kertas kerja · 2021. 2. 18. · kertas kerja ini mencakup analisis kebijakan pemkot semarang...

23
2020 Kebijakan Pengadaan Program Bantuan Sosial Bagi UMKM Terdampak Covid-19 di Kota Semarang Kertas Kerja

Upload: others

Post on 22-Jul-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kertas Kerja · 2021. 2. 18. · Kertas kerja ini mencakup analisis kebijakan Pemkot Semarang terkait penanganan dampak COVID-19 UMKM dan distribusi bantuan sosial di kota Semarang

2020

Kebijakan Pengadaan Program Bantuan Sosial Bagi UMKM Terdampak Covid-19 di Kota Semarang

Kertas Kerja

Page 2: Kertas Kerja · 2021. 2. 18. · Kertas kerja ini mencakup analisis kebijakan Pemkot Semarang terkait penanganan dampak COVID-19 UMKM dan distribusi bantuan sosial di kota Semarang

2020

Kebijakan Pengadaan Program Bantuan Sosial Bagi UMKM Terdampak Covid-19 di Kota Semarang

Kertas Kerja

Page 3: Kertas Kerja · 2021. 2. 18. · Kertas kerja ini mencakup analisis kebijakan Pemkot Semarang terkait penanganan dampak COVID-19 UMKM dan distribusi bantuan sosial di kota Semarang

Kertas Kerja Kebijakan Pengadaan Program

Bantuan Sosial Bagi UMKM Terdampak COVID-19

di Kota Semarang

Penyunting

Nanda Sihombing

Hivos Southeast Asia

Koordinator Desain dan Tata Letak

Ega Rosalina

Hivos Southeast Asia

Koordinator Peneliti

Widi Nugroho

PATTIRO Semarang

Peneliti

Hani Werdi Apriyanti

Asisten Peneliti

Muhammad Syofii

PATTIRO Semarang

Versi: September 2020

Kertas kerja ini terlisensi di bawah Lisensi Creative

Commons Atribusi-Non Komersial-Berbagi Serupa

Kertas Kerja Kebijakan Pengadaan Program Bantuan Sosial

Bagi UMKM Terdampak COVID-19 di Kota Semarang

disusun oleh PATTIRO Semarang atas dukungan Program

Keterbukaan Kontrak Hivos. Isi produk ini seutuhnya

merupakan tanggung jawab PATTIRO Semarang dan tidak

mencerminkan pandangan serta sikap Hivos.

Kebijakan Pengadaan

Program Bantuan Sosial

Bagi UMKM Terdampak Covid-19

di Kota Semarang

i

Page 4: Kertas Kerja · 2021. 2. 18. · Kertas kerja ini mencakup analisis kebijakan Pemkot Semarang terkait penanganan dampak COVID-19 UMKM dan distribusi bantuan sosial di kota Semarang

Latar Belakang

1.1 Latar Belakang

Analisis Masalah

2.1 Analisis Kondisi UMKM terdampak COVID 19

2.2 Kebijakan Dalam Penanganan Pandemi COVID-19

2.3 Program Bantuan Sosial UMKM Terdampak COVID-19

2.4 Implementasi Program bantuan Sosial UMKM terdampak COVID-19

2.6 Pengadaan Program Bantuan Sosial

2.7 Distribusi Program Bantuan Sosial

Kesimpulan dan Rekomendasi

3.1 Kesimpulan

3.2 Rekomendasi

Daftar Pustaka

01.

02.

03.

01

02

05

06

12

16

18

22

24

27

28

30

32

Daftar Isi 01. LatarBelakang

1Kebijakan Pengadaan

Program Bantuan Sosial

Bagi UMKM Terdampak Covid-19

di Kota Semarang

ii

Page 5: Kertas Kerja · 2021. 2. 18. · Kertas kerja ini mencakup analisis kebijakan Pemkot Semarang terkait penanganan dampak COVID-19 UMKM dan distribusi bantuan sosial di kota Semarang

Wabah COVID-19 telah menyebabkan dampak pada berbagai sektor di

Indonesia (Bahtiar & Saragih, 2020). Pandemi COVID-19 yang menyebar

cepat sampai Indonesia, awalnya berdampak pada sektor transportasi

dan pariwisata yang kemudian meluas ke sektor lain, yaitu kesehatan hingga

perdagangan. Secara ekonomi, terdapat empat sektor yang paling

terdampak wabah COVID-19 yaitu rumah tangga, UMKM, korporasi, dan

sektorkeuangan (Puspasari, 2020).

Sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) semakin terdampak,

sehingga mengalami berbagai persoalan karena adanya pembatasan kegiatan

fisik dan sosial (physical dan social distancing) (Andrianita, 2020). Berdasarkan

pemetaan dampak COVID-19 yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UMKM

Provinsi Jawa Tengah, sekitar 56,66% UMKM di Jawa Tengah mengalami

permasalahan terkait dengan pemasaran, 25,28% mengalami permasalahan

pembiayaan, dan 12,12% mengalami persoalan lain-lain, serta 5% mengalami

kesulitan bahan baku, dan 0,94% mengalamai kesulitan produksi (Dinkop

UMKM, 2020). UMKM terdampak COVID-19 tersebut, termasuk yang secara

geografis berada di wilayah Kota Semarang. Sesuai data yang diakses melalui

diskopumkm.semarangkota.go.id, 2020, jumlah UMKM di wilayah Kota

Semarang adalah 17.594 yang tersebar di 16 kecamatan.

Kertas kerja ini mencakup analisis kebijakan Pemkot Semarang terkait

penanganan dampak COVID-19 UMKM dan distribusi bantuan sosial di kota

Semarang. Tahapan penelitian terdiri dari: 1) Identifikasi permasalahan dan

kebutuhan UMKM di sektor makanan/minuman, serta tekstil/kerajinan,

2) Review kebijakan, 3) Survei secara online, 4) Interview, 5) Analisis data,

6) Kesimpulan dan rekomendasi. Kertas kerja ini disusun dengan metode

penelitian kombinasi (mixed methods) yaitu menggabungkan metode

kuantitatif dan metode kualitatif untuk memperoleh data yang lebih

komprehensif, valid, reliabel, dan objektif (Sugiyono, 2016).

Latar Belakang1.1 Data dalam penelitian ini terdiri dari: 1) data primer yang diperoleh melalui

survei daring kepada UMKM dan Interview kepada Kepala Dinas Koperasi

dan UMKM Kota Semarang, 2) data sekunder, diperoleh melalui jurnal, buku

referensi, dan sumber dokumen lainya yang relevan. Teknik analisis data

dengan analisis statistik deskriptif (Ghozali, 2016). Sedangkan data kualitatif

dianalisis dengan cara organisasi data (pengurangan, dan coding), kemudian

dilakukan interpretasi data dengan mencari alternatif penjelasan kemudian

menuliskan hasilnya.

Sampel ditentukan menggunkan teknik purposive sampling, untuk

memperoleh sampel sesuai dengan tujuan penelitian. Sampel ditentukan

berdasarkan kriteria, yaitu UMKM yang bergerak di bidang industri makanan/

minuman dan tekstik/ kerajinan, dan masih berproduksi selama pandemi.

Industri makanan/minuman dipilih karena UMKM yang bergerak di sektor

makanan/minuman serta kerajinan merupakan sektor yang paling terdampak

pada saat pandemi COVID-19. Jumlah sampel minimal ditentukan

menggunakan rumus Slovin, dengan α 5%, dari jumlah populasi 17.594 UMKM

di Kota Semarang.

Interview dilakukan secara langsung kepada Kepala Dinas Koperasi dan UMKM

Kota Semarang. Selain itu, informasi juga diperoleh melalui Focus Group

Discussion yang melibatkan stakeholders terkait, yaitu Ketua Harian Gugus

Tugas COVID-19 Kota Semarang, Plt. Sekertaris Dinas Sosial Kota Semarang,

dan pelaku UMKM Kota Semarang.

