kertas kerja perorangan pada diklat pim-iii di bogor · 1 kertas kerja perorangan pada diklat...

33
1 KERTAS KERJA PERORANGAN PADA DIKLAT PIM-III DI BOGOR Disusun Oleh : (EDUARD HUTABARAT, SH) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Reformasi Birokrasi merupakan suatu prasyarat utama bagi semua kementerian /lembaga pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota. Demikian juga bagi Badan Pertanahan Nasional Roformasi merupakan tuntutan yang tidak bisa ditawar-tawar sebab sebagai suatu Lembaga Pemerintah Non Departemen yang melalukan pelayan umum dibidang pertanahan sangat dirasakan oleh masyarakat bahwa pelayanannya belum optimal, Secara berjenjang mulai dari Badan Pertanahan Nasional RI,Kanwil Bpn RI sampai ke Kantor Pertanahan harus melaksanakan reformasi tersebut. Kantor Pertanahan sebagai ujung tombak pelayanan pertanahan dihadapan pada situasi pelayanan prima dibidang pelayanan pertanahan tersebut sebab sebagaimana diketahui bahwa masalah pertanahan semakin hari semakin meningkat dan semakin kompleks, mengingat kebutuhan akan tanah dalam pembangunan semakin meningkat, sedang di sisi lain tanah tidak akan bertambah sedangkan penduduk dan pembangunan terus bertambah dan meningkat Bahwa meningkatnya kebutuhan tanah untuk pembangunan yang seiring dengan kebutuhan tanah oleh masyarakat, maka dituntut pelayanan aparat pertanahan yang prima terhadap masyarakat dan pembangunan yang membutuhkannya. Kantor Pertanahan Kabupaten Toba Samosir sebagai salah satu Kantor Pertanahan yang ada di Provinsi Sumatera Utara adalah salah satu ujung tombak pelayanan dibidang pertanahan untuk melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia. Kabupaten Toba Samosir adalah merupakan salah satu Kabupaten pemekaran dari Kabupaten Induk yakni Kabupaten Tapanuli Utara,dimana pembentukannya di dasarkan kepada Undang Undang Nomor 12 Tahun 1998 tentang Undang Undang Pembentukan Kabupaten Toba Samosir dan sudah menjadi kewajiban untuk

Upload: phamlien

Post on 13-Dec-2018

311 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: KERTAS KERJA PERORANGAN PADA DIKLAT PIM-III DI BOGOR · 1 KERTAS KERJA PERORANGAN PADA DIKLAT PIM-III DI BOGOR Disusun Oleh : (EDUARD HUTABARAT, SH) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

1

KERTAS KERJA PERORANGAN PADA DIKLAT PIM-III

DI BOGOR

Disusun Oleh :

(EDUARD HUTABARAT, SH)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Reformasi Birokrasi merupakan suatu prasyarat utama bagi

semua kementerian /lembaga pemerintah Provinsi dan

Kabupaten/Kota. Demikian juga bagi Badan Pertanahan Nasional

Roformasi merupakan tuntutan yang tidak bisa ditawar-tawar sebab

sebagai suatu Lembaga Pemerintah Non Departemen yang melalukan

pelayan umum dibidang pertanahan sangat dirasakan oleh masyarakat

bahwa pelayanannya belum optimal,

Secara berjenjang mulai dari Badan Pertanahan Nasional

RI,Kanwil Bpn RI sampai ke Kantor Pertanahan harus melaksanakan

reformasi tersebut.

Kantor Pertanahan sebagai ujung tombak pelayanan pertanahan

dihadapan pada situasi pelayanan prima dibidang pelayanan

pertanahan tersebut sebab sebagaimana diketahui bahwa masalah

pertanahan semakin hari semakin meningkat dan semakin kompleks,

mengingat kebutuhan akan tanah dalam pembangunan semakin

meningkat, sedang di sisi lain tanah tidak akan bertambah sedangkan

penduduk dan pembangunan terus bertambah dan meningkat

Bahwa meningkatnya kebutuhan tanah untuk pembangunan

yang seiring dengan kebutuhan tanah oleh masyarakat, maka dituntut

pelayanan aparat pertanahan yang prima terhadap masyarakat dan

pembangunan yang membutuhkannya.

Kantor Pertanahan Kabupaten Toba Samosir sebagai salah

satu Kantor Pertanahan yang ada di Provinsi Sumatera Utara adalah

salah satu ujung tombak pelayanan dibidang pertanahan untuk

melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Badan Pertanahan Nasional

Republik Indonesia.

Kabupaten Toba Samosir adalah merupakan salah satu

Kabupaten pemekaran dari Kabupaten Induk yakni Kabupaten

Tapanuli Utara,dimana pembentukannya di dasarkan kepada Undang

Undang Nomor 12 Tahun 1998 tentang Undang Undang Pembentukan

Kabupaten Toba Samosir dan sudah menjadi kewajiban untuk

Page 2: KERTAS KERJA PERORANGAN PADA DIKLAT PIM-III DI BOGOR · 1 KERTAS KERJA PERORANGAN PADA DIKLAT PIM-III DI BOGOR Disusun Oleh : (EDUARD HUTABARAT, SH) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2

berbenah diri untuk menyikapi jawaban dari reformasi dengan

terbentuknya menjadi Kabupaten baru..

Sejalan dengan hal yang telah dikemukakan tersebut diatas

bahwa perolehan hak atas tanah di Kabupaten Toba samosir di

dasarkan sebagaimana ketentuan Undang Undang Pokok Pokok

Agraria Nomor 5 Tahun 1960 yang menyatakan bahwa Hak- Hak

yang ada sebelum berlakunya Undang undang ini diakui

keberadaannya sepanjang kenyataannya masih ada.

Di Kabupaten Toba samosir masih tetap diakui keberadaan hak-

hak milik adat masyarakat setempat sebagaimana ketentuan UUPA

nomor 5 Tahun 1960,sehingga karena hak- hak tersebut adalah hak

yang diakui keberadaannya berdasarkan Undang Undang Pokok

Agraria No.5 Tahun 1960,maka ketika orang atau masyarakat hendak

mensertipikatkan tanahnya maka proses pertanahan yang dilakukan

oleh Kantor Pertanahan Toba Samosir adalah PENDAFTARAN HAK.

Sejalan dengan hal-hal tersebut diatas Peraturan Pemerintah Nomor

24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah yo Peraturan Menteri

Negara agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun

1997 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24

Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah mengakui dan mengakomodir

pendaftaran hak lama (Hak Milik Adat).

Menjawab tuntutan Reformasi dibidang pertanahan dalam rangka

Pendaftaran Hak milik adat maka Kantor Pertanahan Toba Samosir

beserta seluruh aparatnya harus dapat menyiapkan diri dalam

pelayanan prima terhadap tuntutan dinamika yang berkembang di

masyarakat Toba Samosir maupun dalam menyikapi pembangunan

Sarana dan prasarana yang berkembang di Kabupaten Toba Samosir

itu sendiri.

Perkembangan Demokrasi melalui pemekaran Kabupaten yang

dulunya bagian dari Kabupaten Tapanuli Utara menjadi Kabupaten

Toba Samosir tentu membutuhkan tanah untuk alokasi Pembangunan

Fisik perkantoran,jalan,perumahan oleh karena dengan Kabupaten

baru tentu para pegawai diseluruh dinas/satker membutuhkan tanah

sebagai tapak pembangunan.

Situasi dan kondisi ini dibutuhkan kesiapan dari Kantor

Pertanahan Toba Samosir untuk cepat tanggap dan harus dapat

mewujudkan apa yang menjadi salam perubahan Birokrasi BPN RI

yakni “SIAP LAKSANAKAN.......SEKARANG”!!!

Bahwa disamping hal tersebut diatas Kantor Pertanahan Toba

Samosir harus segera mewujudkan apa yang menjadi semboyan

BPN RI “LIHAT KEDEPAN ,LAKUKAN SESUATU YANG

DIBUTUHKAN,DIPIKIRKAN DAN DIRASAKAN MASYARAKAT”

Page 3: KERTAS KERJA PERORANGAN PADA DIKLAT PIM-III DI BOGOR · 1 KERTAS KERJA PERORANGAN PADA DIKLAT PIM-III DI BOGOR Disusun Oleh : (EDUARD HUTABARAT, SH) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

3

Bahwa sadar atau tidak masyarakat merasakan betapa sulitnya

mendapatkan sebuah sertipikat sebagai bukti kepemilikan

tanahnya,pada hal tanah tersebut sebenarnya adalah sebuah hak

yang sudah diakui keberadaannya oleh Undang Undang Pokok Agraria

Nomor 5 Tahun 1960,pengurusan Sertipikat lama ,sulit,berbelit-belit

dan mahal,hal-hal itulah yang disampaikan masyarakat kepada

penulis.

Reformasi menjadai keharusan,pelayanan prima yang menjadi

tuntutan reformasi birokrasi harus di wujudkan di Kabupaten Toba

Samosir dan pelayanan Prima di bidang pertanahan menjadi hal yang

mutlak sebab Untuk mewujudkan Kabupaten Toba Samosir sebagai

Kabupaten yang maju,terjaga adat dan hukum adatnya.

