kesiapan guru dan siswa dalam menghadapi ujian …/kesiapan...kejuruan program keahlian teknik...

95
KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN TEORI KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Skripsi Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Upload: tranbao

Post on 06-Mar-2019

244 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN TEORI

KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF

STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA

Skripsi

Oleh:

TONI SETIAWAN

K 2506054

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

ii

KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN TEORI

KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF

STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA

Oleh:

TONI SETIAWAN

K 2506054

Skripsi

Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mendapat Gelar Sarjana Pendidikan

Program Pendidikan Teknik Mesin Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 3: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

iii

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji

Skripsi Program Pendidikan Teknik Mesin Jurusan Pendidikan Teknik dan

Kejuruan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I

Drs. Suhardi HW, M.T

NIP: 19460604 197501 1 001

Pembimbing II

Drs. H. Wardoyo

NIP: 19510517 197602 1 001

Page 4: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

iv

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi Program

Pendidikan Teknik Mesin Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Pada hari : Kamis

Tanggal : 28 Januari 2010

Tim Penguji Skripsi

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Drs. Suwachid, M.Pd, M.T ( )

Sekretaris : Ir. Husin Bugis, M.Si ( )

Penguji I : Drs. Suhardi HW, M.T ( )

Penguji II : Drs. H. Wardoyo ( )

Disahkan oleh :

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan

Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. NIP. 19600727 198702 1 001

Page 5: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

v

ABSTRAK

TONI SETIAWAN. KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM

MENGHADAPI UJIAN TEORI KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN

TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA.

Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Maret Surakarta, Januari 2010.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Kesiapan guru Program

Keahlian Teknik Mekanik Otomotif SMK Negeri 2 Surakarta dalam menghadapi

Ujian Teori Kejuruan (UTK). 2) Kesiapan siswa Program Keahlian Teknik

Mekanik Otomotif SMK Negeri 2 Surakarta dalam menghadapi Ujian Teori

Kejuruan (UTK).

Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif

dengan metode deskriptif kualitatif dan menggunakan desain penelitian studi

kasus yang dilakukan di SMK Negeri 2 Surakarta. Teknik pengumpulan data yang

digunakan adalah: 1) Metode dokumenter atau pengumpulan dokemen RPP guru

Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif, 2) Metode dokumenter atau

pengumpulan dokemen catatan atau print out materi dari dari guru yang diberikan

pada siswa, 3) Observasi mengajar guru Program Keahlian Teknik Mekanik

Otomotif, 4) Tes soal yang diberikan kepada seluruh siswa kelas XII Program

Keahlian Teknik Mekanik Otomotif, 5) Metode dokumenter atau pengumpulan

dokemen catatan atau print out materi kelas X hingga kelas XII dari siswa

Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif, 6) Wawancara kepada siswa XII

Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif.

Dari penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut:

1. Kesiapan guru Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif SMK Negeri 2

Surakarta dalam menghadapi Ujian Teori Kejuruan (UTK) termasuk kategori

tinggi. Bedasarkan hasil penelitian sebagai berikut:

a. Berdasarkan analisis pengumpulan dokumen RPP mengajar dapat

diketahui semua guru menyamapaikan materi sesuai dengan materi yang

tercantum dalam RPP.

Page 6: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

vi

b. Berdasarkan analisis pengumpulan dokumen catatan atau print out materi

dari guru yang diberikan pada siswa dapat diketahui semua guru

menyamapaikan materi sesuai yang diajarkan.

c. Berdasarkan observasi guru mengajar di kelas dapat diketahui bahwa guru

menyampaiakan seluruh materi sesuai dengan materi yang tercantum

dalam RPP dan guru mampu mengkondisikan lingkungan belajar yang

positif, menampilkan inovasi-inovasi dalam pembelajaran, dan sebagian

guru menggunakan media power point.

2. Kesiapan siswa Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif SMK Negeri 2

Surakarta dalam menghadapi Ujian Teori Kejuruan (UTK) termasuk kategori

tinggi. Bedasarkan hasil penelitian sebagai berikut:

a. Rata-rata kesiapan siswa dalam menghadapi Ujian Teori Kejuruan dilihat

dari hasil soal tes berdsarkan 20 standar kompetensi lulusan yang diujikan

dalam Ujian Teori Kejuruan adalah sebesar 85 %. Dari pengerjaan soal tes

tersebut didapat hasil nilai semua peserta tes lulus ujian dengan rata-rata

nilai yang didapat siswa dalam skala 100 adalah 7,57.

b. Berdasarkan pengumpulan dokumen berupa catatan siswa dari kelas X

hingga kelas XII berdasarkan 20 Standar Kompetensi Lulusan yang

diujikan dalam Ujian Ujian Teori Kejuruan dapat diketahui bahwa semua

materi sudah didapat siswa.

c. Bedasarkan wawancara mendalam dengan 4 sampel siswa dapat diketahui

sebagian besar guru telah memberikan materi kepada siswa dan sebagian

besar siswa telah mendapatkan materi dari 20 Standar Kompetensi Lulusan

yang diujikan dalam Ujian Teori Kejuruan dengan rata-rata materi yang

didapat siswa sebesar 85%.

Page 7: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

vii

MOTTO

”Semangat berasal dari ketiadaan”

(Penulis)

Page 8: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

viii

PERSEMBAHAN

Teriring rasa syukur kepada Allah SWT, dengan segala kerendahan hati, karya ini

kupersembahkan kepada:

Ibu dan Bapak tercinta

Kakak-kakakku

Diri saya sendiri

PTM 2006

Page 9: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat,

taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi

yang berjudul “Kesiapan Guru dan Siswa Dalam Menghadapi Ujian Teori

Kejuruan Progam Keahlian Teknik Mekanik Otomotif Studi Kasus di SMK N 2

Surakarta”.

Perjuangan dalam menyelesaikan skripsi dan mendapatkan gelar sarjana

yang melelahkan, penuh dengan perasaan suka dan duka, kembang kempisnya

semangat, diiringi dengan doa orang-orang terdekat dan disertai doa tulus orang

tua tercinta menjadi bagian hidup penting dalam sejarah hidup penulis. Apalagi

skripsi ini menjadi syarat akhir dari rangkaian yang panjang selama menempuh

studi di Program Pendidikan Teknik Mesin Jurusan Pendidikan Teknik dan

Kejuruan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta. Penulisan skripsi ini tentunya tidak lepas dari bantuan dari berbagai

pihak baik yang berupa tenaga maupun pikiran. Untuk itu penulis mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Bapak Drs. Suwachid, M.Pd, M.T Ketua Jurusan Pendidikan Teknik dan

Kejuruan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

3. Bapak Drs. C. Sudibyo, M.T Ketua Program Pendidikan Teknik Mesin

Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Bapak Drs. Suhardi HW, M.T Pembimbing I yang telah membantu pikiran

serta membimbing dengan sabar sehingga penulisan skripsi ini dapat

diselesaikan.

Page 10: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

x

5. Bapak Drs. H. Wardoyo Pembimbing II yang telah membantu pikiran serta

membimbing dengan sabar sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan.

6. Bapak Drs. Susanta, M.M Kepala Sekolah SMK N 2 Surakarta yang telah

memberikan kesempatan bagi penulis untuk mengadakan penelitian

disekolahnya.

7. Keluarga besar PTM 2006.

Tidak ada kebenaran yang mutlak dari manusia, kebenaran mutlak hanya

datang dari Allah SWT, maka penulis menyadari banyak kekurangan baik secara

kualitas ataupun aspek lainnya walaupun penulis telah berusaha secara optimal.

Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan. Semoga

karya yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan

masyarakat umumnya.

Sukoharjo, Januari 2010

Penulis

Page 11: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iv

HALAMAN ABSTRAK.................................................................................. v

HALAMAN MOTTO...................................................................................... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii

DAFTAR ISI.................................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL............................................................................................ xiv

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah....................................................................... 1

B. Perumusan Masalah.............................................................................. 4

C. Tujuan Penelitian.................................................................................. 5

D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 5

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka .................................................................................. 6

1. Ujian Teori Kejuruan....................................................................... 6

a. Pengertian Ujian ....................................................................... 6

b. Pengertian Teori Kejuruan........................................................ 7

c. Ujian Teori Kejuruan................................................................ 7

d. Analisis Kajian Isi Soal Ujian Teori Kejuruan Tahun 2009............ 8

2. Kesiapan Guru................................................................................ 15

3. Kesiapan Siswa .............................................................................. 16

B. Kerangka Berpikir................................................................................ 17

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 21

1. Tempat Penelitian .......................................................................... 21

Page 12: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

xii

2. Waktu Penelitian ............................................................................ 21

B. Bentuk dan Strategi Penelitian............................................................. 21

C. SumberData.......................................................................................... 23

D. Teknik Sampling .................................................................................. 23

E. Teknik Pengumpulan Data................................................................... 24

1. Tes Soal........................................................................................... 24

2. Dokumenter.................................................................................... 28

3. Wawancara..................................................................................... 29

4. Observasi........................................................................................ 32

F. Teknik Analisis Data............................................................................. 33

1. Teknik Analisis Data Hasil Tes Soal............................................... 35

2. Teknik Analisis Data Hasil Pengumpulan Dokumen...................... 36

3. Teknik Analisis Data Hasil Wawancara.......................................... 37

4. Teknik Analisis Data Hasil Observasi ........................................... 37

G. Validitas Data........................................................................................ 37

H. Prosedur Penelitian .............................................................................. 38

BAB IV. HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ................................................................. 40

B. Deskripsi Permasalahan Penelitian ...................................................... 40

C. Temuan Studi yang Dihubungkan Dengan Kajian Teori..................... 43

1. Hasil Analisis Metode Dokumenter............................................... 44

2. Hasil Analisis Hasil Observasi....................................................... 46

3. Hasil Analisis Tes Soal .................................................................. 54

4. Hasil Pengumpulan Dokumen Siswa............................................. 73

5. Hasil Analisis Wawancara Siswa................................................... 73

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan .............................................................................................. 77

B. Implikasi............................................................................................... 77

C. Saran..................................................................................................... 78

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Bagan Kerangka Berpikir......................................................... 20

Gambar 2. Analsisis Data Model Interaktif............................................... 35

Gambar 3. Grafik Histogram Pencapaian

Dari Setiap Standar Kompetensi Lulusan................................ 72

Page 14: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Tingkat Kesukaran Butir Soal.................................................. 25

Tabel 2. Hasil Uji Validitas Butir Soal Instrumen................................. 26

Tabel 3. Hasil Tes Soal Ujian Teori Kejuruan....................................... 70

Tabel 4. Hasil Wawancara Dengan Siswa............................................. 73

Page 15: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kisi-Kisi dan soal UTK 2009.................................................... 82

Lampiran 2. Ksisi-Kisi UTK 2010 dan Uji Coba Instrumen Soal................. 95

Lampiran 3. Hasil Output ITEMAN.............................................................. 113

Lampiran 4. Instrumen Soal........................................................................... 127

Lampiran 5. RPP Guru................................................................................... 136

Lampiran 6. Materi guru................................................................................ 139

Lampiran 7. Hasil Observasi guru................................................................. 148

Lampiran 8. Nilai Siswa Hasil Tes UTK....................................................... 149

Lampiran 9. Hasil Wawancara Siswa............................................................ 150

Lampiran 10. Perijinan Skripsi...................................................................... 157

Page 16: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Persaingan antar bangsa yang begitu ketat dalam era globalisasi ini

menuntut kemajuan dalam berbagai bidang. Bidang ilmu pengetahuan dan

teknologi (IPTEK), ekonomi, pertahanan keamanan, pendidikan, dan lain

sebagainya. Demikian juga dengan bangsa Indonesia harus mampu mengikuti dan

memenuhi tuntutan zaman serta mengambil peran dalam percaturan dunia demi

mempertahankan kelangsungan bangsa. Dipercepatnya Millenium Development

Goals atau era pasar bebas yang semula dicanangkan tahun 2020 dipercepat

menjadi 2015 juga semakin menuntut manusia Indonesia pada khususnya dalam

menyongsong era tersebut. Sumber Daya Manusia (SDM) yang tinggi yang

diharapkan ikut andil dalam persaingan dan percaturan dunia ini. Upaya-upaya

untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) sudah semestinya di usahakan

setiap bangsa. Pendidikan merupakan pilar utama bangsa dalam menciptakan

Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan berkualitas. Dengan pendidikan,

diharapkan SDM yang tinggi yang mampu membawa perubahan yang lebih baik

pada bangsa Indonesia ini.

Fungsi dan tujuan pendidikan nasional di Indonesia yang tercantum dalam

Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal

3 yang menyatakan: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan

dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta

didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi

warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Ada beberapa macam jenis pendidikan di Indonesia, seperti tercantum

dalam Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

pasal 15 menyatakan: “Jenis pendidikan mencakup pendidikan umum, kejuruan,

akademik, profesi, vokasi, keagamaan, dan khusus”. Jenis pendidikan kejuruan di

Page 17: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

2

Indonesia adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). SMK merupakan wahana

pendidikan di Indonesia yang yang mencetak lulusan tenaga siap pakai serta

memiliki keahlian dan keterampilan sesuai kebutuhan dunia kerja. Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK) menyiapkan siswanya menjadi tenaga kerja yang

memiliki pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan sikap (attitude) pada

jenis pekerjaan tertentu. Sebagai landasannya adalah PP 29 tahun 1990 tentang

pendidikan menengah Bab I Pasal 1 poin 3 yang menyatakan “Pendidikan

menengah kejuruan adalah pendidikan menengah yang mengutamakan

pengembangan kemampuan siswa untuk melaksanakan jenis pekerjaan tertentu”.

Sampai saat ini pemerintah telah melaksanakan berbagai macam upaya

untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Berbagai upaya tersebut

antara lain, pengembangan kurikulum, perbaikan kompetensi guru, sertifikasi guru

dan dosen, peningkatan kualitas lulusan dengan menaikkan standar kelulusan dan

lain sebagainya. Pada jenis pendidikan kejuruan atau SMK (Sekolah Menengah

Kejuruan), salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas lulusan

selain dengan menaikkan nilai standar kelulusan juga menambah jumlah mata

pelajaran dalam Ujian Nasional (UN). Pada tahun 2008, ada 4 mata pelajaran

yang diujikan secara nasioanal, yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris,

Matematika dan ujian praktek kejuruan atau Uji Kompetensi Keahlian (UKK).

Akan tetapi, pada tahun 2009 ada tambahan mata pelajaran,yakni Ujian Teori

Kejuruan (UTK).

Ujian Teori Kejuruan (UTK) merupakan upaya pemerintah dalam

menaikkan kompetensi lulusan SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) agar lebih

siap pakai dalam dunia kerja. Untuk melaksanakan praktek siswa juga harus

menguasai teori. Furqon, anggota Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP),

menjelaskan adanya tambahan ujian dalam pelaksanaan Ujian Nasional (UN)

SMK, yakni Teori Kejuruan sudah merupakan keputusan BSNP dan Direktorat

SMK Depdiknas. Pasalnya, dalam standar kelulusan yang ada, penguasaan teori

kejuruan harus dipahami betul oleh siswa, bukan sekadar praktik sebagaimana

dikutip dari www.kompas.com. Dalam penilaian, Ujian Teori Kejuruan (UTK)

terpisah dengan nilai ujian praktek kejuruan, tidak ada penggabungan nilai teori

Page 18: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

3

dan praktik kejuruan. Karena itu, penguasaan kompetensi keahlian baik secara

teori dan praktik bagi siswa SMK sama pentingnya.

Ujian Teori Kejuruan dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas lulusan

siswa SMK. Tanpa adanya ujian kejuruan tidak akan mengena tujuan

pembelajaran, jika hanya 3 mata pelajaran yang diujikan untuk siswa SMK dalam

Ujian Nasional (UN) yakni Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Matenatika

maka output SMK tidak akan diketahui kemampuan tekniknya berdasarkan

kejuruan masing-masing. Ketiga mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian

Nasional (UN) tersebut hanya mengukur kemampuan output SMK dalam bidang

umum.

PP 29 tahun 1990 tentang pendidikan menengah Bab I Pasal 1 poin 3

menyatakan “Pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan menengah yang

mengutamakan pengembangan kemampuan siswa untuk melaksanakan jenis

pekerjaan tertentu”, oleh karena itu perlu adanya suatu evaluasi untuk mengetahui

kemampuan siswa dalam melaksanakan jenis pekerjaan tertentu dalam bidangnya

masin-masing sesuai kejuruan, sehingga adanya Ujian Teori Kejuruan merupakan

langkah pemerintah yang tepat untuk meningkatkan kualitas lulusan Sekolah

Menengah Kejuruan, dengan adanya Ujian Kompetensi Keahlian khususnya Ujian

Teori Kejuruan maka dapat dilihat seberapa tinggi kualitas lulusan SMK dalam

bidang teknik sesuai kejuruan masing-masing dan menambah mutu lulusan

Sekolah Menengah Kejuruan.

Dalam menyiapkan siswa untuk menghadapi Ujian Teori Kejuruan (UTK),

guru harus mampu memberikan materi dan wawasan yang luas mengenai teori

dari mata pelajran produktif dan menyampaikan semua materi berdasarkan

standar kompetensi lulusan yang ada serta memberikan referensi-referensi yang

akurat dan terbaru. Penguasan materi oleh siswa sebagian besar ditentukan oleh

andil guru. Disisi lain, dari faktor siswa juga harus siap. Penguasaan materi sangat

penting bagi siswa dalam praktek maupun dalam menghadapi Ujian Teori

Kejuruan (UTK). Seiring bertambahnya tugas guru tersebut dan bertambahnya

beban siswa maka praktis guru dan siswa harus memiliki kesiapan yang tinggi

dalam menghadapi Ujian Teori Kejuruan (UTK).

Page 19: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

4

Kualitas guru di Indonesia belum merata pada masing-masing daerah.

Apalagi Ujian Teori Kejuruan (UTK) baru menjadi ujian nasional pada tahun

2009. Intinya sekolah swasta di kabupaten atau daerah-daerah terpencil tentunya

akan tertinggal dari segi kualitas guru, alat praktek, dan sarana prasarana yang

mendukung pembelajaran khususnya pembelajaran otomotif, sehingga pemberian

materi otomotifnya kurang yang berkenaan dengan Ujian Teori Kejuruan.

Berbeda dengan kabupaten atau daerah maju, dalam hal ini sebagai misal adalah

karesidenan Surakarta, yaitu SMK Negeri 2 Surakarta dimana kualitas, alat

praktek, dan sarana prasarananya sangat lengkap dan mendukung pembelajaran

otomotif khususnya, sehingga pemberian materi otomotif yang berkenaan dengan

Ujian Teori Kejuruan akan dapat memadai dan lebih dapat mempersiapkan

siswanya dalam menghadapi Ujian Teori Kejuruan.

Memang dapat diakui bahwa Ujian Teori Kejuruan (UTK) memiliki

maksud dan tujuan yang baik demi peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia,

tetapi perlu juga diperhatikan bagaimanakah kesiapan guru dan siswa. Oleh

karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui sejauh mana kesiapan

guru dan siswa dalam menghadapi Ujian Teori Kejuruan.

Berdasarkan dari uraian diatas, maka diangkat judul penelitian sebagai

berikut: ”Kesiapan Guru dan Siswa Dalam Menghadapi Ujian Teori

Kejuruan Progam Keahlian Teknik Mekanik Otomotif Studi Kasus di SMK

N 2 Surakarta”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan hal-hal yang diuraikan dalam latar belakang masalah tersebut

maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah kesiapan guru Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif

SMK Negeri 2 Surakarta dalam menghadapi Ujian Teori Kejuruan (UTK)?

2. Bagaimanakah kesiapan siswa Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif

SMK Negeri 2 Surakarta dalam menghadapi Ujian Teori Kejuruan (UTK)?

Page 20: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

5

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

1. Kesiapan guru Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif SMK Negeri 2

Surakarta dalam menghadapi Ujian Teori Kejuruan (UTK).

2. Kesiapan siswa Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif SMK Negeri 2

Surakarta dalam menghadapi Ujian Teori Kejuruan (UTK).

D. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai

berikut:

1. Manfaat Praktis:

a. Bagi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kota Surakarta,

penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi tentang kesiapan

guru dan siswa progam keahlian teknik mekanik otomotif SMK Negeri 2

Surakarta dalam menghadapi Ujian Teori Kejuruan (UTK).

b. Bagi guru Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif SMK Negeri 2

Surakarta, penelitian ini diharapkan mampu memberikan evaluasi terhadap

hal-hal yang telah diusahakan oleh guru dalam mempersiapkan siswanya

dalam menghadapi Ujian Teori Kejuruan (UTK).

c. Bagi siswa Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif SMK Negeri 2

Surakarta, penelitian ini diharapkan mampu memberikan evaluasi terhadap

hal-hal yang telah diusahakan oleh siswa dalam mempersiapkan dirinya

dalam menghadapi Ujian Teori Kejuruan (UTK).