1Informasi Publik Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang, Daftar UMKM,

http://diskopumkm.semarangkota.go.id/informasi-publik/informasi-serta-merta/umkm, diakses pada 2 Mei 2020, pukul 13.30 WIB

Kebijakan Pengadaan

Program Bantuan Sosial

Bagi UMKM Terdampak Covid-19

di Kota Semarang

Kebijakan Pengadaan

Program Bantuan Sosial

Bagi UMKM Terdampak Covid-19

di Kota Semarang

2 3

Page 6: Kertas Kerja · 2021. 2. 18. · Kertas kerja ini mencakup analisis kebijakan Pemkot Semarang terkait penanganan dampak COVID-19 UMKM dan distribusi bantuan sosial di kota Semarang

02. AnalisisMasalahPemetaan permasalahan UMKM di Provinsi Jawa Tengah

semasa pandemi Covid-19*

UMKM di Jawa Tengah dan Semarang

01.

02.

02. Pembiayaan

25,28%

03. Kesulitan Bahan Baku

5%

04. Kesulitan Produksi

0,94%

05.Lain-lain

12,12%

2019

151,968*Semarang

17,594**

01. Pemasaran

56,66%

Masalah UMKM Jawa Tengah saat Pandemi Covid-19

* Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Provinsi Jawa Tengah

** Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Semarang

Sumber

3.000

Sem

aran

g

Tim

ur

Gen

uk

Sem

aran

g

Ten

gah

Sem

aran

g

Bar

at

Tug

u

Gay

amsa

ri

Sem

aran

g

Uta

ra

Ng

aliy

an

Ped

uru

ng

an

Mije

n

Gu

nu

ng

pat

i

Gaj

ah

Mu

ng

kur

Sem

aran

g

Sela

tan

Can

dis

ari

Ban

yum

anik

Tem

bal

ang

2.400

1.800

1.200

600

0

919 1.

06

0

1.30

8

42

9

1.10

8 1.6

82

656

570

584

617

1.0

11

69

3 99

3

1.6

99

2.8

14

1.4

23

01

02

03

04

05

5Kebijakan Pengadaan

Program Bantuan Sosial

Bagi UMKM Terdampak Covid-19

di Kota Semarang

4

Page 7: Kertas Kerja · 2021. 2. 18. · Kertas kerja ini mencakup analisis kebijakan Pemkot Semarang terkait penanganan dampak COVID-19 UMKM dan distribusi bantuan sosial di kota Semarang

Analisis Kondisi UMKM terdampak COVID 192.1

Berdasarkan keputusan Walikota Semarang Nomor 180/278 tahun

20202, Pemerintah Kota Semarang membentuk Gugus Tugas Percepatan

Penanganan Covid-19. Aturan tersebut diikuti dengan aturan lain untuk

percepatan penanganan Covid-19. Pemerintah Kota Semarang mengeluarkan

Peraturan Walikota (Perwal) Nomor 28 Tahun 2020 tentang pedoman

Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat3 dan Keputuan Walikota

nomor 443/417 tahun 2020 tentang pemberlakuan pelaksanaan pembatasan

Kegiatan Masyarakat dalam rangka percepatan penanganan COVID-19

di Kota Semarang4.

Melalui refocusing dan realokasi anggaran dengan berpedoman pada

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2020 tentang

Percepatan Penanganan Covid-19 di Pemerintah Daerah5, Pemerintah

Daerah Kota Semarang menetapkan berbagai program untuk percepatan

penanganan COVID-19.

Salah satu program dalam rangkaian kebijakan penanganan COVID-19 di

Kota Semarang adalah penyelamatan sektor dunia usaha, khususnya UMKM.

Pemerintah Kota Semarang membuat berbagai program pemberdayaan untuk

membantu UMKM terdampak COVID-196. Terdapat sejumlah 1.538 UMKM

yang terdampak Pandemi COVID-19 di Kota Semarang7. Untuk mengetahui

kondisi UMKM terdampak COVID-19, dilakukan survei online kepada pelaku

UMKM di Kota Semarang.

Survei secara online dilakukan terhadap 397 pelaku UMKM yang tersebar

di 16 wilayah kecamatan di Kota Semarang, akan tetapi data yang kembali

dan dapat diolah berjumlah 317. Sampel dalam penelitian ini adalah pelaku

UMKM jenis usaha makanan/minuman serta tekstil dan kerajinan. Survey

online dilakukan selama 3 minggu, yang dimulai dari tanggal 13 Mei 2020

sampai 31 Mei 2020. Survey online dilakukan mengikuti waktu pendistribusian

bantuan sosial (bansos) oleh Pemkot Semarang yang dilakukan per wilayah

kecamatan yang dimulai pada tanggal 13 Mei 2020. Hal ini dilakukan agar

jawaban responden sesuai dengan kondisi yang dialami setelah pelaku UMKM

menerima program Bansos tersebut.

Responden dalam survei ini tersebar di 16 wilayah kecamatan di Kota

Semarang, dengan penyebaran rata-rata sebanyak 19 kuesioner per wilayah

kecamatan. Penyebaran kuesioner berbasis wilayah kecamatan dipilih,

agar mampu menggambarkan praktik distribusi bansos di seluruh wilayah

Kota Semarang. Selain itu, dengan metode ini juga dapat digunakan untuk

menilai merata atau tidaknya penyebaran distribusi bansos di seluruh wilayah

kecamatan Kota Semarang.

Sampel dalam penelitian ini adalah UMKM makanan/minuman, dan tekstil/

kerajinan. Karakteristik responden dalam penelitian ini terdiri dari 235 UMKM

makanan/minuman dan 82 UMKM tekstil atau kerajinan.

Berdasarkan survey online terhadap 317 sampel, sejumlah 48,3% mengalami

persoalan pemasaran, 30,7% mengalami persoalan keuangan, 15%

mengalami persoalan lainya, dan 5,6% mengalami persoalan produksi.

Pemerintah Kota Semarang, melalui Dinas Koperasi dan UMKM Kota

Semarang, menetapkan kebijakan untuk mengatasi persoalan tersebut.

Pemerintah kota Semarang telah mengeluarkan beberapa stimulus berupa

pemberdayaan UMKM melalui program pengadaan 20.000 jamu gratis bagi

2Keputusan Walikota Semarang Nomor 180/278 tahun 2020 tentang pembentukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, http://jdih.

semarangkota.go.id/jdih-anggota/www/index.php/web/result/1021/detail, diakses pada 13 Mei 2020, pukul 12.30 WIB

3Perwal Nomor 28 Tahun 2020, pedoman Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat, http://jdih.semarangkota.go.id/jdih-anggota/www/

index.php/web/result/1020/detail, diakses pada 12 Mei 2020, pukul 11.00 WIB

4Keputuan Walikota nomor 443/417 tahun 2020 tentang pemberlakuan pelaksanaan pembatasan Kegiatan Masyarakat dalam rangka

percepatan penanganan COVID-19,https://siagacorona.semarangkota.go.id/, diakses pada 12 Mei 2020, pukul 10.45 WIB

5Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2020 tentang Percepatan Penanganan Covid-19 di Pemerintah Daerah, http://www.djpk.

kemenkeu.go.id/?p=14764, diakses pada 16 Mei 2020, pukul 09.45 WIB

6Ir. Hevearita G Rahayu, M.IP, Ketua Gugus Tugas COVID-19, Notulensi Diskusi Publik : Potret Kebijakan Program Bantuan Sosial Bagi UMKM

Terdampak COVID_19 Di Kota Semarang, online via zoom, Kamis 14 Mei 2020, 09.00-12.00 WIB

7Bambang Suranggono, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang, https://www.posjateng.id/warta/sebanyak-1-538-umkm-di-

semarang-terdampak-covid-19-b1ZMY9cWc, diakses pada 23 Juni 2020, pukul 02.00 WIB

Kebijakan Pengadaan

Program Bantuan Sosial

Bagi UMKM Terdampak Covid-19

di Kota Semarang

Kebijakan Pengadaan

Program Bantuan Sosial

Bagi UMKM Terdampak Covid-19

di Kota Semarang

6 7

Page 8: Kertas Kerja · 2021. 2. 18. · Kertas kerja ini mencakup analisis kebijakan Pemkot Semarang terkait penanganan dampak COVID-19 UMKM dan distribusi bantuan sosial di kota Semarang

masyarakat, program pengadaan masker gratis bagi masyarakat, program

bantuan sosial bahan baku produksi (JPE), program bantuan sembako, dan

relaksasi kredit wibawa bagi UMKM terdampak COVID-198.

