kerja sama internasional
TRANSCRIPT
KERJA SAMA INTERNASIONAL
EKONOMI
EKONOMI Kerja sama ekonomi internasional adalah hubungan antara suatu Negara dengan Negara lainnya dalam bidang ekonomi melalui kesepakatan – kesepakatan tertentu, dengan memegang prinsip keadilan dan saling menguntungkan.
By : Zuhriana Ilmi Hasanah |
KERJA SAMA EKONOMI
INTERNASIONAL
PENGERTIAN KERJA SAMA EKONOMI
INTERNASIONAL
Kerja Sama Ekonomi Internasional adalah
hubungan antara suatu negara dengan
negara lainnya dalam bidang ekonomi
melalui kesepakatan – kesepakatan
tertentu, dengan memegang prinsip
keadilan dan saling menguntungkan.
TUJUAN KERJA SAMA ANTAR NEGARA
1) Mengisi kekurangan di bidang ekonomi
bagi masing – masing Negara yang
mengadakan kerja sama.
2) Meningkatkan perekonomian Negara –
Negara yang mengadakan kerja sama di
berbagai bidang.
3) Menigkatkan taraf hidup manusia,
kesejahteraan, dan kemakmuran dunia.
4) Mempelruas hubungan dan
mempererat persahabatan.
5) Meningkatkan devisa Negara.
BENTUK – BENTUK KERJA SAMA
EKONOMI
Hubungan kerja sama antarnegara di
bidang ekonomi dapat dilakukan dalam
berbagai bentuk.
a. Kerja Sama Ekonomi Bilateral
Merupakan kerja sama ekonomi antara
satu Negara dengan Negara tertentu.
Kerja sama tertentu hanya melibatkan
dua Negara. Contohnya pinjam –
meminjam modal antara Indonesia
dengan Jepang.
b. Kerja Sama Ekonomi Multilateral
Merupakan bentuk kerja sama yang
diakukan oleh banyak Negara.
1. Kerja Sama Ekonomi Regional
Merupakan kerja sama atara beberapa Negara dalam satu kawasan.
Cohtohnya ASEAN dan MEE
2. Kerja Sama Ekonomi Internasional
Merupakan kerja sama antara Negara – Negara di dunia dari tidak
terbatas dalam satu kawasan. Contohnya IMF & ILO
KERJA SAMA EKONOMI
INTERNASIONAL
Badan – Badan Kerja Sama
Antarnegara di Bidang Ekonomi
a. BADAN KERJA SAMA
REGIONAL
1) ASEAN (Association of South East
Asian Nation)
ASEAN adalah organisasi yang bertujuan
mengukuhkan kerja sama regional
Negara – Negara di Asia Tenggara.
ASEAN dalam menjalankan tugas –
tugasnya dengan melibatkan komite di
berbagai bidang. Berikut ini komite –
komite yang dilibatkan ASEAN.
a. Commite on Food Agriculture and
Forest (Komite Bahan Makanan,
Pertanian, dan Kehutanan)
b. Commite on Trade and Tourism
(Komite Perdagangan dan
Pariwisata)
c. Commite on Finance and Banking
(Komite Keuangan dan Perbankan)
d. Commite on Industry, Mining and
Energy (Komite Industri, Pertambangan,
dan Energi)
e. Commite on Transportation and
Communication (Komite Transportasi dan
Komunikasi)
f. Commite on Cultural and Information
(Komite Kebudayaan dan Informasi)
g. Commite on Welfare Society and
Development (Komite Kesejahteraan
Rakyat dan Pembangunan)
Lambang ASEAN
2) AFTA ( ASEAN Free Trade Area)
AFTA atau kawasan perdaganga bebas
ASEAN adalah forum kerja sama
antarnegara ASEAN yang bertujuan
menciptakan wilayah perdagangan bebas
di seluruh kawasan ASEAN. Berikut ini
beberapa tujuan AFTA :
1. Meningkatkan spesialisasi di Negara
Negara ASEAN.
2. Meningkatkan ekspor dan impor baik
bagi ASEAN ataupun di luar ASEAN.
3.Meningkatkan investasi bagi Negara
ASEAN.
Lambang AFTA
KERJA SAMA EKONOMI
INTERNASIONAL
Badan – Badan Kerja Sama
Antarnegara di Bidang Ekonomi
a. BADAN KERJA SAMA
REGIONAL
3) APEC (Asia Pacific Economic Cooperation)
APEC merupakan forum kerja sama Negara di
kawasan Asia Pasifik untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi, perdagangan, dan
investasi di antara sesama Negara anggota.
Tujuan dari APEC tertuang dalam Deklarasi
Bogor tahun 1994, yaitu menetapkan kawasan
APEC sebagai kawasan perdagangan dan
investasi bebas dan terbuka yang berlaku
paling lambat tahun 2020. Indonesia
merupakan salah satu Negara pencetus APEC
dan pernah menjadi tuan rumah pertemuan
pemimpin APEC II di kota Bogor tahun 1994.
Lambang APEC
4) ADB (Asian Development Bank)
ADB atau Bank Pembangunan Asia, didirikan
tanggal 19 Desember 1966 yang berpusat di
Manila, Filipina. Tujuan didirikan ADB adalah
untuk mmembantu Negara – Negara Asia
yang sedang membangun dengan cara
memberikan pinjaman lunak, yaitu dengan
masa pembayaran dalam jangka panjang
serta bunga yang rendah.