2. Manfaat Teoretis:

a. Sebagai masukan untuk mendukung dasar teori bagi penelitian yang

sejenis dan relevan.

b. Sebagai bahan pustaka bagi mahasiswa Progam Pendidikan Teknik Mesin,

Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Page 21: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Ujian Teori Kejuruan

a. Pengertian Ujian

Ujian merupakan salah satu komponen penting dalam pendidikan. Istilah

lain dari ujian dalam dunia pendidikan adalah evaluasi. Evaluasi dijadikan dasar

penilaian dalam mengukur suatu keberhasilan suatu pembelajaran.

Terdapat beberapa tafsiran evaluasi menurut Roestiyah sebagaimana

dikutip dari Slameto (1988:6) berikut:

1. Evaluasi adalah proses memahami atau memberi arti, mendapatkan dan

mengkomunikasikan suatu informasi bagi petunjuk pihak-pihak pengambil

keputusan.

2. Evaluasi adalah kegiatan mengumpulkan data seluas-luasnya, sedalam-

dalamnya, yang bersangkutan dengan kapabilitas siswa, guna mengetahui

sebab-akibat dan hasil belajar siswa yang dapat mendorong dan

mengembangkan kemampuan belajar.

3. Dalam rangka pengembangan sistem instruksional, evaluasi merupakan suatu

kegiatan untuk menilai seberapa jauh program telah berjalan seperti yang telah

direncanakan.

4. Evaluasi adalah suatu alat untuk menentukan apakah tujuan pendidikan dan

apakah proses dalam pengembangan ilmu telah berada di jalan yang

diharapkan.

Di dalam evaluasi terdapat beberapa ciri-ciri seperti yang diungkapkan

Slameto (1988:5) berikut:

1. Mengukur perubahan.

2. Adanya bukti yang dikumpulkan sebagai dasar penilaian dan evaluasinya.

3. Pengukuran terhadap bukti-bukti yang dideskripsikan itu. Pengukuran ini

bersifat kauntitatif. Hasil pengukuran ini disebut skor (score).

Ujian berasal dari kata uji yang mendapat akhiran –an. Uji adalah cobaan

Page 22: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

7

untuk mengetahui kualitas sesuatu (Kamus Besar Bahasa Indonesia,1989). Dalam

KBBI ujian mempunyai arti sesuatu yang dipakai untuk menguji mutu sesuatu

(kepandaian, kecakapan, hasil belajar, dsb).

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa ujian adalah evaluasi

akhir untuk memperoleh hasil dari proses pembelajaran sebagai pengukuran

berhasil dan tidaknya proses pembelajaran, serta untuk menentukan apakah tujuan

pendidikan telah tercapai seperti apa yang diharapkan.

b. Pengertian Teori Kejuruan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), teori mempunyai arti

pendapat, cara, dan aturan untuk melakukan sesuatu. Kejuruan mempunyai arti

kepandaian khusus atau keterampilan.

Dalam dunia pendidikan khususnya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

pengertian dari Teori Kejuruan ialah teori atau mata pelajaran teori yang bersifat

kejuruan atau mata pelajaran produktif.

Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa teori kejuruan

adalah mata pelajaran teori yang bersifat kejuruan dimana pelajaran ini

mendukung praktek keahlian kejuruan.

c. Ujian Teori Kejuruan

Dalam dunia pendidikan SMK terdapat Uji Kompetensi Keahlian (UKK).

Dalam UKK tersebut terdapat dua ujian,yakni Ujian Praktik Kejuruan dan Ujian

Teori Kejuruan. Ujian Teori Kejuruan (UTK) merupakan ujian baru bagi siswa

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). UTK ini diberlakukan secara nasional mulai

tahun ajaran 2009. Palaksanaan UTK beriringan dengan Ujian Praktik Kejuruan

karena keduanya masih dalam bingkai Uji Kompetensi Kejuruan (UKK).

Ujian Teori Kejuruan (UTK) dibuat oleh Badan Standar Nasional

Pendidikan (BSNP). Ujian ini sudah menjadi keputusan BSNP dan direktorat

SMK Depdiknas.

Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa Ujian Teori

Kejuruan adalah Ujian Nasional yang di khususkan untuk SMK, ujian ini menjadi

salah satu penentu kelulusan dalam Ujian Nasional.

Page 23: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

8

d. Analisis Kajian Isi Soal Ujian Teori Kejuruan Tahun 2009

Untuk mengetahui kompetensi yang diujikan dalam Ujian Teori Kejuruan

tahun 2009 maka dilakukan analisis terhadap butir soal dari soal ujian tersebut

berdasarkan kisi-kisi UTK tahun 2009. Untuk kisi-kisi dan soal UTK tahun 2009

terlampir dalam lampiran 1. Berikut adalah hasil kajian dari 40 butir soal tersebut:

Butir soal nomor 1 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan

memelihara/menservis sistem suspensi. Materi pokok dalam soal ini adalah fungsi

pegas suspensi. Kemampuan yang diujikan pada soal ini ialah menjelaskan fungsi

pegas suspensi, indikatornya adalah siswa dapat menjelaskan fungsi pegas

suspensi.

Butir soal nomor 2 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan

memelihara/menservis sistem suspensi. Materi pokok dalam soal ini adalah

menyebutkan nama-nama komponen suspensi depan. Kemampuan yang diujikan

adalah menjelaskan komponen-komponen suspensi depan, indikatornya adalah

siswa dapat menjelaskan nama-nama komponen suspensi depan.

Butir soal nomor 3 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan

memelihara/menservis sistem pendingin. Materi pokok dalam soal ini adalah alat

pengukur tegangan tali kipas radiator. Kemampuan yang diujikan dalam soal ini

adalah menjelaskan alat pemeriksa tegangan tali kipas radiator, indikatornya

adalah siswa dapat menjelaskan alat pemeriksa tegangan tali kipas radiator.

Butir soal nomor 4 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan

memelihara/menservis sistem bahan bakar motor bensin. Materi pokok dalam soal

ini adalah saluran bahan bakar kecepatan menengah/tinggi pada karburator.

Kemampuan yang diujikan dalam soal ini adalah menjelaskan saluran bahan bakar

kecepatan menengah/tinggi pada karburator, indikatornya adalah siswa dapat

menjelaskan saluran bahan bakar kecepatan menengah/tinggi pada karburator.

Butir soal nomor 5 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan

memelihara/menservis geometri roda. Materi pokok dalam soal ini adalah

pembacaan kode ban. Kemampuan yang diujikan dalam soal ini adalah

menjelaskan pembacaan kode ban, indikatornya adalah siswa dapat menjelaskan

pembacaan kode ban.

Page 24: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

9

Butir soal nomor 6 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan

memelihara/menservis geometri roda. Materi pokok dalam soal ini adalah sudut

camber pada Front Wheel Alignment (FWA). Kemampuan yang diujikan dalam

soal ini adalah menjelaskan sudut camber pada Front Wheel Alignment (FWA),

indikatornya adalah siswa dapat menjelaskan sudut camber pada Front Wheel

Alignment (FWA).

Butir soal nomor 7 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan

memelihara/menservis sistem pendingin. Materi pokok dalam soal ini adalah

fungsi vacum valve pada tutup radiator. Kemampuan yang diujikan dalam soal ini

adalah menjelaskan fungsi vacuum valve pada tutup radiator, indikatornya adalah

siswa dapat menjelaskan fungsi vacum valve pada radiator.

Butir soal nomor 8 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan

memelihara/menservis poros penggerak roda. Materi pokok dalam soal ini adalah

poros penggerak roda belakang tipe semi floating. Kemampuan yang diujikan

dalam soal ini adalah menjelaskan jenis poros penggerak roda belakang tipe semi

floating, indikatornya adalah siswa dapat menjelaskan poros penggerak roda

belakang tipe semi floating.

Butir soal nomor 9 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan

memelihara/menservis sistem bahan bakar motor diesel. Materi pokok dalam soal

ini adalah fungsi plunger pada pompa injeksi. Kemampuan yang diujikan dalam

soal ini adalah menjelaskan fungsi plunger pada pompa injeksi, indikatornya

adalah siswa dapat menjelaskan fungsi plunger pada pompa injeksi.

Butir soal nomor 10 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan

memelihara/menservis unit kopling dan komponen-komponennya. Materi pokok

dalam soal ini adalah nama komponen-komponen rumah kopling. Kemampuan

yang diujikan dalam soal ini adalah menjelaskan nama komponen-komponen

rumah kopling, indikatornya adalah siswa dapat menjelaskan nama komponen-

komponen rumah kopling.

Butir soal nomor 11 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan

menguji, memelihara/menservis baterai. Materi pokok dalam soal ini adalah

penghitungan kapasitas baterai. Kemampuan yang diujikan dalam soal ini adalah

Page 25: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

10

menjelaskan penghitungan kapasitas baterai, indikatornya adalah siswa dapat

menjelaskan penghitungan kapasitas baterai.

Butir soal nomor 12 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan

memelihara sistem pengapian konvensional. Materi pokok dalam soal ini adalah

rangkaian sistem pengapian konvensional Kompetensi yang diujikan adalah

menjelaskan rangkaian sistem pengapian konvensional, indikatornya adalah siswa

dapat menjelaskan rangkaian sistem pengapian konvensional.

Butir soal nomor 13 merupakan soal dengan kompetensi lulusan

memelihara sistem pengapiam konvensional. Materi pokok dalam soal ini adalah

cara mengatasi pengapian lebih lambat dari spesifikasi. Kemampuan yang

diujikan dalam soal ini adalah menjelaskan cara mengatasi pengapian lambat,

indikatornya adalah siswa dapat menjelaskan cara mengatasi pengapian lambat.

Butir soal nomor 14 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan

memelihara rangkaian sistem kelistrikan bodi. Materi pokok dalam soal ini adalah

cara menghitung kuat arus pada rangkaian kelistrikan. Kemampuan yang diujikan

dalam soal ini adalah menjelaskan cara menghitung kuat arus pada rangkaian

kelistrikan, indikatornya adalah siswa dapat menjelaskan cara menghitung kuat

arus pada rangkaian kelistrikan.

Butir soal nomor 15 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan

memelihara/menservis sistem starter. Materi pokok dalam soal ini adalah fungsi

komponen pada motor starter. Kemampuan yang diujikan dalam soal ini adalah

menjelaskan fungsi komponen pada motor starter, indikatornya adalah siswa dapat

menjelaskan fungsi komponen pada motor starter.

Butir soal nomor 16 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan

memperbaiki rangkaian sistem kelistrikan body. Materi pokok dalam soal ini

adalah rangkaian lampu kepala. Kemampuan yang diujikan dalam soal ini adalah

menjelaskan rangkaian lampu kepala, indikatornya adalah siswa dapat

menjelaskan cara merangkai lampu kepala yang benar.

Butir soal nomor 17 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan

memelihara/menservis sistem starter. Materi pokok dalam soal ini adalah cara

pemerikasaan komponen motor starter. Kemampuan yang diujikan dalam soal ini

Page 26: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

11

adalah menjelaskan cara pemerikasaan komponen motor starter, indikatornya

adalah siswa dapat menjelaskan cara pemerikasaan komponen motor starter.

Butir soal nomor 18 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan

memelihara/menservis sistem Air Condition (AC) mobil. Materi pokoknya adalah

fungsi kerja komponen sistem AC. Kemampuan yang diujikan dalam soal ini

adalah menjelaskan fungsi kerja komponen sistem AC, indikatornya adalah siswa

dapat menjelaskan fungsi kerja komponen sistem AC.

Butir soal nomor 19 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan

memelihara/menservis sistem Air Condition (AC) mobil. Materi pokok dalam soal

ini adalah fungsi kerja komponen sistem AC. Kemampuan yang diujikan dalam

soal ini adalah menjelaskan fungsi kerja komponen sistem AC, indikatornya

adalah siswa dapat menjelaskan fungsi kerja komponen sistem AC.

Butir soal nomor 20 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan

memelihara/menservis engine dan komponen-komponennya. Materi pokok dalam

soal ini adalah mendiagnosa mesin lambat mencapai suhu normal. Kemampuan

yang diujikan dalam soal ini adalah mendiagnosa mesin lambat mencapai suhu

normal, indikatornya adalah siswa dapat mendiagnosa mesin lambat mencapai

suhu normal.

Butir soal nomor 21 merupakan soal dengan satandar kompetensi lulusan

memelihara/menservis engine dan komponen-komponennya. Materi pokok dalam

soal ini adalah proses kerja langkah torak pada pada motor 4 tak. Kemampuan

yang diujikan dalam soal ini adalah menjelaskan proses kerja langkah torak pada

pada motor 4 tak, indikatornya adalah siswa dapat menjelaskan proses kerja

langkah torak pada pada motor 4 tak.

Butir soal nomor 22 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan

memelihara/menservis sistem pengisian. Materi pokok dalam soal ini adalah

fungsi komponen altenator. Kemampuan yang diujikan dalam soal ini adalah

menjelaskan fungsi komponen altenator, indikatornya adalah siswa dapat

menjelaskan fungsi komponen altenator.

Butir soal nomor 23 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan

memelihara/menservis sistem bahan bakar motor bensin. Materi pokok dalam soal

Page 27: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

12

ini adalah sistem tenaga (power circuit) pada karburator. Kemampuan yang

diujikan dalam soal ini adalah menjelaskan sistem tenaga (power circuit) pada

karburator, indikatornya adalah siswa dapat menjelaskan sistem tenaga (power

circuit) pada karburator.

Butir soal nomor 24 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan

memelihara/menservis engine dan komponen-komponennya. Materi pokok dalam

soal ini adalah alat pengukur kerataan kepala silinder. Kemampuan yang diujikan

dalam soal ini adalah menjelaskan alat pengukur kerataan kepala silinder,

indikatornya adalah siswa dapat menjelaskan alat pengukur kerataan kepala

silinder.

Butir soal nomor 25 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan

memelihara/menservis engine dan komponen-komponennya. Materi pokok dalam

soal ini adalah cara mengukur keovalan poros engkol. Kemampuan yang diujikan

dalam soal ini adalah menjelaskan cara mengukur keovalan poros engkol,

indikatornya adalah siswa dapat menjelaskan cara mengukur keovalan poros

engkol.

Butir soal nomor 26 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan

memelihara/menservis sistem injeksi bahan bakar elektronik (EFI). Materi pokok

dalam soal ini adalah fungsi oxygen sensor. Kemampuan yang diujikan dalam soal

ini adalah menjelaskan fungsi oxygen sensor, indikatornya adalah siswa dapat

menjelaskan fungsi oxygen sensor.

Butir soal nomor 27 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan

memelihara/menservis sistem injeksi bahan bakar elektronik (EFI). Materi pokok

dalam soal ini adalah komponen pendeteksi jumlah udara masuk pada EFI tipe D.

Kemampuan yang diuji dalam soal ini adalah menjelaskan komponen pendeteksi

jumlah udara masuk pada EFI tipe D, indikatornya adalah siswa dapat

menjelaskan komponen pendeteksi jumlah udara masuk pada EFI tipe D.

Butir soal nomor 28 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan

memelihara/menservis unit kopling dan komponen-komponennya. Materi pokok

dalam soal ini adalah penyetelan tuas pembebas (release lever). Kemampuan

yang diujikan dalam soal ini adalah menjelaskan penyetelan tuas pembebas

Page 28: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

13

(release lever), indikatornya adalah siswa dapat menjelaskan penyetelan tuas

pembebas (release lever).

Butir soal nomor 29 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan

memelihara/menservis unit kopling dan komponen-komponennya. Materi pokok

dalam soal ini adalah prinsip kerja kopling hidrolik. Kemampuan yang diujikan

dalam soal ini adalah menjelaskan prinsip kerja kopling hidrolik, indikatornya

adalah siswa dapat menjelaskan prinsip kerja kopling hidrolik.

Butir soal nomor 30 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan

memelihara/menservis sistem bahan bakar motor diesel. Materi pokok dalam soal

ini adalah komponen pengatur pemajuan waktu injeksi. Kemampuan yang

diujikan dalam soal ini adalah menjelaskan komponen pengatur pemajuan waktu

injeksi, indikatornya adalah siswa dapat menjelaskan komponen pengatur

pemajuan waktu injeksi.

Butir soal nomor 31 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan

memelihara/menservis sistem bahan bakar motor diesel. Materi pokok dalam soal

ini adalah alur kerja aliran bahan bakar pada motor diesel. Kemampuan yang

diujikan dalam soal ini adalah menjelaskan alur kerja aliran bahan bakar pada

motor diesel, indikatornya adalah siswa dapat menjelaskan alur kerja aliran bahan

bakar pada motor diesel.

Butir soal nomor 32 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan

memelihara/menservis transmisi manual. Materi pokok dalam soal ini adalah

komponen-komponen roda gigi syncronmess. Kemampuan yang diujikan dalam

soal ini adalah menjelaskan komponen-komponen roda gigi syncronmess,

indikatornya adalah siswa dapat menjelaskan komponen-komponen roda gigi

syncronmess.

Butir soal nomor 33 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan

memelihara/menservis transmisi manual. Materi pokok dalam soal ini adalah

perbandingan putaran roda gigi transmisi. Kemampuan yang diujikan dalam soal

ini adalah menjelaskan perbandingan putaran roda gigi transmisi, indikatornya

adalah siswa dapat menjelaskan perbandingan putaran roda gigi transmisi.

Page 29: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

14

Butir soal nomor 34 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan

memelihara/menservis unit final drive/differential (garden). Materi pokok dalam

soal ini adalah fungsi komponen pada differential. Kemampuan yang diujikan

dalam soal ini adalah menjelaskan fungsi komponen pada differential,

indikatornya adalah siswa dapat menjelaskan fungsi komponen pada differential.

Butir soal nomor 35 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan

memelihara/menservis unit final drive/differential (gardan). Materi pokok dalam

soal ini adalah pemeriksaan roda gigi differential. Kemampuan yang diujikan

dalam soal ini adalah menjelaskan pemeriksaan roda gigi differential,

indikatornya adalah siswa dapat menjelaskan pemeriksaan roda gigi differential.

Butir soal nomor 36 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan

memelihara/menservis sistem rem dan komponen-komponennya. Materi pokok

dalam soal ini adalah fungsi komponen sistem rem cakram. Kemampuan yang

diujikan dalam soal ini adalah menjelaskan fungsi komponen sistem rem cakram,

indikatornya adalah siswa dapat menjelaskan fungsi komponen sistem rem

cakram.

Butir soal nomor 37 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan

memelihara/menservis sistem rem dan komponen-komponennya. Materi pokok

dalam soal ini adalah fungsi sistem rem. Kemampuan yang diujikan dalam soal ini

adalah menjelaskan fungsi sistem rem, indikatornya adalah siswa dapat

menjelaskan fungsi sistem rem.

Butir soal nomor 38 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan

memelihara/menservis sistem kemudi dan komponen-komponennya. Materi

pokok dalam soal ini adalah prinsip kerja sistem hidrolik pada power steering.

Kemampuan yang diujikan dalam soal ini adalah menjelaskan prinsip kerja sistem

hidrolik pada power steering, indikatornya adalah siswa dapat menjelaskan

prinsip kerja sistem hidrolik pada power steering.

Butir soal nomor 39 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan

memelihara/menservis sistem kemudi dan komponen-komponennya. Materi

pokok dalam soal ini adalah komponen-komponen steering linkage. Kemampuan

yang diujikan dalam soal ini adalah menjelaskan komponen-komponen steering

Page 30: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

15

linkage, indikatornya adalah siswa dapat menjelaskan komponen-komponen

steering linkage.

Butir soal nomor 40 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan

memelihara/menservis engine dan komponen-komponennya. Materi pokok dalam

soal ini adalah cara overhaul batang torak. Kemampuan yang diujikan dalam soal

ini adalah menjelaskan cara overhaul batang torak, indikatornya adalah siswa

dapat menjelaskan cara overhaul batang torak.

2. Kesiapan Guru

Guru merupakan faktor penting yang memiliki pengaruh besar terhadap

keberhasilan pembelajaran dan hasil ujian. Apabila guru tidak melaksanakan

tugasnya dengan baik maka tidak akan diperoleh hasil yang memuaskan.

Oemar Hamalik (2003: 43) berpendapat bahwa ”Para siswa tidak mungkin belajar sendiri tanpa bimbingan guru yang mampu mengemban tugasnya dengan baik. Kendatipun dewasa ini konsep CBSA telah banyak dikumandangkan dan dilaksanakan dalam proses belajar mengajar di sekolah, namun guru tetap menempati kedudukan tersendiri. Pada hakikatnya para siswa hanya mungkin belajar dengan baik jika guru telah mempersiapkan lingkungan positif bagi mereka untuk belajar”.

Khusus untuk guru pada sekolah kejuruan, yakni otomotif harus memiliki

kemampuan atau kompeten dalam bidang praktek, bagaimanapun juga teori tidak

akan lepas dari praktek. Jika guru menguasai praktek tentunya akan lebih mudah

menyampaikan materi pada peserta didiknya, akan lebih mudah menjawab

pertanyaan-pertanyaan dari siswa yang berkenaan dengan teori kejuruan dan akan

lebih mudah memberikan pemahaman kepada siswa termasuk mengulas materi-

materi dasar sebagai bahan dasar teori kejuruan agar siswanya lebih siap dalam

menghadapi Ujian Teori Kejuruan.

