kesehatan

43
ODS ASTIGMATISME MYOPI COMPOSITUS Tony Hartanto 012096036

Upload: arif-driyagusta

Post on 04-Sep-2015

222 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

kesehatan

TRANSCRIPT

  • ODS ASTIGMATISME MYOPI COMPOSITUSTony Hartanto012096036

  • IDENTITAS PASIENNama Pasien: sdr. A ZUmur: 23 tahunJenis Kelamin: laki - lakiStatus pernikahan : Belum Menikah Agama: IslamPekerjaan: Pedagang

  • ANAMNESISKeluhan UtamaPenglihatan kabur pada kedua mata

  • Riwayat Penyakit Sekarang

    Pasien datang dengan keluhan penglihatan mata kanan dan kiri kabur saat melihat jauh. Pasien merasakan keluhan sejak tahun 2009. Pasien memeriksaakan diri ke dokter dan didiagnosis menderita myopia serta dianjurkan memakai kacamata. Sejak 1 bulan terakhir, pasien mengeluh penglihatan mulai kabur lagi walau sudah memakai kacamata. Pasien memiliki kebiasaan sering bermain Play Station (PS) 2 jam setiap hari dan bekerja di depan komputer selama 4 jam setiap hari dengan jarak dekat. Mata kanan dan kiri penglihatannya kabur timbul secara perlahan, awalnya mata kabur dirasakan kanan dan kiri tidak terlalu mengganggu, namun lama kelamaan dirasakan pasien mengganggu kegiatan kesehariannya terutama saat membaca agak jauh, pasien merasa lebih jelas saat membaca/melihat dekat.

  • Riwayat penyakit sekarangPasien juga mengalami kesulitan apabila melihat garis lurus / huruf dari jauh, yang terlihat garisnya seperti bengkok , ada bayangannya yang menjadikan pusing. Pasien mengaku sering menyipitkan mata kanan dan kiri apabila melihat jauh. Pasien merasa nyaman apabila melihat dekat. Pasien belum pernah ganti kacamata minus dan pasien tidak mengeluh melihat ganda.

  • Riwayat Penyakit DahuluRiwayat penggunaan kacamata minus (+)Riwayat Penyakit Keluarga Dikeluarga, adik pasien menderita myopi

  • PEMERIKSAAN FISIK

    Status UmumKesadaran : Compos mentisAktivitas: NormoaktifKooperatif: KooperatifStatus gizi: Baik

    Vital SignTD : 120/70 mmHgNadi : 80 x/menit RR : 20 x/menit Suhu : 360

  • Status Ophthalmicus

    No PemeriksaanOculus DexterOculus Sinister1Visus Koreksi6/156/60 S 0,50 C 0,75 axis 1800 6/6S 1.50 C 0,75 axis 1800 6/6 2Gerakan bola mataBaik ke segala arah Baik ke segala arah Cover uncover test Deviasi tidak ditemukanDeviasi tidak di temukan 3Palpebra Edem (-)(-) Hematom(-)(-) Hiperemi(-)(-) Entropion/ektropion(-)(-) Blefarospasme(-)(-) Nyeri tekan(-)(-) Lagoftasmus(-)(-)

  • Konjungtiva Injeksi konjungtiva (-)(-)Injeksi siliar(-)(-)Sekret (-)(-)Bangunan patologis (-)(-)Perdarahan subkonjungtiva (-)(-)KorneaKejernihan(+) (+)Infiltrat(-) (-)Keratitis presipitat(-)(-)Ulkus(-)(-)Sikatrik(-)(-)Pannus(-)(-)

  • COAKedalaman CukupCukupIsi (hifema/ hipopion) (-)(-)Efek tydal (flare)(-)(-)Iris Kripte(+)(+)Sinekia(-)(-)PupilBentukBulatBulatDiameter 3 mm 3 mmReflek pupil+/++/+LensaKejernihan JernihjernihIris shadow(+)(+)

  • Corpus viterumKejernihanJernihJernihViterus floatersTidak ditemukanTidak ditemukanperdarahanTidak ditemukanTidak ditemukanReflek fundus + cemerlang+ cemerlang