Disamping hal hal tersebut sebuah Kabupaten baru tentu

membutuhkan pembangunan sarana dan prasarana ,dimana

pembangunan tersebut tentu membutuhkan tersedianya tanah untuk

pembangunan, yang tentu didukung kesiapan aparat pertanahan di

Kabupaten Toba Samosir khususnya Seksi Hak Tanah dan

Pendaftaran Tanah.

Pelayanan pertanahan melalui Seksi Hak Tanah dan

Pendaftaran Tanah dalam pelayanannya kepada masyarakat akan

melakukan pelayanan berupa penelitian data yuridis,pmbuatan risaah

Panitia Pemeriksaan tanah A,menyiapkan pengumuman,penyiapan

Balasan Pengumuman,pembuatan berita acara Pengesahan

Pengumuman dan Pendaftaran sertipikatnya.

Bahwa kenyataanya pada simpul-simpul pelayanan tersebut diatas

sangat dirasakan masyarakat hal-hal berbelit-belit,sulit dan

mahal,sehinggga perlu dijawab dengan me reformasi diri dan hal inilah

mendorong penulis untuk mengangkatnya di dalam Kertas Kerja

Perorangan ini,dengan harapan ada prbaikan yang signifikan dalam

pelayanan pertanahan di Kabupaten Toba Samosir.

Bahwa disisi lain peningkatan investasi baik oleh pemerintah,

swasta maupun masyarakat merupakan faktor yang dominan untuk

meningkatkan pertumbuhan ekonomi,dimana pengembangan investasi

tersebut tentunya membutuhkan tanah sebagai wadah kegiatannya,

sehingga peran tanah menjadi sangat strategis, oleh karena itu

penataan pertanahan harus dilakukan secara terpadu dan terencana,

sehingga tanah dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk

peningkatan kesejahteraan pemiliknya serta tanah selalu terakomodasi

untuk kegiatan pembangunan di masa-masa yang akan datang.

Bahwa hal ini juga menjai tantangan tersendiri buat Seksi Hak

Tanah dan Pendaftaran Tanah yang mempunyai tugas dan fungsi

Page 4: KERTAS KERJA PERORANGAN PADA DIKLAT PIM-III DI BOGOR · 1 KERTAS KERJA PERORANGAN PADA DIKLAT PIM-III DI BOGOR Disusun Oleh : (EDUARD HUTABARAT, SH) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

4

sebagaimana diatur dalam Peraturan Kepala Badan Pertanahan

Nasional Nomor 4 Tahun 2006.

Berdasarkan data laporan tahun 2012 bahwa kinerja

penyelesaian pendaftaran hak atas tanah secara rutin

(PNBP),maupun proyek rutin,pemberian hak terhadap permohonan

badan hukum belum menunjukkan hasil yang optimal, lama

,sulit,mahal dan berbelit-belit dan sudah barang tentu tidak

memberikan kepuasan kepada customer (pelanggan,pemohon) dalam

hal ini masyarakat yang membutuhkan pelayanan prima.

Apabila hal ini dibiarkan terus menerus akan melahirkan

ketidakpercayaan masyarakat terhadap keberadaan Badan

Pertanahan Nasional RI, maka jalan satu-satunya bagaimana Seksi

Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah pada Kantor Pertanahan

Kabupaten Toba Samosir dapat mengembalikan kepercayaan

masyarakat (trust building) terhadap pelayanan penyelesaian

pendaftaran Hak Atas Tanah, khususnya pengakuan hak milik atas

tanah milik adat.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka penulis ingin

menguraikan atau menganalisa faktor-faktor internal, eksternal yang

menyebabkan penyelesaian pengakuan hak milik adat pada Kantor

Pertanahan Kabupaten Toba Samosir yang belum berjalan efektif

dan efisien (optimal) yang mengakibatkan pemohon tidak dapat

terpuaskan dalam pelayanan prima yang diberikan.

Dalam Kertas Kerja Perseorangan (KKP) yang berjudul

“RENCANA KERJA PENINGKATAN KINERJA PELAYANAN

PENGAKUAN HAK MILIK ADAT DI KANTOR PERTANAHAN

KABUPATEN TOBA SAMOSIR”, penulis mencoba mengidentifikasi

permasalahan yang ada, melakukan analisis melalui Strengths

(kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunity (peluang), dan

Threats (ancaman), yang lebih dikenal dengan analisis SWOT, dan

mencari faktor-faktor penyebabnya, sehingga pelaksanaan

peningkatan penyelesaian permohonan pengakuan hak atas tanah

milik adat pada Kantor Pertanahan Kabupaten Toba Samosir dapat

memenuhi harapan masyarakat yaitu memberikan pelayanan,Prima,

memuaskan dalam rangka mewujudkan “Pemerintahan yang baik

(good governance)”, dan lebih daripada itu akan menciptakan trust

building.

B. Isu Aktual

Dari berbagai Isu Aktual yang ada di Kantor Pertanahan Kabupaten

Toba Samosir,ada 5 Isu yang di indikasi atau ter indifikasi sebagai Isu

Aktual.

Page 5: KERTAS KERJA PERORANGAN PADA DIKLAT PIM-III DI BOGOR · 1 KERTAS KERJA PERORANGAN PADA DIKLAT PIM-III DI BOGOR Disusun Oleh : (EDUARD HUTABARAT, SH) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

5

Bahwa pada penulisan Kertas Kerja ini, bersumber dari isu dalam

bingkai tema yang tentunya diperkaya dari Muatan Teknis Subtansi

Lembaga (MTSL), ,sasaran teknis subtansi lembaga, tupoksi dan kajian-

kajian pembelajaran.

Adapun kelima (5) isu aktual yang dapat diidentifikasi yang

selanjutnya dideteksi dengan APKL(aktual,problematik,kekhalayakan

dan layak) dan AMO (administrasi,manajemen dan organisasi),adalah

sebagai berikut :

Tabel: 1

Menentukan Isu Yang Memenuhi kriteria APKL

ISU A P K L

1. Belum Optimalnya operasional LARASITA

2. Belum optimalnya pelayanan pengakuan hak

atas tanah hak milik adat

3. Kurang lancarnya penyelesaian sertifikat instansi

pemerintah

4. Kurangnya SDM baik kualitas maupun kwantitas

5. Belum meningkatnya sistim pengarsipan buku

tanah,surat ukur dan warkah .

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

Tabel: 2

MENENTUKAN ISU AKTUAL

No. ISU AMO

1. Belum Optimalnya operasional LARASITA

AM

2. Belum optimalnya pelayanan pengakuan hak

atas tanah milik adat

AMO

3. Kurang lancarnya penyelesaian sertifikat instansi

pemerintah.

AM

4. Kurangnya SDM baik kualitas maupun kwalitas. OM

5. Belum meningkatnya sistim pengarsipan buku

tanah,surat ukur dan warkah

AM

AMO = ADMINISTRASI; MANAJEMEN; ORGNISASI

Untuk menentukan isu prioritas maka ke 5 isu tersebut dikaji dengan

Matriks USG.

Page 6: KERTAS KERJA PERORANGAN PADA DIKLAT PIM-III DI BOGOR · 1 KERTAS KERJA PERORANGAN PADA DIKLAT PIM-III DI BOGOR Disusun Oleh : (EDUARD HUTABARAT, SH) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

6

Tabel: 3

MATRIK USG

NO. ISU U S G TOTAL

1. Belum Optimalnya operasional LARASITA 3 3 3 9

2. Belum optimalnya pelayanan pengakuan hak

atas tanah milik adat

5 5 5 15

3. Kurang lancarnya penyelesaian sertifikat instansi

pemerintah.

3 3 2 8

4. Kurangnya SDM baik Kwalitas maupun kwantitas. 3 2 2 7

5. Belum optimalnya sistim pengarsipan buku

tanah,surat ukur dan warkah.

4 4 4 12

Dengan USG masalah,maka issu aktual yang menjadi prioritas

adalah “Belum optimalnya pengakuan Hak Atas Tanah Milik Adat”,

jadi yang menjadi judul KKP ini adalah “RENCANA KERJA

PENINGKATAN KINERJA PELAYANAN PENGAKUAN HAK MILIK

ADAT DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN TOBA SAMOSIR ”.

C. Lingkup Bahasan

Untuk melakukan optimalisasi pengakuan hak milik atas tanah

milik adat, lingkup bahasan yang akan disampaikan adalah :

1. Sosialisasi perlunya pendaftaran pengakuan hak milik adat atas

tanah kepada masyarakat ke seluruh pedesaan

2. Koordinasi denganPPAT

3. Koordinasi dengan Pemda

4. Peningkatan kinerja SDM yang tersedia

Page 7: KERTAS KERJA PERORANGAN PADA DIKLAT PIM-III DI BOGOR · 1 KERTAS KERJA PERORANGAN PADA DIKLAT PIM-III DI BOGOR Disusun Oleh : (EDUARD HUTABARAT, SH) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

7

BAB II

GAMBARAN KEADAAN SEKARANG

A. Gambaran Umum

Kabupaten Toba Samosir terletak di Provinsi Sumatera Utara

dengan luas wilayah 3124,40 km2 terdiri dari 16 Kecamatan, 11

Kelurahan dan 192 Desa dengan jumlah penduduk 284.180 jiwa

dengan Ibu Kota Kabupaten adalah Balige.