Menurut Mulyasa (2004: 138) ”Kesiapan (readness) yaitu suatu

kemampuan untuk berformasi dalam melaksanakan tugas tertentu sesuai dengan

tuntutan situasi yang dihadapi”. Slameto (2003: 113) juga menerangkan

”Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuat siap untuk

memberikan respon/jawaban didalam cara-cara tertentu terhadap suatu situasi”.

Seseorang akan mampu untuk menjawab dan memberikan respon dalam kondisi

Page 31: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

16

tertentu jika ia dalam keadaan siap. Dengan demikian, agar Ujian Teori Kejuruan

dapat berhasil dengan baik maka diperlukan peran dan andil besar dari guru

selaku tokoh yang langsung berhubungan dengan siswa.

Agar siap dalam menghadapi Ujian Teori Kejuruan guru SMK khususnya

guru otomotif harus menyampaikan semua materi yang berkenaan dengan Ujian

Teori Kejuruan. Disamping itu guru otomotif harus pandai-pandai

mengkondisikan proses belajar mengajar agar siswa juga dapat menerima

pelajaran dengan baik, memberi semangat dan membangkitkan motivasi siswa

untuk belajar materi yang berkanaan dengan Ujian Nasional khususnya Ujian

Teori Kejuruan. Guru yang siap adalah guru yang sudah menyampaikan semua

Standar Kompetensi Lulusan yang diujikan dalam Ujian Teori Kejuruan kepada

siswa.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kesiapan guru adalah

kesiapan dalam menyampaikan seluruh materi dalam standar kompetensi lulusan

yang diujikan dalam Ujian Teori Kejuruan dan mampu menciptakan kondisi

proses belajar mengajar yang positif.

3. Kesiapan Siswa

Siswa merupakan subyek pelaksana dari Ujian Teori Kejuruan (UTK).

Penentu keberhasilan UTK adalah siswa itu sendiri. Oleh karena itu, siwa harus

memiliki kesiapan yang tinggi baik sebelum pelaksanaan UTK maupun pada saat

ujian berlangsung. Kesiapan siswa dipengaruhi kesiapan guru yang berperan

sebagai fasilitator dalam belajar. Keduanya saling berkaitan dalam keberhasilan

UTK.

Untuk dapat mengerjakan soal-soal Ujian Teori Kejuruan siswa harus

mempunyai kesiapan dari segi materi. Materi yang dimaksud adalah materi mata

pelajaran produktif Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif berdasarkan

standar kompetensi lulusan yang diujikan dalam Ujain Teori Kejuruan. Berikut

adalah 20 standar kompetensi lulusan tersebut:

1. Menggunakan alat-alat ukur (measuring tools).

2. Melakukan overhaul sistem pendingin dan komponen– komponennya.

Page 32: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

17

3. Memelihara/servis sistem bahan bakar bensin.

4. Memperbaiki sistem injeksi bahan bakar diesel.

5. Memelihara/servis engine dan komponen-komponennya.

6. Memperbaiki unit kopling dan komponen-komponen sistem pengoperasian.

7. Memelihara transmisi.

8. Memelihara unit final drive/gardan.

9. Memperbaiki poros penggerak roda.

10. Memperbaiki roda dan ban.

11. Memperbaiki sistem rem.

12. Memperbaiki sistem kemudi.

13. Memperbaiki sistem suspensi.

14. Memelihara baterai.

15. Memperbaiki kerusakan ringan pada rangkaian/ sistem kelistrikan,

pengaman dan kelengkapan tambahan.

16. Memperbaiki sistem pengapian.

17. Memperbaiki sistem starter.

18. Memperbaiki sistem pengisian.

19. Memelihara/servis sistem AC (Air Conditioner).

20. Merawat/servis ringan mesin EFI.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kesiapan siswa

adalah kesiapan dari segi materi berdasarkan standar kompetensi lulusan yang

diujikan dalam Ujian Teori Kejuruan.

B. Kerangka Berpikir

Ujian terbaru yang dikeluarkan pemerintah untuk siswa Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK) adalah Ujian Teori Kejuruan (UTK). UTK sebagai

bagian dari UKK (Uji Kompetensi Kejuruan) menjadi Ujian Nasional mulai tahun

ajaran 2009.

Dalam proses belajar mengajar terutama dalam menyiapkan siswa untuk

menghadapi Ujian Teori Kejuruan (UTK) diperlukan kesinergisan antar berbagai

komponen antara lain, guru, proses pembelajaran, dan siswa. Kompone-

Page 33: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

18

komponen tersebut harus saling mendukung demi tercapainya hasil yang

memuaskan dalam UTK.

Dalam kurikulum terbaru yakni KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan) pembelajaran dipusatkan kepada siswa dan guru lebih bertindak

sebagai fasilitator pembelajaran yang memberi kemudahan bagi siswa dalam

belajar. Pembelajaran yang dilakukan harus melibatkan peserta didik dengan

intensitas yang lebih tinggi demi tercapainya kompetensi bagi masing-masing

peserta didik.

Guru merupakan perangkat yang dijadikan fasilitator dalam proses

pembelajaran dan merupakan tokoh utama yang berhubungan langsung dengan

siswa. Siswa merupakan subyek pelaksana dalam Ujian Teori Kejuruan. Berhasil

dan tidaknya UTK tersebut berpangkal pada siswa kerena sesungguhnya guru

hanya menyiapkan siswa agar mampu menghadapi UTK, disamping siswa sendiri

harus siap menghadapi UTK tersebut.

Materi yang diujikan dalam Ujian Teori Kejuruan cukup banyak yakni dari

kelas X sampai dengan kelas XII maka guru perlu mengungkap atau mengulas

kembali serta melakukan pendalaman materi-materi yang terdahulu maupun

materi yang sedang diajarkan sekarang untuk menyiapkan siswanya dalam

menghadapi Ujian Teori Kejuruan dan menyampakan setidaknya semua materi

berdasarkan standar kompetensi lulusan yang diujikan dalam Ujian Teori

Kejuruan kepada siswa baik materi praktek maupun materi teori kejuruan.

Disamping itu siswa juga harus mempelajari materi yang telah diajarkan maupun

materi yang sedang diajarkan, melengkapi materi yang diberikan oleh guru, dan

belajar lebih dini bahan materi pelajaran yang digunakan dalam Ujian Teori

Kejuruan.

Mengingat tugas dan beban guru tersebut maka guru progam keahlian

teknik mekanik otomotif dituntut untuk menyampaikan seluruh materi setidaknya

materi dalam standar kompetensi lulusan yang diujikan dalam Ujian Teori

Kejuruan. Guru dituntut untuk dapat berpikir kreatif, berinovasi, dan berkreasi

untuk menciptakan hal baru dalam mendukung siswa belajar aktif. Siswa juga

dituntut untuk lebih kreatif dan mandiri dalam belajar. Oleh karena itu, penulis

Page 34: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

19

merasa perlu untuk mengetahui bagaimanakah kesiapan guru dan siswa progam

keahlian teknik mekanik otomotif dalam menghadapi Ujian Teori Kejuruan

(UTK).

Keberhasilan Ujian Teori Kejuruan terletak pada guru dan siswa, guru

dilihat dari kesiapannya yakni sejauh mana materi kompetensi kejuruan

disampaiakan dan siswa dilihat dari sampai mana materi kompetensi kejuruan di

dperoleh. Hasil dari Ujian Teori Kejuruan ini dikatakan berhasil jika hasilnya

memenuhi target, yakni semua siswa lulus Ujian Nasioanal khususnya Ujian Teori

Kejuruan. Jika hasil dari Ujian Teori Kejuruan ialah non-target maka hasil ini

dapat dikatakan tidak berhasil, untuk itu dapat ditinjau kembali dimana

kekurangan atau letak kesalahannya, dapat ditinjau dari kesiapan guru atau

kesiapan siswa, dapat ditinjau dari faktor guru atau siswa sendiri, dan dapat juga

ditinjau dari Ujian Teori Kejuruan itu sendiri.

Untuk keperluan penelitian, perlu digambarkan skema / kerangka berpikir

sebagai berikut:

Page 35: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

20

UJIAN TEORI KEJURUAN

(UTK)

SISWA

HASIL

KESIAPAN SISWA

KESIAPAN GURU

GURU

TARGET

NON TARGET

Gambar 1. Bagan Kerangka Berpikir

Page 36: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

21

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakaukan di SMK Negeri 2 Surakarta yang berdomisili di

Jalan L.U. Adi Sucipto Nomor 33 Surakarta. Adapun subjek penelitiannya adalah

guru produktif program keahlian teknik mekanik otomotif dan siswa kelas XII

program keahlian teknik mekanik otomotif dari sekolah tersebut.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan bulan Agustus 2009 sampai dengan Januari

2010. Rincian alokasi waktu kegiatan penelitian adalah sebagai berikut:

Seminar proposal : 21 Agustus 2009

Perijinan : 9 September – 3 Oktober 2009

Penelitian : 3 Oktober 2009 – 3 Januari 2010

B. Bentuk Dan Strategi Penelitian

Penelitian ini digolongkan dalam jenis penelitian kualitatif, sedangkan

metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian

ini menggunakan desain penelitian studi kasus.

Nana Syaodih Sukmadinata (2006 : 95) mengemukakan bahwa “penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut atau persepektif partisipan. Partisipan adalah orang-orang yang diajak wawancara, di observasi, dimintai memberikan data, pendapat, pemikiran, persepsinya. Pemahaman diperoleh melalui analisis berbagai keterkaitan dari partisipan, dan melalui penguraian ’pemaknaan partisipan’ tentang situasi-situasi dan peristiwa. Pemaknaan partisipan meliputi perasaan, keyakinan, ide-ide, pemkiran dan kegiatan dari partisipan.”

Nana Syaodih Sukmadinata (2006 : 72) menyatakan bahwa ”Penelitian

deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang paling dasar. Ditujukan untuk

mendekripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik

fenonema yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia”. Fenomena dalam hal

ini adalah adanya Ujian Teori Kejuruan, karena Ujian Teori Kejuruan menjadi

Page 37: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

22

Ujian Nasional mulai tahun 2009. Sesuai dalam penelitian ini partisipannya adalah

guru dan siswa, karena guru dan siswa merupakan subyek yang berhubungan

langsung dengan Ujian Teori Kejuruan, guru mempersiapkan siswanya dan siswa

mempersiapkan dirinya dalam menghadapi Ujian Teori Kejuruan tersebut.

Penelitian ini mengungkap sampai manakah kesiapan guru dan kesiapan siswa

dalam menghadapi Ujian Teori Kejuruan dilihat dari persepektif guru dan siswa

yang dalam hal ini sebagai partisipan.

Nana Syaodih Sukmadinata (2006 : 61) mengemukakan bahwa ”Penelitin kualitatif mempunyai dua tujuan utama, yaitu pertama, menggambarkan dan mengungkap (to describe and explore) dan kedua menggambarkan dan menjelaskan (to describe and explain). Penelitian ini bermaksud untuk melakukan penyelidikan dengan menggambarkan dan memaparkan keadaan subjek peneliti pada saat sekarang.

Penelitian ini akan menggambarkan dan mengungkap (to describe and

explore) kesiapan guru dan siswa dalam menghadapi Ujian Teori Kejuruan pada

saat sekarang berdasarkan fakta yang ditemukan serta mengungkap dan

menjelaskan (to describe and explain) apa saja temuan lain dalam penelitian ini

hubungannya dengan Ujian Teori Kejuruan berdasarkan fakta yang tampak atau

sebagaimana mestinya yang akan di deskripsikan dalam bentuk kata-kata

sebagaimana. Lexy J. Moleong (2007 : 4) ”...Bogdan dan Taylor (1975: 5)

mendefinisikan metodologi kualitataif sebagai prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang

dan perilaku yang diamati”

Nana Syaodih Sukmadinata (2006 : 77) mendefinisikan bahwa ”Studi kasus (case study) merupakan metode untuk menghimpun dan menganalisis data berkenaan dengan sesuatu kasus. Sesuatu dijadikan kasus biasanya karena ada masalah, kesulitan, hambatan, penyimpangan, tetapi bisa juga sesuatu dijadikan kasus meskipun tidak ada masalah, malahan dijadikan karena keunggulan atau keberhasilannya.

Nana Syaodih Sukmadinata (2006 : 99) juga mengemukakan bahwa

”Penelitian kulitatif menggunakan desain penelitian studi kasus dalam arti

penelitian difokuskan pada satu fenomena saja yang dipilih dan ingin dipahami

secara mendalam, dengan mengabaikan fenomena-fenomena lainnya”. Strategi

atau desain dalam penelitian ini menggunakan desain studi kasus, studi kasus di

Page 38: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

23

SMK Negeri 2 Surakarta. Penelitian ini difokuskan pada kesiapan guru dan siswa

dalam menghadapi Ujian Teori Kejuruan dilihat dari sisi materi yang ingin

dipahami secara mendalam.

C. Sumber Data

Sumber data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah :

1. Informan atau narasumber yaitu guru produktif Progam Keahlian Teknik

Mekanik Otomotif SMK Negeri 2 Surakarta. Data yang diambil dari guru

adalah:

a. RPP mengajar guru.

b. Catatan atau materi print out dari guru untuk siswa.

c. Observasi mengajar guru.

2. Informan atau narasumber yaitu siswa kelas XII Program Keahlian Teknik

Mekanik Otomotif SMK Negeri 2 Surakarta. Data yang diambil dari siswa

adalah:

a. Kemampuan mengerjakan soal tes Ujian Teori Kejuruan.

b. Catatan atau materi print out dari guru.

c. Wawancara.

D. Teknik Sampling

Populasi dalam penelitian ini adalah guru-guru produktif progam keahlian

teknik mekanik otomotif SMK Negeri 2 Surakarta dan siswa kelas XII progam

keahlian teknik mekanik otomotif dari sekolah tersebut. Dalam penelitian ini

peneliti meneliti beberapa guru dan siswa dengan menggunakan teknik

pengambilan sampel purposive sampling.

Purposive sampling (sampel bertujuan), yaitu sampel diambil tidak

ditekankan pada jumlah, melainkan ditekankan pada kekayaan informasi yang

dimiliki anggota sampel sebagai sumber data. Cara pengambilan sampel

didasarkan pada karakteristik-karakteristik tertentu yang dimiliki sampel sesuai

dengan tujuan penelitian.

Page 39: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

24

Nana Syaodih Sukmadinata (2006 : 101) mengemukakan bahwa ”Sampel ini memfokuskan pada informan-informan terpilih yang kaya dengan kasus untuk studi yang bersifat mendalam. Dengan perkataan lain sampel tersebut dipilih karena memang menjadi sumber dan kaya dengan informasi tentang fenomena yang ingin diteliti”.

Dalam penelitian ini untuk guru diambil 6 sampel dan siswa diambil 4

sampel, akan tetapi untuk pengerjaan soal yang serupa dengan Ujian Nasional

Teori Kejuruan dikenakan pada seluruh populasi siswa.

E. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah suatu cara yang dilakukan untuk

memperoleh data dalam penelitian. Menurut Goetz & LeCompte (1984)

sebagaimana dikutip dari H.B Sutopo (2002 : 58) teknik pengumpulan data dalam

penelitian kualitatif secara umum dapat dikelompokkan dalam dua jenis cara,

yaitu teknik pengumpulan data yang bersifat interaktif dan non interaktif. Metode

interaktif meliputi wawancara mendalam dan observasi berperan serta, karena

dalam kedua metode ini mungkin terjadi saling mempengaruhi antara peneliti

dengan sumber datanya. Metode non interaktif meliputi kuesioner, mencatat

dokumen atau arsip, serta observasi tak berperan serta, karena dalam ketiga

metode ini sama sekali tidak ada pengaruh antara peneliti dengan sumber datanya.

Sesuai dengan pendekatan penelitian kualitatif dan sumber data yang digunakan

dalam penelitian ini maka maka pengambilan data disesuaikan dengan tempat,

kondisi, dan waktu maka metode pengumpulan data yang digunakan antara lain:

1. Tes Soal

Soal adalah suatu pertanyaan yang harus dijawab, soal biasa disebut

dengan tes. “Tes berasal dari kata testum suatu pengertian dalam bahasa Prancis

kuno yang berarti untuk menyisihkan logam-logam mulia” (Suharsimi Arikunto,

2002: 52). Selanjutnya Suharsimi Arikunto mengungkapkan arti tes sendiri adalah

merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur

sesuatu dalam suasana, dengan cara atau aturan-aturan yang ditentukan (2002:

53). Penggunaan soal ini dilandasi karena peneliti ingin mendapatkan data yang

banyak dalam waktu yang singkat sehingga dapat diperoleh data garis besar

Page 40: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

25

sebagai gambaran umum. Metode soal dalam penelitian ini tidak dimaksudkan

untuk membuat sistem penilaian dengan kelompok angka melainkan akan

dideskripsikan hasilnya dalam bentuk kalimat.

Untuk mengetahui kesiapan siswa dalam segi materi peneliti

menggunakan instrumen soal yang serupa dengan Ujian Nasional Teori Kejuruan.

Soal tersebut terlebih dahulu di uji cobakan pada 25 sampel siswa kelas XII

Progam Keahlian Teknik Mekanik Otomotif di SMK Negeri 2 Surakarta untuk

mengetahui kevalidan instrumen, instrumen soal uji coba tersebut sebanyak 75

butir soal pilihan ganda dengan 20 standar kompetensi lulusan sesuai dengan kisi-

kisi UTK 2010, untuk kisi-kisi dan instrumen soal uji coba terlampir dalam

lampiran 2. Dari hasil uji coba tersebut di analisis menggunakan software

ITEMAN dan didapat 43 soal yang valid kemudian dipilih 40 soal yang kemudian

dijadikan instrumen untuk pengambilan data. Untuk output data dari software

ITEMAN terlampir dalam lampiran 3 dan instrumen soal untuk pengambilan data

terlampir dalam lampiran 4.

Butir soal dalam instrumen tersebut diliihat 2 faktor yaitu tingkat

kesukaran dan daya beda. “Tingkat kesukaran adalah proporsi peserta tes yang

menjawab benar terhadap butir soal tersebut.tingkat kesukaran butir soal biasanya

dilambangkan dengan ‘P’ “ (Prasetya Irawan, 2001:175). Prasetya Irawan

(2001:180) mengemukakan, daya beda yang dianggap masih memadai untuk

sebutir soal ialah apabila sama atau lebih besar dari + 0,25. Berikut adalah tabel

tingkat kesukaran tersebut:

Table 1. Tingkat Kesukaran Butir Soal

Tingkat Kesukaran Nilai P

Sukar

Sedang

Mudah

0,00 – 0,25

0,26 – 0,75

0,76 – 1,00

Berikut adalah rincian butir soal yang valid yang digunakan dalam

instrumen pengumpulan data dari hasil uji validitas instrumen soal dengan

menggunakan softwere ITEMAN:

Page 41: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

26

Tabel 2. Hasil Uji Validitas Butir Soal Instrumen

Nomor Tingkat Kesukaran Daya Beda No. Butir Soal Butir Soal Butir Soal

1. 1 1,000 -9,000 2. 2 1,000 -9,000 3. 3 1,000 -9,000 4. 4 1,000 -9,000 5. 5 1,000 -9,000 6. 6 1,000 -9,000 7. 7 1,000 -9,000 8. 8 1,000 -9,000 9. 9 0,960 0,422 10. 10 0,840 0,548 11. 11 0,720 0,283 12. 12 0,440 0,353 13. 13 1,000 -9,000 14. 14 0,320 0,374 15. 15 0,600 0,328 16. 16 0,800 0,455 17. 17 0,240 0,161 18. 18 0,720 0,409 19. 19 0,600 0,466 20. 20 0,280 0,309 21. 21 0,880 0,260 22. 22 0,960 0,105 23. 23 0,440 0,364 24. 24 0,840 0,425 25. 25 0,400 0,365 26. 26 0,600 0,455 27. 27 1,000 -9,000 28. 28 1,000 -9,000 29. 29 0,120 -0,520 30. 30 0,360 0,450 31. 31 0,920 0,027 32. 32 0,560 0,262 33. 33 1,000 -9,000 34. 34 0,120 0,749 35. 35 1,000 -9,000 36. 36 1,000 -9,000 37. 37 0,680 0,377 38. 38 1,000 -9,000

Page 42: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

27

39. 39 0,680 0,304 40. 40 0,480 0,230 41. 41 0,480 0,445 42. 42 1,000 -9,000 43. 43 0,920 0,298 44. 44 0,800 0,483 45. 45 0,440 0,353 46. 46 0,960 0,523 47. 47 1,000 -9,000 48. 48 0,579 0,434 49. 49 0,880 0,520 50. 50 0,400 0,284 51. 51 0,360 0,533 52. 52 0,960 0,307 53. 53 0,640 0,339 54. 54 1,000 -9,000 55. 55 1,000 -9,000 56. 56 0,680 0,329 57. 57 0,960 0,307 58. 58 0,840 0,363 59. 59 0,960 0,307 60. 60 1,000 -9,000 61. 61 1,000 -9,000 62. 62 1,000 -9,000 63. 63 0,600 0,328 64. 64 1,000 -9,000 65. 65 1,000 -9,000 66. 66 0,840 0,255 67. 67 1,000 -9,000 68. 68 1,000 -9,000 69. 69 0,400 0,457 70. 70 0,960 0,307 71. 71 0,720 0,434 72. 72 0,480 0,558 73. 73 0,720 0,422 74. 74 1,000 -9,000 75. 75 0,560 0,353

Page 43: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

28

Berdasarkan data hasil output uji validitas butir soal dengan menggunakan

instrumen diatas diketahui terdapat 43 butir soal yang valid, akan tetapi hanya

diambil 40 butir soal yang digunakan dalam instrumen pengambilan data

pengambilan data. Butir-butir soal yang digunakan adalah butir soal nomor 9 – 12,

14 – 15, 18 – 19, 21, 23 – 26, 30, 32, 34, 37, 39, 41, 43 – 46, 48 – 53, 56 – 59, 63,

66, 69 – 71, 73, dan butir soal nomor 75.

