keterkaitan antara kedisiplinan belajar dengan prestasi ibuk
TRANSCRIPT
KETERKAITAN ANTARA KEDISIPLINAN SISWA
DENGAN PRESTASI BELAJAR
Oleh
HARTININGSIH, S.Pd
NPM 2091030472
ANGKATAN IX KELAS A
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
PASCA SARJANA
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan artikel ini dengan judul
“Keterkaitan Antara Kedisiplinan Siswa Dengan Prestasi Belajar” dengan lancar
serta tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari pembuatan artikel ini antara lain untuk melengkapi
nilai tugas, selain itu diharapkan artikel ini dapat memberikan pengetahuan dan
wawasan akan pentingnya kedisiplinan belajar guna menunjang prestasi belajar
siswa di sekolah.
Dalam artikel ini, saya membahas mengenai seberapa pentingnya
membiasakan diri untuk disiplin belajar guna menunjang prestasi belajar siswa
serta membahas faktor-faktor yang mempengaruhi kedisiplinan dan prestasi
belajar di sekolah.
Saya menyadari bahwa artikel “Keterkaitan Antara Kedisiplinan Siswa
Dengan Prestasi Belajar” ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, saya mohon
maaf atas segala kesalahan ataupun kekurangan dalam artikel ini. Selain itu saya
menerima dengan senang hati saran dan kritik dari dosen pengampu yang
bertujuan membangun demi sempurnanya pembuatan artikel selanjutnya
Madiun, Maret 2010
Penyusun
ii
KETERKAITAN ANTARA KEDISIPLINAN SISWA
DENGAN PRESTASI BELAJAR
Nama : Hartiningsih, S.Pd
NPM : 2091030472
Prodi/Jurusan : Pendidikan Bahasa Indonesia
Nama Lembaga : Universitas Islam Malang
Kata-kata kunci : aktivitas, pengamatan, kedisiplinan, prestasi , respon.
ABSTRAK
Makalah ini bertujuan untuk (1) ingin mengetahui makna sebenarnya
disiplin belajar di sekolah dan faktor-faktor yang dapat menciptakan kedisiplinan.
(2) ingin mengetahui makna dari prestasi belajar dan faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi prestasi belajar tersebut. (3) ingin mengetahui apakah ada
keterkaitan antara kedisiplinan dan prestasi belajar siswa sekolah dasar
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa pelaksanaan pendidikan secara
formal dilaksanakan di sekolah- sekolah baik negeri maupun swasta mulai dari
taman kanak- kanak hingga perguruan tinggi dengan proses pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar yang sangat esensi, disamping komponen- komponen
pembelajaran lainya seperti materi pembelajaran, metode mengajar, sarana dan
prasarana dan sebagainya.
Kegiatan – kegiatan yang telah ditetapkan dalam proses pembelajaran,
tentunya harus ditaati secara baik oleh guru dan siswa serta pihak lain yang
terlibat, atau dalam kata lain kedisiplinan harus diciptakan oleh seluruh
komponen sekolah.
iii
Dengan terciptanya situasi disiplin kerja yang baik, utamanya disiplin
belajar siswa dalam proses belajar mengajar, maka keberhasilan pembelajaran
tentunya akan lebih meningkat. Hal ini sesuai yang pernah dikatakan The Liang
Gie ( 1985:60) bahwa dalam usaha apapun juga, kedisiplinan merupakan kunci
untuk memperoleh hasil yang baik. Disiplin juga dapat diartikan keadaan dimana
semua peraturan atau ketentuan yang telah disepakati dapat dilaksanakan secara
tepat oleh semua pihak yang telah terkait. Termasuk didalamnya adalah
ketentuan – ketentuan yang di berlakukan dalam kegiatan pembelajaran, maka
ketentuan itu ditaati oleh guru, siswa dan pihak lain yang terlibat dalam proses
kegiatan pembelajaran.
