lapkeg penajaman rpjm desa tumpiling tonrolima 2011

23
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR TAHUN 2011 PERTEMUAN FGD UNTUK PENAJAMAN RPJM DESA KHUSUSNYA UNTUK MENGINTEGRASIKAN ASIA (Dalam Penyusunan Dokumen Perencanaan) LAPORAN KEGIATAN DESA TUMPILING DAN DESA TONROLIMA KECAMATAN WONOMULYO

Upload: samuelfox94

Post on 14-Dec-2014

47 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Lapkeg Penajaman RPJM Desa Tumpiling Tonrolima 2011

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAHKABUPATEN POLEWALI MANDAR

TAHUN 2011

PERTEMUAN FGD UNTUK PENAJAMAN RPJM DESA KHUSUSNYA UNTUK MENGINTEGRASIKAN ASIA(Dalam Penyusunan Dokumen Perencanaan)

LAPORAN KEGIATAN

DESA TUMPILING DAN DESA TONROLIMAKECAMATAN WONOMULYO

Page 2: Lapkeg Penajaman RPJM Desa Tumpiling Tonrolima 2011

Pertemuan FGD untuk Penajaman RPJM Desa

Bidang Sosial Budaya Bappeda Tahun 2011 Page | 1

PERTEMUAN FGD UNTUK PENAJAMAN RPJM DESA

KHUSUSNYA UNTUK MENGINTEGRASIKAN ASIA (Dalam Penyusunan Dokumen Perencanaan)

I. Latar Belakang

A. Dasar Hukum

SE Mendagri No. 640/75/SJ Tanggal 12 Maret 2009 Perihal Penyusunan RKPD dan Musrenbang

tahun 2010.

Dalam Perihal ini, perlu mendapatkan perhatian merumuskan isu-isu strategis dan kebijakan

dalam rangka memecahkan permasalahan pembangunan daerah :

1. Tercapainya wajib belajar 9 tahun (sembilan) tahun melalui peningkatan penyediaan dan

pemenuhan kecukupan sarana & prasarana pelayanan pendidikan, dalam rangka optimalisasi

pencapaian Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM)

2. Tercapainya pelayanan kesehatan yang berkualitas melalui peningkatan kualitas dan

kecukupan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan serta keterjangkauan pelayanan

kesehatan bagi masyarakat tidak mampu, termasuk peningkatan pelayanan kesehatan ibu

dan anak berdasarkan hasil analisis situasi ibu dan anak (AS IA).

3. Pemenuhan kecukupan pangan serta peningkatan kualitas gizi untuk memberantas gizi

buruk/busung lapar dan gizi kurang termasuk gangguan akibat kekurangan garam yodium.

B. Dasar Pelaksanaan

SE Mendagri No. 440/1110/III/Bangda tanggal 27 Mei 2009, tentang Juknis Analisis Situasi Ibu

dan Anak (ASIA).

Dalam Musrenbang tahun 2010 maka perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. Sesuai dengan mekanisme perencanaan pembangunan daerah, proses ASIA agar dapat

dimulai pada tahun sebelum proses perencanaan pembangunan daerah dilakukan sehingga

hasil ASIA dapat mulai diintegrasikan pada tahap penyusunan rancangan awal untuk semua

dokumen perencanaan pembangunan daerah.

2. Proses ASIA agar melibatkan berbagai pemangku kepentingan yang terkait dengan

permasalahan ibu dan anak melalui diskusi yang dinamis dan partisipatif mulai dari para

perencana SKPD terkait, DPRD, kelompok mediasi seperti LSM, perguruan tinggi, organisasi

profesi, media massa, serta masyarakat itu sendiri yang umumnya sebagai kelompok sasaran

program pembangunan termasuk di dalamnya ibu dan anak.

Page 3: Lapkeg Penajaman RPJM Desa Tumpiling Tonrolima 2011

Pertemuan FGD untuk Penajaman RPJM Desa

Bidang Sosial Budaya Bappeda Tahun 2011 Page | 2

II. Tujuan

Untuk mengintegrasikan Analisis Situasi Ibu dan Anak (ASIA) dalam penyusunan rencana program

dan kegiatan sehingga kualitas perencanaan pembangunan sumberdaya manusia menyangkut

kepentingan ibu dan anak dapat lebih terarah mulai dari tingkat bawah dalam hal ini tingkat

Pemerintah Desa/Kelurahan.

Untuk memperbaiki situasi ibu dan anak dalam pemenuhan hak-haknya

Mengawal proses perencanaan pembangunan pro ibu dan anak yang berbasis hak.

III. Output

a. Matriks Program 5 tahunan

b. Hasil Musrenbang Desa/kel.

IV. Pelaksanaan Kegiatan

A. Pertemuan FGD Penajaman RPJMDes/Kel

a. Peserta

Peserta yang terlibat dalam kegiatan ini adalah stakeholder sebanyak 35 orang dengan

memperhatikan keterwakilan perempuan dan laki-laki. Adapun peserta yaitu:

• Kades pada intervensi dan Lurah/desa tetangga sebagai pemantauan • BPD (1 org) • Kaling/Kadus (Sesuai jumlah) • Guru/Kepsek (2 org) • Bidan (1 org) • PKK (1 org) • Tokoh Masyarakat (1 org) • Tokok Agama (1 org) • Kelompok Pemuda ( 1 org) • Kelompok Perempuan (Petani Perempuan, 2 org) • Kelompok Petani (2 org) • Kelompok Nelayan (2 org) • Kader Posyandu (2 org) • Pelaku Program (4 org); PNPM Desa, PLPBK, dan lain-lain. • Dukun Beranak (1 org) • Penyandang Cacat (1 org) • Pengelola PAUD (1 org) • DPRD Dapil (2 org) • LSM (1 org)

Ditambahkan unsur yang dianggap penting oleh Kepala Desa.

b. Waktu dan Tempat

Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 hari dengan tanggal ditetapkan berdasarkan kesiapan

pihak pemerintah desa. Selain itu, sebaiknya dilaksanakan sebelum pelaksanaan

musrenbang desa.