2. Dokumenter

Dalam penelitian ini menggunakan metode dokumenter dalam

pengumpulan data. Lexy J. Moleong (2007 : 217) mengemukakan dokumen sudah

lama digunakan dalam penelitian sebagai sumber data karena dalam banyak hal

dokumen sebagai sumber data dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan

untuk meramalkan. Dokumen adalah setiap bahan tertulis ataupun film sedangkan

record adalah setiap pernyataan tertulis yang disusun oleh seseorang atau lembaga

untuk keperluan pengujian suatu peristiwa. Dokumen dan record digunakan

untuk keperluan penelitian, menurut Guba dan Lincoln (1981: 235) sebagaimana

dikutip dari Lexy J. Moleong (2007 : 217) karena alasan-alasan yang dapat

dipertanggungjawabkan seperti berikut ini:

1. Dokumen dan record digunakan karena merupakan sumber yang stabil, kaya,

dan mendorong.

2. Berguna sebagai bukti untuk suatu pengujian.

3. Keduanya berguna dan sesuai dengan penelitian kualitatif karena sifatnya

yang alamiah, sesuai dengan konteks, lahir dan berada dalam konteks.

4. Record relatif murah dan tidak sukar diperoleh, tetapi dokumen harus dicari

dan ditemukan

Record dalam penelitian ini adalah catatan dan materi print out siswa yang

dianalisis untuk mengetahui seberapa jauh materi yang telah disampikan oleh guru

dan untuk mengetahui kesiapan siswa dalam menghadapi Ujian Teori Kejuruan

dilihat dari materi yang didapat siswa, sedangkan dokumen dalam penelitian ini

adalah RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) guru yang digunakan sebagai

dasar untuk melihat seberapa jauh materi yang telah disampaikan untuk

mengetahui kesiapan guru dalam menghadapi Ujian Teori Kejuruan.

Page 44: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

29

3. Wawancara

HB. Sutopo (2002: 58) menyatakan bahwa sumber data yang sangat

penting dalam penelitian kualitatif adalah manusia yang dalam posisi sebagai

informan. Informasi-informasi dari informan tersebut dapat digali melalui teknik

wawancara yang dalam penelitian kualitatif biasa dilakukan dalam bentuk

wawancara mendalam.

Lexy J. Moleong (2007 : 186) menyatakan bahwa wawancara percakapan

antara dua pihak dengan maksud dan tujuan tertentu, dua pihak tersebut adalah

wawancara dan pewawancara. Wawancara tersebut dilakukan untuk memperoleh

kedalaman informasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan masalah penelitian.

Pada umumnya wawancara dalam penelitian kualitatif tidak dilakukan

secara terstruktur dan ketat dengan pertanyaan tertutup, tetapi dilakukan secara

tidak terstruktur sebagai teknik wawancara mendalam. Wawancara ini dilakukan

dengan pertanyaan yang bersifat terbuka dan mengarah kepada kedalaman

informasi.

Dalam penelitian ini metode wawancara dilakukan untuk pengambilan

data pada siswa. Bahan wawancara dengan siswa adalah seberapa jauh atau

sampai mana materi yang didapat siswa dari setiap standar kompetensi lulusan

yang diujikan dalam Ujian Teori Kejuruan. Berikut adalah pedoman dan materi

waancara dalam kegiatan wawancara dengan siswa berdasarkan 20 standar

kompetensi lulusan:

1. Menggunakan alat-alat ukur (measuring tools).

a. Sampai manakah materi yang Anda dapat dari standar kompetensi lulusan

menggunakan alat-alat ukur (measuring tools)?

b. Apakah materi yang anda dapat sudah lengkap?

2. Melakukan overhaul sistem pendingin dan komponen– komponennya.

a. Sampai manakah materi yang Anda dapat dari standar kompetensi lulusan

melakukan overhaul sistem pendingin dan komponen– komponennya?

b. Apakah materi yang anda dapat sudah lengkap?

Page 45: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

30

3. Memelihara/servis sistem bahan bakar bensin.

a. Sampai manakah materi yang Anda dapat dari standar kompetensi lulusan

memelihara/servis sistem bahan bakar bensin?

b. Apakah materi yang anda dapat sudah lengkap?

4. Memperbaiki sistem injeksi bahan bakar diesel.

a. Sampai manakah materi yang Anda dapat dari standar kompetensi lulusan

memperbaiki sistem injeksi bahan bakar diesel?

b. Apakah materi yang anda dapat sudah lengkap?

5. Memelihara/servis engine dan komponen-komponen-nya.

a. Sampai manakah materi yang Anda dapat dari standar kompetensi lulusan

memelihara/servis engine dan komponen-komponen-nya?

b. Apakah materi yang anda dapat sudah lengkap?

6. Memperbaiki unit kopling dan komponen-komponen sistem pengoperasian.

a. Sampai manakah materi yang Anda dapat dari standar kompetensi lulusan

memperbaiki unit kopling dan komponen-komponen sistem

pengoperasian?

b. Apakah materi yang anda dapat sudah lengkap?

7. Memelihara transmisi.

a. Sampai manakah materi yang Anda dapat dari standar kompetensi lulusan

memelihara transmisi?

b. Apakah materi yang anda dapat sudah lengkap?

8. Memelihara unit final drive/gardan.

a. Sampai manakah materi yang Anda dapat dari standar kompetensi lulusan

memelihara unit final drive/gardan?

b. Apakah materi yang anda dapat sudah lengkap?

9. Memperbaiki poros penggerak roda.

a. Sampai manakah materi yang Anda dapat dari standar kompetensi lulusan

memperbaiki poros penggerak roda?

b. Apakah materi yang anda dapat sudah lengkap?

Page 46: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

31

10. Memperbaiki roda dan ban.

a. Sampai manakah materi yang Anda dapat dari standar kompetensi lulusan

memperbaiki roda dan ban?

b. Apakah materi yang anda dapat sudah lengkap?

11. Memperbaiki sistem rem.

a. Sampai manakah materi yang Anda dapat dari standar kompetensi lulusan

memperbaiki sistem rem?

b. Apakah materi yang anda dapat sudah lengkap?

12. Memperbaiki sistem kemudi.

a. Sampai manakah materi yang Anda dapat dari standar kompetensi lulusan

memperbaiki sistem kemudi?

b. Apakah materi yang anda dapat sudah lengkap?

13. Memperbaiki sistem suspensi.

a. Sampai manakah materi yang Anda dapat dari standar kompetensi lulusan

memperbaiki sistem suspensi?

b. Apakah materi yang anda dapat sudah lengkap?

14. Memelihara baterai.

a. Sampai manakah materi yang Anda dapat dari standar kompetensi lulusan

memelihara baterai?

b. Apakah materi yang anda dapat sudah lengkap?

15. Memperbaiki kerusakan ringan pada rangkaian/ sistem kelistrikan,pengaman

dan kelengkapan tambahan.

a. Sampai manakah materi yang Anda dapat dari standar kompetensi lulusan

memperbaiki kerusakan ringan pada rangkaian/ sistem

kelistrikan,pengaman dan kelengkapan tambahan?

b. Apakah materi yang anda dapat sudah lengkap?

16. Memperbaiki sistem pengapian.

a. Sampai manakah materi yang Anda dapat dari standar kompetensi lulusan

memperbaiki sistem pengapian?

b. Apakah materi yang anda dapat sudah lengkap?

Page 47: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

32

17. Memperbaiki sistem starter.

a. Sampai manakah materi yang Anda dapat dari standar kompetensi lulusan

memperbaiki sistem starter?

b. Apakah materi yang anda dapat sudah lengkap?

18. Memperbaiki sistem pengisian.

a. Sampai manakah materi yang Anda dapat dari standar kompetensi lulusan

memperbaiki sistem pengisian?

b. Apakah materi yang anda dapat sudah lengkap?

19. Memelihara/servis sistem AC (Air Conditioner).

a. Sampai manakah materi yang Anda dapat dari standar kompetensi lulusan

memelihara/servis sistem AC (Air Conditioner)?

b. Apakah materi yang anda dapat sudah lengkap?

20. Merawat/servis ringan mesin EFI.

a. Sampai manakah materi yang Anda dapat dari standar kompetensi lulusan

merawat/servis ringan mesin EFI?

b. Apakah materi yang anda dapat sudah lengkap?

4. Observasi

Teknik observasi atau pengamatan digunakan untuk menggali data dari

sumber data yang berupa peristiwa, aktifitas, perilaku, tempat, benda, serta

rekaman gambar. Menurut Spradley (1980) seperti dikutip dari H.B Sutopo (2002:

65) pelaksanaan teknik observasi dapat dibagi menjadi: observasi tak berperan

sama sekali dan observasi berperan, dimana observasi berperan ini terdiri dari

berperan pasif, berperan aktif, dan berperan penuh.

Observasi berperan pasif yaitu peneliti hanya mendatangi lokasi, tetapi

sama sekali tidak berperan sebagai apapun selain sebagai pengamat pasif, namun

hadir dalam konteksnya. Observasi berperan aktif yaitu tidak sebagaimana halnya

dengan observasi berperan pasif, obseravasi berperan aktif ini merupakan cara

khusus dan peneliti tidak bersikap pasif sebagai pengamat, tetapi memainkan

berbagai peran yang dimungkinkan dalam situasi yang berkaitan dengan

penelitiannya, dengan mempertimbangkan akses yang bisa diperolehnya yang bisa

dimanfaatkan bagi pengumpulan data. Observasi berperan penuh yakni jenis

Page 48: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

33

observasi ini diartikan bahwa peneliti memang memiliki peran dalam lokasi

studinya, sehingga benar-benar terlibat dalam dalam suatu kegiatan yang

ditelitinya. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik observasi berperan

pasif yaitu peneliti benar-benar datang ke lokasi tetapi hanya sebagai pengamat

pasif.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan apabila data telah terkumpul. Dalam penelitian

kualitatif data-data disajikan dalam bentuk kata-kata verbal, bukan dalam bentuk

angka. Data yang berupa kata-kata tersebut masih sangat beragam, sehingga harus

diolah agar menjadi sistematis, ringkas, dan logis.

Terdapat beberapa definisi tentang analisa data kualitatif, diantaranya

adalah sebagai berikut:

Analisa data kualitatif (Bogdan & Biklen) adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskan, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceriterakan kepada orang lain. (Lexy J. Moleong, 2007: 248)

Dari definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa analisis data

kualitatif adalah proses pengorganisasian data-data yang diperoleh dari lapangan,

mempelajarinya dan selanjutnya dipilah-pilah sehingga dapat dikelola dan digali

kembali informasi-informasi penting yang dapat diperoleh dan akhirnya data-data

tersebut dapat disajikan secara baik dalam urutan yang sistematis dan logis

berdasarkan fakta-fakta dari lapangan.

Secara garis besar dalam penelitian ini dilakukan empat kegiatan yang

berhubungan dengan data, yaitu :

1. Pengumpulan data

Pengumpulan data merupakan kegiatan mengumpulan data di lapangan

baik melelui angket, wawancara, pengumpulan dokumen, maupun observasi.

Data-data tersebut diperoleh dari sumber-sumber yang telah dipilih. Data yang

dikumpulkan tersebut adalah data yang berkaitan tentang kesiapan guru dan

siswa dalam menghadapi Ujian Teori Kejuruan.

Page 49: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

34

2. Reduksi data

Reduksi data adalah merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian,

penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul.

Data yang direduksi diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih baik

dan memudahkan peneliti untuk mengambil data lain yang dibutuhkan.

3. Penyajian data

Penyajian data dalam penelitian kualitatif dimaksudkan untuk menemukan

suatu makna dari kata-kata yang diperoleh, kemudian disusun secara

sistematis dan logis dari bentuk informasi yang komplek menjadi sederhana

namun selektif dengan menggunakan bahasa dan kalimat peneliti sehingga

lebih mudah dipahami.

4. Menarik kesimpulan dan verifikasi

Mengambil kesimpulan merupakan langkah analisis setelah pengolahan

data. Kesimpulan yang diambil mungkin masih merasa kabur dan diragukan.

Oleh karena itu, perlu dilakukan verifikasi kesimpulan tersebut dengan

mencari data-data lain yang dapat mendukung kesimpulan tersebut serta

dengan mengecek ulang data-data yang diperoleh.

Keempat langkah dalam proses analisis data kualitatif tersebut merupakan

satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, dimana satu langkah merupakan hal

yang harus dilakukan untuk menuju langkah selanjutnya dan terjadi hubungan

antar satu langkah dengan langkah lain. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat dalam

bagan berikut ini:

Page 50: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

35

1 Pengumpulan

Data

4 Verifikasi / Penarikan

Kesimpulan

3 Penyajian Data

2 Reduksi Data

Gambar 2. Analisis Data Model Interaktif (Sumber HB. Sutopo, 2002: 96)

1. Teknik Analisis Data Hasil Tes Soal

Data yang diperoleh dari instrumen soal akan ditampilkan dalam bentuk

uraian dan prosentase serta tabel. Penghitungan prosentase adalah dengan rumus

sebagai berikut:

N = X : Y x 100 %

Keterangan:

N : prosentase responden yang menjawab benar butir soal.

X : Jumlah responden yang menjawab benar butir soal.

Y : Jumlah responden seluruhnya.

Dalam instrumen soal setiap standar kompetensi lulusan terdapat 2 butir

soal, dari 2 butir soal tersebut dicari rata-rata dalam prosentase dengan rumus

sebagai berikut:

Keterangan:

Ñ = ∑ N : n

Ñ : Rata-rata prosentase responden yang menjawab benar butir soal.

∑ N : Jumlah prosentase responden yang menjawab benar butir soal.

n : jumlah butir soal dalam setiap standar kompetensi lulusan.

Hasil perhitungan dengan cara diatas menunjukkan prosentase responden

dalam kesiapan menghadapi Ujian Teori Kejuruan dalam setiap standar

kompetensi lulusan, untuk menghitung total rata-rata kesiapan siswa dalam

menghadapi Ujian Teori Kejuruan digunakan rumus sebagai berikut:

Page 51: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

36

Ñ total = ∑ Ñ : 20

Keterangan:

Ñ total : Jumlah rata-rata prosentase kesiapan siswa dalam menghadapi Ujian

Teori Kejuruan dalam setiap standar kompetensi lulusan.

∑ Ñ : Jumlah prosentase responden yang menjawab benar butir soal dalam

setiap standar kompetensi lulusan.

20 : jumlah standar kompetensi lulusan.

2. Teknik Analisis Data Hasil Pengumpulan Dokumen

Data yang diperoleh melalui pengumpulan dokumen di analisis dengan

menggunakan teknik analisis data model interaktif sebagiamana disampaikan

diatas dan mengarah pada kajian isi dari dokumen-dokumen yang didapat tersebut

dan hasilnya akan ditampilkan dalam bentuk kalimat secara kualitatif. Menurut

Krippendorff (1980: 21) sebagaimana dikutip dari Lexy J. Moleong (2007 : 220)

kajian isi adalah teknik penelitian yang dimanfaatkan untuk menarik kesimpulan

yang replikatif dan sahih dari data atas dasar konteksnya. Adapun contoh dari

analisis tersebut adalah sebagai berikut:

a) Pengumpulan data

Pengumpulan data merupakan kegiatan mengumpulkan data di lapangan

yakni pengumpulan catatan-catatan siswa atau materi printout SMK N 2

Surakarta Progam Keahlian Teknik Mekanik Otomotif dari kelas X sampai

dengan kelas XII.

b) Reduksi data

Catatan-catatan tersebut dipilah-pilah kemudian dipilih sesuai dengan

kebutuhan, yakni yang sesuai dengan materi yang diajarkan guru sebagaimana

tertuang dalam RPP guru.

c) Penyajian data

Data yang telah direduksi ditampilkan dalam bentuk kalimat yakni apakah

sudah lengkap atau belum materi yang didapat siswa sekaligus memberikan

informasi seberapa jauh materi yang telah disampaikan oleh guru. Materi yang

telah disampaikan oleh guru apakah sudah sesuai dengan RPP. Jika ada

kekurangan dari catatan yang diinginkan, peneliti mengulangnya dari tahap

Page 52: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

37

reduksi data, jika data sudah cukup maka lanjut ke tahap berikutnya.

d) Menarik kesimpulan dan verifikasi

Peneliti mengambil kesimpulan apakah materi yang di dapat siswa sudah

lengkap atau belum dan apakah guru sudah mengajarkan semua materi sesuai

dengan RPP. Jika ada kekurangan maka bisa diulang dari tahap reduksi data

atau penyajian data dan juga bisa diulang dari pengumpulan data.

3. Teknik Analisis Data Hasil Wawancara

Data yang diperoleh dari wawancara akan ditampilkan dalam bentuk

uraian yang memuat tentang seberapa jauh materi yang di dapat siswa

hubungannya dalam kesiapan siswa dalam menghadapi Ujian Teori Kejuruan dan

sekaligus untuk mengetahui seberapa jauh materi yang disampaikan oleh guru

hubungannya dengan kesiapan guru dalam menghadapi Ujian Teori Kejuruan.

4. Teknik Analisis Data Hasil Observasi

Data yang diperoleh dari observasi akan ditampilkan dalam bentuk uraian

yang memuat tentang kegiatan proses belajar mengajar dikelas dan seberapa jauh

materi yang disampaiakn serta kesesauian materi antara RPP dengan materi yang

disampaiakan.

G. Validitas Data

Untuk memperoleh data yang akurat serta dapat dipertanggungjawabkan

secara ilmiah maka peneliti melakukan pemeriksaan keabsahan data. Teknik

pemeriksaan keabsahan data menurut Lexy J. Moleong (2007 : 326-332) antara

lain dapat dilakukan melalui :

1. Ketekunan / keajegan pengamatan

Ketekunan pengamatan bermaksud menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur

dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan yang sedang diamati.

Dengan ketekunan pengamatan ini maka peneliti dapat mengadakan

pengamatan dengan teliti, rinci, dan berkesinambungan tehadap faktor-aktor

yang menonjol sehingga diperoleh kedalaman data.

Page 53: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

38

2. Triangulasi

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain untuk keperluan pengecekan atau sebagai

pembanding terhadap data tersebut. Triangulasi ini antara lain dapat dilakukan

melalui :

a) Triangulasi sumber

Triangulasi sumber berarti menbandingkan dan mengecek balik derajat

kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang

berbeda. Hal tersebut dapat dicapai dengan jalan menbandingkan

informasi yang diperoleh dari sumber yang berbeda, antara lain dari guru,

siswa ataupun dokumen-dokumen.

b) Triangulasi metode

Triangulasi metode yaitu pencocokan informasi yang diperoleh dengan

menggunakan metode yang berbeda, misalnya antara soal tes, wawancara,

maupun pengumpulan dokumen.

Dalam penelitian ini triangulasi yang digunakan adalah triangulasi metode

dan triangulasi sumber.

H. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu: tahap persiapan,

tahap pengumpulan data, tahap analisis data, dan tahap penyusunan laporan.

Untuk lebih jelasnya, masing-masing akan diuraikan sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan

Kegaiatan-kegiatan pada tahap persiapan ini meliputi :

a) Mengajukan judul penelitian

b) Menyusun proposal penelitian

c) Melakukan seminar proposal penelitian

2. Tahap Pengumpulan Data

Kegaiatan-kegiatan pada tahap pengumpulan data ini meliputi :

a) Mengurus perijinan penelitian

b) Menyusun instrumen-instrumen pengumpul data

Page 54: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

39

c) Mengumpulkan data dilapangan dengan menyebar soal, melakukan

pengumpulan dokumen, wawancara mendalam, dan observasi.

d) Melakukan review dan pembahasan beragam data yang telah terkumpul.

e) Memilah data sesuai kebutuhan.

3. Tahap Analisis Data

Kegaiatan-kegiatan pada tahap analisis data ini meliputi :

a) Menentukan teknik analisis data yang tepat sesuai jenis penelitian.

b) Mengembangkan sajian data dengan analisis lanjut kemudian di cross

check kan dengan temuan dilapangan.

c) Setelah didapat data sesuai intensitas kebutuhan penelitian maka dilakukan

proses verifikasi dan pengayaan dengan mengkonsultasikan dengan orang

yang lebih ahli.

d) Membuat simpulan akhir dan masukan/saran sebagai hasil temuan

penelitian.

4. Tahap Penyusunan Laporan Penelitian

Kegiatan-kegiatan pada tahap penyusunan laporan penelitian ini meliputi :

a) Penyusunan laporan awal

b) Me-review laporan sementara dengan mengkonsultasikan kepada

dosen pembimbing.

c) Perbaiakan laporan sesuai dengan rekomendasi hasil konsultasi.

d) Penyusunan laporan akhir dan penggandaan laporan.

