kerjasama internasional

17
Kerja sama internasion al

Upload: ikhsan-hellostereo

Post on 23-Jun-2015

5.463 views

Category:

News & Politics


2 download

DESCRIPTION

Simple Materi :v

TRANSCRIPT

Page 1: Kerjasama Internasional

Kerja sama internasional

Page 2: Kerjasama Internasional

Standar Kompetensi :

• Menganalisis hubungan internasional dan Organisasi internasional.

Kompetensi Dasar :

• Menghargai kerjasama dan perjanjian internasional yang bermanfaat bagi indonesia.

P K N

XI IPA 5

Page 3: Kerjasama Internasional

KERJASAMA INTERNASIONAL

Landasan Kerja Sama Internasional

Prinsip Kerja Sama Internasional

Manfaat Kerja Sama Internasional

Page 4: Kerjasama Internasional

Pengertian Kerja Sama Internasional

Pengertian Secara umum

Pengertian Menurut Para Ahli

Page 5: Kerjasama Internasional

Secara Umum Kerjasama Internasional dapat di artikan sebagai bentuk hubungan yang dilakukan oleh suatu negara dengan negara lain yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan rakyat dan untuk kepentingan negara-negara di dunia. Kerja sama internasional, yang meliputi kerja sama di bidang politik, sosial, pertahanan keamanan, kebudayaan, dan ekonomi, berpedoman pada politik luar negeri masing-masing.

Pengertian Kerja Sama Internasional Secara Umum

Bentuk-bentuk kerja sama antarnegara dapat digolongkan sebagai berikut :

Kerja sama BilateralKerja sama Multirateral

Page 6: Kerjasama Internasional

A. KERJASAMA BILATERAL

• Pengertian Kerja Sama Bilateral• Kerja sama bilateral merupakan kerja sama antar dua negara baik pada bidang perekonomian hingga

pada bidang pertahanan negara. Contoh dari kerja sama ekonomi yang terjalin antara Indonesia dengan Singapura

• Tujuan Kerja Sama Bilateral• Kerja sama bilateral bertujuan untuk membina hubungan yang telah ada serta menjalin hubungan

kerja sama perdagangan dengan negara mitra. Political

Page 7: Kerjasama Internasional

B. KERJASAMA MULTILATERAL

Kerja sama Multilateral adalah Kerja sama yang diadakan oleh lebih dari dua Negara

Ada beberapa contoh yang dapat disampaikan sebagai gambaran konkrit dari perjanjian multilateral.

A. Konvensi Jenewa, tahun 1949 tentang “Perlindungan Korban Perang”.

B. Konvensi Wina, tahun 1961 tentang “Hubungan Diplomatik”.

Page 8: Kerjasama Internasional

J.C Johari menyatakan bahwa hubungan internasional merupakan sebuah studi tentang interaksi yang berlangsung diantara negara-negara berdaulat disamping itu juga studi tentang pelaku-pelaku non negara (non states actors) yang perilakunya memiliki dampak terhadap tugas-tugas negara.

John Husten menyatakan bahwa hubungan internasional merupakan sebuah studi yang membahas tentang interaksi diantara anggota-anggota dalam komunitas internasional atau mengenai tingkah laku aktor-aktor yang beroperasi dalam sistem politik internasional.

Tygve Nathlessen menyatakan bahwa hubungan internasional adalah bagian dari ilmu politik, oleh karena itu komponen hubungan internasional sendiri tak lepas dari politik internasional, organisasi dan administrasi internasional serta hukum internasional.

Mohtar Mas’oed menyatakan bahwa hubungan internasional adalah hubungan yang melibatkan bangsa-bangsa yang masing-masing berdaulat sehingga diperlukan mekanisme yang kompleks dan melibatkan banyak negara.

PENGERRTIAN KERJA SAMA INTERNASIONAL MENURUT PARA

AHLI

J.C Johari

John Huston

Tygve Nathieessen

Mohtar Mas’oed

I See…..

Page 9: Kerjasama Internasional

LANDASAN KERJA SAMA INTERNASIONAL

• Landasan yang melandasi kerja sama antar bangsa dan perjanjian internasional yang di jalin antar bangsa, yaitu sbb :• PANCASILA, yaitu pancasila ke 2 yang berbunyi “kemanusiaan yang adil dan beradab” yang

berarti sesama manusia memiliki persamaan harkat, martabat, dan derajat.• PEMBUKAAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945, yaitu pada alinea ke 4 pembukaan uud 1945 yang

salah satunya berisi tentang tujuan nasional, yang berbunyi “ ikut melaksaan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial”.