Bahwa Kabupaten Toba Samosir adalah merupakan salah satu

Kabupaten Pemekaran dari Kabupaten Tapanuli Utara yang dibentuk

berdasarkan Undang Undang No.12 Tahun 1998,kemudian

selanjutnya dari Kabupaten Toba Samosir dimekarkan lagi Kabupaten

baru yakni Kabupaten Samosir, Adapun batas-batas Kabupaten Toba

Samosir adalah sebagai berikut :

- Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Karo dan

Simalungun.

- Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Asahan dan

Kabupaten Labuhan Batu.

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Utara.

- sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Dairi.

Bahwa Kabupaten Toba Samosrt terdiri dari 16 Kecamatan, yaitu :

1. Kecamatan Balige

2. Kecamatan Tampahan

3. Kecataman Laguboti

4. Kecamatan Porsea

5. Kecamatan Sigumpar

6. Kecamatan Lumban Julu

7. Kecamatan Silaen

8. Kecamatan Parmaksian

9. Kecamatan Ajibata

10. Kecamatan Bonatualunasi

11. Kecamatan Uluan.

12. Kecamatan Nassau.

13. Kecamatan Siantar Narumonda.

14.. Kecamatan Bor Bor

15.Kecamatan Habinsaran.

16..Pintu Pohan Meranti.

Berdasarkan pengukuran kinerja kegiatan dari Kabupaten Induk

(Kabupaten Tapanuli Utara) sampai Terbentuknya Kabupaten Toba

samosir menjadi Kabupaten Toba Samosir pelayanan Pertanahan

Pendaftaran Hak pertama kali sampai dengan tahun 2012 di Kantor

Pertanahan Kabupaten Toba Samosir baru tercapai sebanyak

12.455 bidang dari luas Kabupaten Toba Samosir 3124,40 km2.

Page 8: KERTAS KERJA PERORANGAN PADA DIKLAT PIM-III DI BOGOR · 1 KERTAS KERJA PERORANGAN PADA DIKLAT PIM-III DI BOGOR Disusun Oleh : (EDUARD HUTABARAT, SH) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

8

Sedangkan Kegiatan Legalisai aset dan Pencapaian target tahun 2012

,dirasakan masih sangat minimal ,sehingga keadaan tersebut harus

disikapi sebagai tuntutan dan keharusan reformasi dibidang

Pertanahan,sebagai gambarannya untuk melihat pencapaian dapat dilihat

sesuai dengan Tabel 4 di bawah ini

Tabel: 4

Daftar Realisasi Fisik Kegiatan Kantor Pertanahan

Kabupaten Toba Samosir Tahun 2012

No. Kegiatan Target Realisasi Ket.

1.

2.

3.

4.

Rutin (PNBP)

PRona

Legalisasi Aset Pemda

IP4T

700

1000

31

2000

300

1000

3

2000

3731 3303

Dari segi kepegawaian Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran

Tanah terdiri dari 3 (tiga) orang personil yaitu :

a. Kepala Sub seksi Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah 1 (satu)

orang dan satu (1) orang staf

b. Kepala Sub Seksi Peralihan Pembebanan Hak dan PPAT 1 (satu)

orang.

c. Kepala Sub Seksi Pengaturan Tanah Pemerintahan,saat ini belum

ada pejabat yang definitif..

d. Kepala Sub Seksi Penetapan Hak 1 (satu) orang .

dan satu (1) orang staf.

Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional

Republik Indonesia Nomor 01 Tahun 2010 tentang Standar Prosedur

Pelayanan Pertanahan (SP3) penyelesaian pedaftaran pengakuan

tanah milik adat untuk 1 (satu) permohonan hak adalah 110 hari kerja.

Pencapaian target waktu tersebut apabila didukung oleh kelengkapan

berkas permohonan seperti :

a. Kelengkapan alas hak

b. Bukti identitas pemohon (KTP)

c. Surat pernyataan pemilikan tanah.

d. Surat pernyataan penguasaan pemilikan bidang tanah.

e. Surat pernyataan penguasaan fisik bidang tanah

f. Surat surat bukti peralihan kepemilikan hak tanah (apabila hak

tersebut diperoleh karena pelepasan hak)

B. Gambaran Sekarang

Page 9: KERTAS KERJA PERORANGAN PADA DIKLAT PIM-III DI BOGOR · 1 KERTAS KERJA PERORANGAN PADA DIKLAT PIM-III DI BOGOR Disusun Oleh : (EDUARD HUTABARAT, SH) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

9

1. Sosialisasi pengakuan hak atas tanah kepada masyarakat

Kondisi saat ini sosialisasi kepada masyarakat belum dapat

dilakukan secara optimal. Hal ini disebabkan karena masih

terbatasnya tenaga yang berkompeten dan jarak antara satu

Kecamatan dan desa/Kelurahan dengan ibukota Kabupaten jauh

dan transfortasi belum dapat dijangkau dengan baik..

2. Koordinasi denganPPAT

Bahwa Kondisi saat ini koordinasi dengan PPAT sudah mulai

Optimal hal in disebabkan pekerjaan-pekerjaan yang menjadi

tunggakan selama ini sudah mulai dilaknakan dan dirasakan

manfaatnya karena Para PPAT yang ada di Kabupaten Toba

Samosir sudah mulai bergairah.

3. Koordinasi dengan Pemerintah Daerah

Kondisi saat ini sudah berjalan dengan baik, terlaksana koordinasi

dengan Pemerintah Daerah.

4. Peningkatan kinerja SDM yang tersedia

Kondisi saat ini dengan jumlah pegawai sebanyak 19 orang

dengan mengupayakan kinerjanya, baik dengan cara

meningkatkan disiplin kerja dan mengikatkan pelatihan-pelatihan

teknis yang diadakan Kanwil dan BPN RI.

C. Visi dan Misi

1. Visi

Visi berdasarkan Renstra Kantor Wilayah Badan Pertanahan

Nasional provinsi sumatera utara 2010-2014 Kantor Pertanahan

Kabupaten Toba Samosir adalah “Menjadi lembaga yang

mampu mewujudkan tanah dan pertanahan untuk sebesar-

besar kemakmuran rakyat, serta keadilan dan keberlanjutan

sistem kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan

Republik Indonesia di wilayah Provinsi Sumatera Utara ”.

2. Misi

Beranjak dari visi Badan Pertanahan Nasional Republik

Indonesia, ditetapkan misi pembangunan pertanahan yang akan

diemban/dilaksanakan Badan Pertanahan Nasional yaitu :

1. Pemulihan dan peningkatan kesejahteraan rakyat, penciptaan

sumber-sumber baru kemakmuran rakyat, pengurangan

kemiskinan dan kesenjangan pendapatan, serta pemantapan

ketahanan pangan di Provinsi Sumatera Utara ;

2. Peningkatan tatanan kehidupan bersama yang lebih

berkeadilan dan bermartabat dalam kaitannya dengan

penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah (

P4T );

Page 10: KERTAS KERJA PERORANGAN PADA DIKLAT PIM-III DI BOGOR · 1 KERTAS KERJA PERORANGAN PADA DIKLAT PIM-III DI BOGOR Disusun Oleh : (EDUARD HUTABARAT, SH) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

10

3. Perwujudan tatanan kehidupan bersama yang harmonis

dengan mengatasi berbagai sengketa, konflik dan perkara

pertanahan di Provinsi Sumatera Utara dan penataan

perangkat hukum dan sistem pengelolaan pertanahan

sehingga tidak melahirkan sengketa, konflik dan perkara di

kemudian hari;

4. Keberlanjutan sistem kemasyarakatan, kebangsaan dan

kenegaraan Indonesia dengan memberikan akses seluas-

luasnya pada generasi yang akan datang terhadap tanah

sebagai sumber kesejahteraan masyarakat;

5. Penguatan lembaga pertanahan sesuai dengan jiwa,

semangat, prinsip dan aturan yang tertuang dalam UUPA dan

aspirasi rakyat secara luas untuk mencapai tujuan

pembangunan bidang pertanahan yaitu “Mengelola tanah

seoptimal mungkin untuk mewujudkan sebesar-besarnya

kemakmuran rakyat”.

D. Tugas dan Fungsi

Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional

Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2006, Bab II Bagian Pertama

Pasal 30 dan Pasal 31, maka tugas dan fungsi Kepala Kantor

Pertanahan Kabupaten Toba Samosir :

1. Tugas

Kantor Pertanahan mempunyai tugas melaksanakan sebagian

tugas dan fungsi Badan Pertanahan Nasional di Kabupaten Toba

Samosir.

2. Fungsi

a. Penyusunan rencana, program dan penganggaran dalam

rangka pelaksanaan tugas pertanahan.

b. Pelayanan, perijinan dan rekomendasi dibidang pertanahan.

c. Pelaksanaan survei, pengukuran dan pemetaan dasar,

pengukuran dan pemetaan bidang, pembukuan tanah,

pemetaan tematik dan survei potensi tanah.

d. Pelaksanaan penatagunaan tanah, landreform, konsolidasi

tanah dan penataan pertanahan wilayah pesisir, pulau-pulau

kecil, perbatasan dan wilayah tertentu.