Page 4: Lapkeg Penajaman RPJM Desa Tumpiling Tonrolima 2011

Pertemuan FGD untuk Penajaman RPJM Desa

Bidang Sosial Budaya Bappeda Tahun 2011 Page | 3

Adapun tempat pelaksanaan kegiatan adalah di desa/kelurahan masing -masing.

1) Desa Tumpiling Kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar

Tanggal 21-22 Januari 2011.

1) Desa Tonrolima Kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar

Tanggal 26-27 Januari 2011.

c. Sumber Pendanaan

Sumber pendanaan adalah dari APBD Tahun 2011 yang didukung oleh UNICEF.

d. Alat dan bahan (per lokasi)

1. LCD

2. Metaplan yang terdiri dari 4 warna @ 60 lembar

3. Kertas Plano minimal 30 lembar

4. Spidol permanent 3 lusin

5. Isolasi kertas 3 buah

e. Alur

a) Hari I

Proses dimulai pada jam 8.30 wita

1. Fasilitator memberikan pengantar pelaksanaan kegiatan (5 menit)

2. Sambutan dari Kepala Desa/Lurah (10menit), sekaligus membuka kegiatan secara

resmi.

3. Input dari narasumber :

a) Pemaparan tentang RPJMD Kabupaten Polman (30menit)

b) Apa dan Bagaimana RPJMDes (30menit)

c) Pemaparan data dan potensi desa (30menit)

4. Proses selanjutnya adalah penggalian masalah dengan tahap pertama Fasilitator

membagi peserta kedalam 3 kelompok (5 menit):

a) FISPRA, yang membahas masalah fisik dan prasarana

b) Ekonomi, yang membahas masalah ekonomi

c) Sosial budaya, yang membahas masalah pendidikan, kesehatan, akte kelahiran,

KTP, Tata Pemerintahan…..

Jumlah peserta setiap kelompok sebanyak 11 – 12 orang.

5. Setiap kelompok dipandu oleh 2 orang fasilitator

Page 5: Lapkeg Penajaman RPJM Desa Tumpiling Tonrolima 2011

Pertemuan FGD untuk Penajaman RPJM Desa

Bidang Sosial Budaya Bappeda Tahun 2011 Page | 4

6. Fasilitator kelompok membuka sesi diskusi kelompok dan selanjutnya memberikan

penjelasan tentang mekanisme dan alur diskusi (5 menit)

7. Fasilitator mengawali diskusi dengan metode brainstorming tentang jenis

isu/masalah yang dirasakan/dialami oleh masyarakat

Setiap peserta diminta menuliskan jenis isu/masalah pada meta plan (bisa 1 atau

lebih), kemudian menempelkannnya di kertas plano yang sudah disiapkan oleh

fasilitator. (30menit)

8. Fasilitator mengajak peserta untuk mengelompokkan masalah yang diidentifikasi

peserta berdasarkan sektor (pendidikan, kesehatan, catatan sipil, tata pemerintahan,

dll) (30 menit)

9. Setiap sektor dipilih masalah yang paling utama (diurut berdasarkan prioritasnya),

dengan kriteria sebagai berikut: (30)

a) Merupakan masalah strategis

b) Melibatkan lintas-sektor yang tinggi

c) Merupakan masalah bersama

d) Menunjukkan urgensi (tingkat pentingnya, frekuensi, dan luasan dampak

Akan dibuat defenisi yang lengkap dari kriteria di atas. Masing-masing fasilitator

bertanggung jawab untuk membuat

10. Selanjutnya fasilitator mengarahkan peserta untuk mengisi tabel dengan mengacu

pada masalah utama yang sudah diidentifikasi. (30 menit)

Tabel :

Masalah Utama Kelompok Sasaran

Besarnya Masalah (Luasnya/parahnya/penduduk

yang terkena dampak)

Hak yang tidak terpenuhi

11. Tahap selanjutnya adalah melakukan analisis sebab akibat berdasarkan masalah

utama pada No.12, dengan mengidentifikasi penyebab langsung, penyebab tidak

langsung, dan akar masalah (membuat pohon masalah: lihat hal 23 dan 24, Juknis

ASIA di Daerah)

12. Berdasarkan tahap No. 13, kemudian fasilitator mengajak peserta mengidentifikasi

kebutuhan.

13. Proses Hari I (pertama) selesai pada jam 5 sore.

Page 6: Lapkeg Penajaman RPJM Desa Tumpiling Tonrolima 2011

Pertemuan FGD untuk Penajaman RPJM Desa

Bidang Sosial Budaya Bappeda Tahun 2011 Page | 5

b) Hari II (kedua)

Proses dimulai 8.30 wita

1. Input materi:

a) Teknik Penyusunan Program

b) Proyeksi Sumber Pendanaan di Tingkat Desa

2. Peserta dibagi kedalam kelompok sesuai dengan pembagian kelompok pada hari I.

(15 menit)

3. Fasilitator mengarahkan peserta untuk membuat pohon tujuan berdasarkan pohon

masalah dan analisis kebutuhan pada hari I.

Cara membuat pohon tujuan: lihat halaman 36 – 37 Juknis ASIA di Daerah.

Jika pohon masalah yang dibuat pada hari I cukup banyak, maka peserta di setiap

kelompok dapat dibagi kedalam kelompok kecil (disesuaikan dengan waktu yang

tersedia, jika memungkinkan diselesaikan sampai jam 12.00).

4. Proses selanjutnya adalah membuat matriks program dengan menggunakan

matriks di bawah ini:

Program/Kegiatan

Waktu Perkiraan Anggaran

Sumber Anggaran SKPD yang bertanggung

jawab 1 2 3 4 5 ADD APBD Lain-lain

Catatan: Kolom lain-lain pada sumber anggaran misalnya dari PNPM, PPK, atau swadaya masyarakat.

5. Setelah tahap 4 selesai, dilanjutkan dengan pembentukan TIM Perumus Penysunan

Dokumen RPJMDes, yang dipilih dari peserta (mewakili 3 bidang diskusi kelompok)

6. Penutupan

Proses hari I selesai pada jam 15.00 wita.