  • FundoskopiPapil: Bentuk bulatBatas tegasWarna kuning kemerahanMyopik kresen tidak ditemukanVasa:AVR 2:3CDR 0,3Vasa terangkat tidak ditemukanMakula :Reflek (+) Edema ()Makula terlepas tidak ditemukanRetina :Perdarahan tidak ditemukanRobekan tidak ditemukanAblasio retina tidak ditemukanTrigroid tidak ditemukanPapil: Bentuk bulatBatas tegasWarna kuning kemerahanMyopik kresen tidak ditemukanVasa:AVR 2:3CDR 0,3Vasa terangkat tidak ditemukanMakula :Reflek (+) Edema ()Makula terlepas tidak ditemukanRetina :Perdarahan tidak ditemukanRobekan tidak ditemukanAblasio retina tidak ditemukanTrigroid tidak ditemukanTIONormalNormal

  • 6/156/60TIO N

  • DIAGNOSA DIFFERENSIAL Oculus Dexter SinisterAstygmatisme myopicus compositusDitegakkan karena pasien mengeluh pandangan kabur saat melihat jauh seperti ada bayangannya, dari hasi pemeriksaan koreksi visus OD dengan lensa Sferis negatif & lensa silinder negatif lebih kecil, koreksi visus OS dengan lensa Sferis negatif & lensa silinder negatif lebih kecil dapat memperbaiki tajam penglihatanMyopia Disingkirkan karena koreksi visus ODS juga menggunakan lensa silinder negatif. Tidak ditemukan vitreous floaters (-), kresen myopi (-), fundus tigroid (-)

  • Astigmatisme myopicus simplex, disingkirkan karena dari hasil pemeriksaan koreksi visus ODS dengan lensa Sferis plano & lensa silinder negatif tidak memperbaiki tajam penglihatanAstigmatisme mixtus, disingkirkan karena dari hasil pemeriksaan koreksi visus ODS dengan lensa Sferis negatif & lensa silinder positif dengan nilai lebih besar tidak memperbaiki tajam penglihatan

  • DIAGNOSA KERJA

    ODS ASTIGMATISME MYOPI COMPOSITUS

  • TERAPI

    Terapi non medikamentosa Resep kacamata sesuai koreksi:OD S 0,50 C 0,75 axis 1800OS S 1.50 C 0,75 axis 1800

    Terapi medikamentosaTopikalCindo Lyteers ED 3 kali sehari 1 tetes ODSOralSohobion 1 x 1 tab malam

  • *Terapi ParenteralTerapi operatifLasikPhotorefraktive KeratectomyRadial keratotomy

  • EDUKASI

    Menjelaskan bahwa penglihatan kaburnya disebabkan kelainan pembiasan pada mata, dan pemberian kacamata silinder dapat membantu penglihatannya namun tidak dapat menghilangkanApabila membaca, pertahankan jarak baca yang cukup dari buku. Jangan membaca sambil tiduran.Membatasi waktu bila menonton televisi dan video game (Duduk 5-6 kaki dari televisi).Mengistirahatkan mata

  • Jika membaca atau berkerja menggunakan computer, pastikan cahayanya tepat. Karena bekerja dengan cahaya minim dapat menyebabkan kelelahan mata, tapi cahaya yang terlalu terang juga tidak baik. Arah cahaya terbaik jika bekerja menggunakan computer adalah dari lampu meja bercahaya lembut dari arah samping. Kurangi tingkat terang (brightness) monitor. Warna memang jadi tak terlalau tajam, tapi mata akan jadi lebih nyaman.Keluhan ini tidak bisa sembuh mungkin akan bertambah lagi.

  • PROGNOSIS

    OCULUS DEXTEROCULUS SINISTERQuo Ad VisamAd bonam Ad bonam Quo Ad SanamAd bonam Ad bonam Quo Ad FunctionamAd bonamAd bonamQuo Ad kosmeticamAd bonam Ad bonam Quo Ad VitamAd bonam Ad bonam

  • KOMPLIKASIStrabismusAblasio retina

  • TINJAUAN PUSTAKA

  • REFRAKSIHasil pembiasan sinar pada mata ditentukan oleh media penglihatan yang terdiri atas kornea, cairan mata, lensa, badan kaca, dan panjangnya bola mata. Pada orang normal susunan pembiasan oleh media penglihatan dan panjangnya bola mata demikian seimbang sehingga bayangan benda setelah melalui media penglihatan dibiaskan tepat di daerah makula lutea. Mata yang normal disebut sebagai mata emetropia dan akan menempatkan bayangan benda tepat di retinanya pada keadaan mata yang tidak melakukan akomodasi atau istirahat melihat jauh (Ilyas, 2004)

  • EMETROPIPada mata ini daya bias mata adalah normal, di mana sinar jauh difokuskan sempurna di makula lutea tanpa bantuan akomodasiMata emetropia akan mempunyai penglihatan normal atau 6/6 atau 100%. Bila media penglihatan seperti kornea, lensa, dan badan kaca keruh maka sinar tidak dapat diteruskan di makula lutea. Pada keadaan media penglihatan keruh maka penglihatan tidak akan 100% atau 6/6 (Ilyas, 2004).