Page 11: KERTAS KERJA PERORANGAN PADA DIKLAT PIM-III DI BOGOR · 1 KERTAS KERJA PERORANGAN PADA DIKLAT PIM-III DI BOGOR Disusun Oleh : (EDUARD HUTABARAT, SH) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

11

e. Pengusulan dan pelaksanaan penetapan hak tanah,

pendaftaran hak tanah, pemeliharaan data pertanahan dan

administrasi tanah aset pemerintah.

f. Pelaksanaan pengendalian pertanahan, pengelolaan tanah

negara, terlantar dan tanah kritis, peningkatan partisipasi dan

pemberdayaan masyarakat.

g. Penanganan konflik, sengketa dan perkara pertanahan.

h. Pengkoordinasian pemangku kepentingan pengguna tanah.

i. Pengelolaan sistem informasi manajemen pertanahan.

j. Pengkoordinasian penelitian dan pengembangan.

k. Pengkoordinasian pengembangan sumber daya manusia.

l. Pelaksanaan urusan tata usaha, kepegawaian, keuangan,

sarana dan prasarana, perundang-undangan serta pelayanan

pertanahan.

Dimana keseluruhan fungsi tersebut di Kabupaten Toba

Samosir belum berjalan sebagaimana mestinya.

E. Tujuan dan Sasaran

1. Tujuan

Kantor Pertanahan Kabupaten Toba Samosir dalam

melaksanakan tugas dan fungsinya bertujuan :

a. Terwujudnya penataan pemilikan/penguasaan tanah yang

lebih merata dan berkeadilan.

b. Terwujudnya penataan penggunaan dan pemanfaatan tanah

yang dapat mengakomodasi semua kegiatan pembangunan

secara berkelanjutan.

c. Terselesaikannya masalah-masalah/kasus pertanahan.

d. Tersedianya data dan peta pemilikan dan penggunaan tanah

yang sistematik.

e. Terselesaikannya pendaftaran tanah atas semua bidang tanah

dalam kawasan tertentu.

f. Terwujudnya pelayanan kepada masyarakat yang prima dan

administrasi pertanahan yang lebih tertib dan transparan.

g. Terciptanya trust building masyarakat terhadap pelayanan

pertanahan.

2. Sasaran

Untuk mewujudkan tujuan tersebut dirumuskan sasaran yang

ingin dicapai adalah tercapainya Catur Tertib Pertanahan yang

terdiri dari :

1) Tertib Hukum Pertanahan

2) Tertib Administrasi Pertanahan

3) Tertib Penggunaan Tanah

Page 12: KERTAS KERJA PERORANGAN PADA DIKLAT PIM-III DI BOGOR · 1 KERTAS KERJA PERORANGAN PADA DIKLAT PIM-III DI BOGOR Disusun Oleh : (EDUARD HUTABARAT, SH) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

12

4) Tertib Pemeliharaan Tanah dan Lingkungan Hidup

F. Kebijakan Operasional

Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan,

kebijakan operasional adalah : "Meningkatnya Pelayanan pengakuan

hak atas tanah milik adat pada Kantor Pertanahan Kabupaten Toba

Samosir” didukung oleh beberapa peraturan berikut :

1. Peraturan Pemerintah RI Nomor 13 Tahun 2010 tentang Tarif

Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku di Badan

Pertanahan Nasional.

2. Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan

Nasional No. 7 Tahun 2007 tentang Panitia Pemeriksaan Tanah.

3. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 01 Tahun

2010 tentang Standar Prosedur Operasional Pelayanan

Pertanahan.

4. Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala BPN Nomor 3 Tahun

1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan PP No. 24 Tahun 1997

tentang Pendaftaran Tanah.

4. Program yang Bermasalah

Program yang bermasalah dalam melaksanakan kebijakan

operasional peningkatan kinerja penyelesaian Pendaftaran

permohonan atas Tanah Hak Milik Adat, yang saat ini terjadi :

a. Belum optimalnya operasionalisasi Larasita.

b. Belum optimalnya pelayanan pengakuan hak atas tanah hak

milik adat.

c. Kurang lancarnya penyelesaian sertipikat instansi pemerintah.

d. Ketidakseimbangan jumlah dan kualitas SDM dengan volume

pekerjaan.

e. belum optimalnya sistim pengarsipan Buku Tanah,surat ukur

dan warkah

Page 13: KERTAS KERJA PERORANGAN PADA DIKLAT PIM-III DI BOGOR · 1 KERTAS KERJA PERORANGAN PADA DIKLAT PIM-III DI BOGOR Disusun Oleh : (EDUARD HUTABARAT, SH) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

13

BAB III

GAMBARAN KEADAAN YANG DIINGINKAN

A. Tujuan dan Sasaran

1. Tujuan

Untuk mencapai pencapaian tujuan sebagaimana disebut

dalam Bab II, maka perlu dirumuskan tujuan dan sasaran yang

menjadi arah atau pedoman dalam pengendalian pertanahan.

Adapun Tujuan : “Meningkatkan Pelayanan pendaftaran

Pengakuan hak atas tanah hak milik adat di Kantor Pertanahan

Kabupaten Toba Samosir”.

2. Sasaran

Untuk mendukung tercapainya tujuan yang telah ditetapkan

tersebut, maka disusunlah sasaran yang memungkinkan dapat

dicapai dalam tenggang waktu yang tidak terlalu lama yaitu :

“Meningkatnya Pelayanan pendaftaran Pengakuan hak atas tanah

hak milik adat di Kantor Pertanahan Kabupaten Toba Samosir”.

3. Kebijakan Operasional

Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan,

diperlukan kebijakan operasional sebagai dasar dan pedoman

dalam pelaksanaan kegiatan. Adapun kebijakan operasional yang

ditetapkan adalah : “Meningkatkan kinerja optimalisasi pengakuan

hak milik adat pada Kantor Pertanahan Kabupaten Toba Samosir”.

4. Program yang Ingin Ditingkatkan

Program yang ingin ditingkatkan dalam pelaksanaan kegiatan

operasionalnya meliputi kegiatan sebagai berikut :

1) Sosialisasi pertanahan kepada masyarakat

2) Pengolahan data

3) Panitia A

4) Pembuatan Pengumuman

5) Pengesahan Pengumuman

6) Pembuatan Berita Acara Pengesahan Pengumuman

7) Penerbitan sertipikat

B. Tingkat Kinerja yang Diinginkan

Dalam rangka meningkatkan kinerja optimalisasi pengakuan hak

milik atas tanah adat pada Kantor Pertanahan Kabupaten Toba

Samosir dapat diharapkan tercapainya tujuan dan sasaran yang

diharapkan dapat dilihat pada tabel 5 di bawah ini :

Page 14: KERTAS KERJA PERORANGAN PADA DIKLAT PIM-III DI BOGOR · 1 KERTAS KERJA PERORANGAN PADA DIKLAT PIM-III DI BOGOR Disusun Oleh : (EDUARD HUTABARAT, SH) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

14

Tabel : 5

Pengukuran Kinerja yang Diinginkan

Sasaran Kebijakan Program Kegiatan Indikator Kinerja Satuan Rencana Realisasi Bobot

1. Meningkatnya

koordinasi, sinkronisasi

dan integrasi program,

administrasi dan SDM

(yang didukung dengan

tersedianya peralatan

dan anggaran yang

memadai) dalam rangka

mendukung seluruh

kegiatan tiap unit kerja di

Kantor Pertanahan

Kabupaten Toba

Samosir

Mewujudkan kualitas

pelayanan publik dan

birokrasi dengan metode

pendekatan standar minimal

kepuasan dalam pelayanan

dengan mengedepankan

memastikan masyarakat

memperoleh pelayanan

terbaik

Penerapan

kepemerintahan

yang baik

Pengelolaan gaji,

honorarium dan

tunjangan

Masukan/Input :

- Jumlah dana

- SDM

Rp

Orang

350.000.000

150.000.000

Keluaran/output :

Terbayarnya gaji/honor/tunjangan

pegawai

Bulan

Hasil/Outcome :

Sejahteranya kehidupan para pegawai

%

Penyelenggaraan

operasional dan

pemeliharaan

perkantoran

Masukan/Input :

- Jumlah dana

- SDM

Rp

Orang

119.955.000

89.882.000

Keluaran/output :

Terlaksananya dan terpenuhinya

penyelenggaraan operasional dan

pemeliharaan perkantoran

Paket

28

9

Hasil/Outcome :

Semakin tertib dan teraturnya

penyelenggaraan operasional dan

pemeliharaan perkantoran

%

10

10

2. Terwujudnya tatanan

kehidupan bersama

yang harmonis dengan

mengatasi berbagai

sengketa, konflik dan

perkara pertanahan di

KabupatenToba Samosir

Menggalakkan penyelesaian

masalah sengketa, konflik

dan perkara pertanahan

melalui jalur mediasi

Pengelolaan

pertanahan

Pengkajian dan

penanganan

sengketa dan konflik

pertanahan

Masukan/Input :

- Jumlah dana

- SDM

Rp

Orang

10.000.000

1

-

-

Keluaran/output :

Terlaksananya pengkajian dan

penanganan sengketa dan konflik

pertanahan

Paket

2

-

Hasil/Outcome :

Terselenggaranya penyelesaian

sengketa dan konflik pertanahan

melalui jalur mediasi

%

10

-

3. Terlaksananya

penetapan hak tanah

dan pendaftaran tanah

Menyelenggarakan sertipikat

tanah secara massal dan

pendaftaran tanah pertama

Percepatan

pendaftaran tanah

pertama kali

Masukan/Input :