Dalam keadaan darurat Bencana, pengadaan barang dan jasa memerlukan

mekanisme pengadaan yang tepat & cepat. Oleh karena itu, dalam pengadaan

program bantuan sosial bagi UMKM, harus dilakukan dengan mekanisme

yang cepat dan memadai sesuai dengan prinsip pengadaan dalam Keputusan

Walikota Nomor 027/318 Tahun 2020 tentang Pedoman Pengadaan Barang/

Jasa Dalam rangka penanganan COVID-19 Di Kota Semarang9.

Secara umum, dalam pengadaan Program Bantuan Sosial, Pemerintah Kota

Semarang berpedoman pada Peraturan Presiden Nomor 16 tahun 2018

tentang Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ)10, khususnya bab VIII tentang

pengadaan dalam keadaan darurat, tentang pengadaan khusus.

Secara teknis, Pemerintah Kota Semarang dapat mengacu pada peraturan

LKPP Nomor 13 Tahun 2018 tentang pedoman pengadaan dalam

penanganan pengadaan darurat11 dan SE Nomor 3 Tahun 2020 LKPP

tentang penjelasan atas pelaksaaan PBJ penanganan Darurat COVID-1912,

dan Keputusan Walikota Nomor 027/318 Tahun 2020 tentang Pedoman

Pengadaan Barang/Jasa Dalam rangka penanganan COVID-19 Di Kota

Semarang. Sesuai peraturan tersebut, pengadaan barang/jasa dalam keadaan

darurat bencana, seharusnya dilakukan dengan tepat, cepat, dan memadai.

8 , Ir. Hevearita G Rahayu, M.IP, Ketua Harian Gugus Tugas COVID-19, Notulensi Diskusi Publik : Potret Kebijakan Program Bantuan Sosial Bagi

UMKM Terdampak COVID-19 Di Kota Semarang, online via zoom, 14 Mei 2020, pukul 09.00 WIB-12.00 WIB

9Keputusan Walikota Semarang Nomor 027/318 Tahun 2020 Tentang Pedoman Pengadaan barang/jasa Dalam rangka penanganan Corona

Virus Desease 19 (Covid-19) Di Kota Semarang, http://jdih.semarangkota.go.id/jdih-anggota/www/index.php/web/result/1036/detail, diakses

pada 1 Juli 2020, pukul 16.00 WIB

10Peratuan presiden Nomor 16 tahun 2018 tentang Pengadaan Barang dan Jasa, COVID-19 https://jdih.bsn.go.id/public_assets/file/

ee9870807228bfbe394a0d274d076fef.pdf, diakses pada 10 Juni 2020, pukul 11.00 WIB

11Peraturan LKPP Nomor 13 Tahun 2018 tentang pedoman pengadaan dalam penanganan pengadaan darurat, https://jdih.lkpp.go.id/

regulation/peraturan-lkpp/peraturan-lkpp-nomor-13-tahun-2018, diakses pada 10 Juni 2020, pukul 12.12 WIB

12Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020 LKPP tentang penjelasan atas pelaksaaan PBJ penanganan Darurat, https://jdih.lkpp.go.id/regulation/surat-

edaran-kepala-lkpp/surat-edaran-kepala-lkpp-nomor-3-tahun-2020, diakses pada 11 Juni 2020, pukul 12.30 WIB

Rp

Rp

Kebijakan Pengadaan

Program Bantuan Sosial

Bagi UMKM Terdampak Covid-19

di Kota Semarang

Kebijakan Pengadaan

Program Bantuan Sosial

Bagi UMKM Terdampak Covid-19

di Kota Semarang

8 9

Page 9: Kertas Kerja · 2021. 2. 18. · Kertas kerja ini mencakup analisis kebijakan Pemkot Semarang terkait penanganan dampak COVID-19 UMKM dan distribusi bantuan sosial di kota Semarang

Survei Pendistribusian Bansos untuk UMKM Kota Semarang

Waktu Survey Tujuan

Hasil*

Responden

01. 03.

04.

02.

UMKM Makanan/Minuman

235

• Menggambarkan praktik distribusi

bansos untuk UMKM di Kota

Semarang

• Mengetahui apakah distribusi bansos

untuk UMKM di Kota Semarang

merata atau tidak

UMKM Tekstil/

Kerajinan

82

+ =Pelaku UMKM

317

MengalamiPersoalan lainya

48,3%

MengalamiPersoalan produksi

5,6%

a. Bantuan bahan baku produksi untuk 157 UMKM olahan pangan

13 - 31Mei 2020

*Data Primer Diolah, 2020 *Data Primer Diolah, 2020Sumber Sumber

b. Lokasi Usaha Kecil Menengah Berdasarkan Wilayah*

Semarang Timur

Genuk

Semarang Tengah

Semarang Barat

Tugu

Gayamsari

Semarang Utara

Ngaliyan

Pedurungan

Mijen

Gunungpati

Gajah Mungkur

Semarang Selatan

Candisari

Banyumanik

Tembalang

0.0 12.5 25.0 37.5 50.0

25

10

6

20

29

18

19

18

34

10

8

8

18

18

35

41

MengalamiPersoalan keuangan

30,7%

Mengalami Persoalan Pemasaran

48,3%

0 20 40 60 80

Kebijakan Pengadaan

Program Bantuan Sosial

Bagi UMKM Terdampak Covid-19

di Kota Semarang

Kebijakan Pengadaan

Program Bantuan Sosial

Bagi UMKM Terdampak Covid-19

di Kota Semarang

10 11

Page 10: Kertas Kerja · 2021. 2. 18. · Kertas kerja ini mencakup analisis kebijakan Pemkot Semarang terkait penanganan dampak COVID-19 UMKM dan distribusi bantuan sosial di kota Semarang

Pemerintah Kota Semarang mengeluarkan kebijakan sebagai tindak

lanjut atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2020

tentang Percepatan Penanganan Covid-19 di Pemerintah Daerah13. Untuk

penanganan COVID-19, Pemerintah Kota Semarang membentuk gugus

tugas dalam rangka percepatan penanganan COVID-19 melalui keputusan

Walikota Semarang Nomor .180/278 tahun 202014 yang kemudian diperbarui

dengan Keputusan Walikota Nomor 180/355 Tahun 2020 tentang perubahan

keputusan walikota Nomor 180/278 tentang pembentukan Gugus tugas

Percepatan Penanganan COVID-19 di Kota Semarang15.

Pembentukan gugus tugas ini didasarkan pada Keputusan Presiden Republik

Indonesia Nomor 7 Tahun 2020 tentang Gugus Tugas Penanganan Corona

Virus Disease 2019 (COVID-19)16, Surat Edaran Menteri Keuangan RI Nomor

SE-6/MK.02/2020 tentang Refocusing Kegiatan dan Realokasi Anggaran

Kementerian/Lembaga dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus

Disease 2019 (COVID-19)17, Surat Edaran Gubernur Provinsi Jawa Tengah

Nomor 440/0005942 tentang Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Risiko

Penularan Infeksi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)18, dan Surat Edaran

Walikota Semarang Nomor B/1395/440/III/2020 tentang Peningkatan

Kebijakan Dalam Penanganan Pandemi COVID-19 2.2

13Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2020 tentang Percepatan Penanganan Covid-19 di Pemerintah Daerah,http://www.bpkp.

go.id/public/upload/unit/kaltim/files/9.%20PMDN%20No%2020%20Tahun%202020.pdf, diakses pada 11 Juni 2020, pukul 11.15 WIB

14Keputusan Walikota Semarang Nomor.180/278 tahun 2020 tentang pembentukan gugus tugas COVID-19, http://jdih.semarangkota.go.id/

jdih-anggota/www/index.php/web/result/993/detail, diakses pada 10 Mei 2020, pukul 11.15. WIB

15Keputusan Walikota Nomor 180/355 Tahun 2020 tentang perubahan keputusan walikota Nomor 180/278 tentang pembentukan Gugus tugas

Percepatan Penanganan COVID-19, http://jdih.semarangkota.go.id/jdih-anggota/www/index.php/web/result/1021/detail, diakses pada 11 Mei

2020, pukul 14.15 WIB

16Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2020 tentang Gugus Tugas Penanganan COVID-19, https://peraturan.bpk.go.id/

Home/Details/134544/keppres-no-7-tahun-2020, diakses pada 15 Mei 2020, pukul 14.39

17Surat Edaran Menteri Keuangan RI Nomor SE-6/MK.02/2020 tentang Refocussing Kegiatan dan Realokasi Anggaran Kementerian/Lembaga

dalam Rangka Percepatan Penanganan COVID-19, https://covid19.hukumonline.com/wp-content/uploads/2020/04/surat_edaran_menteri_

keuangan_nomor_se_6_mk_02_2020_tahun_2020-2.pdf diakses pada 16 Mei 2020, pukul 11.48

18 Surat Edaran Gubernur Provinsi Jawa Tengah Nomor 440/0005942 tentang Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Risiko Penularan Infeksi

Corona Virus Desease (COVID-19), https://ppid.semarangkota.go.id/informasi-perwal-surat-edaran-keputusan-tentang-virus-corona-covid-19-

kota-semarang/ diakses pada 12 Juni 2020, pukul 13.20 WIB

Kewaspadaan Terhadap Risiko Penularan Infeksi Corona Virus Disease

2019 (COVID-19)19.

