemahasiswaan 15
(2) BLMF mempunyai tugas pokok menetapkan garis-garis besar program, menilai program dan pelaksanaan program BEMF serta memberikan pendapat, usul dan saran kepada Pimpinan Fakultas.
(3) BLMF berfungsi sebagai perwakilan mahasiswa untuk menampung dan menyalurkan aspirasi mahasiswa melalui penetapan garis-garis program BLMF.
Pasal 27(1) Keanggotaan BLMF terdiri dari mahasiswa yang
terdaftar dan aktif mengikuti kegiatan pendidikan Fakultas serta terpilih melalui tata tertib yang berlaku.
(2) Kepengurusan BLMF terdiri dari Ketua merangkap anggota dan anggota pengurus lainnya yang terbagi dalam komisi-komisi.
(3) Masa kerja kepengurusan BLMF 1 (satu) tahun dan Ketua tidak dapat dipilih kembali untuk kepengurusan periode berikutnya.
(4) Kepengurusan dan Tata kerja BLMF disahkan oleh Dekan yang bersangkutan.
(5) Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, pengurus BLMF bertanggungjawab kepada Dekan.
Pasal 28(1) BEMF berkedudukan di tingkat Fakultas, merupakan
kelengkapan non struktural pada Fakultas.
(2) BEMF mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan kegiatan ekstra kurikuler terutama yang bersifat penalaran dan keilmuan sesuai dengan garis-garis besar program yang ditetapkan BLMF serta memberikan pendapat, usul dan saran kepada Pimpinan Fakultas terutama yang berkaitan dengan pelaksanaan fungsi dan pencapaian tujuan pendidikan.
Pasal 29(1) Keanggotaan BEMF terdiri dari mahasiswa yang
terdaftar dan aktif mengikuti kegiatan pendidikan di Fakultas.
Peraturan Kemahasiswaan 16
(2) Kepengurusan BEMF terdiri dari Ketua merangkap anggota, Sekretaris merangkap anggota dan anggota pengurus lainnya yang terpilih melalui tata tertib yang berlaku.
(3) Masa kerja kepengurusan BEMF satu tahun dan Ketua tidak dapat dipilih kembali untuk kepengurusan periode berikutnya.
(4) Kepengurusan dan Tata kerja BEMF disahkan oleh Rapat Pengurus.
(5) Kepengurusan BEMF ditetapkan oleh Dekan(6) Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya,
pengurus BEMF bertanggungjawab kepada Dekan.
Pasal 30(1) HMJ berkedudukan di tingkat Jurusan, merupakan
kelengkapan non struktural pada Jurusan.(2) HMJ mempunyai tugas menyelenggarakan kegiatan
ekstra kurikuler terutama yang bersifat penalaran dan keilmuan sesuai dengan Program Studi pada Jurusan.
Pasal 31(1) Keanggotaan HMJ terdiri dari mahasiswa yang terdaftar
dan aktif mengikuti kegiatan pendidikan pada Jurusan serta terpilih melalui tata tertib yang berlaku.
(2) Kepengurusan HMJ terdiri dari Ketua merangkap anggota, Sekretaris merangkap anggota dan anggota pengurus lainnya yang terpilih melalui tata tertib yang berlaku.
(3) Masa kerja kepengurusan HMJ satu tahun dan Ketua tidak dapat dipilih kembali untuk kepengurusan periode berikutnya.
(4) Kepengurusan dan Tata kerja HMJ disahkan oleh Rapat Pengurus.
(5) Kepengurusan HMJ ditetapkan oleh Dekan.(6) Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya,
pengurus HMJ bertanggung jawab kepada Dekan melalui Ketua Jurusan.
Pasal 32(1) Kegiatan mahasiswa antar kampus dan di luar kampus
harus seijin Rektor dan dikoordinasikan dengan instansi
Peraturan Kemahasiswaan 17
yang terkait dalam melengkapi perijinan kegiatan mahasiswa.