Pengertian prestasi belajar menurut Anton M. Moeliono (1990:700)
adalah Hasil yang dicapai dalam suatu mata pelajaran lazimnya ditunjukkan
dengan nilai tes angka , nilai yang diberikan guru. Sedangkan menurut Sutoyo
Imam Utomop (1981:3) pengertian belajar adalah suatu proses yang dapat
menimbulkan perubahan tingkah laku karena adanya latihan. Bentuk- bentuk
tingkah laku yang baru itu mungkin berupa ketangkasan, kecakapan atau
pengertian.
Jadi, dari uraian di atas dapat kita simpulkan makna dari Disiplin adalah
kepatuhan untuk menghormati dan melaksanakan suatu sistem yang
mengharuskan orang tunduk pada keputusan, perintah atau peraturan yang
berlaku. Faktor-faktor yang menciptakan kedisiplinan antara lain : faktor fisik,
sosial dan psikologis. Sedangkan pengertian prestasi belajar adalah hasil yang
dicapai oleh siswa setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas. . Faktor
yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain : faktor intern dan ekstern. Hasil
tersebut berbentuk perubahan tingkah laku, atau cara berfikirKedisiplinan dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada
keterkaitan positif antara kedisiplinan dan prestasi belajar siswa sekolah dasar.
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .....................................................................................i
KATA PENGANTAR ……………………………………………………..ii
ABSTRAK ………………………………………………………………...iii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………….v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah …………………………………………….1
B. Rumusan Masalah …………………………………………………..1
C. Tujuan Penelitian …………………………………………………...2
D. Manfaat Penelitian ………………………………………………….2
BAB II KAJIAN MATERI
A. Disiplin Belajar di sekolah ………………………………………….3
B. Prestasi Belajar …………………………………………………… 7
C. Kedisiplinan Belajar dan Prestasi Belajar ………………………….11
BAB III SIMPULAN DAN SARAN
a. Simpulan …………………………………………………………...13
b. Saran ……………………………………………………………….14
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………...vi
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan – kegiatan yang telah ditetapkan dalam proses pembelajaran,
tentunya harus ditaati secara baik oleh guru dan siswa serta pihak lain yang
terlibat, atau dalam kata lain kedisiplinan harus diciptakan oleh seluruh
komponen sekolah. Dengan terciptanya situasi disiplin kerja yang baik,
utamanya disiplin belajar siswa dalam proses belajar mengajar, maka
keberhasilan pembelajaran tentunya akan lebih meningkat. Hal ini sesuai yang
pernah dikatakan The Liang Gie ( 1985:60) bahwa dalam usaha apapun juga,
kedisiplinan merupakan kunci untuk memperoleh hasil yang baik.
Sehubungan dengan uraian di muka penulis bermaksud ingin mengetahui
dengan melakukan pengamatan dalam pelaksanaan pembelajaran pada siswa
dengan harapan hasil makalah ini dapat dipergunakan sebagai dasar dalam
upaya meningkatkan kedisplinan siswa dalam pembelajaran di sekolah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa sebenarnya makna disiplin belajar di sekolah dan apa faktor-faktor yanag
dapat menciptakan kedisiplinan ?
2. Apa makna dari prestasi belajar dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
prestasi belajar ?
3. Adakah keterkaitan antara kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar ?
1
2
C. Tujuan
1. Ingin mengetahui makna sebenarnya disiplin belajar di sekolah dan faktor-
faktor yang dapat menciptakan kedisiplinan.
2. Ingin mengetahui makna dari prestasi belajar dan faktor-faktor apa saja
yang mempengaruhi prestasi belajar.tersebut.
3. Ingin mengetahui apakah ada keterkaitan antara kedisiplinan dan prestasi
belajar siswa sekolah dasar
D. Manfaat
1. Bagi Siswa
a. Memberi gambaran bahwa disiplin belajar itu sangat penting dan perlu
dilakukan
b. Mendidik dan membiasakan siswa untuk disiplin belajar.