Melalui refocusing kegiatan dan realokasi anggaran, Pemerintah Kota

Semarang menetapkan berbagai program, yang difokuskan pada bidang

kesehatan, jaring pengaman sosial dan bidang ekonomi. Salah satu sasaran

dalam program bidang ekonomi yaitu penyelamatan sektor dunia usaha,

termasuk UMKM. Program ini merupakan tindak lanjut atas kebijakan

Pemerintah Pusat dalam Peraturan Pemerintah Penganti Undang-Undang

Nomor 1 Tahun 2020, pasal 11 tentang pelaksanaan program pemulihan

ekonomi Nasional20, dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Republik

Indonesia Nomer 11/POJK.03/2020 tentang stimulus perekonomia

nasional sebagai kebijakan countercyclical dampak penyebaran coronavirus

disease 201921.

Dalam kebijakan tersebut, Pemerintah memberikan stimulus pertumbuhan

ekonomi untuk debitur yang terkena dampak penyebaran COVID-19,

termasuk debitur usaha mikro, kecil, dan menengah meliputi kebijakan

penetapan kualitas aset; dan kebijakan restrukturisasi kredit atau pembiayaan22.

Selain itu, Pemerintah pusat juga memberikan fasilitas pajak bagi UMKM,

meliputi insentif Pph pasal 21, Insentif PPh Pasal 22 Impor, Insentif Angsuran

PPh Pasal 25, Insentif PPN, dan fasilitas pajak penghasilan final tarif 0,5 %

(PP 23/2018) yang ditanggung pemerintah sesuai dengan PMK Nomor 44/

PMK.03/2020 tentang insentif pajak untuk wajib pajak terdampak Pandemi

19 Surat Edaran Walikota Semarang Nomor B/1395/440/III/2020 tentang Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Risiko Penularan COVID-19

http://jdih.semarangkota.go.id/jdih-anggota/www/index.php/web/result/993/detail, diakses pada 12 Juni 2020, pukul 14.00 WIB

20Peraturan Pemerintah Penganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020, pasal 11, https://www.kemenkeu.go.id/media/14788/perpu-nomor-1-

tahun-2020.pdf, diakses pada 27 Juni 2020, pukul 15.00 WIB

21 Peraturan OJK Republik Indonesia Nomer 11/POJK.03/2020 tentang stimulus perekonomian nasional sebagai kebijakan countercyclical

dampak penyebaran COVID-19, https://www.kemenkeu.go.id/media/14810/pojk-11-2020.pdf, diakses pada 27 Juni 2020, pukul 11.45 WIB

22 Peraturan OJK Nomer 11/POJK.03/2020pasal 2, https://www.kemenkeu.go.id/media/14810/pojk-11-2020.pdf, diakses pada 27 Juni 2020

pukul 14.24 WIB

Kebijakan Pengadaan

Program Bantuan Sosial

Bagi UMKM Terdampak Covid-19

di Kota Semarang

Kebijakan Pengadaan

Program Bantuan Sosial

Bagi UMKM Terdampak Covid-19

di Kota Semarang

12 13

Page 11: Kertas Kerja · 2021. 2. 18. · Kertas kerja ini mencakup analisis kebijakan Pemkot Semarang terkait penanganan dampak COVID-19 UMKM dan distribusi bantuan sosial di kota Semarang

Corona Virus Desease-1923. Pemerintah Kota Semarang membuat beberapa

program untuk membantu UMKM terdampak COVID-19, berupa program

bantuan sosial yang terdiri dari Program kemitraan UMKM, program

restruktusisasi kredit, dan program bantuan bahan baku produksi dan

sembako24. Program Pemerintah Kota Semarang berupa restrukturisasi kredit,

merupakan implementasi dari kebijakan pemerintah pusat tentang insentif

Bantuan Sosial Pemerintah Pusat yang ditujukan untuk pelaku UMKM berupa

stimulus kredit usaha rakyat25. Tujuan insentif ini adalah untuk meringankan

beban UMKM. Skema Kebijakan yang diberikan adalah melalui relaksasi

kebijakan penyaluran KUR, penundaan angsuran dan pembebasan bunga

selama 6 bulan26.

23 PMK Nomor 44/PMK.03/2020, Bab III pasal 5, https://jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2020/44~PMK.03~2020Per.pdf, diakses pada 1 Juli

2020, pukul 15.49 WIB, dan Siaran Pers Kementrian Keuangan Nomor: SP-19/2020 tentang Perluasan Insentif Pajak COVID-19, https://www.

kemenkeu.go.id/media/15061/sp-19-perluasan-fasilitas-pajak-covid-19.pdf, diakses pada 1 Juli 2020, pukul 16.06 WIB

24Transkrip wawancara, Bambang Suranggono: Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang, Kantor Dinas Koperasi, dan UMKM Kota

Semarang, Gedung Pandanaran Lantai 7, 19 Juni 2020, pukul 11.00

25,26 Siaran Pers Menteri Keuangan Republik Indonesia SP–25 /KLI/2020 tentang Insentif Bantuan Sosial Pemerintah Kepada Masyarakat, https://

www.kemenkeu.go.id/media/14898/sp-25_ini-insentif-bantuan-sosial-pemerintah-untuk-masyarakat.pdf, diakses, diakses pada 11 Mei 2020

pukul 12.30 WIB

Bantuan untuk UMKM terdampak Covid-19

Pemerintah Daerah*

Pemerintah Pusat

01.

02.

Pengadaan

20.000 Paket Jamu Gratis

50 Kg Telur

75 Kg Tepung Terigu

50 Kg Gula Pasir

40 L Minyak Goreng

Pembuatan masker gratis oleh

25 umkm

Kebijakan penetapankualitas aset;

Kebijakan restrukturisasi kredit atau pembiayaan**

* Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang

** Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 11/POJK.03/2020

Sumber

• Insentif PPh pasal 21

• Insentif PPh Pasal 22 Impor

• Insentif Angsuran PPh Pasal 25

• Insentif PPN

• Fasilitas pajak penghasilan final tarif 0,5

persen yang ditanggung pemerintah

a. Kemitraan UMKM

b. Restruktusisasi kredit

a. Stimulus pertumbuhan ekonomi untuk debitur, meliputi

d. Bantuan sembako untuk UMKM di sektor kerajinan

c. Bantuan bahan baku produksi untuk 157 UMKM olahan pangan

b. Fasilitas pajak, meliputi**

Penundaan angsuran kredit Wibawa

Kebijakan Pengadaan

Program Bantuan Sosial

Bagi UMKM Terdampak Covid-19

di Kota Semarang

Kebijakan Pengadaan

Program Bantuan Sosial

Bagi UMKM Terdampak Covid-19

di Kota Semarang

14 15

Page 12: Kertas Kerja · 2021. 2. 18. · Kertas kerja ini mencakup analisis kebijakan Pemkot Semarang terkait penanganan dampak COVID-19 UMKM dan distribusi bantuan sosial di kota Semarang

Pemerintah Kota Semarang, melalui Dinas Koperasi dan UMKM Kota

Semarang menetapkan beberapa program bantuan sosial untuk membantu

UMKM terdampak COVID-19. Program bantuan sosial yang diberikan kepada

UMKM terdampak di Kota semarang terdiri dari Program kemitraan UMKM,

program bidang keuangan, yaitu penundaan angsuran atau relaksasi kredit

wibawa bagi UMKM terdampak COVID-19, dan program Bantuan Sembako

serta bahan produksi27. Program Bantuan Sosial (bansos) tersebut, didanai

dari refocusing dan realokasi APBD Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, serta

refocusing dan realokasi APBD Pemerintah Kota Semarang28.