Page 7: Lapkeg Penajaman RPJM Desa Tumpiling Tonrolima 2011

Pertemuan FGD untuk Penajaman RPJM Desa

Bidang Sosial Budaya Bappeda Tahun 2011 Page | 6

RAPAT PERSIAPAN PERTEMUAN FGD UNTUK PENAJAMAN RPJM DESA

KAMIS, 20 JANUARI 2011

Penyusunan dokumen-dokumen perencanaan di Bappeda Kab.

Polman khususnya Bidang Sosial Budaya baik itu kegiatan rutin

maupun kegiatan-kegiatan lainnya selalu diawali dengan rapat

persiapan sebelum pelaksanaannya. Hal ini bertujuan untuk lebih

dapat memahami kinerja dan tindak lanjut dari kegiatan tersebut.

Utamanya fasilitator dan panitia penyelenggara kegiatan yang

berhubungan langsung dengan para peserta. Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan muncul

kendala-kendala yang tidak diharapkan. Maka dengan rapat persiapan ini selalu dibarengi dengan diskusi

dan tanya-jawab bagaimana kegiatan yang akan dilaksanakan bisa berjalan se-efesien mungkin sesuai

harapan peserta/pemangku kepentingan dan penyelenggara kegiatan.

Pada gambar tersebut di atas, sangat jelas terlihat Kepala

Bidang Sosial Budaya (Hikmah, ST., M.Si.) dan Kepala Bidang di Dinas

Pendidikan (Piterson) sedang menganalisis rencana proses dan

prosedur pelaksanaannya. Bukan hanya itu, pada gambar di samping

juga dihadiri Kepala Bidang dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

(Agusnia. HS), serta para Kasubid Bidang Sosial Budaya Bappeda,

fasilitator, perwakilan dari desa yang bersangkutan, para staf Bidang Sosial Budaya (dapat dilihat pada

gambar berikutnya).

Dengan rapat persiapan ini, bersumber dari kepedulian-

kepedulian pemerintah untuk bersungguh-sungguh dalam melayani

serta meningkatkan taraf hidup masyarakat yang lebih kondusif

khususnya kepentingan yang berbasis Analisis Situasi Ibu dan Anak

(ASIA).

Gambar di samping adalah tayangan rancangan proses dan

prosedur kegiatan yang akan dilaksanakan untuk didiskusikan. Lebih

jelasnya dapat dilihat pada Halaman 1 – 5.

Page 8: Lapkeg Penajaman RPJM Desa Tumpiling Tonrolima 2011

Pertemuan FGD untuk Penajaman RPJM Desa

Bidang Sosial Budaya Bappeda Tahun 2011 Page | 7

Kabid. Sosbud saat memberikan arahan-arahan untuk ditanggapi serta

memberikan sekilas wacana tentang RPJM Desa yang telah disusun

oleh desa yang bersangkutan sebelum proses pengkajian dan

penajaman RPJM Desa dilaksanakan dalam bentuk kegiatan yang akan

dilaksanakan di desa tersebut.

Gambar di samping terlihat keterwakilan desa sangat serius

mendengarkan dan berdiskusi dari paparan demi paparan yang telah

disampaikan sebelumnya oleh Kabid. Sosbud.

Rapat persiapan ini berlangsung selama 2 jam yakni dari jam 15.00

sampai dengan 17.00. Walaupun sudah diluar jam kantor, Hj.

Hasnawiah, S.Sos sebagai Kasubid Sosbud Bidang Kesejahteraan Sosial

(kanan) di dampingi staf Sosbud tetap eksis dalam menjalankan tugas

yang diembangnya.

Demikian pula dengan Bapak Suherman, SE (kiri) sebagai Kabid Sosbud

Bappeda di dampingi oleh fasilitator-fasilitator dari LSM senantiasa

semangat dalam proses rapat persiapan ini.

Suasana saat keterwakilan desa memaparkan potensi dan kendala-

kendala wilayahnya baik yang belum tertuang pada RPJM Desa

maupun yang telah di tuangkan RPJM Desa yang telah mereka susun

sebelumnya.

Pada gambar disamping, Muhammad Itfan, SE. terlihat sangat mencermati

berlansungnya diskusi serta memfasilitasi penayangan-penayangan yang

dibutuhkan dalam proses ini.

Page 9: Lapkeg Penajaman RPJM Desa Tumpiling Tonrolima 2011

Pertemuan FGD untuk Penajaman RPJM Desa

Bidang Sosial Budaya Bappeda Tahun 2011 Page | 8

PERTEMUAN FGD UNTUK PENAJAMAN RPJM DESA DESA TUMPILING KECAMATAN WONOMULYO

(Dalam Penyusunan Dokumen Perencanaan)

JUMAT, 21 JANUARI 2011

Kepala Desa Tumpiling saat memberikan sambutannya pada Pertemuan FGD

untuk Penajaman RPJM Desa dalam penyusunan dokumen perencanaan

yang difasilitasi oleh Bappeda Polewali Mandar. Menurut beliau, dengan

adanya kegiatan ini sangat membantu kami (Masyarakat Desa Tumpiling)

dalam proses pembangunan dengan tujuan yang disesuaikan kebutuhan

masyarakat ditinjau dari situasi, kondisi serta potensi yang ada. Sehingga

Insya Allah dalam 5 tahun ke depan kita sudah bisa memetik hasilnya.

Hikmah, ST., M.Si. dalam memberikan sambutannya kepada

peserta/Masyarakat Tumpiling. Terlihat jelas pada gambar disamping,

semangat dan ketekunan dalam memfasilitasi perencanaan pembangunan

pemerintahan. Dalam paparan beliau, bahwa mengintegrasikan Analisis

Situasi Ibu dan Anak (ASIA) dalam penyusunan rencana program dan

kegiatan sehingga kualitas perencanaan pembangunan sumberdaya

manusia menyangkut kepentingan ibu dan anak dapat lebih terarah mulai

dari tingkat bawah dalam hal ini tingkat Pemerintah Desa/Kelurahan,

demikian pula dalam pemenuhan hak-haknya. Tidak hanya itu, beliau juga menambahkan bahwa hal ini

dilakukan pengawalan proses perencanaan pembangunan pro ibu dan anak yang berbasis hak.