2. Bagi Guru
a. Dapat memecahkan masalah pembelajaran yang berkaitan dengan
kedisiplinan.
b. Untuk mengingatkan kembali mengenai betapa pentingnya disiplin
dalam melaksanakan proses pembelajaran.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Disiplin Belajar di Sekolah
1. Pengertian Disiplin
Disiplin adalah kepatuhan untuk menghormati dan melaksanakan suatu
sistem yang mengharuskan orang tunduk pada keputusan, perintah atau
peraturan yang berlaku.
Disiplin juga dapat diartikan keadaan dimana semua peraturan atau
ketentuan yang telah disepakati dapat dilaksanakan secara tepat oleh semua
pihak yang telah terkait. Termasuk didalamnya adalah ketentuan – ketentuan
yang di berlakukan dalam kegiatan pembelajaran, maka ketentuan itu ditaati
oleh guru, siswa dan pihak lain yang terlibat dalam proses kegiatan
pembelajaran.
2. Pengertian Belajar
Belajar adalah proses mental dan emosional atau berfikir dan merasakan.
Seorang dikatakan belajar bila fikiran dan perasaannya aktif. Aktifitas fikiran
dan perasaan itu tidak dapat diamati orang lain, Hasil belajar merupakan
perubahan perilaku atau tingkah laku. Seorang yang belajar akan berubah atau
bertambah perilakunya baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan
maupun sikap perubahan perilaku sebagai hasil belajar.
Belajar adalah mengalami. Maksudnya belajar adalah pengalaman
interaksi antara individu dengan lingkungan, baik lingkungan fisik seperti
buku, alat peraga, media belajar dan sebagainya maupun dengan lingkungan
sosial, seperti guru, siswa, kepala sekolah.
3
4
3. Disiplin Belajar di Sekolah
Disiplin belajar sebenarnya tidak hanya dilakukan di sekolah, namun juga
dilakukan di dalam rumah, di halaman sekolah, di halaman rumah, di taman
tempat rekreasi dan sebagainya. Namun untuk kepentingan penulisan ini yang
dibahas hanya menyangkut kedisiplinan dalam proses kegiatan pembelajaran di
sekolah atau di kelas.
Mengapa dalam proses kegiatan belajar mengajar kedisiplinan perlu di
tegakkan? Terdapat beberapa alasan antara lain sebagai berikut :
a. Disiplin perlu diajarkan dan dihayati oleh siswa agar mereka mampu
mendisiplinir diri sendiri..
b. Telah diakui para pakar sejak dahulu bahwa keberhasilan dan kegagalan
belajar sangat di pengaruhi oleh tingkat ketercapaian dalam menerapkan
kedisiplinan.
c. Ketaatan terhadap aturan kegiatan pembelajaran, lebih- lebih jika tumbuh
dari dalam diri siswa sendiri akan memungkinkan tercapainya
pembelajaran yang kondusif.
d. Kebiasaan mengikuti / menaati aturan kelas akan berdampak pada lebih
lanjut dalam kehidupan siswa di masyarakat.
Banyak faktor yang perlu diperhatikan dalam menciptakan
kedisiplinan pembelajaran. Faktor- faktor tersebut secara garis besar dapat di
kelompokkan menjdi tiga bagian, faktor fisik, sosial dan psikologis. Untuk
lebih jelasnya faktor- faktor tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
5
a. Faktor Fisik
Kondisi fisik guru yang antara lain tampak dalam penampilannya,
akan mempengaruhi ketaatan siswa pada aturan pelaksanaan
pembelajaran. Guru yang penampilannya rapi, sehat, dan tampak
bersemangat akan lebih mudah mengatur siswanya daripada guru yang
tampak lusuh dan lesu. Demikian juga kondisi fisik siswa yang prima
seperti tampak pada penampilannya serta panca indra yang sehat akan
mempengaruhi ketaatan siswa pada aturan. Selain itu, kondisi fisik
ruangan kelas yang mencakup keamanan dan susunan peralatan guna
menunjang pembelajaran juga harus diperhatikan.
b. Faktor Sosial
Hubungan guru dengan siswa dan siswa tentunya selalu terjadi
dalam suasana proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Kualitas
hubungan ini akan dapat mempengaruhi kedisiplinan. Hubungan yang
akrab dan sehat, saling mempercayai akan mampu meningkatkan
kedisiplinan.sebaliknya hubungan yang kurang akrab, tidak sehat serta
saling mencurigai akan mengurangi ketaatan siswa pada aturan.