Page 55: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

40

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian, lokasi penelitian yang digunakan adalah

SMK Negeri 2 Surakarta yang berdomisili di Jalan L.U. Adi Sucipto Nomor 33

Surakarta.

B. Deskripsi permasalahan penelitian

Berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan baik menggunakan metode

tes soal, dokumenter, wawancara mendalam, dan observasi maka dapat dilakukan

pembahasan terhadap permasalahan-permasalahan penelitian. Adapun

pembahasan untuk setiap pokok permasalahan penelitian adalah sebagai berikut:

1. Kesiapan Guru Dalam Menghadapi Ujian Teori Kejuruan Progam Keahlian

Teknik Mekanik Otomotif Studi Kasus Di SMK N 2 Surakarta

Data tentang kesiapan guru dalam mengahadapi Ujian Teori Kejuruan

program keahlian teknik mekanik otomotif studi kasus di SMK N 2 Surakarta

diperoleh melalui pengumpulan dokumen RPP guru, materi yang diberikan pada

siswa baik berupa printout maupun catatan, dan melalui observasi mengajar guru.

Kesiapan guru dalam menghadapi Ujian Teori Kejuruan termasuk dalam

kategori sangat tinggi jika:

a. Semua guru menyampaikan semua materi pembelajaran berdasarkan materi

dalam standar kompetensi lulusan yang diujikan dalam Ujian Teori Kejuruan

dan sesuai dengan materi dalam RPP.

b. Semua guru menggunakan inovasi-inovasi dalam pembelajaran dan

menggunakan media pembelajaran LCD power point.

c. Semua guru memberikan materi atau catatan / print out materi kepada siswa

berdasarkan materi dalam standar kompetensi lulusan yang diujikan dalam

Ujian Teori Kejuruan dan sesuai dengan materi dalam RPP.

Page 56: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

41

Kesiapan guru dalam menghadapi Ujian Teori Kejuruan termasuk dalam

kategori tinggi jika:

a. Sebagian besar guru menyampaikan semua materi pembelajaran berdasarkan

materi dalam standar kompetensi lulusan yang diujikan dalam Ujian Teori

Kejuruan dan sesuai dengan materi dalam RPP.

b. Sebagian besar guru menggunakan inovasi-inovasi dalam pembelajaran dan

menggunakan media pembelajaran LCD power point.

c. Sebagian besar guru memberikan materi atau catatan / print out materi kepada

siswa berdasarkan materi dalam standar kompetensi lulusan yang diujikan

dalam Ujian Teori Kejuruan dan sesuai dengan materi dalam RPP.

Kesiapan guru dalam menghadapi Ujian Teori Kejuruan termasuk dalam

kategori sedang jika:

a. Sebagian kecil guru menyampaikan sebagian materi pembelajaran berdasarkan

materi dalam standar kompetensi lulusan yang diujikan dalam Ujian Teori

Kejuruan dan sesuai dengan materi dalam RPP.

b. Sebagian kecil guru menggunakan inovasi-inovasi dalam pembelajaran dan

menggunakan media pembelajaran LCD power point.

c. Sebagian kecil guru memberikan materi atau catatan / print out materi kepada

siswa hanya berdasarkan materi yang diajarkan.

Kesiapan guru dalam menghadapi Ujian Teori Kejuruan termasuk dalam

kategori rendah jika:

a. Semua guru tidak menyampaikan semua materi pembelajaran berdasarkan

materi dalam standar kompetensi lulusan yang diujikan dalam Ujian Teori

Kejuruan dan sesuai dengan materi dalam RPP.

b. Semua guru tidak menggunakan inovasi-inovasi dalam pembelajaran dan

menggunakan media pembelajaran LCD power point.

c. Semua guru tidak memberikan materi atau catatan / print out materi kepada

siswa berdasarkan materi dalam standar kompetensi lulusan yang diujikan

dalam Ujian Teori Kejuruan dan sesuai dengan materi dalam RPP.

Page 57: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

42

2. Kesiapan Siswa Dalam Menghadapi Ujian Teori Kejuruan Progam Keahlian

Teknik Mekanik Otomotif Studi Kasus Di SMK N 2 Surakarta

Data tentang kesiapan siswa dalam mengahadapi Ujian Teori Kejuruan

program keahlian teknik mekanik otomotif studi kasus di SMK N 2 Surakarta

diperoleh melalui melalui soal tes yang serupa Ujian Teori Kejuruan dengan 40

butir soal pilihan ganda dengan 20 Standar Kompetensi Lulusan, pengumpulan

dokumen berupa catatan atau materi yang diberikan oleh guru, dan wawancara

mendalam mengenai materi yang didapat dari guru selama pembelajaran dari 20

standar kompetensi lulusan yang di ujikan dalam Ujian Nasional yakni Ujian

Teori Kejuruan.

Kesiapan siswa dalam menghadapi Ujian Teori Kejuruan termasuk dalam

kategori sangat tinggi jika:

a. Rata-rata pencapaian hasil pengerjaan tes berdasarkan standar kompetensi

lulusan yang diujikan dalam Ujian Teori Kejuruan sebesar 100% dan rata-rata

hasil nilai soal tes 90 – 100 dalam skala 100.

b. Siswa mempunyai semua catatan atau print out materi berdasarkan standar

kompetensi lulusan yang diujikan dalam Ujian Teori Kejuruan.

c. Siswa menyatakan sudah mendapat semua materi yang diujikan dalam Ujian

Teori Kejuruan.

Kesiapan siswa dalam menghadapi Ujian Teori Kejuruan termasuk dalam

kategori tinggi jika:

a. Rata-rata pencapaian hasil pengerjaan tes berdasarkan standar kompetensi

lulusan yang diujikan dalam Ujian Teori Kejuruan sebesar ± 80% dan rata-rata

hasil nilai soal tes 70 – 89 dalam skala 100.

b. Siswa mempunyai sebagian besar catatan atau print out materi berdasarkan

standar kompetensi lulusan yang diujikan dalam Ujian Teori Kejuruan.

c. Siswa menyatakan sudah mendapat sebagaian brsar materi yang diujikan

dalam Ujian Teori Kejuruan.

Kesiapan siswa dalam menghadapi Ujian Teori Kejuruan termasuk dalam

kategori sedang jika:

Page 58: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

43

a. Rata-rata pencapaian hasil pengerjaan tes berdasarkan standar kompetensi

lulusan yang diujikan dalam Ujian Teori Kejuruan sebesar ± 70% dan rata-

rata hasil nilai soal tes 50 – 69 dalam skala 100.

b. Siswa mempunyai sebagian catatan atau print out materi berdasarkan standar

kompetensi lulusan yang diujikan dalam Ujian Teori Kejuruan.

c. Siswa menyatakan sudah mendapat sebagian materi yang diujikan dalam

Ujian Teori Kejuruan.

Kesiapan siswa dalam menghadapi Ujian Teori Kejuruan termasuk dalam

kategori rendah jika:

a. Rata-rata pencapaian hasil pengerjaan tes berdasarkan standar kompetensi

lulusan yang diujikan dalam Ujian Teori Kejuruan sebesar ± 50% dan rata-

rata hasil nilai soal tes > 50 dalam skala 100.

b. Siswa mempunyai sebagian kecil catatan atau print out materi berdasarkan

standar kompetensi lulusan yang diujikan dalam Ujian Teori Kejuruan.

c. Siswa menyatakan sudah mendapat sebagian kecil materi yang diujikan dalam

Ujian Teori Kejuruan.

C. Temuan Studi Yang Dihubungkan Dengan Kajian Teori

Untuk menjawab masalah pertama yaitu kesiapan guru dalam menghadapi

Ujian Teori Kejuruan program keahlian teknik mekanik otomotif studi kasus di

SMK N 2 Surakarta dilakukan pengumpulan data melalui metode dokumenter

pengumpulan dokumen RPP guru, materi yang diberiakan guru pada siswa, dan

melalui observasi. Untuk dokumen RPP mengajar guru, setiap sampel guru

diambil beberapa RPP tergantung tercapainya kompetensi dasar. Untuk materi

yang diberikan guru pada siswa baik catatan maupun printout materi, setiap

sampel guru diambil satu materi berdasarkan kompetensi yang diajarkan.Untuk

observasi mengajar guru, peneliti mengobservasi guru mengajar sebanyak

beberapa pertemuan berdasarkan tercapainya kompetensi dasar. Dalam

pengambilan data ini diambil sampel 6 orang guru program keahlian teknik

mekanik otomotif SMK N 2 Surakarta. Hasil analisis dari data-data tersebut

adalah sebagai berikut:

Page 59: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

44

1. Hasil Analisis Metode Dokumenter

a. Hasil Analisis Dokumen RPP (sebagian RPP lihat lampiran 5)

1) Hasil analisis RPP G1

G1 mengajar dengan standar kompetensi diagnosa kerusakan chasis /

throuble shooting. Kompetensi dasar dalam RPP tersebut adalah diagnosa

kerusakan dan perbaikan chasis / throuble shooting. Materi pembelajaran

dalam RPP tersebut adalah a). kemudi terasa berat, b) gerak bebas kemudi

terlalu besar, c) kemudi cenderung membelok ke satu sisi pada saat kendaraan

jalan lurus, d) setelah kemudi di belokkan tidak terjadi gaya balik steer.

2) Hasil analisis RPP 2

G2 mengajar dengan standar kompetensi diagnosa pemeliharaan / servis

sistem bahan bakar diesel. Kompetensi dasar dalam RPP tersebut adalah

sistem bahan bakar injeksi langsung dan tidak langsung. Materi pembelajaran

dalam RPP tersebut adalah a) sistem bahan bakar bakar motor diesel injeksi

langsung (direct injection), b) sistem bahan bakar bakar motor diesel injeksi

tidak langsung (indirect injection), c) konstruksi injektor motor diesel injeksi

langsung (direct injection), d) konstruksi injektor motor diesel injeksi tidak

langsung (indirect injection), e) konstruksi ruang bakar motor diesel injeksi

langsung (direct injection), f) konstruksi ruang bakar motor diesel injeksi

tidak langsung (indirect injection).

3) Hasil analisis RPP G3

G3 mengajar dengan standar kompetensi perwatan perbaikan sistem

suspensi. Kompetensi dasar dalam RPP tersebut adalah mengenal nama

komponen dan fungsi komponen sistem suspensi. Materi pembelajaran dalam

RPP tersebut adalah a). macam-macam komponen sistem suspensi, b) macam-

macam suspensi pada kendaraan, c) keuntungan dan kerugian sistem suspensi

4) Hasil analisis RPP G4

G4 mengajar dengan standar kompetensi perwatan dan perbaikan sistem

starter. Kompetensi dasar dalam RPP tersebut adalah mengenal nama

komponen dan fungsi komponen sistem suspensi. Materi pembelajaran dalam

RPP tersebut adalah a). macam-macam baterai, b) konstruksi baterai, c)

Page 60: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

45

elektrolit baterai, d) reaksi kimia baterai, e) pemeriksaan baterai, f) perawatan

dan pengsisian baterai.

5) Hasil analisis RPP G5

G5 mengajar dengan standar kompetensi a) perawatan dan perbaikan blok

silinder dan kelengkapannya, kompetensi dasar dalam standar kompetensi ini

adalah: (a) pemeriksaan blok silinder secara visual, (b) pemerksaan blok

silinder dengan alat ukur. b) perawatan dan perbaikan mekanisme engkol,

kompetensi dasar dalam standar kompetensi ini adalah: (a) pemeriksaan dan

perawatan bagian utama poros engkol secara visual, (b) macam-macam

pembebanan yang terjadi pada poros engkol, (c) pemeriksaan dan pengukuran

poros engkol dengan alat ukur.

Materi pembelajaran untuk standar kompetensi perawatan dan perbaikan

blok silinder dan kelengkapannya dalam RPP tersebut adalah: a) pemeriksaan

kerataan dan keretakan blok silinder, b) penggunaaan alat-alat ukur pemeriksa

blok silinder, c) perawatan dan perbaikan blok silinder.

Materi pembelajaran untuk standar kompetensi perawatan dan perbaikan

mekanisme engkol adalah a) pemeriksaan: kebengkokan, keovalan, ketirusan,

keausan, dan selah celah oli, b) penggunaan dan pembacaan alat-alat ukur

pemeriksa poros engkol, c) perawatan dan perbaikan poros engkol.

6) Hasil analisis RPP G6

G6 mengajar dengan standar kompetensi pengetahuan dasar otomotif.

Kompetensi dasar dalam RPP tersebut adalah pengetahuan tentang cara kerja

motor dan jenis konstruksi. Materi pembelajaran dalam RPP tersebut adalah

a). siklus, b) tekanan dan kevakuman, c) syarat-syarat pembakaran, d)

pembakaran.

Berdasarkan analisis pengumpulan dokumen yakni berupa RPP mengajar

dapat diketahui semua guru menyamapaikan materi sesuai dengan materi yang

tercantum dalam RPP.

b. Hasil Analisis Materi atau Catatan Yang Diberikan Pada Siswa (sebagian

materi lihat lampiran 6)

Page 61: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

46

1) Hasil analisis materi G1

Materi yang diambil adalah materi sistem kemudi beserta pemeriksaan,

diagnosa kerusakan, dan cara memperbaikinya. Materi yang diberikan

kepada siswa sesuai dengan materi yang tercantum dalam RPP.

2) Hasil analisis materi G2

Materi yang diambil adalah materi injeksi langsung dan tidak

langsung. Materi yang diberikan kepada siswa sesuai dengan materi yang

tercantum dalam RPP.

3) Hasil analisis materi G3

Materi yang diambil adalah materi macam-macam komponen sistem

suspensi. Materi yang diberikan kepada siswa sesuai dengan materi yang

tercantum dalam RPP.

4) Hasil analisis materi G4

Materi yang diambil adalah materi baterai beserta dasar sistem starter.

Materi yang diberikan kepada siswa sesuai dengan materi yang tercantum

dalam RPP.

5) Hasil analisis materi G5

Materi yang diambil adalah materi perawatan dan perbaikan poros

engkol. Materi yang diberikan kepada siswa sesuai dengan materi yang

tercantum dalam RPP.

6) Hasil analisis materi G6

Materi yang diambil adalah lembar isisan siswa. Materi yang diberikan

kepada siswa sesuai dengan materi yang tercantum dalam RPP.

Berdasarkan analisis pengumpulan dokumen yakni berupa catatan atau

print out materi dari guru yang diberikan pada siswa dapat diketahui semua guru

menyamapaikan materi sesuai dengan materi yang tercantum dalam RPP.

2. Hasil Analisis Hasil Observasi

a. Hasil observasi G1 (sebagian hasil observasi lihat lampiran 7)

Untuk G1 peneliti mengobservasi guru mengajar sebanyak 4 kali

pertemuan. Hasil observasi tersebut adalah sebagai berikut:

Page 62: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

47

1) Pertemuan pertama

Materi yang diajarkan adalah diagnosa kerusakan kemudi terasa berat. G1

menggunakan media car trainer / chasis trainer dan mobil, guru

menggunakan metode pembelajaran penemuan terbimbing. Pada saat proses

pembelajaran guru memberikan masalah kerusakan pada sistem kemudi, siswa

dituntut untuk mampu mendiagnosa kerusakan tersebut malalui praktek. Siswa

sangat antusias karena setiap siswa mempunyai kesempatan yang seluas-

luanya untuk mendiagnosa kerusakan tersebut. Beberpa jawaban siswa yang

mendekati benar disimpan oleh guru kemudian dijadikan umpan dalam

mendiagnosa letak kerusakan sesungguhnya. Materi yang diajarkan guru

sesuai dengan materi yang tercantum pada RPP.

2) Pertemuan kedua

Materi yang diajarkan adalah diagnosa keruakan kemudi gerak bebas

kemudi terlalu besar. G1 menggunakan media pembelajaran car trainer /

chasis trainer dan mobil, metode pembelajaran yang digunakan adalah

ceramah, diskusi, penugasan, dan penemuan terbimbing. Guru memaparkan

kemungkinan-kemungkinan terjadinya kemudi tersa berat. Berdasarkan

pemaparan tersebut dijadikan modal oleh siswa untuk mendiagnosa kerusakan

tersebut. Siswa diberi tugas untuk mengamati dan menemukan letak

permasalahan malalui praktek. Siswa sangat antusias karena setiap siswa

mempunyai kesempatan yang luas untuk mengemukakan hasil

pengamatannya. Dari jawaban-jawaban siswa dijadikan umpan untuk

menemukan letak kerusakan sesungguhnya oleh guru. Materi yang diajarkan

guru sesuai dengan RPP.

3) Pertemuan ketiga

Materi yang diajarkan adalah diagnosa keruakan kemudi tidak terjadi gaya

balik kemudi. G1 menggunakan media pembelajaran car trainer / chasis

trainer dan mobil, metode pembelajaran yang digunakan adalah ceramah,

diskusi, penugasan, dan penemuan terbimbing. Guru menjelaskan

kemungkinan-kemungkinan tidak terjadinya gaya balik kemudi dan berbagi

pengalaman saat menyetir mobil serta siswa berbagi pengalaman saat praktek

Page 63: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

48

di bengkel tempat PSG (Pendidikan Sistem Ganda). Siswa diberi tugas untuk

mengamati dan menemukan malalui praktek letak permasalah dari kerusakan

tersebut. Siswa sangat antusias karena setiap siswa mempunyai kesempatan

yang luas untuk mengemukakan hasil pengamatannya. Dari jawaban-jawaban

siswa dijadikan umpan untuk menemukan letak kerusakan sesungguhnya oleh

guru. Materi yang diajarkan guru sesuai dengan RPP.

4) Pertemuan keempat

Materi yang diajarkan adalah diagnosa kerusakan kemudi cenderung

membelok ke satu sisi pada saat kendaraan jalan lurus. G1 menggunakan

media car trainer / chasis trainer dan mobil, metode pembelajaran yang

digunakan adalah ceramah, diskusi, penugasan, dan penemuan terbimbing.

Pada saat proses pembelajaran guru memberikan gambaran-gambaran tentang

rasanya kemudi cenderung membelok ke satu sisi saat kendaraan berjalan

lurus. Siswa diberi tugas untuk mengamati dan menemukan malalui praktek

letak permasalah dari kerusakan tersebut. Siswa sangat antusias karena setiap

siswa mempunyai kesempatan yang luas untuk mengemukakan hasil

pengamatannya. Dari jawaban-jawaban siswa dijadikan umpan untuk

menemukan letak kerusakan sesungguhnya oleh guru. Materi yang diajarkan

guru sesuai dengan RPP.

b. Hasil observasi G2

Untuk G2 peneliti mengobservasi guru mengajar sebanyak 2 kali

pertemuan. Hasil observasi tersebut adalah sebagai berikut:

1) Pertemuan pertama

Materi yang diajarkan adalah (a) sistem bahan bakar bakar motor diesel

injeksi langsung (direct injection), (b) konstruksi injektor motor diesel injeksi

langsung (direct injection), dan (c) konstruksi ruang bakar motor diesel injeksi

langsung (direct injection). Guru menggunakan media laptop, LCD, dan

engine stand. Metode mengajar yang digunakan guru adalah metode ceramah,

tanya jawab, dan praktek. Pada saat proses pembelajaran guru

mempresentasikan materi dengan menggunakan power point setelah itu siswa

praktek sesuai dengan pembagian kelompok masing-masing. Guru

Page 64: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

49

menjelaskan materi di depan engine stand dan melakukan tanya jawab, setelah

itu siswa disuruh mengamati benda praktek, jika perlu diperbolehkan untuk

melakukan bongkar pasang. Guru memberikan materi fotokopian kepada

siswa sebagai dasar pembuatan laporan praktek. Materi yang diajarkan guru

sesuai dengan RPP.

2) Pertemuan kedua

Materi yang diajarkan adalah (a) sistem bahan bakar bakar motor diesel

injeksi tidak langsung (indirect injection), (b) konstruksi injektor motor diesel

injeksi tidak langsung (indirect injection), (c) konstruksi ruang bakar motor

diesel injeksi tidak langsung (indirect injection). Guru menggunakan media

laptop, LCD, dan engine stand. Metode mengajar yang digunakan guru adalah

metode ceramah, tanya jawab, dan praktek. Pada saat proses pembelajaran

guru mempresentasikan materi dengan menggunakan power point setelah itu

siswa praktek sesuai dengan pembagian kelompok masing-masing. Guru

menjelaskan materi di depan engine stand dan melakukan tanya jawab, setelah

itu siswa disuruh mengamati benda praktek, jika perlu diperbolehkan untuk

melakukan bongkar pasang. Guru memberikan materi fotokopian kepada

siswa sebagai dasar pembuatan laporan praktek. Materi yang diajarkan guru

sesuai dengan RPP.

c. Hasil observasi G3

Untuk G3 peneliti mengobservasi guru mengajar sebanyak 3 kali

pertemuan. Hasil observasi tersebut adalah sebagai berikut:

1) Pertemuan pertama

Materi yang diajarkan adalah macam-macam komponen sistem suspensi.