Pertemuan FGD Penajaman RPJM Desa dilaksanakan di Puskesmas Pembantu (PUSTU) Tumpiling

Page 10: Lapkeg Penajaman RPJM Desa Tumpiling Tonrolima 2011

Pertemuan FGD untuk Penajaman RPJM Desa

Bidang Sosial Budaya Bappeda Tahun 2011 Page | 9

BIDANG SOSIAL BUDAYA

Sama halnya dengan kegiatan sebelumnya yang dilakukan oleh Desa

Bulo Kec. Bulo dan Kelurahan Takatidung Kec. Polewali, proses

penyusunan RPJMDesa yang berbasis Hak yang terfokus pada Analisis

Ibu dan Anak (ASIA) ini dibagi 3 (tiga) Pokja yakni; Pokja Sosbud,

Ekonomi, dan Fispra. Hal ini pula diterapkan pada Desa Tumpiling.

Sehingga pada gambar disamping, Agusnia HS. dari Dinas

Kependudukan dan Catatan Sipil Polewali Mandar saat memaparkan

proses pelaksanaan kegiatan untuk lebih menajamkan dari RPJMDesa

dari yang telah ada sebelumnya. Hal ini dapat terwujud jika didukung

oleh partisipasi dari warga setempat sebagai pemangku kepentingan.

Maka pada gambar disamping terlihat partisipasi peserta sangat

konsen demi pembangunan daerahnya.

Selain Ibu Agusnia HS, Pokja Sosbud ini juga difasilitasi oleh Bapak

Piterson dari Dinas Pendidikan. Olehnya itu, keterwakilan masyarakat

sangat antusias dalam memberikan masukan-masukan dari kendala-

kendala yang dihadapi di daerahnya. Masukan-masukan tersebut

ditulis pada metaplan yang diberikan kepada setiap peserta yang

nantinya akan dianalisis dan

dipindahkan ke tabel isian yang telah disediakan. Selain pendidikan,

salah-satu faktor yang paling dominan mempengaruhi taraf hidup

masyarakat Desa Tumpiling adalah masalah kesehatan. Sehingga

warga yang hadir pada pokja ini adalah orang-orang yang banyak

berinteraksi langsung pada masalah lingkungan masyarakat.

Contohnya; bidan desa, tenaga pengajar, aparat desa, tokoh

masyarakat, tokoh agama, kelompok pemuda, dukun beranak, dan

sebagainya. Hal ini dapat dilihat pada gambar di atas dan di samping.

setelah masukan-masukan tersebut

ditulis pada metaplan, lalu dianalisis

serta didiskusikan untuk

menghasilkan suatu program dan kegiatan perencanaan. Proses ini

dapat dilihat pada gambar di samping.

Page 11: Lapkeg Penajaman RPJM Desa Tumpiling Tonrolima 2011

Pertemuan FGD untuk Penajaman RPJM Desa

Bidang Sosial Budaya Bappeda Tahun 2011 Page | 10

BIDANG FISIK DAN PRASARANA

Setelah kita melihat dari wacana di atas mengenai proses pelaksanaan

penajaman RPJM Desa Tumpiling yakni pada Pokja Sosbud. Hal ini

tidak jauh berbeda dengan proses yang dilakukan oleh Pokja Fispra

(fisik dan prasarana). Namun yang membedakan adalah program dan

kegiatannya. Pada gambar disamping terlihat Bapak Suherman, SE.

yang memfasilitasi pada pokja ini.

Masalah fisik dan prasarana di Desa Tumpiling merupakan masalah

urgen. Menurut mereka (warga setempat), minimnya kualitas dan

kuantitas serta produktifitas di Desa Tumping ini bersumber dari

masalah jalur transportasi serta masalah-masalah lainnya. Pada

gambar disamping, pokja fisik dan prasarana ini dihadiri mayoritas laki-

laki.

Setelah fasilitator menyampaikan proses pelaksanaan kegiatan, panitia

membagikan metaplan kepada peserta untuk diisi masukan-masukan

yang akan dijadikan program perencanaan di daerahnya. Masukan-

masukan tersebut akan dianalisis dan didiskusikan yang nantinya

dimasukkan pada tabel isian yang sedang dibuat oleh panitia seperti

pada gambar di samping.

Pada Gambar; Seperti inilah suasana saat peserta/perwakilan Warga

Desa Tumpiling menuliskan masukan-masukan atau kendala-kendala

di daerahnya.

Andi Syamsiah (staf Bappeda) saat

memindahkan hasil metaplan ke tabel

Dari hasil metaplan tersebut, diramu dan dipindahkan pada tabel yang

telah dibuat oleh panitia (gambar di atas) yang sebelumnya telah di

lakukan sharing atau diskusi dengan warga setempat. Lihat pada

gambar disamping.

Page 12: Lapkeg Penajaman RPJM Desa Tumpiling Tonrolima 2011

Pertemuan FGD untuk Penajaman RPJM Desa

Bidang Sosial Budaya Bappeda Tahun 2011 Page | 11

BIDANG EKONOMI

Dari ketiga pokja, proses pelaksanaan kegiatan ini dilakukan

bersamaan namun dipisahkan pada tempat yang berbeda. Seperti

halnya pada pokja ekonomi, fasilitator juga memberikan paparan

kepada peserta mengenai proses kegiatan yang akan dilakukan

nantinya. Pokja ini difasilitasi dari LSM Yasmib.

Peserta yang hadir pada pokja ekonomi mayoritas dari kalangan ibu-

ibu. Ini dikarenakan, kelompok usaha kecil dan menengah di Desa

Tumpiling mayoritas dari kalangan perempuan. Bukan hanya itu, kaum

perempuan di daerah ini juga berpartisipasi pada bidang pertanian dan

masalah lainnya yang dilihat dari kondisi daerahnya.

sampai pada pengisian metaplan, yang juga sama dilakukan oleh

pokja-pokja lainnya. Pada gambar di samping, setiap peserta mengisi

masukan-masukan dari kendala-kendala yang dihadapi. Hal ini

bertujuan, agar pembangunan nantinya bersumber dan sesuai dari

keinginan masyarakat melalui RPJM Desa yang telah ada.