Disamping hubungan guru- siswa, latar belakang sosial siswa yaitu
lingkungan dan orang- orang yang berada di sekitar siswa juga
mempengaruhi tingkat kedisiplinan siswa. Siswa yang berasal dari desa,
mungkin akan lebih patuh di banding dengan siswa yang berasal dari kota.
6
4. Indikator Disiplin Belajar di Sekolah
Untuk mengetahui tingkat kedisiplinan belajar siswa di sekolah, di
bawah ini di kemukakan beberapa indikator antara lain sebagai berikut :
a. Kehadiran siswa masuk sekolah
Menyangkut ketepatan waktu pergi dan pulang sekolah, frekuensi
kehadiran serta tidak mudah untuk meninggalkan jam- jam efektif sekolah
jika ada keperluan lain yang sifatnya mendadak, terkecuali keperluan yang
sangat penting.
b. Ketertiban di dalam kelas
.Setiap anak terus melakukan pekerjaan tanpa membuang waktu, artinya
setiap anak bekerja secepatnya agar kelas menyelesaikan tugas yang
diberikan kepadanya. Apabila ada anak yang walaupun tahu dan dapat
melaksanakan tugasnya, tetapi mengerjakanya kurang bergairah dan
mengulur waktu bekerja, maka kelas tersebut dikatakan tidak tertib.
c. Kerapian catatan pelajaran.
Siswa yang rajin tentu membuat catatan pelajaran yang serapi rapinya
dan disusun secara sistematis agar mudah dibaca dan dipelajarinya.
Pembuatan catatan yang rapi dan sistematis tentunya hanya dilakukan oleh
siswa yang rajin, kemudian dengan catatan ini dapat memudahkan untuk
belajar sehingga lebih cepat mengerti atau mengingat kembali materi
pelajaran yang pernah dipahami, dan pada akhirnya akan berpengaruh
terhadap perolehan hasil belajar.
7
d. Pemanfaatan waktu kosong di sekolah
Siswa yang disiplin tidak akan pernah membuang waktu yang ada
seandainya terdapat waktu yang kosong. Waktu yang kosong ini selalu
dimanfaatkan oleh para siswa yng disiplin, tidak kemudian disempatkan
untuk bersantai- santai. Mereka memanfaatkan waktu ini untuk diskusi,
membaca buku di perpustakaan, membuat rangkuman, dan sebagainya.
B. Prestasi Belajar
1. Pengertian Prestasi Belajar
Anton M. Moeliono (1990:700), pengertian belajar adalah Hasil yang
dicapai dalam suatu mata pelajaran lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes angka
, nilai yang diberikan guru.
Sedangkan menurut Sutoyo Imam Utomop (1981:3) pengertian belajar
adalah suatu proses yang dapat menimbulkan perubahan tingkah laku karena
adanya latihan. Bentuk- bentuk tingkah laku yang baru itu mungkin berupa
ketangkasan, kecakapan atau pengertian.
Dengan pernyataan di atas dapat kita simpulkan bahwa pengertian prestasi
belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti kegiatan belajar
mengajar di kelas. Hasil tersebut berbentuk perubahan tingkah laku, atau cara
berfikir.
2. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar banyak jenisnya, akan
tetapi dapat digolongkan menjadi dua saja, yaitu faktor intern dan faktor ekstern.
Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar,
sedangkan faktor ekstern adalah faktor yuang ada di luar individu.
