kerangka rpjm desa

8
Kerangka RPJM Desa Daftar isi Apa itu RPJM Desa Landasan Hukum RPJM Desa Prinsip-prinsip utama penyusunan RPJM Desa Keluaran Utama RPJM Desa Kerangka Analisis RPJM Desa Alur Proses Penyusunan RPJM Desa Modul

Upload: nawacita

Post on 05-Sep-2015

47 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Kerangka RPJM Desa

TRANSCRIPT

Kerangka RPJM Desa

Daftar isi

Apa itu RPJM DesaLandasan Hukum RPJM DesaPrinsip-prinsip utama penyusunan RPJM DesaKeluaran Utama RPJM DesaKerangka Analisis RPJM DesaAlur Proses Penyusunan RPJM DesaModul

Apa itu RPJM DesaRencana Pembangunan Jangka Menengah Desa yang selanjutnya disingkat RPJMDesa, adalah dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun yang memuat strategi dan arah kebijakan pembangunan Desa, arah kebijakan keuangan Desa, kebijakan umum, program dan kegiatan pembangunan ditingkat desa.Penyusunan dokumen RPJM-Desa bertujuan untuk: a. mewujudkan perencanaan pembangunan desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan keadaan setempat; b.menciptakan rasa memiliki dan tanggungjawab masyarakat terhadap program pembangunan di desa; c. memelihara dan mengembangkan hasil-hasil pembangunan di desa; d. menumbuhkembangkan dan mendorong peran serta masyarakat dalam pembangunan di desa.

RPJM Desa menjawab 3 pertanyaan dasar; (1) kemana pembangunan desa akan diarahkan pengembangannya dan apa yang hendak dicapai dalam 5 (lima tahun) mendatang; (2) bagaimana mencapainya dan; (3)langkah-langkah strategis apa yang perlu dilakukan agar tujuan tercapai.RPJM Desa akan dijabarkan dalam rencana kerja periode 1 (satu tahun) atau disebut Rencana Kerja Pembangunan Desa disingkat RKP Desa dan juga penganggarannya yang disebut Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa disingkat APB Desa. Untuk penyusunan dan penetapan RPJM Desa paling lambat 3 (tiga) bulan setelah Kepala Desa dilantik. Atau setelah berakhir jangka waktu RPJMD, Kepala Desa terpilih menyusun kembali RPJMD untuk jangka waktu 5 (lima) tahun;

Landasan Hukum Penyusunan RPJM Desa perlu mengantisipasi tentang adanya kondisi tentang status hukum RPJM Desa, belum adanya payung pengaturan melalui Peraturan Daerah yang disyaratkan Peraturan Pemerintah kadang menjadi ganjalan pemerintahan desa untuk menyusun RPJM Desa. Untuk itu dalam penyusunan RPJM Desa bisa menggunakan dasar hukum UU, PP dan Peraturan terkait sebagai pijakannya. Dan juga menggunakan dasar dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang sudah ada.Ada 8 (delapan) landasan hukum utama yang mangatur sistem, mekanisme, proses dan prosedur tentang RPJM Desa khususnya dan perencanaan dan penganggaran daerah pada umumnya, yaitu : Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587);

Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664);

Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 130 Tahun 2003 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Dalam Negeri

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 66 Tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan Desa

Prinsip-Prinsip Penyusunan RPJM Desa

Sejalan dengan UU No. 25/2004, maka Dokumen Rencana pembangunan jangka menengah desa disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan. Penyusunan RPJM Desa perlu memenuhi prinsip-prinsip sebagai berikut : Teknokratis (strategis) Demokratis dan partisipatif Politis Perencanaan Bottom-Up Perencanaan Top-Down

Teknokratis (strategis)Dokumen RPJM Desa pada dasrnya merupakan suatu proses pemikiran strategis. Kualitas Dokumen RPJM desa sangat ditentukan oleh seberapa jauh RPJM Desa dapat mengemukakan secara sistematis proses pemikiran tersebut. Perencanaan strategis erat kaitannya dengan proses menetapkan kemana desa akan diarahkan pengembangannya dan apa saja yang ehndak dicapai dalam lima tahun mendatang, bagaimana mencapainya dan langkah-langkah strtaegis apa yang perlu dilakukan agar tercapai. Alur pemikiran strategis (strategic thinking process) pada dasarnya mencakup elemen-elemen sebagai berikut : Ada rumusan isu dan permasalahan pembangunan yang jelas Ada rumusan prioritas isu sesuai dengan urgensi dan kepentingan dan dampak isu terhadap kesejahteraaan masyarakat banyak Ada rumusan tujuan pembangunan yang memenuhi kriteria SMART (specific, measurable, achievable, result oriented, time bound) Ada rumusan alternatif strategi untuk pencapian tujuan Ada rumusan kebijakan untuk masing-masing strategi Ada pertimbangan atas kendala ketersediaan sumber daya dan dana. Ada prioritas program Ada tolak ukur dan target kinerja capaian program Ada kemampuan untuk menyusaikan dari waktu ke waktu terhadap perkembangan internal dan eksternal yang terjadi Ada evaluasi terhadap proses perencanaan yang dilakukan