Panitia mengisi tabel yang telah dibuat yang diambil dari metaplan

peserta. Adapun isian tabel tersebut mencakup masalah-masalah

utama, kelompok sasaran, besarnya masalah, serta hak-hak yang tidak

terpenuhi. Untuk melengkapi tabel tersebut dilakukan sharing atau

diskusi dengan peserta.

Seperti pada gambar disamping, Hj. Hasnawiah, S.Sos (Kasubid. Sosbud

Bappeda) didampingi staf Bappeda (A. Asliawati) saat membacakan

metaplan peserta sekaligus mendiskusikannya yang selanjutnya ditulis

kedalam tabel yang telah dibuat (seperti terlihat pada gambar di atas)

Suasana saat fasilitator membacakan hasil masukan-masukan yang

telah dituliskan pada tabel yang selanjutnya akan dituangkan ke dalam

RPJM Desa untuk dijadikan dokumen perencanaan 5 tahunan.

Page 13: Lapkeg Penajaman RPJM Desa Tumpiling Tonrolima 2011

Pertemuan FGD untuk Penajaman RPJM Desa

Bidang Sosial Budaya Bappeda Tahun 2011 Page | 12

DOKUMEN LAINNYA

Page 14: Lapkeg Penajaman RPJM Desa Tumpiling Tonrolima 2011

Pertemuan FGD untuk Penajaman RPJM Desa

Bidang Sosial Budaya Bappeda Tahun 2011 Page | 13

HASIL PENAJAMAN RPJM DESA BIDANG SOSIAL BUDAYA

No. Masalah Utama Kelompok Sasaran Besarnya Masalah Hal yang Tidak Terpenuhi

PENDIDIKAN

1 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) integratif POS AK

Anak Usia Sekolah Tumbuh kembang akan terhambat

Pendidikan

2 Angka Putus Sekolah (APS) Masyarakat Pendidikan

3 Tidak adanya tenaga pengajar (guru) SD Kampuno

Anak Usia Sekolah Pendidikan

KESEHATAN

1 Pelayanan kesehatan tidak maksimal (jauhnya jarak akses ke layanan kesehatan)

Masyarakat ± 98 KK Posyandu (rehab) Dusun IV

2 Perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat tentang kesadaran kesehatan

Masyarakat

Kesehatan

3 Sarana dan prasarana posyandu belum memadai

Kader 1 paket Pengembangan dan Pemeliharaan

4 Balita BGM Ibu dan Anak 318 Balita Kesehatan

KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL

1 Banyaknya anak kehilangan identitas Masyarakat Semua Dusun Hak akan perhitungan

Page 15: Lapkeg Penajaman RPJM Desa Tumpiling Tonrolima 2011

Pertemuan FGD untuk Penajaman RPJM Desa

Bidang Sosial Budaya Bappeda Tahun 2011 Page | 14

HASIL PENAJAMAN RPJM DESA BIDANG FISIK DAN PRASARANA

No. Masalah Utama Kelompok Sasaran Besarnya Masalah Hal yang Tidak Terpenuhi

DUSUN I 1 Air belum sepenuhnya sampai ke sawah Masyarakat ± 70 Hektar Tersier belum lenning 2 Pengaturan air tidak merata Masyarakat ± 70 Hektar Tersier belum lenning 3 Terjadi genangan air Masyarakat ± 1000 M Pengecoran jalan

4 Banyaknya anak-anak putus sekolah (rata-rata pada usia 9 tahun)

Usia 7 s/d 12 tahun ± 2000 M Perintisan jalan (pengerasan jalan)

5 Sering Banjir Masyarakat ± 500 M Pembangunan Drainase 6 Masih banyak masyarakat mengkomsumsi

air tanah Masyarakat ± 30 KK PDAM (jaringan)

7 Terjadi pengikisan bibir sungai jalan menuju Andau

Persawahan (petani) ± 50 M Pemasangan bronjong

DUSUN II 1 Tidak menentu lokasi/tempat (pertemuan

kelompok masyarakat) Petani 1 unit Belum ada lokasi (umum)

2 Sering tergenang air : - Menjadikan saran nyamuk - Genangan air di sekolah - Genangan air di pemukiman warga - Irigasi sering meluap

Masyarakat ± 500 M Drainase (pembuangan saluran pembuangan)

3 Hasil pertanian tidak dapat dipasarkan dengan baik

Masyarakat ± 2,5 M X 12 M Pembangunan jambatan

DUSUN III 1 Terjadi pengikisan bibir sungai Rumah Masyarakat

(30 KK) ± 80 M Pemasangan bronjong

2 Sering tergenang air (banjir) Masyarakat ± 850 M Drainase DUSUN IV 1 Terjadi gesekan air di daerah pengairan

tambak Petani ± 300 M Pemasangan bronjong

2 Transportasi : - Transportasi masyarakat terhambat - Pengangkutan hasil pertanian susah - Anak usia sekolah kurang berminat bersekolah

Masyarakat ± 50 M Pembangunan jembatan gantung

3 Masyarakat masih mengkomsumsi air hujan

Masyarakat ± 98 KK Jaringan PDAM

4 - Anak sekolah tidak bisa belajar dengan baik - KB gagal

Anak usia sekolah ± 98 KK Penerangan listrik (PLN)

5 Sering banjir pada muara sungai Masyarakat ± 700 M Normalisasi Sungai (pengerokan)

6 Terjadi gesekan air pada bibir pinggiran masjid

Masyarakat ± 30 M Irigasi Baru (drainase)

DUSUN V 1 Anak sekolah tidak bisa belajar dengan

baik (Puccero Timur) Anak usia sekolah ± 40 KK Listrik belum ada (PLN)