8
a. Faktor Intern
Faktor intern yang mempengaruhi terhadap prestasi belajar siswa yang
dicapai di sekolah antara lain meliputi :
1. Faktor Fisiologis
Faktor fisiologis (fisik) juga mempengaruhi terhadap keberhasilan siswa
dalam belajar. Jika siswa sehat jasmaninya besar kemungkinan akan memeroleh
prestasi yang baik, walaupun tidak mutlak. Sebaliknya jika siswa mempunyai
cacat tubuh seperti cacat mata, kaki, atau ciri tangan maka besar kemungkinan ia
akan menjadi minder dan sulit untuk memperoleh prestasi belajar yang baik,
Menurut Doroty Kaiter z (1978:38) adalah : Belajar akan lebih efektif bila badan
dalam keadaan sehat. Dan pepatah mengatakan mensana in corpore sano yang
artinya dalam jiwa yang sehat terdapat pikiran yang sehat pula.
2. Faktor Psikologis
Faktor piskologis (kejiwaan) ini tidak kalah pentingnya dari faktor yang
lain. Dalam faktor psikologis yang mempengaruhi prestasi belajar siswa antara
lain:
a. Intelegensi
Intelegensi dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mencapai prestasi,
yang mana mempunyai peran penting dalam menentukan kegiatan belajar
mengajar. Affifudin (1986 : 39) berpendapat bahwa :Intelegensi merupakan
salah satu faktor yang menentukan cepat atau lambatnya seseotrang
memecahkan suatu masalah.
9
Dengan demikian intelegensi merupakan faktor yang paling dominan
terhadap kemampuan belajar siswa. Jika siswa mempunayai intelegensi yang
tinggi, maka besar kemungkinan akan memperoleh prestasi belajar yang baiok
pula. Sebaliknya bilamana intelegensinya rendah, maka sulit untuk memperoleh
prestasi yang baik.
b. Bakat dan Minat
Kuat lemahnya minat dan bakat siswa terhadap suatu pelajaran juga akan
berpengaruh terhadap prestsi yang dicapainya. Seorang siswa akan lebih mudah
dan berhasil dalam kegiatan belajar apabila dalam diri siswa ada kemauan dan
kesadaran untuk belajar. Apalagi jika, kegiatan yuang timbul dari dalam dirinya
itu dibarengi dengan bakat yang sudah tertanam dalam diri siswa maka besar
kemungkinan siswa akan memperoleh prestasi yang baik. Sebaliknya jika siswa
tidak mempunyai bakat terhadap suatu bidang studi, maka siswa akan sulit
untuk memperoleh prestasi yang baik.
c. Perhatian
Perhatian siswa terhadap suatu pelajaran yang dihadapi sangatlah
penting untuk menjamin keberhasilanya. Perhatian sifatnya sementara dan
mudah berubah. Bila suatu bidang studi tidak menarik perhatian siswa, maka
akan cepat membosankan dan akan diabaikan. Akibatnya siswa malas untuk
belajar, sehingga pada akhirnya siswa akan memperoleh prestsasi jelek. Rooi
Jakkers (1990:17) berpendapat bahwa :timbulnya perhatian anak tersebut sangat
tergantung pada pelajaran, bilamana pelajaran dapat menarik perhatian anak,
dengan sendirinya tingkat perhatian mereka akan tinggi. Maka dengan demikian
perhatian anak akan timbul dengan baik apabila pelajaran itu menarik dan
menyenangkan.
10
b. Faktor Ekstern
Yang termasuk dalam faktor ekstern yaitu : factor keluarga, factor sekolah,
dan factor masyarakat.
1. Faktor Keluarga
Faktor keluarga ini merupakan salah satu faktor yang paling dominan
untuk menentukan keberhasilan proses belajar mengajar siswa, keluarga
merupakan pendidikan yang pertama dan utama bagi siswa dalam menanamkan
dasar- dasar perkembangan jiwa untuk menuju sukses.
Namun tidak menutup kemungkinan ada juga keluarga yang acuh tidak
acuh terhadap perkembangan jiwa dan pendidikan putra- putrinya, dan bahkan
ada keluarga yang selalu memanjakan sehingga mengakibatkan kurang
menguntungkan bagi proses belajar mengajar. Hal yang demikian hendaknya
perlu dihindarkan dan diusahakan dengan cara –cara yang tepat agar
perkembangan anaj dalam kegiataan belajar mengajar tidak mengalami
hambatan.