Demokratis dan PartisipatifIni bermakna bahwa proses penyusunan RPJM Desa perlu dilaksankan secara transfaran, akuntabel dan melibatkan masayarakat (stakeholder) dalam pengambilan keputusan perencanaan di semua tahapan perencanaan : Ada indentifikasi stakeholder yang relevan untuk dilibatkan dalam proses perumusan visi, misi dan agenda Pemdes dalam proses pengambilan keputusan penyusunan RPJM Desa Ada kesetaraan antara goverment dan non goverment stakeholders dalam pengambilan keputusan Ada transfaransi dan akuntabilitas dalam proses perencanaan Ada keterwakilan yang memadai dari seluruh segmen masayarakat, terutama kaum perempuan dan kelompok miskin/marjinal Ada ada konsensus atau kesepakatan pada semua tahapan penting pengambilan keputusan seperti perumusan prioritas isu dan permasalahan, perumusan tujuan, strategi dan kebijakan, dan prioritas program

Politis

Ini bermakna bahwa penyusunan RPJM Desa melibatkan proses konsultasi dengan kekuatan politis terutama kepala desa terpilih dan BPD: Ada konsultasi dengan Kades terpilih untuk penerjemahan yang tepat dan sistematis atas visi, misi dan program Kepala Desa terpilih kedalam tujuan, strtegi, kebiajkan dan program pembangunan desa Ada keterlibatan BPD dalam proses penyusunan RPJM Desa Ada naskah akademis untuk mendukung proses pengesahan RPJM Desa Ada review dan evaluasi dari BPD terhadap rancangan RPJM Desa Ada pembahasan terhadap Raperdes RPJM Desa Ada pengesahan RPJM Desa sebagai Peraturan Desa yang mengikat semua pihak untuk melaksanakannya dalam 5 (lima) tahun ke depan.

Bottow-up

Ini bermakna bahwa proses penyusunan RPJM Desa perlu memperhatikn aspirasi dan kebutuhan masyarakat, terutama terutama kaum perempuan dan kelompok miskin/marjinal: Ada penjaringan aspirasi dan kebutuhan masyarakat untuk melihat konsistensi dengan visi. misi, dan program kepala desa terpilih Memperhatikan hasil prose musrenbang desa dan kesepakatan dengan masayarakat tentang prioritas pembangunan daerah Memperhatikan hasil proses penyusunan RPJM Desa

Top Down

Ini bermakna bahwa proses penyusunan RPJM Desa perlu bersinergi dengan rencana strategis pemerintahan daerah dan komitmen pemerintahan nasional berkaitan : Ada sinergi dengan RPJM Nasional Ada sinergi dan konsistensi dengan RPJP daerah dan RPJM Daerah Ada sinergi dan konsistensi dengan RTRW Daerah Ada sinergi dan komitmen pemerintah terhadap tujuan-tujuan pembangunan global seperti Millenium Development Goals, Sustainable Development, pemenuhan Hak Asasi Manusia (HAM), pemenuhan air bersih dan sanitasi, pendidikan, kesehatan, dsb

Keluaran Utama RPJM DesaAdapun keluaran utama yang diharpkan dari hasil proses penysusnan RPJM Desa adalah sebagai berikut : Dokumen RPJM Desa yang telah disahkan berisikan gambaran umum kondisi desa, visi dan misi, tujuan, arah, strategi pembangunan desa, arah kebijakan keuangan desa, arah kebijakan umum serta program indikatif pembangunan desa.

Naskah kesepakatan stakeholders dalam konsultasi publik pada tahapan penting perencanaan dan musrenbangdes RPJM Desa yang berissikan kosensus dan kesepakatan prioritas isue pembangunan desa jangka menengah, rumusan tujuan, arah, strategi dan kebijakan pembangunan desa, keuangan dan pembiayaan desa, program prioritas dan program indikatif pembangunan desa.

Naskah akademis RPJM Desa dan Perdes RPJM Desa

Alur Proses Penyusunan RPJM DesaTahap Penyusunan RPJM DesaPersiapan :1. Orientasi RPJM Desa & Perencanaan Daerah (modul 1) 2. Pembentukan Tim Penyusun RPJM Desa dan Penyusunan Rencana Kerja Penyiapan Dokumen RPJM Desa (modul 2.1 dan modul 2.2) 3. Pengumpulan Data/Informasi Kondisi Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (modul 3)4. Penyusunan Profil Desa dan prediksi masa depan (5 tahunan) (modul 4)5. Kajian Terhadap RPJM-Daerah dan Renstra SKPD Kecamatan (modul 5)6. Kajian Terhadap Visi, Misi dan Program Kepala Desa (modul 6)7. Analisis Keuangan Desa (modul 7)8. Identifikasi Stakeholders dan Penentuan Stakeholders untuk konsultasi public (modul 8)9. Perumusan metode dan panduan Jaring Aspirasi, FGD dan Musrenbang RPJMD (modul 9)Pelaksanaan :10. Sosialisasi bahwa desa akan menyusun RPJMDes (modul 10)11. Jaring Aspirasi : Isu dan harapan masyarakat (modul 11)12. Formulasi Dokumen Rancangan awal RPJMDes (modul 12)13. Perumusan Visi Misi Desa (modul 13)14. Penetapan Tujuan, Strategi dan Kebijakan Desa (modul 14)15. FGDs untuk setiap Topik (modul 15)16. Perumusan Program (modul 16)17. Penyusunan Dokumen Rancangan RPJMDes (modul 17)18. Musrenbang RPJMDes (modul 18)19. Naskah Kesepakatan Hasil Musrenbang RPJMDes (modul 19)20. Penyusunan Rancangan Akhir Dokumen RPJMDes (modul 20)21. Penyusunan Naskah Akademis dan Ranperdes RPMDes (modul 21)22. Dokumen RPJM Des yang telah disyahkan Evaluasi & Monitoring :23. Sosialisasi Dokumen RPJM Des yang telah disyahkan 24. Pengawasan pelaksanaan RPJM Desa Modul-modul Bahan Bacaan