Pemerintah Kota Semarang membangun kemitraan dengan UMKM olahan

Pangan dan Jamu melalui program 20.000 jamu gratis untuk masyarakat

menggunakan anggaran yang berasal dari APBD Kota Semarang. Selain itu,

pemerintah memberdayakan 25 UMKM kerajinan & garmen melalui program

masker gratis. UMKM dilibatkan dalam penyediaan produk baik berupa

jamu maupun masker yang akan diberikan kepada masyarakat dalam upaya

melawan COVID-19. Dengan program pemberdayaan ini, UMKM dapat terus

berproduksi & memperoleh pendapatan selama pandemi COVID-19. Selain

itu, program pemberdayaan ini dapat membantu UMKM dalam mengatasi

persoalan pemasaran yang dialami selama wabah pandemi COVID-1929.

Untuk mengatasi persoalan keterbatasan modal atau masalah keuangan

yang dibutuhkan dalam proses produksi, maka Pemerintah Kota Semarang

menetapkan program penundaan angsuran atau relaksasi kredit wibawa

bagi UMKM terdampak COVID-19. Selain itu, Pemerintah Kota Semarang

Program Bantuan Sosial UMKM Terdampak COVID-19 2.3

27 Wawancara, Bambang Suranggono:Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang Kantor Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang,

Gedung Pandanaran Lantai 7, 19 Juni 2020, pukul 11.00 WIB

28 Bambang Suranggono, Dokumen Visitasi Kepemimpinan Nasional Kebangkitan UMKM Di Era New Normal 2020, halaman 11, 17 Juni 2020

29, 30 Wawancara, Bambang Suranggono:Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang, Kantor Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang,

Gedung Pandanaran, lantai 7, 19 Juni 2020, pukul 11.00

memberikan juga kemudahan dalam akses kredit wibawa dengan program

kredit wibawa berbasis online30.

Untuk menambah stimulus kepada UMKM, pemerintah juga memberikan

program bantuan berupa bahan baku produksi dan sembako kepada UMKM

terdampak di Kota Semarang. Bantuan Sosial yang telah didistribusikan oleh

Pemkot Semarang adalah Program Bantuan Sosial Bahan Baku Produksi

(JPE) dan Program Bantuan Sembako. Program JPE diberikan kupada UMKM

Olahan Pangan (Snack/cake/kue Kering dan basah) yang terdampak Covid-19,

yaitu 157 UMKM dengan 3 macam Paket (50 kg Gula Pasir, 50 kg telur, 75

kg tepung terigu dan 40 liter minyak goreng/25 liter margarin/mentega)

dengan menggunakan anggaran yang berasal dari APBD Provinsi Jawa

Tengah. Program Bantuan Sembako diberikan kepada UMKM yang terdampak

Covid-19 sektor industri kerajinan (Craft, batik, tas dan kerajinan lainnya)

menggunakan anggaran yang berasal dari Dekranasda Kota Semarang31.

31 Bambang Suranggono, Dokumen Visitasi Kepemimpinan Nasional Kebangkitan UMKM Di Era New Normal 2020, halaman 11, 17 Juni 2020,

dan wawancara, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Seamarang, Kantor Dinas Koperasi dan UMKM, Gedung pandanaran lantai 7, 19 Juni

2020, pukul 11.15 WIB

Kebijakan Pengadaan

Program Bantuan Sosial

Bagi UMKM Terdampak Covid-19

di Kota Semarang

Kebijakan Pengadaan

Program Bantuan Sosial

Bagi UMKM Terdampak Covid-19

di Kota Semarang

16 17

Page 13: Kertas Kerja · 2021. 2. 18. · Kertas kerja ini mencakup analisis kebijakan Pemkot Semarang terkait penanganan dampak COVID-19 UMKM dan distribusi bantuan sosial di kota Semarang

Implementasi Program bantuan Sosial UMKM terdampak COVID-19 2.4

Program Bantuan Sosial untuk UMKM terdampak COVID-19 di Kota Semarang,

baik yang berasal dari APBD Provinsi Jateng maupun APBD Kota Semarang

telah disalurkan kepada 157 UMKM atau sekitar 10,2 % dari jumlah UMKM

yang terdampak COVID-1932. Dalam penentuan penerima bantuan sosial

(bansos), Pemerintah Kota Semarang melibatkan Dinas Koperasi dan UMKM

serta masyarakat melalui RT/RW & kelurahan. Dinas Koperasi dan UMKM Kota

Semarang berperan dalam memberikan input data UMKM terdampak sebagai

penerima program bantuan sosial JPE (Jaring Pengamanan Ekonomi) dan

program bantuan sosial sembako33.

Dalam penentuan data penerima Program Bantuan Sosial baik JPE maupun

program sembako, Dinas koperasi dan UMKM memanfaatkan forum yang

sudah dibentuk pada Bulan Agustus 2019, yaitu Gerai Kopimi atau forum

bagi koperasi dan UMKM yang melibatkan jaringan mulai dari tingkat Kota,

kecamatan, dan kelurahan34. Data tersebut akan diusulkan melalui sistem yang

ada di Dinas Sosial Kota Semarang35. Dengan jejaring mulai dari kelurahan

yang melibatkan RT/RW, kecamatan, dan tingkat kota, Pendataan UMKM

terdampak COVID-19 lebih mudah dilaksanakan.

Namun demikian, masih ada berbagai persoalan dalam pendistribusian

bantuan sosial bagi UMKM terdampak covid-19. Tidak semua UMKM

terdampak, terdata di jaringan gerai kopimi maupun di databased dinas

koperasi dan UMKM kota Semarang. Di lapangan, terjadi berbagai persoalan

dalam pendataan penerima bantuan sosial, seperti data yang tidak sinkron,

pendataan berulang, dan persoalan lainya yang menyebabkan belum

meratanya distribusi program bantuan sosial di seluruh wilayah kecamatan

di Kota Semarang36. Untuk mengetahui praktik dilapangan terkait distribusi

program Bantuan sosial, dilakukan survei terhadap pelaku UMKM

di Kota Semarang.

Berdasarkan hasil survei terhadap 317 pelaku UMKM di Kota Semarang,

Program Bantuan sosial yang sudah diberikan oleh Pemkot Semarang

32 Wawancara, Bambang Suranggono,Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang, Kantor Dinas Koperasi dan UMKM, Gedung

pandanaran lantai 7, 19 Juni 2020, pukul 11.15 WIB

33 Wawancara, Bambang Suranggono:Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang, Kantor Dinas Koperasi Dan UMKM Kota Semararang,

Gedung Pandanaran Lantai 7, 19 Juni 2020, pukul 11.20.WIB

34 Bambang Suranggono, Dokumen Visitasi Kepemimpinan Nasional Kebangkitan UMKM Di Era New Normal 2020, halaman 11, 17 Juni 2020.

Wawancara, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Seamarang, Kantor Dinas Koperasi dan UMKM, Gedung pandanaran lantai 7, 19 Juni 2020,

pukul 11.15 WIB

35, 36 Plt.Sekertaris Dinas Sosial Kota Semarang, Focus Group Discussion Pengadaan Barang dan Jasa. Hotel Dafam Semarang, 24 Juni 2020,

pukul 09.00- 12.00 WIB pukul 09.00- 12.00 WIB

telah diterima oleh 41,5% atau 131 pelaku UMKM yang menjadi responden

dalam penelitian ini. Sedangkan sisanya 58,5% atau 186 pelaku UMKM tidak

menerima program bantuan sosial.

Berdasarkan konfirmasi yang diperoleh melalui jawaban responden tersebut,

dapat diketahui bahwa distribusi yang dilakukan oleh pemkot Semarang

sebanyak 157 buah paket JPE dan sembako, telah terkonfirmasi sebanyak 101

atau 44,9 % dari total responden dalam penelitian ini.