2. Faktor Sekolah
Faktor sekolah juga berpengaruh besar terhadap keberhasilan anak,
karena pendidikan formal itulah yang akan membentuk siswa menjadi baik dan
berguna di masyarakat. Faktor sekolah yang terkait dengan keberhasilan belajar
siswa banyak bentuknya, antara lain kecakapan guru dalam mengajar,
lingkungan sekolah yang mendukung, peralatan sekolah maupun interaksi antara
siswa dengan guru lainya. Jika kegiatan proses belajar mengajar di kelas guru
dapat mengarahkan ke arah yang kondusif dan dinamis, maka keberhasilan
belajar lebih benar, sebaliknya jika guru kurang cakap dalam memberikan
materi pelajaranya, maka siswa menjadi jenuh dan kurang respon terhadap
materi itu yang pada akhirnya berdampak pada prestasinya.
11
Untuk itulah guru, perlengkapan sekolah, dan yang lainya berada di
sekolah merupakan faktor yang menunjang dalam keberhasilan siswa.
3. Faktor Masyarakat
Masyarakat juga ikut serta memberikan warna dan corak menentukan
keberhasilan pendidikan di sekolah. Suatu misal belamana lingkungan
masyarakat itu penjudi, pemabuk, pengenguran dan lain sebagainya maka akan
memberikan pengaruh terhadap perilaku siswa di masyarakat, dan pada akhirnya
tingkah laku itu dibawa ke sekolah dan berdamapak negatif terhadap prestasi
anak. Sebaliknya jika lingkungan itu agamis, banyak kegiatan yang baik serta
lingkunganya bersih maka dampaknya terhadap kegiatan anak di sekolah
menjadi baik.
C. Kedisiplinan Belajar dan Prestasi Belajar Matematika
Dalam proses belajar terdapat adanya proses intern dalam diri siswa dan
proses yang dapat mempengaruhi proses intern. Guru dalam mengajar
memberikan atau menyampaikan pokok- pokok materi pelajaran dengan disertai
upaya- upaya intensif untuk membangkitkan minat atau perhatian siswa
terhadap bahan ajar yang disampaikan. Hal ini sebagai proses ekstern.
Kemudian siswa merespon atau memperhatikan terhadap isi yang disampaikan
guru atau bahan ajar sesuai arah dan tujuan yang dimaksudkan. Ini sebagai
proses intern. Dengan demikian maka terjadilah proses belajar.
Proses belajar mengajar dapat dikatakan berjalan dengan baik dan sukses
bila siswa berprestasi atau dapat dikatakan berjalan dengan baik dan sukses bila
siswa berprestasi atau dapat mencapai semua tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai. Adapun tingkat pencapaian atau tingkat prestasi siswa ini sangat
ditentukan oleh banyak faktor, termasuk didalamnya adalah faktor kedisiplinan
belajar.
12
Disiplin itu diatur oleh peraturan di luar diri anak. Menurut pendapat
modern, disiplin itu bertujuan untuk mendidik atau membiasakan agar siswa
secara lambat laun dapat mengatur dirinya sendiri sehingga ia dapat berkembang
menjadi manusia yang lebih matang dalam menentukan sesuatu, apakah sesuatu
itu baik atau tidak baik untuk dilakukan. Dengan kata lain anak dididik ke arah
self dicipline atau self control, artinya ia berkelakuan baik bukan karena paksaan
dari luar namun merupakan kesadaran yang tinbul dari dalam diri sendiri.
Menurut pendapat lain mengatakan, disiplin bukanlah ketaatan lahiriyah, bukan
paksaan penguasa untuk melaksanakan yang baik. Disiplin adalah rasa tanggung
jawab berdasarkan kematangan perasaan sosial.