• BATANG TUBUH UUD 1945, yaitu pada pasal 11 ayat 1 UUD 1945 yang berbunyi “presiden dengan persetujuan DPR menyatakan peran, membuat perdamaian, dan perjanjian dengan negara lain”.

• PASAL 13 UUD 1945, yang berbunyi : “A. Presiden mengangkat duta atau konsul, B. Dalam hal mengangkat duta, presiden memperhatikan pertimbangan DPR”.

1

2

3

4

Page 10: Kerjasama Internasional

PRINSIP KERJA SAMA INTERNASIONAL

Dilandasi Politik Luar Negri Bebas Aktif.

Ditujukan Untuk Kepentingan Nasional.

Tidak Mencampuri Urusan Dalam Pribadi Negara Lain.

Saling Menguntungkan Antara Kedua Belah Pihak Negara.

Mewujudkan Tatanan Dunia Baru Berdasarkan Kemerdekaan, Perdamaian Abadi dan Keadilan Sosial.

Page 11: Kerjasama Internasional

POLITIK LUAR NEGERI BEBAS AKTIF DI INDONESIA

Tujuan Politik Luar Negeri Indonesia

Ciri Politik Luar Negeri Indonesia

Dampak Politik Luar Negeri Indonesia

?

?

?

?

Page 12: Kerjasama Internasional

1. Pengertian Politik Luar NegeriPolitik luar negeri adalah arah kebijakan suatu negara untuk mengatur hubungannya dengan negara lain. Politik luar negeri merupakan bagian dari kebijakan nasional yang diabdikan bagi kepentingan nasional dalam lingkup dunia internasional. Setiap negara mempunyai kebijakan politik luar negeri yang berbedabeda. Mengapa demikian? Karena politik luar negeri suatu negara tergantung pada tujuan nasional yang akan dicapai. Kebijakan luar negeri suatu negara dipengaruhi oleh faktor luar negeri dan faktor dalam negeri.

2. Politik Luar Negeri Bebas AktifSedangkan politik luar negeri Indonesia bersifat bebas aktif sendiri. berarti bahwa Indonesia tidak akan memihak salah satu blok kekuatan-kekuatan yang ada di dunia ini. Aktif, artinya Indonesia dalam menjalankan politik luar negerinya selalu aktif ikut menyelesaikan masalahmasalah internasional. Misalnya, aktif memperjuangkan dan menghapuskan penjajahan serta menciptakan perdamaian dunia. Berdasarkan politik luar negeri bebas dan aktif, Indonesia mempunyai hak untuk menentukan arah, sikap, dan keinginannya sebagai negara yang merdeka dan berdaulat. Oleh karena itu, Indonesia tidak dapat dipengaruhi kebijakan politik luar negeri negara lain.

Page 13: Kerjasama Internasional

Faktor Eksternal

• Faktor yang berasal dari Luar negeri, misalnya akibat globalisasi. Dengan globalisasi seakanakan dunia ini sangat kecil dan begitu dekat. Maksudnya dunia ini seperti tidak ada batasnya. Hubungan satu negara dengan negara lainnya sangat mudah dan cepat. Apalagi dengan adanya kemajuan teknologi komunikasi seperti sekarang ini. Peristiwa-peristiwa yang terjadi di negara lain dengan mudah diketahui oleh negara lain.

Faktor Internal

• Faktor dalam negeri juga akan mempengaruhi kebijakan luar negeri suatu negara. Misalnya sering terjadinya pergantian pemimpin pemerintahan. Setiap pemimpin pemerintahan mempunyai kebijakan sendiri terhadap politik luar negeri.

Page 14: Kerjasama Internasional

Ciri-ciri Politik Bebas Aktif Republik Indonesia

Dalam dokumen Rencana Strategi Pelaksanaan Politik Luar Negeri Republik Indonesia (1984-1989) yang telah ditetapkan oleh Menteri Luar Negeri RI tanggal 19 Mei 1983, dijelaskan bahwa sifat Politik Luar Negeri adalah 1) Bebas Aktif 2) Anti kolonialisme  3) Mengabdi kepada Kepentingan Nasional 4) Demokratis.