(2) Kegiatan mahasiswa antar negara perlu rekomendasi atau ijin Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
BAB XIURAN DANA KEMAHASISWAAN
Pasal 33Pengertian Iuran Dana Kemahasiswaan (IDK) adalah dana yang akan diterima untuk menunjang kegiatan kemahasiswaan selama 1 (satu) tahun akademik.(1) Pembiayaan untuk kegiatan kemahasiswaan
bersumber dari Iuran Dana Kemahasiswaan (IDK)(2) Sumber IDK adalah dana yang diterima dari biaya
Registrasi/Herregistrasi mahasiswa UNSIKA yang besarannya ditentukan melalui Surat Keputusan Rektor.
(3) Pendistribusiannya dengan ketentuan :a. Untuk BEMU dan UKM mengusulkan Program Kerja
Tahunan kepada Biro Kemahasiswaan untuk diajukan kepada Rektor.
b. BEMF dan HMJ mengusulkan Program Kerja Tahunan kepada fakultas melalui bidang kemahasiswaan untuk diajukan kepada Rektor.
BAB XIOSPEK
Pasal 34
Peraturan Kemahasiswaan 18
(1) Berdasarkan KEPDIKTI No.38/DIKTI/KEP/2000 tertanggal 26 Pebruari 2000 tentang pengaturan kegiatan penerimaan mahasiswa baru di Perguruan Tinggi.
(2) Upacara Penerimaan Mahasiswa Baru(3) OSPEK bersifat tidak wajib.(4) OSPEK UNSIKA bukan perpeloncoan tetapi lebih
ditekankan kepada pengenalan dunia kampus secara lebih
(5) OSPEK UNSIKA dilaksanakan dalam bentuk:a. Pengenalan dunia kampus.b. Ajang kaderisasi mahasiswa.c. Keorganisasian mahasiswa.d. Latihan Dasar Kepemimpinan
Mahasiswa (LDKM)e. Malam inagurasi
(6) OSPEK Dilakukan pada tingkat universitas dan fakultas.(7) OSPEK diselenggarakan oleh panitia penyelenggara
yang dituangkan dalam Surat Keputusan Rektor.(8) Sumber dana OSPEK berasal dari registrasi mahasiswa
baru yang besarannya ditetapkan dalam keputusan Rektor.
(9) Penggunaan dana OSPEK :a. Atribut mahasiswa barub. Perlengkapan panitiac. Operasionald. Distribusi kepada BEMU, BEMF
dan UKM.(10) Malam keakraban diselenggarakan oleh panitia
penyelenggara.
Peraturan Kemahasiswaan 19
BAB XIIKARTU TANDA MAHASISWA
Pasal 35(1) KTM adalah kartu tanda mahasiswa sebagai identitas
mahasiswa UNSIKA (2) Masa berlaku KTM selama 1 tahun akademik.(3) KTM dapat digunakan sebagai :
a. Kartu Anggota Perpustakaan, b. Kartu Asuransi Jiwa
BAB XIIIPENGEMBANGAN PENALARAN DAN KEILMUAN
Pasal 36(1) Pertemuan ilmiah antara lain:
a. Seminarb. Stadium generalc. Diskusi ilmiah
(2) lomba karya ilmiaha. karya tulis ilmiahb. karya inovatif dan produktif
Pasal 37(1) Sekurang-kurangnya 1 tahun sekali, mahasiswa harus
melaksanakan penelitian.(2) Penelitian mahasiswa dapat dipublikasikan melalui
jurnal ilmiah.(3) Penelitian mahasiswa harus diketahui dan disahkan
oleh Kepala Pusat Penelitian LPPM.(4) Penelitian mahasiswa bisa diajukan untuk memperoleh
bantuan dari Lembaga Pemerintah / Swasta.
Peraturan Kemahasiswaan 20
BAB XIVPENUTUPPasal 38
Sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Kemahasiswaan ini, maka peraturan – peraturan kemahasiswaan terdahulu dinyatakan tetap berlaku sebagai pedoman.
Pasal 39Peraturan Kemahasiswaan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
DITETAPKAN DI : KARAWANGPADA TANGGAL : 27 JUNI 2008Rektor,
H. Dadang Fakhruddin, Drs., MM.
Tembusan,1. Ketua Umum Pengurus Yayasan PPTPP.2. Para Wakil Rektor UNSIKA3. Para Dekan/Pimpinan Unit Kerja di lingkungan
UNSIKA
Peraturan Kemahasiswaan 21