Bertolak dari pendapat di atas disimpulkan bahwa disiplin yang baik
adalah disiplin yang tumbuh dari dalam diri sendiri atau self dicipline karena
dilandasi oleh kesadaran untuk mematuhi peraturan atau norma yang ada baik
untuk kepentingan orang lain maupun diri sendiri. Disiplin belajar sebenaenya
tidak hanya terjadi di sekolah saja, namun juga dapat dilakukan di rumah
maupun tempat lain. Karen disiplin belajar memiliki ruang lingkup yang luas,
maka dalam penelitian ini penulis batasi pada kedisiplinan belajar di sekolah
saja. Dalam menyelesaikan tugas bidang apapun, kiranya ketentuan – ketentuan
yang telah ditetapkan dalam melaksanakan bidang tersebut tentunya harus dapat
dilaksanakan dengan tepat. Tingkat ketepatan dalam melaksanakan ketentuan –
ketentuan aturan pelaksanaan, kiranya akan berdampak pada tingkat
keberhasilan atau kesuksesan dalam melaksanakan tugas tersebut. Demikian
pula halnya dalam proses pelaksanaan pembelajaran.
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN
Tujuan khusus makalah ini adalah untuk menemukan jawaban dari
permasalahan yang telah dirumuskan yakni, (1) Ingin mengetahui makna
sebenarnya disiplin belajar di sekolah dan faktor-faktor yang dapat menciptakan
kedisiplinan. (2) Ingin mengetahui makna dari prestasi belajar dan faktor-faktor
apa saja yang mempengaruhi prestasi belajar.tersebut. (3) Ingin mengetahui
apakah ada keterkaitan antara kedisiplinan dan prestasi belajar siswa sekolah
dasar.
Jadi, makna dari Disiplin adalah kepatuhan untuk menghormati dan
melaksanakan suatu sistem yang mengharuskan orang tunduk pada keputusan,
perintah atau peraturan yang berlaku. Dan faktor-faktor yang menciptakan
kedisiplinan antara lain : faktor fisik, sosial dan psikologis. Sedangkan pengertian
prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti kegiatan
belajar mengajar di kelas. Hasil tersebut berbentuk perubahan tingkah laku, atau
cara berfikir. Dan faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain : faktor
intern dan faktor ekstern. Kedisiplinan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada keterkaitan positif antara kedisiplinan dan
prestasi belajar siswa sekolah dasar.
13
14
B. SARAN
Dengan adanya pembuatan makalah “ Keterkaitan Antara Kedisiplinan
Belajar dengan Prestasi Belajar pada Siswa “ diharapkan :
1. Kepada para guru hendaknya selalu berupaya agar para siswa dapat
mempertahankan kedisiplinan belajar atau bahkan dapat meningkatkannya
untuk menjadi lebih baik.
2. Kepada kepala sekolah agar hendaknya dapat meningkatkan pembinaanya
terhadap para guru dan para siswa untuk selalu berusaha meningkatkan
kedisiplinan belajar siswa.
3. Kepada para orang tua mengingat peran orang tua murid terhadap
kedisiplinan belajar anaknya di rumah sangat menentukan.
4. Kepada siswa diharapkan lebih menerapkan disiplin belejar demi
mencapai prestasi belajar yang gemilang.
5. Kepada pembaca diharapkan dapat.menjadikan kajian untuk jadi lebih
baik.
DAFTAR PUSTAKA
Nasution, S. 1980 .Diktat Azas- Azas Mengajar. Bandung : Jemmar.
Poerwodarminto. 1984. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai
Pustaka.
Surya,M dan Yamin .1980. Pengajaran Remidial. Jakarta : Depdikbud.
Suwandi, N dan Sanjari . 1997. Disiplin di Sekolah, Seri Gerakan
Disiplin Nasional . Jakarta : PT Grafindo Pratama.
The Liang Gie. 1985. Cara Belajar Yang Efisien. Yogyakarta: Pusat
Kemajuan Studi.
Hamalik. Oemar. 1980. Metode Belajar dan Kesulitan Belajar. Bandung:
Tarsito.
Ad.,Rucijakker. 1984. Mengajar Dengan Sukses. Jakarta: Gramedia dan
YKPTK.
vi