- Jumlah dana

- SDM

Rp

Orang

10.000.000

2

3.940.000

2

Page 15: KERTAS KERJA PERORANGAN PADA DIKLAT PIM-III DI BOGOR · 1 KERTAS KERJA PERORANGAN PADA DIKLAT PIM-III DI BOGOR Disusun Oleh : (EDUARD HUTABARAT, SH) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

15

kali Keluaran/output :

Terjaminnya kepastian hukum hak

atas tanah

Bidang

700

99

Hasil/Outcome :

Terselenggaranya pengakuan hak

milik atas tanah milik adat

%

100

19,8

Sasaran Kebijakan Program Kegiatan Indikator Kinerja Satuan Rencana Realisasi Bobot

4. Terwujudnya Kerangka

Dasar Kadestral

Nasional (KDKN), peta

dasar, peta-peta tematik

dan penilaian bidang

tanah dan kawasan

Pemanfaatan teknologi

dalam kegiatan pengukuran

dan pemetaan yang standar

dengan berpedoman pada

teknis survei, pengukuran

dan pemetaan

Pelayanan

pengukuran dan

pemetaan bidang

nah

Masukan/Input :

- Sumber dana

- SDM

Bidang

700

300

Keluaran/output :

Terlaksananya pengukuran bidang

tanah dan penyelesaian peta bidang

tanah

%

700

42,85

Hasil/Outcome :

Tersedianya data fisik yang berupa

peta dasar, peta pendaftaran, gambar

ukur, surat ukur

5. Terlaksananya

pengendalian

pertanahan dan

pemberdayaan

masyarakat

Menyelenggarakan

monitoring pemberdayaan

masyarakat bidang

pertanahan

Pemantauan,

evaluasi dan

pelaporan

pemberdayaan

masyarakat

Masukan/Input :

- Jumlah dana

- SDM

Rp

Orang

15.000.000

2

1.880.000

2

Keluaran/output :

Terlaksananya pelaporan

Paket

10

1

Hasil/Outcome :

Terselenggaranya evaluasi dan

pelaporan

%

-

0,9

6. Terdaftarnya hak atas

bidang-bidang tanah di

seluruh Kabupaten Toba

Samosir

Penetapan hak atas tanah

pendaftaran tanah pertama

kali dengan

menyelenggarakan

sertipikasi massal dan

pendaftaran tanah

sistematikp

Percepatan

pelaksanaan

pendaftaran tanah

Masukan/Input :

- Sumber dana

- SDM

Rp

Orang

350.000.000

150.000.000

Keluaran/output :

Terlaksananya penerbitan sertipikat

Prona

Bidang

700

300

Hasil/Outcome :

Terjaminnya kepastian hukum dan

hak atas tanah

%

-

-

Pelayanan

pemeriksaan tanah

Masukan/Input :

- Sumber dana

- SDM

R

Orang

114.412.000

2

79.004.000

2

Keluaran/output :

Risalah/berita acara pemeriksaan

tanah

Bidang

300

42,86

Hasil/Outcome :

Terselenggaranya penetapan

hak/pemberian hak atas tanah negara

dan pengakuan atas tanah milik adat

%

-

-

Pemeliharaan data Terlaksananya pemeliharaan

Page 16: KERTAS KERJA PERORANGAN PADA DIKLAT PIM-III DI BOGOR · 1 KERTAS KERJA PERORANGAN PADA DIKLAT PIM-III DI BOGOR Disusun Oleh : (EDUARD HUTABARAT, SH) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

16

Tertibnya administrasi pertanahan

Informasi Terlaksananya informasi

Terlaksananya penerangan/informasi

kepada masyarakat

Tabel : 6

Evaluasi Tingkat Kinerja

Program Kegiatan Indikator Satuan Rencana Realisasi Pencapaian

Rencana Tingkat

Capaian

Bobot

(%)

1 2 3 4 5 6 7 8

1. Penerapan

kepemerintahan yang

baik

a. Pengelolaan gaji, honorarium

dan tunjangan

Masukan/Input :

- Jumlah dana

- SDM

Rp

Orang

350.000.000

150.000.000

42,86

Keluaran/output :

Terbayarnya gaji/honor/tunjangan pegawai

Bulan

13

13

100,0

Hasil/Outcome :

Menimbulkan rasa aman pada masyarakat terhadap

tanah yang dimiliki

%

12

12

100,0

b. Penyelenggaraan operasional

dan pemeliharaan perkantoran

Masukan/Input :

- Jumlah dana

- SDM

Rp

Orang

119.955.000

89.882.000

75

100,0

Keluaran/output :

Terlaksananya dan terpenuhinya penyelenggaraan

operasional dan pemeliharaan perkantoran

Paket

10

8

80,0

Hasil/Outcome :

Semakin tertib dan teraturnya penyelenggaraan

operasional dan pemeliharaan perkantoran

%

100,0

2. Pengelolaan pertanahan a. Pengkajian dan penanganan

sengketa dan konflik

pertanahan

Masukan/Input :

- Jumlah dana

- SDM

Rp

Orang

10.000.000

1

-

-

0

0

Keluaran/output :

Terlaksananya pengkajian dan penanganan

sengketa dan konflik pertanahan

Kasus

-

-

0

Hasil/Outcome :

Page 17: KERTAS KERJA PERORANGAN PADA DIKLAT PIM-III DI BOGOR · 1 KERTAS KERJA PERORANGAN PADA DIKLAT PIM-III DI BOGOR Disusun Oleh : (EDUARD HUTABARAT, SH) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

17

Terselenggaranya penyelesaian sengketa dan

konflik pertanahan melalui jalur mediasi

% 20 20 100,0

a. Percepatan pendaftaran tanah

pertama kali

Masukan/Input :

- Jumlah dana

- SDM

Rp

Orang

166.380.000

19.629.000

13,0

100,0

Keluaran/output :

Terlaksananya pengukuran bidang tanah dan

penyelesaian peta bidang tanah

Bidang

700

300

0

Hasil/Outcome :

Tersedianya data fisik yang berupa peta dasar, peta

pendaftaran, gambar ukur, surat ukur

%

1

2 3 4 5 6 7 8

c. Pelayanan pemeriksaan tanah Masukan/Input :

- Jumlah dana

- SDM

Rp

Orang

114.412.000

79.004.000

69,0

Keluaran/output :

Risalah/berita acara pemeriksaan tanah

Bidang

700

300

42,86

Hasil/Outcome :

Terselenggaranya penetapan hak/pemberian hak

atas tanah negara dan pengakuan atas tanah milik

adat

%

-

38,4

d. Pelayanan pendaftaran tanah

pertama kali

Masukan/Input :

- Jumlah dana

- SDM

Rp

Orang

18.500.000

9.000.000

48,6

Keluaran/output :

Terlaksananya penerbitan sertipikat

Bidang

700

300

42,86

Hasil/Outcome :

Menimbulkan rasa aman pada masyarakat terhadap

tanah yang dimiliki

%

700

300

42,86

Page 18: KERTAS KERJA PERORANGAN PADA DIKLAT PIM-III DI BOGOR · 1 KERTAS KERJA PERORANGAN PADA DIKLAT PIM-III DI BOGOR Disusun Oleh : (EDUARD HUTABARAT, SH) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

18

BAB IV

ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS DAN RENCANA KERJA

A. Identifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman

(KEKEPAN)

Organisasi perlu melakukan identifikasi sebagai upaya

mengenali atau menelusuri keadaan lingkungan organisasi. Secara

internal organisasi mempunyai faktor kekuatan (strengths) dan faktor

kelemahan (weaknesses), keduanya dapat dijadikan kekuatan

organisasi sebagai kapasitas sumber daya. Secara eksternal

organisasi dipengaruhi oleh faktor peluang (opportunities) dan faktor

ancaman (threats). Faktor-faktor keberhasilan suatu organisasi adalah

sejumlah faktor internal dan faktor eksternal yang berpengaruh kuat

terhadap keberhasilan suatu organisasi untuk mewujudkan suatu

keadaan yang dicita-citakan.

Berdasarkan Visi dan Misi Kantor dan isu aktual yang ada serta

melakukan analisis manajemen dengan menggunakan AMO dan

analisa USG, maka diperoleh masalah yang perlu diupayakan

pemecahannya yaitu ”Belum Optimalnya pelayanan pengakuan hak

atas tanah hak milik adat”. Masalah kemudian di identifikasi faktor

internalnya berupa kekuatan (S) dan kelemahan (W) serta faktor

eksternal berupa peluang (O) dan ancaman (T) seperti pada Tabel 5.