  • Keseimbangan dalam pembiasan sebagian besar ditentukan oleh :dataran depan ,kelengkungan kornea Kornea mempunyai daya pembiasan sinar terkuat dibanding bagian mata lainnya. panjangnya bola mata. Lensa memegang peranan membiaskan sinar terutama pada saat melakukan akomodasi atau bila melihat benda yang dekat. Panjang bola mata seseorang berbeda-beda. Bila terdapat kelainan pembiasan sinar oleh kornea (mendatar, mencembung) atau adanya perubahan panjang (lebih panjang, lebih pendek) bola mata maka sinar normal tidak dapat jatuh ke makula. Keadaan ini disebut ametropia/ anomali refraksi yang dapat berupa miopia, hipermetropia, atau astigmatisma

  • akomodasiAkomodasi adalah kemampuan lensa untuk mencembung yang terjadi akibat kontraksi otot siliar. Akibat akomodasi, daya pembiasan lensa bertambah kuat. Kekuatan akomodasi akan meningkat sesuai dengan kebutuhan, makin dekat benda makin kuat mata harus berakomodasi (mencembung). Kekuatan akomodasi diatur oleh refleks akomodasi. Refleks akomodasi akan bangkit bila mata melihat kabur dan pada waktu konvergensi atau melihat dekat (Ilyas, 2004)

  • beberapa teori akomodasi, seperti:teori akomodasi Helmholtz: di mana zonula Zinn kendor akibat kontraksi otot siliar sirkuler, mengakibatkan lensa yang elastis menjadi cembung dan diameter menjadi kecilteori akomodasi Tschernig: dasarnya adalah bahwa nukleus lensa tidak dapat berubah bentuk sedang yang dapat berubah bentuk adalah bagian lensa yang superfisial atau korteks lensa. Pada waktu akomodasi terjadi tegangan pada zonula Zinn sehingga nukleus lensa terjepit dan bagian depan nukleus akan mencembung (Ilyas, 2004).

  • AstigmatismaAstigmatisme merupakan kelainan refraksi dimana didapatkan bermacam-macam derajat refraksi pada bermacam-macam meridian, sehingga sinar yang datang pada mata itu akan difokuskan pada macam-macam fokus pula.Berkas sinar tidak difokuskan pada satu titik dengan tajam pada retina akan tetapi pada 2 garis titik api yang saling tegak lurus yang terjadi akibat kelainan kelengkungan di kornea Pada mata dengan astigmatisme lengkungan jari-jari pada satu meridian kornea lebih panjang daripada jari-jari meridian yang tegak lurus padanya (Ilyas, 2009).

  • Penyebab AstigmatismeKelainan di korneaPerubahan lengkung kornea dengan atau tanpa pemendekkan / pemanjangan diameter AP bola mata. Bisa merupakan kelainan kongenital , aquisita, akibat kecelakaan, peradangan kornea atau operasi.Pada umumnya astigmatisme bersifat menurun, beberapa orang dilahirkan dengan kelainan bentuk anatomi kornea yang menyebabkan gangguan penglihatan dapat memburuk seiring bertambahnya waktuKelainan di lensaBisa karena kekeruhan lensa

  • Patofisiologi Astigmatisme

    Pada mata normal, permukaan kornea yang melengkung teratur akan memfokuskan sinar pada satu titik. Pada astigmatisma, pembiasan sinar tidak difokuskan pada satu titik. Sinar pada astigmatisma dibiaskan tidak sama pada semua arah sehingga pada retina tidak didapatkan satu titik fokus pembiasan. Sebagian sinar dapat terfokus pada bagian depan retina sedang sebagian sinar lain difokuskan di belakang retina.

  • Bentuk Astigmatisme

    menurut Ilyas (2009) dibagi menjadi 2, yaitu :Astigmatisme RegularAstigmatisme dikategorikan regular jika meredian meredian utamanya (meredian di mana terdapat daya bias terkuat dan terlemah di sistem optis bolamata), mempunyai arah yang saling tegak lurus

    Astigmatisme IregularPada bentuk ini didapatkan titik fokus yang tidak beraturan/tidak saling tegak lurus. Penyebab tersering adalah kelainan kornea seperti sikatrik kornea, keratokonus. Bisa juga disebabkan kelainan lensa seperti katarak imatur. Kelainan refraksi ini tidak bisa dikoreksi dengan lensa silinder (Vaughan, 2009).