Guru menggunakan media pembelajaran papan tulis, spidol, dan chasis stand.

Meteode mengajar yang digunakan adalah observasi dan ceramah. Pada proses

pembelajaran guru melakukan tes terlebih dahulu tentang materi pertemuan

yang sebelumnya. Setelah itu menyampaikan materi pembelajaran sesuai

dalam RPP. Siswa diberi tugas dalam kelompok kecil untuk mengamati

komponen-komponen sistem suspensi serta membuat laporan dari pengamatan

tersebut. Materi yang diajarkan guru sesuai dengan RPP.

Page 65: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

50

2) Pertemuan kedua

Materi yang diajarkan adalah macam-macam suspensi pada kendaraan.

Media yang digunakan guru adalah papan tulis (white board), spidol, dan

chasis stand. Metode mengajar yang digunakan guru adalah metpde ceramah,

tanya jawab dan observasi. Pada saat proses pembelajaran guru melakukan tes

terlebih dahulu sevara mencongak tentang materi pelajaran sebelumnya yakni

macam-macam komponen sistem suspensi. Setelah tes tersebut guru

meneranhkan materi pelajaran sesuai dengan RPP, siswa mencatat apa yang

perlu dicatat. Setelah penyampaian materi tersebut guru menyuruh siswa

untuk melakukan pengamatan dan melaporkan perbedaan anatar tipe suspensi

yang diamati. Materi yang diajarkan guru sesuai dengan RPP.

3) Pertemuan ketiga

Materi yang diajarkan adalah keutungan dan kerugian sistem suspensi.

Metode mengajar yang digunakan guru adalah ceramah dan diskusi. Guru

melakukan tes tertulis tentang materi pada pertemuan sebelumnya, setelah tes

selesai guru memeberiakan materi sesuai dengan RPP. Guru menyampaikan

materi dengan cara ceramah dan siswa mencatat apa yang perlu di catat,

sesekali guru menulis di papan tulis hal-hal yang dianggap penting dan siswa

mencatat apa yang ditulis guru di papan tulis tesrebut. Materi yang diajarkan

guru sesuai dengan RPP.

d. Hasil observasi G4

Untuk G4 peneliti mengobservasi guru mengajar sebanyak 4 kali

pertemuan. Hasil observasi tersebut adalah sebagai berikut:

1) Pertemuan pertama

Materi yang diajarkan adalah (a) macam-macam baterai, (b) konstruksi

baterai, dan (c) elektrolit baterai. Media pembelajran yang digunakan guru

adalah papan tulis (white board) dan spidol serta baterai dan hydrometer.

Media Metode yang dugunakan guru saat pembelajaran adalah ceramah, tanya

jawab, demonstrasi, penugasan dan tutorial. Pada saat proses belajar mengajar

berlangsung guru memebrikan apersepsi pada awal pertemuan tentang materi

yang akan disampaikan. Apersepsi tersebut membawa siswa menjadi antusias

Page 66: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

51

dan menambah rasa ingin tau siswa. Guru mengajar sambil menulis di papan

tulis dan siswa mencatat apa yang guru tulis di papan tulis sesekali guru

mendekte materi untuk di catat siswa. Guru mendemonstrasikan baterai dan

alat pengukur berat jenis elektrolit serta kemudian mempraktekannya dan

memberikan penjelsan tentang fungsi alat dan cara pengukuruan yang benar.

Materi yang diajarkan guru sesuai dengan RPP.

2) Pertemuan kedua

Materi yang diajarkan adalah (a) reaksi kimia baterai, (b) pemeriksaan

baterai, dan (c) perawatan dan pengisian baterai. Media pembelajran yang

digunakan guru adalah papan tulis (white board) dan spidol, baterai dan alat

charger baterai. Metode yang digunakan oleh guru saat mengajar adalah

ceramah, tanya jawab, demonstrasi, penugasan dan tutorial. Pada saat proses

pembelajaran guru menerangkan materi lanjutan dari meteri sebelumnya

sebagai ulasan. Untuk materi yang saat itu diajarkan guru mengajak siswa ke

bengkel yang terletak di sebelah ruang kelas untuk melihat cara pemeriksaan

dan pengisian baterai pada khususnya. Materi yang diajarkan guru sesuai

dengan RPP.

3) Pertemuan ketiga

Materi yang diajarkan adalah (a) fungsi sistem starter, (b) persyaratan

starter, (c) hubungan arus dan garis gaya magnet, (d) kaidah tangan kiri

Fleming. Media pembelajran yang digunakan guru adalah papan tulis (white

board) dan spidol. Metode yang digunakan guru saat mengajar adalah metode

ceramah, tanya jawab, daan penugasan. Pada saat proses kegiatan

pembelajaran guru mengulas sedikit materi yang diajarkan sebelumnya lalu

guru memberikan apersepsi tentang materi akan disampaikan. Guru menulis di

papan tulis dan siswa mencatat apa yang ditulis guru sesekali guru mendekte

apa yang sekiranya perlu ditambahkan pada catatan siswa. Setelah selesa

menerangkan guru memberi pertanyaan yang selanjutnya digunakan untuk PR.

Materi yang diajarkan guru sesuai dengan RPP.

Page 67: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

52

4) Pertemuan keempat

Materi yang diajarkan adalah (a) kaidah tangan kiri Fleming, (b) prinsip

kerja motor starter, (c) komponen-komponen utama motor starter, (d) macam-

macam rangkaian sistem starter. Media pembelajran yang digunakan guru

adalah papan tulis (white board) dan spidol. Metode yang digunakan guru saat

mengajar adalah metode ceramah, tanya jawab, daan penugasan. Pada saat

proses kegiatan pembelajaran guru mengulas sedikit materi yang diajarkan

sebelumnya lalu menanyakan jawaban PR pertemuan kemarin. Guru

memberikan apersepsi tentang materi yang akan disampaikan. Guru menulis

di papan tulis dan siswa mencatat apa yang ditulis guru sesekali guru

mendekte apa yang sekiranya perlu ditambahkan pada catatan siswa. Materi

yang diajarkan guru sesuai dengan RPP.

e. Hasil observasi G5

Untuk G5 peneliti mengobservasi guru mengajar sebanyak 2 kali

pertemuan. Hasil observasi tersebut adalah sebagai berikut:

1) Pertemuan pertama

Materi yang diajarkan adalah : (a) pemerksaan kerataan dan keretakan blik

silinder, (b) penggunaan alat-alt ukur pemeriksa blok silinder, (c) perawatan

dan perbaikan blok silinder. Media yang digunakan guru adalah papan tulis

(white board), spidol, mikrometer, vernier caliper, ragum, steel rule, filler

gauge, dan cylinder bore gauge. Metode pembelajaran yang digunakan oleh

guru adalah metode ceramah, diskusi, tanya jawab, praktek dan penugasan.

Pada saat proses pembelajaran guru memberikan apersepsi terlebih dahulu

akan materi yang akan diajarkan, setelah itu guru mendemonstrasikan cara

penggunaan alat untuk pengukuran blok silinder. kemudian memperagakan

cara pengukuran kerataan dan keusan blok silinder. Setelah itu siswa praktek

satu persati dalam kelompok masing-masing. Selain siswa mencatat materi

yangdisampaikan guru siswa juga mencatat hasil pengukuran dari praktek

yang telah dilakukan untuk dasar tindakan lanjut yang akan dilakukan.

Page 68: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

53

2) Pertemuan kedua

Materi yang diajarkan adalah: (a) pemeriksaan: kebengkokan, keovalan,

ketirusan, keausan, dan selah celah oli, (b) penggunaan dan pembacaan alat-

alat ukur pemeriksa poros engkol, (c) perawatan dan perbaikan poros engkol.

Media yang digunakan guru adalah papan tulis (white board), spidol, ragum,

mikrometer, dan vernier caliper. Metode pembelajaran yang digunakan oleh

guru adalah metode ceramah, diskusi, tanya jawab, praktek dan penugasan.

Pada saat proses pembelajaran guru memberikan apersepsi terlebih dahulu

akan materi yang akan diajarkan sebagai lanjutan dari materi sebelumnya,

setelah itu guru mendemonstrasikan cara penggunaan alat untuk pengukuran

poros engkol. kemudian memperagakan cara pengukuran poros engkol.

Setelah itu siswa praktek satu persati dalam kelompok masing-masing. Selain

siswa mencatat materi yangdisampaikan guru siswa juga mencatat hasil

pengukuran dari praktek yang telah dilakukan untuk dasar tindakan lanjut

yang akan dilakukan.

f. Hasil observasi G6

Untuk G6 peneliti mengobservasi guru mengajar sebanyak 2 kali

pertemuan. Hasil observasi tersebut adalah sebagai berikut:

1) Pertemuan pertama

Materi yang diajarkan adalah: (a) siklus, (b) tekanan dan kevakuman, (c)

syarat-syarat pembakaranan. Guru menggunakan media pembelajaran laptop,

LCD, dan simulator pembakaran di dalam silinder. Metode yang digunakan

guru adalah ceramah, presentasi, tanya jawab dan lembaran isisan siswa. Pada

saat pembelajaran dimulai guru memberikan apersepsi terlebih dahulu dan

mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari sehingga siswa sangat

antusias. Guru mempresentasikan siklus kerja motor dan cara kerja motor 2

tak & 4 tak, serta syarat-syarat pembakaran di dalam silinder. Pada saat guru

menjelaskan siswa mencatat di lembaran isian siswa yang terlebih dahulu

diberikan oleh guru pada masing-masing siswa. Pada akhir pelajaran guru

mengeluarkan seoerangkat alat berupa simulator pembakaran di dalam

silinder, hal ini membuat rasa ingin tau siswa meningkat. Pelajaran di akhiri

Page 69: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

54

dengan rasa ingin tau siswa yang tinggi namun belum terjawab rasa ingin tau

tersebut.

2) Pertemuan kedua

Materi yang diajarkan adalah: (a) syarat-syarat pembakaran, (b)

pembakaran. Media yang digunakan guru adalah laptop, LCD, dan simulator

pembakaran di dalam silinder. Metode yang digunakan guru adalah ceramah,

presentasi, tanya jawab dan lembaran isisan siswa. Pada saat pembelajaran

guru mengulas sebentar materi pada pertemuan sebelumnya dalam prsesentasi

dengan power point. Selanjutnya guru menjawab rasa ingin tau siswa pada

pertemuan sebelumnya yakni dengan mengeluarkan dan mendemonstrasikan

pembakaran di dalam silinder dengan simulator.

Berdasarkan observasi guru mengajar di kelas dapat diketahui bahwa guru

menyampaiakan seluruh materi sesuai dengan materi yang tercantum dalam RPP

dan guru mampu mengkondisikan lingkungan belajar yang positif, menampilkan

inovasi-inovasi dalam pembelajaran dan memberikan kesempatan yang seluas-

luasnya untuk siswa belajar. Ini berarti guru mempunyai kesiapan yang tinggi

dalam mempersiapkan siswanya dalam menghadapi Ujian Teori Kejuruan dan ini

berarti juga kesiapan guru dalam menghadapi Ujian Teori Kejuruan ternasuk

kategori sangat tinggi.

Untuk menjawab masalah kedua yaitu kesiapan siswa dalam menghadapi

Ujian Teori Kejuruan progam keahlian teknik mekanik otomotif studi kasus di

SMK N 2 Surakarta dilakukan pengumpulan data melalui soal tes Ujian Teori

Kejuruan dengan 40 butir soal pilihan ganda dengan 20 Standar Kompetensi

Lulusan, pengumpulan dokumen berupa catatan atau materi yang diberikan oleh

guru, dan wawancara mendalam mengenai materi yang didapat dari guru selama

pembelajaran dari 20 standar kompetensi lulusan yang di ujikan dalam Ujian

Nasional yakni Ujian Teori Kejuruan.

1. Hasil Analisis Tes Soal

Menurut Blom tujuan belajar dikelompokkan menjadi tiga kelompok,

yakni kognitif, psikomotorik, dan afektif. Selanjutnya Mudjiyono & Mochamad

Page 70: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

55

Paryadi menjelaskan butir-butir diatas sebagai berikut, sebagamiana dikutip dari

Gino (1993: 19-20).

a) Ranah Kognitif terdiri dari:

1) Pengetahuan

Merupakan tingkat terendah dari ranah kognitif berupa pengenalan dan

pengingatan kembali terhadap pengetahuan tentang fakta, istilah, dan

prinsip-prinsip dalam bentuk yang dipelajari.

2) Pemahaman

Merupakan tingkat berikutnya dari tujuan belajar ranah kognitif berupa

kemampuan mengerti tentang isi pelajaran yang dipelajari tanpa

menghubungkan dengan isi pelajaran lainnya.

3) Penerapan

Merupakan kemampuan menggunakan generalisasi atau abstraksi lainnya

sesuai dengan situasi yang konkret.

4) Analisis

Merupakan kemampuan menjabarkan isi pelajaran ke bagian-bagian yang

menjadi unsur pokok.

5) Sintesis

Merupakan kemampuan menggabungkan unsur-unsur pokok menjadi

stuktur baru.

6) Evaluasi

Merupakan kemampuan menilai isi pelajaran untuk suatu maksud/tujuan

teretentu.

b) Ranah afektif terdiri dari:

1) Menerima

Merupakan tingkat terendah tujuan ranah afektif berupa perhatian terhadap

stimuli secara pasif yang meningkat secara aktif.

2) Merespon

Merupakan kesengajaan untuk menanggapi stimuli dan merasa terikat

secara aktif memperhatikan.

Page 71: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

56

3) Menilai

Merupakan kemampuan menilai gejala atau kegiatan sehingga dengan

sengaja merespon lebih lanjut untuk mencari jalan bagaimana dapat

mengambil bagian atas apa yang terjadi.

4) Mengorganisasi

Merupakan kemampuan untuk membentuk suatu sistem nilai bagi dirinya

berdasarkan nilai-nilai yang diresponnya.

5) Karakterisasi

Merupakan kemampuan untuk mengonseptualisasi masing-masing nilai

waktu merespon dengan jalan mengidentifikasikan karakteristik nilai atau

membuat pertimbangan-pertimbangan.

c) Ranah psikomorik terdiri dari:

1) Gerak tubuh

Gerak tubuh yang mencolok merupakan gerakan tubuh yang menekankan

pada kekuatan, kecepatan dan ketepatan tubuh.

2) Koordinasi gerak

Ketepatan yang dikoordinasikan, biasanya berhubungan dengan kgerakan

mata, telinga dan badan.

3) Non verbal

Komunikasi non verbal merupakan kemampuan komunikasi tanpa kata,

kemampua menggunaklan bahasa isyarat.

4) Perilaku bicara

Merupakan kemampuan berbicara yang berhubungan dengan kemampuan

berkomunikasi secara lisan.

Berikut adalah analisis secara kualitatif dari 40 butir soal dengan 20

Standar Kompetensi Lulusan yang digunakan dalam pengambilan data tentang

kesiapan siswa dalam menghadapi Ujian Teori Kejuruan:

Soal nomor 1 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan

memperbaiki sistem suspensi. Materi pokok dalam soal ini adalah fungsi shock

absorber. Kemampuan yang diujikan pada soal ini ialah menjelaskan fungsi shock

absorber, indikatornya adalah siswa dapat menjelaskan fungsi shock absorber.

Page 72: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

57

Ranah belajar dalam soal ini adalah ranah kognitif yaitu pengetahuan, yakni

pengetahuan tentang fungsi shock absorber; ranah afektifnya yaitu menerima,

yakni menerima materi pelajaran tantang fungsi shock absorber; dan ranah

psikomotorik yaitu perilaku bicara, yakni perilaku bicara mengucapkan kata asing

shock absorber.

Soal nomor 2 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan

memperbaiki sistem suspensi. Materi pokok dalam soal ini adalah komponen

suspensi belakang. Kemampuan yang diujikan adalah menjelaskan komponen-

komponen suspensi belakang, indikatornya adalah siswa dapat menjelaskan nama-

nama komponen suspensi belakang. Ranah belajar dalam soal ini adalah ranah

kognitif yaitu analisis, yakni menganalisis nama-nama komponen suspensi

belakang; ranah afektif yaitu merespon, yakni merespon materi pelajaran tentang

nama-nama komponen suspensi belakang; dan ranah psikomotorik yaitu perilaku

bicara, yakni perilaku bicara mengucapkan kata-kata asing seperti suspension

upper suport, shock absorber, strud rod, coil spring.

Soal nomor 3 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan

menggunakan alat-alat ukur (measuring tools). Materi pokok dalam soal ini

adalah penggunaan alat radiator cap tester. Kemampuan yang diujikan dalam soal

ini adalah fungsi penggunaan alat radiator cap tester, indikatornya adalah siswa

dapat menjelaskan penggunaan alat radiator cap tester. Ranah belajar dalam soal

ini adalah ranah kognitif yaitu pengetahuan, yakni pengetahuan tentang alat untuk

memeriksa kebocoran radiator; ranah afektif yaitu merespon, yakni merespon

materi pelajaran tentang alat pengukur kebocoran radiator; dan ranah

psikomotorik yaitu perilaku bicara, yakni perilaku bicara mengucapkan kata asing

radiator cap tester .

Soal nomor 4 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan

memeperbaiki roda dan ban. Materi pokok dalam soal ini adalah pembacaan kode

ban. Kemampuan yang diujikan dalam soal ini adalah menjelaskan pembacaan

kode ban, indikatornya adalah siswa dapat menjelaskan pembacaan kode ban.

Ranah belajar dalam soal ini adalah ranah kognitif yaitu pemahaman, yakni

pemahaman tentang materi pelajaran pembacaan kode ban; ranah afektif yaitu

Page 73: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

58

merespon, yakni merespon materi pelajaran tentang pembacaan kode ban; dan

ranah psikomotorik yaitu non verbal, kemampuan membaca bahasa isyarat atau

kode.

Soal nomor 5 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan

memperbaiki poros penggerak roda. Materi pokok dalam soal ini adalah

komponen poros propeller. Kemampuan yang diujikan dalam soal ini adalah

menjelaskan komponen poros propeller, indikatornya adalah siswa dapat

menjelaskan komponen poros propeller. Ranah belajar dalam soal ini adalah

ranah kognitif yaitu analisis, yakni menganalisis letak universall joint pada poros

propeler, ranah afektif yaitu menerima, menerima materi pelajaran tentang letak

universall joint pada poros propeler; dan ranah psikomotorik yaitu non verbal,

kemampuan membaca bahasa isyarat penomeran.

Soal nomor 6 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan

memelihara/servis sistem bahan bakar bensin. Materi pokok dalam soal ini adalah

saluran bahan bakar sistem percepatan pada karburasi. Kemampuan yang diujikan

dalam soal ini adalah menjelaskan saluran bahan bakar sistem percepatan pada

karburasi, indikatornya adalah siswa dapat menjelaskan saluran bahan bakar

sistem percepatan pada karburasi. Ranah belajar dalam soal ini adalah ranah

kognitif yaitu analisis, menganalisis tentang saluran bahan bakar sistem

percepatan pada karburasi; ranah afektif yaitu karakterisasi, mengkonseptualisasi

tentang saluran bahan bakar sistem percepatan pada karburasi dan; ranah

psikomotorik yaitu non verbal, yakni kemampuan menggunakan bahasa isyarat

penomeran.

Soal nomor 7 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan

memperbaiki roda dan ban. Materi pokok dalam soal ini adalah caster pada Front

Wheel Alignment (FWA). Kemampuan yang diujikan dalam soal ini adalah

menjelaskan caster pada Front Wheel Alignment (FWA), indikatornya adalah

siswa dapat menjelaskan caster pada Front Wheel Alignment (FWA). Ranah

belajar dalam soal ini adalah ranah kognitif yaitu pengetahuan, yakni pengetahuan

materi pelajaran tentang caster; ranah afektif yaitu menerima, yakni menerima

materi pelajaran taentang caster; dan ranah psikomotorik yaitu perilaku bicara,

Page 74: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

59

yakni perilaku bicara mengucapkan kata asing caster.

Soal nomor 8 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan

melakukan overhaul sistem pendingin dan komponen– komponennya. Materi

pokok dalam soal ini adalah fungsi komponen sistem pendingin. Kemampuan

yang diujikan dalam soal ini adalah menjelaskan fungsi komponen sistem

pendingin, indikatornya adalah siswa dapat menjelaskan fungsi komponen sistem

pendingin. Ranah belajar dalam soal ini adalah ranah kognitif yaitu pengetahuan,

yakni pengetahuan materi pelajaran tentang fungsi relief valve; ranah afektif yaitu

merespon, yakni merespon materi pelajaran tentang fungsi relief valve; dan ranah

psikomotorik yaitu perilaku bicara, yakni perilaku bicara mengucapkan kata asing

relief valve.

Soal nomor 9 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan

memperbaiki poros penggerak roda. Materi pokok dalam soal ini adalah poros

roda belakang tipe full floating. Kemampuan yang diujikan dalam soal ini adalah

menjelaskan poros roda belakang tipe full floating, indikatornya adalah siswa

dapat menjelaskan poros roda belakang tipe full floating. Ranah belajar dalam soal

ini adalah ranah kognitif yaitu pengetahuan, yakni pengetahuan tentang poros

penggerak roda tipe full floating; ranah afektif yaitu menerima, yakni menerima

materi pelajaran tentang poros penggerak roda tipe full floating; dan ranah

psikomotorik yaitu perilaku bicara., yakni perilaku bicara mengucapkan kata asing

full floating.