Untuk mengukur kondisi di lapangan terkait dengan distribusi program

bantuan sosial terhadap UMKM terdampak COVID-19, responden diberikan

pertanyaan terkait dengan pengadaan program bantuan sosial. Responden

diberikan pertanyaan dengan rentang skala 1-5, dengan kriteria 1 sangat

setuju, dan 5 sangat tidak setuju. Rentang skala responden ditentukan

menggunakan rumus Ghozali, dengan perhitungan kelas rata-rata sebagai berikut.

Kelas rata-rata 1-2,33 2,34-3,67 3,68-5

Keterangan Tinggi/Baik Cukup/Sedang Rendah

Tabel 2.1

Kelas rata-rata nilai indikator dalam Kuesioner

Sumber: Data Primes Diolah (2020)

Kebijakan Pengadaan

Program Bantuan Sosial

Bagi UMKM Terdampak Covid-19

di Kota Semarang

Kebijakan Pengadaan

Program Bantuan Sosial

Bagi UMKM Terdampak Covid-19

di Kota Semarang

18 19

Page 14: Kertas Kerja · 2021. 2. 18. · Kertas kerja ini mencakup analisis kebijakan Pemkot Semarang terkait penanganan dampak COVID-19 UMKM dan distribusi bantuan sosial di kota Semarang

Distribusi Bansos untuk UMKM terdampak Covid-19

01. 03.02.

Responden (131 pelaku UMKM)

Bentuk Bansos Yang DiterimaMenerima Bansos Tidak Menerima Bansos

80

60

40

20

0

Penundaan Angsuran

Kredit Wibawa

22,7%

Bantuan lainnya

24,4%

Bantuan Tunai

22,7%

Keringanan Tarif PDAM

22,7%

Sembako

44,9%

58,5% 41,5%

Kebijakan Pengadaan

Program Bantuan Sosial

Bagi UMKM Terdampak Covid-19

di Kota Semarang

Kebijakan Pengadaan

Program Bantuan Sosial

Bagi UMKM Terdampak Covid-19

di Kota Semarang

20 21

Page 15: Kertas Kerja · 2021. 2. 18. · Kertas kerja ini mencakup analisis kebijakan Pemkot Semarang terkait penanganan dampak COVID-19 UMKM dan distribusi bantuan sosial di kota Semarang

Untuk mengukur pengadaan program bantuan sosial, yang mencakup aspek

akuntabilitas, transparansi, dan keterlibatan publik digunakan 2 indikator

tekait akuntabilitas, serta 1 indikator terkait transparansi, dan 2 indikator

terkait keterlibatan publik. Responden diminta menjawab pertanyaan dalam

kuesioner, sesuai dengan indikator yang telah ditentukan.

Berdasarkan perhitungan rata-rata dan hasil kelas rata-rata nilai indikator

dalam pertanyaan, diperoleh hasil rata-rata 2,24. Nilai 2,24 termasuk dalam

kelas yang tinggi. Hal ini berarti bahwa pelaksanaan program Bantuan sosial

bagi UMKM terdampak COVID-19 secara keseluruhan sudah baik (tinggi).

Indikator yang digunakan untuk mengukur akuntabilitas dalam pengadaan

bansos, adalah tanggung jawab pemerintah dalam pengadaan program

bansos bagi UMKM yang membutuhkan dan tanggung jawab terkait dengan

program yang diberikan tepat sasaran dan dapat membantu UMKM. Rata-rata

nilai untuk Aspek akuntabilitas, sebesar 1,74 atau berada pada rentang kelas

yang tinggi. Berdasarkan rata-rata nilai tersebut, maka program bantuan sosial

dilaksanakan secara akuntabel. Pemerintah memberikan program bantuan

sosial kepada UMKM yang membutuhkan, sehingga program bansos tersebut

dapat membantu UMKM dalam mengatasi dampak pandemic COVID-19.

Transparansi dalam pengadaan bansos diukur menggunakan 1 indikator,

yaitu keterbukaan informasi dalam proses pengadaan bansos. Keterlibatan

publik diukur menggunakan dua indikator, yaitu stimulus dari RT/RW dalam

pengadaan bansos dan keterlibatan organisasi masyarakat dalam pengadaan

bansos bagi UMKM. Rata-rata nilai untuk transparansi dan keterlibatan publik

dalam pengadaan bansos bagi UMKM terdampak covid-19, adalah 2,45 dan

2,54 atau berada pada rentang kelas cukup. Aspek transparansi dan

keterlibatan publik ini dipersepsikan oleh responden berada di interval cukup,

yaitu 2,45 dan 2,54, artinya pengadaan program bantuan sosial bagi UMKM

terdampak covid-19 sudah cukup transparan, dan cukup ada keterlibatan

publik dalam pengadaan bansos bagi UMKM terdampak COVID-19.

Pengadaan Program Bantuan Sosial 2.5Penilaian Pengadaan Bantuan Sosial untuk UMKM

Kualitas Pengadaan

Indikator Penilaian

01.

02.

• Tanggung jawab pemerintah dalam pengadaan program bansos bagi UMKM

• Bantuan yang diberikan tepat sasaran dan dapat membantu UMKM

• Keterbukaan informasi dalam proses pengadaan bansos

• Stimulus dari RT/RW dalam pengadaan bansos

• Keterlibatan organisasi masyarakat dalam pengadaan bansos

Akuntabilitas

Keterangan

Tinggi : 1-2,33Cukup : 2,34-3,67Rendah : 3,68-5

Transparansi

Keterlibatan Publik

Akuntabilitas (tinggi)

1,74

Transparansi (cukup)

2,45

Keterlibatan Publik (cukup)

2,45

skor

02

skor

01

skor

02

Kebijakan Pengadaan

Program Bantuan Sosial

Bagi UMKM Terdampak Covid-19

di Kota Semarang

Kebijakan Pengadaan

Program Bantuan Sosial

Bagi UMKM Terdampak Covid-19

di Kota Semarang

22 23

Page 16: Kertas Kerja · 2021. 2. 18. · Kertas kerja ini mencakup analisis kebijakan Pemkot Semarang terkait penanganan dampak COVID-19 UMKM dan distribusi bantuan sosial di kota Semarang

Untuk mengukur distribusi program bantuan sosial, yang mencakup aspek

akuntabilitas, transparansi dan keterlibatan publik dalam proses distribusi

bantuan sosial bagi UMKM terdampak COVID-19, digunakan 6 indikator, 3

indikator terkait akuntabilitas, 2 indikator terkait transparansi, serta 1 indikator

terkait keterlibatan publik. Responden diminta menjawab pertanyaan dalam

quessioner sesuai dengan indikator yang telah ditentukan.

Berdasarkan perhitungan rata-rata & hasil kelas rata-rata nilai indikator dalam

pertanyaan distribusi program bansos, diperoleh hasil rata-rata untuk seluruh

indikator sebesar 2,4. Nilai 2,4 termasuk dalam kelas rata-rata yang cukup. Hal

ini berarti bahwa distribusi program Bantuan sosial bagi UMKM terdampak

COVID-19 diukur dari aspek akuntabilitas, aspek transparansi, & keterlibatan

publik sudah cukup terdistibusi. Distribusi Program bantuan sosial disalurkan

dengan cukup tepat sasaran, cukup tepat waktu, tersedianya akses informasi

program bantuan sosial melalui siagacorona.semarangkota.go.id, disalurkan

melalui prosedur yang mudah dan praktis, serta disalurkan melalui saluran

distribusi, melalui RT/RW. Akan tetapi, Hingga penelitian ini dilangsungkan,

Pemerintah Kota Semarang belum memiliki kriteria penerima program

bantuan sosial37. Penentuan penerima program bansos dilakukan melalui

mekanisme pendataan oleh RT/RW yang akan diteruskan kepada kelurahan.

Hal ini berdampak pada beberpa persoalan di lapangan. Berdasarkan

pendampingan yang dilakukan oleh inspektorat Kota Semarang dalam

program bansos, ditemukan beberapa persoalan seperti data yang tidak

sinkron serta pendataan berulang.

Distribusi Program Bantuan Sosial 2.6

37 Plt.Sekertaris Dinas Sosial Kota Semarang, Focus Group Discussion Pengadaan Barang dan Jasa COVID-19, Hotel Dafam

Semarang, 24 Juni 2020, pukul 09.00- 12.00

Penilaian Distribusi Program Bantuan Sosial

Kualitas distribusi bantuan01.