Tabel 7 Faktor Internal dan Faktor Eksternal

Peta Strengths (Kekuatan), Weaknesses (Kelemahan),

Opportunities (Peluang) dan Threats (Ancaman)

No. Faktor Internal Faktor Eksternal

Strengths (S) Weaknesses (W) Opportunities (O) Threats (T)

1. Tersedianya

peraturan

perundang-

undangan yang

memadai

Belum optimalnya

kinerja Panitia A

Terjalinnya

koordinasi yang

baik dengan PPAT

Rendahnya

permohonan hak

secara sporadik

2. Tersedianya sarana

sosialisasi

pertanahan kepada

masyarakat

Kurangnya petugas

ukur

Adanya dukungan

pemerintah

Kabupaten

Tidak lengkapnya

alas hak

3. Tingginya semangat

kerja

Rendahnya

keterampilan

pegawai

Tersedianya

anggaran tambahan

dari APBD

Sulitnya menemui

pemilik tanah

Sumber : Hasil pengolahan data

Page 19: KERTAS KERJA PERORANGAN PADA DIKLAT PIM-III DI BOGOR · 1 KERTAS KERJA PERORANGAN PADA DIKLAT PIM-III DI BOGOR Disusun Oleh : (EDUARD HUTABARAT, SH) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

19

B. Memilih dan Menetapkan Faktor Kunci Keberhasilan

1. Komparasi antar faktor

Untuk dapat menentukan faktor keberhasilan misi sebagai faktor-

faktor strategis atau faktor-faktor kunci keberhasilan, maka perlu

dilakukan penilaian terhadap setiap faktor yang teridentifikasi. Suatu

faktor disebut strategis apabila memiliki nilai lebih dari faktor yang lain.

Artinya faktor tersebut memberikan nilai dukungan (kontribusi) tinggi

dan keterkaitan tinggi terhadap keberhasilan yang diraih organisasi.

Aspek yang dinilai dari tiap faktor adalah :

1) Urgensi faktor terhadap misi, meliputi Nilai Urgensi (NU) dan

Bobot Faktor (BF);

2) Dukungan faktor terhadap misi, meliputi Nilai Dukungan (ND)

dan Nilai Bobot Dukungan (NBD);

3) Keterkaitan antar faktor terhadap misi, meliputi Nilai Keterkaitan,

Nilai Rata-rata Keterkaitan (NRK) dan Nilai Bobot Keterkaitan

(NBK).

Memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang

mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi atau unit kerja

terhadap misi, tidak didukung dengan data akurat, maka penilaian

dilakukan secara kualitatif yang dikuantifikasi, yaitu dengan model

rating scale (skala Likert) yang selanjutnya disebut model skala

nilai. Nilai yang diberikan pada suatu faktor kualitatif adalah

sebagai berikut :

a. 5 = Sangat tinggi

b. 4 = Tinggi

c. 3 = Cukup tinggi

d. 2 = Rendah

e. 1 = Sangat rendah

Sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa keberhasilan

suatu organisasi ditentukan oleh faktor-faktor keberhasilan yang

berasal dari dalam organisasi (faktor internal) maupun yang berasal

dari luar organisasi (faktor eksternal). Penilaian tiap faktor meliputi

:

NU : Nilai Urgens

BF : Bobot Faktor

ND : Nilai Dukung

NK : Nilai Keterkaitan

NRK : Nilai Rata-rata Keterkaitan

NBK : Nilai Bobot Keterkaitan

TNB : Total Nilai Bobot

FKK : Faktor Kunci Keberhasilan

Page 20: KERTAS KERJA PERORANGAN PADA DIKLAT PIM-III DI BOGOR · 1 KERTAS KERJA PERORANGAN PADA DIKLAT PIM-III DI BOGOR Disusun Oleh : (EDUARD HUTABARAT, SH) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

20

2) Menentukan Nilai Urgens (NU) dan Bobot Faktor (BF)

Dalam kajian ini nilai urgens dan bobot faktor (BF) tiap faktor

ditentukan dengan metode analisis komparasi. BF dapat

dinyatakan dalam 2 bentuk, yakni dalam bilangan angka desimal

(0,01 – 0,99) atau persen (1% - 99%). Jumlah bobot faktor internal

harus 1,00 atau 100%. Rumus dalam menentukan bobot faktor :

BF = NU

NU x 100%

Dari Tabel 7 dapat dilihat beberapa faktor yang diidentifikasi

berpengaruh secara internal dan eksternal terhadap organisasi.

Selanjutnya dengan menggunakan metode komparasi akan

diperoleh bobot dari masing-masing faktor (lihat Tabel 8). Bobot

masing-masing faktor tersebut lalu dievaluasi untuk melihat

keterkaitan masing-masing faktor guna menentukan strategi yang

dianggap tepat bagi bidang kajian pelayanan untuk mencapai

sasaran yang diinginkan

Tabel 8

Matriks Urgensi Faktor Internal

Faktor Internal KOMPARASI NF

BF

(%) Srenghts(Kekuatan) a b c d e f

a Tersedianya peraturan perundang-

undangan yang memadai.

a c d e f 1 6,67

b Tersedianya sarana sosialisasi

pertanahan kepada masyarakat

a c b e b 2 13,33

c Tingginya semangat kerja pegawai c c c c c 5 33,33

Weakness (Kelemahan)

d Belum optimalnya kinerja Panitia A d b c d d 3 20,00

e Kurangnya petugas ukur e e c d e 3 20,00

f Rendahnya keterampilan pegawai f b c d e 1 6,67

Jumlah 15 100

Sumber : Hasil pengolahan data

Page 21: KERTAS KERJA PERORANGAN PADA DIKLAT PIM-III DI BOGOR · 1 KERTAS KERJA PERORANGAN PADA DIKLAT PIM-III DI BOGOR Disusun Oleh : (EDUARD HUTABARAT, SH) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

21

Tabel 9

Matriks Urgensi Faktor Eksternal

Faktor Eksternal KOMPARASI NF

BF

(%) Opportunity (Peluang) a b c d e f

a Terjalinnya Koordinasi yang baik

dengan PPAT

a b c d e 1 6,67

b Adanya dukungan Pemerintah

Kabupaten

b b b e f 3 20,00

c Tersedianya Anggaran tambahan

dari APBD

c b c e f 1 6,67

Threats (Ancaman)

d Rendahnya permohonan Hak

secara Sporadis

a b c e f 1 6,67

e Tidak lengkapnya alas hak e e e e f 4 26,67

f Sulitnya menemui Pemilik Tanah f f f f f 5 33,33

Jumlah 15 100

Sumber : Hasil pengolahan data

3).Menentukan Nilai Keterkaitan (NK( dan Nilai Rata-rata Keterkaitan

Faktor-faktor internal dan eksternal suatu organisasi saling terkait atau

saling berhubungan dalam mencapai misi organisasi. Untuk itu setiap

pimpinan bersama anggota kelompok kerja menentukan nilai keterkaitan

tiap faktor dengan memakai skala nilai 1-5 kemudian menentukan Nilai

Rata-rata Keterkaitan (NRK) dihitung dengan rumus :

NRK = 1N

TNK

TNKL = Total Nilai Keterkaitan

N = Jumlah faktor internal dan eksternal yang dinilai

4) Menentukan Nilai Dukungan (ND) dan Nilai Bobot Dukungan.

Untuk menentukan nilai dukungan tiap faktor disini ditentukan dengan

memakai model relatif scale 1-5 kemudian menghitung Nilai Bobot

Dukungan (NBD) dihitung dengan rumus :

NBD = ND x BF

5) Menentukan Nilai Bobot Keterkaitan (NBK)Dihitung dengan rumus :

NBK = NRK x BF

6) Menentukan Total Nilai Bobot (TNB) dihitung dengan memakai rumus TNB

= NBD + NBK

3. Faktor Kunci Keberhasilan dan Peta Posisi

Hasil penilaian faktor internal dan eksternal dapat digunakan sebagai

acuan atau dasar pengambilan keputusan untuk penentuan atau pemilihan

Page 22: KERTAS KERJA PERORANGAN PADA DIKLAT PIM-III DI BOGOR · 1 KERTAS KERJA PERORANGAN PADA DIKLAT PIM-III DI BOGOR Disusun Oleh : (EDUARD HUTABARAT, SH) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

22

faktor kunci keberhasilan, peta posisi kekuatan bidang kajian kegiatan,

penentuan tujuan dan sasaran dan strategi.

Page 23: KERTAS KERJA PERORANGAN PADA DIKLAT PIM-III DI BOGOR · 1 KERTAS KERJA PERORANGAN PADA DIKLAT PIM-III DI BOGOR Disusun Oleh : (EDUARD HUTABARAT, SH) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

23

Tabel 10

Evaluasi Faktor Internal dan Eksternal

NO FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL NU BF ND NBD NILAI KETERKAITAN (NK)

NRK NBK TNB FKK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

INTERNAL

Strengths

1 Tersedianya peraturan yang memadai 1 6,67 1 0,07 4 4 2 2 2 3 2 4 2 2 2 2,64 0,18 0,25

2 Tersedianya sarana sosialisasi

pertanahan kepada masyarakat

2 13,33 2 0,27 4 3 4 2 2 2 2 2 3 1 2 2,45 0,33 0,60 2

3 Tingginya semangat kerja pegawai 5 33,33 5 1,67 4 3 4 2 3 2 2 2 2 1 2 2,45 0,82 2,49 1

3,34

Weaknesses

4 Belum optimalnya kinerja Panitia A 3 20,00 3 0,60 2 4 4 3 4 2 2 2 3 1 2 2,64 0,53 0,32 1

5 Kurangnya petugas ukur 3 20,00 3 0,60 2 2 2 3 3 2 2 2 2 1 3 2,18 0,44 0,26 2

6 Rendahnya keterampilan pegawai 1 6,67 1 0,07 2 2 3 4 3 2 2 1 3 2 3 2,45 0,16 0,01

0,59

EKSTERNAL

Opportunities

7 Terjalinnya Koordinasi yang baik dengan

PPAT

1 6,67 1 0,07 3 2 2 2 2 2 2 2 4 1 1 2,09 0,14 0,01 2

8 Adanya dukungan Pemerintah Kabupaten 3 20,00 3 060 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1,73 0,35 0,21 1