Page 15: Kerjasama Internasional

Dampak Politik Luar Negeri Indonesia:

Sosial Bidang Ekonomi(+) Konsumen mendapatkan barang yang lebih baik dengan harga yang bersaing(- ) Para industri kecil yang belum siap akan tergusur

Budaya(+) Makin banyaknya budaya yang masuk ke dalamnegeri (-) Budaya tradisional sedikit demi sedikit akan makin ditinggalkan

Politik(+) Pemda berlomba - lomba mencari investor untuk menaikkan PAD(-) Intervensi asing dalam pemilihan kepala pemerintahan makin terbuka

Page 16: Kerjasama Internasional

Manfaat Kerja Sama Internasional

1) Kerja sama RI-Kanada dalam bidang pembangunan.Kerja sama pembangunan dengan Pemerintah Kanada

meliputi proyek-proyek bantuan teknik (technical assitance) dan bukan merupakan proyek-proyek konstruksi atau pengadaan peralatan. Oleh karena itu, komponen pengiriman tenaga ahli dan studi kebijaksanaan/seminar cukup besar.

Selain untuk proyek-proyek pembangunan yang dilaksanakan pada pemerintahan, bantuan Kanada juga diberikan untuk NGO yang pada umumnya dikelola langsung oleh CIDA/kedutaan besar Kanada, dan bantuan untuk swasta seperti proyek-proyek INCODAP (Indonesia Cooperative Development Assistance Project)dengan DEKOPIN dan Private Enterprise Participation (PEP) yang melibatkan KADIN.

Pemerintah RI dan Pemerintah RRC yang ditandatangani pada tanggal 28 Desember 1999 di Jakarta, yaitu Pemerintah RRC memberikan bantuan berupa hibah kepada Pemerintah Indonesia senilai 40 juta Yuan (US$4,6 juta). Untuk Departemen Pertanian, bantuan hibah tersebut diwujudkan berupa pengadaan peralatan pertanian (alsintan)dari RRC yaitu traktor, mesin pengering, mesin bubut, dan komputer. Peraktan tersebut telah disebarluaskan ke 18 provinsi.

Dalam rangka peningkatan kerjasama bilateral di bidang pertanian, dalam periode sejak 1999 kedua negara telah melakukan langkah-langkah berikut.

A. Kerja Sama Bilateral

Realisasi Memorandum of Understanding (MoU)Bilateral Talk yang membicarakan kerja sama di bidang pertanian

kedua negara dilaksanakan pada tanggal 8 Oktober 2001 di Kantor Pusat Departemen Pertanian Jakarta. Pada pertemuan tersebut delegasi Indonesia dipimpin oleh Direktur Jenderal Bina Sarana Pertanian. Sedangkan delegasi RRC dipimpin oleh Wakil Menteri pertanian RRC. Dari pertemuan ini dihasilkan MoU untuk kerja sama pertanian.

1) Kanada dengan beberapa negara AsiaDana untuk kerja sama ini tidak dihitung sebagai bagian

pledge CGI dan berbentuk sebagai berikut.a) Kerja sama multilateral. Bantuan diberikan melalui badan-badan internasional seperti World Bank, ADB, UNICEF, dan UNHCR.b) Kerja sama regional. Kerja sama antara Kanada dan negara-negara yang dikelompokkan dalam beberapa regional. Indonesia termasuk dalam rangka kerja sama regional Asia Tenggara yang dipusatkan di Singapura. Dana yang diberikan langsung disalurkan ke Singapura dan kegiatannya biasanya dalam bentuk seminar, key speakers, dan sebagainya.

2) RI-ASEANASEAN Regional Forum (ARF) di indonesia tahun 2004 lalu

menyepakati kerja sama di bidang keamanan transportasi barang dan orang untuk menanggulangi ancaman terorisme internasional. Kesepakatan tersebut di adobsi dari KAA dalam lingkup kerja sama yang lebih luas.

Selain itu, kerja sama ini juga mempertimbangkan berbagai upaya dan kebijakan mengenai penempatan polisi di atas pesawat terbang dan sistem pengamanan di setiap bandar udara. Pengamanan angkutan barang juga memerlukan perhatian khusus mengingat dapat disalahgunakannya saran ini untuk membawa senjata yang dapat digunakan untuk kegiatan terorisme. Rencana pembentukan badan seperti Masyarakat Keamanan ASEAN (ASC), dapat diikuti dengan pembentukan masyarakat keamanan Asia-Afrika.

B. Kerja Sama Multilateral

Page 17: Kerjasama Internasional