  • Jatuhnya fokus sinar dapat dibagi menjadi 5, yaitu : Astigmatisme myopi compositus, dimana 2 titik jatuh di depan retina (miopik dengan derajat berbeda) Astigmatisme myopi simplex, dimana 2 titik masing-masing jatuh di depan retina (miopi) dan satunya tepat pada retina (emetropi)Astigmatisme hipermetropi compositus, dimana 2 titik jatuh di belakang retina (hipermetropik dengan derajat berbeda)Astigmatisme hipermetropi simplex, dimana 2 titik masing-masing jatuh di belakang retina (hipermetropi) dan satunya tepat pada retina (emetropi)Astigmatisme mixtus, dimana 2 titik masing-masing jatuh di depan retina (miopi) dan belakang retina (hipermetropi)

  • Astigmatismus Myopicus Simplex.Astigmatisme jenis ini, titik A berada di depan retina, sedangkan titik B berada tepat pada retina. Pola ukuran lensa koreksi astigmatisme jenis ini adalah Sph 0,00 Cyl -Y atau Sph -X Cyl +Y di mana X dan Y memiliki angka yang sama.

  • Astigmatismus Hypermetropicus Simplex.Astigmatisme jenis ini, titik A berada tepat pada retina, sedangkan titik B berada di belakang retina. Pola ukuran lensa koreksi astigmatisme jenis ini adalah Sph 0,00 Cyl +Y atau Sph +X Cyl -Y di mana X dan Y memiliki angka yang sama.

  • Astigmatismus Myopicus Compositus.Astigmatisme jenis ini, titik A berada di depan retina, sedangkan titik B berada di antara titik A dan retina. Pola ukuran lensa koreksi astigmatisme jenis ini adalah Sph -X Cyl -Y.

  • Astigmatismus Hypermetropicus Compositus.

    Astigmatisme jenis ini, titik B berada di belakang retina, sedangkan titik A berada di antara titik B dan retina. Pola ukuran lensa koreksi astigmatisme jenis ini adalah Sph +X Cyl +Y.

  • Astigmatismus Mixtus.Astigmatisme jenis ini, titik A berada di depan retina, sedangkan titik B berada di belakang retina. Pola ukuran lensa koreksi astigmatisme jenis ini adalah Sph +X Cyl -Y, atau Sph -X Cyl +Y, di mana ukuran tersebut tidak dapat ditransposisi hingga nilai X menjadi nol, atau notasi X dan Y menjadi sama - sama + atau -.

  • Tanda dan Gejala Astigmatismesakit kepala atau kelelahan mata, dan mengaburkan pandangan ke segala arah.mengecilkan celah kelopak jika ingin melihat jauh, garis lurus tampak bengkok,tulisan menjadi berbayang

  • Penatalaksanaan Astigmatisme

    Astigmatisme reguler, diberikan kacamata sesuai kelainan yang didapatkan, yaitu dikoreksi dengan lensa silinder negatif atau positif dengan atau tanpa kombinasi lensa sferis. Astigmatisme ireguler, bila ringan bisa dikoreksi dengan lensa kontak keras, tetapi bila berat bisa dilakukan tranplantasi kornea (Ilyas, et al., 2003).

  • Terapi operatif :Untuk mengoreksi astigmatisme yang berat, dapat digunakan pisau khusus atau dengan laser untuk mengoreksi kornea yang irreguler atau anormal. Ada tiga tipe prosedur pembedahan yang dapat dilakukan : a. Terapi dengan menggunakan laser (LASIK) LASIK (Laser in Situ Keratomileusis) adalah suatu tindakan koreksi kelainan refraksi mata yang menggunakan teknologi laser dingin (cold/non thermal laser) dengan cara merubah atau mengkoreksi kelengkungan kornea) b. Photorefraktive Keratectomy (PRK), laser dipergunakan untuk membentuk kembali kornea yang abnormal. c. Radial keratotomy, insisi kecil untuk meratakan dan mengurangi myopia. Pada orang yang memiliki Silindris dan myopi ,dapat dilakukan pemotongan tambahan untuk meratakan bagian kornea yang cacat.

  • Terima kasih