2 Masih menggunakan air sumur gali (2 sumur umum)

Masyarakat ± 100 KK Rabat beton

3 Banyaknya anak putus sekolah karena akses

Anak usia sekolah ± 2000 M Rabat beton

3 Terjadi kerusakan jalan yang telah dibangun

Masyarakat 2500 M Tidak ada pemeliharaan

4 Fungsi bendungan tidak maksimal karena adanya kerusakan

Petani 10M X 3 M Tidak ada perbaikan

5 Sering tergenang air dan banjir Masyarakat 10 M Sipon tidak sesuai (kecil)

Page 16: Lapkeg Penajaman RPJM Desa Tumpiling Tonrolima 2011

Pertemuan FGD untuk Penajaman RPJM Desa

Bidang Sosial Budaya Bappeda Tahun 2011 Page | 15

HASIL PENAJAMAN RPJM DESA BIDANG EKONOMI

No. Masalah Utama Kelompok Sasaran Besarnya Masalah Hal yang Tidak

Terpenuhi 1 Tambak Petani Tambak

(Dusun IV dan V) Kurangnya permodalan menyebabkan kurangnya produksi tambak (bibit, pupuk, pakan, bahan pengolahan)

Kurangnya mutu dan peningkatan produksi

Kurangnya penyuluhan pengelolaan tambak

Tidak adanya alat olah hasil produksi (pembuatan bandeng presto abon)

Jauhnya pembelian benih/nener 2 Pertanian Petani Sawah Tidak adanya aturan pembagian

air untuk petani tambak dan petani sawah

Bantuan Modal dan pengolahan Pengolahan mutu

Kelompok Wanita Tani

Kurangnya permodalan untuk kelompok

Masih kurangnya jalan tani (distribusi hasil pertanian)

tidak adanya modal untuk usaha pengelolaan beras organik

Transportasi tidak lancar (hasil pertanian tidak dapat dipasarkan dengan baik)

Petani ± 300 M Pembangunan jalan tani (Dusun II, III, dan IV)

Transportasi hasil pertanian tidak terjangkau

Masyarakat (tani) ± 2000 M Pembangunan jalan tani (Dusun V)

3 Usaha kecil dalam rumah tangga (masih menggunakan modal sendiri ± Rp.500.000) Dusun II, Klp. Seruni, anggota 7 orang

KUBE dan Kelompok SPP

Kurangnya modal dalam pengembangan usaha dan kurangnya alat produksi

Klp. Mekar Bersama (modal sendiri) - Penanaman palawija (sayur-sayuran) - Pembuatan Kue (anggota 10 orang) modal awal patunga Rp.25.000/org - Pembuatan minyak kelapa murni (modal sendiri) Rp.500.000 (jasa pabrik kelapa mahal)

Tidak adanya alat pembuatan minyak kelapa murni (pabrik kelapa)

4 Ternak Kelompok Ternak Tidak adanya aturan tentang kandang ternak (ternak berkeliaran)

Kurangnya bantuan ternak (sapi, kambing, itik)

Belum adanya penyuluhan pembuatan kompos dan biogas

5 KSM Anggota KSM Kurangnya modal

Masih banyaknya masyarakat yang belum mendapatkan pinjaman dana bergulir

Page 17: Lapkeg Penajaman RPJM Desa Tumpiling Tonrolima 2011

Pertemuan FGD untuk Penajaman RPJM Desa

Bidang Sosial Budaya Bappeda Tahun 2011 Page | 16

PERTEMUAN FGD UNTUK PENAJAMAN RPJM DESA DESA TONROLIMA KECAMATAN WONOMULYO

(Dalam Penyusunan Dokumen Perencanaan) Rabu, 26 Januari 2011

Dalam penyusunan dokumen perencanaan (RPJM Desa) berbasis hak

yang diintegrasikan ke dalam analisis situasi ibu anak, salah satu

wilayah yang dilakukan pengawalan oleh Bappeda Polewali Mandar

adalah Desa Tonrolima Kecamatan Wonomulyo. Pertemuan ini

dilaksanakan di Kantor Desa Tersebut pada Hari Rabu Tanggal 26

Januari 2011.

Pertemuan ini dihadiri oleh keterwakilan masyarakat yang melibatkan

pada 3 (tiga) sektor yakni bidang sosial budaya, ekonomi, dan fisik dan

prasarana. Adapun keterwakilan tersebut diantaranya; Kades pada

intervensi dan Lurah/desa tetangga sebagai pemantauan, BPD,

Kaling/Kadus, tenaga pengajar, tenaga kesehatan, PKK, tokoh

masyarakat, tokok agama, kelompok pemuda, kelompok perempuan

(Petani Perempuan), Kelompok Petani, Dukun Beranak, Penyandang

Cacat, LSM, dan sebagainya.

Proses pelaksanaan pertemuan dalam penyusunan RPJM Desa ini tidak

berbeda dari proses apa yang telah dilaksanakan di Desa Tumpiling

Kecamatan Wonomulyo.

Pada gambar di samping terlihat para keterwakilan warga sangat

partisipatif menghadiri dan aktif dalam proses pelaksanaannya.

Walaupun Desa Tonrolima jaraknya lebih dekat pada kota kabupaten,

desa ini masih sangat memerlukan perhatian dari pemerintah karena

masih minimnya fasilitas dan potensi khususnya analisis ibu dan anak.

Olenya itu, Bappeda (Bidang Sosial Budaya) Polewali Mandar

menjadikan Desa Tonrolima sebagai daerah projek dalam pengawalan

penyusunan dokumen perencanaan yang bersumber dari situasi dan

kondisi yang ada. Pada gambar di samping terlihat Hikmah, ST, M.Si

saat memberikan sambutannya pada pertemuan ini.

Page 18: Lapkeg Penajaman RPJM Desa Tumpiling Tonrolima 2011

Pertemuan FGD untuk Penajaman RPJM Desa

Bidang Sosial Budaya Bappeda Tahun 2011 Page | 17

BIDANG SOSIAL BUDAYA

Pokja sosial budaya yang difasilitasi oleh Bapak Piterson dari Dinas

Pendidikan didampingi oleh Ibu Beatrix dari Bappeda Polewali Mandar

saat memberikan arahan-arahan mengenai proses pelaksanaan

pertemuan ini. Disamping memberikan arahan-arahan proses tersebut,

panitia juga memberikan metaplan kepada setiap peserta untuk diisi

masukan-masukan serta kendala-kendala yang dihadapi.