Soal nomor 10 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan

memperbaiki sistem injeksi bahan bakar diesel. Materi pokok dalam soal ini

adalah fungsi komponen pompa injeksi pada mesin diesel. Kemampuan yang

diujikan dalam soal ini adalah menjelaskan fungsi komponen pompa injeksi pada

mesin diesel, indikatornya adalah siswa dapat menjelaskan fungsi komponen

pompa injeksi pada mesin diesel. Ranah belajar dalam soal ini adalah ranah

kognitif yaitu pengetahuan, yakni pengetahuan tentang fungsi feed pump; ranah

afektif yaitu merespon, yakni merespon materi pelajaran tentang fungsi feed

pump; dan ranah psikomotorik yaitu perilaku bicara, yakni perilaku bicara

mengucapkan kata asing feed pump.

Page 75: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

60

Soal nomor 11 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan

memelihara baterai. Materi pokok dalam soal ini adalah penghitungan kapasitas

baterai. Kemampuan yang diujikan dalam soal ini adalah menjelaskan

penghitungan kapasitas baterai, indikatornya adalah siswa dapat menjelaskan

penghitungan kapasitas baterai. Ranah belajar dalam soal ini adalah ranah kognitif

yaitu aplikasi, yakni menghitung kapasitas baterai jika dihubungkan pararel; ranah

afektif yaitu mengorganisasi, yakni menghitung kapasitas baterai jika

dihubungkan pararel dengan menggunakan dasar ilmu yang dimiliki; dan ranah

psikomotorik yaitu non verbal, kemampuan membaca bahasa isyarat singkatan

dan lambang pada kelistrikan.

Soal nomor 12 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan

memperbaiki kerusakan ringan pada rangkaian/ sistem kelistrikan,pengaman dan

kelengkapan tambahan. Materi pokok dalam soal ini adalah rangkaian dasar

kelistrikan. Kompetensi yang diujikan adalah menjelaskan rangkaian dasar

kelistrikan, indikatornya adalah siswa dapat menjelaskan rangkaian dasar

kelistrikan. Ranah belajar dalam soal ini adalah ranah kognitif yaitu aplikasi,yakni

menghitung kuat arus pada rangkaian dasar kelistrikan; ranah afektif yaitu

mengorganisasi, yakni menghitung kuat arus pada rangkaian dasar kelistrikan

dengan menggunakan dasar ilmu yang dimilikinya; dan ranah psikomotorik yaitu

non verbal, yakni membaca bahasa isyarat dan simbol pada kelistrikan.

Soal nomor 13 merupakan soal dengan kompetensi lulusan memperbaiki

sistem pengapian. Materi pokok dalam soal ini adalah cara mengatasi pengapian

lebih cepat dari spesifikasi. Kemampuan yang diujikan dalam soal ini adalah

menjelaskan cara mengatasi pengapian lebih cepat dari spesifikasi, indikatornya

adalah siswa dapat menjelaskan cara mengatasi pengapian lebih cepat dari

spesifikasi. Ranah belajar dalam soal ini adalah ranah kognitif yaitu pemahaman,

yakni pemahaman tentang troble shooting kerusakan pada sistem pengapian;

ranah afektif yaitu menilai, kemampuan menilai tentang kerusakan pada sostem

pengapian; dan ranah psikomotorik yaitu perilaku bicara, yakni perilaku bicara

mengucapkan kata asing distribotor.

Page 76: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

61

Soal nomor 14 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan

memperbaiki sistem pengapian. Materi pokok dalam soal ini adalah rangkaian

sistem pengapian transistor. Kemampuan yang diujikan dalam soal ini adalah

menjelaskan rangkaian sistem pengapian transistor, indikatornya adalah siswa

dapat menjelaskan rangkaian sistem pengapian transistor. Ranah belajar dalam

soal ini adalah ranah kognitif yaitu analisis, menganalisis rangkaian sistem

pengapian transistor; ranah afektif yaitu mengorganisasi, yakni merangkai sistem

pengapian transistor yang tepat dan benar; dan ranah psikomotorik yaitu non

verbal, yakni membaca bahasa isyarat penomeran.

Soal nomor 15 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan

memperbaiki kerusakan ringan pada rangkaian/ sistem kelistrikan,pengaman dan

kelengkapan tambahan. Materi pokok dalam soal ini adalah rangkaian lampu

dengan menggunakan relay. Kemampuan yang diujikan dalam soal ini adalah

menjelaskan rangkaian lampu dengan menggunakan relay, indikatornya adalah

siswa dapat menjelaskan rangkaian lampu dengan menggunakan relay. Ranah

belajar dalam soal ini adalah ranah kognitif yaitu aplikasi, yakni merangkai

rangkaian lampu dengan menggunakan relay; ranah afektif yaitu mengorganisasi,

yakni merangkai rangkaian lampu dengan menggunakan relay berdasarkan ilmu

yang dimilikinya; dan ranah psikomotorik yaitu non verbal, yakni membaca

bahasa isyarat penomeran.

Soal nomor 16 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan

memperbaiki sistem starter. Materi pokok dalam soal ini adalah fungsi komponen

motor starter. Kemampuan yang diujikan dalam soal ini adalah menjelaskan

fungsi komponen motor starter, indikatornya adalah siswa dapat menjelaskan

fungsi komponen motor starter. Ranah belajar dalam soal ini adalah ranah

kognitif yaitu pengetahuan, yakni pengetahuan tentang fungsi komponen motor

starter; ranah afektif yaitu merespon, yakni merespon materi pelajran tentang

fungsi komponen motor starter; dan ranah psikomotorik yaitu perilaku bicara,

yakni kemampuan membaca kata asing seperti field coil.

Soal nomor 17 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan

memperbaiki sistem starter. Materi pokok dalam soal ini adalah cara

Page 77: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

62

pemerikasaan komponen motor starter. Kemampuan yang diujikan dalam soal ini

adalah menjelaskan cara pemerikasaan komponen motor starter, indikatornya

adalah siswa dapat menjelaskan cara pemerikasaan komponen motor starter.

Ranah belajar dalam soal ini adalah ranah kognitif yaitu pemahaman, yakni

pemahaman tentang pemerikasaan komponen motor starter; ranah afektif yaitu

merespon, yakni merespon materi pelajaran tentang pemeriksaan komponen motor

starter; dan ranah psikomotorik yaitu perilaku bicara, yakni perilaku bicara

membaca kata asing seperti run out.

Soal nomor 18 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan

memelihara/servis sistem AC (air conditioner). Materi pokoknya adalah fungsi

komponen sistem AC. Kemampuan yang diujikan dalam soal ini adalah

menjelaskan fungsi komponen sistem AC, indikatornya adalah siswa dapat

menjelaskan fungsi komponen sistem AC. Ranah belajar dalam soal ini adalah

ranah kognitif yaitu pengetahuan, yakni pengetahuan tentang fungsi komponen

sistem AC; ranah afektif yaitu menerima, yakni menerima materi pelajaran

tentang fungsi komponen sistem AC; dan ranah psikomotorik yaitu perilaku

bicara, yakni perilaku bicara membaca kata asing seperti dryer.

Soal nomor 19 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan

memelihara/servis sistem AC (air conditioner). Materi pokok dalam soal ini

adalah kondisi kerja komponen sistem AC. Kemampuan yang diujikan dalam soal

ini adalah menjelaskan kondisi kerja komponen sistem AC, indikatornya adalah

siswa dapat menjelaskan kondisi kerja komponen sistem AC. Ranah belajar dalam

soal ini adalah ranah kognitif yaitu pengetahuan, yakni pengetahuan tentang

kondisi kerja komponen sistem AC; ranah afektif yaitu merespon, yakni

merespon materi pelajaran tentang kondisi kerja komponen sistem AC; dan ranah

psikomotorik yaitu non verbal, yakni membaca bahasa isyarat penomeran.

Soal nomor 20 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan

melakukan overhaul sistem pendingin dan komponen– komponennya. Materi

pokok dalam soal ini adalah diagnosa kerusakan sistem pendingin. Kemampuan

yang diujikan dalam soal ini adalah mendiagnosa kerusakan sistem pendingin,

indikatornya siswa dapat mendiagnosa kerusakan sistem pendingin. Ranah belajar

Page 78: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

63

dalam soal ini adalah ranah kognitif yaitu analisis, yakni menganalisa kerusakan

pada sistem pendingin; ranah afektif yaitu menilai, yakni mencari troble shooting

kerusakan pada sistem pendingin; dan ranah psikomotorik yaitu perilaku bicara,

yakni perilaku bicara membaca kata asing seperti relief valve.

Soal nomor 21 merupakan soal dengan satandar kompetensi lulusan

memelihara baterai. Materi pokok dalam soal ini adalah pemeriksaan baterai.

Kemampuan yang diujikan dalam soal ini adalah menjelaskan pemeriksaan

baterai, indikatornya adalah siswa dapat menjelaskan pemeriksaan baterai. Ranah

belajar dalam soal ini adalah ranah kognitif yaitu pengetahuan, yakni pengetahuan

tentang pengukuran berat jenis elektrolit baterai; ranah afektif yaitu merespon,

yakni merespon matei pelajaran tentang mengukur berat jenis elektrolit baterai;

dan ranah psikomotorik yaitu non verbal, yakni pembacaan gambar.

Soal nomor 22 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan

memperbaiki sistem pengisian. Materi pokok dalam soal ini adalah fungsi

komponen altenator. Kemampuan yang diujikan dalam soal ini adalah

menjelaskan fungsi komponen altenator, indikatornya adalah siswa dapat

menjelaskan fungsi komponen altenator. Ranah belajar dalam soal ini adalah

ranah kognitif yaitu pengetahuan, yakni pengetahuan tentang fungsi komponen

pada altenator; ranah afektif yaitu menerima, yakni menerima materi pelajaran

tantang fungsi komponen pada altenator; dan ranah psikomotorik yaitu perilaku

bicara, yakni perilaku bicara membaca kata asing seperti rectifer (diode).

Soal nomor 23 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan

merawat/servis ringan mesin EFI. Materi pokok dalam soal ini adalah komponen

sensor EFI. Kemampuan yang diujikan dalam soal ini adalah mengidentifikasi

komponen sensor EFI, indikatornya adalah siswa dapat mengidentifikasi

komponen sensor EFI. Ranah belajar dalam soal ini adalah ranah kognitif yaitu

pengetahuan, yakni pengetahuan tentang fungsi throttle valve; ranah afektif yaitu

menerima, yakni menerima materi pelajaran tentang fungsi komponen throttle

valve; dan ranah psikomotorik yaitu perilaku bicara, yakni perilaku bicara

membaca kta asing seperti throttle valve.

Page 79: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

64

Soal nomor 24 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan

memelihara/servis sistem bahan bakar bensin. Materi pokok dalam soal ini adalah

sistem pelampung pada karburasi. Kemampuan yang diujikan dalam soal ini

adalah menjelaskan sistem pelampung pada karburasi, indikatornya adalah siswa

dapat menjelaskan sistem pelampung pada karburasi. Ranah belajar dalam soal ini

adalah ranah kognitif yaitu pengetahuan, yakni pengetahuan tentang sistem

pelampung pada karburasi; ranah afektif yaitu merespon, yakni merepon materi

pelajaran teentang sistem pelampung pada karburasi; dan ranah psikomotorik

yaitu non verbal, yakni membaca bahasa isyarat atau lambang pada gambar.

Soal nomor 25 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan

memelihara/servis engine dan komponen-komponen-nya. Materi pokok dalam

soal ini adalah pengukuran ketirusan poros engkol. Kemampuan yang diujikan

dalam soal ini adalah menjelaskan pengukuran ketirusan poros engkol,

indikatornya adalah siswa dapat menjelaskan pengukuran ketirusan poros engkol.

Ranah belajar dalam soal ini adalah ranah kognitif yaitu pemahaman, yakni

pemahaman tentang cara mengukur ketirusan poros engkol; ranah afektif yaitu

menerima, yakni menerima materi pelajaran tentang cara mengukur ketirusan

poros engkol; dan ranah psikomotorik yaitu non verbal, yakni kemampuan

menggunakan bahasa isyarat seperti lambang penomeran pada gambar.

Soal nomor 26 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan

merawat/servis ringan mesin EFI. Materi pokok dalam soal ini adalah sensor

sistem EFI tipe “L”. Kemampuan yang diujikan dalam soal ini adalah

menjelaskan sensor sistem EFI tipe “L”, indikatornya adalah siswa dapat

menjelaskan sensor sistem EFI tipe “L”. Ranah belajar dalam soal ini adalah ranah

kognitif yaitu pengetahuan, yakni pengetahuan tentang komponen pada mesin

EFI; ranah afektif yaitu menerima, yakni menerima materi pelajaran tentang

komponen pada mesin EFI; dan ranah psikomotorik yaitu perilaku bicara, yakni

perilaku bicara membaca kata asing seperti air flow meter.

Soal nomor 27 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan

menggunakan alat-alat ukur (measuring tools). Materi pokok dalam soal ini

adalah peralatan pengukur keausan silinder. Kemampuan yang diujikan dalam

Page 80: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

65

soal ini adalah menjelaskan peralatan pengukur keausan silinder, indikatornya

adalah siswa dapat menjelaskan peralatan pengukur keausan silinder. Ranah

belajar dalam soal ini adalah ranah kognitif yaitu pengetahuan, yakni pengetahuan

tentang peralatan untuk mengukur keasusan silinder; ranah afektif yaitu

menerima, yakni menerima materi pelajaran tentang peralatan untuk mengukur

keasusan silinder; dan ranah psikomotorik yaitu perilaku bicara, yakni membaca

kata asing seperti, cylinder bore gauge, vernier caliper, micrometer.

Soal nomor 28 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan

memperbaiki sistem rem. Materi pokok dalam soal ini adalah fungsi boster rem.

Kemampuan yang diujikan dalam soal ini adalah menjelaskan fungsi boster rem,

indikatornya adalah siswa dapat menjelaskan fungsi boster rem. Ranah belajar

dalam soal ini adalah ranah kognitif yaitu pengetahuan, yakni pengetahuan

tentang fungsi boster rem; ranah afektif yaitu menerima, yakni menerima materi

pelajaran tentang fungsi boster rem; dan ranah psikomotorik yaitu perilaku bicara,

yakni perilaku bicara membaca kata asing seperti boster.

Soal nomor 29 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan

memperbaiki unit kopling dan komponen-komponen sistem pengoperasian.

Materi pokok dalam soal ini adalah cara kerja kopling hidrolik. Kemampuan yang

diujikan dalam soal ini adalah menjelaskan cara kerja kopling hidrolik,

indikatornya adalah siswa dapat menjelaskan cara kerja kopling hidrolik. Ranah

belajar dalam soal ini adalah ranah kognitif yaitu analisis, yakni menganalisis

urutan pemindahan tenaga pada koling hidrolik; ranah afektif yaitu

mengorganisasi, yakni mengurutkan urutan pemindahan tenaga pada koling

hidrolik; dan ranah psikomotorik yaitu non verbal, yakni kemampuan

menggunakan bahasa isyarat penomeran.

Soal nomor 30 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan

memperbaiki unit kopling dan komponen-komponen sistem pengoperasian.

Materi pokok dalam soal ini adalah komponen-komponen kopling. Kemampuan

yang diujikan dalam soal ini adalah menjelaskan komponen-komponen kopling,

indikatornya adalah siswa dapat menjelaskan komponen-komponen kopling.

Ranah belajar dalam soal ini adalah ranah kognitif yaitu analisis, yakni

Page 81: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

66

menganalisis nama-nama komponen pada kopling; ranah afektif yaitu merespon,

yakni merespon materi pelajaran tentang nama-nama komponen pada kopling; dan

ranah psikomotorik yaitu perilaku bicara. yakni perilaku bicara membaca kata

asing seperti cluth disc.

Soal nomor 31 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan

memelihara transmisi. Materi pokok dalam soal ini adalah komponen-komponen

roda gigi synchronmes. Kemampuan yang diujikan dalam soal ini adalah

menjelaskan komponen-komponen roda gigi synchronmes, indikatornya adalah

siswa dapat menjelaskan komponen-komponen roda gigi synchronmes. Ranah

belajar dalam soal ini adalah ranah kognitif yaitu analisis, yakni menganalisis

nama-nama komponen pada transmisi; ranah afektif yaitu merespon, yakni

merepon materi pelajaran tentang nama-nama komponen pada transmisi; dan

ranah psikomotorik yaitu perilaku bicara, yakni membaca kata asing seperti hub

sleeve.

Soal nomor 32 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan

memelihara unit final drive/gardan. Materi pokok dalam soal ini adalah fungsi

komponen differential. Kemampuan yang diujikan dalam soal ini adalah

menjelaskan fungsi komponen differential, indikatornya adalah siswa dapat

menjelaskan fungsi komponen differential. Ranah belajar dalam soal ini adalah

ranah kognitif yaitu pengetahuan, yakni pengetahuan tentang fungsi bagian

differntial; ranah afektif yaitu menerima, yakni menerima materi pelajaran tentang

fungsi bagian differntial; dan ranah psikomotorik yaitu perilaku bicara, yakni

perilaku bicara membaca kata asing seperti final drive.

Soal nomor 33 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan

memelihara transmisi. Materi pokok dalam soal ini adalah perbandingan putaran

roda gigi transmisi. Kemampuan yang diujikan dalam soal ini adalah menjelaskan

perbandingan putaran roda gigi transmisi, indikatornya adalah siswa dapat

menjelaskan perbandingan putaran roda gigi transmisi. Ranah belajar dalam soal

ini adalah ranah kognitif yaitu aplikasi, yakni menghitung perbandinhan putaran

roda gigi pada transmisi; ranah afektif yaitu karakterisasi, yakni menghitung

perbandinhan putaran roda gigi pada transmisi menggunakan dasar ilmu yang

Page 82: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

67

dimiliki; dan ranah psikomotorik yaitu non verbal, yakni menggunakan bahasa

isyarat seperti lambang pada gambar.

Soal nomor 34 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan

memperbaiki sistem rem. Materi pokok dalam soal ini adalah fungsi komponen

sistem rem cakram. Kemampuan yang diujikan dalam soal ini adalah menjelaskan

fungsi komponen sistem rem cakram, indikatornya adalah siswa dapat

menjelaskan fungsi komponen sistem rem cakram. Ranah belajar dalam soal ini

adalah ranah kognitif yaitu pemahaman, yakni pemahaman tentang fungsi kerja

komponen rem cakram; ranah afektif yaitu menerima, yakni menerima materi

pelajaran tentang fungsi kerja komponen rem cakram; dan ranah psikomotorik

yaitu non verbal, yakni menggunakan bahasa isyarat seperti penomeran.

Soal nomor 35 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan

memperbaiki sistem kemudi. Materi pokok dalam soal ini adalah fungsi

komponen power steering. Kemampuan yang diujikan dalam soal ini adalah

menjelaskan fungsi komponen power steering, indikatornya adalah siswa dapat

menjelaskan fungsi komponen power steering. Ranah belajar dalam soal ini

adalah ranah kognitif yaitu pengetahuan, yakni pengetahuan tentang fungsi

komponen pada power steering; ranah afektif yaitu merespon, yakni merespom

materi pelajaran tentang fungsi komponen pada power steering; dan ranah

psikomotorik yaitu non verbal, yakni memnggunkan bahasa isyarat seperti

penomeran.

Soal nomor 36 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan

memperbaiki sistem kemudi. Materi pokok dalam soal ini adalah komponen-

komponen steering gear housing tipe recirculating ball. Kemampuan yang

diujikan dalam soal ini adalah menjelaskan komponen-komponen steering gear

housing tipe recirculating ball, indikatornya adalah siswa dapat menjelaskan

komponen-komponen steering gear housing tipe recirculating ball. Ranah belajar

dalam soal ini adalah ranah kognitif yaitu analisis, yakni menganalisis nama-nama

komponen pada steering gear housing; ranah afektif yaitu menerima, yakni

menerima materi pelajaran tentang nama-nama komponen pada steering gear

housing; dan ranah psikomotorik yaitu perilaku bicara, yakni menggunakan kata

Page 83: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

68

asing seperti steel ball.

Soal nomor 37 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan

memperbaiki sistem injeksi bahan bakar diesel. Materi pokok dalam soal ini

adalah aliran bahan bakar pompa injeksi tipe distributor. Kemampuan yang

diujikan dalam soal ini adalah menjelaskan aliran bahan bakar pompa injeksi tipe

distributor, indikatornya adalah siswa dapat menjelaskan aliran bahan bakar

pompa injeksi tipe distributor. Ranah belajar dalam soal ini adalah ranah kognitif

yaitu analisis, yakni menganalisis aliran bahan bakar pada pompa injeksi tipe

disrtribotor; ranah afektif yaitu karakterisasi, mengkonsep materi tentang aliran

bahan bakar pada pompa injeksi tipe disrtribotor berdasarkam ilmu yang dimiliki;

dan ranah psikomotorik yaitu perilaku bicara, yakni membaca kata asing seperti

fuel tank.

