kerusakan hutan mangrove

32
Kerusakan Hutan Mangrove dan Upaya Pelestariannya di Indonesia Oleh : Fajar Husen B1J013002 Marsha Nidiarari B1J013008 Fattimma Azahra U B1J013020 MK. Ekologi Program Studi S-1 Biologi Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman

Upload: fajarbiologi13

Post on 21-Nov-2015

137 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

Kerusakan Hutan Mangrove ppt

TRANSCRIPT

Kerusakan Hutan Mangrove

Kerusakan Hutan Mangrovedan Upaya Pelestariannya di IndonesiaOleh : Fajar HusenB1J013002Marsha NidiarariB1J013008Fattimma Azahra UB1J013020MK. Ekologi Program Studi S-1 BiologiFakultas BiologiUniversitas Jenderal Soedirman

Rumusan Masalah

Apa Hutan Mangrove itu?Apa manfaat Hutan Mangrove?Bagaimana Kondisi Mangrove di Indonesia?Apa penyebab kerusakan Mangrove itu?Bagaimana upaya pelestariaanya?

Hutan MangroveTumbuhan mangrove:Sekelompok tumbuhan berkayu yang tumbuh di daerah intertidal dan bisa hidup dan bertahan pada kondisi salinitas tinggi seperti air laut.

Zonasi tumbuhan mangroveSetiap tumbuhan mempunyai daya toleransi yang berbeda terhadap kondisi lingkungan, sehingga pada suatu area, tumbuh-tumbuhan yang dijumpai sangat spesifik (terbentuk zonasi)1 m1000 m2000 mlautdaratsalinitasManfaat dan Fungsi MangroveMenghijaukan dan menghidupkan pulauMencegah dari AbrasiPerlindungan dan tempat hidup bagi beberapa hewan air, Swapping ground, feeding ground, Menstabilkan ekosistem pantaiMemberikan kesejahteraan manusiaSebagai pelindung pantai, penahan lumpur dan penangkap sedimen yang diangkut oleh aliran air permukaan.

Air Fungsi mangroveAngin Perumahan pendudukGelombang Pasang Air Laut

Pohon mangroveDaun gugur dimakan kepiting dan dikeluarkan lagi berupa feses Feses kepiting dimakan oleh organisme kecil dan organisme kecil dimakan oleh organisme yang lebih besarDaun mangrove yang gugurLiang-liang/ lubang kepiting penting untuk aerasi tanah dan pencucian garam-garam yang ada di tanahSpesies kepiting:Sesarma spMetopograpsus spMenstabilkan EkosistemKondisi Mangrove di Indonesia

No.WilayahLuas (ha)1.Aceh50.0002Sumatera Utara60.0003Riau95.0004Sumatera Selatan195.0005Sulawesi Selatan24.0006Sulawesi Tenggara29.0007Kalimantan Timur150.0008Kalimantan Selatan15.0009Kalimantan Tengah10.00010Kalimanta Barat40.00011Jawa Barat20.40012Jawa Tengah14.04113Jawa Timur6.00014Nusa Tenggara3.67815Maluku100.00016Irian Jaya2.934.000Total3.806.119Supriharyono, 2000

WilayahLuas (ha)PersenBali1.9500,1Irian Jaya1.326.99038Jawa33.8001Jawa Tengah18.7000,5Jawa Barat8.2000,2Jawa Timur6.9000,2Kalimantan1.139.46032,6Kalimantan Barat194.3005,6Kalimantan Tengah48.7401,4Kalimantan Timur775.64022,2Kalimantan Selatan120.7803,5Maluku148.7104,3Nusa Tenggara15.4000,4Sulawesi256.8007,4Sumatera570.00016,3Indonesia3.493.110100Menurut FAOPenyebab Kerusakan MangroveCause FactorHuman FactorNatural Factor

Human FactorHuman FactoraquacultureFurniture and EconomicPemukimanObjek wisataIllegal LoggingAquaculture (Pertambakan)

Kebutuhan Rumah Tangga

Pemukiman

Objek Wisata dan sampah

Limbah yang menumpuk area mangrovelimbahAir yang tercemar oleh limbah

Illegal Logging

Natural FactorsNatural DisasterPlant DiseaseNatural Disaster

Hama Penyakit

Akibat Hilangnya Hutan MangroveAbrasiBanjirGelombang Pasang LautKerusakan bibir pantaiKerusakan Rumah PendudukRusaknya ekosistem mangrove (Hewan air endemik mati)Abrasi

Abrasi adalah proses pengikisan pantai oleh tenaga gelombang laut dan arus laut yang bersifat merusak

Air Akibat Tidak Ada MangroveAngin Perumahan pendudukAbrasiAir Pasang pembawa Gelombang Tsunami

Tumpukan materi organik (feces dan sisa makanan)membusukKualitas air turunIkan terganggu/ matiEutrofikasiPendangkalanPunahnya ikan endemikdll

Makanan ikanUpaya Penanggulangan dan Pelestarian MangroveRestoration / RehabilitationReboisasi (Reforestation)Kebijakan Pemerintah dengan pembuatan UU (Policy)Argoforestry and SilvofisheryUpaya Penyuluhan dari pihak pemerintah akan pentingnya mangrove.Sistem Tebang pilih dan tanam ulang

Restoration/ Rehabilitation

Reboisasi (Reforestation)

Argoforestry

Silvofishery

Sistem Tebang Pilih dan Tanam UlangPolicyLandasan Hukum: UU no 5 tahun 1990, tentang konservasi sumberdaya hayati dan ekosistemnya yang menyangkut konsep-konsep integritas ekosistem dan pemanfaatan lestari

Untuk pengelolaan kawasan tertentu diatur dengan dasar yang berbeda. Contoh: Keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda No. 24 tanggal 18 Juni 1939, tentang penetapan Muara Angke sebagai cagar alamSurat Keputusan Menteri Kehutanan No. 667/Kpts-II/1995 dan SK Menteri Pertanian No. 161/Um/6/1977: tentang penetapan Cagar Alam Muara Angke KapukDaftar Referensi