Hasil masukan warga yang ditulis pada kertas metaplan, dalam pokja

tersebut fasilitator melakukan sharing dan diskusi untuk lebih

menajamkan masalah-masalah utama, kelompok sasaran, besarnya

masalah, serta hak-hak yang tidak terpenuhi. Pada gambar di samping

PIterson sedang melihat apakah masalah tersebut sudah termuat pada

RPJM Desa yang telah dibuat sebelumnya atau belum.

Jika masalah tersebut belum termuat atau perlu perubahan mengenai

besaran masalah dalam RPJM Desa, fasilitator menuliskannya ke dalam

tabel yang telah dibuat sebelumnya. Hal ini dilakukan agar tidak

adanya usulan masyarakat yang terlewatkan sehingga nantinya

dokumen perencanaan tersebut benar-benar merupakan dokumen

pembangunan daerah sesuai kebutuhan-kebutuhan masyarakat.

Semangat fasilitator adalah semangat peserta, sehingga proses ini

berjalan sebagaimana yang diharapkan. Pada gambar disamping

terlihat antusias fasilitator dalam memberikan pemahaman mengenai

masukan dari peserta untuk dijadikan suatu program dan kegiatan

dalam hal ini keterkaitan dengan analisis ibu dan anak.

Setelah proses diskusi serta masukan-masukan tersebut telah di

analisis dan diinput ke dalam tabel, nantinya akan termuat dalam

RPJM Desa yang telah dibuat sebelumnya. Hasil revisi nantinya di

kembalikan ke desa tersebut untuk dijadikan pedoman pembangunan

5 tahunan pada musyawarah perencanaan pembangunan

(musrenbang) mulai dari tingkat desa, kecamatan, sampai pada

musrenbang kabupaten nantinya.

Page 19: Lapkeg Penajaman RPJM Desa Tumpiling Tonrolima 2011

Pertemuan FGD untuk Penajaman RPJM Desa

Bidang Sosial Budaya Bappeda Tahun 2011 Page | 18

BIDANG EKONOMI

Sebagai fasilitator, sekiranya dapat memberikan pemahaman dan

memfasilitasi peserta dari berbagai bidang. Contohnya, Bapak

Suherman, SE. didampingi oleh A. Asliawaty yang pada pertemuan FGD

sebelumnya di Desa Tumpiling beliau sebagai fasilitator pada pokja

fisik dan prasarana. Hal ini dibuktikan bahwa semangat dan

pengetahuan mereka tentang kehidupan bermasyarakat sudah sangat

kompetibel dengan apa yang mereka kerjakan.

Pada gambar di samping terlihat saat panitia membagikan metaplan

kepada setiap peserta.

Seperti pokja lainnya bahkan pada pertemuan yang sama di daerah

lainnya, proses ini tidaklah berbeda. Setelah metaplan tersebut di

kembalikan ke panitia, fasilitator tersebut melakukan sharing atau

diskusi sesuai paparan tahapan-tahapan proses yang telah

disampaikan kepada peserta khususnya pada pokja ini.

Dari hasil diskusi tersebut, fasilitator membacakan hasilnya pada kertas

karton yang telah dibuatkan tabel. Masalah-masalah peserta diramu

sehingga menjadi suatu program dan kegiatan yang termuat dalam

RPJM Desa bersumber dari masyarakat dan daerah itu sendiri.

Page 20: Lapkeg Penajaman RPJM Desa Tumpiling Tonrolima 2011

Pertemuan FGD untuk Penajaman RPJM Desa

Bidang Sosial Budaya Bappeda Tahun 2011 Page | 19

BIDANG FISIK DAN PRASARANA Salah-satu masalah yang kerap-kali timbul dalam masyarakat adalah

masalah fisik dan prasarana desa. Hal ini merupakan keresahan

masyarakat karena pemahaman masih pada apa yang mereka lihat.

Contohnya; jalur transportasi; irigasi; gedung-gedung yang tidak

terawat, dan sebagainya. Sehingga dampaknya mempengaruhi pada

faktor-faktor lainnya.

Pada gambar di samping, panitia sedang memasang karton untuk

dibuatkan tabel isian. Dilain-pihak fasilitator juga sedang memberikan

pemahaman-pemahaman kepada peserta mengenai proses

pelaksanaan yang akan dilakukan nantinya. Pada pokja ini, yang

memfasilitatori peserta adalah Bapak Rusman Toni dari Kominfo (ST-

FM Polewali Mandar) lihat pada gambar di atas dan di samping.

Masuk pada tahap selanjutnya adalah setiap peserta mengisi metaplan

yang telah diberikan panitia dengan masukan-masukan atau kendala-

kendala yang dihadapi di daerahnya. Masukan tersebut didiskusikan

serta diramu dalam bentuk program/kegiatan lalu dipindahkan ke

dalam tabel yang dibuat tadi. Rancangan tabel tersebut dibawa oleh

Bappeda untuk analisis lanjutan. Nantinya, hasil program/kegiatan

tersebut dijadikan dokumen perencanaan pembangunan daerah yang termuat dalam RPJM Desa 5

tahunan serta terintegrasi pada analisis ibu dan anak.

Disela-sela pertemuan ini, pada gambar di samping terlihat kecerahan

wajah dari staf Bappeda pada umumnya, dan khususnya Bidang Sosial

Budaya dalam memfasilitasi seluruh masyarakat menuju peningkatan

dan taraf hidup masyarakat yang Malaqbi dan Dinamis bersumber dari

kepemerintahan yang baik dan terpercaya berdasarkan nilai agama

dan budaya.