9 Tersedianya Anggaran tambahan dari

APBD

1 6,67 1 0,07 4 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1,73 0,16 0,01

0,23

Threats

10 Rendahnya permohonan Hak secara

Sporadis

1 6,67 1 0,07 2 3 2 3 2 3 4 1 1 1 2 2,18 0,16 0,01

11 Tidak lengkapnya alas hak 4 26,67 4 1,07 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1,27 0,34 0,36 2

Page 24: KERTAS KERJA PERORANGAN PADA DIKLAT PIM-III DI BOGOR · 1 KERTAS KERJA PERORANGAN PADA DIKLAT PIM-III DI BOGOR Disusun Oleh : (EDUARD HUTABARAT, SH) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

24

12 Sulitnya menemui Pemilik Tanah 5 33,33 5, 1,67 2 2 2 2 3 3 1 2 1 2 2 2,00 0,67 1,12 1

1,49

Page 25: KERTAS KERJA PERORANGAN PADA DIKLAT PIM-III DI BOGOR · 1 KERTAS KERJA PERORANGAN PADA DIKLAT PIM-III DI BOGOR Disusun Oleh : (EDUARD HUTABARAT, SH) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

25

4. Faktor Penentu Kunci Keberhasilan

Dari evaluasi keterkaitan antara faktor internal dan faktor eksternal

tersebut di atas (Tabel 10) maka didapatkan Faktor Kunci Keberhasilan

sebagai berikut :

Tabel 11

Faktor-faktor Kunci Keberhasilan

FAKTOR INTERNAL

Strengths (Kekuatan) Weaknesses (Kelemahan)

1. Tingginya semangat kerja

pegawai (2,49)

Belum optimalnya kinerja Panitia A

(0,32)

2. Tersedianya sarana sosialisasi

pertanahan kepada masyarakat

(0,60)

Kurangnya petugas ukur (0,26)

FAKTOR EKSTERNAL

Opportunities (Peluang) Threats (Ancaman)

1. Adanya dukungan Pemerintah

Kabupaten (0,21)

1. Sulitnya menemui Pemilik Tanah

(1,12)

2. Terjalinnya Koordinasi yang baik

dengan PPAT (0,01)

2. Tidak lengkapnya alas hak (0,35)

Dengan nilai skor untuk faktor internal sebagai berikut : nilai

Strengths sebesar 3,34 dan nilai Weaknesses sebesar 0,59; sedangkan

nilai faktor eksternal Opportunities sebesar 0,23 dan nilai Threats sebesar

1,49 Meningkatnya Pelayanan Pengakuan hak atas tanah hak milik adat

di Kantor Pertanahan Kabupaten Toba Samosir

Peta posisi kekuatan organisasi yang ada pada kinerja tersedianya

peralatan pendukung pekerjaan dan peraturan memadai dapat dilihat

pada peta posisi kekuatan yang menunjukkan bahwa posisi kekuatan

tersebut berada pada kuadran II. Hal ini mempunyai makna sebagai

berikut : masih ada kekuatan namun juga adanya ancaman untuk

meningkatkan kinerja pendaftaran pengakuan hak atas tanah hak milik

adat pada Kantor Pertanahan Kabupaten Toba Samosir.

Gambar 1

Peta Kekuatan Organisasi

S=3,34

2,75 II I

Page 26: KERTAS KERJA PERORANGAN PADA DIKLAT PIM-III DI BOGOR · 1 KERTAS KERJA PERORANGAN PADA DIKLAT PIM-III DI BOGOR Disusun Oleh : (EDUARD HUTABARAT, SH) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

26

5. Rencana Strategi

1. Penyusunan Strategi

Strategi adalah seni memadukan atau mengintegrasikan antar

faktor kunci keberhasilan agar terjadi sinergi dalam mencapai tujuan.

Konsep dasar strategi adalah memberdayakan kekuatan-kekuatan

untuk mencapai suatu keadaan yang diinginkan.

Teknik menginteraksi faktor-faktor kunci keberhasilan agar terjadi

sinergi mencapai tujuan dapat digunakan matrik SWOT. Teknik

penyusunan formulasi strategi dengan matrik SWOT adalah dengan

menuliskan faktor-faktor yang memiliki nilai tinggi yang serasi atau

cocok diperlukan dalam setiap kuadran ke kolom matrik SWOT yang

telah diformat.

Langkah selanjutnya setelah mengetahui peta posisi kekuatan

internal dan eksternal yang berada pada kuadran II, maka dilakukan

penyusunan formulasi strategi dengan SWOT sebagaimana (Tabel

12).

Tabel 12

Formulasi Strategi SWOT

Faktor Internal

Faktor Eksternal

STRENGTHS (1)

. Tingginya semangat

kerja pegawai

STRENGTHS (2)

. Tersedianya sarana

sosialisasi pertanahan

kepada masyarakat

THREATS (1)

Sulitnya menemui

pemilik tanah

Meningkatkan sarana

transportasi roda 4 dan

roda 2

Meningkatkan pertemuan

dalam rangka sosialisasi

kepada masyarakat

THREATS(2)

Tidak lengkapnya alas

Hak.

Meningkatkan penyuluhan

kepada masyarakat

Meningkatkan bimbingan

teknis administrasi

pertanahan kepada

masyarakat

W=0,59

,35

O=0,23 T=1,49

1,26

IV III

Page 27: KERTAS KERJA PERORANGAN PADA DIKLAT PIM-III DI BOGOR · 1 KERTAS KERJA PERORANGAN PADA DIKLAT PIM-III DI BOGOR Disusun Oleh : (EDUARD HUTABARAT, SH) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

27

2. Pemilihan Strategi, Program dan Kegiatan

Berdasarkan hasil penyusunan strategi di atas, maka program dan

kegiatan yang menjadi prioritas untuk mencapai tujuan sasaran disajikan

dalam Tabel 13 dan Tabel 14, berikut :

Tabel 13

Pemilihan Strategi

Weaknesses (Kelemahan)

Threatness (Ancaman)

Tingginya semangat kerja

pegawai

Tersedianya sarana

sosialisasi pertanahan

kepada masyarakat

Sulitnya menemui pemilik

tanah

Meningkatkan sarana

transportasi roda 4 dan

roda 2

Meningkatkan pertemuan

dalam rangka sosialisasi

kepada masyarakat

Tidak lengkapnya alas Hak Meningkatkan penyuluhan

kepada masyarakat

. Meningkatkan bimbingan

teknis administrasi

pertanahan kepada

masyarakat

Tabel 14

Pemilihan Alternatif Strategi (Teori Tapisan Mc Namara)

No. Alternatif Strategi Kontribusi Biaya Kelayakan Total Urutan

1. Meningkatkan pertemuan dalam

rangka sosialisasi kepada

masyarakat 5 5 4 14 2

2. Meningkatkan sarana transportasi

roda 4 dan roda 2 4 3 3 10 4

3. Meningkatkan penyuluhan kepada

masyarakat 5 4 3 12 3

4. Meningkatkan bimbingan teknis

administrasi pertanahan kepada

masyarakat 5 5 5 15 1

Dari tabel 14 alternatif strategi yang menjadi prioritas adalah meningkatkan

bimbingan teknis administrasi pertanahan kepada masyarakat.dengan

harapan bahwa masyarakat akan menyadari tentang pentingnya sertipikat

sebagai bukti hak atas tanah.

Page 28: KERTAS KERJA PERORANGAN PADA DIKLAT PIM-III DI BOGOR · 1 KERTAS KERJA PERORANGAN PADA DIKLAT PIM-III DI BOGOR Disusun Oleh : (EDUARD HUTABARAT, SH) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

28

Bahwa selanjutnya untuk mencapai alternatif strategi sebagai sasaran

dan tujuan sebagaimana digambarkan diatas berikut ini disajikan dalam

tabel 15,berikut

Tabel 15

Strategi, Kebijakan Operasional, Program dan Kegiatan

No. Strategi Kebijakan

Operasional Program Kegiatan

1

2.