• Bansos bagi UMKM terdapak pandemic cukup terdistribusi

• Penyaluran bansos cukup tepat sasaran dan cukup tepat waktu

• Informasi tentang program bansos tersedia untuk publik (info.bansossemarang.go.id)

• RT/RW melakukan pendataan warga yang berhak menerima bansos lalu diteruskan ke kelurahan

• Penyaluran bansos melalui prosedur yang mudah dan praktis

• Pemerintah Kota Semarang belum memiliki kriteria penerima bantuan sosial

• Ada masalah ketidaksinkronan data dan pendataan berulang

Positif

Negatif

Akuntabilitas (cukup)

2,4

Transparansi (cukup)

2,4

Keterlibatan Publik (cukup)

2,5

Keterangan

Tinggi : 1-2,33Cukup : 2,34-3,67Rendah : 3,68-5

Indikator Penilaian02.

Kebijakan Pengadaan

Program Bantuan Sosial

Bagi UMKM Terdampak Covid-19

di Kota Semarang

Kebijakan Pengadaan

Program Bantuan Sosial

Bagi UMKM Terdampak Covid-19

di Kota Semarang

24 25

Page 17: Kertas Kerja · 2021. 2. 18. · Kertas kerja ini mencakup analisis kebijakan Pemkot Semarang terkait penanganan dampak COVID-19 UMKM dan distribusi bantuan sosial di kota Semarang

03. Kesimpulan & Rekomendasi

27Kebijakan Pengadaan

Program Bantuan Sosial

Bagi UMKM Terdampak Covid-19

di Kota Semarang

26

Page 18: Kertas Kerja · 2021. 2. 18. · Kertas kerja ini mencakup analisis kebijakan Pemkot Semarang terkait penanganan dampak COVID-19 UMKM dan distribusi bantuan sosial di kota Semarang

Kesimpulan3.1

Berdasarkan pemetaan terhadap UMKM terdampak COVID-19 di kota

semarang melalui survey online terhadap 317 UMKM, permasalahan terbesar

yang dialami oleh UMKM adalah pemasaran (48,3% responden), kemudian

permasalahan keuangan atau pembiayaan sebesar 30,7%, persoalan lainnya

15%, dan permasalahan produksi sebesar 5,6 %.

Untuk membantu UMKM terdampak COVID-19, Pemerintah Kota Semarang

telah melaksanakan beberapa program bantuan sosial bagi UMKM terdampak

COVID-19. Program Bantuan Sosial yang diberikan kepada UMKM terdampak

COVID-19 di kota Semarang, yaitu program kemitraan UMKM melalui

pengadaan jamu corona, serta masker, program insentif keuangan berupa

relaksasi kredit Wibawa, bantuan bahan baku produksi sebagai bagian dari

JPE dan sembako.

Dalam penentuan program percepatan penanganan Dampak COVID-19

terhadap UMKM, pemerintah Kota Semarang mendasarkan pada kebijakan

secara umum terkait refocusing & realoaksi anggaran sebagai tindak

lanjut atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2020

tentang Percepatan Penanganan Covid-19 di Pemerintah Daerah dengan

keputusan Walikota Semarang Nomor 180/278 tahun 2020 yang kemudian

diperbarui dengan Keputusan Walikota Nomor 180/355 Tahun 2020 tentang

pembentukan Gugus tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Kota

Semarang. Belum ada kebijakan khusus untuk UMKM terdampak COVID-19 Di

Kota Semarang.

Bantuan sosial untuk UMKM telah didistribusikan oleh Pemerintah Kota

Semarang melaui Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang. Dinas Koperasi

dan UMKM Kota Semarang telah mendistribusikan 157 paket bahan baku

produksi untuk UMKM sektor makanan/minuman. Berdasarkan hasil survei,

terkonfirmasi sejumlah 131 dari responden dalam penelitian ini telah

menerima program Bantuan sosial. Dari penerima program bantuan sosial

tersebut, 44,9 % menerima Program Bantuan Sosial dalam bentuk sembako,

24,4% menerima program lainya, 22,7% menerima bantuan langsung tunai, 4%

menerima keringanan PDAM, dan yang memperoleh kredit wibawa 4%.

Dalam pengadaan Program Bantuan Sosial tersebut, Pemerintah Kota

Semarang berpedoman pada Keputusan Walikota Nomor 027/318 Tahun

2020 tentang Pedoman Pengadaan Barang/Jasa dalam rangka penanganan

COVID-19 di Kota Semarang. Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas

Koperasi dan UMKM menggunakan jaringan di tingakt RT, RW, Kelurahan, dan

Kota untuk pendistribusian program bansos bagi UMKM terdampak COVID-19.

Pengadaan Program Bantuan Sosial (Bansos) untuk UMKM terdampak

COVID-19 di kota Semarang sudah dilaksanakan dengan akuntabilitas yang

tinggi, cukup transparan dan cukup melibatkan publik. Pendistribusian bansos,

sudah cukup terdistribusi, baik dari aspek akuntabilitas, transparansi, dan

keterlibatan publik.

Kebijakan Pengadaan

Program Bantuan Sosial

Bagi UMKM Terdampak Covid-19

di Kota Semarang

Kebijakan Pengadaan

Program Bantuan Sosial

Bagi UMKM Terdampak Covid-19

di Kota Semarang

28 29

Page 19: Kertas Kerja · 2021. 2. 18. · Kertas kerja ini mencakup analisis kebijakan Pemkot Semarang terkait penanganan dampak COVID-19 UMKM dan distribusi bantuan sosial di kota Semarang

Walikota Semarang

1. Menyusun peraturan Walikota terkait skema perlindungan dan pemulihan

UMKM di tengah pandemi COVID-19 dengan Program Bantuan Sosial bagi

UMKM terdampak COVID-19 di Kota Semarang yang disesuaikan dengan

kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi oleh UMKM.

2. Menginstruksikan Kepala Dinsos Kota Semarang untuk memuat kriteria

yang jelas penerima Program Bantuan Sosial (termasuk UMKM) dengan

Sistem verifikasi dan sinkronisasi data terpadu dan penyusun SOP

pendistribusian program bantuan sosial bagi UMKM terdampak COVID-19

di Kota Semarang.

3. Menginstruksikan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang untuk

melakukan validasi data penerima Program Bantuan Sosial bagi UMKM

terdampak COVID-19 dengan mengoptimalkan fungsi Gerai Kopi Mi.

4. Menginstruksikan Ketua Harian Gugus tugas COVID-19 Kota Semarang,

untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan keterlibatan publik

dalam pengadaan dan distribusi Program Bantuan Sosial (bansos)

bagi UMKM terdampak COVID-19, termasuk peran inspektorat dalam

pendampingan distribusi bansos di Kota Semarang.

Rekomendasi3.2

DPRD Kota Semarang

1. Meningkatkan pengawasan dalam pengadaan dan distribusi program

bantuan sosial bagi UMKM terdampak COVID-19 di kota Semarang melalui

Rapat Dengar Pendapat (RDP) DPRD Kota Semarang bersama Organisasi

Perangkat Daerah (OPD) mitra, khususnya Dinas Koperasi dan UMKM Kota

Semarang serta Dinas Sosial Kota Semarang

Kepala Dinas Koperasi & UMKM

1. Memperluas kemitraan dengan UMKM terdampak COVID-19 dengan

memanfaatkan jejaring yang sudah ada di tingkat kelurahan dan

menambah jumlah UMKM yang tergabung dalam Gerai Kopi MI

Kebijakan Pengadaan

Program Bantuan Sosial

Bagi UMKM Terdampak Covid-19

di Kota Semarang

Kebijakan Pengadaan

Program Bantuan Sosial

Bagi UMKM Terdampak Covid-19

di Kota Semarang

30 31

Page 20: Kertas Kerja · 2021. 2. 18. · Kertas kerja ini mencakup analisis kebijakan Pemkot Semarang terkait penanganan dampak COVID-19 UMKM dan distribusi bantuan sosial di kota Semarang

Daftar Pustaka

• Andrianita, O., 2020. Dorong Pemberdayaan SDM Daerah,

Kemendag Siapkan Program Inkubasi Pemasaran Daring UMKM,

Jakarta: Biro Hubungan Masyarakat Kementrian Perdagangan

Republik Indonesia.