Lambang
ADB
KERJA SAMA EKONOMI
INTERNASIONAL
Badan – Badan Kerja Sama
Antarnegara di Bidang Ekonomi
b. BADAN KERJA SAMA
MULTILATERAL
1. IMF (International Monetary Fund)
IMF atau Dana Moneter Internasional adalah lembaga
keuangan internasional yang didirikan untuk menciptakan
stabilitas sistem keuangan Internasional. Tujuan IMF :
a. Meningkatkan kerja sama keuangan atau moneter
internasional dan memperlancar pertumbuhan
perdagangan internasional yang berimbang.
b. Meningkatkan stabilitas nilai tukar uang dan
membantu terciptanya lalu lintas pembayaran
antarnegara.
c. Menyediakan dana bantuan bagi Negara anggota
yang mengalami deficit yang bersifat sementara
dalam neraca pembayaran.
Lambang IMF
2. WTO (World Trade Organization)
WTO atau organisasi perdagangan dunia adalah organisasi
internasional yang bertugas untuk menata dan memfasilitasi
lalu lintas perdagangan antarnegara. WTO didirikan untuk
melaksanakan tugas – tugas berikut ini :
a. Memantau pelaksanaan perjanjian dagang.
b. Mengevaluasi kebijakan perdagangan nasional
Negara anggota.
c. Sebagai forum negoisasi perdagangan dan aktif
menangani setiap konflik perdagangan yang terjadi.
d. Memberikan bantuan teknik dan pelatihan untuk
Negara – Negara berkembang.
Lambang WTO
KERJA SAMA EKONOMI
INTERNASIONAL
Badan – Badan Kerja Sama
Antarnegara di Bidang Ekonomi
b. BADAN KERJA SAMA
MULTILATERAL
4. FAO (Food and Agricultural
Organization)
FAO adalah organisasi
internasional yang bergerak di
bidang pangan dan pertanian.
Tujuan didirikannya FAO untuk
meningkatkan jumlah dan mutu
pangan serta menyelenggarakan
persediaan bahan makanan dan
produksi agraris internasional.
5. ILO (International Labour Organization)
ILO atau Organisasi Perburuhan
Internasional yang bertugas
mempromosikan keadilan social serta hak
buruh. ILO sebagai salah satu organisasi
perburuhan dunia akan memperjuangkan
hal – hal berikut ini :
a. Penghormatan terhadap hak asasi
manusia (HAM)
b. Standar hidup yang lebih baik
c. Kondisi kerja yang manusiawi
d. Kesempatan kerja
e. Keamanan ekonomi
6. Organization Petrolium Exporting Countries (OPEC) OPEC didirikan di Caracas, Venezuela oleh
lima negara
pengekspor minyak.
tahun 1960. Saat ini OPEC beranggotakan 13
negara,
OPEC mempunyai tujuan sebagai berikut.
1. Memenuhi kebutuhan minyak dunia
dengan saling
menguntungkan.
2. Mengatur pemasaran minyak sehingga
tidak terjadi perang
harga di antara sesama negara penghasil
minyak.
3. Menentukan jumlah produksi minyak
dunia.
KERJA SAMA EKONOMI
INTERNASIONAL
Badan – Badan Kerja Sama
Antarnegara di Bidang Ekonomi
b. BADAN KERJA SAMA
MULTILATERAL
7. EEC (MEE)
EEC lebih dikenal dengan istilah
(Masyarakat Ekonomi Eropa),
disingkat MEE.
MEE merupakan organisasi
negara-negara Eropa yang
didirikan pada tanggal 1 Januari
1958 berdasarkan Perjanjian
Roma, Italia. Adapun negara-
negara yang menjadi
anggota MEE adalah:
1. Belanda 6. Jerman
2. Belgia 7. Luxemburg
3. Denmark 8. Prancis
4. Inggris 9. Yunani
5. Irlandia 10. Italia
8. IBRD (International Bank for
Reconstruction and Development)
International Bank for Reconstruction and
Development
(IBRD)
IBRD atau sering disebut Bank Dunia
berdiri tanggal 27 Desember 1945 di
Washington DC. Indonesia ikut menjadi
anggota Bank Dunia pada tahun 1954.
Bank Dunia dibentuk untuk memberikan
kredit jangka panjang kepada negara
yang sedang berkembang.
9. United Nations Industrial
Development Organization
(UNIDO)
United Nations Industrial Development Organization (UNIDO) atau organisasi pembangunan industri PBB. UNIDO didirikan pada tanggal 24 Juli 1967 dan berkedudukan di Wina, Austria. UNIDO bertujuan untuk memajukan industri di negara berkembang.
KERJA SAMA EKONOMI
INTERNASIONAL
Badan – Badan Kerja Sama
Antarnegara di Bidang Ekonomi
b. Dampak Positif
Meningkatan keuangan Negara
Membantu meningkatkan daya
saing ekonomi
Meningkatkan investasi
Menambah devisa Negara
Memperkuat posisi perdagangan.
a. Dampak Negatif
Ketergantungan dengan Negara lain
Masuknya tenaga asing ke Indonesia
Mendorong masyarakat hidup komsumtif
Terjadinya pasar bebas yang mengancam keberadaan
industri dalam negeri
Adanya keterlibatan pihak asing dalam pengambilan
kebijakan ekonomi dalam negeri yang dapat
mengurangi kemandirian suatu Negara.