Soal nomor 38 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan

memperbaiki sistem pengisian. Materi pokok dalam soal ini adalah fungsi sistem

pengisian. Kemampuan yang diujikan dalam soal ini adalah menjelaskan fungsi

sistem pengisian, indikatornya adalah siswa dapat menjelaskan fungsi sistem

pengisian. Ranah belajar dalam soal ini adalah ranah kognitif yaitu pengetahuan,

yakni pengetahuan tentang sistem pengisisan; ranah afektif yaitu menerima, yakni

menerima materi pelajaran tentang sistem pengsisian; dan ranah psikomotorik

yaitu perilaku bicara.

Soal nomor 39 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan

memelihara unit final drive/gardan. Materi pokok dalam soal ini adalah

pemeriksaan keolengan ring gear pada differential. Kemampuan yang diujikan

dalam soal ini adalah pemeriksaan keolengan ring gear pada differential,

indikatornya adalah siswa dapat menjelaskan pemeriksaan keolengan ring gear

pada differential. Ranah belajar dalam soal ini adalah ranah kognitif yaitu

pemahaman, yakni pemahaman tentang cara pemeriksaan ring gear pada

differential; ranah afektif yaitu merespon, yakni merepon materi pelajaran tentang

cara pemeriksaan ring gear pada differential; dan ranah psikomotorik yaitu

perilaku bicara, yakni membaca kata asing seperti ring gear.

Page 84: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

69

Soal nomor 40 merupakan soal dengan standar kompetensi lulusan

memelihara/servis engine dan komponen-komponennya. Materi pokok dalam soal

ini adalah urutan pelepasan baut kepala silinder. Kemampuan yang diujikan dalam

soal ini adalah urutan pelepasan baut kepala silinder, indikatornya adalah siswa

dapat menjelaskan urutan pelepasan baut kepala silinder. Ranah belajar dalam soal

ini adalah ranah kognitif yaitu pemahaman, yakni pemahaman tentang urutan

pelepasan baut kepala silinder; ranah afektif yaitu karakterisasi, yakni

mengkonsep materi tantang urutan pelepasan baut kepala silinder berdasarkan

ilmu yang dimiliki; dan ranah psikomotorik yaitu non verbal, yakni menggunkan

bahasa isyarat penomeran.

Ranah kognitif dalam 40 butir soal tersebut terdiri dari pengetahuan yang

terdapat dalam 19 butir soal atau sebanyak 47,5 %, pemahaman yang terdapat

dalam 7 butir soal atau sebanyak 17,5 %, aplikasi yang terdapat dalam 4 butir soal

atau sebanyak 10 %, dan analisis yang terdapat dalam 10 butir soal atau sebanyak

25 %.

Ranah afektif dalam 40 butir soal tersebut terdiri dari menerima yang

terdapat dalam 15 butir soal atau sebanyak 37,5 %, merespon yang terdapat dalam

14 butir soal atau sebanyak 35 %, menilai yang terdapat dalam 2 butir soal atau

sebanyak 5 %, mengorganisasi yang terdapat dalam 5 butir soal atau sebanyak

12,5 %, dan karakterisasi yang terdapat dalam 4 butir soal atau sebanyak 10 %.

Ranah psikomotorik dalam 40 butir soal tersebut terdiri dari non verbal

yang terdapat dalam 16 butir soal atau sebanyak 40 % dan perilaku bicara yang

terdapat dalam 24 butir soal atau sebanyak 60 %.

Berikut adalah hasil tes latihan Ujian Nasional Ujian Teori Kejuruan dari

40 butir soal dengan 20 standar kompetensi lulusan yang di teskan pada siswa

kelas XII Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif SMK N 2 Surakarta:

Page 85: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

70

Table 3. Hasil Tes Soal Ujian Teori Kejuruan

H A S I L

NO. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN Nomor butir soal

Jumlah siswa yang menjawab

benar

Hasil ( % )

Rata-rata ( % )

3 118 98,33 1.

Menggunakan alat-alat ukur (measuring tools) 27 89 74,17

86,25

8 111 92,5 2.

Melakukan overhaul sistem pendingin dan komponen– komponennya 20 65 54.17

73,33

6 118 98,33 3.

Memelihara/servis sistem bahan bakar bensin 24 114 95

96,67

10 112 93,33 4.

Memperbaiki sistem injeksi bahan bakar diesel 37 92 76,67

85

25 102 85 5.

Memelihara/servis engine dan komponen-komponen-nya 40 83 69,17

77,09

29 116 96,67 6.

Memperbaiki unit kopling dan komponen-komponen sistem pengoperasian 30 111 92,5

94,59

31 114 95 7. Memelihara transmisi

33 61 50,83 72,92

32 25 20,83 8. Memelihara unit final drive/gardan

39 112 93,33 57,08

5 120 100 9. Memperbaiki poros penggerak roda

9 62 51,67 75,84

4 83 69,17 10. Memperbaiki roda dan ban

7 107 89,17 79,17

28 115 95,83

11. Memperbaiki sistem rem 34 94 78,33

87,08

35 107 89,17 12. Memperbaiki sistem kemudi

36 101 84,17 86,67

Page 86: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

71

1 3 2,5 13. Memperbaiki sistem suspensi

2 98 81,67 42,08

11 97 80,83 14. Memelihara baterai

21 120 100 90,42

12 102 85 15.

Memperbaiki kerusakan ringan pada rangkaian/ sistem kelistrikan, pengaman dan kelengkapan tambahan 15 94 78,33

81,67

13 64 53,33 16. Memperbaiki sistem pengapian

14 38 31,67 42,5

16 98 81,67 17. Memperbaiki sistem starter

17 113 94,17 87,92

22 106 83,33 18. Memperbaiki sistem pengisian

38 113 94,17 91,25

18 30 25 19.

Memelihara/servis sistem AC (Air Conditioner) 19 92 76,67

50,84

23 62 51,67 20. Merawat/servis ringan mesin EFI

26 65 54,17 52,92

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa kesiapan siswa dalam

menghadapi Ujian Teori Kejuaruan dilihat dari hasil soal tes adalah untuk

kesiapan dalam setiap standar kompetensi lulusan adalah sebagai berikut: (1)

Menggunakan alat-alat ukur (measuring tools) sebesar 86,25 %, (2) Melakukan

overhaul sistem pendingin dan komponen-komponennya sebesar 73,33 %, (3)

Memelihara/servis sistem bahan bakar bensin sebesar 96,67 %, (4) Memperbaiki

sistem injeksi bahan bakar diesel sebesar 85 %, (5) Memelihara/servis engine dan

komponen-komponen-nya sebesar 77,09 %, (6) Memperbaiki unit kopling dan

komponen-komponen sistem pengoperasian sebesar 94,59 %, (7) Memelihara

transmisi sebesar 72,92 %, (8) Memelihara unit final drive/gardan sebesar 57,08

%, (9) Memperbaiki poros penggerak roda sebesar 75,84 %, (10) Memperbaiki

roda dan ban sebesar 79,17 %, (11) Memperbaiki sistem rem sebesar 87,08 %,

(12) Memperbaiki sistem kemudi sebesar 86,67 %, (13) Memperbaiki sistem

suspensi sebsesar 42,08 %, (14) Memelihara baterai sebesar 90,42 %,

Page 87: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

72

(15) Memperbaiki kerusakan ringan pada rangkaian/ sistem kelistrikan,pengaman

dan kelengkapan tambahan sebesar 81,67 %, (16) Memperbaiki sistem pengapian

sebesar 42,5 %, (17) Memperbaiki sistem starter sebesar 87,92 %, (18)

Memperbaiki sistem pengisian sebesar 91,25 %, (19) Memelihara/servis sistem

AC (Air Conditioner) sebesar 50,84 %, (20) Merawat/servis ringan mesin EFI

sebesar 52,92 %. Rata-rata kesiapan siswa dalam menghadapi Ujian Teori

Kejuruan dilihat dari hasil soal tes adalah sebesar 85 %.

Berikut adalah histogram pencapaian dari setiap standar kompetensi

lulusan:

86.25

73.33

96.67

85

77.09

94.59

72.92

57.08

75.8479.17

87.08 86.67

42.08

90.42

81.67

42.5

87.9291.25

50.84 52.92

0

20

40

60

80

100

120

S T A N D A R K O M P E T E N S I L U L U S A N

P E

N C

A P

A I

A N

( %

)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Gambar 3. Grafik Histogram Pencapaian Dari Setiap Standar Kompetensi Lulusan

Kriteria Nilai kelulusan untuk Ujian Nasional adalah memiliki nilai rata

minimal 5,50 untuk seluruh mata pelajaran, dengan nilai minimal 4,00 untuk

paling banyak dua mata pelaharan dan minimal 4,25 untuk mata pelajaran lainnya.

Dari pengerjaan soal tes tersebut didapt hasil nilai semua peserta tes lulus ujian.

Rata-rata nilai yang didapat siswa dalam skala 100 adalah 7,57. Untuk hasil

selengkapnya terlampir dalam lampiran 8.

Page 88: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

73

Berdasarkan tes soal latihan Ujian Nasional Ujian Teori Kejuruan dan

uraian hasil diatas dapat diketahui bahwa kesiapan siswa dalam menghadapi Ujian

Teori Kejuruan adalah dalam kategori tinggi.

2. Hasil Analisis Pengumpulan Dokumen Siswa

Dokumen yang dikumpulkan dari siswa adalah berupa catatan atau

printout materi yang diberikan oleh guru selama pembelajaran dari 20 Standar

Kompetensi Lulusan yang digunakan dalam Ujian Teori Kejuruan. Catatan atau

printout materi tersebut dapat memberikan data sejauh mana materi di dapat siswa

hubungannya dengan kesiapan siswa dalam menghadapi Ujian Teori Kejuruan

dan sebagai kontrol apakah materi yang disampaikan guru telah disampaikan

semua. Dari catatan tersebut dapat diketahui materi kelas X sudah disampaiakan

semua oleh guru atau sebesar 100 %, dari catatan tersebut dapat diketahui materi

kelas XI sudah disampaiakan semua oleh guru atau sebesar 100 %, dan dari

catatan tersebut dapat diketahui materi kelas XII sudah disampaiakan semua oleh

guru atau sebesar 100 %.

Berdasarkan pengumpulan dokumen berupa catatan siswa dari kelas X

hingga kelas XII berdasarkan 20 Standar Kompetensi Lulusan yang digunakan

dalam Ujian Nasional Ujian Teori Kejuruan dan uraian hasil diatas dapat

diketahui bahwa kesiapan siswa dalam menghadapi Ujian Teori Kejuruan adalah

dalam kategori sangat tinggi.

3. Hasil Analisis Wawancara Siswa

Berikut ini adalah hasil data dari pengumpulan data yang dijaring dengan

wawancara kepada 4 sampel siswa kelas XII Progam Keahlian Teknik Mekanik

Otomotif SMK Negeri 2 Surakarata:

Tabel 4. Hasil Wawancara dengan Siswa

SAMPEL SISWA HASIL NO.

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

S1 S2 S3 S4 ( % )

1. Menggunakan alat-alat ukur (measuring tools) √ √ √ √ 100

2. Melakukan overhaul sistem pendingin dan komponen – komponennya

√ – √ √ 75

Page 89: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

74

3. Memelihara/servis sistem bahan bakar bensin √ √ √ √ 100

4. Memperbaiki sistem injeksi bahan bakar diesel – – – √ 25

5. Memelihara/servis engine dan komponen-komponen-nya √ √ √ √ 100

6. Memperbaiki unit kopling dan komponen-komponen sistem pengoperasian

√ √ √ √ 100

7. Memelihara transmisi √ √ √ √ 100

8. Memelihara unit final drive/gardan √ √ √ √ 100

9. Memperbaiki poros penggerak roda – √ √ √ 75

10. Memperbaiki roda dan ban √ √ – – 50

11. Memperbaiki sistem rem √ √ √ √ 100

12. Memperbaiki sistem kemudi √ √ √ √ 100

13. Memperbaiki sistem suspensi – √ √ √ 75

14. Memelihara baterai √ √ √ √ 100

15. Memperbaiki kerusakan ringan pada rangkaian/ sistem kelistrikan, pengaman dan kelengkapan tambahan

√ √ √ √ 100

16. Memperbaiki sistem pengapian √ √ √ √ 100

17. Memperbaiki sistem starter √ √ √ √ 100

18. Memperbaiki sistem pengisian √ √ √ √ 100

19. Memelihara/servis sistem AC (Air Conditioner) – √ – √ 50

20. Merawat/servis ringan mesin EFI – √ – √ 50

Page 90: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

75

Keterangan:

S1 : Siswa 1

S2 : Siswa 2

S3 : Siswa 3

S4 : Siswa 4

√ : Materi yang didapat siswa sudah lengkap.

– : Materi yang didapat siswa belum lengkap.

1 sampel yakni S2 menyatakan materi dengan Standar Kompetensi

Lulusan melakukan overhaul sistem pendingin dan komponen-komponennya

masih kurang, kekurangan tersebut terletak pada kurangnya waktu saat

pembelajaran terutama pada saat praktek.

3 sampel yakni S1,S2, dan S3 menyatakan materi dengan Standar

Kompetensi Lulusan memperbaiki sistem injeksi bahan bakar diesel masih

kurang, kekurangan tersebut terletak pada kurangnya materi yang disampaikan,

belum terlalu lengkap materi yang diberikan dalam meng-overhaul, dan karena

singkatnya waktu dalam pemberian materi.

1 sampel yakni S1 menyatakan materi dengan Standar Kompetensi

Lulusan memperbaiki poros penggerak roda masih kurang, kekurangan tersebut

terletak pada waktu pemberian materi yang baru disampaikan pada kelas 3 ini.

2 sampel yakni S3 dan S4 menyatakan materi dengan Standar Kompetensi

Lulusan memperbaiki roda dan ban masih kurang, kekurangan tersebut terletak

pada kurangnya bahan materi yang diberiakan oleh guru dan adanya materi yang

belum disampiakan sebagai misal adalah pembacaac kode ban.

1 sampel S2 menyatakan materi dengan Standar Kompetensi Lulusan

memperbaiki sistem suspensi masih kurang, kekurangan tersebut terletak pada

kurangnya materi dalam pembelajaran praktek.

2 sampel yakni S1 dan S3 menyatakan materi dengan Standar Kompetensi

Lulusan memelihara/servis sistem AC materi yang didapat masih kurang,

kekurangantersebut terletak pada kurangnya pemberian materi oleh guru dan

waktu pemberian materi yang baru disampaikan pada kelas 3 ini.

Page 91: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

76

2 sampel yakni S1 dan S3 menyatakan materi dengan Standar Kompetensi

Lulusan memelihara/servis ringan mesin EFI materi yang didapat masih kurang,

kekurangan tersebut terletak pada waktu pemberian materi yang baru disampaikan

pada kelas 3 ini dan belum adanya pendalaman materi.

Sedangkan untuk Standar Kompetensi Lulusan lainnya seluruh sampel

menyatakan materi yang di dapat sudah cukup. Untuk sebagian isi wawancara

terlampir dalam lampiran 9.

Bedasarkan wawancara mendalam dengan 4 sampel siswa tersebut dapat

diketahui sebagian besar guru telah memberikan materi kepada siswa dan

sebagian besar siswa telah mendapatkan materi dari 20 Standar Kompetensi

Lulusan yang diujikan dalam Ujian Nasional ujian Teori Kejuruan. Dari uaraian

daiatas dapat diketahui kesiapan siswa dalam menghadapi Ujian Teori Kejuruan

adalah dalam kategori tinggi.

Page 92: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

77

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan kajian teori dan didukung adanya hasil penelitian serta

mengacu pada perumusan masalah yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,

dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

3. Kesiapan guru Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif SMK Negeri 2

Surakarta dalam menghadapi Ujian Teori Kejuruan (UTK) termasuk kategori

tinggi. Bedasarkan hasil penelitian sebagai berikut:

a. Berdasarkan analisis pengumpulan dokumen RPP mengajar dapat

diketahui semua guru menyamapaikan materi sesuai dengan materi yang

tercantum dalam RPP.

b. Berdasarkan analisis pengumpulan dokumen catatan atau print out materi

dari guru yang diberikan pada siswa dapat diketahui semua guru

menyamapaikan materi sesuai yang diajarkan.

c. Berdasarkan observasi guru mengajar di kelas dapat diketahui bahwa guru

menyampaiakan seluruh materi sesuai dengan materi yang tercantum

dalam RPP dan guru mampu mengkondisikan lingkungan belajar yang

positif, menampilkan inovasi-inovasi dalam pembelajaran, dan sebagian

guru menggunakan media power point.

4. Kesiapan siswa Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif SMK Negeri 2

Surakarta dalam menghadapi Ujian Teori Kejuruan (UTK) termasuk kategori

tinggi. Bedasarkan hasil penelitian sebagai berikut:

a. Rata-rata kesiapan siswa dalam menghadapi Ujian Teori Kejuruan dilihat

dari hasil soal tes berdsarkan 20 standar kompetensi lulusan yang diujikan

dalam Ujian Teori Kejuruan adalah sebesar 85 %. Dari pengerjaan soal tes

tersebut didapat hasil nilai semua peserta tes lulus ujian dengan rata-rata

nilai yang didapat siswa dalam skala 100 adalah 7,57.

b. Berdasarkan pengumpulan dokumen berupa catatan siswa dari kelas X

hingga kelas XII berdasarkan 20 Standar Kompetensi Lulusan yang

Page 93: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

78

diujikan dalam Ujian Ujian Teori Kejuruan dapat diketahui bahwa semua

materi sudah didapat siswa.

c. Bedasarkan wawancara mendalam dengan 4 sampel siswa dapat diketahui

sebagian besar guru telah memberikan materi kepada siswa dan sebagian

besar siswa telah mendapatkan materi dari 20 Standar Kompetensi Lulusan

yang diujikan dalam Ujian Teori Kejuruan dengan rata-rata materi yang

didapat siswa sebesar 85%.

B. Implikasi

Berdasrkan hasil penelitian maka dapat dikemukakan implikasi sebagai

berikut:

1. Guru yang mengikuti perkembangan dunia otomotif dan membuat inovasi-

inovasi dalam pembelajaran otomotif akan lebih mudah menyampaikan materi

kepada siswa. Hal ini akan menambah kesiapan guru dalam menyiapkan

siswanya dalam menghadapi ujian hubungannya dengan kesiapan guru dalam

menghadapi Ujian Teori Kejuruan.

2. Siswa yang mengikuti perkembangan dunia otomotif dan mempunyai banyak

materi tentang otomotif serta rajin belajar otomotif akan menambah

kemampuan siswa dalam bidang otomotif dan meningkatkan kesiapan siswa

dalam menghadapi ujian hubungannya dengan kesiapan siswa dalam

menghadapi Ujian Teori Kejuruan.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi maka dapat dikemukakan saran

sebagai berikut:

1. Guru hendaknya lebih memperhatikan efektivitas baik dalam segi waktu

maupun segi materi mengingat Ujian Nasional akan dilaksanakan dalam

waktu dekat ini.

2. Guru hendaknya lebih memperbanyak materi pengayaan untuk

mempersiapkan siswanya dalam menghadapi Ujian Teori Kejuruan.

Page 94: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

79

3. Guru hendaknya menambah inovasi-inovasi dalam proses pembelajaran

hubungannya dengan kesiapan guru dalam menghadapi Ujian Teori kejuruan.

4. Semua guru hendaknya menggunakan media pembelajaran LCD dan power

point.

5. Dalam proses pembelajaran, khususnya siswa kelas XII, siswa hendaknya

lebih memperhatikan dengan seksama materi yang diajarkan guru dalam setiap

pertemuan proses pembelajaran.

6. Siswa hendaknya melengkapi catatan atau printout materi dari guru yang telah

diajarkan sesuai standar kompetensi lulusan yang diujikan dalam Ujian Teori

Kejuruan untuk bahan belajar dalam menghadapi Ujian Teori Kejuruan.

7. Siswa belajar kembali materi-materi yang telah disampaikan oleh guru mulai

dari kelas X sampai dengan kelas XII yang diujikan dalam Ujian Teori

Kejuruan.

Page 95: KESIAPAN GURU DAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN …/Kesiapan...KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF STUDI KASUS DI SMK N 2 SURAKARTA Oleh: TONI SETIAWAN K 2506054 Skripsi

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Depdiknas. 2003. UU RI nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. http://www.presidenri.go.id/DokumenUU.php/177.pdf, diakses 14 Agustus 2009

E. Mulyasa. 2004. Kurkulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik dan Implementasinya. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Gino. 1999. Belajar dan Pembelajaran 1. Surakarta: UNS Press

H.B Sutopo. 2002. Metodologi Penelitian Kualitataif. Surakarta: UNS Press

Lexy J Moleong. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Nana Syaodih Sukmadinata. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Oemar Hamalaik. 2003. Perencanaan Pengajaran Berdasarjan Pendekatan-Pendekatan Sistem. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Prasetya Irawan. 2001. Penilaian Hasil Belajar. Jakarta: Pekerti

Slameto. 1988. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara

_______. 2003. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rieneka Cipta.

Suharsimi Arikunto. 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara

TIM. 2009. Pedoman Penulisan Skripsi. Surakarta: FKIP UNS