Akhirnya, Saya Ucapkan;

…Sekian dan Terima Kasih…

Page 21: Lapkeg Penajaman RPJM Desa Tumpiling Tonrolima 2011

Pertemuan FGD untuk Penajaman RPJM Desa

Bidang Sosial Budaya Bappeda Tahun 2011 Page | 20

BIDANG SOSIAL BUDAYA

NO MASALAH UTAMA KELOMPOK SASARAN BESARNYA MASALAH

HAK YANG TIDAK TERPENUHI

1 Pembangunan Gedung TK (lahan siap) Usia 1 - 6 Tahun Desa Tonrolima Pendidikan

2 Tidak adanya tenaga pendidik TK/PAUD/Klp. Bermain 15 orang Pendidikan

3 Pengadaan Alat Peraga (APE = Alat Permainan Edukatif)

Usia 1 - 6 Tahun PLS Pendidikan

4 Pengelolaan PAUD Bunga Dewi Usia 1 - 6 Tahun 1 unit Pendidikan

6 Rehabilitasi PUSTU Tenaga Media dan Masyarakat 1 unit Kesehatan

7 Tenaga Medis (Bidan) Pustu Kesehatan

8 Akte Kelahiran Masyarakat Desa Tonrolima Kependudukan dan Catatan Sipil

Page 22: Lapkeg Penajaman RPJM Desa Tumpiling Tonrolima 2011

Pertemuan FGD untuk Penajaman RPJM Desa

Bidang Sosial Budaya Bappeda Tahun 2011 Page | 21

BIDANG EKONOMI

NO MASALAH UTAMA KELOMPOK SASARAN BESARNYA MASALAH

HAK YANG TIDAK TERPENUHI

1 DS. Labasang

1. Masyarakat masih menggunakan bibit lokal

Masyarakat petani (± 200 kk) ± 200 HA

− Bibit / vasietas unggul (sapmodi)

2. Saluran pembuangan tidak berfungsi efektif

Masyarakat petani (± 200 kk) ± 100 HA

− Saluran pembuangan yang lansung ke sungai.

3. Modal petani miskin / terbatas

Masyarakat petani (± 195 kk) ± 185 HA

− Bibit,obat-obatan,pupuk,hadtraktor

4. Masih terbatas keterampilan ibu - ibu menjahit Ibu RT (2 Orang/dusun) ± 10 Orang

− Pela�han / kursus / ket

2 Dusun Lemo

1. Minyak kelapa yang diproduksi masyarakat belum mampu bersaing

1 Orang ibu RT (80 KK) 60%

− Penyuluhan / Pela�han

2. Dikelolah manual (Minyak) 1 Orang ibu RT (80 KK) 60%

− Alat (Wajan)

3. Gagal panen (Penyakit & hama)

→ P2A Masyarakat petani ± 300 HA

− Peningkatan penyuluhan pola tanam tidak teratur

4. Jalan tani rusak Masyarakat petani 2 titik ( ± 3000 M)

− Perbaikan jalan

5. Pengolahan lahan dengan traktor masih kurang ( masih terbatas )

Masyarakat petani 300 HA ± Haktraktor 3 unit

6. Masih mimimnya SDM peternak Masyarakat petani 5 KK

− Penyuluhan

3 Dusun Bulung

1. Sering tergenang padi / air terkadang tidak sampai kesawah

Masyarakat petani ± ( 20 Org ) Pemukiman penduduk

± 1000 M

− Tidak ada pengerukan sungai

2. Belum ada tempat penampungan aspirasi petani (sanggar tani)

Petani ( 77 KK)

− Tidak ada sanggar tani

3. Kurangnya modal petani Petani ( 50 KK) ± 80 HA

− Vasilitas unggul,pupuk,obat-obatan (soplodi)

4 Dusun Aka – Aka

1. Air persawahan kurang lancar Petani ( 70 KK) ± 100 HA

− Saluran irigasi 1000 K

2. Masih menggunakan bibit lokal Petani ( 92 KK) ± 170 HA

− Vasilitas unggul

3. Sawah saluran tergenang Petani ± 50 HA

− Pembuangan ke sungai ± (500 M)

4. Kwalahan haktraktor Petani ( 92 KK) ± 170 HA

− Haktraktor terbatas

5. Tidak ada penanganan aspirasi Petani ( 92 KK) 1

− Sanggar tani

5 Dusun Limboro

1. Air persawahan tidak lancar Petani ( ± 45 KK) ± 70 Ha

− Perlu perbaikan draimase / irigasi 150 M (bening)

2. Pemukiman selalu tergenang air ( peluapan ) Masyarakat ( ± 30 KK) P = 1000 m, L= 50

cm

− Saluran air rendah (± 1000m)

3. Kwalahan haktrator Petani ( ± 45 KK)

− Haktraktor

Page 23: Lapkeg Penajaman RPJM Desa Tumpiling Tonrolima 2011

Pertemuan FGD untuk Penajaman RPJM Desa

Bidang Sosial Budaya Bappeda Tahun 2011 Page | 22

BIDANG FISIK DAN PRASARANA

NO MASALAH UTAMA KELOMPOK SASARAN BESARNYA MASALAH

HAK YANG TIDAK TERPENUHI

1 Jalan becek dan berlubang,sehingga aktifitas terhambat

Masyarakat desa tonrolima

D.Aka - Aka 1500 M D.Limboro 1500 M D.Bulung 1500 M

Hak mendapatkan pelayanan publik

2 Meluapnya air ke rumah penduduk 2/ Semua dusun 2/ 1500 M Hak untuk mendapatkan

drenase

3 Tidak lancarnya air irigasi kelahan pertanian Semua dusun 3/ 1500 M 3/ Irigasi Baru

4 Transportasi kurang maksimal di laluai kendaraan roda empat

Masyarakat semua dusun 4/ ± 1000 M

4/ Rabat beton belum ada sehingga akses jalan kurang lancar

5 Transportasi kurang lancar untuk mengankut hasil bumi

Masyarakat / tani (Dusun Labasan & Dusun Lemo)

5/ 500 M 5/ Jalan setapak (Perintisan)

6 Terjadinya pengikisan jalan Masyarakat semua dusun 6/ 2.550 M 6/ Tidak adanya

pembangunan talud