• ILO.,2020. COVID-19 dan dunia kerja :Estimasi dan analisis Baru,

s.l.: International Labour Organization.

• Kementrian Dalam Negeri Republik Indonesia, 2020. Pedoman

Umum Menghadapi Pandemi COVID-19 Bagi Pemerintah

Daerah. Jakarta: Kementrian Dalam Negeri Republik Indonesia.

• Dinkop UKM., 2020. PPID Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Koa

Semarang. [Online]http://diskopumkm.semarangkota.go.id/

informasi-publik/informasi-serta-merta/umkm

• Athia Yumna, H. A., Bima, L. & Bachtiar, P. P., 2020. Jaring

Pengaman Sosial Dalam Krisis COVID-19. In: W. Purbaningrum,

ed. SMERU Catatan Kebijakan. Jakarta: SMERU Research Institute.

• Bahtiar, R. A. & Saragih, J. P., 2020. Dampak COVID-19 Terhadap

Perlambatan Ekonomi Sektor UMKM. Kajian Singkat Terhadap isu Aktual

dan Strategis, Maret, pp. 19-24.

• Bambang Suranggono, Dokumen Visitasi Kepemimpinan Nasional,

Kebangkitan UMKM di Era Pendemic COVID-19, 2020

• Dinkop UMKM, D. K. d., 2020. Dinkop UMKMJ ateng Provinsi. [Online]

https://dinkop-umkm.jatengprov.go.id/

[Accessed 6 Mei 2020].

• Ghozali, I., 2016. Apliaksi Analisis multivariate dengan Program IBM SPSS

25. Jogjakarta: Badan Penerbit Universitas Diponegoto.

• Majni, F. A., 2020. Menyibak Tabkir COVID-19, Jakarta: Media Indonesia.

• Nainggolan, E. U., 2020. Kebijakan Fiskal an Moneter Menghadapi Dampak

COVID-19.

• Notulensi Focus Group Discusiion Pengadaan Barang dan Jasa COVID-19,

Hotel Dafam, 24 Juni 2020, pukul 09.00-12.00

• Kemenkes RI, D. J. P. d. P., 2020. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian

COVID-19. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

• Puspaari, R., 2020. Siaran Pers: Pemerintah Percepat PenyaluranBantuan

Sosial di NBulan April, Jakarta: Kementrian Keuangan Rapublik Indonesia.

• Puspasari, R., 2020. Siaran pers: Insentif Bantuan Sosial Pemerintah Untuk

Masyarakat, Jakarta: Kementrian Keuangan Republik Indonesia.

• Puspasari, R., 2020. Siaran pers: Pemerintah Waspada Dampak Pandemi

COVID-19 Terhadap Ekonomi Indonesia, Jakarta: Kementrian Keuangan

Republik Indonesia.

• S.Winanti, P. & Mas’udi, W., 2020. Problem Infodemic Dalam Merespon

Pandemi COVID-19, Jogjakarta: Fisipol UGM.

• Sanur, D., 2020. Wacana Kebijakan Lockdown Dalam Menghadapi

COVID_19 di Indonesia. Kajian Singkat Terhadap Isu Aktual dan Strategis,

Maret, pp. 25-30.

• Sugiyono, 2016. Metode Penelitian Kombinasi. Surakarta: Alfabeta.

• Suryahadi, A., izzati, R. A. & Suryadarma, D., 2020. The Impac of COVID-19

Kebijakan Pengadaan

Program Bantuan Sosial

Bagi UMKM Terdampak Covid-19

di Kota Semarang

Kebijakan Pengadaan

Program Bantuan Sosial

Bagi UMKM Terdampak Covid-19

di Kota Semarang

32 33

Page 21: Kertas Kerja · 2021. 2. 18. · Kertas kerja ini mencakup analisis kebijakan Pemkot Semarang terkait penanganan dampak COVID-19 UMKM dan distribusi bantuan sosial di kota Semarang

Outbreak on Poverty : An Estimation For Indonesia. In: Jakarta: SMERU

Research Institute.

• Transkrip Wawancara: Bambang Suranggono, Kepala Dinas Koperasi

dan UMM Kota Semarang, Kantor Dinas Koperasi dan UMKM, Gedung

Pandanaran lantai 7, 19 Juni 2020, pukul 11.00

Regulasi

• Keputusan Walikota Semarang Nomor 180/278 tahun 2020 tentang

pembentukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19,

• Keputuan Walikota nomor 443/417 tahun 2020 tentang pemberlakuan

pelaksanaan pembatasan Kegiatan Masyarakat dalam rangka percepatan

penanganan COVID-19,

• Keputusan Walikota Semarang Nomor 027/318 Tahun 2020 Tentang

Pedoman Pengadaan barang/jasa Dalam rangka penanganan Corona

Virus Desease 19 (Covid-19) Di Kota Semarang,

• Keputusan Walikota Semarang Nomor.180/278 tahun 2020 tentang

pembentukan gugus tugas COVID-19,

• Keputusan Walikota Nomor 180/355 Tahun 2020 tentang perubahan

keputusan walikota Nomor 180/278 tentang pembentukan Gugus tugas

Percepatan Penanganan COVID-19,

• Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2020 tentang

Gugus Tugas Penanganan COVID-19

• Peraturan Pemerintah Penganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020,

pasal 11,

• Peraturan OJK Republik Indonesia Nomer 11/POJK.03/2020 tentang

stimulus perekonomian nasional sebagai kebijakan countercyclical

dampak penyebaran COVID-19,

• Peraturan OJK Nomer 11/POJK.03/2020 tentang Stimulus Perekonomian

Nasional Sebagai Kebijakan Countercylical Dampak Penyebaran

Coronavirus Disease 2019

• PMK Nomor 44/PMK.03/2020 tentang Insentif Pajak Untuk Wajib Pajak

Terdampak pandemi Corona Virus Disease 2019

• Peratuan presiden Nomor 16 tahun 2018 tentang Pengadaan Barang

dan Jasa

• Peraturan LKPP Nomor 13 Tahun 2018 tentang pedoman pengadaan

dalam penanganan pengadaan darurat

• Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2020 tentang

Percepatan Penanganan Covid-19 di Pemerintah Daerah,

• Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2020 tentang

Percepatan Penanganan Covid-19 di Pemerintah Daerah,

• Perwal Nomor 28 Tahun 2020, pedoman Pelaksanaan Pembatasan

Kegiatan Masyarakat,

• Surat Edaran Menteri Keuangan RI Nomor SE-6/MK.02/2020 tentang

Refocussing Kegiatan dan Realokasi Anggaran Kementerian/Lembaga

dalam Rangka Percepatan Penanganan(COVID-19,

• Surat Edaran Gubernur Provinsi Jawa Tengah Nomor 440/0005942

tentang Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Risiko Penularan Infeksi

Corona Virus Desease (COVID-19),

• Surat Edaran Walikota Semarang Nomor B/1395/440/III/2020 tentang

Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Risiko Penularan COVID-19

• Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020 LKPP tentang penjelasan atas

pelaksaaan PBJ penanganan Darurat

Berita Online

• https://www.posjateng.id/warta/sebanyak-1-538-umkm-di-semarang-

terdampak-covid-19-b1ZMY9cWc,

Kebijakan Pengadaan

Program Bantuan Sosial

Bagi UMKM Terdampak Covid-19

di Kota Semarang

Kebijakan Pengadaan

Program Bantuan Sosial

Bagi UMKM Terdampak Covid-19

di Kota Semarang

34 35

Page 22: Kertas Kerja · 2021. 2. 18. · Kertas kerja ini mencakup analisis kebijakan Pemkot Semarang terkait penanganan dampak COVID-19 UMKM dan distribusi bantuan sosial di kota Semarang

Kebijakan Pengadaan

Program Bantuan Sosial

Bagi UMKM Terdampak Covid-19

di Kota Semarang

36

Page 23: Kertas Kerja · 2021. 2. 18. · Kertas kerja ini mencakup analisis kebijakan Pemkot Semarang terkait penanganan dampak COVID-19 UMKM dan distribusi bantuan sosial di kota Semarang

PATTIRO Semarang

Jalan Durian IV No. 21,

Kel. Lamper Kidul, Kota Semarang

[ t ] (024) 8445532

[ e ] [email protected]

pattiro-semarang.org