Tingkatkan

penyuluhan/sosialisasi

tentang pentingnya

sertipikat hak milik atas

tanah

Lengkapi data base

Percepatan pelayanan

pendaftaran hak milik

atas tanah adat

Peningkatan

penyelesaian

permohonan pendaftaran

pengakuan hak milik atas

tanah adat

Penyuluhan tentang

permohonan pendaftaran

pengakuan hak milik atas

tanah adat melalui Prona,

dll

Peningkatan pelayanan

pendaftaran tanah

melalui kegiatan Prona

Melaksanakan pelayanan

pendaftaran pengakuan

hak milik atas tanah

Peningkatan sarana dan

prasarana penunjang

Pengadaan sarana dan

prasarana

3. Indikator Kinerja

Dari penetapan program dan kegiatan yang menjadi prioritas di atas,

maka untuk mencapai tujuan dan sasaran prioritas perlu dibuat indikator

kinerja seperti yang disajikan pada Tabel 16 berikut :

Tabel 16

Indikator Kinerja Sekarang dan yang Akan Datang Tahun 2014

Tujuan Sasaran

Prioritas Indikator

Satuan/

Ukuran

Tingkat Kinerja

Yang Akan Datang

Sekarang 3

Bln

6

Bln

9

Bln

12

Bln

Meningkatkan

penerbitan

pendaftaran

pengakuan

hak atas

tanah

Meningkatnya

penerbitan

sertipikat

Output :

1. Penyelesaian

berkas dan

pemeriksaan

tanah “A”

2. Waktu

penyelesaian

3. Risalah Panitia

Pemeriksaan

Tanah “A”

Outcomes :

Jumlah sertipikat

yang diselesaikan

Bidang

Tahun

Bidang

Bidang

99

-

99

99

100

-

100

100

100

-

100

100

200

-

200

200

300

-

300

300

Page 29: KERTAS KERJA PERORANGAN PADA DIKLAT PIM-III DI BOGOR · 1 KERTAS KERJA PERORANGAN PADA DIKLAT PIM-III DI BOGOR Disusun Oleh : (EDUARD HUTABARAT, SH) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

29

4. Rencana Kegiatan

Rencana kegiatan akan dilakukan untuk merealisasikan sasaran

yang ingin dicapai melalui pengkoordinasian Sub Bidang yang ada

pada bidang kajian pelayanan dapat dilihat secara terinci pada Tabel

17 berikut :

Tabel 17

Rencana Kegiatan

No. Langkah Kegiatan Penanggung

Jawab

Jadwal/Waktu

(hari)

Biaya

(Rp)

1. Bimbingan teknis hak tanah dan

pendaftaran nah

Kepala

Kantor

2 hari Setiap

Minggu ke II

2. Penyuluhan pelayanan

pendaftaran tanah kepada

masyarakat

Kepala

Kantor

Kasi HTPT

20 kali

3. Pelayanan pendaftaran tanah

dengan sistem jemput bola

Kepala

Kantor

Kasi HTPT

Kasi PPM

12 bulan

100 lokasi

5. Penetapan Tolok Ukur

Agar kegiatan yang akan dilakukan tersebut terukur, maka didalam

Tabel 18 ditetapkan indikator sebagai tolok ukur keberhasilan kegiatan.

Tabel 18

Tolok Ukur/Indikator Kinerja

No. Kegiatan Indikator

1. Bimbingan teknis hak tanah dan

pendaftaran tanah

Bertambahnya jumlah SDM yang

terampil dibidang pelayanan hak

tanah dan pendaftaran tanah

2. Penyuluhan pelayanan pendaftaran

tanah

Meningkatnya pemahaman

masyarakat tentang pelayanan

pendaftaran nah

3. Pelayanan pendaftaran tanah

dengan sistem jemput bola

Bertambahnya jumlah masyarakat

yang dilayani permohonan

pendaftaran tanah

6. Kesulitan dan Rencana Antisipasi

Adanya beberapa kesulitan yang akan dihadapi dalam pelaksanaan

kegiatan yang telah direncanakan tersebut, sehingga untuk

Page 30: KERTAS KERJA PERORANGAN PADA DIKLAT PIM-III DI BOGOR · 1 KERTAS KERJA PERORANGAN PADA DIKLAT PIM-III DI BOGOR Disusun Oleh : (EDUARD HUTABARAT, SH) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

30

mengatasinya diperlukan beberapa rencana untuk mengantisipasinya

sebagaimana disajikan pada Tabel 19 berikut :

Tabel 19

Kesulitan dan Rencana Antisipasi

No. Kesulitan Rencana Antisipasi

1. Kondisi wilayah yang luas,serta sarana

jalan yang tidak memadai sehingga

sulit untuk melakukan kegiatan

penyuluhan/sosialisasi kepada

masyarakat dan pemeriksaan tanah

oleh petugas

Para petugas lapangan disediakan

sarana trasportasi,akomodasi lapangan

yang memadai untuk operasional

lapangan

2. Adanya keterbatasan pengetahuan

teknis Hak Tanah dan Pendaftaran

Tanah

Bertambahnya jumlah tenaga/SDM

terampil dibidang pelayanan

pertanahan

7. Jadwal Monitoring dan Evaluasi

Jadwal kegiatan tersebut dapat digambarkan sebagaimana

disajikan pada Tabel 20 berikut :

Tabel 20

Bagan Jadwal Monitoring dan Evaluasi

No. Langkah Kegiatan Tahun 2014

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. Bimbingan teknis hak tanah

dan pendaftaran tanah

a. Persiapan

b. Pelaksanaan

c. Monitoring

d. Pelaporan

2. Penyuluhan tentang pelayanan

pendaftaran tanah

a. Persiapan

b. Pelaksanaan

c. Monitoring

d. Pelaporan

3. Pelayanan pendaftaran dengan

sistem jemput bola

a. Persiapan

b. Pelaksanaan

c. Monitoring

d. Pelaporan

BAB V

PENUTUP

Bahwa berdasarkan hasil analisa dan strategi yang dilakukan,

maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :

Page 31: KERTAS KERJA PERORANGAN PADA DIKLAT PIM-III DI BOGOR · 1 KERTAS KERJA PERORANGAN PADA DIKLAT PIM-III DI BOGOR Disusun Oleh : (EDUARD HUTABARAT, SH) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

31

a. Bahwa kendala/permasalahan pendaftaran pengakuan hak atas tanah

hak milik adat di Kabupaten Toba Samosir, disebabkan oleh tidak

adanya tenaga/juru ukur, dan belum optimalnya kinerja Panitia A,maka

untuk mengatasinya diperlukan penambahan juru ukur dan

mengoptimalkan kinerja Panitia A.

b. Bahwa dengan pelaksanaan program dan kegiatan diharapkan dapat

meningkatkan pelayanan pendaftaran pengakuan hak atas tanah milik

adat pada Kantor Pertanahan Kabupaten Toba Samosir.

c. Bahwa untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat perlu

ditingkatkan penyuluhan kepada masyarakat dan koordinasi dengan

Pemerintahan Kabupaten Toba Samosir .

d. Bahwa untuk mengatasi dan merubah ancaman berupa sulitnya

menemui pemilik tanah,belum memadai kondisi jalan dan tidak

lengkapnya alas hak perlu adanya koordinasi dengan Kepala

Desa,serta penyediadan sarana transportasi roda 4 dan roda

2,sehingga dapat menjangkau daerah yang jaraknya jauh dari ibukota

kabupaten..

DAFTAR PUSTAKA

A. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

a. Ketetapan MPR No. IX/2001 tentang Pembaruan Agraria dan

Pengelolaan Sumber Daya Alam.

b. Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-

Pokok Agraria (UUPA).

c. Undang-Undang No. 21 Tahun 1997 tentang BPHTB jo Undang-

Undang No. 20 Tahun 2000 tentang Perubahan Undang-

Undang No. 21 Tahun 1997 tentang BPHTB.

d. Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara.

e. Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran

Tanah.

f. Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan

Barang Negara/Daerah.

Page 32: KERTAS KERJA PERORANGAN PADA DIKLAT PIM-III DI BOGOR · 1 KERTAS KERJA PERORANGAN PADA DIKLAT PIM-III DI BOGOR Disusun Oleh : (EDUARD HUTABARAT, SH) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

32

g. Peraturan Pemerintah No. 13 Tahun 2010 tentang Tarif Penerimaan

Negara Bukan Pajak Yang Berlaku pada Badan Pertanahan

Nasional Republik Indonesia.

h. Peraturan Menteri Negara Agraria/KBPN No. 3 Tahun 1997 tentang

Ketentuan Pelaksanaan PP No. 24 Tahun 1997 tentang

Pendaftaran Tanah.

i. Peraturan Menteri Negara Agraria/KBPN No. 3 Tahun 1999 tentang

Pelimpahan Kewenangan dan Pembatalan Keputusan

Pemberian Hak Atas Tanah Negara.

j. Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan

Nasional No. 9 Tahun 1999 tentang Tata Cara Pemberian

dan Pembatalan Hak Atas Tanah Negara dan Hak

Pengelolaan.

k. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia

No. 3 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan

Pertanahan Nasional Republik Indonesia.

l. Peraturan Kepala BPN-RI No. 4 Tahun 2006 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan

Kantor Pertanahan.

m. Peraturan Kepala BPN-RI No. 7 Tahun 207 tentang Panitia

Pemeriksaan Tanah.

n. Peraturan Kepala BPN RI No. 1 Tahun 2010 tentang Standar

Prosedur Pelayanan Pertanahan.

B. BUKU

a. LAN,Kertas Kerja Perseorangan (KKP),(modul),edisi tahun2008.

b. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi III (digital), Jakarta, 2007.

c. LAN, Membangun Pemerintahan Yang Baik, (Buku Modul), 2008.

d. LAN, Teknik-teknik Analisis Manajemen, (Buku Modul), 2008.

Page 33: KERTAS KERJA PERORANGAN PADA DIKLAT PIM-III DI BOGOR · 1 KERTAS KERJA PERORANGAN PADA DIKLAT PIM-III DI BOGOR Disusun Oleh : (EDUARD HUTABARAT, SH) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

33

e. LAN, AKIP dan Pengukuran Kinerja, (Buku Modul), 2008.

f. LAN, Hukum Administrasi Negara, (Buku Modul), 2008.

g. LAN, Pengembangan Potensi Diri, (Buku Modul), 2008.